PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTIVASI ORANG BERKUMPUL DI COFFEE SHOP SEBUAH STUDI DESKRIPTIF
Skripsi Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh : Ardianto NIM : 019114036
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Unthinkably Good Things Will Come...Even Late In The Game, It Such A Surprise...”
Terima Kasih pada-NYA atas segala berkat karunia yang melimpah setiap hari lewat kedua orangtua tercinta : Bp. Bernardus Arie Setiawan dan Ibu Maria Theresia Milasari Mulya Trisna serta adik tercinta Adrianus Rachmanto.
Kepada para sahabat dan kerabat yang telah mengisi episode hidupku selama menempuh masa studi. Terutama kepada Fransiska Putri Alfani : together.
Dan kepada Rocky von Emperor, our beloved Pitbull and always be... yang telah meninggalkanku tepat saat karya ini akan diajukan. You’ll be make it to the heaven boy...Plenty of bones you can chew there.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul "Motivasi Orang Berkumpul di Coffee Shop, Sebuah Studi Deskriptif merupakan karya yang tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi manapun sebelumnya, dan sepanjang pengetahuan saya di dalamnya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 15 Mei 2009
Ardianto
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTIVASI ORANG BERKUMPUL DI COFFEE SHOP SEBUAH STUDI DESKRIPTIF Ardianto 019114036 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2009
ABSTRAK Motivasi adalah suatu proses psikologi yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan. Coffee shop adalah tempat yang menjual kopi sebagai minuman utama, baik itu kopi murni yang berasal dari bermacam jenis dan daerah, maupun kopi yang telah diolah padukan dengan bahan lain, serta tambahan menu minuman dan makanan kecil. Kehadiran coffee shop telah marak di Yogyakarta, dan masingmasing menawarkan keunikannya masing-masing. Maka daripada itu tidak jarang orang-orang berkunjung terutama anak muda dan menjadi tren diantara mereka. Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap motivasi apa yang mendasari mereka datang ke coffee shop lewat teori hirarki motivasi dari Abraham Maslow. Data diperoleh dengan pemberian angket kepada 91 responden di 3 coffee shop ternama yang ada di Yogyakarta. Validitas dan reliabilitasnya telah diujikan dengan menggunakan metode try out terpakai kepada 30 responden dan data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif dengan program SPSS. 10 for windows. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sebanyak 91 responden (100%) memilih ke coffee shop karena aspek safety needs dengan total deskriptif tanggapan sebesar 53,8%. Kata Kunci : Motivasi dan Coffee Shop.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTIVATION OF PEOPLE SPENDING TIME IN COFFEE SHOP DESCRIPTIVE STUDY Ardianto 019114036 Faculty of Psychology Sanata Dharma University Yogyakarta 2009
ABSTRACT Motivation is a psychological process resulting an intensity, direction, and personal achievement as the efforts to reach a goal. Coffee shop is a place that sales coffee as a main menu, either numerous originating coffee from different variety and areas or coffee that has been mixed with other ingredients, and also other drinks and snack menus. The existence of coffee shop has already been in a grown number in Yogyakarta, and each of them has shown their own uniqueness. That’s the reason lots of people frequently visit coffee shops especially teenagers and has become a trend among them. This research is aimed to reveal what motivation triggering people who spend their time in coffee shop according Maslow’s Hierarchical Theory. The data was acquired by giving questionnaire to 91 respondents at 3 leading coffee shops in Yogyakarta. The validity and reliability has been tested by using try-out method through 30 respondents and the research data was analyzed by using statistical description method with SPSS. 10 for windows program. The result of this research describes that all the 91 research subjects (100%), prefer going to coffee shop due to the safety needs aspect with the total description response 53,8%.
Key Word : Motivation, Coffee Shop.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA DLMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : ARDIANTO NIM
: 019114036
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : MOTIVASI ORANG BERKUMPUL DI COFFEE SHOP, SEBUAH STUD1 DESKRIPTIF. Dengan ini saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalarn bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data dan mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa periu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 15 Mei 2009 Yang menyatakan
(ARDIANTO)
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Penulis selama masa kuliah dan terutama saat masa penyusunan skripsi ingin berterima kasih kepada beberapa pihak di bawah ini yang telah membantu sehingga terselesaikannya penelitian ini.
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat karunia yang melimpah setiap hari. Selalu yakin bahwa segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberikan kekuatan (Filipi 4 : 13). 2. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi. 3. Para staf struktural di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma ; Dekan (Bp. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si.), Kepala Program Studi (Ibu Sylvia Carolina, S. Psi., M. Si.), Pembimbing Akademik (Bp. Siswo Widyatmoko, S. Psi., M. Si. dan Ibu Sylvia Carolina, S. Psi., M. Si.), Pembimbing Skripsi (Bp. Minto Istono, S. Psi., M. Si.) 4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan perhatian berupa ilmu, perhatian dan juga teguran selama saya mengenyam pendidikan disini. 5. Staf administrasi Fakultas Psikologi (Mas Gandung dan Mba Nanik) yang selalu mengagumi kepangan rambut saya. Dynamic Duo Laboran Psikologi (Mas Muji - Mas Donny). Dan juga Bpk. Giyono yang bagi saya selalu menjadi panutan karena keramahan dan senyum yang selalu tulus diberikan kepada setiap orang yang menyapanya.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Teman-teman angkatan 2001 yang sangat berkenan (Adi, Pati, Kris, Eko, Oho, Adri, Lala, Nana, Celly, Tyo, Merlin, Ella, Silva), dan lainnya … 7. Teman-teman kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa periode 2002 – 2003. Dan juga rekan-rekan Badan Pengawas Mahasiswa 2002 – 2003. Sangat ironis pada masanya dahulu Psikologi dipimpin oleh seorang Gubernur yang “Djayus”, tapi bersama kita bisa melewatinya bukan . Terima kasih atas dukungannya…Dengan tawa, kita bisa merubah dunia yang muram menjadi ceria kembali ! 8. Teman-teman Steering Committee dan Organizing Committee di AKSI 2004 dan EKM Kotabaru 2005. Terima kasih atas kesanggupannya mengejawantahkan sebuah idealisme ke dalam bentuk realitas yang spektakuler. 9. Teman-teman “Psychology Department” dan juga Komunitas Friends yang telah membantu beberapa proyek training, outbound dan seminar. 10. Seluruh manajemen, kru, dan juga keluarga besar “deket Rumah”, Library, Bookstrore, Coffeeshop. Terima kasih atas segala bentuk pembelajaran secara nyata dalam dunia industri. Atas sebuah filosofi kopi yang memberi rasa dan aroma dalam episode hidup saya. 11. Dedicated mostly to Wilford von Joscelind The Golden Retriever and Rocky von Emperor The Pitbull (In Memoriam)… Thanks for your loyalty boys ; Both of you are really really really make my days bright ! Sit, hands, stay still…Attack !
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Fräansiskäa Putri Alfaäni atas kesediaannya membangun mimpi bersama...te amore ! 13. Egha Nindya Parnaritasari Digitalina Simbolon alias pipi…Sampai bertemu di Eropa, Natalia Adityasari atas kebersamaannya lewat SMS yang rutin setiap hari, Caroline Mariana si gigi kelinci…Someday ?, Agnes Wardhana (Esti) for unforgettable Easter ’07…really made with passion, Retriantina Marhendra my Pandora Box, Maria Aurelia Elleonora, Emma Diah Nindita. 14. Frans “Fabo” Sumbayak atas puluhan karya Cornrows nya yang terukir di rambut ini. Really miss that hair style ‘bro, make it again at my wedding day next. 15. Teman-teman Gonzaga Big Family Yogyakarta, terutama penghuni N-14 (Anom, Egi, Thomas, Marwin, Dicko) dan semua angkatan 17+ (Chelly, Ella, Rio, Okta, dll …) ; awet muda gwe bergaul sama lo pada, lulus cepet dan berkaryalah demi kemuliaanNya yang lebih besar. Ad Maiorem Dei Gloriam ! 16. Teman-teman Mudika Maria Regina, Candi Gebang. 17. Teman-teman Komunitas Mahasiswa Keuskupan Agung Jakarta. Para Frater Projo Jakarta yang membimbing, baik teman seangkatan maupun adik kelas sewaktu di Gonz : teringat kebersamaan yang pernah ada dahulu di Pejaten Barat 10 A, dan teman-teman lainnya.... 18. Bongkahan bangunan, pemiliknya, terutama teman-teman penghuni di Candi Gebang, Pugeran, dan Jambusari.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19. Djendelo Kofie and Tea, Coklat Cafe, dan Rumah Kopi sebagai sampel penelitian. 20. Semua tempat wisata dan kuliner di Yogyakarta. 21. Seluruh komunitas pecinta anjing di Yogyakarta. 22. Sapi yang berstambom B. 4480. RH yang telah menjadi tunggangan penulis selama di Yogyakarta 23. Rangkaian sirkuit berwujud komputer yang memungkinkan ucapan terima kasih dan penelitian ini tertulis. 24. Voila…Last word : Dare Alla Luce.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................
i
Halaman Persetujuan................................................................................
ii
Halaman Pengesahan...............................................................................
iii
Halaman Persembahan.............................................................................
iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya.......................................................
v
Abstrak......................................................................................................
vi
Abstract....................................................................................................
vii
Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah...........................................
viii
Kata Pengantar..........................................................................................
ix
Daftar Isi...................................................................................................
xiii
Daftar Tabel..............................................................................................
xvi
Daftar Lampiran........................................................................................
xvii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................
1
B. Rumusan Masalah...............................................................................
4
C. Tujuan Penelitian................................................................................
4
D. Manfaat Penelitian..............................................................................
5
BAB II : LANDASAN TEORI...............................................................
6
A. Pengertian antara motif dan motivasi................................................
6
B. Sumber – Sumber Motivasi...............................................................
9
C. Beberapa Pendekatan Teori Motivasi...............................................
11
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Kehadiran Coffee Shop Di Masyarakat............................................
14
E. Sumber Motivasi Orang Ke Coffee Shop.......................................
16
BAB : III : METODOLOGI PENELITIAN.......................................
19
A. Identifikasi Penelitian....................................................................
19
B. Definisi Operasional......................................................................
20
C. Subjek Penelitian...........................................................................
20
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data.............................................
21
E. Validitas dan Reabilitas....................................................................
23
1. Uji Validitas........................................................................
23
2. Daya Diskriminasi Aitem...................................................
24
3. Estimasi Reliabilitas............................................................
25
F. Analisis Data...................................................................................
25
BAB IV : ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN......................
26
A. Laporan Pengambilan Data............................................................
26
B. Hasil Uji Coba Kuisioner...............................................................
27
1. Daya Diskriminasi Aitem...................................................
27
2. Estimasi Reliabilitas ..........................................................
29
3. Uji Asumsi..........................................................................
30
C. Identitas Responden.......................................................................
31
1. Jenis Kelamin.................................................................................
31
2. Usia................................................................................................
31
D. Analisa Motivasi Perilaku Konsumen..........................................
32
1. Aspek Physiological Needs.......................................................
33
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Aspek Safety Needs..................................................................
34
3. Aspek Belongingness Needs.....................................................
35
4. Aspek Self Esteem Needs.........................................................
36
E. Pembahasan..............................................................................
37
BAB : V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................
41
A. Kesimpulan..............................................................................
41
B. Saran.........................................................................................
42
DAFTAR PUSTAKA...................................................................
44
LAMPIRAN..................................................................................
46
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1.
Alur terciptanya motivasi.......................................................8
Tabel 2.
Sumber dari kebutuhan motivasi............................................10
Tabel 3.
Blueprint jumlah aitem...........................................................22
Tabel 4.
Skor aitem berdasarkan sifat aitem.........................................23
Tabel 5.
Hasil pengujian daya diskriminisi aitem.................................27
Tabel 6.
Hasil pengujian estimasi reliabilitas........................................29
Tabel 7.
Hasil pengujian normalitas......................................................30
Tabel 8.
Ganbaran identitas responden..................................................31
Tabel 9.
Gambaran usia responden........................................................32
Tabel 10.
Tingkatan motivasi..................................................................33
Tabel 11.
Deskriptif aspek Physiological Needs.....................................34
Tabel 12.
Deskriptif aspek Safety Needs.................................................35
Tabel 13.
Deskriptif aspek Belongingness Needs...................................36
Tabel 14.
Deskriptif aspek Self Esteem Needs........................................37
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Skala Motivasi Orang Berkumpul di Coffee Shop................... .46 Lampiran 2 : Hasil Uji Validitas Aspek..........................................................49 Lampiran 3 : Hasil Uji Reliabilitas Aspek......................................................53 Lampiran 4 : Identitas Responden..................................................................57 Lampiran 5 : Uji Normalitas...........................................................................58 Lampiran 6 : Deskriptif Tanggapan Responden Terhadap Variabel..............59
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kopi pertama kali ditemukan sekitar tahun 1300-an oleh seorang pengembala ternak di desa Kaffa, Ethiopia, Afrika. Sejarah ditemukannya kopi
dimulai
ketika
seorang
pengembala
kambing
tertidur
ketika
mengembalakan kambingnya. Saat terbangun ia menyadari tingkah laku kambingnya yang sangat
lincah
daripada sebelumnya,
dan
setelah
menyelidikinya ternyata kambingnya itu memakan biji kopi yang jatuh dari sebuah pohon. Semenjak itu ia memperkenalkan “pohon ajaib” pada seluruh penduduk desanya, lama kelamaan kopi dikenal sebagai minuman yang dapat menambah stamina serta keterjagaan seseorang. Metode pengolahan kopi jaman dahulu adalah biji kopi langsung direbus dalam air dan diminum. Seiring perkembangan waktu dan teknologi, proses pengolahan kopi menjadi semakin kompleks demi menghasilkan kopi yang unggul (Caswell, 2006). Beratus tahun kemudian kopi menjadi salah satu minuman yang digemari dan perkembangannya amat pesat hingga menjadi salah satu komoditi alam yang utama. Pada tahun 1645 kedai kopi yang pertama dibuka di Venice, Italia, kemudian pada tahun 1705 Belanda mendominasi industri kopi dunia dimana produk kopi tersebut diambil dari Indonesia. Indonesia dikenal sebagai daerah kaya rempah-rempah, termasuk kopi. Banyak daerah di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Indonesia yang iklimnya cukup bagus yang memungkinkan tumbuhnya tanaman kopi baik jenis Arabica maupun Robusta (Caswell, 2006). Bisnis kedai kopi secara global diperkenalkan oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel, dan Gordon Bowker dengan membuka Starbucks Coffee di Seatle, Amerika pada tahun 1971. Hingga kini, Starbucks Coffee menjadi satusatunya perusahaan kopi yang memiliki gerai terbanyak di seluruh dunia (8.949 gerai) dengan perincian 6.376 gerai di Amerika dan 2.573 gerai di negara lain (www.wikipidia.com). Hingga saat ini sahamnya telah melonjak hingga 5000 % dan banyak dari gerainya yang juga dapat ditemui di Indonesia (dalam Autobiografi, Metro TV, Sabtu 24 November 2007). Sejak tahun 2002 lalu muncul kedai kopi lokal yang tersebar di tiap kota di Indonesia. Masyarakat Yogyakarta juga menjadi salah satu yang memanfaatkan tren munculnya coffee shop itu dimana Jazz. Co di Jalan Gejayan tampil sebagai pioner di bidangnya. Beberapa lama kemudian setalah Jazz. Co menutup usahanya di tahun 2004, muncul bermacam kedai kopi baru yang terinspirasi oleh Jazz. Co. Tercatat hingga saat ini telah ada lebih dari 65 usaha serupa yang hadir di Yogyakarta dan diperkirakan akan makin bertambah (Biro Pusat Statistik, 2007). Istilah kedai kopi sendiri kurang familiar untuk dikenakan pada tempat seperti ini, maka pemakaian kata asing masih lekat dalam menggambarkan tempat ini sebagai sebuah coffee shop. Munculnya coffee shop di Yogyakarta menawarkan bermacam konsep dan pelayanan yang membedakan satu sama lain. Tidak hanya kopi yang mereka tawarkan, tetapi juga fasilitas lain seperti ruangan yang nyaman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
jaringan hot spot, akses TV kabel, bermacam jenis permainan, buku bacaan, dan sebagainya. Suasana itulah yang menjadikan coffee shop lebih dari sekedar toko kopi yang menjual kopi, tetapi mereka juga masing-masing berlomba menawarkan alternatif ruang publik yang bisa membuat pengunjung menjadikan coffee shop sebagai tempat yang nyaman untuk berkumpul. Sebuah coffee shop mampu menarik tiap individu untuk singgah dan menikmati secangkir kopi dengan harga puluhan ribu. Mengapa hal itu dapat terjadi ? Motivasi apakah yang mendasari orang-orang untuk datang dan berkumpul di coffee shop ini ? Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu kata movere yang berarti bergerak, dan dalam konteks psikologi motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses psikologi yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan (McClelland, 1985). Motivasi adalah faktor yang membantu menjelaskan mengapa seseorang berperilaku, berpikir, dan merasakan (Santrock, 1999). Motivasi berbeda dengan perilaku dimana motivasi meliputi suatu proses psikologi yang mencapai puncaknya pada hasrat individu dan perhatian untuk berjalan dalam fakta (www.worldpress.com / Arifamrizal). Pada tahun 1943, muncul aliran Humanistik yang dipelopori oleh Abraham Maslow yang mengungkap tentang teori motivasi yang digerakan oleh struktur hirarkial yang terkonsep hingga 5 tingkatan dan akan berakhir pada pencapaian tujuan atau dikenal dengan Goal Setting Theory. Urut-urutan struktur tersebut dimulai dengan terpenuhinya Physiological Needs (pangan ;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
makan, minum), Safety Needs (sandang ; rumah, tempat berteduh), Belongingness Needs (rasa aman), Self Esteem Needs (pengakuan dari lingkungan, harga diri). Dan hirarki kelima adalah Self Actualization dimana seseorang memiliki daya fungsi penuh untuk berkarya, menunjukkan potensi dan prestasinya. Ukuran aktualisasi setiap individu berbeda satu dengan yang lainnya. Dari dasar pemikiran tersebut, peneliti mencoba mengkaji dan mengungkap secara jelas dasar motivasi mereka berkumpul di coffee shop dengan acuan utama teori hirarkial Abraham Maslow.
B. Rumusan Masalah Dengan demikian maka permasalahan yang ingin dirumuskan oleh peneliti adalah motivasi apa yang mendorong para konsumen untuk berkumpul di coffee shop.
