NILAI ESTETIKA TATA BUSANA TARI TRADISI OLANG-OLANG
Oleh : Evadilla Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Sendratasik
ABSTRAC Fashion aesthetic value in olang-olang dance traditional is still maintained. Clothing worn by the male dancers by pot tight clothes farrets, colours black pants suit, black dance pose, red shawl and cloth side golden brown for female dancers dressed by pot by wearing green pants, wear dasto golden yellow, green scraf and wearing next to golden yellow cloth. Clothing olangolang-olag dance tradition is to own aesthetics ranging from shape and color of the clothing worn by the dancers are still in accordance whit the existing rules in terms of both religious and customary terms.
Kata kunci : nilai estetika, tradisi, busana
A. PENDAHULUAN bujang (anak laki-laki) yang bernama Kesenian yang terdapat disetiap
Sijibun,
Sijibun
daerah memiliki berbagai macam, terutama
mempunyai
di daerah Dayun. Di Dayun ada 11 Desa
saudagar.
ini
hutang
seorang kepada
yang seorang
salah satunya yaitu Desa Dayun. Nama
Tari tradisi Olang-olang di Desa
Desa Dayun diambil dari nama seseorang
Dayun Kecamatan Dayun, ia mengatakan
yang bernama “Dayun” yang merupakan
bahwa tari tradisi Olang-olang di Desa
Dubalang Majapahit pada waktu itu, dan
Dayun Kecamatan Dayun Kabupaten Siak
Dayun sendiri dapat diartikan sebagai
Provinsi Riau ini wanita, serta busana pada
orang-orang
tari tradisi Olan-olang di Desa Dayun
yang
sedang
berayun.
Masyarakat Dayun memiliki kesenian yang
Kecamatan
beragam salah satunya yakni tari tradisi.
Provinsi Riau memiliki bentuk busana
Olang-olang Tari tradisi Olang-olang ini
khusus yang berbeda antara laki-laki
berasal dari sebuah cerita yakni seoranng
dengan wanita. Bentuk busana yang 67
Dayun
Kabupaten
Siak
dikenakan aleh penari laki-laki yaitu : Baju
melambangkan
teluk belanga cekak musang dengan celana
kekuasaan kerajaan, berarti kebesaran dan
panjang,
tanjak.
kewibawaan seseorang. Dari itu warna
Sedangkan bentuk busana yang dipakai
kuning melambangkan kebesaran kerajaan,
oleh penari wanita yaitu : Baju teluk
lambang untuk sultan, raja dan tengku
belanga dengan celana panjang, kain
(2000: 53).
kain
samping,
dan
warna
keemasan
atau
samping, selendang, dan penutup kepala
Dari penjelasan di atas warna-warna
atau dasto (wawancara 10 Desember 2012).
busana yang dipakai pada tari tradisi Olang-
Warna busana dari tari tradisi
olang juga memiliki makna dan peran
Olang-olang ini yaitu penari laki-laki
karakter bagi pemakainya. Menurut Doha
memakai baju teluk belanga cekak musang
salah satu pemain musik tari tradisi Olang-
dengan
yang
olang beliau mengatakan bahwa busana
berwarna hitam. Kain samping berwarna
memiliki makna tersendiri dan suatu
kuning keemasan, selendang berwarna
perencanaan desain busana itu sendiri.
merah
Busana pada tari tradisi Olang-olang di
stelan
dan
celana
tanjak
panjang
(penutup
kepala)
berwarna hitam. Sedangkan warna busana
Desa Kabupaten Siak
yang dikenakan oleh penari wanita dengan
memiliki makna warna tersendiri yaitu
baju teluk belanga dengan stelan celana
warna hitam melambangkan kewibawaan
panjang berwarna hijau, kain samping
panglima atau hulubalangpada saat itu,
berwarna kuning keemasan dan dasto
warna
(penutup kepala) yang berwarna kuning
kebangsawanan,
warna
keemasan.
