Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA BANK BUMN Yang Listed Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2013 Muh. Fuad Alamsyah Universitas Ichsan Gorontalo email:fuadalamsyah@ymailcom Abstrak Tantangan utama yang dihadapi oleh lembaga keuangan seperti bank saat ini adalah bagaimana membangun dan mempertahankan usaha yang sehat dalam pasar dan lingkungan usaha yang cepat berubah. Untuk dapat memenuhi kriteria sebagai bank yang sehat tersebut, maka bank harus memiliki kemampuan untuk membayar segala bentuk kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang serta mampu untuk terus meningkatkan labanya dari tahun ke tahun. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan untuk melihat kemampuan bank dalam melunasi segala bentuk utang jangka pendek dan jangka panjangnya dengan menggunakan alat ukur Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan Deposit To Ratio (LDR), sedangkan untuk mengukur besarnya efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba maka alat ukur yang digunakan yaitu dengan Return on Assets (ROA). Ketiga variabel ini digunakan secara bersama–sama untuk mengukur dan menganalisis sejauh mana tingkat perubahan laba pada bank BUMN yang ada di Indonesia yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN. Periode penelitian ini diambil dari tahun 2012 – 2013 dengan menggunakan data triwulanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga variabel independen yang memiliki pengaruh signifikan yaitu CAR dan ROA. Hal ini menunjukkan bahwa laba suatu perbankan sangat ditentukan oleh jumlah cadangan wajib minimum dan tingkat pengembalian asetnya. Adapun LDR nya tidak berpengaruh signifikan, hal ini menunjukkan bahwa bank tidak seluruhnya menempatkan dana pihak ketiga ke kredit, dengan demikian bank juga memelihara alat likuid (dana idle) dan ini akan menimbulkan tekanan terhadap pendapatan bank berupa tingginya biaya pemeliharaan kas yang menganggur. Kata Kunci : CAR, LDR, ROA dan Perubahan Laba. Abstract A major challenge faced by financial institutions such as banks at the moment is how to build and maintain a healthy business in the market and rapidly changing business environment. To be able to meet the criteria for a healthy bank, then the bank must have the ability to pay any form of obligations both short term and long term and be able to continue to improve its profit from year to year. In this study the variables used to look at the bank's ability to pay off all forms of short-term debt and long-term by using a measuring instrument Capital Adequacy Ratio (CAR) and the Loan Deposit To Ratio (LDR), while to measure the effectiveness 188
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
of the company into profit then the tool measure used is the Return on Assets (ROA). These three variables are used together to measure and analyze the extent of changes in earnings at state-owned banks in Indonesia, Bank Mandiri, BNI, BRI and BTN. Period of this study was taken from the years 2012 - 2013 using quarterly data. The results showed that of the three independent variables that have a significant effect that the CAR and ROA. This shows that the profits of a bank is determined by the amount of the minimum mandatory reserves and return on assets. As for his LDR no significant effect, suggesting that the bank did not entirely put the third party funds to credit, thus the bank also maintains liquid assets (funds idle) and this will exert pressure on bank earnings in the form of high maintenance costs are idle cash. Keywords: CAR, LDR, ROA and Income Changes. di Indonesia menunjukkan harapan besar investor kepada berlanjutnya pertumbuhan kredit dan stabilitas ekonomi makro negara ini. Sedangkan alasan dipilihnya laba perusahaan yang diproksi melalui Earning Before Tax (EBT) sebagai variabel dependen dengan alasan untuk menghindari pengaruh penggunaan tarif pajak yang berbeda antar periode yang dianalisis. Sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian perusahaan adalah laporan keuangan yang bersangkutan. Menurut Hanafi dan Halim (2000: 30) tujuan pelaporan keuangan adalah bahwa pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditur, dan pemakai lainnya, saat ini maupun potensial (masa mendatang), untuk pembuatan keputusan investasi, kredit dan investasi semacam lainnya. Laba pada umumnya dipakai sebagai suatu dasar pengambilan keputusan investasi, dan prediksi untuk meramalkan perubahan laba yang akan datang. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh pihak bank agar dapat lebih teliti dalam mengambil kebijakan maka telah dikembangkan teknik analisis yang didasarkan pada laporan
