Umat Katolik Indonesia di Toronto & Sekitarnya
Mewartakan Iman dan Kasih
http://www.uki.ca
Pertama-tama
saya ucapkan selamat memasuki dan menjalani tahun 2010. Apa dan bagaimana perjalanan kehidupan kita disepanjang tahun 2010 ini, saya yakin kita semua tidak ada yang tahu. Kemisteriusan ini terkadang membuat orang menjadi takut dan cemas bahkan memandang tahun yang baru ini dengan pesimis dan putus asa. Pertanyaannya adalah: mengapa kita harus pesimis, takut, dan cemas dalam menjalani tahun 2010 ini? Mestinya perasaan takut, cemas, pesimis, bahkan putus asa tidak perlu ada di dalam memasuki tahun yang baru ini. Bukankah situasinya juga kurang lebih sama pada saat kita memasuki tahun 2009? Kita juga tidak tahu apa dan bagaimana tahun 2009 akan kita jalani, apalagi tahun lalu kita ada dalam krisis ekonomi global yang berat. Akan tetapi yang jelas sekarang kita sudah memasuki tahun 2010 dan segala rintangan, kesulitan, persoalan, kegagalan, kesedihan, pergulatan yang terjadi di tahun lalu sudah kita lewati. Meskipun ada yang belum berhasil dan tetap harus kita selesaikan di tahun yang baru ini, jujur saja sebenarnya ada banyak keberhasilan, sukacita, dan kebahagiaan yang kita dapatkan di tahun yang baru saja lewat ini. Kalau kita melihat hal-hal positif yang kita capai dan dapatkan di tahun yang lalu, maka dalam memasuki tahun 2010 ini tidak ada alasan bagi kita untuk ragu,cemas, dan takut. Lukas dalam 11:9-13 menegaskan kepada kita semua bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang sungguh mengasihi umat-Nya. Dia akan dengan senang hati memberikan apa yang diminta dan dibutuhkan umat-Nya. Maka Lukas mengajak umatnya untuk, tanpa harus malu dan takut, meminta kepada Allah hadir dan memberkati setiap perjuangan dan pergulatan hidup kita di dunia. Kalau manusia, yang nota bene pendosa dan penjahat saja, tahu apa yang harus diberikan kepada anaknya, apalagi Allah yang hati-Nya penuh dengan belaskasih. Dia pasti akan memberikan apa yang sungguh kita butuhkan. Persoalannya adalah: bagaimana kita tahu bahwa Allah sungguh memberkati perjuangan dan pergulatan hidup kita di dunia ini? Mungkin jawaban sederhana yang bisa diberikan adalah kenyataan bahwa kita mampu mengatasi berbagai
Januari 2010 / No. 213
macam rintangan dan persoalan kehidupan yang terjadi di tahun-tahun yang lampau. Bahwa kenyataan sekarang ini kita bisa hidup, bukankah itu suatu berkat dan penyertaan yang Tuhan berikan kepada kita secara cuma-cuma?! Kita tidak bisa menentukan bahwa kita akan sehat seumur hidup atau kita bisa hidup untuk 50/60/100 tahun di dunia ini. Kita tidak memiliki kekuasaan untuk menentukan kehidupan ini. Kesadaran akan hidup yang sedang berjalan ini akan menghantarkan kita untuk lebih mudah menyadari kehadiran Tuhan yang tidak bisa disangkal lagi. Lalu bagaimana dengan pengalaman akan penderitaan dan kegagalan serta doa permohonan yang belum terkabulkan? Setiap penderitaan, kegagalan, atau permohonan yang belum terkabulkan tidak bisa menjadi bukti bahwa apa yang ditulis oleh Lukas itu hanyalah omong kosong