PEMERIffiAH KAtsUPATEN
MUSIMIN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2OO8 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
(RPJP) KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2005 - 2025
PEMERIffiAH KAtsUPATEN
mu$MIN
BANYUASIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI NOMOR 9 TAHUN 2OO8 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
(RPJP) KABUPATEN MUSI BANYUASIN
TAHUN 2005 - 2025
PERATURAN DAERAH KABWATEN MUSI BANTUASIN IYOMOR 9 TAHrfN 2OO8
TENTANG RENCANA PEMBA}IGTINA}T JANGKA PANJANG (RPJP) KABI]PATEN MUSI BAI{TUASIN TAHUN 2005.2025
DENGA}{RATIMA'TTI]HANYAI\GI!ftiHAESA BIIPATI MUSI BAITTUASIN Meninnbang
:
a.
bahwa dengan telah ditetapkannya undang-Undang Nomor 25 tahun Zb04 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dimana perencanzum pembangunan disusun secara
dan tanggap masyarakat. aspirasi terhadap perubatran serta menyerap sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh
b.
bahwa berdasarkan undang-undang32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah kebijakan otonomi daeratr diaratrkan untuk mempercepat terwujudnya kesejatrteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanar; pemberdayaan- dan pemn serta rn*Vu*tut, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokraii, pemerataan, kefiilan, keisiimewaan dan kekh,susan suatu daerah dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan
pengembangan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
kebijakan otonomi daerah sebagaimana dimaksud Undang-Undang Nomor 32 tahun
c. bahwa untuk mendulnrng
zoo+-dan undang-undang Nomor 25 tahun 2004 serta Surat Negeri Nomor 050/2020/SJ maka Edaran Menteri perlu disusun dan ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka ianjang (RpJp) Daerah Kabupaten Musi Banyuasin untuk kegiatan-pemerintah, -""5uai pedoman / acuan datam setiapyang dilaksanakan di pt-t*g*an dan pelayanan umum kubrrpuln Musi Banyuasin yang berisikan visi, misi dan arah pemban gunan daerah.
b4*,
d.
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud rlalam hr.rruf a, b, dan c perlu mernbenfuk Peraturan Daerah tentang Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2005-2025'
Mengingat
Nomor 28 Tahun 1959 tentang Sumatera p"-U"it"t " D-aerah Tingkat tt 9g fotapraja di 1959 Tahun Indonesia Selatan (Lembaran *t;;; nenullit
Undang-Undang
1.
Nomor 73, Tambah* Nomor 1821)-
i"*tu*"
Negara Republik Indonesia
terfiartg Pembentukan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2002
)
Kabupaten
g*y"*i" di
Provinsi Sumatera
Selatan
Nomor Negara Republik Indonesia tatrun 2002 Republik IndonesiaNomor 19, Tanrbahan Lembar- N"g*u 4181).
[.riU**
Tentang Keuangan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Indonesia Tatrun 2003 Negara (Lembaran Negara Republik Republik Indonesia Nomor 47, Tarnbah* i.-Uu*" Negara Nomor 4286)-
Undang-Undang
4.
Nomor I
Tahun 2004
Tentang
(Lembaran Negara Republik Perbendaharaan N;;; Ta ahan Lembaran Indonesia Tatrun i6O+ Nomor 5' N;;" Republik Indonesia Nomor 4355)'
10 Ta}run 2004 tentang (Lembaran Pembentukan Peraturan Penmdang-undanqp i,IA; Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 '
Undang-Undang
iuirUrfr*
it{ornot
Nomor Lembaran Negara Republik Indonesia
4389).
Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2004
Tentang
Jawab Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung 2004 N.g*" (Lembar#-N.gut" Republik Indonesia Tahun Indonesia Nomor 66, Tambahan Lembaran Neg4ra Republik
ft*g*
Nomor 4400 )-
Tentang Sistem Undang'Undang Nomor 25 Tahun 2004 (Lembaral \tgu* Perencanaan Perabangunan Nasional Tarnbahan ntp"tfit hdonesia T-attrun 2004 Nomor 104' 4421 )' LembaranNegara Republik IndonesiaNomor
Undang-Undang
Nomor
32 Tatrun 2004 Tentang
Pemerintatranpaerah(LembaranNegaraRepubliklndonesia Negara Tahun 2OO4 Nomoi l25,Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 44?7)' 9.
Undang-Undang
Nomor
K"r*g*
33 Tahun 2004 Tentang Pusat
dan
Antara Pemerintah Perimb-angan pemerintahan lu..unir"-uaran Negara Republik Indonesia Tatrun2004Nomor126,TambatranLembaran}.Iegara Republik lndonesia Nomor 443 8)'
2007 tentang Rencana Nasional (RPJPlt) Tahun RePublik Indonesia Tahun Lembaran Negara RePublik
10
IndonesiaNomor 4700) Peraturan Pemerintatr Nomor
11.
56 Tahun 2001
Tentang
4124). 12.
13.
Tahun 2005 Tentang Peraturan Pemerintah Nomor 58 paeran (Lembaran Negara Republik Pengelolaan f"uuogut Tarrrbatran Lembaran Indonesia Tatrun i"oos llo.or 140, N"g*" Republik Indonesia Nomor 457 8)' Nomor 65 Tahun Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Standar Penerapan Pedoman Penyusunan dan iobj
i""t
p"ruy*r^"gilairri*J isprO O-"-uaran Negara Republik Negara Lembaran Indonesia Tahun 2005 itlo' t3o, Tambahan Republik lndonesia Nomor 4585 )'
14.
2007 Tentang Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun Pemerintah Daerah Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Daerah Kabupaten'/I(ota (Lernbaran Provinsi aan pemerintatr Nomor 82' i.r;g*" nepuUlit it'aoo"tiu Tahun 2oO7 Nomor fuirUuft* Lembaran Negara Republik Indonesia 4737).
15.
16.
17.
2005 Tentang Perahran Pemerintah Nomor 79 Tahun Penyelenggaraan Pedoman Pembinaan dan Pengawasan lndonesia Pemerintah naeran lfembaran N"g*u Republik Negara Lembaran Tatrun 2005 Nomoi 765, Tambahan Republik Indonesia Nomor 4593)'
Nomor 5 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan ana Pembangunan Jangka Selatan (Lembaran Daeratr 2006 Nomor 5)' Selatan Nomor 14 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Wilayatr-Provinsi Tahun 2006 Tentang Rencana Tata Ruang Sumatera Provinsi Sumatera Selatan Ilembaran Daerah Selatan tahun 2004 Nomor l4)'
Nomor l7 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Jane\llfifg T'ahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Provinsi iorrrut * Selatan Tahun 2005'2025
18.
GrOt E;irr*
Daerah Provinsi Sumatera Selatan
tat'rn 2007
Nomor 7).
Nomor 27 Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2076 Tentang Rencana Pembangun* IT4* tt"o"oguh Kabupaten-Musi Banyuasin Tahun 2007'2012 2007 Daemh Kabupaten Musi Banyuasin tahun
19.
iil#;;
Nomor 27). 4 Perattrran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin -Nomor Sekretariat Tahun 2008 Tentang Pembenhtkan Organisasi-
20.
H*fi#'H,ilHH;I Nomor 35). 21.
22.
Nomor' 5 Peraturan Daerah Kabupaten Musi BanyuasinTatrun 2008 Tentang P-embentukan Organisasi -dan-Tata Dinas Kerja Daerah i.abupaten Musi Banyuasin @eml1ran Nomor 35) Daerah Ka-bupaten Musi Banyuasin tahun 2008 Nomor 6 Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun2008TentangP.embentukanorganisasi-Lem.baga (Ltrrl1ran Teknis Daerah Kabipaten Musi Banyuasian 37)' Nomor Daeratr Kabupaten Vtusi nanyuasin tahun 2008 Den gan Persetuiuan bersama
DEWAN PERWAKILAIY RAKYAT DAERAII KABUPATEN MUSI BAI{YIIASIN Dengan
BT]PATI MUSI BA}TTUASIN MEMUTUSKAITI:
Menetapkan
:
PERATIIRAN I}AERAII KABI]PATEN MUSI BAI{YUASINTENTAIYGR.ENCANAPEMBA.I\GUNAI\ JAI\GKA PANJAI\G KABUPATEN MUSI BAI\IYI'JASIN TAHLIN 2005-2025
BAB
I
KETENTUANUMUM Pasal
1
Dal
gan:
1.
erangkat Daerah sebagai penyelenggara
2. 3. 4.
Pemerintahan Daerah. Bupati adalah BuPati Musi Perencanaan adalah
tindakan masa depan yang
suatu
sirmber daYa Yang tersedia akan oleh semua komPonen
adalah satu kesatuan tata cara pembangunan talnrnan yang dilaksanakan oleh unsur Pusat dan daerah' selanjutnya disingkat RPJP' adalah
ilkan rencana-rencana
8.
e.
tahun' dokumen perencanaanuntuk periode 20 (duapuluh) yang selanjutnya disingkat RPJM' adalah Rencana pemUangunan Jangka frf**grf, dokumen p"."rr"*u unhrk periode 5 (lima) tahun' Rencana i"-t*g""an Jangtca Menengatr
sfiffi*;Ol:";ffi 3ffi r{t:
10.
pemerintah (RKP) adalah dokumen tahun.
P
lanjutnya disebut Rencana Kerja Nasional untuk periode 1 (satu) Rencana Kerja
selanjutnya disebyt ll.Rencana Pembanguan Tahunan DaeratU yangperencanaan Daerah untuk periode I pemerintah D;; GKPD) adalah aommen
(satu) tahun. yang selanjutnya disebut 12. Rencana Pembangunan Tahunan Kementerian/Lembaga, (Renja-KL) adalah dokumen perencanaan
Rencana Kerja Lembaga
Daerah' Yang selanjutnYa SKPD) adalah dokumen periode I (satu) tahun' perencanzmn Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk yang diinginkan pada akhir periode 14. Visi adalah rumusan umum menganai keadaan
13.
,ntuk rum,san urnum mengenai upa]-a-upaya yang dilaksanakan mewujudkan visi. program-program indikatif untuk 16. Strategi adalah langkahJangkah berisikan mewujudkan visi dan misi. Pemerintah Pusat/Daeratr untuk 17. Kebijakan adalah aratr/tindakan yang diambil oleh
,t.ff[t""#ffi
mencapai tujuan. 18. Program adalah instnrmen
dilaksanakan oleh instansi P serta memperoleh alokasi anggaran oleh instansi Pemerintah.
19. Program satuan
rencana kerja Kerja Perangkat Daerah SKPD adalah selumpulan
Daerah adalah sekumpulan rencana kerja
20.
beberapa Satuan Kerja
Pe1lgkat Daerah'
2l.programKewilayatrandanLintasYt"rrrrMlt-l**[anrencanakerjaterpadu mengenai t'uto wilayah' daerah atau antar Satuan
Kerja
Perangfut Daerah
kawasan.
tercapai
22.
23'
dalam rangka menyusun dan Rencana Pembangunan Daerah'
Ren
srenbang Nasional
pola pemanfaatan ruang baik 24.Tata Ruang adalatr wujud dari stnrktur 'lan direncanakan atau tidak direncanakan' intemal yang bersifat positif yang 25. Kekuatan adad ,ito*i a* f,.-*tp,^ a*rrr mencapai visi dan stat:gik memungkinkan organisasi memenuhi kegntungan misi.
dan ketidakmampuan internal yang 26. Kelemahan/kendala adalatr situasi gagaldalam mencapai visi dan misi' mengakibatkan organisasi tiq+ aupat atarl liaiorganisasi yang bersifat positif' yang 27. peluang adalah sitasi a* fuf.,tot-?u1,tor pencapaian visi dan misi' membantu organisasi atau mampu melarnpaui ;g;risasi yang bersifat negatif yang dapat 2g. Ancam* uauiurr- iatror-fa1torgagal dalam mencapai visi dan misi. mengakibatk* kesatuan. gografis bt-ttt? unsur terkait 2g. wilayatr adalatr ruang yang merupakan berd sarkan aspek administrasi atau padanya yang batas alan- siJemnyu-ditentota" aspek fungsionalkhusus yangb memiliki batasan ukuran 3l.zolJaadalatr kawasan dengan peruntukan atau standar tertentu' lingtnrngan hidup untuk mendukung 31. Daya dukung lingkungan adal{- kemampuan pe; kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya' 32. Sumber daYa adalah sumber daYa baik haY 33. Prasarana adalatr siste teleko mnsportasi, teknik penyehatan, pengairan' berfungsi. untukpenyelenggaraan penunjang 34. Sarana lingkungan adalah fasilitas ITg 9tfr"gsi pengemb*Ig* kehidupan ekonomi' sosial dan budaya'
l;
-g;r*i
-
dan
BAB TI PROGRAM PEMBAI\GIINAI\ DAERAII Pasal 2
(1) Program RPJP
sesuai dengan Pembangpnan Daerah Periode 2OO5'2A25 dilaksanakan
Daerah.
(1) sebagaimana dimaksud pada ayat Pembangunan Daerah terdapat pada lampiran Peraturan Daerah ini'
(2) \-/ Rincian Program
Pasal 3
dalam lampiran merupakan safu kesatuan
adi pedoman dalam gram BuPati.
Pasal 4
(1)
a) Pemerintahan BuPati berikutnYa'
BAB III SISTEMATIKA RPJP Pasal 5
dari Sistematika RPJP sebagaimana dimaksud peraturan daerah terdiri
:
I. PENDAHULUAN II. KONDISI UMI.JM M. VISI DAI{ MISI I(ABUPATEN MUSI BANI-YIJASIN
Iv.ARAH,TAHAPAI{,DANPRIORITASPEMBANGIJNAN
V.
PENUTI.]P
BAB IV PENGEI\IDALIAN DAN EVALUASI Pasal 6 dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah (l) Pemerintah melakukan pengendalian -dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan @ Tata cara plngendalian Peraturan Bupati' dengan ditetapkan lebih lanjut
BAB V KETENTTIAI\ PERALIIIAN Pasal 7
ditinjau kembali apabila dalam pelaksanaannya terdapat ar/atau peraturan perundang-undangan yang memerlukan perubahan.
l lL,\B Vl I(tr'ttrNTUAN I'[INUTUP Prr.saI 8
Kctcnl.uun urcngenui ttl'JM clacrnh yarrg tclah ada masih tetap bcrlaku sclarna ticlnk bcrlcrrtrrrgirrr tlcrtl-,.art lictcntuurr,.yilng diltur dalam RP.IP ducr:rlr.irri. Io;ts:tl 9
l't'l'lttttt'lttt l)rtt:r'ltlr irti rtttrlrri [rcrlalirr Puclu tlrug,i]irl tliuntlunllkiur.
Agltl'sctillll ()l'llttL', tttcttqclltltrt irr-\,ir, rrrcnrcrirttirlrllru pe:nllrrrrtllrrrgnn I)crlrtrrlrr-r l)acralr irli tlcttltrrrt pcncluprrtnvu tlllan-r I-crnbarurr I)ncl'rrh I(1Lup:rtc6 Mrrsi I llttt1,1t11si11
tr)itctaJrli.:rn tii Sck:r],u purla t:ulgg,:rl JuL,
3l
200r]
iI i}Z\IIIYIJASIN, 't
zl !,,\lll I) i u nrI:rngli:rn tl i .Scti:r.1,rr p:rd:r t:lnggul d, JUg
n I{!s TJS;I
rt,$ (G,rc
2rx)3
r)Alittntr I}ANY['AS!N,
r[,'liN I]1,/
l,ni\lllAlir\N I)AIiitn I I Iir\titrt,iUJ'J,'i\r
I\i itSI
;4o
LAMPIRAN
PERATI]RAN DAERAH KABUPATEN MUSI BAI{YUASIN
NOMOR 9 TAI{IIN 2OO8
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUSI BAI\^TUASIN TAIil]N 2008 NOMOR 40 TENTANG RENCANA PEMBAI\GLII\AN JANGKA PANJANG (RPJP) KABTIPATEN MUSI BAI\TTUASIN TAII{]N 2005.2025
DAFTAR ISI I
PERDA KABI]PATEN MUSI BA}'IYI.JASIN NOMOR 9 TAHUN
LAMPIRA}I PERDA NOMOR 9 TAHUN
2OO8
2OO8
Halaman
i
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
BAB
I
iii v
r-l
PEIYDAHI]LUANI 1.1. LatarBelakang
1.2. Tujuan dan Sasaran 1.3. DasarHrftum 1.4. Hubr:ngan RPJP Daerah
dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya 1.5. Sistematika
BAB
II
KONDISI I]MI]M 2.1 Aspek Fisik 2.1.1. Letak geografis dan Batas Administasi 2.1.2. Morfologi 2.1.3. Iktim 2.1.4. Hidrologi 2.1.5. Kondisi Tanah 2.1.6. Pola Penggunaan Lahan
2.2.
'
Aspek Kependudukan 2.2.1- Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk 2.2.2. Kepadatan Penduduk 2.2.3. Tingkat Pendidikan 2.2.4. Ketenagakerjaan 2.2.5. Tingkat Kesejahteraan Penduduk 2.2.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPIO 2.2.7. Kesehatan 2.2.8. Kemiskinan dan desa tertinggal 2.3. Perekonomian Wilayah 2.3.',. Kondisi Ekonomi Kabupaten Musi Banyrasin 2.3.2. Pertumbuhan Ekonomi
2.-3.3. Strrktur Ekonomi 2.3.4. Pendapatan PerkaPita 2.3.5. Posisi Potensi dan Prediksi Sub Sektor Ekonomi 2.3.6. Potensi Sektor/Subsektor Stategis 2005-2025 2.3.7. Potensi Sektor/Subsektor strategis selama 4 Periode 2.4. Aspek Sarana dan Prasarana 2.4.1. Sarana Sosial Ekonomi 2.4.2. Prasarana WilaYah 2.5. Tantangan
I- I I-2 t-2 I-5 I-6
II-1 II-5 II-5 II .6
tr-7 I]-7 II-8 II. 9
II-10
[-
10
II-11
ll-12 II-13 II-15
II.
16
II.18 II-19 tr -22 tr -22
tr -26
l \
-27 -29
il-32 II.38 II.43
II .49
II-49 il-51
II.
59
BAB
III
BAB IV
\[SIDANIvflsIPEMBANGI.INAI\IKABI]PATENMUSI BAI{YUASIN TAIIUN 2005.2025 3.1. Visi Daerah Kabupaten Musi Banyuasin 3.2. Misi Daerah Kabupaten Musi Banyuasin ARAII,TAIIAPAFT'DAI\PRIoRITASPEMBAIYGI.]NA}I
4.1. fuah Pembangunan Jangfua panjang Tahun 2005'2025 4.I.1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi 4.l.2.Mewujudkan Peningkatan Kemandirian dan Kesej atrteraan MasYarakat dan 4.l.3.Mengembangkan Pemerintahan yang Adil' Jujur'
Bersih 4.2. T ahaPan dan Skala Prioritas 4.2.1. RPJM Ke-l 4.2.2. RPJM Ke-2 4.2.3. RPJM Ke-3 4.2.4- RPJM Ke-4
BABV
Itr.1 m-1
m-4
rv-1 'N
-7
TY.7
rv -13 IV -16
rv -18 rv -18 rv -19 rv -21 t\t -22
v-
PENUTUP
11
1
DAF'TAR TABEL Halaman
Tabel2.l Tabel2.2 Tabel2.3 Tabel2.4 Tabel2.5
Tabel2.6 Tabel2.7
Luas Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin Jumlah Penduduk Kabupaten Musi Banyuasin Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Musi Banyuasin Kepadatan Penduduk Kabupaten Musi Banyuasin Jumlah Penduduk Usia Sekolatr Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Musi Jumlah Perusahaan dan Karyawan Banyuasin
di
Jumlah Keluarga dan Tahapan Keluarga Sejahtera Di
II. 6 II- l0 II-ll
u-lI
II-13
il-15 II-16
Tabel2.l0
Kabupatdn Musi Banyrasin Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/I(ota di Provinsi Sumatera Selatan Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut jenisnya di kabupaten Musi Banyuasin Jumlah Rumah Tangga Miskin Di Kabupaten Musi Banyuasin
Tabel2.ll
Jumlatr Desa Tertinggal di Kabupaten Musi Banyuasin
il
-21
Tabel2.l2
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Musi Banyuasin Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin
l I
-22
Pertumbuhan Ekouomi Kabupaten Musi Banyuasin menurut Lapangan Usaha PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Struktur Ekonomi dalam PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan ( Dengan Migas ) Struktur Ekonomi dalam PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas dasar Harga Konstan tanpa Migas Pendapatan Perkapita Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar harga Konstan Pendapatan Perkapita Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar harga Berlaku
I
-24
[
-25
Tabel2.
8
Tabel2.9
Tabel2.13
Tabel2.l4 Tabel2.15
Tabel2.l6 Tabel2.l7 Tabel2.l8 Tabel2.l9 Tabel2.20
Tabel2.2l
ln
II.
18
II
.19
il
-20
-23
rr -26
fi -27
II-28 n -29 II .30
II .30
Tabel2.22 Tabel2.23 Tabel2.24 Tabel2.25
PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha II - 31 Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2002-2005 PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha ll -32 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000-2004 Posisi dan Perkembangan Sub-Sektor Ekonomi Kabupaten ll - 47 Musi Banyuasin II - 48 Prioritas Pengembangan Sektor/subsektor Kabupaten Musi B
anyuasin dalam peri ode pemban gun an 200 5 -2025
lv
q?tc6ra AdnSaq.nan
WQ* Adi"rlg
Kt6.
r.lutd'Ifl 2N5-20U
BAB
I
PENDAIIT]LUAI\ 1.1
LATARBELAKA}IG Pelaksanaan desentralisasi dijabarkan dalam Undang-Undang Nornot 22
tahun 1999 yang kemudian direvisi dengan Undang-undang Nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang tersebut memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Daerah Kotaflfubupaten dan
Propinsi. Karena itu dibutuhkan proses dan mekanisme perencanaan yang dapat
menjamin keselarasan pembangunan antar daerah tanpa mengurarrgi kewenangan yang telah diberikan.
Sistem perencanaan yang bersifat menyeluruh, terpadu sistematik dan tanggap terhadap perubahan jarnan telah ditetapkan dengan UU
No.
25t2OO4
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPI'[). Adapun tujuan diselenggarakannya penyusunan rencana adalah sebagai berikut:
a) b) c)
Memberikan arahan dan kendali bagi pelaksan&m pembangunan, Mendukung koordinasi antar pelaku Pembangunan,
Menjamin tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar flrngsi Pemerintah baik Pusat dan daerah,
d)
Menjamin keterkaitan dan konsistensi antar Perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan,
e)
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat,
0
Menjarrrin terciptanya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Berdasarkan jangka waktu perencanzuul, maka sistem Perencanaan yang
ditetapkan menunrt undang-undang
ini
ada
3
(tiga) jenis Perencanaan yaitu
Rencana Pembangunan. Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah
(RP.M dan Rencana Tahunan atau Rencana Kerja
Pemerintah
Daerah (RKPD). Adapun tahapan Penl,usunan Rencana yaitu Evaluasi Kinerja, Penyusunan rencana, musyawarah perencanaan, serta pengesahan rencana.
I-l
qflr,,u
ec,,lfanPtlranJ41rgR9 asiCItg X96'
I\tfu
7lz
2u5-2ou
UU N
danterpadugtmamencapaitujuanpembangunanKabupatenMuba.
12
TUJUA}{ DAI{ SASARAN
l2.l
Tujuan Panjang Daerah Menyiapkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka (dua puluh) tahrm (RPJPD) Kabupaten Musi Banyuasin dalam Jangka Waktu 20 jangka menengah dan sebagai pedoman penyusunan perencanaan pembangunan jangkr pendek, agar perencanaan lebih tearah, terpadrl efektif dan efisien dalarn
Musi Banyuasin' mewujudkan visi pembangunan jangka panjang Kabupaten
1.2.2
Sasaran RPJP Kabupaten Sedangkan sasarzrn yang ingln dicapai dalarn penyusunan
Musi BanYuasin:
l.
Kabupaten Mengidentifikasi dan menganalisis potensi yang dimiliki Daeratr Misi Musi Banyuasin sebagai dasar dalam penetapan rumusan Visi dan pembangrman Daeratr Kabupaten Musi Banyuasin'
2.
oleh Merumuskan Visi dan Misi Daerah sebagai Kondisi yang diharapkan (2005Kabupaten Musi Banyuasin dalam dua puluh tahun mendatang
202s)
Visi Merumuskan arah pembangunan daerah sebagai strategi pencapaian dan Misi Kabupaten Musi Banyuasin dalam dua puluh tahun mendatang
3.
(2005 -202s).
1.3
DASAR Iil]KTTM 2005 Dasar hukum penyusunan RPJP Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2025
in
adalah sebagai berikut
:
t-2
-
fipwrc rPenscngtnon
tangftg lPoniflW K96.
gluk'Ifl
2N5-2025
t. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104); 2. Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia N omor 4437); J. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintatr Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700) 4. Undang-Undang
Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangman
Jangka Panjang Nasional (RPJPI.D tahun 2005 -2025
5. Peraturan
Pemerintah Nomor
38 TahUn 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintatr Daerah Kabupaten/I(ota (rmbaran Negara Republik Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan LembaranNegaraNomor 4737)i
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
108 tahun 2000 tentang
Tata Cara Pertanggungiawaban Kepala Daerah ( Lanbaran Megara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tanrbahan Lembaran Negara Republik
IndonesiaNomor 4027);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tambatran Lembaran Negara Republik IndonesiaNo. 4124 );
8.
Peraturan Pemerintatr Nomor
39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Negara Republik lndonesia Nomor
No. 96, Tambahan
Lembaran
a6$);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentangTata Cara Penyrsunan Rencana Pembangunan Nasional
(
Lanbaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96 , Tambatrarn Lembaran Negara Republik Indonesia
No.4664); I-3
qflcta4 QtaifuWatcrt latgR( aEnidtg XF6. rfufu lfr. 200t2025
10. peratgran
pemerintah Repubtik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusrman dan Penerapan standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tatrun 2005 Nomor 150);
(sPlo
li.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 1l). 12. peraturan Daerah
Provinsi Sumatera Selatan Nomor 5 tahun 2006 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengatr Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2006 Nomor 5). 13. peraturan daerah
Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007 teriatg
Rencana pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tatrun 2007
NomorT). 14. peraturan Daerah Kabupaten Musi BanyuasinNomor 19 Tahun 2000 tentang
pembentukan Organisasi Sekretariat Daemh Kabupaten Musi Banyuasin sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2002
tentang Perubahan Atas Peraturan Daeratr Nomor 19 Tahun 2002 tentang pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2002 Nomor 14) 15. peraturan Daerah Kabupaten
Musi Banyuasin nomor 21 Tahun 2000 tentang
pembentukan Organisasi Dinas-Dinas Dalam Kabupaten Musi Banyuasin sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahw 2002
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor
2l
Tahun 2002 tentang
pembentukan Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2002. Nomor
l5);
15. peraturan Daerah Kabupaten Musi BanyuasinNomor 22Tahrtrn 2000 tentang
pembentukan Organisasi Lernbaga Teknis Daerah Kabupaten Musi Banyuasin sebagaimana telah diubatr dengan Peraturan Nomor 5 Tatrun 2002
tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2000 Nomor l3);
t-4
Qgntau eznaangurun JangFg Aoajog K!6. 01u6d ,IfL 2N5-2025
17. Peraturan Daerah
Nomor
3
Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2004 Nomor 6). 18. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 27 tatrun 2007 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengatr (RPJlvf) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2007-2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2007 Nomor2T).
I.4
HUBI]NGAN RPJP DAERAII DENGANT DOKTIMEN PERENCANAAN LAINAIYA
Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangutran
sebagaimana
yang telah diamanatkan dalam UU No.25 tahun 2004, maka keberadaan RPJP Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2005-2025 merupakan satu bagian
yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Musi Banyuasin sebagai pedoman penyelenggaraan pembangunan 20 tahunan. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Musi Banyuasin
berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat unfuk kemajuan, kemandirian,
dan kesejatrteraan masyarakat dalam Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan potensi dan sumberdaya yang dimiliki dalam dua puluh tahun mendatang dan tetap mengacu pada RPJP Nasional dan RPJP Provinsi. RPJP ini sekaligus akan
menjadi acuan bagi seluruh kelompok pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin, temrasuk
visi dan misi calon kepala
daeratr;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis @enstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Selanjutrya" dalam kaitan dengan sisterr keuangan sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 17 tatrun 2003, maka penjabaran RPJP dan RPJM
Daerah kedalam RKPD Kabupaten Musi Bany,uasin untuk setiap tahunny4 akan dijadikan pedoman bagl penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Musi Banyuasin
I-5
qrnffi
azniangtmn JanBfg a64o1g Kfi. frluia
ltl
2005-2025
Gambaran tentang hubungan antara RPJP Daerah Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2005-2025 dengan dokumen perencanium lainnya baik dalam kaitan dengan sistem perencaniuur pembangunan maupun dengan sistem keuangan adalah sebagaimana ditunjukkan pada gambar - 1.1.
Gambar 1.1.
Hubungan RPJP Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
pedoman.
t R""ir:l
pedo.man-l
nxn_
|
-l
Rin"ian
l, o
TE
Eq 0)='
_=o!
l,
oQ HB rlOl -o!
=
UU No. 2512004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan
<-
1.5
UU No. 172003 ttg Keuangan Negara
-
SISTEMATIKA Secara garis besar sistematika bahasan meliputi
berikut:
I-6
5 (lima) bab yaitu
sebagai
gluSatlL 2@5-205 Rrwoia Oclfurg,nnt laigfuq Oaniarg IG6.
Bab 1 Pendahuluan
ini
Bab
menguraikan
hal-hal yang melatarbelakangr penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Musi BanYuasin.
Bab
2 Kondisi Umum
ini berisi tinjauan secara umum terhadap kondisi
Bab
serta analisis
potensi yang dimiliki Kabupaten Musi Banyuasin'
Bab
3
Visi dan Misi Kabupaten Musi Banyuasin Bab ini berisi visi dan misi Daeratr Kabupaten Musi Banyuasin serta arah
kebijakan umum Daeratr yang merupakan strategi untuk mencapai Visi dan
Bab
Misi Daeratr.
4 Arah, Tahapan, Bab
dan
Prioritas Pembangunan
ini berisi sasaran percepatan pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi, sasarzm peningkatan kemandirian dan
kesejahteraan
masyarakaf dan sasaran pembangunan pemerintahan yang jujur, adil, dan bersih, arah pembangunan jangka panjang 20 (dua puluh ) tahunan serta tahaPan dan skala Prioritas
Bab
5 Penutup Bab ini berisi uraian kata penutup dari bahasan RPJP Daerah Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun 20OS -2025-
t-7
\groa
lbm*aagunat
I 6ngfu aaiintg Kt6. rlu6a'Il 2N5-20U
BAB TI
KONDISI T]MUM
Pada awal kemerdekaan, Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari dua kewedanaan yang berada di bawah keresidenan Palembang. Yaitu Kewedanaan Musi
Ilir yang berkedudukan di Sekayu
dan Kewedanazm Banyuasin yang berkedudukan di
Talang Betutu. Seiring terbentuknya BKR
maka pada tanggal
27 September
(
Badan Keamanan Rakyat
)
Palembang
1945 dibentuklah BKR Musi Banyuasin yang
berkedudukan di Sekayu. BKR Musi Banyuasin dipimpin oleh Kapten Usman Bakar dan didampingi dua wakil pimpinan, yaitu A. Munandar Wasyik (Wakil Pimpinan I),
sertaNawawi Gaffar dan A.Kosim Dahayat (Wakit Pimpinan II). Ditengatr-tengah kancah revolusi mempertahankan kemerdekaan melawan agresi
Belanda pada tanggal 10 Juli 1948 diterbitkan Undang Undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pemerintahan Daerah. Undang Undang
ini berisikan antara lain membagi
tingkatan Badan-Badan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Propinsi, Kabupaten, dan atau Kota Besar. Tingkatan yang lebih bawah lagi belum dapat ditentukan karena nama-
nama ditiap daerah /kota besar berbeda-beda. Namun Pasal
I
Undang Undang Nomor
22 Tahun 1948 menyebutkan bahwa Republik lndonesia dibagi dalam tiga tingkatan
yaitu Propinsi, Kabupaten dan Desa/I(ota Kecil, Negeri,
M*gq
dan lain-lain yang
berhak mengurus dan mengafur rumah tangganya sendiri.
Presiden yang mempunyai kuasa perundang-undangan yang sama dengan
Dewan Perwakilan Rakyat, kemudian melantik Abdul Malik sebagai Wali Negara Sumatera Selatan untuk masa empat tahun, sedangkan DPR-nya dilantik oleh Regening
Comisoris Besture Aongelegenheden (Recomba) pada bulan
April
1948. Negara
Sumatera Selatan dibentuk dengan alasan seobagai embrio salah satu anggota lrlegara
Republik lndonesia Serikat (RIS) yang akan datang. Pembentukan Negara Sumatera Selatan inilah yang menyebabkan dikeluarkannya Marga Panukal Abab dari Musi Banyuasin.
Selanjutrya berdasarkan perjanjian Renville, diadakan pertemuan antara pihak Republik clengan Belanda yang bertempat di Lahat. Padi pertemrurn tersebut ditetapkan garis statisko Daerah Musi Banyuasin hanya mencakup sqbagian Kewedanaan Musi
il-l
Ilir
qfitztru
di
etafungnc. lagtg
tu*q
bagim \sara ymg
Xrf
%.a6d
cli$ili
tL 2Nt-N25
Mmga I-a.xag Wetao, Marga Babat, Marga Sanga Dtsa
Marga PinBgp, dm Marga Tqtah Abang.
Pada 18 Maret 1950 dibubarkanNegara Sumatera Selatan dan disahkan se.bagai Negara Serikat oleh RIS pada}S Maret 1950 yang kemudian disusul penetapan Daerah Istimewa Bangka Belitung padal2 April 1950. Sejak saat itu susuntrn pemerintah di Sumatera Selatan terdiri dari Keresidenan, Kabupaten, dan Kewedanaan. Untuk Keresidenan Palembang terdiri dari 6 Kabupaten
dengan 14 Kewedanaan. Susunan tingkat pemerintahan dan stafus Pemerintahan Otonomi tersebut masih tetap mengacu pada Undang Undang Nomor 22 Tahun 1948 meskipun Undang Undang RIS yang diberlalcukan.
Sebagai ganti Undang-Undang diterbitkan PP Nomor
3 Tahun 1950 ,
diantaranya menetapkan bahwa Badan Pekerja yang semula hanya membanfu pemerintah dalam melaksanakan tugasnya diganti dengan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Sumatera Selatan dan DPRS yang memiliki sendiri ketua dan wakil ketuanya. Namr:n PP Nomor 3 Tahun 1950 belum dapat dilaksanakan sebagai mana mestinya. Oleh karena itu Kepala Daerah bersama-sama Badan Pekerja masih tetap menjalankan segala tugasnya yang sennrla menjadi tanggung
jawab Gubernw atau Bupati.
Masih dalarn rangka penataan pemerintahan di daerah, diterbitkan pula
PP
Nomor 39 Tahun 1950 yang menetapkan Propinsi Sumatera Selatan (termasuk lampung
dan Bengkulu) dibagi atas 14 (empat belas) Kabupaten dan
I
(satu) Kota Besar
Palembang, serta 1 (satu) calon Kota Besar Tanjrurg Karang atau Teluk Betung. Sebagai pelaksanaannya terlebih datrulu dibentuk dewan-dewan kabupaten yang baru terbentuk 4 (empat) dewan kabupaten, yaitu tiga di lampung dan satu di Bengkulu. Selanjutnya PP
Nomor 39 Tahun 1950 tersebut dibelrukan sebagai akibat mosi dari Hadi Kusumo. Sehingga dengan demikian pembentukan Dewan Kabupaten dan sekaligus Kabupaten
Musi Banyuasin tertunda hingga tahun 1954. Berhubung pembentukan kabupaten terus semakin mandesak, dengan mengacu pada Keputusan Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah (Mendagri) Nomor
2 Tahun
l95l
dan dengan alasan demi kemajuan demokrasi dan revolusi maka para
pemuka masyaraka! kalangan DPR dan Gubernur mengadakan musyawarah yang hasilnya dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor 53 Tahun 1954, yang antara lain
menetapkan
agr
segera menata Pemerintatran Marga yang maksudnya agar I]-2
q4wu
@nt6ai$ild1,
tdg|( ad*n g ,(i6. ilt fu'fl
2m5-m25
ini menjadi sendi dasar yang kokoh dari pemerintahan atasad menggunakan hak otonomi menurut hukum asli. Hal ini memudahkan
pemerintahan marga
dengan
penyesuaian
diri
Undang Nomor
dengan pembentukan otonomi daerah sambil menunggu Undang
22Tahw
1948 yang sedang ditinjau kembali.
Ide untuk menata Pemerintah Marga sebagai daerah otonomi yang berhak mengunrs
diri sendiri itu, kelihatannya mendapat pengakuan Kolonial Belanda yang
ditandai dengan dikeluarkannya Indis Gemente Ordonanti. Buitinguresren (IGOB) StI 1938
Nomor 490 yangmengatur keuangan Pemerintahan Marga. Berhubung penataan pemerintahan Marga sebagai daerah yang paling rendatr
menarnpakkan hasil yang positif, karena disamping dapat mengatur
diri sendiri juga
ditaati rakyat sehingga pemerintah mdrga terkesan lebih efektif dan dihormati oleh
rakyat. Sambil menunggu Undang Undang Nomor 22 Ta}r;rr, 1948 diberlakukan kembali, diadakan pembentukan desa percobaan sebagai pilot proyek daerah otonom yang lebih kecil, yaitu Desa Rantau Bayur pada tahun 7953.
Dalam upaya mewujudkan pelaksanaan pembentukan kabupaten otonom, sementara menunggu ketentuan
lebih lanjut SK Menteri Pemerintahan Umum
dan
Otonomi Daerah Nomor 2 Tahun 1951 tanggal 25 Febuari 1951, Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera mengeluarkan Surat Instnrksi KebijaksanilanNomor: GB.30/ 711951 dan Surat Gubernur tanggal
l0 Juli 1951 Nomor D.P l9l l95l
tentang
persyaratan dan kriteria Pembentukan Kabupaten Daerah Otonom.
Sebagai realisasi kedua surat tersebut, Panitia Pembentukan Kabupaten Otonom (PPKO) mulai melaksanakan.tugasnya. Sebagai dasar pembentukan kabupaten adalah wilayah kewedanaan dengan tolok ukur sebagai berikut: a.
Peududuk
yang
bedumlah
300.000
sekitar
jiwa,
d.
Daerah pertanian batran makanan (beras) dan hasil bumi ekspor, atau ietaUutran untuk ekspor-impor, Pusat-pusat perdagangan Perhubungan yang sederhana baik jalan darat maupun arr, dan
e.
Hubungan sejarah dan pertalian darah antara rakyat setempat.
b. c.
Sesuai dengan ketentuan tersebut maka dibentuklah Kabupaten Musi llir-Banyuasin
yang merupakan gabungan dari Kewedanaan Musi
llir
yang dimasukkan dalam lingkup Kabupaten Palembang
II.3
dan Kewedanaan Banyuasin
llir,
Selain
itu terdapat
dua
Q?rrcana @rn6aflgril,sr, laigQ{
eacirrrg Ka6. r,tr!fu ,IfL
2mj-n2|
kewedanaan lain yang masuk lingkup Kabupaten Palembang
llir, yaitu Kewedairaan
LematatglOgan Tengah dan Rawas. Akan tetapi hasil kerja PPKO dan DPD Propinsi Sumatera Selatan tidak berlanjut, sehingga kewedanaan masih berfirngsi sampai dikeluarkannya Undang Undang Nomor: 26 Tahun 1959. Dengan Undang Undang baru
ini, terbentuklah Kabupaten-kabupaten dan Kotamadya di Propinsi Sumatera
Selatan,
yang terdiri dari 8 (delapan) kabupaten dan 2 (dua) kotamadya, termasuk diantaranya
Kabupaten Musi
Ilir
Banyuasin dengan jumlah penduduk 463.803
jiwq
yang
ibukotanya Sekayu. Sebagai
titik tolak kegiatan reformasi dan rekontnrksi dibidang pemerintatran
periode 1957-1965, adalah hasil Pemilihan Umum @emilu) yang pertama tahun 1955. Pelaksanaan Pemilu
ini
diharapkan mampu memperkokoh struknr politik disamping
sebagai landasan dasar unfuk melakukan peilataan bidang pemerintahan sebagai peralihan dari sistem otokrasi birokrasi kepada sistem demokrasi yang berkedaulatan den otonom
Bagi Daerah Musi Banyuasin, sebelum terbenhrknya kabupaten tidak dapat berbuat banyak untuk melaksanakan Perundang-undangan tersebut. Baru setelah terbentuk Kabupaten Musi llir-Banyuasin pada tanggal 28 September 1956, berhasil melaksanakan tugas dengan terpilihnya RAhmad Abusamatr sebagai Kepala Daerah, Z.arnal Abidin Nuh sebagai Bupati, dan
DPR Kemudian diperkokoh
Ki.H.Mursal dari Partai Masyumi sebagai Ketua
dengan Undang Undang Nomor:28 Tahun 1959 tentang
Pembenhrkan Daerah Swatantra Tingkat
II dan Kot
Praja
di Sumatera Selatan.
Gagalnya Dewan Konstituante membentuk Undang Undang Pengganti UUD Sementara RlS, mengakibatkan dikeluarkanya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 yang
isinya antara lain membubarkan Dewan Konstituante, dan memberlakukan kembali
UUD 1945, dan menyatakan IIUD
Sementara RIS tidak berlaku lagi. Sebagai tindak
lanjut peristiwa ini, semua produk hukum yang bersumber pada UIJD Sementara RIS diadakan penyesuaian kembali, bahkan ada yang diganti dengan produk hukum yang
bersumber pada
UUD 1945.
Sementara menunggu ketetapan lebih lanjut, demi
kelangsungan roda pemerintahan
Nomor 6 Tahun 1959 tanggal Sesuai dengan isi Bab
II
7
di
daerah maka dikeluarkan penetapan Presiden
Nopember 1959 tentang Pemerintahan Daerah.
Pasal 14 Ayat
l,
Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959,
bahwa Kepala Daerah adalatr alat Pemerintah Pusat dan alat Pemerintah Daerah. II-
4
frfirav t*n*d?sran laryfe micnl fu6. rhtfu IIL
2m5-2025
Dengan demikian Kepala Daerah diubah me4iadi Bupati Kepala Daerah yang dalam hal
ini
adalah Bupati Kepala Daerah Swatantra Tingkat
dengan Daswati
II
Musi Banyuasin" disingkat
II Musi Banyuasin.
Unhrk membantu Bupati Kepala Daerah dalam melaksanakan
tugasnya,
dibentuklah Badan Pemerintatr Harian (BPH).Namun saat itu pembentukan BPH masih
belum memungkinkan maka Bupati Kepala Daerah masih dibantu Dewan Pemerintah Daerah (DPD). Pada saat dilantiknya Usman Bakar sebagai Bupati Kepala Daerah Daswati
II Musi Banyuasin,
selunrh kantor pemerintahan masih berada di Kota Praja
Palembang, kecuali Kantor Pekerjaan Umum dan Kesehatan yang telah berada di Sekayu. Hal
ini disebabkan pada waktu pembentukan kabupaten otonom oleh PPKO,
Kabupaten otonom Musi Banyrasin tergabung dalam Kabupaten Palembang
Ilir
di
bawah Keresidenan Palembang. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pemerintatran Umum dan Otonomi Daerah Nomor: Des.52/213.7-34 tarygal
I
April
1963 secara resmi ditetapkan Sekayu sebagai Ibukota Kabupaten Daswati
II
Musi
Banyrasin.
Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah, berdasarkan Undang-undang
Nomor
6
tatrun 2002 tanggal 10
April 2002,
tentang Pembentukan Kabupaten
Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan, maka Kabupaten Musi Banyuasin dimekarkan
menjadi
2
(dua) yaitu Kabupaten Musi Banyuasin dengan ibukota Sekayu dan
Kabupaten Banyuasin dengan ibukota Pangkalan Balai.
2.1
ASPEK FISIK
2.1.1 Letak Geografis tlan Batas Administrasi Kabupaten
Musi Banyuasin dengan ibukota Sekayu mempr:nyai
luas
74.263,40 Y'm2, secara geografis Kabupaten Musi Banyuasin terletak l,3o
-
Lirtang Selatan dan 1030 -
batas
104,450
Bujur Timur. Secara administratif
wilayah Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut
. . o
:
Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Jambi, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim, Setrelah Barat berbatasan dengan Kabupaten
II-5
Mwi
Rawas, dan
40
qncaliz tUniaUututt laryfrg
o
enjng
1O5.
rlttfu fL
2005-2025
Setrelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin.
Sesuai dengan Perda No. 3212005 tentang Pembentukan 2 (dua) kecamatan di
wilayah Kabupaten Musi Banyuasi4 wilayah Kabupaten Musi Banyuasin yang semula terbagi atas 9 kecamatan menjadi 11 kecamatan dengan total luas wilayalt +14.265,96 Km2.
No. 1
) 3
4 5
Tabel2.l. M Mu si Ban asrn Kabupaten Wilayah Luas Luas (Km' Kecamatan 1.397,50 2.10'1,79
Babat Toman Batanehari Leko Sanga Desa
317.00 629,00
Sunsai Keruh Sekayu
701,60 7s5,53
6 7
Lais
8
Keluang
9
6.699,19
l0
Bawng Lencir Plakat Tineei
l1
Ialan
1.028,00
Suneai
885,28 400,57
Lilin
372,50 14.265,96
Jumlah
t'lo 3?12005 sznms tentang P-ntano Pembentukan 2 (dua) Gud kocamalan Sumber :Petda No. Wayah Kabupaten Musi BanYuain
2.1.2 Morfologi Secara morfologi, wilayah Kabupaten
Musi Banyuasin dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) satuan morfologi, yaitu sebagai berikut
1.
Daerah datamn rendah (0
terletak
di
-2
bagian Utara,
:
%), pelamparannya meliputi daerah yang luasi,
Timw dan Selatan dengan luas penyebaran
789.305,83 Ha. Beberapa sungai besar dan kecil mengalir pada daerah yang termasuk dalam satuan morfologi ini dengan kuantitas air yang tidak banyak
terpengaruh oleh perubahan musim. Sungai-sungai yang ada umumnya
mengalir berkelok-kelok dan airnya cukup tenang. Dengan adanya aliran .
sungai yang mengalir sepanjang tahun dan tak banyak terpengaruh oleh perubahan musim tersebut, maka kondisi seperti
ini sangat mendukung
untuk dilaksanakannya beberapa program pembangunan sebagai peningkatan kesej atrteraan masyarakat
II.6
sarana
frqttatt Qen$agaw Jangla Aarjtng Ki6,
2.
gl
uk'IfL 2@5-2oU
Daeralr menggelomb
ng
(2
-
15 yo),.ut
*
morfologi ini menempati daerah
yang cukup luas, terdapat di bagian Barat, Tengah, Selatan, dan setempatsetempat di bagian Utara dengan luas penyebaran 520.630,86 Ha. 3.
Daeratr perbukitan (15
- 40 yA, penyebarannya
terdapat di bagian Barat dan
Tengalr dengan luas 176.629,31}Ja.
2.13
Iklim Seperti wilayah Indonesia lainnnya wilayatr Kabupaten Musi Banyuasin
memiliki iklim topika basah. Berdasarkan data curah hujan dari Badan Meteorologi dan Geofisika, bulan Mei sampai bulan September memiliki curah hujan yang relatif rendah (< 200 mm/bulan), sedangkan bulan Ohober sampai
bulanApril memiliki curah hujan yang relatiftinggi (> 200 mm/bulan). Dengan kondisi iklim tersebut, wilayah Kabupaten Musi Banyuasin sangat potensial untuk pengembangan berbagai kegiatan pertanian.
2.L.4 Ilidrologi Berdasarkan pola aliran sungai dan sifat tata airnya, wilayah Kabupaten Musi Banyuasin dapat dibedakan menjadi wilayah dataran kering dan rawa.
Sungai-sungai yang ada pada daerah rawa mempunyai
pola
aliran
rectanguler (cabang sungai tegak lurus), sedangkan di wilayah dataran kering pola aliran sungainya dendritik (menjari).
Pada sungai sungai besar aliran aimya ada sepanjang tahun dan tidak terpengaruh oleh perubahan musim secara signifikan, sehingga pada sungai-suugai
jenis ini dapat dipergrmakan sebagai moda transportasi antara lain Sungai Musi, Sungai Teluk Tenggulang, dan Sungai Lalan.
Pada daerah dataran kering dengan pola aliran dendritik keberadaan air permukaan umunnya ada pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau keberadaan air permukaan
umunnya langka selain disebabkan menunmnya curah
hujan juga disebabkan batuan penyusunnya umunnya kedap pemunculan mata air langka di daerah ini.
il-7
air sehingga
Rruau Oenidga,t ] lE rgfu Qar*t rg Ko6. *tu6a
lfi
2mrfr25
Menurut debit airnya smgai-sungai yang ada di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin menunjukan DAS Musi memiliki debit rata-rata 763 M3/detih DAS
Air Lalan
seluas 8.605 Km2 memiliki debit rata-rata 301,2 m3/detilq DAS
Air
Calik 227,6 m3/detilq debit rata-rata DAS Banyuasin 513 m3/detik dan DAS
Air
Sugihan dengan luas 2.069 Km2.
2.1.5 Kondisi Tanah
A.
TeksturTanah Dilihat dari tekstur tanatrnya seluruh wilayatr Kabupaten Musi Banyrasin mempunyai tekstur tanah halus (liat) dan tekstur tanah sedang (lempung). Tekstur
halus memberikan konotasi bahwa bahan tanah tersebut didominasi oleh fraksi
liat
walaupun mungkin terdapat fraksi yang lain seperti debu dan pasr, tetapi
proporsinya relatif rendah. Tekstur tanah sedang tersusun dari campuran fraksi
liat
debu dan pasir dalam propori yang seimbang. Secara teknis tekstur tanatl
demikian disebut lempung. Peran tekstur tanah secara kirnia dalam menentukan tingkat kesuburannyq akan tergantung pada jenis mineralogi bahan penyusunnya-
Dengan kondisi tekstur tanah tersebut diatas, wilayah Kabupaten Musi Banyuasin sangat berpotensi untuk pengembangan lahan pertanian.
B.
Jenis Tanah
Di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin,
secara umum
jenis tanah yang ada
berdasarkan sistem taksonomi tanah dari USDA dan Puslitanak (1999) meliputi
o
:
Jenis tanah entisol (aluvial) yang sebarannya terdapat di daerah dataran yang
terbentuk oleh aktivitas srmgai Musi. Selain di daerah dataran Sungai Musi,
jenis tanah Entisols ioi juga bauyak ditemukan
di daerah-daeratr
endapan
sungai lainnya seperti Sungai Calik dan Sungai Lalan.
o
Jenis tanah inceptisol (glei) di yang sebarannya terdapat
di daerah-daerah rawa
belakang dan dataran Sungai lvlusi, Sungai Calik dan Sungai Lalan, Jenis tanah ini juga mendominasi daerah endapan pantai yang ada di sebelah timur
Kecamatan Bayung Lencir. Sebagian besar wilayah daerah pasang surut, dengan fluktuasi muka air yang
II.
8
ini
adalah merupakan
relatif kontinyu.
Q4aru rnfiatgraw laqfg ea&,ag Kt6. *lr.kqfr, 2mt2o25
Jenis tanah Histosols (tanah organik) yang sebarannya sebagian besar terdapat
di Kecamatan Bayung Lencir bagian timur. Jenis tanah ultisols (podsolik) ini banyak menempati daerah-daerah dengan bentuk wilayah berombak hingga berbukit.
C.
Kedalaman Efektif Tanah Secara umum kedalaman efektif tanah
di
Banyuasin, adalah lebih dari 90 cm. Keadaan
wilayah Kabupaten Musi
ini tentu secrra dini dapat
memberikan indikasi bahwa lahan di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin sangat
kondusif untuk perturnbuhan tanaman. Selain lahanJahan dengan kedalaman efektif lebih dari 90 cm juga ditemukan lahan yang kedalzrman efektifrrya antara
60 hingga 90 cD, namun
penyebaran luasannya
relatif lebih kecil bila
dibandingkan dengan yang lebih dari 90 cm.
2.1.6 Pola Penggunaan Lahan Jenis penggunaan lahan/tanah
di
Kabupaten Musi Banyuasin dibedakan
dalam 15 (lima belas) jenis penggunaan. Jenis penggunaan tanah yang penyebarannya paling luas benrpa Hutan Primer dengan luas 535.421,57 Ha atau
37,53
%
dari luas lstal Kabupaten Musi Banyuasin. Jenis penggunaan lahan
lainnya yang penyebarannya cukup luas yaitu berupa kebun rakyat 312.613,30 Ha atau 21,91
%
dengan
dale luas kabupaten, selanjutrya perkebunan besar
dengan 727.215,63Ha atau 8,92 yo dari luas wilayah kabupaten 6iss-sul kebun campuran dengan 121.538,79 Ha atau 8,52 yo dari luas wilayatr Kabupaten Musi
ke
empat. Sedangkan jenis penggunzum lahan/tanah lainnya penyebarannya relatif lebih kecil jiku Banyuasin merupakan penggunaan terbesar
dibandingkan keempat penggunaan di atas.
II.9
furuana
lbnkngnai lary Rg Wdng
Kt6. rtu66,Ilr- 2N5-2025
ASPEK KEPENDTIDUKAN
2.2
2.2.1 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Sampai dengan tahun 2005, jumlah penduduk Kabupaten Musi Banyuasin
adahh se.besar 475.793 jiwa dengan rata-rata pertumbuhan 1,45 Yo per tahun. Dengan gambaran tersebut maka melalui pendekatan formula deret ukur;
P,=Po(t+r)'t, Banyuasin 628.748
dapat diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Musi
pada tahun 2010 akan menjadi 513.606 jiwqtahun 2015 menjadi
jiwa
atau sebesar 769.131jiwa pada akhir masa perencanaan (tahun
242r.
Tabel22
No
Jumlah Penduduk Kabupaten Musi Banyuasin, Tahun 2002-2005 Jrr rnlah Penduduk fiiwa) Kecamatan 2002 2003 2004
I
Babat Toman'
62.391
62.707
65.559
46.075
2
Batanghari Leko
15.446
15.524
16.347
21.445
3
Sanga Desa
24.852
24.988
26S24
28.946
4
Sekayu
63.421
63.7U
65.010
70.071
5
Lais
51.185
51.457
52.991
55.368
6
Sungai Kemh
33.81r
33,981
34.313
32.024
7
Sungai
63.022
63.326
66.280
65.952
8
Keluang
23.052
23.157
23.758
26.097
9
Bayung Lencir
105.558
106.069
109.918
75.294
l0
Plakat Ting6"t
19.514
ll
Lalan-l
37.2r5
Lilin
Jumlah
442.738
444.973
Sumber: - Muba Dalam Angko, Tahrm 2002 s/d 2005 Keterangan Perda No. 32/2005 tentang Pembentukon
: )
KabupalenMusi Barytasin I
nr-i.t
2005
penduduk wakhr-n; Po:jml penduduk waktu dasar:
t-tinskd pertrnbuhan
il- l0
pdd
461.293
475.793
2 (duo) kecanatan di witryah
RficaM.OenfuWnan tangfg ttunjcng KoL. rtuhd
m
[email protected]
Tabel23 Perfumbuhan Penduduk Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2003 - 2005 No
Tahun
Pertumbuhan Penduduk(%)
I
2003
2
2004
3,gl
J
2005
3,00
Sumber: Hasil Perhitungan
2.22
KepadatanPenduduk Dilihat dari kepadatan penduduk setiap kecamatan
di Kabupaten
Musi
Banyuasin, keadaan yang kontradiktif terlihat pada kecamatan Batanghari Leko. Kecamatan dengan wilayah yang retatif luas (nomor dua setelah Kecamatan
ini memiliki jumlah
Bayung Lencir)
penduduk pating sedik1 (4,51
% dari keseluruhan penduduk Kabupaten Musi Banyuasin) dengan tingkat kepadatan 10 jiwa/km2- Dengan keadaan tersebut kecamatan ini tentu memerlukan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi untuk dapat mengelola sumberdaya yang ada terutama sumber daya alamnya.
Kabu No. ,|
Tabel2.4 Kepadatan Penduduk Musi Banyuasin, Tahun 2fi)5
Kecamatan
Luas (Km2)
Jumlah Penduduk fiiwa)
Kepadatan Penduduk (liwa/l(m2)
2
Babat Toman Batanghari Leko
3
Sanga Desa
317,00
28.946
91
4
Sungai Keruh
629,00
32.O24
51
5
Sekayu
701-60
70.071
100
6
Lais
755,A3
53.160
70
7
Sungai Lilin
885,28
65.952
74
I
Keluang
400,57
26.O97
65
9
Bayung Lencir
6.699,19
75.294
11
10
Plakat Tinggi-,
372,50
19.514
52
11
Lalan'
1.028,00
37.2',t5
36
475.793
33
Jumlah
1.397,50 2.107,79
46.075 21.445
32 10
14.265,96
Sumber BPS Kab.Muba , Tahun 2A05
r-
ll
ecntuat
*n6ogund,
Jangftp rtaxlntg Kf 6.
91uh
,IfL 2mS-2025
2.23 TingkatPendidikan. Unhrk mengetahui kualitas penduduk dapat dilihat dari Indela Pembangunan Manusia (IPM) yang dinyatakan dalam tiga dimensi pembangrman
manusia, yaitu angka harapan hidup, pendidikan berdasarkan rata-rata la6a sekolah dan angka melek huruf , dan standar pengeluaran perkapita. Berdasarkan
data yalng diarnbil dari master plan lumbung energi Sumatera selatan, IPM Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2002 cukup
tingg yaittt 64,6 no urut ke 4
setelah palembang, OKU, dan lahat, meningkat menjadi 68,1 tahtur 2006.
Partisipasi masyarakat dalam pendidikan, dapat dilihat dari jumlah siswa putus sekolah sertia anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Anak usia sekolah yang tidak bersekolah di Kab. Muba pada tahun 2002 berjumlah 4500 0rang dan meRurun di tatrun 2005 berjumlahl36T orang atau terjadi penurunan 69 %.
Untuk angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Mumi (APM) pada masing-masing jenjang pendidikan tahun 2005, APK Yo
untuk SD/Ivli ll8,l3
danAPM sebesar 99,42 %. Untuk SMP dan Mts ApK 71,81
%. sedangkan untuk SMU,MA, sMK APK sebesar 34,93
o/o
danApM
%o dan
ApM
s5,66
sebesar
22,21' %. Untuk tahun 2006 APK untuk SDfuIi 116,36 % d^nAPM sebesar 98,83
%. Untuk sMP dan Mts APK 85,75 Y, dan ApM 69,21 %. Sedangkan untuk SMU,MA, SMK APK
sebesar 51,65 Yo
pembangunan bidang pendidikan
dat APM sebesar 41,13 Yo.Hasil kinerja
5 tahun terakhir menunjukkan bahwa jumlatr
penduduk vang tamat SD mengalami peningkatan dari 77.062 0rang di tahun 2002
meningkat 81.007 omng di tahun 2005. SMP 19.750 meningkat 22.089 di tahun 2005, dan SMA berjumtah 4000 di tahun 2002 meningkat menjadi 9.426 di tahun
2005.
Namun secara umum beidasarkan data penduduk menurut tingkat pendidikannya dapat dijelaskan bahwa tingkat pendidikan penduduk Kabupaten
Musi Banyuasin masih relatif rendah. Hal ini terlihat dari besamya proporsi penduduk yang dominan berpendidikan SDA4I sebesar. 69,78 yo dar, SMP/IrdTs 19,03 oZ, sedangkan tingkat pendidikan SLTAA4A/SMK yakni sekitar L0,02 yo bahkan yang tidak sekolah (7 - 12 tahun) sekitar
\-
12
l,l8
yo.
MrawOiaatgril t^ lt
Afg Aar*f,rg IA6.
*lafu qt
2OOj-2025
Atas dasff kondisi tersebut maka tantangan yang dihadapi
bidang
pendidikan adalah meningkatkan kualitas , manajemen pendidikan dan partisipasi dalam bidang pendidikan.
Tabel2.5 Jumlah Penduduk Usia Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan Di ten Musi uasin. Tahun 2fi)5 Tingkat Jumlah No Persentase Pendidikan Penduduk
I
SD/]VII
81.007
69,79
.2
SMP/lvITs
22.089
19,03
J
SMAA4A
9.426
8,12
4
SMK
2.206
1,90
5
Tak Sekolah
1.367
1,lg
JumIah
100,00
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Muba 2005
2.2.4 Ketenagakerjaan Struktu penduduk menurut ketenagakerjaan dapat digambarkan berdasarkan penduduk usia kerja apabila diasumsikan bahwa penduduk usia 0 s.d 15 tatnrn
sekitar 30 % dan penduduk usia diatas 60 tahun sekitar
l0 yo, dar, jumlah
angkatan kerja adalah 60 % dari jumlah penduduk , maka jurnlah angkatan kerja
di Kabupaten Musi Banyrasin pada tahun 2003 sebanyak 266.983 orang, tahun 2004 sebanyak277.153 oftulg dan tahun 2005 sebanyak285.475 orang.
dan Kessos, pada tahun 2002 jumlall tenaga kerja usia produktif ( 16 s/d 60 tahun) sebanyak 38.720
Berdasarkan data Disnaker Pengangguran
orang , tahun 2003 berjumlah 32.20 orang, dan tahun 2005 21.839 orang . Hal ini menunjukkan bahwa pada tatrun 2002 , 14,58 yo dari penduduk usia produktif adalah penganggur, tahun 2003 ,8,87
yo dari penduduk usia
produktif
adalatr penganggur. Dan pada tahun 2005 ,7,65 yo dari penduduk usia produktif
merupakan pengangguran.
Hal ini menunjukkan
penunman angka
pengangguran karena diimbangi oleh penyediaan lowongan pekerjaan, dan
II.
13
Rnau eafioWata
laryRs eori@rg 1$6. Xtufu qlL ZN5-2025
meningkatrya jumlah perusaliaan. Berdasarkan struktur pertumbuhan penduduk tata-rata 1,45
%
umur
dengan
pertatnrn maka penduduk usia
produktif pada tahun 2025 diproyeksikan akan mencapn 467.394 oramg dari jrrmlah penduduk. Dengan demikian angka beban ekonomi masyarakat Muba pada tahun 2025 sebesar 150 %o alaru setiap tenaga kerja akan menanggung
dirinya sendiri dan
1,50
jiwa lainnya.
Dengan demikian tantangan bidang ketenagakerjaan adalah perlunya peningkatan lapangan pekerjaan yang cukup guna menarnpung banyaknya penduduk usia kerja yang setiap tahun semakin meningkat.
Penduduk yang masuk dalam kelompok angkatan kerja di Kabupaten Musi
Banyuasin terus bertambalr, sesuai dengan perkembangan jumlah pendudulq terutama penduduk yang masuk dalam angkatan kerja
itu sendiri.
Jumlah
pencari kerja di kabupaten Musi Banyuasin pada bulan Desember tahun 2005 tercatat sebanyak 2.196 orang pencari ke.ja yang terdiri dari 1.314 pencari kerja
dari kelompok penduduk laki-laki dan 882 orang pencari kerja dari kelompok penduduk perempwm. Jumlah perusahaan pada tahun 2005 sebanyak l^16 yang menyerap tenaga kerja sebanyak 2O.Og4. Jumlah perusahaan peserta jamsostek sebanyak 86 perusahaan dengan jumlah peserta jamsostek 14,175 orang. Pada tahun 2006 jumtah perusahaan meningkat menjadi 156 dengan tenaga kerja yang
diserap sebanyak 20.863 orang, yang kesemuanya sudah menjadi peserta jamsostek.
Sebagian penduduk
di
Kabupaten Musi Banyuasin sudah ada yang
bekerja baik sebagai pegawai negeri sipil (PNS), sebagai pegawai swasta, dan pekerjaan bidarig lainnya Penyerapan tenaga kerja
ini
sangat ditentukan oleh
penyediaan lapangan kerja atau jumlah unit usaha yang ada di kabupaten Musi Banyuasin sendiri. Dalam tiga (3) tahun terakhir penyerap^n tenaga kerja di kabupaten Musi
banyuasin terlihat margalami penurunan, pengurangan jumlah perusahaan.
hal ini terjadi, karena
adanya
Dilihat daya serap tenaga kerja
oleh
perusahaan yang ada relative bertahan, seperti pada tahun 2005, walaupun
terjadi penururum jumlah perusatraan, namun daya serap tenaga kerja tetap bertatran.
tI-
14
Agncau OtnSagtnwt largftg
Aar*i4
Ko6.
rluia,IfL 2N|-2OU
Dalam mensikapi fenomena ini, pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin hanrs melakukan langkahJangkatr konkrit tmtuk mempertahankan perusahaan
dan menjaga kondisi agar tetap kondusif. Berbagai fbktor kemudahan hanrs benar-benar diperhatikan, termasuk kemudahan dalam administrasi, agw para
investor atau para pengusaha tetap dapat bertatran dan berdatangan ke Kabupaten Musi Banyuasin.
Tabet 2.6. Jumlah Perusahaan dan Karyawan di Kab. Muba Tahun 2005 No 1
2 3
4 5 6 Sumber
Tahun
Jumlah Perusahaan
Jumlah Karyawan
2000 2001
279 313
36.314
2002 2003 2004 2005
3s6 257 293
47.945
37.807 20.571
20.519 20.110
147
Banyuasin Dalam Angka,2005
2.2.5 TingkatKesejahteraan Penduduk Sebagaimana halnya dengan kabupaten lain
di propinsi Sumatera Selatan,
sebagian besar penduduk Kabupaten Musi Banyuasin masih mengandalkan selrtor pertanian sebagai zumber mata pencahariannya. Dari jumlah 22.943
jiwa
yang zudah bekerja 15.330 jiwa berkecimpung pada sektor pertanian (3,27yo dari jumlah penduduk). Kemudian diposisi kedua menyusul selilor jasa yang mirmpu rnenyerap 2.835 jiwa (0,61Yo dari jumlah penduduk), dan usaha dagang dengan menyerap 1.955
jiwa.
Dengan situasi lapangan pekerjaan/mata pencaharian tersebu! tentu akan membawa implikasi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumny4
mengingat sebagian besar penduduk mengandalkan pencahariannya pada sektor pertaniau yang mempunyai nilai tambatr yang relatif rendah. Hal ini terlihat dari
masih dominannya tingkat kesejahteraan penduduk pada level Keluarga Sejahtera I (KS-I) yaitu sebesar 20,89%o dan bahkan di level lebih rendah Pra Sejahtera sebanyak 21,28Yo.
Data dari BKBKS Kabupaten Musi Banyuasin bahwa pada tahun 2003 jnmlah KK prasejahtera berjumlah2l.4g (27,9 II- r5
W
danKs I berjumlah 38.865
'Qitaro @,rr6aiAtia,
I ong fr( tuddg
2@rm25
Kr6,
^tu5.,1f1
h:
i I
tafrun ZOO+ jumlah bedtrmtatr 39,787
KK
KK,
(25,6 % )dan KS I untuk KS II , KS III , dan KS III plus tatrun
prasejahtera berjumlah 27.143
sedangkan
2003 berjumlatr 27.138,7.744, dan 1.180. Dan di tahrn 2004 KS II, KS III, dan
KS
iII
plus berjumlah 28.676, 8.811, dan 1.573
, sedangkan tahun 2006
menunjukkan penunrnan Keluarga Pra sejahtera sebesar 72,91 yo seperti pada
tabel2.l. Tabel2.1. Jumlah Keluarga dan Tahapan Keluarga Sejahtera Musi Ba d Ka 2002
2003
31.274 31,4 0/o 38.865 38,9 % 21.685
28.449
Jumlah 2004 27.143
27.9 % 37.131 36,5 %
25,6 % 39.787 37,5 yo
Tlngkat Kesejahteraan 1
Kel. Pra Sejahtera %
2
Kel. Sejahtera
I
% 3
Kel. Sejahtera ll %
4
Kel. Sejahtera lll o/o
5
Kel. Sejahtera lll Plus
6.688 6.7 0/o '1,2 %
1.180 1.2 %
99.701
101.il2
1.'191
%
Jumlah
27.138 26,7 yo 7.744 7,6 %
21,Bsyo
2005
28.676 27,1
0/o
8.811
8.3 % 1.573
1,5% 105.990
2008 19.842
17.14% 29.821
25.76% 35.692 30,83 % 16.387
14,16% 3.577 3,09 % 115.768
Catatan : tahun 2005 tidak ada pendataan keluarga
Sumber: BKBKS
Indeks Pembangunan Manusia
@M)
Ada beberapa alat ukur atau indicator yang sering digUnakan ntuk mengukur tingkat kesejahteraan manusia. Menunrt BAPPENAS dan UNDP ukuran atau indikator kesejahteraan tersebut adalah, dpabila terjadinya;
l) 2) 3) 4)
peningkatan pendapatan per kapita per tahun
s)
meningkatnya indeks pembangunan gender
6)
meningkatrya indeks pemberdayaan gender
menunrnnya jumlah penduduk miskin menurunnya jumlah Pengangguan
meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPIO
II.
16
Wiffia *nArgw,an Jaaftp Oaxlng
fG6. %tbc
qL 2mt2o25
Indeks Pembangunan Manusia (tr'Ivt) atau Human Develoment Index
(tDI)
merupakan suatu ukuran atau indicator kualitas kehidupan manusia yang
ditandai dengan ukuran-ukuran kebutuhan dasar manusia dan kebututran lainnya, IPM atau HDI merupakan suatu ukuran atau indicator pembangunan manusia yang ditentukan oleh;
1)
usia harapan hidup (life expectancy)
2)
rata-rataanak di atas 15 tahun yang bersekolah(odult literaqt rate)
3) 4)
rata'rata lama bersekolah (mean years of schooling) kemampuan daya beli (adjusted real per capita expenditure) ataa indeks pendapatan (income index).
Pada tahun 2004 yaung ialu, IPM Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan
unrtan ke lima (5) dari empat belas (14) Kabupaten/I(ota yang ada di Provinsi
Sumatera Selatan. Sedangkan untuk perbandingan tingkat nasional, IPM Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2D}4beradapada urutan ke2l5. Peringkat
IPM yang telatr dicapai oleh Kabupaten Musi Banyuasin tersebut, karena adanya peningkatan tolok ukur atau indikator penentu IPM itu sendiri.
II-
17
\6rtm
lPznfunyrufl I
aflgfr,g
aani@t4
fg6. 9,luk
IL
2ffi5 -20U
Tabel2.8. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/I(ota rli Provinsi Sumatera Selatan, tahun 2004-2005 Da),a
tPil
Ranlin
Rah2
Daya
tPt
g
ArUka Hanpa
Anglo
Th200l
toht
Lama
Th2m5
Prpv
n
Huruf
Setohh
Beli (dbuan)
Hanpa
lr!elek
Rata2 Lama
H'ulup
Hurul
Setolah
Bell (ribuan)
ArEka
l{ilayah
Angka
Hlduo
Kota Palembang
695
974
95
616,5
73,1
1
69,9
97,7
97
616,8
736
Kota Prabumulih
685
97,5
8,3
596,8
707
2
70,0
97,7
83
597,1
71,1
Kota
687
96,9
79
591,2
69,5
3
69,2
972
80
591,5
69,9
680
94,8
6,9
610,2
693
4
688
95,1
7,0
610,5
699
Kab. OKU
Kab. *luba
67,9
95,7
6J
59,4,5
68,1
5
68,7
95,9
6,8
594,9
68,7
Kab. M.Enim
6s,8
988
7,2
595,5
68l
6
666
98,6
73
596,4
687 68,8
Dmaalam
Kab. OKI
66,0
943
66
612,8
68,1
7
66,9
94,7
6,7
613,2
Kab. OKU Qalalan
68,0
93,5
67
597,8
67,9
8
689
93,7
6,9
599,6
68,8
Kab. Lahat
66,3
957
7,0
590,2
67,1
9
66,8
960
7,1
590,6
67,6
Kab. Banvuasin
661
93,4
70
593,6
66,7
10
68,7
935
7,0
595,4
672
64,1
94,3
7,6
587,1
658
11
64,7
95,0
76
587,4
66,3
Kab. Ogat llk
644
93,8
65
594,7
65,6
12
65,4
%2
66
595,0
66,3
Kab. OKU
678
909
63
573,00
65,1
13
67,8
91,2
6,5
573,9
654
626
948
6,7
586,70
644
14
63,2
955
6,9
s87,1
650
67,7
957
7,4
608,40
69 60
16/nas
686
909
75
Kota Lubuk Linooau
Timur Kab, Mus Rawas Sumatera Selatan
ffi
610,3
70,4
selatan,2oos
2.2.7. Kesehatan kualitas Selain pendidikan, kesehatan pun merupakan fa}tor penentu atau semakin Sumberdaya manusia (SDIO. Semakin tinggr atau semakin baik
SDM' sehat SDM dan diikuti semaliin tinggr tingkat dan kuatitas pendidikan tesebut maka semakin tinggr kualitas SDM tersebut. Sebaliknya, walauptrn SDM
memiliki tingka pendidikan tinggl, namun jika sDM tersebut tidak seba bagaimana SDM tersebut akan bekerjq akan mengembangkan laeatifitasnya
Dalam rangka mendukung kesehatan masyarakat pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin terus berupaya menyediakan sarana dan prasarana kesehatan' Di Kabupaten Musi Banyuasin telah tersedia rumah sakit" puskesmas, puskesmas pembantu, polindes, dan tenaga media'
II-
18
@Kna On6mgnd, lngfte Wialg
1G6.
rtuha,Ifr- 2N5-2A25
Pada tahun 2OO2 Kabupaten
Musi Banyuasin memiliki 610 tenaga
kesehatan, kemudian meningkat menjadi
7ll
padatahun 2003, selanjutnya pada
talnrn 2004 mengalami penurunan menjadi 559 dan turun kembali pada tahun
2005 menjadi 392 tenaga kesehatarU dengan rincian,seperti yang tertera pada tabel b€rikut ini.
Tabel2.9. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya di Kabupaten Musi Banyuasin, tahun 2005 No
Tahun
Dokter Umum
1
2 3
4
2002 2003 2AM 2005
22 33 29 21
Dokter Giql
2 5
3 2
Bidan
Perawat
189 180 182 87
116 169 241
149
Sanitarian
38 40 39 42
Lainnya
Jumlah
243
2U 65 91
610 711 559 392
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin,2005
2.2.8. Kemiskinan dan Desa Tertinggal Menurut data BPS tahun 2006
di
Kabupaten Musi Banyuasin terdapat
32.678 Rumatr tangga miskin atau 134.850
jiwa penduduk miskin. Jika dilihat
dari penyebaran RT miskin ternyata Kecamatan Bayung Lencir dan Sungai
Lilin
mempunyai Jumlah rumah tangga miskin terbanyak yatttr 6.734 RT dan 4.957
RT. Dua Kecamatan ini merupakan daerah tujuan investasi baik sektor kehutanan, pertambangan dan perkebunarl hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh perusatraan-perusatraan besar seperti kehutanan, perkebunan karet, kelapa sawit serta migas kurang meriberi
kontribusi
(
Multiplier effect ) kepada daerah atau masyarakat sekitar
perusahaan. Adapun jumlah RT miskin dapat dilihat pada tabel sebagai benkut,
It- l9
qficnu arnhangnat J&Eqt tuxjdU
Kg6.
*ttk,IL
2Nj-202J
Tabel 2.1O, Jumlah Rumah Tangga Miskin di I(abupaten Musi Banyuasin Tahun 2006 No
Kecamatan
Jumlah RT
Jumlah ART
,|
Sekayu
3.413
14.il7
2
Babat Toman
2.U2
8.612
3
Plakat Tinggi
1.329
s.180
4
Lais
3.956
16.593
5
Batang Hari leko
1.234
4.831
6
Sungai Lilin
4.957
21.228
7
Sanga Desa
1.659
7.720
B
Sungai Keruh
1.301
4.83'1
I
Keluang
938
3.391
10
Bayung Lencir
6.734
27.688
11
Lalan
4.815
19.531
Jumlah
32.678
134.850
Sumben BPS Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2006
Dari data diatas menjadi tantangan Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya agar lebih baik melalui menciptakan lapangan ke.ja meningkatkan akses mayarakat miskin baik
itu
pendidikan, kesehatan, ffiastnrktur dasar dan kebutuhan pangan,
mengembangkan pembangunan berbasis masyaraka! dan memberikan bantuan dan pelayanan bagi masyarakat miskin dan rentan.
Selain aspek ekonomi, untuk desa-desa diperlukan juge percepatan pembangunan didaerah yang
kondisi sosial, buday4 ekonomi,
keuangan,
aksesibilitas, serta ketersediaan infrastruktur masih tertinggal dibandingkan daerah lainnya- Kondisi ini pada umunnya terdapat pada daeratr yang secara
geografis terisolir, terpencil, keterbatasan Sumber daya alam, sumber daya
manusia yang masih rendah, kurang berkembangnya kelembagaan adat, keterbatasan sarzuta dan prsarana komunikasi, transportasi, air bersih, irigasi, kesehatan, pendidikan dan pelayanan lainnya sehingga masyarakat
di
desa
tertinggal mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi dan sosial.
II- 20
qncsa Oenfun$t@t I oag fg Qot FU fud. htufu
'LlL
2N5-205
Dari 218 desalkelurahan di Kabupaten Musi Banyuasin terdapat 61 Desa tertinggal yang meliputi desa bantaran sungai, desa tansmigrasi, daeratr terisolir lainnya" 61 Desa tertinggal tersebut yaitu
:
Tabel2.11.
Jumlah Desa Tertinggal di Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2006 NO
DESA
KECAMATAN
JUMI.AH PENDUDUK
,l
2
3
Sanga Desa
Babat Toman
Batang Hari Leko
Jud
I
Tanjung Raya Keban I Tanjung Durian Napal Karang Ringin ll Sugiwaras Sri Mulyo
5
Sungai Keruh
931
496
Pengaturan
628
Bangun Harjo (SP6,8) Suka Maju (SPS,A Sido Muhi (SP1,3) Bukit lndah (83) Sialang Agung (Cll) Warga Mulya (B4) Tanjung Kaputran (B5) Air Putih llir Talang Mandung Srrngai Dua Setia Jaya Kerta Jaya Mekar Jaya
6
Sekayu
7
Lais
Rimba Ukur Sungai Medak Sunoai Batano (C.6) Danau Cala Rantau Keroya Tanjung Agung Timur Tanjung Agung Utara
Petalus--
SungaiLilin
9
Keluang
976 717
SungaiAngit
Utak Kembang Plakat Tinggi
1.105
Talang Piase
Pinggap Sungai Napal Pangkalan Bulian Lubuk Bintialo Sako Suban
4
741 875 1.255 895 998
Langkap Tenggulang Jaya Bandar Tenggulang SP2 Sumber Jaya Tanoqulanq Baru SPS Tenggaro Dawas Taniung Dalam
II- 2I
,141
753
't.658 1.409
787 634 773 1.016 1.744 1.390 868
1.2M 2.145 928
't.M4 1.720
2.285 4.441 1.897
1.944 1.056 1.092
3.299 3.987 2.903 3.166 4.767 1.777
599 630 833 1.165
926 4.O92
904
fuaau
tkn€aryunat Jangfu
,hh,tfL
2N5-2O25
Bayung l-encir
10
Mangsang Suka Damai
4.250 4.634 3.419
PulaiGading
't'l
Lalan
Jumlah
Muara Medak Mendis Pangkalan Bayat Paqar Desa Perumpung Raya Karang Sari/tladya Mulya Purwa Agung Ringin Agurg UPTXX lll Mekar Sari UPTXX P.8 KA Karang sari P4 Sari Agung
2.726 2.745
BumiAgung
1.187
1.011
799 1.135 1.034 1.227 1.267 627
't.ou
1.4il
6'l Sumber : BPS dan Bagian Tata Pemerintahan Kab. Muba
2.3.
PEREKONOMIANWILAYAII
2.3.1
Kondisi Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin
Kondisi perekonomian Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan tren yang terus meningkat. Kondisi pada tahun 2000 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tanpa migas berdasarkan harga konstan sebesar Rp. 8.887.890 milyar, pada tahun 2002 meningkat menjadi Rp. 9.508.363
juta dan pada tahun 2005
menjadi sebesar Rp. 16.962.398 juta. Begitu juga dengan PDRB dengan migas telah meningkat sebesar 2,87 yo yaitu dari Rp. 9.696.003 juta pada tahun 2004 menjadi Rp. 9.982.326 jutapada tahun 2005. Perkembangan PDRB Kabupaten Musi Banyuasin dapat dilihat pada tabel dibawatr ini
P
ro
d
:
uk
D om
estik R.st", Kab. Mu s i "lTrlr"Jr'diRB) Tahun 2000 (Juta 2005 Rupiah) -
Tahun
2001
Dengan Migas 8.887.890 9.508.363
2042
8.795.'101
2000
2003
9.950.943
2004
12.046.457 16.962.398
2005
Berlaku Tanpa Miqas 2.504.138 2.861.518 3.216.042 3.585.088 4.206.525 5.032.206
Sumber Th.2At00 - 2005: BPS, Prodr
Harga Konstae Dengan Miqas Tanpa Miqas 8.887.890 2.504.138 9.050.413 2.627.720 9.242.810 2.762.313 9.516.107 2.934.514 9.696.003 3.146.002 9.982.326 3.398.920
Regimal Bruta Kab. Muba.
il-22
B any u asin
qfi@r4 aernhngtMt, I anglg ea4rlA
1{i 6.
rlufu
IL
2N5-2025
Secara keseluruhan selafiia periode 20OO
Kabupaten
Musi
Banyuasin
-
2005,
p*tt"i"U"tan ekonomi
baik dengan migas maupun tanpa migas
menuhjukkan perkembangan yang positif. Pada tatrun 2000 pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 1,42 yo (dengan migas) dan 4,08 Yo (tznpa migas) meningkat menjadi 4,13 Yo (dengan migas) dan 6,43 Yo (tarrya migas) di tahun
2002. Tren
positif
tersebut terus berlanjut dimana pada tahun 2005
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Musi Banyrasin mencapar 5,44 % (dengan
migas) dan 7,38 yo (tanpa migas). Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin dapat dilihat pada tabel 2.13 dibawah ini
Tabel2.13 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2000 - 2005 Tahun
Dengan Migas
Tanpa Migas
2000
1,42
4,08
2001
1,83
4,90
2002
4,13
6,43
2003
4,54
6,55
2004 2005
5,U
7,26 7,38
5,44
SumberTh. 2000 - 2004 : BPS, Produk Domestik Regional Bruto Kab. Muba. 2004. Sumber Th.2005: Data Diotah ; karena Data PDRB 2005belum dipublikasikan BPS
Dmi tabel 2.13 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi tanpa migas lebih
tinggi dari dengan migas. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan sektor pertambangan migas relatif lebih rendah dibandingkan sektor-sektor lainnya.
Kenyataan
ini menunjukkan batrwa dimasa mendatang atau dua puluh
tahun kedepan sektor migas tidak dapat lagi dijadikan andalan utama untuk memacu pertumbuhan ekoiromi. Pada tabel 2.74. terhhat bahwa pertumbuhan ekonomi selama peiode 2002
-
2005 didukung oleh tingginya pertumbuhan sektor primer yaitu sektor
pertanian yang mencapa 6,87Yo (2002),7,64yo (2003), 8,66Yo (2004) dat 72,25
(2005) disusul oleh sektor tersier yaitu sektor listrih gas dan air bersih serta
sellor pengangkutan dan komunikasi. Pesatnya pertumbuhan di pertanian ini erat kaitannya dengan pesatnya pembangunan di sektor tersebut untuk |-23
Rflna,u
bBfugtnst laigi$ar*Eg
1(s6'
,tfufu'IL 2N5-m25
memenuhi kebufuhan pangan masyarakat melalui progam intensifikasi dan ekstensifikasi. Sedangkan pertumbuhan sektor pertanrbangan paling rendah
dibandingkan sektor-sektor lainnya.
Hal ini
menunjukkan bahwa struktur
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin periode 2002
'2005 ini
didukung oleh satu sektor primer yaitu pertanian, dan dua seklor sekunder yaitu sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor pengangkutan dan komunikasi.
Tabel2.14 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Tahun 2OO2- 2005 (dalam persen) Lapangan Usaha
2002
2003
2004
2005
6,81 1,06
7.U
12,25 1,18
7,55 7,20
5,87 14,40 8,65
8,66 2,52 6,07 14,85 10,26
6,09
6,61
7,25
9,39
5,74
5,27
5,70
10,90
3,94
3,71
4,06
5,25
3,17 4,13
3,83
4.30 5,34
8,01
4,il
7.26 6,55 Bruto Kab. Muba.
7.38
1. Pertanian
2. Pertambanqan 3. lndustri 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan
12,11
6. Perdangan, Hotel dan
1.71
2.O4 11.21
7,85
Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan iasa Perusahaan 9. Jasa-iasa PDRB dengan Migas
6,43 PDRB tanpa Migas Domestik Produk : BPS, Th. 2000 20f,,4
5,44
Nilai PDRB Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2005 Atas Dasar Harga Berlaku dengan migat adalah sebesar Ftp.16.962.398,- juta, nilai ini mengalami peningka^can,
jika dibandingkan
dengan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
dengan migas tatrun 2004 yar.ryhanya mencapai Rp- 12.046 -457 Jfia. Sedangkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku tanpa migas pada tatrun
2005 adalah sebasar Rp 5.032.206,- juta- Nilai ini mengalami peningftatan jika dibanding dengan PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlalor tanpa migas Tahun 2004 yang hanya mencapai Rp 4.206.525,- Juta. PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Atas dasar Harga Berlakrt
baik dengan migas maupun tanpa migas dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifftan.
il-24
aswna cPln1anguan
lmgF,gt lPcnimg Kp6.
NuSa'IL 2m5-2o25
Tabel .2.15 PDRB Kabupaten Mus! Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2002-2005 2004
2003
2oo2n
200s
No.
Lapangan Usaha
1
Pertanian
1.232.982
1.395.037
1.681.176
1.990.997
L
Pertambangan dan Penggalian
5.679.209
6.475.063
7.954.460
12.060.858
3
lndusfii pengolahan
725.956
789.554
860.344
968.690
4
Listrik,Gas dan Air Bersih
2.,t74
3.429
3.901
4.700
5
Bangunan
259.7U
324.709
415.985
540.045
6
Perdagangan, Hotel & Rest
499.686
542.951
591.967
687.U7
7
Pengangkutan & Komunikasi
19.362
22.567
29.812
38.469
B
Keuangan, Persewaan & J.P
113.021
122.O',|4
't35.695
150.050
I
Jasa-.lasa
262.707
275.618
369.117
520.942
8.795.101
9.950.943
12.046.457
16.962.398
3.216.042 3.585.088
4.205.525
5.032.206
PDRB deangan Migas
PDRB tanpa Migas
m Angka Tahun 2005
Kemudian nilai PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 dengan migas pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 8.887.890,- juta. Dibandingkan dengan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 dengan migas pada tahun 2004 mengalami peningkatan, yang
hanya mencapai Rp 9.696.003,- juta. Begitu juga dengan PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 tanpa migas, pada tahun 2005 PDRB Kabupaten
Musi Banyuasin Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 menrurjukkan nilai sebesar Rp. 3.398.920,- juta Dibandingkan dengan nilai PDRB Atas Dasar
Harga Konstal tahun 2000 tanpa migas pada tahun 2004 mengalami peningkatan, ymg hanya mencapai Rp. 3.146.002,' juta Perkembangan nlai pDRB Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar Harga Konstan tahr:n 2000 ini sama hal nya dengan PDRB Atas Dasar Harga
mengalami peningkatan.
Ini
Berlaku, dari tahun ke tahun terus
menunjukkan bahwa perekonomian Kabupaten
Musi Banyuasin dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan kemajuan yang cukup pesat.
lt-
25
dan
\gn@a etnfun*Eo" langfg Qdtit
t0 Ktt6.
hLuk'IL 2mt-202t
Tabel2.16. PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000-2004 ilat
2005
1
Pertanian
2oo2n 1.020.607
2
Pertiambangan dan Penggalian
6.562.092
6.667.651
6.638.700
6.674.845
3
lndustri pengolahan
621.ffi7
645.834
677.647
715.797
4
Listrik,Gas dan Air Bersih
1.632
1.765
1.919
2.102
5
Bangunan
229.37
253.540
286.906
326.901
6
Perdagangan, Hotel & Rest
478.091
509.671
546.613
589.321
7
Pengangkutan & Komunikasi
16.130
17.244
't9.4y
22.448
96.707
'loo.7M
'105.170
110.834
216.747
227.634
240.U7
256.966
PDRB deangan Migas
9.242.810
9.516.107
9.969.003
9.982.326
PDRB tanpa Migas
2.762.313
2,934.514
3.146.002
3.398.920
Lapangan Usaha
No.
8
Keuangan,Persewaan & J.P
I
Jasa-Jasa
2003
2004
1.092.064
1.179.040
1.283.102
Sumber : BPS, PDRB Kabupaten Muba 20M dan Muba Dalam Angka Tahun 2005
2
3.2
P
ertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan data BPS Kabupaten
Musi Banyuasin,
pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar Harga Konstan tatrun 2000 dengan migas pada tahun 2005 adalah sebesar 2.95 persen. Dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi Atas dasar Harga Konstan tahun 2000 dengan migas pada
tahun 2004, mengalamai penunrnan, yang mencapai 4.71 persen. Pertumbuhan ekonomi Atas Dasar harga Konstan tahun 2000 tanpa migas pun demikian, pada tahun 2005 perh:mbuhan ekonomi Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 tanpa
migas adalah sebesar 8.04 persen, mengalami penurunan, dibandingkan pertumbuhan ekonomi Atas dasar Harga Kosntan tahun 2000 tanpa migas tahun 2004 yang mencapai 8.17 persen. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 dengan migas dan tanpa migas beberapa tahun terakhir
ini dapat dilhat pada tabel di bawah ini.
r-26
funcana
Tabel2.17
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas dasar Harga Konstan Tahun 2000-2004 No.
Lapangan Usaha
1
2002n
2003
2004.
2005
Perhnian
5.58
6.96
8.04
8.83
2
Pertambangan dan Penggalian
0.82
1.61
3.20
0.54
3
lndustri pengolahan
5.42
6.66
5.18
5.03
4
Listrik,Gas dan Air Bersih
7.5',1
8.15
8.73
9.54
5
Bangunan
7.20
10.65
13.16
13.94
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
6.09
6.61
7.25
7.78
7
Pengangkutan & Komunikasi
5.91
6.91
12.70
16.61
I
Keuangan,Persewaan & J.P
3.48
4.13
4.43
5.39
9
Jasa-Jasa
3.33
.91
16.69
6.21
PDRB deangan Migas
2.14
2.85
4.71
2.9s
PDRB tanpa Migas
5.15
5.86
8.17
8.04
Sumber : BPS, PDRB Kabupaten Muba 20M dan Muba Dalam Angka Tahun 2005 Keterangan angka revisi
: r) :
233 Struktur Ekonomi Struktur ekonomi dapat dilhat dari berbagai tinjauan. Dalam perekonomian
Indonesi4 sEuktur ekonomi dapat dibagi dalam empat tinjauan, yaitu secara
makro sektoral (agraris, industri, atau perdagangan), secara
keruangan
(pedesaan/tradisional dan perkotaan/modern), berdasarkan pengambil keputusan
(sentralistik dan desentralisasi) dan secara politik ekonomis (estetis, kapitalis,
egaliter). Umumnya, untuk melihat sEuktur ekonomi digunakan pendekatan secara makro sektoral.
Strukhr ekonomi dapat menggambarkan kemajuan suatu daerah. Semakin maju perekonomian suatu daeralU maka kontribusi sektor primer cendrung mengalami penurunan sedangkan sektor sekunder
dan sektor
tersier
menunjukkan peningkatan. Secara makro sektoral (berdasarkan kontribusi sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB Atas dasar Harga Konstan tahun 2000 ), dengan migas, maka stnrktur ekonmi Kabupaten Musi Banyuasil dapat
dikatagorikan sebagai parekonomian yang masih bersifat agraris, karena
kontribusi sektor industi dan atau seklor perdagangan masih lebih kecil il-27
R7tuaw a.nfiansnol J ng
RF
ear*ng 1{s6
rl!fu 'IfL 2m5 -20U
dibandingftan dengan kontribusi sektor pertanian. Dengan kata lain, sektor
pertanian masih memberikan konhibusi lebrh besar dibandingkan dengan kontribusi sektor industri dan atau perdagangan. atau sektor lain.
Tabel2.18.
Sfruktur Ekonomi dalam PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas dasar Harga Konstan @engan Migas) No. 1
2 3
4 5 6 7
I
9
Lapangan Usaha
2oo2n
Pertanian Pertambanqan dan Penqqalian lndustri penqolahan Listrik,Gas dan Air Bersih Banqunan Perdaqanqan, Hotel &Restoran Penqanqkutan & Komunikasi Keuanqan.Persewaan & J.P Jasa-Jasa
11.04 70.92 6.72 0.o2 2.48 5.17 0.17 1.05 2.46 ,l00.00
Jumlah : r) :
2004
2003
2005
1',|.48
10.84
12.87
70.06
69.06 7.00 0.o2 2.83
66.86 7.17 o.o2 3.26 5.90 0.24
6.97 o.o2
2.66
5.49
5.36 0.18 1.06 .21
100.00
0.20 1.06
1.10
2.47 100.00
2.57 100.00
Sumber : BPS, PDRB Kabupaten Muba 2004 dan Muba Dalam Angka Tahun 2005 angka revisi Keterangan
Hal ini akan lebih jelas, bila dilihat dari aspek makro sektoral (berdasakan
kontribusi sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB Atas Dasar harga Konstan) tanpa migas, maka sfiuktur ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin
jelas dapat dikatagorikan sebagai perekonomian yang bersifat agraris. Strukttlr ekonomi agraris ini terlihat pada kontribusi selrtor pertanian yang memberikan
nilai tambah terbesar dibandingkan dengan se}lor ekonomi lainnya. Kondisi ini dapat dilihat dari perkembangan kontibusi sektor pertanian terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dari tahun ke tahun.
II- 28
Rfitatu Otnhoqurrilt laigfrC Oadng ry6. ,tuGdllfL 2m5-2O25
Tabel2.19
StrukturEkonomi dalam PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha AJas dasar Itrarga Konstan tanpa Migas 2002"
No.
Lapangan Usaha
1
Pertanian
2
Pertambangan dan Penggalian
3
lndustri pengolahan
4
2003
2005
2004
36.83
37.22
37.17
37.50
2.94
2.93
2.88
2.85
22.42
22.59
21.97
2',1,05
Listrik,Gas dan Air Bersih
0.06
0.06
0.06
0.06
5
Bangunan
8.26
8.81
9.04
9.61
6
Perdagangan,Hotel & restoran
17.?4
17.37
17.22
17.33
7
Pengangkutan & Komunikasi
0.58
0.59
0.61
0.66
B
Keuangan,Persewaan & J.P
3.49
3.43
3.31
3.25
g
Jasa-Jasa
8.16
7.18
7.74
7.69
100.00
100.00
100.00
f 00.00
Jumlah
Sum BPS. PDRB Kabupaten Muba 2004 dan Muba Dalam Angka Tahun 2005 Sumber: ber: BPS, Keterangan : r) : angka revisi
2.3.4 Pendapatan Per kapita Pertumbuhan ekonomi tidak hanya rnenunjukkan peningkatan produksi atau tingkat pendapatan secara makro, tetapi pertumbuhan ekonomi dapat juga
menunjukkan bahwa telah terjadi kenaikan pendapatan per liapita masyarakat, atau dapat dikatakan bahwa dengan melihat pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan penduduk akan bisa dilihat peningkatan dalam pendistrbusian PDRB per kapita mauprln pendapatan per kapita. Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun
migas , pendapatan per
kapita masyarakat Kabupaten Musi
tahun 2003 adalah sebesa
Rp
2000
dengan
Banyuasin pada
17.673.883,- kemudian meningkat menjadi Rp
18.038.168,- pada tahun 2A04. Begitu juga dengan perndapatan per kapita tanpa migas, dari tahun ke tahun pun rnengalami peningkatan.
|-29
fuaana rlYnbn6nan laxgig
Qattjcng ttgt6.
91u6d'IL 2N5-2025
Tabel2.20 Pendapatan Per kapita Kabupaten Musi Banyuasin Atas dasar harga Konstan 4.916.560
17.513.941 17.484.142 17.496.160 18.038.168 Surnber
:
BPS, PDRts Kabupaten Musi Banyuasin 2005
Tabel2.2l Pendapatan Per kapita Kabupaten Musi Banyuasin Atas dasar harga Berlaku
1
2 J
4 5 6 Sumber
:
Tanpa Migas 4.934.504 5.526.599
Dengan Migas
Tahun 2000 2001 2402 2003 2004 2005
No.
17.513.941 18.856.941 19.197.234 20.828.516 24.659.757
6.106.491 6.697.403
7.664.042
BPS, PDRB Kabupaten MLrsi Banyuasin 2005
Hal yang sama terjadi pula dengan pendapatan per kapita Kabupaten Musi Banyuasin Atas dasar Harga Berlaku, baik dengan migas maupun tanpa migas.
Pada tahun 2003 pendapatan per kapita masyarakat dengan migas sbbesar Rp.20.828.516,- kemudian meningkat rnenjadi Rp 24.659.757,- pada tahun 2004.
Pendapatan
per kapita
masyarakat Kabupaten
Musi Banyuasin
tersebut
menunjukkan trend yang tenrs meningkat. Peningkatan pendapatan per kapita
tak terlepas dari peningkatan dari nilai atau hasil pembentukan PDRB dari tahun ke tahun, walaupun jumtah penduduk juga mengalami peningkatan, namun nilai atau hasil pembentukan PDRB ptm mengalami peningka.tan balrkan persentase peningkatannya lebih besar
masyarakat tersebut,
d
ibantiingkan persentase peningkatan j umlah penduduk.
Nilai PDRB Kabupaten Musi Banyuasin
pada tahun 2005 Atas Dasar Harga
Berlaku dengan migas adalah sebesar Rp. 16.96!.368,peningkatan,
jika dibandingkan
dengan migas tahun
2}}
juta nilai ini mengalami
dengan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
yanghanya mencapai Ptp.13.622.319 Juta. Il-
30
Rfiaaa t*nSnpotan lang|e turif,rg KP6-,'Lufu 'fiL 2N5'20?5
tanpa migas pada tahun Sedangkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku peningkatan jika 2005 adalah sebasar Rp 5.032.206,- juta. Nilai ini mengalami Lapangan dibandingkan dengan PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut 2004 yanghanya mencapai Usaha Atas Dasar HargaBerlaku tanpa migas Tahun Harga Rp 4.233.700,- Juta- PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Atas dasar ke tahun Berlakq baik dengan migas maupun tanpa migas dali tahun mengalami peningkatan yang cukup signifrkan'
Tabel.2.22 PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2002-2005 200s
1.233.731
2003 1.395.411
2004 1.682.735
1.990.997
7.023.265
7.718.187
9.s10.886
12.060.858
725.957
810.147
BB1.841
968.690
2.474
3.428
3.902
4.700
259.704
324.709
415.985
540.045
Perdagangan, Hotel & Rest
499.70
542.709
592.053
687.il7
7
Pengangkutan & Komunikasi
19.499
22.743
29.8',12
38.469
8
Keuangan,Persewaan & J'P
113.O21
122.014
135.988
150.050
I
Jasa-Jasa
275.217
275.617
369.118
520.945
PDRB deangan Migas
10.152.568
11.215.235
13.622.319
16.962.398
PORB tanPa Migas
3.229.453
3.606.25s
4.233.700
5.032.206
1
Lapangan Usaha Pertanian
2
PertarnUangan dan Penggalian
3
lndustri pengolahan
4
t-istnt(Gas dan Air Bersih
5
Bangunan
6
No.
2002"
lam Angka Tahun 2005
Keterangan : r) : angka revisi
Konstan Kemudian nilai PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar Harga jtfia' tahun 2000 dengan migas pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 9-982.326,2000 dengart migas Dibandingkan dengan nilai PDRB Atas Dasal Harga Konstan tahun Rp 9'964'481'- juta' pada tahun 2004 mengalami peningkatan, yang hanya mencapai 2000 tanpa migas' pada Begitu juga dengan PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun Konstan tahln 2000 tahun 2005 PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar Harga menunjukkan nilai sebesar Rp- 3-398-920,- jt:/rz'
migas
2000 tanpa Dibandingkan dengan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun Rp' 3'174'910'pada ahu 2004 mengalami peningkatan, YffiE hanya mencapai
II.3I
qfrrsn h,rklwnan Jelqfg
AattlEA Kt6. 9.4!k
m
2N5-2025
juta. Perkembangan nlai PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar Harga Konstan tahun ke tatrun 2000 ini sama hal nya dengan PDRB Atas Dasar Harga Berlakq dari tahun terus mengalami peningkatan.
Ini menunjukkan bahwa perekonomian Kabupaten
Musi Banyuasin dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup Pesat.
Tabel2.23. PDRB Kabupaten MusiBanyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Ilasar Harga Konstan Tahun 2000-2004 2002n
Lapangan Usaha
No.
2004
2003
2005
1
Pertanian
1.021.220
1.092.340
1.180.160
1.283.102
2
Pertambangan dan Penggalian
6.562.092
6.667.6s1
6.681.068
6.674.845
3
lndustri pengolahan
621.667
663.05
697.420
715.797
4
Listrik,Gas dan Air Bersih
1.632
1.765
1.919
2.103
5
Bangunan
229.37
253.90
286.906
326.901
6
Perdagangan, Hotel & Rest
478.091
509.671
546.613
589.321
7
Pengangkutan & Komunikasi
16.130
17.244
19.4U
22.448
8
Keuangan,Persewaan & J.P
96.707
100.704
105.170
110.634
I
Jasa-Jasa
226.269
21.6U
245.791
256.766
9.252.94s
9.516.604
9.964.481
9.982,326
772.48
2.935.011
3.174.910
3.398.920
PDRB deangan Migas PDRB tanpa Migas
Angka Tahun 2005
S Keterangan
: r) = angka revisi
2.3.5 Posisi Potensi dan Prediksi Sub-Sektor Ekonomi Unhrk memprediksi kondisi dan potensi suatu sektor/sub-sektor ekonomi dilalorkan dengan analisis kecenderungan (tend) terhadap PDRB dan laju pertumbuhannYa dengan rumus
:
t =o+bxi
= nilai prediksi PDRB sektor i. a = konstanta b = pertumbuhan (koende'l rend) X = periode rrrakb.r i(1997=0)
Y
Dari hasil prediksi tersebut kemudian dikaji/dianalisis potensi strategisnya, dengan menggunakan 4 indikator, yaitu ;
lt-
32
,Rt
trdtt
tu
6ar$ordt
lqgte
tPattintg
fui. Xhtkfr. ru5-2025
1. Nilai- Location Quotiont (La) sektor, untuk mengetahui apakah tersebut terrnasuk
sefuu basis alan non bosis, dengan rumus sebagai berikut
(hos il p e r hi tun g an t erl amp
LQ=
sektor
ir) :
Xr/
/RYr
xn7/
RYn
)(r
= nilai produkd sub*elGor I Kabupaten Muba = nilal tobl PDRB Kahpaten Muba )(n = nilal produksl sub+d@r I Sumsel RVn = nilai total PDRB Sumsd RVr
2. Ranking PDRB sektorpada
tahun yang di analisis.
3. Tnndlrcrtrflrsi sdtusdmapedode 4.
malisilsdergmldniflcsitundnalc
Trmdrflai LQ sdtudampeilt'e amli{s dugmklasffiGsi trru/nalc
Dengan kriteria tersebut maka dapat digambarkan posisi setiap Sek:tor Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin sebagai berikut
1.
:
Sektor Pertanian Sektor pertanian secara umum merupakan sektor non basis dengan nilai LQ
yang cenderung menurun. Namun dengan kontribusi kedua terbesar (19,43yo) dengan tuend yang tenrs meningkat selama 2003-2025, maka sektor
ini
masih
cukup potensial untuk dikembangkan.
Dari
5
sub-sektor dibidang pertanian dapat dijelaskan masing-masing
berdasarkan potensi perkembangannya. Subsektor perkebunan adalatr sub-sektor
yang cukup potensial
untuk tumbuh dengan baik dimasa datang. Karena
meskipun bukan termasuk basis, konhibusi pada PDRB adalah terbesar untuk sektor pertanian fteempat dari semua sub-sektor kontribusinya tenrs menaik selama rnasa analisis.
(8,76Y). Selain itu
trend
Demikian juga halnya dengan sub-selctor tanaman pangan (yang bukan basis dengan trend LQ-nya konstan), peluang berkembangnya masih cukup besar.
Ini terlihat dari kontibusinya diposisi kelima dari semua sub-sektor (5,22%) dan kedua disektor pertanian, dan kondisi
mendatang.
It-
33
ini cenderung terus meningkat diwaktu
Wiiltu on
iartS,nwtt
loglg
QCItwrg r
fr
mo92o25
sub-sektor lainnya yang berpotensi untuk berkembang
baik
disektor
basis, juga pertanian adalah sub-sektor kehutanan. Karena selain termasuk sektor dengan kontribusinya diurutan ke-6 dari semua sub-seltor fte-3 disektor pertanian
3,65%). dan petemakan sedangkan dua sub.sektor lainnya yaitu sub-sektor perikanan yarLg terlihat kurang potensial (terutama peternakan), katena selain kontibusinya
relative kecil (dibawah
2Yl
jtgatermasuk non basis dengan LQ yang cendenurg
pada perikanan' mengrun. Namun harapan untuk tumbuh kedepan masih adz kontribusi karena selain basis juga trend LQ-nya menaik, meskipun ranking PDRB-nya mempunyai peluang menurun'
Untuk ihr secara gmum dapat dijelaskan bahwa sektor pertanian masih menjadi andalan Kabupaten Muba kedepan dan potensial terus berkembang' pada perekonomian karena meskipun bukan sektor basis, namgn kontribusinya meningkat' daerah berada pada posisi terbesar kedua dan cenderung terus
2.
Sektor Pertambangan & Penggalian SeLr:tor
ini
merupakan sektor basis dengan nilai
LQ yang terus meningkat
dan cenderung sampai 25 tatrun kedepan. Dengan kontribusi terbesar (54,03y') makin menai! maka perannya sangat dominan terhadap perekonomian daerah' Sehingga sektor
ini
merupakan sektor yang paling potensial untuk tumbuh dan
berke4rbang dimasa datang. Saat
ini selctor pertambangan dan penggalian ini hanya memperhitungkan 2
sub-sektor yaitu sub-sektor migas dan penggalian- Namun yang dominan adalah subsub-sektor migas dengan kontribusi 57,57yo (ranking pertama dari semua
sektor), dan terus meningkat selama 2003'2025. Sedangkan untuk sub-sel$or subpenggalian, riieskipun ranking kontribusinya diposisis 7 Q,48%) dari semua sektor, potensi pertumbuhan cukup bagUs kedepan. Karena disamping termasuk
seltor basis, juga trend kontibusinya terus naik' Oleh karena itu potensi perkembangan sektor pertambangan dan penggalian masih sangat tinggi, dan menjadi tulang punggung perekonornian Kabupaten serta Muba sampai 25 tahun kedepan. Hal ini didukung oleh besarnya kontribusi
II- 34
Aptana rPanSarywa Jogftg @dttiig Kc6. frlt6a 1ft 2m5-2O25
posisi sebagai zub-sektor basis, dimana kedua tolok ukur tersebut cenderung terus meningkat.
3.
Sektor Industri Pengolahan Sektor industri pengolahan sementara ini hanya mengandalkan industri tanpa
migas, dengan kontribusi sebesar 7l,43yo dan menempati posisi
ke-3
sumbangannya terhadap perekonomian daerah. Disamping itu sub-sektor industi tanpa migas ini merupakan sektor basis dengan nilai LQ yang makin menaik.
Oleh karena itu dengan kondisi seperti diatas disamping termasuk sektor basis, dengan trend nilai LQ yang terus naik dan dengan posisi kontribusi yang
cukup besar, maka sektor
ini
masih punya peluang potensial unfuk terus
berkembang. Meskipun terlihat kecenderungan trend kontribusinya menurun, namun penurunannya relative kecil bahkan cenderung keposisi konstan.
4.
SektorListrilq Gas, dan Air Bersih Sektor yang satu
ini merupakan
sektor yang paling kurang popular di
Kabupaten Muba. Karena selain mengalami pertumbuhanyang relatif lamba! juga pengaruhnya terhadap perekonomian sangat kecil sekali yaitu O,llyo (posisi ke-
l7lterakhir ). Atas dasar gambaran tersebu! maka unhrk kedepan sektor ini tidak banyak rnemberikan harapan untuk menyumbang secara siggrifikan terhadap ekonomi daerah, karena selain bukan termasuk seklor basis, juga konhibusinya yang sangat
rendah, meskipun terlihat
tend kontibusi dan tend nilai LQ yang terus
meningkat.
5.
SektorBangunan Perkembangan sektor bangunan sedikit lebih moderat dibandingkan dengan
sektor lishik, gas dan air bersih. Selctor
ini
menempati ranking ke-10
(l,3lyo)
kontribusinya terhadap perekonomian daerah, dengan kecenderungan terus menurun dimasa mendatang. Sektor II.
35
ini
akan menjadi basis
di
tahun 2020
Ratca;tz
hnSoqner loflglgdriaw
f<15.
ful&,'Ifr- 2m5-2025
(meskipun pada awalnya termasuk non basis).
Nilai
basisnya cenderung
rneningkat sampai tahun tersebut.
Dengan gambaran diatas sektor
ini
kurang dapat diandalkan r:nhrk
berkontribusi banyak terhadap perekonomian Musi Banyuasin, karena selain kontribusi yang rendah dengan kecenderungan terus menunrn kedepan, juga nilai basisnya mengalami stagnan selama masa analisis.
6.
Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Seltor Perdagangan, Hotel, dan Restoran selama masa analisis mernpunyai kondisi yang cukup baik. Dengan sumbangan sebesar l4,6lyo (menempati posisi ketiga setelah pertambangan/penggalian dan pertanian), sektor
ini masih dapat
diandalkan. Meski bukan termasuk sektor basis, namun dangan kontribusinya yang cukup besat, maka perlu dukungan untuk mengembangkan potensinya.
Sektor
ini
sernentara
ini
masih didominasi oleh sub-seltor perdagangan
dengan kontribusi sebesar 74,38,o/o (urutan ke-2 dari semrn sub-sektor). Meskipun
terjadi penurunan selama periode analisis, tapi penurunannya cukup kecil bahkan cenderung konstan. Sedangkan untuk sub-sektor restoran tidak dapat diandalkan
potensiny4 karena selain kontribusinya yang kecil (0,167o) dan cenderung menurun, juga tidak termasuk basis. Demikian juga dengan sub-sektor hotel yang
kontribusinya sangat kecil sekitar 0,060/0, potensinya sangat rendah.
7.
Sektor Pengangkutan & Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga termasuk dalam katagori sektor
yang rendah potensinya. Selain bukan merupakan sektor basis, juga kontribusinya sangat rendah (0,60%) terhadap perekonomian daeratr sehingga berada diposisi ke-8 dari sembilan sektor.
Demkian juga dengan kondisi sub-seklornya yaitu pengangkutan dan komunikasi, kontribusinya relatif rendah karena berada pada posisi 14 dan l6 dari semua sub-sektor dengan sumbangan sekitar 0,5lyo dan
0,ll%. Meskipun sub-
sektor pengangkutan mempunyai trend kontribusi dan nilai LQ yang naik, namun
tI-
36
qarcsru
Qrrkn$il@
lotgQg Qaning Kr6. rtu&d afiL 2OAt-202t
karena Peran yang rendah maka
tidak dapat diandalkan untuk
mendulorng
perekonomian secara umum.
8.
Sektor Keuangan, Sewa, dan Jasa Perusahaan
Seltor yang satu ini berada pada posisi ke-6 dalam sumbangannya terhadap perokonomian kabupaten h{uba dengan konhibusi sebesar l,6lyo, namun secara keseluruhan sub-sektor
ini menduduki posisi ke-9. Selain itu sektor
Keuangan,
Sewa dan Jasa Perusahaan termasuk sektor basis meskipun nilai basisnya mengalami stagnan.
OIeh karena
itu dilihat dari segi potensi, memberikan
gambaran kurang
begitu prospektif untuk kedepan. Namun untuk mendukung roda perekonomian secara makro, sektor
ini harus dikembangkan dan perlu didukung pertumbuhannya
oleh pemerintah daerah.
9.
Sektor JasaJasa
Seltor jasa dengan sumbangan sebesar 2,89Vo menempati posisi ke-5 dari sembilan sektor ekonomi. Meskipun bukan termasuk sektor basis, masih ada harapan untuk dikembangkan.
Kalau dilihat dari kondisi sub-selilornya yaitu sub-seltor jasa pemerintatr dan jasa swasta, tercermin bahwa sub-seli:tor jasa pemerintah lebih punya prospek.
Karena selain menempati posisi ke-8 dari semua sub-selilor, juga trend nilai LQnya cenderung meningkat selama masa analisis.
Unhrk
itu dapat disirnpulkan bahwa meskipun
sektor
ini relatif
kecil
kontibusinya terhadap perekonomian daerah, namun karena sifatrya banyak terkait masalah pelayanan dalam upaya mendukung lancamya roda perekonomian secara aggregat, maka sudatr semestinya sektor
dikembangkan untuk masa kedepan.
u-
37
ini rnendapat perhatian untuk tetap
qticaru
*fltsatgrardtlql|Mtltrtl
23.6
Kg6
ilund'Ifl 2m5'2A5
PotensiSektor/SubsektorStrategis2005-2025
DengangambararrposisipotensiLkonomiyangadamakadapat kontribusi yang diklasifikasikan sektor/subsektor yang diproyeksikan memiiiki terhadap pembangunan cukup signifikan dan mempunyu muttiptier ffict besar dalam masa daeratl, sehingga merupakan sektor prioritas untuk dikembangkan perencanaan QOO5-2025) sebagai berikut:
1.
Pertambangan dan Penggalian terhadap Subsektor minyak dan gas merupakan penyumbang terbesar bahwa PDRB, dan juga sebagai sektor basis. Narnun perlu diantisipasi
potensi
ini untuk jangka panjang akan makin berkurang, karena
yarrg non renewable (tidak dapat diperbarui).
pertambangan
ini
sifatnya
untuk mempertahankan sektor
ini sebagai sektor unggulan, potensi-potensi lain yang
belum digarap optimal perlu digali dan lebih
selama
ditingkatkan
pengelolaannya. Potensi-potensi dimaksud antaranya
b.
Minyak gas alam
c.
kondensat
d.
batubara
e.
kaolin
a.
:
potensi yang belum diproduksi 3'700 MSTB,
:
potensi yang belum diproduksi 2'410'607 BSCF' potensi yang belum diproduksi 11'737 MSTB,
:
potensi yang belum diproduksi 3,395 MT,
: :
potensi yang belum diproduksi l0 jutaton dll'
Dari segi potensi, daerah Musi Banyua-sin mempunyai kekaatan unfuk basis mengembangkan selrtor pertambangan dan penggalian ini sebagai perekonomian daerah, mengingat potensi tambang yang
dimiliki
cukup
besar.
Namrm kendala yang dihadapi berkaitan dengan potensi tersebut Untuk itu adalah keterbatasan sDM dan modal untuk mengelolanya.
pengembanganSDMdanmengundanginvestormenrpakansalahsafu alternatif yang mendesak untuk dilakukan saat ini'
II-
38
\ficana ttun\afl$rurn
ldagQ.a aoticng Kg6.
gluk'Ifl
2N5-2025
Dengan kondisi tersebut Peluang untuk pengembangan potensi ini masih cukup besar, mengingat kebutuhan energi dunia masih dominan berasal dari bahan tambang (migas, batubara)-
Sedangkan ancamanlya
dali aspek bisnis adalah cukup kecil
mengtngat belum optimalnya ponemrum energi pengganti kebutuhan masyarakat. Dan ancaman yang paling memungkinkan justru terkait dengan masalah kenrsakan lingkungan,
bai!
jika eksplorasinya tidak dilalnrkan
disamping potensi ini bersifat non renewable (ttdakdapat diperbarui). Sehubungan dengan itu makapengelolaan potensi tambang
dilakukan dengan lebih optimal melalui
l) 2)
dengan
ini kedepan
:
peningkatan eksplorasi dalam rangka meningkatkan produksi,
peningkatan eksploitasi
yang selalu memperhatikan
aspek
penrbangunan berkel anj utan,
3) 4)
peningkatan manfaat pertarnbangan dan nilai tambah, dan mengevaluasi aturan kebijakan yang tidak sesuai'
Semua upaya tersebut dilalolkar.r agar pengelolaan energl dan sumber
daya mineral tersebut mampu memberikan manfaat pada peningkatan kesej atrteraan masyarakat secara umum.
2.
Pertanian Subsektor perkebunan merupakan andalan dari sektor ini. Dengan daya dukung alarn dan luas areal 361.000 Ha (178.000 Ha perkebunan yang dikelola rakyat dan 183.000 Ha perkebunan swasta), maka subsektor ini kedepan akan menjadi andalan perekonomian daerah. Saat ini kontribusinya menempati posisi ke-4 terhadap perekonomian daerah dan cenderung terus meningkat.
Subsektor tanaman pangan merupakan subseltor kedua yang menjadi andalan sektor pertanian. Meskipun kontribusinya terhadap perekonomian daerah saat ini diposisi kelima rurmun mengingat sebagian besar penduduk
(diatas l57o) mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencatrariannya'
II- 39
rRglcaM AcflrSdn&dn Jarwig
aoniilg Kt6. ltuqa ,IE 2005-2025
dan potensi lahan seluas 265.310,67 h4 maka subsektor
ini cukup shategis
untuk terus dikembaDgkan. Potensi lahan untuk ekstensifikasi pertanian juga masih sangat memungkinkan didaerah Musi Banyuasin.
Subsektor kehutanan adalah potensi lain yang dapat menjadi andalan dari
H4
maka potensi alam ini
sangat mendukung unhrk pengembangan subsektor
ini di Musi Banyuasin.
sektor pertanian. Dengan luas lahan 440.306
Dan dalam rangka perlindungan dan konservasi surnberdaya alam, maka pengembangannya diarahkan dapat bersinergi dengan sektor industri dalam
rangka pengembangan hutan tanaman industi. Saat
ini
subsektor ini sudah
termasuk sektor basis.
Dengan potensi
di
atas, maka hal tersebut merupakan sisi lain hekuatan
daerah Musi Banyuasin untuk mengembangkan sektor pertanian sebagai basis perekonomian daerah.
Namun untuk mengoptimalkan pengelolaannya nampaknya keterbatasan SDM dan modal tetap menjadi kendala saat
faktor
ini. Selain itu
makin berkur-angnya areal pertanian akibat alih fungsi lahan yang terus meningkat. Oleh karena
itq
pengembangan SDM dan melibatkan pihak
swasta tetap menjadi alternatif kegiatan kedepan untuk dilalarkan.
Secara ekstemal pengembangan potensi pertanian
ini juga masih punya
pel.uang besar. Hal ini terkait dengan keb.utuhan masyarakat akan produk-
produk pertanian (pangan, sandang, papan) yang terus meningkat. Sehingga prospek untuk meujadi andalan perekonomian daerah masih sangat besar.
Dari segi oncoman sebenarnya tidak terlalu menghawatirkan, karena pasar
untuk komoditas pertanian masih cukup luas. Kalaupun ada mungkin terbatas pada hasil karet alam yang mengalami persaingan dari karet sintetis.
Ancaman yang lebih menghawatirkan justru jika pengelolaannya (terutama hutan) tidak profesional akan menimbulkan kerusakan lingkungan (erosi, banjir dll) yang akan membawa malapetakapada masyarakat itu sendiri. Dengan situasi dan potensi
di
atas maka kebijakan pengembangan sektor
pertanian dilakukan dengan ;
II- 40
*.incaru rhnqangnar tctgqA Qafintg K!6. 9l{6d
l)
pengembangan
qll
2H5-2025
luas areal padi tadah hujan' dan
pengoptimalan
pengembangan padi pasang surut,
2) pengembangan kelapa sawit ralqyat dengan pola kemitraan, 3) pengembangan dan peningkatan produksi tanaman karet, 4) memperbaiki sistem pengelolaan kawasan hutan dengan mening-katkan keterlibatan masyarakat secara langsung dalam pengelolaan hutan,
5) mengefektifkan sumberdaya yang tersedia dalain pengelolaan 6) peningkatan kemampuan SDM pertanian secara umum-
3.
hutan,
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Subsektor perdagangan menjadi andalan sektor yang satu ini. Meskipun bukan terrnasuk seklor basis, narnun perannya cukup besar dalam
menggerakkan roda perekonomian daerah. Subsektor melibatkan masyarakat keciUmenengah, dan hal
ini
cukup banyak
ini terlihat dari
besarnya
kontribusinya terhadap PDRB yang menempati posisi ke-2 setelah migas.
Posisi daerah Musi Banyrasin yang berada pada posisi sentral yang diapit oleh 3 kabupaten lain (Banyuasin, Muara Enim, dan Musi Rawas) dan berbatasan langsung dengan propinsi Jambi, merupakan kekuotan untuk mengembangkan sektor perdagangan ini kedepan.
Disisi lain aspek jalan dan akses transportasi yang terbatas merupakan kendala untuk mennanfaatkan posisi stategis tersebut, Oleh karena itu akses
jdan, jalur transportasi dan moda transportasi baru (alur KA dan pesawat udara) harus secepatnya diupayakan untuk dapat menangkap peluang tersebut.
Kondisi dan posisi daerah seperti di atas menjadi Peluang yang potensial
untuk pengembangan sektor perdagangan (termasuk hotel dan restoran) kedepan.
Terkait dengan hal tersebut tentu akan timbul ancamanjuga jika daerah
lain melakukan hal yang sama. Namun hal tersebut dapat diminimalisasi
bila hubungan antar
daerah dapat bersinergi dalam perdagangan dan
II- 4I
Qvttata
tentunya hal ini bisa lebih menguntungkan daerah Musi Banyuasin jika lebih awaUdulu rnempersiapkan diri.
Untuk itu arah kebijakan pembangunan sektor ini kedepan adalah dengan peningkatan kualitas dan kuantitas samna dan prasarana pendukung seperti
pffiff, pusat pertokoan,
sarana
julan
penghubung, transportasi dan
telekomunikasi.
4.
Industri
Dari sektor ini penekanannya lebih pada pengembangan subsektor industri tanpa migas. Subsektor ini punya potensi cukup prospeklif. Hal ini terlihat dari kontribusinya yang cukup signifikan terhadap PDRB (urutan ke-
3). Disamping itu nilai LQ-nya
cenderung terus meningkat, sehingga
diproyeksikan dapat menjadi sektor basis mulai tahun 2015. Dengan daya dukung alarn yang ada, merupakan kekuatan bagi daeratr
Musi Banyuasin untuk mengembangkan seldor industri, terutama industri kecil dan menengah. Karena itu industri yang punya peluang dikembangkan adalah industri yang berbasis pertanian dan hasil tambang, mengingat potensi pertanian dan tambang yang dimiliki cukup besar.
Terkait dengan hal tersebut, nampaknya kendala yang dihadapi adalah
rnasih terbatasnya tenaga terampil yang akan berkecimpung dan unhrk rnenangani usaha industri ini. Unhrk itu pengembangan SDM dan pernberian
insentif usaha merupakan salah satu alternatif yang merrdesak untuk dilakukan. Sedangkan dari sisi peluang, masih cukup terbuka untuk pengembangan
sektor ini, mengingat potensi pasar yang cukup luas, baik di dalarn daerah maupun daerah sekitamya
Dari segi oncamon terutama dari usaha sejenis, nampaknya tidak terlalu mengancam
jika
produknya dikemas dengan mutu dan disain yang khas
dengan orientasi pasar tidak terbatas didalam. daerah, tapi juga keluar (ekspor).
Atas dasar potensi yang ada" maka arah pengembangan sektor industri untuk jangka panjang adalah
:
n- 42
furcaru tPtnhngunan
l)
JangQg Aanjeng 1fu5.
Ltuk
tli
2N5_202j
mewujudkan iklirn usaha dan investasi yang sehat dan berdaya sairg.
2) mengembangkan industri yang berbasis pertanian (agroindusbi) dan banyak menyerap tenaga k"rjq seperti industi makanan dan minuman,
indushi pengolah hasil perikanan, industri karet dan barang karet dan lainnya
5.
Jasa-jasa
Untuk saat ini dari sektor jasa masih dominan pada subseltor jasa pemerintah. Sebagai stimulus pembangunan daerah, maka peran jasa pemerintah meski terus dipacu untuk masa-masa mendatang, baik dari kuantitas maupun kuatitas pelayanannya. Saat ini subsektor ini berada pada posisi ke-8 kontribusinya terhadap perekonomian daerah.
unhrk mendukung kegiatan pembangunan daerah, selain jasa sektor pemerintah' harus didukung pula pertumbuhan jasa sektor swasta. Dengan demikian kebutuhan-kebutuhan usaha jasa oleh masyarakat lebih mudah dapat diakses sehingga akan mendorong dan lebih mempercepat akselerasi pembangunan secara keseluruhan.
2'3'7
Potensi Sektor/Subsektor Strategis Selama 4 Periode (periode 5 Tahunan)
Dengan gambaran analisis potensi
di
atas, secara rinci prioritas
pengembangan sektor/subseli:tor tersebut dapat disusun untuk periode tatrunan sebagai berikut:
5 (ima)
Periode I (2005-2010)
Untuk lima tahun pertama, trrutan potensi sektor/sub-sektor yfrg diprediksi memberikan kontribusi yang cukup signifikan serta memberikan daya dorong bagi pertumbuhan sektor/sub sektor lainnya di Kabupaten Musi Banyuasin adalah:
1'
Pertambangan dan penggalian, khususnya pada subsektor minyak dan gas. Subsektor ini merupakan penyumbang terbesar terhadap pDRB, disamping
II-
43
qt rcsu {V*66rgrndt tang RF Oattiang Kgd rhid IfL 2mj-2n25
sebagai sektor basis. Sehingga sub
sektor ini memiliki potensi untuk rnenjadi
leading sektor dalam memacu tingkat pertumbuhan pembangunan Daeratr.
2.
Perdagangaru Hotel dan Restoran, khususnya untuk subsektor perdagangan.
Meskipun bukan sektor basis, namun punya peran besar dalam menggerakkan
roda perekonomian daerah dan banyak melibatkan
masyarakat
keciUmenengah. Ini terlihat dari kontribusinya terhadap PDRB diposisi kedua.
Untuk itu dalam periode lima tahun pertam4 sub sektor ini memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menjadi prioritas pembangunan di Musi Banyuasin
3. Industri
pengolatrarg khususnya pada subseliilor industri tanpa migas.
Potensinya cukup prospektif karena disamping kontribusinya signifikan terhadap PDRB (urutan ke-3),
jiga nilai basisnya
cenderung terus meningkat.
Untuk itu, sub seklor ini pun dapatmenjadi prioritas pembangunan yang dapat dikembangkan dalaqr lima tatrun pertama
4.
Subsektor perkebunan, dengan daya dukung alam Kabupaten Musi Banyuasin,
subsektor
ini
kedepan akan menjadi andalan. Saat
ini
sudatr mampu
menempati posisi ke-4 sumbangannya terhadap prekonomian daerah. Untuk
itu dalam lima tahun pertama, sub sektor ini dapat menjadi prioritas ke-empat yang dapat dikembaugkan oleh Daerah.
5.
Subsektor tanaman pmgm, dimana sebagian besar penduduk (diatas 15VO mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharianny4 maka subsektor
ini
akan menjadi stategis untuk terus dikernbangkan untuk memenuhi kebuffian masyarakat (posisi ke 5 sumbangannya terhadap perekonomian daerah).
6.
Subsektor kehutanan. Subsektor
ini
rnenempati posisi ke
6
sumbangannya
terhadap perekonomian daerah. Sr:b sektor kehutanan memiliki potensi yang sama dengan subsektor perkebunan dDan sangat potensial untuk bersinergi dengan sektor indushi dalam rangka pengembangan hutan tanaman iirdushi, dan subsektor
7.
ini termasuk sektor basis.
Sektor bangunan. Dengan posisi ke-7 dalam kontribusinya pada perekonomian daerah, seldor ini perlu terus dipacu untuk mendukung kegiatan pembangunan yang makin tumbuh pesat didaerah Musi Banyuasin.
il-
44
Rgncara
arn1dgwu|
ldtllf tudd|
ru6.
xL!fid'tl
m05-2025
8. Subsektor jasa pemedntah. Sebagai
stimulus pembangunan daerah, maka
peran jasa pemerintah meski terus dipacu untuk masa-masa mendatang, baik dari kuantitas maupun kualitas pelayanannya-
9.
Subsektor penggalian. Meski berada diposisi ke-9 kontribusiny4 subselitor ini punya daya dorong dan daya tarik terhadap sektor/subsektor lainnya, sehingga
perlu dipacu pengembangannya. 10. Sektor keuangan" sewa dan jasa perusahaan. Walaupun berada diposisi 10,
sektor ini pr.rnya peran sangat strategis untuk mendukung kelancaran roda pembanguran daerah. Jika arus lintas keuangan terganggu, maka cukup mempersulit gerak langkah pembangunan secara rrntun. Uhtuk itu sektor ini mutlak untuk dipacu pertumbuhannya. Selain sektor/subsektor tersebut diatas, sektor/subsektor lain bukan berarti
tidak
mendapat perhatian. Namun
untuk memacu
pertumbuhan
pembangunan/ekonomi secara aggregat (mengingat faktor multiplier effect-tya
yang luas), maka urutan prioritas tersebut perlu menjadi perhatian dalam rangka pembangunan di Musi Banyuasin sebagai acuan.
Periode
II
(2010-201$
Pada periode lima tahun kedua
ini, posisi
selilor/subsektor tidak banyak
berubah. Seperti posisi pertama sampai keenam tetap sama dengan pada periode I.
l.
Subsektor minyak dan gas.
2. Subsektorperdagangan. 3. Subsektor industri tanpa migas. Pada periode ini subsektor ini sudatr menjadi sektor basis.
4. Subsektorperkebunan. 5. Subsektortanaman pangan. 6. Subsektorkehutanan. 7. Subsektor penggalian. Karena pertumbuhannya
yang cukup pesat subse}:tor ini
meningkat kontribusinya terhadap PDRB dari posisi ke-9 menjadi ke-7, dan posisi ini tetap sarnpai akhir masa perencanaan (2025).
8.
Subselrror jasa pemerintah.
II-
45
qgncnu
QentSanIrozrrt
g.
taqQg
wlAg,<96'4u&
qi
2m5-2025
Sektor bangrrnan. pada periode
II ini sedikit menuruR
lajunya" dan tergeser
ke-9' oleh subsehor penggalian, sehingga berada diposisi 10. Sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan'
Periode
Itr (20112020)
posisi Untuk periode lima tahun ke-III, 'perkembangan dan
setiap
terjadi perubatran posisi pada sektor/subselctor juga tidak jauh be,rbeda. Hanya sampai ke-8 tetap szlma dengan urutan 9 dan 10, sedangkan untuk urutan pertama pada periode
l. 2. 3. 4. 5. 6. . 8. 9. 7
II.
Subsektor minYak dan gas' Subsektor Perdagangan. Subsektor industri tanpa migas' SubsektorPerkebunan.
Subseltor tanaman Pangan' SubseltorkehutananSubselctor Penggalian. Subsektor jasa Pemerintah'
periode ini sektor ini Sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan. Pada 9 dali mengalami pertumbuhan lebih baik, sehingga berada diposisi sebelumnYa Posisi 10.
10.
Seltor bangunan. sektor ini terus melemah pada periode
ini' Karenanya
berada Pada Posisi terakhir.
Periode
IV ( 2020-2025 )
pada periode terakhir
perencanaan, perkembangan
dan posisi
perubatran 'posisi seltor/subsektor terlihat lebih konstan. Karena tidak terjadi ini : dari periode sebelumnya (periode III), sebagaimana terlihat berikut Subsektor minyak dan gas. Subsektor perdagan gan. Subsel:tor industri tanPa migas. Subsektor pcrkebunan, Subsektor tanaman II.46
fureatu ad^knPndn
laUfu e6,id'4 K96'hfu
qf,. 2m5'2025
6. 7. 8. g.
Subseltorkehutanan'
10.
Sektor bangunan'
SubsektorPenggalian' Subsektor jasa Pemerintah' Sektor keuangau sewa dan jasaperusahaan'
ranking PDRB Se}ilor/Sub Informasi selengkapnya tentang posisi basis dan dalam Periode Perencanaan 2005sektor Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin
2025addahsebagaimanaterlihatdalamtabe|2.24dai2.25.
Petapotensisrrmberdayaalammasing-masing.wilaya}rkecamatandi KabupatenMusiBanyuasindapatdilihatpadagarrbar2.Tterlampir.
posisi dan Perke-ff#l3tib-sektor Ekonomi KabuPaten Musi BanYuasin
Sektor
No I
2
Kriteria Basis
Trend Kontribusi
Trend
Naik
Turun
LO
Pertanian
Non basis
a.Tanaman Pangan
Non basls
5
Naik
Konstan
Non basls
4
Naik
Turun
b.Perkebunan c.Peternakan
Non basis
l3
Konstan
Turun
d.Kehutanan
Basis
6
Turun
Turun
e.Perikanan
uulsls
ll
Turun
Naik
Pertambangan&Penggl
Basis
Naik
Naik
I
Naik
Turun
,l
Naik
Iurun
Turun
Turun
J
Tuntn
Naik
t7
Naik
Naik
a.
Basis
Migas
b. Non Migas c. Penggalian 3
Ranking PDRB
Industri Pengolahan
Basis
Non
Dasls
a.lndustri Migas
ffiaustri 4
tanPa Migas
ListrihGas,Air Bersih
t
asls
Non basis
tl-
47
qowu
ecn*ongnar laryf,g aanltg Ksf!. ,lltn 'IfL 2N5-2025
No Sektor
Kriteria
Ranking
Trend
Trend
Basis
PDRB
Kontribusi
LQ
Basis
l0
Turun
Naik
Turun
Turun
5
Bangunan
6
Perd agan ganrHotel,Rest
Non basis
a.Perdagangan
Non basis
2
Turun
Turun
c.Restoran
Non basis
l5
Konstan
Turun
Pengangkutan&Komksi
Non basis
Naik
Turun
a.Angkutan
Non basis
l4
Naik
Naik
b.Komunikasi
Non basis
l6
Konstan
Turun
Basis
9
Turun
Turun
Turun
Konstan
b.Hotel
7
8
Keuan ga nrSewar"IasaPrush
9
Jasa-jasa
Non basis
a.Pemerintah
Non basis
I
Tunm
Naik
b.Swasta
Non basis
t2
Konstan
Konstan
PDRB dgn MIGAS Sumber: Hasil Analisis
Tabel2.25 Prioritas Pengembangan Sektor/Sub Sektor Kabupaten Musi Banyuasin dalam Periode Pembangunan 200$2025 Prioritas Pertama Kedua
Ketiga
Keempat Kelima
2005 -2010
2010 - 2015
Sub SektorMinyak & Gas Sub Sektor Perdagangan
Sub Sektor Minyak & Gas Sub Sektor Perdagangan
SubSektor industri tanpa migas.
SubSektor industi tanpa migas.
Subse}Ior perkebunan
Subsektor perkebunan
Subsektor tanaman
Subsektor tanaman
pangan
Pangan
Subsektor kehutanan
Subsektor kehutanan
2015-2020
2020-2025
Sub Sektor
Sub Sellor
Minyak & Gas
Minvak & Gas
Sub Sektor Perdaeangan
Sub Sektor Perdasanean
SubSektor industri tanpa mieas. Subsektor oerkebunan Subsektor tanaman
SubSeklor industri tanpa migas.
