Bab 3
NEGARA SEDANG BERKEMBANG
Tujuan Umum Pada materi negara sedang berkembang, mahassiwa diharapkan mampu menjelaskan : - Pembagian Negara di Dunia - NSB menurut Michael P. Todaro - NSB menurut Meier & Baldwin - Tinjauan Struktur Ekonomi Dunia ke 3 - Negara Terburuk di Dunia
Komptensi Utama Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik negara sedang berkembang dengan berbagai tinjauan
Kompetensi Pendukung Mahasiswa mampu menggambarkan kondisi riil negara sedang berkembang di berbabagai belahan dunia.
Evaluasi Hasil tanya jawab dan tugas kelompok
3.1. PENGELOMPOKKAN NEGARA Dalam mempelajari ekonomi pembangunan pemahaman akan konsep pembangunan ekonomi dan negara sedang berkembang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Mempelajari ekonomi pembangunan sama halnya mempelajari tentang seluk beluk keadaan di negara sedang berkembang itu sendiri, dengan demikian sebelum mempelajari teori-teori ekonomi pembangunan, terlebih dahulu harus mengetahui apa dan bagaimana negara sedang berkembang itu.
46
Dwi Susilowati
Pada dasarnya pembagian suatu negara dapat digolongkan menjadi 3, kategori
yaitu : negara terbelakang, negara sedang
berkembang dan negara maju. Untuk mengetahui dengan pasti apakah suatu negara masuk kategori negara berkembang atau bukan tidaklah mudah., sebab dibutuhkan banyak syarat atau indikator yang mungkin tidak dapat dipenuhi oleh suatu negara. Oleh karena itu suatu negara kaya belum tentu menjadi negara maju, karena ada beberapa syarat yang tidak dapat dipenuhi.seperti kemajuan di bidang ekonomi, teknologi dan kondisi sosial politik. Negara miskin atau terbelakang pada umumnya di masukan dalam kategori negara sedang berkembang. Apabila dibandingkan sebetulnya memasukkan negara miskin atau terbelakang dalam kategori negara sedang berkembang adalah kurang pas, sebab kondisi kedua negara tersebut sangat berbeda. Sehingga apabila berbicara masalah negara sedang berkembang akan selalu terkait di dalamnya tentang negara miskin itu sendiri. Penggolongan negara yang tidak tegas di dunia ini menjadi suatu permasalahan sendiri, namun demikian menggolongkan kategori suatu negara sebaiknya menggunakan indikator atau ciri-ciri yang paling dominan. Sebelum berbicara masalah negara sedang berkembang terlebih dahulu perlu diketahui tentang negara miskin atau negara terbelakang. 1. Negara Terbelakang Menurut
Paul
Hoffman
(Ekonomi
Pembangunan
dan
Perencanaa, dalam M.L Jhingan, 1993), menggabarkan keadaan suatu negara terbelakang dalam suatu ungkapan sebagai berikut : setiap orang dapat memahami suatu negara terbelakang apabila ia melihatnya. Ia adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan, kota yang dipadati Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
Dwi Susilowati
47
oleh pengemis dan penduduk desa yang sulit untuk mencari nafkah di kampung halamannya sendiri. Ia adalah suatu negara yang jarang memiliki suatu industri, seringkali dengan persediaan tenaga dan listrik yang tidak memadai. Negara seperti itu biasanya tidak memiliki jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai dan komunikasi yang ada biasanya buruk. Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit. Sebagian besar masyarakatnya miskin, ada pula beberapa daerah yang makmur dengan segelintir penduduk yang hidup dalam kemewahan. Sistem perbankan jelek, pinjaman dalam kecil terpaksa diperoleh dari pemilik uang yang tidak lebih baik daripada seorang lintah darat. Di antara ciri menonjol negara terbelakang adalah ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri dari bahan mentah, hasil tambang atau buah-buahan atau beberapa bahan makanan dan mungkin ditambah dengan sedikit hasil kerajinan tangan yang halus. Penanaman atau pengusahaan ekspor bahan mentah seringkali berada di tangan perusahaan asing. Menurut World Development Report 1982, 48,3 persen penduduk dunia termasuk golongan penduduk yang terbelakang dengan pendapatan perkapita kurang dari $ 300 USA. Di lain pihak 16,3 persen penduduk dunia yang hidup di negara industri mempunyai pendapatan perkapita sebesar $ 10.320 USA dan hanya 4 negara pengekspor minyak Asia Barat dengan penduduk hanya sebesar 0,3 persen penduduk dunia mempunyai pendapatan perkapita sebesar $ 12.630 USA. Dari angka tersebut menggambarkan betapa luasnya kemiskinan di dunia ini. Kebanyakan negara miskin ini terletak di kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latin.
Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
Dwi Susilowati
48
2. Negara Sedang Berkembang Karakteristik atau ciri-ciri negara berkembang satu dengan yang lain tidak sama, seperti misal kondisi negara berkembang di Asia tentu tidak sama persis dengan kondisi negara berkembang di Afrika atau Amerika Latin. Namun demikian bukan berarti bahwa karakteristik atau ciri-ciri negara berkembang tidak bisa di generalisasikan. Untuk itu dalam bab ini akan dibahas karakteristik atau ciri-ciri negara sedang berkembang dari beberapa pendapat: a. Menurut Michael Todaro Mengklasifikasikan ada 6 kategori atau ciri-ciri suatu negara berkembang ( Economic Development, 2000), yaitu: 1) Tingkat kehidupan yang rendah Di negara berkembang pada umumnya ditandai dengan adanya tingkat kehidupan yang rendah. Sebagian besar penduduknya hidup dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Tingkat kehidupan yang rendah ini dapat diwujudkan dalam bentuk secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara kuantitatif dapat diwujudkan dalam bentuk tingkat pendapatan yang rendah (kemiskinan), secara kualitatif dalam wujud fasilitas perumahan yang tidak memadai, sarana kesehatan yang buruk, pendidikan terbatas atau tidak berpendidikan sama sekali, tingkat kematian bayi yang tinggi, umur penduduk yang pendek, harapan kosong dan pada umumnya disertai dengan perasaan kacau dan putus ada. 2) Tingkat produktivitas yang rendah Sebagian besar tingkat kehidupan penduduk di negara berkembang sangat rendah, hal ini mengakibatkan produktivitas Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
49
Dwi Susilowati
sebagian besar penduduk juga menjadi rendah. Berbeda sekali keadaannya bila dibandingkan dengan tingkat produktivitas penduduk di negara maju. Produktivitas yang rendah ini terutama produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan yaitu perbandingan antara out put yang dihasilkan dengan in put pertenaga kerja sangat kecil. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan beberapa konsep dasar ekonomi. Sebagai contoh misalnya
:
prinsip
penghapusan
produktivitas
marjinal
menyatakan bahwa, jika meningkatnya jumlah faktor variabel tenaga kerja yang dipergunakan untuk memenuhi jumlah faktor lain (modal, tanah, material dll), maka diluar jumlah tertentu, ekstra atau produk marjinal faktor variabel lain akan turun, oleh karena itu rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja bisa juga disebabkan dengan tidak adanya atau kurangnya berbagai faktor input/ masukan komplementer, seperti modal fisik atau manajemen yang berpengalaman. Untuk mengatasi hal tersebut sebagai argumen yang diajukan adalah tabungan-tabungan dalam negeri dan keuangan dari luar negeri haruslah di mobilisasikan untuk mempercepat pembentukan investasi baru dalam barang-barang modal fisik dan juga untuk menyediakan stok modal tenaga kerja manusia seperti, keterampilan manajerial melalui investasi di bidang pendidikan dan latihan. 3) Pertumbuhan populasi dan beban tanggungan yang tinggi. Di negara berkembang tingkat pertumbuhan penduduk masih sangat tinggi, dengan demikian tingkat kelahiran juga semakin tingkat dan sebagai akibatnya jumlah penduduk Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
50
Dwi Susilowati
semakin bertambah besar. Rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk di negara sedang berkembang ini diatas 2 persen pertahun. Berbeda dengan keadaan di negara maju dimana tingkat pertumbuhan penduduk ini rata-rata kurang dari 1 persen pertahun. Dengan jumlah penduduk yang semakin membengkak ini mengakibatkan beban tanggungan juga semakin tinggi. Anak-anak dan orang tua merupakan suatu beban tanggungan yang secara ekonomi mereka termasuk golongan yang nonproduktif. Tabel 3-1 Jumlah Penduduk di beberapa Negara Asia 2000 2005 2009 (dlm juta) (dlm juta) (dlm juta) 1.267 1.308 1.334 Cina 1.047 1.135 1.203 India 205 220 232 Indonesia 138 153 164 Pakistan 141 153 164 Bangladesh 77 85 92 Filipina 127 128 128 Jepang 78 83 87 Vietnam 62 65 68 Thailand 47 48 49 Korea Selatan 23 26 28 Malaysia 7 7 7 Hongkong 4 4 5 Singapura Sumber : IMF, World Economic Outlook Oktober 2009 Negara
