M
ul t i f i nanc e
Me n y a mb u tPe l u a n g Bi s n i sRe fi n a n c i n g PTA s t r aS e d a y aF i n a n c e
Me n d u k u n gE k s p a n s i Ot o mo t i fA s t r a T PRa c h ma t
Ne g a r aA k a nMa j u J i k aS e ma k i nBa n y a k E n t r e p r e n e u r
daftar isi [8] Sambutan
Wiwie Kurnia, Ketua Umum APPI
Belajar dari Orang Sukses
l
[18] tokoh
[14] profil
PT ASTRA SEDAYA FINANCE
Mendukung Ekspansi Otomotif Astra
l
[24] kilas l Adira Finance akan Terbitkan Obligasi Lagi l Mandala Finance Terbitkan MTN Rp 115 Miliar l Joint Financing Sudah Sesuai Aturan BI l 80% Penjualan Mobil Premium Melalui Kredit l Pembiayaan Elektronik Melesat Dua Kali Lipat
[ 10 ] aktual TP Rachmat,
PT Triputra Investindo Arya
Menyambut Peluang Bisnis ‘Refinancing’ Departemen Keuangan akan segera menerbitkan peraturan yang membolehkan bisnis refinancing. Para pelaku industri pembiayaan menantinya sebagai peluang bisnis potensial.
Negara Akan Maju Jika Semakin Banyak Entrepreneur [28] lensa l Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Refinancing Dalam Industri Multifinance” l Workshop “How To Be A Good and Qualified Multifinance Branch Manager” l APPI Friendly Golf Tournament IX [34] daftar anggota appI
Dapatkan Souvenir menarik dari APPI bagi yang menuliskan artikel dalam majalah Multifinance. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai informasi ini, dapat menghubungi Sekretariat APPI di Telp. (021) 5288 0113/ 5288 0124 atau email:
[email protected]
Multifinance [edisi 41, November 2011]
Suara pembaca
Antisipasi Krisis Eropa
Pemimpin Umum: Wiwie Kurnia Penanggung Jawab: Wiwie Kurnia, Djony Bunarto Tjondro, Roni Haslim, Rosalina Dhanudimuljo, Suwandi Wiratno, Marwoto Soebiakno, Efrinal Sinaga Pemimpin Redaksi: Sri Haryati Sekretaris Redaksi: Wellyani
Dengan hormat. Setelah krisis 1998 yang dipicu krisis Amerika, kini muncuk periode krisis baru yang katanya karena persoalan utang negara-negara Eropa. Bagaimana pun kondisi ini menimbulkan kepanikan, termasuk pada industri keuangan. Satusatu negara Eropa mulai terbelit krisis utang, seperti Yunani, Italia, dan mungkin Spanyol dan juga Irlandia dan Portugal. Kita tentu berharap bahwa dampak krisis yang menimpa beberapa negara sekaligus ini tidak begitu serius seperti krisis 2008 yang sebenarnya lebih terasa di pasar modal. Nah, bagaimana kita yakin bahwa krisis kali ini tidak berdampak serius pada perekonomian Indonesia? Adakah sumber informasi yang bisa dijadikan pegangan untuk menatap tahun 2012. Akan bagus jika majalah MULTIFINANCE menyajikan berita seputar tren perekonomian tahun depan nanti. Terima kasih Andy Djafar Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Sirkulasi/Distribusi: Sekretariat APPI
Majalah Multifinance edisi Oktober sudah menyajikan liputan tentang outlook perekonomian Indonesia 2012. Pemerintah meyakini ekonomi Indonesia tahun depan tetap tumbuh lebih baik dan telah disiapkan paket insentif pendukung, Red.
Inflasi dengan Suku Bunga Perkembangan industri multifinance dipengaruhi banyak faktor. Salah satu faktor yang penting adalah suku bunga. Bersamaan dengan krisis ekonomi Eropa bagaimana pengaruhnya ke Indonesia, tentu terbuka kemungkinan adanya perubahan suku bunga Indonesia tahun 2012 karena krisis tersebut. Hal-hal apa saja yang bisa kita jadikan analisis awal untuk melihat tren suku bunga tahun 2012 nanti?, Dilihat dari fakta perkembangan ekonomi Indonesia saat ini. Terima kasih atas informasi yang bisa dibagikan kepada kami. Salam hormat dan sukses selalu.
ALAMAT REDAKSI: Gedung Plaza Sentral Lt. 14 Jl. Jend. Sudirman Kav. 47 Jakarta 12930 email:
[email protected] website: www.ifsa.or.id Telp: 021-5288 0113 Fax: 021-5288 0114
Christian Tampubolon Cempaka Putih, Jakarta Pusat Suku bunga lazimnya sensitif terhadap inflasi. Inflasi Januari – Oktober 2011 baru mencapai 2,85% dan sudah terjadi 3 kali deflasi tahun ini. Hal ini merupakan indikasi suku bunga akan lebih terkendali. Sementara inflasi tahun 2012 diperkirakan Bank Indonesia sebesar 5%, Red.
Multifinance [edisi 41, November 2011]
SAMBUTAN
WIWIE KURNIA - Ketua Umum APPI -
Belajar dari Orang Sukses
A
Figur Bapak TP Rahmat harus diakui ikut memberi kontribusi pada industri pembiayaan maupun pasar modal.
da banyak sumber inspirasi untuk masa depan lebih baik. Selain melalui proses belajar seiring berjalannya waktu, juga dengan mencontoh orang-orang yang telah sukses. Setiap zaman selalu melahirkan orang-orang sukses, termasuk di dunia usaha dan bisnis, yang bisa jadi cerminan untuk memotivasi kita. Salah satu figur sukses di dunia bisnis adalah Bapak TP Rachmat, yang memberi kontribusi luar biasa besar bagi perkembangan grup bisnis yang tersohor yaitu Astra Group. Seiring performa perusahaan-perusahaan pada grup bisnis yang pernah dipimpinnya, figur Bapak TP Rahmat harus diakui ikut memberi kontribusi pada industri pembiayaan maupun pasar modal. Sebagai pemilik saham Adaro Energy dan pendiri grup usaha Tripatra, Bapak TP Rahmat juga merupakan pendiri dan pernah menjadi pemilik Adira Finance. Meski kepemilikannya di Adira Finance kemudian dilepas, namun kontribusinya bagi industri multifinance tentu besar lewat kehadiran Adira Finance. Oleh karenanya kami merasa bahwa figur beliau patut dijadikan contoh dan inspirator bagi majalah Multifinance. Prinsip manajemen yang dianutnya, filosofi dia dalam berbisnis, serta pandangannya tentang perkembangan dunia usaha nasional tentu saja menarik untuk dicermati. Bagaimana pun, prinsip dan filosofi yang sama telah terbukti melambungkan nama dan kariernya. Sukses yang diraihnya tidak saja sebagai profesional tetapi juga kini sebagai pengusaha papan atas. Kami percaya kesuksesan beliau akan menjadi sumber inspirasi bagi kita semua. Terima kasih.
Multifinance [edisi 41, November 2011]
Wasallam
AKTUAL
P
elaku industri multifinance terus menantikan peluang pengembangan bisnis refinancing. Meski potensial, bisnis ini belum bisa dilakukan karena otoritas belum mengesahkan payung hukum yang mengatur tentang bisnis pembiayaan kembali ini. Namun apa yang dinantikan pelaku industri tampaknya akan segera mendapat jawaban positif dalam tempo tidak terlampau lama. Sebagaimana dijanjikan Bapepam-LK, ketentuan tentang refinancing akan diperjuangkan untuk dimasukkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) baru tentang perusahaan pembiayaan yang diharapkan bisa disetujui akhir tahun ini. Sejauh ini, draf peraturan kabarnya sudah selesai dirumuskan dan tinggal menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan. Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Bapepam-LK Ihsanuddin, yang berbicara pada seminar tentang “Peluang dan Tantangan Refinancing dalam Industri Multifinance”, belum lama ini, mengkonfirmasi, saat ini draf peraturan tentang refinancing memang sudah diajukan kepada Menteri Keuangan. Jika disetujui, maka akan ada revisi terhadap Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan. “Saya berharap peraturan tersebut sudah bisa keluar di tahun ini. Kemungkinannya 90%,” harap Ihsanuddin. Kelak, PMK tersebut akan membuat batasan yang tak boleh dilanggar menyangkut ketentuan mengenai kesehatan perusahaan. Ketentuan refinancing sendiri rencananya juga akan diatur dan PMK akan menegaskan bahwa perusahaan multifinance dapat melakukan pembiayaan dalam bentuk refinancing atas barang milik konsumen. Syaratnya, pengadaan barang datang dari perusahaan yang sama. Selanjutnya nasabah melunasi utang dengan cara mengangsur selama jangka waktu tertentu yang disepakati. “Dari pada abu-abu, lebih baik kita beri payung hukum,” terang Ihsanuddin. Tuntutan pelaku industri akan payung hukum refinancing cukup beralasan. Potensi bisnis pembiayaan kembali atau refinancing diperkirakan sekitar 20% dari total nilai pembiayaan industri pembiayaan nasional. Nilainya diperkirakan sekitar Rp 83,94 triliun jika dihitung dari akumulasi nilai pembiayaan sejak tahun 1996. Ini merupakan peluang bisnis besar jika
Menyambut Peluang Bisnis ‘Refinancing’ Departemen Keuangan akan segera menerbitkan peraturan yang membolehkan bisnis refinancing. Para pelaku industri pembiayaan menantinya sebagai peluang bisnis potensial. 10 Multifinance [edisi 41, November 2011]
otoritas memberikan restu untuk dikembangkan. Mengacu pada catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil antara 1996 - 2010 mencapai 5,7 juta unit. Sedangkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor dalam kurun waktu sama mencapai 49,2 juta unit. “Jika dilihat dari jumlah tersebut, potensi refinancing sangat besar. Asumsinya, sekitar 20% dari jumlah kendaraan bermotor berpotensi sebagai sasaran bisnis refinancing tutur Vice President Commercial Banking Center Otomotif VI Bank Mandiri (Persero) Tbk Hengky Halim. Ia menambahkan, asumsi Rp 83,94 triliun mengacu pada 20% penjualan unit mobil dan
motor. Dari 5,7 juta unit mobil terdapat 1,140 juta unit. Katakanlah nilai refinancing sebesar Rp 50 juta saja, maka peluangnya mencapai Rp 57 triliun. Sedangkan 20% dari dari total penjualan motor sebanyak 6,73 juta unit. Jika nilai refinancing per unit Rp 4 juta saja, total mencapai Rp 26,94 triliun. Dengan demikian, nilai potensial refinancing otomotif mencapai Rp 83,94 triliun. Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional, Sigit Pramono, mendukung pengembangan bisnis pembiayaan kembali atau refinancing. Apalagi, perbankan belum punya jaringan cukup dalam mengembangkan bisnis pembiayaan, selain melalui kepemilikan saham pada perusahaan multifinance. Jika bisnis ini bisa dikembangkan,
Multifinance [edisi 41, November 2011] 11
AKTUAL
Pembiayaan macet di multifinance maka akan memberi kesempatan Tuntutan pelaku industri akan sulit atau tidak bisa bagi masyarakat untuk mengakses akan payung hukum dihilangkan, tapi bisa ditekan,” industri keuangan. “Bank tidak refinancing cukup harap Wimboh Santoso. keberatan dengan refinancing,” beralasan. Potensi Ketua Umum Asosiasi tegas Sigit Pramono. bisnis pembiayaan Perusahaan Pembiayaan Indonesia Bank memberi dukungan kembali atau refinancing (APPI) Wiwie Kurnia berharap, pada refinancing, yakni dengan diperkirakan sekitar peluang untuk refinancing cara pemberian jaminan bukti 20% dari total nilai terbuka untuk semua konsumen kepemilikan barang (BPKB). pembiayaan industri perusahaan pembiayaan. Tidak Dengan cara ini, bank yang juga pembiayaan nasional. terbatas pada konsumen existing memiliki anak usaha pembiayaan suatu perusahaan pembiayaan. Hal bisa memberikan akses pada ini diungkapkan Wiwie, menanggapi wacana bahwa masyarakat. Dukungan ini perlu karena selama konsumen yang boleh melakukan refinancing ini, 67% pendanaan multifinance berasal dari hanya konsumen existing dari perusahaan bank. Meski demikian, ia berpesan, multifinance bersangkutan yang menjalani bisnis refinancing perlu tetap menerapkan prinsip kehati-hatian tersebut. Wiwie yakin bahwa multifinance dapat (prudential) dan bijak mengelola non performing mengelola resikonya dengan baik, terlebih loan (NPL). lagi refinancing sebenarnya sudah dilakukan Berbicara pada kesempatan yang sama, multifinance melalui skema sale and lease back Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan Bank pada transaksi sewa guna usaha (leasing). Indonesia (BI) Wimboh Santoso menandaskan, Terlepas dari pro kontra soal PMK yang sedang aspek prudential memang harus menjadi ditunggu, sudah tentu aturan ini tidak lepas pedoman pengelolaan multifinance. Termasuk dari batasan-batasan yang memagari aktivitas bila nanti multifinance sudah diperbolehkan industri agar berjalan pada koridor yang benar. mengelola bisnis refinancing. Semangat yang diusung adalah praktik bisnis “Nanti kan bisnis itu bakal berkaitan dengan yang fair dan tentu saja kepentingan kesehatan bagaimana si peminjam bisa mengembalikan industri secara keseluruhan. l pinjaman atau pembiayaan dengan baik.
