LAMPIRAN IA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 9 TAHUN 2010 TANGGAL : 27 Desember 2010
TABEL KOMPONEN RETRIBUSI UNTUK PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB NO 1
JENIS RETRIBUSI 2
1
Retribusi pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung
KATEGORI 3
PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI 4
a. Bangunan Gedung: 1) Pembangunan bangunan gedung baru
Luas BG x Indeks Terintegrasi *) x 1,00 x HS retribusi
2) Rehabilitasi/renovasi bangunan gedung, meliputi: a. Rusak Sedang perbaikan/perawatan, perubahan, perluasan/ b. Rusak Berat pengurangan.
Luas BG x Indeks Terintegrasi *) x 0,45 x HS retribusi Luas BG x Indeks Terintegrasi *) x 0,65 x HS retribusi
3) Pelestarian/pemugaran.
Luas BG x Indeks Terintegrasi *) x 0,65 xHS Luas BG x Indeks Terintegrasi *) x 0,45 xHS Luas BG x Indeks Terintegrasi *) x 0,30 xHS
a. Pratama b. Madya c. Utama
b. Prasarana Bangunan Gedung: Volume x Indeks *) x 1,00 x HS retribusi
1) Pembangunan baru. 2) Rehabilitasi.
a) Rusak Sedang b) Rusak Berat
Volume x Indeks *) x 0,45 x HS retribusi Volume x Indeks *) x 0,65 x HS retribusi
2 1 2 3
2
3
Retribusi administrasi IMB. Retribusi penyediaan formulir pendaftaran bangunan gedung.
CATATAN : *)
IMB
4 Ditetapkan sesuai kebutuhan proses
termasuk
Indeks Terintegrasi
: hasil perkalian dari indeks-indeks parameter.
HS
: harga satuan retribusi, atau tarif retribusi dalam rupiah per-m2 dan/atau rupiah per-satuan volume.
BUPATI MALANG, ttd. H. RENDRA KRESNA Diundangkan di Malang pada tanggal 31 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH ttd. ABDUL MALIK NIP. 19570830 198209 1 001 Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010 Nomor 1/C
LAMPIRAN IB PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 9 TAHUN 2010 TANGGAL : 27 Desember 2010
INDEKS SEBAGAI FAKTOR PENGGALI HARGA SATUAN RETRIBUSI IMB
a. Indeks kegiatan Indeks kegiatan meliputi kegiatan: 1)
Bangunan gedung: a) Pembangunan bangunan gedung baru sebesar 1,00. b) Rehabilitasi/renovasi: (1)
Rusak sedang, sebesar
0,45;
(2)
Rusak berat, sebesar
0,65.
c) Pelestarian/pemugaran:
2)
(1)
Pratama, sebesar
0,65;
(2)
Madya, sebesar
0,45;
(3)
Utama, sebesar
0,30.
Prasarana bangunan gedung: a) Pembangunan baru sebesar
1,00.
b) Rehabilitasi/renovasi: (1)
Rusak sedang, sebesar
0,45;
(2)
Rusak berat, sebesar
0,65.
b. Indeks parameter 1)
Bangunan gedung a)
Bangunan gedung di atas permukaan tanah (1)
Indeks parameter fungsi bangunan gedung ditetapkan untuk: (a)
Fungsi hunian, sebesar 0,05 dan 0,50; i. Indeks 0,05 untuk rumah tinggal tunggal sederhana, meliputi rumah inti tumbuh, rumah sederhana sehat, dan rumah deret sederhana; dan ii. Indeks 0,50 untuk fungsi hunian selain rumah tinggal tunggal sederhana dan rumah deret sederhana.
(b)
Fungsi keagamaan, sebesar 0,00;
(c)
Fungsi usaha, sebesar 3,00;
(d)
Fungsi sosial dan budaya, sebesar 0,00 dan 1,00; i. Indeks 0,00 untuk bangunan gedung kantor milik Negara, meliputi bangunan gedung kantor lembaga eksekutif, legislatif, dan judikatif; ii. Indeks 1,00 untuk bangunan gedung fungsi sosial dan budaya selain bangunan gedung milik Negara.
(e)
Fungsi khusus, sebesar 2,00;
(f)
Fungsi ganda/campuran, sebesar 4,00.
24
(2)
Indeks parameter klasifikasi bangunan gedung dengan bobot masing-masing terhadap bobot seluruh parameter klasifikasi ditetapkan sebagai berikut: (a)
Tingkat kompleksitas berdasarkan karakter kompleksitas dan tingkat teknologi dengan bobot 0,25: i.