Dari tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 penduduk Asia yang paling banyak adalah pada negara Cina, yaitu sebesar 1,334 milyar jiwa. Dengan jumlah penduduk sebesar itu Cina juga menduduki ranking pertama jumlah penduduk di dunia. Rangking ke dua jumlah penduduk Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
Dwi Susilowati
51
terbanyak tingkat Asia adalah India dengan jumlah penduduk sebanyak 1.203 juta jiwa. Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 232 juta jiwa menduduki ranking ketiga di tingkat Asia. Menurut hasil survei harian the Asian Wall street journal edisi 23 Oktober 2000, mengenai ekonomi Asia yang diberi judul The changing Face of Asia, menunjukkan bahwa secara garis besar memberikan gambaran perubahan besar yang bakal terjadi di Asia di masa yang akan datang. Perubahan yang paling besar adalah di sektor demografi. Perubahan dalam sektor demografi tidak akan terjadi dalam waktu yang pendek, tetapi jangka waktu yang panjang sekitar 10, 20, atau 30 tahun mendatang. Sementara itu, Singapura sepuluh tahun yang akan datang akan menjadi negara paling kaya di Asia menggantikan posisi Jepang, sebaliknya untuk Indonesia, India dan Filipina menempati posisi paling bawah. (Kompas, 7 November 2000) 4) Tingkat pengangguran dan pengangguran semu yang tinggi. Salah satu faktor yang mengakibatkan rendahnya tingkat kehidupan penduduk di negara sedang berkembang adalah kurangnya penggunaan tenaga kerja yang ada secara efisien. Tenaga kerja yang ada masih banyak yang bekerja tetapi terkadang tidak sesuai dengan tingkat keahlian yang dipunyai, sehingga mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak optimal. Jenis tenaga kerja yang seperti ini seringkali dikategorikan sebagai pengangguran semu. Pada umumnya penduduk di negara sedang berkembang bekerja secara serabutan dan kebanyakan mereka mengerjakan Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
52
Dwi Susilowati
pekerjaan-pekerjaan kasar seperti buruh bangunan buruh industri, dan sebagainya. Hal ini terutama terjadi untuk penduduk yang tinggal dipedesaan yang pada umumnya tingkat pendidikannya rendah, skill rendah dan ditandai dengan tingkat penghasilan yang rendah pula. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk juga mendorong semakin banyak jumlah tenaga yang menganggur. Untuk menyerap tenaga kerja yang menganggur ini seringkali Pemerintah mengalami suatu kendala yaitu kurangnya dana atau minimnya tingkat investasi yang ada. Tabel 3-2 Jumlah Pengangguran Terbuka menurut Tingkat Pencapaian Pendidikan di Indonesia 2007 –2009 No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tingkat Pencapaian Pendidikan Tidak sampai SD SD SMP SMK/U Diploma I/II/III/Akedemi Universitas
2007 (Agst)
2008 (Agst)
532.820 2.179.792 2.264.198 4.070.553 397.191 566.588
547.038 2.099.968 1.973.986 3.812.522 362.683 598.318
2009 (Feb) 2.620.049 2.054.682 2.133.627 1.337.586 486.399 626.621
Total 10.011.142 9.394.515 9.258.964 Sumber : BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional, 2007, 2008 dan 2009 Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa, jumlah pengangguran yang paling besar pada tahun 2007 dan 2008 adalah lulusan sekolah menengah umum dan kejuruan yaitu sebesar 4.070.553 orang dan 3.812.522 orang, namun pada tahun 2009 menurun menjadi 1.337.586 orang. Jauh separuh di bawahnya, namun masih merupakan jumlah yang besar, adalah jumlah penganggur Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
53
Dwi Susilowati
yang selesai pendidikan SD, yaitu 2.054.682 orang dan SLTP 2.133.627
orang
pada
tahun
2009.