12 Multifinance [edisi 41, November 2011]
profil
PT Astra Sedaya Finance
Mendukung Ekspansi Otomotif Astra 14 Multifinance [edisi 41, November 2011]
S
udah rahasia umum, pertumbuhan otomotif nasional dewasa ini begitu bersandar pada ketersediaan pembiayaan. Maklum lebih dari 70% penjualan otomotif melalui skema kredit. Kondisi itu sangat wajar, mengingat rendahnya tingkat suku bunga pembiayaan karena ditopang stabilnya pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu layanan mudah mendapat kucuran kredit dari perusahaan pembiayaan juga berperan, meski bagi mereka unsur prudential tetap paling utama. Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, tahun ini penjualan mobil diyakini akan menembus angka 860.000 unit, bahkan lebih. Bayangkan, kalau 70% dari angka penjualan itu melalui skema kredit, tentu menjadi potensi pasar yang besar bagi perusahaan pembiayaan. Nah, agar maksimal menggarap peluang pasar, perusahaan pembiayaan atau multifinance tentu harus memiliki cukup dana dalam mendukung ekspansi seiring kenaikan volume produksi otomotif tersebut. Sebagai anak usaha dari grup bisnis besar, PT Astra Sedaya Finance (ASF) tentu tak terkendala
progres aksi korporasi itu sudah memasuki tahap beauty contest untuk menjaring penjamin emisi atau underwriter. Walau potensi pasar, maupun sokongan funding sangat memihak, ASF tak lantas sesumbar memasang target. Bagi mereka target pertumbuhan sebesar 10% tiap tahun sudah cukup, sebab paling penting pertumbuhan penyaluran pembiayaan harus diikuti dengan suatu pengelolaan piutang yang baik. “Target yang kami tetapkan tidaklah muluk, kami hanya menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 10% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu, sedangkan untuk tahun 2012 target yang kami pasang minimal sama dengan pertumbuhan otomotif nasional,” ujar Direktur Utama ASF, Djony Bunarto Tjondro. Sepanjang tahun 2010 lalu ASF berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 16,6 triliun. Pembiayaan tersebut dipergunakan untuk membiayai sebanyak 115 ribu unit kendaraan bermotor baik mobil baru, bekas dan alat berat. Pada tahun ini ASF optimis target pertumbuhan
Volume produksi otomotif Astra International bakal meningkat pesat dimasa datang. Untuk mendukung ekspansi itu, PT Astra Sedaya Finance (ASF) dituntut berperan lebih besar dalam mengamankan pembiayaannya. soal modal. PT Astra International sebagai holding pastinya siap menggelontorkan modal sesuai kebutuhan ASF. Apalagi Astra punya rencana ekspansi besar di bidang otomotif pada masa datang, seperti yang pernah diungkapkan Direktur Utama PT Astra International, Prijono Sugiarto. Menurutnya produksi Daihatsu akan meningkat dari 330.000 unit per tahun menjadi 430.000 unit, sedangkan produksi Toyota meningkat dari 110.000 unit per tahun menjadi 180.000 unit per tahun. Agar tambahan kenaikan produksi itu terserap pasar lewat skema pembiayaan, tentunya ASF harus mempunyai dukungan pendanaan yang kuat. Salah satunya dengan menerbitkan obligasi melalui ASF, yang rencananya akan digelar pada awal tahun 2012 atau disesuaikan dengan kondisi pasar finansial. Nilai obligasi yang akan diterbitkan kabarnya dibagi atas tiga tahap dengan total nilai mencapai Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. Saat ini
10% tercapai dengan baik, karena didukung oleh proses recovery pasar otomotif akibat pengaruh gempa di Jepang yang ternyata berjalan cukup cepat. “Disamping itu permintaan masyarakat terhadap pembiayaan kendaraan bermotor juga masih tinggi, “ ujar Djony Bunarto. Sebagaimana diketahui, bencana gempa & tsunami Jepang, sempat membuat supply komponen otomotif terhambat, sehingga dikhawatirkan mempengaruhi penjualan otomotif nasional, termasuk tentunya ekspansi perusahaan pembiayaan. Untungnya efek bencana itu tak sebesar dugaan, bahkan dapat recovery lebih cepat. Alhasil ASF dikatakan Djony dapat mendulang pendapatan & laba bersih yang peningkatannya cukup baik di tahun ini. “Namun belum dapat kami sampaikan prediksinya, tetapi cukup baik,” tandasnya. Untuk tahun 2012 sendiri, ASF sama optimisnya. Selain dukungan Astra sebagai induk
Multifinance [edisi 41, November 2011] 15
profil Agar tambahan kenaikan produksi itu terserap pasar lewat skema pembiayaan, tentunya ASF harus mempunyai dukungan pendanaan yang kuat. usahanya, ASF berpeluang meraih pasar lebih baik dari besarnya peluang pasar otomotif di tahun 2012. Selain volume produksi ATPM yang meningkat, prospek tersebut juga ditunjang dengan banyaknya rencana peluncuran model baru dari otomotif. “Tapi tentu semuanya tidak terlepas dari serangkaian tantangan yakni sumber pendanaan, tingkat suku bunga, serta pengelolaan kualitas piutang,” ujarnya. Nah untuk mengatasi tantangan tersebut, ASF mengaku siap bekerja lebih keras dalam penyediaan sumber dana dan lebih cermat dalam pengelolaan piutang sehingga bisa tercapai suatu pertumbuhan yang sehat, yang mengedepankan keseimbangan volume dan kualitas. “Walaupun kami targetkan tumbuh sebesar pertumbuhan penjualan otomotif demi menjaga dan meningkatkan pangsa pasar di tahun 2012, namun kami tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian untuk menjaga performance NPL yang tetap baik,” paparnya. Selain kepastian sokongan funding, Astra juga sudah menganggarkan investasi senilai Rp 1 triliun untuk menambah jaringan pemasaran otomotif sepanjang tahun 2012. Dana tersebut diambil dari anggaran belanja modal atau capital expenditure tahun 2012 yang ditetapkan sebesar US$ 1,5 miliar atau setara Rp 14 triliun. Sementara ASF maupun perusahaan pembiayaan Astra yang bernaung dalam brand ACC (Astra Credit Companies) tentu tak hanya mengandalkan sokongan induk usaha. Mereka juga telah memiliki beberapa alternative sumber pendanaan, baik dalam bentuk obligasi, pinjaman bank baik dari dalam maupun luar negeri serta melalui skema joint financing. “Tentunya untuk target penyaluran pembiayaan tahun depan, kami harus mempersiapkan dengan baik setiap potensi sumber pendanaan yang ada,” imbuh Djony Bunarto. Sekedar mengingatkan, pada awal Mei silam,
16 Multifinance [edisi 41, November 2011]
ASF melakukan penandatanganan Club Loans senilai USD340 juta. Club Loans yang diperoleh ASF ini bekerjasama dengan 13 bank. Bank-bank tersebut terdiri dari Standard Chartered Bank, HSBC, UOB, BNP Paribas, OCBC, BTMU, Bank Mandiri, SMBC, China Trust, Mizuho, JP Morgan, BEA dan ANZ Bank. Perolehan pinjaman tersebut memberikan arti yang sangat besar bagi ASF sebab ASF masih dipercaya oleh para investor untuk menanamkan dananya. “ASF selalu menjaga kepercayaan para investor dengan history pembayaran yang bagus dan selalu menjadi prioritas pertama ASF untuk mengembalikan pinjaman tepat waktu,” tambah Djony dikutip dari sejumlah media massa. Kendati sejumlah kondisi, baik funding maupun potensi pasar bakal mendukung perjalanan bisnis ASF di tahun 2012, Djony Bunarto mengakui adanya potensi krisis global yang bisa memengaruhi pertumbuhan bisnis pembiayaan dimasa datang. Namun pihaknya sudah memperhitungkannya dari aspek bisnis. Sebab menurutnya krisis global tersebut tidak bisa dipisahkan dari perekonomian Indonesia, khususnya pasar otomotif dan faktor ketersediaan likuiditas. “Tentunya semua aspek tersebut telah kami perhitungkan dalam menetapkan target di tahun 2012,” ujarnya mantap. l
TOKOH
S
alah satu kendala yang membuat SDM Indonesia kalah bersaing adalah faktor pendidikan dan kultural. Banyak pekerja kita kurang mau bekerja keras dan disiplin. Akibatnya hasil yang diperoleh tidak semaksimal negara-negara lain yang memiliki jam kerja lebih banyak. Di sisi lain, masih tertanam kuat di benak masyarakat yang bercita-cita menjadi birokrat, padahal mereka yang sekarang banyak berperan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia justru kalangan pengusaha atau entrepreneur. Teddy, sapaan Theodore Permadi Rachmat, menandaskan, penting ditanamkan pada generasi muda agar bercita-cita menjadi entrepreneur. Teddy merupakan contoh bagus sebagai professional dan pengusaha yang sukses.
