MTPJ 12 - 18 APRIL 2015 TEMA BULANAN: “Solidaritas Kristiani dalam Kebangkitan dan Kemenangan Kristus” TEMA MINGGUAN: “Kebangkitan Yesus Mendekatkan Pengenalan yang Sungguh Nya” Bahan Alkitab: Hosea 6 : 1 – 3 ; Filipi 3 : 4b – 11 ALASAN PEMILIHAN TEMA Kebangkitan Kristus sering diperdebatkan kebenarannya, baik oleh orang percaya apalagi oleh mereka yang tidak percaya. Kebangkitan Kristus selalu mau di ukur kebenarannya berdasarkan logika manusia. Padahal kebangkitan Kristus itu sangat erat hubungannya dengan masalah iman. Kebangkitan Kristus penting, karena beberapa alasan : Pertama: Kebangkitan menyaksikan kuasa Allah yang luar biasa dahsyat, sebab percaya pada kebangkitan berarti mempercayai Allah. Sebab Allah itu ada dan Dia menciptakan alam semesta dan berkuasa atasnya. Ia memiliki kuasa untuk membangkitkan orang mati, karena jikalau Dia tidak memiliki kuasa seperti itu, Dia bukanlah Allah yang diimani dan di sembah. Hanya Dia yang dapat menyingkirkan sengat maut yang adalah kematian itu (1 Korintus 15:55). Kedua: Kebangkitan Kristus adalah kesaksian yang merupakan ciri dasar dari iman Kristen, seperti yang di tulis dalam 1 Korintus 15:17 “dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu kamu masih hidup dalam dosa Ketiga: Kebangkitan adalah kemenangan agung dan mulia. Kemenangan dari kubur mengingatkan kita pada kedaulatan- Nya yang mutlak atas dosa dan kematian, seperti yang di tulis dalam 1 Korintus 15:54 “dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah Firman Tuhan yang tertulis: maut telah ditelan dalam kemenangan”. Peristiwa kebangkitan Kristus adalah suatu fakta dan berita
yang penting dalam kebenaran Firman yang harus dimengerti oleh setiap manusia, sebab misi Yesus ke dunia, bukan hanya berhenti untuk lahir dan menjadi manusia, tetapi berlanjut pada penebusan dengan kematian-Nya di atas kayu Salib, dan kebangkitan-Nya untuk mengalahkan dosa dan maut. Melalui tema: “Kebangkitan Yesus mendekatkan Pengenalan yang Sungguh KepadaNya” (bandingkan 1 Korintus 15:57). PEMBAHASAN TEMATIS ■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese) Hosea adalah Nabi yang dipanggil melayani Tuhan pada abad ke-8 sebelum Masehi di kerajaan Israel Utara. Dengan Ibukota Samaria yang diperintah oleh raja Yerobeam II. Secara politik dan ekonomi, keadaan Israel utara sangat baik, namun keadilan sama sekali tidak terlaksana. Orang kaya menindas orang miskin, bahkan di pengadilan si kaya atau orang penting akan dengan mudah menyogok pejabat untuk menindas kaum lemah. Kerajaan itu sudah sangat murtad kepada Tuhan, mereka menyembah ilah-ilah yang menjijikan dan melupakan Tuhan. Dalam kitab Hosea dinyatakan adanya perzinahan rohani, yang dilakukan oleh orang-orang Israel (Israel menyembah ilah-ilah lain). Hosea menjabarkan ketidaksanggupan umat Israel untuk memahami kebenaran. Kalimat “ Mari kita akan berbalik kepada Tuhan”. Kata-kata ini menyiratkan pengakuan bahwa Israel telah meninggalkan TUHAN untuk melakukan praktek-praktek berhala. ALLAH yang telah menekan mereka dalam penghukuman dapat diharapkan untuk menyembuhkan mereka dalam belas kasihan. Luka-luka Israel tidak dapat disembuhkan oleh Mesir dan Asyur (Hosea 7:1; 11:3) hanya ALLAH dapat membawa kehidupan baru kepada bangsa yang terluka itu. Hanya Allah jugalah yang dapat menolong dan membebaskan mereka (bandingkan Yehezkiel 37:1-10). Hosea 6 :1 menceritakan bahwa orang-orang akan kembali kepada TUHAN dari kemurtadan mereka. Mereka akan mengalami kehadiran dan kuasa-Nya, seperti yang tertulis dalam Hosea 6:3b ‘7a pasti muncul seperti fajar, la akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim pang mengairi bumi” Rasul Paulus menulis surat Filipi ini ketika ia sedang berada dalam penjara. Meskipun ia menghadapi masa-masa yang sulit.