belaka. Peristiwa-peristiwa yang tidak kita hendaki itu justru sering menjadi suatu berkat dikemudian hari, tidak hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk orang lain. Lihat penyaliban yang terjadi dalam diri Yesus. Dari satu sisi kita bisa mengatakan bahwa misi Yesus gagal total, akan tetapi di sisi lain justru melalui peristiwa salib itulah penebusan dosa manusia terjadi. Ada seseorang yang mengatakan bahwa sejak dia difonis menderita cancer, komunikasi dalam keluarga menjadi lebih lancar dibandingkan pada saat masih sehat wa’alfiat. Dari dua contoh itu, saya hanya hendak mengatakan bahwa dalam situasi yang paling tidak kita sukaipun Tuhan dengan caranya sendiri hadir dan memberkati kita. Dalam kesempatan ini saya hendak mengajak kita semua untuk menyerahkan hidup, perjuangan, pergulatan, dan masa depan kita di sepanjang tahun 2010 kepada Tuhan. Dia yang selama ini selalu memberikan yang terbaik bagi kita, Dia juga akan melakukan hal yang sama dalam hidup kita di sepanjang tahun ini. Matius 6:25-34 meyakinkan kita semua bahwa kekuatiran akan apa yang terjadi dan bagaimana hidup kita nanti merupakan tindakan yang sia-sia. Dari pihak kita hanya dibutuhkan keyakinan dan penyerahan diri yang total kepada Tuhan, dan Dia akan melakukan apa saja yang terbaik bagi kita. Semoga kita semua akan melalui tahun ini dengan keyakinan yang mantap dan rahmat Tuhan menyertai setiap hal yang kita lakukan demi terciptanya kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraan hidup kita. Tuhan memberkati kita semua. Rm. Aegi SCJ.
1
Gereja St. Anselm’s Church. 1MacNaughton Rd. (Bayview & Milwood). Toronto. ON M4G 3H3. Ph: (416) 485-1792. Subway Stn: Davisville Redaksi Angelina Hanapie,
[email protected] Juliana Wibowo,
[email protected] Yusup,
[email protected] Penasehat: Romo Aegidius M Warsito SCJ. Alamat Redaksi:c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd., Toronto, ON M6R 1M8 Pastor Pamong Deacon
: Rm. Aegidius M Warsito SCJ (416) 879-5944
[email protected] : Deacon Val Danukarjanto (416)497-2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA PERIODE 2007 - 2010 Koordinator Sekretaris Bendahara Wilayah Timur Ketua Wilayah Seksi Liturgi Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Wilayah Barat Ketua Wilayah Seksi Liturgi Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Bidang Khusus Seksi Kesenian Mudika Pelaksana Khusus Altar Server Usher Persekutuan Doa Sel KTM
: Rudy S. Budi Hartono
[email protected] : Angelina Hanapie
[email protected] : Lanny Hidajat
[email protected]
(905) 814 8475
: Christine Budihardjo
[email protected] : Catherine Hartono
[email protected] : Hendry Wijaya
[email protected] : Janto Solichin
[email protected] : Marina Sardjono
[email protected]
(647) 895-7089
: Albert Tee
[email protected] : Lenny Adisuria
[email protected] : Christine Tanuwijaya
[email protected] : Angela Tedjo
[email protected] : Sari Djunaedi
[email protected] : Bambang Micha Djaja
[email protected] : Anthony Renditya
[email protected]
: Rudy Oentoro
[email protected] : Samsudin Tjokro
[email protected] : Siu Yang Tjio