(b)
0,70;
iii. Khusus
1,00.
Tingkat permanensi dengan bobot 0,20: Darurat
(e)
0,70;
iii. Permanen
1,00.
Tingkat resiko kebakaran dengan bobot 0,15: i. Rendah 0,40;
(g)
ii. Zona II / minor
0,20;
iii. Zona III / sedang
0,40;
iv. Zona IV / sedang
0,50;
v. Zona V / kuat
0,70;
vi. Zona VI / kuat 1,00. Lokasi berdasarkan kepadatan bangunan gedung dengan bobot 0,10: i. Rendah 0,40; 0,70;
iii. Tinggi 1,00. Ketinggian bangunan gedung berdasarkan jumlah lapis/tingkat bangunan gedung dengan bobot 0,10: i. Rendah 0,40; ii. Sedang 0,70; iii. Tinggi 1,00. Kepemilikan bangunan gedung dengan bobot 0,05: i. Negara, yayasan 0,40; ii. Perorangan
(3)
0,70;
iii. Tinggi 1,00. Tingkat zonasi gempa dengan bobot 0,15: i. Zona I / minor 0,10;
ii. Sedang (f)
0,40;
ii. Semi permanen
ii. Sedang (d)
0,40;
ii. Tidak sederhana
i.
(c)
Sederhana
0,70;
iii. Badan usaha 1,00. Indeks parameter waktu penggunaan bangunan gedung ditetapkan untuk: (a) Bangunan gedung dengan masa pemanfaatan sementara jangka pendek maksimum 6 (enam) bulan seperti bangunan gedung untuk pameran dan mock up, diberi indeks sebesar 0,40;
53
(b)
2)
Bangunan gedung dengan masa pemanfaatan sementara jangka menengah maksimum 3 (tiga) tahun seperti kantor dan gudang
proyek, diberi indeks sebesar 0,70; (c) Bangunan gedung dengan masa pemanfaatan lebih dari 3 (tiga) tahun, diberi indeks sebesar 1,00. b) Bangunan gedung di bawah permukaan tanah (basement), di atas/bawah permukaan air, prasarana, dan sarana umum Untuk bangunan gedung, atau bagian bangunan gedung ditetapkan indeks pengali tambahan sebesar 1,30 untuk mendapatkan indeks terintegrasi. Prasarana bangunan gedung Indeks prasarana bangunan gedung rumah tinggal tunggal sederhana meliputi rumah inti tumbuh, rumah sederhana sehat, rumah deret sederhana, bangunan gedung fungsi keagamaan, serta bangunan gedung kantor milik Negara ditetapkan sebesar 0,00. Untuk konstruksi prasarana bangunan gedung yang tidak dapat dihitung dengan satuan, dapat ditetapkan dengan prosentase terhadap harga Rencana Anggaran Biaya sebesar 1,75 %.
BUPATI MALANG, ttd. H. RENDRA KRESNA Diundangkan di Malang pada tanggal 31 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH ttd. ABDUL MALIK NIP. 19570830 198209 1 001 Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010 Nomor 1/C
LAMPIRAN IC PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 9 TAHUN 2010 TANGGAL : 27 Desember 2010
TABEL PENETAPAN INDEKS TERINTEGRASI PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB UNTUK BANGUNAN GEDUNG FUNGSI Parameter 1 1. Hunian 2. Keagamaan 3. Usaha 4. Sosial dan Budaya 5. Khusus 6. Ganda/Campuran
KLASIFIKASI Indeks 2 0,05 / 0,5 *) 0,00 3,00 0,00 / 1,00 **) 2,00 4,00
Parameter 3
Bobot 4
1. Kompleksitas
0,25
2. Permanensi
0,20
3. Risiko kebakaran
0,15
4. Zonasi gempa
0,15
5. Lokasi 0,10 (kepadatan bangunan gedung) 6. Ketinggian bangunan gedung
0.10
7. Kepemilikan
0.05
WAKTU PENGGUNAAN Parameter 5
a. Sederhana b. Tidak sederhana c. Khusus a. Darurat b. Semi permanen c. Permanen a. Rendah b. Sedang c. Tinggi a. Zona I / minor b. Zona II / minor c. Zona III / sedang d. Zona IV / sedang e. Zona V / kuat f. Zona VI / kuat a. Renggang b. Sedang c. Padat a. Rendah b. Sedang c. Tinggi a. Negara/Yayasan b. Perorangan c. Badan usaha
Indeks 6 0,40 0,70 1,00 0,40 0,70 1,00 0,40 0,70 1,00 0,10 0,20 0,40 0,50 0,70 1,00 0,40 0,70 1,00 0,40 0,70 1,00 0,40 0,70 1,00
Parameter 7 1. Sementara jangka pendek 2. Sementara jangka menengah 3. Tetap
Indeks 8 0,40 0,70 1,00
27
Catatan :
1. *) Indeks 0,05 untuk rumah tinggal tunggal, meliputi rumah inti tumbuh, rumah sederhana sehat, dan rumah deret; sederhana. 2. **) Indeks 0,00 untuk bangunan gedung kantor milik negara, kecuali bangunan gedung milik negara untuk pelayanan jasa umum, dan jasa usaha; 3. Bangunan gedung, atau bagian bangunan gedung di bawah permukaan tanah (basement), di atas/bawah permukaan air, prasarana, dan sarana umum diberi indeks pengali tambahan 1,30.
