IMPLEMENTASI METODE CARD SORT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI SIFAT WAJIB ALLAH PADA SISWA KELAS VII SMP N 4 SATU ATAP KEC TENGARAN KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
OLEH :
NUR KHABIB NIM : 11410051
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/2012
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
DEKLARASI ÉO ŠÏm §9$#Ç` »uH÷q §9$#«! $#ÉO ó¡ Î0 Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikiran juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqasah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Salatiga, 25 Juli 2012 Penulis
Nur Khabib NIM. 11410051
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
Dr. Adang Kuswaya, M.Ag DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Hal : Naskah Skripsi Saudara Nur Khabib Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalaamu'alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : NUR KHABIB NIM : 11410051 Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI Judul : IMPLEMENTASI METODE CARD SORT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI SIFAT WAJIB ALLAH PADA SISWA KELAS VII SMP N 4 SATU ATAP KEC TENGARAN KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalaamu'alaikum. Wr. Wb. Salatiga, 25 juli 2012 Pembimbing
Dr. Adang Kuswaya,M.Ag NIP. 197205311998031002
SKRIPSI IMPLEMENTASI METODE CARD SORT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI SIFAT WAJIB ALLAH PADA SISWA KELAS VII SMP N 4 SATU ATAP KEC TENGARAN KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
DISUSUN OLEH NUR KHABIB NIM :11410051 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 1 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam. Ketua Penguji
: Suwardi, M.Pd.
Sekretaris Penguji
: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
Penguji I
: Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag.
Penguji II
: Agus Ahmad Suaedi, Lc. M.A.
Penguji III
: Dr. Adang Kuswaya, M.Ag.
Salatiga,1 September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP . 19580827 198303 1 002
MOTTO
ª! $# Ëx |¡ øÿtƒ (#qßs |¡ øù$sù ħ Î=»yf yJ ø9$# † Îû (#qßs ¡ xÿs? öN ä3 s9 Ÿ@ ŠÏ% #sŒÎ) (#þqãZtB#uä tûïÏ%©!$# $pkš‰r'¯»tƒ zO ù=Ïèø9$# (#qè?ré& tûïÏ%©!$#ur öN ä3 ZÏB (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# ª! $# Æì sùötƒ (#râ“à± S$sù (#râ“à± S$# Ÿ@ ŠÏ% #sŒÎ)ur (öN ä3 s9 ÇÊÊÈ ×ŽÎ7yz tb qè=yJ ÷ès? $yJ Î/ ª! $#ur 4;M »y_ u‘yŠ Artinya: “ Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” ( Al Mujadalah:11)
ABSTRAK Judul
: Implementasi metode Card Sort dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah pada siswa kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kec Tengaran Kab Semarang Penulis : Nur Khabib NIM : 11410051 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam mengandung sebagian besar materi yang bersifat abstrak (tidak nyata), sehingga siswa memerlukan daya konsentrasi yang kuat dan daya imajinasi yang bagus agar dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik. Pada usia anak SMP dan MTS, daya emosi sering sekali tidak stabil. Mereka akan mudah kehilangan konsentrasi terhadap suatu materi, akibat dari gangguan internal maupun eksternal. Oleh karena iti diperlukan metode yang sesuai untuk kegiatan belajar mengajar materi Pendidikan Agama Islam khususnya materi sifat wajib Allah kepada siswa usia SMP N 4 Satu Atap Kec Tengaran Kab Semarang sehingga mereka mudah dalam menerima pelajaran dan mudah memahami materi baik itu nadzom, arti dan permahaman maksud dari masing-masing sifat wajib Allah. Penerapan cara belajar aktif model card sort pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah ini mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan ratarata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan model belajar aktif sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi tentang tingkat penguasaan lafadz, arti dan pemahaman sifat wajib Allah siswa kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui cara belajar aktif model card sort. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan prestasi belajar PAI materi sifat wajib Allah di SMP N 4 Satu Atap terolong signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan cara belajar aktif model card sort pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini bisa menigkatkan penguasaan nadzom maupun terjemah dari sifat Allah serta pemahaman makna yang terkandung di dalamnya, karena siswa akhirnya lebih akrab dengan lafaz-lafadz yang sering dipakai, juga familiar dengan berbagai pertanyaan yang sering didengar dan dilontarkan oleh siswa maupun guru.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Kedua orang tuaku Bapak Iskandar dan Ibu Mutoharoh yang selalu mendo’akan, membimbing, dan membiayaiku dengan penuh kesabaran, kasih sayangmu semua do’amu takkan dapat terbalas dengan apapun juga 2. Istriku tercinta Aimatur Rofiah S,PdI yang telah memberi semangat dan membimbing aku dan yang selalu memberikan motivasi kepadaku serta selalu ada dalam setiap suka dukaku 3. Adik-adikku Muhammad Ulinnuha dan Muhammad Abil hasan yang selalu ada dan menjadi sumber inspirasiku 4. Kakek dan Nenekku yang selalu mendoakan, membimbing dan menasehatiku 5. Sahabat sahabat sejatiku Bu Ida,Bu Nur, Pak Kunto,Pak Yusuf, Bu Lis, Bu Eni, Bu Azizah, Bu Kasun, Bu Yuli yang selalu memberikan masukan kepadaku 6. Kepala Sekolah SMP 4 Satu Atap beserta seluruh dewan guru yang telah membantuku guna terselesaikannya skripsiku ini
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻟﺮﲪﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Implementasi metode card sort (menyortir kartu) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah pada siswa kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kec Tengaran Kab Semarang. Tidak lupa sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada uswatun khasanah kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga beliau, para sahabat yang telah menuntun kita dari jaman jahiliyah menuju zaman islamiyah dan yang kita nanti-nantikan syafaatnya kelak di yaumul qiyamah . Penulisan ini tidak akan terselesaikan dengan lancar tanpa adanya bantuan serta motivasi dari fihak terkait. Tidak lupa penulis sampaikan jazakumullah khoiron katsir dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga
2. Bapak Dr. Adang Kuswaya, M.Ag selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini 3. Bapak dan Ibu dosen yang dengan tulus mendidik dalam menuntut ilmu 4. Semua fihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Hanya do’a yang dapat penulis panjatkan kepada Allah SWT, semoga amal serta kebaikan semua fihak mendapatkan balasanNya dan semoga tergolong umat yang senantiasa mendapatkan maghfirohNya.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua fihak yang dengan keikhlasan hati telah membantu penulisan skripsi ini. Tentunya skripsi ini masih banyak kekurangan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Salatiga, 30 Agustus 2012 Penulis
Nur Khabib NIM : 11410051
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................
i
HALAMAN DEKLARASI .......................................................................
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING.........................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...............................................................................
v
HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………..
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................
vii
KATA PENGANTAR...............................................................................
viii
DAFTAR ISI ............................................................................................
x
DAFTAR TABEL.....................................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Penegasan Istilah .................................................................
9
C. Rumusan Masalah ...............................................................
12
D. Tujuan Penelitian ................................................................
13
E. Manfaat Penelitian................................................................
13
F. Hipotesis .............................................................................
14
G. Metodologi Penelitian...........................................................
15
BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Card Sort ................................................................
18
1. Pengertian Metode Card Sort .........................................
18
2. Kelebihan Metode Card Sort ...........................................
19
3. Kekurangan Metode Card Sort .......................................
20
4. Langkah-langkah penerapan Card Sort ..........................
20
B. Belajar, Prestasi dan Hasil Belajar .......................................
21
1. Belajar ............................................................................
21
2. Prestasi belajar ...............................................................
23
3. Hasil belajar…………………………………………….. C. Belajar PAI materi Sifat Wajib Allah ...................................
24 30
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi data ......................................................................
33
B. Subjek penelitian .................................................................
38
C. Rancangan Penelitian ...........................................................
38
D. Instrumen Penelitian…………………………………………
42
E. Metode Pengumpulan Data…………………………………
44
F. Teknik Analisa Data……………………………………….. .
46
G. Deskripsi Persiklus…………………………………………..
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ....................................................................
55
B. Pembahasan..........................................................................
74
BAB V PENUTUP A. Simpulan .............................................................................
77
B. Saran ...................................................................................
78
C. Penutup ................................................................................
79
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
TABEL I
JUMLAH
SISWA
MAN
I
SALATIGA
48
DAN
50
TAHUN PELAJARAN 2007/2008 TABEL II
FASILITAS
GEDUNG
PERLENGKAPAN
MAN
I
SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2007/2008 TABEL III
KEADAAN
SISWA
KELAS
II
MAN
I
51
KEDISIPLINAN
52
HASIL TES PAI SISWA KELAS II MAN I
54
SALATIGA TAHUN AJARAN 2007/2008 TABEL IV
JAWABAN
ANGKET
GURU DALAM MENGAJAR TABEL V
SALATIGA TAHUN AJARAN 2007/2008 TABEL VI
NILAI ANGKET KEDISIPLINAN GURU
56
DALAM MENGAJAR KELAS II MAN I SALATIGA TABEL VII
INTERVAL KEDISIPLINAN GURU DALAM
59
MENGAJAR TABEL VIII
NILAI NOMINASI KEDISIPLINAN GURU
60
DALAM MENGAJAR TABEL IX
PROSENTASE
KEDISIPLINAN
GURU
62
DATA NILAI TES MATA PELAJARAN PAI
62
DALAM MENGAJAR TABEL X
KELAS II MAN I SALATIGA TABEL XI
INTERVAL
PRESTASI
BELAJAR
PAI
64
MATA
65
SISWA KELAS II MAN I SALATIGA TABEL XII
NILAI
NOMINASI
PELAJARAN
PAI
NILAI KELAS
TES II
MAN
I
SALATIGA TABEL XIII
PROSENTASE PRESTASI BELAJAR PAI
67
SISWA KELAS II MAN I SALATIGA TABEL XIV
KEDISIPLINAN MENGAJAR
(X)
GURU DENGAN
DALAM
68
PRESTASI
BELAJAR PAI SISWA (Y) TABEL XV
KERJA PRODUCT MOMENT KOEFISIEN
69
KORELASI KEDISIPLINAN GURU DALAM MENGAJAR (X) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (Y) MAN I SALATIGA TABEL XVI
NILAI PRODUCT MOMENT
72
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Belajar merupkan aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri seseorang dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi belajar tidak hanya dibangku sekolah, tidak hanya ketika seseorang belajar membaca, menulis dan berhitung. Mengingat begitu pentingnya aktivitas belajar bagi perkembangan individu, banyak para ahli yang mengembangkan masalah ini dari berbagai aspek (Lilik Sriyanti, 2011: 16). Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan materi yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan materi yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai. Selain itu, kegagalan belajar tidak semata-mata disebabkan oleh tingkat kecerdasan rendah atau faktor kesehatan, tapi juga dapat disebabkan karena tidak menguasai cara-cara belajar yang baik serta modelnya (Abdul Majid, 2006:233).
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) Ÿ@ ŠÏ% öN ä3 s9 (#qßs ¡ xÿs? † Îûħ Î=»yf yJ ø9$# (#qßs |¡ øù$sù Ëx |¡ øÿtƒ ª! $# öN ä3 s9 (#sŒÎ)ur Ÿ@ ŠÏ% (#râ“à± S$# (#râ“à± S$sù Æì sùötƒ ª! $# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öN ä3 ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zO ù=Ïèø9$# ;M »y_ u‘yŠ 4ª! $#ur $yJ Î/ tb qè=yJ ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah. Niscaya Allah akan memberii kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi. ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadalah ; 11) Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses pembelajaran dapat berasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain yang berasal dari luar diri yang belajar. Hal ini diperkuat oleh Suryabrata (2004) yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain daya serap anak didik (Lilik Sriyanti, 2011:23). Terhadap perbedaan daya serap anak didik di SMP N 4 Satu Atap sebagaimana tersebut di atas, memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Selain itu, perhatian adalah salah satu faktor penunjang prestasi belajar karena perhatian merupakan pemusatan seluruh aktivitas individu terhadap suatu objek atau sekumpulan objek atau perangsang. Tingkat yang lebih tinggi dari perhatian adalah minat dan konsentrasi. Siswa yang sedang memperhatikan sesuatu, maka aktifitas individu tersebut dicurahkan atau dipusatkan dan dikonsentrasikan pada objek yang sedang diperhatikan. Untuk sekelompok
anak didik boleh jadi mereka mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode tanya jawab, atau ceramah tetapi untuk sekelompok anak didik yang lain mereka lebih mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode permainan atau yang lainnya, salah satunya card sort. Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat dua kegiatan yang sinergis yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar, sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar hingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif, psikomotorik dan afektif (Marno, 2008:149). Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran sifat wajib Allah, guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Secara harfiah, kata ”strategi” dapat diartikan sebagai seni (art) melaksanakan strategi yakni siasat atau rencana. Banyak padanan kata ”strategi” dalam bahasa inggris, dan yang dianggap relevan dengan pembahasan ini ialah kata approach (pendekatan) dan kata procedure (tahapan kegiatan) (Muhibbin Syah, 2008:214). Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau model biasanya disebut metode mengajar. Menurut Tardif, yang dimaksud dengan metode mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa. Siswa SMP N 4 Satu Atap Kec Tengaran Kab Semarang masih suka dengan permainan karena pola pikirnya masih bersifat abstrak dan menyukai hal-hal yang baru, hal ini sesuai dengan usia anak yang pada dasarnya adalah
suka bermain. Sudah menjadi kodratnya bahwa anak-anak akan sangat tertarik dengan yang disebut permainan. Dari sini, menjadi suatu tugas seorang guru bagaimana caranya menjadikan permainan yang disukai oleh anak-anak itu menjadi suatu metode
pembelajaran yang menarik dan dapat dimanfaatkan
dengan baik sehingga siswa dapat belajar aktif. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Dengan kata lain metode adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu (Ismail, 2009:8). Setiap guru dituntut mampu menggunakan metode yang tepat guna pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki anak didik. Dengan metode yang tepat dengan tujuan peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus menerus mempelajari agama islam khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah yang sudah menjadi bagian khususnya dari mata pelajaran yang ada di SMP. Pembelajaran di tingkat SMP terkait dengan bagaimana (how to) membelajarkan siswa atau bagaimana membantu siswa dapat belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemampuannya sendiri untuk mempelajari apa (what to) yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagaimana kebutuhan siswa. Kenyataan menunjukkan bahwa dewasa ini sering dijumpai adanya kerancuan dalam penggunaan istilah Pendidikan Islam. Adapun pengertian Pendidikan Islam adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya insani yang ada padanya menuju
terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma islam (Achmadi, 1992:20). Bila kita menyebut pendidikan islam konotasinya sering dibatasi pada Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Islam hanya terbatas pada bidang-bidang studi agama seperti tauhid, fiqih, tarikh Nabi, membaca al-Qur’an, tafsir dan Hadits (Achmadi, 1992:97). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada materi sifat-sifat wajib bagi Allah berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung didalam kurikulum dengan menganalisis tujuan pembelajaran dan karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang terkandung didalam kurikulum. Selanjutnya dilakukan kegiatan untuk memilih, menetapkan, dan mengembangkan cara-cara (strategi ) pembelajaran sifat-sifat wajib bagi Allah yang tepat untuk mencari tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai kondisi yang ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar terwujud dalam diri siswa. Perkembangan kurikulum dewasa ini diarahkan dan dilakukan dengan mengacu pada standar pendidikan nasional untuk mewujudkan tujuan pendidian nasional itu sendiri. Konsep kurikulum berkembang sejalan degan perkembangan teori dan praktik pendidikan,juga bervariasi sesuari aliran atau teori pendidikan yang dianutnya (Sukmadinata, 2011:4).
Sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memperhatikan peningkatan iman dan taqwa, peningkatan akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah dan lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan
nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, seni, agama, dinamika perkembangan global, persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Menurut Moh. Rosyid (2004:154), “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya mengenai sifat wajib Allah adalah sangat penting agar setiap umat islam mengetahui sifatsifat yang dimiliki Allah. Bagi umat islam untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, karena hukum-hukum dalam agama Islam bersumber dari yang aslinya yaitu al-Qur'an dan Hadits. Sebagaimana kita ketahui bahwa al-Qur'an merupakan sumber utama ajaran Islam dan akhlak siswa adalah merupakan penunjang bagi tingkah laku siswa setiap hari. Siswa seharusnya sudah dikenalkan sifat-sifat wajib yang dimiliki Allah sejak dini agar dalam menjalani aktifititas sehari-hari dapat dijadikan pedoman dan tidak salah dalam melangkah. Dalam penelitian ini al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia di dalamnya mengandung sifat-sifat Allah dan terdapat nilai-nilai yang harus ditransformasikan dalam segala perilaku hidup manusia khususnya pada siswa kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kec Tengaran yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah suri tauladan bagi manusia terutama dalam menegakkan kalimat Allah melalui al-Qur'an yang diturunkan kepadanya sebagai mu'jizat dan sebagai pedoman hidup perlu dipelajari dan dipahami
secara mendalam sebagaimana pula yang telah dilakukan pada masa Nabi dan sahabatnya yang telah banyak hafal al-Qur'an. Selain itu pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah agar manusia mengetahui tujuan penciptaan manusia yaitu agar manusia beribadah kepada Allah. Makna ibadah dalam islam ialah tunduk dan patuh sepenuh hati kepada Allah. Pengertian ibadah sangat luas,meliputi segala amal perbuatan yang titik tolaknya ikhlas karena Allah, tujuan keridhaan Allah, garis amalnya saleh. Ibadah tidak akan menguarangi prestasi kerja seorang hamba, tetapi justru akan memperoleh nilai tambah yang sangat besar baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya, karena segala perbautannya dilandasi dengan motivasi luhur yang terkait dan terikat dengan Allah (Achmadi, 1992:41). Penerapan metode guna mengaktifkan daya fikir siswa adalah sangat penting karena setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Karena itu,setiap siswa perlu memperoleh layanan bimbingan belajar yang berbeda sehingga
seluruh
siswa
dapat
berkembang
sesuai
dengan
tingkat
kemampuannya. Begitu pula tidak semua siswa berasal dari latar belakang sosial yang memiliki kesadaran sehingga tugus guru adalah menumbuhkan kesadaran dan mengembangkan pembiasaan agar setiap siswa merasa butuh, mau, dan senang dengan belajar (Marno, 2008:150). Jika diaktualisasikan pada materi sifat wajib Allah, sudah barang tentu siswa mampu menerapkannya dengan baik guna peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam.
Menguasai materi-materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya sifat wajib Allah merupakan keharusan pada masa sekarang ini. Hal ini disebabkan karena tantangan zaman, banyak orang menyebut zaman globalisasi, yang harus dihadapi oleh anak didik kita dimasa depan sangatlah berat. Menurut Dr. Jalal Amin globalisasi adalah baru, namun fenomenanya cukup lama. Ia berkata, ”bahwa globalisasi adalah penyempitan jarak secara cepat antara umumnya, para guru di SMP menyajikan pelajaran Pendidikan Agama Islam
secara klasikal dengan metode konvensional. Guru di depan
kelas menjelaskan atau memberikan contoh sementara anak didiknya mendengarkan. Apabila cara mejelaskan pelajaran tidak menarik, anak didik otomatis tidak mendengarkan dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru dengan serius bahkan ada yang sampai tertidur maka materi yang disampaikan oleh gurupun tidak akan masuk ke otak peserta didik. Pada usia anak kelas VII khususnya di SMP N IV Kec Tengaran Kab Semarang, daya emosi siswa sering sekali tidak stabil dan dengan menggunakan metode ceramah saja pada pembelajaran dinilai kurang berhasil dan mereka juga akan mudah kehilangan konsentrasi terhadap suatu materi, akibat dari gangguan internal atau eksternal dari mereka. Oleh karena itu, diperlukan model atau metode pembelajaran yang tepat sebagai penunjang untuk mengajarkan materi Pendidikan Agama Islam khususnya pada pokok pembahasan tentang sifat-sifat wajib yang dimilliki Allah kepada siswa usia SMP/MTS, Salah satu diantaranya dengan penerapan metode card sort.
Hal tersebut merupakan penjabaran betapa pentingnya penggunaan metode yang tepat guna tercapai tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi sifat wajib Allah di SMP N 4 Satu Atap Tengaran dikarenekan metode ceramah saja dinilai kurang dapat diterima oleh siswa. Oleh karenanya model ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul Implementasi Metode Card Sort dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Sifat Wajib Allah pada Siswa Kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kec Tengaran Kab Semarang Tahun Ajaran 2011/2012 B. Penegasan Istilah Penerapan card sort
merupakan kartu yang didalamnya terdapat
berbagai macam sifat wajib bagi Allah baik nadzom dalam bahasa arab maupun terjemahan dalam bahasa Indonesia. Selain itu siswa, siswa diharapkan mampu memahami apa yang terakndung didalam masing-masing sifat wajib Allah. Secara istilah, metode dapat dimaknai sebagai ”jalan yang ditempuh oleh seseoarang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalan kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya”. Ilmu yang mempelajari tentang metode disebut metodologi. Berangkat dari pembahasan di atas, metode pembelajaran berarti suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan
tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai yang diharapkan. Untuk menghindari terjadinya salah tafsir dalam memahami dengan judul
di atas, maka perlu adanya penjelasan istilah terlebih dahulu tentang
judul tersebut. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan sebagai berikut: 1. Implementasi Implementasi
dalam
pengertian
disni
adalah
penerapan
pemasangan, pengenaan, dan pencocokan dalam perihal mempraktekkan (Em Zul Fajri, 2008:13) . 2. Model Pembelajaran Model Pembelajaran menurut Herbert Simon, mengartikan sebagai proses pemecahan masalah (Wina Sanjaya, 2008:65). Tujuan sebuah model adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yan tersedia. Dengan demikian suatu model desain pada dasarnya adalah suatu proses yang bersifat linier yang diawali dari penentuan kebutuhan, kemudian mengembangkan rancangan untuk merespons kebutuhan tersebut, selanjutnya rancangan tersebut diujicobakan dan akhirnya dilakukan proses evaluasi untuk menentukan hasil tentang efektivitas rancangan (desain) yang disusun. Sedangkan
metode
berasal
dari
bahasa
Yunani,
yaitu
”methodos”.Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu ”metha” yang berarti melalui atau melewati, dan ”thodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Dalam bahasa arab, kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti kata al-thariiqoh,al-manhaj, dan al-wasilah. Al-thariqah berarti jalan, almanhaj berarti sistem dan al-wasilah berarti mediator atau perantara (Ismail, 2009:7). Sedangkan bila ditinjau dari segi istilah, metode dapat dimaknai sebagai ”jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya. Lalu apa metodologi? Metodologi berasal dari bahasa Yunani metodos yang bermakna cara dan logos yang bermakna ilmu, sehingga ilmu yang mempelajari tentang metode disebut metodologi. Istilah yang paralel dengan metodologi dan sering digunakan untuk menunjuk arti sejenis strategi, pendekatan, metode, teknik, dan prosedur. Secara semantik masing-masing memiliki titik tekan sendiri (Ismail, 2009:8). 3. Card Sort Card Sort bisa disebut sortir kartu yaitu pemilahan kartu. Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan. 4. Meningkatkan Meningkatkan derajat atau taraf perubahan pengetahuan lebih tinggi dari sebelumnya.