Pada
tahun
2009
pengangguran tertinggi berada pada tingkat pendidikan tidak tamat SD yaitu sebesar 2.620.049 orang. Jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi tidak besar namun, dari persentase terhadap total lulusannya, jumlah 486.399 orang (diploma I/II/III/Akademi) dan 626.621 orang (sarjana universitas) adalah tinggi. 5) Ketergantungan yang sangat terhadap produksi pertanian dan produk-produk pokok ekspor. Sebagian besar penduduk di negara sedang berkembang tinggal di daerah pedesaan, yaitu sekitar 80 persen dengan mata pencaharian sebagai petani. Dengan demikian produk dari pertanian merupakan hasil utama penduduk sehingga penduduk sangat tergantung pada hasil pertaniannya. Pada umumnya pertanian yang dikerjakan penduduk termasuk pertanian dalam skala kecil dengan produksi yang relatif kecil pula. Biasanya di luar sektor pertanian penduduk tidak mempunyai keahlian/ keterampilan lain, sehingga apabila ada masalah yang berkaitan dengan pertanian, seperti
bencana alam, penduduk menjadi
kehilangan mata pencahariannya. Karena
hasil
utama
penduduk
di
negara
sedang
berkembang dari sektor pertanian, maka produk dari hasil pertanian ini yang dapat di ekspor. Dengan demikian ekspor penduduk di negara berkembang masih didominasi dari hasil pertanian. Di lihat dari struktur perekonomiannya negara sedang berkembang mempunyai orientasi pada sektor pertanian Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
54
Dwi Susilowati
terhadap pendapatan nasional mempunyai prosentase yang paling besar jika dibandingkan dengan sumbangan dari sektor industri dan jasa. 6) Dominasi, dependensi dan vulnerabilitas (sifat mudah tersinggung/ terpengaruh) dalam hubungan internasional. Di negara sedang berkembang yang masih didominasi adanya tingkat kehidupan yang rendah, yang ditandai dengan rendahnya tingkat pendapatan disertai dengan adanya distribusi penduduk yang dapat dikatakan timpang, tingginya tingkat pengangguran dan sebagiannya merupakan suatu masalah tersendiri. Hal itu semakin mengakibatkan adanya suatu ketidak adilan bila dibandingkan dengan keadaan di negara maju jauh berbeda. Akibat lain adalah adanya peran yang sangat dominan yang
dilakukan
oleh
negara
maju
dalam
hubungan
internasionalnya mengakibatkan negara sedang berkembang semakin tertekan. Konstribusi negara sedang berkembang yang sangat
kecil
terpengaruh
ini atau
mengakibatkan mudah
negara
tersinggung
sedang
mudah
karena
merasa
diperlakukan tidak adil. Sebagai negara sedang berkembang tidak kuasa untuk melawan dominasi negara maju ini karena negara berkembang memang tidak mempunyai bargaining power. 2. Menurut MEIER dan BALDWIN Menurut Meier dan Baldwin (dalam Todaro, Economic Development, 2000, ada 6 sifat ekonomi yang terdapat di negara berkembang, yaitu : Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
Dwi Susilowati
55
1. Produsen barang-barang primer Negara sedang berkembang pada umumnya mempunyai struktur perekonomian pada sektor pertanian. Sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian. Hanya sebagian kecil saja penduduk yang bekerja di sektor non pertanian. Hasil dari sektor pertanian ini dapat dikatakan merupakan hasil dari sektor primer, sedang apabila hasil itu dari sektor industri, maka dikatakan sektor sekunder dan bila dari hasil jasa maka dikatakan sektor tersier. Semakin maju suatu negara maka semakin kecil sumbangan sektor primer ini terhadap pendapatan nasionalnya dan sebaliknya semakin besar sumbangan sektor industri dan jasa. Adapun yang dimaksud dengan sektor primer ini adalah produksi dari hasil pertanian, kehutanan dan perikanan. Produksi sekunder meliputi hasil-hasil dari sektor industri, pertambangan dan bangunan. Sektor tersier meliputi hasil dari jasa-jasa seperti listrik, air minum, pemeliharaan kesehatan, pengangkutan, perdagangan, perhubungan dan sebagainya. Sebagian besar yaitu sekitar 60 persen penduduk di negara berkembang sangat menggantungkan pendapatannya dari sektor primer. Hal ini dimungkinkan mengingat potensi sumber daya alam seperti, tanah di negara sedang berkembang relatif masih belum digunakan secara luas, disamping itu tenaga kerja yang ada kurang memiliki skill di bidang lainnya, selain pada sektor primer. Ciri yang menonjol di sektor primer ini ada penggunaan tenaga kerja yang melimpah dan tidak diperlukan keahlian
Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
Dwi Susilowati
56
khusus, yang pada umumnya tenaga kerjanya merupakan tenaga kerja secara turun temurun. 2. Masalah tekanan penduduk Masalah penduduk di negara berkembang lebih banyak sebagai suatu beban bagi negara. Penduduk yang meningkat terus akan menjadikan suatu tekanan bagi kebijaksanaan pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah. Adapun masalah yang dapat ditimbulkan akibat perkembangan penduduk yang pesat ini antara lain, semakin meningkat tingkat pengangguran yang disebabkan makin menyempitnya luas lahan yang dimiliki jumlah penduduk yang besar yang diakibatkan masih tingginya angka kelahiran dan semakin berkurangnya angka kematian, semakin tingginya beban tanggungan yang harus dipikul, hal ini disebabkan makin banyaknya jumlah anakanak dan orang tua yang harus ditanggung. 3. Sumber-sumber alam belum banyak yang diolah Sumber alam di negara berkembang belum banyak yang diolah padahal negara berkembang terkenal akan kekayaan sumber alamnya. Dengan demikian sumber alam di negara berkembang masih sangat potensial dan belum menjadi sumbersumber yang riil. Adapun masih bersifatnya potensial sumber alam di negara berkembang ini disebabkan terbatasnya kapital, skill dan jiwa kewiraswastaan yang dimiliki oleh penduduk negara berkembang. Pemanfaatan sumber alam di negara pada umumnya masih terbtas pada golongan tertentu saja yang mengambil manfaatnya. Artinya hanya sebagian kecil saja, yang
Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
Dwi Susilowati
57
dapat menikmati kekayaan alam tersebut dengan demikian masih belum adanya suatu pemerataan. 4. Penduduk masih terbelakang Secara ekonomi, penduduk di negara berkembang relatif masih sangat terbelakang, artinya kualitas penduduk sebagai faktor produksi masih sangat rendah. Penduduk sebagai pelaku ekonomi masih kurang efisien, kurang mobil dalam pekerjaan baik secara vertikal maupun horisontal. Pada umumnya penduduk sulit untuk diajak berkembang dalam usaha meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Penduduk sulit untuk berganti pekerjaan, lebih-lebih untuk jenis pekerjaan yang sama sekali baru. 5. Kekurangan kapital Negara berkembang pada umumnya merupakan negara miskin dengan demikian modal (kapital) di negara berkembang sangat kurang, kekurangan modal ini disebabkan rendahnya investasi yang ada. Rendahnya investasi disebabkan rendahnya tingkat penghasilan penduduk yang disebabkan rendahnya produktivitas. 6. Orientasi perdagangan ke luar negeri Hampir semua negara di dunia ini mengadakan hubungan ekonomi dengan negara lain. Hubungan ekonomi ini dapat berbentuk hubungan perdagangan antar negara. Hubungan perdagangan terjadi mengingat suatu negara tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhannya tanpa melakukan kerja sama dengan negara lain. Demikian juga dengan negara sedang berkembang pada umumnya melakukan transaksi ekspor dan Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
58
Dwi Susilowati
impor dengan negara maju atau dengan sesama berkembang berkembang lain. Pada umumnya negara sedang berkembang mengandalkan ekspor pada hasil-hasil pertanian yang masih berupa barang mentah atau barang setengah jadi. Dengan ekspor barang semacam itu nilai tukarnya rendah, jelas sekali hal itu kurang menguntungkan bagi negara berkembang karena nilai produknya dinilai sangat rendah sekali. Ekspor bagi negara sedang berkembang merupakan sumber pendapatan negara yang sangat diandalkan sebagai sumber devisa. Dengan demikian pendapatan devisa negara lebih banyak tergantung pada hasil ekspor ini.