[email protected] : Veronica Foe
[email protected]
(905) 814-5644
Laporan Keuangan Bulan Desember 2010 Total penerimaan Kolekte Rekoleksi Advent (Pendaftaran) Pengeluaran Rent St Anselm's Church Biaya Rumah Tangga SCJ / Romo/ Stipendium Seksi Liturgi Seksi Kesenian Seksi Rumah Tangga Seksi Keperluan Sekretariat Seksi Sosial Rekoleksi Advent Perayaan Natal Total pengeluaran SURPLUS
$ 7,897.94 $ 7,615.94 $ 282.00
$
750.00
$ 1,774.72 $ 575.36 $ 131.49 $ 373.85 $ 99.00 $ 651.53 $ 431.64 $ 1,894.06 $ 6,681.65 $ 1,216.29
(905) 819-8697
(416) 756-9555 (905) 887-9546 (905) 948-9251 (416) 284-4707 (905) 824-1168 (905) 821-3385 (905) 819-9077 (905) 816-0765 (647) 722-2272 (416) 733-7989 (905) 948-9251 (416) 524-7839 (905) 770-3878 (905) 858- 4658 (905) 763-1522
TERIMA KASIH… Hasil kolekte II di bulan Oktober dan Nopember beserta Aksi Natal 2009, telah terkumpul dana sebesar $ 8,671.11. UKI membulatkannya menjadi $ 10,000.00. Dana yang terkumpul telah diserahkan kepada Keuskupan Padang untuk pemulihan pasca gempa sebesar $ 6,000.00 dan sisanya dikirim kepada sekolah pembinaan iman (Skolastikat SCJ) sebesar $ 4,000.00. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga UKI atas perhatian, kepedulian dan sumbangan dari hati nurani anda ini. Berikut kami sampaikan email ucapan terimakasih yang kami terima dari Romo Alex I. Suwandi, Pr & Romo Johanes J. Maslim, SCJ di halaman 7. Atas nama pribadi dan umat Keuskupan Padang, saya sampaikan ucapan banyak terima kasih kepada pengurus dan Keluarga besar UKI Toronto atas sumbangan yang diberikan pada kami. Semoga Tuhan membalas segala amal kasih yang telah diberikan. Kami bekerja sama dengan Universitas Parahyangan Bandung yang membantu memberikan nasehat untuk gedung-gedung. Mereka sudah beberapa kali datang ke Padang. Kami sedang merehab yang rusak dan merencanakan membangun kembali gedung-gedung yang runtuh. Dana yang dibutuhkan memang tak sedikit....Ini baru untuk gedung-gedung saja, belum umat yang perlu juga dibantu karena trauma besar.... Salam dan doa untuk seluruh Keluarga besar UKI Toronto. Gbu all. Salam dan doa, Rm. Alex I. Suwandi, Pr. 2
IMPORTANT DATE ! Puji dan Syukur atas berkat yang dirasakan untuk perjalanan, perkembangan & pertumbuhan gereja UKI selama 30 tahun. Mari kita syukuri dan rayakan bersama Ulang Tahun UKI ke 30 diawali dengan Misa Agung dan dilanjutkan dengan acara ramah tamah bersama Archbishop Thomas Collins pada tanggal:
14 FEBRUARI 2010.
APAKAH SUARA ANDA PENTING!
Jam 2:00 siang s/d selesai Tempat: St. Anselm’s Church Pemimpin Misa:
Archbishop Thomas Collins Co-Celebrants: Romo Aegidius Warsito SCJ
Sangat Penting... Untuk memilih Team Dewan Inti PERIODE 2010-2013 sebagai:
Romo Teja Antara SCJ Romo Laurensius Ruba SVD Deacon Val Danukarjanto Gereja UKI telah mendapatkan suatu kehormatan yang luar biasa dengan hadirnya Archbishop Thomas Collins untuk memimpin Misa. Kami menghimbau dan mengharapkan partisipasi Saudara/i sekalian untuk dapat menghadiri dan memeriahkan perayaan Misa Agung 30 TH UKI.
Have a Wonderful th 30 Birthday UKI !
