HUBUNGAN ANTARA HOTSPOT (TITIK PANAS) DENGAN TIMBULNYA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU TAHUN 2007
NISA NOVITA E 14204009
DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
HUBUNGAN ANTARA HOTSPOT (TITIK PANAS) DENGAN TIMBULNYA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU TAHUN 2007
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Nisa Novita E14204009
DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Sebuah kado kecil untuk orang yang telah membesarkan aku…..
RINGKASAN Nisa Novita. E14204009. Hubungan Antara Hotspot (Titik Panas) dengan Timbulnya Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Indragiri Hulu Riau Tahun 2007. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr Kabupaten Indragiri Hulu merupakan salah satu wilayah di Riau yang daerahnya rawan terhadap kejadian kebakaran hutan. Dampak kebakaran hutan yang dibahas pada penelitian ini adalah dampak terhadap kesehatan khususnya penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Dalam kaitan dengan kebakaran hutan ini, ISPA terjadi karena pertahanan saluran pernafasan yakni sel-sel epitel mukosa menjadi lemah atau bahkan rusak akibat menghirup udara yang tercemar yang sarat dengan partikel debu, sehingga kuman mudah masuk dan berkembang biak. Dari hasil analisis statistik antara jumlah hotspot dengan jumlah pasien ISPA mempunyai korelasi positif yang sangat kuat (r = 0.81). Jumlah pasien ISPA dipengaruhi 65.2% oleh jumlah hotspot dengan persamaan garis Y = 220 + 26 X. Hubungan antara jumlah hotspot dan jumlah pasien ISPA per jumlah penduduk mempunyai korelasi positif yang kuat (r = 0.74) karena jumlah pasien ISPA per jumlah penduduk dipengaruhi 54% oleh jumlah hotspot sebagai indikasi Kebakaran Hutan dan Lahan. Dari hasil uji R square persamaan garis Y = 0.0184 + 0.000483 X relevan digunakan dalam menentukan hubungan antara peningkatan hotspot dengan peningkatan pasien ISPA per jumlah penduduk. Dari kedua analisis diatas terlihat pengaruh antara hotspot dengan pasien ISPA dapat dikatakan erat, baik dengan atau tanpa memperhatikan jumlah penduduk masingmasing kecamatan. Secara deskriptif, kelas umur terbanyak pada pasien ISPA di Indragiri Hulu adalah kelas umur 1-5 tahun (Balita), dan dari jenis kelamin perbedaan pasien laki-laki dengan pasien perempuan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
ABSTRACT Novita, N. E14204009. Correlation Between Hotspot and Acute Respiratory Infection Because of Forest and Land Fire in Indragiri Hulu Regency, Riau. Leaded by Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr. Indragiri Hulu is a regency in Riau that is often happen forest and land fire. The impact of forest fire that is discuss in this research is the impact of healthiness especially Acute Respiratory Infections (ARI). From the result of statistic analysis between hotspot and ARI’s patient has a strong positive correlation (r = 0,81). ARI’s patient that 65,2% is influence by hotspot with linear equation Y = 220 + 26 X. Correlation between hotspot and ARI’s patient/total citizen have a strong positive correlation (r = 0,74) because ARI’s patient/total citizen 54% is influence by forest and land fire. From the result of R square test the linear equation Y = 0,0184 + 0,000483 X is relevan to use to estimate the correlation between hotspot and ARI’s patient/total citizen. From this two analysis show that the influence between hotspot and ARI’s patient is strong with or without calculate the total patient in sub district. Descriptively, the most age class ARI’s patient in Indragiri Hulu is 1-5 years and from the age differences, the man or woman patient do not show the significant differences. Keyword : Forest and Land Fire, Acute Respiratory Infections, Impact.