3.2. STRUKTUR EKONOMI DUNIA KETIGA Negara sedang berkembang sering juga dikatakan sebagai negara dunia ketiga, dengan berbagai keanekaragaman struktural. Menurut Todaro, ada tujuh komponen besar negara dunia ketiga (Economic Development, 2000, yaitu : 1. Besarnya ukuran negara Negara sedang berkembang pada umumnya mempunyai ukuran negara yang cukup luas, dengan penduduk yang besar, seperti negara Cina, India dan Indonesia. Namun ada juga negara sedang berkembang dengan ukuran negara yang tidak luas dan jumlah penduduk yang sedikit, seperti negara Paraguay, Nepal, Yordania dan Chad. Memang tidak ada hubungan antara luas negara dengan tingkat pendapatan.. sebagai contoh
negara
Singapura, sebagai negara kecil dengan jumlah penduduk sedikit namun tingkat pendapatan perkapitanya sangat tinggi. Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
59
Dwi Susilowati
2. Evolusi historisnya Sejarah negara sedang berkembang adalah merupakan negara bekas jajahan, baik bekas jajahan Eropa maupun Amerika. Di kawasan Asia, seperti Indonesia merupakan bekas jajahan Belanda dan Jepang, Malaysia dan India bekas jajahan Inggris dan Filipina bekas jajahan Portugis dan Amerika. Oleh karena itu secara historis struktur perekonomian maupun politik negara sedang berkembang tidak terlepas dari bekas negara yang menjajahnya. 3. Bantuan fisik dan sumber tenaga manusia Bantuan fisik dalam hal ini adalah kekayaan yang dimiliki oleh negara secara fisik, seperti tanah, mineral, hutan dan sebagainya. Kekayaan secara fisik ini pada dasarnya adalah suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, sebab tidak semua negara mempunyai kekayaan ini. Negara-negara di Timur Tengah, merupakan negara yang kaya akan minyak sebaliknya negara Bangladesh, Ethiopia dan Kenya merupakan negara yang sangat sedikit lahan yang subur, begitu pula mineralnya. Di bidang penyediaan tenaga kerja manusia, maka pada umumnya jumlah tenaga kerja manusia di negara sedang berkembang
sangat melimpah. Pada dasarnya bukan sekedar
tersedianya jumlah tenaga kerja manusia yang diperlukan tetap juga kualitas atau ketrampilan yang dimiliki. 4. Sektor Pemerintah dan Swasta Peranan sektor pemerintah dan swasta pada negara sedang berkembang tidaklah sama. Pada umumnya sistem ekonomi yang digunakan adalah campuran, yaitu perekonomian yang didominasi oleh pemerintah maupun swasta. Peran yang sangat menonjol pada Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
60
Dwi Susilowati
negara
yang
sedang
berkembang
biasanya
adalah
sektor
pemerintah, sebab dengan alsan keterbatasan sumber daya manusia maka sektor-sektor yang vital dikuasai oleh pemerintah, sebaliknya sektor yang dianggap kurang vital diserahkan ke swasta. Kondisi di Amerika Latin adalah berbeda, sektor swasta lebih menguasai perekonomian. 5. Struktur Industri Struktur industri di negara sedang berkembang dikuasai oleh industri kecil dan menengah. Hal ini wajar mengingat modal yang dimiliki adalah relatif sedikit dan keterbatasan dalam memanajemen usaha. Industri-industri kecil ini pada awalnya merupakan industri rumah tangga atau home industry dengan pengelolaan secara kekeluargaan.Industri-industri besar pada umumnya dikuasai oleh investor asing yang mempunyai modal besar dengan pengelolaan usaha yang sudah profesional. Dengan kondisi seperti itu, maka tidaklah mengherankan bila struktur perekonomian di negara sedang berkembang bercorak agraris dengan sektor pertanian sebagai andalan bagi sebagian besar penduduk. 6. Ketergantungan ekonomi dan politik luar Pada umumnya negara sedang berkembang sangat tergantung pada negara maju dalam bidang perdagangan luar negrinya,
demikian
pula
di
bidang politik.Negara sedang
berkembang sebagai produsen hasil-hasil pertanian membutuhkan pasar untuk hasil produksinya tersebut Pasar yang sangat potensial adalah negara maju dengan tingkat pendapatan perkapita yang tinggi.Sebaliknya di bidang politik negara sedanga berkembang Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
61
Dwi Susilowati
merupakan negara yang harus banyak belajar perpolitikan dari negara maju, sehingga di bidang inipun negara berkembang sangat tergantung pada negara maju. Di samping tidak mempunyai kekuatan atau barganing power, negara sedang berkembang juga mempunyai posisi yang strategis dilihat dari letak geografisnya, sehingga tidaklah heran
apabila banyak negara maju yang
mempunyai kepentingan di dalamnya. 7. Pembagian kekuasaan, struktur politik dan kelembagaan Pembagian kekuasaan di negara sedang berkembang pada umumnya dikuasai oleh kalangan militer, peran sipil sangatlah kecil. Dengan sistem pemerintah yang dikkuasai oleh militer, struktur politiknya cenderung bersifat diktator dan otoliter dengan pola kelembaga yangn tersentralisir. Negara dengan sistem seperti ini sangatlah jauh dari sistem demokrasi.Sehingga tidaklah heran, kebanyak pemimpin di negara sedang berkembang dapat berkuasa berkalil-kali dan sangat sulit untuk digantikan.