melambangkan
keperkasaan
kuning
Provinsi
Riau
melambangkan merah dan
Warna busana memiliki makna dan
keberanian, warna hijau melambangkan
khusus dikenakan, menurut M.A Effendi
kemakmuran atau keasuburan. Dari bentuk
BA dkk ada enam warna Melayu yang
desainnya memiliki peran yakni pada
terkenal yang mempunyai arti sebagai
pakaian penari laki-laki menggambarkan
berikut : 1) warna putih melambangkan
seekor burung elang sedangkan pada
kesucian
2)
melambangkan
warna
hitam
berarti
pakaian
keberanian
dan
burung
keperkasaan hulubalang 3) warna merah
perempuan srindit
menggambarkan
seperti
burung
elang
(wawancara 10 Desember 2012).
berarti melambangkan persaudaraan dan keberanian
4)
warna
biru
berarti
B. METODE PENULISAN
melambangkan kebahagiaan 5) warna hijau
Menurut
melambangkan kesuburan 6) warna kuning
kualitatif 68
adalah
iskandar
penelitian
penelitian
yang
berpegangan kepada paradigma naturalistik
segala sesuatu yang diserapnya dengan
atau fenomenologi. Ini karena penelitian
penglihatan, yakni berupa keindahan dari
kualitatif
bentuk dan warna (1975: 36).
senantiasa
dilakukan
dalam
settinng alamiah terhadap fenomena. Selain
Di dalam busana terdapat nilali
itu, penelitian kualitatif juga sebenarnya
estetika atau nilai kendahan, pada busana
juga
tari tradisional Olang-olang di Desa Dayun
menggunakan
beberapa
teknik
pengumpulan data untuk menggambarkan
Kecamatan
fenomena. Oleh sebab itu, penelitian
Provinsi Riau baik dari bentuk warna
kualitatif
kepada
busana dari wawancara penulis dengan
banyak
Zulkifli selaku Dewan Kesenian Siak
menggunakan pada teknik pengumpulan
Kecamatan Dayun beliau mengatakan
data yang digunakan, lebih baik hasil
bahwa busana tari tradisi Olang-olang ini
penelitian, karena dapat memberi rangkaian
memiliki
bukti yang diperlukan (2008: 187-188).
terkandung didalamnya yakni: 1) Nilai
juga
paradigma.
berpedoman
Maknanya
lebih
Dayun
Kabupaten
nilai-nilai
busana
Siak
yang
Bangsawan: pada busana laki-laki ini menggambarkan C. PEMBAHASAN PENELITIAN
panglima pada
seorang
raja
atau
yang gagah berani sedangkan busana
perempuannya
Nilai estetika merupakan sesuatu
menggambarkan permaisuri yang cantik
yang bisa dilihat oleh indra penglihatan,
jelita. 2) Nilai religius: pada busana laki-
berupa benda yang mana orang akan
laki dan busana perempuan ini menutup
menganalisis
dan
aurat sesuai dengan kaidah melayu yang
mempunyai suatu bentuk keindahan yang
telah ada. 3) Nilai Kebudayaan: dari bentuk
terdapat didalamnya sesuai dengan analisa-
dan warna busana tari tradisi Olang-olang
analisa Olang-olang ini merupakan suatu
baik bagi penari laki-laki maupun penari
nilai keindahan yang terdapat pada busana,
perempuan
yang mana pada busana tari ini dapat dilihat
kebudayaan melayu yang memiliki nilai
bentuk dan warna yang ada pada busana
estetis atau keindahan. 4) Nilai Kesopanan:
tersebut yang memiliki keindahan dan
pada busana tari tradisi Olang-olang dari
makna tersendiri dari warnanya.
bentuk dan fungsi busana baikbagi penari
benda
tersebut
terdapat
unsur-unsur
Sesuai dengan pendapat The Liang
laki-laki dan penari perempuan memiliki
Gie Keindahan dalam arti estetis murnu
nilai kesopanan dalam berpakaian sesuai
menyangkut
dengan kaidah melayu (wawancara 10
pengalaman
estetis
dari
seseorang dalam hubungannya dengan
Desember 2012). 69
Zulkifli juga mengatakan bahwa
Pada bentuk busana tari tradisi
Busana pada Tari Tradisi Olang-olang di
Olang-olang ini tidak jauh berbeda dengan
Desa Dayun Kecamatan Kabupaten Siak
busana adat setempat, busana tari tradisi
Provinsi Riau ini juga memiliki fungsi dan
Olang-olang memakai busana Melayu.
