.
NCANA (TPICB)
RUSDIARTO HARUN SUBARI G26.1737
JURUSAN STATISTIICA FAKULTAS MATEMATIICA DAN ILMU PENGETAIIUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1993
.
.
-
RINGKASAN
RUSDIARTO HARUN SUBARI. P e r b a n d i n q a n ciri3t.tri- w a n i t a
k a w i n u s i a 15-49 t a h u n d i Kabupaten C i l a c a p dan Banyumas partisipasi keluarga berencana berdasarkan tinqkat (TPKB) Dibawah b i m b i n g a n Bapak B a r i z i s e b a q a i k e t u a dan I b u M a r l i n a Dumasari s e b a q a i a n g q o t a . T uj u a n p e n e l i t i a n i n i a d a l a h membandinqkan ciri -ciri w a n i t a k a w i n berumur 15-49 t a h u n d i Kabupaten C i l a c a p y a n g mempunyai TPKB r e n d a h d 8 n Kabupaten Banyumas y a n q mempunyai TPKB t i n q q i . C i r i - c i r i yanq yanq d i b a h a s a n t a r a anak yang m a s i h h i d u p , l a i n : Umur w a n i t a , j u m l a h pendidikan wanita, pendidikan suaminya, penqetahuan t e n t a n g a l a t / c a r a k o n r a s e p s i , penerimaan media i n f o r m a s i / k o m u n i k a s i , s t a t u s p e k e r j a a n w a n i t a dan j e n i s p e k e r j a a n suami . Data y a n q d i g u n a k a n dalam p e n e l i t i a n i n i a d a l a h h a s i l S u r v e i Demoqrafi dan Kesehatan I n d o n e s i a d i Kabupaten C i l a c a p d a n Banyumas P r o p i n s i Jawa T e n q a h t a h u n 1 9 9 1 , yanq d i l a k s a n a k a n oleh B i r o Pusat S t a t i s t i k . Metode a n a l i s i s yanq digunakan adalah berupa a n a l i s i s e k s p l o r a t i f d a t a yang merupakan s a l a h s a t u l a n g k a h awal u n t u k memperoleh s u a t u petunjuk a t a u i n f o r m a s i yanq t e r k a n d u n q dalam d a t a . D a r i h a s i l a n a l i s i s d a t a t e r l i h a t bahwa g a m b a r a n c i r i - c i r i d a r i w a n i t a a t a u suaminya d i C i l a c a p d i b a n d i n q k a n d e n q a n d i Banyumas a d a l a h s e b a q a i b e r i k u t : umurnya r a t a - r a t a l e b i h muda, mempunyai r a t a - r a t a j u m l a h a n a k yang sama, t i n q k a t p e n d i d i k a n i s t r i dan suami l e b i h r e n d a h , s u d a h c u k u p b e s a r p r o p o r s i dalam penerimaan m e d i a i n f o r m a s i d a n pengetahuan a l a t / c a r a k o n t r a s e p s i walaupun lebih rendah, lebih kecil proporsinya untuk wanita dengan s t a t u s b e k e r j a , hanya l e b i h b e s a r p r o p o r s i u n t u k j e n i s p e k e r j a a n suaminya p e t a n i s a j a .
.
A
-. ; -
w%..~-
,I*,
a.
PERBANDINGAN CIRI-CIRI WANITA KAWlN USlA 15-49 TAHUN Dl KABUPATEN CILACAP DAN BANYUMAS BERDASARKAN TINGKAT PARTISIPAS1 KELUARGA BERENCANA (TPKB)
Oleh : RUSDIARTO HARUN SUBARI G26.1737
Karya Ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alaln Institut Pertanian Bogor
JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1993
Judul tulisan
:
PERBANDINGAN CIRI-CIRI WANITA KAWIN USIA 15-19 TAHUN DI KABUPATEN CILACAP DAN BANYUMAS BERDASARKAN TINGKAT (TPKB) PARTISIPASI KELUARGA BERENCANA
Nama mahasiswa
:
RUSDIARTO HARUN SUBARI
NOmOr P0k0k
:
626. 1737
Menyetujui 1. Komisi ~embimbing
ARIZI,
M.E.S)
ua Jurusan
Tanggal lulus :
2 5 SEP 1993
(Ir. ~ a r l i n aDumasari) Anggota
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 25 Juni 1965 di Magelang (Jawa Tengah) dari ibu yang bernama Mumtozijah dan bapak yang bernama H.S Ruslan Amin. Penulis adalah putra ke tiga dari lima bersaudara. Jenjang pendidikan dasar yang ditamatkan penulis tahun 1978 di SD Bhayangkari (Magelang) dan pendidikan menenqah pertama di SMP Pierre Tendean tahun 1981 di kota yanq sama. Pada tahun 1984 penulis menamatkan pendidikan menenqah atas di SMA Muhammadiyah Magelang, kemudian pada tahun 1987 penulis menyelesaikan pendidikan tinggi pada Akademi Ilmu Statistik (AIS) di Jakarta. Sejak tahun 1987 penulis bekerja di Kantor Statistik Propinsi Jawa Tengah, dan tahun 1991 penulis mendapat kesempatan tugas belajar ke IPB melalui program STAID.