yang
5. Prestasi Belajar Menurut Poerwadarminta (1978: 768) menyatakan bahwa “prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu”. 6. Siswa Subjek yang terkait dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Adapun yang dimaksud siswa disini adalah siswa kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kec Tengaran Kab Semarang 7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Adalah salah satu mata pelajaran yang bercirikan islam di SMP N 4 Satu Atap Kec Tengaran Kab Semarang. C. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah kelas VII
SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Tahun
Pelajaran 2011/2012? 2. Bagaimana penerapan model card sort
dalam meningkatkan prestasi
belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Tahun Pelajaran 2011/2012? 3. Apakah pengaruh dari penerapan model card sort terhadap peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib bagi Allah
kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Tahun Pelajaran 2011/2012? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan yang telah dirumuskan, maka dapat ditentukan tujuan penelitian ini, antara lain : 1.
Untuk mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah kelas VII SMP N 4 Kec Tengaran Tahun Ajaran 2011/2012
2.
Untuk mengetahui penerapan model card sort guna peningkatan belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kec Tengaran Tahun Ajaran 2011/2012
3.
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dari penerapan model card sort Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah kelas VII SMP N 4 Kec Tengaran Tahun Ajaran 2011/2012
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Dengan penggunaan metode card sort seperti ini diharapkan guru lebih optimal dalam menjelaskan materi dan mendapat respon yang positif dari siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih aktif dan kreatif serta metode ini akan dapat mengungkap pentingnya pendekatan pada para siswanya agar memiliki kepribadian dan akhlakul karimah. 2. Bagi Siswa Penelitian ini bermanfaat sebagai penunjang daya serap siswa terhadap materi sifat wajib Allah dan sebagai pendorong siswa lebih
kreatif dan aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode card sort. Dan dengan pendekatan ini diharapkan siswa bisa mengatasi berbagai masalah baik di sekolah maupun masyarakat sekaligus mampu merubah berbagai sikap negatif menjadi positif khsususnya di bidang moral dan agamanya. 3. Bagi Sekolah Penelitian ini bermanfaat bagi sekolah sebagai referensi metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan individu siswa dalam kegiatan belajar mengaja dan membantu kinerja sekolah secara riil dalam merubah tingkah laku dan kepribadian siswa secara positif sesuai dengan visi dan misi sekolah. F. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang harus diuji kebenarannya dengan riset, oleh karena itu hipotesis adalah “dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah. Borg dan Gall mendefinisikan: ”Hypothesis is a tentative proposition about the relation between two or more theoretical constructs” (Hipotesis adalah proposisi sementara tentang hubungan dua atau lebih bangunan teori). Denifisi ini pada dasarnya sama dengan rumusan Beauchamp yang mengemukakan: ”Hypothesis consists of one or more proposition designed to explain a set of events.”(Hipotesis adalah terdiri dari satu atau lebih proposisi yang disusun untuk menerangkan serangkaian kejadian) (Reksoatmojo, 2009:65).
Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan sementara (hipotesis). Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah “penerapan model card sort dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah pada siswa kelas VII SMP N 4 Kec Tengaran Tahun Ajaran 2011/2012. G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Secara rinci kegiatan ini melalui berbagai macam perencanaan yaitu: a. Mengidentifikasi masalah b. Menetapkan alasan c. Merumuskan masalah d. Menentukan cara untuk menemukan jawaban e. Membuut secara rinci tindakan 2
Tempat, Waktu dan Sobyek penelitian a. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SMP N 4 Satu Atap Kec Tengaran Kab Semarang b. Waktu penelitian Waktu penelitian pada saat pembelajaran berlangsung pada semester II c. Subyek Penelitian Siswa kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kec Tengaran Kab Semarang tahun ajaran 2011/2012
4. Siklus Penelitian Siklus I a. Menyusun Rencana Kegiatan b. Pelaksanaan kegiatan c. Observasi d. Refleksi Siklus II a. Menyusun Rencana Kegiatan b. Pelaksanaan kegiatan c. Observasi d. Refleksi 5. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dicantumkan instrumen pada penelitian ini adalah : a. Tes Formatif Tes ini dirancang berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai b. Lembar Pengamatan c. Skala sikap 6. Metode Pengumpulan data a. Tes b. Observasi c. Dokumen
BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Card Sort 1. Pengertian Metode Card Sort Card Sort bisa disebut sortir kartu yaitu pemilahan kartu. Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan. Metode card sort adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri
dengan cara
mengidentifikasi kartu. Pada dasarnya ( menurut pandangan penulis), dalam dunia pendidikan nasional model card sort merupakan salah satu pembelajaran Aktif Atau Active Learning. Menurut Ari Samadi (2003:196), pembelajaran aktif memiliki karakteristik- karakteristik sebagai berikut : a. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analisis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. b. Siswa tidak hanya mengikuti pembelajaran secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran. c. Penekanan pada eksplorasi nilai- nilai dan sikap- sikap berkenaan dengan materi pelajaran.
d. Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi. e. Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran Teori yang melandasi pembelajaran aktif adalah teori pembelajaran kontruktivis
(constructivist
theories
of
learning).
Konsep
teori
konstruktivis mrnyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi komplek, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai (Trianto, 2007:13). Materi sifat wajib Allah adalah sesuai jika menggunakan metode card sort ataupun menggunakan metode yang lain dengan tujuan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Guru sebagai fasilitator memberi kemudahan dan kesempatan bagi siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya. Dalam kamus Oxford- Advanced Learner’s Dictionary of Current English “Active is the form of a verb in which the subject is the person or thing that performs the action”. Aktif dapat diartikan di mana seseorang atau subjek menunjukkan atau melakukan tindakan (Homby, 2001:13). Mengingat pentingnya aktifitas belajar bagi perkembangan individu, banyak ahli yang berusaha mengembangkan masalah belajar ini
berbagai aspek. Karena belajar mencakup aspek yang sangat luas dan, maka tidak mudah untuk menjawab pertanyaan”apa itu belajar”. Berbagai penelitian lahir memunculkan teori-teori belajar. Hal itu pula kemudian melahirkan berbagai definisi tentang belajar dari berbagai ahli. Menurut Dictionary of Psycology disebutkan bahwa belajar memiliki dua definisi. Pertama, belajar diartikan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar berarti suatu perubahan kemampuan untuk bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Pengertian
belajar dari Dictionary of Psycology ini
menekankan aspek proses serta keadaan sebagai hasil belajar (Lilik Sriyanti, 2011:17). Dengan kata lain belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan degngan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan atau obat-obatan. Menurut Chabib Thoha (1996:64), yang dimaksud pembelajaran aktif (Active Learning) adalah suatu cara belajar di mana peserta didik mengambil bagian dalam aneka
ragam kegiatan dengan keterlibatan
mental yang optimal untuk melaksanakan kegiatan belajar tersebut. 2. Kelebihan : a. penerapan
strategi
Card
Sort
dengan
menggunakan
metode
berkelompok, diskusi, mencari pasanagan kartu dan tim kuis serta media yang menarik semangat, mampu membuat pemahaman materi siswa, juga minat belajar menjadi meningkat.
b. Minat belajar siswa semakin meningkat dari setiap pertemuan mulai dari adu cepat menempelkan kartu, mencari pasangan kartu, hal itu membuat siswa semakin paham dengan materi dan
semakin
bersemangat belajar. c. Dalam
kegiatan
belajar
mengajar,
siswa
dapat
memberikan
tanggapannya secara bebas. d. Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya lewat kartunya. e. Membantu siswa yang lemah dan kurang semangat. 3. Kekurangan a. Guru perlu memberikan penjelasan langkah- langkah yang telah dibuat ketika strategi diterapkan karena ketika tidak jelas maka akan membuat kelas semakin ramai dan tidak efektif. b. Guru perlu waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk membuat media dari strategi card sort. c. Apalagi yang menarik , guru perlu kreatif dalam membuat metode dan media sehingga tidak menonton dan bosan. d. Guru perlu merangsang motivasi siswa dengan stimulasi-stimulasi yang sesuai dengan perkembangan pola pikir seusia mereka. 4. Langkah-langkah penerapan card sort (menyotir kartu): a. Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai SK/KD mapel b. Seluruh kartu diacak
c. Bagikan kartu kepada murid dan pastikan masing-masing murid mendapapatkan satu kartu d. Perintahkan setiap murid bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokkan kepada teman sekelasnya. e. Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rinciannya ketemu, perintahkan untuk
masing-masing
membentuk
kelompok
dan
menempelkan hasilnya di papan secara urut. f. Masing-masing membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya dipapan secara urut. g. Lakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempelkan hasilnya. h. Mintalah salah satu penanggung jawab kelompok untuk menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok lainnya. i. Berikan aprisiasi setiap hasil kerja murid. j. Lakukan klasifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut Tujuannya adalah mengaktifkan setiap individu sekaligus kelompok (Cooperatif learning) dalam belajar (Ismail, 2009:90). B. Belajar, Prestasi, dan Hasil Belajar 1.
Belajar Pengertian belajar sangat kompleks, sehingga sulit dirumuskan secara
pasti tentang belajar. Definisi tentang belajar sangat tergantung pada teori
yang dipakai.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan batasan tentang
belajar, antara lain: a. Ernest R. Hilgard dalam Soetomo (1993:119) memberi batasan, “belajar adalah suatu proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan karena mereaksi terhadap suatu keadaan (karena adanya latihan)”. b. HC Witherington dalam Soetomo (1993: 119) memberi batasan, “belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatukan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”. c. Slameto (1991: 78) menyebutkan, “secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu aktifitas yang menimbulkan perubahan pada diri individu yang belajar dari belum mampu/tahu menjadi mampu/tahu, atau dapat diartikan merupakan penyempurnaan dari hal-hal yang pernah dipelajari. Dari teori-terori
tersebut jika diterapkan pada proses
pembelajaran PAI materi sifat wajib Allah adalah sangat tepat dikarenakan siswa tidak hanya mampu saja memahami nadhom sifat wajib Allah, mampu mengartikan dari masing-masing sifat wajib Allah, tetapi siswa juga mampu memahami makna yang terkandung didalamnya. Siswa juga dituntut lebih aktif dan kreatif ketika proses pembelajaran berlangsung, sehingga pembelajaran berjalan dengan lancar.
