NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 102,26

No.05/01/19/Th.VIII, 2 Januari 2015

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 102,26  NTP Pada bulan Desember 2014, NTP Provinsi (NTP Prov) umum tercatat sebesar 102,26 atau mengalami penurunan sebesar 0,78 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 103,07. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang mengalami kenaikan sebesar 1,88 persen lebih kecil dari Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang naik sebesar 2,69 persen.  NTP masing-masing subsektor tercatat untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P) sebesar 97,34; Subsektor Hortikultura (NTP-H) sebesar 102,34; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) sebesar 105,76; Subsektor Peternakan (NTP-T) sebesar 92,25; Subsektor Perikanan (NTN-P) sebesar 97,40 dengan kelompok Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 97,91 dan kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 93,86.  Pada Desember 2014, terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 2,72 persen terutama disebabkan oleh naiknya indeks pada kelompok transportasi dan komunikasi.

 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Desember 2014 sebesar 107,13 atau turun sebesar 0,37 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya yang mencapai 107,53.

1. Nilai Tukar Petani (NTP) NTP, yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin tinggi pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.05/01/19/Th.VIII, 2 Januari 2015

1

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung November 2014 – Desember 2014 (2012=100)

Persentase

Subsektor

Nov-14

Des -14

(1)

(2)

(3)

(4)

103,07 116,62 113,14 114,24 108,45

102,26 118,81 116,18 117,35 110,90

-0,78 1,88 2,69 2,72 2,26

103,29 116,62 112,91 114,22

102,73 118,94 115,77 117,31

-0,53 1,98 2,53 2,71

Gabungan/Prov Kep Bangka Beitung a. Nilai tukar petani (NTP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Gabungan tanpa Perikanan a. Nilai tukar petani (NTP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM

Perubahan

107,63

109,56

1,80

1. Tanaman Pangan a. Nilai tukar petani (NTPP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Padi - Palawija c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM

98,85 111,58 109,99 114,96 112,88 113,75 107,85

97,34 112,99 110,86 117,48 116,08 117,18 109,70

-1,53 1,26 0,79 2,20 2,83 3,01 1,72

2. Hortikultura a. Nilai tukar petani (NTPH) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM

103,15 115,99 122,07 107,48 129,41 112,45 113,44 108,09

102,34 117,51 125,30 106,62 131,96 114,82 115,98 109,69

-0,78 1,31 2,64 -0,80 1,98 2,11 2,24 1,48

3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai tukar petani (NTPR) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM

105,54 119,65 119,65 113,37 114,43 107,82

105,76 122,96 122,96 116,26 117,47 109,91

0,21 2,76 2,76 2,55 2,66 1,93

4. Peternakan a. Nilai tukar petani (NTPT) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM

95,98 106,21 116,71 109,55 100,33 104,60 110,66 115,12 104,97

92,25 104,79 116,59 108,33 97,34 107,37 113,60 119,05 106,66

-3,89 -1,33 -0,10 -1,11 -2,98 2,64 2,66 3,41 1,60

2

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.05/01/19/Th.VIII, 2 Januari 2015

Subsektor

Nov-14

Des -14

(1)

Persentase Perubahan

(2)

(3)

(4)

5. Perikanan a. Nilai tukar nelayan dan pembudidaya ikan(NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM

100,82 116,56 115,61 114,55 117,27

97,40 117,49 120,62 117,74 125,23

-3,39 0,80 4,33 2,79 6,79

5.1. Perikanan Tangkap a. Nilai tukar nelayan (NTN) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan(It) - Penangkapan c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM

101,50 117,77 117,77 116,03 114,55 118,44

97,91 118,76 118,76 121,30 117,75 127,07

-3,53 0,84 0,84 4,53 2,79 7,28

5.2. Perikanan Budidaya a. Nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) - Budidaya Air Tawar - Budidaya Laut - Budidaya Air Payau c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM

96,15 108,47 108,08 109,64 121,83 112,82 114,52 109,43

93,86 108,99 108,69 109,64 122,34 116,12 117,67 113,01

-2,38 0,48 0,56 0,00 0,42 2,92 2,76 3,27

BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 6 kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Desember 2014, NTP Prov turun 0,78 persen dibandingkan NTP November 2014, yaitu dari 103,07 menjadi 102,26. Penurunan NTP pada Desember 2014 disebabkan perubahan indeks harga hasil produksi pertanian lebih kecil jika dibandingkan dengan perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Penurunan NTP Desember 2014 disebabkan oleh turunnya NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,53 persen, NTP Subsektor Hortikultura sebesar 0,78 persen, NTP Subsektor Peternakan sebesar 3,89 persen dan NTP Subsektor Perikanan sebesar 3,39 persen. Sedangkan kenaikan NTP hanya terjadi pada NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,21 persen. 2. Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Terdapat lima subsektor komoditas hasil-hasil pertanian yang dicatat perkembangan harganya. Pada Desember 2014, secara umum It mengalami kenaikan sebesar 1,88 persen dibandingkan dengan It November 2014, yaitu dari 116,62 menjadi 118,81. Kenaikan It terjadi karena naiknya It di hampir semua subsektor, yaitu: Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,26 persen, Subsektor Hortikultura sebesar 1,31 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,76 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,80 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.05/01/19/Th.VIII, 2 Januari 2015

