PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTIVASI PADA INDIVIDU YANG BERPINDAH KE PEKERJAAN PELAYANAN PUBLIK DAN BERPENGHASILAN LEBIH RENDAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh : Puji Setiawati Wijaya 089114117
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTIVASI PADA INDIVIDU YANG BERPINDAH KE PEKERJAAN PELAYANAN PUBLIK DAN BERPENGHASILAN LEBIH RENDAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh : Puji Setiawati Wijaya 089114117
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika memang takut, apakah itu berarti kita tak kan pernah melakukannya? | Butet Manurung (Sokola Rimba, page.95)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTIVASI PADA INDIVIDU YANG BERPINDAH KE PEKERJAAN PELAYANAN PUBLIK DAN BERPENGHASILAN LEBIH RENDAH Puji Setiawati Wijaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi dan dinamikanya dalam memunculkan perilaku berpindah ke pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan lebih rendah. Informan yang akan diteliti berjumlah dua orang dan dipilih berdasarkan kriteria yaitu individu yang pernah mengalami perpindahan ke pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan lebih rendah. Pengumpulan data menggunakan wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi perilaku mengubah jenis pekerjaan pada kedua informan berbeda. Motivasi informan pertama adalah untuk memenuhi kebutuhan menjalin menghindari bahaya (harm avoidance), kebutuhan untuk menikmati kesan yang menyentuh perasaan (sentience), kebutuhan untuk menguasai (dominance), kebutuhan untuk menjalin relasi (affiliation), dan kebutuhan untuk mendapatkan bantuan/simpati (succorance). Sedangkan pada informan kedua, motivasi yang muncul adalah untuk memenuhi kebutuhan untuk berprestasi (achievement), kebutuhan untuk membangun dan mengorganisasi sesuatu (construction), kebutuhan untuk mencari ilmu pengetahuan serta kebijaksanaan (understanding), kebutuhan untuk berbagi (nurturance) dan kebutuhan untuk menjadi mandiri (autonomy). Kebutuhan-kebutuhan tersebut memunculkan berbagai macam motif yang membentuk karakter pola yang berbeda pada masing-masing informan. Hasil penelitian ini dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami fenomena individu yang berpindah ke pekerjaan pelayanan public dan berpenghasilan lebih rendah. Penelitian ini pula dapat membantu para profesional baik di jenis pekerjaan profit/non-profit dalam perihal perekrutan, karena tidak semua orang memiliki motivasi yang sama untuk bekerja dalam jenis bidang pekerjaan tertentu, hal ini didasari kebutuhan, dorongan, dan tekanan yang dimiliki oleh individu tersebut. Kata kunci: motivasi, berpindah pekerjaan, pelayanan publik, berpenghasilan lebih rendah
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTIVATIONS ON INDIVIDUALS WHO SHIFT TO PUBLIC SERVICE AND LOWER INCOME CAREER Puji Setiawati Wijaya ABSTRACT This research aims to explore the motivations and its dynamics on emerging career type change behavior. Two informants are selected and interviewed based on a criterion that they have shifted their career to public service and lower income career. Data was collected using semi-structured interview. Result indicated that the motivation of two informants in shifting their career to public service and lower income career differs. The motivation of first informant is to fulfill the need to escaping danger (harm avoidance), need to enjoy impression that touches affection (sentience), need to have power over something (dominance), need to intertwine relationships (affiliation), and the need to receive favor/sympathy (succorance). Whereas the second informant emerged the need to achieve (achievement), need to construct and organize something (construction), need to share (nurturance), and need of independency (autonomy). These needs emerged various motives which shaped different pattern between the informants. This research’s result may help people to understand more about the shifting career phenomena on individuals. This research may also help professionals whether in profit/non-profit section in employee recruitment, considering the different motives to work in particular career type which based on needs, drives, and press the individual possesses.
Keywords: motivation, shifting career, public service, lower income
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa atas bimbingan dan penyertaanNya selama ini sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Motivasi Pada Individu yang Mengubah Jenis Pekerjaan” ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Pak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing akademik. 3. Ibu Dr. Tjipto Susana selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing, memberikan masukan, nasihat dan menginspirasi penulis. 4. Seluruh penghuni Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya selama penulis menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 5. Mba Haksi, Pak Siswo, Mami Devi yang tidak pernah lupa dan membantu memberikan kekuatan ketika sedang putus asa.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Mama, Papa, Ndut, Ci Dian, Ko Amed, dan Amy, terima kasih untuk doa dan dukungannya. 7. Dicky, Marsha, Mas Didim, dan Nino, akhirnya semua sarjana yah! 8. Perempuan-perempuan mentereng Psi 08 – Icott, Mengty, Ninul, Sike, & Jeje, yang tidak mengenal lelah menyemangati walaupun hanya lewat chat messenger. 9. Tina, Corry, Budi, dan Tania terima kasih banyak untuk semangat dan kepercayaannya 10. Kendoka Jogja yang sudah menemani hari dalam satu tahun terakhir, berlatih untuk going the extramiles, fokus, konsisten, dan percaya dengan apa yang sedang dijalani, ありがとうございます。 11. Untuk semua orang yang telah menorehkan tinta di kertas kehidupan penulis, terima kasih banyak
Yogyakarta, 24 Juni 2016 Puji Setiawati Wijaya
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING …………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iii HALAMAN MOTTO ………………………………………………………
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………...
v
ABSTRAK ………………………………………………………………….
vi
ABSTRACT ………………………………………………………………...
vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …………..
viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...
ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..
xi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………..
xiv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….
xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………..
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………………... 1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………
7
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………….
8
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis …………………………………………….
8
2. Manfaat Praktis ……………………………………………..
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi …………………………………………….
9
2. Teori Murray ……………………………………………………
10
B. Pekerjaan 1. Definisi Pekerjaan ………………………………………………
23
2. Pelayanan Publik ………………………………………………..
24
3. Berpindah Pekerjaan ……………………………………............
25
C. Pertanyaan Penelitian ……………………………………………….
26
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……………………………………………………... 27 B. Fokus Penelitian …………………………………………………….
27
C. Informan Penelitian ……………………………………………….
28
D. Metode Pengumpulan Data …………………………………………
28
E. Prosedur Pengambilan Data ………………………………………...
29
F. Metode Analisis Data ……………………………………………….
29
G. Kredibilitas dan Validitas Penelitian ……………………………….. 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………...
32
B. Profil Informan ……………………………………………………
35
C. Analisis Data dan Hasil 1. Pembahasan Umum …………………………………………….. 39 2. Pembahasan Need ………………………………………………
41
3. Pembahasan Pola Motivasi ……………………………………..
50
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Pembahasan Press ………………………………………………
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …………………………………………………………
58
B. Saran Aplikatif ……………………………………………………...
59
C. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………..
60
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
62
LAMPIRAN ………………………………………………………………...
64
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Kebutuhan Menurut Murray ……………………………….
11
Tabel 2. Rincian Pelaksanaan Wawancara dengan Informan 1 (CS) ……..
33
Tabel 3. Rincian Pelaksanaan Wawancara dengan Informan 2 (MY) ……
34
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Motivasi ....................................................………..……..
23
Gambar 2. Pola Motivasi Informan 1 ……………………………………..
50
Gambar 3. Pola Motivasi Informan 2 ……………………………………..
53
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Consent ……………………………………………..
64
Lampiran 2. Surat Persetujuan Penelitian …………………………………..
66
Lampiran 3. Protokol Wawancara ………………………………………….. 69 Lampiran 4. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Informan 1 (CS) ……………………………………………..
74
Lampiran 5. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Informan 2 (MY) ……………………………………………
xvi
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penghargaan Nobel yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh Norwegian Nobel Committee. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang telah memberikan kontribusi besar kepada masyarakat dunia lewat karya penelitian, pembuatan suatu inovasi dan penemuan, atau melakukan misi kemanusiaan (“Dialog dan Hadiah Nobel Pedamaian”, 2015). Penghargaan Nobel disebut sebagai penghargaan prestisius di dunia, mencakup enam bidang keilmuan yaitu fisika, kimia, fisiologi (kedokteran), sastra, dan perdamaian.Mother Teresa, Aung San Suu Kyi, Nelson Mandela, dan Muhammad
Yunus
merupakan
segelintir
nama
penerima
Nobel
(http://nobelprize.org/). Mother Teresa berjuang mengatasi kaum miskin dan terlantar di perkampungan kumuh di pinggir Kota Kalkuta – India, Aung San Suu Kyi memperjuangkan hak asasi manusia dan demokrasi masyarakat Myanmmar, Nelson Mandela menghentikan rezim Apartheid, dan Muhammad Yunus mendirikan bank untuk rakyat Bangladesh yang miskin dan kesulitan mendapatkan pinjaman bank. Tokoh-tokoh ini secara konkrit melakukan suatu hal yang bermanfaat bagi masyarakat luas (Tiwari, 2009). Perjuangan mereka bukan tanpa pengorbanan, Mother Teresa mengorbankan kesehatannya ketika bersinggungan langsung dengan para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
kaum miskin yang menderita penyakit-penyakit menular, Aung San Suu Kyi meninggalkan keluarga dan zona nyaman di negara lain demi tanah airnya, sampai ia ditangkap oleh para musuh politiknya dan menjadi tahanan rumah. Mendekam dalam dinginnya dinding penjara pun dirasakan oleh Nelson Mandela. Perjuangan anti-Apartheid yang diserukannya bersama aktivis lain berujung pada penangkapan. Begitu pula dengan Muhammad Yunus yang berani menanggalkan logika keuntungan dalam membuat sebuah sistem bank mikro-kredit bagi warga kurang mampu agar mereka bisa terbebas dari kemiskinan.
Namun, pengorbanan mereka berbuah manis, sampai saat ini
masih dirasakan dampak dan kontribusi dari perjuangan mereka. Selain para peraih Nobel Perdamaian, ada banyak contoh insan lain yang memiliki perjuangan yang serupa dan patut menjadi panutan untuk generasi penerus, sebut saja Mahatma Gandhi, Corazon Aquino, Florence Nightingale, Dalai Lama, dan lain-lain. Di Indonesia sendiri, ada pula orangorang yang inspiratif, sama seperti banyak tokoh yang sudah disebutkan sebelumnya, mereka berbuat baik demi kepentingan sosial. Salah satu contohnya adalah Liana Christanty yang rela meninggalkan pekerjaannya sebagai pengusaha untuk membangun sebuah rumah singgah bagi para wanita yang merupakan korban pelecehan seksual dan hamil di luar nikah, rumah ini bernama Pondok Hayat (Utomo, 2014). Cerita lain adalah Pande Putu Setiawan yang mendedikasikan dirinya untuk menjadi relawan. Usahanya mendirikan sebuah komunitas sosial demi memberikan kesempatan memiliki kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak kampung pedalaman Bali yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
miskin dan tertinggal. Pande menanggalkan status sebagai manajer hotel untuk pekerjaan sosial ini (Utomo, 2015). Persamaan dari dua individu ini dengan tokoh-tokoh lainnya adalah pertama, mereka berani melakukan pengorbanan demi sesuatu yang memiliki nilai sosial yang tercerminkan oleh pekerjaan-pekerjaan yang bersifat pelayanan publik (public service). Kedua adalah individu-individu ini memilih suatu tindakan yang tidak mengutamakan keuntungan finansial pribadi, malah banyak dari antara mereka dengan sengaja berpindah ke pekerjaan yang berpenghasilan lebih rendah tetapi memiliki dampak sosial yang besar. Tendensi seseorang untuk berkontribusi dalam masyarakat dan melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi generasi selanjutnya merupakan pencapaian yang penting pada tingkat perkembangan generativitas versus stagnasi (generativity versus stagnation) yang dikemukakan oleh Erikson dalam teori perkembangan psikososial (Erikson, dalam Papalia, 2008).Hall & Lindzey (1993) menyatakan generativitas berarti bahwa adanya kepedulian untuk „berperan‟ secara lebih luas bisa melalui merawat dan berbagi dengan orang lain, serta menciptakan dan mencapai sesuatu yang bertujuan membuat dunia menjadi lebih baik. Sedangkan stagnasi merupakan kegagalan dalam menemukan cara untuk berkontribusi, sehingga orang yang berada pada tahap ini terputus atau tidak terlibat dengan masyarakat secara keseluruhan. Individu yang sukses pada tahapan ini akan merasa bahwa mereka bermanfaat dan berkontribusi aktif bagi dunia atau lingkungan sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Tahapan generativitas versus stagnasi merupakan tahap ketujuh dari hierarki tahap perkembangan sosial menurut Erikson (Erikson, dalam Papalia, 2008). Fase ini dialami oleh individu di usia dewasa madya (sekitar usia 3560). Sikap utama (virtue) yang muncul dalam tahapan ini adalah kepedulian dan pemeliharaan (care). Peristiwa penting yang terpengaruh oleh tahapan generativitas versus stagnasi ialah kedudukan menjadi orangtua (parenthood) dan pekerjaan. Rothrauff dan Cooney (2008) menyatakan bahwa menjadi orangtua adalah salah satu cara untuk mencapai tahapan ini, ada banyak hal lain yang bisa dilakukan individu untuk menuntaskannya termasuk berkontribusi kepada lingkungan sosial. Generativitas juga mempengaruhi pemaknaan seseorang dalam melihat pekerjaan, hal ini dikemukakan oleh Mor-Barak (1995). Individu pada tahapan ini mengartikan makna pekerjaan sebagai suatu sarana untuk berbagi pada orang lain terutama pada generasi yang lebih muda. Generativitas juga erat hubungannya dengan kemunculan perilaku pro-sosial seperti yang dikemukakan oleh Peterson & Klohnen (1995). Erikson
menyatakan
bahwa
generativitas
merupakan
tanda
kematangan dan kesehatan psikologis. Penelitian mengenai relasi antara generativity dan kesehatan psikologis telah banyak dibahas oleh para peneliti, An & Cooney (2006) menyatakan bahwa adanya hubungan yang positif antara kesejahteraan psikologis (psychological well being) dengan penuntasan tugastugas perkembangan di tahapan generativity. Ketika seseorang mampu berbagi, transfer ilmu, dan melakukan pekerjaan yang bersifat mengayomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
generasi
yang
lebih
muda,
ini
akan
meningkatkan
kesejahteraan
psikologisnya. Penelitian lain yang mendukung pernyataan ini adalah penelitian dari Ackerman et al (2000) yang menyatakan bahwa generativitas berpengaruh positif pada emosi-emosi (perasaan) positif, kepuasan hidup, dan kepuasan bekerja. Ketiga hal ini dalam Ryff (1995) adalah bagian dari aspek kesejahteraan psikologis. Penelitian naratif McAdams et al (1997) juga menemukan bahwa seseorang dengan generativitas tinggi memiliki usaha untuk berkontribusi kepada masyarakat luas dengan cara yang positif sehingga membuat individu tersebut memiliki citra diri dan ideologi diri yang jelas dan stabil. Keputusan seseorang melakukan tindakan pro-sosial yang menjadi ekspresi dari tahap generativitas dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. McAdams &de St. Aubin (1992) mengemukakan bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi generativitas yaitu ekspektasi lingkungan sekitar, keterikatan pada budaya, adat, atau tata cara hidup (lifestyle) tertentu. Sementara itu faktor internal yang mencakup inner desire (keinginan batin) menjadi salah satu sumber generativitas yang terbesar dalam diri seseorang. Hal ini dideskripsikan dalam term motivasi sebagai kebutuhan (need), insting, atau dorongan (drive). Ketiga hal ini kemudian memunculkan keinginan seseorang dalam melakukan suatu perilaku tertentu. Seperti yang telah dikemukakan oleh Mc Adams & Aubin (1992) di atas, motivasi sendiri tidak terlepas dari adanya kebutuhan yang dimiliki oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
individu.Motivasi adalah cermin dari perilaku individu. Perilaku individu itu sendiri merupakan gabungan sejumlah kebutuhan dasar, kebiasaan-kebiasaan pribadi, pengalaman, bakat, dan kemampuan pribadi, serta pengaruh dari lingkungan (Maslow, dalam Goble, 1987). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi pada seseorang berkaitan erat dengan sistem kebutuhannya. Perbedaan kebutuhan dari masing-masing individu inilah yang menyebabkan perbedaan motivasi yang dimiliki, meski output perilakunya sama. Pembahasan tentang kaitan kebutuhan dan motivasi dibahas secara lebih lanjut oleh Murray (1938). Murray menyebutkan bahwa motivasi kemunculan perilaku pada seseorang dipengaruhi oleh kebutuhan seseorang. Kebutuhan ini kemudian Murray klasifikasikan menjadi 26 jenis yaitu need achievement (kebutuhan untuk berprestasi), need acquisition (kebutuhan untuk menerima/memiliki sesuatu), need aggression (kebutuhan untuk menyerang), need destruction (kebutuhan untuk membinasakan), need construction (kebutuhan untuk membangun), need counteraction (kebutuhan untuk menentang), need dominance (kebutuhan untuk menguasai), need exposition (kebutuhan untuk mempertunjukkan), need recognition (kebutuhan untuk diakui), need understanding (kebutuhan untuk memahami), need affiliation (kebutuhan untuk menjalin relasi), need deference (kebutuhan untuk mensegani), need nurturance (kebutuhan untuk mengayomi), need sex (kebutuhan untuk memiliki hubungan seksual), need succorance (kebutuhan untuk membuat iba), need autonomy (kebutuhan untuk menjadi mandiri), need change/travel adventure (kebutuhan untuk melakukan perubahan/perjalanan),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
need excitance /dissipation (kebutuhan untuk mendapatkan kenikmatan), need play (kebutuhan untuk bermain), need abasement (kebutuhan untuk merendah, need blame avoidance (kebutuhan untuk menghindari rasa hina), need cognizance (kebutuhan untuk mencari pengetahuan), need harm avoidance (kebutuhan untuk menghindari bahaya), need passivity (kebutuhan untuk menjadi pasif), need rejection (kebutuhan untuk mengalami penolakan), need retention (kebutuhan untuk mengontrol apa yang dimiliki), dan need sentience (kebutuhan untuk merasakan keharuan). Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial seperti membantu orang lain, terlibat dalam kegiatan sosial, berkontribusi pada masyarakat luas lewat pekerjaan yang bersifat pelayanan publik merupakan sebagian penerapan dari tahap perkembangan sosial generativitas versus stagnasi. Penuntasan pada tahapan ini dapat mendorong seseorang menjadi sehat secara mental. Namun, dalam memahami hal ini diperlukan kerangka motivasi yang dapat menjelaskan latarbelakang perilaku individu tersebut. Berangkat dari pemaparan ini, maka peneliti tertarik untuk mengungkap motivasi apa yang dimiliki oleh individu yang berpindah ke pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan lebih rendah.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti ingin mengetahuidan mendeskripsikan motivasipada individu yang berpindah ke pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan lebih rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan motivasi pada individu yang berpindah ke pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan lebih rendah.
D. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang dapat diberikan penelitian ini: i. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat memberikan kontribusipada studi ilmu psikologi, khususnya
mengenaimotivasi dan hal-hal yang
mempengaruhi
munculnya motivasi pada individu yang berpindah ke pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan lebih rendah.Selain itu, peneliti juga ingin memberikan gambaran dan pandanganmengenai dinamika motivasi,proses dan alur munculnya motivasi dalam sebuah perilaku. ii. Manfaat Praktis Bagi pembaca dan peneliti lain, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kebutuhan dan motivasi individu yang berpindah ke pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan lebih rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi Steers & Porter (1983) mengungkapkan bahwa kata “motivasi”, atau dalam bahasa Inggris biasa disebut “motivation”, berasal dari bahasa Latin
movere
yang
berarti
“menggerakan”
atau
“daya
penggerak”.Pengertian motivasi dinyatakan secara lebih komprehensif oleh Berry dan Houston (dalam Marpaung, 2000) sebagai suatu dorongan, arah, dan persistensi dari perilaku manusia. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Kanfer (Hughes, 1999) bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang memberikan arah, intensitas dan persistensi dari perilaku. Robbins (1993) mengemukakan bahwa motivasi merupakan proses yang dapat ditumbuhkan yaitu dengan cara menyajikan situasi dan kondisi yang memungkinkan dicapainya pemenuhan kebutuhan. Motivasi adalah proses psikologis yang membangkitkan dan menuntun perilaku yang mengarah pada tujuan (Kreitner dan Kinicki dalam Marpaung, 2000). Menurut Azwar (2000) motivasi tidak lain adalah sebuah rangsangan, dorongan, maupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang dalam berbuat sesuatu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan Lawler (Wijono, 2010) yang mendefinisikan motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
sebagai perilaku yang diatur oleh pusat pengontrolan pusat manusia yang mengarahkan individu untuk mencapai sesuatu tujuan. Penjelasan mengenai motivasi tidak dapat dilepaskan dari peran kebutuhan, Sunaryo (dalam Ratnasari, 2012) menyatakan bahwa motivasi berasal dari adanya keinginan dan kebutuhan pada diri individu, sehingga memotivasi individu tersebut untuk memenuhinya. Keterkaitan mengenai peran kebutuhan dalam lingkup motivasi terlihat dalam teori kebutuhan Murray (1938). Dalam teori ini Murray mengidentifikasi bahwa keputusan-keputusan manusia dalam berperilaku sangat didasari oleh kebutuhannya, kebutuhan ini pula yang membentuk kepribadian individu tersebut. 2. Teori Murray Hendry Alexander Murray adalah salah seorang tokoh psikologi yang mempercayai bahwa motivasi seseorang melakukan sesuatu didasari oleh kebutuhan-kebutuhannya. Dalam penelitian ini motivasi informan penelitian dianalisis dengan menggunakan teori kebutuhan Murray. Dibandingkan dengan teori kebutuhan dari tokoh lain, teori kebutuhan Murray adalah teori yang lengkap. Teori ini dapat menjelaskan secara komprehensif mengapa individu memunculkan perilaku-perilaku tertentu. Apabila Teori Abraham Maslow berhipotesis bahwa manusia memilikilima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). Teori Kebutuhan Murray menguraikan
kebutuhan
manusia
dengan
lebih
rinci,
Murray
mengemukakan 26 kebutuhan yang diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Daftar Kebutuhan Menurut Murray Kebutuhan
Penjelasan Singkat
1. Kebutuhan yang dimotivasi olehkeinginan untuk memilikikekuasaan, harta, prestis, pengetahuan, dankreatifitas Achievement
Bekerja demi tujuan tertentu, mengeluarkan
(Kebutuhan untuk
energi dan ketekunan untuk tujuan tersebut.
Berprestasi)
Menetapkan standar tinggi terhadap diri sendiri dan bekerja secara independen untuk mewujudkannya.
Berusaha
mengatasi
kendala atau menguasai dan memanipulasi objek, situasi, atau orang. Bekerja terusmenerus pada tugas yang sulit. Menjadi ambisius. Acquisition
Social(sosial)
(Kebutuhan untuk
Bekerja untuk uang, harta benda, atau hal
Menerima/Memiliki
berharga
lainnya.
Keinginan
untuk
Sesuatu)
mobilitas
ekonomi.
Melakukan
tawar-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Kebutuhan
Penjelasan Singkat menawar atau berjudi. Keserakahan. Asocial (asosial) Mencuri, menipu, dan merampok. Menjadi seserakah demi mencapai tujuan memiliki sesuatu, bisa sampai membahayakan orang lain
atau
melanggar
etika,
prinsip
atauhukum. Tujuannya bisa uang, benda, atau bahkan orang(misalnya: penculikan). Aggression
Emotional/Verbal(emosi/verbal)
(Kebutuhan untuk
Bertengkar lisan atau berargumen dengan
Menyerang)
orang
lain.
mengkritik,
Menyalahkan, atau
mengutuk.
mengejek, Hal
ini
dinyatakan secara terbuka oleh lisan/verbal atau lewat tulisan. Physical/Social(fisik/sosial) Membunuh atau melakukan pertahanan untuk membela diri. Membalas serangan dadakan dan tak beralasan. Melakukan perang. Physical/Asocial(fisik/asosial) Agresi terhadap hukum atau moral tanpa niatan dari orang lain, misal: kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Kebutuhan
Penjelasan Singkat kriminal karena butuh uang. Melawan otoritas hukum atau figur otoritas. Memulai perkelahian, menjadi pengkhianat, atau mengekspresikan perilaku sadis.
Destruction
Menyerang atau melukai. Menghancurkan,
(Kebutuhan untuk
melakukan vandalisme, atau membakar.
Membinasakan) Construction
Mengatur, membangun, membuat, atau
(Kebutuhan untuk
menempatkan sesuatu dalam susunan yang
Membangun)
baru.
Counteraction
Menebuskegagalan
(Kebutuhan untuk
sebelumnya.
Menentang)
berlebihan) kelemahan atau memiliki tekad untuk
/
kekecewaan
Mengkompensasi
mengatasi
suatu
(secara
hal.
Hal
ini
tergantung pada respon terhadap kegagalan sebelumnya. Menekan rasa takut. Menjadi tegas,
gigih,
berani,
mantap,
atau
memperjuangkan sesuatu sebagai reaksi terhadap situasi yang sulit sebelumnya. Dominance
Mengontrol,
mempengaruhi,
(Kebutuhan untuk
mengarahkan
lingkungan
Menguasai)
Melibatkan
keinginan
atau
seseorang.
menjadi
kuat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Kebutuhan
Penjelasan Singkat persuasif, tegas, ahli, yang menentukan, atau berwibawa. Membujuk, memimpin, menjadi
hakim,
mendorong,
membuat
menahan,
standar, melarang,
mengelola, atau memerintah. Exposition
Menghubungkan informasi secara instruktif
(Kebutuhan untuk
dan informatif. Menjelaskan, menguliahi,
Mempertunjukkan)
menafsirkan, menginstruksikan, mengajar. Merasa tidak cukup ketika memberitahu sesuatu kepada orang lain dalam situasi santai. Hal ini umumnya menyatu dengan need dominance, need recognition, atau need achievement.
Recognition
Mencari pujian, prestis, penghargaan, atau
(Kebutuhan untuk Diakui) perhatian. Membuat diri mencolok; mendramatisir atau melakukan sesuatu yang dapat dibanggakan atau disombongkan. Harus lebih dalam dilihat apakah orang tersebut ingin mencapai need achievement atau ternyata hanya mencari perhatian. Understanding
Berjuang
untuk
pengetahuan
atau
(Kebutuhan untuk
kebijaksanaan. Mencoba untuk memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Kebutuhan Memahami)
Penjelasan Singkat hubungan antara satu objek atau peristiwa dengan yang lain. Diskusi dan argumentasi dengan tujuan meningkatkan pengetahuan. Mencoba
memahami
menganalisis
fakta.
peristiwa
Untuk dan
menggeneralisasi. 2. Kebutuhan yang dimotivasi oleh afeksi, kekaguman, simpati, cinta, dan dependensi Affiliation
Associative (Suka bergaul)
(Kebutuhan untuk
Membangun
hubungan
Menjalin Relasi)
Mengarahkan
afeksi
persahabatan. kepada
orang-
orang/kelompok organisasi tertentu. Emotional (Emosi) Perasaan keterikatan yang kuat, kedekatan, kasih sayang, atau rasa hormat kepada orang lain. Termasuk menikah, menjadi setia, atau jatuh cinta. Deference
Compliance (Pemenuhan)
(Kebutuhan untuk
Lekas menyetujui sesuatu atau lekas bekerja
Mensegani)
sama. Mematuhi keinginan atau saran dari orang lain. Kesediaan untuk menyenangkan atau
mengikuti
kepemimpinan/suruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Kebutuhan
Penjelasan Singkat orang lain. Bedanya dengan need deference dari
need
abasement,
di
mana
ada
kepatuhan, tetapi tidak bersedia. Respect (menghargai) Memberikan pujian atau mengungkapkan kekaguman, Mengakui jasa atau bakat tertentu. Nurturance
Memberikan simpati atau untuk memuaskan
(Kebutuhan untuk
kebutuhan
Mengayomi)
mendukungan, melindungi, atau menghibur
lain.
Untuk
membantu,
mereka yang membutuhkan. Kebaikan, pertimbangan,
perlindungan.
Untuk
mendorong dan memajukan kesejahteraan mereka
yang tidak berdaya.
Bersedia
meluangkan waktu, energi, atau uang untuk membantu
orang
lain.
Memberikan
kebebasan, memaafkan, atau menjadi lunak. Sex
Memiliki atau mencoba untuk memiliki
(Kebutuhan untuk
hubungan seksual. Melakukan langkah-
Memiliki Hubungan
langkah menuju perilaku seksual. Merayu.
Seksual)
Menikmati keberadaan dari lawan jenis (atau kepada siapa orang tersebut tertarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Kebutuhan
Penjelasan Singkat secara fisik). Jatuh cinta. Hal ini mungkin muncul bersamaan dengan need affiliation (emotional). Atau harus dibedakan dari need affiliation (emotional).
Succorance
Kecenderungan untuk menangis, memohon,
(Kebutuhan untuk
meminta
Membuat Iba)
cinta.Bergantung. Merasa tidak berdaya,
bantuan,
perlindungan,
danmemanfaatkan Mendambakan kelembutan. didukung. dipandu,
orang kasih
Memiliki Ingin
lain.
sayang
atau
pelindung
atau
dirawat,
dimanjakan,
atau
disarankan,
diampuni,
atau
dihibur. 3. Kebutuhan yang dimotivasi oleh keinginan akan kebebasan, perubahan, gairah, dan permainan Autonomy
Freedom (Kebebasan)
(Kebutuhan untuk
Melarikan diri, melepas penahanan diri,
Menjadi Mandiri)
atau menjadi mandiri. Untuk tidak menjadi terikat atau terkendali. Menghindari semua aliansi
pembebanan
hubungan.
atau
Mengembara,
mengakhiri meninggalkan
sekolah, putus hubungan. Berdebat atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Kebutuhan
Penjelasan Singkat bertengkar untuk kebebasan dengan cara yang
positif.
Tekad
untuk
menjadi
independen. Resistance (Perlawanan) Menolak untuk memenuhi tuntutan orang lain.
Melakukan
perlawanan
terhadap
sesuatu yang dipaksa. Keras kepala, tidak mematuhi orang tua, memiliki ide-ide revolusioner. Asocial (Asosial) Mengekspresikan
perilaku
yang
tidak
diperbolehkan. Tidak tertib, sulit diatur, dan bertentangan dengan standar moral atau sosial. Berbohong, berbuat curang, melacur, mencuri, minum-minum. Kejahatan selain mencuri,
karena
mencuriakan
diklasifikasikan sebagai need acquisition. Change/Travel
Butuh untuk mengalami pengalaman baru
Adventure
atau situasi yang berbeda. Untuk mimpi
(Kebutuhan untuk
menjelajahi dan memiliki petualangan baru.
Melakukan
Kebutuhan ini biasanya muncul bersamaan
Perubahan/Perjalanan)
dengan need autonomy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Kebutuhan
Penjelasan Singkat
Excitance /
Bertindak
dengan
cara
menciptakan
Dissipation
kegembiraan emosional. Kebutuhan ini
(Kebutuhan untuk
mungkin melibatkan need change/travel
Mendapatkan
adventure, need acquisition, atau need
Kenikmatan)
nurturance.
Play
Bertindak untuk "bersenang-senang" dan
(Kebutuhan untuk
tanpa tujuan lain selain hiburan. Tertawa,
Bermain)
membuat lelucon, bermain game, menjadi periang, ceria, dan santai. Ini mungkin termasuk olahraga, menari, minum, melucu. Situasi ringan dan riang, namun ada kalanya serius, seperti dalam kompetisi atletik. Namun ketika tujuannya pengejaran skor maka masuk ke dalam need achievement bukan need play.
4. Kebutuhan Lain-Lain Abasement
Menjadi tunduk pada kekuatan eksternal.
(Kebutuhan untuk
Untuk
Merendah)
hukuman, atau merasa bersalah dan rendah
menerima
kesalahan,
tuduhan,
diri. Mempertahan cobaan tanpa usaha untuk melawan. Muncul bersamaan dengan dengan need succorance, need deference,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Kebutuhan
Penjelasan Singkat atau
need
sex,
seperti
dalam
kasus
rupa
untuk
masokisme. Blame
Bertindak
sedemikian
Avoidance
menghindari kesalahan atau penolakan.
(Kebutuhan untuk
Takut celaan. Menghindari kesalahan atau
Menghindari Rasa Hina)
hukuman dengan menahan diri dari perilaku negatif. Mengaku, meminta maaf, menebus, atau bertobat untuk menghindari lebih merasa bersalah.
Cognizance
Mengungkapkan rasa ingin tahu, melakukan
(Kebutuhan untuk
pencarian,
Mencari Pengetahuan)
atau bertindak sebagai detektif. untuk melihat
menyelidiki,
atau
mengeksplorasi,
menatap
dengan
penuh
perhatian. Untuk mengajukan pertanyaan, memenuhi rasa
ingin tahu
seseorang,
melihat, mendengarkan, memeriksa. Untuk membaca dan mencari ilmu. Berfusi dengan need understanding dan need achievement. Harm
Menghindari rasa sakit fisik, menarik,
Avoidance
melarikan diri, atau menyembunyikan diri
(Kebutuhan untuk
dari
Menghindari Bahaya)
menimbulkan cedera. Bereaksi kaget dan
orang
atau
benda
yang
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Kebutuhan
Penjelasan Singkat takut terhadap suara keras, kehilangan dukungan, atau kemunculan tiba-tiba dari orang asing. Melarikan diri dari situasi berbahaya.
Untuk mengambil tindakan
pencegahan. Menjadi takut, cemas, hatihati, waspada. Lari saat dikejar oleh binatang berbahaya atau musuh. Passivity
Mencari atau menikmati tenang, istirahat,
(Kebutuhan untuk
ketenangan,
Menjadi Pasif)
apatis, malas. Perlu merenung, meditasi,
kedamaian.
Merasa
lelah,
atau refleksi. Rejection
Mengabaikan, atau mengecualikan orang
(Kebutuhan untuk
lain. Untuk tetap menyendiri dan acuh tak
Mengalami Penolakan)
acuh, atau diskriminasi dalam menerima orang lain. Mengecualikan, meninggalkan, mengusir,
menolak
Kemunculannya
atau
mengkritik.
mungkin
bersamaan
dengan need aggression. Need rejection yang
menyatu dengan need abasement,
mungkin mengakibatkan perasaan depresi atau keinginan bunuh diri. Retention
Memegang
sesuatu,
menolak
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Kebutuhan
Penjelasan Singkat
(Kebutuhan untuk
meminjamkan, menjadi posesif, kikir, dan
Mengontrol Apa yang
tidak mau memberikan waktu, tenaga, dan
Dimiliki)
kasih
sayang
untuk
lainnya.
Untuk
menimbun atau mengumpulkan bendabenda atau orang lain (contoh: cinta posesif). Sentience
Untuk mencari dan menikmati kesan yang
(Kebutuhan untuk
menyentuh perasaan. Memiliki persepsi
Merasakan Keharuan)
halus dan sensitif. Memahami ketentraman, keindahan, ketenangan.