KETUA WILAYAH BARAT & TIMUR (menggantikan Sdr. Albert Tee & Sdri Christine Budihardjo)
BENDAHARA
(menggantikan Sdri Lanny Hidajat)
Pemilu akan diadakan pada tanggal: 28 Februari 2010. Sesudah misa di gereja St. Anselm. Kami mengundang Warga UKI untuk hadir dan mensukseskan pemilihan Team Dewan Inti. 3
Hubungan Yope & Gereja “Dan sekarang, suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang yang bernama Simon dan yang disebut Petrus. Ia menumpang di rumah seorang penyamak kulit yang bernama Simon, yang tinggal di tepi laut.”(Kis.Para Rasul 10:5-6; lebih baik baca secara keseluruhan 10:1-48)
Kota Yope atau Yafo atau Jaffa adalah kota pertama yang kami kunjungi dalam Pilgrimage ke Holyland. Kota ini terletak dekat dengan kota Tel Aviv ( satu jam perjalanan dari bandara International Ben Gurion) dan berada di pinggir laut Mediterranean. Sebuah kota modern yang dibangun di bibir laut Mediterranean sehingga menawarkan suatu pemandangan dan suasana yang sangat indah. Kesan umum, kota ini cukup aman dan penduduknya cukup ramah. Apakah keistimewaan kota ini dalam konteks perkembangan Gereja sehingga dimasukkan ke dalam agenda Pilgrimage? Ada dua peristiwa besar yang terjadi di tempat ini dan semua itu tidak bisa dilepaskan dengan apa yang dibuat dan dialami oleh Petrus di kota ini. Peristiwa pertama yaitu kebangkitan yang dialami oleh Tabita (Dorkas-dalam bahasa Yunani), seorang murid Kristus yang selalu memberi sedekah kepada para janda dan orang-orang yang kekurangan. Kematian yang dialami oleh Tabita tentunya menjadi sebuah kehilangan yang amat besar bagi penduduk Yope; mereka amat sedih dan tidak begitu saja merelakan kepergiannya. Maka begitu mereka mendengar Petrus ada di daerah Lida (tidak jauh dari Yope), mereka pergi ke Lida untuk meminta Petrus datang dan mendoakan Tabita karena mereka juga mendengar perbuatan besar telah dilakukan oleh Petrus di daerah Lida (dengan menyembuhkan Eneas yang telah 8 th. terbaring di tempat tidur). Petruspun pergi rumah Tabita dan mendoakan serta membangkitkan Tabita dari kematiannnya dalam nama Yesus Kristus (baca Kisah Para Rasul 9:32-43).
Peristiwa kedua yaitu keputusan Petrus untuk menerima orang yang bukan Yahudi sebagai murid Kristus. Hal ini menjadi peristiwa besar karena keputusan Petrus (sebagai pemimpin Gereja Perdana/Paus I saat itu) ini memberi kesempatan bagi semua orang di seluruh dunia untuk bisa menerima karya penebusan yang diperjuangkan oleh Yesus dengan pengorbanan-Nya di kayu salib. Pada saat itu hanya orang-orang yang bersunat (orang Yahudi) saja yang bisa menjadi anggota Gereja Perdana atau yang biasa disebut murid-murid Kristus. Penglihatan yang dialami oleh Petrus saat menginap di rumah Simon si penyamak kulit di Yope meyakinkan Petrus bahwa tidak ada orang yang najis atau tidak tahir, semua orang adalah halal di hadapan Tuhan. Keputusan ini tentu menimbulkan sebuah polemik yang hebat, dan pada saat yang bersamaan Paulus telah mempertobatkan banyak orang bukan keterunan Yahudi untuk bergabung menjadi murid Yesus. Sampai akhirnya diadakan sebuah Konsili di Yerusalem yang memutuskan bahwa Allah juga mengaruniakan pertobatan kepada semua bangasa (Kisah Para Rasul 10:1- 11:18).
Rumah Simon si penyamak kulit
Apa yang bisa kita petik dari peristiwa ini? Bagi saya sungguh kota ini merupakan tonggak sejarah penting yang memungkinkan kita untuk menjadi bagian dari karya keselamatan yang diperjuangkan oleh Yesus. Saya merasa bersyukur bahwa peristiwa penampakkan Petrus di Yope/Yafo/Jaffa di rumah Simon si penyamak kulit ini menjadikan Gereja Perdana membuka diri akan pertobatan dari semua orang tanpa memandang suku dan nasionalismenya. Saya salut akan ketegasan dan 4
Yoh. 5:24 :Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal. Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, dengan ini mengucapkan :
TURUT BERDUKA CITA, .
