LEMBARAN DA’WAH
NURUL HIDAYAH Media Pemersatu Ummat
No.01/Th.1/Syawwal 1428H/November 2007
Jum’at - I
CIRI-CIRI MANUSIA FITRI (Dikutip dari Khutbah ‘Idul Fitri 1426H oleh Ust.Ir.Al-Bahra,M.Kom di Masjid Nurul Hidayah)
Gemuruh suara takbir, tahlil, serta tahmid menggema diangkasa raya, lafadzlafadz suci yang terlontar dari bibir milyaran ummat Islam diseluruh pelosok dunia, seakan menggetarkan seluruh isi jagad raya, menghentakkan tidur panjang sebahagian kaum muslimin, yang mengingatkan kembali kejayaan Islam masa masa silam, dan janji Allah Rabbul ‘Izzati yang akan mewariskan bumi dan seisinya, serta menjadikan mereka pemimpin atas umat yang lainnya, jika mereka sanggup mengemban amanah dari-NYA. Lafadz-lafadz suci tersebut juga berkeyakinan bahwa hanya Allah lah mendirikan bulu kuduk para penegak yang Maha Besar, tidak ada yang patut dien Islam, bagaikan transformator dipuja, disanjung, diabdi dan diibadahi yang mengubah sinyal-sinyal suara melainkan Allah semata. Semua betapapun berkuasanya menjadi suatu energi panas yang maha manusia dahsyat, serta dapat menyulut mereka hanyalah sesuatu yang kecil semangat juang serta semangat dihadapan Allah Azza Wajalla. Dengan ucapan tahlil (Laa ilaha berkorban kaum muslimin, kaum mukminin, pribadi-pribadi muttaqien Illallah) kita mentauhidkan Allah sang demi merenovasi dan merubah tatanan penguasa tunggal jagad raya ini, dunia ini dengan konstruksi dan pilar- menghilangkan illah-illah lain selain Dia, pilar إ إ ا. Dengan ucapan takbir melepaskan ikatan-ikatan jahiliyah, (Allahu Akbar) kita membesarkan dan melupakan kisah-kisah indah dan romantis di masa jahiliyah. mengagungkan Asma Allah, kita Lembaran Da’wah NURUL HIDAYAH diterbitkan oleh : Bidang Pendidikan & Majlis Ta’lim DKM Nurul Hidayah, Graha Lestari – Citra Raya Tangerang - Banten Alamat Redaksi : Jl. Lestari-2 Blok J08/74 Graha Lestari, Ph. 021-71406917 Kritik dan Saran dialamatkan ke e-mail :
[email protected]
JANGAN DI BACA SAAT KHOTIB SEDANG BERKHUTBAH 50 % keuntungan bulletin ini akan digunakan untuk pembangunan Masjid Nurul Hidayah - Graha Lestari; Infaq Rp.200/Exp. Ingatlah ! Malaikat Rakib dan Atid akan selalu mencatat seluruh amal perbuatan kita di dunia
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS:Al-A’raf:96)
Dengan ucapan tahlil (Laa ilaha Illallah) kita mentauhidkan Allah sang penguasa tunggal jagad raya ini, menghilangkan illah-illah lain selain Dia, melepaskan ikatan-ikatan jahiliyah, melupakan kisah-kisah indah dan romantis di masa jahiliyah. Dengan ucapan tahmid (Alhamdulillah) kita sampaikan puja-puji kita hanya kepada Allah Rabbul ‘Alamin. Kita curahkan, persembahkan seluruh cinta suci dan sejati keharibaan-NYA, kita korbankan seluruh waktu, tenaga fikiran, dan cita-cita duniawi demi menggapai Ridho-NYA. Suara takbir, tahlil, serta tahmid yang menggema diangkasa raya tersebut mengiringi berakhirnya bulan suci ramadhan & datanganya 1 syawal 1428 H. Lantunan takbir, tahlil, dan tahmid ini, sesungguhnya merupakan ungkapan kemenangan yang di raih kaum muslimin dalam menjalankan ibadah puasa dengan segala tantangan, halangan dan rintangannya. Kemenangan dalam meraih ketaatan dan ketakwaan yang lebih tinggi Kemenangan yang berhasil diraih tersebut sudah seharusnya dibuktikan secara nyata dengan bertambahnya ketaatan kita kepada Allah. Ketaatan yang tidak sebatas dalam urusan ‘ibadah ritual (ibadah khas/khusus) semata, akan tetapi ketaatan yang utuh dan menyeluruh dalam ibadah yang umum,
