Kelas Kelas Bimbingan Kelas Seminar Coach Mentor
:F : : IX : Prof. Dr. Ir. Gadis Sri Haryani DEA. : Ir. Yugo Kumoro
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III LIPI
Disusun Oleh : ILHAM ARISBAYA (NIP. 198202112015021001) Pusat Penelitian Geoteknologi
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III LIPI TAHUN 2015 Nama Peserta NIP Satuan Kerja
: : :
ILHAM ARISBAYA 19820211 201502 1 001 PUSAT PENELITIAN GEOTEKNOLOGI
Tanggal Pengesahan: Bogor, 15 Desember 2015
Menyetujui: Mentor
Peserta
(Ir. YUGO KUMORO ) NIP. 19591129 198803 1 003
( ILHAM ARISBAYA ) NIP. 19820211 201502 1 001
Mengetahui: Coach
( Prof. Dr. Ir. Gadis Sri Haryani DEA ) NIP.19610725 198601 2 001
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, karunia, dan izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III LIPI Tahun 2015”. Laporan ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III LIPI Tahun 2015. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Ir Haryadi Permana, selaku penguji yang telah memebantu dan memberi masukan yang bermanfaat untuk melaksanakan aktualisasi dalam pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III LIPI Tahun 2015 2. Ir. Yugo Kumoro, selaku Mentor yang telah membimbing penulis untuk menyusun dan melaksanakan aktualisasi dalam pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III LIPI Tahun 2015 3. Prof. Dr. Ir. Gadis Sri Haryani DEA, selaku coach yang telah mengarahkan penulis untuk menyusun dan melaksanakan aktualisasi dalam pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III LIPI Tahun 2015 4. Seluruh stakeholder dan rekan-rekan di Satuan Kerja Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI yang telah banyak membantu dan sangat kooperatif dengan penulis untuk menyelesaikan tugas aktualisasi ini 5. Rekan-rekan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III LIPI Tahun 2015 di lingkungan Geoteknologi LIPI, Manda, Ledi, Jono, dan Ayu yang sudah membantu dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi 6. Rekan-rekan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III LIPI Tahun 2015 di Kelas F yang sudah kompak berkomunikasi dan berkoordinasi dalam menyelesaikan kegiatan ini 7. Rekan-rekan satu angkatan LIPI pada umumnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu atas kekompakan dan toleransinya terhadap satu sama lain dalam menyukseskan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III LIPI Tahun 2015 8. Panitia dari Pusbindiklat yang telah menyelenggarakan kegiatan ini ii
9. Para Pelatih dari Pihak Pusdikzi yang telah memberi semangat selama dalam Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III LIPI Tahun 2015 10. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu atas bantuan moral maupun material. Penulis berharap semoga dengan tersusunnya laporan ini dapat bermanfaat dalam upaya peningkatan nilai-nilai dasar profesi ASN. Bandung, Desember 2015 Penulis
(Ilham Arisbaya) NIP. 198202112015021001
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... i KATA PENGANTAR ...................................................................................................ii DAFTAR ISI ...............................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... v DAFTAR TABEL........................................................................................................vi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1-1 1.2 Tujuan ........................................................................................................ 1-1 1.3 Manfaat ...................................................................................................... 1-2 1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi .......................................................... 1-2 1.5 Profil Lembaga (Visi, Misi, dan Tugas Organisasi/Satuan Kerja) ............... 1-2 BAB II. PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN 2.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai dasar ASN ........................... 2-1 2.2 Strategi Pembimbingan ............................................................................ 2-12 2.2.1 Pengendalian Kegiatan Aktualisasi .................................................. 2-12 2.2.2 Catatan bimbingan oleh: Mentor ...................................................... 2-22 2.2.3 Catatan bimbingan oleh: Coach ....................................................... 2-23 BAB III. RENCANA AKSI AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan ................................................................................................ 4-1 1.2. Saran ......................................................................................................... 4-1 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1 FORMULIR RANCANGAN AKTUALISASI LAMPIRAN 2 LAMPIRAN BUKTI FISIK / EVIDENCE KEGIATAN AKTUALISASI
iv
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7.
Gambar 8. Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12. Gambar 13.
Gambar 14.
Gambar 15. Gambar 16.
Foto kegiatan diskusi ilmiah dalam rangka menyusun proposal kegiatan penelitian.............................................. Lampiran 2 - 2 Printout diskusi ilmiah dengan tim peneliti via email dalam rangka menyusun proposal kegiatan penelitian ..... Lampiran 2 - 3 Foto kegiatan diskusi dalam rangka membantu mengolah dan menganalisis data penelitian ..................... Lampiran 2 - 4 Foto kegiatan diskusi ilmiah dalam rangka tahap desk study penelitian ................................................................. Lampiran 2 - 5 Foto kegiatan diskusi ilmiah dengan co-author dalam rangka prmbuatan Karya Tulis Ilmiah (prosiding). ............. Lampiran 2 - 6 Foto kegiatan diskusi ilmiah dengan co-author dalam rangka pembuatan Karya Tulis Ilmiah (prosiding). ............ Lampiran 2 - 7 Printout diskusi ilmiah via email dengan co-author dalam rangka pembuatan Karya Tulis Ilmiah (prosiding). ........................................................................ Lampiran 2 - 8 Foto kegiatan menjadi pemapar hasil penelitian pada kegiatan Seminar Pemaparan Hasil Penelitian ................. Lampiran 2 - 9 Foto kegiatan mengikuti Seminar Nasional “Menuju masyarakat Indonesia, Masyarakat Tangguh Bencana (MASTABEN)” ................................................................. Lampiran 2 - 10 Foto kegiatan mengikuti Seminar Nasional “Menuju masyarakat Indonesia, Masyarakat Tangguh Bencana (MASTABEN)” ................................................................. Lampiran 2 - 10 Foto kegiatan konsultasi dengan Kepala Sub Bidang Sarana Penelitian dalam rangka Inventarisasi, Klasifikasi, dan Kodifikasi Instruksi Kerja (IKA) Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi ..................... Lampiran 2 - 11 Foto Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi versi tercetak. .................................. Lampiran 2 - 12 Foto kegiatan penyerahan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian versi tercetak kepada Kepala Sub Bidang Sarana Penelitian ................................................ Lampiran 2 - 13 Foto Kegiatan pertemuan awal untuk perizinan halaman layanan Instruksi Kerja dengan Sub Bidang Pengelolaan Hasil Penelitian sebagai penanggung jawab website Puslit Geoteknologi .................................. Lampiran 2 - 13 Print screen halaman layanan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana versi online .................................................. Lampiran 2 - 13 Foto kegiatan Sosialisasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi ........................... Lampiran 2 - 14
v
DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3. Tabel 2.4. Tabel 2.5. Tabel 2.6. Tabel 2.7. Tabel 2.8. Tabel 2.9. Tabel 2.10. Tabel 2.11. Tabel 2.12. Tabel 2.13. Tabel 3.1
Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 1 ..................... 2 - 2 Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 2 ..................... 2 - 3 Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 3 ..................... 2 - 4 Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 4 ..................... 2 - 5 Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 5 ..................... 2 - 6 Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 6 ..................... 2 - 7 Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 7 ..................... 2 - 8 Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 8 ..................... 2 - 9 Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 9 ................... 2 - 10 Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 10 ................. 2 - 11 Pengendalian Kegiatan Aktualisasi ................................................. 2 - 13 Strategi Pembimbingan Oleh Mentor .............................................. 2 - 22 Strategi Pembimbingan Oleh Coach ............................................... 2 - 23 Rencana aksi aktualisasi nilai – nilai dasar profesi PNS ................... 3 - 1
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Kegiatan Aktualisasi 1: Menyusun Proposal Kegiatan Penelitian ............................. 2 Kegiatan Aktualisasi 2: Membantu mengolah dan menganalisis data penelitian ........................................................................................ 4 Kegiatan Aktualisasi 3: Diskusi Desk Study Penelitian ............................................. 5 Kegiatan Aktualisasi 4: Membuat karya tulis ilmiah (prosiding). ............................... 6 Kegiatan Aktualisasi 5: Menjadi pemapar hasil penelitian pada kegiatan Seminar Pemaparan Hasil Penelitian ...................................... 9 Kegiatan Aktualisasi 6: Menghadiri dan mengikuti acara Seminar Nasional “Menuju masyarakat Indonesia, Masyarakat Tangguh Bencana (MASTABEN)”........................................................ 10 Kegiatan Aktualisasi 7: Inventarisasi, klasifikasi, dan Kodifikasi Instruksi Kerja (IK) Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi ........................................................................................ 11 Kegiatan Aktualisasi 8: Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi versi tercetak ....................................... 12 Kegiatan Aktualisasi 9: Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi versi online .......................................... 13 Kegiatan Aktualisasi 10: Sosialisasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian ................................................................................. 14
vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apasatur Sipil Negara (ASN) Indonesia memiliki peranan penting sebagai perumus kebijakan publik, pelaksana kebijakan publik, perekat dan pemersatu bangsa, dan juga sebagai pelayan publik. Oleh karena itu Indonesia memerlukan ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) perlu dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 15 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Diklat Prajabatan Golongan III yang terkini terdiri dari dua tahap pembelajaran, yaitu (1) Tahap Internalisasi NDS dan (2) Tahap Aktualisasi NDS. Pada tahap yang pertama, peserta diklat dibekali dengan NDS yang meliputi: Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang akan diakronim menjadi ANEKA. Selanjutnya, laporan aktualisasi nilai - nilai dasar profesi PNS (NDS) merupakan bentuk dari evaluasi lanjutan, dimana yang dievaluasi adalah penerapan NDS yang relevan pada setiap kegiatan yang telah direncanakan pada saat tahapan internalisasi NDS. 1.2 Tujuan Tujuan dari kegiatan aktualisasi sama dengan tujuan diklat prajabatan itu sendiri yaitu membentuk ASN yang professional, yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh nilai – nilai dasar ASN, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan publik.
1.3 Manfaat Aktualisasi NDS bagi ASN adalah untuk memperkuat hasil internalisasi NDS dengan cara menerapkannya pada setiap kegiatan aktualisasi serta membentuk karakter
1-1
ASN yang professional sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan publik.
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi Ruang lingkup keiatan aktualisasi mencakup tugas dan fungsi, tugas tambahan, dan atau kegiatan inisiatif sendiri dengan persetujuan atasan, dengan rincian sebagai berikut: 1. Melaksanakan kegiatan penelitian bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian. 2. Menyusun Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian. 3. Meningkatkan pengetahuan melalui seminar 4. Mengikuti secara aktif perkembangan ilmiah di bidang IPK 5. Diseminasi hasil penelitian yang ada di Pusat Penelitian Geoteknologi
1.5 Profil Lembaga (Visi, Misi, dan Tugas Organisasi/Satuan Kerja) Visi Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI 2015 – 2019 dirumuskan sebagai berikut: “Menjadi institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan
di
bidang
Geoteknologi”.
Sedangkan
Misi
Pusat
Penelitian
Geoteknologi LIPI adalah sebagai berikut: 1. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI mendukung pengurangan resiko terhadap bencana geologi dan iklim. 2. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI mendukung pengelolaan airtanah dan air permukaan yang lebih baik, penanggulangan limbah cair, rehabilitasi lahan dan pengelolaan tata ruang berbasis bencana. 3. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI mendukung ketersediaan bahan baku mineral, energi dan sumberdaya alam yang berkelanjutan. 4. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI mendukung penguatan rasionalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang geoteknologi dalam persoalan nasional dan persoalan strategis. Sesuai dengan Perka LIPI no.1 tahun 2014, Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI memiliki ruang lingkup tugas dan fungsi sebagai berikut: 1-2
a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian di bidang geoteknologi; b. Penelitian di bidang geoteknologi; c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian di bidang geoteknologi; dan d. Pelaksanaan urusan tata usaha.
1-3
BAB
2.1
II.
PELAKSANAAN PROFESI ASN
AKTUALISASI
NILAI-NILAI
DASAR
Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai dasar ASN
Pada sub bab ini akan dibahas pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai – nilai dasar ASN yang secara terperinci dalam format tabel. Pembahasan akan meliputi:
Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi, serta Analisis dampak (terhadap satuan kerja, LIPI dan masyarakat) jika aktualisasi tidak berdasarkan NDS.
2-1
Tabel 2.1. Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 1 Menyusun proposal kegiatan penelitian. Topik: kajian kebencanaan geologi daerah Palabuanratu.
Judul Kegiatan nomor 1 Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence
20 November - 4 Desember 2015 1. Foto kegiatan diskusi (seminar literatur) 2. Printout diskusi ilmiah dengan tim peneliti via email 3. Draft proposal penelitian
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan: 1. Nilai dasar yang melandasi: Akuntabilitas: Proposal juga disusun sedemikian sehingga memenuhi norma transparansi, jelas, dan dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan nilai akuntabilitas. Nasionalisme: Dalam penyusunan proposal juga dilakukan diskusi seminar literatur dengan anggota tim peneliti dan supervisor, yang mencerminkan semangat kerjasama dan musyawarah sebagai salah satu nilai nasionalisme pancasila. Komitmen mutu: Tujuan dari penyusunan proposal rencana penelitian adalah untuk meningkatkan kualitas, efektivitas, efisiensi, mencoba mencari inovasi dalam penelitian, hal ini merupakan cerminan dari nilai komitmen mutu. Anti Korupsi: Sebagai bentuk pertanggunganjawab atas penggunaan anggaran negara (belanja pegawai). 2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence: Metode yang paling menonjol dalam kegiatan ini adalah metode diskusi (seminar literatur), sehingga bukti fisik yang disertakan berupa foto kegiatan diskusi dan printout diskusi ilmiah dengan tim peneliti. Bukti lainnya berupa draft proposal yang telah disusun. 3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan: Proses penyusunan proposal dimulai dari mengumpulkan literatur (yang sebenarnya telah dilaksanakan pada saat sebelum proses aktualisasi), dilanjutkan dengan diskusi pembahasan topik, metodologi, detail rencana penelitian, dan pembagian tugas dan peran. Tahapan berikutnya adalah penyusunan draft proposal untuk kemudian dievaluasi bersama untuk perbaikan. Produk kegiatan ini adalah draft proposal penelitian 4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi: Kegiatan ini memiliki beberapa manfaat. Bagi para kandidat peneliti, merupakan sarana latihan dan meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan kemampuan penelitian di bidang kebencanaan bagi puslit geoteknologi, penyusunan proposal penelitian ini dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi, khususnya untuk kajian kebencanaan geologi daerah Palabuanratu. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat menjadi upaya pengurangan risiko terhadap bencana gempabumi dan tsunami yang potensial terjadi di daerah Palabuanratu.
5. Analisis dampak jika aktualisasi tidak berdasarkan NDS: Jika penyusunan proposal tidak dilakukan dengan baik (tidak berdasarkan NDS), tidak tertutup kemungkinan penelitian kebencanaan geologi daerah Palabuanratu akan menghasilkan kualitas penelitian yang seadanya dan bahkan kegagalan. Kegagalan dalam merencanakan adalah merencanakan kegagalan. Sementara penelitian aspek kebencanaan geologi di daerah Palabuanratu sangat mendesak dan perlu diprioritaskan, terutama terkait potensi bencana gempabumi terkait Sesar CImandiri dan tsunami dari megathrust selatan Pulau Jawa. Hal ini terkait dengan kondisi Palabuanratu sebagaipusat industri, pusat pemerintahan daerah, kawasan wisata dan keberadaan fasilitas pembangkit listrik yang merupakan aset vital nasional.
2-2
Tabel 2.2. Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 2 Membantu mengolah dan menganalisis data penelitian (bagian dari tim) Topik: daya dukung air bersih di pulau kecil, Kab Natuna – Kep Riau
Judul Kegiatan nomor 2 Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence
25 November - 7 Desember 2015 1. Foto kegiatan diskusi 2. Absensi dan notulensi diskusi 3. Hasil pengolahan data dan analisis sementara
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan: 1. Nilai dasar yang melandasi: Akuntabilitas: Sebagai pertanggungjawaban kandidat peneliti bidang geoteknologi untuk mendukung penelitian daya dukung air bersih di pulau kecil terkait pertambahan penduduk dan perubahan iklim. Nasionalisme: Sebagai nilai nasionalisme, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan dan mengambil keputusan terkait masalah kelangkaan air bersih. Etika publik: Dalam melakukan penelitian, dibutuhkan etika peneliti sebagai bagian dari etika publik untuk untuk mengolah dan menganalisis data dengan kesadaran integritas saintifik. Anti Korupsi: Sebagai bentuk pertanggunganjawab atas penggunaan anggaran negara (belanja pegawai). 2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence: Dalam kegiatan membantu mengolah dan menganalisis data penelitian, metode yang paling menonjol adalah metode diskusi, terutama karena analisis dilakukan secara multi disiplin. Selain itu, penelitian ini dapat dikatakan berdampak secara langsung terhadap masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan air bersih, dan terkait pula dengan kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bukti fisik yang disertakan berasal dari hasil kegiatan diskusi bersama anggota tim penelitian yang lain berupa foto, absensi, dan notulensi kegiatan. Bukti lainnya berupa draft hasil analisis sementara.. 3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan: Kegiatan ini diawali dari mengumpulkan data dari berbagai sumber, Badan Pusat Statistik, Dinas pariwisata daerah, dan pihak pengelola Waduk Sei Pulei. Tahapan selanjutnya adalah diskusi bersama anggota tim peneliti lainnya untuk menyamakan persepsi dalam mengolah data. Tahap berikutnya adalah mengolah data, dan kemudian diskusi lanjutan dalam menganalisis data yang telah diolah. Produk dari kegiatan ini adalah draft hasil analisis sementara yang akan dibahas bersama dengan tim lainnya. 4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi Bagi puslit geoteknologi, kegiatan penelitian dengan tema daya dukung air besih di pulau kecil ini dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan terutama terkait peningkatan jumlah penduduk dan isu perubahan iklim. Bagi masyarakat diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan informasi saintifik bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan dan mengambil keputusan terkait masalah yang ada. 5. Analisis dampak jika aktualisasi tidak berdasarkan NDS: Pemenuhan kebutuhan air bersih merupakan hak setiap warga negara dan juga kewajiban bagi pemerintah. Jika penelitian dilakukan tanpa dasar nasionalisme dan integritas saintifik, tidak tertutup kemungkinan hasil penelitian akan bersifat normatif dan bersifat “asal bapa senang”. Hal ini dapat berdampak pada kualitas penelitian yang tidak berusaha memecahkan akar permasalahan sehingga masalah ketersediaan air bersih menjadi semakin berlarut-larut.