tujuan, fungsi dan tujuannya yakni selain
Dengan
menutup aurat yang sesuai dengan kaidah
kesamaan
melayu, juga menutupi tubuh, pendukung
menjadikan acuan tatanan adat tradisi
untuk memperindah suatu tari, serta
Melayu (busana Melayu). Kesamaan ini
menampakkan
nilao
dapat dilihat dari bentuk dasar busana.
kebangsawanan pemimpin atau penguasa
Bentuk busana yang dikenakan oleh penari
pada tempo Dayun dahuluanya (wawancara
laki-laki dan wanita pada tari tradisi Olang-
10 Desember 2012).
olang di Desa Dayun Kecamatan Dayun
perwatakan
Busana tari tradisi Olang-olang ini
demikian
tetaplah
yang
mendasar,
terdapat yang
Kabupaten Siak yaitu :
memiliki nilai keindahan, yang mana dalam
1) Penari laki-laki
busana tari tradiai Olang-olang dilihat dari
a) Mengenakan baju teluk belanga
bentuk busana serta warnannya yang khas
cekak musang, bentuk dari baju
menurut adat tempatan (busana Melayu),
yang di pakai oleh penari laki-laki
sehingga penulis tertarik untuk mengetahui
yakni dengan baju lengan panjang
lebih mendalam tentang busana tari tradisi
sepanjang
Olang-olang ini. Adapun hal-hal keindahan
berkancing lima buah, dengan
yang dapat dilihat dari busana tari tradisi
bentuk krah baju bulat melingkar
Olang-olang di Desa Dayun Kecamatan
pada leher, panjang kaki baju
Dayun Kabupaten Siak adalah sebagai
(dalam bentuk baju) sebatas bawah
berikut :
perut, dan bahan kain ini berbahan
1. Busana Tari Tradisi Olang-olang
belacu (pakaian orang melayu
Bentuk busan amerupakan suatu
manyamarkan
meningkatkan keserasian
badan
tangan,
dahulu yang digunakan untuk
benda yang penting ayang dapat menunjang penampilan,
pergelangan
sehari-hari).
atau
b) Dengan setelan celana panjang,
serta
celana
panjang
yang
dipakai
memberikan tekanan dan kontras pada
sepanjang mata kaki dengan bentuk
komponen-komponen gerak. Penggunaan
lingkkaran pada kaki celana lebar,
busana yang tepat dan serasi dapat
sehingga mudah untuk melangkah
menunjukkan dan membedakan antara
atau bergerak dan bahan kainnya
peran yang satu dengan yang lainnya.
yakni bahan belacu (pakaian orang 70
Melayu dahulu yang digunakan
dengan
untuk sehari-hari atau basahan).
menggunakan
2) Penari wanita a) Memakai
tengan
tidak mesin,
berbentuk lingkaran kain belanga,
sarung dengan buka kain
bentuk baju ini dengan kancing
selebar kurang lebih 1
bulat sejajar kebawah sebanyak
meter.
lima buah, dengan bentuk lengan
b) Selendang
(sebagai
panjang, panjang baju sepanjang
pelengkap
busana),
bawah perut apabila dipakai, dan
selendang dengan persegi
bahan darii baju ini yakni bahan
panjang dengan panjangnya
belacu (pakaian orang Melayu
kurang lebih 1,5 meter dan
dahulu yang digunakan sehari-
lebar kainnya sejengkal,
hari).
dengan
b) Stelan
baju
celana
teluk
panjang
sisi
ujungnya
yang
selendang kanan dan kiri
panjangnya sampai kemata kaki,
ada jumbai-jumbai benang,
dengan bahan kain celana belacu.
bahan dari selendang ini
c) Didalam bentuk busana tari tradisi Olang-olang
di
Dayun
c) Tanjak (sebagai penutup
Kecamatan Dayun Kabupaten Siak
kepala), bentuk dati tanjak
sapat juga dilihat perlengkapan dari
sebelum
busana tari tradisi Olang-olang
dikepala
yakni
segitiga,
yang dikenakan penari laki-laki
apabila
sudah
dipakai
maupun
dikepala
penari
Desa
dengan bahan kaiin satin.
wanita,
yang
dikenakan
bentuk
tanjak
gunanya sebagai perlengkapan dari
hulubalang dengan bahan
busana tari tradisi Olang-olang.
kain satin.