3.3. NEGARA TERBURUK DI DUNIA Kemiskinan, kelaparan, pelanggaran hak asasi manusia, eksploitasi anak-nak, bencana alam dan sebagainya merupakan fenomena yang banyak ditemui di negara sedang berkembang. Fenomena ini jelas menggambarkan kondisi negara yang sudah miskin dan sulit untuk keluar dari perangkap penderitaan. Penderitaan di bidang ekonomi dan sosial ini masih ditambah dengan beban politik yang harus ditanggung oleh penduduk miskin. Perang saudara yang tidak henti-hentinya, kudeta dan perebutan kekuasaan dengan kekerasan merupakan masalah politik yang rumit dan kompleks. Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
62
Dwi Susilowati
Dalam terbitan edisi 9 Juli 2001, majalah newsweek memberikan penilaian secara kualitatif terhadap 10 negara terburuk di dunia. Secara garis besar masing-masing negara digambarkan sebagai berikut : Albania Merupakan negara dengan luas wilayah 28.750 km 2, jumlah penduduk 3.364.571 jiwa pada tahun 1998, dengan ibu kota Tirana. Penyeludupan merupakan sumber penghasilan devisa terbesar negara dan kelompok kriminal lebih berkuasa daripada negara. Sudan Merupakan negara dengan luas wilayah 2.505.810 km 2, jumlah penduduk 34.475.690 pada tahun 1999, dengan ibu kota Khartoum. Permusuhan etnis dan agama begitu rumit sampai negeri
ini
sulit
dikategorikan
sebagai
sebuah
bangsa.
Permusuhan ini mengakibatkan perekonomian mengalami kesulitan, sehingga banyak penduduk kelaparan yang berkeliaran di sepanjang jalan. Siera Leone Merupakan negara dengan luas wilayah 71.740 km2, jumlah penduduk 5.296.651 jiwa pada tahun 1999, dengan ibu kota Freetown. Perang paling brutal di Afrika telah menewaskan ribuan anakanak, atau melukai mereka sampai kehilangan anggota badan. Irak Merupakan negara dengan luas wilayah 437.072 km2, jumlah penduduk sebanyak 22.427.150 pada tahun 1999, dengan ibu kota Baghdad. Irak merupakan negara yang dikenai sanksi Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
Dwi Susilowati
63
ekonomi dari PBB. Sanksi ekonomi ini melemahkan sendi-sendi perekonomian negara, sementara Saddam Husein yang otoriter juga memberatkan kehidupan rakyatnya. Angola Merupakan negara dengan luas wilayah1.246.700 km2, jumlah penduduk sebanyak 11.177.537 jiwa pada tahun 199, dengan ibu kota Luanda. Meskipun dilanda perang saudara selama seperempat abad lamanya, tetap saja ada sebagain masyarakat yang diuntungkan. Mereka yang kaya karena mengantungi keuntungan dari minyak menjadi semakin kaya. Korea Utara Merupakan suatu negara dengan luas wilayah 120.540 km2. Jumlah penduduk 21.386.109 jiwa pada 1999, dengan ibu kota Pyongyang. Kondisi negara yang sangat jauh berbeda dengan negara kembarannya, yaitu Korea Selatan. Kondisi kedua negara seperti langit dan bumi. Di Korea Utara penduduk dipaksa bekerja untuk pemimpin besar yang membiarkan mereka mati seperti lalat. Tajikistan Merupakan negara dengan luas wilayah 143.1010 km2, jumlah penduduk sebesar 6.102.854 pada tahun 1999, dengan ibu kota Dushanbe. Tajikistan merupakan negara Republik yang termiskin, yang semula merupakan bagian dari negara Uni Soviet ini terbelah menajdi dua antara diktator dan para panglima perang yang tidak puas. Republik Demokratik Kongo Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
64
Dwi Susilowati
Merupakan negara dengan luas wilayah 2.345.410 km2, jumlah penduduk 50.481.302 jiwa pada tahun 1999, dengan ibu kota Konshasa. Negara ini merupakan negara yang dilanda berbagai penyakit besar seperti : ketamakan, ketegangan etnis, perang udara, agresi asing, AIDS, dan kemiskinan. Haiti Merupakan negara dengan luas wilayah 27.750 km2, jumlah penduduk sebesar 6.884.264 jiwa pada tahun 1999, dengan ibu kota Port-au-Prince. Akibat salah urus dan lelahnya negara donor internasional membuat surga
potensial di Karibia ini
bagai neraka di Bumi.
3.4. PENDERITAAN PENDUDUK Tahun 1996 merupakan tahun yang terburuk dan tidak dapat dilupakan bagi wanita di Afganistan. Sebab pada tahun itulah diberlakukan larangan wanita untuk bekerja di luar rumah. Larangan ini sangat mengejutkan, karena setelah pertempuran lebih dari 20 tahun berlangsung, di Kabul saja terdapat kira-kira 40.000 janda akibat perang. Hal ini belum termasuk wanita yang harus mencari nafkah karena suaminya cedera dalam perang. Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia, Chaterine Bertini, menyebutkan bahwa Afganistan sebagai negara yang paling kejam dalam memperlakukan wanita. Dikatakan bahwa perempuan miskin di manapun selalu mengalami kesulitan, tetapi tak ada yang lebih buruk daripada Afganistan. Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
65
Dwi Susilowati
Apa yang terjadi di Sierra Leone tak kalah mengerikan. Anakanak adalah budak peperangan. Hidup mereka sehari-hari diteror dan horor. Seburuk-buruknya peperangan dimanapun, tak ada yang lebih buruk daripada di negara ini. Anak-anak yang laki-laki dijadikan sebagai serdadu militer, disuntik obat
supaya berani bertindak kejam. Oleh
karena itu tidaklah mengherankan bila ada seorang anak dengan tegannya membunuh orang tuanya sendiri. Bagi anak-anak perempuan, mereka seringkali diculik dan diperkosa. Dalam kondisi negara seperti itu, maka dapat dipastikan angka harapan hidup penduduk menajdi sangat rendah. Tak heran jika usia harapan hidup di Sierra Leone cuma sampai 37,4 tahun. Republik Demokratik Kongo merupakan negara tanpa fasilitas kesehatan yang memadai. Sulitnya mencari rumah sakit yang layak dan memadai. Hal ini disebakan langkanya tenaga medis dan dokter. Bagi penduduk Kongo, aspek kesehatan bukanlah hal yang utama dalam hidup mereka. Tak heran jika sepanjang konflik sipil tiga tahun terakhir, sekitar 10 juta orang harus berperang, dan 3 juta orangn tewas setiap tahunnya di negara itu. Satu dari dua bayi tewas sebelum ulang tahun yang pertama. Jurang antara si kaya dan si miskin yang begitu tajamnya, bisa menghasilkan tingkat kriminalitas tinggi dengan kualitas luar biasa. Untuk urusan yang satu ini, Kolombia adalah rajanya, selain terkenal dengan gembong narkotikanya, Kolombia memiliki gerilyawan Marxis dari Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang ganas dan siap menerkam orang-orang kaya dan memaksa mereka menyumbang bagi gerakan FARC ini. Ironisnya, di saat negara tercabik-cabik oleh situasi keamanan yang buruk, si kaya di Kolombia tak mau menyumbang Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
Dwi Susilowati
66
apapun dari kekayaannya untuk mengurangi ketimpangan. Mereka lebih memilih kabur ke luar negeri atau melakukan investasi dalam bidang keamanan pribadi daripada, misal, menaikkan gaji buruh dan memberi kesempatan untuk membuat serikat pekerja. Diantara sepuluh negara yang terburuk dari yang terburuk, maka yang menjadi juara adalah negara Korea Utara. Menurut Newsweek, Korea Utara merupakan negara campuran antara totalitarianisme dengan kegagalan negara. Pemerintahan ultra-Stalinisme membuat gagasan kehidupan pribadi jauh dari kenyataan. Semua gerak terancang, dimana seluruh rakyat tak habis-habisnya dimobilisir untuk memuja-muji pemimpin bangsa yang telah meninggal dunia, yaitu Kim Il Sung yang masih dinggap sebagai presiden.
Bab 3. Negara Sedang Berkembanga
Dwi Susilowati
67
LATIHAN SOAL
1. Pada dasarnya pembagian suatu negara dapat digolongkan menjadi 3, kategori yaitu : negara terbelakang, negara sedang berkembang dan negara maju. Untuk mengetahui dengan pasti apakah suatu negara masuk kategori negara berkembang atau bukan tidaklah mudah., sebab dibutuhkan banyak syarat atau indikator yang mungkin tidak dapat dipenuhi oleh suatu negara. Namun demikian Todaro dan Meier mengklasifikasikan secara umum 6 (enam) ciri-ciri negara sedang berkembang. a. Sebutkan dan jelaskan ke 6 (enam) ciri-ciri tersebut ! b. Berikan contoh negara sedang berkembang yang saudara ketahui ! 2. Buatlan paper (makalah) tentang negara sedang berkembang dan dipresentasikan di kelas secara berkelompok.
Bab 3. Negara Sedang Berkembanga