BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu cabang olahraga berbentuk memvoli bola di udara bolak-balik di atas jaring/net,dengam maksud menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan. dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas 6 orang pemain dengan asas gotong royong, kesenangan, dan komponen fisik. Permainan bola voli merupakan suatu alat untuk meningkatkan kesegaran jasmani, kesehatan statis, dinamis, dan prestasibagi para pemain. Dengan bermain voli akan berkembang unsure-unsur daya fikir, kemampuan, dan perasaan di samping itu, kepribadian berkembang dengan baik termasuk self control, disiplin, rasa kerja sama,dan rasa tanggung jawab terhadap apa yang di perbuatnya. Bola voli diciptakan oleh William G. Morgan L.A yaitu seorang guru pendidikan jasmani Young Man Christian’s Association (YMCA) di Amerika tahun 1895. Pada pelaksanaan bola voli, setiap regu memiliki hak memainkan bola paling banyak tiga kali pantulan, dimana setiap pemainnya boleh memantulkan bola satu kali kecuali pembendung bola lawan (blok) diperbolehkan 2 kali memantulkan bola secara berturut-turut. Angka atau poin akan diberikan kepada regu yang sedang memegang servis dan menang di dalam permainan setelah servis dilakukan. Bila
8
9
waktu berikutnya regu ini kalah dalam sebuah permainan setelah servis dilakukan maka berhasil mendapatkan angka atau poin begitu seterusnya, 11regu yang pada akhir permainannya mendapatkan angka 25 atau selisih 2 angka 25 berhak memenangkan set. Untuk setiap pertandingan disiapkan 5 set permainan, regu yang mendapat kemenangan dalam 3 set adalah regu. Menurut Imam Soejodi dalam Ika Roesmawati (2009: 9) menyatakan permainan bolavoli adalah suatu cabang olahraga yang berbentuk memantulkan bola di udara hilir mudik diatas net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola dalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan dalam bermain. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan permainan bola volly adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup yang berlawanan, masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Lapangan bola voli berukuran 18 m x 9 m. Lapangan permainan ini dibagi menjadi dua bagian yang sama oleh sebuah garis tengah yang atasnya dibentangkan sebuah net dengan tinggi 243 cm ( Putra ) dan 224 cm (Putri). Agar dapat melakukan permainan bolavoli dengan baik yang penting bisa menguasai teknik dasar dengan baik, baik buruknya tingkatan penguasaan terhadap keterampilan teknik-teknik juga merupakan pencerminan tentang kesuksesan dalam setiap penampilan. Bolavoli bisa kita jadikan suatu alat untuk mendewasakan anak atau alat untuk mendidik anak dengan nilai-nilai yang terkandung dalam permainan bolavoli, misalnya: nilai kerjasama, percaya diri, tanggungjawab, keberanian dan sportivitas. Selain itu ada beberapa tujuan yang bisa diharapkan dari permainan ini, yaitu:
10
1. Tujuan Utama yaitu membentuk anak didik secara menyeluruh baik jasmani, rohani maupun sosial. 2. Diharapkan dengan kesegaran jasmani tercapai maka kecerdasan dalam bermain bolavoli juga tercapai sehingga kesegaran tubuh terjaga, dengan itu anak didik bisa belajar dengan sehat, dan tercapailah kecerdasan anak. 3. Bermain dengan unsur rekreatif atau kesenangan dan sukarela melakukannya maka dengan bermain bolavoli ini kita bisa mendapatkan kepuasan. 4. Bermain bolavoli juga bisa dijadikan terapi 5. Tujuan terakhir yang bisa dicapai dengan bermain bolavoli yaitu untuk meraih prestasi setinggi-tingginya. 2.1.2 Teknik Dasar Block Dalam Permaianan Bola Volly Permainan bola voli memiliki beberapa teknik dasar,salah satunya adalah block. dalam buku pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk SMP/MTs kelas VIII (Sutrisno,Khafadi. 2010:9 ) Bendungan atau blocking adalah salah satu upaya untuk menahan serangan lawan, dengan harapan untuk memperoleh nilai. Blocking yang baik di samping dapat menahan serangan lawan juga sekaligus mematikan serangan lawan untuk memperoleh nilai. Blocking yang tepat adalah pada saat bola akan dipukul oleh tangan smasher kedua belah tangan blocker benar-benar mengurung bola secara rapat, sehingga bola tertahan dengan sempurna dan bola akan memantul kembali ke daerah lawan. Block atau bendungan merupakan salah satu