Paulus ingin mengingatkan jemaat di Filipi untuk hidup setia kepada Injil Kristus, menurutnya kemungkinan juga jemaat akan menghadapi penderitaan seperti dirinya. Tetapi mereka tidak boleh takut terhadap penderitaan tersebut, sebagaimana yang ia katakan dalam Filipi 4:13 “Sega/a perkara dapat kutanggung di dalam Dia pang memberi kekuatan kepadaku”. Rasul Paulus tahu bahwa jaminan kebangkitan Kristus akan membawa hidup yang kekal, bukan pada hukum Taurat sebagai syarat mutlak bagi kaum Yahudi. Kebangkitan Kristus membuktikan kepada dunia ini bahwa Ia adalah Anak Allah dan membuktikan bahwa Allah mengiakan dan berkenan atas pekerjaan-Nya, dan pekerjaan itu dterima baik oleh Bapa-Nya, maka pekerjaan Kristus sempurna. Pengenalan itu membuktikan bahwa Kristus mengerjakan di dalam kita segala sesuatu sesuai dengan janji-Nya. Kuasa kebangkitan Kristus melepaskan kita dari dosa. ■ Makna dan Implikasi Firman Kebangkitan Yesus Kristus membawa kemenangan bagi orang yang percaya. Kebangkitan Yesus Kristus juga adalah wujud dari kasih Allah kepada manusia. Sebab kasih Allah adalah kasih abadi yang telah memberikan pengampunan kepada orang-orang yang berdosa. Kebangkitan Yesus Kristus pada hakikatnya sangat membawa perubahan kepada umat, untuk terus mendekatkan diri kepada Tuhan. Kebangkitan Kristus seharusnya menjadi momen bagi orang percaya dalam menyikapi persoalan-persoalan tentang ketidakadilan, kemiskinan, radikalisme serta kerusakan lingkungan. Kebangkitan Kristus harus menjadi daya dorong bagi orang percaya, untuk keluar dari masalah-masalah ekonomi, sosial, politik dan budaya. Gereja diharapkan menjadi pelopor dalam menciptakan suasana hidup yang penuh kasih, mulai dari tengah keluarga, jemaat dan masyarakat. PERTANYAAN DISKUSI 1. Bagaimana Hosea dan Paulus memahami dan merespon makna kebangkitan umat dan kebangkitan Kristus. 2. Bagaimana orang percaya atau gereja masa kini memahami makna kebangkitan Kristus ?
MTPJ April POKOK-POKOK DOA > Orang percaya diberi hikmat dalam memahami kuasa kebangkitan Yesus. > Warga gereja diberi kemampuan mengalahkan kuasa kegelapan yang merusak kehidupan berkeluarga, berjemaat dan bermasyarakat. > Bagi pemerintah diberi kemampuan dan hikmat dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan sehingga segala sesuatu yang dikerjakan sesuai dengan janji-Nya TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK II NYANYIAN YANG DIUSULKAN: Kemuliaan Bagi Allah: KJ No. 10 Pujilah Tuhan, Sang Raja Sesudah Doa Penyembahan : NKB No. 17 Agunglah Kasih Allahku Sesudah Pengakuan Dosa: NKB No. 78 Kasih Tuhanku Lembut Janji Anugerah Allah: NNBT No 26 Tuhan Yesusku Mutiara Hatiku Sesudah Puji-pujian : NKB No. 3 Terpujilah Allah Sesudah Pembacaan Alkitab: KJ No. 53 Tuhan Allah Tlah Berfirman Ses Pengakuan Iman: NKB No. 211 Pakailah Waktu Anug’rah Tuhanmu Persembahan: KJ No. 194 Dikau yang Bangkit Nyanyian Penutup :NKB No. 72 Nama Yesus Berkumandang ATRIBUT : Warna dasar putih dengan lambang bunga bakung yang sedang mekar dengan salib berwarna kuning kehijauan.
MTPJ 25-31 Januari 2015 25-31 Januari 2015
TEMA BULANAN :“Hidup Untuk Menghidupkan TEMA MINGGUAN : “Hidup Yang Menjunjung Keadilan” Bahan Alkitab: Kejadian 18:16-21; 1 Petrus 3:8-12 ALASAN PEMILIHAN TEMA Kebenaran dan Keadilan atau “benar dan adil” dua kata yang tidak dapat dipisahkan, karena bicara berbicara tentang kebenaran pasti bersentuhan dengan keadilan. Kebenaran dan keadilan banyak kali dipersoalkan dalam kehidupan manusia/ masyarakat, baik perorangan maupun kelompok. Dimana-mana kebenaran dan keadilan dijadikan topik yang menartk untuk dibicarakan, didiskusikan ataupun diseminarkan. Kebenaran dan keadilan seringkali di jadikan tema atau motto suatu kegiatan. Masalah kebenaran dan keadilan ini banyak kali dijadikan alasan untuk melakukan demontrasi (demo). Dimana- mana muncul kelompok pendemo (demonstran) untuk menyampaikan dan menuntut kebenaran dan keadilan kepada instansi-instasi tertentu. Banyak orang yang beijuang dengan gigih untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Ditengah- tengah situasi dimana kebenaran dan keadilan di injak-injak atau ketidakbenaran dan ketidak-adilan, banyak orang yang sangat merindukan dan mengharapkan supaya ada kebenaran dan keadilan. Gereja (orang Kristen) menjadi tumpuan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan di tengah-tengah masyarakat. Gerejalah yang menjunjung dan menjadi teladan dalam mempraktek-kan kebenaran dan keadilan. PEMBAHASAN TEMATIS * Pembahasan Teks Alkitab (Exegese) Kejadian 18 : 16-21 mengungkapkan bahwa Allah tetap ingat pada perjanjian yang telah dibuat-Nya dengan Abraham (Kej.12). Oleh karena itu ketika Allah hendak memberlakukan hukuman atas Sodom dan Gomora sebagai akibat dari kejahatan yang mereka perbuat, maka Allah merasa perlu untuk memberitahukan kepada Abraham tentang janji dan berkat itu. Abraham dan keturunannya di ingatkan jika mereka hidup seperti penduduk Sodom dan Gomora yang tidak mempe- dulikan firman Allah dengan memberlakukan kebenaran dan keadilan-Nya maka mereka akan
kehilangan janji dan berkat, sebaliknya jika Abraham dan keturunannya hidup takut akan Allah dan taat melakukan FirmanNya, maka Abraham pasti akan memperoleh berkat Allah itu. Dengan demikian Abraham dan keturunannya akan menjadi bangsa yang besar dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa di muka bumi ini. Allah yang adalah kebenaran dan keadiian sangat membenci dosa dan kejahatan dalam bentuk apapun. Allah akan menghukum dan membinasakan mereka yang hidup dalam kejahatan dan memberkati mereka yang taat dan setia dalam member-lakukan kebenaran dan keadiian. Dalam kitab 1 Petrus 3:8-12 rasul Petrus mengingatkan tentang dua hal kepada orang Kristen di wilayah Asia kecil. Pertama, hiduplah dalam kasih persaudaraan dengan sesama orang percaya. Kedua, hiduplah dalam damai dengan orang lain. Nasihat ini bermaksud memberi penguatan kepada jemaat yang mengalami berbagai penderitaan. Rasul Petrus menghendaki agar setiap orang Kristen membangun suatu persekutuan yang menampakkan kebersamaan sebagai suatu perwujudan persaudaraan di dalam tubuh Kristus. Dalam persekutuan seperti itu setiap orang yang menderita saling menguatkan dan meneguhkan iman. ■ Makna dan Implikasi Firman Sangat sulit mengatakan suatu tindakan itu “benar” atau ”adil” secara merata. Karena kebenaran dan keadiian memang relatif sifatnya. Benar atau adil di satu tempat, belum tentu benar atau adil di tempat lain. Benar atau adil di masa lalu, belum tentu benar atau adil di masa sekarang. Juga, suatu tindakan dikatakan benar atau adil oleh seseorang, belum tentu benar atau adil menurut orang lain. Yang menjadi pertanyaan apabila kebenaran atau keadiian itu relatif : apakah memang tidak ada kebenaran atau keadiian yang bersifat mutlak? Tentu saja ada; yaitu kebenaran atau keadialan atau yang sesuai dengan kehendak Allah. Sebab Allah mempunyai sifat ilahi antara lain “benar dan adil”. Kebenaran atau keadiian Allah adalah absolut atau mutlak, tidak bisa di ganggu gugat. Sebagai contoh: Allah berfirman “Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki Allah menghendaki dalam kehidupan
manusia menjauhi segala bentuk kejahatan atau dosa”. Orang yang percaya kepada-Nya sangat diharapkan menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Dosa dan kejahatan karena kuasa kegelapan adalah musuh Allah. Allah menghukum orang berdosa, yang salah dan yang melakukan segala kejahatan (Sodom dan Gomora). Orang percaya di panggil Allah dalam Yesus Kristus untuk menjadi berkat bagi semua orang. Panggilan Allah bagi orang percaya adalah membangun persekutuan dan kebersamaan yaitu : seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, walaupun ditengah-tengah penderitaan. PERTANYAAN DISKUSI 1. Apakah kebenaran dan keadilan itu menurut perikop ini ? ( Kejadian 18 :16-21 ; I Petrus 3 ; 8-12 ) 2. Bagaimana praktek kebenaran dan keadilan menurut konteks sekarang ? NAS PEMBIMBING: Mazmur 85 : 11 – 14 POKOK-POKOK DOA > Kebenaran dan keadilan semakin diperjuangkan dan ditegakkan. > Gereja/orang percaya menjadi teladan/model dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. > Pemerintah dan lembaga peradilan diberi hikmat sorgawi dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. > Gereja/orang percaya dianugerahkan berkat dan menjadi berkat bagi sesama. TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV NYANYIAN YANG DIUSULKAN: Persiapan: KJ. No. 13 Pembukaan: NNBT. No. 6 Pengakuan dosa & Pengampunan: NNBT No. 8 Ses Pembacaan Alkitab: KJ No. 53 Persembahan: NKB No. 207 Penutup: KJ No. 424 ATRIBUT YANG DIGUNAKAN: Warna dasar putih dengan simbol lilin dan palungan.
MTPJ Edisi 28 Desember '1403 Januari '15 TEMA BULANAN : “Hidup UntukMenghidupkan” TEMA MINGGUAN : “Hidup Yang Mengutamakan Kasih Memasuki Era Baru” Bahan Alkitab: Yesaya 63:7-14 ALASAN PEMILIHAN TEMA Dipenghujung tahun 2014 dan akan memasuki tahun 2015, setiap warga gereja yang tetap memelihara imannya kepada Tuhan, selalu merasakan berkat Tuhan. Walaupun persoalan dan pergumulan hidup masih saja terdapat dalam kehidupan orang percaya. Kasih sering menjadi kabur dalam praktek dan sangat mudah diucapkan tetapi terkadang sulit untuk dilaksanakan. Kasih yang berkeadilan seharusnya nampak dalam kehidupan orang beriman, namun masih terdapat ketidakjujuran, baik dalam lingkungan gereja, keluarga dan masyarakat. Sebagai contoh ketika orang ingin mendapat-kan sesuatu, ia berusaha dengan kekerasan baik secara terbuka maupun dengan berbagai tekanan batin sehingga kasih tidak nampak lagi terhadap sesama manusia. Dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu terbuka menerima setiap orang yang ingin dibaharui hidupnya memasuki era baru maka dipilihlah tema minggu ini: “Hidup yang Mengutamakan Kasih Memasuki Era baru” dengan memberikan penegasan bahwa Tuhan yang akan menuntun dan memberikan keselamatan bagi setiap orang percaya yang ingin hidup dalam kasih. PEMBAHASAN TEMATIS ■ Pembahasan Teks Alkltab
Nabi Yesaya berarti Tuhan menyelamatkan ye mengandung makna penghiburan dan pengharapan bagi un pilihan yang sudah kembali di Yerusalem dan perlu diyakink lagi bahwa Allah akan memenuhi janji-janji kepada bangsa-N Israel. Nubuat yang disampaikan Yesaya memberikan perr haman yang mendalam tentang hubungan Tuhan deng sejarah Israel umat pilihan Allah. Namun sering umat dan pc pemimpinnya tidak mematuhi apa yang diperintahkan Tub sehingga mereka di hukum. Yesaya melaksanakan tug kenabian-Nya setelah mendapat penglihatan dari Tuhan dalam bait Allah pada saat masa pemerintahan Yehuda raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia (Yes 1:1) tahun 722-687 SI Dalam bacaan kita Minggu yang berjalan ini Yesaya 63:7-. menceritakan pengakuan dan permohonan Yesaya yang sangat dalam melalui doanya bagi Israel tentang kasih setia Tuhan yang tiada bandingnya termasuk setelah tiba pada zaman pemulihan dari pembuangan dan telah berada Yerusalem untuk memulaikan kehidupan yang baru di era yang baru. Segala perbuatan Tuhan yang masyhur tidak boleh mereka lupakan sebab Tuhan memberkati umat-Nya dengan kasih yang tidak pernah berkesudahan (ayat 7). Ia melakukan pembalasan kepada bangsa-bangsa yang menolak untuk menyembah-Nya. Tuhan sendiri mengatakan “Sungguh merek adalah umat-Ku. Sapaan ini dimaksudkan supaya umat-Ny mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Tuhan dan Yesaya mengingatkan kembali bahwa Allah berjanji tentan suatu ciptaan baru, namun tergantung pada sejauhman mereka percaya kepada Allah dan hidup menurut perintah perintah-Nya termasuk tidak berlaku curang dalam hidup mereka karena Dia-lah Tuhan yang menjadi Juruselamat dan Penebus umat-Nya (ayat 8-9). Dalam cerita ini Yesaya juga mengungkapkan tentang perbuatan Tuhan dimasa lalu dalam perjalanan sejarah umat Israel, bahwa “la meng-gendong mereka selama zaman dahulu kala” yang dikatakan mulai dari Penciptaan sampai zaman Musa bahkan sampai pada suatu tempat perhentian di mana mujizat-mujizat Tuhan diperlihatkan walaupun seringkali mereka memberontak terhadapNya bahkan mendukakan Roh Kudus yaitu pelanggaran terhadap kasih dan jalan-jalan-Nya. Bahkan seringkali umatnya berlaku tidak setia kepada Tuhan sehingga la mengingatkan akan
penyertaa-Nya dalam perjalanan sejarah umat Israel termasuk menuntun mereka melintasi samudera raya. Tuhan telah memberikan suatu tempat perhentian untuk didiami yaitu suatu tempat yang diberkati Tuhan dimana mereka harus mengangungkan nama-Nya. Dan kasih Tuhan tetap berlaku bagi umat Israel yang mau bertobat serta menjauhkan diri dari yang tercelah. ■ Makna dan Implikasi Firman Perbuatan Tuhan terlihat dalam sejarah zaman dahulu kala yang dimulai ketika Allah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya, telah memilih para nenek moyang Israel, membawa umatNya keluar dari tanah Mesir serta membimbing mereka melewati pada gurun, telah menyatakan kehendaknya-Nya di Sinai dan telah memberikan mereka suatu tempat kediaman untuk segala zaman sampai kini dan selama-lamanya. Tuhan berkarya sepanjang sejarah umat manusia dengan memperlihatkan kebaikan-Nya kepada semua orang yang rindu akan keselamatan dan penebusan dosa. Perhatian gereja terhadap lingkungan harus nampak dal; praktek hidup orang percaya, namun fakta dalam kehidup berjemaat masih saja ada orang yang suka bertengkar bahkan berlaku curang terhadap sesama manusia seperti adanya anggota jemaat yang membuat kejahatan deng mengunakan “panah wajer”, suka berkelahi bahkan tidak segan untuk membunuh orang tetapi juga membunuh secara karier (baku cungkel). Hidup seperti ini pasti sudah tidak lagi mengindahkan persekutuan ibadah . Memang kita akan mengakhiri tahun 2014 dengan penuh damai sejahtera dan Tuhan sudah memberikan keberhasilan kerja kepada anggota jemaat, namun juga tidak sedikit yang masih mengalami kegagalan bahkan dukacita dalam keluarga. Allah sanggup mengangkat kita untuk tetap hidup kudus dan berkenan kepada-Nya. Kita akan masuk tahun baru 2015, tahun rahmat Tuhan dengan keyakin; bahwa Tuhan selalu membimbing perjalanan hidup um manusia. Jangan kuatir dan gentar memasuki tahun baru ini sebab Allah beserta dengan kita (God bless us).
Pandanglah masa depan bersama Tuhan. Jangan kita bermalas-malas; dalam kerja pelayanan di semua sektor kehidupan termasuk pendidikan anak-anak sekolah harus rajin belajar dan tidak terjerumus dengan obat-obat terlarang. Sebagai Gereja disepanjang sejarah yang telah menerin kasih karunia yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus dalamnya jemaat dituntut untuk melakukan praktek hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan termasuk mencintai persekutuan ibadah. Kesederhanaan dan kerendahan hati sangat diharapkan de pemimpin gereja, jemaat dan masyarakat. Kesederhanaan bukan berarti tidak lagi membutuhkan apa yang diperlukan oleh anggota jemaat, tetapi para pemimpin harus hidup sederhana dengan tidak suka memboros-boroskan berkat yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Ada perkataan sinis “biar kalah nasi asal jangan kalah aksi”. Hal ini tidak tepat lagi di era baru sekarang ini. Sebagai contoh Rasul Paulus tidak memperkaya diri sendiri dalam pelayanan tetapi kekayaan yang dia miliki dipakainya melayani Tuhan dengan segenap hati. Kemerosotan moral dan etika terjadi dimana-mana, disatu pihak taat beribadah namun dalam praktek kehidupan sehari-hari belum melakukan apa yang diharapkan oleh Tuhan dan gereja. Perlu pembaharuan hidup (restorasi life) yang terus menerus oleh pemimpin dan warga gereja terutama juga memasuki era baru yang di kehendaki oleh Tuhan. PERTANYAAN DISKUSI 1. Jelaskan hidup mengutamakan kasih Tuhan sesuai bacaan Yesaya 63:7-14 ? 2. Apa saja tantangan yang dihadapi oleh Gereja GM1M di tahun 2015? NAS PEMBIMBING : 1 Korintus 13:4-5.
POKOK-POKOK DOA 1. Tuhan selalu mengasihi umat-Nya agar tidak melakukan yang yang tidak berkenan kepada Tuhan. 2. Supaya bersyukur mengakhiri tugas pelayanan di Tahun 2014 dan Tuhan menuntun pelayanan Gereja GMIM di tahun 2015. TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV NYANYIAN YANG DIUSULKAN: Persiapan: NKB. No. 1 Pembukaan: NNBT No 4 Pengakuan Dosa & Pengampunan: NKB No. 17 Sesudah Pembacaan Alkitab: NKB No. 116 Persembahan: NNBT No. 15 Penutup: Siapa Yang Setia Hingga ke Tamat. ATRIBUT YANG DIGUNAKAN: Wama dasar putih dengan simbol lilin dan palungan