Subsektor Derkebunan
Subsektor tanaman pangan
Dangan
Keenam
Ketujuh
Seklor bang'rnan
Subsellor Denssalian
Kedelapan Kesembilan
Subsektorjasa pemerintah Subsektor penggalian
Subseklorjasa pemerintah Sektor bangunan
Subsektor kehutanan Subsektor penggalian Subsektorjasa pemerintah Selrtor
keuangan, sewa dan jasa
Subseklor kehutanan
Subsektor oenegalian Subsclrtor jasa oemerintah Sektor keuangan, g9s,.6 tlan jasa perusahaan
perusahaan
Kesepuluh
Sumber:
Sektor keuangan, sewa dan jasa
Sektor keuangan,
perusahaan
Derusahaan
sewa dan jasa
Analisis, 2005
II- 48
Sektor bangunan
qincond ,fuil*dngtiafl langRft Aarfulg
Kfi. *tu6a
.IfL 2N5-2025
2.4
ASPEK SARANA DAI\[ PRASARANA
2.4.1
Sarana Sosial Ekonomi
1.
Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang ada 2005 yaitu
a.
di
Kabupaten Musi Banyasin pada tahun
:
Tarnan Kanak-Kanak
Cf$ yang terdiri dari I unit TK Negeri dan 38 unit
TK Swasta;
b.
Sekolah Dasar (SD) terdiri dari 416 unit SD Negeri, 16 unit SD Swasta, 2 unit MI Negeri dan24 unit
c. d.
MI Swasta;
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) terdiri dari
I unit SDLB Negeri;
Sekolah Menengah Pertama (SNP) terdiri dari 45 unit SMP Negeri, I I
unit SMP Terbuka 29 unit SMP Swast4 4 unit MTs Negeri dan 33 unit MTs Swasta;
e.
Sekolah Menengah Atas (SMA) terdiri dad
ll
unit SMA Negeri dan 15
unit SMA Swasta, I unit Madrasah Aliyah Negeri dan 13 unit Madrasah Aliyah Swasta;
f.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdiri dari 3 unit SMK Negeri dan 2 unit SMK Swasta;
Berdasarkan data dari Diknas Kab. Muba
kondisi
sarrma pendidikan
tahun 2005 menunjukkan peningkatan dimana pada tahun 2002 untuk SDN berjumlah 413 unit, SMPN 34 unit, SMAN 7 unit" SMKN 2 unit. Walaupun secara kuantitas meningkat
, namun Untuk saat ini kalau ditinjau dari
penyebarannya, terlihat ketidakseimbangan pelayanan sarana pendidikan antara kawasan perkotaan dengan perdesaan, dan antara kawasan perdesaan dengan perdesaan lain yang terpencil.
Berdasarkan hal tersebut, tantangan yang dihadapi dalam pembangunan sarana
pendidikan ke depan adalatr;
a.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan pada semua jenjang pendidikan.
il-
49
qgntatu eeniaagnan tanglg Qdr$ng Kg6. %ufu 'IfL 20o5-2025
b.
Meningkatkan pelayanan dan ketersediaan saftIna pendidikan disemua wilayah terrrasuk daerah terpencil, sehingga masyarakat pedesaan tidak selalu ke kota untuk menempuh pendidikan yang diinginkannya.
Mendorong peftm s*'asta dalam penyelenggaraan pendidikan, terutama pendidikan berbasis keagarnaan dan kejuruan/ keterampilan.
2.
Sarana Kesehatan Sarana kesehatan yang tersedia
di
Kabupaten Musi Banyuasin tatrun
2005 terdiri dari Puskesmas Ralvat Inap berjumlah 6 rmiq Puskesmas Non Rawat krap berjumlah 14 unit, Puskesmas Pembantu 93 unit dan Poliklinik Desa berjumlah
l4l
unit.
Ketidakseimbangan pelayanan sarana kesehatan dapat terlihat dari rasio tenaga
medis yang menunjukkan penduduk yang dilayani relatif rendah persebaran saftma yang tidak merata. Hal
serta
ini terlihat dari sikap prilaku hidup
sehat masyarakat yang masih belum menjangkau semua desa (35% KK). Disamping itu juga angka tingkat kematian bay, yang masih cukup tinggi yaitu 12 orang perseribu kelahiran, angka kematian balita yaitu 30 orang perseribu dan aogka kematian ibu yaitu 243 orangperseratusribu. Berdasarkan hal tersebut tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan deraj at kesehatan masyarakat adalah;
'a.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat.
b.
Meningkatkan pelayanan dan ketersediaan obat-obatan pada semua Puskesmas termasuk di daerah terpencil, sehingga masyarakat pedesaan mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
c.
Meningkatkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat dalam rangka mendorong prilaku hidup sehat, sehingga perilaku ini akan menjadi pola
hidup sehari-hari bagi semua masyarakat.
r-
50
figncana
3.
SaranaPerdagangan Ketersediaan sarana perdagangan dan
jasa masih sangat terbatas,
ketersediaan pelayanan sarana perekonomian berupa pasar lingkungan dan pasar regional banr melayani wilayah Kecamatan Sekayu dan Sungai
Tantangan pembangunan sektor perdagangan kedepan adalah
a-
Lilin.
:
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendukung seperti pasar, pusat pertokoan, saranajalan penghubung, transportasi dan
telekomunikasi pada semua wilayah Musi Banyuasin.
b.
Mendorong peran serta swasta dalam berinvestasi pada bidang usaha perdagangan.
2.4.2 Prasarana Wilayah 1. Air Bersih PDAM Pelayanan air bersih
di
Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2006 belum
seluruh wilayah dapat terlayani. Dari 218 desa/I(elurahan yang ada, bara 147 desa/kelurahan atau 67,43 Yo ymg dapat terlayani air bersih, sedangkan sisanya sebanyak 71 desa/kelurahan atatr32,57 % belum dapat terlayani air bersih
PDAM.
Disisi lain potensi sumber air bersih cukup tersedia, seperti di Kecamatan Sanga Desa dengan debit sebesar sebesar 5
3 lt/det, Kecamatan Babat Toman dengan debit
ltldet, Kecamatan Sekayu sebesar dengan debit 35 lt/det, dan Kecamatan
Bayung Lencir dengan debit sebesar
4 lt/det. Potensi ini perlu dimanfaatkan
seoptimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan akan air bersih
di
wilayatr
Kabupaten Musi Banyuasin.
Selain
itq
potensi sumber air bersih juga dapat memanfaatkan potensi dari
sungai-sungai yang ada seperti Sungai Musi yang memiliki debit rata-ruta 763 m3/detik, Sungai Lalan dengan debit rata-rata 301,2 m3/detik, Sungai Calik 227,6 m3/detik, dan Sungi Banyuasin yang memiliki debit rata-rata 513 m3/detik.
Sehubungan dengan kondisi dan potensi tersebut, maka pembangunan pelayanan air bersih adalah i
II- 5I
tantangan
qfica,,a
turilaqlts,
qf' ma'2025 ldrg{g aa\fu,,g K96''tu6a
a.MeningkatkanpelayananPDAMsehinggamampumenjangkausemrurdesa di wilaYatr Musi BanYuasin'
mendorong pertumbuhan Meningkatkan kualitas pelayanan sehingga akan
b.
jumlahpelangganbarudisetiapdesayangsudahmemilikijaringan. peningkatan pelayanan Meningkatkan kualitas sDM PDAM dalam upaya pada masyarakat dan peningkatan kinerja perusatraan'
c.
2.
Ketenagalistrikan
Banyuasin yang sudah Apabila dilihat dari jumlah desa di Kabupaten Musi tingkat pelayanan distribusi energi terlayani lisfrik sampai 2005, dapat dikatakan dari totat desa yang ada' listrik yang dikelola PT. PLN zudah mencapai 73,8gyo sudatr terlayani sedangkan Dari data yang ada, sebanyak 150 desa/Kelurahan sisanya sebanyak 53 desa belum terlayani'
TingkatpertumbuhanpelayananlistrikmasukdesadikabupatenMusi
36,36yopertatrun. oleh karena itu Banyuasin memang cukup tiogg,, yaitu rata.rata perencaftun (2005-2010) diharapakan paling lambat selama 5 tahrrn pertama masa
jaringan listrik' Hal ini tidak sulit untuk semua desa sudah dapat terlayani oleh tiap tahun adalah cukup realistis untuk dicapai karena target minimal 10 desa dicapai. ke depan adalah Tantangan pembangunan ketenagalistrikan
a.
:
untuk menjamin Pemulihan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik sehingga mampu menjangkau ketersediaan tenaga listik serta keandalanny4 paling lambat pada akhir tahun semur desa diwilayahMusi Banyuasin, 2010-
b.
akan mendorong pertumbrfian Meningkatkan kualitas pelayanan sehingga
jumlahpelangganbanrdisetiapdesayangsudahmemilikijaringan.
c.
dengan mendorong Peningkatan kemampuan industri ketenagalistrikan
peningkatankualitasSDMdalamupayapelayananpadamasyarakatdan penin gkatan kinerj a Perusahaan
tr-
52
furu:aru
llbilongtmn Jaryftq aanjaq Kt6.
*lfitalL
2w.t-2a25
wilayah baik dari maupun ke Kabupaten Musi Banyrasin dilalcukan melalui kedua prasarana transportasi tersebut.
a) Transportasi Darat Sebagai daerah yang dilalui jaringan jalan regional, Kabupaten Musi
Banyuasin punya posisi cgkup shategis untuk dikembangkanPengembangan wilayah dan ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin dapat dilalcukan salah sahrnya dengan meningkatkan jaringan jalan yang ada dan membangun jaringan jalan baru untuk membuka daerah-daerah terisolir yang
memiliki potensi sumberdaya alam melimpahDalam kaitannya dengan pengembangan Kabupaten Musi Banyuasin, maka sistem transportasi wilayah perlu lebih difokuskan pada sistem transportasi darat. Hal
ini
disebabkan cukup tingginya tingkat pergerakan
yang terjadi dalam wilayah maupun antar wilayalU juga transportasi darat merupakan salah satu penunjang kelancaran kegiatan transportasi lainnya (sungai), yaitu dalam kaitannya dengan pergerakan dari dan ke pelabuhan. Peranan transportasi darat
di Kabupaten Musi Banyuasin sangat penting
peranannya dalam mempengaruhi perkembangannya. Pergerakan penduduk dengan berbagai aktivitas dilayani oleh ketersediaan przsarana dan sarana transportasi darat.
Urnumnya pergerakan yang dilalarkan oleh penduduk
di dalam wilayah
Kabupaten Musi Banyuasin dengan menggunakan moda transportasi darat adalalr dengan pola pergerakan based activity yaitu pergerakan dari tempat tinggal menuju tempat kerja atau sekolah. Secara umum moda angkutan yang
digunakan lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua mauprrn roda empat. Pola pergerakan yang tinggr terjadi pada kawasan pusat kota dengan kegiatan utama adalah perdagangan dan jasa. Sedangkan pola pergerakan antar wilayah dari dan menuju Kabupaten
Musi Banyuasin dicirikan oleh pergerakan regional antara Palembang dan Sekayu
-
Sekayu
Betung yang terhubung dengan ruas jalan negara
(lintas Sumatera Bagian Timur).
II-
54
qtncann Qun66n$EBntangQ{ (Padd'q KF6'
ltth'IlL
2N5-2025
1. Prasarana Jarlngan
Jalan
Kab- Muba pada tahun Berdasarkan data pada Dinas PU Bina Marga jafingan jalan di Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dali 147'6 km 2004
dan 950 julan negara, 189,0 hn jalan propinsi, 926,5 km jalan kabupaten' km baih 20 Yo atau km jalan desa. Kondisi jalan tersebut 15 9/o atau 139
185,3kmsedang,25Voatau23l,6kmrusakdan40%rusakberat' permasalahan yang dihadapi dalam penanganan
jalan
di
wilayah
Kabupaten Musi BanYuasin adalatr :
t /
Sarana dan prasarana yang hrrang memadai'
Kondisi topografi Kabupaten Musi Banyuasin yang sebagian besar beruPa rawa-rawa,
{
terus menenE, Terjadinya bencana alam banjir dan hujan yang
/
di Seringnya overload akibat aktivitas pembangunan/perusahaan
kabupaten Musi BanYrasin.
Permasalahan menjadi tantangan
ke
depan dalam meningkatkan
penanganan jalan di wilayatr Kabupaten Musi Banyuasin'
2. Sistem Moda Kendaraan dali Moda angkutan darat di Kabupaten Musi Banyuasin terdiri mobil kendaraan bermotor yang dapat diklasifikasikan sebagai jenisnya, maka jenis truk p€numpang, mobil bus, dan truk. Dilihat dari
danpickupbukanumrrmmerupakanjeniskendaraanpalingbanyak.
jumlah kendaraan Perkembangan dari tahun 2003-2004, menunjukan bus umum, bus yang ada mengalami kenaikan sebesar 27,16 %. Kecuali kendaraan tak umum dan pick up umum yang mengalami penurunalL
jenis lainnya mengalami kenaikan' Musi Jenis sarana penunjang yang tedapat di wilayah Kabupaten jenis fasilitas yaitu dapat diklasifftasikan menjadi beberapa Banyuasin
rambu'traffic terminal, tempat parkir kendaraan, rambu lalu lintas dan di umumn Sarana
qrnaru Mt|arqw@ I qfrg @Fng K96''ltfu
tifr-
2NYmu
jalan negara atau jalan propinsi dan Kota ibukota kecamatan yang dilalui SekaYu.
3. Anglartan Umum
PerananangkutanumumdiKabupatenMusiBanyuasinsangat membantukelancararrpergerakandidalamkotadanantarkota.Untrrk jenis kendaraan yang membantu kerancaran di dalam kota maka
digunakanpendudukadalahkendaraanbermotor,yangterdiridali kendaraan mempunyai angkutan penumpang dan motor. Masing-masing
karakteristik dan pelayanan yang berbeda'
Sedangkan
untuk pergerakan dari dan menuju Kabupaten Musi
melayani trayek Banyuasin dilayani oleh moda angtnrtan bus diantaranya penduduk dari sekayu ke sekayu Palembang. Selain itu, pergerakan moda anglortan jenis bus Sungai Lilin dan Bayung Lencir dilayani oleh
-
danumumnyaperpindatranmodaangkutanterjadidikotaBetung. Banyuasin dilayani Hubungan antar wilayah di dalam Kabupaten Musi kota moda angkutan umum perdesaan yang menghubungkan
oleh
Sekayu dengan kota-kota kecamatan lainnya'
4. Terminal yang terdapat di selain jaringan jalan, prasarana transportasi lain terminal angkutan Kabupaten Musi Banyuasin adalah terminal dan sub beberapa darat. untuk keperluan dalam kota dan antar kota terdapat
terminal, antara lain Te'rminal Sekayu, Terminal Sungai
Lilin
dan
Terminal BaYung Lencirpada Kondisi sub.sub temrinal yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin fungsi terminal pada saat ini dapat dikatakan cukup layak sebagaimana
umunnya, dalam hal ini meliPuti
II.56
:
q3ra
rLr {Vwfuf,guttdn
lcng|F
Nt6t'IfL 2a{t5-206
lahan yang Lokasi sub terminal yang tidak sesuai dengan fungsi
-
adadisekitarnya'sehinggasirkulasiangkutanrrmrrmyangakan menghambat memasuki dan keluar dari terminal tersebut dapat
lajukendaraanyangmelintasruasjalanyangberpotongandengan jatan dan keluar terminal. Hal ini terlihat pada sub
masuk
Terminal Sungai Lilin.
itu Terkait dengan kondisi di atas adalah fungsi dari sub terminal
-
sendiriyanghanyabersifatterminalsementara(darurat)yang padahal digrrnakan sebagai tempat sirkulasi angkutan umum fungsifungsilahansebenarnyaadalatrsebagaipusatperdagangan dan jasa (Pasar dan Pertokoan)'
untuk meningkatkan aksesibilitas antar bagiar-r wilayah di Kabupaten Musi Banyuasin, maka tantangan dalam pengembangan dan pembangunan transportasi darat adalah;
a.Meningkatkanfungsidanperanannyauntukmenunjangperwujudan stnrktur tata ruang wilayah yang diinginkan'
b.
melalui Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kepada masyarakat penyediaan pelayanan angkutan perintis pada daerah terpencil.
c. Meningkatkan
kelancaran pelayanan angkutan jalan secara terpadrt
lalu melalui, 1) penataan sistem jaringan dan terminal, 2) manajemen jaringan lintas terutama yang terkait dengan retibusi jalan, penataan dan
ijin trayek, 3) kerjasama antara lembaga pemerintah
(antar
kabupaten dan dengan ProPinsi).
d.
pusat-pusat Peningkatan firngsi ruas jalan yang terkait dengan hirarki pelayanan di pelayanan untuk mempertinggi aksesibilitas antar pusat Utara dan Selatan kabuPaten.
e.Mengembangkantransportasiyangberkelanjutanterutama yang terpadu transportasi umum yang masal, terjangkau dan efisien pengembangan wilayah' Untuk itu pengembangan dan dengan
mengintensifkan
II.
57
qtncav acnkngtttdn lang[gt aaniong
f.
K95. ,b6a'1fr" 2N5-2025
direalisasi, transportasi udara kedepan adalah suatu kebutuhan 151tuk yang menghubungkan Sekayu dengan kota lainnya'
b) TransportasiSungai Mengingat potensi sungai yang cukup besar dan terbatasnya Prasarana KabupatenMusi maupun saxana perhubungan darat, maka sungai-sungai di memegang peranan penting sebagai prasarana perhubungar5
Banyuasin
dali daerah khususnya dalam upaya memenuhi pelayanan' ang!
1. Prasarana
TransPortasi Sungai
dimanfaatkan Sungai di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin yang dapat Musi, Sungai sebagai prasaftma transportasi/pethubungan adalah Sungai
supat' Batanghari Leko, Sungai Lalan, sungai Dawas, dan Sungai
2.
Sarana TransPortasi Sungai
di Jenis angkutan sungai yang digunakan sebagai sarana perhubungan wilayah Kabupaten Musi Banyuasin sebagian besar berupa kapal motor yang mempunyai kapasitas culup besar, selain itu muatan yang diangku sebagian besar berupa muatan manusia dan hasil pertaniar/perkebunan' pada Jumlah kendaraan angkutan sungai di Kabupaten Musi Banyuasin tatrun 2005 berjumlah-kurang lebih 464 buah' pergerakan Transportasi sungai masih merupakan aspek penting dalam dengan penduduk,, khususnya dalam menghubunglan wilayah kota daerahdaerah hinterlandnYa. Saat
ini
dermaga sgngai yang melayani keluar masuk kapal di Kabupaten
Musi Banyuasin antaranya Dermaga Sekayq SatkerAlnit Pengawasan Lalu-Lintas Angkutan S'ungai dan Danau (IIPLLASD) Karang Agung' UPLLASDSrrngaiLilin,danUPLLSDKepahyang.Mengingatperart
.
pentingnya sungai dalam penyebaran penduduk, maka diperlukan usaha peningkatan kondisi safiura dan prasarana yang ada
II-
58
RffaruenianpdottiaUfuQdioAXti.uoArt
r***u t
Dengan mengacu pada potensi sungai yang ada di wilayah Kabupaten
Musi Banyuasin maka tantangan pengembangan hansportasi sungai ke depan adalah:
L
Mengembangkan aksesibilitas pelayanan angkutan sungai terutarna bagr daerah pedalaman yang terbatas transportasi daratnya
b.
Memperbaiki keselamatan dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana angkutan sungai.
c.
Mendorong peran serta pemda
dan swasta dalarrt
penyelenggaraan angkutan sungai yang efektif dan efisien.
2.5. TA}TTAIIGAN
1. Dalam 20 (dua puluh) tatrun
mendatang Kabupaten
Musi
Banyuasin
menghadapi tantangan jumlah penduduk yang makin besar, diperkirakan
jumlah penduduk Kabupaten Musi Banyuasin
di
tahun 2025 berjumlalt
769.l3ljiwa. Sejalan dengan itu pengendalian kuantitas dan laju pertumbuhan penting diperhatikan agar terjadinya penduduk yang tumbuh seimbang dimana penduduk usia produltif lebih besar daripada penduduk usia non produktif. Tantangan
ini juga perlu dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan
kualitas SDM, daya saing, dan kesejahteraan masyarakat, guna menuju Kabupaten Muba yang lebih mandiri.
2.
Indeks Pembangunan Manusia sebagai indikator kemajuan masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin 68,7 cukup baik kabupaten lain di Sumatera Selatan. Hal
ini
(
Urutan ke-5) dibandingkan
sudah menunjukkan upaya yang
maksimal Kabupaten Musi Banyuasin untuk meningkatkan kualitas |DM. Namun 20 puluh tahun kedepan pembangunan pendidikan dan kesehatan
memiliki peranan yang sangat penting. Dibidang kesehatan
ht*gat
pembangunan yang dihadapi meningkatkan akses pelayanan kesehatan
disemua wilayah dan semua tingkatan 'ekonomi masyarakat terutama masyarakat miskin; meningkatkan peyebaran tenaga kesehatan; meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan.
II.
59
qtnund @itkngdrd
lc'AflPd'rnv KtL' tw'ilk'rL
Sementara
itu
2m5'2o25
pendidikan adalah tantangan yang dihadapi bidang
meningfuatkanpelayananpendidikanyangberkualitas'berdayasaingglobal; buta menurunkan jumlah penduduk meninglcatkan manajemen pendidikan ;
bidang pendidikan sehingga aksara, meningkatkan partisipasi dalam menrrrunkankesenjangantingkatpendidikanmasyarakatantaramasyarakat mampudantakmampu,perkotaandanperdesaan,daerahmajudantertinggal, pihak swasta dalam penyelen ggaraan serta antar jenis kelamin. Mendorong dan ketrampilan' Kemajuan bidang pendidikan berbasis keagamaan, kejunran diberbagai bidang pembangunan pendidikan harus diiringi kemajuan teknologi menjadi Kabupaten yang terdepan' Kabupaten Musi Banyuasin agar tetap
3.Tantanganbidangpembangunanperempru'ndananakadalahmening[atkan kualitasdanperarrperempuandiberbagaibidangpembangunan,menurunkan tindakkekerasarr,eksploiusidandislrriminasiterhadapperemprumdananak.
Sementaraltu,tantangandibidangpemudadanola}rragaadala}t mengoptimalkanpartisipasipemudadanprestasiolahragabaiktinglat regional, nasional dan internasional'
4.PembangunanekonomiKabupatenMusiBanyuasinmenujuekonomiyang
masyarakat yang lebih merata dan tangguh untuk meningkatkan kesejahteraan
berkualitas
zo tatrun kedepan. untuk itu
tantangan kedepan adalatt
yang cukup meningkatkan pertumbuhan ekonomi
tingg, berkualitas'
dan
berkelanjutansertaberdayasainguntukmewujudkankesejahteraandan
mengurangiketertinggalanuntukmenjadidaerahyangpalingmajudi Sumatera Bagtan Selatan' ang!
5. untuk
berpendidikansetingkatSMPdansMUyangterampil'sehingga perekonomiandimasadepanakanmampumenyediakantambahanlapangan
kerjayanglayak.Selainitukemarrrpuanmengembangkanpotensikabupaten kemandirian dan Musi Banyuasin terus ditingfutkan untuk terwujudnya ekonomiyangberdayasaingsehinggamengurangiketergantunganekonomi peran BUMD dan kelembagaai ekonomi dari luar dan semakin meningkatnya II.60
*n@a
ffinoDgi
latqQgr <Pafiaq
Kl6'lufu 'rrl 2N5-n25
lainnya ( koperasi dan UMKM) dalam meningkatkan
perekonomian dan
kemandirian daerah
6.
kemiskinan dengan pemenutran Tantangan dalam pemecahan perrrasalahan Upaya yang telah kebutuhan dasar masyarakat perlu lebih ditingkatkan' pendidikan, kesehatan, dan penyediaan dilakukan pemerintah saat ini dibidang yang kuat dalam meningkatkan kualitas
infrastruktur menjadi dasar
hanrs lebih berpihak pada masyarakat miskin. Perencanaan dan penganggaran
masyarakatmiskin,peningkatansinergidankoordinasikebijakanpemerintah
dalampenganggulangankemiskinarudanmeninglatkankeberdayaan pemahaman bahwa mereka dapat masyarakat itu sendiri untuk mendapatkan guna menghasilkan sentra kegiatan mengembangkan potensi yang dimiliki ekonomi.
II- 6I
Rwstd tunfurrPnan
Jangftg Qoni'ng
K!6'
2m5-202-r
'hufu'IL
BAB
III
VI$ DAII MISI PEMBAI{GUNAN KABIIPATEN MUSI BAI\TYTJASIN TAHT]I\I 2005'2025
3.1
VISI DAERAII KABI]PATEN MUSI BAI{YUASIN
Daera}rperlumemilikisebuahvisisebagairefleksidariselunrhharapan kepentingan di daerah' Dengan visi
pemangku dan keinginan bersarna dari seluruh
makaSemrurkemampuandanpotensiyangdimilikiKabupatenMusiBanyuasin tebih jauh pencapaian tujuan tersebut' Bahkan akan dioptimalkan dalam uPaya dari
itu,
aktivitas dan pelaksanaan pembangunan sebagai konsekuensinya seluruh
puluh tahun mendatang, baik oleh dua dalam diselenggarakan akan yang di Kabupaten Musi Banyuasin hants mauprrn swasta dan masyarakat pemerinta}r,
disinergikan untuk pencapain visi daerah'
dari
kristalisasi perumusan visi daeratr Kabupaten Musi Banyuasin merupakan pemangku kepentingan di daeratt keinginan masyarakat dan seluruh
KabupatenMusiBanyuasinsekaligusmenjadiamanahyangharusdirealisasikan kebijakan' program dan kegiatan daerah' oleh pemerintah daerah melalui sejumlatr strategi yang jelas' juga mampu selain memberikan arah dan focus
visi
daerah
orientasi pembangunan' sehingga memiliki menjadi perekat seluruh komponen
masadepan,mampumenumbrrlrkankomitnen,danmampumenjamin kesinambungan kepemimpinan daerah'
Perumusanvisiinisejalandenganvisipembangunannasionalrrntuk menujulndonesiayangMandiri,MajrlAdil,danMakmrrrjugaselarasdengan ini, yang berkembang pada tatanan penyelenggaraan pemerintahan saat tuntutan
globalyaitupembaharuanpemerintahan.(reiroentinggovernment). dituntut peran pemerintatt Dalam pembaharuan pemerintahan tersebut' ahli bertanggung jawab (Accountabiliry)' untuk lebih terbuk a ( transparency),
padabidangnya@rofessional)dalampenyelenggarannpelayananpublic(public service). satu model pembangunan Selain itu, PBB (2005) telahmerekomendasikan " yaitu " Miillenium development goals (MDG) ' abad millennium melalui konsep III-1
qlncall4 Qrnfunt1 rrd
2m5-m25 ldg|e aa'fr'q rGL''\ufu 4L
satuh{uanpembangunanbersama(dunia)dalarrrmenciptakankesejahteraan
masyamkatglobal,mulaidaripeningkatankemarrpuanekonomi,ketahanan kepaila pengafustamaan kesehatan, permukiman sampai pangan" pendidikan,
gender,danterciptanyakeadilandankesetaraanbaglseluruhrakyatdunia.