Perlengkapan dari busana tari
2) Penari wanita
tradisi Olang-olang tersebut yakni :
a) Memakai
1) Penari laki-laki : a) Memakai
kain
samping
dengan tenunan asli Siak
kain
samping
yang sama dengan bentuk
dengan tenunan asli Siak
penari
(sebagai
perlengkapan
bentuk kain dasar tenunan
busana) dengan bentuk kain
dengan motif pujuk rebung
dasar tenunan dengan motif
yang dijahit dengan tangan
pujuk rebung yang dijahit
tidak menggunakan mesin, 71
laki-laki,
dengan
berbentuk lingkaran kain
benda. Dalam pembuatan busana tari warna
sarung dengan buka kain
dan motif kain menjadi perhatian dan
selebar kurang lebih 1
pertimbangan, karena di dalam warna
meter.
busana memiliki peran penting di dalam
b) Memakai
selendang,
pertunjukan.
selendangnya sama dengan bentuk
penari
Busana tari tradisi Olang-olang ini
laki-laki
memiliki warna khusus yang sesuai dengan
hanya warna yang berbeda,
adat tempatan (Melayu), busana tari tradisi
selendang dengan persegi
ini ada yang perlu dipertahankan dan di jaga
panjang dengan panjangnya
warna-warna desainnya, karena didalam
kurang lebih 1,5 meter dan
busana ada ketentuan khusus yang sesuai
lebar
dengan karakter si pemakainya.
kainnya
sejengkal
dengan
sisi
ujung
Uang mana sesuai dengan pendapat
selendang
ada
jumbai-
Soedarsono mengatakan “pada kostum tari-
jumbai benang, bahan dari
tarian tradisional yang harus dipertahankan
selendang ini dengan bahan
adalah desainnya dan warna simbolnya”
kain satin.
(1977: 56).
c) Dan
penutup
kepala
Dari busana tari tradisi Olang-olang
(dasto), bentuk dasto ini
ini, warnanya sangat siperhatikan dan
dengan kerucut
dipertahankan agar terlihat ciri khas dari
kiri dan
kana sehingga kepala atau
tari
rambut tertutup dan masuk
busana yang ada pada busana tari tradisi
dengan sisi kanan dankiri
Olang-olang ini yakni :
ada yang berjuntai dengan
a) Busana penari laki-laki, memakai baju
panjang setengah
kurang
lebih
meter
dan
penarinya.
Adapun
warna-warna
berwarna hitam dengan stelan celana panjang berwarna hitam.
lebarnya satu jari teluntuk
b) Busana penari wanita, memakai baju
dengan hiasan jurai-jurai
berwarna hijau dengan stelan berwarna
dari benang emas.
hijau dengan stelan celana panjang berwarna hijau.
2. Warna Busana Tari Tradisi Olang-
Seperti yang dijelaskan oleh Doha
olang Warna merupakan bagian dari
selaku pemain musik tari tradisi Olang-
tekstur-tekstur yang ada unsur-unsur yang
olang mengatakan :
menjadi kesan pada garis-garis pada suatu 72
Baju yang kenakan padi tari iko, pado penaii jantan memakai baju touluk belango cekakmusang, dengan pakai celano panjang. Sodangkan pado penaii betino memakai baju samo dengan jantan toluuk belango, warno yang dipakai oleh penaii jantan warno itam-itam, pado penaibetino pakai ijau-ijau (wawancara April 2013).
Polongkap busano iko dai jantan dan betino samo pakao kain sampin warno kuning omeh, sodang selendang dipakai penaii jantan warno meah, betino warno ijau, tanjak warno itam dan betino warno kuning omeh (wawancara April2013). Arti dari wawancra penulis kepada Doha: Perlengkapan busana ini dari penari laki-laki dan penari wanita sama memakai kain samping berwarna kuning keemasan, selendang yang dipakai penari laki-laki berwarna merah, penari wanita memakai selendang warna hijau, penutup kepala (Tanjak) penari laki-laki berwarna hitam dan penari wanitanya memakai penutup kepala berwarna kuning keemasan.
Arti dari penjelasan Dohar yakni : Baju penari laki-lakinya memakai baju teluk belanga cekak musang, dengan memakai celana panjang. Sedangkan pada penari wanita memakai baju teluk belanga, warna baju yang dipakai oleh penari llaki-laki berwarna hitam dengan memakai celana panjang berwarna hitam, pada penari wanita memakai baju teluk belanga berwarna hijau dengan memakai celana panjang berwarna hijau.
