FORM L-4 NARASI LKPJ GUBERNUR AKHIR TA. 2015 BAB IV.PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH ( A. URUSAN PILIHAN Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan PERTANIAN 1. Program dan Kegiatan Keberhasilan pembangunan di Jawa Tengah ditentukan
oleh
keberhasilan pembangunan dari berbagai sektor termasuk di dalamnya adalah keberhasilan pembangunan pertanian dalam arti luas. Guna mewujudkan keberhasilan pembangunan tersebut diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang handal. Salah satu langkah yang ditempuh untuk mewujudkan SDM yang handal diperlukan penyuluhan secara berkelanjutan supaya penyuluhan yang dilakukan secara berkelanjutan diperlukan kelembagaan penyuluhan yang kuat. Kelembagaan penyuluhan mempunyai peran penting dalam penyelenggaraan penyuluhan. Untuk
mewujudkan
hal
tersebut,
maka
perlu
pengaturan
penyelenggaraan penyuluhan melalui suatu sistem penyuluhan. Sistem Penyuluhan dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek kelembagaan penyuluhan, aspek kompetensi SDM penyuluh dan aspek Penyelenggaraan Penyuluhan,
dengan
dukungan
program
Pengembangan
SDM
dan
Penyuluhan Pertanian. Aspek Kelembagaan penyuluhan melalui optimalisasi peran Balai Penyuluhan dan posluhdes serta penguatan dan pengembangan Pelaku Utama/usaha, mitra penyuluh dan kelembagaan profesi. Aspek Kompetensi SDM penyuluh melalui penyelenggaraan pelatihan, magang dan kunjungan. Penyelenggaraan
Penyuluhan
melalui
perencanaan
penerapan metode penyuluhan. Penghargaan yang diraih : A. Bidang Penyuluhan Pertanian Tingkat Nasional :
penyuluhan
dan
1. Penerima penghargaan bagi Penyuluh pertanian PNS teladan adalah Hartono, SP, MP dari Kab. Wonogiri, Jawa Tengah. 2. Penerima penghargaan bagi Penyuluh Pertanian Swadaya Teladan (PPST)
Tingkat
Nasional
adalah
Teguh
Haryanto
dari
Kab.
Banjarnegara, Jawa Tengah. 3. Penerima penghargaan bagi THL-TB Penyuluh Pertanian Teladan Tingkat Nasional adalah Soedarsono, Amd dari Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. 4. Penerima penghargaan bagi Balai Penyuluhan Kecamatan Berprestasi Tingkat Nasional adalah BP3K Kec. Tegal Rejo Kab. Magelang, Jawa Tengah. 5. Penerima penghargaan bagi Gapoktan Berprestasi Tingkat Nasional adalah Gapoktan Ngudi Luhur Kab. Magelang, Jawa Tengah. 6. Penerima penghargaan bagi Petani Berprestasi Tingkat Nasional adalah H. Maskuri dari Kab. Demak, Jawa Tengah. 7. Penerima penghargaan bagi Kelembagaan Ekonomi Petani Berprestasi Tingkat Nasional adalah Koperasi Gapoktan dari Kab. Magelang, Jawa Tengah. B. Bidang Penyuluhan Kehutanan Tingkat Nasional adalah sebagai berikut: 1. Penyuluh Kehutanan Terbaik II atas nama Dadi Fakur, SP, Kab. Brebes, Provinsi Jawa Tengah. 2. Kelompok Tani Hutan Terbaik II atas nama KTH Ijo Royo-royo Kab. Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. 3. Desa Peduli Kehutanan Terbaik II atas nama Desa Hanum, Kab. Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. 4. Penyuluh Kehutanan swadaya Terbaik II atas nama Wahyu Karyono Kab. Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. 2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan 1) Program Pendidikan Non Formal dan Informal
Melalui Kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan, anggaran sebesar Rp 1.475.000.000,- dengan capaian realisasi Fisik 100 % dan realisasi Keuangan 95,94 %. Hasil yang dicapai Peningkatan SDM
penyuluh swadaya/swasta
1.620 orang dari target 1.500 orang, melalui pelatihan di bidang Tanaman Pangan, Peternakan, Perkebunan, Perikanan dan Kehutanan 1.140 orang, serta Pelatihan Manajemen Partisipatif Kelompok Petani Kecil telah terlatih 240 orang petani dari target 240 orang, Peningkatan SDM petani melalui magang sebanyak 240 petani dari target 240 petani. Output dari kegiatan ini adalah meningkatnya kapasitas dan kapabilitas
Penyuluh swadaya/swasta dan Pelaku Utama/Usaha agar
menjadi SDM yang berkualitas, andal, serta berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis. 2) Program Pengembangan SDM dan Penyuluhan Pertanian Alokasi anggaran sebesar Rp 16.178.125.000,- realisasi Fisik 100 % dan realisasi Keuangan 96,45%, meliputi 12 Kegiatan yaitu : Penyusunan Programa dan Rencana Kerja Penyuluh; Pengembangan Metode
dan
Materi
Penyuluhan;
Pengembangan
Kelembagaan
Penyuluhan; Fasilitasi dan Pemberdayaan Kelembagaan Pelaku Utama dan pelaku Usaha; Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (KP3K); Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SDM Penyuluh;
Pemberian
Penyuluhan/Pelaku
Penghargaan
Utama/Pelaku
Usaha,
untuk Penyuluh
Kelembagaan serta
Pelaku
Utama/Usaha; Pembinaan SDM Penyuluh; Peningkatan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian Program; Pengawalan dan Pendampingan Program strategis pemerintah; Peningkatan Kualitas Balai
Penyuluhan
dan
Penumbuhan
Pos
Penyuluhan
Pedesaan;
Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Bahan Baku untuk Industri Hasil Tembakau. Hasil yang dicapai dari kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SDM Penyuluh adalah Pelatihan teknis Peningkatan kapasitas SDM
penyuluh dalam mendukung program Integrated
Farming 120 orang; Pelatihan pangan dan gizi 120 orang; Pelatihan teknis peningkatan kapasitas SDM penyuluh dalam mendukung program rumah pintar petani 150 orang; Pelatihan SIMLUH pertanian dan perikanan 70 orang; dan Pelatihan kapasitas SDM penyuluh di Balai Penyuluhan Kecamatan 250 orang. Target sebesar 50% pada realisasi sampai dengan Desember 2015 sebesar 52,63%. Kegiatan Peningkatan Kualitas Balai Penyuluhan dan Penumbuhan Pos Penyuluhan Pedesaan yaitu terbentuk Balai Penyuluhan Berkualitas sebanyak 20 Balai Penyuluhan, sehingga sampai dengan Desember 2015 telah terbentuk Balai Penyuluhan Berkualitas sebanyak 378 Balai Penyuluhan Berkualitas di Jawa Tengah. Sedangkan untuk Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) pada Tahun 2015 tumbuh 50 Posluhdes, sehingga sampai dengan Desember 2015 telah terbentuk 3.383 Posluhdes. Realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 97,92%. Kegiatan
Pengembangan
metode
dan
materi
penyuluhan
menghasilkan materi melalui media cetak dan elektronik sejumlah 2 media, Adanya pameran (Hari pangan sedunia, kampanye Indonesia menanam, jateng fair, SAE/GPA Soropadan dan Jambore Kehutanan) sejumlah 5 event, Desiminasi Teknologi pertanian, perikanan, dan kehutanan 1 kali, SL Demplot pertanian, perikanan, kehutanan, peternakan 19 unit ( 6 unit pertanian, 5 unit perikanan, 4 unit kehutanan, 4 unit peternakan), Penyuluhan melalui kesenian tradisional 2 paket, Demplot perikanan ( udang vaname ) dan demplot kehutanan (Satwa Liar), Terselenggaranya pendampingan, penyusunan dan validasi kartu tani, RDKK MT 2015, RDKK 2016 dan entry data 233 desa di kab. Batang dan Pengembangan Rintisan Kartu Tani melalui SIMPI di 5 kabupaten. Kegiatan Pembinaan SDM Penyuluh telah terlaksana melalui Jambore & Unjuk Karya Penyuluh Kehutanan 1 kali sejumlah 620 orang, Apel Siaga Penyuluh sejumlah 1000 orang, Kegiatan collecting dan verifikasi data penyuluh swadaya pertanian, perikanan, dan kehutanan
selama 2 kali 520 orang, Biaya untuk lakususi sejumlah 25 orang dan terbayarkannya honor bagi THL-TBPP 2 bulan sejumlah 2.584 orang Kegiatan
Pemberian
Penghargaan
untuk
Kelembagaan
Penyuluhan/Pelaku utama/usaha, Penyuluh serta Pelaku utama/usaha yaitu terpilihnya pemenang lomba untuk kategori : 1. Penyuluh PNS teladan Tingkat Provinsi (Pertanian, Perikanan,kehutanan) sejumlah 9 orang; 2. Petani teladan (pertanian) 3 orang; 3. kelompok tani (perikanan dan kehutanan) 6 kelompok tani; 4. Gabungan kelompok tani pertanian (gapoktan) 3 gapoktan; 5. penyuluh pertanian swadaya 3 orang; 6. kembagaan ekonomi petani 3 kelompok tani; 7. THL-TBPP 3 orang; 8. Penyuluh kehutanan swadaya masyarakat (PKSM) 3 orang; 9. Kecil menanam dewasa memanen ( KMDM) sejumlah 3 kelompok. Hasil kegiatan tersebut dimanfaatkan sebagai acuan dalam peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM Penyuluh dan Pelaku Utama/Usaha, peningkatan penyelenggaraan penyuluhan dan peran Kelembagaan Penyuluhan, Kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam meningkatkan
produksi pertanian, perikanan dan
kehutanan. 3) Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan Ada 2 (dua) kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 662.150.000,-. realisasi Fisik 100 % realisasi Keuangan 86,11 %, meliputi kegiatan : Pemberdayaan Kelembagaan dan Perekonomian Masyarakat Sekitar Hutan dan Pendampingan
Kampanye Indonesia
Menanam (KIM ). Capaian kegiatan yaitu Temu Teknis Kelembagaan masyarakat sekitar hutan sejumlah 60 orang, Temu Karya bagi masyarakat sekitar hutan sejumlah 60 orang, Sosialisasi /Pembinaan Kemitraan hutan Rakyat 60 orang, video penyuluhan kehutanan 1 judul, Pelatihan bagi petani dalam mendukung pengembangan Integrated Farming System (IFS) sejumlah 200 orang dan terlaksananya Kampanye Indonesia Menanam (KIM) 1 kali.
Hasil kegiatan tersebut dimanfaatkan sebagai acuan dalam peningkatan penyelenggaraan penyuluhan agar pelaku pembangunan kehutanan mampu membangun usaha dari hulu sampai hilir
yang
berdaya saing tinggi dan mampu berperan dalam melestarikan hutan dan lingkungan hidup sejalan dengan pembangunan berkelanjutan. 3. Permasalahan dan Solusi 1) Permasalahan : Kurang
Optimalnya
lembaga
penyuluhan
di
kecamatan
dan
pedesaan; Kapasitas dan kompetensi SDM penyuluh yang masih kurang; Terbatasnya SDM Penyuluh; Distribusi pupuk yang tidak lancar yaitu kebutuhan petani tercukupi 2) Solusi : Upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan target sasaran yang telah ditetapkan melalui pelaksanaan Program Pengembangan SDM dan Penyuluhan Pertanian dengan kegiatan, sebagai berikut : Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluh PNS; Peningkatan Kapasitas SDM pelaku utama pelaku usaha melalui demplot, Sekolah Lapang, Pelatihan dan Magang; Pengembangan Balai Penyuluhan Model dan Pos Penyuluhan Desa; Penyusunan Programa Penyuluhan; Penyediaan materi penyuluhan; Penyediaan sarana dan prasarana penyuluhan; Fasilitasi
penghargaan
untuk
kelembagaan/Penyuluh/Pelaku
utama/usaha. Validasi data petani RDK/RDKK di 233 desa di Kabupaten Batang
1. PENDIDIKAN : (contoh) Diisi narasi gambaran umum tentang URUSANPENDIDIKAN(maksimal 3 alinea)
kondisi
dan
potensi
a. Program dan Kegiatan DiisinamaProgram dankegiatanyang mendukung URUSAN (setiap program diisi maksimal 5 kegiatan). Diisi Capaian Indikator Kinerja Program Tahun 2015, dibandingkan dengan Target RKPD Perubahan2015/RPJMD dan capaian Tahun 2014 (apabila target tidak tercapai ataucapaiannya melebihi 20% dari target diberikan penjelasan). Diisi Penghargaan/prestasi yang dicapai selama Tahun 2015 oleh Pemprov. Jateng dan/atau yang mewakili Pemprov. Jateng baik bersifat Nasional maupun Internasional (dilampiri fotocopy piagam/ surat keputusan penetapan). Narasi disesuaikan dengan naskah urutan RKPD Perubahan (Form L-1). b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Total anggaran, realisasi fisik dan keuangan (Per Urusan/SKPD). Total anggaran, realisasi fisik dan keuangan (Per Program). Uraian Realisasi keluaran kegiatan : Dalam satu program maksimal 5 kegiatan yg diuraikan (diambil yang prioritas). Setiap kegiatan maksimal 3 target/keluaran (diambil yang prioritas). Narasi disesuaikan dengan Form L-2. c. Permasalahan, Solusi dan Peluang. Disesuaikan dengan kondisi aktual dan faktual TA 2015. BAB. V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN (Hanya diisi oleh SKPD yang melaksanakan Tugas Pembantuan) Merupakan penjabaran dari L-3dengan penulisan : TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan 4. Program dan Kegiatan Yang Diterima dan Pelaksanaanya 5. Sumber dan Jumlah Anggaran 6. Permasalahan dan Solusi BAB. VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN (Hanya diisi oleh SKPD yang melaksanakan Tugas UmumPemerintahan) 1. Kerjasama Antar Daerah a. Kebijakan dan Kegiatan b. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
c. Permasalahan dan Solusi 2. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga a. Kebijakan dan Kegiatan b. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan c. Permasalahan dan Solusi 3. Koordinasi dengan Instansi Vertikal Di Daerah a. Kebijakan dan Kegiatan b. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan c. Permasalahan dan Solusi 4. Pembinaan Batas Wilayah a. Kebijakan dan Kegiatan b. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan c. Permasalahan dan Solusi 5. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana a. Bencana Yang Terjadi Dan Penanggulangannya b. Status Bencana (Nasional, regional/Provinsi atau Lokal/Kabupaten/Kota) c. Sumber dan Jumlah Anggaran d. Antisipasi Daerah Dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana e. Potensi Bencana Yang Diperkirakan Terjadi 6. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum a. Gangguan Yang terjadi (konflik berbasis SARA, anarkis, separatisme, atau lainnya) b. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani Ketentraman Dan Ketertiban Umum c. Jumlah pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat Dan Golongan d. Sumber dan Jumlah Anggaran e. Penanggulangan dan Kendalanya f. Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangan.