NASKAH PUBLIKASI PERANAN UNIT BANTUAN PERTOLONGAN PRAMUKA (UBALOKA) KWARTIR CABANG 11.11 KABUPATEN SUKOHARJO SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR DI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO
Disusun oleh: SONY HARYANTO A 610 090 031
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrohmanirrohim Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama
: SONY HARYANTO
Nim
: A 6100 900 31
Fak/ prodi
: FKIP/ PENDIDIKAN GEOGRAFI
Jenis
: SKRIPSI
Judul
: PERANAN UNIT BANTUAN PERTOLONGAN PRAMUKA (UBALOKA) KWARTIR CABANG 11.11 SUKOHARJO SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR DI KABUPATEN WILAYAH SUKOHARJO
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak bebas royaltikepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan mengalih mediakan/ mengalih formatkan mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribuskan serta menampilkan dalam bentuk soft copy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, 7 oktober 2013 Yang menyatakan,
Sony Haryato A 6100 900 31
ABSTRAK PERANAN UNIT BANTUAN PERTOLONGAN PRAMUKA (UBALOKA) KWARTIR CABANG 11.11 SUKOHARJO SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN DALAM KESIAPSIAGAAN BANJIR DI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO SONY HARYANTO, A 610090031, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA, 2013, 93 HALAMAN Sukoharjo merupakan daerah yang rawan bencana dan itu sudah dibuktikan dengan adanya data BPNB tahun 2011 yang mencatat indeks rawan bencana Indonesia. Berdasarkan data tersebut Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah rawan bencana yang tergolong dalam kategori yang sangat tinggi dengan skor 82 ditingkat Kabupaten di seluruh Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode diskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota UBALOKA Kwartir Cabang 11.11 Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kuisioner, teknik observasi dan wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik analisi data yang digunakan adalah teknik analisis diskriptif, untuk keabsahan data dilakukan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan atau keajegan, triangulasi, dan pengecekan anggota. Dari penelitian yang dilakukan tingkat kesiapsiagaan anggota UBALOKA diperoleh prosentase 46,6 (kategori kurang siap). Dengan hasil penelitian diharapkan adanya peningkatan kualitas dan kuantitas dalam kesiapsiagaan bencana banjir.
Kata kunci: Peranan Dan Kesiapsiagaan Anggota UBALOKA, Bencana Banjir
1
PENDAHULUAN Pendidikan
merupakan
hak
pendidikan yang bisa memberikan
asasi manusia yang harus diberikan
ketrampilan dan wawasan tentang
oleh setiap negara kepada warganya.
bencana di luar pembelajaran di
Melalui
sekolah.
pendidikan
diharapkan
semua lapisan masyarakat mampu
Pendidikan formal adalah jalur
memahami tentang apa yang terjadi
pendidikan yang terstruktur dan
di lingkungan sekitar. Pendidikan
berjenjang, terdiri atas pendidikan
merupakan
dasar, pendidikan menengah, dan
sebuah
mencerdaskan oleh
untuk
bangsa
Indonesia,
itu
diharapkan
sebab
masyarakat
alat
menyelesaikan
pendidikan tinggi.
wajib
(UU 23/2003
Tentang
Sistem
Nasional
Pasal
Pendidikan 1
ayat
11).
Menindak lanjuti amanat undang –
belajar 9 tahun. Penyelenggaraan penanggulangan
undang no 24 tahun 2007 tentang
bencana
perlu
penanggulangan
bencana,
dan
dilakukan di setiap sekolah untuk
peraturan pemerintah nomor 21
mengurangi
tahun 2008 tentang penyelenggaraan
Pendidikan tentang
resiko dalam
bencana
bencana. pemahaman
bisa
penanggulangan
diberikan
arahan
Bapak
bencana, Presiden
serta Kepada
dalam pendidikan formal maupun
Menteri Pendidikan Nasional dan
informal.
Menteri
perlu
diketahui
Dalam
Negeri
daerah
untuk
bahwasanya di tiap–tiap sekolah
mendorong
memasukan
mempunyai Gugus Depan sebagai
pendidikan kebencanaan ke dalam
wadah pembinaan Pramuka disetiap
kegiatan intra dan ekstra kulikuler
kwarcab. Sehingga di harapkan ada . METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis
menghasilkan
data
deskriptif
penelitian kualitatif. Pengertian dari
mengenai kata – kata lisan maupun
penelitian kualitatif dapat diartikan
tertulis, dan tingkah laku yang dapat
sebagai
diamati dari orang – orang yang
penelitian
yang
2
diteliti ( Taylor dan Bogdan, 1984).
Triangulasi, data yang dihasilkan
Penelitan kualitatif sangat efektif
bersifat deskriptif (Darmadi,2011).
untuk
penelitian ini merupakan penelitian
mendapatkan
informasi
budaya yang spesifik seperti nilai –
kualitatif
nilai, opini, perilaku dan konteks
bertujuan untuk memahami suatu
sosial pada suatu populasi ( mack et
fenomena secara alamiah melalui
al, 2005 ).
proses komunikasi yang mendalam
Dalam
penelitian
karena
penelitian
ini
kualitatif,
antara peneliti dengan yang diteliti
peneliti berperan sebagai instrumen
dan data yang dihasilkan bersifat
utama. Teknik pengumpulan data
deskriptif
kualitatif
dilakukan
secara
. OBJEK PENELITIAN Menurut
maryadi
dkk,
mempunyai variasi tertentu yang di
(2010:2013) objek penelitian adalah
tetapkan oleh oleh peneliti untuk
“variabel yang diteliti, baik berupa
dipelajari
peristiwa tingkah laku, aktifitas, atau
kesimpulannya”.
dan
kemudian
ditarik
Objek
dalam
gejala-gejala
sosial
lainnya”.
penelitian ini adalah peranan anggota
Selanjutnya
menurut
sugiyono
UBALOKA
Kwarcab
(2010:61), objek penelitian adalah “
dalam kesiapsiagaan
suatu atribut atau sifat atau nilai dari
Kabupaten Sukoharjo.
Sukoharjo bencana di
orang, objek atau kegiatan yang
HASIL PENELITIAN Kesiagaan (biasanya disebut kesiapsiagaan)
merupakan
“tindakan-tindakan
dan
Kesiapsiagaan adalah
pemerintahan,
organisasi-organisasi,
dan
tepat
penyusunan
rencana penanggulangan bencana,
masyarakat,
individu
cepat
guna. Termasuk ke dalam tindakan
yang
memungkinkan
komunitas
bencana secara
pemeliharaan
sumberdaya
dan
pelatihan personil.” Kesiapsiagaan
untuk
mampu menanggapi suatu situasi
merupakan
3
salah satu
upaya
mengurangi dalam
risiko
bencana
rangka
dan
risiko yang akan dihadapi, namun
mengantisipasi
tidak
bencana. Kesiapsiagaan dilakukan
siswa
dalam
dilakukan
rangka
upaya
mengelola
memberikan hal-hal
bekal
apa
sebelum
kepada
yang
harus
bencana
risiko bencana, sehingga jika telah
mengambil
siaga dampak dari bencana dapat
mengurangi dampak dari bencana.
diminimalisir.
Kesiapsiagaan
Kesadaran diri adalah hal terpenting,
merupakan
dari
namun pendidikan di lingkungan
bagian
mitigasi
bencana karena dilakukan pada saat
dapat
sebelum
dan
terjadi
bencana.Sekolah
tindakan
dan
meningkatkan keterampilan
untuk
pengatahuan dalam
upaya
sebagai sebuah institusi pendidikan
mengurangi risiko. Berkaitan dengan
memiliki
jawab yang
Kesiapsiagaan tersebut maka sekolah
besar terhadap pendidikan untuk
perlu segera untuk memulai segala
masa depan peserta didiknya, dan
hal perlu segera untuk memulai
juga
segala hal yang diperlukan untuk
tanggung
menyediakan
ruang
yang
aman dan nyaman sebagai tempat
meningkatkan kapasitas mereka.
untuk mengembangkan diri sesuai
Analisis
dengan potensi, minat, dan bakat
penelitian
masing-masing. Selain itu hal yang
mengetahui
terpenting
frekuensi
yaitu
menyiapkan
generasi.
bencana
Menurut dilakukan
oleh
Kesiapsiagaan bencana
tidak
penelitian
yang
Siwaku
(2007)
sekolah hanya
ini
deskriptif
dalam
digunakan
untuk
klasifikasi analisis
banjir.