3. Makna Warna Busana makna
Selain itu juga pada perlengkapan untuk
penari laki-laki dan wanita juga memiliki
sesuatu,
warna
menjadi kesan pada garis-garis terkandung
penari laki-laki terdiri dari kain samping
suatu makna atau simbol. Didalam warna
berwarna kuning keemasan, selendang penutup
menyampaikan
mana didalamnya ada unsur-unsur yang
(busana Melayu), perlengkapan busana
dan
yang
busana adalah bagian tekstur-tekstur yang
warna yang sesuai dengan warna tempatan
berah
hal
disampaikan melalui simbol dan tanda
busana pada perlengkapan busana pada
berwarna
merupakan
busana tari ini ada terdapat makna yang
kepala
sesuai dengan karakter bagi si pemakai,
(Tanjak) berwarna hitam. Sedangkan pada
yang mana dalam pemilihan warna ada hal-
penari wanita memakai kain samping
hal yang perlu diperhatikan baik dari adat
berwarna kuning keemasan, selendang
maupun dari latar belakang tarian tersebut
berwarna hijau dan penutup kepala (dasto)
berasal.
berwarnna keemasan.
Dapat diketahui bahwa tata busana
Yang mana wawancara penulis dalam
terhadap Doha mengatakan :
tari
tradisi
Olang-olang
ini
merupakan hal yang sangat penting untuk 73
pada zaman dahulunya untuk kaum Bangsawa.
mendapatkan nilai-nilai penataan busana (busana Melayu), yang memiliki makna dari warna motif kainnya. Warna-warna
Arti dari penjelasanbudin selaku
yang terdapat dalam busana tari tradisi
pemain musik tari tradisi Olang-olang
Olang-olang di Desa Dayun Kecamatan
mengatakan : Di dalam busana tari tradisi
Dayun Kabupaten Siak adalah warna hitam,
Olang-olang ini ada warna yan memiliki
merah, hijau, dan kuning keemasan. Di
arti, warna hitam maknanya digunakan bagi
dalamm warna-warna yang terdapat dalam
hulubalang atau panglima zaman dulu,
busana tari tradisi yang memiliki makna
lambang dari warna hitam ini untuk
dan arti adalah sebagai berikut :
kalangan bangsawan. Pada penari tari tradisi Olang-olang ini memiliki peran dan karakter, peran dan
4. Makna Warna Hitam Warna hitam yang terdapat pada
karakter tersebut terdapat pada busana yang
busana tari tradisi Olang-olang ini yakni
dikenakan oleh penari laki-laki dengan
pada baju, celana serta penutup kepala
menggunakan baju teluk belanga cekak
(tanjak) pada penari laki-laki. Di dalam
musang dengan stelan celana panjang dan
pemilihan warna busana tari tradisi Olang-
penutup kepala (Tanjak) berwarna hitam.
olang, warna hitam ini memiliki makna dan
Di dalam warna hitam memiliki peran dan
digunakan bagi hulubalang atau panglima
karakter yang ada pada busana tari tradisi
pada
lambang
Olang-olang ini yang mana Budin selaku
kebangsawaan. Dalam hal ini Budin selaku
pemain musik tari tradisi Olang-olang
pemain musik tari tradisi Olang-olang
mengatakan :
dahulunya
sebagai
Pado warno busana iko memiliki nilai suatu peran yakni nilai bangsawan yang mencominkan suatu kepribadian pado tari tradisi Olang-olang ini, peran yang terkandung disiko terlihat dai itam yang memiliki simbol melambangkan kewibawaan sang panglimo atau hulubalang pado saat itu. Yang mano pado busana iko penari laki-lakinyo terlihat seperti seorang pemimpin yang penuh kewibawaanyo (wawancara April 2013).
mengatakan : Di dalam busano tari tradisi Olangolang iko ado warno yang memiliki arti, warno itam maknonyo digunokanbagi hulubalang atau panglimo pado jaman dulu, lambangnyo untuk kaum bangsawan (wawancara April 2013). (terjemahan) Di dalam busana tari tradisi Olangolang adawarna yang memiliki arti. Warna hitam maknanya digunakan bagi hulubalang dang panglima,
(terjemahan)
74
Pada warna busana ini memiliki nilai suatu peran yakni nilai Bangsawan yang mencerminkan suatu kepribadian pada tradisi Olang-olang ini,peran yang terkadang disiniterlihat dari bentuk busana warna hitam yang melambangkan kewibawaan Sang Panglima atau Hulubalang. Yang mana pada busana ini penari lakilakinya terlihat seperti seot=rang pemimpin.