2.
Prestasi Belajar Setiap kegiatan pembelajaran selalu memiliki tujuan. Tujuan yang diharapkan juga harus mengarah pada perubahan tingkah laku. Sehingga semua kegiatan instruksional selalu diarahkan pada pencapaian suatu tujuan, dan kegiatan itu belum dapat dikatakan selesai atau berhasil sebelum dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai wujud dari pencapaian tujuan pembelajaran bagi siswa adalah prestasi belajar. Poerwadarminta (1978: 768) menyatakan bahwa “prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu”.
Hasil yang diperoleh siswa tidaklah sama antara yang satu
dengan yang lain. Bagi yang memperoleh hasil yang baik maka dapat disebut prestasinya baik. Sedangkan bagi siswa yang memperoleh hasil yang kurang baik maka disebut prestasi belajarnya kurang baik. Hasil belajar yang diperoleh oleh siswa disebut nilai. Sehingga ada yang menyebutkan bahwa prestasi belajar merupakan nilai yang diperoleh oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berbagai perbedaan rumusan tentang prestasi belajar merupakan sesuatu yang sangat wajar, namun secara prinsip maknanya sama. Prestasi belajar sebagai hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dapat dijaring dari kegiatan evaluasi. Evaluasi atau penilaian digunakan untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang disebut tes. Hasil belajar siswa yang diperoleh dari kegiatan
pembelajaran dapat digolongkan ke dalam tiga golongan atau segi, yaitu segi kognitif, segi afektif, dan segi psikomotor. Penggolongan tersebut berdasarkan Taksonomi Bloom Pada materi sifat wajib Allah masih banyak siswa kurang mampu dalam menyebutkan tata urutan nadzom sifat wajib Allah yang berjumlah 20. Selain itu, masih banyak siswa juga belum bisa menterjemahkan dari masing-masing-masing
sifat
wajib
Allah.
Maka
dari
itu
penulis
mengharapkan manfaat dari penerapan metode card sort guna memahami apa yang terkandung dalam sifat wajib Allah. 3. Hasil Belajar Untuk memperoleh pengertian yang obyektif tentang hasil belajar, terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas dari kata di atas, karena secara etimologi hasil belajar terdiri dari dua kata, yaitu hasil dan belajar. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, hasil adalah sesuatu yang ada (terjadi) oleh suatu kerja, berhasil sukses (Hartono, 1996:53). Sementara menurut R. Gagne dalam Winkel (1991:100) hasil dipandang sebagai kemampuan internal yang menjadi milik orang serta orang itu melakukan sesuatu. Adapun
secara
terminologis
para
pakar
pendidikan
yang
mendefinisikan tentang belajar sebagaimana akan penulis uraikan di bawah ini, diantaranya : Witherington,
yang
dalam
bukunya
Educational
Psychology
mengemukakan, bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam pola
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu proses pengertian (Nasution, 1991:71). Dan Morgan, dalam bukunya Introduction to Psychology mengemukakan, “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. Timbulnya keanekaragaman pendapat para ahli tersebut di atas adalah fenomena perselisihan yang wajar karena adanya perbedaan titik pandangan. Selain itu, perbedaan antara satu situasi belajar dengan situasi belajar lainnya yang diamati oleh beberapa ahli dapat menimbulkan perbedaan pandangan, situasi belajar menulis, misalnya, tentu tidak sama dengan situasi belajar matematika. Namun demikian, dalam beberapa hal tertentu yang mendasar, mereka sepakat seperti dalam penggunaan istilah “berubah” dan tingkah laku. Bertolak dari berbagai definisi yang telah diutarakan di atas secara umum belajar merupakan proses yang menghasilkan perubahan tingkah laku, maka untuk menghasilkan tingkah laku harus melalui tahapan- tahapan tertentu yang disebut proses belajar. Dari definisi di atas penulis simpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai setelah mengalami proses belajar mengajar atau setelah mengalami interaksi dengan lingkungannya guna memperoleh ilmu pengetahuan dan akan menimbulkan perubahan tingkah laku yang relatif menetap dan tahan lama.
Laporan hasil belajar siswa dalam pengertian yang luas mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Informasi aspek afektif dan
psikomotorik diperoleh dari sistem tagihan yang digunakan untuk mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Sedang informasi aspek afektif diperoleh melalui kuesioner atau pengamatan yang sistematik. Hasil belajar aspek kognitif, afektif dan psikomotorik tidak dijumlahkan karena dimensi yang diukur berbeda, masing-masing dilaporkan sendiri-sendiri dan memiliki makna yang penting. Sebagai contoh, ada orang yang memiliki kemampuan kognitif yang tinggi namun kemampuan psikomotornya cukup, sebaliknya ada orang yang memiliki kemampuan kognitif cukup namun kemampuan psikomotornya tinggi, bila skor kemampuan kedua orang itu dijumlahkan bisa jadi skornya sama sehingga kemampuan kedua orang tersebut tampak sama walau sebenarnya karakteristik kemampuan mereka berbeda. Dengan demikian laporan hasil belajar selain muncul skor juga muncul keterangan tentang penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dengan demikian, hasil belajar tidak hanya mengacu pada skor saja tetapi terdapat panilaian yang lain terhadap siswa.
a. Jenis hasil belajar Hasil belajar berupa prestasi belajar atau kinerja akademik yang dinyatakan dengan skor atau nilai, pada prinsipnya pengungkapannya hasil belajar ideal itu meliputi segenap ranah psikologis yang berupa akibat pengalaman dan proses belajar. Dalam tujuan pendidikan yang ingin dicapai kategori dalam bidang ini yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor, ketiga aspek tersebut tidak dapat
dipisahkan karena sebagai tujuan yang hendak dicapai, dengan kata lain tujuan pengajaran dapat dikuasai siswa dalam mencapai tiga aspek tersebut. Dan ketiganya adalah pokok dari hasil belajar, menurut “Taksonomi Bloom” diklasifikasikan pada tiga tingkatan domain, yaitu sebagai berikut (Suharsini Arikunto, 2002:117): 1) Ranah Kognitif Ranah kognitif (berkaitan dengan daya pikir, pengetahuan, dan penalaran) berorientasi pada kemampuan siswa dalam berfikir dan bernalar yang mencakup kemampuan siswa dalam mengingat sampai memecahkan masalah, yang menuntut siswa untuk menggabungkan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya. Ranah kognitif ini berkenaan dengan prestasi belajar dan dibedakan dalam enam tahapan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analsisi, sintesis, dan eveluasi. Pada siswa SMPN 4 Semrang
Kecamatan Tengaran Kabupaten
diutamakan pada ranah pengetahuan, pemahaman, dan
penerapan. 2) Ranah Psikomotor Ranah
psikomotor
berorientasi
kepada
ketrampilan
fisik,
ketrampilan motorik, atau ketrampilan tangan yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Simpson (1966-1967) menyatakan bahwa ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu: persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas. 3) Ranah Afektif Ranah afektif (berkaitan dengan perasaan/kesadaran, seperti perasaan senang atau tidak senang yang memotivasi seseorang untuk memilih apa yang disenangi) berorientasi pada kemampuan siswa dalam belajar menghayati nilai objek-objek yang dihadapi melalui perasaan, baik objek itu berupa orang, benda maupun peristiwa. Ciri lain terletak dalam belajar mengungkapkan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar. ranah afektif terdiri dari penerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. Untuk ranah kognitif, guru menilai kemampuan kognitif siswa berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa pada akhir pelaksanaan siklus 1 dan 2. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Faktor belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu tetapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor lain yang berasal dari luar diri yang belajar. Karena tidak heran bila ada anak yang cerdas,aktif dan kreatif pada akhirnya mengalami kegagalan dalam belajar karena faktor keluarga yang kurang mendukung. Sebaliknya hanya ditemukan anakanak dari ekonomi lemah justru sukses dalam belajar karena faktor
motivasi untuk sukses yang tinggi didukung oleh guru-guru yang profesional. Hal ini diperkuat oleh Suryabrata (2004), Elliot (2000), dan Wolkfolk (1999) yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Masing-masing faktor tersebut diuraikan sebagai berikut. 1) Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapt diluar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada di luarr diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari dari faktor nonsosial dan faktor sosial a) Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah fakor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat, aspek fisik ini tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah, rumah dan sejenisnya. b) Faktor sosial Adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia. Faktor ekstenal
yang
bersifat
sosial,bisa
dipilah
kelaurga,lingkungan sekolah dan masyarakat.
menjadi
faktor
2) Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis a) Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam
diri
individu. Faktor fisiologis dibagi menjadi dua yaitu keadaan tonus jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu. b) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan,motivasi,minat, bakat,sikap,kepribadian,kematangan dan lain sebagainya. C. Belajar PAI Materi Sifat Wajib Allah Belajar menurut Crow and Crow dalam Educational Psycology adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan situasi baru (Lilik Sriyanti, 2011:16). Kewajiban manusia yang pertama adalah beriman kepada Allah swt. Iman artinya percaya atau yakin dengan sepenuh hati. Iman kepada Allah artinya mempercayai adanya Allah swt. Dengan segala sifat dan kesempurnaanNya, sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah. Keimanan yang sempurna memenuhi tiga unsure yaitu: yakin benar-benar
dalam dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Adapun amalan yang harus ditegakkan untuk mewujudkan keimanan kepada Allah swt yaitu: 1. Keyakinan yang kukuh melalui ilmu. 2. Dengan amalan hati. 3. Dengan wujud perkataan lisan. 4. Dengan amalan anggota badan. Sifat wajib Allah adalah sifat yang pasti ada pada Allah, Sifat Allah yang maha sempurna. Sifat wajib Allah ada 20 sifat-sifat tersebut adalah : a) Wujud artinya ada b) Qidam artinya yang terdahulu atau awal c) Baqa’ yang artinya kekal d) Mukhalafatullil hawadis artinya berbeda dengan makhluk e) Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri f)
Wahdaniyah artinya Satu
g) Qudrot artinya berkuasa h) Irodah artinya berkehendak i)
Ilmu artinya mengetahui
j)
Hayat artinya hidup
k) Sama’ artinya mendengar l)
Bashar artinya melihat
m) Kalam artinya berfirman n) Qadiran artinya maha berkuasa
o) Muridan artinya yang berkehendak atas segala sesuatu p) Aliman artinya yang maha mengetahui q) Hayyan artinya yang maha hidup r)
Sami’an artinya Allah yang mendengar
s)
Bashiran artinya Allah Maha Melihat
t)
Mutakalliman artinya Allah Maha Berbicara
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Diskripsi Data 1. Nama dan alamat lengkap Sekolah a. Nama SMP Negeri Satu Atap : SMP Negeri 4 Tengaran Satu Atap b. Alamat Lengkap
: Dsn. Miri, Ds. Duren, Kec. Tengaran, Kab.
Semarang 2. Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2011/2012 No 1 2 3
Kelas
Jumlah Rombel
VII VIII IX Jumlah :
L 20 17 21 58
2 1 2 5
Jumlah Siswa P 17 14 28 59
Total 37 31 49 117
3. Tenaga Kependidikan
S-1/A4
S-2
Jumlah
5. 6.
SM/D-3/A3
4.
D-2/A2
Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Guru Tetap GTT/Gr. Kontrak/Gr. Bantu Pegawai Tetap Pegawai Honorer Jumlah:
PGSLP/D-1
1. 2. 3.
SLTA
Jabatan SMP
No
SD
Ijazah terakhir yang dimiliki
-
-
-
-
-
-
1 5
1 -
1 1 5
-
-
-
-
-
-
7
-
7
-
-
2 2
-
-
1 1
13
-
13
4. Sarana/Prasarana Sekolah a. Gambaran keadaan fisik sekolah a) Tahun Didirikan
: 21 Juli 2008
b) Tahun beroperasi
: 2008
Nomor Ijin Operasi
: 742.3/2252
c) Kepemilikan Tanah : Tanah Desa · Status Tanah
: Hak Pakai
· Luas Tanah
: 1700 m2
d) Status Bangunan
: Pemerintah
a. Surat Ijin Bangunan
:2
b. Luas Bangunan : 320 m
e) Data Ruang Belajar dan Ruang Penunjang Lain Ruang Kelas Kls VII A Kls VII B Kls VIII Kls IX A Kls IX B Jumlah
Ukuran dan Jumlah 7x9m
2
2
> 63 m
< 63 m
-
-
√ √ √ √ √
Jenis Ruang
Jumlah ruang lain yang digunakan untuk kelas -
2
Jml ruang kelas 1 1 1 1 1 5
Ukuran
Jumlah
Kondisi
Ket.
-
1 1 1 1 1 4
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
-
Ukuran
Jumlah
Kondisi
Ket.
Lapangan Upacara Lapangan volley/sepakbola Bak pasir lompat jauh Mushola Sumur pengairan Meja pingpong Toilet siswa Mesin Jahit Komputer
-
1 1 1 1 2 1 4 1 1
baik baik baik baik baik baik baik baik baik
-
Alat cetak sablon
-
1
baik
-
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Perpustakaan Lab. IPA R. Ketrampilan Lab. Komputer Lab. Bahasa R. Kepsek Ruang Guru Ruang T U R. Dapur WC Guru WC Siswa
b. Sarana SD-SMP Negeri Satu Atap N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0
Jenis Sarana Prasarana
5. Dukungan Sekolah terhadap pembelajaran siswa
6.
No
Kegiatan
Fasilitas
Dana
1 2
Praktikum IPA Ekstra Pramuka
BOS BOS
3
Ekstra Olahraga
4 5
Ektra Seni Agama Islam Ekstra Seni Musik
Kebun apotik hidup Peralatan kemah Lapangan volley, sepakbola, bak lompat jauh, meja pingpong Mushola, alat praktek sholat Gitar, pianika, seruling
BOS, DAK BOS, DAK BOS
Presentase siswa selama semester I dan II Tahun Pelajaran 2010/20111, 2011/2012 Kelas
Jumlah Siswa
VII VIII IX
37 31 49
2010/2011 Sm 1 Sm 2 92 % 93% 90% 92% 92 % 93%
2011/2012 Sm 1 Sm 2 94% 94% 95% 95% 94% 94%
7. Persentase kehadiran Guru pada saat mengajar pada Semester 1 dan Semester II tahun pelajaran 2011/2012. Frekuensi Kehadiran
Guru Mata Pelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
8. N o 1
Pendidikan Agama PPKn Bahasa Indonesia Pendidikan Agama Islam IPA IPS Bahasa Inggris Penjaskes Kertangkes Muatan Lokal (Mulok)
Semester I 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Semester II 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase siswa putus sekolah VII/VIII setiap akhir tahun pelajaran. Tahun 2009/2010 Kelas Kelas VII (%) VIII (%) 0% 0%
Tahun 2010/2011 Kelas Kelas VII (%) VII (%) 0% 0%
Tahun 2011/2012 Kelas VII Kelas VII Kelas IX (%) (%) (%) 0% 0% 0%
9. Jenis Pendidikan Keterampilan No
Mata Pelajaran
Jenis Keterampilan yang sesuai
1
Tata Busana
Membuat pakaian jadi
2
Tata Busana & TIK
Sablon
3
TIK
Desain gambar
10. Masalah-masalah Dalam kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 4 Tengaran Satu Atap terdapat beberapa masalah yang menjadi hambatan untuk mengembangkan pembelajaran. Masalah-masalah tersebut antara lain: a. Keterbatasan dana sekolah, dikarenakan sumber dana sekolah kebanyakan masih mengandalkan dana BOS, dan program sekolah yang berformat Sekolah Gratis mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang dibawah rata-rata. b. Kurangnya sumber tenaga ahli yang mampu memberikan pembelajaran yang maksimal. Disekolah ini masih terdapat guru mata pelajaran yang mengampu mata pelajaran yang bukan bidang keahliannya. c. Pola pikir masyarakat
yang cenderung menomorduakan masalah
kependidikan. Masyarakat kebanyakan masih menganggap pendidikan hanyalah suatu formalitas yang kurang mempunyai daya guna untuk putraputri mereka sehingga dalam pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah, orangtua kurang begitu memberi perhatian dan pengawasan. Untuk mengatasi permasalahan diatas, sekolah berusaha untuk mencari solusi yang efektif, yang mampu memberikan efek positif baik bagi sekolah, peserta didik, dan masyarakat sehingga sekolah secepatnya mampu
bersaing dengan sekolah-sekolah negeri yang lebih maju. Beberapa solusi untuk permasalahan diatas adalah: a. Mengusahakan proposal-proposal dan pengajuan dana dari badan pemerintah dan swasta yang mampu mendukung terlaksananya visi dan misi kemajuan sekolah. b. Mengajukan usul penambahan guru dari pemerintah dan mengusahakan pengadaan tenaga ahli. c. Memberikan pengarahan, penjelasan, dan pengertian kepada masyarakat tentang arti penting pendidikan, pengawasan serta bimbingan terhadap anak dalam rapat orang tua wali murid, komite, serta kegiatan sosial kemasyarakatan antara sekolah dengan masyarakat sekitar 11. Supervisi Meskipun merupakan sekolah satu atap, yang merangkul dua sekolah dalam satu area, yaitu SMP Negeri 4 Tengaran Satu Atap dan SD Negeri Duren 01-02, hal ini tidak mengurangi keefektifitasan warga sekolah khususnya kepala sekolah, yang harus mengurus dua sekolah, untuk melaksanakan kegiatan supervisi Semester I dan Semester II sehingga tetap berlangsung dengan tertib dan terjadwal. Di sekolah ini kegiatan supervisi dilaksanakan setiap semester sekali oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, serta perwakilan guru yang ditunjuk. B. Subjek Penelitian 1. Lokasi
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Kab Semarang. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012. 3. Mata Pelajaran Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kompetensi dasar sifat wajib Allah. 4. Kelas Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 pada penguasaan materi sifat wajib Allah. C. Rancangan Penelitian Dalam kegiatan penelitian kali ini peneliti bekerja sendirian tanpa kolaborasi dengan orang lain. Kehadiran peneliti dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan seperti biasa seperti tidak ada penelitian. Jadi, siswa dibiarkan melakukan semua kegiatan seperti biasa. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Peningkatan kualitas pembelajaran
tersebut
dapat
dimulai
dengan
memecahkan
masalah
pembelajaran yang dirasakan dan siswa di kelas dan memperbaikinya dengan
memilih suatu metode pembelajaran yang diterapkan dalam suatu ”tindakan” (Achmad Fatchan, 2009:2). Sedangkan menurut Ebbut, PTK merupakan studi sistematis yang dilakukan oleh guru dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindaakn praktis serta refleksi dari tindakan tersebut (Achmad Fatchan, 2009:39). Menurut Kemmis, ” bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkat rasionalitas. Adapun
tujuan
utama
dari
PTK
adalah
untuk
memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya menelitidi kalangan guru. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggard, yaitu terdiri dari siklus yang saling berhubungan dimana pada tiaptiap siklus terdiri dari tahap-tahapan yaitu : 1. Perencanaan, 2. Tindakan 3. Pengamatan (Observasi ) 4. Refleksi.
Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan
Putaran 1 Refleksi
Rencana awal/rancangan
Putaran 2
Tindakan/ Observasi Refleksi
Rencana yang direvisi
Tindakan/ Gambar 3.1 Alur PTK Observasi
Refleksi
Putaran 3
Rencana yang direvisi
Tindakan/ Observasi
Penjelasan alur di atas adalah: a. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati
hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran
model
permainan. c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. d. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Selain itu juga dilakukan tes lisan dengan tujuan untuk menguji kemampuan peserta didik terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah baik dari lafadz-lafadz sifat wajib Allah, arti sifat wajib Allah dan pemahaman dari masing-masing sifat wajib Allah. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Silabus Yaitu
seperangkat
rencana
dan
pengaturan
tentang
pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kegiatan
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masingmasing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, dan kegiatan belajar mengajar. Setiap kegiatan pembelajaran harus mengacu pada RPP yang berlaku. 3. Tes formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan penguasaan dan pemahaman materi Sifat Wajib Allah. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif). Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif). Yang sebelumnya telah diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat digunakan untuk mengambil data. Tiap-tiap Butir soal mengandung tingkat kesulitan masing-masing dan Langkah-langkah analisis butir soal adalah sebagai berikut: a. Validitas Tes Validitas butir soal atau validitas item digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan masing-masing butir soal. Sehingga dapat ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima dan sol yang sukar maupun yang sulit. Tingkat kevalidan ini dapat dihitung dengan korelasi Product Moment:
rxy =
N å XY - (å X )(å Y )
{N å X
Dengan:
2
}{
- (å X ) N å Y 2 - (å Y )
rxy
2
2
}
: koefisien korelasi product moment
N
: jumlah peserta tes
ΣY
: jumlah skor total
ΣX
: jumlah skor butir soal
ΣX2
: jumlah kuadrat skor butir soal
ΣXY : jumlah hasil kali skor butir soal b. Reliabilitas Reliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus belah dua sebagai berikut:
r11 =
2 r1 / 21 / 2 (1 + r1 / 21 / 2 )
Dengan: r11
: koefisien reliabilatas yang sudah disesuaikan
r1/21/2 : korelasi antara skor-skor setiap belahan tes Kriteria reliabilitas tes jika harga r11 dari perhitungan lebih besar dari harga r pada tabel product moment maka tes tersebut reliable. c. Taraf Kesukaran Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal adalah indeks kesukaran. Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran adalah:
P=
B Js
Dengan: P
: Indeks kesukaran
B
: banyak siswa yang menjawab soal dengan benar
Js
: Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Kriteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut: -
Soal dengan P = 0,000 sampai 0,300 adalah sukar
-
Soal dengan P = 0,301 sampai 0,700 adalah sedang
-
Soal dengan P = 0,701 sampai 1,000 adalah mudah
E. Metode Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan cara belajar aktif model permainan, tes, dan dukumentasi. 1.
Pengamatan (observasi) Sebagai metode ilmiah, observasi dapat diartikan sebagai pengamatan yang
meliputi
pemusatan
perhatian
terhadap
subyek
dengan
menggunakan seluruh alat inderanya (Yatim Rianto, 2001;40). Metode pengamatan (observasi), cara pengumpulan datanya terjun langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti, populasi (sampel) (Margono, 2000:158). Observasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang keaktifan siswa dalam proses penerapan model card sort pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
materi pokok Sifat Wajib Allah kelas VII
SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang,
bentuk observasi dilakukan dengan menggunakan format observasi.
2.
Tes Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu skor angka (Margono, 2000:170). Tes merupakan instrumen alat ukur untuk pengumpulan data di mana dalam memberika respons atas pertanyaan dalam instrumen, peserta didorong untuk menunjukkan penampilan maksimalnya. Peserta tes diminta untuk mengeluarkan segenap kemampuan yang dimilikinya dalam memberikan respons atas pertanyaan dalam tes. Penampilan maksimum yang ditunjukkan memberikan kesimpulan mengenai kemampuan atau penguasaan yang dimilki. Metode tes oleh peneliti digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa setelah melaksanakan proses penerapan model card sort pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi pokok Sifat Wajib Allah di kelas V SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang sebagai evaluasi setelah proses tindakan berlangsung, bentuk evaluasi berupa tes pilihan ganda dan tes lisan.
3. Dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis (Suharsimi Arikunto, 2002:48).
Sumber dokumentasi pada dasarnya merupakan segala bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi maupun yang tidak . Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui beberapa dokumen yang terkait dengan proses pelaksanaan penerapan model card sort dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi pokok sifat wajib Allah di kelas V SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang seperti RPP, soal kuis dan daftar siswa. F. Teknik Analisa Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah pada kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kec Tengaran Kab Semarang. Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis dan menggunakan tes lisan pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
a. Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
X =
åX åN
Dengan
: X
= Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa b. Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, keberhasilan pengajaran dikatakan tuntas apabila seorang siswa telah mencapai skor di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dimana KKM ini ditentukan oleh masing-masing lembaga pendidikan. KKM mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ditetapkan di SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Kab Semarang yakni 70 % atau nilai 70. Dan kelas dikatakan tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85 % yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 70 %. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
P=
å Siswa . yang.tuntas.belajar x100% å Siswa
G. Deskripsi persiklus. Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam kompetensi dasar Sifat Wajib Allah di kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut : 1. Siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah: 1) Menetapkan alternatif upaya peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi Sifat Wajib Allah dengan metode
demonstrasi
dan alat peraga card sort pada siswa kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang . 2) Menyusun rancangan tindakan yang akan dilaksanakan. Setelah mengidentifikasikan dan merumuskan permasalahan pembelajaran yang dihadapi, kemudian memutuskan pola perbaikan yang akan digunakan untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Rancangan tindakan yang dilaksanakan adalah strategi pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi dan alat peraga cart sord untuk pembelajaran Pendidikan
Agama Islam khususnya materi Sifat Wajib Allah. Merancang sarana dan prasarana (alat peraga, lembar kerja) untuk penjumlahan bilangan bulat. 3) Merancang langkah – langkah perbaikan yang meliputi refleksi, pembuatan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran). b. Tindakan Langkah-langkah guru pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai berikut: 1) Memotivasi siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai apersepsi. 2) Memaparkan tujuan pembelajaran. 3) Menjelaskan cara penggunaan alat peraga card sort 4) Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. 5) Membagi ke dalam beberapa kelompok. 6) Membagikan lembar kerja. 7) Saat masing-masing kelompok mengerjakan lembar kerja, guru mengamati dan memberikan bimbingan terhadap kelompok yang mengalami kesulitan.
8) Bersama siswa, guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dilakukan. 9) Memberikan evaluasi. c. Observasi Selama pelaksanaan tindakan maka sekaligus diadakan pengamatan oleh peneliti dan guru sebagai pengamat. Observasi dilakukan untuk melihat peningkatan aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada materi sifat wajib Allah dengan menggunakan alat peraga card sort. Pengamatan dilakukan baik pada saat siswa bekerja mandiri maupun dalam kerja kelompok. d. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan mengevaluasi dan menemukan masalah-masalah yang terjadi pada siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I kemudian dilakukan analisis penyebab masalah masalah yang ada dan dilanjutkan menentukan langkah-langkah untuk siklus selanjutnya yang berpedoman dengan melihat hasil dari siklus 1 yang sudah dilaksanakan. 2. Siklus II.
Jika pada siklus I masih ditemukan kekurangan serta tujuan pembelajaran belum tercapai secara maksimal, maka dilakukan perbaikan kembali pada siklus kedua. Langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah: 1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan refleksi. 2. Merancang RPP dengan metode diskusi dan alat peraga card sort dan lembar kegiatan. 3. Merancang kegiatan pembelajaran dengan alat peraga card sort b. Tindakan Tindakan yang dilaksanakan pada siklus kedua disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus pertama. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus pertama diperbaiki pada tindakan siklus kedua sehingga prestasi belajar siswa lebih dapat ditingkatkan.
c. Observasi Dalam pelaksanaan pembelajaran, pengamat mengamati kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada siklus kedua baik dari
segi materi yang diajarkan kepada peserta didik maupun peraga yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. d. Refleksi Berdasarkan pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II, peneliti melakukan refleksi, sehingga diketahui sejauh mana perbaikan yang dilakukan oleh guru pada pembelajaran siklus kedua ini. Peneliti mengadakan telaah terhadap data-data hasil penelitian yang telah dilakukan, melalui: analisis, sintesis, pemaknaan, penjelasan, dan menyimpulkan. Hasil yang diperoleh berupa temuan tingkat efektifitas desain pembelajaran dengan metode card sort yang telah dirancang, dan menginventarisir daftar permasalahan yang muncul di lapangan yang untuk selanjutnya
dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan
perencanaan pada kegiatan berikutnya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN B. Hasil Penelitian Proses perbaikan pembelajaran materi sifat wajib Allah kelas VII telah dilaksanakan di SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran
Kabupaten
Semarang dengan dua siklus yang diikuti 38 siswa siswa yang tediri dari 18 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Adapun hasil yang dicapai dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah berupa tingkah laku siswa, tingkah laku guru dan hasil evaluasi selama proses pembelajaran. Berikut ini merupakan hasil pengamatan terhadap guru, siswa dan evaluasi melalui tes formatif yang didapat sebagai bahan penelitian dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran. Adapun hasil yang dicapai dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah berupa tingkah laku siswa, tingkah laku guru dan hasil evaluasi selama proses pembelajaran. Beriku ini merupakan hasil pengamatan terhadap guru, siswa dan evaluasi melalui tes formatif yang didapat sebagai bahan penelitian dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran 1. Deskripsi siklus I Dari
hasil
penelitian
siklus
I
ditemukan
bahwa
dalam
melaksanakan pembelajaran, guru sudah menggunakan metode diskusi dengan baik. Sebagaian besar siswa sudah aktif dan semangat dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah ,
dengan alat peraga card sort. Dari hasil pengamatan terhadap siswa, diketahui masih ada siswa
yang belum memperhatikan materi dan
cenderung kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran . Namun secara garis besar, aktifitas dan semangat dalam mengikuti pelajaran meningkat. a. Data tentang Perencanaan Berdasarkan hasil identifikasi masalah, analisis masalah, dan rumusan masalah dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I, peneliti: 1) Sudah merancang perbaikan pembelajaran yang berisi scenario pembelajaran mengggunakan metode diskusi dan alat peraga card sort untuk menyampaikan materi sifat wajib Allah. 2) Sudah merancang alat observasi yang akan digunakan dalam perbaikan pembelajaran sesuai panduan bagi observer selama perbaikan pembelajaran. 3) Sudah menentukan alat evaluasi yang berupa tes formatif sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai. 1.
Pra Siklus Proses
pembelajaran
sebelum
dilaksanakan
penelitian
masih
menggunakan metode ceramah. Guru mengawali dengan menjelaskan materi sifat wajib Allah sambil menuliskan dipapan tulis. Pada saat guru menjelaskan murid diminta untuk mendengarkan, apabila ada hal-hal yang belum dimengerti siswa langsung bertanya pada guru. Setelah guru selesai
menjelaskan tentang materi siswa diminta mencatat apa yang telah ditulis guru dipapan tulis. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal tentang materi sifat wajib Allah dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada pra siklus adalah sebagai berikut: Tabel 4. 1 Nilai Tes Pra Siklus
No.
Nama Siswa
Skor
Ketuntasan (KKM=70) T TT √
1
Ahmad Danang Masudi
85
2
Alindra Wahyu Febriani
55
3
Ari Isnanto
70
4
Ayu Ira Kartika
65
5
Bagus Andika Febrianto
80
√
6
Baihaqi Abdurohman
75
√
7
Erviana Inda Fatmala
85
√
8
Familia Yuniati
50
√
9
Ita Purnata Sari
55
√
10
Muhamad Arifin
80
11
Muhamat Joko Yulianto
65
12
Muhammad Abdul Kholil
70
13
Muhammad Diki Nur Afif
60
√
14
Murdianingsih
50
√
15
Puji Abdullah
75
√
16
Siti Hestik Ningsih
70
√
17
Siti Jubaidah
55
18
Siti Maryatul Qiptiyah
80
19
Tafrikhan
50
√ √ √
√ √ √
√ √ √
20
Umi Salamah
90
21
Alin Agustina
50
√
22
Amiliya Rahmawati
55
√
23
Amri Ibnu Adam
75
√
24
Ayuk Dewi Kartika
70
√
25
Enggal Pramono
60
√
26
Mimpang Rahayu
50
√
27
Muhammad Rifki K
55
√
28
M Aris Munandar
65
√
29
M Riski Hidayat
60
√
30
Majmudin
55
√
31
Nipi Kurniawati
50
√
32
Ova Selviana
75
√
33
Priyono
70
√
34
Rohmat Yulianto
60
√
35
Siti Azizah
55
√
36
Siti Juariyah
50
√
37
Siti Nurul Rahmawati
75
√
38
Agustina Nurchayati
85
√
Jumlah Skor
2480
17
Rata-rata
65,3
Keterangan:
√
21
T
: Tuntas
TT
: Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas
: 17
Jumlah siswa yang belum tuntas
: 21
Klasikal
: Belum tuntas
Tabel 4. 2. Distribusi Hasil Tes Formatif Siswa pada Pra Siklus No
Uraian
Hasil Pra Siklus
1
Nilai rata-rata tes formatif
2
Jumlah siswa yang tuntas belajar
3
Persentase ketuntasan belajar
65,3 17 44,74%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan cara belajar
model ceramah diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
adalah 65,3 dan ketuntasan belajar mencapai 44,74% atau ada 17 siswa dari 38 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada pra siklus secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar 44,74 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85 %. 2.
Siklus I a.
Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I, soal tes formatif I dan alat-alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
untuk
siklus
I
dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2012 di kelas VII dengan jumlah siswa 38 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
mengajar
mengacu pada rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalam tes formatif I. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4. 3. Nilai Tes Siklus I
No
Nama Siswa
Skor
Ketuntasan (KKM=70) T TT √
1 Ahmad Danang Masudi
85
2 Alindra Wahyu Febriani
50
3 Ari Isnanto
75
4 Ayu Ira Kartika
65
5 Bagus Andika Febrianto
85
√
6 Baihaqi Abdurohman
75
√
7 Erviana Inda Fatmala
85
√
8 Familia Yuniati
55
√
9 Ita Purnata Sari
50
√
10 Muhamad Arifin
85
11 Muhamat Joko Yulianto
60
12 Muhammad Abdul Kholil
75
√
13 Muhammad Diki Nur Afif
75
√
14 Murdianingsih
55
15 Puji Abdullah
75
√
16 Siti Hestik Ningsih
80
√
17 Siti Jubaidah
55
√ √ √
√ √
√
√
18 Siti Maryatul Qiptiyah
85
√
19
Tafrikhan
55
20
Umi Salamah
90
√
21
Alin Agustina
85
√
22
Amiliya Rahmawati
50
23
Amri Ibnu Adam
75
√
24
Ayuk Dewi Kartika
70
√
25
Enggal Pramono
75
√
26
Mimpang Rahayu
65
√
27
Muhammad Rifki K
55
√
28
M Aris Munandar
85
√
29
M Riski Hidayat
75
√
30
Majmudin
55
√
31
Nipi Kurniawati
60
√
32
Ova Selviana
75
√
33
Priyono
75
√
34
Rohmat Yulianto
80
√
35
Siti Azizah
50
√
36
Siti Juariyah
65
√
37
Siti Nurul Rahmawati
75
√
38
Agustina Nurchayati
85
√
Jumlah Skor
2670
Rata-rata
70,26
Keterangan: T
√
√
: Tuntas
TT
: Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas
: 23
Jumlah siswa yang belum tuntas
: 15
Klasikal
: Belum tuntas
Tabel 4. 4. Hasil Tes Formatif siswa pada siklus I No Uraian 1 Nilai rata-rata tes formatif 2
Jumlah siswa yang tuntas belajar
3
Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus I 70,26 23 60,52%
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 70,26 dan ketuntasan belajar mencapai 60,52%atau ada 23 siswa dari 38 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus I ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari pra siklus. Adanya peningkatan hasil belajar siswa mulai banyak mengenal Lafadz sifat wajib Allah dan memahami makna yang sering didengarnya dan juga siswa-siswa tersebut mulai akrab dengan berbagai kalimat yang sering digunakan dalam metode ini. c. Data Tentang Pengamatan Pada pelaksanaan siklus I mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
materi Sifat wajibAllah kelas VII
SMP N 4 Satu Atap,
pengamat mengobservasi hal-hal berikut: Tabel 4. 5. Hasil observasi kegiatan siswa siklus I No
Keadaan yang diamati
Kemunculan Kurang
Cukup
1.
Perhatian siswa terhadap materi
√
2.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
√
3.
Semangat siswa mengikuti pelajaran
4.
Keterampilan siswa dalam card sort
5.
Keberanian siswa menggunakan peraga
Baik
√ √ √
card sort
Tabel 4.6. Indikator pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran PAI siklus I No
1.
Skor Indikator
Keadaan yang diamati Perhatian siswa terhadap materi
Kurang Tidak
Perhatian
memperhati
tidak
kan
sepenuhnya
Keaktifan siswa 2.
3.
dalam
Aktif Tidak aktif
sebagian
pembelajaran
siswa saja
Semangat siswa
Hanya
mengikuti
Tidak
sebagian
kegiatan
semangat
siswa yang
pembelajaran
Keterampilan 4.
Cukup
siswa menjodohkan card sort
semangat
Tidak ada siswa yang terampil menjodohkan card sort
Baik Perhatian sepenuhnya Semua aktif dalam kegiatan diskusi Seluruh siswa semangat mengikuti pelajaran
Hanya
Seluruh
sebagian
siswa
siswa yang
terampil
terampil
menjodoh
menjodohkan
kan card
card sort
sort
Hanya Keberanian siswa 5.
menggunakan peraga card sort
sebagian
Semua
Tidak berani
siswa yang
siswa berani
menggunakan
berani
mengguna-
mengguna-
kan
kan
Tabel 4.7. Hasil observasi kegiatan mengajar guru pada perbaikan pembelajaran PAI siklus I
No 1. 2.
Kemunculan
Keadaan yang diamati
Kurang
Cukup
√
Penguasaan guru terhadap materi Ketepatan
penggunaan
√
metode
diskusi √
3.
Penggunaan alat peraga card sort
4.
Pemberian contoh dan latihan soal
√
5.
Pemberian motivasi kepada siswa
√
6. 7.
Baik
√
Membagi siswa dalam kelompok yang heterogen √
Ketepatan penggunaan waktu
Tabel 4.8. Indikator pengamatan aktivitas guru selama perbaikan pembelajaran PAI siklus I No
1.
diamati
menguasai
materi yang
keseluruhan
dapat dikuasai
materi
Tidak
Menggunakan
Menggunakan
menggunakan
metode diskusi
metode
metode diskusi
namun tidak
disskusi
dengan benar
efektif
dengan benar
Menggunakan
Menggunakan
tetapi tidak
alat peraga
efektif
secara efektif
materi
materi
alat peraga card sort
4.
sebagian
menguasai
Penggunaan
Baik Dapat
guru terhadap
penggunaan
Cukup Hanya
Tidak
metode diskusi
3.
Kurang
Penguasaan
Ketepatan 2.
Skor Indikator
Keadaan yang
Tanpa alat peraga
Pemberian
Tidak
Memberi
Member
contoh dan
memberi
contoh dan
contoh dan
latihan soal
contoh dan
latihan soal
latihan soal
latihan soal
namun sangat
yang cukup
sedikit
5.
Pemberian
Tidak
Pemberian
motivasi
memberi
motivasi
kepada siswa
motivasi
kurang
Membagi
6.
siswa dalam
Membagi
kelompok
kelompok
yang
seadanya
heterogen Penggunaan
7.
Ketepatan
waktu tidak
penggunaan
sesuai dengan
waktu
alokasi yang direncanakan
Member motivasi yang maksimal pada siswa
Membagi
Membagi
kelompok
kelompok
sesuai jenis
secara
kelamin
campuran
Ada sebagian kegiatan pembelajaran yang waktunya tidak sesuai dengan alokasi
Waktu yang digunakan sesuai dengan alokasi yang ditentukan
d. Refleksi siklus I Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga card sort, terjadi peningkatan prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar sifat wajib Allah . Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yang ditentukan. Pada tahap pra siklus, hanya 17 siswa (44,74%) yang memperoleh nilai di atas KKM. Pada tahap pembelajaran siklus I, terdapat 23 siswa (60,52%) yang berhasil memperoleh nilai di atas KKM yang
ditentukan. Rata-rata nilai klasikal meningkat dari 65,3 menjadi 70,26. Meskipun pada siklus sudah terjadi peningkatan pemahaman siswa mengenai sifat wajibAllah, namun hasil yang dicapai tersebut masih belum maksimal. Berdasarkan hasil observasi, ternyata masih teridentifikasi adanya beberapa masalah, yakni: 1. Masih ada beberapa siswa yang pasif dalam kegiatan kegiatan diskusi. 2. Prestasi yang dicapai oleh siswa belum maksimal. Baru 60,52% siswa yang dapat memperoleh nilai diatas KKM yang ditentukan. Berdasarkan
hasil
identifikasi
masalah,
maka
peneliti
melakukan analisis mengenai masalah di atas. Adapun hasil analisis yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Kesiapan siswa dan keadaan lingkungan sekitar yang kurang mendukung menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu. 2. Keaktifan siswa dalam KBM yang belum maksimal menjadikan beberapa siswa belum faham terhadap materi. 3. Kurangnya guru dalam memberikan contoh soal, menjadikan pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan masih kurang, sehingga prestasi yang dicapai oleh siswapun belum maksimal. Berdasar pada identifikasi serta analisis masalah di atas, maka diperlukan adanya perbaikan pada siklus kedua, agar siswa dapat
memperoleh prestasi yang lebih maksimal. Adapun cara-cara yang akan dilaksanakan oleh peneliti pada siklus kedua adalah: 1.
Membuat kelompok diskusi yang lebih kecil sehingga seluruh anak aktif dalam kegiatan diskusi.
2.
Melakukan pengawasan yang lebih terhadap siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3.
Lebih banyak memberikan penjelasan materi kepada siswa sebelum dilaksanakan evaluasi.
4.
Melakukan pengulangan materi sifat wajibAllah dan memperkaya pengetahuan tentang sifat mustahil Allah
3.
Siklus II a.
Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II, soal tes formatif II dan alat-alat pengajaran yang mendukung.
b.
Tahap kegiatan dan pengamatan Pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar untuk siklus II
dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2012 di kelas VII dengan jumlah siswa 38 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus
II.
Pengamatan
(observasi)
dilaksanakan
bersamaan
dengan
pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4. 9 Nilai Tes Siklus II
1
Ahmad danang masudi
90
Ketuntasan (KKM=70) T TT √
2
Alindra wahyu febriani
75
√
3
Ari isnanto
75
√
4
Ayu ira kartika
65
5
Bagus andika febrianto
85
√
6
Baihaqi abdurohman
75
√
7
Erviana inda fatmala
90
√
8
Familia yuniati
70
√
9
Ita purnata sari
75
√
10
Muhamad arifin
85
√
11
Muhamat joko yulianto
75
√
12
Muhammad abdul kholil
80
√
13
Muhammad diki nur afif
85
√
14
Murdianingsih
75
√
15
Puji abdullah
85
√
16
Siti hestik ningsih
80
√
17
Siti jubaidah
75
√
No.
Nama Siswa
Skor
√
18
Siti maryatul qiptiyah
85
√
19
Tafrikhan
70
√
20
Umi salamah
85
√
21
Alin agustina
80
√
22
Amiliya rahmawati
50
23
Amri ibnu adam
75
√
24
Ayuk dewi kartika
85
√
25
Enggal pramono
80
√
26
Mimpang rahayu
75
√
27
Muhammad rifki k
75
√
28
M aris munandar
90
√
29
M riski hidayat
80
√
30
Majmudin
70
√
31
Nipi kurniawati
75
√
32
Ova selviana
85
√
33
Priyono
80
√
34
Rohmat yulianto
85
√
35
Siti azizah
65
36
Siti juariyah
70
√
37
Siti nurul rahmawati
75
√
38
Agustina nurchayati
85
√
Jumlah Skor
2960
Rata-rata
77,89
Keterangan:
√
√
T
: Tuntas
TT
: Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas
: 35
Jumlah siswa yang belum tuntas
:3
Klasikal
: Tuntas
Tabel 4.10. Hasil Tes Formatif siswa pada siklus II No
Uraian
Hasil Siklus II
1
Nilai rata-rata tes formatif
2
Jumlah siswa yang tuntas belajar
3
Persentase ketuntasan belajar
c.
77,89 35 92,11%
Data tentang Pengamatan Pada pelaksanaan siklus II mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah kelas VII SMP N 4 Satu Atap, pengamat mengobservasi hal-hal berikut: Tabel 4.11. Hasil observasi kegiatan siswa siklus II Kemunculan
No
Keadaan yang diamati
1.
Perhatian siswa terhadap materi
√
2.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
√
3.
Semangat siswa mengikuti pelajaran
√
4.
Keterampilan siswa dalam card sort
√
5.
Keberanian siswa menggunakan peraga
√
Kurang
Cukup
Baik
card sort
Tabel 4.12. Indikator pengamatan aktivitas siswa dalam perbaikan Pembelajaran PAI Siklus I No
1.
2.
Skor Indikator
Keadaan yang diamati Perhatian siswa terhadap materi
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
Kurang
Cukup
Tidak
Perhatian
memperhati
tidak
kan
sepenuhnya
Tidak aktif
Baik Perhatian sepenuhnya
Aktif
Semua aktif
sebagian
dalam
siswa saja
kegiatan
diskusi
Semangat siswa 3.
mengikuti kegiatan pembelajaran
siswa
Tidak
sebagian
semangat
siswa yang semangat
Tidak ada
4.
Seluruh
Hanya
Keterampilan siswa
siswa yang
menjodohkan card
terampil
sort
menjodohkan card sort
semangat mengikuti pelajaran
Hanya
Seluruh
sebagian
siswa
siswa yang
terampil
terampil
menjodoh
menjodohkan
kan card
card sort
sort
Hanya Keberanian siswa 5.
menggunakan peraga card sort
sebagian
Semua
Tidak berani
siswa yang
siswa berani
menggunakan
berani
mengguna-
mengguna-
kan
kan
Tabel 4.13. Hasil observasi kegiatan mengajar guru pada perbaikan pembelajaran PAI siklus II
No 1. 2.
Keadaan yang diamati
Kemunculan Kurang
Cukup
Baik
Penguasaan guru terhadap materi
√
Ketepatan
√
penggunaan
metode
diskusi
3.
Penggunaan alat peraga card sort
√
4.
Pemberian contoh dan latihan soal
√
5.
Pemberian motivasi kepada siswa
√
6.
Membagi siswa dalam kelompok
√
yang heterogen 7.
√
Ketepatan penggunaan waktu
Tabel 4.14. Indikator pengamatan aktivitas guru selama perbaikan pembelajaran siklus II No
1.
diamati
materi yang
keseluruhan
dapat dikuasai
materi
Tidak
Menggunakan
Menggunakan
menggunakan
metode diskusi
metode
metode diskusi
namun tidak
disskusi
dengan benar
efektif
dengan benar
Menggunakan
Menggunakan
tetapi tidak
alat peraga
efektif
secara efektif
materi
alat peraga
Pemberian contoh dan latihan soal
5.
menguasai
materi
card sort
4.
sebagian
menguasai
Penggunaan
Tanpa alat peraga
Tidak memberi contoh dan latihan soal
contoh dan latihan soal namun sangat sedikit
Tidak
Pemberian
motivasi
memberi
motivasi
kepada siswa
motivasi
kurang
siswa dalam
Membagi
kelompok
kelompok
yang
seadanya
heterogen 7.
Memberi
Pemberian
Membagi
6.
Ketepatan
Baik Dapat
guru terhadap
penggunaan
Cukup Hanya
Tidak
metode diskusi
3.
Kurang
Penguasaan
Ketepatan 2.
Skor Indikator
Keadaan yang
Penggunaan
Member contoh dan latihan soal yang cukup Member motivasi yang maksimal pada siswa
Membagi
Membagi
kelompok
kelompok
sesuai jenis
secara
kelamin
campuran
Ada sebagian
Waktu yang
penggunaan
waktu tidak
kegiatan
digunakan
waktu
sesuai dengan
pembelajaran
sesuai dengan
alokasi yang
yang waktunya
alokasi yang
direncanakan
tidak sesuai
ditentukan
dengan alokasi
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 77,89 dan dari 38 siswa yang telah tuntas sebanyak 35 siswa dan 3 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 92,11% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menangkap materi dan penguasaan materi sifat wajib Allah yang digunakan dalam metode yang dipakai tersebut. Karena seringnya siswa menggunakan kalimat dan kosa kata juga, siswa akhirnya akrab dan familiar dengan kata yang berhubungan dengan sifat wajib Allah dan siswa juga lebih mudah memahami artinya serta lebih mudah memahami makna yang terkandung dari masing-masing sifat wajib Allah. d.
Hasil refleksi siklus II Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan belajar aktif. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:
1.
Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masingmasing aspek cukup besar.
2.
Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.
3.
Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4.
Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan.
e. Revisi Pelaksanaan Pada siklus II guru telah menerapkan belajar aktif dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa, pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan dan mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan belajar aktif dengan menggunakan metode card sort ini dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. B. Pembahasan Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa cara belajar aktif model card sort pada materi sifat wajib Allah memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut :
Perbandingan nilai rata-rata kelas hasil belajar penerapan model card sort dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah pada siswa kelas VII SMP 4
Kecamatan Tengaran Tahun
Pelajaran 2011/2012 Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus 2. Tabel 4. 15 Tentang Hasil Per Tahap
Rata-rata
Prosentase Ketuntasan
Jumlah Siswa Tuntas
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
Pra Siklus
65,3
44,74%
17
21
Siklus 1
70,26
60,52%
23
15
Siklus 2
77,89
92,11%
35
3
Tahap
Dari table 7 bisa dilihat deskripsi dari masing-masing siklus adalah sebagai berikut: a. Prasiklus Rata-rata 6,3 dengan prosentase ketuntasan adalah 44,74% b. Siklus I dengan rata-rata 70,26 dengan prosentase ketuntasan mencapai 60,52% c. Siklus II dengan rata-rata 77,89 dengan prosentase ketuntasan mencapai 92,11%
Tabel 4. 16 Tentang Hasil Per Tahap 100
92.11
90 80 70
77.89
70.26 65,3 60.52
60 50
rata-rata 44.74
prosentase
40
35
30 20
17
21
siswa tuntas belajar
23 15
10
3
0
Pra Siklus
siklus1
siklus 2
Dari kedua tabel diatas menunjukkan bahwa cara belajar aktif model card sort pada materi sifat wajib Allah SMP N 4 Kecamatan Tengaran memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari Pra sklus, I dan II) yaitu masing-masing 44,74%, 60,52%, dan 92,11%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa telah tercapai.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dan II pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
kompetensi dasar sifat wajib Allah
maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan menggunakan alat peraga card sort, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
tahun pelajaran
2011/2012 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kompetensi dasar sifat wajib Allah, Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya prosentase ketuntasan prestasi belajar dan rata-rata prestsi belajar siswa yaitu: 1.
Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Tahun Pelajaran 2011/2012 masih rendah, ini dibuktikan dengan ketuntasan prestasi belajar 44,74% sebelum dilaksanakan perbaikan atau pra siklus dan rata-rata prestasi belajar 65,3.
2.
Penerapan model card sort dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah kelas VII SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Tahun Pelajaran 2011/2012 berjalan dengan baik dan lancar, ini dibuktikan dengan ketuntasan prestasi belajar 60,52% pada siklus I dan rata-rata prestasi belajar 70,26.
3.
Pengaruh dari penerapan card sort terhadap peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah kelas VII
SMP N 4 Satu Atap Kecamatan Tengaran Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah peserta didik mampu menghafakan nadhom sifat wajib Allah, mampu menterjemahkan dari masing-masing sifat wajib Allah dan mampu memahami makna yang terkandung di dalamNya. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa beberapa saran yang hendak peneliti sampaikan, antara lain : 1.
Guru hendaknya menggunakan metode serta alat peraga yang tepat di dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat memahami apa yang diajarkan, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
2.
Di dalam proses pembelajaran, hendaknya guru merancang model pembelajaran yang memungkinkan siswa terlibat aktif di dalam kegiatan belajar, serta dapat melihat secara konkrit apa yang mereka pelajari, sehingga apa yang dipelajari akan lebih mudah diingat dan dipahami oleh siswa.
3.
Untuk melaksanakan belajar aktif memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan cara belajar aktif dengan metode dan strategi
yang tepat
dalam proses belajar mengajar
sehingga diperoleh hasil yang optimal. Selain itu media peraga juga sangat berperan dalam tercapainya tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh masing-masing materi yang hendak diajarkan.
C. Penutup Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat, Taufiq dan HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar tanpa halangan suatu apapun. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu guna terselesaikannya skripsi ini. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan terutama bagi penulis sendiri. Tidak lupa penulis mohon maaf, apabila dalam penyusunan kalimat maupun bahasanya masih banyak kesalahan dan kekeliruan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat menbangun guna lebih sempurnanya di masa yang akan datang. Dan penulis berdo’a agar apa yang penulis buat ini mendapat ridha dari Allah yang maha pengasih dan penyayang. Semoga kita semua nanti termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat pertolonganNya kelak di akhirat nanti. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, serta orang tua semoga menambah pengetahuan dalam mendidik anak. Amin ya robbal alamin. .
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Taufik. 2001. Nasionalisme dan Sejarah, Bandung: Satya Historika. Achmadi. 2005. Ideologi Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Achmadi. 1992. Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media. Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. . Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: J-ART. Djatmika, Rachmat. 1992. Sistem Etika Islami Akhlak Mulia, Jakarta: Pustaka Panji Mas. Fatchan, Achmad. 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Malang: Jenggala Pustaka Utama. Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran, .Jakarta: Bumi Aksara. Hartono. 1996. Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta.. Ismail SM. 2009. Strategi Pembelajaran Agama Islam PAIKEM, Semarang: Rasail. Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT. Rosdakarya. Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Nasution. 1991. Azas- Azas Kurikulum, Bandung : Jemars. Reksoatmodjo Tedjo N, 2009. Statistika Untuk Psikologi dan Pendidikan, Bandung: PT. Refika Aditama. Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sriyanti, Lilik. 2008. Psikologi Belajar , Salatiga: STAIN Salatiga Press. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rusda Karya. Toha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tohirin. 2005. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo. Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka. Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran, Jakarta : Grafindo.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama
: Nur Khabib
2. Tempat dan tanggal lahir : Semarang, 4 Januari 1986 3. Jenis kelamin
: laki-laki
4. Warga Negara
: Indonesia
5. Agama
: Islam
6. Alamat
: Gading, Duren kec Tengaran Kab Semarang
7. Riwayat pendidikan
: -
MI Nurul Ulum gading Tahun 1999
-
SLP N 3 Tengaran Lulus Tahun 2002
-
MAN Tengaran Lulus Tahun 2004
-
STAIN Salatiga
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 25 Juli 2012 Penulis
Nur Khabib NIM : 11410051