atas berpulangnya :
Ibu Oei Hwat Lian (Mulianawati Widjaja), (93 thn)
Old City di Yope
keberaniaan Petrus dalam mengambil keputusan yang sulit ini. Ketegasan dan keberaniaan Petrus merupakan buah dari kematangannya dalam mengimani Kristus sebagai sang Juruselamat. Dari sinilah kita bisa belajar bahwa beriman akan Yesus selalu harus berani mengambil resiko untuk tidak disenangi oleh orang lain. Maka sebagai permenungan bersama, mungkin baik kita bertanya pada diri sendiri: Apakah aku berani mengambil sebuah keputusan yang berdasarkan iman akan Yesus, walau konsekwesi yang harus diambil adalah penderitaan atau penolakan dari pihak lain? Jawaban kita akan mengungkapkan
pada tanggal 10 Desember 2009, jam 06:45 pagi di Surabaya, Indonesia Almarhumah adalah istri tercinta dari Almarhum Tan Ping Hien (Hendrata Sutanto) Mama dan Mama Mertua dari: Tan Tjie Kian & Tan Tjwie Hwa (Hilly Tan) Tan Tjie Tiong (Setiono Susanto) & Ong Kwie Lian (Francisca Notosoepadmo) Oma dari: Jens Andreas Tan & Eliana Klier, Martin Tan, Fabiola Sutanto & Arico Aristanto, Vania Sutanto & Franciscus Taruna Nugraha. Makco dari: Julian Marcus Tan, Clara Nicole Aristanto, Nathan Gabriel Aristanto, Briana Vincentia Nugraha, Brayden Sebastian Nugraha.
Bapak Lim Gee Bing, (91 thn)
pada tanggal 12 Desember 2009, jam 03.25 sore di Jakarta, Indonesia Almarhum adalah suami tercinta dari Linayati Ayah terkasih dari: Lylyana Lim dan Lukimin Robinson (Jakarta), Tjai Lie Ing dan Chendra Irman (Singapore), Linggarsari Lim dan Amin Ali Alamsjah (Canada), Merry Lim dan Handoko Kosasih (Palembang), Liebiauw dan Martinus Limarno (Surabaya), Salim dan Nyong Nyang Ling (Jakarta). Opa dari: Margaretha Robinson, Agam Chandra, Christian Kosasih, Graceilla Kosasih, Brigita Salim, Noami Limarno, Vina Limarno, Ryan Lee, Peter Limarno, Branden Salim
Ibu Jeanne Mulya, (61 thn)
pada tanggal 12 Desember 2009, jam 11:45 wib di Jakarta, Indonesia Almarhumah adalah istri tercinta dari Lukman Mulya. Ibu terkasih dari Katharina dan Adrianus Mulya. Adik/Adik Ipar dari Ignatius & Hedi Holidaya Kakak dari: Philip Ho (alm) & Margareth (almh) Australia, Sinta Rochili & Martin (Toronto), Ruth Holidaya (Jakarta), Lisa Holidaya (Jakarta), Thomas Holidaya (Montreal, Que)
Bapak Fran Tanbiring, (72 thn)
Iwan & Lanny Hidajat dengan latar belakang Laut Mediterranean. seberapa matang dan dewasanya iman kita kepada Yesus. (bersambung) Seksi Kesenian Seksi Kesenian mengajak anda sekalian untuk ikut aktif dalam Line Dancing setelah Misa. ”Young and Old” are welcome. Untuk keterangan lebih lanjut, harap menghubungi Ina Liem (416) 222 - 8883.