Bagaimana kiprah Teddy membangun bisnis dan apa saja pandangan-pandangannya yang sempat dituturkan kepada APPI. Berikut petikan perbincangannya: Bagaimana kiprah Anda setelah tidak jadi CEO Astra? Setelah saya tidak CEO Astra, saya jadi pengusaha. Saya dirikan Adira Finance, terus perusahaan tersebut saya jual ke Danamon. Dapat uang cukup, uang tersebut saya pakai untuk mendirikan dua holding company yakni Adaro, saya punya saham di Adaro dan Triputra. Apakah di TP Group kan ada bisnis di mining juga?
TP Rachmat,
PT Triputra Investindo Arya
Negara Akan Maju Jika Semakin Banyak Entrepreneur Sebagai professional, ia mampu membangun PT Astra International Tbk (Astra) menjadi salah satu perusahaan terbaik dan terbesar di tanah air. Di Astra, Teddy meninggalkan warisan manajemen mumpuni. Pada dekade 1980-an, ia menerapkan konsep Total Quality Control yang selanjutnya disebut Astra Total Quality Control (ATQC) yang intinya bertumpu pada proses perbaikan secara terus menerus dengan berpedoman pada data. Sukses dengan konsep tersebut, lalu Teddy memperbaiki dengan konsep kedua yang biasa disebut Man Management Astra, yakni kepedulian manajemen terhadap manusia pekerja dengan keseriusan mencetak manusia-manusia unggul ala Astra. Di bawah kepemimpinan Teddy, Astra pun menjadi pelopor implementasi konsep manajemen kontemporer. Mulai dari Six Sigma, Economic Value Added, hingga balanced Scorecard.
18 Multifinance [edisi 41, November 2011]
Sebelum di Adaro saya mulai dari perusahaan mining, lalu loncat ke Adaro. Saya dan Pak Boy (Boy Garibaldi) bersama-sama. Mengapa Adira dilepas? Saya tahu bahwa saya tidak bisa become very strong parent company di Adira Finance, karena funding adalah the great factor for multifinance. Saya tidak pernah menjual perusahaan meskipun saat di Astra. “Filosofinya kalau main layangan harus di angin yang kencang, kalau main tidak ada anginnya, layang-layangnya tidak akan bisa terbang.” Saya main di coal & finance company karena saya lihat anginnya kencang. Kedua, setiap bisnis itu harus memiliki competitive edge. Kalau di Adira Finance saya tidak memiliki competitive advantage karena finance company itu perlu funding. Funding itu diperoleh dari perbankan, jadi finance company itu harus ada
kaitan dengan bank, kalau tidak you cannot compit. Kalau saya jual Adira bukan sekadar nambah uang, akan tetapi bisnis tidak memiliki competitive edge tidak akan grow, saya mau Adira bisa grow. Konsep manajemen Anda yang menjadi kunci kesuksesan Anda? Best business yang ada angin, cari competitive edge yang dominan, cari orang-orang yang baik, sistem manajemen dan kultur yang baik. Apa Konsentrasi TP Group nanti? Kita sih konsentrasi di resources. Coal, karet, sama sawit, dan logistik. Trading? Ada tapi porsinya kecil. Otomotif masih ada portion lewat motorcycle. Jawa Barat 700 ribuan
motor. Pokoknya bisnis ada dimana-mana tapi tetap yang kebawa angin bener ya di resources. Apa filosofi bisnis Anda? Filosofi saya simple, kalau main layangan di tempat yang banyak angin, kedua, cari competitive edge, ketiga, cari dominasi. Bagaimana potensi bisnis manufaktur? Dibisnis manufaktur, kalau kita tidak punya teknologi dan keahlian, itu tantangan berat. Jika Indonesia seperti sekarang, Indonesia akan didominasi manufaktur asing. Apakah TP group ada divisi manufaktur? Kalau manufaktur kita ikut orang saja. Jadi support faktor dari Toyota, Honda. Jangan mimpilah mau lawan Toyota atau Honda, akan kesapu. Anginnya ngelawan. Buat apa masuk
Multifinance [edisi 41, November 2011] 19
TOKOH Sebenarnya banyak gak SDM di Indonesia yang bisa bersaing dengan asing? Banyak, tapi SDM kita kalah dengan asing. Kenapa? Karena pendidikan di luar negeri jauh lebih baik. Jadi faktor pendidikan dan kultur. Entrepreneurship kan baru 20 terakhir ini merasa lebih terhormat, dulu kan maunya jadi birokrat, priyayi, kan kulturnya ke sana. Jadi entrepreneur puluhan tahun lalu dianggap hina, tukang nipu. Sekarang baru berubah. Sebenarnya yang bikin negara maju kan entrepreneur. Negara akan maju kalau entrepreneur-nya banyak. Itu kan seperti mengaduk, kalau sendoknya lebih besar hasilnya juga lebih cepat. Ekonomi diaduknya oleh siapa? Oleh entrepreneur. Entrepreneur termasuk BUMN.
bisnis yang anginnya ngelawan. Menurut Anda apakah produk-produk China banyak ditakuti kalangan pengusaha di sini? Nggak juga. Apakah kita mampu kompit dengan produk China? Mampu. Dengan kondisi mata uang yuan yang makin menguat dan biaya buruh yang menguat, kita tidak usah takut. Memang harus berkompetisi, karena itu memang kenyataan hidup. Apa yg membuat Anda yakin kita bisa memenangkan melawan produk China? Karena China tambah mahal sekarang. Ada produk yang bisa kompit dan ada produk yang tidak bisa kompit dengan mereka. Lihatlah kita jadi buntutnya Toyota saja, gak usah malu. Jadi kalau filosofi bisnis saya, jangan kompit sama China, tapi complimentary dengan China untuk resources.
20 Multifinance [edisi 41, November 2011]
Di sekolah formal kurang diajarkan pendidikan seperti ini? Kurang. Itu harus dari rumah. Kalau dari kecil di rumah ngomongin uang melulu, maka kita tertanam di pikiran masalah uang. Kalau orang China 1,2 miliar mikirnya uang melulu. Bagaimana dengan orang Eropa yang mau senang-senang?, karena yang China kerjanya 60 jam seminggu, yang Eropa 35 jam. 35 jam itu pun komplain. Mana bisa kompit? begitulah hasilnya. Kalau bekal dari pendidikan formal cukup tidak? Dari pendidikan formal, kalau orang tuanya dokter, kebanyakan anaknya jadi dokter. Kalau orang tuanya birokrat biasanya anaknya jadi birokrat. Kalau orang tuanya polisi anaknya juga polisi. Kan begitu 90%. Kalau orang tuanya konglomerat, anaknya ya konglomerat jugalah kebanyakan. Untuk mengubah itu harus berani mengubah pendidikan dong? Itulah, contohnya Ciputra yang bikin sekolah entrepreneur. Saya dukung lewat sisi sosial ekonomi, social enterprise company lewat Bank Purbadana, tujuannya apa? dalam rangka menggiatkan entrepreneurship. Bagaimana efeknya? Kita hanya bisa mencoba, sekuatnya. Hasilnya kita belum bisa lihat. Coba Anda lihat Majalah
Globe, orang-orang terkaya itu. Perusahaanperusahaan yang kaya. Yang kuat bertambah kuat. Yang lemah ada juga. Masalahnya di Indonesia itu yang kuat semakin kuat yang lemah semakin lemah. Yang kaya bertambah kaya, tapi yang kaya itu minoritas. Sehingga kesenjangan bertambah besar. Jadi si kaya ini harus berbuat lebih banyak lagi. saya selalu bilang, saya ini triple minoritas. Saya orang keturunan, saya bukan muslim, saya kaya. Kalau saya tidak berbuat 10 kali lebih besar, kapan saya bisa diterima. Artinya, orang yg berposisi seperti Anda harus seperti itu? Iya. Berbuat lebih banyak lagi lah. Jadi jangan cuma ngumpulin duit saja tapi harus, dibagi. Karena kalau negara ini meletus (terjadi huru-hara), kita juga yang kena. Contohnya tahun 1998. Ada kalangan menilai kondisi sekarang tidak lebih baik dibanding orde sebelumnya? Dalam hal apa? Kan banyak faktornya. Korupsi misalnya? Dulu juga sama. Kalau dulu mungkin terbatas, sekarang lebih menyebar. Belum tentu lebih jelek, dulu aja tidak ketahuan. Sekarang terbuka, bukan berarti terbuka lebih jelek dari tidak terbuka. Kalau menurut saya lebih baik sekarang, jadi lebih terang. Semua orang disorotin. Dengan keterbukaan media, orang akan berpikir dua kali untuk korupsi. Belum tentu lebih jelek, karena dulu ketutupan busuknya tidak kelihatan. Tempo mau keluar dibreidel dulu. Kalau menurut saya lebih baik sekarang. Lebih fair. Resikonya terlalu terbuka? Kenapa? Kalau tertutup berarti ada yang busuk yang ditutupi. Terbuka 100%. Kalau yang tidak terbuka itu pasti ada busuknya. Kalau saya tidak setuju kebebasan pers yang kebablasan. Orang bebas benar, kalau orang transparan kenapa ditakuti. Kalau kondisi sekarang bagi Anda sebagai pengusaha? Sudah cukup nyaman, saya tidak diganggu oleh pemerintah. Saya tidak diperes-peres. Faktor infrastruktur belum rapi, memang, tapi
saya tidak diganggu. Kalau dulu kan diganggu melulu. Zaman dulu kan mesti via ini via itu. Dulu kalau Lebaran kita mesti halal bihalal ke semua orang. Sekarang tidak, karena free, kita tidak butuh. Kalau bagi saya lebih baik sekarang. Ekonomi juga tumbuh 6,7%. Ancaman krisis global terasa gak? Ya terasa. Tapi kalau orang kerja 60 jam, kita harus 60 jam jugalah. Gak usah ngeluh. Harus terbuka satu ketika. Yang menutup diri tidak menang. Kalau kita menutup diri apa yang didapat. Kita harus mengikuti perkembangan jaman. Katanya kita belum siap? Mau 10 tahun lagi juga kita gak pernah siap. Harus dipaksa. Kerja lebih keras. Kalau nanti banyak orang asing yang menguasai sentra-sentra ekonomi kita? So what? Yang penting jobs kan di sini. Asal dia ciptakan lapangan kerja di sini kenapa? Singapura yang nguasai orang asing kenapa? Bayar pajak kan bayar juga. Yang penting orang asing harus ngajari orang lokal. Mungkin saya tidak popular ngomong begini. Kalau tidak ada Toyota, Honda mana mungkin kita punya industri otomotif. Kita mau bikin sendiri ya nggak bisa lah. Anda tidak pro dengan kalangan yg hendak bikin mobil nasional? Nggak mungkinlah. Whisful thinking, buang uang. Dulu waktu di Astra gak kepikir ke arah situ? Gak lah, gak mungkin seperti dalam tinju belum pernah tinju, mau lawan Mike Tyson, mau latihan 24 jam sehari tidak akan bisalah. Jadi buat apa kita wasting uang ke sana. Mau jadi buntutnya Toyota ya itulah faktanya. Jadi seperti angin tadi. Tidak bisalah kita melawan angin. Kalau dari sisi kemampuan mampu gak kita buat? Gak mampu. Mampu bikin mobil tapi tidak laku dijual. Tapi tidak bisa kompit. Saya bilang Malaysia dengan Protonnya juga tidak kompit, di sini laku tidak? Tidak laku.