BUPATI MALANG, ttd. Diundangkan di Malang pada tanggal 31 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH ttd. ABDUL MALIK NIP. 19570830 198209 1 001 Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010 Nomor 1/C
H. RENDRA KRESNA
8
LAMPIRAN ID PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 9 TAHUN 2010 TANGGAL : 27 Desember 2010
INTEGRASI PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB UNTUK BANGUNAN GEDUNG (Angka-angka dalam kurung sesuai dengan Tabel Penetapan Indeks – Lampiran IC) 1.
2.
3.
FUNGSI HUNIAN Rumah tinggal
FUNGSI KEAGAMAAN Masjid
FUNGSI USAHA Mall
0,50 (1) Fungsi hunian
0.00 (2) Fungsi keagamaan
3,00 (3) Fungsi usaha
0,25 x 0,40 = 0,10 0,20 x 1,00 = 0,20 0,15 x 0,70 = 0,105 0,15 x 0,40 = 0,06 0,10 x 0,70 = 0,07 0,10 x 0,40 = 0,04 0,05 x 0,70 = 0,035 0,610
(1.a) Kompleksitas : sederhana. (2.c) Permanensi : permanen. (3.b) Risiko kebakaran : sedang. (4.c) Zonasi gempa : zona III/sedang. (5.b) Lokasi : sedang. (6.a) Ketinggian bangunan : rendah. (7.b) +Kepemilikan : perorangan.
1,00 (3)
Waktu penggunaan : Tetap
Indeks Terintegrasi : 0,50 x 0,610 x 1,00 = 0,305
0,25 x 0,70 = 0,175 0,20 x 1,00 = 0,20 0,15 x 0,40 = 0,06 0,15 x 0,50 = 0,075 0,10 x 0,10 = 0,10 0,10 x 0,40 = 0,04 0,05 x 0,40 = 0,02 0,670
(1.b) Kompleksitas : tidak sederhana. (2.c) Permanensi : permanen. (3.a) Risiko kebakaran : rendah. (4.d) Zonasi gempa : zona IV/sedang. (5.c) Lokasi : padat. (6.a) Ketinggian bangunan : rendah. (7.a) + Kepemilikan : yayasan.
1,00 (3)
Waktu penggunaan : Tetap
Indeks Terintegrasi : 0,00 x 0,670 x 1,00 = 0,00
0,25 x 1,00 = 0,25 0,20 x 1,00 = 0,20 0,15 x 1,00 = 0,15 0,15 x 0,40 = 0,06 0,10 x 1,00 = 0,10
(1.c) (2.c) (3.c) (4.c) (5.c)
1,00 (3)
Waktu penggunaan : Tetap
Indeks Terintegrasi : 3,00 x 0,88 x 1,00 = 2,64
Kompleksitas : khusus. Permanensi : permanen. Risiko kebakaran : tinggi. Zonasi gempa : zona III/sedang. Lokasi : padat.
0,10 x 0,70 = 0,07 (6.b) Ketinggian bangunan : sedang. 0,05 x 1,00 = 0,05 (7.c) + Kepemilikan : badan usaha swasta. 0,88
9 2
4.