2-3
Tabel 2.3. Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 3 Mengumpulkan literatur dan melakukan desk study. Tema: West Java Volcanic Line, Geophysical Overview
Judul Kegiatan nomor 3 Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence
19 -27 November 2015 1. Foto kegiatan diskusi 2. Printout diskusi ilmiah dengan tim peneliti via email
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan: 1. Nilai dasar yang melandasi: Akuntabilitas: Sebagai bentuk pertanggungjawaban kandidat peneliti bidang geoteknologi untuk ikut serta dalam penelitian yang berupaya menjawab scientific questions. Nasionalisme: Pola sebaran gunungapi di Pulau Jawa merupakan fenomena unik dan hingga kini masih menjadi diskusi terbuka bagi para peneliti kebumian, penelitian dengan tema ini dapat meningkatkan rasa cinta cinta tanah air yang dilandasi oleh semangat profesionalitas dan kerja keras dalam penelitian. Komitmen Mutu: Desk study merupakan tahap awal penelitian yang dilandasi oleh semangat pendekatan ilmiah dan inovatif sebagai upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang mengemuka. Anti Korupsi: Sebagai bentuk pertanggunganjawab atas penggunaan anggaran negara (belanja pegawai). 2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence: Diskusi merupakan metode yang paling menonjol dalam kegiatan desk study ini, terutama karena topik yang dibahas masih merupakan misteri dan diskusi terbuka bagi para peneliti kebumian. Untuk itu dibutuhkan ide dan pemikiran inovatif yang berlandaskan pendekatan ilmiah. Bukti fisik yang disertakan berasal dari hasil kegiatan diskusi bersama anggota tim penelitian yang lain berupa foto, printout diskusi ilmiah dengan tim peneliti via email. Bukti lainnya berupa idea concept paper. 3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan: Kegiatan ini diawali dari mengumpulkan literatur berbagai penelitian yang sudah pernah dilakukan terkait topik yang sama dan atau serupa, baik bersumber dari buku, paper, dan informasiinformasi lainnya. Tahapan selanjutnya adalah diskusi (literature seminar) bersama peneliti lain untuk brainstorming, memformulasikan masalah dan hipotesis,serta mencari dan merumuskan ide inovasi penelitian. Tahap berikutnya yang juga merupakan produk dari kegiatan adalah penyusunan idea concept paper penelitian. 4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi Bagi puslit geoteknologi, kegiatan desk study dengan tema pola letak kemunculan gunungapi di Pulau Jawa ini dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi, terlebih karena topik ini masih merupakan misteri dan diskusi terbuka bagi para peneliti kebumian. 5. Analisis dampak jika aktualisasi tidak berdasarkan NDS: Tahap desk study merupakan tahap yang penting dalam suatu penelitian, karena dapat mendukung tercapainya efektivitas dan efisiensi penelitian dengan dilandasi semangat pendekatan ilmiah dan inovasi. Penelitian pola sebaran gunungapi di Pulau Jawa diharapkan akan berdampak pada peningkatan pemahaman mengenai struktur geologi, vulkanisme, dan detail pola subduksi di bawah Pulau Jawa. Lebih lanjut pemahaman ini dapat mendukung program pemanfaatan sumber daya mineral, pemanfaatan panasbumi, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana geologi.
2-4
Tabel 2.4. Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 4 Membuat karya tulis ilmiah (prosiding). Judul: Punggungan Tabuan-Panaitan, Jejak Sesar Sumatra di Selat Sunda Berdasarkan Analisis Data Geofisika
Judul Kegiatan nomor 4 Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence
25 November - 4 Desember 2015 1. Foto Kegiatan 2. Diskusi dengan co-author via email 3. Draft KTI
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan: 1. Nilai dasar yang melandasi: Akuntabilitas: Sebagai bentuk pertanggungjawaban kandidat peneliti bidang geoteknologi untuk ikut serta dalam penelitian mengenai kemungkinan kemerusan Sesar Sumatra di Selat Sunda. Nasionalisme: Sesar Sumatra merupakan sesar aktif dengan panjang 1900km sepanjang Pulau Sumatra dan telah berkali-kali menyebabkan gempabumi dan menimbulkan korban jiwa. Penelitian ini merupakan salah satu langkah mendukung upaya negara untuk terus mensejahterakan dan mencerdaskan bangsa. Etika publik: Tanggungjawab peneliti terhadap masyarakat dalam memberikan input informasi ilmiah sesuai kepakaran bagi pemerintah sebagai penyusun dan pelaksana kebijakan publik. Komitmen Mutu: sebagai salah satu nilai komitmen mutu, pendekatan ilmiah dan inovasi. Anti Korupsi: Sebagai bentuk pertanggunganjawab atas penggunaan anggaran negara dalam bentuk belanja pegawai. 2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence: Penyusunan karya tulis ilmiah ini melibatkan beberapa orang peneliti yang tentunya membutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik. Bukti fisik yang disertakan berupa diskusi dengan co-author, dan printout diskusi ilmiah dengan co-author via email serta produk draft karya tulis ilmiah prosiding. 3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan: Kegiatan ini diawali denganmengumpulkan data hasil analisis, dalam penelitian ini telah dilakukan analisis terhadap data swath bathimetri, seismik refleksi, dan kegempaan lokal. Dilakukan juga kajian terhadap literatur penelitian yang pernah dilakukan mengenai Sesar Sumatra dan Selat Sunda. Selanjutnya adalah merumuskan key findings dan mensarikan main message dari hasil penelitian. Dilanjutkan dengan mengembangkan menjadi draft karya tulis ilmiah, dan mengkomunikasikan dengan anggota tim penelitian yang lain untuk masukan dan perbaikan. Produk dari kegiatan ini adalah draft karya tulis ilmiah prosiding dengan judul: “Punggungan Tabuan-Panaitan, Jejak Sesar Sumatra di Selat Sunda Berdasarkan Analisis Data Geofisika”. 4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi Kegiatan pembuatan karya tulis ilmiah prosiding ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan Pemaparan Hasil Penelitian Puslit Geoteknologi Tahun 2015, dan menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi dan misi Puslit Geoteknologi untuk mendukung pengurangan risiko terhadap bencana geologi dan iklim. 5. Analisis dampak jika aktualisasi tidak berdasarkan NDS: Selama ini Sesar Sumatra digambarkan sebagai sesar geser menganan yang pergerakannya semakin kecil ke arah tenggara. Bahkan karena minimnya data pengamatan lapangan di laut, Sesar Sumatra dianggap habis/terhenti di Selat Sunda. Analisis yang dilakukan menunjukkan kemungkinan kemenerusan Sesar Sumatra hingga ke Palung Jawa. Hal ini tentunya harus diwaspadai sebagai potensi bencana geologi, baik berupa kemungkinan terjadinya gempabumi maupun tsunami, terlebih karena posisinya yang berdekatan dengan Cilegon sebagai kota industri maupun Jakarta sebagai ibukota Indonesia dengan populasi yang sangat tinggi.
2-5
Tabel 2.5. Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 5 Menjadi peserta pemapar hasil penelitian pada kegiatan Seminar Pemaparan Hasil Penelitian Judul: Punggungan Tabuan-Panaitan, Jejak Sesar Sumatra di Selat Sunda Berdasarkan Analisis Data Geofisika
Judul Kegiatan nomor 5
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence
24 November 2015 1. Foto kegiatan 2. Daftar hadir dan notulensi seminar 3. Sertifikat keikutsertaan seminar 4. Printout handout presentasi
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan: 1. Nilai dasar yang melandasi: Akuntabilitas: Sebagai bentuk pertanggungjawaban kandidat peneliti bidang geoteknologi untuk ikut serta dalam penelitian mengenai kemungkinan kemerusan Sesar Sumatra di Selat Sunda. Nasionalisme: Sesar Sumatra merupakan sesar aktif dengan panjang 1900km sepanjang Pulau Sumatra dan telah berkali-kali menyebabkan gempabumi dan menimbulkan korban jiwa. Penelitian ini merupakan salah satu langkah mendukung upaya negara untuk terus mensejahterakan dan mencerdaskan bangsa. Etika publik: Sebagai tanggungjawab peneliti terhadap masyarakat dalam memberikan input informasi ilmiah sesuai kepakaran bagi pemerintah sebagai penyusun dan pelaksana kebijakan publik. Komitmen Mutu: sebagai salah satu nilai komitmen mutu, pendekatan ilmiah dan inovasi. Anti Korupsi: Sebagai bentuk pertanggunganjawab atas penggunaan anggaran negara dalam bentuk belanja pegawai. 2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence: Seminar Pemaparan Hasil Penelitian Puslit Geoteknologi Tahun 2015 diselenggarakan dengan mengundang pihak-pihak dari lembaga penelitian lain, pemerintah daerah, kalangan industri dan media massa. Dengan mempresentasikan hasil penelitian, diharapkan dapat menjadi ajang bertukar pikiran, berbagi ilmu, dan menghasilkan ide dan wawasan baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh peneliti dan pemangku kepentingan. Bukti fisik yang disertakan berupa foto, daftar hadir, notulensi pada acara pemaparan, dan handout presentasi pemaparan. 3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan: Kegiatan ini diawali dari mengumpulkan data hasil analisis, dalam penelitian ini telah dilakukan analisis terhadap data swath bathimetri, seismik refleksi, dan kegempaan lokal. Selain itu dilakukan juga kajian terhadap literatur berbagai penelitian yang sudah pernah dilakukan mengenai Sesar Sumatra dan Selat Sunda. Tahap selanjutnya adalah merumuskan key findings dan mensarikan main message dari hasil penelitian. Hasil utama dari pemaparan hasil penelitian adalah adanya kritik, masukan, pandangan, dan ide untuk perbaikan penelitian. Produk dari kegiatan ini adalah presentasi pemaparan penelitian dengan judul: “Punggungan TabuanPanaitan, Jejak Sesar Sumatra di Selat Sunda Berdasarkan Analisis Data Geofisika”. 4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi Kegiatan Pemaparan Hasil Penelitian Puslit Geoteknologi Tahun 2015 ini merupakan satu bagian dari kegiatan Geotechnology Science Week yang dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi dan misi Puslit Geoteknologi untuk mendukung pengurangan risiko terhadap bencana geologi dan iklim. 5. Analisis dampak jika aktualisasi tidak berdasarkan NDS: Selama ini Sesar Sumatra digambarkan sebagai sesar geser menganan yang pergerakannya semakin kecil ke arah tenggara. Bahkan karena minimnya data pengamatan lapangan di laut, Sesar Sumatra dianggap habis/terhenti di Selat Sunda. Analisis yang dilakukan menunjukkan kemungkinan kemenerusan Sesar Sumatra hingga ke Palung Jawa. Hal ini tentunya harus
2-6
diwaspadai sebagai potensi bencana geologi, baik berupa kemungkinan terjadinya gempabumi maupun tsunami, terlebih karena posisinya yang berdekatan dengan Cilegon sebagai kota industri maupun Jakarta sebagai ibukota Indonesia dengan populasi yang sangat tinggi.
Tabel 2.6. Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 6 Menghadiri dan mengikuti acara Seminar Nasional “Menuju masyarakat Indonesia, Masyarakat Tangguh Bencana (MASTABEN)”
Judul Kegiatan nomor 6 Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence
25 November 2015 1. Foto kegiatan 2. Daftar hadir dan notulensi seminar 3. Sertifikat keikutsertaan seminar
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan: 1. Nilai dasar yang melandasi: Akuntabilitas: Wujud kesadaran dan tanggung jawab peneliti untuk mengingkatkan kualitas dan kompetensi diri, Etika Publik : Sebagai tanggungjawab ASN untuk mengikuti kegiatan yang berdaya guna. Komitmen Mutu: Keikutsertaan dalam seminar nasional dilandasai semangat perbaikan berkelanjutan dalam rangka peningkatan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia. Anti Korupsi: Peningkatan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia sebagai bentuk pertanggungan jawab atas penggunaan anggaran Negara dalam bentuk belanja pegawai. 2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence: Pada kegiatan ini dilakukan kegiatan yaitu menghadiri seminar, menyimaknya dengan baik dan mencatat poin-poin yang disampaikan oleh presenter. Bukti fisik dari kegiatan ini adalah foto kegiatan, catatan pribadi poin-poin penting (notulensi), dan sertifikat 3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan: Kegiatan diawali dengan mencari informasi tentang jadwal seminar dan mendaftarkan diri untuk keikutsertaan dalam kegiatan seminar. Tahap selanjutnya adalah menghadiri dan mengikuti Seminar Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 25 November 2015 bertempat di Ruang Seminar Gedung 10 Kampus LIPI Bandung. 4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi Kegiatan Seminar Nasional “Menuju masyarakat Indonesia, Masyarakat Tangguh Bencana (MASTABEN)” ini merupakan satu bagian dari kegiatan Geotechnology Science Week yang dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi dan misi Puslit Geoteknologi untuk mendukung pengurangan risiko terhadap bencana geologi dan iklim. 5. Analisis dampak jika aktualisasi tidak berdasarkan NDS: Kompetensi sumber daya inti peneliti akan sangat berpengaruh pada kualitas suatu instansi, oleh karena itu kualitas LIPI sebagai institusi penelitian akan ikut berkurang juga.
2-7
Tabel 2.7. Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 7 Inventarisasi, klasifikasi, dan Kodifikasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi
Judul Kegiatan nomor 7 Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence
19 November – 1 Desember 2015 1. Foto kegiatan 2. Daftar hadir dan notulensi rapat/konsultasi 3. Basis data Instruksi Kerja Analisis dan Sarana
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan: 1. Nilai dasar yang melandasi: Akuntabilitas: peralatan/instrumen laboratorium adalah aset negara, keberadaan, kondisi, dan penggunaannya harus dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu Instruksi Kerja dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan terperinci tentang fungsi, aplikasi, dan instruksi setiap peralatan kepada calon pengguna. Nasionalisme: Inventarisasi aset negara dan optimalisasi penggunaannya sebagai bentuk layanan publik dalam rangka mendukung penelitian yang akhirnya bertujuan mensejahterakan dan mencerdaskan bangsa Komitmen Mutu: Instruksi Kerja Analisis dan Sarana diharapkan dapat meningkatkan inovasi layanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat dan memberi nilai tambah dan kepuasan pelanggan (internal dan eksternal) dalam pelayanan. Anti Korupsi: Inventarisasi peralatan/instrumen laboratorium optimalisasi penggunaannya sebagai bentuk pertanggungan jawab atas penggunaan anggaran negara. 2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence: Revitalisasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana merupakan salah satu program kerja Sub Bidang Sarana Penelitian. Posisi persentase sementara sebesar 80% dari total instrumen analisis yang ada telah disusun instruksi kerjanya, namun belum dklasifikasikan dan dilakukan kodifikasi untuk mempermudah penggunaannya. Aktualisasi dilaksanakan dengan cara inventarisasi, klasifikasi, dan kodifikasi. Bukti fisik yang disertakan berupa foto, daftar hadir, dan notulensi konsultasi dengan Kepala Sub Bidang Sarana Penelitian. Bukti fisik lainnya adalah basis data hasil klasifikasi dan kodifikasi Instruksi Kerja Analisis. 3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan: Kegiatan ini diawali dengan konsultasi dengan Kepala Sub Bidang Sarana Penelitian. Karena keterbatasan waktu aktualisasi, sebagai langkah awal (inisiasi) disepakati untuk melakukan klasifikasi dan kodifikasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana untuk 3 (tiga) laboratorium dari total 8 (delapan) laboratorium yang ada di lingkungan puslit Geoteknologi. Produk dari kegiatan ini adalah basis data Instruksi Kerja Analisis dan Sarana instrumen analisis Puslit Geoteknologi. 4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana sangat berguna ketika ada personil baru yang akan mempergunakan alat analisis, misalnya karyawan baru dan atau mahasiswa magang. Klasifikasi dan kodifikasi Instruksi Kerja dilakukan untuk mempermudah penggunaanya, bertujuan untuk mengoptimalkan instrumen analisis dalam mendukung penelitian yang dilakukan. Hal ini sejalan dengan pemaknaan visi Puslit Geoteknologi untuk menghasilkan informasi ilmiah yang dapat dipercaya dengan didukung oleh sarana dan prasarana kerja modern. 5. Analisis dampak jika aktualisasi tidak berdasarkan NDS: Penggunaan instrumen analisis sangat berperan penting dalam suatu penelitian, sehingga kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan kinerja penelitian yang dilakukan di Puslit Geoteknologi. Jika tidak ada inovasi dalam pengelolaan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana penelitian, maka penelitian akan menjadi kurang optimal, memakan waktu, dan memberikan hasil yang tidak akurat. Lebih jauh lagi, penggunaan instrumen analisis yang sembarangan dan tidak mengikuti instruksi kerja berpotensi untuk menyebabkan kerusakan instrumen analisis sehingga terjadi pemborosan anggaran negara.
2-8
Tabel 2.8. Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 8 Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi dalam versi tercetak (printed version)
Judul Kegiatan nomor 8 Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence
3 -10 Desember 2015 1. Foto kegiatan 2. Daftar hadir dan notulensi rapat/konsultasi 3. Tanda terima penyerahan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana versi tercetak
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan: 1. Nilai dasar yang melandasi: Akuntabilitas: peralatan/instrumen laboratorium adalah aset negara, keberadaan, kondisi, dan penggunaannya harus dapat dipertanggungjawabkan. Lebih jauh lagi, Instruksi Kerja versi tercetak dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan terperinci tentang fungsi, aplikasi, dan instruksi setiap peralatan kepada calon pengguna. Nasionalisme: Inventarisasi aset negara dan optimalisasi penggunaannya sebagai bentuk layanan publik dalam rangka mendukung penelitian yang akhirnya bertujuan mensejahterakan dan mencerdaskan bangsa Komitmen Mutu: Instruksi Kerja Analisis dan Sarana diharapkan dapat meningkatkan inovasi layanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat dan memberi nilai tambah dan kepuasan pelanggan (internal dan eksternal) dalam pelayanan. Anti Korupsi: Inventarisasi peralatan/instrumen laboratorium optimalisasi penggunaannya sebagai bentuk pertanggungan jawab atas penggunaan anggaran negara. 2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence: Instruksi Kerja Analisis dan Sarana didesain dan dicetak untuk memudahkan jika akan dilakukan perbaikan dan atau penambahan Instruksi Kerja. Bukti fisik yang disertakan berupa daftar hadir dan notulensi rapat/konsultasi, foto Instruksi Kerja Analisis dan Sarana printed version untuk 3 (tiga) laboratorium yaitu, Lab. Air dan Tanah, Lab. Fisika Mineral, dan Lab. Kimia Mineral. Bukti fisik lainnya adalah tanda terima dari Kepala Sub Bidang Sarana penelitian. 3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan: Instruksi Kerja Analisis dan Sarana yang telah diklasifikasikan dan dikodifikasi dicetak dan disimpan dalam ordner file holder. Hal ini bertujuan untuk memudahkan jika akan dilakukan perbaikan dan atau penambahan Instruksi Kerja. Setelah itu berkas diserahkan kepada Kepala Sub Bidang Sarana Penelitian untuk kemudian didistribusikan kepada laboratorium yang bersangkutan. Produk dari kegiatan ini adalah Instruksi Kerja Analisis dan Sarana printed version untuk 3 (tiga) laboratorium Puslit Geoteknologi. 4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi Penyimpanan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana dalam ordner file holder merupakan inovasi agar memudahkan jika akan dilakukan perbaikan dan atau penambahan Instruksi Kerja. Hal ini bertujuan agar Instruksi Kerja ini dapat menjadi living document, sehingga diharapkan dapat menjadi dokumen standar acuan dalam penggunaan instrumen penelitian yang terus diperbaharui. Hal ini sejalan dengan pemaknaan visi Puslit Geoteknologi untuk menghasilkan informasi ilmiah yang dapat dipercaya dengan didukung oleh sarana dan prasarana kerja modern. 5. Analisis dampak jika aktualisasi tidak berdasarkan NDS: Inovasi penyimpanan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana dalam ordner file holder dilakukan setelah mengevaluasi kondisi sebelumnya. Sebelumnya Instruksi Kerja Analisis dan Sarana disusun dan dicetak menjadi satu buku, namun kemudian cukup merepotkan ketika akan diperbaharui. Evaluasi juga dilakukan ketika Instruksi Kerja disimpan dalam bentuk terpisah, hal ini menjadikan Instruksi Kerja menjadi tercecer sehingga menyulitkan ketika akan digunakan.
