29
HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA TIM GELORA KABUPATEN SINJAI Muhammad Adam Mappaompo Jurusan Pendidikan Olahraga FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602.
Abstract: Hubungan Koordinasi Mata-Kaki,Keseimbangan dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola dalam Permainan Sepakbola Club Gelora Kabupaten Sinjai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. . Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan sampel pemain sepakbola Club Gelora Kabupaten Sinjai yang berjumlah 30 orang. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Ada hubungan yang signifikan koordinasi mata-kaki dengan keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai, dengan nilai ρ sebesar -0,622 (Pvalue < α 0,05); (2) Ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai, dengan nilai ρ sebesar -0,648 (Pvalue < α 0,05); (3) Ada hubungan yang signifikan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai, dengan nilai ρ sebesar 0,747 (Pvalue < α 0,05); (4) Ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama koordinasi mata-kaki, keseimbangan dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai, dengan nilai R sebesar 772 (Pvalue < α 0,05); . kata kunci: koordinasi mata-kaki, keseimbangan, kelincahan, menggiring bola, sepakbola.
olahraga sepakbola. Cabang olahraga ini sangat digemari disegala lapisan masyarakat baik pada tingkat lokal maupun pada level nasional sampai internasional. Namun demikian perhatian masyarakat terhadap sepakbola masih sering berbanding terbalik dengan prestasi yang diraih. Sehingga cabang olahraga sepakbola telah populer dan mempunyai daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Meskipun sebagian besar masyarakat Indonesia mengetahui dan gemar melakukan permainan sepakbola ini. Namun kenyataan ini tidak memberikan jaminan terhadap peningkatan prestasi sepakbola Indonesia. Seharusnya dengan jumlah penduduk yang besar dan dengan besarnya minat dan animo masyarakat bermain sepakbola akan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk mencapai prestasi yang maksimal. Untuk dapat bermain dengan baik, terlebih dahulu harus menguasai teknik dasar bermain sepakbola
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung merubah cara berfikir manusia dan cara kerja manusia ke pola yang baru perubahan cara berfikir dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak terlepas dari fungsi dan peranan individu-individu yang mengabdikan hidupnya didunia olahraga dalam pembinaan prestasi olahraga berbagai displin ilmu terlibat didalamnya termasuk penelitian yang dilakukan oleh para pakar olahraga dan kesehatan. Dari kenyataannya bahwa dalam olahraga prestasi memerlukan berbagai perhitungan dan analisa gerakan manusia yang sangat kompleks. Namun demikian beberapa olahraga masih pada persoalan cara dan teknik untuk meningkatkan prestasi para atlet, oleh sebab itu masalah peningkatan prestasi suatu cabang olahraga merupakan hal yang sangat serius untuk dipecahkan. Salah satu cabang olahraga yang sering mendapat perhatian adalah cabang
86
Mappaompo, Hubungan Koordinasi Mata-Kaki,Keseimbangan dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola
87
dan memiliki kondisi fisik yang baik, sehingga dengan demikian pemain yang dilatih dapat diharapkan untuk bermain dengan baik dan selanjutnya menjadi pemain profesional. Prestasi olahraga sepakbola sangat ditentukan oleh berbagai faktor antara lain, sarana dan prasarana yang memadai, dukungan dana yang besar, organisasi cabang olahraga yang berjalan sebagaimana mestinya, roda kompetisi yang teratur dan berkesinambungan, pelatih yang berkualitas, penggunaan IPTEK dan sistem pelatihan yang ilmiah, sistem dan mekanisme pemanduan bakat yang dapat melahirkan pemain yang berkualitas dilakukan secara optimal. Di Sulawesi Selatan khusunya di Kabupaten Sinjai cabang olahraga sepakbola adalah salah satu olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat ini terbukti banyaknya club-club sepakbola di daerah tersebut antara lain Tim Gelora. Tim Gelora Kabupaten Sinjai terletak di sebelah timur kota Kabupaten Sinjai yang memiliki lapangan sepokbola sendiri dan membina pemain mulai dari usia dini, remaja dan dewasa. Tim Gelora membina pemain begitu banyak dan rutin latihan setiap sore dilapangan gelora massa layaknya club sepakbola yang profesional dan memiliki manajemen organisasi yang baik, serta adanya suasana dorongan dari masyarakat setempat maupun perhatian pemerintah daerah kabupaten Sinjai untuk memajukan olahraga sepakbola sebagai olahraga prestasi. Menurut pengamatan dan hasil survei kami di Tim Gelora Kabupaten Sinjai, di ruangan sekretariat Club tersebut banyak piala dan sertifikat penghargaan yang telah diraih, namun masih bersifat tingkat daerah. Berdasarkan wawancara dengan pengurus Tim Gelora Sinjai bahwa pemain Club tersebut merupakan penyumbang pemain bagi tim sepakbola Kabupaten Sinjai di Divisi Utama dan PORDA. Tim Gelora Sinjai yang memiliki banyak pemain sepakbola dan telah memiliki prestasi di daerah tersebut, namun dilihat dari segi permainan pada saat latihan ataupun pertandingan banyak pemain yang mengalami kendala pada saat melakukan gerakan dalam menggiring bola, sehingga hasil yang diperoleh dari pemain
tersebut adalah sebagian besar hasil dribell bolanya tidak maksimal dan mudah direbut oleh lawan. Realita yang banyak terjadi dilapangan, dimana seorang pemain hanya mampu menggiring bola dalam waktu yang sangat singkat, gampang direbut oleh pemain lawan sehingga untuk berada didaerah serangan lawan sangat kecil persentasenya. Hal ini diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor kemampuan fisik diantaranya koordinasi mata-kaki, keseimbangan dan kelincahan. Gerakangerakan yang dilakukan untuk menggiring bola, bergerak sesuai arah bola atau antisipasi terhadap kecepatan gerak bola memerlukan kecepatan reaksi. Keterlambatan mengantisipasi bola maupun keterlambatan reaksi kaki terhadap bola yang akan dikontrol dari kaki ke kaki dapat menyebabkan dribble kurang sempurna, tidak terarah, dan memudahkan lawan merebut bola yang sedang dikuasai. Menggiring bola dalam permainan sepakbola memerlukan koordinasi mata kaki,keseimbangan dan kelincahan yang cepat sesuai dengan laju bola sehingga memerlukan kesimbangan yang baik dan ketepatan kontrol bola. Olehnya itu peran seorang pelatih sangat diharapkan untuk mengarahkan seorang pemain untuk melakukan keterampilan menggiring bola dengan baik dan benar Namun demikian walaupun cabang olahraga sepakbola cukup menarik dan sangat diminati, akan tetapi teknik permainan sepakbola terutama di Tim Gelora Kabupaten Sinjai belum menunjukkan kemampuan bermain sepakbola sesuai dengan yang diharapkan, sehingga perlu diadakan penelitian guna mencari penyebab utama sehingga prestasi bermain pada cabang olahraga sepakbola dapat ditingkatkan. Dalam sepakbola, salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepakbola adalah keterampilan menggiring bola. Keterampilan menggiring bola dalan cabang olahraga sepakbola harus dikuasai oleh setiap pemain khususnya disetiap posisi, karena merupakan senjata ampuh dalam upaya menyusun serangan ke daerah atau gawan lawan. Menggiring bola dalam situasi bermain artinya membawa bola dari dari satu lini ke lini lainnya dengan cara
Mappaompo, Mata-Kaki,Keseimbangan dan Kelincahan Terhadap Menggiring Bola 88 JurnalHubungan ILARA,Koordinasi Volume III, Nomor 2, Juli-Desember 2012, hlm. 86 –Keterampilan 94
88
mengontrol dari kaki ke kaki bila ruang gerak sempit, karena lawan menutup daerahnya. Dengan demikian keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola jelas membutuhkan unsur-unsur kemampuan fisik, dan kemampuan fisik yang dianggap dapat memberikan pengaruh terhadap keterampilan menggiring dalam permainan sepakbola; komponen fisik koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan. Dari analisia tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam menggiring bola perlu ada dukungan dari kondisi fisik koordinasi, keseimbangan, kelincahan. Tiga faktor kondisi fisik ini sangat berperan untuk mendapatkan pola permainan sepakbola yang efektif dan menghidupkan permainan. Unsur fisik koordinasi matakaki dalam melakukan gerakan menggiring bola yaitu kemampuan koordinasi dalam melakukan menggiring bola tidak terbatas hanya pada kemampuan gerak saja, tetapi juga melibatkan pancaindra mata untuk melihat arah datangnya bola dan membawa bola ke sasaran. Kelincahan adalah suatu bentuk gerakan yang mengharuskan seorang atau pemain untuk bergerak dengan cepat dan mengubah arah serta tangkas. Pemain yang lincah adalah pemain yang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Sesuai dengan batasan kelincahan sebagaimana yang telah dikemukakan, untuk itu pergerakan yang dilakukan dalam menggiring bola dengan jarak yang maksimal dalam permainan sepakbola sangat membutuhkan kelincahan tubuh dan pergerakan anggota badan untuk menampilkan pola permainan yang lebih baik. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul: “Hubungan koordinasi matakaki, keseimbangan dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola dalam pemainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai”. METODE Adapun variabel penelitian yang ingin diteliti dalam penelitian ini terdiri atas: Variabel bebas: Koordinasi mata-
kaki, Keseimbangan, Kelincahan. Variabel terikat: Keterampilan Menggiring Bola. Agar Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang meluas tentang variabelvariabel yang terlibat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan sebagai berikut: Koordinasi mata-kaki yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan pemain sepakbola dalam melakukan gerakan menendang ke dinding sasaran secara cepat dan tepat dalam waktu 20 detik . Keseimbangan yang dimaksud adalah kemampuan seseorang mempertahankan posisi tubuhnya atau kemampuan mengendalikan organ-organ syaraf otot untuk menahan beban atau tahanan yang dilakukan baik secara dinamis maupun secara statis. Kelincahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seorang pemain dalam berlari secepat mungkin dan mengubah posisi badan dan arah. Keterampilan menggiring bola dalam tingkat keterampilan atau kecakapan dalam melakukan teknik-teknik dasar menggiring bola secara cermat melewati rintangan dengan cepat dan tepat sambil membawa bola yang tetap berada dalam penguasaan. Adapun yang dijadikan populasi penelitian ini adalah keseluruhan pemain sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Sampel ialah sebagian dari anggota populasi yang diambil dengan menggunakan terknik tertentu yang disebut teknik sampling. Jumlah populasi dalam penelitian ini relatif banyak, maka peneliti membatasi dengan melakukan pemelihan secara acak dengan mempergunakan teknik “Simple Random Sampling” dengan cara undian, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 orang pemain Club Gelora Kabupaten Sinjai. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data emperik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: tes keseimbangan (statis), pengukuran panjang tungkai dan keterampilan servis pada permainan sepaktakraw. Pengukuran Data koordinasi mata kaki diperoleh dari Soccer Wall Volley Test (Ismaryati 2006:54-56). Tujuan: Untuk mengukur kemampuan koordinasi mata kaki dalam permainan sepakbola. Pelaksanaan: Bola sepak
Mappaompo, Hubungan Koordinasi Mata-Kaki,Keseimbangan dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola
89
diletakkan di belakang garis batas yaitu 1,83 Meter di depan sasaran. Testee berdiri di belakang garis batas dekat bola dan menghadap ke sasaran. Pada aba-aba “ya”, testee mulai menyepak bola ke sasaran (tembok dengan batas tertentu). Bola yang terpantul dari tembok sasaran segera disepak kembali, hal ini dilakukan terus menerus dan secepat mungkin selama 20 detik. Kesempatan melakukan tes ini sebanyak 2 kali. Yang terbaik dari tiga kali kesempatan adalah kemampuan koordinasi mata kaki dari pemain sepakbola. Penilaian: kemampuan koordinasi mata kaki adalah banyaknya sepakan yang sah dapat dilakukan testee selama 20 detik. Tiap sepakan bola kaki yang dilakukan di bagian belakang garis batas 1,83 Meter di depan sasaran di beri nilai satu. Sepakan yang tidak sah tidak dihitung. Penguran keseimbangan dengan Tes Keseimbangan Dinamis (Modified Bass Test of Dynamic Balance) (Nur Ichsan Halim, 2004:141-143). Tujuan: Untuk mengukur kemampuan keseimbangan dinamis. Petugas: Pemandu tes sekaligus sebagai pengukur dan pencatat skor Pelaksanaan: Peserta tes berdiri pada kaki kanan sebagai awal, kemudian lompat ke tanda pertama bertumpu pada kaki kiri, kemudian pertahankan sikap berdiri dalam posisi statis selama 5 detik. Selanjutnya lompat kembali ke tanda kedua bertumpu pada kaki kanan kemudian pertahankan sikap selama 5 detik. Dilanjutkan dengan kaki lain, melompat dan mempertahankan sikap statis selama 5 detik, sampai tes ini diselesaikan. Ujung telapak kaki peserta tes harus benar-benar dapat menutupi setiap tanda pita plastik, sehingga tidak dapat dilihat. Percobaan dikatakan berhasil apabila setiap pita plastik tertutup oleh ujung telapak kaki, tumit tidak menyentuh lantai atau bagian badan lainnya, serta dapat mempertahankan sikap statis setiap pita plastik selama 5 detik dengan ujung telapak kaki tetap menutupi pita plastik dan berdiri tegak dengan satu kaki tumpu. Ujung kaki yang lain diletakkan dibelakang lutut kaki lainnya dan letakkan kedua tangan dipinggul. Dengan aba-aba yang diberikan peserta tes mengangkat tumitnya dari lantai atau menjinjit dan pertahankan
sikap ini selama mungkin, tumit tanpa menyentuh lantai atau menggeserkan ujung telapak kaki dari tempat semula atau memindahkan kedua tangan dari pinggul. Penilaian: Setiap keberhasilan pendaratan maupun upaya menutupi pita plastik secara berturut-turut mendapat skor 5 dan 5, skor berikutnya untuk setiap detik dapat mempertahankan keseimbangan statisnya. Setiap peserta tes akan memperoleh 10 skor untuk setiap pita plastik atau mendapat 100 skor secara keseluruhan apabila dapat menyelesaikan seluruh rangkaian tes tersebut. Setiap keseimbangan 5 detik harus disebutkan dengan keras dengan satu skor untuk setiap detik dan catat nilainya pada setiap tanda plastik. (Peserta tes dipersilahkan mereposisi sendiri untuk 5 detik keseimbangan setelah gagal mendarat). Waktu terbaik dari tiga kali kesempatan dicatat sebagai hasil akhir peserta test. Pengukuran Kelincahan dengan Tes Lari Hilir Mudik (Shuttle Run Test) 4 x 10 meter (Nur Ichsan Halim, 2004:125127). Pelaksanaan: Peserta tes berdiri di belakang garis start. Bersamaan aba-aba “ya” stopwatch dijalankan, peserta tes segera berlari menuju ke garis batas untuk mengambil dan memindahkan (meletakkan) balok pertama setengah lingkaran yang berada pada garis start. Kemdian kembali lagi menuju ke garis batas untuk mengambil dan memindahkan balok kedua kesetengah lingkaran yang berada di tempat garis start. Bersamaan pada saat balok terakhir diletakkan, stopwatch dihentikan.. Penilaian: Waktu terbaik dari dua kali kesempatan dicatat sebagai hasil akhir peserta test. Penilaian: Hasil yang dicatat adalah waktu yang terbaik selama melakukan shuttle run dari 2 (dua ) kali pelaksanan. Pengukuran menggiring bola dalam sepakbola dengan Tes keterampilan menggiring bola. Tujuan; Untuk mengetahui tingkat kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola. Pelaksanaan tes: Testee berdiri dibelakang garis start dengan bola yang telah disiapkan. Setelah ada aba-aba “ya” testee menggiring bola secepat mungkin melalui rintangan-rintangan yang telah ditentukan. Pengambilan waktu dimulai
Mappaompo, Mata-Kaki,Keseimbangan dan Kelincahan Terhadap Menggiring Bola 90 JurnalHubungan ILARA,Koordinasi Volume III, Nomor 2, Juli-Desember 2012, hlm. 86 –Keterampilan 94
90
pada saat bersamaan aba-aba “ya” dan menghentikannya apabila testee dengan bola melewati garis finish. Penilaian: Hasil yang dicapai ialah waktu yang ditempuh dalam menggiring bola mulai start hingga finish. Data yang terkumpul perlu dianalisis secara statistic deskriptif, maupun infrensial untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian. Analisis data secar deskriptif dimaksdkan untuk mendapatkan gambaran umum tentang data yang meliputi rata-rata dan standar deviasi. Analisis secara infrensial digunakan untuk menguji hipotesis-hipotesis penelitian dengan menggunakan uji korelasi dan regresi. Jadi keseluruhan analisis data statistik yang digunakan pada umumnya koordinasi Nilai Statistik keseimbangan mata-kaki 30 30 N 71,03 14,10 Mean 5,340 1,494 SD 28,516 2,231 Varians 18 6 Range 62 11 Minimum 80 17 Maksimum gambaran data koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan, dan data keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut: Koordinasi mata-kaki (X1), diperoleh nilai rata-rata (mean) = 14,10 kali, simpangan baku (standar deviasi) = 1,494kali, nilai terendah (minimum) = 11 kali dan nilai tertinggi (maksimum) = 17kali. Keseimbangan (X2), diperoleh nilai rata-rata (mean) = 71,03 poin, simpangan baku (standar deviasi) = 5,340 poin, nilai terendah (minimum) = 62 poin dan nilai tertinggi (maksimum) = 80 poin. Kelincahan (X3), diperoleh nilai ratarata (mean) = 11,0747 detik, simpangan baku (standar deviasi) = 0,70285 detik, nilai terendah (minimum) = 10,18 detik dan Nilai koordinasi Keseimbangan Statistik mata-kaki 30 30 N 0,171 0,140 Absolute 0,108 0,127 Positif -0,171 -0,140 Negatif 0,938 0,767 KS-Z 0,343 0,599 As.Sig
menggunakan analisis computer pada program SPSS versi 15,00 dengan taraf signifikan 95% atau α = 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis deskriptif dilakukan terhadap koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai Hal ini dimaksudkan untuk memberi makna pada hasil analisis yang telah dilakukan. Keterampilan menggiring bola 30 30 17,5540 11,0747 1,62451 0,70285 2,639 0,494 6,27 2,38 14,27 10,18 20,54 12,56 nilai tertinggi (maksimum) = 12,56 detik. Keterampilan menggiring bola (Y), diperoleh nilai rata-rata (mean) = 17,5540 detik, simpangan baku (standar deviasi) = 1,62451 detik, nilai terendah (minimum) = 14,27 detik dan nilai tertinggi (maksimum) = 20,54 detik. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat digunakan dalam menganalisis data penelitian adalah data harus mengikuti sebaran normal (berdistribusi normal). Untuk mengetahui apakah data koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dan data keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai berdistribusi normal, maka dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Keterampilan Kelincahan menggiring bola 30 30 0,158 0,155 0,158 0,155 -0,133 -0,126 0,864 0,848 0,444 0,469 kelincahan
Mappaompo, Hubungan Koordinasi Mata-Kaki,Keseimbangan dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola
91
Pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov (KS-Z) menunjukkan hasil sebagai berikut: Untuk data koordinasi mata-kaki, diperoleh nilai KS-Z = 0,767 (P = 0,599 > α 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data koordinasi mata-kaki mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Untuk data keseimbangan, diperoleh nilai KS-Z = 0,938 (P = 0,343 > α 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data keseimbangan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Untuk data kelincahan, diperoleh nilai KS-Z = 0,848 (P = 0,469 α 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data kelincahan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Untuk data keterampilan menggiring bola permainan sepakbola, diperoleh nilai KS-Z = 0,864 (P = 0,444 > α 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data keterampilan Variabel N Koordinasi mata-kaki (X1) Keterampilan menggiring bola 30 Sepakbola (Y) Hasil uji analisis koefisien korelasi dengan menggunakan uji korelasi dikemukakan sebagai berikut; nilai ρ diperoleh = -0,622 (Pvalue < α 0,05) berarti ada hubungan yang signifikan koordinasi mata-kaki dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Variabel N Keseimbangan (X2) Keterampilan menggiring bola 30 Sepakbola (Y) Hasil uji analisis koefisien korelasi dengan menggunakan uji korelasi dikemukakan sebagai berikut; nilai ρ diperoleh = -0,648 (Pvalue < α 0,05) berarti ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Analisis korelasi kelincahan dengan keterampilan Variabel N Kelincahan (X3) Keterampilan menggiring bola 30 Sepakbola (Y)
menggiring bola pada permainan sepakbola mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini perlu diuji dan dibuktikan melalui data empiris yang diperoleh dilapangan melalui tes dan pengukuran terhadap seluruh variabel yang diteliti. Karena data penelitian ini mengikuti sebaran normal, maka untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan analisis statistik parametrik dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi. Analisis korelasi koordinasi mata-kaki dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola. Untuk menguji kebenaran hipotesis tentang ada tidaknya hubungan yang signifikan koordinasi matakaki dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai, dilakukan analisis korelasi. ρ Pvalue Keterangan -0,622
0,000
Signifikan
Analisis korelasi keseimbangan dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola. Untuk menguji kebenaran hipotesis tentang ada tidaknya hubungan yang signifikan keseimbangan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai, dilakukan analisis korelasi. ρ Pvalue Keterangan -0,648
0,000
Signifikan
menggiring bola pada permainan sepakbola. Untuk menguji kebenaran hipotesis tentang ada tidaknya hubungan yang signifikan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai, dilakukan analisis korelasi Pearson. ρ
Pvalue
Keterangan
0,747
0,001
Signifikan
Mappaompo, Mata-Kaki,Keseimbangan dan Kelincahan Terhadap Menggiring Bola 92 JurnalHubungan ILARA,Koordinasi Volume III, Nomor 2, Juli-Desember 2012, hlm. 86 –Keterampilan 94
92
Hasil uji analisis koefisien korelasi dengan menggunakan uji korelasi dikemukakan sebagai berikut; nilai ρ diperoleh = 0,747 (Pvalue < α 0,05) berarti ada hubungan yang signifikan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Analisis regresi koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada Variabel R Koordinasi mata-kaki (X1), Keseimbangan (X2), dan Kelincahan (X3) 0,772 Keterampilan menggiring bola Sepakbola (Y) Hasil uji analisis koefisien regresi dengan menggunakan uji-r regresi dikemukakan sebagai berikut; nilai r hitung (R) diperoleh sebesar 0,772, nilai Rsquare (R2) diperoleh sebesar 0,596 (Pvalue < α 0,05) setelah dilakukan uji signifikan atau keberartian regresi dengan menggunakan uji F korelasi diperoleh F hitung sebesar 12,796 (Pvalue < α 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada hubungan yang signifikan koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Pengujian hipotesis. Dalam penelitian ada empat buah hipotesis yang diuji. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan satu persatu sesuai dengan urutannya pada perumusan hipotesis. Disamping dilakukan pengujian hipotesis, juga diberikan kesimpulan singkat tentang hasil pengujian tersebut. Ada hubungan yang signifikan koordinasi mata-kaki dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : ρ x1y = 0, H1 : ρ x1y ≠ 0 Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi, diperoleh nilai ρ = -0,622 (Pvalue < α 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti, ada hubungan yang signifikan koordinasi mata-kaki dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila seorang pemain sepakbola memiliki koordinasi mata-kaki yang baik, maka akan
permainan sepakbola. Untuk mengetahui keeratan hubungan secara bersama-sama antara koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai, maka perlu dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi ganda. R2
F
Pvalue
Keterangan
0,596
12,796
0,000
Signifikan
diikuti dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola yang baik pula. Ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : ρ x2y = 0, H1 : ρ x2y ≠ 0. Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi, diperoleh nilai ρ = -0,648 (Pvalue < α 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti, ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila seorang pemain sepakbola memiliki keseimbangan yang baik, maka akan diikuti dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola yang baik pula. Ada hubungan yang signifikan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : ρ x3y = 0, H1 : ρ x3y ≠ 0. Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi, diperoleh nilai r = 0,747 (Pvalue < α 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti, ada hubungan yang signifikan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila seorang pemain sepakbola memiliki kelincahan yang baik, maka akan diikuti dengan keterampilan menggiring bola
Mappaompo, Hubungan Koordinasi Mata-Kaki,Keseimbangan dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola
93
permainan sepakbola yang baik pula. Ada hubungan yang signifikan koordinasi matakaki, keseimbangan, dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : Rx.123 y = 0, H1 : Rx.123 y ≠ 0. Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji regresi, diperoleh nilai r hitung (R) = 0,772, nilai R square (R2) sebesar 0,596 R square dapat disebut koefisien determinasi yang dalam hal ini berarti 59,6%, hubungan yang signifikan antara variable koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai sedangkan sisanya 40,4% dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Nilai R square berkisar 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil nilai R square, semakin lemah hubungan ketiga variable tersebut. Jadi, hubungan secara bersama-sama variable koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola. Dari table uji anova atau F tes, ternyata didapat F hitung sebesar 12,796 dengan tingkat signifikan 0,000 karena nilai probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model korelasi dapat dipakai untuk memperediksikan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola. Untuk menguji signifikansi variabel koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan secara bersama-sama dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Hal ini mengandung makna bahwa, apabila seorang pemain sepakbola memiliki koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan yang baik, maka akan diikuti dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola yang baik pula. Pembahasan Hasil analisis korelasi dalam hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi hubungan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan
ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang dicapai. Untuk mengambil kesimpulan penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun pembahasan yang dimaksud adalah Pengujian hipotesis menunjukkan, bahwa dari hasil analisis data diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan koordinasi matakaki dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila nilai koordinasi mata-kaki tergolong baik, maka akan diikuti dengan nilai keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai koordinasi mata-kaki yang kurang baik, maka akan diikuti dengan nilai keterampilan menggiring bola permainan sepakbola yang kurang baik pula. Pengujian hipotesis menunjukkan, bahwa dari hasil analisis data diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila nilai kelentukan tergolong baik, maka akan diikuti dengan nilai kemampuan passsing bawah pada permainan sepakbola yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai kelentukan yang kurang baik, maka akan diikuti dengan nilai keterampilan menggiring bola permainan sepakbola yang kurang baik pula. Pengujian hipotesis menunjukkan, bahwa dari hasil analisis data diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila nilai kelincahan tergolong baik, maka akan diikuti dengan nilai keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai kelincahan yang kurang baik, maka akan diikuti dengan nilai keterampilan menggiring bola permainan sepakbola yang kurang baik pula. Pengujian hipotesis menunjukkan, bahwa dari hasil analisis data diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan koordinasi matakaki, kelentukan, dan keseimbangan
Mappaompo, Mata-Kaki,Keseimbangan dan Kelincahan Terhadap Menggiring Bola 94 JurnalHubungan ILARA,Koordinasi Volume III, Nomor 2, Juli-Desember 2012, hlm. 86 –Keterampilan 94
94
dengan keterampilan menggiring bola permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila nilai koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan, tergolong baik, maka akan diikuti dengan nilai keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan yang kurang baik, maka akan diikuti dengan nilai keterampilan menggiring bola permainan sepakbola yang kurang baik pula. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ada hubungan yang signifikan koordinasi matakaki dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Ada hubungan yang signifikan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai Ada hubungan yang signifikan secara bersamasama koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Tim Gelora Kabupaten Sinjai. Saran Adapun saran yang dapay dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagi para pembina, pelatih maupun atlet olahraga permainan sepakbola, bahwa kiranya dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan menggiring bola bermain sepakbola bagi pemain atau atlet yang dibina, hendaknya perlu memperhatikan unsur kemampuan fisik yang dapat menunjang, seperti koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan kelincahan. Bagi mahasiswa yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agara melibatkan variabel-
variabel lain yang relevan dengan penelitian ini serta dengan populasi dan sampel yang lebih luas. DAFTAR RUJUKAN Allen, Philips D, dan E, Hornack 1979. Measurment And Evalution in Physical Education . New York Arikunto, Suharsimi, 1996., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Renika Cipta, Jakarta. Donnel Kavin O. Dan Seagrave, Corin. 1993. Dinamika kecepatan, Terjemahan Suyono. Jakarta. Haddade Ilyas dan Tola, Ismail, 1988.,Penuntun Mengajar dan Melatih Sepakbola. FPOK IKIP Ujungpandang. Halim Ichsan Nur, 2004., Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. UNM, Makassar. Harsono, 1988., Coaching dan Aspek-aspek psikologi dalam Coaching. P2LPTK Depdiknas, Jakarta. Harrow, Anita J. A. 1972. Taxonomi Of the Psychomotor Domain, New York Hamidsyah Noor dkk.1993, Kepelatihan Dasar,Depdikud ,Jakarta 1993 Ismaryati, 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Luxbacher, Joe.1999. Sepakbola, Taktik dan Teknik Bermain.Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Marta Dinata. 2007. Dasar-dasar Mengajar SepakBola. Jakarta : Penerbit Cerdas Jaya Muchtar, Remmy, 1992., Olahraga Pilihan Sepakbola. Depdikbud Dikti PPTK, Jakarta. Rani, Adib, Abd, 1992., Materi dan Evaluasi Permainan Sepakbola. FPOK IKIP Ujungpandang. Rahantoknam,BE. 1988. Belajar Motorik : Teori dan Aplikasinya Dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: P2LPTK Depdikbud. Sajoto, Mochamad, 1988., Pembinaan Kondisi Fisik dalam Bidang Olahraga. Depdikbud Dirjen Dikti, Jakarta. Sukatami, 1984. Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Solo : Tiga Serangkai.