Kebutuhan-kebutuhan ini bersifat internal, kemunculannya berasal dari dalam diri individu. Kebutuhan yang bersifat mental atau psikologis ini yang kemudian memunculkan motif. Motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, asal mulanya dari dorongan dalam diri dan berakhir dengan penyesuaian diri (Sperling, 1987). Motif merupakan dorongan ini bersifat psikologis (Ratnasari, 2012). Selain motif, terdapat pula dorongan yang dikaitkan dengan proses fisik, ini disebut drive (Woodworth, 1918). Drive ini dapat berkembang menjadi motif lalu memunculkan perilaku. Keberadaan kebutuhan tidak terlepas dari pengaruh eksternal yang juga
melengkapi kerangka memotivasi seseorang melakukan sesuatu,
unsur eksternal tersebut adalah tekanan (press). Press diartikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
suatu penentu perilaku yang muncul dari luar individu (Murray, 1938) press dapat berbentuk individu lain, obyek, atau suatu keadaan lingkungan. Variasi press berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Dengan demikian, dalam memunculkan sebuah perilaku terdapat alur motivasi yang meliputi kebutuhan (need), dorongan (drive), motif, dan tekanan (press). Alur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan Motivasi
B. Pekerjaan 1. Definisi Pekerjaan Secara umum pekerjaan dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Namun definisi pekerjaan yang dipakai dalam penelitian ini merujuk pada suatu kegiatan/tugas/kerja yang menghasilkan suatu karya (dapat berupa barang atau jasa) dan hal ini dinilai dengan imbalan dalam bentuk uang. Dalam percakapan sehari-hari penggunaan kata pekerjaan ini seringkali digunakan bergantian dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
kata profesi.Dalam Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia atau biasa disingkat KBJI (2002), pekerjaan adalah suatu rangkaian tugas yang dirancang untuk dikerjakan oleh seseorang dan sebagai imbalan diberikan upah dan gaji menurut kualifikasi dan berat ringannya pekerjaan tersebut. Dalam Anoraga (2009) dinyatakan bahwa manusia pada dasarnya membutuhkan pekerjaan, pekerjaan ini kemudian menjadi suatu target pencapaian tertentu dimana seseorang akan mencapai keadaan yang lebih memuaskan daripada yang sebelumnya. Pekerjaan juga dijadikan sumber untuk menghidupi sehari-hari, dalam hal ini penghasilan berupa materi yang berperan. Pemenuhan kebutuhan dalam hidup sehari-hari ini juga menjadi alasan kuat mengapa seseorang mencari dan memilih pekerjaan tertentu. Kebutuhan ini dapat berupa materi dan juga kebutuhan psikologis.
2. Pelayanan Publik Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman pelayanan publik terdefinisikan sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan
oleh
penyelenggara
pelayanan
publik.
Institusi
penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.Anderfuhren-Biget (2014) menyebutkan bahwa pelayanan publik di negara berkembang meliputi bidang-bidang yang terkait dengan hajat hidup banyak orang, seperti pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan, penegakan hukum, dan kepemerintahan. Berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan publik dapat dibedakan menjadi dua, pertama adalah pelayanan publik yang diselenggarakan oleh organisasi swasta, seperti misalnya rumah sakit swasta, PTS, perusahaan pengangkutan milik swasta. Kedua adalah pelayanan publik yang diselenggarakan oleh organisasi publik. Kategori kedua ini dapat dibedakan lagi menjadi kategori primer dan sekunder. Kategori primer adalah semua penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah yang di dalamnya pemerintah merupakan satu-satunya penyelenggara seperti misalnya adalah pelayanan di kantor imigrasi, pelayanan penjara dan pelayanan perizinan. Sedangkan kategori sekunder, adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya pengguna tidak harus mempergunakannya karena adanya beberapa penyelenggara pelayanan, semisal sekolah dan rumah sakit.
3. Berpindah Pekerjaan Konteks berpindah pekerjaan pada penelitian ini adalah suatu peristiwa dimana seseorang melakukan perpindahan dari suatu pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
ke pekerjaan yang lain. Pekerjaan awal yang bukan termasuk pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan cukup tinggi kemudian berpindah ke pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan lebih rendah.
C. Pertanyaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini guna mengetahui dan mengungkap motivasi yang dimiliki oleh individu yang berpindah ke pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan lebih rendah. Pada penelitian ini pertanyaan yang menjadi fokus peneliti adalah “Apa yang memotivasi individu yang berpindah ke pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan lebih rendah?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam seting yang natural sehingga fenomena tersebut alami tanpa ada usaha manipulasi dari peneliti (Patton, 2001 dalam Sarosa, 2012). Menurut Smith (2008) pada pendekatan kualitatif,
peneliti
dapat
mengeksplorasi,
mendeskripsikan
serta
menginterpretasi pengalaman partisipan yang bersifat pribadi (personal). Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian yang ingin memberikan gambaran secara utuh mengenai motivasi pada individu-individu yang mengalami perpindahan pekerjaan. Tradisi yang dipakai dalam penelitian kualitatif ini ialah studi deskriptif. Alasan pemilihan studi deskriptif dipilih karena mampu mengakomodasi
kebutuhan
peneliti
untuk
memaparkan
pengalaman
sekelompok kecil individu dengan mendetail dan runtut.
B. Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ialah menemukan serta memaparkan motivasi yang melatarbelakangi individu berpindah ke pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan lebih rendah. Perubahan jenis pekerjaan pada penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
yaitu perpindahan pekerjaan yang dialami individu dari yang semula bekerja di pekerjaan non pelayanan publik dan berpenghasilan cukup tinggi ke pekerjaan pelayanan publik yang berpenghasilan lebih rendah. Perubahan jenis pekerjaan sendiri telah menjadi fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat dan cukup banyak diperbincangkan baik oleh media cetak dan media elektronik, karena jarang ada seseorang yang merelakan meninggalkan pekerjaan yang mapan finansial. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai motivasi individu-individu tersebut.
C. Informan Penelitian Informan pada penelitian ini ialah individu yang pernah mengalami perubahan pekerjaan yang cukup signifikan (dari pekerjaan profit ke pekerjaan non-profit) sehingga mempengaruhi pikiran, emosi serta perilaku individu tersebut. Pemilihan informan ini menggunakan purposive sampling dimana peneliti memiliki pertimbangan/kriteria tertentu dalam pemilihan informan.
D. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (indepth interview) dengan mekanisme semiterstruktur. Dalam wawancara ini peneliti akan memiliki beberapa pertanyaan panduan yang berkembang mengikuti alur dan perhatian informan. Panduan pertanyaan peneliti kepada informan dapat dilihat pada halaman lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
E. Prosedur Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain: 1. Menghubungi informan penelitian 2. Mengadakan pertemuan untuk mengkroscek kebenaran pengalaman hidup yang dimiliki oleh informan, sekaligus menawarkan kesediaan informan untuk menjadi partisipan penelitian. 3. Menjaga kelancaran komunikasi dengan informan penelitian sampai dengan pelaksanaan wawancara. 4. Membuat pedoman umum wawancara berupa panduan dan skema pertanyaan. 5. Melakukan wawancara mendalam dengan mekanisme semi-terstruktur yang terbagi dalam beberapa sesi. Setelah melakukan proses wawancara, hasil wawancara akan diorganisasikan oleh peneliti. Selanjutnya peneliti akan mengkoding dan memberikan label berupa tema. Kemudian peneliti membuat pembahasan sesuai dengan metode penelitian yang dipakai yaitu metode penelitian pendekatan kualitatif dengan tradisi studi deskriptif.
F. Metode Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan thematic analysis. Thematic Analysi smemiliki beberapa tahapan. Diawali dengan membaca transkrip wawancara yang sudah diverbatim oleh peneliti, pengorganisasian data wawancara secara sistematis dengan pembubuhan kode (proses coding)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
pada keseluruhan data yang diperoleh, melakukan transformasi makna dari analytical label ke dalam tema-tema, menghubungkan satu tema dengan yang lain, dan yang terakhir adalah pembuatan tabel tema (Smith, 2008).
G. Kredibilitas dan Reliabilitas Penelitian 1. Kredibilitas Penelitian Validitas dalam penelitian kualitatif disebut sebagai kredibilitas. Kredibilitas merupakan konsep yang dipakai untuk menunjukan kualitas dari penelitian tersebut. Secara umum kredibilitas atau validitas adalah ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam menjalankan fungsinya (Azwar, 1999). Kredibilitas dalam penelitian ini dicapai melalui beberapa cara, sebagai berikut: a. Kredibilitas komunikatif Peneliti akan mengkonfirmasi data serta analisisnya kepada informan penelitian, guna mendapatkan timbal balik yang melengkapi serta memperbaiki data penelitian. Usaha ini juga dilakukan untuk mengecek apakah informasi yang ditangkap oleh peneliti sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan penelitian. Informan juga mendapatkan kesempatan untuk memberi tambahan informasi, memperbaiki atau bahkan menyanggah serta menyetujui informasi yang telah dinyatakan sebelumnya. b. Kredibilitas argumentatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Dalam kredibilitas argumentatif hasil penelitian dapat dipahami secara rasional dan dapat dapat dibuktikan kembali dengan melihat data mentah (Sarantakos, dalam Poerwandari 2005). Peneliti mencapai hal ini dengan mengkroscek kembali hasil wawancara dengan kelompok tema yang telah disusun pada saat analisis. c. Kredibilitas ekologi Untuk mencapai kredibilitas ekologi, peneliti tidak memberikan perlakuan tertentu kepada informan sehingga mendapatkan data dalam kondisi yang alamiah dan apa adanya. 2. Reliabilitas Penelitian Sedangkan reliabilitas dalam penelitian ini dicapai dengan proses koherensi dimana peneliti mengumpulkan data dengan alat perekam yang relevan, sehingga didapatkan uraian data deskriptif yang baik. Selain itu, peneliti juga melakukan kroscek dengan dosen pembimbing selaku pihak yang mensupervisi penelitian ini (diskursus).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
teknik
wawancara
dalam
metode
pengambilan datanya. Mulanya, peneliti mempersiapkan pedoman wawancara yang telah disesuaikan dengan pertanyaan dan tujuan penelitian. Dalam rangka mempersiapkan hal tersebut, peneliti melakukan serangkaian konsultasi kepada dosen pembimbing untuk memastikan bahwa pertanyaan wawancara relevan dengan tujuan dan pertanyaan penelitian. Sebelum melakukan wawancara secara formal, peneliti bertemu dengan informan penelitian dalam rangka membangun rapport, untuk memudahkan peneliti dalam mengambil data yang dibutuhkan nantinya. Peneliti kemudian melaksanakanwawancarakepada informan penelitian pada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Pemilihan informan pada penelitian ini berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu informan yang berpindah ke pekerjaan pelayanan publik dan berpenghasilan lebih rendah. Peneliti juga menimbang kesediaan informan untuk berbagi pengalaman dengan peneliti. Peneliti mewawancarai dua orang reponden, masing-masing empat kali pertemuan wawancara, termasuk dengan sesi rapport. Penetapan jadwal wawancara disepakati bersama oleh peneliti dan informan. Berikut adalah urutan pelaksanaan wawancara dengan kedua informan penelitian (nama informan disamarkan):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Tabel 2. Rincian Pelaksanaan Wawancara dengan Informan 1 (CS) Waktu Hari/Tanggal
Lokasi
Kegiatan
(durasi) Senin,
09.00 – 09.30
15 Juni 2015
Gereja,
tempat Perkenalan,
bekerja informan dan CS
rapport, memastikan
kembali kesediaan CS untuk menjadi informan penelitian
Sabtu,
10.15 – 11:45
20 Juni 2015
Gereja,
tempat Menanyakan
data
bekerja informan demografis
informan,
CS
meminta
informan
untuk
membaca
kemudian menandatangani inform consent
dan
surat
persetujuan wawancara, sesi pertama wawancara Jumat,
10:30 – 11:40
26 Juni 2015
Gereja,
tempat Sesi wawancara kedua*
bekerja informan CS
Sabtu, 4 Juli 2015
10:00 – 10:35
Gereja,
tempat Sesi wawancara ketiga*
bekerja informan CS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Tabel 3. Rincian Pelaksanaan Wawancara dengan Informan 2 (MY) Waktu Hari/Tanggal
Lokasi
Kegiatan
(durasi) Selasa,
09.10 – 09.40
16 Juni 2015
Sekolah swasta, Perkenalan, tempat
bekerja dan
informan MY
rapport,
memastikan
kembali kesediaan MY untuk
menjadi
informan penelitian Jumat,
09.05 – 10.30
19 Juni 2015
Sekolah swasta, Menanyakan tempat
bekerja demografis
informan MY
data informan,
meminta
informan
untuk
membaca
kemudian menandatangani inform
consent
surat
dan
persetujuan
wawancara,
sesi
pertama wawancara Sabtu,
10:00 – 11:00
27 Juni 2015
Sekolah swasta, Sesi tempat
wawancara
bekerja kedua*
informan MY Senin,
10:45 – 11:20
Sekolah swasta, Sesi
wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Waktu Hari/Tanggal
Lokasi
Kegiatan
(durasi) 6 Juli 2015
tempat
bekerja ketiga*
informan MY *) Penentuan wawancara sesi dua dan tiga menyesuaikan dengan kebutuhan peneliti, dua sesi wawancara tersebut adalah wawancara dengan tujuan menggali data lebih dalam (probing).
Proses pengambilan data dengan wawancara ini sepenuhnya telah disetujui oleh informan ditandai dengan kesediaan informan menandatangi surat persetujuan wawancara. Selain itu informasi mengenai tujuan dan prosedur penelitian telah peneliti sampaikan dalam penjelasan lisan tentang latar belakang penelitian serta inform consent. Dalam inform consent dicantumkan mengenai hak-hak informan dalam pelaksanaan penelitian, seperti hak untuk memutus atau memberhentikan sesi wawancara apabila membuat informan tidak nyaman, hak untuk menjawab hanya pertanyaan yang ingin dijawab, serta hak untuk dijaga kerahasiaan identitasnya.
B. Profil Informan Berikut profil informan pada penelitian ini: 1.
Informan Pertama (CS) Informan pertama dalam penelitian ini adalah seorang wanita berusia 33 tahun.Pada penelitian ini informan pertama diberi inisial CS. Pekerjaan CS saat ini adalah sebagai pekerja (biasa disebut hamba Tuhan atau pelayan Tuhan) di sebuah Gereja beraliran Protestan-Karismatik di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Kota Yogyakarta. Sebelumnya CS bekerja sebagai asisten manajer pada sebuah bank swasta di Kota Malang. CS telah menikah dan memiliki satu orang anak perempuan.Suami CS berprofesi sebagai wiraswasta. CS menceritakan bahwa sejak kecil dirinya telah dididik oleh orangtuanya untuk aktif di banyak kegiatan kerohanian. Keluarganya yang berasal dari Poso – Sulawesi Tengah digambarkannya sebagai penganut Kristen yang taat. CS lahir di Makassar dan besar di Poso, menginjak usia remaja tepatnya ketika sekolah menengah atas, CS dan keluarganya terpaksa pindah ke Jawa karena terkena dampak kerusuhan antar-agama. Sejak saat itu, CS melanjutkan pendidikannya di Pulau Jawa, tepatnya di Kota Malang. Pada saat menempuh pendidikan tinggi, CS dan beberapa saudaranya tetap aktif dalam kegiatan kerohanian. Saat itu, CS dan kakaknya terpanggil untuk melayani di sebuah Gereja yang cukup baru di Malang. Merasa cocok dengan suasana Gereja ini, kemudian CS menjadi umat tetap di Gereja tersebut. Seiring berjalannya waktu, CS merasa menemukan panggilan untuk melayani Tuhan secara penuh, namun keinginannya ini masih labil, mengingat ketika itu CS yang berkuliah di jurusan akuntansi memiliki cita-cita lain yaitu menjadi seorang pegawai bank swasta. Selepas lulus dari jenjang perguruan tinggi, CS kemudian melamar ke banyak perusahaan bank swasta, sampai akhirnya diterima di sebuah bank. CS bekerja kurang lebih 2 tahun di bank ini, dengan jabatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
sebagai asisten manajer. Menjelang promosi ke jabatan yang lebih tinggi, tiba-tiba CS mengalami pergumulan hidup. Ketika itu CS merasa panggilannya untuk bekerja di Gereja sangat kuat dan terus mendesak dirinya untuk melakukan sebuah perubahan karir. Di tengah keraguan memilih apakah CS tetap bekerja di bank atau pindah bekerja di Gereja, CS meminta opini-opini dari keluarga, teman, serta pemimpin Gereja saat itu. CS kemudian mantap untuk mengubah haluan pekerjaan, yang tadinya bekerja di lingkup korporasi ke pekerjaan sosial. Perubahan jenis pekerjaan yang dialami oleh CS ini cukup banyak mempengaruhi CS dalam hal finansial, sosial, dan psikologis. 2.
Informan Kedua (MY) Informan kedua berinisial MY adalah seorang pria kelahiran Yogyakarta berusia 35 tahun. MY kini berprofesi sebagai seorang guru di sebuah sekolah swasta di daerah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. MY mengalami peralihan jenis pekerjaan kurang lebih sepuluh tahun yang lalu ketika dirinya memutuskan masuk seminari.Sebelumnya, MY bekerja sebagai seorang karyawan di industri kerajinan tangan dan meubel. MY memiliki keluarga yang dapat dikategorikan kurang mampu secara ekonomi. Ayah MY bekerja sebagai pekerja di pabrik gula Bantul, sedangkan Ibunya adalah ibu rumah tangga biasa yang kadang kerja serabutan untuk menambah penghasilan keluarga. MY adalah anak sulung dari 7 bersaudara. Sebagai anak sulung yang memiliki banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
adik,
sejak
kecil
MY
diajarkan untuk
berbagi
dengan
adik-
adiknya.Melihat keadaan perekonomian keluarga yang tidak terlalu baik kemudian MY meneruskan sekolah ke STM (SMK – Sekolah Menengah Kejuruan) bertujuan untuk selepas sekolah dapat langsung bekerja dan meringankan beban orangtua. Ketika menjalani sekolah menengah, MY cukup aktif dalam kegiatan kepemudaan desa dan Gereja. Sejak itu MY melihat fenomena ketidakpedulian
remaja-remaja
lingkungan
sekitar
terhadap
perkembangan desa atau Gereja nya.Banyak orang muda yang tidak berniat ikut berkontribusi dan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang membangun. Saat itu MY merasa kecewa dan memikirkan apa penyebab teman-temannya memilih sikap acuh yang kemudian MY mendapat pencerahan bahwa kemungkinan penyebab paling besar adalah pengaruh pendidikan dasar yang berlangsung di rumah. Sejak saat itu MY merasa perlu untuk memperjuangkan nilai-nilai pendidikan
dasar,
dimulai
dengan
keikutsertaan
MY
dalam
membangkitkan Pendalaman Iman Anak (PIA) di lingkungan Gereja setempat. MY yang ketika itu sudah lulus sekolah menengah, selain mengurus PIA, juga bekerja pada sebuah industri kerajinan tangan dan dilanjutkan dengan pekerjaan di sebuah perusahaan meubel. Saat itu MY memiliki ketertarikan untuk masuk seminari karena berharap bahwa ketika masuk seminari MY perjuangan totalitas terhadap pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
dasar ini terwadahi dan terfasilitasi dengan baik.Namun keinginan itu kemudian hilang di tengah kesibukan pekerjaan MY di industri. Setelah kurun waktu tiga tahun menekuni dunia industri, ada sebuah kejadian yang membuat MY teringat kembali pada seminari. Ketika itu Bapak seorang temannya memberi pandangan baru pada MY soal panggilan hidup sebagai seorang Imam. MY yang ketika itu ragu karena melihat kondisi perekonomian keluarga, adiknya masih banyak yang sekolah, tidak mungkin MY meninggalkan pekerjaan untuk masuk seminari. Namun setelah beberapa waktu bernegoisasi dengan keluarga, MY memperoleh ijin untuk masuk seminari dan menjalani sekolah untuk menjadi Imam. Meskipun pada tahun keempat seminari MY mendapati surat pulang
dari
pemimpin
seminari,
sampai
saat
ini
MY
masih
memperjuangkan topik pendidikan dasar yang menjadi alasannya ketika dahulu masuk ke seminari. Sehingga hal inilah yang masih dipegangnya sampai kini bekerja di lingkungan sekolah. Perubahan jenis pekerjaan yang dialami MY, dari bekerja sebagai karyawan industri kemudian menjadi seorang seminaris dilanjutkan dengan menjadi educator di sekolah.
C. Analisis Data dan Hasil Paparan hasil penelitian akan diawali dengan bagian pertama yang pembahasan tentang kebutuhan-kebutuhan yang muncul dari hasil analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
data subjek secara umum. Penjabaran hasil penelitian dilanjutkan dengan bagian kedua, yaitu penjelasan atas masing-masing kebutuhan yang muncul. Sedangkan bagian ketiga akan berisi tentang pola motivasi per informan dan diikuti dengan pembahasan pola tersebut. Bagian terakhir, bagian keempat akan menyertakan temuan lain berupa paparan mengenai tekanan (press) yang muncul dalam wawancara untuk melengkapi dan memahami lebih baik mengenai motivasi pada individu yang mengubah jenis pekerjaan.
1. Pembahasan Umum Motivasi merupakan faktor pendorong manusia untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, motivasi juga diartikan sebagai faktor pendorong perilaku manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Dorongan ini terjadi di kehidupan sehari-hari baik secara disadari maupun tanpa disadari. Murray (1983) menyebutkan bahwa motivasi itu bergerak dari adanya kebutuhan di dalam diri individu. Kebutuhan ini kemudian yang melandasi seseorang melakukan perilaku tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil topik motivasi pada individu yang melakukan perubahan jenis pekerjaan. Setelah proses pengambilan dan pengolahan data ditemukan beberapa kebutuhan yang menjadi dasar mengapa individu-individu tersebut melakukan perubahan jenis pekerjaan. Selain kebutuhan, peneliti juga menemukan adanya pendukung lain berupa press dan drive tertentu yang ikut mendorong informan melakukan perilaku tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam dua informan penelitian cukup beragam. Antara satu informan dengan informan yang lain memiliki kebutuhan yang berbeda dan tiap informan memunculkan lebih dari satu kebutuhan. Kebutuhan yang muncul pada informan pertama (informan MY)
adalah
kebutuhansentience,
harm
avoidance,
dominance,
succorance dan affiliation. Sedangkan kebutuhan yang muncul pada informan kedua antara lain kebutuhan achievement, nurturance, autonomy, construction, dan understanding.
2. Pembahasan Need Need
atau
kebutuhan adalah
suatu
konstruk
(fiksi
atau
konsephipotesis) yang mewakili suatu daya dalam diri seorang individu padabagian otak,
kekuatan yang
mengatur persepsi,
apersepsi,
pemahaman,konasi, dan kegiatan sedemikian rupa untuk mengubah situasi yang adadan yang tidak memuaskan ke arah tertentu. Kebutuhan terkadang langsung dibangkitkan oleh proses-proses internal tertentu pada diriseorang individu, tetapi lebih sering (bila dalam keadaan siap) olehterjadinya salah satu dari sejumlah kecil tekanan yang secara umum efektif (pengaruh-pengaruh lingkungan) dalam diri seorang individu. Kebutuhan itu mungkin lemah atau kuat, bersifat sementara atau tahan lama. Tetapi biasanya kebutuhan itu bertahan lama dan menimbulkan serangkaian tingkah laku terbuka (atau fantasi) yang akan mengubah situasi permulaan sedemikan rupa untuk menghasilkan situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
akhir yang menyenangkan (meredakan atau memuaskan) individu (Murray, 1938). Kebutuhan-kebutuhan bisa dibangkitkan dari dalam atau digerakan sebagai akibat rangsangan dari luar.Dalam kedua hal tersebut, kebutuhan membuat seorang individu aktif dan terus aktif sampai situasi individu dan
lingkungan
diubah
untuk
mereduksikan
kebutuhan
tersebut.Beberapa kebutuhan dibarengi oleh emosi-emosi atau perasaanperasaan tertentu dan seringkali dibarengi oleh tindakan-tindakan instrumental tertentu yang efektif untuk menghasilkan keadaan akhir yang diinginkan. Sebelas kebutuhan yang muncul dalam hasil data penelitian ini adalah:
a. Harm Avoidance Need Harm Avoidance adalah kebutuhan menghindari bahaya yang artinya menghindari sakit fisik, menarik diri, melarikan diri.Termasuk reaksi kecemasan / ketakutan pada suara keras, kehilangan dukungan, atau hadirnya orang asing.Menghindari diri dari situasi yang membahayakan (Murray, 1938). Harm avoidance merupakan kebutuhan untuk menghindari sakit fisik muncul pada informan penelitian. Kebutuhan ini memunculkan motif menghindari sesuatu yang dianggap berbahaya dan buruk, yang digambarkan informan sebagai kerusuhan dan sakit penyakit (CS, 62-64).Harm Avoidance berhubungan dengan need
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
lain yaitu need sentience dimana informan merasakan ketenangan dan kenyamanan ketika rasa takut dan cemas akan bahaya tersebut menghilang.
b. Sentience Kebutuhan Sentience merupakan kebutuhan akan mencari dan menikmati kesan yang menyentuh perasaan. Kebutuhan ini dekat dengan munculnya perasaan tenang, indah, dan tenteram.Kebutuhan ini muncul dalam hasil wawancara informan CS, dimana informan menyatakan bahwa informan merasakan tenang dan nyaman ketika berada di rumah Tuhan (CS, 25). Kebutuhan sentience pada informan CS muncul dengan didahului oleh kebutuhan harm avoidance. Ketenangan batin dan kenyamanan yang dirasakan oleh CS merupakan wujud dari tidak hadirnya rasa takut
dan cemas informan pada sesuatu yang
berbahaya dan hari yang buruk “Nyamannya ya nyaman sekali, tenang tidak takut dengan apa yang aku hadapi esok dan hari-hari yang gelap”(CS, 80-82). Kebutuhan ini mendasari munculnya motif terhindar dari bahaya dan hari buruk sehingga memperkuat keputusan informan untuk mengubah jenis pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
c. Dominance Kebutuhan
dominance
adalah
kebutuhan
mengontrol
lingkungan orang lain, di sini ada keinginan untuk memepengaruhi seseorang dengan sugesti, persuasi, atau perintah tertentu. Di sini juga terlihat bahwa seseorang dengan need dominance itu ingin diperlakukan sebagai seorang pemimpin. Kebutuhan dominance terlihat pada hasil penelitian informan CS, dimana informan CS mengatakan bahwa dia ingin memuridkan orang-orang di sekitarnya untuk menjadi penganut di agamanya (CS, 173-174). Selain itu, salah satu alasan yang mendasari perilaku mengubah jenis pekerjaan CS adalah adanya keinginan untuk menjadi pemimpin rohani diantara teman-temannya, sedangkan ketika itu kondisi teman-teman di pekerjaan lama tidak terlalu mendukung karena berbeda agama. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan dominance ini kemudian memunculkan kebutuhan lain yaitu kebutuhan afiliasi, dimana CS merasa perlu mendapatkan teman-teman yang satu visi (seiman).
d. Affiliation Kebutuhan affiliation (kebutuhan berafiliasi atau menjalin hubungan dengan teman) artinya seseorang yang memiliki kebutuhan ini memiliki intensi untuk menjadi teman bagi orang lain, bekerja sama, mendapatkan afeksi, dan melakukan kegiatan bersama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
dengan orang lain. Informan CS merasa nyaman ketika berada di lingkungan Gereja karena menemukan teman-teman yang inspiratif dan satu tujuan (CS, 338-340) dan teman-teman seperti inilah yang tidak CS dapatkan ketika berada di pekerjaan lama (CS, 209212).Kebutuhan ini lalu mendasari CS dalam melakukan perubahan jenis pekerjaan. Menurut hasil wawancara juga ditemukan bahwa need affiliation yang CS miliki ini terkait dengan need dominance CS. CS memiliki motif untuk menjadi pemimpin rohani diantara temantemannya. Terlihat dari sini bahwa kebutuhan mendominasi (dominance) CS yang mendasari munculnya kebutuhan menjalin relasi dengan orang lain (affiliation).
e. Succorance Need Succorance (kebutuhan meminta bantuan) adalah kebutuhan
seseorang
untuk
menangis,
meminta
bantuan,
perlindungan. Seseorang yang memiliki kebutuhan ini memiliki kecenderungan untuk meminta bantuan kepada orang lain, menjadi tidak berdaya, memburu afeksi serta perlindungan kepada orang disekitarnya. Pada informan CS, beberapa kali CS mengutarakan bahwa ketika menjadi pengikut dan melayani Tuhan maka dirinya akan menerima bantuan. Bantuan yang CS yakini berasal dari Tuhan hadir dalam bentuk bantuan dari orang-orang di sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Kebutuhan
succorance
berkontribusi
dalam
perilaku
mengubah jenis pekerjaan informan CS. Meski tidak berhubungan dengan kebutuhan lainnya, need succorance melengkapi pola motivasi informan CS dan berkembang ke motif memperoleh bantuan yang dipercaya CS dari Tuhan lewat perantara orang-orang di sekitar CS. Dalam data wawancara, CS mengatakan “… berkat itu selalu ada dan mengalir lho. Caranya misterius, tapi aku bersyukur sekali sampai sekarang ketika ada yang kurang lalu ada yang menambahkan.Misalnya saja dapat rejeki di toko suami, ada yang borong, atau ya Kakak atau Adik kasih jajan-jajan.Nah, menurutku ini yang tadi aku bilang soal kebaikan Tuhan, ketika kita minta pasti diberikan.”
f. Achievement Need Achievement (kebutuhan berprestasi) muncul pada informan MY. Kebutuhan ini dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai suatu tujuan, tujuan tersebut dapat berupa kekuasaan (power), pengetahuan, dan prestis. Emosi yang terlibat dalam kebutuhan ini adalah semangat dan ambisi, individu yang memiliki kebutuhan berprestasi akan bekerja mencapai suatu tujuan tertentu dengan mengatasi rintangan, mencapai standar, bersaing, dan berusaha mengungguli orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Informan MY memiliki kebutuhan akan berprestasi, tujuan MY adalah mencapai totalitas di bidang pendidikan (MY, 12-15). Dalam meraih tujuannya tersebut maka MY rela meninggalkan pekerjaan lama sebagai seorang pekerja industri, untuk bekerja di pekerjaan yang baru yaitu masuk ke seminari sampai akhirnya kini menjadi seorang educator di sebuah sekolah. Kebutuhan akan pencapaian prestasi ini dipengaruhi oleh kebutuhan lain yaitu kebutuhan nurturance. Selain itu, needachievement memiliki keterkaitan
dengan
need
construction
dan
understanding.
Berdasarkan data need achievement diperlukan guna menuju ke kedua kebutuhan tersebut.
g. Nurturance Need memelihara)
Nurturance berarti
(kebutuhan
kebutuhan
untuk
untuk
merawat
memberikan
dan
simpati,
membantu, memberimakan, mendukung, menghibur, melindungi atau membuat nyaman /tenang. Pada kebutuhan nurturance juga terdapat keinginan yang besar untuk memuaskan kebutuhan orang lain.Bantuan-bantuan yang diberikan berupa waktu, tenaga, pikiran, dan uang. Kebutuhan untuk merawat dan memelihara pada informan MY muncul berulang pada tiap sesi wawancara. MY menyatakan bahwa MY berkeinginan untuk berbagi kepada orang lain dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
membantu mereka di bidang pendidikan (MY, 35-36 dan 39). Kebutuhan nurturance ini menjadi rujukan munculnya kebutuhan lain yaitu, kebutuhan achievement. Dalam konteks perubahan jenis pekerjaan, kebutuhan untuk membantu orang lain yang dimiliki MY menjadi sumber dari cita-citanya untuk berkontribusi di bidang pendidikan, sehingga MY memutuskan untuk keluar dari pekerjaan lamanya di lingkup industri yang MY rasakan tidak mendukung aspirasinya tersebut.
h. Construction Kebutuhan untuk mengorganisasi, membangun, menciptakan, menempatkan sesuatu/mengatur sesuatu untuk menjadi sebuah susunan baru disebut need construction. Kebutuhan construction pada
informan
MY
muncul
diawali
dengan adanya
need
achievementterlebih dahulu. Informan MY yang memiliki cita-cita berupa
totalitas
di
dunia
pendidikan,
berkeinginan
untuk
memperbaiki pendidikan dasar di daerahnya yang dirasa tidak terlalu baik.Dari wawancara juga terlihat bahwa MY melakukan mencari jalan keluar demi mengubah keadaan (MY, 283-285).
i. Understanding Berdampingan Need understanding yang dimiliki oleh informan MY berdampingan dengan need construction, kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
kebutuhan ini sama-sama berkaitan dengan need achievement. Need understanding
merupakan
kebutuhan
untuk
mencari
ilmu
pengetahuan dan kebjiksanaan. Individu yang memiliki kebutuhan ini akan mencoba memahami hubungan antar obyek atau kejadian (fenomena) dengan cara memikirkan,
merumuskan kembali,
menganalisa dan menggeneralisir. Informan MY beberapa kali menyatakan soal perenunganperenungan yang dilakukannya untuk memahami fenomena sosial di tempat MY tinggal. Hal ini memunculkan ide-ide dan pemikiranpemikiran
MY
yang
membantunya
untuk
mencapai
cita-
citanya.Kebutuhan satu ini tidak terakomodasi dalam pekerjaan MY yang lama, sehingga membuat MY memutuskan untuk mengubah jenis pekerjaannya.
j. Autonomy Need autonomy artinya kebutuhan untuk menjadi mandiri, menjadi bebas, melawan paksaan, tidak terikat, berdiri sendiri dalam membuat keputusan sehingga menghindari campur tangan orang lain. Berdasarkan hasil penelitian, need autonomy muncul pada informan MY yang mengutarakan bahwa ide-ide akan pendidikan dan keputusan-keputusan yang dia miliki berdasar pada kata hatinya. Bahkan ketika MY menjawab pertanyaan mengenai pekerjaan ideal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
MY menyebut bahwa pekerjaan yang ideal adalah pekerjaan yang datangnya dari perkataan hati diri sendiri.
3. Pembahasan Pola Motivasi Berdasarkan hasil wawancara penelitian ditemukan bahwa masingmasinginforman memiliki pola motivasi yang berbeda satu sama lain. Guna mempermudah dalam membaca pola motivasi tersebut, maka berikut ini akan dibahas hasil pola motivasi dari masing-masing subjek.
a. Informan Pertama (CS)
Gambar 3. Pola Motivasi Informan Pertama (CS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Pola motivasi di atas menggambarkan bahwa dalam wawancara dengan informan CS muncul lima kebutuhan, antara lain harm avoidance, sentience, dominance, affiliation dan kebutuhan succorance. Kebutuhan harm avoidance tampak berkembang menjadi kebutuhan sentience kemudian memunculkan motif untuk mendapatkan rasa tenang dan nyaman karena terhindar dari bahaya dan hari buruk. Harm avoidance ini muncul pada hasil wawancara informan berulang kali dan menjadi faktor pendorong yang cukup dominan dalam keputusan informan CS dalam mengubah jenis pekerjaan. CS merasa bahwa rasa kerinduan kepada Tuhan yang terus muncul adalah alasan mengapa CS mengubah jenis pekerjaan, setelah digali dengan pertanyaan-pertanyaan tambahan, ditemukan bahwa rasa kerinduan yang dimiliki oleh CS merupakan manifestasi dari keinginan menjadi pelayan Tuhan yang berdasar pada penghindaran terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Pada wawancara, CS menyebutkan bahwa dirinya dan keluarga telah diselamatkan Tuhan dari beberapa masalah seperti terhindar dari kerusuhan dan disembuhkan dari sakit penyakit. Kebutuhan harm avoidance ini kemudian berkembang menjadi kebutuhan sentience, dimana informan CS melakukan perubahan
pekerjaan
untuk
mendapatkan
ketenangan
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
kenyamanan karena telah berada di zona yang aman yaitu „rumah Tuhan‟. Pada
pola
motivasi
selanjutnya,
tampak
kebutuhan
dominance yang berkembang menjadi kebutuhan affiliation. Hal ini terkait dengan respon CS dalam wawancara yang menyatakan bahwa CS merasa mendapatkan panggilan untuk maksimal dalam pelayanan di Gereja termasuk untuk membuat orang-orang di sekitarnya masuk ke dalam kepercayaan yang CS yakini (agama Kristen). Kebutuhan untuk mendominasi ini juga muncul ketika CS menceritakan bahwa CS merasa teman-teman di Gereja lebih spesial karena memiliki pemikiran serupa soal penggembalaan, sedangkan teman-teman yang di kantor tidak demikian karena tidak se-agama dengannya. Dari situ lalu muncul kebutuhan afiliasi dimana informan CS berharap memiliki teman-teman yang satu tujuan dengannya, sehingga kebutuhan ini mendorong informan CS untuk mengubah jenis pekerjaan. Kebutuhan yang terakhir adalah need succorance, kebutuhan untuk dibantu dan memperoleh simpati. Kebutuhan ini tidak terkait dengan kebutuhan lainnya, namun berpengaruh pada motivasi mengubah pekerjaan informan CS. Pada hasil wawancara terlihat bahwa CS ingin mendapatkan bantuan dari orang lain, namun CS membahasakan bantuan tersebut berasal dari Tuhan lewat tangantangan orang di sekitarnya. Kebutuhan memperoleh simpati ini sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
dipenuhi CS ketika berada di pekerjaan lama, di pekerjaan lama justru CS yang harus membantu orang lain (dalam hal ini atasannya) karena jabatan CS adalah asisten manajer ketika itu. Kebutuhan ini kemudian lebih bisa dipenuhi ketika CS berada di pekerjaan sebagai „hamba Tuhan‟ karena di sini kemudian CS mendapat keleluasaan untuk bersikap pasrah.
b. Informan Kedua (MY)
Gambar 4. Pola Motivasi Informan Kedua (MY)
Pada pola motivasi informan MY di atas dapat dilihat munculnya lima kebutuhan, antara lain kebutuhan achievement,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
construction, understanding, nurturance dan kebutuhan autonomy. Kebutuhan achievement digambarkan bercabang, mempengaruhi terbentuknya kebutuhan-kebutuhan lain yaitu construction dan understanding.Namun, kehadiran need achievement ini tidak terlepas dari kebutuhan nurturanceinforman MY. Need Achievement informan MY terlihat pada hasil wawancara informan, pernyataan “… saya masuk ke sana (seminar.red) kan dalam rangka totalitas ke pendidikan, ini cita-cita saya yang sudah lama saya punya, saya berharap ini jalannya.” Pernyataan ini menegaskan adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh informan MY dan menjadi salah satu motif MY dalam mengubah jenis pekerjaan. Ketika didalami lebih lanjut motif MY tentang totalitas ke pendidikan ini muncul dari kebutuhan MY yang lain mengenai adanya perhatian untuk membantu orang lain (nurturance). Kebutuhan berprestasi kemudian berkembang melahirkan kebutuhan construction dimana MY ingin berkontribusi dalam masyarakat
dengan
melakukan
suatu
perubahan
di
bidang
pendidikan, dan kebutuhan understanding dimana MY merasa butuh untuk memahami fenomena sosial yang ada di lingkungannya (desa dan Gereja). Selain keempat kebutuhan di atas yang saling berkaitan, terdapat satu kebutuhan lain yang juga mempengaruhi MY dalam mengubah jenis pekerjaannya yaitu kebutuhan autonomy, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
kebutuhan untuk menjadi mandiri. Autonomy muncul dalam wawancara berbentuk pemikiran-pemikiran MY yang berdasar pada ide-ide pribadi dan menuruti hati nurani, tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Dalam wawancara latar belakang pun dikemukakan bahwa ada keinginan untuk berusaha dengan kemampuan sendiri sedangkan ketika bekerja di industri hal ini tidak bisa dilakukan karena harus mengikuti tata aturan tertentu. Motif-motif yang muncul dari lima kebutuhan ini, yaitu motif mencapai cita-cita berupa totalitas di dunia pendidikan dengan cara memahami issue, mencari ilmu serta melakukan perbaikan dalam lingkup pendidikan dasar, motif membantu orang lain (sesama) menjadi manusia yang berkontribusi terhadap masyarakat, dan motif mengikuti tuntutan kata hati, mengikuti ide-ide sendiri, berusaha untuk menjadi mandiri, yang kemudian mendasari perilaku mengubah jenis pekerjaan informan MY.
4. Pembahasan Press Pada hasil wawancara kedua informan, selain kebutuhan (need) ditemukan pula berbagai tekanan (press) yang muncul terkait dengan perilaku mengubah jenis pekerjaan.Murray (1938) menyebutkan motivasi manusia melakukan sesuatu juga dipengaruhi oleh dorongan dari lingkungan.Dorongan ini disebut sebagai press. Apabila need dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
drive muncul dari dalam diri sendiri (internal), tidak demikian dengan press, press muncul dari luar individu tersebut (eksternal). Murray membagi press berdasarkan sumbernya, dalam penelitian ini ditemukan bahwa pada informan CS tekanan yang terlihat adalah press dari lingkungan keluarga dan lingkungan Gereja, yang termasuk dalam press coercion. Sejak kecil informan CS dididik oleh orangtuanya untuk aktif di pelayanan Gereja dan dua orang Kakaknya juga memilih jalur pelayanan di Gereja sebagai karirnya, sehingga ketika dewasa CS memiliki aspirasi untuk mengabdikan diri pada Gereja. Ketika itu tekanan juga muncul dari lingkungan Gereja, seperti kemunculan seorang hamba Tuhan yang meramalkan CS akan menjadi seseorang yang dipakai Tuhan, tekanan dari pemimpin serta teman-teman satu Gereja yang juga mempengaruhi CS dalam proses pengambilan keputusan mengubah jenis pekerjaan. Dalam penuturan CS juga ditemukan bahwa adanya press affliction, dimana dalam wawancara CS menyebutkan pernah mengalami beberapa hal yang membahayakan secara fisik seperti dilanda kerusuhan dan sakit. Sedangkan pada informan kedua yaitu informan MY, press yang muncul adalah press nurturance, dimana masyarakat di lingkungan MY memerlukan bantuan, ketika MY melihat keadaan tersebut kemudian MY mencoba untuk melakukan sesuatu untuk membantu mereka. Tekanan yang juga muncul pada informan MY yaitu press uncongenial environment, MY merasa bahwa pemuda lingkungan tempatnya tinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
tidak mau berkontribusi dan menyebabkan perkembangan daerahnya jadi terhambat dan tidak berkembang. Kemudian kedua press inilah yang lalu menjadi pelengkap dalam motivasi MY mengubah jenis pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi pada individu yang mengubah jenis pekerjaan dapat berbeda-beda sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan masing-masing. Dari kedua informan ditemukan bahwa informan pertama memenuhi kebutuhan menjalin menghindari bahaya (harm avoidance), kebutuhan untuk menikmati kesan yang
menyentuh
perasaan
(sentience),
kebutuhan
untuk
menguasai
(dominance), kebutuhan untuk menjalin relasi (affiliation), dan kebutuhan untuk mendapatkan bantuan/simpati (succorance). Sedangkan pada informan kedua, motivasi yang muncul adalah untuk memenuhi kebutuhan untuk berprestasi (achievement), kebutuhan untuk membangun dan mengorganisasi sesuatu (construction), kebutuhan untuk mencari ilmu pengetahuan serta kebijaksanaan (understanding), kebutuhan untuk berbagi (nurturance) dan kebutuhan untuk menjadi mandiri (autonomy). Penelitian ini juga membuktikan bahwa teknik wawancara dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengungkapkan motivasi serta bagian-bagian pendukungnya, seperti motif, dorongan (drive), tekanan (press), dan kebutuhan (need). Dengan mengetahui dinamika tersebut maka dapat dipahami alasan kemunculan suatu perilaku tertentu. Pemahaman mengenai motivasi itu sendiri diperoleh dengan melihat keterkaitan antara satu bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
dengan bagian lain dalam sistem teori motivasi Murray. Menurut data, kebutuhan-kebutuhan yang muncul dapat berkembang menjadi motif, meski dalam hasil peran dorongan fisik (drive) tidak terlihat namun perlu diketahui bahwa kebutuhan tersebut pula dapat berkembang menjadi drive. Begitu pula dengan peran press yang melengkapi penjelasan mengenai motivasi. Press yang muncul dalam data menegaskan bahwa motivasi seseorang melakukan sesuatu bukan hanya dipengaruhi oleh faktor internal tetapi juga faktor lingkungan.
B. Saran Aplikatif 1. Saran untuk Penelitian Selanjutnya Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga memerlukan perbaikan untuk penelitian selanjutnya. Kekurangan penelitian ini antara lain terbatasnya kemampuan peneliti dalam proses wawacara sehingga menyebabkan kurang tergali lebih dalam jawaban-jawaban dari informan. Maka disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk menjadi lebih peka dan kritis dalam menggali informasi demi kelengkapan data sehingga memunculkan data yang lebih jernih dan sesuai dengan yang diinginkan. 2. Saran untuk Individu yang Mengubah Jenis Pekerjaan Dalam hasil penelitian terdapat berbagai fakta mengenai macammacam kebutuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku. Uraian tersebut dapat membantu individu-individu yang mengubah jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
pekerjaan agar lebih menyadari sepenuhnya akan maksud dan tujuan mengapa memutuskan untuk bekerja di lingkup pekerjaan tertentu. Dengan mengetahui secara lebih lanjut hal tersebut maka diharapkan individu tidak salah dalam memilih jalan karier dan pada akhirnya dapat maksimal ketika berada di pekerjaan tertentu. 3. Saran untuk Para Penyedia Pekerjaan Penyedia pekerjaan baik di jenis pekerjaan profit atau non-profit disarankan untuk mengetahui keseluruhan dinamika motivasi calon pekerja demi mendapatkan output pekerjaan yang maksimal. Menurut hasil penelitian ditemukan bahwa tidak semua orang memiliki motivasi yang sama untuk bekerja dalam jenis bidang pekerjaan tertentu, hal ini didasari kebutuhan, dorongan, dan tekanan yang dimiliki oleh individu tersebut.
C. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari adanya banyak keterbatasan dalam penelitian ini.Keterbatasan tersebut adalah kurang kritisnya peneliti dalam mengajukan pertanyaan, sehingga banyak jawaban dari informan yang kurang relevan untuk tujuan penelitian.Peneliti juga menemukan bahwa durasi wawancara yang panjang belum tentu menentukan kualitas data yang baik, sehingga perlunya berlatih menyusun pertanyaan wawancara dan try-out wawancara sebelum benar-benar mengambil data penelitian. Kekurangan lain adalah adanya kemungkinan bias informasi pada pembahasan hasil penelitian, namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
peneliti berusaha untuk tetap netral dan obyektif dalam upaya pengolahan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
DAFTAR PUSTAKA
An, J. S.& Cooney, T. M. (2006). Psychological Well Being in Mid to Late Life: The Role of Generativity Development and Parent-Child Relationship Across The Lifespan.International Journal of Behavioral Development, Vol. 30 No. 5, September 2006, 410-421. doi : 10.1177/0165025406071489 Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitasdanvaliditas: Seri PengukuranPsikologi. Yogyakarta: Sigma Alpha. Azwar, Saifuddin.(2000). ReliabilitasdanValiditas.Yogyakarta :PustakaBelajar Goble,
G.
F.
(1987).
MazhabKetigaPsikologiHumanistik
Abraham
Maslow.Yogyakarta: PenerbitKanisius. Hughes, Fergus. (1999). Children, Play and Development.Boston: Allyn and Bacon McAdams, D. P., Diamond, A., de St. Aubin, E., Mansfield, E. (1997). Stories of Commitment: The Psychosocial Construction of Generative Lives. Journal of Personality and Social Psychology, Vol 72 (3), March 1997, 678-694. doi : 10.1037/0022-3514.72.4.678 McAdams, D. P. &de St. Aubin, E. (1992). A Theory of Generativity and Its Assessment Through Self-Report, Behavioral Acts, and Narrative Themes in Autobiography. Journal of Personality and Social Psychology, Vol 62 (6), June 1992, 1003-1015. doi : 10.1037/0022-3514.62.6.1003 Mor-Barak, M. E. (1995). The Meaning of Work for Older Adults Seeking Employment: The Generativity Factor. The International Journal of Aging & Human Development, Vol 41 (4), 1995, 325-344. doi : 10.2190/VGTGEPK6-Q4BH-Q67Q
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Murray, H. A. (1938). Explorations in Personality. New York: Oxford University Press Rothrauff, T. & Cooney, T. M. (2008). The Role of Generativity in Psychological Well-Being: Does it Differ for Childless Adults and Parents.Journal of Adult Development 15, 148 – 159. doi : 10.1007/s10804-008-9046-7 Sarosa, Samiaji. (2012). Dasar-DasarPenelitianKualitatif. Jakarta: Indeks Smith, J. A. (2008). Qualitative Psychology: A Praactival Guide for Research Methods. London: SAGE Publication. Steers and Porter. (1983). Motivation and Work Behaviour. Los Angeles: BSG Books Utomo, W. P. & Tim Kick Andy.(2014). Kick Andy Heroes.Yogyakarta:Bentang. Utomo, W. P. & Tim Kick Andy.(2015). PemantikCahaya. Yogyakarta: Bentang. Ratnasari,
C.
V.
(2012).
MotivasiPerilakuMerawatDiriPadaLaki-Laki.
Skripsi.Yogyakarta.FakultasPsikologi, UniversitasSanata Dharma. Robbins, S.P (1993). Organization Behavior.6thed. New York: Prentice Hall International. Wijono, Sutarto. (2010). PsikologiIndustridanOrganisasi. Jakarta: Kencana Woodworth, R.S. (1918). Dynamic Psychology. London: Columbia University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
LAMPIRAN 1 Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
INFORMED CONSENT
Saya Puji Setiawati Wijaya adalah mahasiswa dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini , saya sedang mengerjakan tugas akhir (skripsi). Sehubungan dengan hal ini saya membuat sebuah penelitian sebagai salah satu pra-syarat untuk menyelesaikan proses belajar di jenjang sarjana. Penelitian saya berjudul “Motivasi Individu yang Mengalami Perubahan Jenis Pekerjaan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi individu yang mengalami perubahan jenis pekerjaan, dari jenis pekerjaan yang berada pada kategori bisnis dan industri ke kategori pekerjaan kemasyarakatan (sosial). Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti meminta kesediaan informan untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Apabila informan bersedia, silahkan menandatangai lembar pernyataan persetujuan wawancara yang terlampir. Proses pengambilan data dalam penelitian ini melalui prosedur wawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepada informan secara umum berkaitan dengan pengalaman hidup informan ketika mengalami perubahan jenis pekerjaan. Selanjutnya peneliti mengharapkan kesediaan informan untuk meluangkan waktu. Keseluruhan data dalam penelitian ini hanya akan diolah untuk kepentingan penelitian dan peneliti akan menjamin kerahasiaannya. Apabila informan merasa terdapat ketidakjelasan sehubungan dengan penelitian ini atau informan membutuhkan keterangan lebih lanjut, informan dapat menghubungi peneliti, Puji Setiawati Wijaya pada nomor telepon 081931746925 atau alamat e-mail
[email protected] Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaannya dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
LAMPIRAN 2 Surat Persetujuan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
LAMPIRAN 3 Protokol Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
PROTOKOL WAWANCARA
I. Data Informan Penelitian Nama interviewee
:
Tempat/tanggal lahir
:
Usia
:
Urutan kelahiran
: anak ke
Status pernikahan
: Sudah menikah / Belum menikah
Pekerjaan terdahulu
:
Pekerjaan sekarang
:
tahun dari
bersaudara
II. Informasi Pelaksanaan Wawancara Waktu wawancara
: Hari
Durasi wawancara
:
Lokasi wawancara
:
:
Tanggal
:
Jam
:
sampai dengan
menit
III. Panduan Pertanyaan Wawancara No. 1.
Pertanyaan
Tujuan Pertanyaan
Melihat
Gambaran Umum Mengenai Perpindahan Pekerjaan yang Dialami Informan a. Dapatkah anda
Rapport dan
Motif, Drive,
ceritakan bagaimana
permulaan untuk
mungkin
awal mula anda
mengetahui bagaimana muncul Press
memutuskan
informan berpindah
berpindah pekerjaan?
pekerjaan
b. Menurut anda, apa yang mendorong anda berpindah pekerjaan?
Mengetahui hal apa sajakah yang mendorong berpindah pekerjaan
Motif, Drive
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Mengetahui alasan
Need, Motif,
informan dalam
mungkin
jenis pekerjaan yang
memilih jenis
muncul Press
sekarang?
pekerjaan yag kini
c. Apa alasan mengambil
sedang dijalani Awal Mula Informan Memutuskan Berpindah ke 2.
Pekerjaan Pelayanan Publik dan Berpenghasilan Lebih Rendah a. Sejak kapan pemikiran untuk mengganti pekerjaan lama ke pekerjaan baru tersebut muncul? b. Kapan persisnya keputusan mengubah pekerjaan itu terjadi? c. Adakah pengalaman di masa lalu yang turut berperan dalam keputusan mengubah pekerjaan?
3.
Mengetahui bagaimana
Motif
awal mula informan berpikir untuk berpindah pekerjaan Mengetahui waktu
Motif, Need
ketika informan memutuskan berpindah pekerjaan Mengetahui apakah ada
Press
peristiwa tertentu yang mendasari informan berpindah pekerjaan
Deskripsi Perasaan dan Pemikiran Ketika Proses Perpindahan Pekerjaan Berlangsung Mengetahui bagaimana a. Bagaimana perasaan
Need
informan
anda ketika masih
menggambarkan
bekerja di pekerjaan
perasaannya ketika
yang lama?
masih berada di pekerjaan yang lama
b. Apakah ada perubahan
Mengetahui perubahan-
Drive
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
pemikiran-perasaan
perubahan dalam diri
yang signifikan setelah yang terjadi setelah berpindah pekerjaan?
informan berpindah pekerjaan
c. Apa yang anda rasakan kini setelah anda berada di pekerjaan yang berbeda dari pekerjaan yang
Need Mengetahui apa yang dirasakan informan tentang pekerjaan yang kini dijalaninya
terdahulu? Respon Orang Lain Terhadap Keputusan 4.
Berpindah ke Pekerjaan Pelayanan Publik dan Berpenghasilan Lebih Rendah a. Apa tanggapan orang lain terhadap keputusan anda berpindah pekerjaan? b. Hal apa saja yang
Mengetahui penilaian
Press, Motif
orang lain terhadap keputusan informan dalam perpindahan pekerjaannya Mengetahui apakah ada
terjadi di lingkungan
hal-hal yang terjadi di
terdekat (keluarga)
lingkungan keluarga
anda ketika anda
pasca informan
berganti pekerjaan?
berpindah pekerjaan
Press, Motif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
LAMPIRAN 4 Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Informan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Baris
Verbatim
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Selamat pagi CS, ini mau melanjutkan wawancara kemarin, aaaa apa ya.. Langsung aja kali ya biar gak kelamaan. Aaa.. Kemaren kan CS cerita, soal dari kecil, trus remaja, udah gitu aaa..sampe sekarang melayani Tuhan gitu. Aa… Hal apa sih yang membuat CS itu suka ke gereja? Aduhh pertanyaannya ini gampang, jawabannya yang susah yaa. Hahahahahaha, iya betul.. Suka ke gereja? Iya, kenapa suka ke Gereja? Oke, yang pertama pasti karena aku dibesarkan dari lingkungan keluarga yang sudah kenal Tuhan Yesus. Jadi pasti hubungannya dengan gereja ya, dari kecil aku dituntun untuk ikut aktif pelayanan di Gereja karena orangtuaku juga pelayanan. Yang kedua, yang kedua, dulu juga aku masa-masa dewasanya, usia dewasanya itu itu dikelilingi, orang-orang, pemimpinpemimpin di gereja. Jadi paling tidak, cara hidup mereka, omongan mereka, apa namanya, suka suka mereka, duka duka mereka, ya nancep dan tertanam sekali di dalam hidup aku ini. Yang ketiga, kebahagiaan berada di rumah Tuhan itu rasanya beda sekali dengan kebahagiaan yang ada di luar.
Initial Coding
Interpretative Coding
Tema (Need, Press, Motif, Drive)
Aku dibesarkan di lingkungan keluarga yang telah mengenal Tuhan Yesus dan sejak kecil dituntun untuk ikut aktif dalam pelayanan di Gereja bersama orangtua
Informan tumbuh besar dalam keluarga Kristen dan terdidik untuk melakukan pelayanan di Gereja sejak kecil oleh orangtua
Press Coercion: orangtua aktif pelayanan di Gereja, mendidik anak untuk juga aktif di Gereja
Ketika dewasa dikelilingi orang-orang dan pemimpin-pemimpin Gereja, sehingga cara hidup, perkataan, sukaduka tertanam dalam diriku
Beranjak dewasa, informan hidup dikelilingi oleh para pemimpin & orang Gereja yang memberikan banyak pengaruh dalam diri informan
Press Coercion: ada pengaruh besar dari teman-teman dan pemimpin di Gereja dalam hidup informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
akumerasakan ketenangan dan kenyamanan lebih ketika aku ada di rumah Tuhan. Jadi paling tidak yang membuat aku jadi suka ke Gereja adalah yang pertama dari keluarga memang sudah dididik disitu. Yang kedua, karena memang aku menyengajai untuk berada di antara mereka. Ketiga, perasaan bahagia yang tidak bisa didefinisikan itu Puji. Iya, he-eh, he-eh, trus selama CS melayani di Gereja gitu. Hal-hal positif apa yang, apa ya..yang dirasakan CS? Selama melayani di Gereja? Iya CS Ada 1 firman Tuhan, ini yang sampe saat ini aku ingat banget. Dan kadang kalau naik motor gitu ya, terngiang-ngiang. Orang yang melayani Tuhan itu dihormati Bapa. Kadang jadi renungan gitu ya, koq bisa dihormati Bapa, padahal kita yang harus menghormati Bapa. Kok ini malah kebalik, siapa melayani aku, melayani Allah, dihormati Bapa. Jadi ada sebuah penghargaan dari Tuhan gitu, bukan dari manusia. Orang aja kalau penghargaan dari manusia aja udah senang rasanya ya. Siapa sih yang gak seneng, jadi ini Bapa yang hormati, sampe ya Tuhan, terus aku mulai mikir, orang kalau, contoh kalau kita menghormati seseorang gitu pasti kita berusaha untuk memperhatikan gimana dia, terus dia sukanya apa, trus apa namanya, pokoknya tentang dia ini kita berusaha
Aku mendapatkan kebahagiaan yang berbeda ketika berada di rumah Tuhan
Informan mendapatkan kebahagiaan yang tidak biasa ketika di Gereja
Need: Sentience Motif: Mendapatkan kebahagiaan
Merasa tenang dan nyaman ketika berada di rumah Tuhan
Informan merasa tenang dan nyaman
Need: Sentience Motif: Mendapatkan ketenangan dan kenyamanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
buat menyenangkan dia karena kita sangat hormat dan kagum sama orang ini. Ini kebalik, malah Tuhan bilang, siapa melayani Aku dihormati Bapa. Jadi menyambung pertanyaannya Puji, apa yang positif, aku lebih merasakan gitu loh kebaikannya Tuhan. Kebaikan apa? Di sini aku melihat kuasa Tuhan dalam keluarga besar. Aku lihat dari keturunan-keturunan dalam hidupku gitu ya. Dari Papa, Mama, saudarasaudara, semuanya Tuhan pelihara. Memang ada masa-masa sukar, contoh kalau kemaren ada kemaren tu kita selamat dari kerusuhan Poso, aku sakit disembuhkan lalu barusan ni awal tahun ini kakakku yang pertama sempat operasi tumor di kepala gitu. Dan itu kan, salah satu contoh berkat yang secara langsung aku rasakan. Sama Tuhan itu harus dasarnya cinta, jadi karena dasarnya cinta, dengan tulus. Orang kalau dicintai dengan tulus, yang dicinta kerasa gitu kok.Ini cintamu ada embel-embelnya atau tulus. Itu yang saya rasakan, kalau dibilang positifnya apa dari melayani Tuhan, mengikut Tuhan. Yang saya rasakan ya, kalau kita dengan tulus mengikut Tuhan, Tuhan tu aaa apa namanya memperhatikan kita. Bahkan pada, sampai hal yang paling simple sekalipun. Ketika merasakan diriNya semakin dekat, kebaikannya itu gak bisa di di nilai dengan apapun juga, hati ini nyaman dan bahagia sama Tuhan. Oh nyaman dan bahagia dengan Tuhan, nyaman
Aku merasakan kebaikan Tuhan dan melihat kuasa pemeliharaan Tuhan dalam keluarga besar, selamat dari kerusuhan poso dan sakit disembuhkan
Informan merasakan kebaikan Tuhan keluarga diselamatkan dari hal-hal yang buruk seperti kerusuhan dan sakit parah
Need: Harm Avoidance Motif: Selamat dari hal-hal yang membahayakan seperti kerusuhan dan sakit parah
Hati ini nyaman dan bahagia dengan Tuhan
Informan merasakan kenyamanan dan kebahagiaan di dalam hati
Need: Sentience
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105
seperti gimana CS? Nyamannya yaaa nyaman sekali, tenang tidak takut dengan apa yang akan aku hadapi esok dan hari-hari yang gelap. Bahkan hari kiamat, karena seperti yang sudah Dia katakan dalam kitab suci, bahwa semua yang percaya akan diselamatkannya. Kalau yang membuat CS nyaman di Gereja? Ya itu ya seperti jawaban tadi, nyaman di Gereja karena mendapatkan banyak sekali kebaikan dari Tuhan. Mungkin Puji ingin tahu juga kenapa aku nyaman berada di Gereja Mawar Sharon, kenapa aku tidak pelayanan di Gereja lain. Boleh-boleh Aku lihat pertama, oh benar ini Tuhan Yesus, bukan Tuhan-Tuhan yang lain ya. Yang kedua saya punya kepemimpinan Pak Philip Mantofa. Itu orgnya tuh sangat menghidupi Tuhan di dalam dirinya. Dan aku lihat Mawar Sharon nih bukan Gereja yang asal Gereja, asal ibadah. Selanjutnya, aku lihat, ini gereja ni berkembang punya visi seribu gereja lokal dan 1 juta murid. Gereja ini seperti kapal besar, saya berada di dalamnya dan saya mau mengerjakannya. Gereja kayak kapal gede yg sedang berlayar ke sebuah tempat, namanya, ya itu, kemuliaan Tuhan. Tujuan kemuliaan Tuhan ini selanjutkan kita akan diselamatkan oleh Dia di dunia dan di akhirat. Nah, kemuliaan Tuhan inilah yang sekarang sedang mau
Merasa nyaman, tenang, dan tidak takut dengan apa yang dihadapi di hari-hari gelap Percaya bahwa semua yang percaya akan diselamatkan
Gereja seperti kapal besar yang menuju pada kemuliaan Tuhan, selanjutnya semua orang percaya akan diselamatkan Tuhan di dunia dan di akhirat
Informan merasakan kenyamanan, ketenangan, dan tidak takut menghadapi hari buruk Informan percaya bahwa semua yang percaya pada Tuhan akan diselamatkan dari bahaya
Need: Sentience, Harm Avoidance Motif: Tuhan akan menyelamatkan orang yang percaya padaNya dari hal-hal yang buruk
Informan dan umat yang percaya akan diselamatkan Tuhan dan dibawa menuju kemuliaan Tuhan
Need: Harm Avoidance Motif: Mendapatkan rasa aman, keselamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132
dicapai, baik oleh aku sendiri dan juga semua orang yang percaya Tuhan. Kira-kira itu ya singkatnya, kalau mau lebih panjang, bisa sih tapi nanti ndak selesai-selesai. Hahahaha.. Oke..hahahaa. Terus aa… tentang inspirasi. Kan waktu kemaren cerita, aa… salah satu orang yang menginspirasi CS dalam melayani Gereja itu Mama dan Pak Philip ya tadi baru disebut. Tapi ada gak sih orang lain yang jadi inspirator CS? Aaa… apa namanya. Apa ya..ya pastinya dari Gereja Mawar Sharon juga. yang pertama lihat pemimpinpemimpin yang wanita, trus yang kedua Pak Peter Kaunang, itu gembala pertama saya. Dan sampe hari ini masih setia melayani Tuhan. Aku melihat ini orang menggembalakan dengan hati nya gitu, bapak-bapak gitu masih on fire, masih fresh. Jadi kalo ketemu dia, ya Tuhan kalau bisa aku juga ingin bisa faithful kayak orang ini. Pak Peter itu juga mendukung sekali aku di sini. Trus, hmmm.. Hampir semua pemimpinpemimpin di Mawar Sharon itu sangat menginspirasi. Mereka punya visi yang jelas, dan visi itu juga yang menggerakkan aku, kenapa aku masih terinspirasi untuk melayani Tuhan gitu. Lalu lanjut yang tadi soal kenyamanan, kalau tadi kan yg membuat nyaman di Gereja, kalau hal yang tidak nyaman? Kalau tidak nyaman dengan Tuhan tidak ada ya, tapi
Aku ingin bisa setia melayani seperti pemimpin-pemimpin Gereja
Informan ingin setia melayani seperti pemimpin Gereja
Need: Affiliation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159
berhubung dengan tidak nyaman di tempat kerja itu pasti ada. Masih di dunia yg fana pasti tidak ada yang sempurna. Hehehehe. Aku kadang kurang sreg dengan penentuan kebijakan dan aturan yg dibuat sepihak gitu oleh pemimpin aku. Ya pemimpin Gereja juga manusia, pasti pernah berbuat salah, apa tu kalau sebutan saudara sepupu kita, khilaf ya hehehehe.. Nah, yang lebih membuat saya heran lagi, aturan itu tidak diterapkan oleh pemimpin. Ya menurut aku kalau mau membuat aturan, ya dipastikan apa kita sanggup menerapkan itu apa tidak. Kalau tidak, kenapa diputuskan, kan hanya membuat desas desus aja ya, gak enak di dengar umat. Sekarang, hmm.. Mau balik ke pertanyaan pekerjaan lama nih CS. Kemarin CS bercerita bahwa kerinduan akan Tuhan yang membuat CS mengubah pekerjaan. Nah, selain hal ini apakah ada hal lain yang membuat CS keluar dari pekerjaan terdahulu? Saya pikir itu ya yang paling utama Puji, soal kerinduan melayani akan Tuhan. Karena aku tau Tuhan selama ini baik, Dia sudah bilang begini : CS kamu menjadi pelayanku seumur hidupmu. Nah, Dia sudah berkata demikian lalu kenapa aku harus belokbelok lagi. Ya yang kerja di bank itu biarlah menjadi pengalaman, bahwa iya ya aku dipanggilnya menjadi imam, bukan menjadi raja. Ya udah aku balik ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186
panggilan awal. Hal apa yang paling membuat CS semakin diyakinkan soal panggilan hidup menggereja ini? Doa dan renungan yang aku lakukan ketika masih bekerja di bank. Jadi renungan-renungan soal hidup ini mau dibawa kemana itu yang membuat aku makin yakin atas panggilan hidupku hanya untuk Tuhan, Tuhan sudah bilang bahwa aku ini dipanggil untuk melayani Dia. Lainnya ya soal panggilan itu kemarin cerita soal Hamba Tuhan dari Pulau Rote itu kan ya? Nah itu juga yang semakin menguatkan aku, bahwa aku akan dipakai Tuhan ketika aku sudah dewasa. Lalu ketika aku diperkenalkan pertama kali dengan Gereja Mawar Sharon ini, aku tertantang untuk memuridkan orang-orang di sekitarku. Sebagai orang Kristen, aku gak boleh egois, masa hanya menyelamatkan keluarga aja, keluarga sudah Kristen tapi kan banyak orang-orang di sekitar aku yang belum Kristen maka di sini ada keinginan yang besar bahwa melayani Tuhan itu bukan hanya nyanyinyanyi nari-nari tapi juga mencari jiwa-jiwa baru yang harus diselamatkan. Apakah ada hal-hal di pekerjaan lama yang membuat CS tidak puas? Wah orang-orang kantor baik-baik banget, atasanku juga baik. Cuma kan karena mereka kebanyakan orang Katolik kami ga se-Gereja, jadi untuk urusan iman, di
Pesan Hamba Tuhan dari Pulau Rote yang menguatkan bahwa aku akan dipakai Tuhan ketika aku sudah dewasa
Informan mendapat pesan dari seseorang bahwa ia akan dipakai Tuhan ketika telah dewasa
Press Coercion: Ramalan dari oranglain
Aku tertantang untuk memuridkan orang-orang di sekitarku
Ada tantangan untuk menyebarkan ajaran agama ke orang-orang sekitar
Need: Dominance Motif: Ingin menyebarkan ajaran agama kepada sesama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213
kantor menjadi hal yang lain ya. Tapi aku seneng dulu jaman ngantor, tiap ada acara, doa aku yang mimpin. Ketika ada temen ada keinginan minta bantu doa, mereka minta doa ke aku. Dan pas jaman di kantor pun aku pelayanan di Gereja jalan terus, sampai pada akhirnya kok sepertinya aku nih lebih hidup di Gereja, aku makin bertumbuh-bertumbuh selalu, makin dikuatkan, makin berbuah. Kalau sudah percaya Tuhan jangan setengah-setengah, harus all out. Tuhan mengasihani kamu aja sepenuh hati, masa kamu kasih hidupmu setengah-setengah.Jadi kamu sudah kenal Tuhan, ada dua pilihannya: mau serius sama Tuhan apa mau separo-separo. Nek separo-separo mending jangan deh. Tapi mending ikut Tuhan, karena daripada kamu binasa seumur hidup, mending kamu sekarang ikut Tuhan untuk serius sama Tuhan. Kalau aku tetap kerja di bank kan aku gak bisa all out sama Tuhan, aku gak bisa mengabdi dengan penuh. Maksudnya untuk urusan iman di kantor menjadi hal yang lain itu bagaimana CS? Ya karena beda Gereja, meski ya sama-sama percaya Tuhan Yesus tapi hmm..gimana visinya beda. Mungkin mereka tidak terpanggil untuk menjadi hamba Tuhan, sedangkan aku iya. Beda kan sama teman-teman se-Gereja satu visi, satu tujuan, lebih enak kan. Kangen gak dengan pekerjaan lama?
Lebih baik ikut Tuhan, daripada binasa seumur hidup
Mengikuti Tuhan untuk menghindari hal yang buruk
Need: Harm Avoidance Motif: Mengikuti Tuhan untuk menghindari hal yang buruk
Beda panggilan dengan teman-teman kantor. Kalau teman-teman seGereja satu visi, satu tujuan, jadi lebih enak.
Lebih nyaman dengan teman-teman satu Gereja karena satu tujuan, sedangkan teman-teman kantor tidak satu tujuan
Need: Affiliation Motif: Mendapatkan teman-teman yang satu tujuan/visi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240
Hahahhaahaha.. Kangen penghasilannya iya ya. Tapi ya, aku sudah berjanji dan mengiyakan perintah Tuhan. Aku gak boleh selingkuh kerja di pekerjaan sekuler. Hidupku ini milik Tuhan. Selain penghasilannya, aku gak kangen-kangen banget. Bekerja di rumah Tuhan jauh lebih enak kok Puji. Kalau boleh memilih sekarang, pilih kerja di bank atau di kerja di Gereja? Gereja dong hahahaha.. Kenapa CS? Tidak ada lagi tempat yang aman selain Rumah Bapa. Dia juga sudah berfirman kan siapa yang melayani Aku, Aku akan menghormatinya. Udah aku jelaskan ya tadi. Mmm, he-eh, iya, iya, gitu. Terjawab, terus ini, Hmm… Ini soal materi yah. Bagaimana penilaian CS mengenai materi yang bernama uang? Uang itu alat pertukaran, pengetahuan umum. Kalo nggak ada uang, nggak bisa beli apa-apa, hehe. Cuma gini, kalo dari saya pribadi, perenungan gitu ya, kalo cari di Alkitab itu ada. Nggak bisa orang itu menghamba kepada dua tuan. Kepada Tuhan dan kepada Mamon. Mamon tuh uang, artinya. Oooo… Jadi, tau nggak, eee, apa, saingannya Yesus itu apa? Uang. Saingannya Tuhan Yesus itu uang. Jadi kenapa sampe juga Yudas, rela ngejualin muridnya sendiri, eh
Aku berjanji dan mengiyakan firman Tuhan, tidak boleh selingkuh
Informan berjanji kepada Tuhan dan bertanggungjawab terhadap keputusannya
Press Coercion: Ada Janji kepada Tuhan
Bekerja di rumah Tuhan lebih enak
Bekerja di Gereja lebih nyaman untuk informan
Need : Sentience
Tempat yang paling aman adalah Rumah Bapa.
Menurut informan Gereja adalah tempat yang paling aman
Need: Harm Avoidance Motif: Merasakan rasa aman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267
Gurunya sendiri? Itu berapa tahun loh ikut Tuhan Yesus? Harusnya… Harusnya dia itu… Tau isi hatinya gurunya. Tapi dia kok bisa… Demi apa? Mamon gitu ya. Jadi aku mikir gini, eee, uang itu kita butuhin, gitu ya, uang itu pasti semua butuh ya. Eee, tapi suatu titik, aku dibawa gitu ya, kalau seandainya semakin mencintai Tuhan kita sudah berkata loh, sudah penyembahan kita. Pasti dari hati, pasti, orang tuh akan ngalamin itu. Kalo dia sudah jatuh di hadapan Tuhan, nggak ada yang lain, uang itu cuman… itu ndak. Kalo saat ini ditawarin, aku pilih Yesus, kenapa? Ya itu tadi, kalo firman Tuhan bilang, di mana hartamu berada, di situ hatimu. Jangan dibalik, dimana hatimu berada… karena dianggap hatinya lebih penting daripada harta ya, padahal ya nggak. Tuhan bilang dimana hartamu berada di situ hatimu. Karena hatimu itu siapa? Hatimu itu ya anakmu, suamimu, pacarmu, orang tuamu, semuasemua ngomongin. Uang mungkin bisa, terombangambing uang ya. Berarti, Yesus kamu kasih nomer dua. Ya jadi, kita tuh perlu punya harta dalam hidup ini. Nah kalo Yesus kamu cuma jadikan sekedar, oh, Yesus itu ya Tuhan, Yesus itu Tuhan, Tuhan lah yang nggak ada yang menandingi. Tapi dia bukan hartamu. Berarti dia belum berharga, gitu loh. Jadi kalo sampe kita nggak isa ngomong, kita nggak boleh bilang, eee, kita nggak punya harta nggak papa, yang penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294
hidup, nggak mungkin, kita harus punya harta. Nah hartamu itu siapa? Kalo hartamu itu Yesus, berarti kamu akan melihat Yesus sebagai sesuatu yang berharga. Jadi kita di sini bukan sebuah teori terus ber… Apa ya, teori terus kita ngawang-ngawang di atas terus kita, apa, hidup ini go with the flow aja deh, yang penting kita takut akan Tuhan, tidak berkompetisi untuk, apa namanya, ada achievement gitu loh, aku punya mimpi, tahun depan mau punya rumah, tahun depan mau punya mobil, tahun depan pengen punya pesawat contoh, tahun depan pengen ke Hong Kong, dan keluar negeri, ndak papa. Planningkan gitu loh. Di dalam Tuhan itu bukan berarti mimpimu mati. Nah, tapi di, di dalam pengiringan sama Tuhan, Yesus itu di tempat mana? Kalo Yesus ditaro di… di Alkitab aja, Yesus tuh di Alkitab. Yesus tuh ada kalo pas khotbah. Yesus tuh ada kalo pas lagi berdoa, salah, Yesus itu harus jadi harta. Makanya hartamu di mana? Nek hartamu di duit, kalo itu di pergumulanmu, karena itu terus menghantuimu. Kalo hartamu itu di anakmu yang kamu bangga-banggakan, atau di keluargamu atau di istrimu, atau ministry-mu, pelayanan, atau pekerjaanmu, habislah kamu. Tapi kalo hartamu itu Yesus, kamu akan tau memperlakukan Yesus itu seperti apa. Kalo kamu punya harta, apa sih, kamu memperlakukan harta kaya apa. Kalo Yesus itu harta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321
paling berharga, lihat uang, ya memang penting, tapi nggak penting-penting banget. Uang dikelola, memang harus kita butuh. Jadi, nggak, nggak terlalu bisa membeli gitu. Yang seharusnya ini, sampe sekarang ini, jadi pergumulan yang, sampe kita stress rasanya, ada sebuah pertanyaan, aku tuh memperlakukanmu sekarang seperti apa ya Tuhan Yesus? Apakah Yesus sebagai harta yang paling berharga, atau sekarang aku melayani dia dengan sepenuh hati atau on schedule, atau kalo kita sebagai orang Kristen, aku tuh sekarang doa sama Tuhan itu kering atau semakin haus ya? Itu yang seharusnya kita cari tau, gali, dan, ada jadi sebuah PR, Tuhan aku pengen lebih dekat sama Engkau, karena Tuhan membuat harta ini semakin bernilai harganya. Karena harta itu kalo, kita tau harta, itu harta yang sekarang, kita kan kalo tau ini berharga, kita pengen gimana caranya nilai jualnya lebih tinggi. Dirawat, dijaga, tapi kalo Yesus, itu, gimana ya supaya Dia semakin berharga? Ada pasti hal-hal yang atau tips-tips yang, yang apa ya, kita yang jadi tantangan gitu ya. Kita mau buat tantangan sama diri kita, caraku membuat Yesus semakin berharga itu gimana. Gitu sih. Selama ini materi yang didapatkan di Gereja apakah memenuhi kebutuhan CS dan keluarga? Kalau materi yang didapat dari gaji sebagai seorang hamba Tuhan tidak terlalu besar ya Puji, tapi berkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348
itu selalu ada dan mengalir lho. Caranya misterius, tapi aku bersyukur sekali sampai sekarang ketika ada yang kurang lalu ada yang menambahkan. Misalnya saja dapat rejeki di toko suami, ada yang borong. Atau ya Kakak atau Adik kasih jajan-jajan. Nah, menurutku ini yang tadi aku bilang soal kebaikan Tuhan, ketika kita minta pasti diberikan. Tapi bukan berarti ketika gak dikasih aku jadi ngambek gitu, nggak ya.. Ini salah satu contoh yang keliatan soal berkat rejeki. Oke.. Oke.. Ini soal relasi dengan teman-teman ya CS. Gambarkan relasi CS dengan teman-teman di Gereja. Hmmm..aku dan teman-temanku di Gereja Mawar Sharon deket-deket aja. Maksudnya gini, kalau soal konflik itu kan pasti ada dan masih dalam batas kewajaran. Ya namanya juga urusan dengan manusia, gak ada yang sempurna toh. Aku seneng si dengan iklim bekerja di Gereja ini, teman-teman ya baik-baik dan inspiratif, teman-teman satu visi. Aku banyak mendapat penguatan juga dari sini lho, kayak ada di sini yang kerja namanya Debby, itu yang tadi ketemu di depan Puji. Debby ini sakit lho beberapa bulan lalu jatoh dari motor, kena bagian rahang, sempet dy dipindah tugas ke Malang supaya lebih dekat dengan keluarga, tapi Puji Tuhan banget ya dia masih semangat banget memuliakan Tuhan padahal posisi gak bisa ngomong tiap hari rahangnya harus pake alat
Berkat Tuhan itu selalu ada dan mengalir, ketika ada yang kurang lalu ada yang menambahkan
Informan meyakini bahwa rejeki itu selalu ada ketika kita memintanya kepada Tuhan
Need: Succorance Motif : Mendapat bantuan dari Tuhan lewat orang-orang di sekitar
Aku senang dengan iklim bekerja di Gereja karena teman-teman baik, inspiratif, dan satu visi
Teman-teman yang baik, inspiratif, dan satu tujuan membuat informan betah bekerja di Gereja
Need: Affiliation Motif: Memiliki teman-teman yang baik, inspiratif, dan satu tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375
penyangga gitu biar gak gerak-gerak. Syukurnya yang tadinya divonis sembuh setengah tahun, lebih cepet ternyata 3 bulan sembuh. Kita doain dia tiap hari. Lagi-lagi tangan Tuhan bekerja di kehidupan kita. Dulu ketika kerja di bank, lingkaran pertemanan yang paling dekat siapa, apakah lingkaran teman Gereja, teman kuliah, teman kantor, atau? Teman Gereja punya posisi spesial di hati. Hahahahaha.. Bukannya yang lain terus gak baik ya, semua ya baik-baik, temen kuliah ya baik, Lippo juga baik, ga ada yang jahat. Hanya karena di Gereja kami punya visi misi yang sama soal jiwa-jiwa, kemuliaan Tuhan, pelayanan yang maksimal, jadi kami punya suatu ikatan yang khusus.Kalau gak ada teman-teman Gereja apalagi pemimpin-pemimpin ya, aku juga ga bakalan bertumbuh secara rohani dengan baik, ga mungkin juga jadi yakin dengan keputusan besar oke aku tinggalkan pekerjaan lama dan mau mengabdikan seluruh hidupku buat Tuhan. Ahahahaha.. Menurut CS pekerjaan yang ideal menurut CS yang seperti apa sih? Yang ideal adalah kalo orang itu, ya itu ada right man in the right place. Ada itu ya, orang yang tepat di tempat yang tepat, gitu ya. Nah yang kedua, kalo secara, eee, firman Tuhan, kita itu harus ada the calling-nya. Calling?
Teman-teman Gereja itu spesial karena punya visi misi yang sama soal jiwajiwa, kemuliaan Tuhan, pelayanan maksimal, jadi kami punya ikatan yang khusus.
Teman-teman dan pemimpin Gereja meyakinkan keputusan mengubah pekerjaanku dan mengabdikan seluruh hidupku untuk Tuhan
Teman-teman Gereja dianggap spesial karena memiliki pemikiran yang sama soal penggembalaan di Gereja
Keputusan untuk mengubah jenis pekerjaan dipengaruhi teman-teman dan pemimpin di Gereja
Need: Afiliation Motif: Mendapatkan teman-teman yang pemikiran, satu visi
Press Coercion: dukungan dari teman-teman Gereja dan pimpinan Gereja untuk mengubah pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
376 377 378 379 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412
He-eh, jadi kalo memang panggilanmu di dokter, jadilah dokter yang bener-bener dokter, tapi fondasinya apa? Harus cinta Tuhan. Karena banyak dokter juga yang jahat, gitu ya. Kita juga kita nih dipanggil jadi raja. Loh, CS nih, kalo punya rumah? Pertama kali denger kalo, Sin, Tuhan tuh bakal pake kamu di marketplace. Huh, tak habis. Aku pengen bener-bener pengen jadi di marketplace, gitu. Kalo kamu jadi hamba Tuhan, Tuhan sudah ngomong ya mungkin tiap orang bisa spesifik denger, gitu ya. Tapi ada orang juga lewat, eee, ya itu tadi, makanya permuridan itu penting. Jangan cuma ibadah, ndak punya, ndak punya rumah. Jadi kalo misalnya ada yang mementori dia, aku tuh nggak ngerti, aku tuh mau jadi apa, gitu ya. Kalo kamu nggak ngerti, doa lah dulu. Doa seorang diri boleh, mau di kamarmu, mau lebih khusyuk lagi, aku di menara doa, minta sama Tuhan, Tuhan aku tuh, Tuhan mau suruh ke mana sih? Supaya kita tuh jangan jadi orang yang, eee, yang ngambang… Ada orang yang, satu dua orang ya ada di sini. Aku dipanggil jadi hamba Tuhan. Padahal kerjanya nggak karu-karuan, sungguhan. Terus, dia sedikit berubah. Eh, sama pasangan hidup. Dibilang, dia tuh CS, pasangan hidupku. Itu nggak sehat gitu loh. Orang tuh, sori nih minta maaf, orang yang mau gaul sama kamu juga males, gitu. Di mulutmu rohani, tapi di kehidupan nyatanya buahmu tuh nggak ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439
Kamu seakan-akan maunya, aku di level rohani tuh udah tinggi, tapi keliatan ngebumi aja nggak. Istilahnya diajak ngomong aja nggak nyambung, gitu loh. Jadi, intinya yang pertama, ya itu, Tuhan akan kasih perkara besar kalo perkara kecil kamu lulus. Iya kan? Jadi, setialah dengan hal kecil, masalah besar ditambahkan padamu. Jadi kalo ngomong pekerjaan ideal, eee, yang pertama kamu harus tanya Tuhan. Sebagai anak Tuhan aku ngomong dulu. Kalo belum jadi anak Tuhan terima Tuhan Yesus dulu sebagai Tuhan dan Juruselamat. Yang kedua, tanya Tuhan, Tuhan, aku ini mau kemana Tuhan? Udah sungguhsungguh doa sama Tuhan. Tuhan ngomong itu pasti tadi lewat saat teduhmu, lewat firman Allah, dan lewat pembimbing-pembimbing rohanimu. Yang kedua, kalo misalnya kamu udah tanya, bakal kelihatan talent-mu di mana. Ini orang udah pada tau kan, calling-mu di mana. Iya nih aku, calling-ku jadi entrepreneur. Kita bisa ada dua hal yang tak bangun. Ada orang dipanggil jadi karyawan, ada yang dipanggil jadi entrepreneur. Orang dipanggil jadi entrepreneur jadi karyawan, dia stress. Orang karyawan dipaksa jadi entrepreneur, rugi terus. Target hidup apa untuk ke depannya hidupnya CS? CS ingin melayani Tuhan seumur hidup, until the end of my life. Aku mau hidup diperkenanan Tuhan, aku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463 464 465
minta ini dikasih sama Tuhan, minta ini minta itu koq rasanya malu ya minta mulu, perkara-perkara yang kelihatan duniawi, tapi kita butuhkan itu untuk memperlancar setiap ministrimu dan semuanya. Ya tapi buat apa kita punya semua ini tapi kita jauh dari perkenanan Tuhan, jadi seumur hidup aku tidak mau jauh dari perkenanan Tuhan, dikenan Tuhan, Tuhan berkenan gitu lho. Kalau Tuhan berkenan itu seneng lho. Harapanku, Tuhan datang aku tidak ingin keluar dari perkenananku, yang kedua soal hati, aku mohon Tuhan hatiku tetap condong untuk Tuhan, aku gak tau Tuhan, tahun ke depan akan terjadi apa. Berkat atau ujian, jagakan hatiku. Aku tetap bersandar kepadamu, aku tidak mau jadi seperti superman itu. Depandepannya aja, aku tidak tahu apa yang terjadi, kan aku manusia biasa, Tuhan punya kuasa, Tuhan kasih untuk mengubahkan sebuah keadaan Markus 16 ayat 16, untuk kita smeua ini, tanda-tanda ini menyertai orang percaya mereka akan mengusir Tuhan dalam namaku, ketika minum racun pun akan diselamatkan. Maksdunya bukan minum baygon beneran ya. Intinya dy meyelamatkan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Tengking dalam nama kuasa Yesus. Yap. Hmmm.. Makasih banyak CS buat waktunya. Semoga bermanfaat buat Puji hasil wawancaranya. Sama-sama.
Aku mohon hatiku untuk tetap condong untuk Tuhan, Tuhan jaga hatiku, dan aku tetap bersandar di kepalaMu
Keinginan informan agar hatinya selalu untuk Tuhan dan dijaga oleh Tuhan
Need: Succorance Motif: Mendekat pada Tuhan agar dijaga dan dilindungi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
LAMPIRAN 5 Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subyek 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Baris
Verbatim
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Selamat pagi MY. Pagi, pagi. Kita langsung saja ya ke pertanyaan-pertanyaan, agar tidak membuang waktu. Iya habis ini saya masih ada tamu lagi dari Klaten, wawancara juga, maaf ya Mba jadi agak memburuburu Wahahaha.. Jadi seperti selebriti MY. Hehehe.. Gak apa-apa. Hmmm.. Jadi begini MY, langsung saja ya, ketika waktu dulu masuk seminari, MY berharap mendapatkan apa saja di sana? Satu, sebenarnya saya masuk ke sana kan dalam rangka totalitas untuk ke pendidikan, ini cita-cita saya yang sudah lama saya punya, saya berharap ini jalannya. Nah kemudian bertemu dengan Bapaknya teman saya lalu dia memberi cara pandang baru, oh jangan-jangan kamu terpanggil menjadi imam. Nah ya yang saya bayangkan dari awal adalah pendidikan menjadi imam di situ karena ada pencerahan dari Bapaknya temen saya itu tadi. Awal saya merasa, pasti ini akan sulit karena saya tidak ada background belajar yang teoritis dan yang filsafat-filsafat. Ya saya kan lulusan STM ya, saya sudah bayangin wah pasti susah sekali ini, abstrak
Initial Coding
Saya masuk seminari dalam rangka totalitas ke pendidikan yang telah lama menjadi cita-cita saya
Interpretative Coding
Responden masuk seminari untuk meraih cita-citanya berupa totalitas di dunia pendidikan
Tema (Need, Press, Motif, Drive)
Need: Achievement Motif: Mencapai citacita yaitu totalitas di dunia pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
sekali, berat nih kayaknya. Satu tahun di Mertoyudan itu berat sekali rasanya, nilai saya di bawah rata-rata, tapi untungnya di tahun kedua nilai saya mulai baik. Dari situ karena saya merasa ternyata saya bisa melalui ini semua, lalu seperti ada kepercayaan diri untuk meyakini bahwa iya memang ini panggilanku. Jadi harapan selanjutnya ketika itu ya mendapatkan penguatan soal panggilan. Itu ya kedua, ketiga saya ya sesuai dengan tujuan saya bahwa mungkin panggilan ini akan menghantarkan saya kepada apa yang saya cita-citakan bisa banyak berbagi dengan orang lain di dunia pendidikan, apalagi ketika itu saya sedang perhatian dengan pendidikan dasar khususnya di lingkup Gereja. Saya pikir saya perlu ada di sini, saya perlu bantu. Oke, saya melihat keinginan berkontribusi di dunia pendidikan itu sangat kuat ya sampai menjembatani MY masuk seminari, lalu apakah di hidup MY ada orang-orang tertentu yang menginspirasi MY untuk masuk seminari? Ketika itu sih tidak ada ya, saya masuk seminari itu dapat keyakinannya dari Bapaknya temen itu, lalu di kepala ini ya jadi bertanya-tanya, apa iya ya ini panggilanku, ya tiba-tiba cocok gitu, mungkin ya ini memang jalanku. Tapi setelah saya pikir-pikir sekarang detik ini, ya kalau waktu itu saya tidak masuk seminari saya tidak akan mungkin seperti
Saya ingin banyak berbagi dengan orang lain di dunia pendidikan
Responden berkeinginan berbagi mengenai dunia pendidikan kepada oranglai
Saya perlu membantu dunia pendidikan
Responden merasa perlu membantu dunia pendidikan
Need: Nurturance Motif: Membantu orang lain/sesama Need: Nurturance Motif: Membantu dunia pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
sekarang, saya tidak akan bisa punya dasar pola pikir yang sekarang dan mungkin pikiran saya masih STM banget, anak mesin, ya walaupun saya ada keinginan kontribusi di dunia pendidikan, bisa berlalu begitu saja, tidak saya jalani bener. Saya bersyukur sekali ditempatkan di seminari meski hanya empat tahun, bahwa di situ juga tempat saya mengolah diri tidak hanya rohani tetapi juga secara kepribadian. Saya juga menemukan bahwa saya ingin ada action, kontemplatif dan aktif untuk membuat pendidikan dasar kita lebih baik. Dulu sempat saya ingin jadi romo di Rowo Seneng saja, tapi habis itu setelah sempat mencoba live-in di sana, saya tidak menemukan feelnya untuk berdoa, bertapa, berefleksi tanpa berbuat aksi. Jadi, saya memilih kongregrasi yang lain yaitu MSF, yang cocok dengan perenungan saya soal melakukan sesuatu. Ohya kok jadi nyasar ya jauh dari pertanyaan, ya itu tidak ada orang lain yang menginspirasi, kalau saya lalu mengidolakan beberapa tokoh itu ya lebih karena seberjalannya waktu di seminari lalu saya mendapat inspirasi dari mereka. Menyambung tadi, nah nyambung ni ke pertanyaan berikutnya MY, hal-hal positif apa saja yang didapatkan ketika di seminari? Banyak sekali, yang utama itu ya saya tadi cerita
Saya menemukan bahwa saya menginginkan ada aksi yang membuat pendidikan dasar lebih baik
Responden ingin melakukan aksi yang memperbaiki
Need: Construction Motif: Melakukan suatu aksi untuk memperbaiki dunia pendidikan
Saya tidak menemukan kenyamanan ketika berdoa, bertapa, berefleksi tanpa berbuat aksi
Tidak nyaman ketika diam saja tanpa melakukan tindakan mengubah/memperbaiki
Need: Construction Motif: Melakukan tindakan perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105
soal kontemplatif dan aktif, yang saya dapat ketika saya memilih kongregrasi. Lainnya, saya mempertajam kemampuan untuk melakukan refleksi, kemudian mempertajam kemapuan untuk memutuskan sesuatu, yang lain melengkapi. Tapi ya itu yang utama. Ada hal-hal yang kurang sreg di seminari? Kalau yang kurang sreg itu munculnya di dalam diri, karena ketika saya masuk ke dalam seminari, saya menemukan pertanyaan baru ‘sebenarnya kamu ini di sini mau ngapain sih?’ nah itu yang menjadi ganjel di dalam sini karena lama-lama itu seperti sama sekali tidak ada keinginan untuk menjadi imam, tujuan saya untuk berkembang dalam rangka memperjuangkan pendidikan juga jadi tertutup dengan kewajiban-kewajiban yang sifatnya pastoral. Itu ya.. Itu ceritanya dan ketika saya mendapat surat untuk pulang, saya mantap aja oh berarti jalan saya bukan di sini, ya udah berarti harus melalui jalan yang lain, yang saya temui sekarang di Sanggar Alam dan Domba Ceria. Nah, ini kita ke.. soal pendidikan dasar ya. Kenapa menurut MY pendidikan dasar itu penting? Karena itu pusat yang mendasari dalam hidup manusia gitu, pola hidup yang mendasar. Kalau kita lihat tanaman, hewan, atau bangunan yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132
manusia, ketika akarnya itu kuat, itu akan menjadi.. yang lain itu akan ikut terbantu, pohon ketika akarnya kuat dia akan kokoh, dan begitu pun manusia. Misalnya pendidikan dasarnya anak positif, maka ketika dia besar juga akan positifpositif. Tapi kalau dari kecil sudah diajari yang negative ya bagaimana ketika besar, akan lebih sulit diubahnya kan, pengaruh itu yang akan lebih sering muncul. Kalau menurut MY faktanya di lapangan, pendidikan dasar kita bagaimana? Yaaaa.. kurang ideal ya. Seharusnya ini kan tanggung jawab keluarga, pendidikan dasar itu, tapi kemudian keluarga itu merasa tidak mampu, masyarakat sekitar juga tidak mampu memberikan yang baik, lalu harapan terakhir ah ya sudah diserahkan saja ke sekolah, dididik di sekolah, tapi kan tidak bisa seperti itu sebenarnya. Kami sekolah itu hanya lembaga, tapi mau tidak mau mengemban tugas soal pendidikan dasar itu tadi, mampu? Mampu jika pelaksanaannya bersama, ada gerak bersama. Tapi kan kenyataannya tidak begitu, orangtua benar-benar lepas tangan semua diserahkan ke sekolah, dititipin. Nah di sini yang korban ya anak. Dari situ kemudian saya mencari tahu bagaimana gitu untuk bisa terlibat, bisa sedikit banyak memberi bantuan gitu.
Saya mencari tau bagaimana untuk dapat terlibat memberikan bantuan dalam masalah pendidikan dasar
Responden mencari tau cara untuk memberi bantuan dalam masalah pendidikan dasar
Need: Nurturance Motif: Memberikan bantuan dalam masalah pendidikan dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159
Kenapa MY kita itu lebih baik berbagi dan membantu orang lain? Menurut saya siapapun juga ingin dibantu, siapa yang tidak ingin dibantu ya. Kenapa sebagai manusia kita lebih baik berbagi, ya itu karena hakikatnya manusia sebenarnya agar kita bisa saling tolong menolong. Saya pernah mengalami masamasa dimana tidak ada yang bisa membantu, keluarga saya saat itu susah sekali secara ekonomi dan saudara saya juga banyak. Di situ saya berpikir andai ketika itu ada yang bisa membantu orangtua saya. Maka dari situ juga rasa untuk berbagi dan membantu orang lain itu sangat tertanam karena saya tau ya rasanya tidak enak ketika tidak ada membantu. Kenapa kita harus menolak untuk tidak peduli dan tidak berbagi dengan orang lain, sementara dari segi waktu pikiran perasaan itu kita mampu. Berbagi itu bukan hanya urusan saya diberi ini itu secara materi ya, tapi dengan perhatian juga itu berbagi, memberi dukungan juga berbagi. Ketika MY bekerja di dunia sosial/pendidikan, orang-orang yang menginspirasi siapa MY? Saya punya teman namanya Wuri, dia membangkitkan motivasi saya ketika itu sedang latihan kur, lalu saya diminta untuk menjadi pemazmur, tapi saya tolak-tolak saya bilang saya tidak bisa, tapi Wuri ketika itu bilang kamu pasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186
bisa, orang belum dicoba sudah bilang tidak bisa. Ketika kita ingin mengukur sejauh mana kita bisa apa tidak, ya coba dulu. Hal ini saya ingat selalu, di beberapa kegiatan ketika saya mikir wah saya gak bisa ini, terus saya ingat kata-kata Wuri. Begitu pula ketika saya mencoba untuk terjun ke dunia pendidikan, mau menyerah karena saya tidak punya background di bidang itu, saya ingat kata-kata itu. Itu Wuri. Sekarang secara rohani, saya diinspirasi oleh komunitas Malam Minggu, komunitas ini, komunitas seperti pendalaman iman gitu. Usia anggotanya lebih dewasa dari saya. Di sini saya belajar bagaimana untuk memaknai hidup, memaknai peristiwa untuk selalu bisa disyukuri dan saya tidak pernah sendirian. Dua hal ini yang menguatkan saya ketika dihadapkan dengan hambatan-hambatan di dunia pendidikan gitu, bersyukur dan tidak pernah sendirian. Kemudian yang lain baca-bacaan filsafat ketika kuliah juga memberikan kerangka berpikir lebih sistematis, ini kerangka filsafat. Jika di sini, bertemu dengan Bu Wahya juga sangat menginspirasi, melihat beliau sudah melakukan apa yang saya ingin lakukan juga memberikan semangat bahwa tidak ada yang tidak mungkin, cara beliau mengutarakan ide kerangka pola pendidikan dasar juga mengilhami saya, begitu juga Pak Toto suaminya yang mengarang buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213
tentang Sanggar Alam. Bisa mereka membahasakan sesuatu yang sulit menjadi sesuatu yang sederhana, bisa dilakukan, dan bisa jalan. Satu lagi, adalah seorang trainer di sekolah minggu, bahwa ayo kamu punya cita-cita kamu harus mencapainya. Siapa namanya, hmm.. Melania. Semua itu sangat melengkapi. Ohya, juga orangtua yang membuat aku memahami bahwa hidup itu bukan untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain, ya soal berbagi itu ya. Itu dari rumah berangkatnya. Kedua bagaimana bertahan dan memperjuangkan kehidupan itu juga dapat dari rumah. Kalau nilai positif yang di dapat di pekerjaan yang sekarang? Pertama itu bahwa apa yang diperjuangkan itu tidak akan pernah berhenti, akan selalu ada hasil ketika kita bisa melalui tantangannya. Dan saya rasakan saya semakin terbatas untuk menghadapi situasi, tapi dengan merasa terbatas jadi jadi paham bahwa setiap manusia itu punya keterbatasannya masingmasing dan karena hal inilah pentingnya kita bekerja sama. Itu positif kalau negatifnya, saya merasa belum maksimal dalam melakukan hal-hal ini karena masih ada rasa kemalasan, aku tahu ini tapi ndak nyandak tenogo ku. Pingin fokus ke yang ini, tapi yang lain nanti gak kepegang. Sedangkan di sana-sini saya harus bertanggungjawab. Jadi ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240
caranya bagaimana saya mentransfer ilmu kepada teman-teman lainnya, mengoptimalkan mereka untuk bantu saya. Ada gak keinginan untuk balik ke pekerjaan lama? Tidak ada, meski pekerjaan yang lama itu bisa dibilang lebih menghasilkan daripada yang sekarang, saya berpikir bahwa ketika usaha saya yang ini ditekuni, pasti saya akan tercukupi juga. Ketika usaha ini maju saya juga akan maju juga. Meski ada kebutuhan untuk mendapatkan penghasilan lebih, saya lebih memilih untuk bekerja di ranah pendidikan tapi tidak balik ke pekerjaan yang dulu, meski sebenarnya bisa-bisa saja dilakukan. Menurut MY pekerjaan yang ideal itu yang seperti apa? Menurut saya pekerjaan yang ideal itu pekerjaan yang datangnya dari perkataan hati. Namun ketika saya bilang ini yang ideal, tidak semua setuju bahwa ini adalah pekerjaan yang ideal. Terutama dulu itu keluarga saya ya. Pekerjaan itu ya sesuatu yang menghasilkan, yang bisa menghidupi keluarga, tapi pekerjaan saya kan tidak, untuk menghidupi saya sendiri saja kan sulit apalagi untuk memberi ke keluarga. Waktu itu saya jadi bingung juga ya, kok pingin cari kerjaan lain tapi hati saya ini ga ke sana,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
241 242 243 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268
ya jadinya lalu saya menjauh itu dari keluarga, menarik diri untuk sek toh aku menstabilkan diriku dulu, baru setelah itu saya kembali lagi. Ketika saya kembali lagi, keadaan sudah lebih baik memang, saya sekarang memberi ruang yang lebih kepada keluarga saya. Meski ya pada akhirnya, keluarga memahami juga bahwa saya lebih hidup dengan menjalankan ide-ide saya dibanding mengejar target materi tertentu. Kenapa MY menjalankan ide-ide itu lebih penting? Ide yang saya punya ini seperti batu landasan hidup saya. Ide mengenai memperjuangkan pendidikan dasar, berbagi dengan orang lain. Itu mengena sekali, dengan segala proses yang saya miliki selama ini itu menjadi lebih padat. Saya membayangkan ketika saya lepas dari ide-ide saya yang juga citacita saya, saya bukan saya yang sebenarnya. Karena itulah maka hal ini menjadi penting, menjadi prioritas untuk saya. Ada alasan mendasar, misal latar belakangnya mengapa MY begitu menghidupi ide mengenai pendidikan dasar ini sampai rela meninggalkan pekerjaan lama yang lebih menjanjikan? Latar belakangnya, berdasar pada keadaan keluarga juga ya. Saya kan merasa sekali bahwa saya dan adik-adik saya itu bukan produk dari pendidikan
Saya merasa lebih hidup ketika menjalankan ide saya dibanding mengejar target materi tertentu
Responden merasa lebih hidup ketika menjalankan ide pribadi
Need: Autonomy Motif: Menjalankan ide pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295
dasar yang tepat. Saya tidak menyalahkan orangtua saya, saya tahu kapasitas mereka memang tidak memungkinkan anak-anaknya memiliki pendidikan dasar di rumah yang tepat. Dari situ satu. Kedua ya seperti yang kemarin saya cerita bahwa, saya melihat keadaan pemuda sekitar yang begitu cuek dan tidak pedulinya dengan lingkungan sendiri. Tidak ada kontribusi apa pun untuk mengembangkan desa atau Gereja. Rasanya mereka itu memikirkan diri sendiri saja, sedangkan saya karena keluarga saya berkekurangan, Bapakku Ibukku itu mengajarkan untuk berbagi, adik saya banyak juga saya tidak boleh egois. Nilai berbagi ini lalu yang menhantarkan saya dibarengi dengan renungan dan doa, kepada kesimpulan saya harus melakukan sesuatu, aku di sini untuk mengubah keadaan, mencari jalan keluar. He-em.. he-em.. Ada target-target hidup yang ingin dicapai selanjutnya MY? Selama ini saya belum maksimal dalam membagikan apa yang saya dapat di Sanggar Alam, Domba Ceria, dan pengalaman-pengalaman lain di dunia pendidikan. Masih sangat terbatas padahal ilmu itu perlu untuk disebarluaskan jangan sampai hanya saya saja yang punya, tapi orang lain itu juga perlu tau, perlu memahami. Saya tidak mengejar ini agar saya terkenal, itu bukan tujuan saya, tujuan
Saya berkesimpulan harus melakukan sesuatu, mengubah keadaan, mencari jalan keluar
Responden menyimpulkan bahwa ia harus melakukan sesuatu unuk mengubah keadaan
Need: Construction Motif: Melakukan sesuatu dan mencari jalan keluar demi mengubah keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322
saya untuk dunia pendidikan itu sendiri, ide ini bukan mandeg ada di satu orang, atau segelintir orang misal saya, Bu Wahya atau Pak Toto saja, tapi juga bisa menginspirasi orang-orang lain untuk mau juga memperjuangkan pendidikan dasar bersamasama, sehingga anak-anak kita tidak lagi jadi korban, mereka layak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan, untuk menjadi manusia yag seutuhnya. Saya berharap murid-murid saya bisa jadi manusia-manusia yang berkontribusi, optimis, dan positif, tidak menjadi manusia yang tidak peduli. Semoga dengan gerakan yang ini bisa sedikitnya memperbaiki keadaan. Pelajaran apa yang bisa dipetik MY ketika mengalami perubahan jenis pekerjaan ini? Saya belajar beberapa hal, yang pertama adalah mempercayai kata hati itu perlu dan malah jadi penting, ketika saya bekerja di industri hal ini berjalan karena background pendidikan dan ada desakan waktu itu soal saya harus bantu Bapak dan Ibu mencukupi kebutuhan keluarga, tetapi ketika saya menjalani, banyak hal yang di luar pekerjaan pokok yang membuat saya ingin bertindak gitu. Terus menerus keinginan untuk take action ayo melakukan perubahan pada pendidikan dasar itu begitu kuat sampai saya memutuskan untuk keluar dari kerjaan lama, soal suara hati berbuat sesuatu ini
Saya berharap murid saya tidak menjadi manusia yang berkontribusi dan peduli dengan itu gerakan ini bisa memperbaiki keadaan
Responden berharap apa yang dilakukannya dapat memperbaiki keadaan
Need: Construction Motif: Memperbaiki keadaan
Saya memiliki keinginan kuat untuk melakukan perubahan pada pendidikan dasar
Responden memiliki keinginan kuat untuk melakukan perubahan
Need: Construction Motif: Melakukan perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349
mengalahkan urgensi bahwa saya harus menghidupi keluarga saya. Waktu itu saya diyakinkan dengan panggilan menjadi imam, ya sekarang saya memang tidak jadi imam tetapi bahwa saya memperjuangkan kata hati itu tetap, meski saya tidak jadi imam. Mengikuti kata hati bahwa aku harus total di memperjuangkan pendidikan dasar. Kedua, ya itu balik lagi mengenai perjuangan itu tidak pernah siasia, bahwa pengorbanan saya dan juga ketika itu melibatkan pengorbanan keluarga yang mengijinkan saya untuk masuk ke dunia yang lebih sosial ada hasilnya bukan sekedar pengorbanan yang sia-sia. Apa yang MY rasakan setelah sekarang berada di pekerjaan sosial? Saya bersyukur saya ditempatkan di tempat yang tepat, yang mampu mewadahi ide-ide saya dengan pas. Ibarat seperti ide saya ini bentuknya bulat lalu masuk ke wadah yang juga bulat jadi pas, beda ketika dahulu ketika ide saya yang bulat ini masuk ke dalam wadah yang kotak, saya bisa menyesuaikan diri tapi tidak pas kan. Apa ya, rasanya ya bersyukur sudah melewati banyak hal sampai dengan hari ini. Apakah keputusan untuk mengubah pekerjaan waktu dulu itu bisa dibilang adalah keputusan yang pribadi tanpa ada dorongan dari orang lain?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360
Keputusan pribadi itu iya benar saya yang memutuskan dengan pertimbangan keluarga, namun alasan dibelakang itu dorongannya dari keadaan lingkungan sekitar saya yang membuat saya tergerak untuk berbuat sesuatu itu dan nilai hidup saya sendiri ya soal berbagi, manusia itu lebih baik jika ada kontribusi, banyak hal juga yang tidak bisa diukur semata-mata dengan materi. Hmmmm.. oke-oke, terima kasih banyak MY buat hari ini.. Sama-sama ya
Saya terdorong berbuat sesuatu karena keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan mendorong responden untuk berbuat sesuatu
Press uncongenial environment: Tekanan dari keadaan lingkungan sekitar
Menurut saya manusia itu lebih baik ketika ada kontribusi
Menurut responden lebih baik menjadi manusia yang berkontribusi
Need: Nurturance Motif: keinginan menjadi manusia yang berkontribusi