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mencari tahu motivasi yang mendasari perilaku para konsumen untuk menghabiskan waktunya berkumpul di coffee shop. Motivasi yang ingin diketahui apakah kegiatan yang mereka lakukan adalah sebuah kebutuhan akan kopi, mencari alternatif tempat berkumpul yang aman dan nyaman, menikmati fasilitas yang diberikan, atau hanya sebagai gaya hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini meliputi : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan referensi baru terhadap kajian penelitian dalam Psikologi terutama yang berkaitan dengan dasar motivasi individu dalam perilakunya menghabiskan waktu di coffee shop. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang alasan mayoritas orang-orang menghabiskan waktunya di coffee shop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian antara motif dan motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak. Motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses psikologi yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan. Motif adalah disposisi yang stabil yang mengorganisasikan / merencanakan hal-hal yang dikatakan / dilakukan orang dan didasarkan pada insentif yang dibangkitkan secara emosional. Insentif tersebut mulai wajar ketika mereka secara bawaan memberikan timbulnya motif pada tipe yang berbeda dari emosi, yaitu emosi negatif / emosi positif. Sifat mereka berubah secara cepat dengan adanya proses belajar yang dilakukan oleh individu, karena motif merupakan hasil dari proses belajar atas isyarat berpasangan dengan pengaruh / kondisi yang menghasilkan pengaruh (McClelland, 1985). Menurut Santrock (1999) motivasi adalah faktor yang membantu menjelaskan mengapa seseorang berperilaku, berpikir, dan merasakan. Motif adalah dorongan yang lebih spesifik (seperti lapar, haus, seks, prestasi) yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku untuk pencapaian suatu tujuan. Motif terbagi dalam beberapa macam, misalnya jika kita lapar, maka kita akan segera mengambil minuman dan meminumnya, atau jika kita ingin sukses dalam belajar, maka kita akan banyak membaca buku dengan tekun. Motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diuraikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau kekurangan) yang mampu menggerakkan perilaku dan memberi arah (Pettijohn, 1992). Motivasi
menjelaskan
bagaimana
suatu
perilaku
dimulai,
dikuatkan, didukung, diarahkan, hingga akhirnya berhenti, dan bagaimana bentuk reaksi yang muncul pada organisme yang bersangkutan saat hal ini berlangsung (Jones, 1955). Motivasi juga berkaitan dengan hubungan variabel bebas dan tergantung yang menjelaskan arah, besar kekuatan, kestabilan pada perilaku individu yang bersangkutan, mempertahankan secara konsisten efek dari ketangkasan, kecakapan, dan pemahaman dari tugas, dan batasan yang muncul dari lingkungannya (Bandura, 1997) Tiga komponen utama dalam motif antara lain stimulus biologis, stimulus motif, dan stimulus yang dipelajari. Dalam stimulus biologis yang merupakan dasar psikologis seseorang, kita dapat menemukan rasa lapar, haus, kestabilan suhu, dan seks yang akan menggerakan kita untuk bertindak. Dalam stimulus motif itu sendiri kita dapat menemukan panca indera, rasa keingintahuan, kenyamanan, dan kompetisi yang merupakan bagian yang telah tercipta akibat interaksi dengan lingkungan sekitar. Dalam stimulus yang dipelajari, kita dapat menemukan pencapaian karir, kekuasaan, dan hubungan dengan lingkungan yang tercapai lewat faktor belajar dan fokus pada pengalaman sosial (Pettijohn, 1992). Komponen-komponen
penting
dalam
motivasi
antara
lain
kebutuhan akan suatu ekspektasi terhadap suatu hal yang ingin dicapai,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
perilaku yang muncul, hasil akhir yang berupa pencapaian tujuan, dan beberapa timbal balik dari lingkungan. Seseorang akan berusaha keras mencari perilaku alternatif yang ada untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan secara sempurna dan menghindari suatu kegagalan (Atkinson, 1974). Motif dan motivasi tidak dapat dipisahkan, dimana motif menjadi dasar penggerak, dan selanjutnya motivasi itu sendiri adalah faktor yang menguraikan dan menjelaskan mengapa kita berpikir dan bertindak untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut adalah alur terciptanya motivasi : Tabel 1. Alur terciptanya motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Sumber-sumber motivasi Penjelasan mengenai sumber motivasi dapat digolongkan menjadi dua ; karena faktor instrinsik (keadaan dinamika diri), dan faktor ekstrinsik (keadaan lingkungan). Malone (1981) menjelaskan bahwa motivasi instrinsik ditimbulkan oleh tiga hal yaitu tantangan, fantasi dan rasa keingintahuan. Faktor ekstrinsik mengacu pada positif atau negatif penguatan dari lingkungan yang mempengaruhi perilaku. Faktor instrinsik berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan individu dan berkaitan dengan dinamika tubuh, pikiran (kognitif, afektif dan konatif) dan transpersonal atau spiritual individu. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal
dari
rangsangan di dalam diri setiap individu. Ia terdiri daripada dorongan dan minat individu untuk me-lakukan suatu aktivitas tanpa mengharap ataupun meminta ganjaran. Motivasi ekstrinsik diwujudkan dalam bentuk rangsangan dari luar yang bertujuan menggerakkan individu untuk melakukan suatu aktivitas yang membawa manfaat kepada individu itu sendiri. Motivasi ekstrinsik ini dapat dirangsang dalam bentuk-bentuk seperti pujian, insentif, hadiah, dan nilai. Selain itu membentuk suasana dan lingkungan yang kondusif juga dapat dikategorikan kedalam bentuk motivasi ekstrinsik (dalam http://wangmuba.com/artikel). Kebutuhan dapat dikatakan sebagai penggerak aksi. Sebuah aksi atau tindakan dipengaruhi oleh positif insentif, negatif insentif, atau kombinasi dari keduanya. Tabel berikut akan menggambarkan sumber-sumber dari kebutuhan motivasi yang telah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tabel 2. Sumber dari kebutuhan motivasi Sumber Dari Kebutuhan Motivasi
ditimbulkan oleh stimulus eksternal yang kemudian mempengaruhi stimulus bawaan yang saling berkaitan satu sama lain
behavioral/eksternal
berisi keinginan, konsekuensi yang menyenangkan (hadiah) atau menjauhi hal-hal yang tidak diinginkan, konsekuensi yang tidak menyenangkan
sosial
biologis
mengimitasi model secara positif
menjadi bagian dari suatu grup atau tokoh mulia
memperbesar / memperkecil stimulus
panca indera (penciuman, rasa, sentuhan)
mengurangi lapar, haus, ketidaknyamanan
menjaga keseimbangan / homeostatis
mengolah perhatian pada sesuatu yang menarik atau mengancam
mengembangkan makna atau pemahaman
meningkatkan / mengurangi ketidakseimbangan kognitif, ketidakpastian
kognitif
memecahkan permasalahan atau membuat keputusan
afektif
mencari tau sesuatu
menghilangkan ancaman atau resiko
memperbesar / memperkecil ketidakcocokan afeksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
meningkatkan perasaan nyaman
mengurangi perasaan tidak nyaman
meningkatkan keamanan atau mengurangi ancaman pada diri sendiri
mengolah level optimistik dan antusiasme
pertemuan dengan orang lain, menciptakan sebuah tujuan akhir
konatif
mengelola impian
mengembangkan dan mengolah harga diri
mengambil peranan pada hidup orang lain
menghilangkan ancaman untuk meraih tujuan, mencapai impian
mengurangi peranan orang lain dalam kehidupan pribadi
spiritual
memahami tujuan hidup seseorang
menghubungkan diri pada sesuatu yang misteri
C. Beberapa pendekatan teori motivasi Dalam memahami motivasi, terdapat 2 pendekatan klasik yang telah dikemukakan oleh para ahli. Pertama adalah teori stimulus-respon yang dikemukakan oleh Pavlov, Watson, Thorndike, Hull, dan Spence. Teori ini mengungkapkan bahwa suatu stimulus dapat memancing sebuah respon, ada suatu sebab yang membuat kita bertindak sesuatu. Kedua adalah pendekatan yang dikemukakan oleh Hull dan Spence yang mengungkapkan bahwa stimulus dapat melahirkan respon dan juga harus diperkuat dengan komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pendorongnya. Pendorong ini harus didasarkan pada kekuatan perilakunya, bukan pada hasil akhir perilaku (Beck, 1978). Pada tahun 1943, pakar psikologi Abraham Maslow memaparkan teori hierarki kebutuhan dari motivasi yang hingga kini banyak digunakan sebagai landasan teori berbagai penelitian. Moslow menyatakan bahwa motivasi adalah sebuah fungsi dari lima kebutuhan dasar, lima kebutuhan dasar tersebut antara lain kebutuhan akan makanan, minum, udara untuk bertahan hidup. Kedua adalah faktor keamanan: antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional. Ketiga adalah cinta, keinginan untuk dicintai dan mencintai. Mengandung kebutuhan akan kasih sayang dan rasa memiliki. Keempat adalah penghargaan, yaitu kebutuhan akan reputasi, kebanggaan, dan pengakuan dari orang lain. Juga mengandung kebutuhan akan kepercayaan diri dan kekuatan. Ketika keempat tahapan itu sudah tercapai, maka munculah apa yang dinamakan dengan aktualisasi diri, yaitu keinginan untuk menjadi apa yang ia inginkan. Motivasi di setiap tingkatan hirarkinya menjadi pendorong untuk memperoleh faktor-faktor dalam masing-masing tingkatan hirarki itu (Maslow, 1971). Maslow mengungkapkan bahwa hal diatas merupakan versi positif yang muncul dari individu yang sehat atau berfungsi sepenuhnya. Efek negatifnya adalah munulnya rasa harga diri yang rendah dan inferioritas yang kompleks. Ia juga setuju dengan pendapat Adler ketika membicarakan kebutuhan manusia dimana akan menimbulkan dampak