BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
MTQ ke-46 Tingkat Batola Diikuti 618 Peserta HAL 3
90 Persen APBD Batola Terserap HAL 6
1
Facebook : Tabloid Batola Membangun Microsite : www. pemkabbaritokuala.tribunnews.com PENGADUAN MASYARAKAT : HAL 10 0811 50000 94
Grand Final Yang Tragis
2
opini
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
Redaksi :
Menunggu Aksi Emansipasi 8 Menteri Wanita
Oleh: HERY SASMITA, SSTP, MAP
T
anggal 21 April merupakan hari yang sangat bersejarah bagi bangkitnya kaum hawa. Pada tanggal itu, tepatnya pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, pahlawan wanita Indonesia Raden Ajeng Kartini lahir. Sebagaimana kita ketahui bersama, pejuang wanita ini melahirkan buku Spektakuler yang diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Semangat RA kartini menjadi pelecut semangat bagi kaum perempuan di Indonesia untuk berbuat lebih untuk kaumnya dan bangsa Indonesia. Kekinian, Presiden Jokowi telah mengumumkan nama-nama menterinya pada hari Minggu (26/10/2014), tepat pukul 17.16 WIB. Pengumuman susunan kabinet Jokowi-JK yang diberi nama Kabinet Kerja berjumlah 34 orang dan 8 di antaranya adalah perempuan. Mereka adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Siapa sajakah mereka? Mari bersama kita tengok profilnya. Rini Mariani Soemarno – Menteri BUMN Sepak terjangnya di dunia profesional sudah bicara banyak. Menduduki posisi sebagai presiden komisaris di sejumlah perusahaan besar, wanita kelahiran Amerika Serikat, 9 Juni 1958 ini juga pernah berkarier di bidang pemerintahan, yaitu sebagai Wakil Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Jakarta (1998) dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004), pada era Kepemimpinan. Pada tahun 1995, Rini Mariani Soemarno terpilih sebagai Pemimpin Puncak Terpuji dari Majalah Swa Sembada. Lama tak terdengar kabarnya, ia dipercaya oleh Joko Widodo menjadi Kepala Staf Tim Transisi untuk mempercepat implementasi Sembilan program nyata. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc - Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan Ia sudah malang melintang di jajaran pemerintahan, di daerah maupun di pusat selama lebih dari 30 tahun. Sempat menjabat Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung dan Kepala Biro Perencanaan Kementerian Dalam Negeri. Barulah di tahun 2013 ia memilih terjun ke dunia politik hingga terpilih sebagai Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang menangani bidang otonomi daerah. Selain itu, ia aktif sebagai dosen di IPB dan pembina lembaga swadaya masyarakat. Siti merupakan salah satu perempuan berprestasi ia pernah menjadi PNS teladan pada tahun 2004. Ia juga dinobatkan sebagai 99 perempuan paling berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia pada tahun 2007. Bintang Jasa Utama dari Presiden pada tahun 2011 serta Satya Lencana Karya Satya XXX tahun 2010 pun berhasil diperolehnya. Alumni dari Institut Pertanian Bogor ini pernah mengenyam studi di Belanda dengan mengambil konsentrasi International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Enschede, Belanda. Puan Maharani – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia & Kebudayaan Dunia politik lekat dalam kehidupannya. Sebagai cucu dari Presiden Pertama Republik Indonesia, sekaligus putri dari pasangan (alm) Taufik Kiemas dan Megawati Soekarnoputri yang menjabat sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan), seperti ada ‘keharusan’ bahwa ia akan melanjutkan kiprah orangtuanya di bidang politik. Lulusan Jurusan Komunikasi Massa FISIP Universitas Indonesia ini memulai kariernya di bidang politik dengan menjabat sebagai Ketua Bidang Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat DPP PDI Perjuangan ( 2005 - 2010) dan Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga DPP PDIP (2010 - 2015). Sejak tahun 2009 hingga sebelum dilantik menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di era kepemimpinan Joko Widodo, Puan Maharani tercatat sebagai anggota DPR dari PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Prof. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M - Menteri Kesehatan Setelah batal dilantik menjadi Menteri Kesehatan pada Kabinet Bersatu II di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, dokter spesialisasi mata sekaligus guru besar ilmu penyakit mata (Oftamologi) di Universitas Indonesia ini aktif menjadi Staf Ahli Divisi Tumor Mata di RSCM Kirana. Sebelum pada akhrinya dilantik menjadi Menteri Kesehatan pada Kabinet Kerja, Nila mendapat tugas sebagai utusan Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk MDGs. Menurutnya angka kemiskinan dapat dikurangi dengan implementasi kebijakan kesehatan yang tepat dan menilai MDGs adalah hulu kesehatan.
Khofifah Indar Parawansa – Menteri Sosial Wanita kelahiran Surabaya, 19 Mei 1965 ini sudah mengenal dunia politik sejak duduk di bangku kuliah. Menempuh pendidikan S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan magister Faklutas ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (1997). Pada era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid tahun 1999 – 2001, Khofifah Indar Parawansa pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Namanya mulai disorot publik saat ia, mewakili Fraksi Persatuan Pembangunan, mengkritisi Pemilu 1997 yang penuh kecurangan saat Sidang Umum MPR tahun 1998. Sebelum akhirnya dilantik sebagai Menteri Sosial Kabinet Kerja di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo, ibu empat anak ini menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat Nahdatul Ulama (NU). Yohana Susana Yembise - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua ini adalah perempuan Papua pertama yang diberi gelar guru besar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai profesor doktor bidang silabus desain dan material development. Segudang pengalaman internasional dan keorganisasian pun telah ditorehkan, antara lain menjadi anggota Joint Selection Team (JST) Australian Development Scholarship beasiswa ADS/USAID tahun 2011, dan menjadi wakil ketua KNPI Kabupaten Paniai tahun 1984. Dengan prestasi yang telah dicapainya hingga kini ia mampu membuktikan ketangguhan dan daya juang perempuan Papua. Tahun 1985, wanita kelahiran Manokwari, Papua Barat, 1 Oktober 1958 ini melanjutkan pendidikan Sarjana Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Cenderawasih, menyelesaikan program gelar Master di Departemen Pendidikan Simon Fraser University di Kanada pada tahun 1994 dan memperoleh gelar Ph.D dari Universitas Newcastle pada tahun 2006. Retno Lestari Priansari Marsudi - Menteri Luar Negeri Alumni jurusan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada angkatan 1981 ini pernah menduduki posisi sebagai Deputi Direktur Kerja Sama Ekonomi Multilateral, Kepala Bagian Ekonomi di KBRI Den Haag, serta pejabat urusan media di Kedubes RI di Canberra. Retno juga pernah bergabung sebagai staf di Biro Analisa dan Evaluasi untuk kerjasama ASEAN pada 1986. Kemudian, wanita kelahiran Semarang, 27 November 1962 ini sempat menjadi duta besar RI untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia untuk periode 2005-2008. Pada masa penugasan itu, Dubes Retno mendapat penghargaan berupa Order of Merit dari Raja Norwegia pada Desember 2011, membuatnya sebagai orang Indonesia pertama yang menerima tanda jasa tersebut. Belum habis masa tugasnya di Oslo, ia diminta kembali ke Jakarta untuk mengisi posisi sebagai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa dan menjadi perempuan pertama dalam sejarah Kemenlu yang menduduki jabatan tinggi tersebut. Sebagai Dirjen, Retno bertanggung jawab mengawasi hubungan dan kerja sama Indonesia dengan 82 negara di Amerika dan Eropa. Retno juga telah memimpin berbagai putaran perundingan dan konsultasi bilateral antara Indonesia dan mitra-mitranya, termasuk Uni Eropa, serta dalam pertemuan antarkawasan seperti Asia-Europe Meeting (ASEM) dan Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC). Susi Pudjiastuti - Menteri Kelautan dan Perikanan Wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 memiliki komitmen kuat dalam pengembangan kelautan dan perikanan juga kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup. Bahkan sejumlah pengamat politik menilai bahwa Susi dianggap sebagai sosok problem solver" di bidangnya sehingga memiliki kapasitas untuk menjadi motor penggali potensi kelautan dan perikanan Indonesia. Menurutnya, bekal pengalaman selama 33 tahun sebagai pelaku industri perikanan dan maskapai akan digunakan untuk mengembangkan perikanan dan kelautan di Indonesia. Sebelum menduduki kursi menteri, track record karier profesionalnya sangatlah baik. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT. ASI Pudjiastuti (Marine), Direktur Utama PT. ASI Pudjiastuti Flying School (Susi Flying School), Direktur Utama PT. ASI Geosurvey. Dewan Penasihat (HNSI, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), Aktivis Independen Lingkungan, sampai menjadi Ketua Komisi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah KADIN. Nah, setelah kita sudah tau siapa saja mereka, mari kita nantikan aksi emansipasi dari 8 Menteri wanita ini.***
SURAT KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA Nomor : 188.45/163a/KUM/2013 Tanggal : 1 Juni 2013
PEMBINA :
H. HASANNUDDIN MURAD, SH (Bupati Barito Kuala) H. MA'MUN KADERI, SE (Wakil Bupati Barito Kuala) Ir. H. SUPRIYONO (Sekda Barito Kuala) Drs. H. JAMIDIN PRAJA, MSi (Ass. Sekda Bid. Pemerintahan & Kesra)
PEMIMPIN UMUM :
A. RUSYADI, S.Sos (Kabag Humas & Protokol)
PEMIMPIN REDAKSI :
HERY SASMITA, SSTP, MAP (Kasubbag PPM)
REDAKTUR PELAKSANA : JALI RAHMAN (Pelaksana Subbab PPM)
SEKRETARIS REDAKSI :
GUSTI SAUFI RIZAL (Pelaksana Subbab PPM)
BENDAHARA :
NOR AFNI (Bendahara Pengeluaran)
KOORDINATOR LIPUTAN : FIKRIANUDDIN (Pelaksana Subbab PPM)
STAF REDAKSI :
NOR LINA (Pelaksana Subbab PPM)
ALAMAT REDAKSI :
BAGIAN HUMAS & PROTOKOL SETDA BARITO KUALA Jl. P. Antasari No. 1 Telp. 0511-4799564 Marabahan - Kalimantan Selatan
BATOLAMembangun
M
EDISI APRIL 2015
3
