PENDAHULUAN
maka
diketahui
bahwa
kekuatan
otot
A. Latar Belakang Masalah
tungkai, kelentukan dan koordinasi mata
Sehubungan banyaknya teknik dasar
kaki dapat meningkatkan prestasi sepak sila
dalam permainan sepaktakraw, maka yang
pada permainan sepaktakraw. Inilah yang
menjadi topik dalam penelitian ini adalah
mendorong peneliti untuk mengadakan
teknik dasar sepak sila. Ucup (2004:32),
suatu penelitian dengan judul “Kontribusi
mengemukakan
Kekuatan Otot Tungkai, Kelentukan Dan
bahwa
sepak
sila
merupakan sepakan sajian untuk menerima
Koordinasi
servis,
Kemampuan Sepak Sila Pada Permainan
smash
lawan,
dan
untuk
menyuguhkan umpan ke rekan setim.
sila dimulai dengan sikap berdiri, lalu mengangkat salah satu kaki yang digunakan untuk melakukan sepak sila dan kaki yang satunya lagi sebagai penopang. Pada saat mengayunkan kaki menyepak bola, badan agak bungkuk sedikit agar pergerakan kaki ayun dalam keadaan elastis dan tidak kaku, serta kontrol bola yang baik agar perkenaan bola dan kaki selalu stabil. Dari pola gerak sepak sila, maka dapat disimpulkan bahwa untuk mendukung kemampuan sepak sila kekuatan
otot
tungkai,
kelentukan, dan koordinasi mata kaki. Berdasarkan
penjelasan di
Kaki
Terhadap
Sepaktakraw SIswa SMP Negeri 13 Makassar
Dilihat dari analisa gerakan sepak
dibutuhkan
Mata
”. B. Rumusan Masalah 1. Apakah ada kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepaktakraw? 2. Apakah
ada
kontribusi
kelentukan
terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepaktakraw? 3. Apakah ada kontribusi koordinasi mata kaki terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepaktakraw? 4. Apakah ada kontribusi kekuatan otot tungkai, kelentukan dan koordinasi mata kaki secara bersama-sama terhadap
atas,
kemampuan sepak sila pada permainan
1 Motion Volume III No.1 Maret 2012
sepak takraw?
TINJAUAN PUSTAKA
C. Tujuan Penelitian Sesuai
dengan
A. Kemampuan permainan sepaktakraw latar
belakang
Untuk dapat bermain sepaktakraw
masalah, rumusan masalah yang telah
yang
diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah
kemampuan yang baik.Kemampuan yang
sebagai berikut:
baik ialah kemampuan menguasai teknik-
1. Untuk
mengetahui
kontribusi
teknik
dasar
harus
permainan.
mempunyai
Ismail
Tola
(1988:9), mengemukakan tentang teknik-
terhadap kemampuan sepak sila dalam
teknik dasar dalam permainan sepaktakraw
permainan sepaktakraw.
meliputi:
mengetahui
kontribusi
otot
ada
pemain
tungkai
2. Untuk
kekuatan
apakah
baik,
apakah
kelentukan
ada
terhadap
1. Sepakan a. Sepak sila
kemampuan sepak sila pada permainan
b. Sepak kuda
sepaktakraw.
c. Sepak cungkil
3. Untuk
mengetahui
kontribusi
koordinasi
apakah
ada
mata
kaki
d. Telapak kaki 2. Mengkop
terhadap kemampuan sepak sila pada
a. Bagian dahu
permainan sepaktakraw.
b. Bagian kiri dan kanan kepala
4. Untuk
mengetahui
apakah
ada
c. Bagian belakang kepala
kontribusi kekuatan otot tungkai, dan
1) Menahan terhadap dada
koordinasi mata kaki secara bersama-
2) Menahan terhadap bahu
sama terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepaktakraw.
Teknik-teknik sepaktakraw
secara
dikemukakan
oleh
dasar
permainan
lengkap Ratinus
lagi Darwis
(1992:58), sebagai berikut :
2 Motion Volume III No.1 Maret 2012
1. Sepakan yang meliputi :
peregangan statis. Ini
sesuai dengan
a. Sepak sila
pendapat Sadoso Sumarsardjono (1987:59),
b. Sepak kuda (sepak kura)
bahwa :
c. Sepak cungkil d. Menapak (sepak telapak kaki) e. Badek (sepak simpuh atau sepak samping) 1) Main kepala
…….memperbaiki kelentukan daerah gerak suatu persendian, harus dilakukan beberapa bentuk peregangan yang dinamis dan statis agar badan dapat menjadi normal kembali atau bahkan kondisi lebih baik. C. Koordinasi mata kaki
2) Mendada Harsono (1988:167), mengemuka-
3) Memaha
kan bahwa : “Koordinasi juga penting jika
4) Membantu Berdasarkan teknik-teknik
dasar
pendapat
tentang
permainan
sepak
takraw dapat dikatakan bahwa dalam permainan sepak takraw cukup banyak teknik dasar yang harus dikuasai pemain agar dapat memainkan permainan tersebut dengan
baik,
sesuai
dengan
nama
permainan, jelas bahwa mayoritas gerakan yang dilakukan ialah gerakan sepakan, khususnya sepak sila . B. Kelentukan.
kita berada dalam situasi dan lingkungan yang asing seperti perubahan lapangan, peralatan, cuaca, lampu penerangan dan lawan yang dihadapi”. Seorang
pemain
sepaktakraw
dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu melakukan sesuatu keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat dapat melakukan keterampilan yang masih baru baginya, mengubah dan berpindah secara tepat dari gerakan yang satu ke pola gerak yang lain.
Untuk mengembangkan kelentu-kan dapat dilakukan melalui latihan peregangan otot, seperti; peregangan dinamis dan
Adapun kerangka berpikir
yang
akan dikemukakan sebagai berikut :
3 Motion Volume III No.1 Maret 2012
1. Jika siswa atau pemain yang mempunyai
2. Ada kontribusi kelentukan terhadap
kekuatan otot tungkai yang kuat, maka
kemampuan sepak sila pada permain-an
akan dapat melakukan sepak sila dengan
sepaktakraw.
baik dan terkontrol.
3. Ada kontribusi koordinasi mata kaki
2. Jika siswa atau pemain yang mempunyai kelentukan yang lentur, maka akan dapat melakukan sepak sila dengan baik dan terkontrol.
terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepaktakraw. 4. Ada kontribusi secara bersama-sama antara
kekuatan
otot
tungkai,
3. Jika siswa atau pemain yang mempunyai
kelentukan, dan koordinasi mata kaki
koordinasi mata kaki yang baik, maka
terhadap kemampuan sepak sila pada
akan dapat melakukan sepak sila dengan
permainan sepaktakraw.
baik dan terkontrol.
Untuk
4. Jika siswa atau pemain yang mempunyai
lebih
jelasnya,
dikemukakan hipotesis statistik untuk tiga
secara bersama-sama kekuatan otot
hipotesis sebagai berikut :
tungkai, kelentukan, dan koordinasi
Hipotesis I :
mata kaki, maka akan dapat melakukan sepak sila dengan baik dan terkontrol. D. Hipotesis Dengan
bertolak
dari
uraian
kerangka konsep dan kerangka berpikir di atas,
maka
hipotesis
penelitian
dapat
H0 : βx1y
= 0
H0 : βx1y
0
Hipotesis II : H0 : βx2y
= 0
H0 : βx2y
0
Hipotesis III : H0 : βx3y
= 0
H0 : βx3y
0
Hipotesis IV :
disusun sebagai berikut :
H0 : R(1,2.3)
= 0
1. Ada kontribusi kekuatan otot tungkai
H0 : R(1,2,3)
0
terhadap kemampuan sepak sila pada
maka
METODE PENELITIAN
permainan sepaktakraw.
4 Motion Volume III No.1 Maret 2012
Metode penelitian adalah metode deskriptif.
Salah
satu
faktor
yang
menentukan kelancaran untuk memperoleh
analisis normalitas dengan menggunakan teknik
Kolmogorov
Smirnov
(KS-Z)
terhadap program SPSS dalam komputer.
data terhadap penelitian adalah populasi. Adapun populasi dari penelitian ini adalah
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
semua Siswa SMP Negeri 13 Makassar
A. Pengujian Hipotesis
sebanyak 210 orang dan sampel 60 orang. Data yang perlu dikumpulkan dalam
Ada empat buah hipotesis yang diajukan
dalam
penelitian
ini.Keempat
penelitian ini meliputi; data kekuatan otot
hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya
tungkai, kelentukan, koordinasi mata kaki
melalui data empiris. Setelah dilakukan
dan kemampuan sepak sila. Data yang
pengujian
terkumpul melalui tes masih merupakan
regresi
data
diperoleh hasil seperti berikut ini :
kasar.Data
tersebut
selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan uji statistik
terhadap (statistik
kekuatan
dalam komputer.
kemampuan yang
dimaksud
dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif, dan infrensial.
Analisis
menggambarkan
deskriptif
data
apa
untuk adanya.
Sedangkan analisis infrensial untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda.
Sebelum
menggunakan
rumus
tersebut, maka terlebih dahulu dilakukan
uji
parametrik), maka
1. Ada kontribusi yang signifikan antara
regresional dengan bantuan paket SPSS
Analisis
menggunakan
otot
tungkai sepak
terhadap sila
pada
permainan sepaktakraw SIswa SMP Negeri 13 Makassar. Hipotesis statistik yang akan di uji: H0 : βx1y H1 : βx1y
=0 0
Hasil pengujian : Dari hasil analisis data diperoleh nilai R hitung (Ro) = 0.739 (P < 0.05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada
5 Motion Volume III No.1 Maret 2012
kontribusi yang signifikan antara kekuatan
Hipotesis statistik yang akan di uji:
otot tungkai terhadap kemampuan sepak
H0 : βx2.y H1 : βx2.y
sila pada permainan sepaktakraw SIswa SMP
Negeri
13
Makassar.
Hal
ini
mengandung makna bahwa, apabila siswa memiliki nilai kekuatan otot tungkai yang kuat
maka diikuti dengan kemampuan
sepak sila yang baik. Begitu juga sebaliknya apabila siswa memiliki nilai kekuatan otot tungkai yang kurang maka akan diikuti pula dengan kemampuan sepak sila yang kurang. Hal ini disebabkan dengan kekuatan otot tungkai yang kuat akan mengakibatkan tungkai sebagai kaki ayun akan mampu menyepak bola takraw dengan terkontrol. Nilai R kuadrat diperoleh = 0.645, berarti sumbangan yang diberikan kekuatan otot tungkai
sebesar
64.50%
terhadap
kemampuan sepak sila pada permainan sepaktakraw. 2. Ada kontribusi yang signifikan antara kelentukan sepak
terhadap
sila
pada
kemampuan permainan
sepaktakraw SIswa SMP Negeri 13 Makassar.
=0 0
Dari hasil analisis data diperoleh nilai Rhitung (Ro) = 0.669 (P < 0.05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi
yang
signifikan
antara
kelentukan terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepaktakraw SIswa SMP Negeri 13 Makassar. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila siswa memiliki nilai kelentukan yang baik maka diikuti dengan kemampuan sepak sila yang baik. Begitu juga sebaliknya apabila siswa memiliki nilai kelentukan yang kurang maka akan diikuti pula dengan kemampuan sepak sila yang kurang. Nilai R kuadrat diperoleh = 0.448, ini
berarti sumbangan yang diberikan
kelentukan
sebesar
44.80%
terhadap
kemampuan sepak sila pada permainan sepaktakraw. 3. Ada antara
kontribusi
yang
koordinasi
terhadap kemampuan
signifikan
mata
kaki
sepak sila
pada permainan sepaktakraw Siswa
6 Motion Volume III No.1 Maret 2012
SMP Negeri 13 Makassar.
terhadap kemampuan sepak sila pada
Hipotesis statistik yang akan di uji : H0 : βx3.y = 0 H1 : βx3.y 0
permainan sepaktakraw. 4. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot tungkai, kelentukan
Hasil pengujian : Dari hasil analisis data diperoleh nilai R hitung (Ro) = 0.716 (P < 0.05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada
dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan
sila
pada
permainan sepaktakraw SIswa SMP Negeri 13 Makassar.
kontribusi yang signifikan antara koordinasi
Hipotesis statistik yang akan di uji:
mata kaki terhadap kemampuan sepak sila
H0 : Rx1,2,3,.y = 0 H1 : Rx1,2,3,y 0
pada permainan sepaktakraw Siswa SMP Negeri 13 Makassar. Hal ini mengandung
sepak
Hasil pengujian :
makna bahwa, apabila siswa memiliki nilai
Dari hasil analisis data regresi ganda
koordinasi mata kaki yang baik maka akan
diperoleh nilai R hitung = 0.815, setelah
diikuti dengan kemampuan sepak sila yang
dilakukan
baik. Begitu juga sebaliknya apabila siswa
menggunakan uji F diperoleh nilai F hitung =
memiliki nilai koordinasi mata kaki yang
23.813 (P < 0.05). Maka H0 ditolak dan H1
rendah maka akan diikuti pula dengan
diterima,
kemampuan sepak sila yang jelek. Hal ini
signifikan
peranan keletukan pada saat melakukan
kelentukan, dan koordinasi mata kaki secara
sepak sila sangat
untuk
bersama-sama terhadap kemampuan sepak
mengangkat tungkai semaksimal mungkin.
sila pada permainan sepaktakraw SIswa
Nilai R kuadrat diperoleh = 0.512, Ini
SMP Negeri 13 Makassar. Nilai R kuadrat
berarti
diperoleh = 0.665, Ini berarti sumbangan
sumbangan
dibutuhkan
yang
diberikan
koordinasi mata kaki sebesar 51.20%
yang
uji
berarti
signifikansi
ada
kekuatan
diberikan
secara
terhadap
kontribusi otot
yang
tungkai,
bersama-sama
7 Motion Volume III No.1 Maret 2012
kekuatan otot tungkai, kelentukan, dan
Selanjutnya,
hasil
penelitian
ini
koordinasi mata kaki sebesar 66.50%
dapat digunakan untuk: (1) Meningkatkan
terhadap kemampuan sepak sila pada
kemampuan
permainan sepaktakraw. Sedangkan sisanya
diperhatikan
33.50% dijelaskan oleh variabel lain yang
kelentukan
tidak diamati terhadap penelitian ini.
seseorang, (2) Kepada para pelatih dan
sepak
sila
kekuatan dan
maka otot
koordinasi
perlu tungkai,
mata
kaki
guru olahraga agar hasil penelitian ini dapat KESIMPULAN
dijadikan bahan acuan dalam mengajar atau
Berdasarkan
analisis
data
dan
pembahasannya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepaktakraw, (2) Ada kontribusi
yang
signifikan
kelentukan
terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepaktakraw, (3) Ada kontribusi yang
signifikan
koordinasi
mata
kaki
terhadap kemampuan sepak sila pada permainan
sepaktakraw,
kontribusi
secara
signifikan
dan
(4)
bersama-sama
kekuatan
otot
Ada yang
tungkai,
kelentukan, dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan sepak sila pada permainan sepaktakraw.
melatih
cabang
olahraga
permainan
sepaktakraw khususnya sepak sila, maka komponen fisik berupa kekuatan otot tungkai, kelentukan dan koordinasi mata kaki, harus diperhatikan agar hasil pelatihan atau pembelajaran dapat tercapai. DAFTAR PUSTAKA Dwijowinoto, Kasiyo. (1993). Dasar-dasar Ilmu Kepelatihan. Semarang: Semarang Press. Darwis, Ratinus. (1992). Olahraga Pilihan Sepak Takraw, Jakarta: Depdikbud. Hadi Sutrisno. (1983). Statistik Jilid II. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek dalam Coaching. Jakarta: Depdikbud. Ismail Tola. (1988). Permainan Sepak raga dan Sepak takraw. Ujung Padang: FPOK IKIP. Rani Adib. (1974). Pengembangan Prestasi
8 Motion Volume III No.1 Maret 2012
Olahraga. Ujung Pandang: KONI Ujung Pandang. Sajoto Moch. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: FPOK IKIP. Santosa Giriwijoyo. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Ucup Yusup. (2004). Sepaktkraw. Jakarta: Depdiknas. *) Suparman Sade, M.Pd.; Dosen Penjaskesrek FKIP UNISMA Bekasi.
9 Motion Volume III No.1 Maret 2012
10 Motion Volume III No.1 Maret 2012