distribusi
kesiapsiagaan Untuk
tBerikut
penghitungan dan hasil analisis dari pengetahuan
terhadap
tentang
bencana,
penentuan nilai prosesntase dihitung
sekedar
berdasarkan rumus:
memasukkan pengetahuan bencana
P
kedalam Kurikulum Sekolah saja,
Fx x 100% N
namun sesuai dengan parameter yang
Keterangan:
ada, pemberian informasi dalam
N = Jumlah kejadian
bentuk pengetahuan di sekolah dapat
Fx = Frekuensi individu
meningkatkan pemahaman tentang
P = Prosentase
4
Sebagai
perhitungan
kesiapsiagaan
bencana
untuk
diolah
maka
digunakan
banjir
parameter penafsiran klasifikasi
anggota UBALOKA di wilayah
distribusi
frekuensi
analisis
Kabupaten Sukoharjo, berikut
kesiapsiagaan
perhitungannya:
UBALOKA
dalam benijr
anggota
P
1036 x 100% 2250
kesiapsiagaan
P
46,6
dari 30 anggota menunjukan
dan
setelah
menunjukan kurang siap, karena
diketahui
kategori kurang siap yakni 46,6,
hasil
kurang siap
analisisnya, berikut penafsiran terhadap persentase yang telah
.Tabel. 10 Kesiapsiagaan Anggota UBALOKA NO
KELAS INTERVAL
1
Kurang dari (0-39)
2
TALLY
FR
KATEGORI
0
0
Belum siap
40-54
25
83,33333
kurang siap
3
55-64
5
16,66667
Hampir siap
4
65-79
0
0
Siap
5
80-100
0
0
Sangat siap
KESIMPULAN Dari hasil penelitian peranan
dilihat tingkat kesiapsiagaan anggota
kwartir cabang 11.11 Sukoharjo
UBALOKA
sebagai wadah pendidikan dalam
kuisioner dan wawancara, tingkat
kesiapsiagaan
kesiapsiagaan UBALOKA sebesar
bencana
bencana
banjir di Kabupaten Sukoharjo, dari
berdasarkan
46,6% kurang siap
hasi analisis yang dilakukan dapat 5
hasil
DAFTAR PUSTAKA
Dalam Bencana Banjir. LIPIUNESCO.
Ali M.B dan T.Deli. 2000. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: Penabur Ilmu.
JP.Gillin dan J.L. Gillin dalam harjoso. 1986 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Nuansa Cendikia.
Agus Maryono. 2009. Faktor-Faktor Penyebab Banjir di Indonesia.Yogyakarta: ISSN. Bogdan dan Biklen. 1984. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Buku Ilmiah Populer. Bogor.
Soedarsono Mertoprawiro. 1992. Pembinaan Gerakan Pramuka Dalam Membangun Watak Dan Bangsa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Bustami. 2011. Modul pelatihan dasar Manajemen Bencana penanggulangan bencana. UNDP Jakarta.
Maryadi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Teknik Pengumpulan Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.
Darmadi. 2011. kualitatif Perpekstif Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif.Bandung: CV Alfabeta.
Mack.
Ayu
Miles, Mathew B. dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (BukuSumbertentangMetodeMetodeBaru). Jakarta: Universitas Indonesia (UIPress).
Erlina. 2011. Pengelolaan Sumber Daya Air Dan Kerusakan Lingkungan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hamidi, 2010.MetodePenelitianKualit atifPendekatanPraktisPenulis an Proposal danLaporanPenelitian. Malang: UMM Press.
2005 Metode Penelitian Kualitatif Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data. Bandung: Alfabeta.
Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif (Populasi dan Sampel). Bandung: Rosdakarya.
M Hasan Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nugroho.2008. PASTI Prepadners Tool/ Kesiapsiagaan Bencana. Jakarta UI PRESS. Hamid
Jan Sopaheluwakan. 2006. Tingkat Kesiapsiagaan Mayarakat 6
Patilima. Penelitian (Instrumen
2005.
Metode Kualitatif Teknik
Pengumpulan Data). Bandung: CV. Alfabeta. Prima.
SugengUtaya. 2012 Pendidikan Bencana alam Pada Pendidikan Formal.kuliah umum Progdi Pendidikan Geografi UMS.
2011. Peranan Gerakan Pramuka Dalam Penanaman Sikap Nasionalisme Pada Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2010/ 2011.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.
Pudjawijatna. 1985. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta.Yayasan Obor.
UU
Puwadarmitro. 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: PN Balai Pustaka.
Widodo HS, Agus.2007. Ramuan Lengkap Bagi Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pembina Pramuka. Yogyakarta: Kwartir Daerah XII DIY.
PERMENSOS 83/ HUK. 2005. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Sugiyono. 2010 Penelitian Deskriptif Kualitatif (Validitas Dan Realibitas Penelitian Kualitatif). Jakarta: Alfabeta. Suyachman. 2009. Pengembangan Pendidikan Karakter melalui Gerakan Pramuka ( Penelitian,). Surakarta: UNIVET. Terminologi ISDR.2009. Kesiapsiagaan Masyarakat Merupakan Bagian Dari Pengurangan Resiko Bencana. Taylor dan Bogdan. 1984. Bentuk Penelitian Kualitatif Teori Dalam Penelitian Kualitatif. jakarta: Mizan Pustaka.
7
23/2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 11.