2-9
Tabel 2.9. Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 9 Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi dalam versi website (online version) terintegrasi ke dalam website Puslit Geoteknologi
Judul Kegiatan nomor 9 Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence
19 November 1. Foto kegiatan pertemuan inisiasi. 2. Screenshoot layanan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana 3. Daftar hadir dan notulensi rapat
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan: 1. Nilai dasar yang melandasi: Akuntabilitas: Peralatan/instrumen laboratorium adalah aset negara, keberadaan, kondisi, dan penggunaannya harus dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu modul IK versi online adalah salah satu cara untuk mempermudah melakukan evaluasi. Nasionalisme: Kerjasama dengan Sub Bidang Srana Penelitian dan tim pengelola website. Etika Publik: Pertanggungjawaban tindakan dan kinerja ASN kepada publik menjadi lebih terbuka dan lebih mudah dilakukan. Komitmen Mutu: sebagai bentuk inovasi yang berorientasi peningkatan mutu dan efisiensi kerja serta memberi nilai tambah dan kepuasan pelanggan (internal dan eksternal) Anti Korupsi: Inventarisasi peralatan/instrumen laboratorium optimalisasi penggunaannya sebagai bentuk pertanggungan jawab atas penggunaan anggaran negara. Versi website juga merupakan upaya agar modul IK memenuhi prinsip lebih mutakhir, hemat, dan sederhana dan memenuhi semangat anti korupsi 2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence: Kegiatan penayangan halaman Instruksi Kerja Analisis dan Sarana ini dibantu oleh tim pengelola website Puslit Geoteknologi. Halaman layanan ini dibuat terintegrasi dengan website Puslit Geoteknologi pada bagian Layanan. Bukti fisik yang disertakan berupa screen shoot halaman layanan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana yang terintegrasi dengan website Puslit Geoteknologi. Bukti fisik lainnya adalah daftar hadir dan notulensi rapat konsultasi penyusunan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana versi online. 3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan: Kegiatan diawali dengan rapat koordinasi dengan Sub Bidang Sarana Penelitian dan tim pengelola website Puslit Geoteknologi. Karena alasan rencana pengembangan di masa mendatang dan alasan internal, Instruksi Kerja ditampilkan dengan menggunakan fitur flipping book dengan pembatasan pada fitur unduh dan cetak. Produk dari kegiatan ini adalah Instruksi Kerja Analisis dan Sarana online version untuk 3 (tiga) laboratorium Puslit Geoteknologi (http://www.geotek.lipi.go.id/?page_id=2594). 4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi Penayangan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana dalam versi online ini bertujuan agar Instruksi Kerja dapat diakses dari mana saja, sehingga dapat dibaca dan atau dipelajari sebelum melakukan analisis di laboratorium dan atau di lapangan. Direncanakan layanan Instruksi Kerja ini nantinya akan digabungkan ke dalam halaman Layanan Sarana Penelitian, sehingga dapat terkoordinasi baik di bawah Sub Bidang Sarana Penelitian. Hal ini sejalan dengan pemaknaan visi Puslit Geoteknologi untuk menghasilkan informasi ilmiah yang dapat dipercaya dengan didukung oleh sarana dan prasarana kerja modern. 5. Analisis dampak jika aktualisasi tidak berdasarkan NDS: Inovasi halaman Layanan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana pada website Puslit Geoteknologi ini membutuhkan kerjasama dan koordinasi dengan Sub Bidang Sarana Penelitian dan tim pengelola website sehingga tujuannya agar dapat diakses secara online dapat terwujud. Hal ini menjadi langkah pencegahan Instruksi Kerja menjadi barang yang bersifat sulit diakses dan dipelajari untuk kepentingan penelitian.
2 - 10
Tabel 2.10. Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN, Kegiatan 10 Sosialisasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian versi cetak dan versi website
Judul Kegiatan nomor 10 Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence
7 Desember 2015 1. Foto kegiatan 2. Daftar hadir dan notulensi rapat sosialisasi
Uraian Kegiatan yang dilaksanakan: 1. Nilai dasar yang melandasi: Akuntabilitas: Sosialisasi diharapkan mendorong komunikasi yang lebih intensif dan kerjasama antara kelompok (nilai dasar: transparansi) Nasionalisme: Sosialisasi dimaksudkan untuk lebih memperkenalkan modul IK sehingga dapat diakses dan digunakan oleh lebih banyak orang untuk kepentingan penelitian. Etika Publik: Sosialisasi sebagai salah satu cerminan nilai etika publik ASN yaitu menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. Komitmen Mutu: Sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan (internal dan eksternal) dan diharapkan dapat menjadi awal proses perbaikan berkelanjutan. 2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence: Kegiatan sosialisasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana penelitian baru dilakukan kepada kalangan terbatas, hal ini dikarenakan beberapa alasan, pertama bahwa Instruksi Kerja yang sudah dicetak baru 3 (tiga) dari total 8 (delapan) laboratorium. Alasan kedua adalah layanan Instruksi Kerja versi online masih dalam tahap percobaan dan menunggu respon masukan. Alasan berikutnya adalah terkait rencana pengembangan layanan Instruksi Kerja yang akan digabungkan dengan layanan Sub Bidang Sarana Penelitian. Bukti fisik yang disertakan berupa Daftar hadir, notulensi dan foto dokumentasi acara sosialisasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian. 3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan: Sosialisasi dilaksakan pada tanggal 7 Desember 2015 bertempat di Lab Earth Gedung 10 lantai.3 dengan mengundang pihak-pihak yang terkait secara langsung dengan produk Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Kegiatan. Pada kegiatan ini terdapat beberapa masukan bahan perbaikan, terutama untuk Instruksi Kerja versi online. Masukan ini akan menjadi topik bahasan bersama Sub Bidang Sarana Penelitian dan tim pengelola website. Produk dari kegiatan ini adalah Sosialisasi terbatas Instruksi Kerja Analisis dan Sarana versi cetak dan versi online untuk 3 (tiga) laboratorium Puslit Geoteknologi. 4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi Kegiatan ini bermaksud untuk memberitahukan mengenai keberadaan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana versi cetak dan versi online kepada pihak-pihak yang terkait secara langsung, sehingga layanan ini dapat diakses dan digunakan oleh lebih banyak orang untuk kepentingan penelitian, dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja penelitian di Puslit Geoteknologi. Hal ini sejalan dengan pemaknaan visi Puslit Geoteknologi untuk menghasilkan informasi ilmiah yang dapat dipercaya dengan didukung oleh sarana dan prasarana kerja modern. 5. Analisis dampak jika aktualisasi tidak berdasarkan NDS: Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan peran partisipatif untuk suatu proses perbaikan berkelanjutan dan dapat dilakukan oleh lebih banyak pihak. Pada dasarnya tujuan Instruksi Kerja adalah untuk meningkatkan kinerja penelitian di Puslit Geoteknologi, sehingga jika sosialisasi tidak dilandasi nilai dasar ASN, terdapat potensi Instruksi Kerja tidak berhasil meningkatkan kinerja penelitian di Puslit Geoteknologi.
2 - 11
Bandung,10 Desember 2015 Peserta
( Ilham Arisbaya ) NIP. 198202112015021001 2.2
Strategi Pembimbingan
Pada sub bab ini akan dibahas strategi pembimbingan yang digunakan selama pelaksanaan aktualisasi di lingkungan Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, yang akan dibagi menjadi: 2.2.1 Pengendalian Kegiatan Aktualisasi Tabel 2.10 di bawah ini adalah table pengendalian kegiatan aktualisasi yang mencakup uraian tugas, nama kegiatan, tahapan kegiatan, proses kegiatan aktualisasi dan keterkaitan dengan NDS, kontribusi output/hasil kegiatan terhadap penguatan NDS Organisasi, dan paraf mentor atau coach.
2 - 12
Tabel 2.11. Pengendalian Kegiatan Aktualisasi Nama Kegiatan
Tahapan Kegiatan
2 Melakukan kegiatan penelitian di bidang geoteknologi
3 Menyusun proposal kegiatan penelitian untuk tahun anggaran 2016. Topik: kajian kebencanaan geologi daerah Palabuanratu.
4 Mengumpulkan literatur Diskusi (literature seminar) Formulasi masalah dan hipotesis Rencana penelitian (metodologi, jadwal pengerjaan, rancangan anggaran biaya)
Melakukan kegiatan penelitian di bidang geoteknologi
Membantu mengolah dan menganalisis data penelitian sebagai bagian dari tim. Topik: daya dukung air bersih di pulaupulau kecil, Kab Natuna – Kep Riau
Mengumpulkan data Diskusi formulasi masalah dan hipotesis Mengolah data kependudukan (demografi) Mengolah data utilitas pariwisata
No
Uraian Tugas
1 1
2
Proses Kegiatan Aktualisasi & Keterkaitan dengan NDS 5 Akuntabilitas proposal harus transparan, jelas, dapat dipertanggungja wabkan Komitmen Mutu, perecanaan kegiatan penelitian bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan inovasi dalam penelitian kebencanaan Akuntabilitas bentuk tanggungjawab tugas dan fungsi (kandidat) peneliti geologi Nasionalisme menambah wawasan dan kajian pengetahuan
2 - 13
Output /Hasil Kegiatan 6 Tersususnnya proposal kegiatan penelitian dengan topik kajian kebencanaan geologi daerah Palabuanratu.
Terolahnya Data kependudukan (demografi), data utilitas pariwisata, data tinggi air waduk sebagai input analisis dalam kajian daya dukung air bersih di
Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan NDS Organisasi 7 Kegiatan penyusunan proposal penelitian ini dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi, khususnya untuk kajian kebencanaan geologi daerah Palabuanratu.
Kegiatan pengolahan data penelitian ini dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi, khususnya daya dukung air bersih di pulau-pulau kecil, Kab Natuna – Kep Riau.
Paraf Mentor/ Coach 8
Mengolah data tinggi air waduk
3
Melakukan kegiatan penelitian di bidang geoteknologi
Mengumpulkan literatur dan melakukan desk study, luaran: idea concept paper. Topik: hubungan subduksi, struktur geologi, dan vulkanisme di Pulau Jawa
4
Membuat karya tulis ilmiah hasil penelitian
Membuat karya tulis ilmiah (prosiding). Topik penelitian tentang studi struktur geologi dan keterkaitannya dengan vulkanisme di Selat Sunda
Mengumpulkan literatur Diskusi (literature seminar) Formulasi masalah dan hipotesis Merumuskan ide inovasi metoda penelitian dalam bentuk idea concept paper Mengumpulkan data hasil analisis Mensarikan hasil penelitian Membuat outline, dan merumuskan key findings Mengembangka n menjadi draft karya tulis ilmiah
kebumian Indonesia Etika Publik, mengolah dan menganalisis data sesuai kode etik peneliti Nasionalisme mengedepanka n semangat profesionalitas dan kerja keras dalam penelitian. Komitmen Mutu, penelitian dilandasi oleh semangat pendekatan ilmiah dan inovatif.
pulau-pulau kecil, Kab Natuna – Kep Riau.
Idea concept paper untuk topic penelitian hubungan subduksi, struktur geologi, dan vulkanisme di Pulau Jawa
Kegiatan desk study ini diharapkan dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi, khususnya kajian hubungan subduksi, struktur geologi, dan vulkanisme di Pulau Jawa
Akuntabilitas sebagai bentuk tanggungjawab kandidat peneliti geosains terhadap publik Nasionalisme ikut mendukung upaya negara untuk terus mensejahteraka n dan mencerdaskan bangsa.
Karya Tulis Ilmiah (prosiding) sebagai bentuk kontribusi penelitian bagi kemajuan ilmu pengetahuan dengan penekanan utama pada nilai akuntabilitas,
Kegiatan ini dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi.
2 - 14
5
Mendiseminasikan hasil penelitian
Menjadi peserta pemapar hasil penelitian pada kegiatan Seminar Pemaparan Hasil Penelitian Geoteknologi. Topik penelitian tentang studi struktur geologi dan keterkaitannya dengan vulkanisme di Selat Sunda
Mengumpulkan data hasil analisis Mensarikan hasil penelitian Membuat outline, dan merumuskan key findings Mengembangka n menjadi presentasi pemaparan hasil penelitian
Etika Publik, bentuk tanggungjawab kandidat peneliti terhadap publik (nilai dari etika publik) Komitmen Mutu, sebagai cerminan dari salah satu nilai komitmen mutu, yaitu pendekatan ilmiah dan inovasi. Akuntabilitas sebagai bentuk tanggungjawab kandidat peneliti terhadap publik Nasionalisme ikut mendukung upaya negara untuk terus mensejahteraka n dan mencerdaskan bangsa. Etika Publik, bentuk tanggungjawab kandidat peneliti terhadap publik (nilai dari etika publik) Komitmen
2 - 15
etika publik dan komitmen mutu.
Pemaparan hasil penelitian Sebagai bentuk kontribusi penelitian bagi kemajuan ilmu pengetahuan dengan penekanan utama pada nilai akuntabilitas, etika publik dan komitmen mutu
Penyelenggaraan seminar Pemaparan Hasil Peneliitian dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi.
6
Mengikuti secara aktif perkembangan ilmiah bidang geoteknologi
Menghadiri dan menyimak dengan baik geoseminar di Pusat Penelitian Geologi
Mencari informasi penyelenggaraa n geoseminar di Pusat Survey Geologi Menghadiri dan mengikuti dengan baik acara geoseminar
7
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis bidang geoteknologi
Inventarisasi, klasifikasi, dan kodifikasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana (IK Analisis dan Sarana) instrumen penelitian Puslit Geoteknologi
Menghubungi seluruh penanggung jawab laboratorium Melakukan publikasi kegiatan melalui pamflet Meminta Instruksi Kerja (IK) untuk tiap instrumen analisis Mengisi lembar
Mutu, sebagai cerminan dari salah satu nilai komitmen mutu, yaitu pendekatan ilmiah dan inovasi. Komitmen Mutu, keikutsertaan dalam geoseminar dilandasai semangat perbaikan berkelanjutan, peningkatan kemampuan dan kualitas diri. Akuntabilitasp eralatan/instrum en laboratorium adalah aset negara, keberadaan, kondisi, dan penggunaannya harus dapat dipertanggungja wabkan Nasionalisme pendataan aset negara sebagai bentuk layanan
2 - 16
Menghadiri dan mengikuti dengan baik acara geoseminar
Dengan mengikuti kegiatan geoseminar, diharapkan dapat meningkatkan wawasan perkembangan ilmiah bidang geoteknologi dan pada akhirnya dapat mendukung pencapaian visi Puslit Geoteknologi untuk menjadi institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi
Terkumpulnya Instruksi Kerja (IKA) semua instrumen analisis yang dimiliki Puslit Geotek. Diharapkan dapat menjadi kontrol untuk mengukur tingkat layanan publik dalam panduan
Meningkatkan nilai akuntabilitas, komitmen mutu, dan etika publik Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi sesuai visi Puslit Geoteknologi.
monitoring pendataan.
8
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis bidang geoteknologi
Mencetak modul Instruksi Kerja Analisis dan Sarana (IK Analisis dan
Membuat layout dasar modul Instruksi Kerja (IK) Entry data
publik dalam rangka mendukung penelitian dan pada akhirnya bertujuan mensejahteraka n dan mencerdaskan bangsa Komitmen Mutu, meningkatkan inovasi pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat dan dapat member nilai tambah dalam pelayanan. Anti Korupsi, pendataan peralatan/ laboratorium sebagai bentuk pertanggungan jawab atas penggunaan anggaran negara. Akuntabilitas memberikan gambaran yang lebih jelas dan terperinci
2 - 17
penggunaan alat analisis
Tersusunnya Modul Instruksi Kerja Alat (IKA) versi dummy yang
Kegiatan ini dapat meningkatkan nilai akuntabilitas, komitmen mutu, dan anti korupsi Puslit Geoteknologi sebagai
9
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis bidang geoteknologi
Sarana) instrumen penelitian Puslit Geoteknologi versi cetak
Instruksi Kerja (IK) ke dalam layout modul
Membuat Instruksi Kerja Analisis dan Sarana (IK Analisis dan Sarana) untuk versi website dan mengintegrasika n ke dalam website Puslit Geoteknologi
Mentransformasik an modul Instruksi Kerja Alat (IKA) versi tercetak (printed) menjadi versi online
tentang fungsi, aplikasi, dan instruksi setiap peralatan kepada calon pengguna. Komitmen Mutu, modul Instruksi Kerja peralatan/instru men sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (internal dan eksternal) yang bersifat ilmiah dan inovatif. Akuntabilitas modul IK versi online adalah salah satu cara mempermudah melakukan evaluasi terhadap hasil dari tahapantahapan sebelumnya. Etika Publik, pertanggungjaw aban tindakan dan kinerja ASN kepada publik menjadi lebih terbuka dan
2 - 18
memiliki tampilan yang menarik dan mudah digunakan. Hal ini diharapkan menjadi penyemangat untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan publik
institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi sesuai visi Puslit Geoteknologi.
Modul Instruksi Kerja Alat (IKA) versi online
Pembuatan modul IKA versi online dapat meningkatkan nilai akuntabilitas, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi sesuai visi Puslit Geoteknologi.