Multifinance [edisi 41, November 2011] 21
TOKOH
Apa yang Anda sarankan untuk kalangan muda kita? Pendidikan. Kita harus kuasai sains dan teknik kita yang harus digenjot. Bukan soft sciences. Orang masuk ke politik ngapain sih. Masuk ke sospol. Nanti orang sospol kesinggung saya ngomong begini. Matematika, insinyurlah digedein. Kedokteran digedein. Itu yang diperlukan Indonesia, bukan sospol. Menurut Anda kebijakan pemerintah terhadap dunia usaha saat ini? Bagus. Hanya subsidi kurangi. Infrastruktur dibentuk pendidikan dibenerin, korupsi dihilangin. Fisik saja. Yang kurang? Kurang ngegenjotnya. Mereka semua tahu, saya kan anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN). Tinggal menggenjotnya lebih cepat saja. UU pembebasan tanah harus lebih cepat. UU tenaga kerja diberesin, tata ruang beresin. Tahu kok mereka. Udah pinter pemerintah itu. Sektor yang paling bisa kita andalkan untuk bersaing? Natural resources karena kebetulan kita memiliki kekuatan di situ. Kalau industri manufaktur? Masih oke. Tapi bukankah banyak yang pesimis
22 Multifinance [edisi 41, November 2011]
seperti industri tekstil? Siapa bilang? Sekarang lagi booming. Itu kan karena salah pengertian. Tekstil kan sekarang lagi booming. Tapi tekstil ada yang bangkrut ada yang maju juga. Contohnya Sritex lagi buka gede-gedean di Semarang. Semua bisnis itu banyak yang tutup tapi banyak yang bagus juga. Pembiayaan juga sama, berapa yang tutup. Tapi tanyakan ke Adira, FIF, makmur. Kalau dasarnya gak kuat, atau funding-nya gak kuat ya bangkrut. Di setiap industri hanya beberapa yang akan menjadi winner, itu hukum pasar. Di setiap industri akan selalu terjadi konsolidasi. Jadi proteksi pemerintah terhadap industri dalam negeri sebetulnya tidak perlu? Tidak perlu, kan sudah ada free trade. Gak usah dibalikin lagilah. Seperti pasar-pasar ritel yang diserbu oleh pemain-pemain besar seperti Hypermarket atau Carrefour? Ya kalau pasar-pasar tradisional masih bau siapa yang mau ke sana. Tapi saya setuju kalau pasar-pasar seperti Carefour mesti diatur 30%40% tidak boleh merebut pasar tradisional. Tapi kita kan harus memperbaiki diri. Apapun tetap harus memiliki competitive edge, UKM juga, harus memiliki keunikan tersendiri, kalau tanpa itu mati. Apakah TP Group akan menambah divisi lagi? Tidak usah, yang penting ini gede, bukan nambah ke pinggir tapi jadi gede. Orang paling kaya menurut Globe, Budi Hartono, bisnisnya berapa sih? Dua yang besar. Jarum dan BCA. Sinar Mas punya berapa? Cuma dua Pulp and Paper dan Sawit. Tapi sawitnya punya 500 ribu hectare, gak ada yang kecil-kecilan. Kompetitif dulu baru gede. Apa obsesi Anda? Ingin melihat Indonesia yang damai, pluralis, gak ada fundamentalism, rule of law jalan. l
KILAS
Mandala Finance Terbitkan MTN Rp 115 Miliar
P Adira Finance akan Terbitkan Obligasi lagi
P
T Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp 4 triliun dalam rangka pengembangan usaha pembiayaan. Adira Finance menunjuk empat penjamin emisi (underwriter) yaitu Standard Chartered Securities, CIMB Securities, Indopremier Securities,dan PT Mandiri Sekuritas. Menurut Director Fixed Income Dealing PT Indo Premier Securities Sonny Thendian pada tahap awal nilai obligasi yang akan diterbitkan adalah Rp2 triliun. Menurutnya, rencana penerbitan obligasi tersebut telah mendapatkan peringkat idAA+ dengan outlook stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat tersebut merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo kepada perusahaan pembiayaan. “Obligasi ini dibagi dalam tiga seri dengan tenor masing-masing 1, 2, dan 3 tahun,” jelasnya. Jika merujuk pada data PT Penilai Harga Efek Indonesia/ Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per 10 November, tingkat imbal hasil (yield) untuk peringkat idAA+ adalah 7,5% untuk tenor 1 tahun, 8,1% untuk tenor 2 tahun, dan 8,2% untuk tenor 3 tahun. Sonny optimis emisi obligasi tersebut akan terserap oleh pasar mengingat masih tingginya yield yang diberikan oleh pasar obligasi korporasi. Tahun ini perseroan me matok target pembiayaan Rp30,7 triliun. l
24 Multifinance [edisi 41, November 2011]
T Mandala Multifinance Tbk akan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) senilai total Rp 115 miliar. Surat utang tersebut memberikan bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Sekretaris Perusahaan MFIN Mahrus dalam keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini (4/11) menyebut, penerbitan MTN I Tahun 2011 itu akan dibagi dalam dua tahapan. Tahap pertama, pada 9 November 2011, Perseroan akan menerbitkan MTN senilai Rp 50 miliar. Dilanjutkan tahap kedua, pada 15 Desember 2011 yaitu penerbitan MTN senilai Rp 65 miliar. Perusahaan pembiayaan ini akan menggunakan seluruh dana hasil penerbitan surat utang untuk modal kerja, yaitu berupa pembiayaan konsumen. MFIN sudah menunjuk PT Indo Premier Securities sebagai agen penempatan (arranger), dan PT Bank Mega Tbk sebagai agen pemantau, untuk hajatan tersebut. Perseroan juga sudah menandatangani perjanjian penerbitan surat utang tersebut kemarin (3/11). Sebelumnya pada awal April lalu, Mandala Multifinance juga mendapat fasilitas kredit dengan total Rp 1,2 triliun dari sindikasi 9 perbankan. Fasilitas pinjaman digunakan Mandala untuk mendukung target pembiayaan yang ditargetkan Rp 5,5 triliun di akhir 2011. Dari 9 bank tersebut, 7 diantaranya menyediakan pinjaman konvensional Rp 1 triliun, sisanya Rp 200 miliar merupakan fasilitas syariah. Bank-bank yang memfasilitasi kredit konvensional adalah PT Bank Central Asia Tbk Rp 250 miliar, PT Bank Internasional Indonesia Tbk Rp 200 miliar, mereka selaku Join Mandated Lead Arranger dan Bookrunners. Juga ada BPD Papua (Rp 140 miliar), BPD Jawa Barat Banten (Rp 80 miliar), Bank Sinarmas (Rp 50 miliar), Bank SBI Indonesia (Rp 30 miliar), Bank Pan Indonesia (Rp 250 miliar). Untuk fasilitas syariah, ada Bank Permata (Rp 130 miliar) dan Maybank Syariah Indonesia (Rp 70 miliar). Fasilitas pinjaman yang disepakati selama 3 tahun. l
Joint Financing Sudah Sesuai Aturan BI
U
sulan Bank Indonesia (BI) agar bank yang melakukan joint financing dengan multifinance menerapkan perhitungan kualitas resiko yang sama dengan perbankan, tampaknya tidak terlalu banyak pengaruh. Multifinance mengaku, selama ini pengaturan joint financing cukup ketat. Tengok saja BCA Finance. Sekitar 80% pendanaan BCA Finance menggunakan skema joint financing dengan induk usahanya, Bank Central Asia (BCA). Sisanya baru dari modal sendiri dan obligasi. Dalam joint financing, BCA mengambil porsi 95% dari pendanaan dan BCA Finance sisanya. Resiko masing-masing pihak sesuai porsi mereka. Presiden Direktur BCA Finance, Roni Haslim mengatakan, hal ini sudah sesuai ketentuan BI. “Sebenarnya, secara tidak langsung selama ini prosedur pemberian kredit kami sudah diawasi dengan ketat oleh bank, karena kami milik bank,” imbuh Roni. Josef Ikafian, Corporate Planning Manager Bussan Auto Finance (BAF) mengungkapkan hal senada. Porsi pendanaan joint financing di BAF sebenarnya tidak terlalu besar, hanya sekitar 20% dari seluruh kebutuhan dana. BAF bekerja sama dengan dua bank. Mayoritas kebutuhan dana ditutup oleh pinjaman perbankan. Pembagian pendanaan dan profit bank mitra joint financing dengan BAF adalah 90% banding 10%. Namun, Josef tidak menjelaskan rinci pembagian pertanggungan resikonya. “Ada beberapa jenis agreement berbeda,” ujarnya. Efektifkan Bapepam-LK Pekan lalu, Deputi Gubernur BI, Muliaman Hadad meminta perbankan menerapkan perhitungan kualitas resiko joint financing multifinance yang sama dengan perbankan. Kebijakan ini mengantisipasi munculnya bubble