usyabaqah Tilawatil Quran ke-46 Tingkat Tahun 2015 Tingkat Kabupaten Barito Kuala (Batola) di Kecamatan Barambai mulai berlangsung, Jumat (13/03) sore. Evan tahunan yang berlangsung hingga Senin (16/03) ini diikuti 618 peserta, masing-masing Kecamatan Rantau Badauh 70 peserta, Mekarsari 50, Alalak 30, Mandastana 25, Jejangkit 35, Anjir Pasar 43, Anjir Muara 32, Tamban 27, Tabunganen 21, Belawang 30, Tabukan 32, Kuripan 50, Marabahan 40, Bakumpai 33, Cerbon 30, Wanaraya 35, dan Barambai 32. Camat Barambai yang juga Ketua Panita Pelaksana, Muliansyah mengatakan, cabang yang dipertandingkan pada MTQ kali ini di antaranya Cabang Tilawah terdiri golongan tartil Alquran putra putri, golongan anakanak, remaja, dan dewasa putra putri, cabang Hifzil Quran golongan 1 dan 5 juz serta tilawah putra putri, golongan 10, 20, dan 30 juz putra putri, serta cabang Fahmil, Syarhil, dan Khat Alquran golongan hiasan mushaf, penulisan naskah, dekorasi, serta kontemporer putra putri. Menariknya, MTQ kali ini menyediakan hadiah uang tunai senilai ratusan juta rupiah berasal bantuan Bank Kalsel Cabang Marabahan Rp50 juta, bantuan Bupati H Hasanuddin Murad Rp20 juta, Wabup H Ma’mun Kaderi Rp15 juta, Ketua TP-PKK Hj Noormiliyani AS Hasanuddin Murad Rp15 juta,
MTQ ke-46 Tingkat Batola Diikuti 618 Peserta serta terdapat bantuan dari BRI Cabang Marabahan. Sebelumnya, Ketua Umum LPTQ Batola yang juga Sekretaris Daerah Ir H Supriyono mengatakan, MTQ kali ini dilaksanakan sebagai salah satu untuk mengetahui perkembangan pembangunan keagamaan khususnya seni baca tulis Alquran. Karenanya, melalui ajang ini diharapkan menjadi tolok ukur kinerja pembangunan syiar agama melalui baca tulis serta pengamalan Alquran di samping diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Untuk mewujudkan kinerja dimaksud, lanjut Supriyono, LPTQ didukung kebijakan dan kreasi Pemkab Batola terus memberi input-input LPTQ kecamatan secara stimulan dalam meningkatkan syiar dan kompetensi seni baca tulis Alquran meskipun saat ini masih sebatas 7 LPTQ kecamatan dan insya Allah akan terus berkembang. Bupati Batola H Hasanuddin Murad
mengajak masyarakat untuk memahami seni baca tulis serta makna seutuhnya yang terkandung dalam ajaran Alquran sebagai mana yang termaktub dalam tema MTQ kali ini yaitu Meningkatkan Kualitas Pemahaman Terhadap Ajaran Agama Islam yang Terkandung Dalam Kita Suci Alquran. Mantan anggota DPR RI itu menyatakan, jika di masyarakat masih terdapat yang meminjamkan uang dengan cara rintenir atau masih ada yang mentahyulkan sesuatu benda termasuk batu seperti belakangan heboh dibicarakan maka ini boleh dibilang masih terdapat masyarakat yang belum memahami akan Alquran dan ajarannya. Sehubungan dengan itu, mantan Dosen Hukum Tata Negara Unlam ini mengajak para generasi muda supaya benar-benar menghayati seni baca tulis serta ajaran Alquran yang salah satunya melalui MTQ supaya memiliki pengetahuan serta benteng dalam menangkal pengaruh negatif akibat kemajuan globalisasi saat ini. Hal senada juga diutarakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Batola, Dr H Ahmadi Sukran Nafis. Menurutnya, MTQ merupakan salah satu bentuk mensyiarkan Alquran. Melalui penyemarakan seni baca tulis Alquran, harapnya masyarakat Batola yang selama ini dikenal agamis benar-benar menjadi generasi Qurani yang dihiasi keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan sehari-hari. Humpro Batola
BATOLAMembangun
4
EDISI APRIL 2015
Juara Umum MTQ Barambai Diumrahkan n Para Pemenang juga Diberi Hadiah Uang
G
LPTQ Usul Gerakan Jam Mengaji
P
elaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-46 Tingkat Kabupaten Barito Kuala (Batola) di Kecamatan Barambai telah berakhir, Senin (16/03) malam. Juara umum dan pemanang di setiap cabang telah diketui hasilnya. Namun ada yang patut dibanggakan dari event tahunan bidang keagamaan kali ini. Dimana dari hasil rapat kerja daerah Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) sepakat menyampaikan 5 butir rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Batola. Kelima butir rekomendasi yang disampaikan kepada Wakil Bupati H Ma’mun Kaderi di malam penutupan MTQ ke-46 di Kecamatan Barambai ini terdapat satu hal yang sangat menarik yaitu mengusulkan kepada pemerintah daerah agar menetapkan Peraturan Bupati Barito Kuala tentang Gerakan Jam Mengaji Masyarakat antara Shalat Magrib dan Shalat Isya. Butir usulan ini tentunya mendapat respons positif dari masyarakat Batola yang selama ini dikenal sebagai masyarakat yang agamis. “Saya pikir ini terobosan yang sangat tepat dalam menyemarakan syiar islam serta memasyarakatkan seni baca tulis Alquran,” tutur salah satu tokoh masyarakat Marabahan, H Basuni Alamsyah. Selain butir peneapan gerakan jam mengaji, LPTQ dalam rekomendasinya menyatakan mendukung sepenuhnya rehabilitasi gedung LPTQ, menambah insentif bagi guru-guru Alquran dengan mengusulkan agar dalam penyusunan Peraturan Bupati Barito Kuala tentang APBD-Des diatur pula alokasi dana pengembangan keagamaan serta pembinaan seni baca tulis Alquran pada pemerintah desa. LPTQ juga menetapkan Kecamatan Tabukan sebagai penyelenggara MTQN ke-47 tingkat Kabupaten Batola Tahun 2016 Kecamatan Tabukan dan sebagai cadangan Kecamatan Tabunganen. Humpro Batola
elaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-46 Tahun 2015 Tingkat Kabupaten Barito Kuala (Batola) di Kecamatan Barambai telah berakhir, Senin (16/03) malam. Dewan hakim telah mengumumkan para pemenang setiap cabang yang diperlombakan. Hasil pengumuman yang disampaikan, juara umum perorangan kembali diraih Qari Dewasa Putra, Abdul Majid, dari Kecamatan Tamban. Sedangkan juara umum daerah kembali diraih Kecamatan Rantau Badauh dan berhak mendapatkan trophy bergilir bupati. Kecamatan Rantau Badauh memang dikenal ‘gudangnya’ santri. Karenanya tak heran dalam pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten,
juta untuk golongan dewasa dan remaja. Tak hanya itu, event tahunan ini juga menyediakan puluhan hadiah door prize bagi pengunjung yang beruntung bantuan dari para donatur berupa televisi berwarna, sepeda pancal, kipas angin, dan lain-lain yang diundi berdasarkan identitas diri. Wakil Bupati Batola H Ma’mun Kaderi mengajak seluruh komponen masyarakat untuk memanfaatkan momentum kegiatan MTQ sebagai sarana untuk lebih memacu peningkatan pemahaman terhadap ajaran agama Islam sebagaimana yang terkandung dalam kitab suci Alquran serta sebagaimana yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Dengan meningkatkan kualitas pemahaman terhadap Alquran, diharapkan akan mempu
kecamatan ini telah 4 kali berturut-turut meraih juara umum. Pada MTQ ke-46 ini panitia juga menyediakan dua hadiah umrah bantuan dari Pemkab Batola dan BRI Cabang Marabahan yang diundi bagi seluruh peserta terbaik. Dari hasil undian yang laksanakan ternyata yang beruntung meraih hadiah umrah adalah Qari Dewasa Putra, Abdul Majid dari Kecamatan Tamban dan Qariah Remaja Putri dari Kecamatan Barambai. Selain hadiah umrah, panitia juga menyediakan hadiah uang senilai Rp105 juta bantuan Bank Kalsel Cabang Marabahan Rp50 juta, Bupati H Hasanuddin Murad Rp20 juta, Ketua TP-PKK Hj Noormiliyani AS Rp15 juta, Wakil Bupati H Ma’mun Kaderi Rp15 juta, dan Pemkab Batola Rp5 juta. Uang sebenar itu dibagikan kepada seluruh peserta terbaik di setiap cabang masing-masing Rp4,5 juga untuk golongan anak-anak dan Rp5
menjadi benteng dalam mengantisipasi kemungkinan masuknya paham atau ajaran yang menyimpang dari kemurnian ajaran agama Islam. Khusus kepada qari dan qariah, hafidz dan hafidzah yang telah berhasil menorehkan prestasi, wabup berharap untuk tidak berpuas diri, namun hendaknya terus menggali dan melatih diri agar di event yang lebih tinggi seperti di tingkat provinsi bahkan nasional dapat mengharumkan nama daerah. Sementara bagi yang belum berhasil, wabup berpesan untuk tidak berputus asa dan dapat menerima serta menjadikan pengalaman sebagai cambuk untuk terus berjuang dan berlatih agar di kesempatan berikut bisa meraih kemenangan serupa. Ketua Umum LPTQ Batola H Supriyono menyatakan rasa syukurnya atas lancar dan suksesnya pelaksanaan MTQ di Kecamatan Barambai ini. Supriyono yang juga Sekdakab Batola ini merasa bangga dengan prestasi yang diraih para peserta. Ia berharap dengan kualitas yang dihasilkan kali ini akan mampu mengharumkan nama daerah pada MTQ Tingkat Provinsi di Balangan bahkan hingga tingkat nasional. Hal serupa juga diharapkan Kepala Kemenag Batola Dr H Ahmadi Syukran Nafis, bahwa melalui prestasi yang telah ditorehkan para peserta akan mampu menjadikan Batola semakin maju melalui kesemarakan lantunan Alquran serta syiar agama Islam. Humpro Batola
LEGISLASI
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
5
pengembangan budidaya peternakan. Sehingga tak heran mereka di sana banyak yang menanam rumput ketimbang menanam padi untuk pakan ternak. Selain menceritakan potensi peternakan, Sekdakab Batola itu, juga menceritakan potensi pertanian dan perkebunan kelapa sawit di Batola. Luas lahan perternian di Batola, katanya, mencapai 198.000 hektar, sedangkan sawit sekitar 100.000 hektar. Namun demikian Pemkab Batola tetap mengendalikan luasan pengembangan lahan sawit tersebut agar tidak terjadi konservasi
DPRD Bungo Belajar Pemeliharaan Ternak
S
ebegai salah satu dari enam daerah sentra pemurnian sapi Bali di Indonesia Kabupaten Barito Kuala (Batola) sering mendapat kunjungan daerah lain. Rabu (25/03), rombongan DPRD Kabupaten Bungo, Jambi, melakukan studi banding di kabupaten berjuluk Bumi Ije Jila ini. Rombongan berjumlah 16 orang yang dipimpin langsung Ketua DPRD Bungo, Ria Mayang Sari, itu diterima Sekdakab Batola Ir H Supriyono, para anggota DPRD, Kepala Dinas Peternakan drh Alvian Noor dan para pimpinan SKPD, di Aula Mufakat Pemkab Batola. “Tujuan utama kehadiran kami untuk melakukan studi banding terkait penertiban dan pemeliharaan termasuk langkah upaya dalam peningkatan produktivitas serta kendala maupun sanksi yang diberikan,” tutur Ria Mayang Sari seraya menambahkan, padahal sebagai suatu daerah yang ingin maju tentunya perlu memikirkan upaya peningkatan produktivitas ternak. Dikatakan Ria Mayang Sari, di Kabupaten Bungo saat ini baru tahap pembuatan rancangan peraturan daerah terkait penertiban dan pemeliharaan ternak. Sementara karakter masyarakat tergolong sulit mengikuti ketentuan peraturan maupun sanksi yang diterapkan pemerintah. Sekdakab Batola Ir H Supriyono memaparkan, keberadaan ternak di Batola sebenarnya bukan merupakan andalan utama masyarakat. Yang menjadi andalan utama justeru pertanian padi. Karena itu diakui Batola sebagai lumbung padinya Kalsel serta sebagai salah satu daerah penyangga ketahanan pangan nasional. Khusus terkait pengembangan ternak, aku mantan Kepala Bappeda Batola itu, Batola memang salah satu dari dua kabupaten di Kalsel yang ditetapkan sebagai pusat pengembangan ternak sapi bali dari pemerintah selain Tanah Laut.
yakni Wanaraya, Rantau Badauh dan Barambai. “Para peternak kebanyakan berasal dari masyarakat luar Kalsel seperti Lombok, Bali, dan sebagian Jawa,” terangnya. Di Kecamatan Wanaraya, tutur Supriyono, masyarakat justeru lebih dominan
Sekda yang akrab disapa pak Pri itu menerangkan, wilayah pengembangan ternak sapi bali di Batola terdapat di tiga kecamatan
terhadap lahan pertanian padi. Kunjungan kerja (kunker) rombongan Komisi 3 DPRD Bungo ini juga diisi dialog serta tukar menukar cendera mata dari Ketua DPRD Bungo Ria Mayang Sari dengan Sekdakab Batola H Supriyono. Humpro Batola
Perlu Klarifikasi Program Kegiatan J
n Dari Musrenbang Batola 2015
ajaran Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola) menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2015, di Aula Selidah Pemkab Batola, Kamis (02/04). Musrenbang yang dibuka Wakil Bupati H Ma’mun Kaderi itu pun juga menghadirkan Ketua DPRD H Hikmatullah. Ketua DPRD Hikmatullah mengutarakan, sesuai amanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Musrenbang memiliki peran strategis sebagai forum aspiratif, partisipatif dan demokratif bagi semua pemangku kepentingan untuk menindaklanjuti kebijakan RPJM Nasional dan RPJM Daerah yang akan menjadi pedoman pelaksanaan pembangunan Pemkab Batola khususnya. Namun dalam rangka menciptakan perencanaan pembangunan yang berkualitas, menurut Hikmatullah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Di antarannya, perlu adanya usulan yang memenuhi kaidah-kaidah perencanaan yang logis seperti memiliki kelengkapan dokumen teknis dan penganggaran serta memiliki sasaran yang terukur dengan alokasi yang jelas di samping perlu adanya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan atas penetapan kebutuhan pembangunan dan adanya keterbukaan dalam pelaksanaannya. Untuk menciptakan perencanaan berkualitas, tambah dia, perlu adanya kesepakatan usulan
yang merupakan penjabaran RPJMD dan disinergikan dengan kebutuhan pembangunan. Di samping perlu adanya usulan program dan kegiatan yang didukung kualitas data dan informasi akurat sehingga rencana pembangunan tahunan yang akan dilaksanakan sesuai kebutuhan masyarakat di Barito Kuala. Selanjutnya, dalam menciptakan rencana pembangunan yang berkualitas diperlukan adanya komitmen pemkab yang serius dalam rangka mencegah adanya duplikasi anggaran ganda terhadap perolehan sumber-sumber pendanaan. “Sebelum tahapan-tahapan diselenggarakan sebaiknya diberikan ruang dan peluang kepada anggota DPRD untuk memberikan pokok-pokok pikiran,” kata Hikmatullah sambil menambahkan, karena sebagai seorang anggota DPRD tentunya banyak memiliki tuntutan aspirasi yang berasal dari konsituen. Lebih lanjut Ketua DPRD Batola yang akrab disapa Atul itu mengutarakan, dalam rangka melahirkan draf awal rencana kerja pembangunan daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 telah dilaksanakan kegiatan penyusunan rencana pembangunan yang dimulai dari evaluasi hasil kerja pembangunan sebelumnya, dilanjutkan dengan membahas hasil musrenbang desa dan kecamatan yang disinkronkan dengan kegiatan SKPD. Agar draf awal RKPD Tahun 2016 tetap mengedepankan program dan kegiatan yang
lebih menyentuh untuk kepentingan masyarakat luas perlu adanya masukan-masukan penyelarasan, penajaman serta pengklarifikasian program dan kegiatan yang dibahas pihak kecamatan, SKPD dan DPRD melalui urun rembug pembahasan pada kegiatan forum gabungan SKPD. “Rangkaian tahapan inilah yang harus dilalui dalam rangka menghasilkan gagasan dan konsep musrenbang yang berkualitas demi pembangun Batola yang sama-sama kita cintai,” katanya seraya mengharapkan, tercipta komunikasi interaktif dari seluruh stakeholders guna tercapainya pembangunan yang berkualitas, transparan, partisipatif, dan akuntabel guna terwujudnya visi Sama Rasa. Humpro Batola
6
BATOLAMembangun
LEGISLASI
EDISI APRIL 2015
Sektor Pertanian Dominasi PDRB
B
upati Barito Kuala H Hasanuddin Murad menyatakan, dari nilai APBD tahun 2014 sebesar Rp1.077.182.365.093,55, penyerapannya telah mampu direalisasikan sebesar Rp 969.712.038.750,00, atau dalam persentasi sekitar 90,02 persen. Sedangkan dari sisi pendapatan, terang Hasanuddin, ditahun 2014 lalu telah mampu direalisasikan sebesar 103,83 persen dari
90 Persen APBD Batola Terserap
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. “Sedangkan khusus pendapatan asli daerah (PAD) realisasinya mencapai 160,45 persen, setara dengan PAD sebesar Rp69.582.850.192,29,” ujarnya, saat menyampaikan Laporan Keterangan Peratanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Kabupaten Batola tahun 2014, Dalam kegiatan Rapat Paripurna ke 9 Masa Sidang II Tahun 2014 – 2015, di Aula DPRD Kabupaten Batola, Senin (30/3). Pada umumnya, lanjutnya lagi, belanja yang dilaksanakan oleh seluruh SKPD dan Hibah diberikan oleh Koni, PMI, LPTQ, Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan, Gabungan Organisasi Wanita, P2TP2A dan hibah untuk bea siswa bagi murid berprestasi dari keluarga yang kurang mampu, yang menempuh pelayanan di SMA Gibs. “Sedangkan bantuan keuangan diberikan pada umumnya untuk kegiatan social keagamaan, pendidikan, anak usia dini, taman pendidikan Al’Quran dan lannya,” katanya. Dalam kesempatan tersebut, mantan anggota DPR RI ini juga menjelaskan tentang penyaluran dana bos, Dimana jumlah dana bos untuk SD dan SMTP tahun 2014 yang telah tersalurkan mencapai 25.799.085.000, sedangkan untuk SMTA nilai dana bos yang sudah tersaluyrkan di tahun 2014 lalu mencapai 5.249.000.000,’. “Dana Bos atau bantuan Operasional sekolah itu berasal dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui pemerintah provinsi dan diterima langsung oleh seluruh
sekolah negeri di Kabupaten Batola,” jelasnya. Dalam kegiatan yang dihadiri seluruh kepala SKPD, camat, dan para tokoh masyarakat itu, Bupati juga mengatakan, di tahun 2014 lalu program dan kegiatan terkait dengan reformasi birokrasi dititikberatkan pada penguatan pengawasan dan penguatan
akuntabilitas kinerja. “Hal itu dimaksudkan agar pengelolaan keuangan dan utamanya asset, dapat terus diperbaiki sistemnya sehingga diharapkan mendukung perolehan opini WTP yang merupakan peningkatan opini tahuntahun sebelumnya yang masih pada posisi WDP,” terangnya. (humas batola)
BATOLA – Bupati Batola H Hasanuddin Murad menjelaskan, dinamika perekonomian di Kabupaten Batola terus mengalami peningkatan. Dalam struktur Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), peningkatan tersebut didominasi oleh sektor pertanian. “PDRB Kabupaten Batola tahun 2014 secara totalitas terus mengalmi peningkatan. Untuk sementara mencetak angka sebesar Rp2,32 triliyun. Peningkatan angka PDR ini menunjukan dinamika perekonomian di Batola terus meningkat,” ujarnya, saat menyampaikan LKPJ Kepala Daerah, barubaru tadi. Tak hanya itu, jelas Hasanuddin, Indikator pendapatan per kapita masyarakat di tahun 2014 terus mengalami peningkatan. Bahkam terangnya, nilanya mencapai Rp18.352.467.00. “Dengan indicator pendapatan masyarakat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan perekonomian, khususnya di bidang pertanian, secara bertahap telah memberikan stimulant peningkatan kesejahteraan bagi petani,” terangnya. Lebih lanjut dikatakannya, hasil kinerka pemerintahan dan pembangunan di tahun 2014 telah mampu menekan tingkat kemiskinan masyarakat Kabupaten Batola hingga mencapai 5,12 persen. Hal ini menunjukan bahwa input dan perlakukan pembangunan yang dilaksanakan telah memberikan dampak baik bagi masyarkat. Selain tentang peningkatan PDRB, Hasanuddin juga menyinggung tentang keberhasilan angka melek huruf di kabupaten Batola. Menurutnya, di tahun 2013 lalu angka melek huruf di Bumi Ije Jela hanya mencapai 94,19 persen. Nah, di tahun 2014 ini angka tersebut mengalami peningkatan hingga mencapai 95,08 persen.(humas-batola)
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
7
Hasanuddin Bangun Gazebo di Unlam
BATOLA – Bupati Batola H Hasanuddin Murad kembali menerima pengharagaan. Penghargaan itu dating dari Ikatan Keluarga Alumni Universitas Lambung Mangkurat. Suami Hj Noormiliyani ini mendapatkan penghargaan dalam bentuk piagam dan plakat itu lantaran rasa kepeduliannya terhadap dunia pendidikan, khususnya pada pendidikan perguruan tinggi negeri Unlam. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Ketua Ikatan Alumni Universitas Lambung Mangkurat Pengeran H Rusdy Effendy, Kamis (5/3) di Kediaman Bupati Batola. Penghargaan tersebut diberikan mengingat Hasanuddin Murad dianggap berjasa telah membantu pembangunan gapura di halaman universitas tertua di pulau Kalimantan itu. “nanti di dinding gafura akan kita buat prasasty yang bertuliskan nama-nama orang yang telah memberikan sumbangan untuk pembangunan
gafura tersebut,” ujar Pangeran Rusdy Tak hanya itu, dalam kesempatan Hasanuddin Murad menyatakan kembali memberikan bantuannya berupa pembangunan gazebo. Gazebo tersebut dibangun dengan tujuan agar para mahasiswa dapat memanfaatkan untuk sarana belajar. “Jadi gazebo yang disumbangkan oleh pak Hasanuddin untuk Unlam itu adalah yang ke enam,” kata Pangeran Rusdy lagi. Dalam penyerahan penghargaan tersebut,
PAD Batola Sangat Kecil
K
epala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Barito Kuala (Batola) Akhmad Wahyuni mengatakan, pendapatan asli daerah (PAD) Batola jika dibanding kabupaten/kota lainnya di Kalsel sangat kecil jika tak ingin dikatakan mem prihatinkan. Saat ini PAD Batola yang tertera pada APBD hanya Rp33.298.484.048. “Jika dibanding daerah lain, pendapatan asli Batola saat ini cukup memprihatinkan,” tukas Akhmad Wahyuni saat membina Apel Gabungan Linmas di halaman Kantor Bupati Batola, Senin (30/03). Kadispenda Batola yang baru menjabat enam bulan itu menuturkan, penyebab minimnya PAD Batola ini selain kurangnya sumber pendapatan juga belum tergalinya potensi secara maksimal. Karenanya dalam kesempatan apel tersebut, Kadispenda yang akrab disapa pak Wawah itu mengajak para pihak dan SKPD untuk bersama-sama memikirkan peningkatan PAD dengan menggali berbagai potensi guna bisa dijadikan objek pajak. Selama ini, sebut mantan Kadinsosnakertrans Batola itu, SKPD hanya memikirkan masalah belanja saja tanpa memikirkan dari mana sumber pendapatannya.
Bahkan, jika dalam pembahasan selalu ngotot minta peningkatan anggaran. Sehubungan dengan itu, mantan Kadisporabudpar, Kepala Kesbangpollinmas dan Kabag Humpro Setda Batola itu, kembali mengajak pihak terkait dan SKPD termasuk Satpol PP untuk sama-sama berupaya menunjang peningkatan PAD. Selain kendala di atas, Wawah mengakui, Dispenda yang baru berumur 1 tahun 3 bulan itu juga mengalami kendala dalam memaksimalkan tugas. Di antaranya kendala itu yaitu belum adanya urainya tugas sehingga menyulitkan pihaknya dalam melaksanakan tugas secara maksimal. Sehubungan itulah ia mengharapkan pihak terkait untuk sesegeranya bisa menyerahkan uraian tugas agar pihaknya bisa bekerja dengan maksimal. Sebagaimana diketahui APBD Batola TA 2015 ditetapkan sebesar Rp1.184.038.680.784. Namun dari total anggaran tersebut yang berasal dari PAD hanya Rp33.298.484.048. Sisanya berasal dari DAK/DAU Rp962.458.368.892, dan lain-lain pendapatan yang sah Rp188.281.827.844. Humpro Batola
tampak hadir Ketua MUI Kalsel, dan sejumlah tokoh alim ulama baik dari Provinsi Kalsel maupun dari Kabupaten Batola. Hasanuddin Murad sendiri mengaku berterima kasih telah mendapatkan penghargaan tersebut. “Semoga dengan apa yang telah saya berikan itu dapat bermanfaat bagi generasi muda khususnya para mahasiswa yang menimba ilmu di Universitas Lambung Mangkurat,” tuturnya.(humpro-batoa)
Satpol-PP Ancam Bos Pemulung n Wahyudi : Bila Tidak Membersihkan, Barangnya Akan Kami Sita
BATOLA – Setelah sukses menggelar kegiatan penertiban terhadap para PNS yang keluyuran saat jam dinas, kini giliran para pemulung yang menjadi sasaran penertiban lanjutan jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Batola. Seperti kemaren (18/3), Satpol PP Kabupaten Batola bergerak melakukan penyisiran di kawasan yang kerab disinggahi para pemulung. Tak hanya itu, petugas juga mendatangi tempat penampungan barang hasil kegiatan para pemulung. Ditempat penampungan tersebut, petugas kemudian menemui pemilik tempat tersebut,dan langsung melakukan teguran keras kepada pria berinisial BM agar tidak lagi melakukan kegiatannya. Bahkan, saat itu petugas juga mengancam BM bila tidak mengindahkan teguran yang sudah dikeluarkan itu, maka semua barang hasil pemulungan yang menumpuk di halaman dan pinggir jalan depan rumahnya akan disita. “Kami beri waktu yang bersangkutan untuk membersihkannya sekitar 1 bulan, sejak hari ini. Apabila tidak dilakukan, maka konsukwensinya barang-barang tersebut akan kami sita,” ujar Kasat Pol PP Kabupaten Batola Akhmad Wahyudi SH MH, saat dikonfirmasi sesaat setelah selesai menggelar kegiatan penertiban tersebut. Dikatakan Wahyudi lagi, barang-barang yang menumpuk di halaman rumah dan depan rumah BM yang berlokasi di kawasan Desa Putik itu, kebanyakan bukan berasal dari dalam kota Marabahan. “Barang-barang yang dikumpulkan di pekarangan rumah yang bersangkutan itu berasal dari daerah lain. Jadi rumahnya jadi transit, sebelum barang tersebut dikirim lagi,” katanya. Dari pantauan, BM yang hanya dapat tertunduk saat ditegur petugas, menyatakan kesediaannya untuk mentaati semua peraturan daerah Kabupaten Batola.(humpro-batola)
8
BATOLAMembangun
Batola Serahkan LKPD ke BPK EDISI APRIL 2015
P
emerintahKabupaten Barito Kuala (Pemkab) Batola me nye r a h k an Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2014 ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarbaru, Selasa (31/03) siang. Penyerahan yang langsung dilaksanakan Wakil Bupati H Ma’mun Kaderi didampingi Sekda H Supriyono beserta jajaran terkait itu bersamaan dengan Kabupaten Kotabaru dan Tabalong. Pagi harinya Kabupaten HSU dan HST juga melaksanakan hal serupa, sedang sore harinya penyerahan juga dilaksanakan Pemprov Kalsel. “Dengan penyerahan yang dilakukan ini berarti semua pemda di Kalsel telah merampungkan rampung menyerahkan LKPD,” tutur Kepala BPK RI Perwakilan Kalsel Yulindra Trikusumo Nugruho. Yulindra mengatakan, sesuai ketentuan Pasal 31 ayat (1) UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, gubernur, bupati dan walikota menyampaikan laporan keuangan kepada BPK paling lambat tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir. Setelah proses ini, sesuai ketentuan di atas, tambah Yulindra, gubernur, bupati, walikota menyampaikan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa kepada BPK. Karena itulah, kepada kabupaten/kota dan Provinsi Kalsel yang telah menyampaikan LKPD ke BPK, Yulindra menyampaikan ucapan terima kasih serta memberi apresiasi karena telah memenuhi ketentuan undang-undang sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Memperhatikan ketentuan pasal 17 ayat (2) dan (3) UU No 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negera, maka, sebut Kepala Perwakilan BPK RI Kalsel itu, laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan TA 2014 masing-masing kabupaten/ kota dan provinsi akan disampaikan kepada DPRD selambat-lambatnya dua bulan setelah menerima laporan keuangan. Tujuan pemeriksaan LKPD, menurut Yulindra, untuk memberikan opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria yaitu kesesuaian dengan standart akuntansi pemerintahan (SAP), kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan efektifitas sistem pengendalian intern. “Pada dasarnya BPK menentukan opini berdasarkan dua kondisi yaitu pembatasan lingkup audit atau kecukupan bukti dan penyimpangan dari prinsip akuntansi atau salah kaji,” katanya seraya menambahkan, kedua hal tersebut dikaitkan dengan tingkat materialitas dan dampaknya terhadap LKPD secara keseluruhan. Yulindara mengharapkan kerjasama yang baik kepada kepala daerah karena luasnya sasaran pemeriksaan BPK dengan menyajikan data sehingga tim BPK dapat melaksanakan pemeriksaan tepat waktu. Humpro Batola
SKPD Diminta Siapkan Data Pra Musrembang BATOLA – Sekretaris Daerah Kabupaten Batola Ir H Supriyono menegaskan, seluruh SKPD yang berada di lingkup Pemkab Batola harus mengikuti kegiatan Pra Musrembang yang akan dilaksanakan di provinsi minggu depan. “Jadi data atau program untuk kegiatan pra musrembang tingkat provinsi harus sudah dientri menjadi kegiatan tahun 2016,” ujarnya, saat membuka kegiatan Forum SKPD Tingkat Kabupaten Batola tahun 2015, di aula Selidah Pemkab Batola, Senin (16/3). Mengingat entri data yang akan dipergunakan pada pra musrembang tinggal beberapa hari lagi, lanjutnya, maka diharapkan peserta kegiatan Foruk SKPD tersebut dapat memanfaatkan kegiatan tersebut secara baik agar data yang dientri nanti benar-benar siap. “Dengan begitu, ketika kita mengikuti kegiatan pra musrembang nanti, semua data yang diperlukan sudah siap,” jelasnya. Lebihlanjut dikatakanya, untuk membuat perencanaan kegiatan tahun 2016 hendaknya benar-benar baik. Kreteria perencanaan yang baik itu, terangnya lagi, adalah singkronnya antara data Renja, Renstra dan RPJMD. “Kelemahan tahun sebelumnya data Renja, Renstra dan RPJMD tidak sama. Akibat ketidak singkronnya itu akhirnya nilai Lakip kita turun,” katanya.