tersendiri bagi masalah psikologis seseorang. Dalam dunia modern, rata-rata semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kebutuhan kita terpenuhi kecuali rasa penghargaan dan cinta. Maslow juga membicarakan tentang homeostatis dimana jika keadaan tidak berlaku normal, maka tubuh akan berusaha mengembalikannya ke keadaan normal, Sebagai contoh jika kita kepanasan, maka tubuh lewat sensor kulit akan mendorong otak sebagai pusat kendali untuk bergerak menyalakan kipas angin atau mencari udara segar. Keempat tahapan sebelum aktualisasi diri dinamakan dengan Deficit Needs atau D – Needs. Jika kita tidak memiliki sesuatunya itu, kita mengalami defisit. Sebaliknya jika kita telah memenuhi semuanya maka kita tidak akan merasakan kekurangan. Kesimpulannya adalah kekurangan yang ada memotivasi untuk memenuhi kekurangannya itu. Pendekatan lewat teori kognitif yang menerapkan bahwa dalam meraih sesuatu tujuan, faktor belajar dan pengalaman amat berpengaruh didalamnya. Manusia sebagai mahluk sosial tentu tak lepas dari pola hidup lingkungannya. Albert Bandura (1997) menjelaskan tentang teori belajar sosial dimana antara kognisi – perilaku - lingkungan menciptakan suatu kesinambungan sendiri yang berkelanjutan prosesnya. Hal ini dikenal dengan teori Reciprocal Determinism. Apa yang terjadi di lingkungan cenderung diolah oleh kognisi seorang individu dan diaplikasikan lewat perilakunya. Kehadiran coffee shop di masyarakat memancing stimulus kognitif seseorang dan ia mengaplikasikannya lewat perilaku mengunjungi coffee shop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
D. Kehadiran coffee shop dalam masyarakat Menurut Marsum (1993) dalam bukunya “Restoran dan Berbagai Permasalahannya”, coffee shop adalah suatu tempat atau ruangan yang dikelola secara sederhana atau dengan manajemen terstruktur yang memberikan pelayanan secara komersil dengan baik kepada tamunya berupa berbagai jenis hidangan kopi dari berbagai daerah dan lainnya serta pelengkap yang menunjang tempat tersebut. Biro Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2007 silam setidaknya mencatat telah ada lebih dari 65 coffee shop yang hadir di Yogyakarta dan 36 diantaranya memiliki tema dan suasana yang khas dibandingkan dengan lainnya. Penjelasan harafiah tentang coffee shop secara singkat adalah toko yang menjual kopi atau kedai kopi. Maka komoditi utama yang diperdagangkan disini adalah kopi dengan tambahan beberapa menu lain seperti teh, sari buah, dan makanan ringan seperti kentang goreng, nugget, brownies, kue ringan dan mungkin roti. Kopi menjadi sebuah simbol hidup karena dengan kopi, kita bisa duduk santai melepas lelah, bertukar pendapat dalam obrolan ringan, bahkan hingga melakukan transaksi bisnis. Faktanya adalah kopi tidak hanya menjadi minuman pelepas kantuk, namun lebih pada sebuah ikon penggerak dalam beberapa aspek kehidupan ini (Schultz, 2003). Kita ambil contoh kedai kopi yang ternama yaitu Starbucks Coffee. Starbucks Coffee pertama kali dibuka pada tahun 1971 di Seattle oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel, dan Gordon Bowker. Howard Schultz bergabung dengan perusahaan ini pada tahun 1982 dan terinspirasikan oleh bar espresso di Italia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
membuka jaringan Il Giornale pada tahun 1985. Beberapa saat setelah pemilik aslinya membeli Peet's Coffee and Tea, Starbucks dijual pada Howard yang kemudian mengganti nama Il Giornale dengan nama Starbucks pada tahun 1987. Starbucks pertama kali membuka gerai di Vancouver dan Chicago pada tahun 1987 sedangkan cabang pertama di luar Amerika Utara terletak di Tokyo, Jepang yang dibuka pada tahun 1996. Sekarang, Starbucks sudah berada di 37 negara lain (www.wikipedia.com). Kopi, pelayanan yang memuaskan, tempat duduk yang nyaman serta fasilitas jaringan nirkabel (hot spot) menjadikan Starbucks Coffee tempat menyenangkan untuk dikunjungi. Hingga tahun 2007 lalu, saham Starbucks Coffee telah melonjak hingga 5000 % di lebih dari 37 negara. Keberhasilan lonjakan saham karena idealisme yang dibangun Howard Schultz dalam mendirikan Starbucks sejak awal, yaitu memadukan kopi dengan pelayanan yang diberikan, membuat pengunjung merasa dimanjakan dan menciptakan ikatan batin diantara mereka. Hal inilah yang diakui sebagai kunci rahasia suksesnya bisnis Starbucks Coffee di seluruh dunia (dalam Autobiografi, Metro TV). Penerimaan masyarakat dengan hadirnya coffee shop dalam kehidupan mereka telah mengangkat pamor kopi sebagi komoditas utama, dan kedainya yang menyediakan pelayanan memuaskan yang membuat mereka senantiasa selalu berkunjung kesana. Indonesia sendiri telah memiliki gerai yang mencapai puluhan dan terdapat hampir di setiap pusat perbelanjaan di kota besar. Yogyakarta pun telah masuk dalam deretan itu sejak hadirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Starbucks Coffee di Ambarukmo Plaza pada tahun 2007 silam (Mudrajat, Kompas Senin 27 Agustus 2007). Fenomena yang menarik di Yogyakarta adalah selain gerai coffee shop yang berasal dari luar negeri (seperti Starbucks Coffee, Oh La La, Espresso, Black Canyon), muncul coffee shop yang dikelola oleh masyarakat setempat. Coffee shop tersebut memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang cukup bisa menarik konsumen dan menjadi daya tarik untuk berkunjung. Fasilitas jaringan nirkabel menjadi daya tarik yang paling utama selain menu kopi yang disajikan. Seperti sudah disebutkan bahwa telah tercatat ada 65 coffee shop pada tahun 2007, tidak menutup kemungkinan jumlah itu akan bertambah lagi tiap tahunnya. Munculnya banyak coffee shop di Yogyakarta membuktikan bahwa kehadirannya amat diterima di kalangan masyarakat. Mereka menyadari bahwa coffee shop mampu menyediakan cita rasa gaya hidup modern.
E. Sumber motivasi orang ke coffee shop Hirarki kebutuhan yang pertama kali dikembangkan Maslow dalam rentang tahun 1943-1954 dan diterbitkan pertama kali di tahun 1954 lewat bukunya “Motivation and Personality” adalah sebagai berikut : 1. Biological and Physiological needs - air, food, drink, shelter, warmth, sex, sleep, etc. 2. Safety needs - protection from elements, security, order, law, limits, stability, etc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Belongingness and Love needs - work group, family, affection, relationships, etc. 4. Esteem needs - self-esteem, achievement, mastery, independence, status, dominance, prestige, managerial responsibility, etc. 5. Self-Actualization needs - realizing personal potential, selffulfillment, seeking personal growth and peak experiences.
Sedangkan jika diaplikasikan dalam penelitian ini, maka aspekaspek yang ingin diungkap antara lain : 1.Aspek Physiological Needs dimana terpenuhinya kebutuhan akan kondisi fisik seseorang yaitu minum. Dalam hal ini meminum kopi menjadi kunci penilaiannya. 2. Aspek Safety Needs dimana terciptanya kebutuhan akan rasa aman dan nyaman. Dalam hal ini bagaimana kondisi sebuah coffee shop mampu memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi para pengunjungnya. 3. Aspek Belongingess Needs dimana individu merasa diterima dan dihargai. Dalam hal ini bagaimana pemilik coffee shop menghargai para konsumennya dengan menyediakan tempat yang nyaman dengan segala pelayanannya ; keramahan karyawan, tempat duduk yang nyaman, fasilitas tambahan yang diberikan (hot spot, TV Kabel, bermacam alat permainan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Aspek Self Esteem Needs dimana individu memandang ia memiliki harga diri atau status sosial. Dalam hal ini apakah coffee shop mampu menjadikan nilai ststus sosial konsumen muncul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Identifikasi Penelitian Penelitian
ini
adalah
penelitian
deskriptif
dimana
ingin
mengungkapkan suatu masalah / keadaan / peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (Nawawi, 1985). Penlitian ini mendeskripsikan / memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel / populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisa dan membuat kesimpulan yang belaku umum (Sugiyono, 1999). Soemanto (1997) berpendapat bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan apa yang ada (kondisi / hubungan yang ada, pendapatan yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat / efek yang terjadi atau kecendrungan yang tengah berlangsung. Ciri-ciri penelitian deskriptif menurut Nawawi (1985) adalah : 1. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang bersifat aktual. 2. Menggambarkan
fakta-fakta
tentang
masalah
yang
diselidiki
sebagaimana adanya, diiringi dengan interpretasi rasional yang adekuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
B. Definisi Operasional Variabel Motivasi adalah proses psikologi yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan. Berkumpul adalah aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok orang yang berjumlah lebih dari 2 orang yang terjadi di suatu tempat untuk melakukan suatu kegiatan yang direncanakan. Motivasi orang berkumpul di coffee shop adalah proses merancang, menggerakan dan mengarahkan perilaku yang dilakukan sekelompok orang untuk berkumpul di tempat yang dinamakan coffee shop demi tercapainya sebuah tujuan. Tujuan yang dimaksudkan bisa berupa meminum kopi, mencari suasana aman dan nyaman, menikmati fasilitas yang disediakan ataupun sekedar menunjukan prestise. Motivasi orang berkumpul di coffee shop dikatakan tinggi apabila skor aitem favorable yang diperoleh subjek tinggi. Motivasi orang berkumpul di coffee shop dikatakan rendah apabila skor aitem unfavorable yang diperoleh subjek tinggi.
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah orang-orang yang suka mengunjungi coffee shop dengan rentang usia antara 18 hingga 26 tahun dan tinggal di Yogyakarta yang sedang menempuh masa belajar di Perguruan Tinggi. Coffee Shop yang akan diambil sample nya adalah coffee shop yang ada di Yogyakarta dan cukup diminati masyarakat antara lain : Coklat Cafe,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Djendelo, dan Rumah Kopi. Serta beberapa random sample dari masyarakat umum.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data Skala untuk menentukan Motivasi apa yang mendasari tiap inidividu berkumpul di coffee shop adalah skala hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow (1970). Skala ini merupakan adaptasi dari skala Likert yang terdiri dari 32 aitem dan terbagi dalam 4 kategori aspek yang masing-masing aspek terdiri dari 8 aitem pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan-pernyataan favorable mengungkap aspek-aspek dari variabel secara positif, dan pernyataan unfavorable yang mengungkap aspekaspek dari variabel secara negatif. Pada pernyataan favorable untuk pilihan dengan tingkatan sangat setuju dinilai 4, setuju dinilai 3, tidak setuju dinilai 2, dan sangat tidak setuju dinilai 1. Pada pernyataan unfavorable untuk pilihan dengan tingkatan sangat setuju dinilai 1, setuju dinilai 2, tidak setuju dinilai 3, dan sangat tidak setuju dinilai 4. Aspek-aspek tersebut antara lain : a. Aspek Physiological Needs dimana terpenuhinya kebutuhan akan kondisi fisik seseorang yaitu minum. Dalam hal ini meminum kopi menjadi kunci penilaiannya. b. Aspek Safety Needs dimana terciptanya kebutuhan akan rasa aman dan nyaman. Dalam hal ini bagaimana kondisi sebuah coffee shop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mampu
memberikan
kenyamanan
dan
ketenangan
bagi
para
pengunjungnya. c. Aspek Belongingess Needs dimana individu merasa diterima dan dihargai. Dalam hal ini bagaimana pemilik coffee shop menghargai para konsumennya dengan menyediakan tempat yang nyaman dengan segala pelayanannya ; keramahan karyawan, tempat duduk yang nyaman, fasilitas tambahan yang diberikan (hot spot, TV Kabel, bermacam alat permainan). d. Aspek Self Esteem Needs dimana individu memandang ia memiliki harga diri atau status sosial. Dalam hal ini apakah coffee shop mampu menjadikan nilai ststus sosial konsumen muncul.
Tabel 3. Blueprint jumlah aitem No
1
2
Dimensi
Indikator
Physiologycal
Kebutuhan
Needs
minum
Safety Needs
Kebutuhan
No aitem
No aitem
Jumlah
Favorable
Unfavorable
1,3,5,7
2,4,6,8
8 (25%)
9,11,13,15
10,12,14,16
8 (25%)
17,19,21,23
18,20,22,24
8 (25%)
25,27,29,31
26,28,30,32
8 (25%)
rasa aman 3
4
Belongingness
Kebutuhan
Need
rasa dihargai
Self Esteem
Kebutuhan
Needs
pengakuan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Metode ini memakai try-out terpakai dimana try-out angket berjumlah 30 buah dari total 100 angket. Sedangkan skor aitem berdasarkan sifat aitem dapat dilihat pada tabel 4 di halaman berikut ini.
Tabel 4. Skor aitem berdasarkan sifat aitem Sifat Aitem
Favorable
Unfavorable
Sangat Setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
Sangat Tidak Setuju
1
4
Skor tersebut akan menggambarkan tentang motivasi orang berkunjung ke coffee shop. Semakin tinggi nilai yang diperoleh pada tiap aspeknya, maka akan terlihat jelas motivasi apa yang mendasari orang pergi ke coffee shop.
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah skala penelitian yang sudah dibuat dapat menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian (Azwar, 2001). Penelitian yang baik haruslah mempertimbangkan aspek validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
digunakan. Validitas, berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas tinggi apabila alat itu melakukan fungsi ukurnya, dengan kata lain mengukur apa yang seharusnya diukur (Azwar, 1997). Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti dapat memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya diantara subjek yang satu dengan subjek yang lain. Penelitian ini menggunakan validitas isi untuk mengukur validitas pada alat ukur yang digunakan. Menurut Azwar (2001), validitas isi merupakan pengujian validitas yang diperoleh dari pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau professional judgment, yakni orang-orang yang ahli dan profesional di bidangnya, supaya aitem yang dibuat tidak keluar dari tujuan pengukuran yang sudah ditentukan. Pengujian isi skala dilakukan dengan mengkonsultasikan dengan orang-orang yang lebih ahli, dalam hal ini konsultasi aitem dilakukan dengan dosen pembimbing.
2. Daya Diskriminasi Aitem Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 1999). Pengujian daya diskriminasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
aitem menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total (rix) yang dikenal pula dengan parameter daya beda aitem. Metode yang digunakan untuk daya diskriminasi aitem adalah formula koefisien korelasi product moment Pearson.
3. Estimasi Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Jika skala penelitian reliable, maka skala tersebut dianggap dapat dipercaya, artinya pengukuran yang didapatkan merupakan ukuran yang benar dari sesuatu yang diukur (Azwar, 1999). Metode yang digunakan adalah metode cronbach alpha. Variabel dikatakan reliabel bila nilai alpha > rix sebesar 0,30.
F.
Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode
analisis statistik deskriptif, yang meliputi penyajian tabel, penghitungan nilai maksimum, nilai minimum, pengukuran mean, serta standar deviasi dengan program SPSS. 10 for windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Pengambilan Data Peneliti melakukan pengambilan data dalam rentang waktu 2 minggu, minus libur Natal dan Tahun Baru (24 Desember – 4 Januari). Angket mulai disebar terhitung dari Desember minggu ketiga (22 Desember 2008) hingga Januari minggu kedua (12 Januari 2009). Target penyebaran angket adalah 3 coffee shop yang ada di daerah Yogyakarta, antara lain : Coklat Cafe (Teuku Cik Ditiro), Djendelo Kofie and Tea (Toga Mas, Gejayan), dan Rumah Kopi (Jalan Kaliurang). Selain itu angket juga disebar kepada beberapa relasi peneliti yang benar-benar pecinta kopi, dan beberapa disebar secara umum. Jumlah angket yang disebar peneliti sebanyak 100 buah dengan prosentase sebagai berikut : coffee shop = 50 angket (50 %), pecinta kopi = 30 angket (30 %), umum = 20 angket (20 %). Alasan penyebaran seperti ini adalah guna mendapatkan hasil data yang objektif. 80 % responden dipilih berdasarkan hakekat penelitian peneliti yaitu seputar coffee shop dan kopi, sedangkan 20 % dipilih berdasarkan opini publik secara netral tanpa ada perlakuan terdahulu yang mempengaruhi. Dari 100 buah angket yang tersebar, 9 diantaranya dinyatakan hilang saat melakukan pengambilan data di coffee shop. Total angket yang diolah sebanyak 91 buah dengan metode try out terpakai. Jumlah angket yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dijadikan try out sebanyak 30 angket. Pengolahan angket menggunakan program SPSS versi 10.
B. Hasil Uji Coba Kuesioner Uji ini digunakan untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan atau tidak. Uji coba kuesioner meliputi: 1. Daya Diskriminasi Aitem Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 1999). Menurut Azwar, kriteria pemilihan aitem berdasarkan koefisien korelasi aitem total (rix) menggunakan batasan rix ≥ 0,30. Tabel 5. Hasil pengujian daya diskriminasi aitem Variabel Aspek Needs
Physiological
Item
rix
Kesimpulan
1
0,597
Valid
2
0,811
Valid
3
0,420
Valid
4
0,682
Valid
5
0,508
Valid
6
0,478
Valid
7
0,590
Valid
8
0,603
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Aspek Safety Needs
Aspek
Belongingess
Needs
Aspek Needs
Self
Esteem
9
0,821
Valid
10
0,623
Valid
11
0,408
Valid
12
0,445
Valid
13
0,601
Valid
14
0,839
Valid
15
0,800
Valid
16
0,763
Valid
17
0,658
Valid
18
0,455
Valid
19
0,438
Valid
20
0,820
Valid
21
0,602
Valid
22
0,597
Valid
23
0,565
Valid
24
0,658
Valid
25
0,744
Valid
26
0,444
Valid
27
0,571
Valid
28
0,412
Valid
29
0,453
Valid
30
0,482
Valid
31
0,454
Valid
32
0,719
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa seluruh aitem pertanyaan baik pada aspek physiological needs, aspek safety needs, aspek belongingess needs maupun aspek self esteem needs memiliki nilai rix yang lebih besar dari 0,30. Hal ini berarti seluruh item pertanyaan pada kuesioner tersebut adalah valid atau dapat mengukur variabel-variabel penelitian ini.
2. Estimasi Reliabilitas Sementara itu estimasi reliabilitas digunakan untuk mengukur konsisten tidaknya kuesioner mengukur variabel penelitian. Metode yang digunakan adalah metode cronbach alpha. Variabel dikatakan reliabel bila nilai alpha > rix sebesar 0,30. Hasil pengujian reliabilitas terhadap aspek physiological needs, aspek safety needs, aspek belongingess needs maupun aspek self esteem needs dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6. Hasil pengujian estimasi reliabilitas Variabel
alpha
Kesimpulan
Aspek Physiological Needs
0,7263
Reliabel
Aspek Safety Needs
0,8128
Reliabel
Aspek Belongingess Needs
0,7427
Reliabel
Aspek Self Esteem Needs
0,6543
Reliabel
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai alpha untuk aspek physiological needs sebesar 0,7263; aspek safety needs sebesar 0,8128; aspek belongingess needs sebesar 0,7427 dan aspek self esteem needs sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
0,6543. Keempat variabel tersebut memiliki nilai alpha > rix 0,30. Hal ini berarti keempat variabel tersebut reliabel atau andal.
3. Uji Asumsi Syarat utama suatu analisis data adalah data yang dimiliki mempunyai distribusi normal. Untuk itu dilakukan uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (K~S). Jika nilai sig. K~S > 0,05 ( = 5%) maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas ini dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Hasil pengujian normalitas Aspek Motivasi
Sig. K~S
Nilai Batas
Kesimpulan
Aspek Physiological Needs
0,272
0,05
Normal
Aspek Safety Needs
0,348
0,05
Normal
Aspek Belongingess Needs
0,439
0,05
Normal
Aspek Self Esteem Needs
0,085
0,05
Normal
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai sig. K~S aspek physiological needs sebesar 0,272; aspek safety needs sebesar 0,348; aspek belongingess needs sebesar 0,439 dan aspek self esteem needs sebesar 0,085. Oleh karena keempat aspek motivasi tersebut memiliki nilai sig. K~S lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan data motivasi mempunyai distribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Identitas Responden Subjek penelitian ini adalah orang-orang yang suka mengunjungi coffee shop dengan rentang usia antara 18 hingga 26 tahun dan tinggal di Yogyakarta yang sedang menempuh masa belajar. Jumlah responden yang diperoleh sebanyak 91 orang dengan karakteristik sebagai berikut. 1. Jenis Kelamin Gambaran identitas responden berdasarkan jenis kelaminnya sebagai berikut. Tabel 8. Gambaran identitas responden Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase (%)
Laki-laki
30
33,0
Perempuan
61
67,0
Total
91
100,0
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden adalah perempuan yaitu sebanyak 61 orang (67,0%). Sedangkan banyaknya responden laki-laki sebanyak 30 orang (33,0%). Dari data tersebut diindikasikan bahwa sebagian besar remaja yang suka mengunjungi coffee shop adalah perempuan.
2. Usia Gambaran identitas responden berdasarkan usianya dapat dilihat sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 9. Gambaran usia responden Usia (Tahun)
Jumlah
Persentase (%)
21
41
45,1
22
18
19,8
23
10
11,0
24
9
9,9
25
9
9,9
26
4
4,4
Total
91
100,0
Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berusia 21 tahun yaitu sebanyak 41 orang (45,1%). Sedangkan banyaknya responden terkecil berusia 26 tahun yaitu sebanyak 4 orang (4,4%). Dari data tersebut diindikasikan bahwa sebagian besar remaja usia belajar yang suka mengunjungi coffee shop adalah usia 21 tahun dan semakin tua kategori umur konsumen, frekuensi konsumennya semakin kecil / sedikit.
D. Analisa Motivasi Perilaku Konsumen Motivasi merupakan proses psikologi yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan. Dalam mengetahui besarnya motivasi responden berkumpul di coffee shop, terlebih dahulu dibuat kategori tanggapan responden terhadap aspek motivasi berdasarkan skor totalnya. Untuk keperluan perhitungan kategori, dihitung:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Skor minimum teoritik = 1 8 = 8 Skor maksimum teoritik = 4 8 = 32 Range = skor maksimum – skor minimum = 32 – 8 = 24 Standar Deviasi:
Range 24 4 6 6
Rata-rata: = 8 2,5 = 20
Perhitungan kategorinya dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini. Tabel 10. Tingkatan Motivasi Rumus Interval
Interval Nilai
Kategori
X < ( - 1,0 )
X < 16
Rendah
( - 1,0 ) < X < ( + 1,0 )
16 < X < 24
Sedang
( + 1,0 ) < X
24 < X
Tinggi
Sedangkan kategori tangapan responden untuk indikator negatif dibuat sebaliknya. Skala yang digunakan untuk mengukur motivasi yang mendasari tiap inidividu berkumpul di coffee shop adalah skala hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow (1970) yang meliputi : 1.
Aspek Physiological Needs Aspek Physiological Needs merupakan terpenuhinya kebutuhan
akan kondisi fisik seseorang yaitu minum. Dalam hal ini meminum kopi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
menjadi kunci penilaiannya. Hasil penelitian disajikan pada Tabel 11 di bawah ini. Tabel 11. Deskriptif Aspek Physiological Needs Responden
Rendah
Jumlah (Orang) 9
Persentase (%) 9,9
Sedang
73
80,2
Tinggi
9
9,9
91
100,0
Kategori
Jumlah
Berdasarkan Tabel 11 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kebutuhan akan aspek Physiological Needs yang sedang yaitu ada 73 orang (80,2%). Sedangkan jumlah responden yang membutuhkan aspek Physiological Needs yang tinggi maupun rendah masingmasing ada 9 orang (9,9%). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar orang-orang yang suka berkumpul di coffee shop cukup termotivasi untuk meminum kopi disana, akan tetapi kadar motivasinya masuk dalam kategorisasi sedang.
2.
Aspek Safety Needs Aspek Safety Needs merupakan terciptanya kebutuhan akan rasa
aman dan nyaman. Dalam hal ini bagaimana kondisi sebuah coffee shop mampu memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi para pengunjungnya. Hasil penelitian disajikan pada Tabel 12 di halaman berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 12.. Deskriptif Aspek Safety Needs Responden
Rendah
Jumlah (Orang) -
Persentase (%) -
Sedang
42
46,2
Tinggi
49
53,8
91
100,0
Kategori
Jumlah
Berdasarkan Tabel 12 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden membutuhkan aspek Safety Needs yang tinggi yaitu ada 49 orang (53,8%). Sedangkan jumlah responden yang membutuhkan aspek Safety Needs yang sedang ada 42 orang (46,2%). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar orang-orang yang suka berkumpul di coffee shop sangat termotivasi karena faktor keamanan dan kenyamanan yang ada di coffee shop, dan kadar motivasinya masuk dalam kategori tinggi.
3.
Aspek Belongingess Needs Aspek Belongingess Needs merupakan penghargaan terhadap
individu dengan adanya rasa penerimaan terhadapnya. Dalam hal ini bagaimana pemilik coffee shop menghargai para konsumennya dengan menyediakan tempat yang nyaman dengan segala pelayanannya seperti keramahan karyawan, tempat duduk yang nyaman, fasilitas tambahan yang diberikan (hot spot, TV kabel, bermacam alat permainan). Hasil penelitian disajikan pada Tabel 13 di halaman berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 13. Deskriptif Aspek Belongingess Needs Responden
Rendah
Jumlah (Orang) -
Persentase (%) -
Sedang
47
51,6
Tinggi
44
48,4
91
100,0
Kategori
Jumlah
Berdasarkan Tabel 13 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden membutuhkan aspek Belongingess Needs yang sedang yaitu ada 47 orang (51,6%). Sedangkan jumlah responden yang membutuhkan aspek Belongingess Needs yang tinggi ada 44 orang (48,4%). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar orang-orang yang suka berkumpul di coffee shop cukup termotivasi atas aspek pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh coffee shop, dan kadar motivasinya masuk dalam kategori sedang.
4.
Aspek Self Esteem Needs Aspek Self Esteem Needs merupakan individu memandang ia
memiliki harga diri atau status sosial. Dalam hal ini apakah coffee shop mampu menjadikan nilai status sosial konsumen muncul. Hasil penelitian disajikan pada Tabel 14 di halaman berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 14. Deskriptif Aspek Self Esteem Needs Responden
Rendah
Jumlah (Orang) 5
Persentase (%) 5,5
Sedang
84
92,3
Tinggi
2
2,2
91
100,0
Kategori
Jumlah
Berdasarkan Tabel 14 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden membutuhkan aspek Self Esteem Needs yang sedang yaitu ada 84 orang (92,3%). Sedangkan jumlah responden yang membutuhkan aspek Self Esteem Needs yang rendah ada 5 orang (5,5%) dan yang memiliki aspek Self Esteem Needs yang tinggi ada 2 orang (2,2%). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar orang-orang yang suka mengunjungi coffee shop memandang bahwa aspek Self Esteem Needs bukan dasar motivasi mereka berkumpul di coffee shop, dan kadar motivasinya masuk dalam kategori rendah.
E. Pembahasan Berdasarkan analisis motivasi perilaku konsumen berkumpul di Coffee Shop dengan skala hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow (1970) maka dapat diketahui aspek yang dominan memotivasi konsumen berkumpul di coffee shop yaitu aspek Safety Needs. Hal ini terlihat dari hasil penelitian bahwa jumlah responden yang membutuhkan aspek Safety Needs yang tinggi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah responden yang membutuhkan aspek Safety Needs yang sedang maupun rendah. Banyaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
responden yang membutuhkan aspek Safety Needs yang tinggi ada 49 orang (53,8%). Sedangkan jumlah responden yang membutuhkan aspek Safety Needs yang sedang ada 42 orang (46,2%). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar orang-orang yang suka berkumpul coffee shop memandang bahwa coffee shop dapat menyediakan aspek Safety Needs yang memadai. Meraka melihat bagaimana kondisi sebuah coffee shop mampu memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi para pengunjungnya dibanding tempat lain. Aspek Safety Needs adalah aspek yang paling dominan mempengaruhi motivasi konsumen berkumpul di coffee shop. Sebab kebutuhan akan rasa aman dan nyaman dinilai merupakan kebutuhan dasar konsumen daripada kebutuhan minum kopi. Hal ini terlihat dari tanggapan responden berdasarkan angket dimana sebagian besar indikator aspek kenyamanan dan keamanan di coffee shop dinyatakan positif. Misalnya tidak adanya minuman keras beralkohol di coffee shop yang cenderung bisa membuat mabuk dan tak jarang memicu keributan. Sementara dari segi kenyamanan, mereka menilai coffee shop biasa memasang musik yang enak didengar. Desain ruangan juga cukup nyaman dengan tempat duduk yang enak sehingga konsumen bisa relax dan bersantai di coffee shop. Sementara itu aspek Belongingness Needs merupakan faktor kedua yang
mempengaruhi
konsumen
berkumpul
di
coffee
shop.