pembiayaan otomotif. BI menempuh kebijakan ini, karena hampir 80% dana multifinance berasal dari perbankan. BI akan mengirimkan surat edaran ke seluruh bank yang bekerja sama dengan multifinance. Setelah surat edaran terbit, bank ikut mengawasi dan menentukan prosedur pemberian kredit. Roni menilai, penyaluran pembiayaan, khususnya di sektor otomotif, masih aman-aman saja. “Saya belum melihat bubble,” ujar Roni. Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), kredit macet per September hanya 1,31% dari seluruh penyaluran kredit. Jika BI menerapkan pengawasan terhadap perusahaan pembiayaan melalui bank pemberi pinjaman, Roni berharap pelaksanaannya tak terlalu ketat. “Nanti industri ini tidak bisa bergerak dan bisa mati,” ujarnya. Roni yang menjabat Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia berharap, Bapepam-LK dan pelaku pasar sebagai pihak yang mengerti medan turut diajak diskusi. Menurut Josef, sudah ada lembaga pengawasan perusahaan pembiayaan yang berwenang, yakni Bapepam-LK. “Menurut saya BI tidak perlu mengawasi,” tegas Josef. Dia lebih berharap mengefektifkan pengawasan Bapepam-LK. “Memang, dibanding perbankan, multifinance lebih fleksibel. Dalam hal risk appetite tidak seketat perbankan,” aku Josef. l
Multifinance [edisi 41, November 2011] 25
KILAS
80% Penjualan Mobil Premium Melalui Kredit
P
esatnya pertumbuhan ekonomi membuat jumlah orang kaya dan super kaya makin banyak. Otomotis tingkat kebutuhan mereka pun makin tinggi, termasuk mobil. Bagi mereka mobil tak hanya sebagai alat transportasi tapi juga menjadi simbol status sosial dan gengsi. Potensi itu yang sangat jeli dilihat Ivan’s Motor. Dealer mobil impor super mewah tersebut menawarkan semua jenis mobil jenis completely built up apa saja sesuai keinginan konsumen. Sebut seperti Aston Martin Rapida, Aston Martin Cygnet, Aston Martin Virage Coupe, Audi RS, Rolls Royce, Bentley, Ferrari, Porsche, BMW, Cadilac, Fiat, Ford Mustang, Maserati, McLaren, Lamborghini, dan Land Rover. Demi memaksimalkan layanan, Ivan Motor meluncurkan program pembiayaan Easy & Flexible Payment. Ini program terbaru dalam industri pembiayaan, yang memungkinkan
26 Multifinance [edisi 41, November 2011]
konsumen membeli mobil secara kredit lewat skema uang muka serta cara pembayaran sesuai keinginan konsumen. Program khusus mobil seharga minimal Rp 3 miliar itu mulai berlaku sejak November 2011 dengan menggandeng Mitsui Leasing Capital Indonesia. “Meski merupakan program pembiayaan yang fleksibel, kami tetap berpegang pada prinsip & aturan yang telah ditetapkan pemerintah dalam hal pembiayaan kendaraan,” ujar Ferdy Santoso Marketing Director Ivan’s Motor di Jakarta, Jumat 4 November 2011. Ferdy menambahkan, semakin data-data keuangan calon pembeli lengkap dan benar maka semakin mudah pula mereka bisa menentukan cara pembayaran. “intinya mereka harus siap menyerahkan data-data mereka yang sangat pribadi,” ujarnya. Saat ini, Ferdy mengasumsikan sekitar 70% hingga 80% penjualan mobil super
mewah dibiayai melalui kredit, meski para pembeli tersebut berasal dari kalangan berduit. Alasannya dana tunai digunakan untuk kepentingan bisnis & investasi, selain itu tingkat suku bunga Indonesia yang rendah membuat mereka memilih kredit. Meski begitu tenor kredit mereka rata-rata hanya beberapa kali angsur, atau dengan pembayaran down payment (DP) yang mencapai 50% dari harga mobil. Sementara itu General Manager Mitsui Leasing Capital Indonesia, Daniel Mintarto mengatakan tingkat kredit macet untuk pembiayaan mobil premium tersebut bisa dikatakan nyaris nol persen, karena itu pihaknya tertarik meningkatkan porsi pembiayaan untuk segmen tersebut. “Kalangan itu memiliki kemampuan lebih, makanya pilihan
kredit lebih pada strategi mengelola keuangan,” ujarnya. Mitsui bahkan berani menawarkan DP nol persen khusus nasabah dengan tenor angsuran 3 hingga 5 kali. “Pembiayaan kendaraan lewat kredit untuk kelas high end memang sangat tipis. Tapi, dengan nilai kredit yang cukup tinggi dan resiko kredit bermasalah yang kecil, pasar ini cukup menjadi incaran perusahaan pembiayaan,” ujar Daniel Mintarto. Pada tahun 2011 ini Daniel berharap, Mitsui bisa membukukan pembiayaan sebesar Rp 2,6 triliun, lalu naik menjadi sekitar Rp 4 triliun tahun depan. Dari total pembiayaan yang dibiayai itu, 80-90 persen untuk pembiayaan di bawah Rp 500 juta. “Sisanya untuk kelas premium sekitar 10-20 persen,” katanya. l
Pembiayaan Elektronik Melesat Dua Kali Lipat
P
embiayaan elektronik di industri multifinance semakin Finansia menjadi primadona. Lirik saja, Finansia Multi Finance menargetkan yang per Oktober lalu mencatatkan pertumbuhan total pembiayaan pembiayaan elektronik dua kali lipat dibandingkan Oktober hingga akhir tahun tahun lalu. Business Relation Head Finansia Mia Christy sebesar Rp 1,8 mengatakan, Finansia menyalurkan pembiayaan alat triliun. Komposisi elektronik Rp 600 miliar. “Sampai akhir tahun kami optimis seimbang antara bisa menembus Rp 1,1 triliun,” ucapnya, Jumat (11/11). Secara elektronik dan keseluruhan, per Oktober 2010, penyaluran pembiayaan sepeda motor. Finansia antara Rp 1,2 triliun-Rp 1,3 triliun. Total pembiayaan ini meliputi pembiayaan elektronik dan sepeda motor. Pembiayaan Finansia meningkat 75%-80% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang masih Rp 700 miliar-Rp 800 miliar. Finansia menargetkan total pembiayaan hingga akhir tahun sebesar Rp 1,8 triliun. Komposisi seimbang antara elektronik dan sepeda motor. Tahun depan, Finansia mematok target pertumbuhan dua kali lipat tahun depan. Untuk menutup kebutuhan dana, Finansia mengandalkan pinjaman perbankan hingga 90% dan hanya 10% dari kantong sendiri. Sementara AEON Credit Service Indonesia mencatat pertumbuhan pembiayaan sekitar 50% dibandingkan kuartal tiga tahun lalu. Sebanyak 60% pembiayaan AEON merupakan pembiayaan peralatan rumah tangga. Target pembiayaan AEON sepanjang 2011 Rp 200 miliar. “Kurang lebih tercapai,” kata Sudarmadi Salim, Direktur AEON. Tahun depan, AOEN menargetkan pertumbuhan 50% dari pencapaian tahun ini. Sudarmadi memperkirakan, pendanaan eksternal tahun depan mencapai sepertiga dari total kebutuhan dana, sisanya dana internal. Sudarmadi mengklaim, AEON sudah menggenggam komitmen pendanaan sejumlah bank asing, terutama dari Jepang. l
Multifinance [edisi 41, November 2011] 27
SEMINAR NASIONAL”PELUANG DAN TANTANGAN REFINANCING DALAM INDUSTRI MULTIFINANCE”
LENSA
SEMINAR NASIONAL”PELUANG DAN TANTANGAN REFINANCING DALAM INDUSTRI MULTIFINANCE” Pada tanggal 26 Oktober 2011 Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bekerjasama dengan Majalah Infobank menyelenggarakan acara Seminar Nasional”Peluang Dan Tantangan Refinancing Dalam Industri Multifinance”. Acara yang diikuti oleh 150 peserta yang berasal dari perusahaan pembiayaan, perbankan dan asuransi. Acara yang diselenggarakan di Financial Hall, Graha Niaga, Jakarta, menghadirkan pembicara Bapak Wimboh Santoso - Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia, Bapak M. Ihsanuddin - Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan BapepamLK, Bapak Sigit PramonoKetua Umum Perbanas, Bapak Wiwie Kurnia-Ketua Umum APPI, Bapak Henry Koenaifi-Direktur Bank BCA, Bapak Suhartono-Direktur Utama Federal International Finance, Bapak Hengky Halim - VP Commercial Banking Center Otomotif Bank Mandiri. Selaku moderator adalah Bapak Eko B Supriyanto dan Bapak Martowo Soebiakno. Acara yang ini didukung oleh Asuransi Jasa Tania, Asuransi Wahana Tata dan Bank Mayapada.
LENSA
SEMINAR NASIONAL”PELUANG DAN TANTANGAN REFINANCING DALAM INDUSTRI MULTIFINANCE”
WOKSHOP “HOW TO BE A GOOD AND QUALIFIED MULTIFINANCE BRANCH MANAGER”
LENSA
WOKSHOP “HOW TO BE A GOOD AND QUALIFIED MULTIFINANCE BRANCH MANAGER” Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tanggal 13-15 Oktober 2011 menyelenggarakan Wokshop “How To Be A Good And Qualified Multifinance Branch Manager” (for automotive financing) yang di tujukan bagi para kepala cabang perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang pembiayaan otomotif. Acara yang diselenggarakan selama 3 hari di Hotel Santika Bogor ini mengangkat topik Marketing & Credit, AR Management & Collection, Legal, HR Management & Leadership serta Finance for Non Finance Manager. Pada akhir sesi seluruh peserta diberikan kasus yang berkaitan dengan semua topik yang diberikan dan diminta untuk memberikan presentasi dihadapan seluruh pembicara yang hadir. Acara ini diikuti oleh 24 peserta. Acara serupa akan dilaksanakan oleh APPI pada bulan Desember 2011.