FUNGSI SOSIAL DAN BUDAYA a. Kantor kecamatan
0,00 (4) Fungsi sosial dan budaya
b. Sekolah (SLTA)
1,00 (5) Fungsi sosial dan budaya
c. Rumah sakit
1,00 (4) Fungsi sosial dan budaya
d. Puskesmas
1,00 (4) Fungsi sosial dan budaya
0,25 x 0,70 = 0,175 (1.b) Kompleksitas : tidak sederhana. 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. 0,15 x 0,70 = 0,105 (3.b) Risiko kebakaran : sedang. 0,15 x 0,70 = 0,105 (4.c) Zonasi gempa : zona V/kuat. 0,10 x 0,40 = 0,04 (5.a) Lokasi : sedang. 0,10 x 0,40 = 0,04 (6.a) Ketinggian bangunan : rendah. 0,05 x 0,40 = 0,02 (7.a) + Kepemilikan : Negara. 0,685 0,25 x 0,70 = 0,175 (1.b) Kompleksitas : tidak sederhana. 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. 0,15 x 0,40 = 0,06 (3.a) Risiko kebakaran : rendah. 0,15 x 0,50 = 0,075 (4.d) Zonasi gempa : zona IV/sedang 0,10 x 0,70 = 0,07 (5.b) Lokasi : sedang. 0,10 x 0,40 = 0,04 (6.a) Ketinggian bangunan : rendah. 0,05 x 0,40 = 0,02 (7.a) + Kepemilikan : Negara. 0,54 0,25 x 1,00 = 0,25 (1.c) Kompleksitas : khusus. 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. 0,15 x 0,70 = 0,105 (3.b) Risiko kebakaran : sedang. 0,15 x 0,70 = 0,105 (4.b) Zonasi gempa : zona V/kuat. 0,10 x 0,70 = 0,07 (5.b) Lokasi : sedang. 0,10 x 0,70 = 0,07 (6.b) Ketinggian bangunan : rendah. 0,05 x 0,40 = 0,05 (7.c) + Kepemilikan : yayasan. 0,82 0,25 x 0,40 = 0,10 (1.a) Kompleksitas : sederhana 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. 0,15 x 0,40 = 0,06 (3.a) Risiko kebakaran : rendah. 0,15 x 0,40 = 0,06 (4.c) Zonasi gempa : zona III/sedang. 0,10 x 1,00 = 0,10 (5.c) Lokasi : padat. 0,10 x 0,40 = 0,04 (6.a) Ketinggian bangunan : rendah. 0,05 x 0,40 = 0,02 (7.a) + Kepemilikan : Negara. 0,58
1,00 (3)
Waktu penggunaan : Tetap
Indeks Terintegrasi : 0,00 x 0,685 x 1,00 = 0,00
1,00 (3)
Waktu penggunaan : Tetap
Indeks Terintegrasi : 1,00 x 0,54 x 1,00 = 0,54
1,00 (3)
Waktu penggunaan Tetap
Indeks Terintegrasi : 1,00 x 0,85 x 1,00 = 0,82 contoh Lampiran (Lihat IG)
1,00 (3)
Waktu penggunaan : Tetap
Indeks Terintegrasi : 1,00 x 0,58 x 1,00 = 0,58
10 3
5.
FUNGSI KHUSUS Bangunan gedung industri minyak pelumas
2,00 (5) Fungsi khusus
0,25 x 1,00 = 0,25 0,20 x 1,00 = 0,20 0,15 x 1,00 = 0,15 0,15 x 0,20 = 0,03 0,15 x 0,40 = 0,06 0,10 x 0,40 = 0,04 0,05 x 1,00 = 0,05
(1.c) (2.c) (3.c) (4.b) (5.a) (6.a) (7.c) +
Kompleksitas : khusus. Permanensi : permanen. Risiko kebakaran : tinggi. Zonasi gempa : zona II/minor. Lokasi : renggang. Ketinggian bangunan : rendah. Kepemilikan : badan usaha swasta.
1,00 (3)
Waktu penggunaan : Tetap
Indeks Terintegrasi : 2,00 x 0,78 x 1,00 = 1,56
(1.c) (2.c) (3.c) (4.c) (5.c) (6.c) (7.c) +
Kompleksitas : khusus. Permanensi : permanen. Risiko kebakaran : tinggi. Zonasi gempa : zona III/sedang. Lokasi : padat. Ketinggian bangunan : tinggi. Kepemilikan : badan usaha swasta.
1,00 (3)
Waktu penggunaan : Tetap
Indeks Terintegrasi : 4,00 x 0,91 x 1,00 = 3,64
0,78
6.
FUNGSI GANDA/CAMPURAN Hotel – apartemenmall – shopping center – sport hall.