Aspek
Belongingess Needs merupakan penghargaan terhadap individu dimana individu merasa diterima dan dihargai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
konsumen merasa diterima dan dihargai di coffee shop dengan pelayanan ramah dari para karyawannya serta berbagai fasilitas yang disediakan. Aspek lain yang cukup memotivasi konsumen untuk berkumpul di coffee shop yaitu aspek Physiological Needs dan aspek Self Esteem Needs. Aspek Physiological Needs lebih menitikberatkan pada terpenuhinya kebutuhan akan minum kopi dan ternyata aspek ini kurang dapat memotivasi konsumen karena menurut konsumen minum kopi dapat dilakukan di mana saja, tidak harus di coffee shop. Apalagi menurut responden konsumen lebih enak membuat kopi sendiri di rumah karena bisa sesuai dengan takaran dan seleranya. Sebagian dari mereka juga tidak suka kopi kental dan lebih menyukai kopi instan sehingga jika mereka pergi ke coffee shop itu bukan hanya karena ingin meminum kopi, akan tetapi lebih kepada susana aman dan nyaman yang mampu dihadirkan oleh coffee shop. Sementara aspek Self Esteem Needs lebih memandang bahwa konsumen berkumpul di coffee shop demi suatu harga diri atau status sosial. Aspek Self Esteem Needs ini ternyata memiliki kadar paling kecil yang bisa memotivasi konsumen untuk berkumpul di coffee shop karena tidak dapat meningkatkan status sosial mereka. Coffee shop bukan hanya untuk kalangan atas sehingga terkesan tidak eksklusif dan mahal, bahkan demi meningkatkan persaingan coffee shop juga menyajikan menu dengan harga yang murah agar dapat dijangkau oleh siapa pun terutama para mahasiswa yang kuliah di Yogyakarta ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Motivasi konsumen untuk datang ke coffee shop dapat dikatakan sebagai pengejawantahan teori Reciprocal Determisnm dari Albert Bandura (1997)
bahwa
antara lingkungan
–
pola
pikir
–
perilaku
saling
berkesinambungan. Kehadiran coffee shop di masyarakat menimbulkan keingintahuan bagi mereka yang belum pernah kesana, rasa ingin tahu yang muncul menghasilkan pola pikir tertentu dan berakhir pada perilaku berkunjung dan berkumpul di coffee shop. Malone (1981) menjelaskan bahwa motivasi instrinsik ditimbulkan oleh tiga hal yaitu tantangan, fantasi dan rasa keingintahuan. Faktor ekstrinsik mengacu pada positif atau negatif penguatan dari lingkungan yang mempengaruhi perilaku. Kehadiran coffee shop di masyarakat tampaknya berperan sebagai faktor ekstrinsik munculnya motivasi orang berkumpul di coffee shop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis deskriptif motivasi konsumen berkumpul di coffee shop menurut skala hirarki aspek kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow (1987), maka dapat diambil kesimpulan yaitu motivasi yang mendasari perilaku para konsumen untuk menghabiskan waktunya berkumpul di coffee shop adalah kebutuhan adanya aspek Safety Needs sebesar 53,8 % pada skala tinggi, 46,2 % pada skala sedang dan 0 % pada skala rendah. Dengan demikian, kebutuhan adanya tempat yang aman dan nyaman untuk mendiskusikan suatu hal, baik itu rapat atau bertemu kolega menjadi motivasi utama para konsumen berkumpul di coffee shop. Hal lain yang memperkuat motivasi para konsumen untuk berkumpul di coffee shop adalah kebutuhan akan aspek Belongingness Needs sebesar 51,6 % pada skala sedang, 48,4 % pada skala tinggi dan 0 % pada skala rendah. Hal ini menunjukan kebutuhan akan fasilitas pendukung sebagai bentuk rasa penghargaan terhadap konsumen kurang menjadi motivasi bagi para konsumen untuk berkumpul di coffee shop. Kebutuhan adanya aspek Physiological Needs sebesar 80,2 % pada skala sedang, 9,9 % pada masing-masing skala tinggi dan rendah menunjukan bahwa meminum kopi bukan menjadi alasan utama mereka berkumpul di coffee shop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Kebutuhan pada aspek Self Esteem Needs sebesar 92,3% pada skala sedang, 5,5 % pada skala rendah dan 2,2 % pada skala tinggi menunjukan bahwa para konsumen tidak menjadikan coffee shop sebagai tempat untuk menunjukan prestise atau harga diri. Hasil diatas menggambarkan bahwa ternyata coffee shop yang ada di Yogyakarta yang pada awalnya berfungsi sebagai tempat menjual kopi telah mengalami pergesaran fungsi dimana para konsumen di Yogyakarta dalam batas usia tertentu (21 – 26 tahun) lebih melihat coffee shop dari segi tempat yang mampu menyediakan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjungnya. Fasilitas pendukung, esensi kopi itu sendiri, dan asumsi sebagai tempat menunjukan prestise bukan menjadi motivasi utama para konsumen berkumpul di coffee shop.
B. Saran Dari kesimpulan di atas dapat diketahui gambaran kebutuhan dasar konsumen berkumpul di coffee shop yaitu rasa aman dan nyaman ketika berada di coffee shop tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya pihak pengelola coffee shop terutama di Yogyakarta tempat penelitian ini dilaksanakan dapat terus memperbaiki dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan konsumen ketika berada di sana. Misalnya dengan tetap tidak memperbolehkan adanya minuman keras yang dikhawatirkan dapat memicu kericuhan, musik yang enak didengar, desain ruangan yang luas dengan tempat duduk yang nyaman. Meskipun demikian, faktor pelayanan juga perlu ditingkatkan dengan sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
ramah tamah yang ditunjukan oleh para karyawan dan fasilitas pendukung lainnya seperti hot spot, TV Kabel, bermacam alat permainan. Dan terakhir, esensi kopi itu sendiri juga perlu dipertahankan dengan menyediakan bibit kopi unggul agar menghasilkan rasa dan aroma kopi yang nikmat karena ada beberapa individu yang termotivasi oleh faktor tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
DAFTAR PUSTAKA
Alderfer, C. (1972). “Existence, relatedness, & growth”. New York: Free Press. Ames & Ames. (1989). Research on Motivation in Education: vol 3. Goals and Cognition. San Diego: Academic Press. Atkinson, J. W., & Birch, D. (1978). “Introduction To Motivation” (2nd Edition). New York. Van Nostrand. Azwar, S. (1999). “Penyusunan Skala Psikologi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2001). “Reliabilitas dan Validitas”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bandura, A. (1997). “Self-efficacy: The exercise of control”. New York: W. H. Freeman. Beck, R. C. (1978). “Motivation : Theories and Principles” (3rd Edition). Englewood Cliff. Prentice Hall. Biro Pusat Statistik (2007). Daerah Istimewa Yogyakarta. Caswell’s (2006). “Manual Guide and Introduction of Coffee”. Caswell’s Coffees and Teas. Jones, Marshall. R. (1955). “Motivation & Emotion”. Springer Netherlands. Malone, T. W. (1981). “Toward A Theory Of Instrinsically Motivation Instruction”. Marsum, W. A.. (1993). “Restoran dan Segala Permasalahannya”, Andi Offset, Yogyakarta. Maslow, A. H. (1971). “The farther reaches of human nature”. New York: The Viking Press. Maslow, A. H. (1987). “Motivation and Personality” (3rd Edition). New York : Harper & Row. McClelland, D. (1985). “Human motivation”. New York: Scott, Foresman. Pettijohn, Terry. F. (1992). “Psychology A Concise Introduction”. The Dushkin Publishing Group, Inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Santrock, John W. (1999). “Life-Span Development” (7th Edition). New York. McGraw-Hill. Weiner, B. (1990). “Human Motivation”. Lawrance Eribaum Associates. Hillsdale. www.proquest.com/journal.html/proquest-coffeeshopjournal.html/ www.wikipedia.com/Maslow/Bibliography.html/ http://www.yorku.ca/dept/psych/classics/Yerkes/Law/ http://wangmuba.com/artikel/Teori-TeoriMotivasi-wangmuba.htm http://education.calumet.purdue.edu/Vockell/EdPsyBook/Edpsy5/Edpsy5_motivat ion.html/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Lampiran 1. Skala Motivasi Orang Berkumpul Di Coffee Shop
Jenis Kelamin Usia Kuliah
: : :
Berikut adalah beberapa pertayaan yang ingin mengetahui motivasi apa yang mendasari seseorang menghabiskan waktunya di coffee shop. Diharapkan anda menjawab sesuai dengan pengalaman dan berdasarkan apa yang anda rasakan saat anda berkunjung ke coffee shop. Anda dimohon untuk memberi tanda centang ( ) pada kolom jawaban yang disediakan : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah dan tidak ada penilaian tertentu dari kuisioner ini. Terima kasih atas waktu dan kerjasamanya, Selamat Mengerjakan !
