Mudah Mengisi SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Oleh
: Casavera
Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta © 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta 55511 Telp. : 0274-4462135; 0274-882262 Fax. : 0274-4462136 E-mail :
[email protected]
Casavera Mudah Mengisi SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi/Casavera - Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2008 viii + 110 hlm, 1 Jil. : 26 cm. ISBN:
978-979-756-323-3
1. Pajak
I. Judul
KATA PENGANTAR
Formulir SPT 1770 S merupakan formulir SPT Tahunan yang digunakan untuk pelaporan pajak penghasilan Orang Pribadi yang bekerja sebagai karyawan (menerima penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja), Orang Pribadi dengan penghasilan dari dalam negeri lainnya, serta Orang Pribadi yang penghasilannya dikenai pajak penghasilan final. Buku ini ditulis dengan tujuan memudahkan setiap orang pribadi yang telah memiliki NPWP untuk melaporkan besarnya pajak yang telah dipotong oleh perusahaan pemberi kerja ataupun oleh pihak lain serta untuk melaporkan besarnya pajak yang sebenarnya terutang kepada Negara menggunakan SPT 1770 S dan atau 1770 SS. Penulis membuat template Excel yang gampang dipahami, sehingga memudahkan pengisian formulir 1770 S. Buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yang ingin membantu karyawan mereka (yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak) untuk memenuhi kewajiban perpajakan. Selain itu, buku ini juga dapat digunakan sebagai salah satu materi praktikum mata kuliah perpajakan, khususnya untuk bidang bahasan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi. Dengan kasus riil dan template Excel, siswa dapat dibawa untuk mengenal dunia bisnis, sehingga mereka lebih siap untuk terjun ke dunia usaha.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi
v vii
BAB 1 Pendahuluan
1
BAB 2 Mempersiapkan Template Formulir Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi (1770 S Dan Atau 1770 SS)
9
BAB 3 Petunjuk Pengisian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi: Lampiran – I (Formulir 1770 S – I) 19 BAB 4 Petunjuk Pengisian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi: Lampiran – II (Formulir 1770 S – II) 35 BAB 5 Petunjuk Pengisian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi: Induk SPT (Formulir 1770 S)
43
BAB 6 Kasus Komprehensif Pengisian Formulir 1770 S
73
LAMPIRAN 1 Formulir SPT Tahunan PPh 1770 S
105
LAMPIRAN 2 Formulir SPT Tahunan PPh 1770 SS
109
BAB 1
PENDAHULUAN
Wajib Pajak Orang Pribadi dan Formulir 1770 S Undang-undang perpajakan Indonesia menganut sistem self assessment. Dalam sistem ini, Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, dan menetapkan besarnya jumlah Pajak Penghasilan yang terutang dan melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak, atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan/ Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan setelah tahun pajak berakhir. Pada dasarnya, Wajib Pajak dapat dibedakan menjadi Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Orang Pribadi. Selanjutnya, Wajib Pajak Orang Pribadi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas (wirausaha) yang menyelenggarakan pembukuan dan Norma Penghitungan Penghasilan Netto, serta Wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja dari dalam negeri (atau bekerja sebagai karyawan). Perbedaan sumber penghasilan tersebut, berimplikasi pada perbedaan sarana dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Wajib Pajak Orang Pribadi dengan usaha bebas wajib melaporkan besarnya pajak menggunakan formulir 1770. Sedangkan Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja sebagai karyawan atau mendapat penghasilan yang dikenakan PPh final, wajib melaporkan besar pajak tahunan yang terutang menggunakan formulir 1770 S.
2
Pendahuluan
Karyawan Perusahaan
1770 S
Wirausaha
1770
Fokus utama buku ini adalah kewajiban perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja sebagai karyawan, setiap orang yang mendapat penghasilan neto dalam negeri lainnya, dan setiap orang yang menerima penghasilan yang dikenakan PPh final. Sebagai karyawan sebuah perusahaan, gaji setiap bulan akan dipotong pajak oleh perusahaan. Sekitar satu atau dua bulan setelah tahun pajak berakhir (atau sekitar bulan Januari dan Februari tahun berikutnya), karyawan akan mendapatkan formulir 1721 A1 dari perusahaan tempat bekerja. Sebenarnya, formulir 1721 A1 tersebut merupakan total besarnya pajak atas gaji karyawan selama satu tahun takwim. Formulir tersebut akan menjadi dasar bagi karyawan yang bersangkutan untuk mengisi formulir 1770 S dan melaporkan besarnya penghasilan karyawan selama satu tahun dan besarnya pajak yang telah dipotong oleh perusahaan tempat bekerja. Setiap karyawan, tidak terkecuali, sebenarnya memiliki kewajiban untuk melaporkan pajak atas penghasilan kepada Negara setiap tahun. Penghasilan neto dalam negeri lainnya meliputi: •
Bunga
•
Deviden
•
Royalty
•
Sewa
•
Penghargaan dan hadiah
Pendahuluan
•
Keuntungan dari penjualan/pengalihan harta
•
Penghasilan lainnya.