11
teknik dasar dalam permainan bola voli yang harus dikuasai dalam permainan bola voli, terutama teknik ini sangat dibutuhkan saat lawan memiliki spike atau serangan smash yang baik. Dalam buku pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk SMP/MTs kelas VIII (Sutrisno,Khafadi. 2010:9 ) teknik dasar block dibagi atas : a. Blocking tunggal (perorangan ) Cara pelaksanaannya: 1) Mengadakan langkah ke kiri dan ke kanan. 2) Meloncat dengan tumpuan kedua kaki. 3) Menggerakkan kedua lenganuntuk membendung jalannyabola. 4) Mendarat dengan kedua kaki secara lentur. b. Blocking berkawan. Cara pelaksanaannya: 1) Prinsip sama seperti blocking tunggal hanya dilakukan secara berkawan. 2) Menempatkan blocking tepat pada arah datangnya bola, sehingga ruang gerak bola menjadi sempit. 3) Bola harus tertahan dengan sempurna sehingga tidak meleset, justru bola akan memantul kembali ke daerah lawan.
12
Secara umum block dibedakan atas dua jenis yakni block aktif dan blok pasif. 1). Block aktif Block aktif termasuk jenis block yang paling efektif. Pemain melambungkan bola smash yang diterimanya itu kembali kesisi oposisi. Yang berperan dalam block aktif adalah : lengan dan tangan. Lengan dan tangan digerakkan kuat-kuat sedemikian sehingga siku pemain terletak dekat sekali bagian atas net. 2). Block pasif Pada block pasif, tangan pemain hanya menjurus sedikit diatas net. 1) Tahap-Tahap Dalam Melakukan Teknik Dasar Blocking Dibandingkan dengan kemampuan dasar yang lain, sekuensi gerakan dari blok termasuk yang paling mudah memang penentuan ini relative sekali, tergantung pada masing-masing pemain. Seperti juga smash maka blok juga dapat dibagi menjadi empat tahap. Tahap – tahap dalam melakukan teknik dasar blok menurut (dieter beutelstahl, 2012:31-32) Adalah Sebagai Berikut : 1. Tahap Pertama Fase begerak menuju posisi block. Pemain melangkah kesisi untuk mengambil posisi take off yang baik. Bagian tubuh sebelah atas menghadap net. Kedua lengan ditekuk sedikit dan diletakkan didepan tubuh. Telapak kedua tangan itu menghadap net. 2. Tahap kedua Fase take off atau tahap melompat pemain mengambil posisi berdiri, kedua kaki ditekuk sedikit, kira-kira setengah meter dari net. Dari posisi ini ia mulai melakukan
13
take off. Kedua lengan tetap pada posisi semula, ditekuk sedikit dan berada didepan tubuh pemain. Jari-jari dibeberkan leber-lebar. Take off dilakukan dengan meluruskan kedua kaki dan mengayunkan kedua lengan keatas pada saat yang bersamaan. 3. Tahap ketiga Fase sentuhan, pada waktu terjadi kontak dengan bola, semua jari-jari tangan dibeberkan selebar mungkin. Kedua tangan diletakkan sedekat mungkin, sehingga bola tak dapat menyelinap diantara kedua tangan tersebut. Pada jenis permainan block pasif, tubuh dan lengan pemain tetap lurus diudara. Jenis block ini sangat sesuai untuk pemain yang bertubuh kecil dan pendek. Yang tidak menjangkau tinggitinggi. Pemain yang pendek tidak dapat melakukan block yang aktif. Pada jenis permainan block aktif kedua tangan pemain ditekankan kebawah pada bola tersebut, sejauh dan setinggi mungkin dari net. Blocking yang aktif ini dapat diperkuat dengan jalan membungkukkan tubuh dibagian pahanya. 