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan perbankan merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan, selain itu bank juga sebagai lembaga yang memperlancar lalu lintas pembayaran. Landasan kegiatan usaha bank adalah kepercayaan dari nasabah, sebagai lembaga kepercayaan, bank dalam operasinya lebih banyak menggunakan dana dari masyarakat dibanding dengan modal sendiri dari pemilik atau pemegang saham, oleh karena itu pengelola bank dalam melakukan usahanya dituntut untuk dapat menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai, dengan kondisi yang demikian maka kinerja keuangan bank dapat dikatakan baik (Sumarta, 2000:50). Alasan dipilihnya perusahaan perbankan sebagai objek penelitian adalah bahwa perbankan merupakan cerminan dari kepercayaan investor kepada stabilitas makro dan sistem perbankan di suatu negara. Meningkatnya harga saham perbankan 189
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
keuangan yang dipublikasikan. Salah yang terjadi selama satu periode dengan satu teknik tersebut yang popular biaya yang berkaitan dengan diaplikasikan dalam praktik bisnis pendapatan tersebut. Sedangkan adalah analisa rasio keuangan. Menurut menurut Harahap (2001:267), laba Kasmir (2004:263), rasio keuangan adalah perbedaan antara realisasi bank yang dianggap penting untuk penghasilan yang berasal dari transaksi menilai kinerja perbankan tersebut perusahaan pada periode tertentu dapat diketahui dengan tiga rasio yaitu dikurangi dengan biaya yang rasio solvabilitas, likuiditas, dan dikeluarkan untuk mendapatkan rentabilitas. Membaiknya (CAR, LDR, penghasilan itu. Dengan demikian, ROA) akan meningkatkan perolehan dapat diambil kesimpulan bahwa laba laba perusahaan perbankan, sehingga adalah perbedaan antara pendapatan dapat diprediksikan perubahan laba pun (revenue) yang direalisasi yang timbul akan meningkat. Namun dalam praktik dari transaksi pada periode tertentu yang sesungguhnya tidak semua teori dengan biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut sesuai dengan kenyataan yang pada periode tersebut. Sedangkan dalam ada. penelitian ini, laba yang dimaksud laba sebelum pajak. TINJAUAN PUSTAKA Untuk mengetahui perubahan A. Perubahan Laba Menurut Chariri dan Ghozali laba yang terjadi pada perusahaan akan (2001:302), laba merupakan perbedaan digunakan rumus sebagai berikut: pendapatan yang direalisasi, transaksi Yn – Yn-1 ΔYn = Yn-1 Dimana: ΔYn = perubahan laba tahun ke-n Y = laba sebelum pajak n = tahun ke-n n–1 = tahun sebelumnya Sumber : (Zainuddin dan Jogiyanto, 1999:67) B. dalam perdagangan surat-surat Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR adalah rasio kecukupan berharga. Menurut Kasmir (2004:278), modal bank atau merupakan CAR merupakan perbandingan antara kemampuan bank dalam permodalan equity capital dengan total loans dan yang ada untuk menutup kemungkinan securiti. kerugian didalam perkreditan atau CAR = Equity Capital Total Loans + Securities Menurut surat edaran Bank perbandingan antara modal dengan Indonesia No. 6/23./DPNP tanggal 3 Aktiva Tertimbang Menurut Resiko Mei 2004, CAR merupakan (ATMR). Modal CAR = X 100 % ATMR
190
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Sedangkan menurut Muljono dikurangi fixed assets dengan total (1995:112), CAR merupakan loans dan securities. perbandingan antara equity capital . Equity Capital – Fixed Assets CAR = X 100 % Total Loans + Securities CAR adalah rasio keuangan yang mengukur tingkat likuiditas. Rasio yang memberikan indikasi apakah tinggi menunjukkan bahwa suatu bank permodalan yang ada telah memadai meminjamkan seluruh dananya (loan(adequate) untuk menutup risiko up) atau relatif tidak likuid (illiquid). kerugian akan mengurangi modal. CAR Sebaliknya rasio yang rendah menurut standar BIS (Bank for menunjukkan bank yang likuid dengan International Settlements) minimum kelebihan kapasitas dana yang siap sebesar 8%, jika kurang dari itu maka untuk dipinjamkan (Latumaerissa, akan dikenakan sanksi oleh Bank 1999:23). LDR disebut juga rasio kredit Sentral (Hasibuan, 2004:65). terhadap total dana pihak ketiga yang digunakan untuk mengukur dana pihak C. Loan to Deposit Ratio (LDR) LDR adalah rasio keuangan ketiga yang disalurkan dalam bentuk perusahaan perbankan yang kredit. berhubungan dengan aspek likuiditas. Menurut Kasmir, (2004:272) LDR adalah suatu pengukuran rasio LDR merupakan rasio tradisional yang menunjukkan deposito perbandingan antara jumlah dana yang berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain disalurkan ke masyarakat (kredit) yang digunakan dalam memenuhi dengan jumlah dana masyarakat dan permohonan pinjaman (loan requests) modal sendiri yang digunakan. nasabahnya. Rasio ini digunakan untuk Total Loans LDR = X 100 % Total Deposit + Equity Menurut surat edaran Bank perbandingan antara kredit dengan Dana Indonesia No.6/23./DPNP tanggal 3 Pihak Ketiga (DPK). Mei 2004, LDR merupakan Kredit LDR = X 100 % DPK Rasio ini menggambarkan Namun batas toleransi berkisar antara kemampuan bank membayar kembali 85%-100% atau menurut Kasmir penarikan yang dilakukan nasabah (2003:272), batas aman untuk LDR deposan dengan mengandalkan kredit menurut peraturan pemerintah adalah yang diberikan sebagai sumber maksimum 110%. likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini D. Return On Asset (ROA) semakin rendah pula kemaampuan Menurut Hanafi dan Halim likuiditas bank (Dendawijaya, (2003:27), Return on Assets (ROA) 2000:118). Sebagian praktisi perbankan merupakan rasio keuangan perusahaan menyepkati bahwa batas aman dari yang berhubungan dengan profitabilitas LDR suatu bank adalah sekitar 85%. mengukur kemampuan perusahaan Website
191
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
menghasilkan keuntungan atau laba praktik akuntansi dengan baik untuk pada tingkat pendapatan, aset dan modal dapat mengukur efisiensi penggunaan saham tertentu. Dengan mengetahui modal yang menyeluruh, yang sensitif ROA, kita dapat menilai apakah terhadap setiap hal yang mempengaruhi perusahaan telah efisien dalam keadaan keuangan perusahaan sehingga menggunakan aktivanya dalam kegiatan dapat diketahui posisi perusahaan operasi untuk menghasilkan terhadap industri. Hal ini merupakan keuntungan. salah satu langkah dalam perencanaan ROA dapat membantu strategi. perusahaan yang telah menjalankan Rumus untuk menghitung ROA adalah sebagai berikut: Laba Bersih ROA = X 100% Total Aset Model yang digunakan adalah analisis METODE PENELITIAN Jenis data yang digunakan dalam regresi berganda dengan metode penelitian ini adalah data sekunder yang estimasi Ordinary Least Square (OLS) bersumber dari Bank Indonesia (BI) dan yaitu metode dengan mencari nilai ICMD (Indonesia Capital Market residual sekecil mungkin dengan Directory) Periode waktu dalam menjumlahkan kuadrat residual penelitian ini dimulai dari tahun 2012 – (Widarjono, 2007:23). Sebelum 2013. Objek data berupa laporan melakukan estimasi yang tidak bias keuangan dari bank – bank BUMN yang dengan analisis regresi, perlu dilakukan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) uji BLUE, yaitu pengujian antar seperti Bank Mandiri, Bank BNI, Bank variabel bebas supaya data penelitian BRI dan Bank BTN. normal dan tidak terjadi masalah Dalam penelitian ini multikolinieritas. menggunakan metode data kuantitatif, Model variabel yang diukur yaitu dimana data yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut: dalam penelitian berbentuk angka.
Website
192
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
untuk menguji seberapa baik variabel A. Uji Statistik Data yang digunakan untuk bebas (variabel independen) dapat mengetahui hubungan dari variabelmenjelaskan variabel terikat (variabel variabel tersebut. Pengolahan data dependen) secara individu. pada tingkat menggunakan SPSS 20 dalam signifikansi 0,05 (5%) dengan pengujian ini menggunakan Uji Statistik menganggap variabel bebas bernilai meliputi uji Parsial (uji-t) dan uji-F. konstan. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk uni-t dengan pengujian 1. Uji Parsial (Uji-t) Uji-t statistik adalah uji parsial sebagai berikut (Nachrowi, 2006: 18(individu) dimana uji ini digunakan 19). 2. Hipotesis: Bila probabilitas ßi > 0.05 (Tidak signifikan) Bila probabilitas ßi < 0.05 (Signifikan) pada tingkat signfikansi 0.05 (5%). B. Uji F (Uji Secara Bersama-sama) Uji F digunakan untuk Pengujian semua koefisien regresi mengetahui apakah seluruh variabel secara bersama-sama dilakukan dengan bebas (variabel independen) secara uji-F dengan pengujian, sebagai berikut: bersama-sama berpengaruh terhadap (Nachrowi, 2006:17). variabel terikat (variabel dependen) Hipotesis: Bila probabilitas ßi > 0.05 (Tidak signifikan) Bila probabilitas ßi < 0.05 (Signifikan) Adjusted R2 mendekati 0, maka variabel C. Uji Koefisien Determinasi independen tidak mampu menjelaskan (Adjusted R2) Nilai Koefisien determinasi variabel dependen. Dan jika Adjusted 2 R2 =1, maka semua titik pengamatan (Adjusted R) digunakan untuk berada tepat pada garis regresi. Dengan mengukur seberapa besar variasi dari demikian baik atau buruknya persamaan variabel terikat (Y) dapat dijelaskan regresi ditentukan oleh Adjusted R2 nya oleh variabel bebas (X). Bila nilai yang mempunyai nilai nol dan satu. koefisien determinasi sama dengan 0 2 (Nachrowi, 2006:20). (Adjusted R = 0), artinya variasi dari HASIL PENILITIAN DAN variabel Y tidak dapat dijelaskan oleh PEMBAHASAN variabel X sama sekali. Sementara bila A. Uji Determinasi (R2) . R2 = 1, artinya variasi dari variabel Y Seberapa besar kekuatan secara keseluruhan dapat dijelasan oleh variabel independen berpengaruh variabel X. Dengan kata lain jika terhadap variabel dependen dapat dilihat Adjusted R2 mendekati 1 maka variabel dari besarnya nilai koefisien determinasi independen mampu menjelaskan (R2). perubahan variabel dependen, tetapi jika
Website
193
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Tabel. Model Summaryb Mod el
R
1
.909a
R Square .826
Adjusted R Square .807
Std. Error of the Estimate .506958
Durbin-Watson 1.530
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Tabel diatas menunjukkan LDR (Loan Deposit To Ratio), ROA adjusted R square sebesar 0,807 yang (Return On Assets), sedangkan sisanya berarti bahwa 80,7% perubahan laba 19,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas tidak dimasukkan dalam model seperti yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL, BOPO dan NIM. B. Uji F-Statistik Tabel. ANOVAb Sum of Mean Model Squares df Square F Sig. 1Regression 34.067 3 11.356 44.184 .000a Residual 7.196 28 .257 Total 41.263 31 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Dilihat dari tabel diatas hasil probabilitas kurang dari 0,05, sehingga perhitungan F diatas maka dapat hipotesis diterima yang berarti bahwa diketahui bahwa F hitung sebesar variabel CAR, LDR dan ROA secara 44.184 dengan nilai signifikan sebesar bersama-sama berpengaruh terhadap 0,000. Hal ini berarti bahwa nilai variabel perubahan laba. C. Uji t (t-statistik) Tabel Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 41.022 7.001 5.859 .000 CAR -7.338 1.659 -.355 -4.424 .000 LDR -1.723 .982 -.180 -1.754 .090 ROA 2.350 .316 .756 7.431 .000 a. Dependent Variable: Laba Dari tabel hasil pengujian t4,424) dengan nilai signifikansi sebesar statistik, maka dapat dijelaskan bahwa (0,000) dimana nilai ini lebih kecil dari dari tabel dapat dilihat jika koefisien nilai signifikansi 0,05 (0,000 < 0,05 ) regresi untuk variabel CAR bernilai (yang berarti bahwa CAR berpengaruh Website
194
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
negatif dan signifikan terhadap perubahan laba. Variabel LDR mempunyai t-hitung sebesar (– 1,754) dengan nilai signifikansi 0,090 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 ( 0,090 > 0,05 ) yang berarti variabel LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan laba. Variabel ROA mempunyai nilai t-hitung bernilai (7.431) dengan nilai signifikansi sebesar (0,000) dimana nilai ini lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 ( 0,000 < 0,05 ) yang berarti variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba. D. Pembahasan 1. Pengaruh CAR terhadap perubahan laba memiliki pengaruh yang signifikan negatif, hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank tersebut, maka struktur modal bank semakin kuat. Bank yang dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat harus memiliki CAR paling sedikit sebesar 8%. Tanda negatif pada koefisien variabel CAR menunjukkan bahwa nilai variabel CAR cenderung mengalami penurunan, sedangkan nilai dari perubahan laba cenderung mengalami kenaikan. 2. Hasil uji statistik diperoleh bahwa LDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan laba. SIMPULAN 1. Koefisien variabel CAR menunjukkan bahwa nilai variabel CAR cenderung mengalami penurunan, sedangkan nilai dari perubahan laba cenderung mengalami kenaikan. Adapun pengaruh CAR terhadap perubahan laba pada bank – bank BUMN yang terdiri dari bank BNI, BRI, BTN dan Mandiri memiliki pengaruh yang
Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi LDR diikuti dengan semakin tingginya perubahan laba. Artinya bank tidak seluruhnya menempatkan dana pihak ketiga ke kredit, dengan demikian bank juga memelihara alat likuid (dana idle) dan ini akan menimbulkan tekanan terhadap pendapatan bank berupa tingginya biaya pemeliharaan kas yang menganggur. Tanda negatif pada koefisien variabel LDR disebabkan pada saat nilai LDR mengalami kenaikan, justru nilai perubahan laba mengalami penurunan. Sebaliknya pun demikian, ketika nilai LDR mengalami penurunan, justru nilai perubahan laba mengalami peningkatan. 3. Dari hasil uji statistik diperoleh bahwa ROA memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perubahan laba. Nilai ROA yang positif menunjukkan bahwa kenaikan dan penurunan nilai ROA pada periode penelitian juga diikuti oleh kenaikan dan penurunan nilai perubahan laba. Hal ini dapat tercermin dari data yang diperoleh, dimana rasio ROA memiliki nilai yang tinggi. Ini sejalan dengan teori bahwa semakin tinggi ROA suatu bank maka semakin baik pula kinerja keuangan bank tersebut. signifikan yang artinya rasio CAR yang baik menunjukkan bahwa bank BUMN memiliki kemampuan dalam segi permodalan yang berfungsi untuk menghindari kemungkinan kerugian di dalam perkreditan atau dalam perdagangan surat-surat berharga. 2. Dari sisi rasio LDR diperoleh bahwa LDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan laba. Website
195
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Hal ini mengindikasikan bahwa dalam menentukan kapasitas dana yang akan dipinjamkan kepada masyarakat tidak tergantung pada perubahan laba yang ada 3. Dilihat dari rasio ROA nya memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perubahan laba. Hal ini dimaknai bahwa semakin besar ROA bank akan semakin besar pula perubahan laba bank, sehingga ROA berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba bank. DAFTAR PUSTAKA Ariyanti Lilis Erna. 2010. Analisis Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, ROA dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Perubahan Laba Pada Bank Umum Di Indonesia. Agus Widarjono, 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Kedua, Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta. Asyik, Nur Fajrih dan Soelistyo (2000), “Kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi laba (penetapan rasio keuangan sebagai discriminatory),” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.15, No.3: 313-331. Bahtiar Usman, (2003), “Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada BankBank di Indonesia,” Media Riset Bisnis dan Manajemen, Vol.3, No.1, April, 2003, pp.5974. Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2001. Teori Akuntansi. Semarang: Uni versitas Diponegoro. Dahlan Siamat, 2003. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat, Lembaga
Penerbit Ekonomi Univeristas Indonesia. Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Dwiatmini, S. dan Nurkholis. (2001). “Analisis Reaksi Pasar terhadap Informasi Laba: Kasus Praktik Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. TEMA. Vol. 2(1). Hasan, Said Hamid, dkk. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas Balitbang Puskur. Hanafi, Mahmud M dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2000. Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Teori Ak untansi. Jakarta: PT. Rajagrafind o Persada Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 3. Erlangga. Jakarta. Latumaerissa, Julius R. 1999. Mengenal Aspek_aspek Operasi Bank Umum. Jakarta:Bumi Aksara. Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. 2007. Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil). 21-22 Agustus, Vol.2. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. Mardiyanto, Handoyo. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Grasindo. Website
196
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Macfoedz, Mas’ud,Akt. 1996. Akuntansi Manajemen, STIE Widya. Muljono, Teguh Pudjo. 1995. Analisis Laporan Keuangan Perbankan. Jakarta: Djambatan. Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Liberti : Yogyakarta. Nachrowi, Djalal Nachrowi, Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometruka untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Nur Aini. 2012. Pengaruh Laba dan Komponen Arus kas Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2009). Tesis Magister Sains Akuntansi Undip. Sumarta, H. Nurmadi. 2000. ”Evaluasi Kinerja Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Susilo, Sri Y, dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat. Jakarta Taswan. 2002. Akuntansi Perbankan (Transaksi dalam Valuta Rupiah). Yogyakarta: UPP AMPYKPN. Widjanarto. 2003. Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia. Jakarta: Grafiti. Yuwono, dan Ibnu Khajar. 2005. Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Pegawai Kejaksaan Tinggi D.I Yogyakarta. Jurnal JRBI Vol.1, No.1, Januari 2005: 75-89. Zainuddin dan Jogiyanto Hartono (1999), “Manfaat rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan perubahan laba: suatu studi empiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ,” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.2, No.1, Januari, 1999, hal.66-90.
Website
197
http://journal.stieamkop.ac.id/