No 1 2
3
4
5
Pernyataan SS Saya senang pergi ke coffee shop, disana saya bisa menikmati minuman yang enak Daripada ke coffee shop, lebih baik membuat kopi dirumah, saya bisa minum sepuasnya, sesuai dengan takaran dan selera saya Saya lebih senang pada coffee shop yang memiliki ruangan tertutup, memberikan perlindungan bila panas atau hujan Saya lebih baik membuat kopi dirumah, saya tidak perlu keluar rumah merasakan terkena panas matahari atau udara dingin Ketika di coffee shop, saya akan memesan kopi kental, itu membantu saya terjaga dan menunda rasa kantuk
S
TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
6
7
8
9 10
11
12
13
14
15
16 17 18 19
20
21
22
Saya tidak perlu meminum kopi di coffee shop untuk menunda rasa kantuk, jika mengantuk saya lebih memilih tidur dirumah saja Di coffee shop saya dapat menghilangkan rasa haus, mendapat tempat yang nyaman, sekaligus menunda rasa kantuk Saya memilih ke warung membeli kopi instant daripada ke coffee shop, lebih ekonomis jika untuk sekedar menghilangkan haus Meluangkan waktu di coffee shop sembari browsing Internet membantu saya menghilangkan kepenatan Keramaian di coffee shop membuat saya pusing, lebih baik berdiam di kamar saja, tidak ada yang menggangu saya Saya lebih memilih ke coffee shop daripada diskotik karena tidak ada minuman keras yang dikhawatirkan bisa membuat mabuk Coffee shop bukan tempat pilihan saya jika saya sedang stres. Saya lebih memilih pergi ke game online, atau ruang publik seperti mall Musik, ruangan dan kopi di coffee shop sangat enak, dan bisa membantu saja melupakan sejenak tugas kuliah yang banyak Saya merasa bersalah justru ketika berada di coffee shop, karena menyia-nyiakan waktu dan lari dari tugas tanggung jawab Saya rela mengeluarkan sedikit uang lebih demi seangkir kopi di coffee shop. Disana saya bisa sedikit relax dari rutinitas kesaharian Sehabis ke coffee shop, saya merasa rugi waktu dan uang, dan itu menambah beban pikiran saya Saya senang mengobrol dengan teman di coffee shop Saya lebih senang pergi sendiri ke coffee shop, saya bisa bebas melakukan apa saja Coffee shop mampu membangun suasana keakraban bagi setiap pengunjung di dalamnya, terutama bagi kolega bisnis yang asing Saya tidak suka ke coffee shop dimana banyak orang yang tidak saya kenal, saya tidak nyaman berhadapan dengan orang banyak Pengelola coffee shop menunjukan bagaimana dia memperhatikan konsumennya dengan mendesain ruangan senyaman mungkin Bagi saya, pengelola coffee shop hanya mencari keuntungan tanpa memperhatikan keinginan konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
23
Pelayanan ramah dari pegawai di coffee shop membuat saya merasa diterima dan saya pasti akan sering berkunjung kesini Saya tidak suka melihat mereka yang datang berkelompok ke coffee shop, hanya merusak ketenangan dan membuat suasana bising Saya melihat coffee shop adalah tempat yang prestise, maka dari itu saya sering berkunjung kesana Saya akan berdandan mencolok dan pergi ke pusat keramaian dibanding ke coffee shop jika ingin diperhatikan banyak orang Saya selalu merefrensikan coffee shop sebagai tempat bertemu agar orang-orang memandang saya gaul dan eksklusif Saya terkadang minder pergi ke coffee shop karena tampaknya terbatas hanya untuk kalangan atas Saya memilih pergi ke coffee shop yang sudah dikenal luas dan mahal agar dipandang kaya dan kalangan atas Pergi ke coffee shop yang eksklusif dan mahal membuat saya minder, saya lebih memilih ke warung kopi pinggir jalan Sering datang ke coffee shop membuat orang lain memandang saya memiliki selera tinggi dan meningkatkan prestise saya Saya tidak perlu ke coffee shop demi meningkatkan prestise
24
25 26
27
28 29 30
31
32
- TERIMA KASIH -
Jika ada opini lain, saran atau kritikan yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan hubungi Agus 0817895318 /
[email protected] (YM, FS, FB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Lampiran 2. Hasil Uji Coba Instrumen Uji Validitas Aspek Physiological Needs Correlations
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL1 .597** .000 30 .811** .000 30 .420* .021 30 .682** .000 30 .508** .004 30 .478** .008 30 .590** .001 30 .603** .000 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Uji Validitas Aspek Safety Needs Correlations
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL2 .821** .000 30 .623** .000 30 .408* .025 30 .445* .014 30 .601** .000 30 .839** .000 30 .800** .000 30 .763** .000 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Uji Validitas Aspek Belongingess Needs Correlations
P17
P18
P19
P20
P21
P22
P23
P24
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL3 .658** .000 30 .455* .012 30 .438* .015 30 .820** .000 30 .602** .000 30 .597** .000 30 .565** .001 30 .658** .000 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Uji Validitas Aspek Self Esteem Needs Correlations
P25
P26
P27
P28
P29
P30
P31
P32
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL4 .744** .000 30 .444* .014 30 .571** .001 30 .412* .024 30 .453* .012 30 .482** .007 30 .454* .012 30 .719** .000 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Lampiran 3. Hasil Uji Coba Instrumen Uji Reliabilitas Aspek Physiological Needs ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y H A)
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P
Item-total Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
17.3333 17.8667 17.5000 17.7333 18.3333 18.7667 17.5667 18.1667
9.2644 7.9126 9.9138 8.6851 9.6782 10.1161 9.2195 8.8333
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.4433 .7067 .1964 .5357 .3362 .3425 .4259 .4091
.6942 .6325 .7475 .6738 .7144 .7134 .6973 .7023
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.7263
30.0
N of Items =
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Uji Reliabilitas Aspek Safety Needs ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y H A)
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P
Item-total Statistics
P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
21.1000 21.5333 21.0000 21.7333 21.2333 21.4000 21.5000 21.3000
11.1276 12.8092 14.0690 13.7885 12.5989 12.3172 11.2241 12.0793
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.7302 .4899 .2413 .2736 .4408 .7864 .7005 .6703
.7585 .7969 .8292 .8267 .8057 .7643 .7634 .7720
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.8128
30.0
N of Items =
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Uji Reliabilitas Aspek Belongingess Needs ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y H A)
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P
Item-total Statistics
P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
20.7333 21.9000 20.8333 21.0333 20.7667 20.9333 20.7667 21.2667
7.4437 8.0931 8.4885 6.4471 7.7023 8.1333 7.9782 7.2368
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.5123 .2249 .2793 .7131 .4441 .4830 .4158 .4907
.7015 .7645 .7422 .6527 .7149 .7133 .7204 .7053
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.7427
30.0
N of Items =
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Uji Reliabilitas Aspek Self Esteem Needs ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y H A)
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P
Item-total Statistics
P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
17.0333 16.3667 17.2000 16.2000 17.6333 16.2667 17.4000 17.4667
7.3437 8.9299 8.0276 9.2000 9.2057 9.1678 9.1448 7.0161
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.5974 .2197 .3333 .2115 .2936 .3368 .2856 .5210
.5500 .6565 .6301 .6548 .6363 .6290 .6376 .5673
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.6543
30.0
N of Items =
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 4. Identitas Responden
Jenis Kelamin
Valid
Laki-laki Perempuan Total
Frequency 30 61 91
Percent 33.0 67.0 100.0
Valid Percent 33.0 67.0 100.0
Cumulative Percent 33.0 100.0
Usia (Tahun)
Valid
21 22 23 24 25 26 Total
Frequency 41 18 10 9 9 4 91
Percent 45.1 19.8 11.0 9.9 9.9 4.4 100.0
Valid Percent 45.1 19.8 11.0 9.9 9.9 4.4 100.0
Cumulative Percent 45.1 64.8 75.8 85.7 95.6 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 5. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Aspek Physiological Needs 91 2.4547 .4080 .105 .063 -.105 .998 .272
Aspek Safety Needs 91 2.957 .410 .098 .089 -.098 .934 .348
Aspek Belongingess Needs 91 2.9437 .3657 .091 .091 -.086 .868 .439
Aspek Self Esteem Needs 91 2.3915 .2797 .132 .132 -.121 1.258 .085
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 6. Deskriptif Tanggapan Responden Terhadap Variabel Deskripsi Aspek Physiological Needs Descriptive Statistics N P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
91 91 91 91 91 91 91 91
Minimum 1 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 4 4 4 4 4 4 4 4
Mean 3.07 2.42 2.80 2.59 2.00 1.81 2.69 2.25
Std. Deviation .66 .75 .73 .71 .75 .65 .73 .74
Mean 3.13 2.82 3.38 2.60 3.11 2.88 2.76 2.97
Std. Deviation .76 .69 .73 .81 .75 .63 .74 .62
Mean 3.21 2.10 3.05 2.95 3.18 3.09 3.13 2.85
Std. Deviation .66 .73 .69 .70 .55 .53 .58 .74
Deskripsi Aspek Safety Needs Descriptive Statistics N P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
91 91 91 91 91 91 91 91
Minimum 1 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 4 4 4 4 4 4 4 4
Deskripsi Aspek Belongingess Needs Descriptive Statistics N P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24
91 91 91 91 91 91 91 91
Minimum 2 1 1 1 1 2 2 1
Maximum 4 4 4 4 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Deskripsi Aspek Self Esteem Needs Descriptive Statistics N P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32
91 91 91 91 91 91 91 91
Minimum 1 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 4 4 4 4 3 4 3 4
Mean 2.33 3.23 2.04 3.10 1.62 3.09 2.03 1.76
Std. Deviation .72 .67 .79 .68 .55 .64 .62 .87
Deskripsi Descriptive Statistics
Aspek Aspek Aspek Aspek
Physiological Needs Safety Needs Belongingess Needs Self Esteem Needs
N 91 91 91 91
Minimum 1.13 2.0 2.00 1.63
Maximum 3.38 3.9 3.75 3.38
Mean 2.45 2.96 2.94 2.40
Std. Deviation .4080 .410 .3657 .3052