LENSA
WOKSHOP “HOW TO BE A GOOD AND QUALIFIED MULTIFINANCE BRANCH MANAGER”
APPI FRIENDLY GOLF TOURNAMENT IX
LENSA
APPI FRIENDLY GOLF TOURNAMENT IX
Pada tanggal 18 Oktober 2011 bertempat di Royale Golf Course, Jakarta. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyelenggarakan acara APPI Friendly Golf Tournament IX yang diikuti oleh 55 peserta dari anggota APPI, perbankan dan perusahaan asuransi. Acara APPI Friendly Golf Tournament merupakan acara rutin 2 bulanan bagi para golfer dari perusahaan pembiayaan maupun industri terkait lainnya seperti asuransi, bank dan otomotif. Acara ini juga mendapatkan dukungan dari PT Asuransi Raksa Pratikara selaku sponsor dan memberikan door prize berupa voucher belanja carefour kepada peserta golf.
LENSA
APPI FRIENDLY GOLF TOURNAMENT IX
AB SINAR MAS MULTIFINANCE BII Plaza Tower III Lantai 11, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 Tlp: 392 5660 Fax: 392 5788
PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Gedung Adira Lt. 10 – 12, Jl. Menteng Raya No. 21, Jakarta Pusat 10340 Tlp: 391 8686 Fax: 392 4826
ADIRA QUANTUM MULTIFINANCE Gd. Sentra Mulia Lt. 9, Jl. HR. Rasuna Said, Kav X-6 No. 8, Karet Kuningan, Jakarta Selatan 12940 Tlp: 529 22299 Fax: 529 22472
ARTHAASIA FINANCE Komp. Business Park Kebon Jeruk, Jl. Raya Meruya Ilir No. 88 Blok I No. 1-3, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11620 Tlp: (021) 58908190 / 89 Fax: (021) 58908153
ARTHABUANA MARGAUSAHA FINANCE Jl. Sungai Gerong No. 20, Kebon Melati, Jakarta Pusat 10230 Tlp: 314 8889 Fax: 315 4309 Website: www.arthabuana.co.id ASIA MULTIDANA Jl. Kebayoran Baru, Kebayoran Centre Mayestik Blok A1, Jakarta Tlp: 723 0334 Fax: 723 0335
BENTARA SINERGIES FINANCE Jl. Griya Utama, Komp Ruko Puri Mutiara Blok D No. 112 Sunter, Jakarta Utara 14350 Tlp: 653 14145, 653 14146 Fax: 653 14162 Website: www.bess.co.id
PT BCA FINANCE Wisma BCA Pondok Indah, Jl. Metro Pondok Indah Sektor I-S Kav. No. 10 Jakarta Selatan 12310 Tlp: 299 73100 Fax: 299 73200 Website: www.bcafinance.co.id BETA INTI MULTIFINANCE Plaza Kebon Jeruk Blok B6-7, Jl. Kedoya Raya (Pejuangan), Jakarta Barat 11530, Tlp: 530 9331 Fax: 536 3549
AEON CREDIT SERVICE INDONESIA Gedung Summitmas II Lt. 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62, Jakarta 12190 Tlp: 252 3331 Fax: 252 6570 AL IJARAH INDONESIA FINANCE Gd Arthaloka Lt. 3, Jl. Jend Sudirman Kav 2, Jakarta Pusat 10220 Tlp: 251 2525, 251 2524 Fax: 251 2542 Website: www.alijarahindonesia.com AMANAH FINANCE Menara Imperium Lt. 15, Jl. HR Rasuna Said Kav 1, Jakarta 12980 Tlp: 837 04005, 837 05745 Fax: 837 04006 Website: www.amanah.co.id
ASTRA AUTO FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 788 59000 Fax: 788 51220, 788 51198 Website: www.autocybercenter.com ASTRA MULTI FINANCE Graha Asuransi Astra, Jl. TB. Simatupang Kav.15 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430 Tlp: 758 16602 Fax: 758 16604 www.autocybercenter.com
ANDALAN FINANCE INDONESIA Cawang Commerical Estate, Jl. M. T. Haryono Kav. 9, Jakarta 13630 Tlp: 801 0079 Fax: 800 4947 ANUGERAH BUANA CENTRAL MULTIFINANCE Jl. R.Tumenggung Suryo No. 34 Malang, Jawa Timur 65123 Tlp: 0341-491222, 473071 Fax: 0341-4700793
BFI FINANCE INDONESIA MNC Tower 25th Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta 10340 Tlp: 391 0110 Fax: 391 2005, 392 0607 BHUMINDO SENTOSA ABADI FINANCE Jl. Balikpapan Raya No. 24 Lt. Dasar, Jakarta Pusat 10130 Tlp: 632 1111 Fax: 631 8555 BII FINANCE CENTER Gd. Wisma Eka Jiwa 10TH Fl, Jl. Mangga Dua raya, Jakarta Pusat Tlp: 623 00088 Fax: 623 00099
ASTRA SEDAYA FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 788 59000 Fax: 788 51220, 788 51198 Website: www.autocybercenter.com
ANZ BANKING GROUP LIMITED 1 Raffles Place # 34-00 Singapore 48616 Tlp: 65-62162277 Fax: 65-65396072
ASTRIDO PACIFIC FINANCE Toyota Building 3rd Floor, Jl. Balikpapan Raya No. 7, Jakarta 10160, Tlp: 231 2220, 231 2221 Fax: 231 0053/345 1334 Website: www.astrido-finance.co.id
ARJUNA FINANCE Duta Merlin Blok A No. 11-12 Jl. Gajah Mada No. 3-5 Jakarta Pusat Tlp: 633 4448 Fax: 634 4676
AUSTINDO NUSANTARA JAYA FINANCE Plaza Marein 23rd Fl, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910 Tlp: 579 35888 Fax: 579 35889 Website: www.anjfinance.com
BINTANG MANDIRI FINANCE Ruko Graha Mas Pemuda Blok AD No. 10-11, Jl. Pemuda Raya, Jakarta Timur 13220 Tlp: 471 4199 Fax: 471 4206
ARMADA FINANCE Gedung BRA Lt 3, Jl. Mayjen Bambang Soegeng No. 7, Magelang Tlp: (0293) 364 371 Fax: (0293) 364 379 Website: www.armada-finance.co.id
BANK NEGARA INDONESIA Divisi Kredit Konsumen, Wisma BNI 46 Lt. 3, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220 Tlp: 572 8523 Fax: 251 1158, 570 2816 Website: www.bni.co.id
BNI MULTIFINANCE Atrium Setiabudi Building Lantai 8, Jl. HR Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 10220 Tlp: 521 0308 Fax: 521 0306 Website: www.bnimultifinance.com
ARTHA PRIMA FINANCE The Bellezza Office Tower Lt. 12, Jl. Letjen Soepeno No. 34 Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210, Tlp: 536 64899 Fax: 536 64894, Website: www.arthaprima.co.id
BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Gedung Chase Plaza Lt. 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920 Tlp: 520 0434 Fax: 520 9160
BOSOWA MULTI FINANCE Menara Global Lt. 2, Jl. Gatot Subroto Kav 27, Jakarta 12950 Tlp: 527 5230 Fax: 527 5231
BIMA MULTIFINANCE Jl. Cideng Barat No. 47i, Jakarta Pusat Tlp: 638 58555 Fax: 638 58001
BRINGIN INDOTAMA SEJAHTERA FINANCE Hayam Wuruk Plaza 3rd Floor, Jl. Hayam Wuruk No. 108, Jakarta Barat 11160 Tlp: 649 8218 Fax: 649 8235
CENTRAL JAVA POWER Summitmas Tower I Lt. 15, Jl. Jend Sudirman Kav 61-62, Jakarta 12190 Tlp: 520 5041 Fax: 520 2474
DAYA SEMBADA FINANCE Wisma Argo Manunggal 8th Fl, Jl. Gatot Subroto, Kav. 22, Jakarta Selatan 12930 Tlp: 252 2772, 252 2662 Fax: 252 5402
BRINGIN SRIKANDI FINANCE Hero Building II, 11th Floor, Jl. Gatot Subroto 177 A Kav. 64, Jakarta 12870 Tlp: 837 94610 Fax: 837 94609
CENTRAL SANTOSA FINANCE Gd WTC Mangga Dua Lt.5 Blok CL, Jl. Mangga Dua Raya No. 8, Jakarta Utara Tlp: 299 86100 Fax: 299 86102
DHAMATAMA MEGAH FINANCE Jl. Bungur Besar Raya No. 105 Jakarta Pusat Tlp: 421 9436 Fax: 424 4266
BTMU-BRI FINANCE Wisma 46, 6th Floor Kota BNI, Jl. Jend. Sudiman Kav. 1, Jakarta 10220 Tlp: 574 5333 Fax: 574 5444
CHANDRA SAKTI UTAMA LEASING Gedung TMT 1 Lt.6, Jl. Cilandak KKO Raya No. 1 Jakarta 12560 Tlp: 299 76650 Fax: 299 76651 www.trackindo.co.id
DIPO STAR FINANCE Sentral Senayan II, Lantai 3 Jl. Asia Afrika No.8, Jakarta 10270 Tlp: 5797 4567 Fax: 5795 4099 Website: www.dipostar.com
CIMB Niaga Auto Finance MegaPlaza Building, 6th Floor, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-3, Jakarta 12920 Tlp: 521 2626 Fax: 521 2577 / 521 2578 Website: www.niagafinance.com
EQUITY FINANCE INDONESIA Wisma Sudirman 8th Floor, Jl. Jend. Sudirman 34, Jakarta 10220 Tlp: 570 0625, 573 8677 Fax: 573 4673
CIPTADANA MULTIFINANCE Plaza ASIA, Office Park 2-3, Jl. Jend Sudirman Kav 59, Jakarta 12190 Tlp: 255 74800 Fax: 255 74900, 514 01020
FIRST INDO FINANCE Jl. Batu Ceper No. 36 Lantai 2 & 3, Jakarta Pusat 10120 Tlp: 231 2088 Fax: 231 2118
BUKOPIN FINANCE Gd. Bank Bukopin Lt. 3 Jl. Melawai Raya No. 66, Jakarta Selatan 12160, Tlp: 726 0756, 724 5014 Fax: 726 0865
CITRA MANDIRI MULTIFINANCE Jl. Mayjend Sutoyo No. 33, Semarang Tlp: (024) 8316111, (024) 8317666 Fax: (024) 8316222
FINANSIA MULTI FINANCE Graha Paramita Building, 6-9 Floor, Jl. Denpasar Raya Blok D-2 Kuningan, Jakarta 12940, Tlp: 252 3646 Fax: 252 3640 Website: www.finansia.com