KATA PENGANTAR
Seqala puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas karunia-Nya penulis dapat meyelesaikan karya ilmiah yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Statistika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Karya ilmiah ini memgambil topik tentang perbandingan ciri-ciri wanita kawin usia 15-49 tahun di Kabupaten Cilacap dan Banyumas berdasarkan tinqkat partisipasi keluarga berencana (TPKB) dengan analisis bersif at eksploratif dari data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 1991. Rasa terima kasih dan penghargaan yang setingqitingqinya penulis sampaikan kepada Prof. DR. BARIZ1,M.E.S selaku pembimbing utama dan Ir. Marlina Dumasari selaku pembimbing kedua yang banyak memberikan pengarahan dan sumbangan pikiran. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih pula kepada DR. Ir. Aunuddin selaku ketua jurusan Statistika yang turut memberikan fasilitas serta pengarahan. Terakhir dan teristimewa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga, kepada Bapak dan ibunda tercinta, kakak-kakak dan adik-adik serta istri dan anakku tersayang, atas segala pengorbanan, pengertian dan dorongan yang diberikan sehingga karya tulis ini selesai. Akhirnya penulis berharap semoqa tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi yanq memerlukannya. Bogor, September 1993 Penulis
DAFTAR IS1 Halaman
.................................. ...................................... .................................... .................................
Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Lampiran
..................................... ................................. .............................
Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Penelitian
iii v vi vi 1
1 1
..............................
1
Tinjauan Pustaka ................................ Karakteristik PUS Statistika ...................................
.............................
2 2 3
................................
3
Keadaan Demografis
Bahan dan Metode Ruang lingkup ................................. Metode Pengambilan Contoh ..................... Peubah-peubah yang Diamati Konsep dan Definisi ........................... Metode Penelitian .............................
....................
Hasil dan Pembahasan Kesimpulan Saran
............................
......................................
3
4 4 5 6
6 9
...........................................
10
..................................
10
........................................
11
Daftar Pustaka Lampiran
DAFTAR TABEL
Halaman
Teks Deskripsi umur wanita di Cilacap dan Banyumas ... Deskripsi jumlah anak yang masih hidup di Cilacap dan Banyumas Sebaran persentase pendidikan wanita di Cilacap dan Banyumas ..................................... Sebaran persentase pendidikan suami di daerah Cilacap dan Banyumas ............................. Sebaran persentase penerimaan media informasil komunikasi di Cilacap dan Banyumas ............... Sebaran persentase pengetahuan tentang alat/ cara kontrasepsi di Cilacap dan Banyumas .......... Sebaran persentase pengetahuan tempat alatl cara kontrasepsi diperoleh di Cilacap dan Banyumas ......................................... Sebaran persentase status pekerjaan wanita di daerah Cilacap dan Banyumas ................... Sebaran persentase jenis pekerjaan suami di daerah Cilacap dan Banyumas
.............................
.......................
6
7 7 7 8
8
9 9 9
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
Teks Histogram dan diagram kotak qaris umur wanita di Cilacap dan Banyumas ..................... Histogram dan diagram kotak garis jumlah anak yanq masih hidup di Cilacap dan Banyumas .... Grafik pendidikan istri ..................... Grafik pendidikan suami ..................... Grafik penerimaan media ..................... Grafik penqetahuan alat KB .................. Penqetahuan sumber alat KB .................. Grafik status pekerjaan ..................... Grafik jenis pekerjaan ......................
Tujuan Penelitian
Latar Belakang Program keluarga berencana mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang s e j a h t e r a dengan pengendalian kelahiran. Usaha keluarga berencana pada dasarnya ditekankan pada usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan menggunakan berbagai alat/ cara kontrasepsi. Salah satu ukuran yang lazim digunakan untuk menilai keberhasilan program keluarga berencana di suatu daerah adalah tingkat partisipasi keluarga berencana (TPKB) yaitu proporsi dari banyaknya pasangan usia subur yang memakai salah satu a l a t l c a r a kontrasepsi terhadap banyaknya pasangan usia subur. Pada tahun 1991 menurut hasil dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dari 35 daerah tingkat dua yang ada di Jawa Tengah, K a b u p a t e n C i l a c a p dan Banyumas mempunyai perbedaan TPKB yang cukup besar. Dimana TPKB di Cilacap sebesar 31.25 persen sedangkan TPKB di Banyumas sebesar 55.93, berarti p e r b e d a a n n y a sekitar 2 4 persen lebih. Keadaan ini tentu saja menarik untuk ditelaah, mengingat kedua daerah tersebut letaknya bersebelahan, kemudian dari segi luas wilayah dan jumlah penduduknya relatif tidak berbeda jauh apalagi adat istiadatnya. Sedangkan pelaksanaan program keluarga berencana beserta prasarana pendukung relatif t i d a k berbeda jauh. Hal ini mengisyaratkan perlunya diketahui ciri-ciri apa saja dari pasangan usia subur di kedua daerah tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk membandingkan ciri-ciri wanita kawin usia 15-49 tahun di Kabupaten Cilacap (TPKB rendah) dan di Kabupaten Banyumas (TPKB tinggi). Hasil penelitian ini diharapkan dapat mernberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan, sehingga dapat sebagai masukan dalam merumuskan kebijaksanaan program.keluarga berencana dimasa yang akan datang.
KEADAAN DEMOGRAFIS Hasil d a r i Sensus P e n d u d u k tahun 1980 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Cilacap dan Banyumas masing-masing sebanyak 1 333 395 jiwa dan 1 225 471 jiwa. Kemudian hasil Sensus Penduduk tahun 1990 jumlah penduduknya berkembang menjadi 1 487 245 jiwa dan 1 348 569 jiwa. Berarti dalam kurun waktu 1980-1990 rata-rata pertumbuhan pertahunnya sebesar 1 , 1 0 untuk Kabupaten Cilacap dan 0.96 untuk Kabupaten Banyumas. Penyebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan kepadatan penduduk per kilometer persegi menjadi sangat beragam. Kabupaten Cilacap yang luas wilayahnya 2 334 kilometer persegi atau 6.82 persen dari luas Jawa Tengah, rata-rata kepadatan penduduknya per kilometer persegi 571 orang pada tahun 1980 dan sepuluh tahun kemudian meningkat menjadi 637 orang per kilometer persegi. Kabupaten Banyumas dengan luas wilayahnya 1 3 1 1 kilometer persegi atau 3.83 persen dari luas Jawa Tengah didiami oleh 935 orang per kilometer persegi pada tahun 1980 dan menjadi 1 029 penduduk per kilometer persegi pada tahun 1990.
dari pada ditujukan untuk mencegah kehamilan, ( ~ c k h o l mE & Newland K, 1977). A d a beberapa faktor yang terdapat pada pasangan usia subur menurut Budi Utomo dkk (1980) yang akan mempengaruhi motivasi dalam usaha pencegahan melaksanakan kehamilan, faktor-faktor tersebut antara lain: intensitas dari pelaks a n a a n program, tersedianya alat/cara kontrasepsi dan ciri-ciri yang terdapat pada pasangan usia subur seperti umur, pendidikan, jumlah anak, status pekerjaan dan pengetahuan tentang keluarga berencana. KARAKTERISTIK PASANGAN USIA SUBUR UMUR IBU
U m u r ibu atau wanita erat kaitannya dengan kemampuan reproduksi dan kenyataan menunjukkan bahwa semakin tua umur wanita, akan semakin banyak jumlah anaknya. Namun demikian, tidak berarti mengabaikan wanita usia muda. Usaha pemerintah dalam pelaksanaan program keluarga berencana lebih ditujukan pada penduduk umur muda, karena keikutsertaan penduduk umur muda ini diharapkan dapat merupakan kunci keberhasilan program keluarga berencana, (Eckholm E & Newland K, 1977). JUbUAH ANAK YANG MASIH HIDUP
S a m a seperti halnya dengan umur, jumlah anak juga akan mempengaruhi sikap terhadap keluarga berencana. Kepustakaan menyebutkan bahwa besarnya jumlah anak di negara berkembang seperti halnya I n d o n e s i a merupakan salah satu pendorong yang kuat bagi seorang wanita untuk menjalankan praktek keluarga berencana. Ini berarti, p r a k t e k keluarga berencana d i negara berkembang lebih banyak ditujukan untuk menghentikan kehamilan
PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat pengetahuan seseorang. Meningkatnya pendidikan wanita dapat mengubah pandangan hidup tradisional yang menganggap bahwa wanita hanyalah sebagai ibu rumahtangga yang hanya tinggal di rumah mengurus anak-anak dan suami, ke arah pandangan yang lebih maju yang mendorong wanita untuk bekerja di luar rumah dan ikut mengambil bagian dalam pengambilan keputusan di rumahtangga. Kesemuanya ini tentu saja akan rnendorong wanita lebih menyukai keluarga kecil y a n g akan lebih memberikan keleluasaan bergerak kepada mereka dibandingkan dengan keluarga besar (Supraptilah B dan B. Suradji, 1979). STATUS DAN JENIS PEKERJAAN
Teori nature beranggapan, bahwa sudah menjadi kodrat wanita untuk menjadi lebih lemah dan karena itu tergantung kepada laki-laki dalam banyak ha1 untuk hidupnya. Hal ini menimbulkan semacam pembagian tugas, dimana wanita bekerja dalam lingkungan rumahtangga sedangkan laki-laki mempunyai tugas mencari nafkah diluar rumah untuk keluarganya (Budiman, 1981). Dalam proses teori ini berkembang terus sampai kepada adanya emansipasi wanita, dimana wanitawanita terampil bekerja sebagaimana layaknya laki-laki. Dengan adanya perubahan dalam struktur ekonomi yang terjadi dalam proses pembangunan, partisipasi wanita dalam angkatan kerja semakin besar. Ikutnya wanita bekerja memaksa mereka keluar r u m a h atau mensisihkan waktu untuk pekerjaan, sehingga terasa beban keluarga
makin bertambah. Karena itu dapat dikatakan bahwa wanita yang bekerja cenderung untuk menginginkan j u m l a h anak y a n g lebih sedckit dibandingkan dengan wanita yang t i d e bekerja (Bukit dan Bakir, 1984). Sedangkan Jenis pekerjaan lakilaki atau suami merupakan penggambaran dari tingkat sosial ekonomi k a r e n a erat kaitannya dengan jumlah pendapatan. Sedangkan tingkat pendapatan jelas sangat berpengaruh t e r h a d a p keikutsertaannya pada program keluarga berencana. PENGETAHUAN CARAIALAT KB Pengetahuan tentang alatjcara kontrasepsi dan tempat-tempat untuk memperolehnya menjadi bagian yang penting baqi seseorang untuk memutuskan apakah akan menerima keluarga berencana dan alatjcara apa y a n g dipilih. Kesenjangan antara pengetahuan tentang alatjcara kontrasepsi dan dimana bisa mendapatkan cara tersebut dapat menjadi masalah dalam pemakaian kontrasepsi. Seperti diketahui bahwa ada berbagai jenis alatlcara kontrasepsi yang masing-masing mempunyai efektifitas maupun efek samping yang berbeda-beda, sehingqa pengetahuan yang lebih luas diharapkan diikuti lebih tingginya pengqunaan alatjcara kontrasepsi. M e n u r u t Masri Singarimbun (1988), kemanjuran alatjcara kontrasepsi untuk mencegah kehamilan tergantung pada tiga hal, yakni kemanjuran kontrasepsi itu secara teknis, kemampuan dan pengetahuan pemakaian alat tersebut dengan baik serta motivasi dari pemakai. PENERIMAAN MEDIA INFORMASI/KOMUNIKASI Peranan media komunikasi dalam rangka memberikan pengertian terhadap suatu program telah dirasakan manfaatnya, karena media
komunikasi seperti koranj majalah, radio dan televisi merupakan sarana yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Oleh karena itu faktor ini sudah dijadikan salah satu program yaitu kegiatan penerangan, pendidikan dan komunikasi untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang keluarga berencana.
STATISTIKA Eksplorasi data merupakan salah satu usaha untuk memperoleh informasi atau petunjuk dari data secara cepat, mudah dan cukup mewakili keadaan data,(Tukey, 1977). Teknik eksplorasi memudahkan kita melihat ke dalam data, mencari informasi untuk menemukan ide tentang cara sesuatu bekerja. Cara ini dapat menghasilkan hipotesis yang terkadanq dipakai sebagai langkah awal kegiatan penelitian ilmiah, (Erickson B.H dan T.A Nosanchuk, 1987). Secara umum informasi yang penting yang dapat diperoleh antara lain pemusatan data, penyebaran, nilai ekstrim dan pencilan. Sudah barang tentu informasi ini diperoleh dengan menggunakan suatu alat visual berupa diagram atau grafik yang semakin penting peranannya dalam analisis data,(Aunuddin,l989).
BAHAN DAN hlETODE
Ruang lingkup Penelitian ini didasarkan pada data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 1991 yang dilaksanakan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan BKKBN, Departemen Kesehatan dan USAID.