BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran
Brand Equity
Brand
Brand
Perceived
Brand
Awareness
Loyalty
Quality
Association
Penyebaran Kuesioner
Nilai Brand Equity Sour Sally 46
47
3.2 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah daftar pertanyaan (Questionnaire). Kuesioner atau daftar isian adalah suatu alat (device) dalam setiap kegiatan pengumpulan data baik kualitatif maupun kuantitatif dari elemen atau responden (Supranto, 2001, p99) Usaha-usaha untuk membuat kuesioner suatu penelitian yang baik harus diarahkan pada dua tujuan utama, yaitu: (Supranto, 2001, p24) 1. Memperoleh informasi atau data yang berhubungan dengan maksud dan tujuan penelitian. 2. Mengumpulkan informasi dengan kecermatan dan ketelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Jenis pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner ini adalah pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang membatasi jawaban responden dengan keharusan memilih di antara jawaban-jawaban yang sudah tercantum dalam kuesioner (Supranto, 2001, p24). Dimana variabel- variabel yang digunakan akan diukur dengan rasio likert dengan empat alternatif. Menurut Supranto (2001, p114):“Likert scales require a responden to indicate a degree of agreement or disagreement with a variety of statement related to the attitude or object”. Artinya, Skala Likert membutuhkan responden untuk menunjukkan tingkat setuju atau tidak setuju dengan bermacammacam pertanyaan yang berhubungan dengan sikap atau objek.
48
Supranto menyebut skala Likert dengan sebutan Summated Scales (skala yang dijumlahkan) karena skor yang dihasilkan dan pernyataan individual dijumlahkan untuk menghasilkan skor total dari responden Tabel 3.1 Skala Likert Pertanyaan
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
1
2
3
4
Sumber : Penulis Selain menggunakan teknik pengumpulan data berupa daftar isian (questionnaire) juga digunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara (interview). Teknik wawancara dimaksudkan untuk menggali informasi-informasi yang diperlukan mengenai perusahaan, melalui tanya jawab langsung dengan pihak perusahaan.
3.3 Teknik Sampling Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling, yaitu pengambilan sampel dipiih berdasarkan prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih secara acak. (Supranto 2001, p128)
49
Teknik sampling tersebut dipilih karena total populasi yang tidak diketahui dan dikarenakan keterbatasan waktu dan sumber daya. Dalam penelitian ini, oleh karena ukuran populasinya tidak diketahui. Maka dalam menentukan ukuran sampel, digunakan beberapa asumsi berikut: (Sugiyono, 2003, p70) n
=
jumlah sampel
e
=
besarnya toleransi / rentang interval (0,1)
p.q
=
ukuran penyebaran populasi (0,25)
Za(0,05)
=
1,96
Dengan rumus : n = Zα2.p.q e2
= 1,962 . 0,25 0,12 = 97 responden Jadi, jumlah minimal responden yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 97 responden. Tetapi dalam penelitian ini penulis menggunakan 100 orang responden.
50
3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.4.1 Uji Validitas Menurut Sugiyono (2003, p116), suatu data dapat dinyatakan valid apabila corrected item correlation yang didapat melebihi 0,30. Uji coba penentuan valid atau tidaknya butir pertanyaan dilakukan dengan mengoperasionalisasikan data corrected item total correlation yang didapat dengan program SPSS. Skor yang diperoleh seluruh subyek pada masing-masing butir dikorelasikan dengan skor totalnya, bila koefisien korelasi suatu butir dengan skor totalnya bernilai positif (+) dan besar (signifikan) maka butir itu dinyatakan valid. Bila koefisien korelasinya kecil dan negatif (-) maka butir itu dinyatakan tidak valid dan berarti merupakan hal yang berlawanan dengan hal yang yang dianggap skor totalnya. Sebaliknya apabila koefisien korelasinya positif (+) tetapi rendah, berarti butir tersebut memiliki kesesuaian yang rendah dengan skor totalnya. (Aritonang, 1998:138). Uji coba penentuan valid atau tidaknya butir pertanyaan dilakukan dengan membandingkan nilai Corrected Item-Total Correlation yang didapat melalui program SPSS versi 14.0 for windows. Langkah-langkah dalam uji validitas: 1) Pilih variable view yang terdapat pada pojok kiri bawah, kemudian isi kolom name dan label. 2) Kolom Values diisi dengan keterangan tingkat skala likert.
51
3) Setelah variable view telah diisi, pilihlah data view yang terdapat dipojok kiri bawah dari tampilan. Kemudian masukkan data-data hasil kuisioner yang telah dilakukan. 4) Dari menu utama SPSS, pilih menu “Analyze” kemudian pilih sub menu “Scale”, dan pilih “Reliability Analysis”. 5) Untuk mengisi “Reliability Analysis”, yaitu:
Kemudian klik “Statistics”, pilih “Scale if item deleted” dan abaikan pilihan yang lainnya.
Kemudian klik “Continue” lalu tekan “OK” untuk mengakhiri prosedur analisis. Selanjutnya SPSS melakukan pekerjaan analisis dan terlihat “Output SPSS”.
3.4.2 Uji Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang dapat menghasilkan hasil pengukuran yang (relatif) sama bila instrumen digunakan untuk mengukur obyek yang sama pada dua atau lebih waktu yang berbeda. (Aritonang, 2005, p138) Butir-butir pertanyaan yang valid dikelompokkan menjadi satu untuk diuji reliabitasnya, sedangkan untuk butir pertanyaan yang tidak valid dinyatakan gugur atau harus diperbaiki.