Lahir di Bangka, meninggal pada tanggal 1 Januari 2010 di Jakarta, Indonesia Almarhum adalah suami tercinta dari Sulianti Tanbiring Ayah/Ayah Mertua dari Tineke dan Sandy Gunawan Opa tercinta dari Michelle Philip
Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya
5
MAN TO MAN: Entering into the Emotional World of a Woman December 16th, 2009 by Fr. James Farfaglia Now that many people are purchasing and reading my new book, “Man to Man: a real priest speaks to real men about marriage, sexuality and family life,” perhaps it is time to start some good discussions about what I have written. Let’s begin with an important topic. Men need to understand that the emotional life of women is different than their own emotional world. Moreover, men need to know how to enter into that emotional world. At the same time, women need to understand that the emotional world of men is different than their own. They need to know how to understand that world as well. Dr. John Gray, PhD., in his famous book “Men are from Mars, Women are from Venus,” describes six primary love needs of women and men. He says that women need to receive caring, understanding, respect, devotion, validation, and reassurance. Men, on the other hand, need to receive trust, acceptance, appreciation, admiration, approval, and encouragement (cf. pp 141-157). It is interesting to note that these primary love needs are reciprocal. When a husband shows by his behavior that he makes his relationship with his wife the highest priority in his life, she feels validated by his love. And then she, in turn, responds with the love and devotion that he desires. A woman thrives on devotion. She loves to be adored. For women, being remembered on birthdays and anniversaries signals her husband’s continuing love for her. Unexpected gifts, flowers, and other signs of affection are things that a woman really thrives on. When a wife experiences the true devotion of her husband, she will provide him with the admiration he requires. Furthermore, a husband must never assume that his wife’s primary love needs are being satisfied. He must reassure her of his love. His behavior must express that she is being loved continually. When this happens, a wife will give her husband the encouragement that he needs. A wife’s encouragement provides her husband with the hope and the courage that he needs to fulfill his demanding roles of husband and father. There is nothing more beautiful than the kindness, tenderness, and affection that young men and women show each other when they are truly in love. Their expressions of love during their courtship, engagement and first years of marriage are signs of true Christian love. However, as the years pass by, many men overlook this important dimension of their relationship with their wives. While neglected love may wither and decline, well nourished, love does not decrease or die. Love flourishes.
unwavering devotion through many daily expressions of kindness, tenderness, and affection. Reagan was not an effeminate man. He was a real man. He was physically strong, loved to work with his hands on his California ranch, and he was a man of deep immovable Christian principles. Within his clear masculinity, he knew how to display the most amazing qualities of a truly refined gentleman . Catholic men really need to grasp the importance of being gentlemanly at all times. Random acts of kindness such as holding a door for your wife, opening the car door as she gets in, or holding her chair as she sits down to eat, are all things a refined Catholic gentleman should always do. And at the same time, he provides an effective role model for his children. All men know that women like to talk. Studies have shown that a women’s brain has a greater capacity for conversation that a man’s brain. A woman’s ability to converse is part of her femininity. Through conversation she builds social relationships within the family and with the community. More than that, by participating in a meaningful exchange of ideas, she confirms her perception of herself as a person of worth. One of the most important acts of kindness that a husband can show his wife is to listen to what she is saying. Married men need to understand that their wives need to talk to them and just as importantly, have the person they love attend to their interests and concerns. A man may consider what his wife has to say as irrelevant, useless, or unimportant. Gentlemen, everything that your wife has to say is very important to her. Learn to listen. Every night, put aside at least