4. Tahap keempat Fase landing atau tahap mendarat. Sesudah selesai mengadakan kontak dengan bola, maka pemain secepat mungkin mendarat lagi. Lengan digerakkan keatas dan kebelakang secepat mungkin, sedemikian sehingga pemain tidak menyentuh net. Pemain memutar tubuhnya sesuai arah pukulan bola. Pemain mendarat, kemudian segera mengambil tempat sesuai dengan posisinya yang baru dilapangan. Konsep dasar guru megajar penjas terkait dengan teknik dasar blok dapat dilihat dari tiga aspek : kognitif ( a. Pemberian penjelasan oleh guru, b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru), afektif (a. Guru memberikan contoh gerakan block, b. Siswa
14
memperhatikan contoh gerakan dari guru), Psikomotor (a. Guru menugaskan siswa untuk melaksanakan gerakan block, b. guru membantu siswa yang kurang mampu dalam melakukan block). 2) Taktik Block Regu Block dan pertahanan harus bekerja sama dengan erat sekali jika hendak mengalahkan penyerangan yang mematikan dari pihak lawan. Menurut Dieter Beutelstahl, 2012:99-100) bahwa taktik block regu dibagi atas : 1. Block Satu Orang Block jenis ini dimainkan apabila oposisi memainkan penyerangan yang sangat cepat, cermat dan kuat, sehingga pemain pihak lain tdak dapat mempunyai kesempatan sama sekali untuk membantu block. 2. Block Dua Orang Block jenis ini dibentuk pada posisi 4 dan 2 dalam permainan yang normal. Situasi block ini seperti member kemungkinan lebih banyak untuk mencover pertahanan jika dibandingkan dengan block 1 orang. 3. Block Tiga Orang Block sperti in hanya dibentuk pada situsi-situasi yang istimewa saja, dan biasanya ditempatkan pada posisi nomor 3 untuk membendung oposisi yang sangat tangguh .
15
3) Kesalahan Umum Dalam Melakukan Blocking Beberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh blocker(orang yang melakukan bloking) pada saat melakukan blocking antara lain : 1. Lompat kurang kuat. 2. Timingnya kurang kuat. 3. Pemain sudah melakukan take off pada waktu ia masih berlari. 4. Melakukan blocking dengan mata tertutup. 5. Jari-jari kurang dibeberkan. 6. Pemain jangkauan terlalu pendek. 7. Gerakan tangan kedepan dan kebelakang terlambat sehingga bola akan menyangkut pada net. 8. Kaki kurang ditekuk sehingga lompatan tidak dapat setinggi yang diharapkan. 2.1.3 Hakekat Hasil Belajar Hakekat hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan perilaku yang diakibatkan oleh penggunaan individu dalam berinterkasi dengan lingkungannya, bentuk perilaku baru dapat berupa sesuatu yang konkret dan juga yang non konkret yang sering disebut hasil belajar. Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam megikuti program belajar mengajar sesuai dengan
16
pendidikan yang ditetapkan, selain itu juga hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Suprijono (2009:5-6) hasil belajar adalah pola-pola perubahan, nilainilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apersepsi dan keterampilan. Sedangkan
menurut winkel dalam Sunarto (2009) menyatakan prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya ini sesuai dengan bobot yang dicapainya. Dari uraian diatas mengisyaratkan bahwa hasil belajar merupakan prestasi yang dihadapi atau perolehan siswa setelah mengikuti kegiatan belajar ditandai dengan nilai yang dicapai oleh siswa tersebut. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal dibutuhkan tiga tahap kegiatan : 1. Persiapan belajar. 2. Pelakasanaan belajar. 3. Pengendalian belajar. Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor , baik faktor dari dalam (faktor internal) maupun faktor dari luar (faktor eksternal). Horward Kingsley membagai tiga macam hasil belajar yakni : a). keterampilan dan kebiasaan, b). pengetahuan dan keterampilan, c). sikap cita-cita.
17
Merujuk pada pemikiran Gagne, hasil belajar berupa hal-hal berikut : 1. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2. Keterampilan intelektual, yaitu mempresentasikan konsep dan lambang. 3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan kognitifnya. 4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme dalam gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima dan menolak objek berdasarkan penilaian objek tersebut. 2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran Langsung Pembelajaran langsung memiliki urutan kegiatan yang sistimatis untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang harus di lakukan oleh guru atau peserta didik, agar pembelajaran langsung tersebut terlaksana dengan baik. Menurut (Dini Rosdiani, 2012:6). Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar. Model pembelajaran langsung menurut Arends (Trianto,2011:29) adalah salah satu pendekatan mengajaryang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan bertahap
18
selangkah demi selangkah. Dedeh (2010:150) bahwa pengetahuan procedural yaitu pengetahuan mengenai bagaimana orang melakukan sesuatu, sedangkan pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan tentang sesuatu. Berdasarkan pendapat diatas model pembelajaran langsung adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan dapat berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas proses belajar mengajar. 1. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Langsung Model pembelajaran langsung dapat dengan mudah dibedakan dari model pembelajaran lainnya karena ia memiliki karakteristik atau cirri-ciri tersendiri, antara lain : 1. Proses pembelajaran didominasi oleh keaktifan guru. 2. Suasana kelas ditentukan oleh guru sebagai perencana kondisi. 3. Lebih mengutamakan keluasan materi ajar dari pada proses terjadinya pembelajaran. 4. Materi ajar bersumber pada guru. Model pembelajaran langsung dikembangkan untuk mengefisienkan materi ajar agar sesuai dengan waktu yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Dengan model
19
ini cakupan materi ajar yang disampaikan lebih luas dibandingkan dengan modelmodel pembelajaran yang lain. Model pembelajaran langsung ini dirancang guna untuk mengembangkan pembelajaran siswa, baik yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural maupun pengetahuan deklaratif yang tersusun dengan baik serta dapat diajarkan selangkah demi selangkah 2. Langkah-Langkah atau Fase-fase Model Pembelajaran Langsung Menurut Kardi & Nur (Trianto 2011:31) fase-fase pada model pembelajaran langsung dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.1 Fase dan peran guru dalam model pembelajaran langsung No Fase 1 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa 2 Mendomonstrasikan pengetahuan dan keterampilan 3 Membimbing pelatihan 4 5
Peran guru Menjelaskan tujuan materi prasyarat memotivasi siswa dan mempersiapkan siswa. Mendemonstrasikan keterampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap Guru member latihan terbimbing
Mengecek pemahaman dan Mengecek kemampuan siswa dan member umpan balik memberikan umpan balik. Memberikan latihan dan Mempersiapkan penerapan konsep (Sumber : Kardi & Nur (Trianto 2011:31)
20
3. Kelebihan Model Pembelajaran Langsung Secara umum tiap-tipa model pembelajaran terdapat kelebihan-kelebihan yang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya. seperti halnya model pembelajaran langsung pun mempunyai beberapa” kelebihan” yakni : 1. Dengan model pembelajaran langsung guru mengendalikan isis materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa. 2. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisif kepada siswa yang berprestasi rendah sekalipun. 3. Model ini menekankan kegiatan mendengarkan (melalui ceramah) dari kegiatan mengamati (melalui demonstrasi), sehingga membantu siswa yang cocok dengan car-cara belajar ini. 4. Model pembelajaran langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengatahuan factual dan terstrkutur. 3) Kekurangan Model Pembelajaran Langsung Selain mempunyai kelebihan-kelebihan, pada setiap model pembelajaran akan ditemukan keterbatasan-keterbatasan begitu pula dengan model pemebelajaran langsung. Kekurangan model pembelajaran langsung adalah sebagai berikut : 1. karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan pembelajaran ini tergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengatahuan,
21
percaya diri, antusias, dan terstuktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajarannya akan terhambat. 2. Model pembelajaran langsung sangat tergantung pada gaya komunkasi guru. Komunikator yang kurang baik cenderung menjadikan pembelajaran yang kurang baik pula. 3. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak, model pembelajaran ini mungkin tidak dapat memberikan siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan. 4. Demosntrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa yang bukanlah merupakan pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksud oleh guru. 2.2 Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: jika model pembelajaran langsung digunakan untuk penelitian ini maka hasil belajar blok pada permaianan bola voli siswa kelas VIII-3 SMP Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo dapat ditingkatkan. 2.3 Indikator Kerja Jika rata – rata terjadi peningkatan kemampuan teknik dasar block pada permainan bola volley di kelas VIII-3 SMP Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo telah mencapai 75% kemampuan siswa yang diteliti dengan perolehan nilai rata-rata 75 ke atas maka penilaian ini dinyatakan selesai.