Di dalam pemilihan warna merah pada selendang yang dipakai oleh penari lakilaki itu sesuai dengan karakter dan peran dari tari tradisi ini, yang mana busana yang dikenakan oleh penari laki-laki dengan baju teluk belanga dan celanna panjang warna hitam, ditambah lagi dengan selendangnya berwarna mengandung
Pada tari tradisi Olang-olang ini,
merah. makna
keperkasaan,
peran yang terdapat dalam busana terlihat
Warna
merah
keberanian
terdapat
atau
perlengkapan
busanna laki-laki yakni selendang ini
dari bentuk baju teluk belanga cekak
dikenakan oleh penari laki-laki (wawancara
musang dengan warna hitam yang memiliki
April 2013).
simbol melambangkan kewibawaan sang panglima atau hulubalang pada saat itu.
Dengan demikian bisa melihat
Yang mana pada busana ini penari laki-
bagaimana bentuk warna selendang yang
lakinya terlihat seperti seorang pemimpin
dugunakan penari laki-laki memiliki makna
yang penuh kewajibannya.
keberanian
atau
keperkasaan,
dengan
bbentuk selendang berukuran panjang dengan sisi ujung selendang ada jumbai-
5. Makna Warna Merah
jumbai benang merah, dengan bahan
Busana tari tradisi Olang-olang memiliki warna-warna busana yang dipilih
selendang satin.
untuk menyesuaikan dari peran penarinya.
6. Makna Warna Hijau
Warna merah pada busana tari tradisi Olang-olang
ini
dipakai
perlengkapan
busana
penari
Warna-warna yang ada di busana
untuk
tari tradisi Olang-olang memiliki makna
laki-laki.
dan arti. Di dalam busanan tari terdapat
Warna merah yang ada pada busana tari
pada baju teluk belanga dengan stelan
tradisi Olang-olang ini terdapat pada
celana
selendang yang dipakai oleh penari laki-
penariwanita, yang memiliki makna. Di
laki,
makna
dalam pemilihan warna hijau yang ada pada
keberanian, yang mana Atim selaku tokoh
busana tari Olang-olang memiliki makna
masyarakat (budayawan) mengatakan :
kesuburan atau kemaakmuran.
warna
mengandung
panjang
dan
selendang
7. Makna Warna Kuning 75
pada
Pada busana tari tradisi Olang-olang
dengan baik hingga saat sekarang ini.
warna kuning keemasan terdapat pada
Tarian tradisi Olang-olang ini ditarikan
penutup kepala (Dasto) penari wanita dann
oleh penari perempuan. Busana yang
kain samping untuk penari laki-laki dan
dipakai oleh penari laki-laki yakni : baju
penari wanita. Di dalam pemilihan warna
teluk belanga cekak musang berwarna
kuning
hitam dengan stelan celananya, tanya
keemasan
keemasan
ini,
warna
melambangkan
kuning
kekuasaan
berwarna
hitam,
selendang
berwarna
bangsawan yang dipakai oleh kalangan
merah, dan kain samping berwarna kuning
istana atau raja-raja, untuk itu dalam
keemasan.
pemilihan warna busana taro Olang-olang
memakai baju teluk belanga dengan
seperti kain samping dan penutup kepala
memakai baju teluk belanga dengan
(Dasto) berwarna kuning keemasan, warna
memakai dasto (penutup kepala) berwarna
kuning keemasan yang terdapat pada
hijau dan memakai kain samping berwarna
busana
kuning keemasan.
tari
tradisi
Olang-olang
Untuk
penari
wanitanya
mengandung makna kekuasaan, menurut
Busana tari tradisi Olang-olang ini
Budin selaku pemain musik tari tradisi
memiliki nilai estetika mulai dari bentuk
Olang-olang mengatakan :
dan warnanya. Dari bentuk dan warna
Warno kuning omeh pado kain samping motif pujik obung dan penutup kepalo (Dasto) ado maknonyo yakni kekuasaan pada kerajaan, warno kuning iko biasonyo dipakai oleh rajo-rajo dulunya. (wawancara April 2013).
busana yang dipakai oleh penari ini masih sesuai dengan aturan yang ada baik dari segi agama maupun dari segi adat tempatan yang berlaku. Bentuk dan desain baju itu sesuai, tidak tipis, tidak sempit, dan tidak berlebih-lebihan
(terjemahan)
dalam
pemakaiannya.