Memang, lanjutnya lagi, esensi pembuatan laporan tersebut bukan nilai yang dikejar, tetap hal tersebut berhubungan dengan subtansi visi dan misi kabupaten Batola. Untuk itu, Supriyono mengharapkan kegiatan Forum SKPD yang dilaksanakan tersebut benar menjadi sebuah kegiatan yang
benar-benar diseriusi. “Saya minta semua pihak khususnya para pejabat structural eselon IV agar saling dukung dan satu pemikiran. Untuk dapat satu pemikiran itu maka setelah melaksanakan Musrembang agar segera menyiapkan RKA dan dipastikan sesuai dengan Renja, Renstra dan RPJMD,” pungkasnya.(humpro-batola)
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
Inilah 7 Manfaat Dahsyat Rambutan Bagi Tubuh Anda "Si kecil yang kaya manfaat", mungkin itulah penggambaran buah rambutan tersebut. Hampir semua orang mungkin sudah merasakan betapa manisnya buah merah yang berukuran mini ini. Saat lagi musimnya, buah ini akan mudah ditemui atau didapatkan dipinggir jalan atau di berbagai pasar tradisional dan modern. Harganya yang relatif terjangkau, menjadikan buah ini favorit di berbagai lapisan masyarakat indonesia. Tapi tahukah anda, disamping rasanya yang manis dan asam, buah ini ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh anda. Lalu, apa saja manfaat dahsyat rambutan bagi tubuh tersebut...??? Sahabat, tips kesehatan. Buah rambutan yang juga memiliki nama ilmiah Nephelium Laapaceum, merupakan salah satu jajaran dari berbagai buah - buahan yang berperan besar untuk meningkatkan kesehatan tubuh anda. Buah rambutan ini mudah dikenali dari bentuk buahnya yang kecil dengan warna merah menyala serta dengan adanya serabut yang menyerupai rambut yang memenuhi kulit buahnya. Pada pembahasan kali ini, tips kesehatan akan mengulas berbagai manfaat rambutan yang berkaitan dengan bidang kesehatan itu sendiri. Tips kesehatan, berikut ini manfaat dahsyat rambutan untuk Tubuh anda :
1.
2.
3. 4. 5. 6.
7.
Mendongkrak Energi Tubuh Anda. Bagi anda yang mudah capek dalam berbagai rutinitas pekerjaan, mengkonsumsi buah rambutan dapat meningkatkan energi dengan cepat. Ini dikarenakan, buah rambutan mengandung sejumlah karbohidrat dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh anda. Menjaga Tubuh Dari Berbagai Radikal Bebas. Udara yang kita hirup tiap detik juga membawa zat-zat berbahaya yang bernama radikal bebas. Buah rambutan mengandung vitamin C yang bermanfaat untuk menjaga dan melindungi tubuh dari berbagai radikal bebas tersebut. Penurun Berat Badan Yang Efektif. Buah rambutan mengandung sumber serat dan air. Sehingga mengenyangkan tubuh dan membuat anda tidak mudah lapar dalam waktu yang relatif lama. Penangkal Anemia Yang Ampuh. Sumber zat besi dalam buah rambutan dapat menghindarkan dari rasa pusing serta membuat seseorang tidak mudah lelah dengan aktivitas kerja yang begitu padat. Pencegah Kanker Yang Ampuh. Asam Gallic yang terkandung didalam buah rambutan dapat menghancurkan berbagai radikal bebas yang berada didalam tubuh yang berpotensi menimbulkan berbagai penyakit kanker. Menguatkan Sistem Imun Tubuh. Kandungan tembaga didalam buah rambutan bermanfaat besar dalam pembuatan sel darah putih. Sel darah putih inilah yang bertugas melawan berbagai virus, kuman serta bakteri yang membahayakan tubuh anda. Organ Ginjal Yang Lebih Sehat. Kandungan fosfor dalam buah rambutan berperan nyata untuk menghilangkan berbagai limbah yang terkonsentarasi didalam organ ginjal anda.
9
TABLOID BATOLA MEMBANGUN Pendapat Pesbuker edisi April 2015 (akan dicetak di Tabloid Batola Membangun edisi April 2015) "Di Batola sering mati lampu dikala solat magrib. Menurut petugas PLN, hal ini disebabkan krn di Muara Pulau banyak monyet kembali ke hutan dan bergelantungan di kabel listrik shg terjadi hubungan arus pendek" PENDAPAT ANDA?
10
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
Grand Final Yang Tragis n Korbes FC Juarai Tabloid Batola Membangun Cup I
P
ertandingan Final Turnamen Futsal Usia 17 Tabloid Batola Membangun Cup I antara Korbes Fc melawan Shadatu Jr di Nipures Futsal Marabahan, Minggu (05/04) berakhir tragis. Betapa tidak, kiper kedua tim secara bergantian memungut bola dari gawangnya. Nampaknya dewi fortuna masih berpihak kepada Korbes, setelah sempat kewalahan dan ketinggalan dengan skor 5-6 korbes mampu bangkit untuk menyamakan kedudukan dan mencetak gol penentu di 20 detik terakhir babak kedua yang mengubah skor akhir menjadi 7-6. Dengan demikian Korbes FC dinobatkan sebagai jawara setelah mengandaskan Shadatu Jr yang terpaksa harus pulang dengan membawa tropi runner up. Pelatih Korbes FC, Ade Sofyan Mardan, mengatakan, partai final ini merupakan terberat yang pernah diikuti klub yang berjuluk Hantu Jembatan Rumpiang ini. “Final yang melelahkan segalanya menjadi mungkin setelah kami mampu menyamakan kedudukan di dua menit terakhir itu,” ujarnya. Senada dengan Ade, sang arsitek Shadatu Jr, Ahmad Anshari mengungkapkan, faktor mental menjadi hal terpenting dalam partai krusial seperti ini. “Kami sempat mengalami penurunan mental setelah bomber andalan kami M Syauqi dibekap cidera dan hasilnya kemenangan yang sudah berada di depan mata malah mampu direbut tim lawan,”
ungkapnya. Namun demikian, Anshari mengaku tetap berbangga bisa menjadi juara pada turnamen sekaliber Tabloid Batola Membangun Cup I ini. Arsitek dari klub yang diperkuat putera Bupati Batola H Hasanuddin Murad itu berharap even yang dimotori Bagian Humas dan Protokol (Humpro) Setda Batola ini digelar secara rutin setiap tahun agar tim-tim futsal di Batola terus meningkatkan kemampuan supaya di kesempatan berikut bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi. Syukur-syukur
mampu meraih juara. Selain juara I dan II, juara III dan IV masingmasing diraih SMKN 1 Marabahan dan SMAN 1 Rantau Badauh, setelah baku serang pada pertandingan sebelum partai grand final malamnya. Ketua Panitia pelaksana, Hery Sasmita mengatakan, turnamen yang dipimpin wasit Abdi Rahman, Salahuddin, Ali dan Piwi ini diselenggarakan selain untuk meramaikan Kota Marabahan di akhir pekan dan menambah pengalaman bagi pemain muda, dimaksudkan juga untuk memupuk nilai-nilai kekompakan, kreativitas, dan semangat berkompetisi. “Kompetisi dan sportivitas itu penting, apalagi
untuk anak usia sekolah. Nilai-nilainya dapat menjadi bekal mereka untuk mengarungi kehidupan baik di sekolah maupun di luar sekolah,” ujarnya. Sebelumnya pada upacara pembukaan, Hery yang juga Kasubag PMM Bagian Humpro Setda Batola itu menerangkan, turnamen yang diselenggarakan atas kerjasama Humpro Batola dan Bank Kalsel Cabang Marabahan ini diikuti 26 tim usia 17 tahun ke bawah. “Ini mungkin langkah awal dari pelaksanaan. Ke depan tidak menutup kemungkinan kita akan mengakomodir berbagai tingkatan usia,” tutupnya. Humpro Batola
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
11
KOLOM SMART 'N FUN EDISI APRIL 2015 INI DIDEDIKASIKAN UNTUK MENGENANG ALMARHUM Drs. ABIDIN NOOR (48), BELIAU MERUPAKAN GURU BAHASA INDONESIA DAN GURU KARATE. PADA HARI MENINGGALNYA , BELIAU SEMPAT MENYERAHKAN KIRIMAN PUISI INI KE REDAKSI BATOLA MEMBANGUN.
5 Siswa SMAN 1 Marabahan Ikuti Olimpiade Sains Rembulan Malu
Karya Aprini Hasanah (Siswa SMPN ! Marabahan) Malam ini rembulan tak terlihat, karena malu untuk dilihat, sebab mukanya yang bulat, dan sedikit berjerawat
Buku
Karya Aprini Hasanah(Siswa SMPN ! Marabahan) Buku berisi hal-hal luar biasa Untaian kata-kata Deretan angka-angka Kumpulan tanda baca, yang berpadu penuh makna
Buku adalah jendela dunia Cobalah kau tengok ke sana Jendela kayu lusuh berbingkai tua, dan sedikit lapuk dimakan usia
Cerita Dari Angin
TALITHA ZNQSA(Siswa SMPN ! Marabahan) Sang angin… Siapakahia?
Diaadalah, Pembawapesankesejukan Pemimpinpasukanhujan Penyemarakbadai Dan,penulisnotasi
Surat
Karya: Rani(Siswa SMPN ! Marabahan) Sepucuk surat yang tak ada ulat kubaca tanpa isyarat kueja walau tersendat terukir rangkaian kata indah nan bermakna kalimat fasih tak hiperbola tak panjang juga pendek surat terakhirmu rupanya kau kirim dengan penuh tanda tanya mengapa, kenapa,
S
ekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Marabahan mengikutkan lima siswanya pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Provinsi Kalsel di Banjarbaru. Kelimanya adalah Muhammad Rifqi Saifudin mewakili bidang kimia, Selvia Damayanti mewakili bidang kebumian, Yusril Gunawan mewakili bidang geografi, Ayu Safitri mewakili bidang astronomi, dan Sri Khairunnisa mewakili bidang ekonomi. Selain siswa SMAN 1 Marabahan ini, juga terdapat 27 siswa dari berbagai sekolah asal Batola. Mereka bersaing berjuang bersama 211 siswa siswi kabupaten/kota se-Kalsel lainnya agar bisa lolos dan selanjutnya diikutkan kembali di ajang tingkat nasional. Demi mendapatkan bibit-bibit unggul dan berkualitas, pihak penyelenggara sengaja menaikan tingkat kesulitan soal. Hal itu ternyata cukup dirasakan seluruh peserta, termasuk peserta dari
Kapal Mimpi
Karya: Ikhwanul(Siswa SMPN ! Marabahan)
Meraih mimpi bagai berlayar di laut lepas, terhempas ombak panas hingga sampai daratan luas Kala kapal masih terapung mimpi takkan terkatung-katung Walau kabut mulai memagut cahaya kian redup Impianku takkan surut walau jalan ‘lah potong Impianku takan hampa lewati sendiri, walau asa di ragu Sampai ku bisa genggam waktu walau mimpi sudah tak diharap kan kukubur tanpa ratap atau kulupa dalam lelap?
SMAN 1 Marabahan. Sri Khairunnisa misalnya, mengaku sedikit sulit dengan soal yang disodorkan penyelenggara. Padahal pada ajang tingkat kabupaten peserta yang mewakili bidang ekonomi ini berhasil meraih peringkat III. Siswi yang memiliki hoby membaca ini mengaku sulitnya soal selain materi yang belum sepenuhnya dipelajari di sekolah juga terdapat materi dari perguruan tinggi, di samping adanya tekanan psikologis karena lawan yang dihadapi juga berasal dari pelajar terpilih di setiap daerah masing-masing. Hal yang sama ternyata juga dirasakan Yusril Gunawan. Siswa yang hoby browsing itu mengaku terpaksa harus mempelajari ilmu geografi dari awal guna persiapan mengikuti olimpiade bidang geografi. “Senangnya saya bisa tahu lebih dulu mengenai materi pelajaran yang belum diajarkan. Mengingat soal pada olimpiade materinya tidak hanya di tingkat SMA tetapi juga perguruan tinggi,” tutur siswa Jurusan IPA SMAN 1 Marabahan itu. Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi Kalsel di Asrama Haji Banjarbaru ini juga dimanfaatkan peserta untuk pertemanan dan saling tukar pengalaman. Selvia Damayanti yang berhasil meraih peringkat II tingkat Kabupaten Batola ini mengaku dapat teman banyak setelah mengikuti OSN ini. “Saya senang bisa berkumpul dengan teman-teman baru dari berbagai daerah,” ungkap gadis penyuka novel terjemahan itu. Berbeda dengan Ayu Safitri. Wanita yang memiliki hoby belajar matematika dan mengisi TTS ini menganggap OSN sebagai wadah untuk menambah ilmu pengetahuan, menguji kesabaran, mengasah kecerdasan dan mengetahui cara menggunakan waktu yang efektif. Kesukaannya terhadap hitungan dibuktikannya dengan terpilihnya ia mewakili Batola dalam bidang astronomi setelah berhasil meraih peringkat II di tingkat kabupaten. Peserta yang mewakili bidang kimia, Muhammad Rifqi berharap daerah lebih memperhatikan duta OSN-nya serta memberi apresiasi atas prestasi yang diraih dengan memberi bimbingan lebih. “Saya optimis bisa membawa pulang medali emas dari olimpiade Sains Nasional maupun Internasional,” tutur siswa yang mengikuti olimpiade sejak duduk di bangku SMP itu. Humpro Batola
PENGUMUMAN: REDAKSI BATOLA MEMBANGUN MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA PELAJAR DI BARITO
KUALA UNTUK MENAMPILKAN TULISAN BERUPA PUISI ATAUPUN KARYA LAINNYA UNTUK DIMUAT PADA KOLOM SMART 'N FUN TABLOID BATOLA MEMBANGUN. TULISAN BISA DIKIRIMKAN MELALUI EMAIL
[email protected] ATAU DIANTAR LANGSUNG KE REDAKSI PADA BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL SETDA BATOLA)
12
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
Buat Terobosan Kemajuan Seni Budaya
B
upati Barito Kuala (Batola) H Hasanuddin Murad minta para pengurus dewan kesenian daerah (DKD) dapat membuat terobosan program kerja yang bisa memajukan seni dan budaya setempat. “Kita harapkan DKD dapat menyusun program kerja yang mengakomodir untuk kemajuan seni budaya daerah,” tukas bupati melalui Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Batola, H Mahali SH saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) IV DKD Batola, di Aula Selidah Marabahan, Jumat (27/03) malam. Dikatakan, DKD merupakan mitra pemerintah daerah yang di dalamnya tergabung para tokoh seniman dan budayawan. Dalam kaitan itulah bupati mengharapkan perannya fungsinya dalam mengembangkan seni budaya daerah agar lebih tergali secara optimal. Terkait pelaksanaan musda, Mahali mengharapkan agar dalam kepengurusan yang terbentuk benarbenar mengakomodir semua kemajuan seni dan budaya. Yang tak kalah penting, figur yang terpilih
menjadi pengurus hendaknya yang mampu menjalin kerjasama dan harmonisasi dengan semua pihak. Lebih-lebih dengan pemerintah daerah dalam upaya meraih dukungan terutama terkait kebutuhan anggaran, agar program dan roda organisasi yang dijalankan dapat berkesinambungan dan berjalan lancar. Diakui Mahali, dalam menjalankan organisasi tentunya membutuhkan sekretariat. Oleh karenanya dalam musda tersebut perlu juga menghasilkan sejumlah rekomendasi guna disampaikan ke pemerintah. Kepada para peserta musda yang berjumlah 85 orang, Kadisporabudpar Batola itu juga mengajak untuk bersama-sama mengkaji dan menggali potensi seni budaya daerah yang mungkin belum terangkat ke permukaan. Ia memandang, pengembangan seni budaya sangat penting dalam upaya menunjang keberadaan pariwisata daerah. “Dengan berkembangnya wisata daerah sangat bermanfaat menunjang pendapatan di samping lebih memperkenalkan keberadaan daerah kepada masyarakat luar,” katanya. Humpro Batola
Pemuda Harus Cerdas dan Kreatif
BATOLA – Bupati Barito Kuala H Hasanuddin Murad berharap agar para pelajar di Bumi Ije Jela mampu menggali dan membangkitkan semangat perjuangan dan pergerakan para tokoh pemuda Indonesia. “Saya berharap kepada seluruh pelajar yang hadir dalam kegiatan ini agar setiap insan pelajar selaku generasi muda yang juga selaku agen perubahan, mampu menggali dan membangkitkan kembali semangat pergerakan dan perjuangan para tokoh pemuda indonesia tanpa pamrih tersebut agar tidak kehilangan identitas sebagai pemuda yang cerdas, kritis dan kreatif serta inovatif,” ujarnya, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Batola H Drs Jamidin Praja, M.Si, saat membuka kegiatan Road Show Sosialisasi wawasan Kebangsaan bagi Pelajar SLTA / Sederajat Kabupaten/kota se Kalsel, di Aula Selidah, Kantor Bupati Batola, Rabu (25/3). Tak hanya itu, orang nomor satu di Bumi Ije Jela ini menginginkan agar para pelajar di daerah ini, mampu memaksimalkan potensi yang ada dalam diri mereka masing-masing, dan diharapkan mampu memposisikan diri sekaligus mengambil peran strategis serta dapat memaknai dan mewarnai setiap kebijakan dalam pembangunan daerah yang saat ini telah, sedang dan akan terus
dilaksanakan oleh pemerintah. “Harapan kami selaku orang tua, melalui tangan para generasi muda atau pemuda ini di masa depan diharapkan akan terlahir beragam inspirasi dan aspirasi yang lebih baik lagi dari apa yang kami upaya sekarang, sehingga akan semakin mendukung sekaligus mendorong upaya percepatan pencapaian kemajuan pembangunan serta tercapainya peningkatan kesejahteraan secara adil dan merata bagi seluruh masyarakat yang ada di seluruh wilayah Kalimantan Selatan,” katanya. Sementara itu, Kasubbid Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpolimas Provinsi Kalsel, Suhaimi, dalam laporannya mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah untuk menyamakan visi dan pola piker serta gagasan dan pandangan serta langkah-langkah partisipasi aktif warga Negara Indonesia, khususnya bagi para pelajar SLTA, untuk mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945. “Tujuan lainnya adalah untuk menggelorakan semangat dan terus meningkatkan peran serta seluruh komponen lapisan masyarakat dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta cinta bangsa Indonesia,” ujarnya. Dalam kegiatan yang dihadiri sekitar 100 orang siswa SLTA se Kabupaten Batola itu, juga dihadiri jajaran Badan Kesbangpolimas Kabupaten Batola.(humpro-batola)
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
BPK RI Mulai Melaksanakan Audit n Sekda : Kalau Ada SKPD Bandel SMS Saya BATOLA – Sekretaris Daerah Kabupaten Batola Ir H Supriyono menyatakan, Tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang akan melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerindah Daerah (LKPD) Kabupaten Batola tahun 2014, agar jangan kuatir ada hal-hal yang ditutupi oleh PNS Batola. Sebab, kata Supriyono lagi, dirinya telah meminta kepada seluruh jajaran SKPD di Bumi Ije Jela agar saat dilakukan pemeriksaan oleh tim auditor dari BPK RI untuk bersikap terbuka. “Kalau ada SKPD yang bandel silakan laporkan kepada saya. Bisa melalui SMS atau telp saya,” ujarnya, saat menerima kedatangan tim auditor BPK RI, di ruang pertemuan Bupati Batola, Rabu (8/4). Tim Audit Keuangan dan Aset dari BPK RI Cabang Kalsel yang datang ke Bumi Ije Jela berjumlah 6 orang. Rencananya, ke 6 orang auditor ini akan melakukan pemeriksaan selama 1 bulan yakni dari tanggal 7 April sampai 6 Mei mendatang. Lebih lanjut Supriyono mengatakan, pemeriksaan yang akan dilakukan tim auditor ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan pra audit yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Sementara itu, Wakil Bupati Batola H Ma’mun Kaderi yang juga hadir saat menerima kedatangan tim auditor tersebut berharap dalam hasil pemeriksaan yang dilakukan para tim auditor nanti, Kabupaten Batola bisa mendapatkan peningkatan status opini. Dalam kegiatan tersebut, tampak hadir Inspektorat Kabupaten Batola Drs Johan Arifin dan Kepala DPPKKD Drs H Syahbana MSi.(humpro-batola)
Keluyuran, 13 PNS DiRazia BATOLA – Wanita yang memakai pakaian dinas itu tampak terkejut saat dihadapannya berdiri petugas Satpol PP. PNS yang bertugas di salah satu SKPD di kabupaten Batola itu tidak dapat menghindar lagi ketika petugas Satpol PP memintanya memperlihatkan surat tugas. Namun karena wanita paro baya itu tidak dapat memperlihatkan surat tugas meninggalkan kantornya, maka ia langsung diminta petugas Satpol PP untuk segera kembali ke kantornya. Kegiatan razia tersebut dilakukan petugas Satpol PP Kabupaten Batola di kawasan Pasar Baru Marabahan, Selasa (10/3). Dalam razia yang dipimpin langsung oleh Kasat Pol PP Kabupaten Batola Wahyudi itu, berhasil mendapati 13 orang PNS yang keluyuran
saat jam kerja tanpa dilengkapi surat tugas. Menurut Kasi Ops dan Pengawasan Satpol PP Kabupaten batola Agus Supriadi, kegiatan razia dengan sasaran para PNS yang berada di luar kantor pada saat jam kerja dilakukan untuk menindaklanjuti instruksi dari Sekretaris Daerah. Dan untuk tahap awal ini, terangnya, para PNS yang berhasil kedapatan keluyuran hanya akan dikenakan sanksi teguran atau pembinaan saja. “Ya, ini tahap sosialisasi, jadi para PNS yang kedapatan keluyuran kami tegur dan kami suruh segera pulang ke kantornya,” ujar Agus. Memang, lanjut pria ramah ini, tidak semua PNS yang ditemukan dilokasi pasar tersebut tidak membawa surat tugas. Ada beberapa PNS yang ditemukan membawa surat tugas. “Ada yang membawa surat tugas, tapi surat tugasnya untuk berobat, bukan untuk ke pasar, jadi tetap kami tegur dan kami minta tidak mengulangi lagi,” katanya. Dari pantauan, tak sedikit PNS yang langsung balik kanan ketika melihat kehadiran petugas Satpol PP di kawasan pasar baru Marabahan. Bahkan, ada yang terlihat lari saat terkejut melihat para petugas penegak aturan Perda itu telah berada dihadapannya. Masih menurut Agus, razia dengan sasaran para PNS itu akan intensif dilakukan. Dalam satu hari nantinya akan ada tiga kali razia digelar.(humpro-batola)
Lomba Pasutri Korpri Serasi n Rangkaian HUT Korpri ke-43
S
uasana halaman Kantor Bupati Barito Kuala (Batola), Jumat (19/12) pagi, dipenuhi para pegawai negeri sipil (PNS). Mafhum pagi itu selain digelar senam rutin bersama juga digelar lomba Pasutri Korpri Serasi. Lomba yang diikuti seluruh jenjang tingkatan mulai dari pelaksana, pejabat eselon IV, III, hingga pejabat eselon II. Beragam tingkah dan polah yang ditampilkan pasangan saat berada di atas karpet berwarna merah. Pasangan dengan imajinasi sendiri diminta memperagakan keserasian dan kemesraan saat berjalan di depan para dewan juri.
13
Dari situlah terlihat berbagai keunikan dan kelucuan yang menyebabkan para penonton yang semuanya berasal dari PNS di lingkungan Pemkab Batola tertawa terpingkal-pingkal. Lain lagi yang ditampilkan salah seorang pejabat eselon IV di lingkungan Setda Batola Abdi. Pasangan ini justru memperagakan yang sangat energik dan diakhiri dengan berfoto selfie. “Macam-macam,” celetuk salah satu rekan se-almamaternya di STPDN, Eko. Lomba Pasutri Korpri Serasi ini dilaksanakan dalam rangkain HUT Korpri ke-43 yang jatuh 1 Desember tadi. Sebelumnya Korpri Batola juga melaksanakan berbagai kegiatan dan lomba dalam menyemarakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-43 Di antaranya Lomba Paduan Suara Mars Korpri dan Pengucapan Panca Prasetya Korpri, Senam Kesehatan Jasmani (SKJ), Tablik Akbar, serta puncak peringatan yang diisi Upacara HUT Korpri ke-43 yang dilaksanakan 1 Desember 2014. Untuk Lomba Paduan Suara Mars Korpri dan Pengucapan Panca Prasetya Korpri yang berlangsung di Aula Selidah Pemkab Batola beberapa waktu sebelumnya dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Ir H Supriyono. Lomba yang diikuti seluruh SKPD lingkup Pemkab Batola itu diawali eksebisi paduan suara mars korpri dari PNS dan pejabat di lingkungat Setda Batola mulai dari Sekda, Asisten, Staf Ahli, Kabag, Kasubag, dan pelaksana. Supriyono yang juga Ketua Korpri Batola mengatakan, esensi dari dilaksanakan lomba dalam dan kegiatan HUT Korpri adalah dalam upaya lebih memberikan makna bagi para PNS agar lebih menyadarkan akan tugas dan tanggung jawab selaku abdi negara dan abdi masyarakat. Diharapkan, melalui kegiatan para anggota korpri benar-benar lebih menghayati dan menyadari akan peran, tugas, fungsi dan tanggungjawab sehingga dalam bekerja bisa lebih profesional dan lebih baik serta berdisiplin tinggi, berkinerja dan melayani. Humpro Batola
Kritik Saja Asal Jangan Surat Kaleng n *Pemkab Batola bentuk tim pengelola pengaduan MARABAHAN - Sekdakab Batola Supriyono menyatakan seluruh elemen masyarakat bisa mengkritisi kebijakan pemerintah asal sesuai prosedur. “Kritik saja asal jangan surat kaleng, susah pertanggungjawabannya nanti. Makanya ketika menyampaikan kritik harus dilengkapi identitas diri dan nomor yang bisa dihubungi,” ujarnya saat ditemui usai rapat perdana Tim Pengelola Pengaduan Masyarakat di ruang kerjanya , kamis(18/03). Kritik yang disampaikan itu, lanjut Mantan Kepala Bappeda dan Kadishutbun Batola ini, hendaknya merupakan ide dan saran yang dapat memotivasi jalannya pembangunan. “Demi kemajuan daerah, tentu Pemkab Batola sangat membutuhkan saran dan kritik dari berbagai pihak, terlebih dari masyarakat sebagai konsumen dari program-program pemerintah, pastinya memiliki ide-ide dan keinginan luhur dalam membantu pemerintah untuk bergerak ke arah yang lebih baik,” ujarnya. Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Kalsel kini gencar melakukan reformasi birokrasi. Berbagai bentuk perombakan pun dilakukan, lebih-lebih dalam program pelayanan masyarakat seperti Kotak Pengaduan dan Layanan SMS. Program Layanan Pengaduan Masyarakat misalnya, Bupati Batola melalui Keputusan Bupati Barito Kuala Nomor 188.45/1/ KUM/2015 membentuk Tim Pengelola Pengaduan Masyarakat yang bertujuan untuk mengoptimalisasi pengelolaan pelayanan pengaduan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan pada unit pelayanan di lingkungan Pemkab Batola. Layanan Informasi Pelayanan Publik tersebut dapat di akses melalui www.baritokualakab.go.id dan www.pemkabbaritokuala. tribunnews.com serta Layanan Pengaduan Masyarakat melalui website www.baritokualakab.go.id dan SMS dengan nomor operator 0811 50000 94. Lebih lanjut, Supriyono mengharapkan agar masyarakat berupaya untuk mengambil peran masing-masing dalam pembangunan demi kemajuan daerah. “Mari bersama membangun lebo ijejela ini, sampaikan ide-ide kreatif Anda kepada kami sehingga bisa kami tindaklanjuti sebagai bahan membuat kebijakan ke depannya agar Batola lebih baik lagi”, harapnya. Sementara itu, Kabag Humas Batola Akhmad Rusyadi mengatakan pada tahun pelayanan publik 2015 ini, masyarakat dapat dengan mudah memberikan kritik, ide, dan sarannya kepada pemerintah melalui kotak saran yang disebar ke seluruh kecamatan, kemudian sms dan surel pada situs resmi Pemkab Batola. humpro batola
14
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
Tiap Tanggal 17 Digelar Upacara
J
ajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Barito Kuala (Batola), Selasa (17/03), melaksanakan upacara bendera. Dengan mengenakan seragam korpri para pelaksana, pejabat eselon IV, III, dan II itu mengikuti upacara yang digelar secara rutin setiap tanggal 17 setiap bulan. “Sejak hari ini kita tetapkan setiap tanggal 17 akan melaksanakan upacara,” tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Ir H Supriyono saat menjadi pembina. Supriyono mengatakan, upacara bendera seperti ini merupakan salah satu urusan wajib bagi PNS. Karenanya ia mengharapkan setiap peserta hendaknya melaksanakan dengan baik, berseragam sesuai ketentuan serta bersikap dengan hikmat. Di sisi lain, dengan tertibnya melaksanakan kegiatan upacara akan menanamkan kebiasaan baik bagi setiap individu peserta dengan terciptanya pola disiplin yang melekat. Jika pola disiplin tersebut sudah menjadi prilaku hidup setiap pegawai, tambah Pak Pri, maka dengan sendirinya sikap tersebut akan selalu terbawa di setiap sendi kehidupan baik dalam melaksanakan pekerjaan, bersama keluarga maupun bermasyarakat. Karena itulah, melalui pelaksanaan upacara setiap tanggal 17 ini diharapkan dapat membentuk karakter disiplin dan kebaikan yang nantinya juga dapat ditelorkan kepada keluarga dan masyarakat. Pada saat upacara tersebut mantan Kepala Bappeda Batola itu juga mengingatkan seluruh pegawai hendaknya dapat bersikap dengan tertib serta menempati barisan agar pelaksanaan upacara bisa dimulai dengan segera serta pelaksanaan dapat berlangsung dengan tertib dan lancar. Humpro Batola
Mari Bersiap Hadapi Penilaian
S
SKPD Diminta Tegakan Apel
S
ekretaris Daerah Kabupa ten Barito Kuala (Sekdakab Batola) Ir H Supriyono mengajak seluruh PNS untuk membangun kebiasaan baik. Caranya dengan melaksanakan tugas dan pelayanan dengan baik dan sesuai ketentuan. “Kerjakan tugas sesuai tupoksi, jangan lupa melakukan recording (pencatatan), berdisiplin, berpakaian rapi, datang dan pulang tepat waktu,” katanya saat membina Apel Gabungan Linmas di halaman Kantor Bupati Batola, Senin (06/04). Selain itu, Sekda juga meminta seluruh SKPD melaksanakan apel datang dan apel pulang, termasuk Satpol-PP yang kantornya tadinya berada di lingkungan Sekretariat Kantor Bupati Batola Jalan A Yani Marabahan kini menempati kantor baru di kawasan perkantoran Jalan Jenderal Sudirman. “Satpol PP harus menjadi contoh SKPD lainnya. Jangan sampai setelah menempati kantor baru sudah tidak lagi melaksanakan apel datang dan apel pulang,” katanya. Demikian pula SKPD lainnya diimbau untuk tidak menyepelekan apel. Mengingat keaktifan melaksanakan apel boleh dibilang barometer kesadaran dan ketaatan PNS terhadap disiplin yang merupakan langkah awal dalam membangun kebiasaan baik, katanya. Humpro Batola
ekretaris Daerah Kabupaten Barito Kuala (Sekdakab Batola), Ir H Supriyono menerangkan, hingga minggu pertama triwulan kedua, Pemkab Batola telah melaksanakan tiga proses tahapan, yakni menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) Tahun 2014 ke DPRD, menyampaikan laporan keterangan pemerintah daerah (LKPD) ke BPK, dan menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN RB) di Jakarta. “Sekarang tinggal menunggu pembahasan, pemeriksaan, dan hasil penilaian dari ketiganya,” tutur Supriyono, saat membina Apel Gabungan Linmas di halaman Kantor Bupati Batola, Senin (06/04). Terkait LKPj, Sekda mengharapkan, SKPDSKPD agar menyiapkan segala bahan maupun data detil guna dibahas melalui pansus bersama DPRD. Sehingga LKPj yang disampaikan bisa dipertanggungjawabkan. Menyangkut LKPD, mantan Kepala Bappeda itu mengatakan, mulai besok, (Selasa 07/04 hari ini, red) BPK akan berada di Batola untuk melakukan audit terkait laporan keuangan dan aset. Sekda menginstruksikan, pihak SKPD agar melayani segala yang dibutuhkan BPK dalam hal pendalaman materi LKPD dengan sebaik-baiknya dan jangan sampai ada yang menghindar. Jika kebetulan ada tugas keluar yang tak bisa ditinggalkan hendaknya memberitahu mereka agar tidak ada kesan sulit ditemui. “Tolong tentukan siapa kontak person yang selalu siaga berhubungan dengan para auditor BPK tersebut,” saran sekda. Terkait aset, sekda yang juga mantan Kepala Dinas Kehutanan Batola itu mengatakan, masih terdapat beberapa yang belum tuntas 100 persen. Karena itu, ia menyarankan, sebelum diperiksa supaya dituntaskan secara bersama-sama. Sementara menyangkut LAKIP, sekda yang akrab disapa Pak Pri itu mengatakan, tinggal menunggu penilaian dari pihak Kemen-PAN RB. “Kita semua tentu berharap nilai yang tadinya 58,42 bisa naik lagi,” harapnya. Selain menyinggung masalah LKPj, LKPD, dan LAKIP, di kesempatan apel yang dihadiri Wakil Bupati H Ma’mun Kaderi, pejabat eselon II, III, IV, dan pelaksana itu, sekda juga memberikan beberapa arahan terkait tugas dan pekerjaan. Ia mengatakan, TA 2015 sudah memasuki bulan pertama triwulan kedua. Karena itu disarankan setiap sudut pencapaian kegiatan di triwulan pertama hendaknya dievaluasi baik fisik maupun keuangan dan apakah telah dilakukan sesuai jadwal dan perencanaan. Demikian pula menyangkut barang habis pakai (BHP), lanjut sekda, apakah sudah dilakukan pencatatan (recording), diperhitungkan dan dilaporkan. Mengingat dari pengalaman sebelumnya, terang dia, sempat menyita waktu 2 bulan untuk melakukan pembenahan. Karena itulah terkait BHP ini, Supriyono menginstruksikan seluruh SKPD untuk melakukan penghitungan, pencatatan, dan pelaporan secara benar. Dan pimpinan SKPD diminta untuk mengecek secara langsung. Humpro Batola
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
15
Perjuangan Batola untuk Guru TK Optimal
K
epala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Barito Kuala (Batola), Sumarji SPd MPd mengatakan, selama kepemimpinan Bupati H Hasanuddin Murad, perkembangan keberadaan guru taman kanak-kanak (TK) di Batola patut dibanggakan dibanding daerah lainnya. “Saat ini TK di Batola lebih dari 400 lembaga. Sedangkan jumlah desa dan kelurahan hanya 201. Jika dirata-rata berarti satu desa/kelurahan terdapat dua TK,” tutur Sumarji mewakili Bupati Batola H Hasanuddin Murad pada Pembukaan Konferensi Dearah Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (Konferda IGTKI) Batola periode 2015-2020, di Aula Rapat DPRD Batola, Sabtu (04/04). Kadisdik yang merupakan mantan guru itu juga mengutarakan, saat ini di Batola terdapat 147 guru TK yang sudah PNS. Padahal sebelum kepemimpinan Bupati H Hasanuddin Murad belum terdapat guru TK yang PNS. “Ini menandakan perjuangan Batola terhadap guru TK sangat optimal,” katanya. Sumarji mengatakan, pesatnya keberadaan lembaga TK ini menggambarkan pesatnya perkembangan lembaga pendidikan anak usia dini
(PAUD) yang dibina Ketua TP-PKK Hj Noormiliyani AS Hasanuddin Murad yang tadinya juga belum ada. Selain PAUD dan TK, Kadisdik Batola itu mengutarakan, kemajuan pendidikan di Bumi Ije Jela ini juga terjadi di tingkat pendidikan dasar dan SMP. Sebelumnya Batola tidak memiliki sekolah satu atap. Sekarang di Batola terdapat 14 SD/SMP satu atap yang menyebar di sembilan kecamatan. Sumarji memaparkan, kunci keberhasilan pendidikan harus memenuhi dua ketentuan yaitu tidak ada anak putus sekolah dan terjadinya peningkatan kualitas mutu kependidikan. Visi pendidikan, tambah Kadisdik Batola itu, tidak bisa dilihat dan dinikmati sekarang namun baru dilihat dan dirasakan setelah 20 tahun ke depan. Karenanya kepada para guru-guru pengajar, diimbau untuk terus meningkatkan kemampuan dan profesionalisme supaya tidak ketinggalan perkembangan dan kemajuan yang semakin cepat dan pesat. Tahun 2015 ini, sebut Sumarji, Pemerintah Pusat telah mengambil kebijakan dengan memperkuat pelaku, ekosistem, dan kebudayaan. Terkait itu, Sumarji berharap para guru mendapat perhatian. Terlebih guru PAUD dan TK sebagai ujung tombak terdepan pendidikan. “Kalau boleh berandai-andai, jika saya Menteri Pendidikan maka guru TK akan saya gazi dua kali lipat dari yang lain,” selorohnya, seraya memberi alasan karena guru TK lebih sulit dalam bertugas dan memberikan pemahaman kepada anak didiknya. Humpro Batola
