Palestina
Pekan
Edisi : 009/ 2015 | Senin, 29 Juni 2015
Palestina Berita Utama
Al-Quds
kondisi Warga
Gaza
Tepi Barat
Zionis
Pekan Tawanan
Internasional
Edisi : 009/ 2015 | Senin, 29 Juni 2015
Utama Israel Akhirnya Bajak Kapal Utama Freedom Flotilla, Misi Menembus Blokade Gaza Kembali Gagal Gaza – Sumber situs berbahasa Arab, Arabi21.com melaporkan, Senin (29/6/2015) angkatan laut Israel saat ini telah membajak kapal Marianne, kapal utama dari Freedom Flotilla 3 yang berlayar dari pelabuhan Yunani menuju perairan Jalur Gaza. Dilaporkan lebih lanjut bahwa para aktifis Palestina yang berada di dalam kapal tersebut ditangkap oleh tentara Israel dan kapal yang mereka tumpangi digiring ke pelabuhan Usdud, wilayah Palestina yang diduduki Israel. Komite Internasional untuk Cabut Blokade Gaza dalam kontak terakhirnya dengan kapal Marianne pukul 2 dini hari tadi menyebutkan, bahwa mereka sudah berada di jarak 100 mil dari pantai Jalur Gaza, dan terus melaju menuju pelabuhan. Terakhir dihubungi mereka memberitahukan, sekitar jarak 500 meter nampak perahu boat militer Israel yang datang mendekati kapal yang mereka tumpangi. Menyikapi kondisi tersebut, penyelenggara Freedom Flotilla mengatakan, kapal Marianne telah sampai pada pelayaran ‘terakhir’ mereka, dan saat ini dalam kondisi menghadapi beragam ancaman dari pihak angkatan laut Israel. Sedangkan tiga kapal lainnya yang mengawal Marianne diminta untuk kembali pulang, sesuai dengan rencana kedua apabila misi mereka dihadang oleh pihak Israel. Namun demikian, pihak penyelenggara aksi menembus blokade Gaza dari laut ini menegaskan, mereka tidak akan jera dengan aksi tersebut, dan akan menyiapkan kembali gelombang Freedom Flotilla jilid selanjutnya hingga blokade dapat dicabut dari Jalur Gaza. Arabi21.com (29/6/2015)
AL-QUDS Izin Shalat 500 warga Gaza ke Al-Aqsa dicabut Israel Al-Quds - Pihak berwenang Israel mencabut izin bagi sekitar 500 warga Palestina asal Gaza untuk Shalat Jumat di Jerusalem.
Suasana Shalat Jum’at di Al-Aqsha.
Hal tersebut ditempuh karena meningkatnya serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel. Selasa (23/06) malam, satu rudal mendarat di sebuah lapangan terbuka di Israel selatan walau tidak ada korban yang jatuh. Seorang juru bicara COGAT -sebuah unit di Departmen Pertahanan yang mengurus masalah Gaza- mengatakan pencabutan izin sembahyang itu hanya berlaku untuk Jumat 26 Juni ini. Israel melonggarkan pembatasan warga Palestina dari dan ke Jalur Gaza maupun Tepi Barat menjelang bulan puasa pekan lalu dan mengizinkan sampai 800 warga Gaza untuk bersembahyang Jumat di Masjid Al-Aqsa. Pelonggaran tersebut, menurut Israel, ditempuh dengan kondisi jika tidak ada lagi kekerasan, namun Jumat pekan lalu seorang pejalan kaki Israel dibunuh di Tepi Barat dan pada hari Minggu seorang politikus ditikam di Jerusalem timur. Israel sudah mencabut izin masuk ke Jerusalem untuk penduduk dari kampung asal warga yang membunuh pejalan kaki tersebut dan juga izin untuk 500 warga Tepi Barat untuk terbang dari Bandara Ben Gurion. Musim panas tahun lalu berlangsung perang antara Israel dan kelompok Hamas di Gaza selama 50 hari, menewaskan
Palestina Berita Utama
Al-Quds
kondisi Warga
Gaza
Tepi Barat
Zionis
Pekan Tawanan
Internasional
sekitar 2.200 orang Palestina -sebagian besar warga sipil dan 73 orang Israel -kebanyakan tentara. BBC.com (24/6/2015)