yaitu ketaatan dalam menjalankan perintah-NYA dan menjauhi laranganNya dalam seluruh aspek kehidupan. Ibadah umum akan meliputi seluruh aspek kehidupan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Artinya kaum muslimin wajib menjalankan urusan rumah tangganya sehari-hari sesuai dengan aturan Allah, menjalankan urusan di lingkungannya (RT/RW) sesuai dengan aturan Allah, bahkan sampai menjalankan urusan politik(pemerintahan) juga harus sesuai dengan aturan Allah, menjalankan urusan ekonomi sesuai dengan aturan Allah, menjalankan urusan sosial dan budaya sesuai dengan aturan Allah, dan demikian seterusnya. Seperti itulah wujud ketaatan dan ketakwaan yang sebenar-benarnya, yang harus kita buktikan dihadapan Allah SWT, sebagai hasil dari ibadah puasa kita dibulan ramadhan ini. Seperti itu pulalah wujud kemenangan nyata yang seharusnya kita raih, sebagaimana kemengan yang pernah di raih oleh Rasulullah SAW, beserta para sahabatnya. Jika kita melihat sejarah, lantunan takbir seperti yang kita kumandangkan saat ini, selalu dikumandangakan ketika kaum muslimin meraih kemenangan. Inilah takbir yang pertama kali dikumandangakan ketika pertama kali saat perang badar. Persis saat kaum muslimin sedang melaksanakan shaum
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (QS:51:56)
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS:Al-A’raf:96)
yang pertama, 19 bulan setelah hijrah Rasulullah SAW ke Madinah. Lantunan takbir ini pulalah yang dikumandangkan saat melakukan pembebasan kota makkah (futuh Makkah), peristiwa yang tidak menimbulkan pertumpahan darah, padahal waktu itu Rasulullah SAW datang dengan ribuan pasukan, bahkan pada saat itu Rasulullah SAW memberikan amnesti/pengampunan kepada siapa saja yang mau masuk islam atau tunduk dalam aturan(syari’at) Islam (menjadi kafir dzimni), dan kaum muslimin tidak melakukan tindakan balas dendam sedikitpun. Pada saat itu penduduk Makkah berbondong masuk Islam karena mereka melihat Islam adalah agama perdamaian dan agama yang mengajarkan kasih sayang, Islam tidak ditegakkan dengan pertumpahan darah. Peristiwa tersebut dapat menjadi renungan kaum muslimin sekaligus bantahan terhadap isu terorisme yang selalu dituduh terhadap umat Islam. Isu terorisme inilah yang telah menjadi senjata ampuh bagi negara-negara imperialisme barat yang dipimpin oleh AS dan Inggris, beserta sekutunya Australia untuk mengusai dan mencengkram negeri-negeri Islam. Bahkan kini AS dan Inggris telah menjadikan perang melawan terorisme sebagai kedok untuk memerangi Islam. Sehingga setiap terjadi peristiwa
pemboman yang menjadi kambing hitamnya selalu umat Islam, Benarkah demikian?, ternyata itu hanyalah isu yang dilontarkan oleh kaum kafir, karena Islam dengan tegas melarang siapapun, dengan motif apapun membunuh orang tanpa diadili dalam suatu pemerintahan Islam, Islam juga melarang merusak fasilitas umum, apalagi jika tindakan itu menimbulkan korban dan ketakutan yang meluas. Dalam peperangan saja banyak ayat Alqur’an dan hadits yang melarang kaum muslimin membunuh anak-anak, wanita, orang tua. Bahkan binatang, dan tumbuh-tumbuhanpun tidak boleh dirusak jika tidak menghalangi jalannya pasukan yang sedang berperang. Isu tersebut selalu dilontarkan untuk mengadu domba umat Islam, maka secara lebih spesifik isu itu digunakan untuk menggiring opini publik dunia pada suatu perang global terhadap kaum muslimin yang sedang memperjuangkan kembalinya supremasi Islam. Mereka sadar bahwa perjuangan penegakan aturan Islam secara nyata telah mengancam hegemoni sistem kapitalisme, dan sosialisme yang menjajah dunia, khususnya dunia Islam saat ini. Bulan Ramadhon pada hakikatnya adalah bulan pembinaan sekaligus penyucian jiwa, yang dapat menghantar seorang manusia mukmin menuju derajat taqwa. Suatu kondisi dimana
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (QS:51:56)
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS:Al-A’raf:96)
seorang manusia menjadi sangat dekat dengan Allah (taqarrub Illallah). Cinta,takut,& harapannya ia persembahkan sepenuhnya keharibaan penguasa jagad raya ini. Hidupnya selalu optimis dan tenang dalam keadan suka maupun duka, karena orientasi/tujuan hidupnya hanyalah demi menggapai kebahagiaan negeri akhirat. Manusia yang fitri adalah yang dirinya cepat meminta ampun dan memohon maaf, agar selalu berada dalam ketaqwaan. Dipraktekkannya dengan menghilangkan sifat kekikiran, dan menimbulkan sifat ikhlas memberi, serta mampu mengendalikan nafsu keakuan. A. Berada Dalam Ketaqwaan “Dan bersegeralah kepada ampunan Tuhamu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa”.
(QS. Ali-Imron:133) B. Menghilangkan Sifat Kikir Manusia-manusia muttaqien harus mampu melaksanakan/mempraktekkan sifat ikhlas bera’amal dan berinfaq, serta menghilangkan sifat kikir. C. Mengendalikan Nafsu/Sifat Keakuan Rahasia keberhasilan Rasulullah Muhammad SAW dalam mewujudkan revolusi dan reformasi sistem kehidupan adalah menanamkan di hati para pengikutnya kalimat “Tiada illah kecuali Allah, Allah Maha Besar, dan Segala Puji Hanya Milik Allah”. Rasulullah SAW mengajarkan kepada mereka bahwa hanya Allah lah yang Maha Besar, selain Allah kecil.. tidak ada yang patut dipuja, disanjung, & diabdi kecuali Allah semata. Semua manusia apapun pangkat dan jabatannya, betapapun berkuasanya mereka hanyalah sesuatu yang kecil dan hina dihadapan Allah.
JADWAL KHOTIB JUM’AT MASJID NURUL HIDAYAH
TANGGAL KHOTIB 2-Nov-07 Ust.Budi H.S 9-Nov-07 Ust. Kasyanto
TANGGAL KHOTIB TANGGAL KHOTIB 16-Nov-07 Ust.H.Latif 30-Nov-07 Ust.Al-Bahra 23-Nov-07 Ust. Jojo
DEWAN REDAKSI : Ust.Ir.Al-Bahra,M.Kom; Ust. Dzulfikri, SE; Yayat Sudrajat(RW.08) PEMIMPIN REDAKSI : Kamaludin, SE SEKRETARIS REDAKSI : Teguh,S.Pd SIRKULASI : Junaedi; Muslim; Syahri; Sunarto; Ustzh.Umi Hanik; Nunung,S.Pd (SMPN Panongan); Dian,S.Ag,M.Ag (STAI Bina Madani); Ust.Idi Amin,SE (PT.Gaya Motor); Ust.Yusuf,A.Md.Kep (RS.Global); Ust.Rudi (Graha Gardenia-1); Ir.Zakaria,MT(Perguruan Tinggi Raharja); Ust. Sirajuddin,S.Pd (As-Salam,Bekasi) Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (QS:51:56)
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS:Al-A’raf:96)
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (QS:51:56)