Jadikan Motivasi untuk Lebih Baik I
n IGTKI Batola Gelar Konferda
katan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) PGRI Barito Kuala (Batola) menggelar Konferensi Daerah (Konferda) periode 2015-2020, Sabtu (04/04). Kegiatan yang berlangsung di Aula Rapat DPRD Batola yang dihadiri Ketua IGTKI PGRI Provinsi Kalsel Lisnawati MPd, Ketua IGTKI PGRI Batola Marina Tri Utami SPd, dan para guru-guru TK, PAUD, pengawas, dan UPT itu dibuka Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batola Sumarji. Mewakili Bupati Batola, Sumarji menyatakan sangat menyambut baik atas diselenggarakannya Konferda IGTKI PGRI. Ia berharap kegiatan ini dapat memberi motivasi untuk bisa berbuat lebih baik terhadap organisasi serta mendapatkan kepengurusan yang peduli dan solid terhadap kemajuan organisasi. IGTKI, katanya, dibentuk 22 Mei 1950 dengan nama PJTK. Kemudian pada tahun 1994 namanya berubah menjadi IGTKI. Dengan usia 65 tahun, terang Sumarji, keberadaan IGTKI memiliki peran sangat cukup berarti dalam pengembangan dunia pendidikan. IGTKI, tambahnya, suatu organisasi yang dibentuk dalam suatu ikatan untuk meningkatkan profesionalisme para guru-guru TK. Sementara di Batola, profesionalisme itu dibuktikan dengan banyaknya guru TK dan PAUD yang berpendidikan S1. Sehubungan dengan itu, Kadisdik Batola itu, mengharapkan para peserta untuk benar-benar memanfaatkan kegiatan konferda dengan memilih pengurus yang berdedikasi untuk kemajuan pendidikan. Ketua IGTKI PGRI Provinsi Kalsel, Lisnawati mengatakan, pihaknya selaku pengurus selalu mengevaluasi terhadap apa yang dilaksanakan IGTKI kabupaten/kota, baik terkait dengan program maupun kegiatan. Selaku Ketua IGTKI Provinsi, Lisnawati menyambut baik terhadap banyaknya kegiatan maupun program yang dilaksanakan termasuk
pelatihan, baik melalui fasilitas pemda maupun secara mandiri. Terhadap pengalaman ini, menurut Lisnawati, ia bisa saja nantinya memberikan arahan kepada kabupaten/kota lainnya untuk mengadopsi Batola. Kepada pengurus IGTKI PGRI Batola periode 2010-2015, Lisnawati menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas jasa-jasa dan pengabdian yang diberikan terutama dalam meningkat pengetahuan dan wawasan para anggota. Terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan, menurut Ketua IGTKI Provinsi Kalsel itu, konferda merupakan musyawarah tertinggi dalam memilih kepengurusan. Karenanya ia mengimbau peserta memilih pengurus yang loyal dan berdedikasi tinggi terhadap organisasi. Dalam menjalankan tugas, harap Lisnawati, pengurus baru hendaknya tidak segan meminta petunjuk dan arahan mantan pengurus sebelumnya yang banyak pengalaman di samping tetap menggiatkan kegiatan dan pelatihan dalam upaya peningkatan SDM. Sebelumnya, Ketua IGTKI PGRI Batola periode 2010-2015, Marina Tri Utami SPd dalam pertanggungjawabannya mengutarakan, selama kepemimpinannya IGTKI telah melaksanakan berbagai kegiatan, diklat, dan studi bandi baik dalam negeri maupun luar negeri. Segala kegiatan yang dilaksanakan, sebut Tri Utami, tentunya tidak terlepas dari peran para anggota maupun pihak pemerintah termasuk disdik yang berjalan hingga sekarang. Sehubungan dengan itu, selaku pribadi dan organisasi, Tri Utami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas kerjasama dan partisipasi semua pihak dalam mendukung IGTKI. Namun demikian, Tri Utami mengakui di balik keberhasilan tentun banyak pula terdapat kekurangan. Untuk itu, selaku pribadi dan organisasi ia menyampaikan permohonan maaf dan keikhlasan. Humpro Batola
16
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
Berdayakan Perusahaan Kelapa Sawit
n Sosialisasi Perda Pajak dan Retribusi Daerah
W
akil Bupati, H Ma’mun Kaderi mengharapkan Dinas Pendapatan Daerah (Dispeda) Kabupaten Barito Kuala (Batola) dapat menggali segala sumber pendapatan daerah melalui pajak dan retribusi daerah, termasuk terhadap keberadaan perusahaan perkebunan kelapa sawit. “Saya dengar di Tanah Bumbu bisa melakukan pungutan pajak daerah melalui perda sebesar Rp5 per kilogram. Coba mempelajari itu, siapa tahu bisa diterapkan di sini,” pintanya saat membuka Sosialisasi Perda tentang Pajak dan Retribusi Daerah serta Pengembangan Potensi Pajak, di Aula Mufakat Pemkab Batola, Rabu (08/04). Mantan Wakil Ketua DPRD Batola itu merekomendasikan pihak Dispenda untuk menggali metode yang dilakukan Tanah Bumbu baik langsung maupun melalui wibsite supaya bisa dilakukan hal serupa. Apalagi di Batola saat ini keberadaan perkebunan
kelapa sawit sudah perproduksi dan bahkan ada yang mendirikan pabrik CPO. Terkait dengan kegiatan Sosialisasi Perda tentang Pajak dan Retribusi Daerah serta Pengembangan Potensi Pajak yang melibatkan para pelaku usaha seperti hotel, reklame, restoran, rumah makan, asosiasi rekanan, SKPD, camat, dan lurah itu Ma’mun menyatakan sangat mengapresiasi. Mengingat kegiatan di samping memacu kesadaran memenuhi kewajiban pajak, sekaligus memberitahukan rencana yang akan dilakukan terkait penyesuaian tarif serta perluasan objek pajak dan retribusi daerah melalui pengembangan potensi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 maupun yang telah dituangkan ke dalam Perda Barito Kuala. Ma’mun mengatakan, pajak dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat penting untuk membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah berdasarkan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,
dan akuntabilitas dengan melibatkan peranserta masyarakat dengan memperhatikan potensi yang dimiliki. Pajak dan retribusi daerah, lanjutnya, pada prinsipnya setelah dikelola kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk program dan kegiatan pemerintahan maupun pembangunan, seperti peningkatan sarana prasarana dan fasilitas umum dalam upaya menunjang kepentingan masyarakat secara luas. Sehubungan dengan itu, ia mengharapkan pemahaman dan kesadaran seluruh komponen dalam mendukung langkah Pemkab Batola dalam upaya meningkatan pendapatan asli daerah (PAD), khususnya melalui pajak dan retribusi daerah. Sosialisasi Perda Pajak dan Retribusi Daerah serta Pengembangan Potensi Pajak ini juga ditandai penyerahan secara simbolis banner pemberlakuan tarif pajak 10 persen kepada pelaku usaha dari Wakil Bupati H Ma’mun Kaderi. Humpro Batola
Perhatikan Faktor yang Mempengaruhi Kinerja n Pemkab Batola Gelar Musrenbang
P
emerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola) menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Tahun 2015 untuk penyusunan RKPD Tahun 2016 di Aula Selidah, Rabu (02/04). Musrenbang yang dihadiri Litbang Kesehatan Kemenkes Ir Vita Kartika MKes dan Ir Hermina MKes, Kabid Infrastruktur Tata Ruang Ir H Shalihin MT mewakili Kepala Beppeda Provinsi Kalsel HM Djaseran, Ketua DPRD Batola H Hikmatullah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda), dan Sekdakab Batala Ir H Supriyono ini dibuka Wakil Bupati Batola H Ma’mun Kaderi. Di hadapan peserta musrenbang yang terdiri para ketua komisi dan anggota DPRD, para kepala dinas, badan beserta pejabat eselon III, para camat dan utusan kecamatan, para kepala kantor dan SKPD masing-masing beserta pejabat eselon IV, instansi vertikal, tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, dunia usaha, pengurus TP-PKK, GOW dan DWP ini Ma’mun mengharapkan seluruh peserta menemukenali perkembangan lingkungan pemerintahan yang akan menjadi faktor pengaruh dalam penyelenggaraan pembangunan di tahun 2016 mendatang. Faktor- faktor dimaksud, tutur mantan Wakil Ketua DPRD Batola tersebut, seperti faktor internal dan faktor eksternal di antaranya adanya kebijakan pusat berupa program yang akan mempertajam berbagai kebijakan pembangunan baik menyangkut prioritas pokok maupun prioritas wajib. Faktor eksternal yang juga wajib diperhitungkan, tambah wabup, adanya dinamika masyarakat dalam kaitan perkembangan teknologi informasi di samping faktor-faktor eksternal lainnya terutama yang dominan dan relevan untuk dipertimbangkan guna mengisi kerangka RKPD Tahun 2016, yaitu penyelenggara pemerintahan berupa aparatur dan masyarakat yang dilayani. Kepada seluruh peserta musrenbang, bupati memberikan delapan arahan untuk diperhatikan dan dipahami secara tepat, konsekuen, dan lengkap dalam memformulasikan RKPD Batola Tahun 2016. Arahan yang disampaikan tersebut di antaranya mengharapkan peserta memperhatikan indikator kinerja pembangunan, baik indikator kinerja utama (IKU) maupun indikantor kinerja kunci (IKK), meminta peserta memahami Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan, dan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa beserta seluruh peraturan dan kebinakan penerapannya. Dalam menyusun RKPD anggaran belanja APBD mendatang diharapkan agar dikreasikan dan wajib diorientasikan bagi kepentingan masyarakat banyak, perencanaan pembangunan harus diikuti perencanaan anggaran, serta meminta setiap program kegiatan terpilih hendaknya menjadi bagian dari perwujudan standart pelayanan minimal (SPM) yang harus diberikan kepada masyarakat wajib memiliki standart operasi prosedur (SOP) yang memadai. Sebelumnya, Ketua DPRD Batola H Hikmatullah mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam musrenbang. Di antaranya, perlu adanya usulan yang memenuhi kaidah-kaidah perencanaan yang logis, seperti memiliki kelengkapan dokumen teknis dan penganggaran serta sasaran yang terukur dengan alokasi
yang jelas. Selain itu, tambah Ketua DPRD yang dipanggil Atul itu, perlu adanya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan adanya keterbukaan dalam pelaksanaannya, perlu adanya kesepakatan hasil musrenbang yang merupakan penjabaran RPJMD Batola yang disinergikan dengan kebutuhan pembangunan. Kepala Bappeda Provinsi Kalsel HM Djaseran melalui Kabid Infrastruktur Tata Ruang, H Sholihin mengharapkan melalui forum musrenbang ini semua stakeholders dan kepala SKPD yang hadir berkomitmen untuk menghasilkan usulan kegiatan pembangunan yang berkualitas yang mampu mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat. Djaseran mengharapkan, usulan program kegiatan yang disusun bukan berupa keinginan namun benar-benar kebutuhan riil bagi pembangunan, dan setiap program kegiatan yang dibuat harus memberi manfaat masyarakat. Humpro Batola
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
Bappeda Gelar Pra Musrembang
BATOLA – Keseriusan Pemkab Batola dalam melaksanakan pembangunan dan memajukan Bumi Ije Jela tak diragukan lagi. Buktinya, setelah selesai melaksanakan kegiatan Forum SKPD, jajaran Bappeda kabupaten Batola kembali melaksanakan kegiatan Pra Musrembang. Kegiatan tersebut, dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 23 sampai 24 Maret 2015, dengan mengambil tempat di Aula Kantor bappeda Pemkab Batola. Sekretaris Daerah kabupaten Batola Ir H Supriyono mengatakan, kegiatan pra Musrembang itu dilaksanakan untuk menindaklanjut hasil pembahasan prioritas pembangunan daerah. Selanjutnya, katanya, rumusan prioritas pembangunan tersebut akan dibahas bersama antara Bappeda, SKPD, DPRD dan kecamatan. “Diharapkan Kepala SKPD dalam kegiatan tersebut mengikutkan seluruh pejabat eselon III,” ujarnya. Seperti pemberitaan sebelumnya, Senin (16/3) lalu, Pemkab Batola menggelar kegiatan Forum SKPD. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk persiapan Pra Musrembang yang bertujuan untuk menampung usulan pembangunan yang telah diajukan masyarakat. Saat kegiatan tersebut, Sekda Kabupaten Batola Ir Suprioyono sempat mengingatkan kepada para kepala SKPD dan para pejabat eselon IV dan III yang hadir, agar dalam membuat perencanaan kegiatan tahun 2016 hendaknya benar-benar baik. Kreteria perencanaan yang baik itu, terangnya lagi, adalah singkronnya antara data Renja, Renstra dan RPJMD. Dalam kegiatan pra Musrembang yang dilaksanakan di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Batola pada hari Selasa (24/3), terdapat 8 SKPD di Bidang Kewilayahan, dan 8 SKPD di Bidang Kemasyarakatan yang berhadir untuk melakukan pembahasan usulan kegiatan pembangunan. (humpro-batola)
17
Laporan RKPD Setda Bagus PETINGGI KEMENKOMINFO TINJAU IJEJELA
BATOLA – Rapat intern yang dilakukan jajaran Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Batola dalam mempersiapkan rapat Evaluasi RKPD, ternyata tak sia-sia. Buktinya, dalam paparan yang dilaksanakan jajaran Bappeda Kabupaten Batola, laporan RKPD Setda dinilai sangat memadai. “Salah satunya tentang laporan penggunaan anggaran pemeliharaan barang rumah jabatan, dimana dalam realisasinya nihil. Itu artinya, barang-barang yang terdapat di rumah jabatan tidak ada yang rusak,” ujar Kabid Pengedalian, Kantor Bappeda Kabupaten Batola Ir Hj Mispalah, saat mempresentasikan hasil evaluasi RPJMD Tahun 2014, di aula elidah, Kantor Bupati Batola, Senin (9/3). Dalam kegiatan yang dihadiri Wakil Bupati Batola H Ma’mun Kaderi dan Sekretaris Daerah Kabupaten Batola Ir H Supriyono itu, juga dipresentasikan hasil capaian kegiatan yang telah dilaksanakan SKPD di lingkup Pemkab Batola. Dari hasil evaluasi tim dari Bappeda itu memang terdapat beberapa SKPD yang dalam laporan kinerjanya tahun 2014 lalu belum mencapai target yang telah di tetapkan. Untuk itu, mengingat pencapaian target kinerja tersebut harus sesuai dengan Misi Pemkab Batola Tahun 2012-2017, maka diharapkan pada tahun 2017 nanti, semua target yang telah direncanakan itu dapat terealisasi. Menurut Kabid Kemasyarakatan Kantor Bappeda Kabupaten Batola, Sarbini, bagi SKPD yang memiliki program baru, tentunya harus dapat mengejar target yang tlah ditetapkan. Target-target tersebut, lanjutnya, harus sudah terealisasi pada tahun 2017 nanti. Sementara itu, dihadapan para kepala SKPD, pejabat eselon II, III, dan IV, Sekretaris Bappeda Kabupaten Batola, evaluasi RKPD yang dilaksanakan ini adalah evaluasi untuk tahun pertama pencapaian target visi dan misi kabupaten Batola samarasa tahun 2012-2017.(humpro-batola)
BATOLA – Jajaran pengelola Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Ijejela Kabupaten Batola, kedatangan tamu istimewa. Mereka adalah para staf ahli Menkominfo yang terdiri dari staf ahli bidang komunikasi dan media massa Henry Subiakto, staf ahli bidang politik dan keamanan Cahaya Ahmadjayadi dan Dadang Irawanto Kasubdit Layanan Khusus Penyiaran. Kedatangan mereka untuk melihat secara dekat radio kebanggaan masyarakat Bumi Ije Jela. Dalam arahannya, staf ahli bidang komunikasi dan media massa Henry Subiakto menyatakan, RSPD Ije Jela 100 fm adalah sarana informasi dan komunikasi antara pemerintah daerah masyarakat. Untuk itu, keberadaan radio tersebut harus dipertahanankan dan dikelola dengan baik. Tak hanya itu, pria ramah dan murah senyum ini juga menyatakan sangat tertarik dengan perkembangan media komunikasi di Kabupaten Batola. Untuk itu, ia menginginkan semua proses yang menyangkut perizinan RSPD segera dilengkapi, sehingga dalam melakukan penyiaran setiap kebijakan pemerintah tidak terkendala lagi. Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Batola Akhmad Rusyadi menyatakan, kedatangan para stah ahli menteri itu merupakan sebuah kehormatan. Pasalnya, selama radio berdiri belum pernah ada kunjungan resmi dari para pejabat kementerian kominfo. Karenanya, lanjutnya, kedatangan para staf ahli tersebut merupakan angin segar bagi RSPD untuk melakukan pembenahan lebih baik lagi. Ditambahkan Kasubag Pemberitaan dan Media Massa, Hery Sasmita, pembenahan terhadap RSPD sudah dilakukan sejak awal dirinya menjabat sebagai Kasubag PMM, dan saat ini proses pembenahan dan proses perizinan seperti yang dikehendaki jajaran Kemenkominfo sudah berjalan sebagaimana mestinya. “Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama lagi, semua proses yang menyangkut legalitas dapat kami rampungkan agar penyebarluasan informasi kepada masyarakat tidak lagi mengalami kendala perizinan,” tandasnya. (humpro-batola)
18
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
Warga Kota Marabahan Resah n Maghrib, PLN Byar Pet BATOLA – Masyarakat Kabupaten Batola khususnya di daerah Kota Marabahan mulai resah. Keresahan masyarakat Bumi Ije Jela ini diakibatkan seringnya pemadaman aliran listrik. Celakanya, pemadaman aliran listrik yang tanpa pemberitahuan itu terjadi hampir setiap menjelang sholat magrib. Menurut serorang warga Kota Marabahan, Roni (31), pemadaman aliran listrik tanpa disertai pemberitahuan itu terjadi sejak lima bulan yang lalu. Akibatnya, lanjut pria berkulit putih ini, kegiatan keagamaan agak terganggu dengan adanya pemadaman tersebut. “Padamnya ketika hampir masuk waktu solat, jadi ketika kita hendak berwudhu agak kesulitan mencari air. Sebab, di rumah saya, air baru mengalir ketika mesin sedot air dinyalakan,” ujarnya, baru-baru tadi. Senada dengan Roni. Erkan, pria yang bermukim di kawasan Pasar Wangkang Kecamatan Marabahan Kota ini juga sangat terganggu dengan adanya pemadaman aliran listrik tersebut. Ia berharap, pihak PLN Cabang Marabahan dapat segera mengatasi permasalahan pemadaman aliran listrik tersebut, sehingga atifitas warga saat menjalankan ibadah tidak terganggu. Pihak PLN Cabang Marabahan yang coba ditemui di kantornya, tidak dapat memberikan keterangan mengingat saat itu (Selasa 7/4) Kepala PLN Cabang Marabahan sedang ada urusan dinas di luar kantor. Dari informasi yang dihimpun di lapangan, gangguan listrik yang kerab terjadi itu disebabkan karena seringnya beberapa hewan seperti kera yang tanpa sengaja memegang salah satu kabel listrik di kawasan Muara Pulau Kecamatan Kuripan. Akibat kera-kera yang tersengat aliran listrik tersbeut, sehingga arus listrik yang sedang berjalan menjadi terganggu (konslet). “Muara Pulau itu kawasannya masih berbentuk hutan. Jalan yang ada di kawasan tersebut hanya jalan setapak saja. Di sana masih banyak hewan kera yang berkeliaran. Kalau sore hari biasa hewan kera pulang ke sarangnya. Nah, saat pulang itu sering ada beberapa kera yang tanpa sengaja memegang atau tersenggol kabel listrik sehingga mengakibatkan alirannya menjadi padam,” ujar pria yang tidak bersedia menyebutkan namanya ini. Selain faktor tersebut, jelasnya lagi, faktor cuaca juga mempengaruhi distribusi listrik di kawasan Kota marabahan dan sekitarnya. “Biasanya, kalau ada angin kecang, trus rantingnya sangkut di salah satu kabel, hal tersebut juga mempengaruhi distribusi aliran listrik,” ucapnya. Memang, katanya lagi, antisipasi untuk mengatasi gangguan tersebut sepertinya sudah dilakukan pihak PLN Cabang Marabahan, salah satunya dengan memasang alat anti konsleting. “Jadi dengan adanya alat tersebut, bila ada kera yang memegang kabel atau ada dahan pohon yang tersangkut di kabel, maka secara otomatis arus akan putus sementara, setelah itu akan nyala lagi, durasi pemutusannya paling lama 1 menit,” katanya lagi. Tapi, terangnya lagi, bila pemadaman listrik itu terjadi lebih dari satu menit, maka dapat dipastikan hal tersebut disebabkan ada hal lain yang harus dilakukan perbaikan. “Kan jalan di kawasan Muara Pulau itu tidak bisa dilewati mobil, jadi mungkin pihak PLN perlu waktu untuk mencapai ke sana. Karenanya, pemadamannya pun agak lama,” pungkasnya Sementara itu, Kasubag Pemberitaan dan Media Massa Setda Kabupaten Batola Hery Sasmita mengatakan, sebagai orang yang bekerja di bagian Humas Pemda Batola, ia akhir-akhir ini sering menerima keluhan gangguan listrik tersebut. Untuk itu, ia berharap agar pihak PLN segera mengatasinya sehingga masyarakat Kota Marabahan dapat menjalankan aktifitasnya dengan tenang.(humpro-batola)
MUI Minta PLN Beri Penjelasan Terkait Padamnya Listrik Saat Maghrib BATOLA – Kerab padamnya aliran listrik di kawasan Kota Marabahan saat menjelang senja (maghrib), ternyata juga mendapat reaksi dan menjadi perhatian serius pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Batola. Pihak MUI menyatakan peristiwa padamnya aliran listrik tersebut tidak hanya sekali tetapi terjadi berulang-ulang. “Pihak MUI tidak hanya sekali mendengar perihal padamnya aliran listrik saat maghrib itu, tapi hal itu sudah nanar, santer dan berait,” ujar Wakil Ketua MUI Kabupaten Batola H Basuni, saat ditemui kemarin (9/4). Secara kelembagaan, lanjutnya, MUI kabupaten Batola memang belum memutuskan tindakan apapun terhadap PLN, terkait padamnya aliran listrik tersebut. Namun, terangnya lagi, secara pribadi ia mengaku sangat keberatan bila padamnya aliran listrik tersebut terjadi saat menjelang solat maghrib. Agar keresahan yang terjadi di masyarakat Kota Marabahan dapat diredam, ucap Basuni, diminta kepada pihak PLN Cabang Marabahan agar bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat Kabupaten Batola khusus Kota Marabahan pemadaman tersebut. “Mohon penjelasan dari pihak PLN tentang padamnya aliran listrik tersebut. Apa yang menjadi penyebab padamnya aliran listrik tersebut. Mohon dijelaskan,” ucapnya. Ke depannya, harapnya, pihak PLN bisa bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dan bekerja sesuai dengan motto pelayanan publik. “Do’a dari publik (masyarakat) itu do’a yang paling makbul. Jadi jangan main-main,” tandasnya.(humpro-batola)
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
19
20
BATOLAMembangun EDISI APRIL 2015
Budidaya Padi Unggul Kian Diminati n Giliran Petani Kokida Panen Raya
B
udidaya padi unggul di Kabupaten Barito Kuala (Batola) semakin diminati. Areal tanamnya pun kian meluas dengan produktivitas yang terus meningkat. Setelah Desa Antar Jaya Kecamatan Marabahan dan Desa Sungai Rasau Kecamatan Cerbon di musim tanam 2014/2015, Selasa (07/04) kemarin giliran petani Desa Kolam Kiri Dalam (Kokida) yang melaksanakan hal serupa. Bedanya, jika di dua tempat sebelumnya panen hanya menggunakan clurit, namun panen padi varietas Inpara 2 di lahan Kelompok Tani Bumi Ayu 1 Gapoktan Kolam Kiri Dalam 1 ini dilaksanakan dengan menggunakan mesin canggih CCH-790 Tomcat --sejenis Combine Harvester namun lebih kecil-- oleh Bupati H Hasanuddin Murad dan para Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Yang menggembirakan pada panen ini, dari ubinan yang dilakukan hasilnya jauh melebihi target rata-rata yakni mencapai 61,2 ton per hektar atau 17 blek per borong gabah kering giling (GKG). Padahal selama ini hasil rata-rata hanya 4 – 5 ton per hektar. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Batola, Ir Zulkifli Yadi Noor MSc menerangkan, selain terjadi peningkatan produksi, luas tanam padi unggul di Kokida juga terjadi peningkatan signifikan. Jika musim tanam 2013/2014 luas lahan hanya sekitar 30 hektar, namun di musim tanam 2014/2015 ini terjadi hingga 175 hektar atau enam kali lipat dari tahun sebelumnya. Zulkifli menjelaskan, keberhasilan pihaknya mengajak masyarakat untuk membudidayakan varietas padi unggul tidak lepas dari strategi pendekatan menyeluruh yang kini diterapkan melalui pendekatan fisik dan non fisik di antaranya
dengan pemberian bibit, obat-obatan termasuk peralatan. Untuk di Kokida, sebut Kadistan TPH Batola ini, pihaknya membentuk sembilan kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Kolam Kiri Dalam 1 sebagai percontohan. Setelah berhasil ternyata banyak petani di Kokida yang tertarik dan malah banyak yang menyesal tidak menerapkan tanam dua kali setahun. Bupati Batola H Hasanuddin Murad sangat menyambut gembira dengan keberhasilan panen padi unggul yang diterapkan di Kokida ini. Lebihlebih setelah melihat bertambah banyaknya petani yang membudidayakan tanam dua kali setahun antara padi lokal dan padi unggul yakni sekitar 60 persen. Bupati mengharapkan minat petani untuk mengembangkan tanam padi di wilayah Batola terus meningkat dengan harapan agar penghasilan meningkat dan kesejahteraan tercapai sehingga mudah dalam memenuhi segala kebutuhan termasuk membiayai anak-anak yang bersekolah. Mantan anggota DPR RI itu mengutarakan, Batola merupakan daerah penyangga utama Kalsel dalam menupang ketahanan pangan nasional yang ditarget memproduksi 380.000 ton per hektar per tahun. Dalam upaya mendukung program pemerintah tersebut, mantan Dosen Hukum Tata Negara Unlam itu mengajak semua pihak mulai pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dan para petani sendiri untuk bersama-sama saling menopang agar apa yang diharapkan tercapai. Di sisi lain, jika berhasil, jelas Hasanuddin Murad, selain petani sendiri sejahtera juga cita-cita pemerintah untuk memenuhi kedaulatan pangan tercapai, sehingga tidak lagi tergantung dari hasil
import negara lain. Panen raya di Kokida ini juga diisi dengan dialog dengan para petani di antaranya meminta ketersediaan pupuk, mesin tanam, jalan usaha tani, saluran irigasi, handtracktor, pompa air dan lainnya yang semuanya mendapat jawaban positif dari bupati.
Panen raya juga diisi peresmian pondok pertemuan yang dibangun secara swadaya Gapoktan Kolam Kiri Dalam I dengan pemotongan nasi tumpeng. Dalam kesempatan itu Bupati Hasanuddin Murad membantu pembangunan pondok pertemuan itu secara pribadi Rp2,5 juta dan Kepala BKPP Swandi secara pribadi Rp1 juta. Humpro Batola