Nama : Indra Maulana Yusuf Npm
: 36409947
Kelas : 3 ID 04 ( TUGAS 4 ETIKA PROFESI )
1. Salah satu syarat untuk menjadi profesional adalah memiliki kompetesi dalam bidangnya. Sehubungan dengan hal tersebut, sebutkan kompetensi utama yang harus dimiliki oleh sarjana Teknik Industri! Jawab: Hal kompetensi utama dari penunjang yang harus dimiliki oleh Sarjana Teknik Industri Indonesia adalah dapat mengidentifikasikan, merencanakan, dan memecahkan suatu masalah perancangan, maupun perbaikan dalam sistem yang terdiri dari manusia, material, informasi, peralatan dan sumber daya secara kreatif dalam keterampilannya. Mampu mengimplementasikan hasil pemecahan masalah yang baik dan mempunyai wawasan luas sehingga dapat memahami
dampaknya
terhadap
konteks
didalam
publik
sosial,
lingkungan dan konteks lokalmaupun di era global, dapat beradaptasi terhadap teknik dan mampu menganalisiskan yang baru sehingga dapat diperlukan dalam menjalankan sebuah praktek profesi keteknik industrian, dapat berkomunikasi dan bekerja-sama secara efektif dan efisien. Mampu memahami dan menyadari tanggung jawab profesi dan etika, Serta dapat membawa atau mengimplementasikan konseptual dari sebuah industri ke dalam dunia industri. Sumber: (http://www.scribd.com/doc/97847958/)
2. Dilema moral merupaka hal yang sering ditemui dalam menjalakan profesi keteknikan. Jelaskan cara penyelesaian dilema moral menurut faham Utilitarianisme! Berika contoh kasus!
Jawab: Utilitarianisme adalah pemahaman yang dimana keputusan yang diambil dan dilihat dengan apa yang sesuai dari sisi manfaat untung dan kerugian-nya. Contoh dalam kasus para insinyur di bidang keteknikan mengembangkan atau menggambarkan pada produk terbarunya, dan para insiyur tersebut biasanya lebih mementingkan sisi manfaat yang paling banyak dirasakan oleh semua kalangan manusia, dan meminimumkan kerugian yang diperoleh, sehingga dapat menganalisis dan mengambil keputusan tersebut tidak ada yang merasa dirugikan sama sekali. Sumber: (http://www.scribd.com/doc/97847958/) 3. Jelaskan minimal 5 kasus yang terkait dengan pelanggaran etika profesi dalam bidang keteknikan termasuk jenis pelaggaran etika yag terjadi! Jawab: Dari kasus yang terkait dengan pelanggaran etika profesi dalam bidang ilmu keteknikan antara lain ada 5 kasus, sebagai berikut: kasus kecelakaan pesawat Adam Air Boeing 737, kasus Chernobyl, kasus lumpur Lapindo, kasus pesawat ulang-alik Challenger, kasus pesawat ulak-alik Columbia. Jenis pelanggaran kecelakaan pesawat adam air, yang pertama dari segi perawatan. Banyak sekali laporan bahwa departemen perhubungan selaku lembaga yang mengawasi kelayakan terbang pesawat tutup mata terhadapmaskapai penerbangan yang tidak serius merawat pesawatnya. Kedua adalah pihak adam air menyampaikan kebohongan publik dengan menyampaikan berita mengenai penemuan pesawat adam air yang hilang. Ketiga, kerusakan radar. Teknisi adam air membiarkan radar penangkap pancaran sinyal darurat (Emergecy Locator Beacon) tetap rusak. Jenis pelanggaran kasus Chernobyl yang pertama adalah dari desain bagian reaktor, yaitu tidak kesetabilannya daya reaktor yang kadang naik dan turun tanpa dapat dikendalikan. Akibatnya setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara. Kedua adalah pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan, hanya delapan batang kendali reaktor yang dipakai seharusnya minimal 30 reaktor agar tetap terkontrol, serta sistem pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap operasi reaktor. Ketiga adalah budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki
budaya keselamatan, tidak mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum kecelakaan terjadi. Jenis pelanggaran Kasus lumpur lapindo yang pertama adalah aspek teknis. Pada awal tragedi, Lapindo menyatakan bahwa pemicu semburanlumpur adalah gempa Yogyakarta yang mengakibatkan kerusakan sedimen. Namun, hal itu dibantah oleh para ahli, bahwa gempa diYogyakarta tidak berhubungan dengan penyebab terjadinya bencanalumpur lapindo. Kedua adalah aspek ekonomis. Lapindo diduga
sengajamenghemat biaya operasional dengan tidak memasang casing.
Entahmengapa Lapindo sengaja tidak memasang casing, sehingga pada saatterjadi bencana tersebut, lumpur yang ada di perut bumi menyemburkeluar tanpa kendali. Jenis pelanggaran Kasus pesawat ulang-alik Challenger, yaitu keputusanuntuk melepaslandaskan challenger adalah cacat, karena sebelum pesawatdi lepas landaskan dari teknisi Martin Thiokols menyebutkan bahwa, “lepas landas tidak dapat dilakukan pada temperatur di bawah 530 Fkarena O-Ring akan rusak”. Jenis pelanggaran Kasus pesawat ulang-alik Columbia, yaitu kesalahan terjadi akibat kesalahan teknis yang disebabkan oleh meningkatnya panas di bagian sayap pesawat ketika memasuki atmosfer bumi, karena sebenarnya Columbia bukanlah pesawat yang canggih dan aman. Pesawat ini didasarkan pada rancangan tahun 1970-an, para ahli yang tahu benar soal Columbia selalu merasawaswas pada saat pesawat inikeluar atau kembali menembus atmosfer. Sumber: (http://www.scribd.com/doc/3023858/kecelakaan-pesawat) (http://alfannur.blogspot.com/2011/02/bencana-nuklir-chernobyl.html) (http://clubbing.kapanlagi.com/threads/122999-Memperingati-6-Tahun-TragediLumpur-Lapindo) (http://korhejdalle.wordpress.com/2010/07/05/kecelakaan-chalenger) (http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090715225956AAU9bGx) 4. Jelaskan yang dimaksud dengan “toxic colonialism” dan hubungannya dengan etika lingkungan. Berikan contoh kasus!
Jawab: Yang dimaksud dengan “toxic colonialism” adalah semacam contoh limbah yang beracun, yang dapat mengakibatkan dampak yang negatif. Penyemprotan sembarangan pestisida, yang dimana pestisida tersebut mengandung racun yang akan menyebabkan lingkungan bisa tercemar oleh pestisida tersebut, dari adanya bahan kimia yang menjalar dan menimpa setiap hewan, manusia, udara, lingkungan, tanah dll. Mereka tanpa memikir panjang dengan hal tersebut. Contoh kasus ini saya ambil dari DDT (dichloro diphenyl trichloroethane) adalah salah satu sintetis pestisida yang paling terkenal. Pertama disintesis pada tahun 1874, dan digunakan dengan sukses dalam Perang Dunia II untuk mengendalikan malaria dan tifus di kalangan warga sipil dan tentara. Kimiawan Swiss Paul Hermann Müller dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada 1948 "untuk penemuan efisiensi tinggi DDT sebagai racun kontak terhadap beberapa arthropoda”. Setelah perang, DDT dibuat untuk digunakan sebagai pertanian insektisida. Pada tahun 1962, seorang ahli Biologi Amerika bernama Rachel Carson menerbitkan buku Silent Spring. Buku katalog ini membahas tentang dampak lingkungan dari sembarang penyemprotan DDT di Amerika Serikat dan mempertanyakan logika melepaskan bahan kimia dalam jumlah besar ke lingkungan tanpa sepenuhnya memahami efeknya terhadap ekologi atau kesehatan manusia. Buku ini menyatakan bahwa DDT dan pestisida lain dapat menyebabkan kanker dan pertanian mereka adalah ancaman bagi satwa liar, terutama burung. Publikasibuku ini adalah salah satu peristiwa tanda tangan dalam kelahiran gerakan lingkungan, dan menghasilkan kemarahan publik yang akhirnya menghasilkan larangan DDT di Amerika Serikat pada 1972. DDT kemudian dilarang untuk pertanian di seluruh dunia di bawah Stockholm konvensi, tetapi terbatas digunakan dalam vektor penyakit DNS berlanjut hingga hari ini dan masih kontroversial. Sumber: (http://en.wikipedia.org/wiki/Gramperlitre)
5. Jelaskan
tentang
keterkaitan
antara
Risiko
dan
kemajuan
teknologi!
Berikancontoh nyata! Bagaimana cara mengurangi risiko yang mungkin terjadi? Jawab: Menurut pendapat saya, sangat penting memahami resiko dalam bisnis, karena Sepanjang manusia hidup, manusia akan selalu menghadapi risiko. Dalam kehidupan ini kita akan selalu menghadapi ketidakpastian, kita tidak tahu secara pasti apa yang akan terjadi pada 1 tahun yang akan datang, beberapa bulan atau minggu yang akan datang, bahkan beberapa menit yang akan datang. Karena itu kita tidak tahu persis apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, bisa jadi apa yang kita rencanakan pada saat pelaksanaannya gagal, tidak sesuai dengan harapan kita oleh karena kondisinya ternyata tidak sama dengan apa yang kita prediksikan sebelumnya. Perusahaan sebagai lembaga bisnis, sama halnya juga dengan manusia, berada dalam suatu lingkungan yang penuh dengan ketidak pastian. Berbagai faktor dari lingkungan, baik itu konsumen, perantara, pesaing, pemerintah dan faktor lingkungan lainnya akan memberikan pengaruh kepada perusahaan baik pengaruh yang positip berarti memberikan peluang atau dorongan, atau pengaruh yang negatif, berarti memberikan hambatan atau ancaman kepada perusahaan. setiap pelaku bisnis selain dihadapkan pada return juga selalu dihadapkan pada resiko, dan resiko merupakan suatu kemungkinan tidak tercapainya sasaran dan serta tujuan bisnis. Umumnya, semakin besar resiko, maka semakin besar pula return yang diharapkannya. Contohnya adalah pebisnis las: Hal tersebut tidak bisa dipungkiri dengan adanya terjadi faktor kecelakaan terhadap si pekerja tersebut (welder), dengan itu kita perlu memahami atau mengetahui terhadap safety, atau keselamatan kerja, dengan menggunakan seperti alat-alat yang diperlukan untuk mengelas, kaca mata las (topeng las) sarung tangan sefety, wearpack sefety, celana sefety, dan lain-lain. Sumber: (http://sartika201011057.blog.esaunggul.ac.id/page/2/)
6. Jelaskan peranan Insinyur terkait dengan kerusakan dan pelestarian lingkungan hidup! Berikan masing-masing contoh nyata. Jawab: Berita tercemarnya Sungai Balangan akibat meluapnya air limbah batubara dari kolam pengendapan (settling pond) SP 6B PT Adaro indonesia, pada Kamis (22/10) malam (Kompas online, 23/10) sepertinya tertelan oleh hirukpikuk pemberitaan media mengenai air limbah batubara dari kolam pengendapan. Dalam situasi normal, peristiwa seperti ini tentu akan menjadi bahan pemberitaan hangat media lokal maupun nasional, oleh karena itu ini adalah tugasnya peranan para insinyur untuk mememikirkan masalah keterkaitan tersebut, oleh karena itu kejadian ini terkait dengan masalah lingkungan akibat aktivitas tambang serta mengingat Meneg Lingkungan Hidup adalah urang Banua. Terlebih jika dikaitkan juga dengan kiprah 100 hari kabinet di bidang lingkungan hidup, maka kasus lingkungan ini mungkin akan menjadi semacam “uji publik” terhadap sang menteri LH. Biasanya dalam 100 hari pertama masa kerjanya, para menteri pingin unjuk gigi agar terlihat kompeten di mata presiden dan rakyat. Selain itu, dengan telah diundangkannya UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, permasalahan tercemarnya Sungai Balangan tidak hanya dapat dipandang sebagai persoalan teknis terkait tercemarnya air sungai akibat limpasan air limbah batubara, namun persoalan ini juga berdimensi
hukum
dan
sosial.
Tulisan yang akan memaparkan pentingnya peran perusahaan, pemerintah, masyarakat, serta aturan hukum dalam mencegah, menanggulangi dan memulihkan kerusakan lingkungan hidup, khususnya yang berkaitan dengan aktivitas pertambangan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan tidak mewakili pendapat instansi dimana penulis bekerja. Sumber: (http://didiktriwibowo.blogspot.com/2010_01_01_archive.html)