4,00 (6) Fungsi ganda
0,25 x 1,00 = 0,25 0,20 x 1,00 = 0,20 0,15 x 1,00 = 0,15 0,15 x 0,40 = 0,06 0,10 x 1,00 = 0,10 0,10 x 1,00 = 0,10 0,05 x 1,00 = 0,05
0.91
CATATAN :
- Penetapan indeks terintegrasi untuk beberapa unit bangunan gedung dengan perbedaan jumlah lantai/ketinggian dalam 1 kavling/ persil dihitung untuk masing-masing unit bangunan gedung. - Jumlah lantai 1 unit bangunan gedung yang mempunyai bagian-bagian (wing) dengan perbedaan jumlah lantai/ketinggian, penetapan indeks terintegrasi mengikuti jumlah lantai tertinggi
Diundangkan di Malang pada tanggal 31 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH
BUPATI MALANG,
ttd.
ttd.
ABDUL MALIK NIP. 19570830 198209 1 001
H. RENDRA KRESNA
Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010 Nomor 1/C
11
LAMPIRAN IE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 9 TAHUN 2010 TANGGAL : 27 Desember 2010
TABEL PENETAPAN INDEKS PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB UNTUK PRASARANA BANGUNAN GEDUNG
NO
JENIS PRASARANA
BANGUNAN
1 1.
2
3
Konstruksi pembatas
2.
Konstuksi penanda masuk lokasi
3.
Konstruksi perkerasan
4.
Konstruksi penghubung
5.
Konstruksi kolam/reservoir bawah tanah
6.
Konstruksi menara
7.
Konstruksi monumen
8.
Konstruksi instalasi/gardu
a. Pagar b. Turap Batas kavling/persil a. Gapura b. Gerbang a. Jalan b. Lapangan upacara c. Lapangan olahraga terbuka a. Jembatan b. Box culvert a. Kolam renang b. Kolam pengolahan air c. Reservoir dibawah tanah a. Menara antena b. Menara reservoir c. Cerobong a. Tugu b. Patung a. Instalasi listrik b. Instalasi telepon/komunikasi c. Instalasi pengolahan
PEMBANGUNAN BARU Indeks 4 1,00
RUSAK BERAT Indeks 5 0,65
RUSAK SEDANG Indeks 6 0,45
Indeks 7 0,00
1,00
0,65
0,45
0,00
1,00
0,65
0,45
0,00
1,00
0,65
0,45
0,00
1,00
0,65
0,45
0,00
1,00
0,65
0,45
0,00
1,00
0,65
0,45
0,00
1,00
0,65
0,45
0,00
*)
12 2 1 9.
2 Konstruksi reklame/papan nama
3 a. Billboard b. Papan iklan c. Papan nama (berdiri sendiri atau berupa tembok pagar)
4 1,00
5 0,65
6 0,45
7 0,00
CATATAN : 1. *) Indeks 0,00 untuk prasarana bangunan gedung keagamaan, rumah tinggal, bangunan gedung kantor milik Negara, kecuali bangunan gedung milik negara untuk pelayanan jasa umum, dan jasa usaha. 2. RB = Rusak Berat. 3. RS = Rusak Sedang. 4. Jenis konstruksi bangunan lainnya yang termasuk prasarana bangunan gedung ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Daerah.
BUPATI MALANG, Diundangkan di Malang pada tanggal 31 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH ttd. ABDUL MALIK NIP. 19570830 198209 1 001 Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010 Nomor 1/C
ttd. H. RENDRA KRESNA
LAMPIRAN IF PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 9 TAHUN 2010 TANGGAL : 27 Desember 2010 HARGA SATUAN (TARIF) RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
2211 2212 2213 2220 2221 2222 2223 2230 2231 2232 2233 2234 2235 2240 2241 2242 2243 2250 2251 2252 2253 2254 2260 2261 2262 2263 2264 2270 2271 2272 2280 2281 2282 2283 2284 2285 2286 2287 2290 2291 2292 2293 2294 1
2
Retribusi pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung Pagar Tanggul/retaining wall Turap batas kaveling/persil Konstruksi penanda masuk Gapura Gerbang *** Konstruksi perkerasan Jalan Lapangan parkir Lapangan upacara Lapangan olah raga terbuka Penimbunan barang,dll Konstruksi penghubung Jembatan Box culvert Dueker, gorong-gorong saluran/drainase Konstruksi kolam/reservoir bawah tanah Kolam renang Kolam pengolahan air Reservoir bawah tanah Waste water treatment plant Konstruksi menara Menara antena Menara reservoir Cerobong Tower Konstruksi monumen Tugu Patung Konstruksi instalasi Instalasi listrik dan jaringan listrik bawah tanah Instalasi telekomunikasi dan jaringan telkom bawah tanah Instalasi pengolahan Instalasi Bahan Bakar Jaringan gas bawah tanah Konstruksi Pondasi mesin diluar bangunan Jembatan atau lift (servis kendaraan diluar bangunan) Konstruksi reklame Billboard Papan iklan Papan nama(berdiri sendiri atau berupa tembok pagar) ***
m2 4,000
1,000 1,000 1,000
1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 3,500 3,500 3,500 3,500 7,000 7,000 7,000 7,000 3,500 3,500 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 14,000 14,000
Retribusi Penyediaan Administrasi IMB (pemecahan Dokumen IMB,pembuatan duplikat atau copy dokumen yang dilegalisasikan sebagai pengganti dokumen IMB yang hilang atau rusak, pemutakhiran data atas permohonan pemilik bangunan gedung, dan/atau perubahan non teknis lainnya)
14,000 14,000 14,000 5,000
Retribusi penyediaan formulir permohonan IMB termasuk biaya pendaftaran IMB
Diundangkan di Malang pada tanggal 31 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH
BUPATI MALANG, ttd.