KondisisepertiinisedangdiusahakandalampembangunanKabupaten
MusiBanyuasinmelaluipemerintatranyangdigerakkanolehvisisehingga masyarakatmemperolehmanfaatpemerataanpembangunandanhasil.hasilnya
Dantentr:itujuanterciptarryaSuafutatananekonomiyangmajuyangsejalan komifinen masyarakat akan selalu menjadi dengan pencapaian kesejahteraan
bersamaseluruhkelompokpemangkukepentingandiMusiBanytrasin. untuk maka visi daerah Musi Banyuasin Berdasarkan hal tersebut diatas, yaitu ; ditopang tiga pilar utama (zozs)akan mendatang tahun puluh dua o Pertama, kemaiuan Pembangunan; o Kedua o
masyurakat; kemanilirian dan keseiahteraan
adil'iuiur dan bercih' Danpilat ketiga, pemerintahanyang
Sesuaidenganuraiandiatas,makavisidaerahKabupatenMusiBanyuasinadalah:
,,MUBAMAJU,MANDIRI,DANSEJAHTERA2O2S" Penjelasan dari
visi Kabupaten Musi Banyuasin
:
l.MusiBanyrasinyangmaju,artinyapembangunanMusiBanyuasinmerupakan Sumatera Bagian Selatan' paling maju dan terdepan di kawasan
2.MusiBanyuasinyangmandiri,artinyapembangunandiMusiBanyuasinyang bertumpupadakemamprumsendiri,untukmembangunkemandirianmutlak berdaya saing menjadi kunci Kemampuan harus dibangun kemajuan ekonomi' untuk mencapai kemajuan dan kemandirian'
S.MusiBanyuasinyangsejahtera,artinyatercapainyapeningkatanlualitas kehidrrpanmasyarakatMusiBanyuasinyangmeratapadasemuaaspek
m-2
Aqwru tPcnhtgwvn ld9f7 eo#,g Ktf- ilufu 'IL
2a05'2025
Banyuasin yang maju' mandfui dan sejahteru 2025' jujur, dan bersih harus didukung oleh penyelenggaraan pemerintahan yang adil'
4. untuk mendukulg Musi
serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme'
Visi
tingkat pembangunan harus dapat diukur unttrk dapat mengetafuui
$ultu daerafu kemajuan, kemandirian dan kesejalrteraan yang ingln dicapai berbagai Tingkat kemajuan Kabupaten Musi Banyuasin dinilai berdasarkan diukur dali kualitas ukuran. Ditinjau dati indikator sosial , kemajuan daerah sumber daya sumber daya manusia. Suatu daerah dikatakan maju apabila
manusianya memiliki kualitas pendidikan yang
tinggi, berakhlak
dan
Tingginya kualitas pendidikan ditandai makin partisipasi' men,runnya tingkat pendidikan terendah serta meningkatnya
berkepribadian
mulia
oleh sistem pendidikan serta tenaga terampil dan profesional yang dihasilkan pendidikan.
indilator Kemajuan Kabupaten Musi Banyuasin juga diukul berdasarkan derajat kependudulan, denga melihat pada laju pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan kesehatan masyarakat. Daerah yang maju ditandai dengan laju pelayanan penduduk yang kecil, angka harapan hidup yang lebih tingi, dan yang makin baik sosial yang lebih baik. Dan kualitas sumber daya manusia
tercermin dari produktivitas yang makin tinggi' Perkembangan ekonomi yang semakin
baik melalui tingginya tingkat
jasa serta tingginya pendapatan rata-rata dan berkembanglya seltor industri dan Selain itu penyerapan tenaga kerja juga menjadi cerminan daerah yang maju' sektor jasa, keterpaduan antar sektor, terutama sektor industri, seltor pertanian, dan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam secara optimal berkelanjutan akan memacu berkembangnya ekonomi daerah. dan hukum Selain indikator sosial ekonomi yang baik, sistem kelembagaan
di segala aspek yang baik , serta pefirn serta masyarakat secara nyata dan efektif yang kehidupan, ekonomi, sosial dan politik dan kemanan menjadi faktor menentukan kemajuan daerah . Daerah yang maju apabila hak-hak masyarakat juga didukung terjamin pembangunan dilaksanakan secara adil dan merata dan ,
infrastruktur Yang baik.
III.3
*rn4tl tu nsoigtl
dt J aryRg Qcttidtg Kg6 futfu 'fL 2@I"2025
ditandai dengan kesejajaran Kemandirian Kabupaten Musi Banyuasin dari da€rah lain di kawasan Sumatera dengan daerah lain baltkan lebih maju bagranSelatandenganmengandalkankemampuandankekuatansendiri. membangun kondisi saling Kemandirian bukan keterisolasian namun ftImun dengan segala sumber ketergantungan dengan daerah lain secaraproaktif, daYaYang dimiliki'
Tingginyakualitassrrmberdayamanusiaharusmenjadiprioritasrrntuk kebutuhan dan kemajuan kemandirian agr dapat memenuhi tuntutan pembangunan.Kemandirianaparatrrrpemerinta}ryangjujurdanbersihdari penegak hukum yang baik menjadi Kolusi, korupsi, danNepotisme dan aparatur bagaimana semangat rnasyarakat keharusan. Kemandirian sesungguhhnya suatu
dan bersemangat menghadapi Kabupaten Musi Banyuasin mengenal dirinya kemandirian pada dasarnya akan tantangan-tantangan. -Karena menyangtart dipengaruhi oleh masalah nilai budaya masyarakat' cerminan kesejahteraan Apabila Kemajuan dan kemandirian sudah mantap' kehidupan masyarakat secara masyarakat akan terwujud. Meningkatnya taraf pelayanan sosial' merata; tersedianya lapangan pekerjaan; tersedianya
pendidikandankesehatan;sertaperlindunganhukumyangterjamin.
S.2MISIDABRAIII(ABI]PATENMUSIBANy[I,ASIN Dalammewujudkanvisiyangmerupakangambaranmasayangakandatang daerah harus menetapkan yang ingin dicapai daeralu maka tahapan berikutnya
misiyangjelas,sebagaiprosesbagaimanamencapaivisitersebut.Misi agar visi terlaksana dengan baik' ' merupakan sesuafir yang harus dilaksanakan
dengan amanat dan kewenangan Selain itu misi daerah hanrslah jelas seusai kepada suatu fokus tertentu' Misi daerah. Pernyataan misi membawa daerah mewujudkan cita-cita yang merupakan tonggak dari perencanazrn daerah datam
diinginkan.
AdaT(tujuh)misiyangtela}rditetapkanolehdaeralrKabupatenMusi Banyuasin, sebagai berikut
:
Itr-4
Rararu ovnSorynor loqng oar*nu rA6. rlufu 'IL 2nt2o25
1. Mengembangkan pembangunan
ekonomi
' yang seialan dengan
pemerataan; Sejalan dengan potensi yang dimiliki, daeratr Musi Banyuasin memiliki
peluang untuk meningkatkan pembangunan ekonomi secara lebih cepat dibandingkan dengan daeratr lainnya di sumatera Bagran selatan- Namun, memberikan -pembangunan ekonomi yang dikembangkan harus mampu keuntungan terbesarnya bagi masyarakat Bumi Serasan Sekate itu sendiri.
Model pembangunan yang dikembangkan harus memiliki komitnen yang kuat terhadap pengembangan ekonomi lokal dengan berlandaskan bukan hanya pada pertuncbuhan tapi juga pemerataan;
2. Meningkatkan pengelolian sumberdaya alam dan linglnrngan hidup yang berkelanjutan; yang Pada dasarnya sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah potensi
dapat dimanfaatkan dalam mendorong kualitas kehidupan masyarakat, namun ketentuan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup ini harus memperhatikan keberlanjutan
( Sustainability
development);
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan
sarana
pembangunan;
Dalaq upaya mendorong pencapaian Bumi Serasan Sekate yang maju
,
mandiri, dan sejahtera, maka peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pembangunan menjadi kebutuhan mutlak yang harus tersedia dua puluh tahun kedepan;
4.
Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat; Ada 4 (empat) komponen yang menjadi penopang utama terciptanya kualitas kehidupan masyarakat yang lebih bailq yaitu : (l) bidang kesehatan; (2) bidang pendidikan; (3) perluasan kesempatan berusaha; serta (4) ketahanan pangan dan perumahan.
Iu-5
qguind
aen
kflg.nan tngRg eadtq K96. %.ufu
'Ii
2N5-20u
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan nilai budaya setempat;
Partisipasi masyarakat dan termasuk optimalisasi nilai budaya lokal dalarn memacu kamandirian dan kemajuan ekonomi dan pemerataan pembangunan
harus menjadi bagran yang tidak terpisahkan dalam penyelatggaraan pembangunan dua puluh tahun mendatang 6. Mengembangkan pemerintahan yangh adil,
jujur, dan bersih;
Pemerintatran sebagai salah satu pelaku pembangunan memiliki peranan
sangat utama dolam mendularng pencapaian kemajuan dan pemerataan pembangunan dan kemandirian yang dicita-citakan masyarakat
Banyuasin. Dengan sentalnya posisi pemerintahil pemerintahan yang adil,
jujur
di
Musi
ffi, maka penciptaan
serta bersih termasuk dari praktek-praktek
kolusi, korupsi, dan nepotisme menjadi suatu keharusan. 7. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat serta kepastian hukum
dalam penyelenggaraan pembanguan;
Komitrnen seluruh pelaku pembangunan dalam mewujudkan masyarakat
yang maju, mandiri, dan sejahtera harus direfleksikan dalam kualitas pelayanan kepada masyarakat yang terbaik serta tegalcnya kepastian hukum dalam keseluruhan penyelenggaraan pembangunan.
IU-6
qncna *nfurynadaryRr ouiuA Kc6''tuaa
lli
2N5-2025
BAB W
ARAII, TAIIAPAN, DAN PRIoRITAS PEMBAI{GI]NAI\ dan misi daerah Arah pembangunan daerah merupakan strategi pencapaian visi pembangunan ini akan yang akan dicapai dalam dua puluh tahun mendatang. Arah sesuai dengan tiga pilar visi dinrmuskan dalam prioritas pembangunan daerah yang
kemajuan ekonomi' Daerah kabupaten Musi Banyuasin, yaitu : Peningtcatan yang adil' jujur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta pemerintahan bertanggungiawab serta bersih dari
KKN'
Musi Banyuasin Dari tiga pilar utama visi daerah serta ketujute misi daerah a pfioritos peningkatan pembangunan tersebut, maka selanjutnya dirumuskan tiga agend daerah, yang terdiri dari
1.
:
sebagai agenda untgk Percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi; mencapai misi pertama, kedua, dan ketiga;
2.
sebagai agenda gntuk Peningkatan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat; mencaPai misi keemPat dan kelima;
3.
pembangunan pemerintahan yang adil,
jujur dan bersih; sebagai
agenda untuk
mencaPai misi keenam dan ketujuh'
yang Maju, Mandiri' dan Terwujudnya Kabupaten Musi Banyuasin sebagai daerah masyarakat' dan dunia usaha Sejalrtera menjadi komitnen semuzr unsur pemerintah, yang kuat terhadap dimana mensyiratkan kondisi masyarakat yang memiliki komitnen pada pertumbuhan' pengembangan ekonomi local dengan bukan hanya berlandaskan pendidikan, tapi juga pemerataan, ditopang masyarakat yang berkualitas bidang yang didukung oleh ketrampilan, kesehatan, ketahanan pangan dan perurnatran tersedianya sarana dan prasarana pembangunan'
tujuan
untuk mencapai Oleh karena itu Rencana Pembangunan Jangka Panjang disusun dilandasi strategi pembangunan yang mengacu pada aratr pembangunan dengan
se'rta dinamis' perfumbuhan, pemerataan, keserasian, keseimbangan, interkoneksitas Kabupaten, maka dalam 20 Berdasarkan fungsi yang menjadi kewenangan Pemerintah pokok sebagai berikut : tahun mendatang diarairkan pada pencapaian sasaran-sasaran
Iv-l
A€ttcnw
A.
Araknpnan |aryfrg
Qdnjang Kg6.
9lu6d'Ifl 2m-t-2025
AGEIYDA PERCEPATAI\I PEMBAI\IGI]NAIY DAIY PERTI'MBUIIAN EKONOMI
A.1 Mengembangkan pembangunan ekonomi yang sejalan dengan pemerataan Dalam rangka mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
serta sekaligus meningkatkan kesejahteraan
ralcyat,
sasaran umum
pembangunan ekonomi Kab. Musi Banyuasin adalah:
l.
Terwujudnya pertumbuhan ekonomi diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi daerah kabrrpaten/I(ota
di Sumatera Selatan, meningkatnya
daya beli
masyarakat dengan terkendalinya laju inflasi, serta meningkatkan kualitas
pertumbuhan agar tercipta lapangan kerja yang memadai bagi pemrunan pengangguran serta berkurangnya penduduk miskin.
2.
Sasaran pokok pembangunan ekonomi diletakkan pada upaya-upaya
a)
Meningkatkan investasi
b)
Meningkatkan ekonomi masyarakat yang bersumber dari kekuatan ekonomi local
c)
Menjaga stabilitas pengalokasian Anggaran Pemerintah (APBD)
d)
Meningkatkan kuditas pertumbuhan melalui pemerataan kesejahteraan dan perluasan kesempatan kerja.
A.2. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
hidup
yang
berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup didasarkan pada pengelolaan yang berkelanjutan ( Sustainability development ) diikuti dengan
pengembangan wilayah
dan ffiastruktur sebagai penopang
tumbuhnya
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sasaran pokok terwujudnya peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan ditandai dengan
l.
:
Terwujudnya Pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan
hidup
tY -2
yang dicerminkan oleh tetap
\g*aru lkn*angwur
largfrg adnjtng Kpi. 91tfu'1fl 20f.5-2025
teqaganya fungsi, daya dukung, kemampuan pemulihannya dalam mendgkung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang dan lestari.
, keragaman jenis dan kekfiasan sumber daya alam untuk mewujudkan nilai tambalL daya saing, dan modal
2.
Terpeliharanya Kekayaan
pembangunan.
3. Meningkatrya kesadaran,
sikap mental, dan perilaku masyarakat dal'm
pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi linghrngan hidup untuk menjaga kenyamanan dan kualitas kehidupan.
4.
Peningkatan Peran Perusahaan pengelolaan SDA dan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
A.3. Meningkatkan lalalitas dan kuantitas prasarana dan sarana pembangunan Dalam upaya rnendorong tercapainya Muba yang
maju dan sejatrter4
maka peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pembangunan menjadi kebutuhan mutlak yang harus tersedia
tatrun kedepan, unhrk
itu
bumi serasan sekate dalam 20
sasaran pokok peningkatan kualitas dan kuantitas
parasarana dan sarana adalah
1.
di
:
Tingkat penyediaan prasarana dan sarana pembangunan secara merata di selunrh wilayah sehingga berkurangnya kesenjangan antar wilayah dalam Kabupaten Musi Banyuasin.
2.
Terwujudnya lingkungan perkotaan dan pedesaan yang sesuai dengan kehidupan yang lebih baik, berkelanjutaq serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
3.
Pembangunan infrastnrktur seluruh wilayah perkotaan dan pedesaan sebagai peggerak ekonomi masyarakat.
4.
Terpenuhinya kelengkapan saiana dan prasarana pe,ndukung hunian bagi seluruh masyarakat.
IV.3
Rgrav
ffinpd,6. l6gtg tuing fui, r{ilfu 7TL 20a5'2W
AGENDA PEIYINGKATAN KEMANDIRIAN DAIY KESE.IAIITERAAIY MASYARAKA'T Berkaitan dengan peningkatan kemandirian dan kesejatrteraan masyarakat , maka sasaran pembangunan adalah
:
Terwujudnya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan
1.
berkesinarnbungan sehingga pendapatan perkapita masyarakat mencapai
tingkat kesejalrteraan setara atau lebih baik dari Kabupaten/I(ota di Sumatera Bagian Selatan. Dengan tingkat pengangguran tidak lebih dari 5 % dan jumlah penduduk miskin tidak lebih dar 5 %.
Terwujudnya peningkatan kualitas Sumber Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia
Daya Manusia
dengan
(pIO.
Terbangunnya stnrktur ekonomi yang kokoh berlandaskan keunggulan
J.
kompetitif. Sektor pertanian, migas menjadi basis aktivitas ekono-i yang dikelola secara efisien sehingga menghasilkan komoditas yang berkualitas,
industi manufaktur yang berdaya saing global, sebagai motor
penggerak
perekonomian, serta meningkatnya seltor jasa yang lebih bermufu dan berdaya saing.
Terwujudnya aparatur pemerintah yang berkualitas , profesional, bersih dari
KKN
5.
dan siap menghadapi globalisasi.
Memperkuat Keuangan Daerah melaui Penggalian sumber-sumber keuangan daerah.
8.1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Masyarakat Sasaran pokok meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat
l.
yaitu
:
Meningkatnya angka partisipasi pendidikan dengan semakin menurunnya masyarakat berpendidikan rendah. Pembenahan sitem pendidikan sehingga
dapat menglrasilkan tenaga-terraga
atrli
yang berkualitas, terampil dan
profesional.
2. Meningkatilya derajad kesehatan masyarakat dengan tingginya angka harapan hidup dan pelayanan kesehatan yang lebih baik. IV -4
eaicau
w*aiFaro, laUfre A'tWg rc6, rtufu qfl
2005-20U
3. Terwujudnya produlilivitas masyarakat yang tinggi sehingga dapat mengurangi memperluas kesempatan kerja dan kesempatan benrsaha untuk angka Pengangguran-
4. Meningkatrya produksi pangan gma menjamin ketersediaan pangan untuk masYarakat.
5.
bidang' Meningkatrya peran Ilmu Pengetahuan dan teknologi di berbagai
6. Terpenghinya kebutuhan hunian bagi masyarakat didukung pembiayaan perumahan janeka panjang yang berkelanjutan, efisien, dan akuntabel
8.2. Meningt
nilai budaya daerah yang tercermin dalam meningkatrya jati diri melalui peradaban, budayq harkat, dan martabat serta menguabrya
1. Makin
mantapnya
pengembangan kepariwisataan dan objek-objek wisata Kabupaten Musi Banyuasin.
Z.
pemerintah Meningtcatrya perzm serta masyarakat dan lembagaJembaga non rangka mendukung penyelen gl#[:aar- pemerintah yang efektif dan
dalam
efi sien berdasarkan
prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif.
C. AGENDA PEMBANGIINAI\I PEMERINTAIIAN YANG JUJU& ADIL DAFI BERSIH
Untuk mendukung tercapainya pembangunan Musi Banyuasin yang maju, mandiri, dan sejafutera dibuttfikan komitnen yang kuat dari seluruh pelaku pembangunan, termasuk pihak pemerintahan. Untuk itu dibutuhkan pula arah datr sasaran pembangunan yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas
IV-5
aqKatu tPeniaqwrfrt
I aqig
Qariarg I<96. il1t64'IIL 2&t2o25
4.I.
ARAII PEMBANGIINAI\ JANGKA PANJAI\G TAHT]N 2005'2025 4.|.|.MEWUJUDKAI[ PERCEPATAI\I PEMBAI\GI]NAI\I DAN PERTIJMBUIIAN EKONOMI maka Untuk mewujudkan Percepatan Pembangunan dan Perhrmbuhan Ekonomi arah pembangunan adalah sebagai berikut
. MENGEMBANGKAN
:
PEMBANGT]NAN EKONOMI YAI\IG
SEJALAN DENGAI\I PEMERATAAI\I
1.
diarahkan pada penguatan ekonomi yang berdaya masyarakat yang bersumber pada kekuatan ekonomi local pembangrman saing global dengan metibatkan selnnrh kelompok pelaku Pengembangan Ekonomi
lokal
meningkatkan kepastian benrsaha danbekerja bagi seluruh masyarakat pada dan mendorong tercapainya penanggulangan kemiskinan , mengarah terciptanya mekanisme pasar yang berkeadilan bagi terwujudnya sasaran
utuk
ekonomi yang berdaya tahan
tinggi.
Selain
stabilitas pengalokasian anggaran pemerintah
itu diarahkan pada
(APBD)
menjaga
sehingga diharap
mzlmpuuntukpengendaliandampakkrisisyangterjadi.
2.
dengan Kelembagaan ekonomi dikembangkan sesuai kemajuan ekonomi kerangka mene,rapkan sistem kelola pemerintatr yang baik dalam menyusun
menjagq regulasi dan perizinan yang efisierU efektif, dan non-diskriminatif, sehat, mengembangkan dan melaksanakan iklim persaingan usaha secara
,
produk dan melindungi konsumen" mendorong pengembangan standalisasi jasa untuk meningkatkan daya saing, meningkatkan daya saing Usaha kecil dan Menengah (UKM) sehingga menjadi bagran integml dari keselunrhan kegiatan ekonomi dan memperkuat basis ekonomi'
3.
penciptaan dan peuingkatan Investasi diarahkan pada terbangunnya struktur peningkatan ekonomi yang kuat dengan peningkatan investasi mendorong untuk berbasis produksi dan ekspor non migas serta mineral diarahkan dan mendukung terwujudnya pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan berkualitas dengan mewujudkan
iklim investasi yang menarilc, mendorong
penanaman modal, selain itu untuk memperkuat ketahanan pangan dengan
penggerak sector indusri yang didukung oleh pemanfaatan potensi sumber
tv
-7
qqnru arnilotgtnart
JoARe
eaiaU
t@6'
frltfu'Itl
2m5-2025
indusEi yang berbasis SDA daya alam dan secara berkelanjutan termasuk sepertiagrobisnis,kelautarr"pertambangandansumberdayamineral.
4.Pembangunanindustridiarahkanpadapengembangankegiatanindustri dengan pengembangan industri diarahkan pada industrri yang berdaya saing struktur ekonomi yang sehat, didukung
kecil dan menengah dengan
secala berkelanjutan termasuk pemanfaatan potensi sumber daya alam bisnis' kelautarS yang berbasis sumber Daya Alam seperti agro
indusui
pertarrrbangan,dansumberdayamineral,jugaindustipengolahanbahan baku.
5.
pengelolaan pembangunan sektor pertambangan diaratrkan pada peningkatan
potensipertambanganadalahpeningkataneksplorasidalamrangka yang selalu memperhatikan meningkatkan produksi, peningkatan eksploitasi
aspekpembangunanberkelanjutan,peningkatanmanfaatpertambangandan nilaitambah,danmengevaluasiaturankebijakanyangtidaksesuai.
6.
pada pengembangan pertanian Pengembangan kegiatan pertanian diarahkan nilai tambah yang berdaya saing sektor
yang efisiensi, modernisasi dan
pertaniansecaraterpadu,baikpertaniantanamanPffiEil,peternakan, perkebunanrakyar/perkebunanintirakya!danperikanan,halinimenjadi pembangunan pedesaar5 faktor stategis karena berkenaan dengan pengentasan kemiskinan, keterbelakangan
dan ketahanan
pangan'
Peningt
agribisnisyangdinamisdanefisienmelaluirevitalisasikelembagaan, sumber daya optimalisasi sumber daya, pengembangan
saing melalui peningkatan manusia, agff mutmpu meningkatkan daya produktivitas
memanfaatkan respon terhadap permintaan pasal serta pedesaan' pada Dengan meningicatan pendapatan masyarakat
dan
peluang usaha.
sumbangan dalart gilirannya perekonomian perdesaan dapat meningkatkan daerah' Pertumbuhan ekonomi
T.Pembangrrnanketenagakerjaandiarahkanpadaperbaikandata
sebanyak-banyaknya lapangan kerja formal dan bekerja terutama bagi dan informal. perluasan kesempatan berusaha
ketenagakerj aal
, mendorong
qrn@u @nt6orgtd@t ldWfu oning lG6.
rluhqi
2m5-2025
C.1. Mengembangkan Pemerintahan Yang Adil,
jujur, dan bersih
ini adalah terciptanya tata pemerintatran yang jujr:r, adil, dan bersih dari KKN, peningkatan kualitas layanan masyarakat, serta Tujuan utama prioritas
terciptanya kepastian hukum dalam selunrh tatanan kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Untuk itu sasararr pembangunan diarahkanpada
1. Meningkatrya
kapasitas kelembagaan
:
( Institutional copacity building) ,
meliputi lembaga eksekutif dan legislative.
2.
Semakin meningkatnya kemampuan keuangan daerah termasuk penguatan
institusi daerah dalam mengelola dana APBD, serta dalam menggali potensi sumber keuangan daerah.
3.
Meningkatnya pengembangan informasi komunikasi dan media russa untuk
menjamin tranparansi dan keterbukaan informasi, kedewasaan dan kebebasan media pers dan media masa sejalan dengan undang-undang dan tata peraturan daerah yang berlaku.
4.
Peningkatan peran lembaga daeratr maupun lembaga
politih baik lembaga politik penyelenggaran
politik kemasyarakatan.
C.2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat serta Kepastian Hulrum dalam Penyelen ggaraan Pembangunan Sasaran dari peningkatan ktralitas pelayanan masyarakat serta kepastian
hukum dalam penyelenggaraan pembangunan yaitu:
t.
Meningkatnya fungsi dan peran pemerintah dalam memberikanpelayanan
prima kepada masyarakat dengan menerapkan system pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
2.
Memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat, khrsusnya masyarakat miskin.
IV{
c,citnu h*arrsilran logfu oatfoq r\f6. *lu^alL 2m5'20?J
efektif kerja dengan dulrungan program-program pelatihan yang strategis, dan efisien.
8. Arah
pernbangunan pengembangan
L,KM dan koperasi adalatr unhrk
saing' mewujudkan system ekonomi yang efisien, produlctif dan berdaya mampu menenmbus pasar global dengan mengembanglan kerjasama strategis dan sinergis antar pelaku usaha'
g.
pada peningkatan daya Pembangunan dala6 bidang infusilrukmr diarahkan yang dukung sarana dan prasarana agar mampu memberikan dukungan kegiatan ekonomi masyarakat serta sekaligus peningkatan
maksimal bagi
pada kesejahteraan masyarakat. Prioritas pembangutran diarahkan pengembangan pemeliharaan dan peningkatan infrashruktur yang ada diikuti
tuntutan infrastruktur yang baru sejalan dengan pengembangan wilayah dan sistem kebutuhan masyarakat. Selain itu harus dilalorkan p€nyempumaan dan partisipasi tata peraturan daerah tentang peningkatan keterlibatan iwasta masyarakat dalam pgngembangan dan penyediaan infrastruktur'
wilayah diarahkan pada pemeralaar- pembangUnan untuk mendorong mengurangi kesenjangan antar wilayah kota dan desa, serta
10. Pengembangan
rangka pemanfaatan potensi dan kapasitas masing-masing kawasan dalam yang dilalarkan menunjang pembangunan kabupaten. upaya-upaya pokok
adalatr:
a.
Peningkatan penataan ruang
dan
pengelolaan pertanatran yang
didukung oleh penegakan hukugt yang adil dan transparan'
b.
Pengembangan wilayah strategis
dan cepat berkembang kfiususnya
wilayah sekayu-perbatasan Musi rawas, Sekayu- perbatasan Kabupaten Muara Enirn, sekayt-Betung, sungai Lilin dan sekitarnya, Baymg lokasi Lencir dan sekitarnya, daerah yang mempunyai potensi sDA dan strategis untuk dikembangkan sebagai wilayatr pertumbuhan.
c.
Peningkatan ketersediaan kebutuhan dasar masyarakat tertinggal guna penghapusan desa tertinggal'
IV -9
di kawasan
Qpwru aan1aryaw laaFa enlng
r
thfu 'fil
2frt'2025
dan cepat Hal ini didukuog ilengan pengembangan wilayah strategis serta merupakan berkembang yang mempunyai potensi sumber daya alarn pusat-pusat wilayatr pusat pertumbuhan antara lain dengan mengembangkan kerjasama pertumbuhan sebagai kawasan perdagangan, serta meningkatkan negeri' Selanjutnya arah dengan berbagai kota/kabupaten' propinsi, dan luar pengembangan wilaYah:
a-
Penataan Ruang
keserasian tata Arah pembangunan penataan ruang adalah meningkatnya ekosistemnya serta ruang dan pemanfaatan ruang dengan potensi witayatr perangkat koordinasi pemanfaatan rencana tata ruang sebagai acuan dan
pembangunanantarsector.Halinididukungdenganpengelolaart transparan dengan pertanatran melalui penegakan hukum yang adil dan mernpertimbangkan
hak
masyarakat adat penyempurman system
yang mudatr diakses pendaftaran tanall pemberian ijin, dan status ruang oleh masYarakat
b.
Penatagunaan
Air
pengaturan Arah pembangunan penatagunaan daya air diarahkan pada
penguilsznn,penggunaandanpemanfaatansumberdayaairuntuk menjamin kebutuhan serta menyerasikannya dengan kegiatan-kegiatan ekonomi, social, dan pengendalian banjir'
c.
Perumahan dan Permukiman
Arah
pembangunan perumatran
dan permukiman diarahkan
bagi
yang terpenuhinya kebutuhan perumahan serta terbentuknya lingkungan prasarana permukiman sehat dan terpenuhinya kebutuhan safima dan masyarakat. serta tercapainya pengelolaan kawasan yang berbasis
d.
Fasilitas umnm bagr Aratr pembangunan pengembangan fasilitas umum diarahkan
fasilitas terpenuhinya kebutuhan masyarakat serta pemenuhan kebutuhan mandiri. Kabupaten Musi Banyuasin sebagai Kabupaten yang maju dan
IV -IO
Rqrcam {PYmSatgnan
Jang fur
lParfittg Kp6. frluia
IL
2m5'2025
MEIYINGKATKAIY PENGELOLAAIY SUMBERDAYA
ALAM
DAN
LINGIruNGAII HIDTIP YAI\IG BERI(ELANJUTAIY Untuk mencapai misi ini maka aratr pembangunan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah sebagai berikut
1.
:
Pengelolaan sumhr daya alam diarahkan padapemanfaatan sumber dala
alam baik migas maupun non migas yang sejalan dengan upaya-upaya
perlindungan dan konservasi stmber daya alam dan lingkungan hidup.
Selanjutrya pemanfaatan dan optimalisasi energi non migzls sebagai alternative energt dimasa yang akan datang. Kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup perlu didukung oleh peningkatan kelembagaan pengelola Sumber daya alam dan lingkungan
hidup, penegakan hukum lingkungan yang adil.dan tegas, peningkatan sDM yang berkualitas, pengembagan budaya lingkungan yang memberikan kenyamanan dan keindatran dalam kehidupan'
2.
Pengendalian Pencemaran dan kerusakan lingkungan diarahkan pada peningkatkan kualitas SDM dan penerapan rptek serta lingkungan yang
saling mendukuqg, rehabilitasi dan pemulihan cadangan zumber daya
alarn yang rusak, perlindungan lingkungan global,
pengendalian
pencemaran, penegakan hukum, pengaloran hak asasi masyarakat adat
dan local, tata kelola berdasarkan prinsip tranparansi, partisipasi dan akuntabilitas.
3.
Sumber Daya
Air
Menjamin keberlanjutan daya dukung dengan menjaga kelestarian firngsi daerah tangkapan air dan keberadaan air tanalu meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggUnaaan air dan memperkokoh kelembagaan sumber
daya
air untuk
meningkatkan keterpaduan dan lualitas Pelayanan
terhadap masyarakat.
4.
Pemanfaatan SDA yang unik dan Khas
Meningkatkan nilai tambah dan inovasi pengolahan hasil SDA agar mampu menghasilkan barang dan jafa yang memiliki nilai tambah yang
tinggi, sehingga SDA dapat diakses dan dinmikmati masyarakat lokal IV.I
I
,
R.qrana
{bnfuagnun ldng{g aar*rng Kci. *1u6a'IfL 2N5-2025
termasuk pengembangan mutu untuk merebut persaingan global yang
tidak saja berdampak pada perhrmbtrhan ekonmi tapi juga pada aspek sosial dan lingkungan.
5.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan hidup, terutama bagi generasi muda sehingga tercipta SDM yang berkualitas dan peduli terhadap isu sumber daya alarn dan lingkungan hidup. Dengan
demikian dimasa yang akan datang mereka mampu berperan sebagai penggerak bagi penerapan kensep pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
.
MENINGKATKAN KUALITAS DAN I(UAIYTITAS PRASAITANA DAI\ SARANA PEMBANGUNAI\ Guna tercapainya sasaran pokok diatas, maka pembangunan diarahkan pada
1.
Pembangunan transportasi diarahkan pada pemeliharaan, rehabilitasi
dan peningkatan pembangunan sistem tansportasi baik transportasi sungai, daral dan udara. Selanjutnya pemeliharaan jalur utama (primer) terutama yang menghubungkan sentra-senha ekonomi, pusat-pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah dan jalur poros di kota-
Prioritas dalam bidang transportasi adalah melakukan pengembangan jalur baru yang dinilai memiliki nilai strategis dalam
pedesaan.
pengembangan ekonomi dan wilayah secara keselunrhan serta perintisan system transportasi kereta api melalui kemitaan dengan pihak BUMN atarr swasta
2.
baik system tranportasi local, regional maupun nasional-
Pembangunan system informasi
dan komunikasi daerah dilalnftan
melalui pengembangan kerjasama sertia fasilitas dengan kelembagaan pemerintatr maupun swasta yang bergerak dalam bidang informasi dan komunikasi. Pembangunan system informasi dan komunikasi daerah harus sejalan dengan percepatan dalam bidang teknologi informasi dan
komunikasi yaog ada. Untuk
itu
salatr satunya daerah
memenfaatkan system informasi dan komunikasi tanpa kabel
rv
-12
(nir
dapat
kabel)
qrycnu ecn|cnyt tcl-1aAft1 edicag Kt6'1u6a
tIL 2005'20u
informasi dan komimikasi sebagai basis dalam pengembangan bidang baik jangka pendek maupun jangka panjang'
3.
perekonornian Dalam rung$amemenuhi kebutuhan tenaga listrik bagr diarahkan pada peningkatan dan rumah tanggq pembangunan kelistrikan jasa pelayanan sarana dan prasarana tenaga listrih melalui
kualitas
transmisi dan distribusi rehabilitasi dan pembangunan pembangkit baru,
listrikser,tapeningkatarraksesibilitaspelayananjasalistrikdan jaringannYa-
4.Dalamrangkapeningkatancakupanpelayananairbersihserta
.penyehatanlingkungandilakukanpeningkatanpenyediaanairdan penyehatan lingkungan pengelolaan air minum dan bersih serta kegiatan Selain itu dilakukan kawasan perkotaan serta kawasan-kawasan baru' daerdh dibidang air penyempumaan peraturan dalam tata peraturan perbaikan dan air bersih serta bidang penyehatan lingkungan,
minum
peduli terhadap serta peningkatan perilaku masyarakat agar lebih lingkunganhidupsertapengembangansumberpembiayaanalternative dan air minum yang bagr pembangunan sarana dan prasarana air bersih berbasis pengelolaan oleh masyarakat'
5.Pembangunanlingkunganpermukimandiarahkanpadapenyediaan dan pedesaaan yang saftrna dan prasarana dasar permukiman perkotaan
baikdanmemtlerikanpeningkatankehidupanmasyarakatyanglebih baik'
4.1.2. MEWI]JUDKAhI PENINGKATAI\I KEMANDIRIAN KESE.
DAI\I
IAHTERAAI{MASYARAKAT
MENINGKATKANKUALITASKEIIIDUPANMASYARAKA.T diarahkan pada Guna tercapainya sasaran pokok maka pembangunan
l.
:
pembangunan pendidikan diarahkan pada peningkatan kualitas dan relevansi tetap memberi perhatian besar Pada pemerataan
pendidikan dengan
dasar 15 tahun pendidikan pada semua jenis, jalur, dan jenjang pendidikan kesetaraan gender dan dengan memperhatikan pemerataan, keadilan dan
rv
-13
qgrwnd Arrlriangtn s|
ldgtg Qanifig Kr[' Ntfu
qfl. 2U5-2025
masyarakat miskin yang kemudahan akses pendidikan terutama kelompok
tinggaldiperkotaandanpedes&Bn.Upayayangtelahdilalarkanmelalui pelajaran harus didukung pembebasan biaya pendidikan dan bantuan buku saftIna dan prasarana pendidikan, tenaga
pula tlengan penyediaan
lokasi, pengembangan kependidikan yang lebih merata, bermutu dan tepat yang lebih mengacu kurikulurru bahan pelajaran dan model pembelajaran perkembangan iptek, pada standar nasional dan internasional sesuai dengan lulusan yang budaya dan seni, sehingga sistem pendidikan menghasilkan
berkualitas'mamPubersaingdalameraglobalisasiSelainitrrpeningkatart pengembangan budaya kualitas, kompetensi dan profesionalisme pendidik, kegiatan penelitian dan baca dan pembinaan perpustakaan didukung oleh pelayanan pengembangan pendidikan serta pengembangan menejemen pendidikan.
2.
Sasaran pembangunan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) diarahkan
bagi peningkatan pada mempercepat proses difusi dan pemanfaatan iptek tepat guna, produktifrtas dunia usaha dalam bentuk pemanfaatan teknologi serta menumbuhkembangkan mekanisme
unggulan dan strategis
fasilitas penyediaan intermeditasi peningkatan kemudahan akses terhadap
iptek.Prioritasdiberikanuntukmemperbaikikualitaspelayanandasardalam yang lebih focus di bidang bentuk pengembangan dau Penerapan teknologi peningkatan daya pangan, energi dan manafaktur. Dalam upaya mendorong iptek diarahkan saing dan kemandirian dunia usahq prioritas pernbangunan intensif bagi pada upaya penciptaan iklim inovasi dalam'bentuk skema dan pengembangan' terbangunnya penguatan kapasitas lembaga penelitian
3. Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan
pemerataan,
terutama keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat, termasuk bayi, balita" bagi penduduk miskin dan masyarakat rentan lainnya, serta penduduk di pedesaan dan daerah Lumuh
ibu hamil dan menyusui
peningk'atan lingkungan perkotaan.Untuk itu upaya yang dilakukan adalah masyarakat' perorangan' pencegahan dan
sehat, upaya kesehatan
pemberantasanpenyakitdanperbaikangizimasyaraka!upayapeningkatan kesehatan dan tersebut didukung oleh meningkatkan lag, promosi
IV -I4
q0nqru en sanyaut, ld,gf,it
A6rdE
A
K!6''fiak IIL
2005'2025
yang telah tlilalokao pemberdayaan masyarakat melatui jaminan kesehatan dan pemberkalan selama ini, juga peningkatan mutu pemerataan tenaga termasgk system kesehatan dan menejemen pembangunan kesehatan, penguatan bidang pengembangan inforrrasi kesehatan serta perintisan dan penelitian dan pengembangan kesehatan' kebutuhan permukiman dan perumahan yang layak huni, masyarakat berpenghasilan menengah kebawah, pembangunan
4. Unt,k memenuhi khususnya
sumber permukiman dan perumahan diarahkan pada upaya pengembangan
Myapembiayaanjungkapanjangbagrpembangunanperumahandan pemberdayaan kepemilikan rumah, pembangunan rumah sederhana sehat, swadaya, komunitas pemukiman yang mendorong pembangunan perumahan kumuh' perbaikan dan rehabilitasi rumah tidak layak huni, penataan kawasan
revitalisasi kawasan serta peremajaan kawasan'
5.
peningkatan kualitas Pembangunan Kesejahteftun social diarahkan pada rentan hidup para penyandang masalah kesejatrteraan social dan masyarakat serta lainny4 melalui pemberian bantuan dan jaminan kesehatan social system pelayanan rehabilitasi kesejahteraan social dan pengembangan menjangkau perlindungan social yang sifatnya lebih permanent serta mampu
selrrru}rmasyarakat,terutamapendudukmiskindanrentan. pada peningkatan a. Pembangunan bidang perempuan dan anak diarahkan bidang kualitas hidup, peran dan kedudukan peremprum di berbagai
kehidupandanpembangunan,Sedarrgkanpembangrrnananak anak dirioritaskan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan kesehatan, sebagai bentr:k hak-hak anak terutama bidang pendidikan, kesejahteraan social, hukum dan ketenagakerjaan'
b.
sarana Pembangunan agamadan kebudayaan diarahkan pada peningkatan dan fasilitas keagamaan dan me.ndorong semakin giat dan bergairahnya
umat beragama dalam menjalankan dan mengamalkan ajaran
agaln.a
masing-masing.
c.
kuditas Pembangunan pemuda dan olahraga diaratrkan pada peningkatan pemuda melalui pembinaan dan peningkatan partisipasi pemuda di
IV
-15
qennu @r,tfdgsrat I ng${Parr.ptg K96 rtufu 'IlL 2Ni -2025
kemandirian, akhlak dan disiplin. Sedangkan pembangrumn olalraga diprioritaskan
untuk
meningkatkan budaya olahrag4 kesehatan jasmani
dan mental masyaraka! membentuk watak dan kepribadian, disiplin dan
sportifitas yang
tingg
serta peningkatan prestasi olehraga melalui
pembinaan dan pemasyarakatan olahraga-
d.
Pernbangunan kependudukan dan
KB
diarahkan pada pengendalian
jumlah dan laju perturnbuhan penduduk, melalui peningkatan kualitas pelayanan KB, pemberdayaan keluarga, peningkatan kualitas kesehatan
reproduksi rernaja, penguatan kelembagaan
dan jaringan
KB,
penyerasian kebijakan kependudukan dalam mendukung perencanaan dan pelaksanan pemban$man berkelanjutan-
.
MEI{INGKATI(AI\ PARTISIPASI MASYARAKAT DAI\ I\M,AI BT]DAYA SETEMPAT Pembangunan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan setempat diarahkan pada
l.
nilai
budaya
:
Memperkuat peran masyarakat sehingga proses pembangunan partisipatory yang bersifat bottom up bisa berjalaa.
2.
Menumbuhkan masyarakat yang tanggap
(
)
responsife Community
yang
akan mendorong semangat sukarela yang sejalan dengan makna gotong royong, mernperkuat kualitas otonomi daerah.
3.
Melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat, merevitalisasi hukum adat dan
kearifan lokal, melindungi peninggalan budaya dan pengembangan kepariwisataan serta objek-objek wisata Kabupaten Musi Banyuasin.
4.I3. MENGEMBANGKAIY PEMERINTAIIAN YANC ADIL, JUJUR, DAI\ BERSIII Pengembangan pemerintahan yang adil,
1.
Pembangunan
jujur, dan bersih diarahkan pada
SDM aparatur yang professional dengan
:
peningkatan
kemampuan aparatur daerah yang berbasis kompetensi pelayanan prima..
IV.I6
,Rgntn
"
rhnfsag,Drat I dUig
Qd*it|
Kr6,
rluh
IITL m05-2025
Peningkatan peranan komunikasi dan informasi yang ditekankan pada
politik
dengan mewujudkan
lebih mapan, melembaga
ser.ta menjamin hak
pencerdasan masyarakat dalam kehidupan
kebebasan peni yang
masyarakat
luas untuk
berpendapat
dan
nrengontrol jalannya
penyelenggaxaan pemerintahan secara cerdas dan demokmtis. Menciptakan
jaringan teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat intaktif dan mapun menghubungkan antara masyarakat dan pemerintah. J. Peluntasan penganggulangan penyalahgunaan kewenangan aparathr dengan menerapkan prinsip tata pemerintahan yang baik, pemberian sanksi kepada
pelaku penyelahgunaan kewenangan sesuai ketentuan yang berlaku, peningkatan intensitas
dan efektifitas pengawasan aparatur
melalui
pengawasan internal, f,urgsional, dan pengawasan masyarakat, seta peningkatan etika birokrasi, etika kepemimpinan dan budaya kerja
,
pengetahuan, dan pemahaman para aparatur pemerintah terhadap prinsip-
prinsip pemerintahan yang baik.
MENTINGKATKAI\I KUALITAS PELAYANAIY MASYARAKAT
SERTA KEPASTIAN HTJIruM DALAM PEI{YELENGGARAAIY PEMBAI\GTINAI\I
l.
Meningkatkan kinerja pelayanan publio yang berorientasi pada kepuasan masyarakat dengan penerapan dan pengembangan Standar Pelayanan Prima
(SPtvf) disesuaikan dengan ISO, serta semakin
mendekatkan'
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat ( pelayanan terpadu )
Meningkatkan budaya hukum dan menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil. 3. pembangunan
politik diprioritaskan pada proses penyempurnaim
dan
penguatan lembaga politik baik lembaga politik baik pada lembaga politik penyelenggara Negaral daerah maupun lembaga termasuk hubungan antar lembaga politik tersebut
IV -I7
politik
kemasyarakatan
NuGa'IfL ?fiI"2025 Q4cau
4.2.
TAHA]PAI\ DAI\I SKALAPRIORITAS diatas' pembangunan untuk mencapai sasamn pokok sebagaimana dimaksud
jaogkaPanjangmembutuhkantahapandaoskalaprioritas.Tahapandanskala arahan pembangunan yang prioritas tersebut ditetapkan untuk memberikan pada setiap penekanan permasalahan yang akan disetresaikan mencerminkan
tahapan, oleh karena
ihr
namun berkesinarrbunge
skala prioritas pada setiap tahapan berbeda-beda dari periode ke periode berikutnya'
jangka panjang periode tatrapan yang ditetapkan dalam pembangunan kondisi existing (awal) Kabupaten Musi Banyuasin dengan mempertimbangkan akan dicapai dalam 20 tahun mendatang' saat ini dan sasaran atau tujuan yang jangkq panjang Kabupaten Musi Tahapan dan skala prioritas pembangunan Banyuasin di susun sebagai berikut '
4.2.1. RPJM ke-1 pembangunan tahap sebelumnya Berlandaskan pelaksanaim dan pencapaian
RPJMke-ldiarahkanunhrkmeningkatkankualitassejahtera.Berdasarkan ke-l ditekankan pada capaian pembangunan sebelumnya dalam RPJM kemandirian ' peme'rataan peningkatan kesejahteraan masyaraka! peningkatan nilai-nilai kehidupan pembangunan dengan ditopang dengan pengembangan
masyarakatyangreligiusgunalebihmemantapkanpembangunandisegala yang terdepan' bidang menuju Kabupaten Musi Banyuasin
Kondisi
kesejahteraan masyarakat
,
'
ditandai dengan peningkatan indikator
lndeks pembangunan kesejahteraan masyarakat ditandai dengan peningkatan masyaraka! peningkatan Manusia (IPM) ; pening[atan derajat kesehatan pendidikan yang kualitas, akses pendidikan dan peningkatan manajernen berorientasi gtobal
; peningkatan pendapatan
perkapita'
melihat pada perhrmbuhan Peningkatan kualitas perekonomian dengan tidak
sajqtapijugapemefataan,upayayangdilakukanuntukpeningkatan dan 6 7o dengan Migas pertumbuhan ekonomi minimal 13 '/: tanpa migas lokal ; berkembangnya dan digambarkan dengan berkembangnya ekonomi investasi ; meningkatnya berperannya kelembagaan ekonomi ; rneningkatnya IV.I8
qtwnu Oen&aryaw, lang4$6nit
rg K96.
rl.ufu IIL 2m5-2025
pembangunan industri
;
berkembangrya pertarnbangan dan pertanian secara
terpadg, pemantapan pembanguan ketenagakerjaan' pembangUnan dan pernerataan pembangunan infrasruktur di selunrh wilayah, selain itu
ditingkatkannya kualitas perencanaan penataan ruang serta konsistensi pemanfaatan niang dan pengembangan wilayah'
Selain
itu
meningkatnya pembangunan. ekonomi
diiringi
peningkatan
pendapatan perkapita ; penurunan penduduk miskin menjadi tidak lebih dan 20 % pengurangan pengangguran menjadi tidak lebih dari 8 Yo; peningkatan
;
pDRB perkapita dengan memperkuat sektor-sektor basis dan mendorong sektor non basis dan optimalisasi peran BUMD.
Kabupaten Musi Banyrasin yang Mandiri ditandai dengan Peningkatan PAD dapat dan penerimaan lainnya minimal 2,4 filywr, sehingga Kabupaten Muba membangun daerahnya dengan bertumpu pada kekuatan sendiri dan memperkuat
konelctivitas dengan daeratrr lain
, kemandirian keperintahan ditandai
dengan
peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang lebih cepat murah, transparan, dan akuntabel; peningkatan penyelenggafiun pemerintahan daerah yang bersih, jujur dan adil. Selanjutnya kemandirian p€merintahan harus diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan kuatitas birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintatran daerah-
Pembangunan Kabupaten Musi Banyuasin yang. adil ditandai
dengan
pemerataan pembangunan di selunrh wilayah, baik pembangunan fasilitas umum
sosial, dan peningkatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah atau daeratr sehingga terhapusnya desa tertinggal.
4.2.2. RPJM ke-2 Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-I, RpJM ke-2 ditujukan untuk lebih memantapkan kualitas pembangtrnan untuk
lebih mensejahterakan masyarakat disegala bidang dengan menekankan upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu pengetahuan dan pengUatan daya saing perekonomian'
IV -19
A,6tau thtfiogoutt laaQg wriag rc6. r'l!fu 'IL 2oo5'2o$
Kondisi kesejahteraan masyarakat semakin membaik dengan menuutnya penduduk miskin dan membaiknya indikator pembangunan srrrntler daya manusia, antara lain meningkatnya pendapatan perkapita ; menurunnya angka kemiskinan dan tinglcat pengangguran sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas; meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat yang didulamg pelaksanaan sistem pendidikan yang mantap; meningkatnya derafat kesehatan
dan status gizi masyarakat; meningkatrya kesetaraan gender; meningkatnya jumlah kembang, kesejahteraan, dan perlindungan anak ; terkendalinya
tumbuh
dan laju pertumbuhan penduduk
;
menurunnya kesenjangan antar individu'
pusat' kelompok masyaraka! dan antar wilayalU mempercepat pengembangan pusat pertumbuhan potensial dan shategis ; dan makin mantapnya nilai-nilai pemantapan budaya dalam masyarakat yang positif dalam rangka mendrikung
nilai budaya dan karakterbangsa. Daya saing perekonomian meningkat melalui penguatan industri sejalan dengan penguatan pembangunan pertanian yang tangguh dan peningkatan
pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
;
lebih
memantapkan
kualitas dan relevansi pendidikan ; penguatan kelembagaan ekonorni yang mendorong prakarsa masyarakat dal'm jaringan perekonomian. Kondisi tersebut didukung olgh pengembangan
pembangtrnan infrastruktur
; peningkatan
kegiatan
tranportasi ; pemanfaatan energi altematif terbaru ; pengembangan perumahan dan permukiman ; dan pengembangan pengelolaan sumber daya alam secara sinergi, optimal;dan berkelanjutan.
Dalam rangka pencapaian pembangunan yang berkalanjutan, pengelolaan SDA
dan pelestarian lingkungan hidup makin berkembang melalui
penguatan
kelembagaan dan peningkatan kesadaran masyarakat; pemanfaatan sumber daya
alam untuk mewujudkan nilai tambalL daya saing. Kondisi ini didukung dengan peningkatan kualitas perencanaan penataan ilffig, menegakkan peraturan dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang.
IV -20
q?rrcsno
@ilr66wrrat lorg Re eatfing y96. rlsfu
qfl
2N5-2025
4.2;.3. RPJM ke.3 Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-2, RPJM ke-3 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan disegala bidang dengan menekankan pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam
dan sumber daya
manusia
berkualitas serta penerapan ilmu pen$etahuan dan teknologi yang terus meningkat.Kesejahteraan masyarakat secara merata terus membaik, meningkat diatas kabupaten/
Kota di Sumatera Selatan yang didorong oleh meningkatirya
pertumbuhan ekonomi yurg berkualitas. Kualitas srrmber daya manusia semakin membaik dengan terus meningkatrya IPM, semakin meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan didukung manajemen pendidikan yang efisien dan efektif,
semakin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan status gd masyarakat; semakin meningkatnya kesetaraan gender,meningkatrya tumbuh kembang, kesejahteraan dan perlindungan
anak;
pemantapan
nilai budaya
masyarakat yang akan mendukung kemandirian masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang semakin mantap tercermin
dengan terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan lingkungan untuk mendukung kualitas kehidupan ekonomi dan sosial secara serasi, seimbang dan lestari, terus membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam yang diimbnag dengan pelestarian'fungsi lingkungan hidup
didukung peningkatan kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat; serta makin mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang.
Perekonomian akan semakin kuat dan berdaya
saing
dengan semakin
terpadunya industi manufaktur dengan pertanian dan sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya infrastruktur tlengan semakin mantapnya
koperasi,
UKM dan kerjasama dengan dunia usatra; semakin
pembangunan pendidikan
, ilmu
selarasnya
pengetahuan dan teknologi dan industri serta
mendorong peningkatan efisiensi, produktivitas, penguruarrn dan penerapan teknologi oleh masyarakat dalam kegiatan perekonomian. Semakin mantapnya penyediaan infrastruktur secara merata disemua wilayah terutama infrastnrkhr perdesaan dan penerapan teknologi guna mendukung
IV.2I
R
qcou cnnhoqoan flaqfu eqing
1Kr6.
iluia'Ifl
2m,2o25
pertanian sesilai dengan rencana tata ruang, semakin mantapnya peningkatan pembangunan pendidilen.
4.2.4. RPJM ke4 Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-3,
RPJM
ke4 ditujukan untuk
mewujudkan masyarakat Musi banyuasin yang
Maju, Mandiri, dan Sejahtera melalui percepatan.pembangunan di berbagai bidang dengan rnenekankan pembangunan stnrktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif didukung sumber daya rnanusia yang
, berkualitas
dan berdaya saing.
Perekonomian semakin maju dan kuat ditandai dengan daya saing perekonomian
yang kompetitil dan adanya keterpaduan antara pertanian dan indushi, dan sektor jasa. Kesejatrteraan masyarakat yang terus meningkat, lembaga ekonomi
tertat^ dan berfirngsi dengan baik, semakin meningkatnya peran BUMD dalam memberikan kontribusi terhadap pergerakan perekonomian. Kondisi ekonomi
yang semakin baik didukung oleh pendidikan yang berkualitas, kemampuan
iptek yang makin maju gun4 berkembangnya investasi dari
perusahaan-
perusatraan yarrg ada di daeratr. Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat
mencapai kesejahteraan yang terdepan
di
kawasan Sumatera Bagian Selatan,
dengan tingkat pengangguran dan jumlatr penduduk miskin yang makin rendatr.
Kondisi yang maju dan sejahtera makin terwujud dengan hansportasi yang menjangkau selunrh wiayah Kabupaten, dan terpenuhinya kebutuhan perumatran
dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung melalui sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan.
Unhrk memantapkan pembangunan yang berkelanjutan pengelolaan sumber daya alam terus dipelihara dan dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing.
Kesejahteraan masyarakat dihrnjukkan dengan semakin meratanya tingkat pendapatan , sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing melalui
meningkatnya dan meratanya akses, kualitas, dan relevansi pendidikan, efisien
dan efektifrrya manajemen pendidikan dan meningkatnya kemampuan iptgk.
tv
-22
\-
E (tl !6
d
AL H.o
orQ
sa
*a
!\
a)
(\tr
,d elA
-O
.i
trd 60)
()6
A d L
6l
-r\
$'
.o o) v) G, o A
{
= F
{ q
(.:,
(,
Y
5 A
,
UJYY
Ltr (Juul o.(LL