NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA DI KPRI “SEJAHTERA” WONOGIRI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat- Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : THIFLATUN NAJIHAH B100080182
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA DI KPRI “SEJAHTERA” WONOGIRI
THIFLATUN NAJIHAH B100 080 182
ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kredit dan penjualan terhadap laba usaha pada KPRI “SEJAHTERA” Wonogiri. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan didalam mengambil kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan laba usaha. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang menggambarkan fenomena yang ada pada obyek penelitian apa adanya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa jumlah kredit, volume penjualan, dan laba usaha KPRI “SEJAHTERA” Wonogiri tahun 2007-2011. Metode analisa data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda, uji F, uji t, uji koefisien determinasi, dan disertai dengan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemberian kredit dan volume penjualan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap laba usaha. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh nilai Fhitung sebesar 21,908 dengan p= 0,044. Oleh karena p= 0,044 < 0,05; maka H1 diterima, (2) pemberian kredit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laba usaha. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh nilai thitung sebesar 1,660 dengan p= 0,239. Oleh karena p= 0,239 > 0,05; maka H2 ditolak, (3) volume penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap laba usaha. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 5,872 dengan p= 0,028. Oleh karena p= 0,028 < 0,05; maka H3 diterima.
Kata kunci: kredit, volume penjualan, laba usaha
ABSTRACT
The aims of the study are to know the influence of the credit and sale to the profit at KPRI ‘Sejahtera Wonogiri’. The result of the study can be used to make desicions which are related increasing the profit. Using descriptive method to describe the phenomena on the object of the study. The secunder data used in the study including the number of the credit, sale volume, profit to KPRI Sejahtera Wonogiri from 2007 to 2011. The analysis method used double linier regretion analysis, F examination, t examination, determination koefisien examination with the classic assumtion examination. The result of the study showed that : (1) giving the credit and sale volume influenced togotherly significant to the profit. The result of the hipothesis with t examination obtained the value F ( calculated ) as greater as 21, 908 with p = 0,044. Therefore p = 0,044 < 0,05; so that H1 accepted, (2 ) giving the credit is not inluenced significanly to the profit. The result of hipothesis with t examination obtained the value t ( calculated ) as greater as 1,660 with p = 0,239. Therefore p = 0,239 > 0,05; so that H2 rejected, (3 ) sale volume inluenced significanly to the profit. The result of the hipothesis with t examination obtained the value t ( calculated ) as greater as 5, 872 with p= 0,028. Therefore p = 0,028 < 0,05; so that H3 accepted.
Key word : credit, sale volume, profit
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan Tujuan Nasional. Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Untuk membantu pembangunan ekonomi perlu adanya peningkatkan penyediaan sarana dan prasarana penunjang pembangunan ekonomi meliputi peningkatan prasarana transportasi, kelistrikan, energi, telekomunikasi dan informasi. Lapangan pekerjaan merupakan wujud pemanfaatan sumber daya manusia untuk dikelola dalam mendukung terwujudnya kesejahteraan rakyat yang berimbas pada pembangunan ekonomi. Dalam mengatasi permodalan, biasanya pengusaha meminjam rentenir meskipun dengan bunga yang tinggi. Untuk membantu pengusaha khususnya bagi pegawai negeri untuk menghindari jeratan rentenir maka Koperasi Pegawai Republik Indonesia memberikan kredit dengan syarat mudah dan dengan bunga yang ringan. Untuk memenuhi kebutuhan dalam permodalan dibutuhkan suatu koperasi yang dapat mengelola pendapatanya dengan baik sehinga dapat mendapatkan laba usaha yang maksimal. Selain pemberian kredit, unsur lain yang mempengaruhi laba usaha adalah volume penjualan (Jusup, 2005: 30). Bagi suatu kopersi penjualan merupakan sesuatu yang sangat penting dimana koperasi selalu menginginkan agar target penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai dengan naiknya volume penjualan berarti laba yang akan diperoleh koperasi semakin besar dan hal ini sangat membantu perkembangan laba menuju kemajuan yang diinginkan. Selain mencari laba, koperasi juga ingin mencapai volume penjualan tertentu. Tujuan mencapai volume tertentu ini dapat terlaksana apabila dilakukan sesuai rencana. Dengan demikian barang atau jasa yang terjual tidak selalau menghasilkan laba. Laba merupaka selisih antara penerimaan dengan biaya (Jusup, 2005:
24). Seorang pengusaha harus berusaha memperoleh laba yang tinggi, karena dengan perolehan laba yang maksimal diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka peneliti mengambil judul: ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA DI KPRI “SEJAHTERA” WONOGIRI.
Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh pemberian kredit terhadap laba usaha. 2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh volume penjualan terhadap laba usaha.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Koperasi, Kredit, Volume penjualan, dan Laba 1. Koperasi Dilihat dari asal katanya, istilah koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan arti seperti itu, segala bentuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi. Koperasi disini adalah suatu bentuk perusahaan yang didirikan oleh orang-orang tertentu, untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, berdasarkan ketentuan dan tujuan tertentu pula. Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara demokratis. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan (Baswir, 2000: 1). Landasan Koperasi Landasan koperasi adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya, landasan koperasi terdiri dari: (1) landasan idiil, (2) landasan strukturiil, (3) landasan mental.
Asas Koperasi Indonesia Adanya rasa dan karsa untuk hidup dengan mengutamakan tindakan saling tolong-menolong diantara sesama manusia berdasarkan ketinggian budi dan harga diri, serta dengan kesadaran sebagai makhluk pribadi yang harus bergaul dan bekerja sama dengan orang lain (Baswir, 2000 : 36). Sendi-sendi Dasar Koperasi Indonesia Sendi-sendi dasar Koperasi Indonesia menurut Chaniago
(1987: 21) merupakan
esensi dari dasar-dasar bekerja koperasi sosial. Dasar kerja koperasi sosial merupakan ciri-ciri khas dari koperasi untuk membedakan dengan badan usaha lain. Fungsi Koperasi Dalam tata perekonomian Indonesia, fungsi koperasi terdiri dari: (1) alat untuk perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat. (2) alat pendemokrasian ekonomi sosial, koperasi sebagai salah satu wadah penghimpunan kekuatan ekonomi yang lemah. (3) sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa. (4) alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat (Chaniago, 1987: 25).
2. Kredit Pengertian Kredit Perkataan kredit sesungguhnya berasal dari bahasa latin credere yang berarti kepercayaan, atau credo yang berarti saya percaya. Jadi seandainya seseorang memperoleh kredit, berarti ia memperoleh kepercayaan (trust). Dengan perkataan lain maka kedit mengandung pengertian adanya suatu kepercayaan dari seseorang atau badan yang diberikan kepada seseorang atau badan lainnya yaitu bahwa yang bersangkutan pada masa yang akan datang akan memenuhi segala sesuatu kewajiban yang telah diperjanjikan terlebih dahulu. Menurut Hasibuan, Manajemen Perbankan (1996: 46) bahwa kredit adalah semua jenis pinjaman uang atau barang yang wajib dibayar kembali bunganya oleh peminjam.
Tujuan Kredit Menurut Kasmir (2004: 78) menyebutkan bahwa “pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu” antara lain: (1) mencari keuntungan, (2) membantu usaha nasabah, (3) membantu pemerintah. Resiko Kredit Walaupun penyusunan perencanaan kredit telah melalui analisis SWOT, namun hendaknya tetap memperhitungkan resiko yang mungkin timbul yaitu gagalnya pengembalian sebagian kredit yang diberikan dan menjadi kredit bermasalah sehingga mempengaruhi pendapatan Bank. Menurut Muljono (1989: 11) untuk dapat melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat telah dikenal adanya prinsip 5C/6C antara lain: (1) character, (2) capacity, (3) capital, (4) collateral, (5) condition of economi, (6) constraint. 3. Volume Penjualan Volume penjualan terdiri dari dua kata, yaitu volume dan penjualan. Volume adalah besarnya, banyak, sedangkan penjualan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang yang dihasilkan kepada mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang ditentukan atas persetujuan bersama. Menurut Supranto (2001: 8), penjualan adalah jumlah total barang atau tipe barang yang terjual oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa volume penjualan adalah banyaknya produksi atau barang yang terjual dalam suatu produksi tertentu dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Swastha (1984: 9), bahwa penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume itu sendiri.
4. Laba Laba biasanya dinyatakan dalam satuan uang. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat pada tingkat laba yang diperoleh perusahaan itu sendiri karena tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya dan laba merupakan ukuran kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaan. Menurut Jusup (2005:24) laba adalah selisih lebih antara pendapatan dengan biaya. Pendapatan adalah aliran penerimaan kas/harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa.
Kerangka pemikiran
Kredit
Laba Usaha
KPRI
Volume Penjualan Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN Data dan Sumber Data 1. Jenis Data Data kuantitatif, yang diambil dari laporan keuangan perusahaan seperti neraca, laporan rugi laba, pendapatan laba pertahun, laporan dan data lain yang berkaitan dengan operasional perusahaan. 2. Sumber Data Data sekunder, adalah data-data yang diperoleh dari catatan yang ada pada perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau yang bermanfaat sebagai informasi pendukung data. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan data yang mempunyai karakteristik tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah jumlah data yang diambil dari laporan keuangan pada KPRI “SEJAHTERA” Wonogiri. Sampel adalah bagian dari populasi berupa data yang diambil dari laporan keuangan pada KPRI “SEJAHTERA” Wonogiri, penerimaan laba, dan laporan keuangan lainya.
misal: neraca, laporan rugi laba,
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Kredit Pada penelitian ini kredit yang dimaksud adalah pemberikan kredit yang diberikan oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri kepada nasabah dalam jangka waktu 1 tahun. 2. Volume Penjualan Pada penelitian ini volume penjualan yang dimaksud adalah jumlah total produk Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri yang terjual oleh perusahaan dalam jangka waktu 1 tahun. 3. Laba Usaha Pada penelitian ini laba usaha yang dimaksudkan adalah aliran penerimaan kas/harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri.
Analisis Data 1. Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini digunakan alat analisis regresi linier berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Metode
estimasi yang digunakan menurut Gujarati, (2003: 257) sebagai
berikut : Y = B0 + B1X1 + B2X2 + u Dimana : Y
: Laba usaha (variabel dependen)
B0
: Konstanta
B1 dan B2
: Parameter (koefisien regresi)
X1
: Pemberian kredit
X2
: Volume penjualan
U
: Faktor pengganggu
Langkah selanjutnya setelah hasil regresi adalah uji ketepatan model (Uji F), uji parameter penduga (Uji t) dan koefisien determinasi (R2). 2. Uji Asumsi Klasik Formula atau rumus regresi diturunkan dari suatu asumsi data tertentu. Dengan demikian tidak semua data dapat diterapkan regresi. Jika data tidak memenuhi asumsi regresi, maka penerapan regresi akan menghasilkan estimasi yang bias. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.
HASIL PENELITIAN Pengujian Hipotesis Tabel 1. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Coefficient
Variabel (Constant)
Beta
-118.332.133,358
thitung
p
-2,688
0,115
Kredit
0,005
0,330
1,660
0,239
Volume Penjualan
0,117
1,168
5,872
0,028
Adj.R2 = 0,956 Fhitung = 21,908 Sig
= 0,044
Sumber: data primer diolah 2013 Y = -118.332.133,358 + 0,005 X1 + 0,117 X2 (1,660)
(5,872)**
Keterangan : ***
Signifikan pada level 1%
**
Signifikan pada level 5%
*
Signifikan pada level 10%
Uji F Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 21,908 dengan p= 0,044. Oleh karena p= 0,044 < 0,05; maka H1 diterima, artinya pemberian kredit dan volume penjualan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap laba usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri. Uji t 1. Pengujian Hipotesis Kedua Berdasarkan hasil uji t untuk pemberian kredit diperoleh nilai thitung sebesar 1,660 dengan p= 0,239. Oleh karena p= 0,239 > 0,05; maka H2 ditolak, artinya pemberian kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap laba usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri. 2. Pengujian Hipotesis Ketiga Berdasarkan hasil uji t untuk pemberian kredit diperoleh nilai thitung sebesar 5,872 dengan p= 0,028. Oleh karena p= 0,028 < 0,05; maka H3 diterima, artinya volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri. Koefisien Determinasi (R2) Hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai sebesar 0,956. Hal ini menunjukkan bahwa variasi perubahan pada laba usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri 95,6% disebabkan oleh faktor kredit dan volume penjualan, sedangkan sisanya sebesar 4,4% dapat dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian. Kesimpulan 1. Pengaruh pemberian kredit dan volumen penjualan secara bersama-sama terhadap laba usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri diperoleh nilai Fhitung sebesar 21,908 dengan p= 0,044. Oleh karena p= 0,044 < 0,05; maka H1 diterima, artinya pemberian kredit dan volume penjualan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap laba usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri. 2. Pengaruh pemberian kredit terhadap laba usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri diperoleh nilai thitung sebesar 1,660 dengan p= 0,239. Oleh
karena p= 0,239 > 0,05; maka H2 ditolak, artinya pemberian kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap laba usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri. 3. Pengaruh volume penjualan terhadap laba usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri diperoleh nilai thitung sebesar 5,872 dengan p= 0,028. Oleh karena p= 0,028 < 0,05; maka H3 diterima, artinya volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri.
Keterbatasan Penelitian 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi untuk koperasikoperasi yang lain pada umumnya. 2. Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas pada tahun 2007-2011. 3. Penelitian ini hanya mengambil pemberian kredit dan volume penjualan sebagai faktor yang mempengaruhi laba usaha, sehingga masih cukup banyak faktor lain yang belum diteliti.
Saran 1. Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SEJAHTERA” Wonogiri lebih meningkatan kinerjanya melalui peningkatan penjualan, sehingga laba usaha akan semakin baik. 2. Peningkatan pemberian kredit yang tepat pada sasaran dapat dilakukan dengan melakukan seleksi yang cermat tetapi tanpa mempersulit nasabah, sehingga resiko terjadinya kredit macet dapat terkendali. 3. Bagi peneliti yang akan datang, perlu dikaji lebih mendalam variabel-variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian yang terkait dengan laba usaha serta memperluas obyek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Al Harjono, Jusup. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN. Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Edisi 1. Yogyakarta: BEFE.
Chaniago, Arifinal. 1987. Perkoperasian Indonasia. Bandung: BPFE. Fadilah, AR. 2009. Pengaruh Peyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba Operasional (Kasus pada PT Bank Jabar Banten. Tbk). Siliwangi: Universitas Siliwangi. Firdaus,
Rahmat dan Ariyanti Maya. 2004. Manajemen Perkreditan Bank Umum. Bandung: Alfabeta.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Hasibuan, Melayu. 2006. Dasar-dasar Perbankan. Edisi Kelima. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hujaemah, H. 2009. Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Loan To Deposit Ratio dan Dampaknya pada Pendapatan Bunga Bank di PT BPR Siliwangi Tasikmalaya, Jurnal Akuntansi Vol 4 Nomor. 2 Juli-Desember 2009, Universitas Siliwangi. Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakara: PT Raja Persada.
Grafindo
Muljono, Teguh Pudjo. 1989. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersiil. Yogyakarta: BEFE. Qumala, Fadisa. 2008. Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Pedagang Kecil Koperasi Simpan Pinjam Putri Manunggal Kec. Polokarto di Kab. Sukoharjo. Surakarta: UMS. Rivai, Veithzal dan Veithzal Andria Permata. 2006. Credit Management Handbook (Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah). Jakarta: Grafindo Persada. Supranto J. 2001. Teknik Riset Pemasaran dan Penjualan. Bandung: PT. Rineka Cipta. Swastha, Basu DH, 1994. Saluran Pemasaran. Yogyakarta: BPFE. Swastha, Basu DH dan Irawan, 1983. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Undang-undang No. 10/1998 (pasal 21 ayat 11) tentang Kredit. Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.