3

3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Desember 2014 Ib dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 2,69 persen bila dibandingkan November 2014, yaitu dari 113,14 menjadi 116,18. Kenaikan Ib disebabkan naiknya Ib seluruh subsektor, yaitu: Subsektor Tanaman Pangan sebesar 2,83 persen, Subsektor Hortikultura sebesar 2,11 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,55 persen, Subsektor Peternakan sebesar 2,66 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 4,33 persen. 4. NTP Subsektor a.

Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)

Pada bulan Desember 2014, NTPP mengalami penurunan indeks yaitu dari 98,85 menjadi 97,34. Penurunan indeks sebesar 1,53 persen menggambarkan naiknya It sebesar 1,26 persen lebih kecil dibandingkan naiknya Ib yaitu sebesar 2,83 persen. Kenaikan yang terjadi pada It karena adanya kenaikan indeks pada subkelompok padi sebesar 0,79 persen dan palawija sebesar 2,20 persen. Kenaikan Ib sebesar 2,83 persen disebabkan naiknya indeks pada kelompok KRT sebesar 3,01 persen dari 113,75 menjadi 117,18 dan indeks pada kelompok BPPBM naik sebesar 1,72 persen dari 107,85 menjadi 109,70. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada bulan Desember 2014, NTPH mengalami penurunan indeks yaitu dari 103,15 menjadi 102,34. Penurunan NTPH sebesar 0,78 persen disebabkan naiknya It sebesar 1,31 persen lebih kecil dibandingkan naiknya Ib sebesar 2,11 persen. Kenaikan yang terjadi pada It karena naiknya indeks pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 2,64 persen dan subkelompok tanaman obat 1,98 persen. Pemicu utama kenaikan indeks subkelompok ini adalah naiknya indeks beberapa komoditi antara lain; cabai rawit dan cabai merah. Sedangkan terjadi kenaikan pada Ib karena adanya kenaikan indeks pada kelompok KRT sebesar 2,24 persen dari 113,44 menjadi 115,98 dan indeks pada kelompok BPPBM sebesar 1,48 persen dari 108,09 menjadi 109,69. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan Desember 2014 NTPR mengalami kenaikan indeks dari 105,54 menjadi 105,76. Kenaikan NTPR sebesar 0,21 persen disebabkan naiknya It sebesar 2,76 persen lebih besar dibandingkan naiknya Ib sebesar 2,55 persen. Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks pada subkelompok tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 2,76 persen. Pemicu utama naiknya indeks subkelompok ini adalah naiknya indeks komoditi lada dan kelapa sawit. Sedangkan kenaikan pada Ib karena adanya kenaikan indeks pada kelompok BPPBM sebesar 1,93 persen dari 107,82 menjadi 109,91 dan kenaikan indeks pada kelompok KRT sebesar 2,66 persen dari 114,43 menjadi 117,47.

4

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.05/01/19/Th.VIII, 2 Januari 2015

d. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada bulan Desember 2014, NTPT mengalami penurunan indeks dari 95,98 menjadi 92,25. Penurunan NTPT sebesar 3,89 persen menggambarkan turunnya NTPT yang disebabkan turunnya Indeks Harga yang Diterima Petani lebih kecil dibandingkan naiknya Indeks Harga yang Dibayar Petani. Penurunan yang terjadi pada It karena turunnya indeks pada subkelompok ternak besar sebesar 0,10, subkelompok ternak kecil sebesar 1,11 persen, dan subkelompok unggas sebesar 2,98 persen. Pemicu utama penurunan indeks subkelompok ini adalah turunnnya indeks beberapa komoditi antara lain; ayam buras dan ayam ras pedaging. Sedangkan kenaikan indeks pada Ib karena adanya kenaikan indeks pada kelompok BPPBM sebesar 1,60 persen dari 104,97 menjadi 106,66 dan indeks pada kelompok KRT sebesar 3,41 persen dari 115,12 menjadi 119,05. e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan Desember 2014, NTNP mengalami penurunan indeks. Hal ini terjadi karena kenaikan It sebesar 0,80 persen lebih kecil daripada kenaikan Ib sebesar 4,33 persen. Kenaikan It pada Desember 2014 disebabkan naiknya indeks subkelompok penangkapan ikan sebesar 0,84 persen dan subkelompok budidaya ikan sebesar 0,48 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan naiknya kelompok KRT sebesar 2,79 persen dan kelompok BPPBM sebesar 6,79 persen. 1)

Kelompok Penangkapan Ikan (NTN)

