Palestina
Pekan
Edisi : 013/ 2015 | Senin, 3 Agustus 2015
Palestina Berita Utama
Al-Quds
kondisi Warga
Gaza
Tepi Barat
Zionis
Pekan Tawanan
Internasional
Edisi : 013/ 2015 | Senin, 03 Agustus 2015
BERITA Utama
AL-QUDS
Sadis, Bayi Palestina Dibakar Pemukim Ilegal Yahudi
Innalillahi, 20.000 Rumah Warga Palestina di Al-Quds Terancam Dirobohkan Penjajah Israel
Nablus – Bayi Palestina bernama Dawabsha (1,5) tahun menjadi korban kekejaman pemukim ilegal Yahudi di kota Nablus, Tepi Barat, seperti dilansir situs alresalah.ps, Jumat (31/7/2015). Peristiwa bermula dari segerombolan Yahudi radikal yang membakar rumah penduduk Palestina di kampung Duma, Selatan Kota Nablus Utara, Tepi Barat. Mereka melemparkan bom molotov ke rumah yang mereka targetkan, dan seketika rumah tiga lantai itu terbakar hangus. Peristiwa sadis ini menewaskan seorang bayi Palestina dan melukai anggota keluarga lainnya. Masing-masing korban kini tengah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Sumber lokal memberitakan, para pemukim Yahudi itu menamakan diri kelompok “Penuntut Balas” membakar rumah warga Palestina yang diawali dengan menulis simbol dan kata rasis di dinding-dinding rumah yang mereka targetkan. Gerombolan Yahudi di Nablus ini diketahui sangat intens melakukan serangan ke rumah warga Palestina di Tepi Barat, mereka memusatkan serangan ke desa-desa yang ada di Selatan Kota Nablus. Beberapa waktu lalu masjid-masjid juga menjadi target pembakaran mereka. Di dinding masjid yang mereka bakar tertulis pesan-pesan rasis berisikan kebencian mereka terhadap umat Islam dan bangsa Arab. Disamping membakar bangunan, gerombolan Yahudi ini juga melakukan kejahatan dengan membinasakan hasil panen petani Palestina dan menghancurkan harta harta milik warga. Perlu diketahui bahwa di kota terjajah Nablus saat ini terdapat lebih dari 22 Komplek pemukiman ilegal Yahudi yang mayoritas mereka adalah Yahudi radikal. Alresalah.ps (31/7/2015)
Al-Quds - Salah seorang pejabat Otoritas Palestina mengatakan saat ini ada sekitar 20.000 rumah warga yang ada di timur kota Al-Quds terancam dirobohkan oleh penjajah Israel. Menurut pejabat tersebut, Zionis beralasan rumah-rumah itu dirobohkan karena tidak memiliki surat izin bangunan. Dilansir laman felesteen.ps, Selasa (27/7/2015) Ahmad ArRuwaidi, penasehat kantor kepresidenan Palestina untuk urusan Al-Quds dalam siaran persnya menngatakan, ada agenda dari Walikota Israel yang akan merobohkan puluhan rumah milik warga Palestina yang ada di kota AlQuds. “Alasannya karena mereka tidak mengantongi surat izin bangunan yang dikeluarkan Israel,” jelas Ahmad. Sebelumnya dilaporkan, sepanjang tahun 2015 ini berdasarkan perintah dari walikota Israel di Al-Quds, sebanyak 39 rumah warga Palestina telah dirobohkan, informasi ini didapat dari kantor koordinasi urusan kemanusiaan (OCHA) milik PBB. Felesteen.ps, (27/7/2015)
Organisasi Yahudi Serukan Penyerbuan ke Masjid al Aqsha Al-Quds - Persatuan Organisasi dan Kelompok Sinaog Yahudi menyerukan para pemukim Yahudi untuk melakukan penyerbuan massal ke masjid al Aqsha hari ini, Ahad (2/8). Sejak kemarin, kelompok-kelompok Yahudi mulai menyebar seruan di media sosial facebook, mendorong para pemukim Yahudi untuk ikur dalam aksi penyerbuan massal ke masjid al Aqsha hari ini dengan tema “kembalinya semua orang Yahudi ke Bukit Sinagog”, yakni masjid al Aqsha. Sementara itu lembaga-lembaga Palestinya menyerukan untuk menggalakkan penjagaan dan kesiagaan ke masjid al Aqsha melakukan mobilisasi di kota al Quds hari ini,
Palestina Berita Utama
Al-Quds
kondisi Warga
Gaza
Tepi Barat
Zionis
Pekan Tawanan
Internasional