Dari warna hitam bagi penari laki-laki melambangkan kewibawaan panglima atau
Warna kuning emas pada kain samping motif pucuk rebung dan penutup kepala (destar) ada maknanya, yakni kekuasaan pada kerajaan, warna kuning biasanya dipakai oleh raja-raja.
hulubalang pada saat itu, baju penari wanita berwarna
hijau-hijau
kemakmuran, berwarna
memakai kuning
melambangkan kain
samping
melambangkan
kebangsawaan, selendang yang berwarna D. KESIMPULAN
merah bagi penari laki-laki melambangkan keberanian atau keperkasaan. Busana tari
Nilai estetika dalam busana tari
ini terinspirasi dari tariannya yakni tari
tradisi Olang-olang ini masih terjaga
Olang-olang yang bentuk tariannya seperti 76
burung elang yang terbang diangkasa, jadi
E. DAFTAR PUSTAKA
dengan bentuknya yang berwarna hitam
Effendi, BA dkk, 1989. Pakaian Adat
para desainer pakaian membuat warna
Tradisional
busana pada penari laki-laki tersebut
Daerah
Riau.
Pekanbaru: Departemen Pendidikan
berwarna hitam yang tidak lepas pula
dan
dengan pemikiran-pemikiran dengan adat
Kebudayaan
Proyek
Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-
tempatan juga yang mana busana tersebut
nilai Budaya.Pekanbaru
menurut dengan adat yang ada yakni adat. Maka dari sinilah busana tari
Gie Liang The, 1975. Garis Besar Estetik
tersebut masih bertahan seperti dulu sampai
(Filsafat keindahan). Yogyakarta:
sekarang ini, baik dari bentuk dan warna
Karya Yogyakarta.
yang masih memegang aturan agama dan
Mutia Rizal, 1996. Pakaian Penghulu
adat yang berlaku ditempat yakni adat
Minangkabau.
melayu.
Bagian
Perlengkapan busana yang tidak
Sumatra
Proyek
Barat:
Pembinaan
Permeseuman.
berlebih-lebihan dengan kesederhana yang Sedyawati, Edi. (1980). Pertumbuhan Seni
telah ada baik dari bentuk krah baju, dada,
Pertunjukan, Jakarta Sinar, Harapan
lengan tangan, dan pergelangan kaki yang
Sudarsono, 1977. Tari-Tarian Indonesia I.
tidak bermotif hanya dengan menggunakan bahan serat yang polos, tetapi bentuk kain
Proyek
samping yang berwarna kuning keemasan
Kebudayaan
dengan
Pendidikan
motif
melambangkan
pujuk dari
rebung
yakni
Pengembangan
Media
Departemen dan
Kebudayaan
Jakarta. Jakarta.
kebangsawaan.
Makna-makna yang terdapat pada busana
Soedarsono. RM. (1977). Tarian-tarian
tari tradisi Olang-olang ini yakni warna
Indonesia I, Jakarta, Departemen
hitam melambangkan keberanian atau
Pendidikan dan Kebudayaan.
keperkasaan, warna kuning keemasan ------------------. (2002). Seni Pertunjukkan
melambangkan kebangsawanan seseorang,
Indonesia,
warna hijau melambangkan kemakmuran.
Yogyakarta,
Gadjah
Mada University Perss.
Di dalam berbusana pun kita harus tau makna dan tujuan, untuk dibawa kemana
Sugiyono.
pakaian yang kita kenakan, agar tidak salah
(2008).
Metode
Penelitian
Pendidikan, Bandung Alfabeta.
pada tempatnya.
77
Sumardjo. Jakob(2000). Filasafat Seni, Bandung, ITB. Zulkifli. (2006). Sejarah Asal Muala Tari Olang-olang Dayun-dayun.
78