BUMIKUSUMA MULTIFINANCE Jl. Arteri Teuku Nyak Arief No. 9C, Simprug Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12220 Tlp: 727 90818 Fax: 727 90819
CLEMONT FINANCE INDONESIA Wisma Korindo 2nd Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 62, Jakarta 12780 Tlp: 797 6363 Fax: 797 6371, 797 6368 Website: www.korindo.co.id
PT Federal International Finance Menara FIF, Jl TB Simatupang Kav. 15 Cilandak Barat, Jakarta 12430 Tlp: 769 8899 Fax: 7590 5599 Website: www.fifkredit.com
BUMIPUTERA - BOT FINANCE Wisma Bumiputera, 11th & 12th Floors, Jl. Jend. Sudirman Kav. 75, Jakarta 12910 Tlp: 570 6762, 522 4522 Fax: 525 5610
CLIPAN FINANCE INDONESIA Gedung Wisma Slipi Lt. 6, Jl. Letjen. S. Parman Kav. 12, Jakarta Barat 11480 Tlp: 530 8005 Fax: 530 8026/27 Website: www.clipan.com
GE FINANCE INDONESIA Gedung BRI II, 25th Floor, Jl. Jend. Sudirman, No. 42-46, Jakarta 10210 Tlp: 574 4966 Fax: 574 4933 Website: www.ge.com
COMMERCE FINANCE Jl. Gading Kirana Utara Blok H 10/1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14241 Tlp: 451 6226 Fax: 458 57381-2 Website: www.cfinance.co.id
HASJRAT MULTIFINANCE Jl. R.P. Soeroso 38, Jakarta 10350 Tlp: 390 5912-14, 390 0719 Fax: 314 0609, 390 4114
DANAREKSA FINANCE Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14, Jakarta 10110 Tlp: 350 9777, 350 9888 Fax: 352 2495
HD FINANCE Plaza Kelapa Dua Lt. 2, Jl. Panjang Arteri Kelapa Dua No. 29 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11550 Tlp: 535 9491 Fax: 535 9492
CAKRAWALA CITRAMEGA MULTIFINANCE Komp Ciputat Indah Permai Blok D / 23, Jl. Ir. H Juanda No. 50 Ciputat, Tanggerang 15419 Tlp: 747 13621-3 Fax: 749 7914
DANASUPRA ERAPASIFIC Menara Batavia Lt. 29, Jl. KH. Mas Mansyur, Kav. 126, Jakarta Pusat 12930 Tlp: 572 2377 Fax: 572 2376
HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY FINANCE INDONESIA Kawasan Industri Pulo Gadung Jl. Pulokambing II Kav I-II No. 33, Jakarta Tlp: 461 1688 Fax: 461 4706
CAPITALINC FINANCE Gedung Recapital Lt. 9, Jl. Adityawarman No. 55 Kebayoran Baru, Jakarta 12160 Tlp: 726 0025 Fax: 726 0626
DANMOTOR UNICO FINANCE c/o PT. Dan Motors Vespa Indonesia, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 14250 Tlp: 452 3311,425 0412 Fax: 452 3555
IBJ VERENA FINANCE Sentral Senayan I lt 6, Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno Jakarta 10270 Tlp: 572 4101 Fax: 572 4102
CATERPILLAR FINANCE INDONESIA The Garden Centre Building, Suite #5-12, Cilandak Commercial Estate, Jalan Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560 Tlp: 781 0686 Fax: 781 0680
DANPAC FINANCE Plaza ABDA lantai 8, Jl. jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190 Tlp: 514 01260 Fax: 514 01267
INDOJASA PRATAMA Sudirman Park Blok C 29-31, Jl. K. H. Mas Mansyur Kav. 35, Jakarta 10220 Tlp: 579 42440 Fax: 579 42446
PT BUANA FINANCE Tbk Chase Plaza, Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Tlp: 520 8066 Fax: 520 8055 Website: www.buanafinance.co.id
PT Bussan Auto Finance Gedung Sentral Mulia Lt 12, Jl. HR Rasuna Said Kav. X-6 No. 8, Jakarta 12940 Tlp: 522 2166 Fax: 522 2165
IFS CAPITAL INDONESIA ANZ Tower 10th Fl, Jl. Jend. Sudirman Kav 33A, Jakarta 10220 Tlp: 579 01090 Fax: 579 01080 Website: www.ifscapital.co.id
KOMATSU ASTRA FINANCE Menara FIF Lt. 10 Suite 101 Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Cilandak, Jakarta 12440 Tlp: 7591 6848 Fax: 7591 6849
MAXIMA INTI FINANCE Graha Maxima Jl. Sunter Kemayoran No. 18 Jakarta Utara Tlp: 653 07278 Fax: 653 07251
INDOMOBIL FINANCE INDONESIA Wisma Indomobil I, 11th Fl, Jl. MT. Haryono, Kav. 8, Jakarta 13330 Tlp: 856 4846 Fax: 856 4381 Website: www.indomobilfinance.com
KRESNA REKSA FINANCE Plaza ABDA Lantai 28, Jl. Jend Sudirman Kav. 59 Jakarta Pusat 12190 Tlp: 514 01725-27 Fax: 514 01728
MNC FINANCE Jl. Abdul Muis No. 36 C-F, Jakarta 10160 Tlp: 385 8080, 386 3636 Fax: 384 8431
INDOSURYA FINANCE Gedung Indosurya Center Lt. 6 Jl. M. H. Thamrin No. 3 Jakarta 10110 Tlp: 389 09021 Fax: 389 00102
MAGNA FINANCE Komp. Plaza Pasifik B1 A2 No. 25-27, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara Tlp: 458 65720 Fax: 458 65875
INTAN BARUPRANA FINANCE Intraco Penta Building 2nd Fl, Jl. P. Jayakarta, No. 115 Blok C1-2-3, Jakarta 10730 Tlp: 628 3333, 639 3538 Fax: 628 3391
MANDALA MULTI FINANCE Jl. Cideng Barat No. 47 A, Jakarta Pusat 10150 Tlp: 6386 3084 Fax: 638 63089 Website: www.mandala finance.com
INTENSIF MULTI FINANCE Komp. Ruko Golden Truly Plaza Blok A No. 36, Jl. RS. Fatmawati No. 15, Jakarta Selatan 12420 Tlp: 759 00563, 759 00564 Fax: 750 7543
MANDIRI FINANCE INDONESIA Graha Mandiri, Jl. Griya Utama Raya, Kav. 1-2 Sunter Kemayoran, Jakarta Utara 14350 Tlp: 658 33055 Fax: 658 33865
INTERNUSA TRIBUANA CITRA MULTI FINANCE Komplek Marinatama Blok E No. 7, Gunung Sahari Ancol, Jakarta Utara Tlp: 647 14849, 645 5124 Fax: 647 14828, 645 5123
PT MEGA CENTRAL FINANCE Wisma 76 Lantai 16, Jl. Letjend. S. Parman Kav. 76 Slipi, Jakarta 11410 Tlp: 536 66627, 536 66628 Fax: 536 66698 MITSUI LEASING CAPITAL INDONESIA Permata Plaza, 11th Fl. Suite 1106, Jl. M.H. Thamrin Kav. 57, Jakarta 10350 Tlp: 390 3238 Fax: 390 3245 Website: www.mitsuilease.co.id MULTINDO AUTO FINANCE Jl. Pandanaran No. 119A, Semarang 50243 Tlp: (024) 8311130 Fax: (024) 8445254, 8445650
PT MANDIRI TUNAS FINANCE Graha Mandiri Lantai 3A, Jl. Iman Bonjol No. 61, Jakarta Pusat 10310 Tlp: 230 5608 Fax: 230 5618 Website: www.mtf.co.id
MULTI ADIPRAKARSA MANUNGGAL (KARTUKU) Plaza Setiabudi 2, F3 Suite 302-305, Jl. HR. Rasuna Said Kav 62, Kuningan Jakarta Selatan Tlp: 299 15699 Fax: 529 03064
JAYA FUJI LEASING PRATAMA Jaya Building 12th Floor, Jl. MH. Thamrin No. 12, Jakarta 10340 Tlp: 319 31750 Fax: 319 25430
MASHILL INTERNATIONAL FINANCE Jl. Sultan Iskandar Muda (Arteri Pondok Indah) RT 013/02 No. 13 B, Jakarta Selatan 12240 Tlp: 725 7201 Fax: 725 0510
NATIONAL FINANCE Gd. Artha Graha Lt. 20, Jl. Jend Sudirman, Kav 52-53, Jakarta 12190 Tlp: 515 2930 Fax: 515 3265
KARYA TECHNIK MULTIFINANCE Jl. Kali Besar Barat No. 37, Jakarta 11230 Tlp: 691 0382 Fax: 691 6267
MEGA FINADANA FINANCE Jl. Abdul Muis No. 34, Jakarta 10160 Tlp: 348 35325 Fax: 345 9559
ITC AUTO MULTI FINANCE Graha Atrium Lantai 5, Jl. HR Rasuna Said Kav. B 10-11, Jakarta 12910 Tlp: 522 5902-04 Fax: 522 6078-79
MITRA DANA PUTRA UTAMA FINANCE JL. Gajah Mada Kompleks Duta Merlin Blok D 3-6, Jakarta Pusat 10130 Tlp: 638 66017, 638 66018 Fax: 630 7211 KEMBANG DELAPAN DELAPAN MULTIFINANCE Jl. Bungur Besar Raya No. 88, Jakarta Pusat 10610 Tlp: 428 78888 Fax: 428 03619 Website: www.kembang88.com
MITSUBISHI UFJ LEASE & FINANCE INDONESIA Mid Plaza I Lt. 10, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 10-11, Jakarta 10220 Tlp: 573 5905 Fax: 573 5906
KENCANA INTERNUSA ARTHA FINANCE (KITA FINANCE), Gedung KITA Finance, Jl. RS. Fatmawati No. 16, Jakarta 12420 Tlp: 759 08899 Fax: 759 06875 Website: www.kitafinance.com Koexim Mandiri Finance Menara Mulia Suite 2007, Jl. Jend Gatot Subroto Kav 9-11, Jakarta 12930 Tlp: 525 7261 Fax: 525 7260
PT NUSA SURYA CIPTADANA Jl. Brigjen Katamso No. 5, Slipi Kel. Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat Tlp: 568 5000/ 5686666 Fax: 563 3719 website: www.nusantara-sakti.com
OLYMPINDO MULTI FINANCE Jl. Pecenongan Raya No. 45, Jakarta Pusat 10120 Tlp: 352 2238 Fax: 384 2104
ORIX INDONESIA FINANCE Wisma Kyoei Prince, 24th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 3-4, Jakarta 10220 Tlp: 572 3041 Fax: 572 3074
PT MEGA AUTO FINANCE Wisma 76 Lt. 16 Jl. Letjend. S. Parman Kav. 76 Slipi, Jakarta Barat 11410 Tlp: 536 66627/28 Fax: 536 66697/98
OTOMAS MULTI FINANCE Komp. Dutamas Fatmawati Blok B.1 No. 25-26, Jl. Raya Fatmawati No. 39, Jakarta 12150 Tlp: 722 0279 Fax: 722 0881