guna menghadang penyerbuan yang akan dimulai sejak jam setengah 10 pagi waktu setempat hingga jam dua siang. Disebutkan bahwa pada hari Ahad pekan lalu terjadi penyerangan ke masjid al Aqsha, para jamaah shalat dan I’tika di dalamnya. Mereka mengalami serangan pukulan dan penangkapan dari pasukan penjajah Zionis dan sarana represifnya. Infopalestina.com, (2/8/2015)
KONDISI WARGA Kejahatan Lagi, Yahudi Ekstrim Lindas Warga Al-Quds Saat Shalat Di Raas Amud Al-Quds – Seorang warga pemukim yahudi ekstrim melindas dan menabrak seorang jamaah shalat hari ini Jumat saat menunaikan shalat di samping Masjid Muhammad Al-Fatih di Raas Amud di Al-Quds dan langsung kabur. Saksi mata menyebutkan, unsur-unsur pasukan Israel dan pasukan khususnya intervensi melindung warga Yahudi tersebut dan menghindarkannya dari tempat kejadian. Sementara itu, jamaah shalat yang menjadi korban itu tidak mengalami luka serius. Ratusan warga Palestina di Raas Amud menunaikan shalat Jumat hari ini di Masjid Muhammad Al-Fatih dan jalan utama karena tidak muat setelah Israel memblokade secara militer di sekitar kota tua di Al-Quds dan melarang kaum laki-laki di bawah 50 tahun untuk masuk ke masjid Al-Aqsha. Sampai kini di jalan utama menuju Raas Amud masih tegang dan status siaga. Infopalestina.com, (31/7/2015) 8 Tahun Diblokade Israel, Warga Gaza Kian Menderita Gaza – Delapan tahun sudah, Gaza, Palestina berada di bawah blokade Israel. Hingga kini, kondisi tersebut, tidak berubah. Akibatnya, krisis kemanusiaan kian membuat warga Gaza menderita.
‘’Sudah delapan tahun hingga kini wilayah Gaza masih berada di bawah blokade Israel. Krisis kemanusiaan semakin menambah penderitaan warga Gaza,’’ tulis relawan Daarul Quran (Daqu) yang tinggal di Gaza, Palestina, Abdillah Onim. Melalui surat elektronik yang diterima Republika, Ahad (2/8), Onim yang menikahi Muslimah Gaza ini menjelaskan, krisis Kesehatan makin dirasakan warga Gaza, Palestina akibat dampak dari blokade Israel. Beberapa hari lalu, Onim mengakui diundang Kementrian Kesehatan Palestina di Gaza City. Dalam pertemuan tersebut, jelas Abdillah Onim, Kementrian Kesehatan Palestina menceritakan kesulitan yang dialami Menteri Kesehatan Palestina, terutama untuk mendapatkan obatobatan. ‘’Mereka menyampaikan obat-obatan yang penting bagi para pasien mulai langka yaitu 38 persen berkurang, begitu juga alat kesehatan khususnya alat kesehatan sekali pakai (alat disposilbe) 37 persen berkurang,’’ tulis Onim. Kesulitan lainnya, sambung Onim, beberapa alat kesehatan yang rusak dan berkali-kali diperbaiki, tapi tidak mendapatkan perbaikan atau pun alat ganti yang lebih baik. Dalam rapat koordinasi tersebut, kata Onim, Kementrian Kesehatan Palestina menyodorkan nama obat dan nama alat kesehatan yang rusak. ‘’Mereka berharap surat tersebut dapat saya sampaikan ke Presiden Joko Widodo dan Ibu Menteri Kesehatan Republik Indonesia.’’
Palestina Berita Utama
Al-Quds
kondisi Warga
Gaza
Tepi Barat
Zionis
Pekan Tawanan
Internasional
Selain krisis kesehatan, tulis Onim yang menjadi penanggungjawab Yayasan Daarul Quran Nusantara cabang Gaza, Palestina, warga Gaza juga kini mengeluh akan krisis air minum. Krisis air minum disebabkan krisis listrik yang hingga kini masih menyelimuti warga Gaza.
sebagai ibukota, kembalinya para pengungsi, Gaza bagian dari Palestina, tak ada Negara independen di Gaza, dan hengkangnya para pemukim dan permukiman yahudi.
Di lain sisi, sambung Onim, keluarga fakir miskin dan anak yatim di Gaza tak pernah terselesaikan akan permasalahan yang mereka alami yaitu kesulitan mendapatkan bantuan seperti bahan makanan dan air minum serta penerang alternatif.
Abu Marzuq: Lebih Baik Otoritas Palestina Fokus Lindungi Al-Aqsha Daripada Sibuk Membungkam Perlawanan
‘’Inti dari krisis yang terjadi di Gaza adalah Blokade Israel dan penutupan pintu perlintasan Rafah (perlintasan GazaMesir), yang selama ini menjadi tempat bergantung 1,8 juta jiwa warga Gaza untuk mendapatkan bahan pokok dan bahan makanan,’’ jelas Onim. Republika.co.id, (2/8/2015)
GAZA Unjuk Rasa di Gaza Protes Kebijakan Pengurangan Layanan UNRWA Gaza – Sejumlah spanduk nampak dibawa para peserta aksi bertuliskan, “Tolak Konspirasi Pengurangan Bantuan Bagi Pengungsi,”“Jika Sekolah Tutup, Dimana Anak Kami Belajar?” “Tolak Konspirasi Penghapusan Persoalan Pengungsi”, di depan kantor UNRWA, mereka mengkhawatirkan adanya eskalasi terhadap kebijakan UNRWA, jika merealisir penundaan tahun pelajaran sekolah dan mengurangi layanannya. Menurut Amir al Juab, anggota komite faksi-faksi Palestina, tuntutan para pengungsi adalah kembali ke tanah mereka yang dirampas penjajah Israel, dan tak adanya keadilan internasional. Ditegaskannya bahwa persatuan nasional merupakan pagar pembatas yang nyata untuk melindungi rakyat Palestina, dan jalan terpendek meraih kemerdekaan dan mendirikan Negara independen. Bangsa Palestina menolak solusi yang tak memberikan respon minimal bagi hak Palestina, dengan Al-Quds
Infopalestina.com (2/8/2015)
Gaza - Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Dr. Musa Abu Marzuq meminta kepada Otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas agar tidak mengintervensi mereka yang memilih jalur perlawanan dalam melawan penjajah Israel. Ia berharap agar OP lebih memikirkan upaya untuk menjaga masjid suci Al-Aqsha yang setiap hari dinistai oleh penjajah Israel. Seperti dilansir laman felesteen.ps, Senin (27/7/2015) melalui akun pribadinya di jejaring sosial Facebook, Marzuq mengatakan, sudah seharusnya Otoritas Palestina merubah sikap selama ini yang begitu keras menghadapi bangsanya sendiri yang memilih jalur perlawanan dalam menghadapi penjajah. Ia kemudian menyayangkan sikap Otoritas Palestina yang menangkapi para pejuang Palestina di Tepi Barat serta menyiksa mereka, sedangkan di saat bersamaan Otoritas Palestina hanya bisa diam menyaksikan penistaan yang dilakukan tentara Zionis Israel terhadap masjid suci Al-Aqsha. Felesteen.ps (27/7/2015) Pendeta Gaza Ajak Umat Kristen Indonesia Kunjungi Gaza Gaza - Yayasan Kristen Tanah Suci menerima delegasi muda Know Thy Heritage (KTH) kelima untuk Palestina. KTH saat ini memiliki lebih dari 200 peserta dari 15 negara yang berbeda di seluruh dunia. Delegasi tahun ini, dipimpin HCEF Presiden dan CEO Sir Rateb Y. Rabie, yang terdiri dari 40 pemuda-pemudi dari lintas agama dari 10 negara yang berbeda; Amerika Serikat, Chili, Honduras, El Salvador, Italia, Nikaragua, Columbia, Qatar, Yordania dan Australia.
Palestina Berita Utama
Al-Quds
kondisi Warga
Gaza
Tepi Barat
Zionis
Pekan Tawanan
Internasional
untuk pembongkaran dua blok apartemen di Beit El, dekat Tepi Barat. Sebelumnya, puluhan pemukim Yahudi berkumpul selama beberapa hari terakhir di Beit El untuk memprotes pembongkaran tersebut. Mereka bahkan bentrok dengan polisi dan diserang dengan gas air mata saat mulai melawan. Pembongkaran dua blok itu atas kuputusan Mahkamah Agung Israel yang menyatakan dua bangunan apartemen itu dibangun secara ilegal di tanah Palestina.
republika.co.id Menurut Abdillah Onim, relawan Daarul Quran yang tinggal di Gaza, Palestina, melalui surat elektronik yang diterima Republika, Kamis (30/7) malam, para delegasi diterima di salah satu gereja di Jerusalem sekaligus mengunjungi beberapa sekolah Kristen di Jerussalem. Bang Onim, begitu ia akrab disapa, ketika mewawancarai Pendeta Akram, seorang pendeta muda di sebuah gereja yang berumur lebih dari 1000 tahun di Palestina, menghimbau Umat Kristen di Indonesia jangan lupa di Gaza pun ada umat Kristen yang menjadi korban agresi Israel. Lebih lanjut, sambung Onim yang mewawancarai Pendeta Akram dengan bahasa Arab, menghimbau Persatuan Gereja Indonesia (PGI) dan pejabat kristen di Indonesia meluangkan waktu untuk bersilaturahim ke Gaza. ‘’Dapat melihat langsung saudara-saudara mereka di Gaza,’’ harap Pendeta Akram seperti ditulis Abillah Onim melalui surat elektronik. Republika.co.id (30/7/2015)
TEPI BARAT Israel Bangun 300 Rumah Baru di Tepi Barat Tepi Barat - Israel menyetujui pembangunan 300 rumah baru bagi warga Yahudi di Tepi Barat, Rabu (29/7). Pembangunan ini dilakukan karena perintah pengadilan
Saat ini, Pemerintah Israel juga merencanakan membangun 413 rumah di wilayah Yerusalem Timur. Pemimpin permukiman warga Israel telah melobi Netanyahu selama beberapa pekan terakhir untuk meningkatkan pembangunan perumahan. Republika.co.id (29/7/2015)
ENTITAS ZIONIS 200 Imigran Yahudi Perancis Tiba di Tanah Terjajah Palestina Al-Quds – Sebuah Agensi Yahudi yang mendatangkan imigran Yahudi ke Palestina mengabarkan, ada lebih dari 200 orang imigran Yahudi asal Perancis yang baru saja tiba di Israel pada hari Selasa (28/7/2015) kemarin. Para imigran ini datang dengan menumpang sebuah pesawat khusus yang disiapkan oleh agensi Yahudi dan bantuan dari Keementerian Imigrasi dan Asimiliasi Israel. Diberitakan oleh laman felesteen.ps, Agensi Yahudi tersebut mengatakan, mayoritas dari Yahudi Perancis yang baru tiba di Israel itu masih berusia anak-anak. Perlu diketahui saat ini tercatat ada 20.000 Yahudi Perancis yang ada di Israel, mereka datang sejak lima tahun lalu. Proyek untuk mendatangkan bangsa Yahudi yang terpencar di dunia dikerjakan dengan serius, pemerintah Israel pada tanggal 16 Februari lalu telah menggelontorkan dana 46 juta USD untuk menyukseskan agenda ini. Untuk tahun 2015 ini Agensi Yahudi fokus mendatangkan Yahudi asal Perancis, Belgia dan Ukrania. Felesteen.ps, (28/7/2015)
Palestina Berita Utama
Al-Quds
kondisi Warga
Gaza
Israel Berencana Datangkan 35.000 Imigran Yahudi ke Tanah Terjajah Palestina Al-Quds – Otoritas Ziois Israel melakukan politik dengan mendatangkan keturunan Yahudi yang tersebar di berbagai belahan dunia untuk pindah ke tanah terjajah Palestina. Berdasarkan informasi dari surat kabar Israel, Maarev, pemerintah akan mendatangkan sebanyak 30.000-35.000 imigran Yahudi ke Israel. Dikutip dari laman Islammemo.cc, hari ini Rabu (29/7/2015), seorang pakar urusan Israel Muhammad Abu Alan mengatakan, penjajah Israel saat ini fokus mencari cara untuk memindahkan kaum Yahudi di seluruh dunia agar berimmigrasi ke wilayah jajahan mereka.
Tepi Barat
Zionis
Pekan Tawanan
Internasional
Jurubicara Pusat Studi Tawanan Riyad Asyqar mengatakan bahwa penjajah Zionis meningkatkan operasi dengan menarget anak-anak khususnya dari kota al Quds. Laporan ini menyebutkan, 70 anak Palestina ditangkap, yang paling kecil berusia 8 tahun. Penjajah Zionis juga menangkap 16 wanita, 10 di antarany dari area masjid al Aqsha. Infopalestina.com, (2/8/2015)
INTERNASIONAL Ribuan Warga Palestina Hantar Jenazah Bayi Ali Saad Dawabsyah ke Pemakaman
Ia kemudian menambahkan, terkait migrasi 200 Yahudi Perancis yang baru saja dilakukan ke Israel, hal itu dinilai tidak lepas dari kondisi buruk kaum Yahudi di Perancis saat ini. “Kondisi buruk mereka dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah Zionis untuk mengajak mereka pindah ke Israel.” jelas Abu Alan. Islammemo.cc, (29/7/2015)
TAWANAN Pusat Studi Tawanan Sebut Ada 330 Kasus Penangkapan Selama Juli Al-Quds - Pusat Studi Tawanan Palestina mengatakan bahwa otoritas penjajah Zionis selama bulan Juli 2015 lalu terus melakukan operasi penangkapan terhadap rakyat Palestina. Dalam laporannya, Pusat Studi Tawanan menyebutkan ada 330 kasus penangkapan terhadap warga Palestina, di Tepi Barat, al Quds dan Jalur Gaza selama bulan Juli lalu. 130 di antaranya terjadi di kota al Quds, 90 kasus di kota Hebron, 70 di antaranya anak-anak dan 16 wanita. Menurut laporan, penjajah Zionis menangkap 14 warga dari Jalur gaza, sebagian besarnya adalah nelayan. Sementara itu 3 warga ditangkap di gerbang Beit hanus, utara Jalur Gaza.
kemanusiaan.id Pemakaman Bayi Ali diiringi ribuan warga Palestina / infopalestina.comNABLUS - Ribuan warga mengiringi jenazah bayi Ali Saad Dawabasyah yang meninggal akibat pembakaran yang dilakukan oknum pemukim Yahudi dinihari, Jum’at (31/7/2015). Pemakaman dilangsungkan setelah shalat Jumat. Warga Palestina mengungkapkan kemarahan mereka. Setelah mereka membungkus jenazah dengan kain kafan yang dibalut dengan bendera Palestina, massa bergerak dari masjid raya distrik Duma, Tenggara Nablus. Warga memadati jalan-jalan sambil mengungkap kecaman mereka atas kejahatan yang selama ini dilakukkan kelompok Zionis Israel. Infopalestina.com melaporkan, saat pemakaman jenazah, Hamdallah menyampaikan pidato belasungkawa.
Palestina Berita Utama
Al-Quds
kondisi Warga
Gaza
“Ini adalah sebuah kejahatan dan tentu tidak akan mengurangi semangat kita untuk terus menuntut hak kita, cukuplah kita dijajah selama 48 tahun. Penjajahan ini harus duhapuskan. Dari sini kita suarakan, wahai masyarakat dunia. Bahwa kami pemilik sah negeri ini. Kami minta kalian membatasi dan mencegah kegiatan mereka. Apa dosa bayi mungil ini hingga harus dibakar hidup-jidup?” Maifil Eka Putra | kemanusiaan.id Solidaritas Eropa Berjanji Beri Dukungan dan Bantuan Bagi Keluarga Dawabasyah London - Organisasi Eropa untuk Solidaritas Palestina menegaskan dukungan dan bantuan penuh untuk keluarga Dawabasyah. Ketua organisasi yang berkantor di London ini, Amin Abu Rashid telah berkomunikasi dengan pihak keluarga, dan menyampaikan kutukan keras atas kejahatan keji terhadap korban, dan berharap kesembuhan segera bagi para korban. Atas nama organisasi, Abu Rashid berjanji memberikan bantuan untuk meneguhkan pihak keluarga atas musibah
Tepi Barat
Zionis
Pekan Tawanan
Internasional
yang dialami, termasuk rumah sementara bagi keluarga sampai membangun rumahnya kembali. Bersama segenap dokter asal Palestina di Eropa, organisasi akan memberikan bantuan medis bagi para korban untuk berobat di rumah sakit Eropa. Pihak organisasi menuntut segera menyeret pelaku pembakaran keji terhadap bocah Dawabasyah, dan sebelumnya pembakaran terhadap bocah Khadir, dan menghukum para pelaku, termasuk para pimpinan penjajah Israel. Organisasi meminta dukungan internasional untuk menekan pihak penjajah Israel, supaya menghentikan pelanggaran yang dilakukan para pemukim yahudi terhadap warga sipil Palestina di wilayah Tepi Barat dan Al-Quds. Segenap organisai Palestina di Eropa, terutama Aliansi Dokter Palestina sejak beberapa tahun lalu telah memberikan bantuan bagi korban kejahatan Israel dengan merawat mereka di sejumlah rumah sakit di benua Eropa. Infopalestina.com, (2/8/2015)
Penanggung Jawab: Ketua ASPAC for Palestine. Pemimpin Umum: Muhammad Ilham. Pemimpin Redaksi: Muhammad Syarief. Keuangan: Dewi Muliawati. Redaksi: Ahmad Yani, Salman Alfarisy, Dina Fitria. Bagian Sirkulasi & Distribusi: Iskandar Samaullah, Djoko. Design dan Tata Letak: Ardy. Donasi: Rekening Bank Syariah Mandiri Cab. Saharjo 704 575 2121 atas nama ASPAC FOR PALESTINE.