Pada bulan Desember 2014, NTN turun sebesar 3,53 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 0,84 persen lebih kecil dari naiknya Ib sebesar 4,53 persen. Kenaikan It sebesar 0,84 persen disebabkan oleh naiknya harga pada kelompok tangkap khususnya komoditi rajungan dan ikan tongkol. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan kelompok KRT naik sebesar 2,79 persen dan kelompok BPPBM naik sebesar 7,28 persen. 2)

Kelompok Budidaya Ikan (NTPi)

Pada bulan Desember 2014, NTPi turun sebesar 2,38 persen. Hal ini terjadi karena naiknya It sebesar 0,48 persen lebih kecil dari naiknya Ib sebesar 2,92 persen. Kenaikan It sebesar 0,48 persen disebabkan oleh naiknya harga di sebagian besar ikan pada kelompok budidaya khususnya komoditi lele dan gurame. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan kelompok KRT naik sebesar 2,76 persen dan kelompok BPPBM naik sebesar 3,27 persen.

5. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Dari 5 Provinsi di Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) yang menyusun NTP Nasional pada Desember 2014, semua Provinsi mengalami penurunan NTP yaitu, Provinsi Sumatera Selatan (2,00 persen), Provinsi Lampung (1,87 persen), Provinsi Kep. Bangka Belitung (0,78 persen), Provinsi Jambi (0,65 persen), dan Provinsi Bengkulu (0,50 persen).

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.05/01/19/Th.VIII, 2 Januari 2015

5

Tabel 2. Nilai Tukar Petani Antar Provinsi Sumbagsel November 2014 – Desember 2014 (2012=100) No

Provinsi

(1)

(2)

1

Bulan

Persentase

November 14

Desember 14

Perubahan

(3)

(4)

(5)

Sumatera Selatan

99,49

97,50

-2,00

2

Lampung

105,13

103,16

-1,87

3

Kepulauan Bangka Belitung

103,07

102,26

-0,78

4

Jambi

95,68

95,06

-0,65

5

Bengkulu

94,94

94,47

-0,50

6. Inflasi Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada Desember 2014, terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 2,72 persen. Besarnya angka inflasi disebabkan oleh naiknya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga, yaitu subkelompok bahan makanan sebesar 2,42 persen (pemicu utama antara lain cabai rawit dan cabai merah); subkelompok makanan jadi sebesar 1,08 persen (pemicu utama ayam goreng, rokok putih filter, dan ice cream); subkelompok perumahan sebesar 1,23 persen (pemicu utama keramik, semen, dan kulkas); subkelompok sandang sebesar 1,28 persen (pemicu utama sepatu kulit sintetis , sandal kulit, dan rok terusan); subkelompok kesehatan sebesar 0,54 persen (pemicu utama pasta gigi dan obat flu); subkelompok pendidikan sebesar 0,16 persen (pemicu utama jasa photocopy, kaos olahraga, dan pulpen/ballpoint); dan subkelompok transportasi; dan komunikasi sebesar 7,76 persen (pemicu utama solar, bensin dan ongkos naik becak). Tabel 3. Indeks Harga Konsumen dan Perubahannya November 2014 – Desember 2014 (2012=100)

Kelompok

Persentase

November 14

Desember 14

Perubahan

(2)

(3)

(4)

114,24

117,35

2,72

- Bahan Makanan

115,02

117,80

2,42

- Makanan Jadi

110,79

111,98

1,08

- Perumahan

110,03

111,38

1,23

- Sandang

110,13

111,53

1,28

- Kesehatan

108,62

109,21

0,54

- Pendidikan,Rekreasi dan Olah Raga

110,20

110,38

0,16

- Transportasi dan Komunikasi

123,12

132,68

7,76

(1) Konsumsi Rumah Tangga

6

Bulan

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.05/01/19/Th.VIII, 2 Januari 2015

7.

NTUP Subsektor

Pada bulan Desember 2014 terjadi penurunan NTUP sebesar 0,37 persen. Hal ini karena perubahan It lebih kecil dibandingkan perubahan Indeks BPBBM. Penurunan NTUP disebabkan oleh turunnya beberapa NTUP subsektor penyusun NTUP, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,45 persen, Subsektor Hortikultura sebesar 0,17 persen, Subsektor Peternakan sebesar 2,89 persen dan Subsektor Perikanan sebesar 5,62 persen. Tabel 4. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor, dan Persentase Perubahannya, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung November 2014 – Desember 2014 (2012=100) Subsektor (1)

November 14

Desember 14

Perubahan

(2)

(3)

(4)

1. Tanaman Pangan

103,46

102,99

-0,45

2. Hortikultura

107,31

107,13

-0,17

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

110,97

111,88

0,81

4. Peternakan

101,18

98,25

-2,89

5. Perikanan

99,40

93,81

-5,62

a. Tangkap

99,43

93,46

-6,00

b. Budidaya

99,13

96,44

-2,71

NTUP gabungan

107,53

107,13

-0,37

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.05/01/19/Th.VIII, 2 Januari 2015

7

BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Herum Fajarwati, MM Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 http:// babel.bps.go.id

8

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.05/01/19/Th.VIII, 2 Januari 2015