3
Orang pribadi yang menerima penghasilan neto dari item-item tersebut wajib melaporkannya kepada Negara penghasilan yang diperoleh serta besarnya pajak yang terutang dan telah dipotong oleh pihak lain. Sarana pelaporan penghasilan dan pajak terutang adalah Formulir 1770 S. Penghasilan yang dikenakan PPh (pajak penghasilan) final meliputi: •
bunga deposito, tabungan dan diskonto SBI
•
bunga/diskonto obligasi yang dilaporkan perdagangannya di bursa efek
•
penjualan saham di bursa efek
•
hadiah undian
•
pesangon, tunjangan hari tua dan tebusan pensiun yang dibayar sekaligus
•
honorarium atas beban APBN/APBD
•
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
•
sewa atas tanah dan/atau bangunan
•
bangunan yang diterima dalam rangka bangun guna serah
•
penghasilan yang dikenakan pajak bersifat final, meliputi penghasilan dari isteri dari satu pemberi kerja dan penghasilan anak dari pekerjaan
•
penghasilan lain yang dikenakan pajak final dan atau bersifat final.
Total penghasilan yang diterima orang pribadi dari item-item tersebut selama satu tahun, serta besarnya pajak final yang telah dikenakan atas penghasilan tersebut wajib dilaporkan ke Negara dengan menggunakan formulir 1770 S.
4
Pendahuluan
Catatan: Tidak semua Wajib Pajak Orang Pribadi dapat menggunakan Formulir 1770 S untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki penghasilan dari usaha bebas menggunakan Formulir 1770 dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya. Untuk lebih jelasnya, lihat beberapa contoh kasus berikut ini. Formulir SPT yang Digunakan
Wajib Pajak Orang Pribadi
1770 Amir bekerja sebagai staf keuangan di CV Makmur Sentosa. Amir menikah dengan dua orang anak. Istri Amir membuka usaha Salon Jelita. Keterangan: Sekalipun Amir hanya bekerja pada satu pemberi kerja, tetapi istri Amir memiliki usaha bebas.
9
9
David bekerja sebagai teller Bank Sejahtera. Amir belum menikah dan tidak memiliki sumber penghasilan yang lain. Keterangan: David hanya bekerja pada satu pemberi kerja. Setiap bulan, gaji David telah dipotong Pajak penghasilan oleh pemberi kerja Etan bekerja sebagai pegawai negeri. Selain itu, Etan memiliki lima kios di Pasar Baru. Kios-kios tersebut disewakan ke pihak lain. Istri Etan bekerja sebagai penulis buku komik. Setiap semester, istri Etan menerima royalti atas komik tersebut. Keterangan: Sewa bangunan dikenakan PPh Final dan royalti merupakan penghasilan neto lainnya.
1770 SS
9
Badrun bekerja sebagai manajer di CV Rapi Jali. Istri Badrun bekerja sebagai karyawan Bank Populer. Keterangan: Badrun dan istrinya sama-sama hanya bekerja pada satu pemberi kerja. Setiap bulan mereka telah dipotong pajak oleh pemberi kerja. Carita belum menikah. Carita memiliki butik Juwita. Carita memiliki deposito di Bank Panorama sebesar Rp30.000.000. Keterangan: Butik merupakan kegiatan usaha bebas.
1770 S
9
9
Pendahuluan
5
Sekilas Informasi Peraturan Pajak yang Perlu Diketahui Wajib Pajak Bagian ini tidak akan mengulas pengetahuan perpajakan secara mendalam. Penulis hanya akan mengulas beberapa informasi yang ringan namun penting untuk diketahui. Beberapa informasi praktis terkait dengan formulir 1770 S yang perlu diketahui oleh Wajib Pajak antara lain:
•
Setiap wajib pajak (dibuktikan dengan kepemilikan atas nomor pokok wajib pajak) memiliki kewajiban untuk melapor besarnya penghasilan dan pajak terutang. Jadi, dengan kata lain, mereka yang belum memiliki NPWP (nomor pokok wajib pajak), tidak wajib melapor besarnya penghasilan dan pajak terutang. Mengapa? Karena Indonesia menganut sistem self assessment dalam hal perpajakan. Jadi, diharapkan mereka yang memiliki penghasilan, juga memiliki kesadaran diri untuk melapor sebagai wajib pajak dan untuk memenuhi kewajiban perpajakan.
•
Sarana untuk melapor besarnya pajak adalah Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT). Formulir 1770 S merupakan salah satu bentuk SPT yang dirancang khusus untuk wajib pajak orang pribadi yang bekerja sebagai karyawan, atau yang mendapat penghasilan neto dalam negeri lainnya, atau yang mendapat penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final.
•
SPT tahunan tersebut wajib ditandatangani oleh Wajib Pajak atau oleh orang yang diberi kuasa menandatangani (dengan dilampiri surat kuasa khusus).
•
SPT tahunan dianggap tidak disampaikan, apabila tidak ditantangani atau jika lampirannya tidak lengkap. Kelengkapan dokumen ini didasarkan pada ketetapan yang termuat dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 534/KMK.04/2000 dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-214/PJ/2001.
•
Wajib Pajak harus mengambil sendiri formulir SPT tahunan dan menyampaikannya paling lambat 3 bulan setelah tahun pajak berakhir (atau tanggal 31 Maret tahun berikutnya setelah tahun pajak).