ttd. ABDUL MALIK NIP. 19570830 198209 1 001 D:\BARUNA\situs bag hukum\perda\2010\Lampiran perda tertentu.doc
Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010 Nomor 1/C
H. RENDRA KRESNA
m2 m2 m2
m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2
14
LAMPIRAN IG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 9 TAHUN 2010 TANGGAL : 27 Desember 2010 DAFTAR KODE DAN INDEKS PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB PRASARANA BANGUNAN GEDUNG LINGKUP PEMBANGUNAN Pembangunan baru
1000
BANGUNAN GEDUNG
1100 1110
LINGKUP PEMBANGUNAN Pembangunan baru
1.00
1120 1121 1112
Rehabilitasi/Renovasi Rehabilitasi/Renovasi sedang Rehabilitasi/Renovasi berat
0.45 0.65
1130 1131
Pelestarian Pelestarian pratama
0.65
1132 1133 1200
Pelestarian madya Pelestarian utama FUNGSI
0.45 0.30
2211 2212 2213
Rehabilitasi Rehabilitasi sedang Rehabilitasi berat JENIS PRASARANA Konstruksi pembatas/ penahan/pengaman - Pagar - Tanggul/retaining wall - Turap batas kavling/persil
1210 1220
Hunian Keagamaan
0.05/0.50* 0.00
2214 2220
- *** Konstruksi penanda masuk
1240 1250 1260 1270 1300
Usaha Sosial dan Budaya Khusus Ganda KLASIFIKASI
3.00 0.00/1.00** 2.00 4.00
2221 2222 2223 2230 2231
- Gapura - Gerbang - *** Konstruksi perkerasan - Jalan
1310 1311 1312 1313 1320
Kompleksitas Sederhana Tidak sederhana Khusus Permanensi
0.25 0.40 0.70 1.00 0.20
2232 2233 2224 2225 2240
- Lapangan parkir - Lapangan upacara - Lapangan olah raga terbuka - *** Konstruksi penghubung
1321 1322
Darurat Semi permanen
0.40 0.70
2241 2242
- Jembatan - Box culvert
1323 1330
Permanen Risiko kebakaran
1.00 0.15
2243 2250
- *** Konstruksi kolam/reservoir bawah tanah
1331 1332 1333 1340 1341 1342 1343
Rendah Sedang Tinggi Zonasi gempa Zona I / minor Zona II / minor Zona III / sedang
0.40 0.70 1.00 0.15 0.10 0.20 0.40
2251 2252 2253
- Kolam renang - Kolam pengolahan air - Reservoir air bawah tanah
2254 2260 2261 2262
- *** Konstruksi menara - Menara antena - Menara reservoir
1344 1345 1346 1350
Zona IV / sedang Zona V / kuat Zona VI /kuat Lokasi (kepadatan
0.50 0.70 1.00 0.10
2263 2264 2270 2271
- Cerobong - *** Konstruksi monumen - Tugu
1351 1352
bangunan gedung) Renggang Sedang
0.40 0.70
2272 2273 2280
- Patung - *** Konstruksi instalasi
2281 2282 2283 2284 2290 2291 2292 2293 2294
- Instalasi listrik - Instalasi telepon/komunikasi - Instalasi pengolahan - *** Konstruksi reklame/papan nama - Billboard - Papan iklan - Papan nama ***
2000
1353 1360 1361 1362 1363 1370 1671 1372 1373 1400
Padat Ketinggian bangunan gedung Rendah Sedang Tinggi Kepemilikan Negara/Yayasan Perorangan Badan usaha WAKTU PENGGUNAAN BANGUNAN GEDUNG
1.00 0.10 0.40 0.70 1.00 0.05 0.40 0.70 1.00
1410 1420
Sementara jangka pendek Sementara jangka menengah
0.40 0.70
1430
Tetap
1.00
2100 2110 2120 2121 2122 2200 2210
1.00 0.45 0.65 1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
2
CATATAN : 1. *) Indeks 0,05 untuk rumah tinggal tunggal, meliputi rumah inti tumbuh, rumah sederhana sehat, dan rumah deret sederhana. 2. **) Indeks 0,00 untuk bangunan gedung kantor milik Negara, kecuali bangunan gedung milik Negara untuk pelayanan umum dan jasa usaha, serta bangunan gedung untuk instalasi, dan laboratorium khusus. 3.