PANN MULTI FINANCE Jl. Cikini IV No. 11 Jakarta Pusat 10330 Tlp: 319 22003 Fax: 319 22980
PT OTO MULTIARTHA Gedung Summitmas II, Lantai 18, Jl. Jend. Sudirman Kav.61-62, Jakarta Tlp: 522 6410 Fax: 522 6424 Website: www.oto.co.id
RBS FINANCE INDONESIA Jakarta Stock Exhange Tower II, 11th Fl Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190 Tlp: 515 6000, 515 6788/6888 Fax: 515 4410
SMART MULTI FINANCE Jl. Gunung Sahari Raya No. 2 B, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat 10720 Tlp: 628 4912 Fax: 659 2594 Website: www.smartfinance.co.id
REKSA FINANCE Maspion Building 6th Fl Unit E1, Jl. Gunung Sahari Raya No. 18, Jakarta 14420 Tlp: 647 01281 Fax: 647 01287
SMFL LEASING INDONESIA Summitmas II, 12th Fl Jl. Jend. Sudirman Kav 61-62, Jakarta Tlp: 520 2083 Fax: 520 2088
RESONA INDONESIA FINANCE Gedung Bank Resona Perdania Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41, Jakarta Pusat 10210 Tlp: 570 1956 Fax: 570 1961
SUN PRIMA NUSANTARA PEMBIAYAAN Jl. Cideng Timur No. 15 D Jakarta Pusat 10130 Tlp: 632 9812 Fax: 634 0228, 632 6783
PAN PACIFIC OTO FINANCE Jl. Mampang Prapatan Raya No. 2 D-E, Jakarta Selatan 12790 Tlp: 791 83929 Fax: 794 4415
RIDEAN FINANCE Jl. Pemadam Kebakaran No. 11, Jakarta Pusat 10410 Tlp: 633 1032, 633 2027 Fax: 633 1032
PARAMITRA MULTIFINANCE Kompleks Simprug Gallery, Jl. Teuku Nyak Arief No.10-R, Jakarta 12220 Tlp: 727 87845 Fax: 727 87846 Website: www.pmf.co.id
SARANA GLOBAL FINANCE INDONESIA Jl. Fatmawati Raya No.29, Cilandak Jakarta Selatan 12430 Tlp: 750 9161 Fax: 750 9169
PARA MULTIFINANCE Jl. Wijaya I No. 19 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170 Tlp: 728 00818 Fax: 728 00978
SADIRA FINANCE Menara Global Lt. 20, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27 Jakarta Tlp: 528 92097 Fax: 528 92133
PPA FINANCE Sampoerna Strategic Square 9th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta Tlp: 5795 1419 Fax: 5795 1420
SASANA ARTHA FINANCE Jl. Agung Karya IV Blok B No. 19 Sunter Podomoro, Jakarta Utara 14340 Tlp: 651 0789 Fax: 650 4283
PRATAMA INTERDANA FINANCE Wisma SMR Ground Fl, Jl. Yos Sudarso, Kav. 89 Jakarta 14350 Tlp: 650 2222 Fax: 650 8141
SATYA ADHIKA BHAKTI MULTIFINANCE Gedung Graha Pangeran Lantai VII-D, Jl. A. Yani No. 28, Surabaya 60234 Tlp: (031) 829 2617 Fax: (031) 829 2616
SEJAHTERA PERTAMA MULTI FINANCE Jl. Raya Serpong No. 89 Serpong, Tangerang 15310 Tlp: 531 63999 Fax: 531 63988 PRATAMA SEDAYA FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 7885 9000 Fax: 7885 1220 Website: www.autocybercenter.com
STACO ESTIKA SEDAYA FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 788 59000 Fax: 788 51220 Website: www.autocybercenter.com
SUMMIT OTO FINANCE Summitmas II, 8th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62, Jakarta Selatan 12190 Tlp: 252 2788, 522 6601 Fax: 252 6388 Website: www.otofinance.co.id
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE Perkantoran Hijau Arcadia Tower B Lt. 11, Jl. TB. Simatupang Kav. 88, Jakarta 12520 Tlp: 781 7555 Fax: 781 9111, 788 47224
SEMESTA CITRA DANA Jl. Warung Buncit Raya No. 8 Mampang, Jakarta Selatan 12740 Tlp: 799 6219 Fax: 799 3343 / 799 3347 Website: www.semestafinance.com
SUZUKI FINANCE INDONESIA Gedung Atrium Mulia Lantai 5, Suite 501, Jl. HR Rasuna Said Kav. B 10-11, Kuningan, Jakarta Selatan 12910 Tlp: 522 6428 Fax: 522 6263, 252 5172
PRO CAR INTERNATIONAL FINANCE Gedung Victoria Lt. 7 Suite 701, Jl. Sultan Hasanudin No. 47-51, Jakarta Selatan 12160 Tlp: 725 5583 Fax: 725 5585
SIGMA CIPTA CARAKA Desa Sigma, German Centre Lt. 5 Jl. Kapten Subijanto DJ, BSD Tanggerang 15321 Tlp: 538 8538 Fax: 538 8505
SWADHARMA INDOTAMA FINANCE Wisma Indomobil I Lt. 10, Jl. MT. Haryono, Kav. 8, Jakarta 13330 Tlp: 857 9095 Fax: 857 4171 Website: www.ptsif.com
PRO MITRA FINANCE Gedung Victoria Lt. 7 Suite 702, Jl. Sultan Hasanudin No. 47-51, Jakarta Selatan 12160 Tlp: 725 5583 Fax: 725 5585
SINAR MITRA SEPADAN FINANCE Wisma Millenia Lt. 1 - 2 Jl. MT. Haryono Kav. 16, Jakarta 12810 Tlp: 831 9828 Fax: 831 9028 www.smsfinance.co.id
RABANA INVESTINDO Jl. Tomang Raya No. 48A, Jakarta 11430 Tlp: 566 9808-10 Fax: 567 1646, 566 9820
SINARMAS MULTIFINANCE Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta Pusat 10350 Tlp: 319 02888 Fax: 319 03589 Website: www.simasfinance.co.id
SWADHARMA BHAKTI SEDAYA FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 788 59000 Fax: 788 51220 Website: www.autocybercenter.com
SWADHARMA SURYA FINANCE Graha BIP Lt 3, Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 23, Jakarta 12930 Tlp: 527 9439-41, 525 8157 Fax: 252 1536
TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES Mega Plaza Building Lt. 8, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-3, Jakarta 12920 Tlp: 578 98999 Fax: 521 2919, 521 2920 Website: www.tafinance.com
U Finance Indonesia ANZ Tower Lt. 20 & 21, Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta 10220 Tlp: 5711 109 Fax: 573 1139 Website: www.ufinance.co.id
TEMPO UTAMA FINANCE Gedung Bina Mulia I Lt. 4, Jl. HR Rasuna Said Kav. 10, Jakarta 12950 Tlp: 520 2003 Fax: 525 5131
TRANS PACIFIC FINANCIAL SERVICES Menara Imperium Lt. 18, Jl. HR Rasuna Said Kav. 1, Jakarta 12980 Tlp: 828 2712, 830 6610 Fax: 835 3911
VARIA INTRA FINANCE Gedung Rahardjo Lt. 4 Ruang B, Jl. Roa Malaka Utara No. 5-6, Jakarta 11230 Tlp: 691 3639 Fax: 691 3639
TIFA FINANCE Tifa Building 1st Fl, Jl. Kuningan Barat 26, Jakarta 12710, Tlp: 520 0667, 525 2029 Fax: 522 9273, 526 2425 Website: www.tifafinance.co.id
TRIHAMAS FINANCE Ambassador Kuningan Shop Office No. 18, Jl. Prof. Dr. Satrio, Jakarta 12940 Tlp: 576 0501 Fax: 576 0509
VERENA OTO FINANCE Gedung Bank Panin Lt. 3, Jl. Pecenongan no. 84, Jakarta Pusat 10120 Tlp: 350 4890 Fax: 350 4891
TIGA BERLIAN AUTO FINANCE KTB Annex Building 5th Fl, Jl. Jend. A. Yani Proyek Pulomas, Jakarta Timur 13210 Tlp: 471 1085 Fax: 471 4963 Website: www.tigaberlianfinance.com
WOKA INTERNATIONAL FINANCE Jl. Teuku Cik Ditiro No. 38, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Tlp: 315 7501; 392 1358 Fax: 319 02809
TIRTA LARASTAMA DINAMIKA FINANCE Jl. Sultan Iskandar Muda 38 B, Arteri Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240 Tlp: 726 7521, 726 7522 Fax: 726 7523
TRUST FINANCE INDONESIA Gedung Artha Graha Lt. 21, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Tlp: 515 5477 Fax: 515 5484
TOPAS MULTI FINANCE Kompleks Plaza Kelapa Gading Blok A7, Jl. Boulevard Barat Raya Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240 Tlp: 458 51520 Fax: 458 51530
WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Mega Glodok Kemayoran Office Tower B Lt. 2, Jl. Angkasa Kav. B-6, Kota Baru, Jakarta 10610 Tlp: 266 46600 Fax: 657 01524
Bagi anggota APPI yang ingin mencantumkan logo perusahaan harap menghubungi sekretariat APPI di No. Telp: (021) 52880113 atau email:
[email protected]
upcoming event l
24 November 2011 Workshop “A to Z Multifinance Business (An Overview For Fit & Proper Test Preparation)” English Version Hotel Ritz Carlton, Jakarta
l 7 Desember 2011 PERTEMUAN ANGGOTA DAN APRESIASI APPI 2011 Financial Hall-Graha Niaga Lt.2, Jakarta l
15-17 Desember 2011 Workshop “How to be A Good & Qualified Multi-finance Branch Manager” (for automotive Financing) R. Cempaka, Hotel Santika – Bogor, Jawa Barat
l 20 Desember 2011 APPI Fun Golf Tournament X Jakarta
Untuk Keterangan Lebih Lanjut Hubungi: Sekretariat APPI Gedung Plaza Sentral Lt.14, Jl. Jend. Sudirman Kav.47 Jakarta 12930 Telp: (62-21) 52880113, Fax: (62-21) 52880114, Email:
[email protected]