52
Langkah-langkah dalam uji reliabilitas: 1) Pilih variable view yang terdapat pada pojok kiri bawah, kemudian isi kolam name dan label. 2) Kolom Values diisi dengan keterangan tingkat skala likert. 3) Setelah variable view telah diisi, pilihlah data view yang terdapat dipojok kiri bawah dari tampilan. Kemudian masukkan data-data hasil kuisioner yang telah dilakukan. 4) Dari menu utama SPSS, pilih menu “Analyze” kemudian pilih sub menu “Scale”, dan pilih “Reliability Analysis”. 5) Untuk mengisi “Reliability Analysis”, yaitu:
Kemudian klik “Statistics”, pilih “Scale if item deleted” dan abaikan pilihan yang lainnya.
Kemudian klik “Continue” lalu tekan “OK” untuk mengakhiri prosedur analisis. Selanjutnya SPSS melakukan pekerjaan analisis dan terlihat “Output SPSS”.
Apabila koefisien reliabilitasnya positif (+) dan semakin besar, maka instrumen dinyatakan reliabel. Hasil dari reliabilitas dapat dilihat dari Alpha Croanbach yang diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai 1 yang diintegrasikan pada tabel 3.2 berikut
53
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Nilai Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00 – 0,19
Kurang Reliabel
0,20 – 0,39
Agak Reliabel
0,40 – 0,69
Cukup Reliabel
0,70 – 0,89
Reliabel
0,90 – 1,00
Sangat Reliabel
Sumber : Budi, Prawira Triton (2006, p246)
3.5 Metode Analisis Setelah didapatkan data dari penyebaran kuesioner, maka penulis mengolah data-data tersebut dengan menggunakan metode-metode antara lain : 1. Likert scale Skala likert dalam penelitian ini digunakan oleh penulis untuk menganalisa variabel-variabel seperti: •
Brand perceived quality
•
Brand loyalty
54
Adapun akala likert yang digunakan adalah skala liket dengan empat pilihan alternative jawaban, yaitu : 1
=
Sangat tidak setuju
2
=
Tidak setuju
3
=
Setuju
4
=
Sangat setuju
Selanjutnya dari hasil pengolongan data diberikan nilai bobot berdasarkan urutan pemilihan yang dilakukan responden lalu mengalikan besarnya bobot pada kategori tertentu yang telah ditetapkan dengan jumlah responden yang masuk dalam kategori yang sama. Selanjutnya, dari data yang diperoleh, dicari nilai rata-ratanya untuk mengetahui ukuran pemusatan tanggapan responden. Rumus yang digunakan adalah
Rata-rata = x = ∑ fi xi n
Keterangan : fi
=
frekuensi kelas ke-i
xi
=
nilai pengukuran ke-i
n
=
banyaknya pengamatan
55
Hasil dari nilai rata-rata tersebut kemudiaan dipetakan ke rentang skala yang menghasilkan informasi interval sebagai berikut :
Interval = kelas tertinggi – kelas terendah banyaknya kelas Interval = 4 – 1 4 Interval = 0,75
Setelah besarnya interval diketahui, kemudiaan dibuat rentang skala sehingga dapat diketahui dimana letak rata-rata penilaian responden terhadap setiap unsur diferensiasinya dan sejauh mana variasinya. Rentang skala tersebut adalah : 1,00 – 1,75
=
Sangat tidak setuju
1,75 – 2,50
=
Tidak setuju
2,50 – 3,25
=
Setuju
3,25 – 4,00
=
Sangat setuju
2. Cochran Q Test Uji Cochran digunakan untuk menguji brand association / signifikasi hubungan setiap asosiasi yang ada dalam suatu merek. Setiap asosiasi memiliki dua kemungkinan jawaban (dikotomi) “Ya” dan “Tidak”. Untuk jawaban “Ya” diberi nilai 1 dan untuk jawaban “tidak” diberi nilai 0. Adpun rumus yang digunakan adalah:
56
Q = [(k-1) {k ∑Cj2 – (∑Cj)2}] k ∑Rj - ∑Rj2 Keterangan : Cj
=
Jumlah keseluruhan “Ya” dalam kolom ke-j.
Rj
=
Jumlah keseluruhan “Ya” dalam baris ke-j.
k
=
Banyaknya kolom.
Berikut adalah langkah-langkah dalam pengujian asosiasi merk dengan menggunakan uji Cochran: A. Langkah pertama : rumuskan hipotesis Ho : Kemungkinan jawaban “Ya” adalah sama untuk semua variable (asosiasi merk). Ha : Kemungkinan jawaban “Ya” adalah berbeda untuk setiap variable (asosiasi merk). B. Langkah kedua : tentukan nilai tingkat nyata Nilai tingkat nyata
= X2α (k-1)
C. Langkah ketiga : hitung criteria pengujian -
Beri skor 1 untuk jawaban “Ya” dan skor 0 untuk jawaban “Tidak”
-
Jumlahkan skor tersebut per baris = ∑Rj
-
Jumlahkan Skor tersebut per kolom = ∑Cj
-
Hitung : Q = [(k-1) {k ∑Cj2 – (∑Cj)2}] k ∑Ri - ∑Ri2
57
D. Kesimpulan Ho ditolak, jika Q > X2α (k-1) Ho tidak ditolak, jika Q ≤ X2α (k-1)
3. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh. Analisis data mengenai profil responden, dan brand awareness dilakukan dengan cara mentabulasikan data yang diperoleh. Terhadap data profil responden, dan brand awareness dilakukan perhitungan prosentase.