Bangunan gedung, atau bagian bangunan gedung di bawah permukaan tanah (basement), di atas/bawah permukaan air, prasarana, dan sarana umum diberi indeks pengali tambahan 1,30
4. ***) Jenis konstruksi bangunan lainnya yang termasuk prasarana bangunan gedung ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Daerah.
BUPATI MALANG, ttd. H. RENDRA KRESNA Diundangkan di Malang pada tanggal 31 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH ttd. ABDUL MALIK NIP. 19570830 198209 1 001 Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010 Nomor 1/C
LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 9 TAHUN 2010 TANGGAL : 27 Desember 2010
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI IZIN GANGGUAN
(1)
Besarnya retribusi didasarkan pada perhitungan dengan rumus: Retribusi Izin Gangguan RIG = (TL X IL X IG X LRTU)
No
KETERANGAN
A 1.
Nilai Tarif Lingkungan (TL) Kawasan Industri a) Luas di bawah 1000 M2 b) Luas 1001 M2 s/d 2500 M2 c) Luas 2501 M2 keatas nilai Tarif Lingkungan (TL) Tempat Usaha a) Luas di bawah 100 M2 b) Luas 101 M2 s/d 250 M2 c) Luas 251 M2 keatas Lingkungan Permukiman/Sosial a) Luas di bawah 500 M2 b) Luas 501 M2 s/d 1500 M2 c) Luas 1501 M2 ke atas Nilai Indeks Lingkungan (IL) Jalan Arteri Jalan Kolektor Jalan Lokal Jalan Lingkungan Nilai Indeks Gangguan (IG) Besar Menengah Kecil Nilai Luas Ruang Tempat Usaha (LRTU) dihitung berdasarkan luas ruang tempat usaha yang dimohon
2.
3.
B 1 2 3 4 C 1 2 3 D
(2)
TARIF RETRIBUSI (Rp)
SATUAN
130,00 165,00 195,00
M2 M2 M2
360,00 455,00 585,00
M2 M2 M2
100,00 130,00 165,00
M2 M2 M2
4 3 2 1
indeks indeks indeks indeks
3 2 1
Indeks Indeks Indeks
Besaran nilai retribusi balik nama atas Izin Gangguan dikenakan biaya sebesar 15 % (lima belas persen) dari besarnya perhitungan retribusi Izin Gangguan yang bersangkutan.
(3)
Besaran nilai retribusi untuk perpanjangan izin dikenai biaya sebesar 75 % (tujuh puluh lima persen) dari perhitungan retribusi Izin Gangguan tersebut.
D:\BARUNA\situs bag hukum\perda\2010\Lampiran perda tertentu.doc
17 2 (4)
Untuk perubahan/penambahan bangunan dikenakan biaya retribusi Izin Gangguan sesuai dengan penambahan yang akan diizinkan.
BUPATI MALANG, ttd. H. RENDRA KRESNA Diundangkan di Malang pada tanggal 31 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH ttd. ABDUL MALIK NIP. 19570830 198209 1 001 Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010 Nomor 1/C
LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 9 TAHUN 2010 TANGGAL : 27 Desember 2010
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI IZIN TRAYEK
(1)
Besarnya retribusi ditetapkan sebagai berikut: TARIF RETRIBUSI (Rp) pertahun
TARIF RETRIBUSI (Rp) perlimatahun
No
KETERANGAN
1.