thirty minutes to an hour for conversation time. Make sure that the kids are in bed and turn off the television. Intimate moments of deep, honest conversation will usually lead to meaningful moments of affection and physical intimacy. Recently, a friend of mine who gave me a lot of ideas for my new book, “Man to Man,” told me a very touching story that illustrates the point of our discussion. One night, he and his wife were together in their bed. Rather than falling asleep after a long day of work, they simply began to talk for hours. “Let’s make love tonight,” my friend said as he turned to his wife. After a long moment of silence his wife began to cry. Turning to him with tenderness she said, “We already have.” Father James Farfaglia is Pastor of St. Helena of the True Cross of Jesus Catholic Church in Corpus Christi, Texas. Originally from Ridgefield, CT, Father has founded and developed apostolates for the Catholic Church in Spain, Italy, Mexico, Canada and throughout the United States. He may be reached by e-mail at
[email protected]. (Pengirim Artikel: Hartoni Ashali)
Ronald Reagan gave every man a shining example how a man should love his wife. His devotion to Nancy was remarkable. They were always in love and he showed his 6
SKOLASTIKAT SCJ Jl. Kaliurang Km 7,5 Tlp. 0274-885208 Fax.0274-883749 Kotak Pos 251 MPC YOGYAKARTA 55400 Yogyakarta, 15 Januari 2010. Kepada, Yth. Keluarga Besar UKI Toronto, Canada Berkat Tuhan, Melalui surat ini, kami berharap saudara-saudari yang tergabung dalam UKI di Toronto berada dalam keadaan baik dan sehat. Harapan kami semangat Natal yang baru lalu dan Tahun Baru ini terus membara di dalam tugas dan pelayanan, baik untuk keluarga maupun Gereja. Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan syukur dan terima kasih yang sungguh dalam kepada Anda semua yang tergabung dalam UKI atas kasih dan perhatian Anda kepada kami. Melalui Romo Aegi Warsito, SCJ, kami telah menerima kiriman dari uluran kasih Anda semua berupa uang sebesar Rp. 35.600.000,- ($ 4,000 Canada) pada awal Januari 2010 ini. Tentu saja bantuan ini sangat berarti bagi kami yang memang memerlukan banyak bantuan dari umat yang mencintai Gereja dan yang ikut memperhatikan pendidikann para calon imam di Indonesia. Kami sungguh kagum akan perhatian Anda semua akan perjalanan pendidikan calon iman SCJ di Indonesia yang memang membutuhkan banyak uluruan tangan apalagi dengan situasi sekarang ini. Sekarang ini jumlah anggota komunitas kami ada 50 orang, yang terdiri dari para romo, frater dan bruder. Para frater dan semuanya sedang dalam masa pendidikan formal dengan menempuh kuliah. Para frater kuliah di Fakultas Teologi Wedabhakti dan para bruder kuliah di bidang-bidang tertentu, seperti Institut Perkebunan dan Sekolah Pertukangan dan yang lainnya. Pada awal tahun ini ada 5 frater yang akan menerima tahbisan diakon. Mereka akan ditahbiskan diakon di Seminari Santo Paulus Palembang pada tanggal 25 Januari 2010. Kami mohon doa Anda semua bagi para calon diakon kita ini yang kemudian akan mempersiapkan diri untuk menjadi imam. Semuanya itu menjadi mungkin juga karena Anda semua ikut ambil bagian dalam proses pendidikan mereka. Bantuan Anda sangat membantu kami dari segi finansial yang memang sangat besar terutama dalam tahun terakhir ini. Situasi ekonomi sekrang ikut pula mempengaruhi biaya studi para frater dan bruder serta biaya hidup harian kami semua. Kami tentu saja tetap berharap perhatian dan dukungan Anda semua dalam bentuk apapun bagi mendukung panggilan kaum muda kita ini. Mungkin pula dari antara mereka nantinya akan ikut melayani Anda semua di dalam wadah UKI, seperti yang dilakukan oleh beberapa romo selama ini, termasuk Romo Aegi Warsito, SCJ sekarang ini. Sekali lagi banyak terima kasih atas seluruh perhatian dan kasih Anda semua kepada kami. Semoga Kasih Tuhan tetap melimpah bagi Anda semua dan seluruh usaha Anda. Kami selalu membawa Anda di dalam doa kami, setiap kali kami mendoakan para donatur bagi kehidupan kami di Skolastikat SCJ Yogyakarta. Teriring salam dari semua frater, bruder dan romo Skolastikat SCJ Yogyakarta. Berkat Hati Kudus Tuhan Yesus, Tertanda, Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ Rektor Skolastikat SCJ Yogyakarta.
Rekoleksi Advent, 5 Desember 2009 Hartoni Ashali
Rm. Aegi, SCJ Rekoleksi Advent, 5 Desember 2009 Rm. Laurensius, SVD Hartoni Ashali
7
Choir East
Misa &
Perayaan Natal UKI Deacon Val Danukarjanto
Konsul Jenderal RI Bpk. Bambang Gunawan
25 Desember 2009
James Sosroutomo
Romo Teja Anthara, SCJ
Sandiwara Natal oleh Mudika UKI
8