Judul Penelitian
:HUBUNGAN ANTARA HOTSPOT (TITIK PANAS) DENGAN
TIMBULNYA
PENYAKIT
INFEKSI
SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) AKIBAT KEBAKARAN
HUTAN
DAN
LAHAN
DI
KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU TAHUN 2007 Nama
: NISA NOVITA
NRP
: E14204009
Menyetujui: Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M. Agr. NIP. 131878497
Mengetahui: Dekan Fakultas Kehutanan IPB,
Dr. Ir. Hendrayanto.M.Agr NIP. 131578788 Tanggal lulus :
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Hubungan Antara Hotspot (Titik Panas) dengan Timbulnya Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Indragiri Hulu Riau Tahun 2007 adalah benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Mei 2008
Nisa Novita NIM. E14204009
KATA PENGANTAR Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala curahan rahmat dan kasih sayangNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul Timbulnya Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Indragiri Hulu Riau Tahun 2007. Melihat keteratan yang kuat antara dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan terhadap kesehatan manusia diharapkan kejadian kebakaran hutan dan lahan yang disengaja dapat dikurangi atau dihentikan sama sekali. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
.
Bogor, Mei 2008
Penulis
UCAPAN TERIMAKASIH 1. Kedua orang tua tercinta , Ama Enimar dan Apa Syaiful yang telah mengartikan nafas kehidupan diantara doa-doa dan cinta yang selalu diberikan 2. Albert Syaiful, Deasy Fitria tersayang. Terimakasih telah menjadikan baitbait kosong menjadi lirik keceriaan penuh tawa selama fase 21 ini. 3. Dede Hendry atas kesempurnaan rasa yang membuat satu mimpi di masa nanti 4. Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan, masukan, dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik 5. Arinana, S. Hut, M.Si dan Ir. Siswoyo, M.Si bagi selaku dosen penguji atas masukannya bagi perbaikan skripsi ini 6. Kantor Kementrian Lingkungan Hidup Jakarta, khususnya Bu Ela. 7. Staf Laboratorium Kebakaran Hutan dan Lahan, Bapak Wardana yang telah memberikan bantuan dan dorongan pada penulis 8. Pak Ismail dan staf KPAP Silvikultur yang sangat baik dan telah memberikan kemudahan dalam administrasi sebelum sidang. 9. Staf dan teman-teman di Laboratorium Sistem Informasi Geografis Manajemen Hutan khususnya Kak Aan, Kak Iis, Kak Heru 10. Bebek dan Tuti, teman paling setia yang membuat penulis sulit meninggalkan Bogor 11. Bu Gatot, Pak Gatot, Defna, Dandi yang telah menjadi keluarga baru penulis di Rengat 12. Ryan Mato, atas kesediaannya menjadi guide Pekanbaru-Rengat dan teman petualang dalam mencari data di Pematang Reba 13. Muhammad Hansari,Uncu atas powerpoint dan semangat yang diberikan 14. Lienda Omes, Rissa, Iyha, Eka, Piye, Rizal, Dwi, Uny atas bantuan, semangat dan kebersamaannya selama ini. 15. Alaska crew dan keluarga Budidaya Hutan 41 16. Ibu Era yang setia di Laboratorium Ekologi Hutan atas doa dan dukungannya 17. Dino kecil dahulu, besar sekarang 18. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Taram Payakumbuh Sumatera Barat pada tanggal 23 November 1986 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Syaiful dan Enimar. Pada tahun 2004 penulis lulus dari SMUN I Tilkam Bukittinggi dan pada tahun yang sama masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB dengan memilih Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan dan menekuni bidang Kebakaran Hutan dan atau Lahan. Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan yakni sebagai staf Departemen Informasi dan Komunikasi Forest Management Student Club (FMSC) pada tahun 2005-2006, staf Departemen Informasi dan Komunikasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM-E) pada tahun yang sama. Selain itu penulis melakukan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) jalur Sancang-Kamojang dan KPH Sumedang, serta melaksankan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Untuk memperoleh gelar sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Antara Hotspot (Titik Panas) dengan Timbulnya Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Indragiri Hulu Riau Tahun 2007 dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr.