logo lembaga
N.24 Kajian Ekonomi Aplikasi Teknologi Rendah Emisi pada Industri KecilKecil-Menengah Peneliti : Hariyatno Dwiprabowo Setiasih Irawanti Sylviani Elvida Y. Suryandari Aneka Prawesti Prawesti S PUSLITBANG PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN KEMENTERIAN KEHUTANAN 2012
LATAR BELAKANG
Krisis energi dunia yang terjadi pada dekade terakhir memberikan dampak yang signifikan pada meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM), sehingga mendorong pengembangan energi alternatif dengan pemanfaatan sumberdaya energi terbarukan (renewable resources). Salah satu bentuk energi alternatif yang saat ini mulai dikembangkan adalah Bahan Bakar Biomassa (BBB) yang rendah emisi seperti serbuk gergajian dan pelet kayu untuk mendukung kegiatan produktif yang telah ada serta sebagai entry point untuk mengembangkan kegiatan produktif yang baru khususnya IKM untuk meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian daerah. Kebutuhan metode : (1) melakukan studi komparasi biaya penggunaan BBM dan BBB, (2) melakukan analisis resiko terhadap lingkungan terkait kesinambungan pasokan BBB, (3) mengidentifikasi enabling factors yang mendorong penggunaan BBB Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
Permasalahan : Substitusi penggunaan bahan bakar minyak tanah ke bahan bakar lain sudah dilakukan pada saat harga minyak tanah naik sekitar tahun 2008. Oleh karena itu sebagian besar IKM makanan-minuman saat ini menggunakan bahan bakar gas (BBG) dan kayu bakar. Terkait hal tersebut, penelitian ini lebih difokuskan untuk melakukan substitusi penggunaan BBG ke BBB dari limbah industri penggergajian dan pengolahan kayu yang berupa sebetan kayu, serbuk gergaji, pellet kayu, dan tatal kayu.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
• Ruang Lingkup : menemukan energi alternatif dengan memanfaatkan BBB yang berasal dari limbah industri penggergajian berupa sebetan kayu, serbuk gergaji, dan pellet kayu, bagi IKM pengolahan tahu dan tempe. • Fokus Kegiatan : penggunaan bahan bakar pada IKM tahu tempe. Obyek penelitian ini adalah IKM tahu tempe yang menggunakan energi BBG namun secara teknis dapat disubstitusi dengan BBB yang dapat berupa sebetan kayu, serbuk gergaji, dan pellet kayu, untuk menemukan bahan bakar yang efisien dan ramah lingkungan. • Desain Penelitian : (1) pengambilan sample di IKM di kabupaten Wonosobo dan Banyumas (Jawa Tengah) karena ke-2 kabupaten memiliki populasi IKM yang cukup besar serta potensi sumber bahan baku BBB, dan (2) ujicoba penggunaan BBB berupa pelet kayu di Kabupaten Cianjur (Jawa Barat) yang memiliki kondisi yang mirip dengan Wonosono.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan: Melakukan identifikasi dan inventarisasi IKM makanan-minuman dan ditentukan sebagai obyek penelitian adalah IKM pengolahan tahu dan tempe di Kabupaten Wonosobo dan Banyumas Propinsi Jawa Tengah serta tempat ujicoba di IKM pengolahan tahu dan tempe di Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat. Melakukan pengumpulan data lapangan di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Membuat 1 unit tungku serbaguna di IKM pengolahan tempe, dan melakukan ujicoba menggunakan BBB pellet kayu. Melakukan analisis komparasi biaya energi, analisis nilai tambah, analisis resiko lingkungan, dan identifikasi enabling factor. Menyusun 2 buah leaflet dan video, melakukan diseminasi hasil penelitian dan memperkenalkan pellet kayu sebagai salah satu jenis BBB.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
4
Perkembangan dan Hasil Kegiatan 1. Komparasi biaya BBG dan BBB di IKM Tahu dan tempe Jenis Bahan Bakar Uraian
Biaya bahan baku kedelai
Lamanya memasak (1 x masak) Volume /berat bahan bakar (kg) Biaya bahan bakar
Biaya bahan bakar per 50 kg kedelai Biaya tenaga kerja (3 orang)
Serbuk gergaji TAHU Rp 40.000 (78,97%) 1 jam
6 kg
Rp 36 000 (5,26%) Rp 25.000
Rp 84 000 (12,28%)
Kayu Bakar TAHU Rp 1.248.000 (90,51%)
Gas
Pelet kayu
TEMPE Rp 1200 000 (87,2%)
TAHU Rp 1.580.000 (69,06%)
1 jam 20 mnt
1 jam
10 kg
28 kg
20 tabung @ 3 kg
3,5 tabung @ 3 kg
Rp 7500 (0,54%)
Rp 42 000 (3,05%)
Rp 300 000 (13,11%)
Rp 52 500 (4,30%)
Rp 81000 (8,00%)
Rp81000 (5,7 %)
Rp 37.500
Rp 14.000
Rp 75.000
Rp 13.125
Rp 45.000
Rp 27.000
Rp 90000 (6,53%)
Rp 90000 (6,53%)
Rp 320 000 (13,99%)
Rp 72 000 (4,00%)
Rp 70 000 (7,00%)
Rp 90000 (6,3%)
1 jam
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
TEMPE Rp 1 580 000 (87 %) 1 jam
TAHU Rp 800 000 (82,00%)
TEMPE Rp1200000 (84,6%)
30 menit
25 menit
60 kg
60 kg
5
Perkembangan dan Hasil Kegiatan (Lanjutan)
2. Resiko lingkungan terhadap keberlanjutan penyediaan bahan bakar biomassa tergambarkan dari sisi keberadaan hutan, penggunaan lahan di kabupaten maupun adanya lahan kritis yang ada. Namun dengan luas hutan rakyat yang cenderung meningkat, adanya Gerakan Rehabilitasi di lahan kritis dan pengetahuan masyarakat dalam menanam hutan rakyat secara agroforestry dapat mengurangi resiko. 3. Enabling faktor : agen yang dapat membawa perubahan perilaku penggunaan bahan bakar yang lama ke BBB pellet kayu (Kopti, penyuluh dan produsen BBB), penyediaan BBB yang berkesinambunan dan terjangkau pengguna, kebijakan yang mendukung untuk penggunaan bahan bakar biomassa (kemudahan perijinan dari Perindustrian)
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
6
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan : Identifikasi IKM, identifikasi industri penggergajian, ketersediaan BBB, fasilitasi tungku serbaguna untuk pellet kayu, ujicoba pellet kayu pada IKM Tahu tempe, sosialisasi manfaat pellet kayu dalam proses produksi. • Nama lembaga yang diajak koordinasi : Disperindag, Dishutbun, Perum Perhutani, pengusaha pellet kayu, pelaku industri penggergajian/pengolahan kayu, KOPTI, dan para pelaku IKM pengolahan tahu dan tempe. • Strategi pelaksanaan koordinasi : Penyampaian informasi dan fasilitasi kepada Dinas dan industri terkait tentang penggunaan BBB untuk substitusi BBG pada IKM pengolahan tempe/tahu. • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan : kesediaan IKM pengolahan tahu dan tempe untuk melakukan uji coba penggunaan pellet kayu dan adanya ketertarikan dari para pelaku usaha tahu dan tempe untuk menggunakan bahan bakar pellet kayu dengan syarat pasokan yang berkesinambungan dan harga yang rasional. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN • Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan : 1. Memfasilitasi tersedianya tungku serbaguna yang dapat dioperasikan menggunakan BBB seperti pellet kayu dan serbuk gergaji. 2. Melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada IKM pengolahan tahu dan tempe yang telah menggunakan BBB pellet kayu dan serbuk gergaji. • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan : pembuatan 2 leaflet, 1 banner, dan 2 video. • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan : dalam kegiatan diseminasi hasil penelitian terdapat 20 anggota IKM, 5 instansi Pemda Kabupaten Cianjur. • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan : adanya fasilitasi tungku serbaguna untuk penggunaan pellet kayu dan sosialisasi manfaat pellet kayu sebagai bahan bakar.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan : Diharapkan IKM dapat menggunakan BBB antara lain serbuk gergaji dan pellet kayu yang dipandang lebih efisien dan ramah lingkungan sebagai substitusi dari bahan bakar yang selama ini digunakan. • Strategi Pengembangan ke depan : 1. Menyebarluaskan cara pemanfaatan limbah pengolahan kayu sebagai BBB. 2. Memperbaiki teknologi tungku yang efisien untuk BBB. 3. Mendorong industri pembuatan pellet kayu skala kecil/menengah dan rantai distribusinya di sekitar sentra industri pengolahan kayu dan sumber bahan baku. • Tahapan Pengembangan ke depan : 1. Promosi dan sosialisasi BBB pellet kayu kepada kalangan IKM yang lebih luas. 2. Penelitian dan pengembangan konstruksi tungku BBB pellet kayu yang efisien. 3. Promosi pellet kayu kepada calon investor yang potensial.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
9
FOTO KEGIATAN •Foto Koordinasi dengan pihak terkait
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
10
Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
Perebusan gilingan kedelai untuk tahu dengan serbuk gergaji, gas, dan pellet kayu
Perebusan kedelai untuk tempe dengan kayu bakar, gas, dan pellet kayu
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
11
Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan – Sosialisasi – Pelatihan
Sosialisasi dan diseminasi hasil penelitian dan pengenalan pellet kayu di Kab. Cianjur
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
12
logo lembaga
TERIMA KASIH Tim Peneliti : Dr. Ir. Hariyatno Dwiprabowo, M.Sc Dra. Setiasih Irawanti, M.Si Dra. Sylviani Elvida Yosefi Suryandari, S.Hut, MSE Aneka Prawesti Suka, S.Sos,MSE,MA