10
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis bidang geoteknologi
Melakukan sosialisasi modul Instruksi Kerja Analisis dan Sarana (IK Analisis dan Sarana) untuk versi cetak dan versi website
Melakukan sosialisasi modul Instruksi Kerja Alat (IKA) untuk versi tercetak (printed) dan versi website (online)
lebih mudah dilakukan. Komitmen Mutu, sebagai bentuk dari inovasi yang berorientasi peningkatan mutu dan efisiensi kerja Anti Korupsi, versi website modul merupakan upaya agar modul IK memenuhi prinsip lebih mutakhir, hemat, dan sederhana dan memenuhi semangat anti korupsi Akuntabilitas sosialisasi diharapkan mendorong komunikasi yang lebih intensif dan kerjasama antara kelompok (nilai dasar akuntabilitas: transparansi)
2 - 19
Tersosialisasik annya modul Instruksi Kerja Alat (IKA) untuk versi tercetak (printed) dan versi website (online)
Sosialisasi modul IKA versi tercetak (printed) dan versi website (online) dapat meningkatkan nilai akuntabilitas, nasionalismen, etika publik, dan komitmen mutu Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi sesuai visi Puslit Geoteknologi.
Nasionalisme sosialisasi dimaksudkan untuk lebih memperkenalka n modul IK sehingga penggunaannya dilakukan oleh lebih banyak orang Etika Publik, sosialisasi sebagai salah satu cerminan nilai etika publik ASN yaitu menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. Komitmen Mutu, sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan (internal dan eksternal) dan diharapkan dapat menjadi awal proses perbaikan berkelanjutan. NDS = Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
2 - 20
Bogor, 15 Desember 2015 Peserta
( Ilham Arisbaya ) NIP. 198202112015021001
2 - 21
Formulir 4
Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan bimbingan oleh: Mentor ) Tabel 2.12. Strategi Pembimbingan oleh mentor
Nama Peserta
: Ilham Arisbaya
Satuan Kerja
: Pusat Penelitian Geoteknologi
Tempat Aktualisasi
: Pusat Penelitian Geoteknologi
No
Tanggal/Waktu
Catatan Bimbingan
Hasil capaian/output
1. 2. 3. 4.
dst
2 - 22
Paraf Mentor
Formulir 5
Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan bimbingan oleh: Coach ) Tabel 2.13. Strategi Pembimbingan oleh coach
Nama Peserta
: Ilham Arisbaya
Satuan Kerja
: Pusat Penelitian Geoteknologi
Tempat Aktualisasi
: Pusat Penelitian Geoteknologi
No
Tanggal/Waktu
Catatan Bimbingan
Hasil capaian/output
1. 2. 3. 4.
2 - 23
Media Komunikasi (Telpon/SMS/Email/Dll)
BAB III. RENCANA AKSI AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS Bab ini membahas rencana aksi aktualisasi nilai – nilai dasar profesi ASN, yang merupakan komitmen peserta untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN di tempat tugas setelah selesai mengikuti diklat. Terdapat empat kegiatan/tahapan kegiatan rencana aksi aktualisasi yang telah dirumuskan, yaitu: Tabel 3.1 Rencana aksi aktualisasi nilai – nilai dasar profesi PNS No.
Kegiatan/Tahapan Kegiatan
Nilai-Nilai Dasar
Teknik Aktualisasi
1
2
3
4
Mengikuti kegiatan penelitian di bidang geoteknologi
Akuntabilitas tanggungjawab menjadi peneliti yang berkualitas dan profesional Etika Publik, mengolah dan menganalisis data sesuai kode etik peneliti
2.
Membuat Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian dan memasukkan / mendaftarkan ke jurnal terakreditasi
Akuntabilitas tanggungjawab menjadi peneliti yang berkualitas dan profesional Nasionalisme berusaha memberikan sumbangsih keilmuan yang bermanfaat bagi bangsa. Komitmen Mutu, menghasilkan KTI yang bermanfaat berlandaskan pendekatan ilmiah dan inovasi.
3.
Akuntabilitas: Kesadaran dan tanggung jawab peneliti untuk mengingkatkan kompetensi diri, Mengikuti seminar dan Etika Publik : Tanggungjawab ASN workshop di bidang mengikuti kegiatan berdaya guna. geoteknologi Komitmen Mutu, Semangat perbaikan berkelanjutan, peningkatan kemampuan dan kualitas diri.
1.
4.
Mengikuti dan atau menjadi pemapar dalam seminar literatur
Akuntabilitas: penjadi peneliti yang berkualitas dan profesional Etika Publik: menghargai diskusi dan kerjasama ilmiah Komitmen Mutu, Semangat perbaikan berkelanjutan, peningkatan kemampuan dan kualitas diri.
3-1
Mencari literatur yang sesuai dengan penelitian Diskusi/sharing pada seminar literatur Pengolahan data dana analisis Diskusi analisis hasil pengolahan data Meneruskan KTI prosiding dengan menambah analisis data Diskusi/sharing pada seminar literatur Membuat KTI dengan kualitas baik Memasukan KTI ke jurnal terakreditasi Mencari informasi jadwal pelaksanaan seminar dan atau workshop Mendaftarkan diri untuk keikutsertaan Menghadiri dan mengikutiseminar dan atau workshop Memilih paper yang sesuai dengan KTI Menyiapkan materi sharing yang berhubungan dengan kemajuan KTI Mengundang para peneliti di Geoteknologi
Menyetujui Mentor/Atasan Langsung
Bogor, 15 Desember 2015 Peserta
( Ir. Yugo Kumoro )
( Ilham Arisbaya )
NIP. 198202112015021001
NIP. 19591129 198803 1 003 Mengetahui Coach
( Prof. Dr. Ir. Gadis Sri Haryani DEA ) NIP. 196107251986012001
3-2
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Dari rangkaian kegiatan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi ASN Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III LIPI, dapat di tarik kesimpulan bahwa pendidikan dan pelatihan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan dan profesionalisme ASN. Tujuan dari kegiatan aktualisasi sama dengan tujuan diklat prajabatan itu sendiri yaitu membentuk ASN yang profesional, yaitu ASN yang karakternya dilandasi oleh nilai – nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Aparatur Sipil Negara (ASN) Indonesia memiliki peranan penting yaitu mulai dari merumuskan kebijakan hingga sebagai pelaksana kebijakan publik, perekat dan pemersatu bangsa, dan juga sebagai pelayan publik. Oleh karena itu diperlukan ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Analisis dampak juga penting untuk dilakukan dalam pelaksanaan aktualisasi, sehingga peserta dapat merenungkan apa akibatnya jika nilai dasar ASN tidak melandasi tindakan ketika dihadapkan pada satu permasalahan.Dengan melandasai setiap kegiatannya dengan nilai ANEKA, diharapkan ASN mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan publik. 1.2.
Saran
Kegiatan aktualisasi yang berlandaskan nilai – nilai dasar ASN (ANEKA) memiliki manfaat yang besar baik bagi individu maupun bagi organisasi (LIPI dan Puslit Geoteknologi) dalam mewujudkan ASN yang profesional, oleh karena itu disarankan kedepannya setiap kegiatan yang dilakukan harus berlandaskan NDS dan diadakan evaluasi rutin dan tindak lanjut demi menjaga kualitas ASN yang profesional.
4-1
DAFTAR PUSTAKA Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi: Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
5-1
LAMPIRAN 1 FORMULIR RANCANGAN AKTUALISASI
Formulir 1
FORMULIR 1. RANCANGAN AKTUALISASI Nama Peserta
Ilham Arisbaya
Tugas/Jabatan (sesuai formasi)
Penata Teknis Penelitian
1.
PROFIL LEMBAGA A B
Nama Satuan Kerja Visi Satuan Kerja
C
Misi Satuan Kerja
D
Struktur Organisasi pada Satuan Kerja berdasarkan Perka LIPI No. 1 tahun 2014) Tugas Satuan Kerja (berdasarkan Perka LIPI No. 1 tahun 2014)
E
Pusat Penelitian Geoteknologi Menjadi institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi Visi tersebut dimaknai sebagai berikut: Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI melakukan penelitian bidang geoteknologi yang menghasilkan informasi ilmiah yang dapat dipercaya didukung oleh sarana dan prasarana kerja modern. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI memfokuskan kegiatan penelitian pada bidang geoteknologi untuk mendukung pengurangan risiko bencana geologi, iklim dan lingkungan dan pemanfaatan sumberdaya kebumian. Hasil penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI bermuara kepada peningkatan ketahanan masyarakat terhadap bencana geologi, iklim dan lingkungan, dengan dukungan sumberdaya kebumian yang lestari. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI mendukung pengurangan risiko terhadap bencana geologi dan iklim. Penelitian Pusat Geoteknologi LIPI mendukung pengelolaan airtanah dan air permukaan yang lebih baik, penanggulangan limbah cair, rehabilitasi lahan dan pengelolaan tata ruang berbasis bencana. Penelitian Pusat Geoteknologi LIPI mendukung ketersediaan bahan baku mineral, energi dan sumberdaya alam yang berkelanjutan. Penelitian Pusat Geoteknologi LIPI mendukung penguatan rasionalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang geoteknologi dalam persoalan nasional dan persoalan strategis. (terlampir dalam bentuk bagan pada halaman akhir)
Pusat Penelitian Geoteknologi mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi menyelenggarakan fungsi: penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian di bidang geoteknologi; penelitian di bidang geoteknologi; Lampiran 1 - 1
F
G
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian di bidang geoteknologi; dan pelaksanaan urusan tata usaha. Tugas Unit/Atasan Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian Langsung/ Mentor mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan (berdasarkan Perka LIPI dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak No. 1 tahun 2014) kekayaan intelektual dan sistem informasi serta penyiapan penyusunan rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi dan promosi hasil penelitian di bidang geoteknologi Rincian Tugas dan Fungsi Tugas dan Fungsi: dan atau Tugas 1. Melaksanakan kegiatan penelitian di bidang Tambahan, dan atau geoteknologi Kegiatan Inisiatif Sendiri 2. Menyusun Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian dengan Persetujuan 3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Atasan teknis bidang geoteknologi 4. Mengikuti secara aktif perkembangan ilmiah bidang geoteknologi Tugas Tambahan 5. Mengumpulkan dan mengelola hasil-hasil penelitian Puslit Geoteknologi. 6. Mendiseminasikan hasil-hasil penelitian Puslit Geoteknologi
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN ALTERNATIF SOLUSI
7.
NO 1
URAIAN TUGAS (sesuai point 1.G) Melakukan kegiatan penelitian di bidang geoteknologi
2
Membuat karya tulis ilmiah hasil penelitian
3
Mendiseminasikan hasil penelitian
PERMASALAHAN
SOLUSI
Diperlukannya rencana kegiatan penelitian Penelitian yang diikuti masih terbatas, sehingga keterlibatan dalam penelitian masih relatif minim Penelitian terkait hubungan subduksi, struktur geologi, dan vulkanisme di Pulau Jawa: belum ada konsep model yang diterima dengan baik. Hasil penelitian selayaknya dipublikasikan dalam media karya tulis ilmiah sebagai pertanggungjawaban (kandidat) peneliti. Kebutuhan untuk menyampaikan dan mendiseminasikan hasil kegiatan penelitian
Menyusun proposal kegiatan penelitian Membantu mengolah dan menganalisis data penelitian sebagai bagian dari tim.
Lampiran 1 - 2
Mengumpulkan literatur dan melakukan desk study,
Membuat karya tulis ilmiah (prosiding)
Mengikuti penyelenggaraan Seminar Pemaparan Hasil Penelitian Geoteknologi
4
5
Mengikuti secara aktif perkembangan ilmiah bidang geoteknologi
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis bidang geoteknologi
Penelitian yang diikuti masih terbatas, diperlukan cara lain untuk tetap aktif mengikuti perkembangan ilmiah bidang geoteknologi Masih terbatasnya kemampuan teknis dan fasilitas pengolahan data yang dimiliki.
Mengikuti seminar dan atau workshop bidang Geoteknologi
Inventarisasi, klasifikasi, dan kodifikasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana PenelitianPuslit Geoteknologi. Instruksi Kerja Analisis dan Sarana PenelitianPuslit Geoteknologi.versi cetak Instruksi Kerja Analisis dan Sarana versi website dan mengintegrasikan ke dalam website Puslit Geoteknologi. Melakukan sosialisasi modul Instruksi Kerja Analisis dan Sarana
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI SESUAI NILAI-NILAI DASAR PNS
1.
NO
1
2
3
KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN Menyusun proposal kegiatan penelitian untuk tahun anggaran 2016. Topik penelitian: kajian kebencanaan geologi daerah Sukabumi Membantu mengolah dan menganalisis data penelitian sebagai bagian dari tim. Topik penelitian: kajian dukungan sumber daya air di daerah Natuna Kepulauan Riau. Mengumpulkan literatur dan melakukan desk study, luaran: Idea Concept Paper. Topik penelitian: hubungan subduksi, struktur geologi, dan vulkanisme di Pulau
NILAI DASAR YANG AKAN DIAKTUALISASIKAN DALAM KEGIATAN: **AKUNTABILITAS, NASIONALISME, ETIKA PUBLIK, KOMITMEN MUTU, ANTI KORUPSI Akuntabilitas, proposal penelitian harus transparan, jelas, dapat dipertanggungjawabkan Komitmen Mutu, perecanaan kegiatan penelitian bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan inovasi dalam penelitian kebencanaan Akuntabilitas, Sebagai bentuk tanggungjawab tugas dan fungsi kandidat peneliti geologi Nasionalisme, menambah wawasan dan kajian pengetahuan kebumian Indonesia Etika Publik, mengolah dan menganalisis data sesuai kode etik peneliti
Nasionalisme, mengedepankan semangat profesionalitas dan kerja keras dalam penelitian. Komitmen Mutu, penelitian dilandasi oleh semangat pendekatan ilmiah dan inovatif.
Lampiran 1 - 3
4
Jawa Membuat karya tulis ilmiah (prosiding) Topik penelitian: Hubungan struktur geologi dengan vulkanisme di Selat Sunda
5
Menjadi peserta pemapar hasil penelitian pada kegiatan Seminar Pemaparan Hasil Penelitian Geoteknologi
6
Menghadiri dan menyimak dengan seminar bidang geoteknologi
7
Mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan mempelajari Instruksi Kerja Alat (IKA) instrumen yang dimiliki Puslit Geoteknologi.
8
Menyusun modul Instruksi Kerja Alat (IKA) untuk peralatan / instrument
Akuntabilitas, sebagai bentuk tanggungjawab kandidat peneliti geosains terhadap publik Nasionalisme, ikut mendukung upaya negara untuk terus mensejahterakan dan mencerdaskan bangsa. Etika Publik, bentuk tanggungjawab kandidat peneliti terhadap publik (nilai dari etika publik) Komitmen Mutu, sebagai cerminan dari salah satu nilai komitmen mutu, yaitu pendekatan ilmiah dan inovasi. Akuntabilitas, sebagai bentuk tanggungjawab kandidat peneliti terhadap publik Nasionalisme, ikut mendukung upaya negara untuk terus mensejahterakan dan mencerdaskan bangsa. Etika Publik, bentuk tanggungjawab kandidat peneliti terhadap publik (nilai dari etika publik) Komitmen Mutu, sebagai cerminan dari salah satu nilai komitmen mutu, yaitu pendekatan ilmiah dan inovasi. Akuntabilitas: Wujud kesadaran dan tanggung jawab peneliti untuk mengingkatkan kualitas dan kompetensi diri, Etika Publik : Sebagai tanggungjawab ASN untuk mengikuti kegiatan yang berdaya guna. Komitmen Mutu: Keikutsertaan dalam seminar nasional dilandasai semangat perbaikan berkelanjutan dalam rangka peningkatan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia. Anti Korupsi: Peningkatan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia sebagai bentuk pertanggungan jawab atas penggunaan anggaran Negara dalam bentuk belanja pegawai. Akuntabilitas, peralatan/instrumen laboratorium merupakan aset negara sehingga keberadaan, kondisi, dan penggunaannya harus dapat dipertanggungjawabkan Nasionalisme, pendataan aset negara sebagai bentuk layanan publik dalam rangka mensukseskan penelitian dan pada akhirnya bertujuan mensejahterakan dan mencerdaskan bangsa Komitmen Mutu, meningkatkan inovasi pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat dan dapat member nilai tambah dalam pelayanan. Anti Korupsi, pendataan peralatan/instrumen laboratorium sebagai bentuk pertanggungan jawab atas penggunaan anggaran negara. Akuntabilitas, memberikan gambaran yang lebih jelas dan terperinci tentang fungsi, aplikasi, dan instruksi setiap peralatan kepada calon Lampiran 1 - 4
laboratorium yang dimiliki oleh Puslit Geoteknologi versi cetak
9
Membuat Instruksi Kerja Alat (IKA) untuk versi website dan mengintegrasikan ke dalam website Puslit Geoteknologi.
pengguna. Komitmen Mutu, modul Instruksi Kerja peralatan/instrumen sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (internal dan eksternal) yang bersifat ilmiah dan inovatif. Akuntabilitas, modul IK versi online adalah salah satu cara untuk mempermudah melakukan evaluasi terhadap hasil dari tahapan-tahapan sebelumnya. Etika Publik, pertanggungjawaban tindakan
dan kinerja ASN kepada publik menjadi lebih terbuka dan lebih mudah dilakukan.
10
Melakukan sosialisasi modul Instruksi Kerja Alat (IKA) untuk versi cetak dan versi website
Komitmen Mutu, sebagai bentuk dari inovasi yang berorientasi peningkatan mutu dan efisiensi kerja Anti Korupsi, versi website modul merupakan upaya agar modul IK memenuhi prinsip lebih mutakhir, hemat, dan sederhana dan memenuhi semangat anti korupsi Akuntabilitas, sosialisasi diharapkan mendorong komunikasi yang lebih intensif dan kerjasama antara kelompok (nilai dasar akuntabilitas: transparansi) Nasionalisme, sosialisasi dimaksudkan untuk lebih memperkenalkan modul IK sehingga penggunaannya dilakukan oleh lebih banyak orang Etika Publik, sosialisasi sebagai salah satu cerminan nilai etika publik ASN yaitu menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. Komitmen Mutu, sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan (internal dan eksternal) dan diharapkan dapat menjadi awal proses perbaikan berkelanjutan.
Lampiran 1 - 5
LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Puslit Geoteknologi
Lampiran 1 - 6
Menyetujui:
Bandung, 30 Oktober 2015
Mentor
Peserta Diklat
( Ir. Yugo Kumoro )
( Ilham Arisbaya )
NIP. 19591129 198803 1 003
Lampiran 1 - 7
NIP. 19820211 201502 1 001
Lampiran 1 - 8
Formulir 2
FORMULIR 2. RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
No
1 1
Uraian Tugas
2 Melakukan kegiatan penelitian di bidang geoteknologi
Nama Kegiatan
3 Menyusun proposal kegiatan penelitian. Topik: kajian kebencanaan geologi daerah Palabuanratu.
Tahapan Kegiatan
2
Melakukan kegiatan penelitian di bidang
Membantu mengolah dan menganalisis data penelitian
4 Mengumpulkan literatur Diskusi (literature seminar) Formulasi masalah dan hipotesis Rencana penelitian (metodologi, jadwal pengerjaan, rancangan anggaran biaya)
Mengumpulkan data Diskusi formulasi
Proses Kegiatan Aktualisasi & Keterkaitan dengan NDS
Output /Hasil Kegiatan
5 Akuntabilitas proposal harus transparan, jelas, dapat dipertanggung jawabkan Komitmen Mutu, perecanaan kegiatan penelitian bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan inovasi dalam penelitian kebencanaan
6 Tersususnnya proposal kegiatan penelitian dengan topik kajian kebencanaan geologi daerah Palabuanratu.
Akuntabilitas bentuk tanggungjawa b tugas dan
Terolahnya Data kependudukan (demografi),
Lampiran 1 - 9
Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan NDS Organisasi 7 Kegiatan penyusunan proposal penelitian ini dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi, khususnya untuk kajian kebencanaan geologi daerah Palabuanratu. Kegiatan pengolahan data penelitian ini dapat menunjang
Hambatan yang Mungkin akan Dialami dalam Mengaktualisasi kan NDS 8 Minim pengetahuan dan pengalaman dalam pembuatan proposal penelitian keterbatasan waktu sehingga terdapat kemungkinan proposal tidak selesai tepat waktu
Minim pengetahuan dan pengalaman
Solusi Menghadapi Hambatan
9 Berkoordinasi dan meminta bimbingan peneliti yang lebih senior untuk menjaga kualitas proposal penelitian.
Berkoordinasi dan meminta bimbingan peneliti yang lebih senior
geoteknologi
sebagai bagian dari tim. Topik: daya dukung air bersih di pulaupulau kecil, Kab Natuna – Kep Riau
masalah dan hipotesis Mengolah data kependudukan (demografi) Mengolah data utilitas pariwisata Mengolah data tinggi air waduk
3
Melakukan kegiatan penelitian di bidang geoteknologi
Mengumpulkan literatur dan melakukan desk study, luaran: idea concept paper. Topik: hubungan subduksi, struktur geologi, dan vulkanisme di Pulau Jawa
Mengumpulkan literatur Diskusi (literature seminar) Formulasi masalah dan hipotesis Merumuskan ide inovasi metoda penelitian dalam bentuk idea concept paper
fungsi (kandidat) peneliti geologi Nasionalisme menambah wawasan dan kajian pengetahuan kebumian Indonesia Etika Publik, mengolah dan menganalisis data sesuai kode etik peneliti Nasionalisme mengedepank an semangat profesionalit as dan kerja keras dalam penelitian. Komitmen Mutu, penelitian dilandasi oleh semangat pendekatan ilmiah dan inovatif.
data utilitas pariwisata, data tinggi air waduk sebagai input analisis dalam kajian daya dukung air bersih di pulau-pulau kecil, Kab Natuna – Kep Riau.
visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi, khususnya daya dukung air bersih di pulau-pulau kecil, Kab Natuna – Kep Riau.
Idea concept paper untuk topic penelitian hubungan subduksi, struktur geologi, dan vulkanisme di Pulau Jawa
Kegiatan desk study ini diharapkan dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi, khususnya kajian hubungan subduksi, struktur geologi, dan vulkanisme di Pulau Jawa
Lampiran 1 - 10
dalam kajian multidisiplin
Minimnya pengetahuan dan pengalaman dalam kajian desk study geosains regional
untuk menjaga kualitas hasil pengolahan data penelitian dan analisisnya
Berkoordinasi dan meminta bimbingan peneliti yang lebih senior untuk menjaga kualitas idea concept paper
4
Membuat karya tulis ilmiah hasil penelitian
Membuat karya tulis ilmiah (prosiding). Topik penelitian tentang studi struktur geologi dan keterkaitannya dengan vulkanisme di Selat Sunda
Mengumpulkan data hasil analisis Mensarikan hasil penelitian Membuat outline, dan merumuskan key findings Mengembangka n menjadi draft karya tulis ilmiah
5
Mendiseminasi kan hasil penelitian
Menjadi peserta pemapar hasil penelitian pada
Mengumpulkan data hasil analisis
Akuntabilitas sebagai bentuk tanggungjawa b kandidat peneliti geosains terhadap publik Nasionalisme mendukung upaya negara untuk terus mensejahtera kan dan mencerdaska n bangsa. Etika Publik, bentuk tanggungjawa b kandidat peneliti terhadap publik (nilai dari etika publik) Komitmen Mutu, sebagai cerminan dari salah satu nilai komitmen mutu, yaitu pendekatan ilmiah dan inovasi. Akuntabilitas bentuk tanggungjawa
Karya Tulis Ilmiah (prosiding) sebagai bentuk kontribusi penelitian bagi kemajuan ilmu pengetahuan dengan penekanan utama pada nilai akuntabilitas, etika publik dan komitmen mutu.
Kegiatan ini dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi.
Hambatan waktu sehingga Karya Tulis Ilmiah (KTI) tidak dapat selesai tepat waktu KTI yang dihasilkan belum memenuhi standar publikasi ilmiah yang baik.
Berkoordinasi dan bekerjasama dengan para peneliti senior untuk kontrol kualitas KTI.
Pemaparan hasil penelitian Sebagai
Penyelenggaraan seminar Pemaparan Hasil
Hambatan waktu sehingga persiapan
Berkoordinasi dan meminta bimbingan
Lampiran 1 - 11
kegiatan Seminar Pemaparan Hasil Penelitian Geoteknologi. Topik penelitian tentang studi struktur geologi dan keterkaitannya dengan vulkanisme di Selat Sunda
Mensarikan hasil penelitian Membuat outline, dan merumuskan key findings Mengembangka n menjadi presentasi pemaparan hasil penelitian
6
Mengikuti secara aktif perkembangan ilmiah bidang geoteknologi
Menghadiri dan menyimak dengan baik geoseminar di Pusat Penelitian Geologi
Mencari informasi penyelenggaraa n geoseminar di Pusat Survey Geologi Menghadiri dan mengikuti
b kandidat peneliti terhadap publik Nasionalisme mendukung upaya negara untuk terus mensejahtera kan dan mencerdaska n bangsa. Etika Publik, bentuk tanggungjawa b kandidat peneliti terhadap publik (nilai dari etika publik) Komitmen Mutu, sebagai cerminan dari salah satu nilai komitmen mutu, yaitu pendekatan ilmiah dan inovasi. Komitmen Mutu, keikutsertaan dalam geoseminar dilandasai semangat perbaikan
bentuk kontribusi penelitian bagi kemajuan ilmu pengetahuan dengan penekanan utama pada nilai akuntabilitas, etika publik dan komitmen mutu
Peneliitian dapat menunjang visi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi.
pemaparan hasil penelitian tidak dapat selesai tepat waktu. Pemaparan hasil penelitian belum memenuhi standar publikasi ilmiah yang baik.
peneliti yang lebih senior untuk menjaga kualitas presentasi pemaparan hasil penelitian.
Menghadiri dan mengikuti dengan baik acara geoseminar
Dengan mengikuti kegiatan geoseminar, diharapkan dapat meningkatkan wawasan perkembangan ilmiah bidang
Hambatan waktu, adanya kemungkinan antara pelaksanaan acara geoseminar dengan agenda puslit
mencari informasi secepatnya tentang jadwal pelaksanaan dan materi geoseminar menerapkan
Lampiran 1 - 12
dengan baik acara geoseminar
7
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis bidang geoteknologi
Mengumpulkan, mengklasifikasik an, dan mempelajari Instruksi Kerja Alat (IKA) instrumen yang dimiliki Puslit Geoteknologi
Menghubungi seluruh penanggung jawab laboratorium Melakukan publikasi kegiatan melalui pamflet Meminta Instruksi Kerja (IK) untuk tiap instrumen analisis Mengisi lembar monitoring pendataan.
berkelanjutan, peningkatan kemampuan dan kualitas diri.
Akuntabilitas peralatan/instr umen laboratorium adalah aset negara, keberadaan, kondisi, dan penggunaann ya harus dapat dipertanggung jawabkan Nasionalisme pendataan aset negara sebagai bentuk layanan publik dalam rangka mendukung penelitian dan pada akhirnya
Terkumpulnya Instruksi Kerja (IKA) semua instrumen analisis yang dimiliki Puslit Geotek. Diharapkan dapat menjadi kontrol untuk mengukur tingkat layanan publik dalam panduan penggunaan alat analisis
Lampiran 1 - 13
geoteknologi dan pada akhirnya dapat mendukung pencapaian visi Puslit Geoteknologi untuk menjadi institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi
geoteknologi diadakan pada waktu yang sama.
skala prioritas
Meningkatkan nilai akuntabilitas, komitmen mutu, dan etika publik Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi sesuai visi Puslit Geoteknologi.
Pendataan dan pengumpulan Instruksi Kerja Alat (IKA) seluruh peralatan/instrum en laboratorium membutuhkan waktu yang cukup dan kerjasama dari seluruh penanggung jawab laboratorium, terdapat kemungkinan IKA tidak dapat terkumpul tepat waktu.
Menghubungi secara langsung dan tidak langsung (email, sms, telpon) Peletakan pengumuman di tempat yang strategis dan sering dilalui oleh orang banyak Memberikan pengertian akan pentingnya kegiatan ini.
8
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis bidang geoteknologi
Menyusun modul Instruksi Kerja Alat (IKA) untuk peralatan / instrument laboratorium yang dimiliki oleh Puslit Geoteknologi versi cetak
Membuat layout dasar modul Instruksi Kerja (IK) Entry data Instruksi Kerja (IK) ke dalam layout modul
bertujuan mensejahtera kan dan mencerdaska n bangsa Komitmen Mutu, meningkatkan inovasi pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat dan dapat member nilai tambah dalam pelayanan. Anti Korupsi, pendataan peralatan/instr umen laboratorium sebagai bentuk pertanggunga n jawab atas penggunaan anggaran negara. Akuntabilitas memberikan gambaran yang lebih jelas dan terperinci tentang fungsi, aplikasi, dan
Tersusunnya Modul Instruksi Kerja Alat (IKA) versi dummy yang memiliki tampilan yang menarik dan mudah digunakan. Hal
Lampiran 1 - 14
Kegiatan ini dapat meningkatkan nilai akuntabilitas, komitmen mutu, dan anti korupsi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan
Pembuatan layout dasar yang baik tentunya membutuhkan kemampuan dan pengetahuan desain yang baik agar dihasilkan tampilan yang menarik dan
Berkoordinasi dan bekerja sama dengan tim IT dan atau desain yang telah terbiasa melakukan layouting.
9
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis bidang geoteknologi
Membuat Instruksi Kerja Alat (IKA) untuk versi website dan mengintegrasika n ke dalam website Puslit Geoteknologi
Mentransformasik an modul Instruksi Kerja Alat (IKA) versi tercetak (printed) menjadi versi online
instruksi setiap peralatan kepada calon pengguna. Komitmen Mutu, modul Instruksi Kerja peralatan/instr umen sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (internal dan eksternal) yang bersifat ilmiah dan inovatif. Akuntabilitas modul IK versi online adalah salah satu cara untuk mempermuda h evaluasi terhadap hasil dari tahapantahapan sebelumnya. Etika Publik, pertanggungja waban tindakan dan kinerja ASN kepada publik menjadi lebih terbuka dan
ini diharapkan menjadi penyemangat untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan publik
dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi sesuai visi Puslit Geoteknologi.
mudah dimengerti (tidak membingungkan) .
Modul Instruksi Kerja Alat (IKA) versi online
Pembuatan modul IKA versi online dapat meningkatkan nilai akuntabilitas, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi sesuai visi Puslit
Keterbatasan kemampuan dan teknologi, terkait dengan batasan waktu pelaksanaan.
Lampiran 1 - 15
Berkoordinasi dan bekerja sama dengan tim IT, dan berusaha melakukan simplifikasi system IKA online dengan cara link file PDF.
10
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis bidang geoteknologi
Melakukan sosialisasi modul Instruksi Kerja Alat (IKA) untuk versi cetak dan versi website
Melakukan sosialisasi modul Instruksi Kerja Alat (IKA) untuk versi tercetak (printed) dan versi website (online)
lebih mudah dilakukan. Komitmen Mutu, bentuk dari inovasi yang berorientasi peningkatan mutu dan efisiensi kerja Anti Korupsi, versi website modul sebagai upaya memenuhi prinsip lebih mutakhir, hemat, dan sederhana dan memenuhi semangat anti korupsi Akuntabilitas sosialisasi diharapkan mendorong komunikasi yang lebih intensif dan kerjasama antara kelompok (nilai dasar akuntabilitas: transparansi) Nasionalisme sosialisasi
Geoteknologi.
Tersosialisasik annya modul Instruksi Kerja Alat (IKA) untuk versi tercetak (printed) dan versi website (online)
Lampiran 1 - 16
Sosialisasi modul IKA versi tercetak (printed) dan versi website (online) dapat meningkatkan nilai akuntabilitas, nasionalismen, etika publik, dan komitmen mutu Puslit Geoteknologi sebagai institusi riset terpercaya yang berperan dalam
Sedikitnya peserta sosialisasi yang hadir, sehingga informasi tentang IKA dan feed back-nya menjadi kurang optimal.
Membentuk tim sosialisasi yang solid sehingga informasi kegiatan dapat tersebarkan dengan baik. Menghubungi secara langsung dan tidak langsung (email, sms, telpon) Peletakan pengumuman di
dimaksudkan untuk lebih memperkenal kan modul IK sehingga penggunaann ya dilakukan oleh lebih banyak orang Etika Publik, sosialisasi sebagai salah satu cerminan nilai etika publik ASN yaitu menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. Komitmen Mutu, diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan (internal dan eksternal) dan diharapkan menjadi awal proses perbaikan berkelanjutan. NDS = Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Lampiran 1 - 17
memberikan solusi permasalahan di bidang geoteknologi sesuai visi Puslit Geoteknologi.
tempat yang strategis dan sering dilalui oleh orang banyak.
Menyetujui Coach
Bogor, 16 November 2015 Peserta
( Prof. Dr. Ir. Gadis Sri Haryani DEA ) NIP. 196107251986012001
( Ilham Arisbaya ) NIP. 198202112015021001
Lampiran 1 - 18
LAMPIRAN 2 LAMPIRAN BUKTI FISIK / EVIDENCE KEGIATAN AKTUALISASI
Kegiatan Aktualisasi 1: Menyusun Proposal Kegiatan Penelitian
Gambar 1.
Foto kegiatan diskusi ilmiah dalam rangka menyusun proposal kegiatan penelitian
Lampiran 2 - 1
Gambar 2.
Printout diskusi ilmiah dengan tim peneliti via email dalam rangka menyusun proposal kegiatan penelitian
Lampiran 2 - 2
Kegiatan Aktualisasi 2: Membantu mengolah dan menganalisis data penelitian
Gambar 3.
Foto kegiatan diskusi dalam rangka membantu mengolah dan menganalisis data penelitian
Lampiran 2 - 3
Kegiatan Aktualisasi 3: Diskusi Desk Study Penelitian
Gambar 4.
Foto kegiatan diskusi ilmiah dalam rangka tahap desk study penelitian
Lampiran 2 - 4
Kegiatan Aktualisasi 4: Membuat karya tulis ilmiah (prosiding).
Gambar 5.
Foto kegiatan diskusi ilmiah dengan co-author dalam rangka prmbuatan Karya Tulis Ilmiah (prosiding).
Gambar 6.
Foto kegiatan diskusi ilmiah dengan co-author dalam rangka pembuatan Karya Tulis Ilmiah (prosiding). Lampiran 2 - 5
Gambar 7.
Printout diskusi ilmiah via email dengan co-author dalam rangka pembuatan Karya Tulis Ilmiah (prosiding). Lampiran 2 - 6
Kegiatan Aktualisasi 5: Menjadi pemapar hasil penelitian pada kegiatan Seminar Pemaparan Hasil Penelitian
Gambar 8.
Foto kegiatan menjadi pemapar hasil penelitian pada kegiatan Seminar Pemaparan Hasil Penelitian
Lampiran 2 - 7
Kegiatan Aktualisasi 6: Menghadiri dan mengikuti acara Seminar Nasional “Menuju masyarakat Indonesia, Masyarakat Tangguh Bencana (MASTABEN)”
Gambar 9.
Foto kegiatan mengikuti Seminar Nasional “Menuju masyarakat Indonesia, Masyarakat Tangguh Bencana (MASTABEN)”
Gambar 10. Foto kegiatan mengikuti Seminar Nasional “Menuju masyarakat Indonesia, Masyarakat Tangguh Bencana (MASTABEN)”
Lampiran 2 - 8
Kegiatan Aktualisasi 7: Inventarisasi, klasifikasi, dan Kodifikasi Instruksi Kerja (IK) Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi
Gambar 11. Foto kegiatan konsultasi dengan Kepala Sub Bidang Sarana Penelitian dalam rangka Inventarisasi, Klasifikasi, dan Kodifikasi Instruksi Kerja (IKA) Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi
Lampiran 2 - 9
Kegiatan Aktualisasi 8: Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi versi tercetak
Gambar 12. Foto Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi versi tercetak.
Gambar 13. Foto kegiatan penyerahan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian versi tercetak kepada Kepala Sub Bidang Sarana Penelitian Lampiran 2 - 10
Kegiatan Aktualisasi 9: Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi versi online
Gambar 14. Foto Kegiatan pertemuan awal untuk perizinan halaman layanan Instruksi Kerja dengan Sub Bidang Pengelolaan Hasil Penelitian sebagai penanggung jawab website Puslit Geoteknologi
Gambar 15. Print screen halaman layanan Instruksi Kerja Analisis dan Sarana versi online
Lampiran 2 - 11
Kegiatan Aktualisasi 10: Sosialisasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian
Gambar 16. Foto kegiatan Sosialisasi Instruksi Kerja Analisis dan Sarana Penelitian Puslit Geoteknologi
Lampiran 2 - 12
PROPOSAL PENELITIAN STUDI BAHAYA BENCANA GEMPABUMI DAN TSUNAMI DAERAH PALABUANRATU, JAWA BARAT
TIM PENELITI: Peneliti 1: Ilham Arisbaya, S.Si. MT. (NIP. 198202112015021001) Peneliti 2: Dwi Amanda Utami, S.Si. MT. (NIP. 198505102015022001) Peneliti 3: Januar Ridwan, ST. (NIP. 198901032015021001) PEMBIMBING: Dr. Danny Hilman Natawidjaya (NIP. 196112111987031005)
1 1.1
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
Palabuhanratu merupakan daerah yang rawan terdampat bencana tsunami yang diakibatkan oleh gempabumi, mengingat keberadaan zona subduksi Lempeng Samudera Australia di bawah Pulau Jawa. Selain itu terdapat juga ancaman gempabumi dari Sesar Cimandiri, sebuah zona sesar aktif di Jawa Barat. Paduan potensi bahaya geologi ini dikombinasikan dengan populasi yang besar, kawasan wisata, dan keberadaan pembangkit listrik membuat Palabuhanratu menjadi lokasi skenario penting yang perlu segera dikaji kerentanannya sebagai upaya mitigasi. Penelitian ini direncanakan untuk fokus pada menganalisis jumlah skenario sesar aktif yang mungkin bisa mengancam Palabuhanratu dengan gempabumi dan tsunami. Geometri dari Sesar Cimandiri akan dipelajari melalui anomali konsentrasi radioaktif (222Radon) dalam sampel tanah. Semetara estimasi gempabumi bawah laut akan dilakukan melalui identifikasi zona subduksi yang berdasarkan sejarah kegempaan memiliki potensi untuk terjadinya gempabumi yang berasal dari megathrust yang mampu menghasilkan tsunami. Setiap skenario potensial segmentasi megathrust akan disertai dengan pemodelan tsunami yang spesifik. 1.2
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemodelan perambatan tsunami dan genangan dengan beberapa skenario dengan mempertimbangkan potensi yang berasal dari gempabumi dari megathrust dan melalui penentuan segmen Sesar Cimandiri di Palabuhanratu. Dampak yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk mempersiapkan dengan baik dari kemungkinan kejadian gempa dan tsunami dan memberikan informasi mengenai wilayah yang membutuhkan prioritas tinggi untuk dipersiapkan mitigasi risiko dan manajemen darurat.
2 2.1
URAIAN TEKNIS LOKASI
Indonesia telah dikenal sebagai salah satu negara yang paling aktif secara seismik di dunia. Hal ini disebabkan lokasinya yang dikelilingi oleh tiga lempeng tektonik utama aktif bumi: Eurasia, Indo - Australia, dan Lempeng Filipina. Indonesia juga memiliki populasi eksposur tertinggi ketiga terhadap tsunami di dunia, dengan perkiraan 5,5 juta orang sangat beresiko terhadap tsunami 500 tahun (UNISDR, 2013; Lovholt et al, 2014.). Dalam 100 tahun terakhir, telah ada 24 peristiwa tsunami yang menyebabkan korban jiwa sebesar lebih dari 231,900 (dengan 226,900 dalam tsunami Samudera India) (NGDC, 2013). Busur Sunda memiliki potensi untuk menjadi tempat terjadinya gempa besar yang dapat menyebabkan tsunami yang berdampak terhadap Indonesia (Horspool et al, 2014). Hingga saat ini telah ada beberapa kejadian tsunami destruktif di sepanjang bagian selatan Jawa. Sepanjang bagian yang paling terdampak oleh tsunami 2006 di pantai selatan Jawa, menyebabkan peningkatan air maksimum berkisar antara 3 sampai 20 meter di atas permukaan laut. Peristiwa gempabumi bawah laut sangat mungkin kembali terjadi di masa yang akan datang.
Lima kabupaten yang terletak di daerah pesisir Sukabumi. (PemprovJabar, 2013).
Terdapat lima kabupaten yang berlokasi di pantai Sukabumi yang terancam tsunami; Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Cikakak, dan Cisolok. Dibandingkan dengan empat
kabupaten lainnya, Palabuhanratu adalah daerah yang paling padat penduduknya (113,791 orang, BPS 2013) dan sekitar 400,000-500,000 wisatawan mengunjungi Palabuhanratu setiap tahunnya (BPS, 2013). Hanifa (2014) menafsirkan zona sesar naik di Ujung Kulon hingga Palabuhanratu sangat memungkinkan menghasilkan gempa setara 8.7Mw, yang dapat menyebabkan bencana tsunami akibat gempabumi. Palabuanratu juga terancam gempabumi dari Sesar Cimandiri, sebuah zona sesar aktif di Jawa Barat yang berarah dari Palabuhanratu, melewati Sukabumi, Cianjur, dan Padalarang. Beberapa gempa sebelumnya seperti Gempa Palabuhanratu (1900), Gempa Padalarang (1910), Gempa Conggeang (1948), Gempa Cibadak (1973), Gempa Tanjungsari (1973), Gempa Gandasoli (1982), dan Gempa Sukabumi (2001) terjadi di sepanjang Zona Sesar Cimandiri (Abidin et al, 2009). Potensi-potensi bahaya ini dikombinasikan dengan populasi yang besar, kawasan wisata, dan keberadaan pembangkit listrik membuat Palabuhanratu menjadi lokasi penting yang memerlukan studi kerentanan sesegera mungkin sebagai upaya mitigasi. 2.2
METODOLOGI
Dalam penelitian ini, kami akan menggunakan isotop 222Radon untuk menganalisis segmen Sesar Cimandiri di Palabuhanratu. Isotop
222
Rn adalah produk peluruhan dengan waktu paruh pendek
dari 238U, elemen batuan vulkanik. Radon adalah gas mulia, bersifat inert secara kimia dan berat, dan dengan waktu paruhnya yang pendek membatasi difusivitasnya hanya sekitar 2m di tanah dan 2mm di perairan. Difusivitas yang terbatas ini berarti bahwa anomali emisi radon dangkal merupakan akibat dari aliran konvektif gas yang memfasilitasi pengangkutan radon dari batuan yang lebih dalam. Sesar aktif cenderung memiliki porositas tinggi dari struktur sekitarnya dan oleh karena itu dalam kombinasi dengan degassing CO2 dari sesar cenderung menjadi lokasi terjadinya degassing tanah yang tinggi, dan menyebaban konsentrasi radon menjadi tinggi (Burton et al., 2004). Kami akan mengukur konsentrasi radon dengan resolusi spasial tinggi untuk mengungkap anomali linier yang dapat ditafsirkan disebabkan oleh sesar aktif yang memiliki porositas tinggi dibanding area sekitarnya yang memungkinkan fluks CO2 meningkat, membawa radon dari bawah. Bahaya bencana tsunami di Palabuanratu, Jawa Barat akan dievaluasi berdasarkan simulasi hidrodinamik dari beberapa studi kasus gempabumi yang mungkin di zona seismik mayor di sekitar daerah tersebut. Tsunami dapat dihasilkan dari mekanisme lainnya seperti longsor bawah
laut, letusan gunungapi, dan dampak tumbukan meteorit. Penilaian dalam penelitian ini hanya menggunakan tsunami yang dihasilkan oleh gempabumi saja. Simulasi hidrodinamik akan merepresentasikan skenario terburuk rupture seismik sepanjang sesar seismogenik yang didukung catatan sejarah gempabumi besar. Dalam serangkaian percobaan numerik di mana parameter sumber 2006 tsunami Pangandaran diperbolehkan untuk bervariasi satu per satu, sambil menjaga momen seismik dan orientasi kesalahan tidak berubah, kami akan mendokumentasikan pola utama amplitudo tsunami yang sangat kuat sehubungan dengan nominal variasi parameter seperti kedalaman hypocentral, lokasi tepat pusat massa, dan distribusi slip pada bidang sesar. Propagasi tsunami akan disimulasikan dengan menggunakan model Tunami (Imamura et al, 2006), algoritma finite-difference yang memecahkan persamaan air dangkal linier hidrodinamika dengan metode splitting integration steps. Grid batimetri akan dibuat dari database Nasional Geophysical Data Center, dan jika memungkinkan akan dikombinasikan dengan data lokal dari dishidros. Setelah parameter sumber gempa dipilih, deformasi statis akibat gempa bumi akan dihitung, dan komponen vertikal kemudian digunakan sebagai kondisi awal dari η amplitudo medan gelombang, bersama-sama dengan medan kecepatan horisontal tinggi-rata-rata awalnya diatur ke nol. Hal Ini jelas merupakan pendekatan untuk evolusi sebenarnya dari sumber gempa, didukung oleh periode panjang gelombang tsunami, dibandingkan dengan durasi kejadian rupture sumber gempabumi. Sejak Tsunami Samudra Hindia pada tahun 2004, telah ada sejumlah besar pekerjaan difokuskan pada mengurangi dampak tsunami di masa mendatang di Indonesia. Ini termasuk penyelesaian studi genangan tsunami rinci untuk lokasi berisiko tinggi seperti Padang, Denpasar, dan Cilacap (Okal dan Synolakis, 2008; Irsyam, et al, 2008; Kongko dan Schlurmann, 2011; Strunz et al, 2011; Taubenbock et al, 2013; Horspool, et al, 2014). Selain itu, dibangunnya jaringan sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) telah menyediakan sebuah platform untuk menyebarkan peringatan kurang dari lima menit setelah gempa bumi (Lauterjunget al, 2010;.. Steinmetz et al, 2010;. Strunzet al, 2011). Taniokaet al (2012) telah bekerja pada mitigasi bahaya tsunami di Palabuanratu, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melingkupi skenario terburuk kerusakan akibat gempabumi dan tsunami terhadap fasilitas publik vital seperti pembangkit listrik.
3 3.1
RENCANA PENELITIAN PERSONIL
Peneliti pertama memiliki pengalaman dalam studi struktur geologi dan pengalaman yang cukup dalam pemodelan numerik dan oseanografi fisik. Dalam penelitian ini, ia akan mengevaluasi segmen aktif Sesar Cimandiri sepanjang Palabuanratu dan sumber gempabumi bawah permukaan di selatan Pulau Jawa sebagai masukan untuk simulasi dan kopling hasil tsunami dengan aplikasi pemetaan. Peneliti kedua akan mengevaluasi simulasi pemodelan tsunami, validasi, dan ketahanan. Peneliti ketiga akan bertanggung jawab terhadap analisis GIS dan preparasi data untuk pemodelan numerik. Semua peneliti akan bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaan lapangan, penelitian ini akan dilakukan di bawah supervisi salah satu peneliti ahli gempabumi di Indonesia yang masih memiliki banyak penelitian yang komprehensif yang sedang berlangsung di daerah studi (Palabuanratu, Sesar Cimandiri). No. 1. 2. 3. 4.
3.2
Nama Ilham Arisbaya, S.Si. MT. Dwi Amanda Utami, S.Si. MT. Januar Ridwan ST. Danny Hilman Natawidjaya
NIP 198202112015021001 198505102015022001 198901032015021001 196112111987031005
Kontribusi Peneliti I Peneliti II Peneliti III Supervisor
RINCIAN ESTIMASI BIAYA No I I.1
II
III
Deskripsi Perlengkapan Tough book (laptop kegiatan lapangan) ACU Consumable ATK, plastic sampel, dll. Logistik kegiatan lapangan: Aquadest Kertas printout RAD7 Cairan pengering RAD7
Kuantitas
Harga (Rp)
1 1
8 hari 100 ltr
Harga Total (Rp) 8.000.000
1.000.000
1.000.000
5.000/ltr
3.000.000 2.000.000 500.000 200.000 300.000
6.000.000
6.000.000
Other Expenditure Peta Bathimetry Samudera Hindia hingga garis pantai Palabuhanratu,
resolusi tinggi. Kegiatan Lapangan: Sewa Mobil Hotel (3 kamar; peneliti, kru & sopir) Akomodasi (6 orang; 3 peneliti, kru & sopir; @200.000/orang/hari) Tenaga bantuan lokal (3 orang, @150.000/orang)
10 hari 9 hari 10 hari
650.000 500.000 1.200.000
6.500.000 4.500.000 12.000.000
8 hari
450.000
3.600.000
Total Kebutuhan Dana
47.600.000
4
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, H. Z., Andrea, H., Kato, T., Ito, T., Meilano, H., Kimata, F., Natawidjaja, D. H., Harjono, H., 2009. Crustal deformation studies in Java (Indonesia) using GPS. Journal of Earthquake and Tsunami. Vol. 3, No. 2 (2009) 77-88. Burton, M., Neri, M., Condarelli, D., 2004. High spatial resolution radon measurements reveal hidden active faults on Mt. Etna. Geophysical research letters, vol 31, issue 7. Hanifa, N. R., 2014. Interplate earthquake potential off western java, Indonesia based on GPS data. Doctoral dissertation. Graduate school of environment studies, Nagoya University. Horspool, N., Pranantyo, I., Griffin, J., Latief, H., Natawidjaja, D. H., Kongko, W., Cipta, A., Bustaman, B., Anugrah, S. D., Thio, H. K., 2014. A probabilistic tsunami hazard assessment for Indonesia. Nat. Hazard earth Syst. Sci., 14, 3105-3122. Imamura, F., Yalciner, A. C., Ozyurt, G., 2006. Tsunami modelling manual (TUNAMI model). Revised edition. Irsyam, M., Dangkua, D., Hendriyawan, Hoedajanto, D., Hutapea, B., Kertapati, E., Boen, T., and Petersen, M., 2008. Proposed seismic hazard maps of Sumatra and Java islands and microzonation study of Jakarta city, Indonesia. J. Earth Syst. Sci., 117, 865–878, doi:10.1007/s12040-008-0073-3 Kongko, W. and Schlurmann, T., 2011. The Java tsunami model: using highly-resolved data to model the past event and to estimate the future hazard. Coast. Eng. Proceed., 1, http://journals.tdl. org/icce/index.php/icce/article/view/1427 (last access: 28 March 2013). Lauterjung, J., Münch, U., and Rudloff, A., 2010. The challenge of installing a tsunami early warning system in the vicinity of the Sunda Arc, Indonesia. Nat. Hazards Earth Syst. Sci., 10, 641–646, doi:10.5194/nhess-10-641-2010. Lovholt, F., Glimsdal, S., Habitz, C., Horspool, N., Smebye, H., de Bono, D., and Nadim, F., 2014. Global tsunami hazard and exposure due to large co-seismic slip. Int. J. Disast. Risk Reduc.,doi:10.1016/j.ijdrr.2014.04.003, in press.
NGDC: National Geophysical Data Center (NGDC WDS) Global Historical Tsunami Database, Boulder, CO, USA, available at:http://www.ngdc.noaa.gov/hazard/tsu_db.shtml, last access: 29 November 2013. Okal, E. A.,&Synolakis, C. E., 2008. Far-field tsunami hazard from mega-thrust earthquakes in the Indian Ocean. Geophys. J. Int. 172, 995 – 1015 Steinmetz, T., Raape, U., Teßmann, S., Strobl, C., Friedemann, M., Kukofka, T., Riedlinger, T., Mikusch, E., and Dech, S., 2010. Tsunami early warning and decision support, Nat. Hazards Earth Syst. Sci., 10, 1839–1850, doi:10.5194/nhess-10-1839-2010. Strunz, G., Post, J., Zosseder, K., Wegscheider, S., Mück, M., Riedlinger, T., Mehl, H., Dech, S., Birkmann, J., Gebert, N., Harjono, H., Anwar, H. Z., Sumaryono, Khomarudin, R. M., and Muhari, A., 2011.Tsunami risk assessment in Indonesia. Nat. Hazards Earth Syst. Sci., 11, 67–82, doi:10.5194/nhess-11-67-2011. Tanioka, Y., Latief, H., Sunendar, H., Gusman, A. R., Koshimura, S.,2012. Tsunami hazard mitigation at Pelabuhanratu, Indonesia. J. of disaster research vol 7 no 1 Taubenbock, H., Goseberg, N., Lymmel, G., Setiadi, N., Schlurmann, T., Nagel, K., Siegert, F., Birkmann, J., Traub, K.-P., Dech, S., Keuck, V., Lehmann, F., Strunz, G., and Klopfel, H., 2013. Risk reduction at the Last-Mile: an attempt to turn science into action by the example of Padang, Indonesia. Nat. Hazards, 65, 915–945, doi:10.1007/s11069-012-03770. UNISDR: From Shared Risk to Shared Value – The Business Case for Disaster Risk Reduction, Global Assessment Report on DisasterRisk Reduction, United Nations Office for Disaster RiskReduction (UNISDR), Geneva, Switzerland, 2013. Pemprov Jabar & WJPMDM. 2013. Konsep awal pengembangan growth center PelabuhanRatu.
Analisis awal:
ANALISIS KEPENDUDUKAN DAN DAYA DUKUNG AIR BERSIH DI KABUPATEN NATUNA PROVINSI KEP. RIAU 1
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari alam. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, manusia melakukan eksploitasi terhadap alam. Hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah, terutama pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Meningkatnya populasi penduduk berarti meningkat pula kebutuhan hidup. Ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dan daya dukung alam akan mempengaruhi kualitas hidup manusia. Pertambahan penduduk yang tinggi dapat menghambat upaya untuk meningkatkan kemakmuran suatu negara.
Gambar 1. Peta lokasi penelitian, Kabupaten Natuna – Kepulauan Riau yang berada di perairan Laut China Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu wilayah terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada di perairan Laut China Selatan. Letaknya yang sangat strategis ini, menjadikan Natuna masuk menjadi kandidat rencana pembangunan pangkalan militer Indonesia sebagai garis pertahanan terluar NKRI. Natuna merupakan salah satu daerah terkaya di Indonesia akan sumber daya alamnya. Namun hingga saat ini pengelolaan sumberdaya
alam tersebut masih terbilang belum maksimal. Sebab masih ada persoalan mendasar yang belum juga bisa diselesaikan yakni persoalan air bersih. 2
PEMBAHASAN
2.1 KEPENDUDUKAN Perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dari waktu ke waktu disebut Dinamika Penduduk. Dinamika penduduk yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk terus bertambah disebut pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang pesat sehingga melebihi daya dukung alam disebut ledakan penduduk. Dinamika penduduk di pengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : Jumlah kelahiran (natalitas) Jumlah Kematian (mortalitas) Jumlah perpindahan (migrasi) Masalah demografi Indonesia masih diwarnai aneka persoalan. Tingginya jumlah penduduk, penyebaran yang tidak merata, piramida penduduk yang banyak didominasi usia muda, pengangguran, kesenjangan pembangunan, infrastruktur yang tidak merata, tingkat kesehatan, dan lainnya.
Gambar 2. Piramida penduduk Provinsi Kep. Riau tahun 2010-2035 (Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 Badan Pusat Statistik, 2011)
Dari segi piramida penduduk Indonesia tahun 2000 menunjukkan bahwa jumlah usia 9 tahun ke bawah sudah mulai berkurang. Hal ini berarti penurunan jumlah angka kelahiran yang mungkin
menjadi gambaran bahwa kekhawatiran adanya baby booming tidak perlu terlalu dirisaukan. Pasalnya, sekarang ini kesadaran untuk membatasi kelahiran sudah ada pada masyarakat. Namun hal ini lebih disebabkan karena tekanan ekonomi. Biaya hidup dan pendidikan yang tinggi membuat orang tidak ingin memiliki anak banyak seperti dulu. Indonesia merupakan tempat ratusan juta manusia bernaung dan tinggal, dilahirkan di Indonesia dan menjadi warga negara Indonesia adalah pemberian hidup yang harus dijalani. Maka sudah sepatutnya setiap warga tidak menjadi beban bagi negaranya, melainkan dapat membangun negaranya. Terlintas akhir-akhir ini bahwa Indonesia memiliki pekerjaan rumah yang penting dan menarik untuk dibicarakan. Pekerjaan rumah itu adalah mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi keadaan yang dikatakan banyak orang sebagai bonus demografi bagi Indonesia.
Gambar 3. Piramida penduduk Provinsi Kab. Natuna tahun 2011-2013 (Sumber: Natuna Dalam Angka 2012-2014 Badan Pusat Statistik)
Gambar 4. Profil Demografi Kab. Natuna dibandingkan dengan proyeksi penduduk Negara Indonesia
Gambar 5. Profil Demografi Kab. Natuna dibandingkan dengan proyeksi penduduk Provinsi Kepulauan Riau
Sekilas kalimat ‘Bonus Demografi’ tidak terlalu membingungkan jika dibaca. Setiap orang yang membaca kalimat itu mungkin dapat mendefiniskan apa yang dimengerti tentang hal itu. Bonus demografi Indonesia adalah keadaan dimana nantinya penduduk Indonesia dengan umur produktif (16–64 Tahun) akan lebih banyak jumlahnya jika dibandingkan dengan penduduk yang masih berusia muda dan berusia lanjut. Namun, bonus demografi itu bisa saja menjadi bonus seperti yang diharapkan atau mungkin bisa menjadi bencana dan beban bagi negara ini, jika hal itu tidak diimbangi dengan persiapan yang matang. Pendidikan seharusnya tetap menjadi perhatian utama dalam menyongsong bonus demografi. Nasib sebuah negara di masa depan dapat dilihat dari kualitas pendidikan yang diberikan kepada generasi muda negara tersebut saat ini. Itu merupakan salah satu indikator yang sangat menentukan akankah suatu negara menjadi negara miskin, negara berkembang atau negara maju suatu saat nanti.
2.2 KETERSEDIAAN AIR BERSIH Alam Natuna yang masih terbilang perawan, sehingga secara intuitif masih banyak menyimpan debit air dan masih banyak terdapat sumber-sumber air bersih yang dapat dieksploitasi pemerintah untuk mengambil sebesar-besarnya kemanfaatan bagi masyarakat. Namun, realitasnya keberadaan air bersih masih banyak terdengar dikeluhkan oleh masyarakat. Pemerintah Kabupaten Natuna sudah membangun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kecamatan Ranai, namun lembaga usaha milik daerah tersebut dinilai banyak kalangan belum optimal dalam memberikan pelayanan air bersih bagi masyarakat secara maksimal.
Gambar 6. Profil Jumlah Penduduk, Wisatawan, dan Air bersih yang diproduksikan oleh PDAM
Gambar 7. Profil Jumlah Penduduk, Wisatawan, dan Jumlah Kamar Penginapan
Krisis air bersih telah berlangsung di Tanjungpinang, sumber air baku untuk air minum yang dikelola PDAM, debit airnya tidak sebanding dengan tingkat konsumsi. Dengan cakupan pelayanan yang hanya 41 persen dari jumlah penduduk Tanjungpinang, Indeks Penggunaan Air baku waduk Sei Pulai telah melebihi 50 persen dan bahkan sudah mencapai 61 persen. Setiap tahun, pada saat intensitas curah hujan rendah, waduk Sei Pulai menghadapi ancaman penyusutan yang cukup signifikan.
Gambar 8. Profil ketinggian air waduk Sei Pulei, Kota Tanjung Pinang – Kep. Riau sebagai pemasok air bagi PDAM Tirta Kepri
3
PENUTUP
Air bersih yang digunakan sehari-hari sebagian besar berasal dari air tanah, air permukaan, dan air atmosfer. Jumlah air di bumi ini tetap, sedangkan jumlah penduduk makin bertambah dari tahun ke tahun. Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan. Air bersih merupakan air yang memenuhi syarat kualitas yang meliputi syarat fisika, kimia, dan biologi. Syarat fisika yaitu air tetap jernih, tidak ada rasa, dan tidak berbau. Syarat kimia yaitu air tidak mengandung zat-zat kimia yang membahayakan kesehatan manusia. Syarat biologi yaitu air tidak mengandung mikroorganisme atau kuman-kuman penyakit. Fenomena itu harus disikapi serius oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Karena selain berpengaruh kepada strategis perekonomian nasional dan lokal, ada tanggung jawab yang wajib dipikul oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah, yakni tanggungjawab Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) bagi memenuhi kebutuhan dasar penduduk. Itu di atur didalam PP No 16 tahun 2005 tentang SPAM. Tidak saja Pemerintah harus menjamin ketersediaan air baku untuk air minum saja, bahkan pelayanannya juga harus memenuhi standar pelayanan mengalir 24 jam perhari dengan kualitas air yang langsung diminum terhitung tahun 2008 yang lalu. 4
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, Jakarta-Indonesia, 2011 Badan Pusat Statistik, Natuna Dalam Angka: Tahun 2012, Jakarta-Indonesia, 2012 Badan Pusat Statistik, Natuna Dalam Angka: Tahun 2013, Jakarta-Indonesia, 2013 Badan Pusat Statistik, Natuna Dalam Angka: Tahun 2014, Jakarta-Indonesia, 2014 PDAM Tirta Kepri, Profil ketinggian air Waduk Sei Pulei, per tanggal 21 Desember 2014 – 17 Agustus 2015, Tanjung Pinang, 2015 (komunikasi pribadi)
Idea Concept Paper Ilham Arisbaya (NIP. 198202112015021001)
Judul Studi Pola Sebaran Gunungapi di Jawa Barat dan Kaitannya dengan Sistem Subduksi dan Struktur Geologi. Substansi Ide Jawa Barat saat ini merupakan transisi antara subduksi langsung di bawah Pulau Jawa dan subduksi oblique di bawah Pulau Sumatra. Secara intuitif diharapkan akan teramati barisan gunung api yang berderet sejajar dengan jalur subduksi di selatan Pulau Jawa, namun pada kenyataannya gunung api di Jawa Barat tersebar seperti terlihat dalam pembagian zona fisiografi oleh Bemmelen (1949). Hingga saat ini belum diketahui faktor apa yang mempengaruhi hal ini Dari kenampakan morfologi sedikitnya terdapat 56 gunungapi Kuarter di Jawa Barat, dengan 17 diantaranya dinyatakan sebagai gunung api aktif. Tubuh utama gunungapi Tersier Jawa Barat hampir seluruhnya telah terhancurkan dan tertutupi oleh vulkanisme Kuarter, sangat mungkin bahwa strukturstruktur geologi berumur tua telah tertutupi oleh produk-produk vulkanik berumur lebih muda. Hal ini menjadikan aplikasi metode geofisika akan sangat membantu untuk mempelajari fenomena yang terjadi di bawah permukaan. Wibowo (2006) melalui analisis half-vertical derivative memperlihatkan kaitan erat antara nilai gaya berat yang relatif rendah di bagian tengah Jawa Barat dengan Zona Depresi Tengah Pulau Jawa. Nilai gaya berat yang relatif rendah di bagian tengah Jawa Barat diinterpretasikan sebagai eksistensi patahan–patahan bawah permukaan berarah barat-timur yang berkaitan dengan dislokasi antiklinorium yang membentuk zona depresi vulkano–tektonik berarah barat-timur di Pulau Jawa. Sementara itu Fauzi et.al. (2015) mengajukan model struktur regional yang mengontrol sistem panasbumi di Jawa Barat yang sangat dipengaruhi oleh struktur strike slip berarah NW-SE. Tujuan Melakukan analisis geofisika terapan untuk mencitrakan kondisi bawah permukaan berkaitan dengan magmatic pathway dan body plutonic/subvolcanic serta kaitannya dengan kondisi struktur regional khususnya di Pulau Jawa Metodologi Metode-metode dalam geofisika bersifat komplementer, sehingga penggunaan lebih dari satu metode geofisika akan berguna untuk saling mendukung. Terdapat beberapa metode geofisika yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Arisbaya (2011) yang dengan menggunakan data gravity dan geomagnet di daerah Kancah dan Ciater, berhasil memperlihatkan keberadaan struktur geologi terpendam di bawah Gunung Tangkubanparahu berarah W-E yang mengontrol perpindahan lokasi letusan Gunung Tangkubanparahu dan struktur geologi berarah NE-SW yang mengontrol kemunculan kerucut-kerucut lava di lereng timur laut Gunung Tangkubanparahu. Salah satu metode geofisika lainnya yang dapat digunakan untuk pencitraan struktur bawah permukaan adalah seismik tomografi. contohnya adalah model seismik tomografi dari data gempa lokal di daerah Gunung Krakatau oleh Jaxybulatov et.al. (2011) yang mengkonfirmasi keberadaan multiple magma chamber system Gunung Krakatau.
1
Contoh lainnya adalah Zulfakriza et. al. (2014) menggunakan set data MERAMEX dengan metode Ambient Noise Tomography (ANT) telah memperlihatkan korelasi yang baik antara hasil tomografi dengan studi sebelumnya, beberapa struktur dangkal yang tidak jelas dalam studi sebelumnya dicitrakan dengan jelas oleh metode ANT ini. Cekungan Kendeng dan beberapa gunungapi aktif muncul dengan kecepatan kelompok yang sangat rendah, dan anomali dengan kecepatan yang relatif tinggi dapat diinterpretasikan sebagai suture dan / atau fitur geologi permukaan. Manfaat dan Dampak Peningkatan pemahaman mengenai struktur geologi, vulkanisme, dan detail pola subduksi di bawah Pulau Jawa. Lebih lanjut pemahaman ini dapat mendukung program pemanfaatan sumber daya mineral, pemanfaatan panasbumi, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana geologi di Pulau Jawa yang merupakan pulau dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Referensi Arisbaya, I. (2011) " Studi Vulkanisme Kuarter Kompleks Gunung Sunda – Tangkubanparahu, Berdasarkan Data Gaya Berat dan Geomagnet di Daerah Kancah – Ciater, Jawa Barat". Tesis Master Institut Teknologi Bandung, Indonesia Bemmelen, R. v. (1949). "The geology of Indonesia, vol." General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes. Fauzi, A., Permana, H., Indarto, S., Gaffar, E. Z. (2015). " Regional Structure Control on Geothermal Systems in West Java, Indonesia". Proceedings World Geothermal Congress 2015 Hall, R. (2012). "Late Jurassic–Cenozoic Reconstructions of the Indonesian Region and the Indian Ocean." Tectonophysics 570-571: 1-41. Jaxybulatov, k., Koulakov, I., Seht, Malte Ibs-von, Klinge, K., Reichert, C., Dahren, B., Troll, V. R., (2011) "Evidence for high fluid/melt content beneath Krakatau volcano (Indonesia) from local earthquake tomography". Journal of Volcanology and Geothermal Research 206 (2011) 96– 105 Sano, S.-I., 1978. Gravity Anomalies Associated with Island Arc, Third Regional Conference on Geology and Mineral Resources of Southeast Asia, Bangkok, Thailand. Surmayadi, M., Sumintadiredja. P., Irawan, D., Arisbaya, I., (2011), Dinamika Vulkanisme Gunungapi TangkubanparahuJawa Barat, akan disampaikan pada Joint Convention 2011: The 26th HAGI and 40th IAGI Annual Convention and Exhibition, Makasar. Wibowo, H., (2006), Spatial Data Analysis and Integration for Regional-Scale Geothermal Prospectivity Mapping, West Java, Indonesia, M.Sc thesis, ITC, The Netherlands. Widiyantoro, S. , Zulhan, Z, Martha, A., Saygin, E., and Cummins, P. R.; (2015); Towards Crustal Structure of Java Island (Sunda Arc) from Ambient Seismic Noise Tomography; EGU General Assembly 2015; Vienna, Austria. Zulfakriza, Z., Saygin, E., Cummins, P. R., Widiyantoro, S., Nugraha, A. D., Luhr, B.-G., and Bodin, T., (2014) Upper Crustal Structure Of Central Java, Indonesia, From Transdimensional Seismic Ambient Noise Tomography; Geophysical Journal International; Geophys. J. Int. (2014) 197, 630–635.
2
PUNGGUNGAN TABUAN-PANAITAN, JEJAK SESAR SUMATRA DI SELAT SUNDA BERDASARKAN ANALISIS DATA GEOFISIKA TABUAN RIDGE, TRACE OF SUMATRAN FAULT IN SUNDA STRAIT BASED ON GEOPHYSICAL DATA ANALYSIS I. Arisbaya1, M. M. Mukti1, L. Handayani1, H. Permana1, M Schnabel2 1
Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Bandung 40135 Indonesia, 2
BGR, 30655 Hannover, Jerman,
ABSTRAK Studi detil mengenai geometri struktur graben di Selat Sunda telah dilaksanakan dengan menggunakan data bathymetry, seismik refleksi dan kegempaan untuk mengetahui karakter Sesar Sumatra segmen Selat Sunda. Karakter struktur geologi ini dapat diamati dalam penampang seismik refleksi, dan di permukaan lantai samudra berupa sesar berarah vertikal dan penerusan kelurusan lembah dan punggungan. Aktifitas struktur juga dapat teramati dari sebaran hiposenter kegempaan. Cekungan Semangko terbentuk sebagai dua sub-cekungan yang dipisahkan oleh suatu tinggian berarah baratlaut-tenggara – utara-selatan, yaitu Punggungan Tabuan-Panaitan. Tinggian ini merupakan bagian dari sesar utama Sesar Sumatra di Selat Sunda, yang ditandai oleh offset unit sedimen yang terlihat di dalam penampang seismik. Aktifitas kegempaan terlihat berkembang di zona tinggian ini. Selain itu, punggungan ini juga nampak dipengaruhi oleh aktifitas magmatik di sepanjang zona lemah tersebut. Kata kunci: Selat Sunda, Cekungan Semangko, Punggungan Tabuan-Panaitan, Geofisika.
ABSTRACT Study of detailed geometry graben structure in the Sunda Strait using bathymetry, seismic reflection and seismicity data have been conducted to determine the characteristics of the southeastern segment of Sumatran Fault. Characters of the structure are observed in the seismic reflection profile and on the surface of the seafloor as vertical-dipping faults and lineaments of valley and ridges, respectively. Activity of the structures can also be observed from the earthquake distribution. The Semangko graben formed as two sub-basins separated by a northwest-southeast to north-south trending structure, Tabuan-Panaitan Ridge. This structural high is part of the main faults of the Sumatra Fault zone in the Sunda Strait, which is characterized by offset of sedimentary units offset that visible in the seismic profiles. Seismicity
is observed along this structural high. Furthermore, this ridge appears to be influenced by magmatic activity along this structural weak zone. Keywords: Sunda Strait, Semangko Basin, Tabuan Ridge, Geophysics.
PENDAHULUAN Selat Sunda merupakan zona transisi dari sistem subduksi frontal di bawah Pulau Jawa menjadi sistem subduksi miring di bawah Pulau Sumatra (Gambar 1). Pola subduksi miring di Sumatra ini menjadi penyebab berkembangnya Sesar Mentawai dan Sesar Sumatera (McCaffrey, 1991; Prawirodirdjo et al., 1997). Pergerakan Sesar Sumatra terlihat bervariasi dengan nilai semakin kecil ke arah tenggara, yaitu ke arah Selat Sunda, (Bellier and Sébrier, 1995). Observasi data seismik memperlihatkan sesar ini berakhir di Selat Sunda dan berubah menjadi struktur horst dan graben dalam sistem sesar transtensional (Lelgemann et al., 2000; Susilohadi et al., 2009) Dalam suatu sistem sesar mendatar transtensional, umum dijumpai terbentuknya dua sistem graben di dalam suatu pull-apart basin (Sylvester, 1988; T.P. Harding, 1990; Wu et al., 2009), dipisahkan struktur tinggian yang merupakan bagian dari sesar utama sesar mendatar (Wu et al., 2009). Interpretasi struktur dari data seismik refleksi di daerah Selat Sunda memperlihatkan bentuk graben pull-apart yang terbentuk akibat releasing overstep antara segmen di bagian tenggara Sesar Sumatra dan segmen di selatan Ujung Kulon (Susilohadi et al., 2009). Berdasarkan analisis struktur bawah permukaan yang dapat diidentifikasi dari data seismik refleksi dan penerusan sesar-sesar ke permukaan di atas lantai samudra, penulis melakukan studi detil struktur di segmen paling tenggara Sesar Sumatra di Selat Sunda untuk melihat hubungan segmen-segmen Sesar Sumatra di daerah Sumatra, Selat Sunda dan selatan Jawa.
Gambar 1. Simplifikasi peta tektonik Indonesia bagian barat. Sesar Sumatra berdasarkan (Sieh and Natawidjaja, (2000), Sesar Mentawai berdasarkan (Mukti et al., (2012). Segitiga merah merepresentasikan gunungapi aktif. Peta dasar berasal dari (British Oceanographic Data Center, (2003).
SETTING STRUKTUR DAERAH SELAT SUNDA Evolusi pembentukan Selat Sunda telah dicoba diterangkan sebagai hasil rotasi Pulau Sumatera sebesar 20o searah jarum jam relatif terhadap Pulau Jawa (Ninkovich, 1976). Selain itu penelitian lainnya menjelaskan Selat Sunda terbentuk sebagai akibat perpindahan blok di bagian selatan Sesar Sumatera sebagai konsekuensi dari subduksi miring, yang selanjutnya menyebabkan terbentuknya Cekungan Semangko dalam sistem ekstensional (Huchon and Le Pichon, 1984). Berdasarkan analisa swath bathimetri dan seismic refleksi, Cekungan Semangko diidentifikasi sebagai sebuah cekungan besar dengan dua buah graben di barat dan di timur yang terpisahkan oleh suatu tinggian berarah NNW-SSE (Lelgemann et al., 2000). Kedua graben ini dihubungkan oleh graben melintang yang memotong tinggian menjadi blok-blok terpisah (Gambar 2) (Lelgemann et al., 2000) Observasi struktur lebih detil dari data seismiK refleksi di daerah Selat Sunda menunjukkan bahwa bentuk graben pull-apart terbentuk pada sistem releasing step-over antara dua segmen Sesar Sumatra (Susilohadi et al., 2009) (Gambar 3)
Gambar 2. Visualisasi 3D bathimetri resolusi tinggi memperlihatkan struktur dua graben yang berarah hamper utara-selatan dan blok basement (Lelgemann et al., 2000). Gambar atas kiri: Model evolusi graben pada saat Pliosen dan resen.
Gambar 3. Model sederhana yang menggambarkan bahwa Sesar Sumatra tidak berakhir di Selat Sunda, melainkan diteruskan ke tenggara dalam sistem releasing step-over antara dua segmen Sesar Sumatra (Susilohadi, 2009).
Lebih jauh lagi, Handayani and Harjono (2008) mengusulkan bahwa Sesar Sumatera menerus melintasi busur muka hingga ke sumbu tinggian di busur muka. Struktur busur muka sepanjang Sumatera hingga Jawa dianggap seragam, dengan asumsi arah konvergensi tegak lurus terhadap palung. Arah pergerakan lempeng Indo-Australia sebesar N30oE mungkin terjadi saat Lempeng India belum menabrak Lempeng Eurasia. Konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia menyebabkan perubahan pergerakan lempeng-lempeng di sekitarnya. Salah satunya adalah perubahan arah konvergensi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia yang berubah menjadi menyerong di busur muka Sumatera. Akibatnya, komponen lateral dari konvergensi mulai menyebabkan adanya pergerakan di patahan Sumatera yang kemudian membentuk pull-apart basin (Handayani and Harjono, 2008).
DATA DAN METODE Penelitian ini menggunakan data seismik refleksi dan bathymetry cruise SONNE-137 (Reichert et al., 1999). Seismik refleksi diakuisisi dengan menggunakan streamer yang mempunyai panjang 3 km, panjang rekaman 14 second, dengan total panjang lintasan 4.138 km. Data swath bathymetry terbaru juga dikompilasikan dalam data yang ada yang ada dengan grid 100 m (Djajadihardja, 2010). Data seismisitas lokal berasal dari KRAKMON PROJECT, yang merupakan penelitian Gunung Krakatau (Jaxybulatov et al., 2011). Penelusuran geometri detil struktur dilakukan dengan melakukan interpretasi struktur di penampang seismic refleksi. Penerusan geometri sesar sampai di permukaan dilakukan dengan bantuan data bathymetri. Selain itu, aktifitas struktur yang ada dapat diamati dari sebaran kegempaan di daerah ini.
Gambar 4. Sesar geser menganan Sumatra menerus ke tenggara menuju ke arah palung. Cekungan Semangko terbentuk sebagai pull-apart basin, dan tinggian di tengah graben merupakan penerusan dari bagian utama Sesar Sumatra.
HASIL DAN DISKUSI Berdasarkan kelurusan struktur yang terlihat pada data gabungan bathimetri, terlihat sesar yang berarah adanya NNW-SSE menerus dari ujung tenggara Cekungan Semangko menuju ke arah
Palung Sunda (Gambar 4). Kelurusan ini dapat diinterpretasikan sebagai penerusan Sesar Sumatra. Struktur-struktur tinggian tampak di bagian tengah Cekungan Semangko, yaitu di komplek tinggian Tabuan yang menerus sampai Panaitan. Penerusan Sesar Sumatra di selatan Panaitan memperlihatkan offset yang bersifat menganan, terlihat dari pergesaran tinggian yang berarah barat-timur di bagian barat daya Teluk pelabuhanratu. Distribusi data seismisitas lokal dari KRAKMON Project (Jaxybulatov et al., 2011), memperlihatkan kumpulan event gempa dangkal pada jarak sekitar 40km arah barat Gunung Krakatau (Gambar 5). Posisi kumpulan event gempa dangkal ini bertepatan dengan keberadaan Tinggian Tabuan-Panaitan. Kumpulan event ini membentuk kolom vertikal berarah NWW. Sebagian besar event ini berada pada area velocity tinggi. (Jaxybulatov et al., 2011) menginterpretasikan hal ini sebagai representasi proses-proses litosfer yang kemungkinan berkaitan dengan opening di Sunda Strait yang membentuk Cekungan Semangko. Dibagian selatannya, kumpulan seismitas dangkal juga dijumpai di daerah penerusan Sesar Sumatra yang memotong prisma akresi.
Gambar 5. Cluster seismic events terekam di bagian tinggian Tabuan-Panaitan. Distribusi seismisitas juga terlihat di dalam zona Sesar Sumatra di selatan Panaitan dan prisma akresi (kiri atas). Pola seismisitas di tinggian memperlihatkan pola vertikal (kanan atas). Struktur tinggian tampak tidak dikontrol oleh sesar-sesar normal pembentuk horst-graben, akan tetapi lebih memperlihatkan struktur antiklin yang dipengaruhi oleh proses terobosan magmatik.
Di dalam penampang seismik, reflektor-reflektor di dekat permukaan Tinggian Tabuan terlihat mengalami bending dan nampak sebagai stuktur antiklin. Tidak teramati struktur-struktur sesar normal yang biasanya mengontrol tinggian dan dalaman dalam kompleks horst dan graben. Struktur antikilin yang simetri, yang dibagian bawahnya diikuti oleh zona dengan reflektor yang tidak jelas dapat diinterpretasikan sebagai akibat proses terobosan yang memanfaatkan zona lemah akibat struktur yang bersifat vertical dan menembus sangat dalam (Duerto and McClay, 2011). Di permukaan, daerah Pulau Tabuan dan Panaitan ini tersusun oleh batuan breksi volkanik dan tuff (Amin et al., 1993; Atmawinata and Abidin, 1991). Berdasarkan pengamatan tersebut, proses terobosan yang menjadikan pembentukan tinggian Tabuna-Panaitan ini dapat dikaitkan dengan aktifitas magmatik yang menerobos melalui zona lemah yang berupa sesarsesar mendatar. Interpretasi ini dapat dianalogikan dengan hasil pemodelan analog transtensional pull-apart basin di mana bagian utama sesar mendatar tumbuh menerus di bagian tengah cekungan pull-apart (Wu et al., 2009), sedangkan bagian terluar dari graben dibatasi oleh sesarsesar yang bersifat normal (Gambar 5)
Gambar 6. Geometri 3-D dari tahap awal pembentukan pull-apart basin pada struktur transtensional berdasarkan hasil pemodelan analog (Wu et al., 2009). Tinggian di tengah-tengah cekungan merupakan bagian dari sesar utama yang bersifat mendatar.
KESIMPULAN Interpretasi data bathimetri menunjukkan kemungkinan kemenerusan Sesar Sumatra di cekungan Semangko dan menerus hingga ke Palung Sunda. Cekungan Semangko terbentuk sebagai pullapart basin dengan main fault yang bersifat sesar mendatar yang terletak di bagian tengah cekungan di daerah tinggian Tabuan-Panaitan. Sebaran aktifitas kegempaan terlihat di sepanjang tinggian ini, dan di beberapa tempat memperlihatkan pola vertikal. Daerah tinggian ini menjadi zona lemah yang sangat mungkin mengalami intrusi magmatik, yang pada akhirnya menyebabkan pengangkatan Punggungan Tabuan-Panaitan
sebagai tinggian lokal di dalam
Cekungan Semangko di Selat Sunda
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada reviewer yang telah memberi masukan untuk perbaikan tulisan ini. Kami berterima kasih atas izin yang diberikan BPPT untuk menggunakan data bathymetry, BGR untuk izin penggunaan data seismik refleksi, dan GFZ untuk data seismisitas lokal. Penulis mengucapkan terima kasih kepada panitia pemaparan Geotek LIPI 2015 yang telah menerima tulisan ini untuk terbit di dalam prosiding.
DAFTAR PUSTAKA Amin, T.C., Sidarto, Santosa, S., Gunawan, W., 1993. Geological map of the Kotaagung quadrangle, Sumatera. Bandung, Indonesia. Atmawinata, S., Abidin, H.Z., 1991. Geological map of the Ujungkulon quadrangle, west Java. Bandung, Indonesia. Bellier, O., Sébrier, M., 1995. Is the slip rate variation on the Great Sumatran Fault accommodated by fore-arc stretching? Geophys. Res. Lett. 22, 1969–1972. British Oceanographic Data Center, 2003. GEBCO Digital Atlas: Centenary Edition of the IOC/IHO General Bathymetric Chart of the Oceans. Liverpool, U. K. Djajadihardja, Y.S., 2010. Bathymetric map of the deep sea trench, accretionary prism and fore arc basin of the western Sumatra water compiled from several cruises after the great Aceh earthquake 26 December 2004, in: Great Earthquake Meeting, Exploring Structural Controls on Great Earhquake Rupture and Architecture of the Sunda/Sumatra Convergent Margin: International Collaboration, Links to Tsunami Modeling and Planning for Future Research Activities, Nice, France, 6. Nice, France. Duerto, L., McClay, K., 2011. Role of the shale tectonics on the evolution of the Eastern Venezuelan Cenozoic thrust and fold belt. Mar. Pet. Geol. 28, 81–108. doi:10.1016/j.marpetgeo.2009.11.005
Handayani, L., Harjono, H., 2008. Perkembangan Tektonik Daerah Busur Muka Selat Sunda dan Hubungannya dengan Zona Sesar Sumatera. J. Ris. Geol. dan Pertamb. 18. Huchon, P., Le Pichon, X., 1984. Sunda Strait and Central Sumatra fault. Geology 12, 668–672. Jaxybulatov, K., Koulakov, I., Seht, M.I., Klinge, K., Reichert, C., Dahren, B., Troll, V.R., 2011. Evidence for high fluid/melt content beneath Krakatau volcano (Indonesia) from local earthquake tomography. J. Volcanol. Geotherm. Res. 206, 96–105. doi:10.1016/j.jvolgeores.2011.06.009 Lelgemann, H., Gutschef, M.-A., Bialas, J., Flueh, E.R., Weinrebe, W., 2000. Transtensional Basins in the Western Sunda Strait. Geophys. Res. Lett. 27, 3545–3548. McCaffrey, R., 1991. Slip vectors and stretching of the Sumatran fore arc. Geology 19, 881–884. Mukti, M.M., Singh, S.C., Deighton, I., Hananto, N.D., Moeremans, R., Permana, H., 2012. Structural evolution of backthrusting in the Mentawai Fault Zone, offshore Sumatran forearc. Geochemistry, Geophys. Geosystems 13, 1–21. doi:10.1029/2012GC004199 Ninkovich, D., 1976. Late Cenozoic clockwise rotation of Sumatra. Earth Planet. Sci. Lett. 29, 269–275. Prawirodirdjo, L., Bock, Y., McCaffrey, R., Genrich, J., Calais, E., Stevens, C., Puntodewo, S.S.O., Subarya, C., Rais, J., Zwick, P., Fauzi, 1997. Geodetic observations of interseismic strain segmentation at the Sumatra subduction zone. Geophys. Res. Lett. 24, 2601–2604. Reichert, C., Adam, E.-J., Anugrahadi, A., Bargeloh, H.-O., Block, M., Damm, V., Djajadihardja, Y.S., Heyde, I., Hinz, E., Hutagaol, J.P., Kallaus, G., Kewitsch, P., Koesnadi, H.S., Laesanpura, A., Muljawan, D., Mulyono, S., Neben, S., Schrader, U., Schreckenberger, B., Sievers, J., Widiyanto, S., Zeibig, M., 1999. Geoscientiftc investigations on the active convergence zone between the east Eurasian and IndoAustralian Plates along Indonesia. Hannover. Sieh, K., Natawidjaja, D.H., 2000. Neotectonics of the Sumatran Fault, Indonesia. J. Geophys. Res. 105, 28,295–28,326. Susilohadi, S., Gaedicke, C., Djajadihardja, Y., 2009. Structures and sedimentary deposition in the Sunda Strait, Indonesia. Tectonophysics 467, 55–71. doi:10.1016/j.tecto.2008.12.015 Sylvester, A.G., 1988. Strike-slip faults. Geol. Soc. Am. Bull. 100, 1666–1703. T.P. Harding, 1990. Identification of wrench faults using subsurface structural data: Criteria and piftalls. Am. Assoc. Pet. Geol. Bull. 74, 1590–1609. Wu, J.E., Mcclay, K., Whitehouse, P., Dooley, T., 2009. 4D analogue modelling of transtensional pull-apart basins. Mar. Pet. Geol. 26, 1608–1623. doi:10.1016/j.marpetgeo.2008.06.007
PUNGGUNGAN TABUAN-PANAITAN, JEJAK SESAR SUMATRA DI SELAT SUNDA BERDASARKAN ANALISIS DATA GEOFISIKA
I. Arisbaya1, M. M. Mukti1, L. Handayani1, H. Permana1, M. Schnabel2 1Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Bandung 40135 Indonesia, 2 BGR, 30655 Hannover, Jerman
OUTLINE • • • •
Pendahuluan Analisis Diskusi dan Kesimpulan Referensi
www.lipi.go.id
Pusat Penelitian Geoteknologi
www.geotek.lipi.go.id
PENDAHULUAN • Selat Sunda: zona transisi perubahan sistem subduksi frontal Pulau Jawa menjadi subduksi miring Pulau Sumatra. • Akomodasi oleh sesar geser menganan sepanjang Pulau Sumatra, nilai pergerakan semakin kecil ke arah tenggara (Pramumijoyo & Sebrier, 1991; Sieh & Natawidjaja, 2000). • Cekungan Semangko: area ekstensional yang terbentuk pada segmen tenggara dari Sesar Sumatra.
Simplifikasi peta tektonik Indonesia bagian barat. Sesar Sumatra berdasarkan Sieh dan Natawidjaja (2000), Sesar Mentawai berdasarkan Diament et al. (1992) dan Susilohadi et al. (2005). Sunda Trench berdasarkan Hamilton (1979). Global Bathymetry: GEBCO One Minute Arc, 2008 www.lipi.go.id
Pusat Penelitian Geoteknologi
www.geotek.lipi.go.id
PENDAHULUAN
Setting Geodinamik Selat Sunda. Visualisasi 3D bathimetri resolusi tinggi memperlihatkan struktur graben dan blok basement. Memperlihatkan keberadaan cekungan berarah hampir N-S pada ujung segmen tenggara Sesar Sumatra. Gambar atas kiri: model evolusi sebuah basin besar yang terdiri dari dua sub-basins. (Lelgemann,2000 ) www.lipi.go.id
Pusat Penelitian Geoteknologi
www.geotek.lipi.go.id
DISKUSI DAN KESIMPULAN Dari gabungan data bathimetri, diinterpretasikan keberadaan sesar geser dextral menuju ke arah Palung Sunda dan Cekungan Semangko sebagai pull-apart basin
www.lipi.go.id
Pusat Penelitian Geoteknologi
www.geotek.lipi.go.id
ANALISIS Sumber data Seismisitas lokal: KRAKMON PROJECT Jaxybulatov et al., (2011): • Interesting events cluster, 40km west of Krakatau , forms a vertical, NWW-dipping column. • Most of the cluster events occur in a high-velocity area, probably represent processes in the lithosphere and maybe rifting related to the opening in the Sunda Strait basin
www.lipi.go.id
Pusat Penelitian Geoteknologi
www.geotek.lipi.go.id
ANALISIS Sumber Data Seismik Refleksi: Sonne Cruise 137 (Tahun 1999) SeismicLine: SO137-39 Cluster seismic events dengan pola vertikal, bertepatan dengan posisi tinggian yang lebih diakibatkan oleh pengangkatan daripada akibat kontrol sesar
www.lipi.go.id
Pusat Penelitian Geoteknologi
www.geotek.lipi.go.id
ANALISIS
SeismicLine: SO137-40
Kenampakan Punggungan Tabuan pada Penampang seismik refleksi Line SO137-40 memperlihatkan fenomena yang lebih diakibatkan oleh pengangkatan dan bukan oleh kontrol struktur geologi
www.lipi.go.id
Pusat Penelitian Geoteknologi
www.geotek.lipi.go.id
ANALISIS Sumber Data Gravity & Magnetic : Sonne Cruise 137 (Tahun 1999) Anomali Gravity: Free-Air
Anomali Magnetik: Reduced to Pole
Anomali gravity positif, diinterpretasikan sebagai batuan dasar dengan densitas yang lebih tinggi dari area sekitarnya dan atau kemungkinan pergerakan naik punggungan relatif terhadap area sekitarnya
Anomali magnetik positif di dalam Cekungan Semangko, dapat diinterpretasikan sebagai batuan kristalin di antara batuan sedimen.
www.lipi.go.id
Pusat Penelitian Geoteknologi
www.geotek.lipi.go.id
DISKUSI DAN KESIMPULAN
Diskusi dan Kesimpulan Punggungan Tabuan berupa tinggian lokal, dipengaruhi juga oleh kemungkinan intrusi magmatik pada zona lemah kemenerusan Sesar Sumatra di Selat Sunda? Three-dimensional geometry of an idealised early stage pull-apart basin developing in 5 transtension based on the results of analogue modelling. (Wu et. Al., 2009) www.lipi.go.id
Pusat Penelitian Geoteknologi
www.geotek.lipi.go.id
REFERENSI Harjono, H., Seismicity of the Sunda Strait: Evidence for crustal extension and volcanological implications, Tectonics, 10, 17-30, 1991. Huchon, P., and X. Le Pichon, Sunda Strait and Central Sumatra Fault, Geology, 12, 668-672, 1984. Jarrard, R.D., Relations among subduction parameter, Rev. Geophys., 24, 217-284, 1986. Jaxybulatov, K., Koulakov, I., Ibs-von Seht, M., Klinge, K., Reichert, C., Dahren, B., Troll, V. R., Evidence for high fluid/melt content beneath Krakatau volcano (Indonesia) from local earthquake tomography, Journal of Volcanology and Geothermal Research 206, 96–105, 2011. Lelgemann, H., Gutscher, M.-A., Bialas, J., Flueh, E.R., Weinrebe, W. & Reichert, C., 2000. Transtensional basins in the western Sunda Strait, Geophys. Res. Lett., 27, 3545–3548. Ninkovich, D., Late Cenozoic clockwise rotation of Sumatra, Earth Planet. Sci. Lett., 29, 269-275, 1976. Nishimura, S., J. Nishida, T. Yokoyama, and F. Hehuwat, Neo-tectonics of the Strait of Sunda, Indonesia, J. Southeast Asian Earth Sci, 1, 81-91, 1986. Reichert, C. (edt) and Shipboard Science Party, GINCO1 (SONNE Cruise SO-137): Geoscientific investigations along the active convergence zone between the Eastern Eurasian and IndoAustralian Plates off Indonesia, Cruise Report, BGR, Hannover, 1999. Wu, Jonathan E., McClay, K., Whitehouse, P., Dooley, T., 4D analogue modelling of transtensional pu ll-apart basins, Marine and Petroleum Geology, 2009. www.lipi.go.id
Pusat Penelitian Geoteknologi
www.geotek.lipi.go.id
Terimakasih
www.lipi.go.id
Pusat Penelitian Geoteknologi
www.geotek.lipi.go.id