Mobil penumpang yang memiliki tempat duduk maksimal 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya tidak lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.
48.000,00
240.000,00
2.
Mobil bus yang memiliki tempat duduk lebih dari 8
54.000,00
270.000,00
(delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram. (2)
Pelayanan penerbitan Surat Keputusan Izin Trayek (SKIT)/KPS yang hilang atau rusak dikenakan retribusi sebesar Rp. 10.000,00.
(3)
Besarnya beaya Keterlambatan per bulan ditetapkan sebesar Rp. 10.000,00.
(4)
Pelayanan Angkutan yang menyimpang dari trayeknya dikenakan retribusi sebesar Rp. 10.000,00.
BUPATI MALANG, ttd. H. RENDRA KRESNA Diundangkan di Malang pada tanggal 31 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH ttd. ABDUL MALIK NIP. 19570830 198209 1 001 Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010 Nomor 1/C D:\BARUNA\situs bag hukum\perda\2010\Lampiran perda tertentu.doc
LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 9 TAHUN 2010 TANGGAL : 27 Desember 2010
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN Besarnya tarif retribusi adalah sebagai berikut: (1) Retribusi kegiatan usaha penangkapan ikan dan usaha pengangkut ikan bagi kapal dalam (inboard) dan bermotor luar (outboard) dalam kewenangan Pemerintah Daerah dengan ukuran 5 GT sampai 10 GT dan/atau mesin 15 PK sampai 30 PK dengan alat tangkap
No
KETERANGAN
TARIF RETRIBUSI
SATUAN
(Rp) a)
Payang, Jaring Lampara, Dogol, Cantrang dan sejenisnya
3.000,00
GT
b)
Gillnet (Jaring Insang) dan sejenisnya
7.000,00
GT
c)
Purseine dan sejenisnya
6.000,00
GT
d)
Long Bag Set Net (Jaring Kantong Besar)
13.000,00
GT
e)
Squid Jigging
5.000,00
GT
f)
Pancing Prawai Dasar
11.000,00
GT
g)
Long Line
8.000,00
GT
h)
Pole and Line
11.000,00
GT
i)
Bubu/Muroami dan sejenisnya
9.000,00
GT
j)
Bouke Ami
13.000,00
GT
k)
Bagan Apung
5.000,00
GT
l)
Kapal/Perahu Pengangkut Ikan
2.000,00
GT
m)
Pancing Tonda
9.000,00
GT
(2) Pembudidayaan : No a)
KETERANGAN
TARIF RETRIBUSI (Rp)
Ikan di Air tawar di atas 0.75 h
50.000,00
Kolam air tenang di atas 2 ha
50.000,00
Kolam air deras di atas 5 unit (1 unit = 100 m² )
50.000,00
Karamba jaring apung sebanyak 4 unit atau lebih (1 unit = 4 x (7 x 7 x 2.5 m³)
50.000,00
Karamba sebanyak 50 buah atau lebih (1 buah = 4 x 2 x1.5 m³ )
50.000,00
D:\BARUNA\situs bag hukum\perda\2010\Lampiran perda tertentu.doc
220
Jaring sekat dengan luas 0.5 ha atau lebih b)
c)
50.000,00
Ikan di Air Payau Pembenihan dengan lahan 0.5 ha atau lebih
75.000,00
Pembesaran dengan lahan 5 ha atau lebih
75.000,00
Ikan di Air laut Ikan Kerapu Bebek dan Lobster dengan menggunakan karamba 2 unit jaring apung atau lebih (1 unit = 4 kantong ukuran 3 x 3 x 3 m³), ikan Kerapu lainnya dengan 4 unit karamba jaring apung atau lebih (1 unit = 4 kantong ukuran 3 x 3 x 3 m³), Kakap Putih dan Beronang sebanyak 10 unit atau lebih (1 unit = 4 kantong ukuran 3 x 3 x 3 m³)
d)
100.000,00
Rumput Laut Lepas dasar lebih dari 8 unit (1 unit berukuran 100 x 5 m²)
100.000,00
Rakit apung lebih dari 20 unit (1 unit = 20 rakit, 1 rakit berukuran 5 x 2.5 m²)
100.000,00
Long line lebih dari 2 unit (1 unit berukuran 1 ha)
100.000,00
BUPATI MALANG, ttd. H. RENDRA KRESNA Diundangkan di Malang pada tanggal 31 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH ttd. ABDUL MALIK NIP. 19570830 198209 1 001 Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010 Nomor 1/C