NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Oleh : WINDA AYU LESTARI SUS BUDIHARTO
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2006
NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Telah Disetujui Pada Tanggal
Dosen Pembimbing
(Sus Budiharto, S.Psi., Psikolog)
HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Winda Ayu Lestari Sus Budiharto Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Universitas Islam Indonesia. Semakin tinggi kepercayaan diri maka kecemasan menghadapi dunia kerja akan semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah kepercayaan diri maka kecemasan menghadapi dunia kerja akan semakin tinggi. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Psikologi Universitas Islam Indonesia. Diambil dari beberapa angkatan yaitu dari angkatan 2001 hingga angkatan 2004. Untuk angkatan 2001, diambil mahasiswa yang tengah menyusun tugas akhir dan telah tutup teori. Untuk angkatan 2002, diambil mahasiswa yang tengah menyusun tugas akhir namun masih mengambil mata kuliah. Angkatan 2003 dan 2004 menggunakan mahasiswa yang masih aktif kuliah. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kepercayaan diri yang disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan teori yang diungkapkan oleh beberapa ahli yaitu Rosenberg, Rubin, Hurlock, Rogers serta Secord dan Beckman (Anggraini, 2001) yang semuanya terdiri dari 30 aitem. Sedangkan skala untuk mengukur kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa psikologi UII yang disusun oleh peneliti sendiri mengacu pada teori Greenberger dan Padesky (1995) yang terdiri atas 30 aitem. Metode analisis data menggunakan korelasi product moment Pearson dari program SPSS 12.00. Analisis menunjukkan r = -0.740 dengan p = 0.000 atau p < 0.05 yang artinya ada hubungan negatif yang signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Universitas Islam Indonesia. Jadi hipotesis diterima. Kata Kunci : Kecemasan, Kepercayaan Diri
I. Pengantar Di Indonesia, mencari pekerjaan bukan lagi hal yang mudah. Persaingan yang ketat, membuat masing-masing individu berusaha meningkatkan kualitas diri terutama kualitas pendidikan yang dimiliki. Semakin tingginya tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin luas pula kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Banyak argumen yang muncul dalam masyarakat, menyebutkan bahwa mahasiswa dari lulusan perguruan tinggi negeri memiliki kualitas yang lebih baik dari pada mahasiswa lulusan perguruan tinggi swasta. Hal ini menjadi menarik sekali karena setelah banyak survei dilakukan menghasilkan informasi akan adanya “kecemasan terhadap dunia kerja” bagi mereka yang menjalani pendidikan di sebuah perguruan tinggi swasta. Persaingan dan sulitnya mencari pekerjaan menjadi sesuatu yang harus dipikirkan secara serius karena menuntut banyak pertimbangan dan harapan yang kemudian dibenturkan pada kenyaataan “perusahaan lebih memilih pegawai yang merupakan lulusan “perguruan tinggi negeri” (www.kompas.com). Belum lagi fakta yang harus dihadapi yaitu era globalisasi dan perdagangan bebas. Kompetisi dalam mencari pekerjaan semakin besar oleh karena itu dituntut keahlian dan keterampilan seseorang dalam bidang yang digelutinya. Pada masa ini banyak lulusan yang tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga para lulusan dari luar negeri ikut bersaing di dalam mencari pekerjaan di Indonesia. Begitu banyaknya hambatan dan tantangan yang harus dihadapi oleh para pencari kerja, menyebabkan tidak sedikit masyarakat yang merasa cemas dan takut
jikalau tidak dapat lagi bertahan hidup karena untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sangatlah sulit. Kecemasan yang ada, bukan tidak mungkin disebabkan oleh dunia kerja yang memang tidak dapat menjanjikan apa-apa. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kesempatan mendapatkan lowongan pekerjaan, kepastian untuk diterima di sebuah perusahaaan, gaji yang cukup serta lamanya masa kerja. Jangankan pencari kerja yang tingkat pendidikannya rendah, pelamar yang berlevel sarjana pun sudah pesimis menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan saat ini. Dunia kerja yang membuat permasalahan tersendiri bagi setiap orang, ternyata juga menjadi permasalahan bagi mereka yang masih berstatus mahasiswa, terutama mahasiswa psikologi Universitas Islam Indonesia. Ada yang merasa cukup cemas dengan persaingan yang akan dihadapi nanti setelah mereka lulus atau ketika memasuki dunia kerja. Namun ada pula yang optimis menghadapi tantangan dunia kerja ke depan. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap mahasiswa Psikologi mengenai pandangan atau persepsi mereka terhadap dunia kerja didapat kesimpulan bahwa kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa psikologi Universitas Islam Indonesia berhubungan dengan beberapa hal yaitu kepercayaan diri, potensi diri yang dimiliki, organisasi yang pernah diikuti, persaingan yang ketat, pekerjaan yang tidak cocok, kesiapan memasuki dunia kerja, serta adanya keterampilan lain yang dimiliki. Dari beberapa topic yang ada, peneliti mengambil salah satu topik untuk dilakukan penelitian yaitu kepercayaan diri.
Kecemasan dijelaskan oleh Daradjat (Supriyanto, 2004) sebagai manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur dan terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan dan pertentangan. Penyebabnya bisa bermacam-macam bersal dari dalam maupun dari luar individu yang bersangkutan. Kecemasan muncul ketika individu dihadapkan pada situasi tertentu yang mengancam dirinya. Maramis (1990), juga memberi penjelasan bahwa komponen kecemasan adalah jantung berdebar, nyeri pada dada, tukak lambung, sakit kepala, gangguan tidur dan sesak napas. Kartono (1992) mendefinisikan kecemasan sebagai semacam kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas atau kabur. Dapat berupa perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masamasa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut Begitu juga dengan Hurlock (1996), mengatakan bahwa kecemasan merupakan suatu kekhawatiran umum mengenai suatu peristiwa yang tidak jelas atau tentang peristiwa yang akan datang. Dan tanda-tanda yang biasanya muncul berupa perasaan khawatir, gelisah dan perasaan-perasaan yang kurang menyenangkan. Biasanya disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampu, merasa rendah diri serta tidak sanggup untuk menyelesaikan masalah. Dan apabila seseorang individu menghadapi suatu masalah atau situasi konflik dia akan meragukan kemampuan dirinya dalam mengatasi masalah dan kesulitannya tersebut karena dia akan merasa kurang mampu bila dibandingkan dengan orang lain, Hurlock (1990). Sedangkan pengertian kecemasan
menghadapi dunia kerja adalah perasaan khawatir yang dialami seseorang ketika menghadapi atau memasuki dunia kerja.
Kepercayaan diri dapat mempengaruhi kecemasan, dalam hal ini kepercayaan diri termasuk dalam faktor behavioral yaitu kecemasan berfokus pada cara symptomsymptom gangguan kecemasan diperkuat atau dikondisikan. Maksudnya ketika seseorang mengalami kecemasan terhadap dunia kerja maka kepercayaan diri yang kurang dapat memperkuat kecemasan yang sedang dialami karena salah satu hal yang berhubungan dengan kecemasan adalah tingkat kepercayaan diri seseorang. Namun bagi orang yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, kecemasan menjadi lemah atau berkurang karena gangguan kecemasan berupa kurangnya rasa percaya diri itu tidak memperkuat kecemasan atau mengkondisikan kecemasan. Masa kanakkanak juga dapat berpengaruh dalam pembentukan kepercayaan diri ini misalnya lingkungan yang dapat berupa pola asuh namun para peneliti tidak mencari penyebab konflik ketidaksadaran atau pengalaman masa kanak-kanak karena fenomena tersebut tidak dapat diamati secara langsung. Untuk menjelaskan definisi dari kepercayaan diri, sebelumnya diartikan terlebih dahulu dari asal katanya yaitu percaya diri. Menurut Davies (2004), percaya diri adalah seseorang yang mempunyai keyakinan pada kemampuan-kemampuan sendiri, keyakian pada adanya suatu maksud dalam kehidupan dan kepercayaan bahwa dengan akal budi, mereka akan mampu melaksanakan apa yang mereka inginkan, rencanakan dan harapkan. Orang yang percaya diri mempunyai harapan-
harapan yang realistis dan mampu menerima diri serta tetap positif meskipun sebagian dari harapan-harapan itu tidak terpenuhi. Orang yang percaya diri mempunyai sikap luwes, lebih bersedia mengambil resiko-resiko dan menikmati pangalaman-pengalaman baru.
II. Metode Penelitian A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung
:
Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja
2. Variabel Bebas
:
Kepercayaan Diri
B. Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil subjek dari para mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia dan dari beberapa angkatan yaitu dari angkatan 2001 hingga angkatan 2004. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala yang mengukur variabel yang hendak diteliti. Skala yang digunakan dalam penelitian ini langsung diberikan kepada responden.
C. Metode Pengambilan Data Penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala kecemasan menghadapi dunia kerja dengan skala kepercayaan diri dimana digunakannya metode likert yang telah dimodifikasi dengan menggunakan metode alternatif yaitu “SL (Selalu), SR
(Sering), KD (Kadang-kadang), JR (Jarang) dan TP (Tidak Pernah)”. Skala yang digunakan adalah : 1. Skala kecemasan menghadapi dunia kerja Disusun berdasarkan teori Greenberger dan Padesky (1995) yang terdiri atas 30 aitem. Adapun komponen-komponennya sebagai berikut : a. Reaksi fisik yaitu terdiri atas tujuh aitem yang mengukur reaksi fisik yang terjadi pada orang cemas nneghadapi dunia kerja. b. Pemikiran yaitu terdiri atas delapan aitem yang mengukur pemikiranpemikiran negatif mengenai mampu tidaknya menghadapi dunia kerja. c. Perilaku yaitu terdiri atas delapan aitem yang mengukur perilaku menghindari informasi atau pertanyaan seputar dunia kerja. d. Suasana hati yaitu terdiri atas tujuh aitem yang mengukur suasana hati yang berubah secara tiba-tiba ketika dihadapkan pada kondisi yang memunculkan kecemasan tersebut. 2. Skala kepercayaan diri Disusun berdasarkan teori dari beberapa ahli yaitu Rosenberg, Rubin, Hurlock, Rogers serta Secord dan Beckman (Anggraini, 2001) yang semuanya terdiri atas 25 aitem. Teori ini menggunakan empat aspek, adapun komponen-komponennya sebagai berikut : a. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu terdiri atas delapan aitem yang mengukur keyakinan seseorang mengenai dirinya.
b. Optimis yaitu terdiri atas tujuh aitem yang mengukur pikiran positif terhadap apa yang terjadi dan sikap tidak mudah berputus asa. c. Menerima diri apa adanya yaitu terdiri atas tujuh aitem yang mengukur rasa senang sehubungan dengan kenyataan diri. d. Mempunyai konsep atau gambaran diri yang positif yaitu terdiri atas delapan aitem yang mengukur persepsi positif seseorang terhadap dirinya secara keseluruhan. D. Alat Ukur 1. Skala kecemasan menghadapi dunia kerja berdasarkan teori Greenberger dan Padesky (1995) yang terdiri atas 30 aitem. 2. Skala kepercayaan diri disusun berdasarkan teori dari beberapa ahli yaitu Rosenberg, Rubin, Hurlock, Rogers serta Secord dan Beckman (Anggraini, 2001).
E. Metode Analisis Data Metode analisis data menggunakan metode statistik Uji Korelasi “Product Moment” dari Pearson, dengan alat bantu yang digunakan untuk analisis adalah program SPS (Seri Program Statistik) dan dengan bantuan komputer, program SPSS 12.00 for Windows.
III. Hasil Penelitian A. Deskripsi Data Penelitian Seratus mahasiswa yang diambil sebagai subjek adalah mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia dan dari beberapa angkatan yaitu dari angkatan 2001 hingga angkatan 2004. Untuk memperoleh gambaran umum mengenai data penelitian dapat dilihat pada tabel deskripsi data berisikan fungsi-fungsi statistik dasar yang disajikan secara lengkap pada tabel berikut ini. Deskripsi Data Penelitian
Jumlah X1 Jumlah X2 Valid N (listwise)
N
Minimum
Maximum
Statistic 61 61
Statistic 20 23
Statistic 89 98
Mean std. Statistic Error 63.00 2.18 53.90 2.16
Std. Statistic 16.99 16.86
61
Keterangan X1 = menunjukkan data kecemasan menghadapi dunia kerja Keterangan X2 = menunjukkan data kepercayaan diri Berdasarkan deskripsi data penelitian di atas dapat dilihat skor yang diperoleh untuk variabel kecemasan menghadapi dunia kerja, skor hipotetik minimal adalah 20 dengan skor maksimal 89, skor mean hipotetik 63.00 dan deviasi standar 16.99. Sementara untuk variabel kepercayaan diri, skor hipotetik minimal adalah 23 dengan skor maksimal 98, skor mean hipotetik 53.90 dan deviasi standar 16.86.
B. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang mencakup uji normalitas dan linieritas. a. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data dari masing-masing variabel berdistribusikan normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan one sample kolmogorov-smirnov. Nilai asymp.sig variabel kecemasan menghadapi dunia kerja adalah p=0.156 ; atau p>0.05. Sedangkan pada variabel kepercayaan diri taraf asymp.sig adalah p=0.064 ; atau p>0.05. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran skor skala kecemasan menghadapi dunia kerja dan kepercayaan diri pada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia adalah normal. Berikut akan peneliti sajikan secara lengkap dalam tabel. Uji normalitas Kecemasan Kepercayaan Diri N Normal Parameters Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp.Sign.(2-tiled)
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
61 63.00 16.99 0.145 0.069 -0.145 1.130 0.156
61 53.90 16.86 0.168 0.168 -0.095 1.311 0.064
b. Hasil uji linieritas Uji linieritas ini dilakukan untuk mengetahui linieritas skor pada variabel kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia. Hasil uji linearity ini diketahui bahwa antara kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja, diperoleh nilai F sebesar 71.305 dengan Sig. sebesar 0.000 atau p<0.05. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel ini linear.
C. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment pearson dari program SPSS 12.00 fo windows dan diperoleh koefisien korelasi sebesar -0.740 dengan p = 0.000 atau p < 0.05 yang artinya ada hubungan negatif anatara kepercayaan diri dan kecemasan menghadapi dunia kerja. Dengan demikian hipotesis penelitian yaitu ada hubungan negatif antara kepercayaan diri dan kecemasan menghadapi dunia kerja. Korelasi produc moment
Kecemasan Menghadapi Dunia kerja
Pearson Correalation Sig. (1-tailed) N
Kepercayaan Diri
Pearson Correalation Sig. (1-tailed) N
Kecemasan Menghadapi Dunia kerja 1 61 -0.740 0.000 61
Kepercayaan diri
-0.740 0.000 61 1 61
IV. Pembahasan Berdasarkan hasil analilsis data menggunakan teknik korelasi product moment pearson dari program SPSS 12.00 for windows dan diperoleh koefisien korelasi sebesar -0.740 dengan p = 0.000 atau p < 0.05 yang artinya ada hubungan negatif anatara kepercayaan diri dan kecemasan menghadapi dunia kerja. Semakin tinggi kepercayaan diri maka kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah tingkat kepercayaan diri maka kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia semakin tinggi. Kecemasan dijelaskan oleh Daradjat (Supriyanto, 2004) sebagai manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur dan terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan dan pertentangan. Penyebabnya bisa bermacammacam bersal dari dalam maupun dari luar individu yang bersangkutan. Kecemasan muncul ketika individu dihadapkan pada situasi tertentu yang mengancam dirinya. Maramis (1990), juga memberi penjelasan bahwa komponen kecemasan adalah jantung berdebar, nyeri pada dada, tukak lambung, sakit kepala, gangguan tidur dan sesak napas. Kecemasan timbul karena keadaan dimana individu merasa terancam oleh salah satu hal yang dianggapnya menakutkan dan menyakitkan yang berasal dari luar maupun dari dalam (disini individu mengalami kecemasan menghadapi dunia kerja) sehingga menimbulkan kekhawatiran, kegelisahan yang menganggu ketenangan dan kesehatan yang terkadang menimbulkan kekacauan fisik.
Berkaitan pula dengan salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu faktor kognitif dimana faktor ini menjelaskan bahwa kecemasan dititikberatkan pada proses persepsi atau tingkah laku yang mungkin menganggu pertimbangan atau perkiraan seseorang tentang bahaya yang dia hadapi. Seseorang mungkin juga berlebihan dalam mempertimbangkan alam atau kenyataan dari ancaman atau ketidakmampuan dirinya untuk mengatasi ancaman dengan cara yang efektif. Dapat diartikan bahwa ketika seseorang yang mengalami kecemasan yang dipengaruhi oleh faktor kognitif maka orang tersebut akan mengalami proses persepsi atau tingkah laku yang mungkin menganggu pertimbangan atau perkiraan seseorang tentang bahaya yang dihadapi, secara sederhana orang tersebut mengalami sebuah perubahan dalam hal berpikir dan berperilaku. Begitu juga pada orang yang yang mengalami kecemasan menghadapi dunia kerja dimana orang tersebut dapat kehilangan rasa percaya dirinya. Menghadapi dunia kerja dapat dianggap sebagai sebuah bahaya yang sedang dihadapi sehingga timbulnya kecemasan dan hilangnya kepercayaan diri dianggap sebagai perubahan dalam hal berpikir atau bertingkah laku. Kepercayaan diri juga termasuk dalam faktor behavioral yaitu kecemasan berfokus pada cara symptom-symptom gangguan kecemasan diperkuat atau dikondisikan. Maksudnya ketika seseorang mengalami kecemasan terhadap dunia kerja maka kepercayaan diri yang kurang dapat memperkuat kecemasan yang sedang dialami karena salah satu hal yang berhubungan dengan kecemasan adalah tingkat kepercayaan diri seseorang. Namun bagi orang yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, kecemasan menjadi lemah atau berkurang karena gangguan
kecemasan berupa kurangnya rasa percaya diri itu tidak memperkuat kecemasan atau mengkondisikan kecemasan. Masa kanak-kanak juga dapat berpengaruh dalam pembentukan kepercayaan diri ini misalnya lingkungan yang dapat berupa pola asuh namun para peneliti tidak mencari penyebab konflik ketidaksadaran atau pengalaman masa kanak-kanak karena fenomena tersebut tidak dapat diamati secara langsung. Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada beberapa mahasiswa psikologi Universitas Islam Indonesia, menunjukkan bahwa mereka kurang memiliki kepercayaan diri dalam menghadapi dunia kerja. Beberapa alasan yang mereka kemukakan adalah mereka kurang percaya diri jika harus bersaing dengan para pelamar yang lain dikarenakan kurang memiliki kemampuan atau keahlian.
V. Kesimpulan Tinggi atau rendahnya kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia menyimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah hal yang sangat penting dan berpengaruh dalam tingkat kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa. Jika mahasiswa memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah maka kecemasan menghadapi dunia kerja akan semakin tinggi sebaliknya jika mahasiswa memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi maka kecemasan menghadapi dunia kerja akan semakin rendah.
Hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia telah terbukti bahwa diantara kedua variabel ini memiliki hubungan negatif.
VI. Saran Penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian yaitu sebagai berikut : 1. Saran kepada subjek penelitian Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa ada hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia. Dari penelitian ini, penulis ingin menyarankan kepada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia untuk dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kecemasan menghadapi dunia kerja dengan beberapa cara yang mungkin dapat membantu mengatasi hal tersebut yaitu : a. Mencari informasi mengenai pekerjaaan yang diminati. b. Mengikuti perkembangan dunia kerja saat ini. c. Mengikuti training atau pelatihan persiapan memasuki dunia kerja. d. Yakin akan kemampuan diri sendiri Jika seseorang sudah memiliki persiapan sebelum melakukan sesuatu maka hasil yang didapat akan jauh lebih baik dibanding tanpa adanya persiapan terlebih dahulu. Begitu juga ketika akan memasuki dunia kerja, jika didahului oleh persiapan yang
matang maka seseorang akan lebih percaya diri sehingga kecemasan akan menjadi berkurang. 2. Saran kepada peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dan ingin meneliti mengenai kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja, disarankan untuk memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil penelitian antara lain : a. Melakukan observasi lebih teliti mengenai subjek penelitian. Dapat disertai pula dengan wawancara yang dilakukan beberapa kali dengan subjek yang berbeda. b. Melakukan penyempurnaan alat ukur yang telah digunakan oleh peneliti. Ini semata agar diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. c. Kemaslah angket dalam bentuk, front huruf serta warna dan desain yang lebih menarik agar subjek merasa senang dan tidak jenuh dalam pengisian angket. d. Selanjutnya peneliti dapat membandingkan subjek sesuai angkatan. Hal ini dapat lebih mengkualifikasikan kecemasan yang terjadi pada mahasiswa per angkatan. Akan lebih baik lagi jika ada variabel kontrol berupa jenis kelamin antara subjek mahasiswa laki-laki dan perempuan. e. Penelitian kualitatif dalam bentuk pelatihan bagi mahasiswa dari peneliti selanjutnya akan lebih menyempurnakan penelitian ini.
Daftar Pustaka Anggraini. 2001. Kepercayaan Diri dan Minat Membeli Produk Fashion Bermerek Terkenal Pada Remaja Putri. Skripsi (Tidak diterbitkan). Jogjakarta : Fakultas Psikologi UGM Davies, P. 2004. Meningkatkan Rasa Percaya Diri. Yogyakarta : Torrent Greenberger, D & Padesky, A.C. 1995. Manajemen pikiran. Bandung : Kaifa Hurlock, E. B. 1996. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga Kartono, K. 1992. Psikologi Wanita. Mengenal Wanita Sebagai Ibu & Nenek. Cetakan. IV. Bandung : Mandar Maju Maramis, W. F. 1998. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Cetakan VII. Surabaya : Airlangga University Press Supriyanto. 2004. Hubungan Antara Kecemasan Menghadapi Pelaksanaan Keorganisasian Dalam rangka Otonomi Daerah Dengan Motivasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Skripsi (Tidak diterbitkan). Jogjakarta : Fakultas Psikologi UII Zimbardo, G. P & Gerrig, J.R.1999.Psychology And Life 15 Edition. Longman .
Identitas Penulis
Nama
:
Winda Ayu Lestari
Alamat
:
Jl. Kaliurang Km.14,4 Asrama Takmir Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia
Telepon
:
0274-7443044