MTPJ 9-15 Agustus 2015 TEMA BULANAN: “ Membangun Solidaritas Kebangsaan” TEMA MINGGUAN: “Kebahagiaan Bangsa yang Ber-Tuhan” Bahan Alkitab: Ulangan 33 : 24 – 29 ALASAN PEMILIHAN TEMA Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mengijinkan agama- agama untuk bertumbuh dan berkembang bahkan menjadi mitra pemerintah dalam membangun. Walaupun demikian bangsa Indonesia bukanlah negara agama yang mendasarkan kehidupan berbangsa pada agama, apalagi hanya pada satu agama tertentu saja. Bangsa Indonesia mengakui melalui Pancasila khususnya sila pertama: “Ketuhanan Yang Maha- esa” dan UUD 45 pasal 29 sebagai dasar dan pilar negara yang menjamin kebebasan beragama. Tantangan yang dialami sekarang adalah banyaknya perilaku baik pribadi atau kelompok-kelompok tertentu dengan berbagai pahamnya untuk meniadakan dan melunturkan pengaruh nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan berbangsa misalnya: adanya perilaku semena-mena terhadap orang lain, perilaku melawan hukum, perilaku ketidakadilan, terorisme dan tindakan kejahatan lainnya. Dengan kata lain banyak orang ingin berperilaku bebas tanpa mau dipengaruhi nilai-nilai luhur kehidupan beragama yang mengajarkan etika moral yang saling menghidupkan. Gereja harus menegaskan bahwa bangsa yang hidup taat pada Tuhan adalah bangsa yang berbahagia. Itulah sebabnya tema renungan di minggu ini adalah “Kebahagiaan Bangsa Yang BerTuhan”.
PEMBAHASAN TEMATIS ■ Pembahasan Teks Alkitab (“Exegese”) Kitab Ulangan, merupakan buku harian dari seorang hamba Tuhan
yaitu Musa, di samping itu kitab ini dikatakan sebagai buku etika kehidupan umat Tuhan, karena dalam kitab ini menekankan bagaimana seharusnya umat Tuhan hidup di muka bumi ini. Dengan terperinci kitab Ulangan menguraikan kehidupan umat seperti masalah pernikahan, keadilan serta masalah sosial. Karena itu kitab Ulangan tidak ditulis secara asal-asalan, tetapi ditulis dengan hati dan berdasarkan pengalaman pribadi ketika Musa berjalan bersama Tuhan. Jika dengan cermat kita membaca kitab Ulangan ini, maka dengan jelas pula Musa menguraikan secara gamblang suka dan duka mengikut Tuhan. Karena itu inti dari apa yang diuraikan oleh Musa secara berulang-ulang dalam kitab Ulangan yaitu: “Lakukanlah perintah Tuhan supaya baik keadaanmu”, kata-kata ini bukanlah kata-kata kosong tetapi kata-kata yang telah terbukti dalam perjalanan hidup Musa. Kitab Ulangan 33:24-29 merupakan perkataan terakhir Musa kepada generasi Israel yang siap memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan yaitu tanah Kanaan. Pidato/perkataan terakhir Musa ini disampaikannya ketika orang Israel berkemah didataran Moab. Ia mengingatkan perbuatan-perbuatan Allah yang telah dilakukan-Nya untuk kehidupan umat Israel. Mengakhiri masa hidupnya Musa memberkati umat Israel dengan kata-kata berkat yang berbeda-beda untuk kedua belas suku Israel, dan setiap suku mendapat berkat yang berbeda. Berkat itulah yang menjadi modal masa depan mereka jika mereka setia pada Tuhan. Ayat 24-25, tentang Asyer yang adalah anak ke delapan Yakub, ibunya Zilpa. Sukunya akan diberkati oleh Tuhan dan daerah mereka akan mendapat perlindungan yang kuat. Ini merupakan janji Tuhan yang membawa kebahagiaan bagi mereka. Suku Asyer mendapat bagian di wilayah perbatasan utara Israel, suatu daerah yang subur bersebelahan dengan suku Naftali. Karena itu Musa berdoa agar perlindungan suku Asyer ini senantiasa kokoh adanya. Ayat 26-28, ditegaskan bahwa tidak ada yang seperti Allah, hai Yesyurun (Yesyurun artinya orang yang jujur, tulus hati, bangsa yang benar atau yang dicintai. Nama Yesyurun merupakan
nama puitis untuk umat Israel). Ungkapan ini menjelaskan bahwa Musa tetap memuliakan Tuhan, yang senantiasa memberikan berkat yang sejati bagi mereka. Karena itu Tuhan dipuji sebagai Pelindung dan Pemberi berkat. Seperti pengaturan tempat tinggal di Firdaus, mereka akan diam dengan tentram, tidak ada gangguan, sebab kediaman mereka ini tetap ada di dalam Dia. Hal ini merupakan janji yang indah dari Tuhan bagi umat-Nya. Ayat 29, merupakan suatu ungkapan tentang kebahagiaan ketika hidup bersama Tuhan. Tidak ada bangsa yang sama dengan Israel, suatu bangsa yang diselamatkan oleh Tuhan. Hal ini menunjukkan keunikan dari kebahagiaan umat Israel yang selalu ada dalam perlindungan Tuhan, sehingga dimana pun musuh akan tunduk, dan menjilat mereka. Dengan perasaan yang mendalam Musa mengungkapkan bahwa betapa besarnya kasih Tuhan bagi umat-Nya, karena semua bangsa mengakui keunggulan umat Israel yang adalah umat pilihan Tuhan.
■ Makna dan Implikasi Firman Setiap warga gereja yang ada sampai saat ini, patut mengakui bahwa warisan yang paling berharga dalam kehidupan, bukanlah emas, perak atau permata tetapi kebenaran firman Allah. Ungkapan:“Lakukanlah perintah Tuhan supaya baik keadaanmu,” mau mengingatkan kita sebagai umat yang percaya pada-Nya, supaya berjalan sesuai dengan kehendak- Nya, maka kebahagiaan bersama Tuhan akan menjadi bagian kehidupan kita. Sama halnya dengan apa yang dialami oleh kedua belas suku Israel yang mengalami kebahagiaan karena diberkati Tuhan. Oleh karena itu “Kebahagiaan bangsa yang ber-Tuhan”, yang walaupun berbedabeda tempat atau jenis berkat yang Tuhan tetapi harus memuji Tuhan yang adalah Pelindung dan Pemberi berkat. Kepada kita masing-masing telah dianugerahkan berkat yang berbeda sesuai dengan karunia yang Tuhan berikan. Karunia-karunia itu mendatangkan berkat untuk kita masing-masing, supaya saling memperlengkapi satu dengan yang lainnya seperti ungkapan lagu
KJ No. 249:3 Dan masing-masing kamu pun dib’ri anugerah … dst Setiap umat dianugerahkan berkat yang berbeda-beda dari Tuhan, tetapi dengan berkat itu Tuhan mengharapkan agar kelangsungan hidup umat terus terpelihara dan bersikap serta berperilaku sebagai orang yang memiliki damai, kasih, kesetiaan, kekuatan dan penghiburan sebagai wujud keba-hagiaan hidup bersama Tuhan di tengah bangsa yang harus dimulai dalam keluarga, jemaat dan masyarakat.
PERTANYAAN DISKUSI 1. Apa pemahaman saudara tentang kebahagiaan bangsa yang ber-Tuhan menurut Ulangan 33:24-29 ?
2. Bagaimana respon kita ketika kehidupan yang kita jalani diberkati Tuhan? Berikan contoh dalam kehidupan keluarga, jemaat, masyarakat dan bangsa.
NAS PEMBIMBING : Yehezkiel 34:29-30
POKOK-POKOK DOA > Berdoa untuk bangsa Indonesia dalam merayakan HUT RI ke-70 supaya tetap diberkati Tuhan. > Berdoa bagi warga gereja GMIM untuk terns membangun solidaritas kebangsaan sehingga hidup sebagai bangsa yang berTuhan dapat terus kita nikmati
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN :
HARI MINGGU BENTUK II
NYANYIAN YANG DIUSULKAN Persiapan : NNBT No. 4 Naikkan Doa Pada Allah Ses Doa Penyembahan : Peganglah Tanganku Roh Kudus Pengakuan Dosa : NNBT No. 8 Banyak Orang Suka Diampuni Janji Anugerah Allah: NKB No. 201 Di jalan Hidupku Ses Puji-pujian : KJ No. 293 Puji Yesus Ses Pembacaan Alkitab : KJ No. 53 Tuhan Allah T’lah Berfirman Ses Pengakuan Iman: KJ No.38 T’lah Kutemukan Dasar Kuat Persembahan : PKJ No 146 Bawa Persembahanmu Penutup : NNBT No. 28 Ya Tuhan Tolong Aku
ATRIBUT : Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.