KONDISI WARGA Pantai, Pelarian Sementara Warga Gaza Gaza – Blokade ketat dari Israel dan Mesir terhadap perbatasan Gaza membuat banyak warga akhirnya memilih pantai sebagai tempat ‘pelarian’ sementara mereka. Pantai pasir putih Beit Lahia, yang membentang dua kilometer di perbatasan Israel salah satunya. Dilansir Aljazirah Selasa (23/6), pada awal musim panas dan akhir pekan, banyak warga Gaza datang ke pantai ini bersama keluarga mereka. Mereka berkerumun di bawah paung teduh atau bermain air. Beberapa lainnya memanfaatkan pantai sebagai tempat mendulang rezeki. Mereka menjual jagung manis dan ubi di gerobak kayu. Pantai tersebut kini memang menawarkan peluang bisnis langka bagi warga Gaza, untuk sedikit membantu memperbaiki perekonomian mereka pasca perang. Menurut PBB, perang musim panas lalu menewaskan 2.139 warga Palestina termasuk lebih dari 500 anak-anak dan matoritas merupakan warga sipil. Sementara di pihak Israel 72 orang tewas mayoritas tentara. Hampir setahun pasca perang, operasi rekonstruksi Gaza tak pernah dimulai. Bantuan donor internasional pun hanya sampai seperempat dari jumlah yang dijanjikan. Tak satu pun dari 19 ribu rumah yang hancur selama perang dibangun kembali. Diperkirakan 17.500 keluarga tetap menjadi tunawisma. Laporan Bank Dunia yang diterbitkan Mei 2014 lalu mengatakan, perang dikombinasikan tindakan keras Mesir terhadap Gaza, memangkas perekonomian Gaza hingga 460 dolar tahun lalu. Ini mendorong perekonomian yang sudah babak belur menuju ambang kehancuran.
Suasana Shalat Jum’at di Al-Aqsha.
Pengangguran di Gaza merupakan yang tertinggi di dunia, mencapai 43 persen. Kementerian Perekonomian Nasional mengatakan, hampir 4.200 perusahan komersial terkena imbas perang. Dari jumlah tersebut 1.255 di antaranya hancur dan lebih dari 90 persen merupakan toko-toko kecil. Republika.co.id, (24/6/2015)
GAZA Militer Israel Serang Jalur Gaza Gaza – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang satu sasaran di Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas, Selasa malam (23/6), setelah satu serangan roket ke Israel Selatan, demikian konfirmasi IDF di dalam satu pernyataan. Dilansir dari Xinhua, pernyataan tersebut mengatakan satu roket yang ditembakkan dari wilayah pantai itu pada Selasa larut malam jatuh di tempat terbuka di sebelah Permukiman Yad Mordechai. Tak ada laporan mengenai korban. Belum jelas apakah pembalasan tersebut merenggut korban di lapangan. Let. Kol. Peter Lerner, Juru bicara IDF, sebagaimana dikutip mengatakan serangan roket itu membuat warga sipil Israel untuk kembali berlindung.
Palestina Berita Utama
Al-Quds
kondisi Warga
Gaza
Belum ada kelompok Palestina yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan roket pada Selasa tersebut. Pada 26 Agustus, Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah 51 hari perang. Namun ketegangan di sepanjang perbatasan tetap tinggi; kadangkala roket ditembakkan oleh gerilyawan dan penembakan sering dilepaskan oleh pasukan Israel terhadap nelayan Jalur Gaza. Pada Senin (22/6) lalu, Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengeluarkan laporan yang menuduh Israel dan kelompok gerilyawan Palestina melakukan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dalam konflik pada 2014. Perang tersebut menewaskan 1.462 orang Palestina, sepertiganya anak kecil, dan enam warga sipil Israel.
Tepi Barat
Zionis
Pekan Tawanan
Internasional
TEPI BARAT Demontrasi Tolak Kenaikan Harga di Nablus Tepi Barat Tepi Barat - Komite Kordinasi Faksi-faksi Palestina menggelar aksi demonstrasi, Kamis (25/6) menentang kenaikan harga. Aksi digelar di alun-alun bundaran Syuhada, yang dihadiri para anggota parlemen, sejumlah perwakailan kekuatan dan faksi-faksi Palestina, termasuk puluhan warga yang menggelar mimbar bebas, mengusung spanduk berisi tuntutan penghentian kenaikan harga dan menerapkan sanksi kepada para penimbun barang. Para peserta aksi mengecam kebijakan pemerintah di bidang ekonomis dan sosial, dan meminta diturunkannya pajak barang pokok, supaya harganya menurun.
Republika.or.id (24/6/2015)
Mesir Tutup Perlintasan Rafah Pasca Dibuka 3 Hari Gaza - Pemerintah Mesir kembali menutup perlintasan Rafah, Kamis (25/6) kemarin, pasca keberangkatan 4 bis yang mengangkut para musafir yang memiliki alasan HAM selama 3 hari dibukanya perlintasan. Lembaga perlintasan dan perbatasan di Gaza mengatakan, pemerintah Mesir mengembalikan sebuah kendaraan kelima, satu jam setelah masuk menuju pihak Mesir. Kendaraan tersebut telah ditahan di ruang aula perlintasan dan tercatat dalam file internal, disebutkan bahwa 3 kendaraan ambulan membawa sejumlah oang sakit dan pengantar yang kembali melewati perlintasan. Dengan dibukanya perlintasan Rafah, suplai semen dan pasir bisa melalui perlintasan. Pemerintah Mesir membuka perlintasan Rafah, Selasa lalu selama 3 hari. Dalam dua hari dibuka, sebanyak 921 musafir berangkat, dan tiba di ruang Palestina sebanyak 229, dan 60 musafir dipulangkan Mesir. Infopalestina.com (26/6/2015)
Kota Nablus.
Seruan juga disampaikan untuk memboikot produk Israel yang hari-hari ini mengalami dampak negatif, akibat kenaikan sejumlah harga barang lokal. Infopalestina.com (25/6/2015)
ENTITAS ZIONIS Politisi Israel: Mesir dan Otoritas Palestina Dorong Israel Kembali Agresi Gaza Al-Quds – Seorang petinggi partai Al-Baeit Al-Yahudi di Israel bernama Naftali Bennett mengatakan kebijakan politik Israel saat ini harus dirubah. Ia juga mengeluarkan
Palestina Berita Utama
Al-Quds
kondisi Warga
Gaza
Tepi Barat
Zionis
Pekan Tawanan
Internasional
pernyataan yang mengejutkan dengan mengatakan Otoritas Palestina dan Mesir mendorong Israel untuk kembali melakukan agresi militer ke Jalur Gaza. Seperti dilansir laman Safa.ps, Ahad (28/6/2015) dalam sebuah wawancara dengan channel 2 Ibrani, Bennett mengatakan, saat ini sudah tiba bagi Israel untuk mengubah peta politiknya untuk mendukung negaranegara dunia melakukan rekonstruksi terhadap Jalur Gaza. Sebagai kompenasasinya menurut Bennett, pertumbuhan kelompok perlawanan bersenjata di Jalur Gaza harus segera dihentikan. Politisi yang menjabat sebagai menteri pendidikan di kabinet Netanyahu saat ini kemudian menambahkan, bahwa pihak Otoritas Palestina di Tepi Barat dan juga Mesir menurutnya tidak memiliki perhatian terhadap Jalur Gaza, bahkan menginginkan agar perang Israel-Gaza berlangsung lebih lama. Ia berkesimpulan demikian karena Jalur Gaza dinilai tidak penting bagi Otoritas Palestina dan Mesir, penilian yang sama juga mereka berikan terhadap Israel. Safa.ps, (29/6/2015)
TAWANAN Mogok Makan Menjadi Senjata Ampuh Tawanan Palestina, Zionis Israel Akhirnya Bebaskan Khidir Adnan Al-Quds – Lembaga Urusan Tawanan Palestina memberitahukan, saat ini permasalahan yang menimpa seorang tawanan Palestina, Khidir Adanan di penjara Israel telah selesai. Ia dikabarkan telah mengentikan aksi mogok makan yang telah dilakukan selama 56 hari. Petinggi dari faksi perlawanan Jihad Islam ini menghentikan aksi mogok makan setelah penjajah Israel mengabulkan permintaannya agar dibebaskan sebelum hari raya Idul Fitri nanti. Seperti dilansir laman arabi21.com, Senin (29/6/2015) Ketua Lembaga Urusan Tawanan Palestina, Qadurah Faris mengatakan, saat ini tawanan Palestina, Khidir Adnan telah
Unjuk rasa pembebasan Khidir Adnan.
berhasil mendapatkan haknya untuk bebas. “Tundukknya Israel atas permintaan Adanan menunjukkan kemenangan bagi Adnan dan bangsa Palestina,” simpulnya. Khidir Adnan (36) melakukan aksi mogok makan selama 56 hari, ia menjadi simbol perlawanan bagi rakyat Palestina saat ini. Dalam penangkapan sebelumnya pada tahun 2012, Adnan juga melakukan aksi perlawanan serupa selama 67 hari, dan aksi mogok makannya berakhir setelah dilakukan kesepakatan dengan Israel untuk memberikan vonis bebas terhadap dirinya. Saat ini tercatat sebanyak 6500 tawanan Palestina mendekam di dalam penjara Israel. Sejauh ini banyak dari para tawanan melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk perlawanan, langkah ini dipilih karena cukup efektif untuk menekan Israel sehingga memberikan vonis bebas terhadap mereka. Arabi21.com, (29/6/2015)
Hasil Kajian, 68 % Tawanan Dipaksa Berikan Password Facebooknya Nablus - Hasil kajian yang dilakukan baru-baru ini terhadap para tawanan Palestina di penjara Israel mengungkapkan, sebagian besar para tawanan dipaksa memberikan akunt facebooknya kepada para penyidik.
Palestina Berita Utama
Al-Quds
kondisi Warga
Gaza
Tepi Barat
Zionis
Pekan Tawanan
Internasional
Fakta ini terungkap dalam hasil kajian dan pembahasan yang dilakukan wartawanan sekaligus tawanan Palestina, Amin Abu Wardah terhadap setengah tawanan penghuni kamar kamar no 6 di penjara Mageddu yang berjumlah 120 orang. Menurut hasil kajianya menunjukan 55 % berhasil masuk ke akun facebook Israel. Mereka telah merampas akunt facebook setiap orang yang ditangkapnya yang mencapai 75 %. 20 % dari para tawanan ditangkap atas aktifis mereka di di facebook dan 78 % diantara yang bukan. 85 % diantara mereka ditangkap karena menampilkan gambit tentangkegiatan perlawanan. 15 % diantara mereka ditanya tentang kegiatan di dalam gambar tersebut. Padahal 93 % diantara mereka hanya terlibat secara pribadi dan kesemangatan. 90 % menyatakan akan kembali eksis di dunia maya sementara 10 % menyatakan tidak. 100 % atau semua responden mengatakan, tidak aman mempunyai kegiatan di facbook. 67 % diantara mereka tidak punya pemahaman yang memadai ketika beraktifitas di media sos hanya 20 % saja yang punya pengetahuaan tentang hal tersebut. Infopalestina.com, (27/6/2015)
INTERNASIONAL Tunisia: Israel Bertanggung Jawab Atas Keselamatan Marzouki dan Relawan Tunisia - Tunisia mengecam tindakan otoritas penjajah Zionis yang menahan salah satu kapal Freedom Flotilla 3 yang membawa di atasnya bantuan kemanusian untuk warga Jalur Gaza yang diblokade. Di atasnya juga ada para aktivis politik dan HAM, termasuk mantan Presiden Tunisia Mohamed Moncef Marzouki. Kementrian Luar Negeri Tunisia dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Senin (29/6), menyerukan pembebasan segera semua aktivis yang ikut dalam Freedom Flotilla. Tunisia menuduh penjajah Zionis harus bertanggung jawab atas keselamatan mereka dan keselamatan Marzouki.
Mohamed Moncef Marzouki.
Juru bicara resmi Kepresidenan Tunisia Moez Sinawi mengatakan, “Kepresidenan terus memantau secara intesif apa yang dialami Moncef Marzouki dan yang bersamanya, terutama karena dia adalah mantan presiden juga seorang warga Tunisia, atas aksi pasukan angkatan laut Israel yang menghadang Freedom Flotilla, di mana Marzouki ikut di dalamnya.” Sinawi menegaskan bahwa kepresidenan Tunisia meyakini definisi negara dan perhatian pada keselamatan warganya. Dari titik tolak inilah Tunisia konsen pada keselamatan Marzouki. Pada hari Senin (29/6), pasukan angkatan laut Zionis menguasai kapal Marianne yang berlayar menuju Jalur Gaza sebagai bagian dari armada Freedom Flotilla 3 yang akan menghancurkan blokade Gaza. Pasukan angkatan laut menggiring kapal menuju pelabuhan Zionis Asdod. Infopalestina.com, (30/6/2015)
Palestina Berita Utama
Al-Quds
Gaza
Tepi Barat
Zionis
Pengungsi
Pekan Tawanan
Internasional
Penanggung Jawab: Ketua ASPAC for Palestine. Pemimpin Umum: Muhammad Ilham. Pemimpin Redaksi: Muhammad Syarief. Keuangan: Dewi Muliawati. Redaksi: Ahmad Yani, Salman Alfarisy, Dina Fitria. Bagian Sirkulasi & Distribusi: Iskandar Samaullah, Djoko. Design dan Tata Letak: Ardy. Donasi: Rekening Bank Syariah Mandiri Cab. Saharjo 704 575 2121 atas nama ASPAC FOR PALESTINE.