Newsletter informasi pemasaran pariwisata
ISI NOMOR INI: Konsep dan Koordinasi Teknis, 2 Warga Inggris pada dasarnya Rajin ke Indonesia, 3 Selama Sebulan Penuh, Indonesia tampil di London, 6 Pesta Rakyat Legu Gam di Maluku, 6 Gairahkanlah Kembali Kepulauan Seribu, 7 Bagian dari Wisata Bahari Kita, 8 Ke Komodo Rp 4,8 juta, 8 Cruises pun Membawa 127 ribu lebih Wisman, 9 Arah Destinasi dan Harapan 2010, 10 Pariwisata Perbatasan demi UMKM dan Ekonomi Nasional, 11 Konsumen dan Bisnis Korea Selatan, lebih sensitif, 13 Investasi Kapal River Cruise di Kalbar, 16 Jakarta Punya Tiga Nama Besar, 17 Meningkatkan Makna Kehadiran Museum, 18 Indikator, 19 MICE Events 2010, 20
Penanggung jawab: Sapta Nirwandar Penerbit/PemRed: Arifin Hutabarat Dewan Redaksi: Syamsul Lussa, T. Burhanuddin, Wisnu B. Sulaeman. Reporter: Ekasanti Alamat : Direktorat Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Jl. Medan Merdeka Barat No.17 Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 320 8612 Email :
[email protected]
Jika Anda mempunyai informasi dan pendapat untuk Newsletter ini, silahkan kirim ke alamat tersebut di atas.
Monitoring dan Evaluasi Lintas Sektoral sampai Daerah
Hari Rabu, 25 Maret 2010 pukul 9.30 pagi. Duapuluh hadirin sudah menempati salah satu ruang rap at di Kanto r Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Deputi Menko bidang Industri dan Perdag a ng a n yan g memba wa h i pariwisata, Edy Putra Irawady dijadwalkan memimpin rapat. Tapi kali ini dipimpin oleh Kabid Pengembangan Pariwisata. Itu rapat tim MONEV, monitoring atau p emant auan dan evaluasi bid ang pariwisata. Tam pak wakil-wakil dari instansi pariwisata di pusat (Kemenbudpar) dan daerah (Jambi, Kepulauan Riau, Aceh, Kalimantan Timur, Garut),dari instansi lintas sektoral yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan dari Ditjen darat dan laut, Biro Pusat Statistik, Bina Marga PU. Tentu saja juga pejabat dari Kantor Menko Perekonomian sebagai tuan rumah. Rapat membahas masalah-masalah pariwisata yang sedang dihadapi di masing-masing daerah. Sebenarnya sejak tahun 2009 koordinasi ini telah dimulai
de ng an di ben tuk nya Ti m M o ne v oleh Deputi Menko bidang Industri dan Perdagangan. Dalam melaksanakan koordinasi, Tim Monev menentukan tema utama “Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Industri Pariwisata.” “Kami membuat matrix program dan analisis untuk melakukan koordinasi,” b e g it ul a h p ri n s i p n ya c a r a k e rj a sebagaimana diterangkan oleh Edy Putra Irawady. Sesuai dengan tema pokok, langkah-langkah koordinasi itu terdiri atas: (1)Menghimpun berbagai data dan informasi mengenai arus wisman dan wisnus. (2) Menginventarisasi faktorfaktor penghambat pengembangan bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) pariwisata di lokasi pilot project, regulasi, infrastruktur dan SDM. Menginventarisasi peluang-peluang usa ha baru UM K M pa riw is at a. Menginventarisasi program-program sektoral dalam rangka pemberdayaan industri pariwisata dengan kontribusi sektor terkait. M ereko mendasikan langkah-langkah pemecahan masalah
Konsep dan Koordinasi Teknis Di Kementerian Kooordinator Perekonomian ada enam deputi Menko Hatta Rajasa. Salah satu, Deputi bidang Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawady mencakupi bidang pariwisata. “Pemerintah daerah perlu memikirkan berbagai s k i m u n t u k m e n g e m ba n g k an i n d u s t r i pariwisatanya. Termasuk kerjasama lintas provinsi. Edy Putra Irawady Kerjasama pemda dan pelaku usaha mutlak harus dilaksanakan. Pemerintah pusat akan memantau perkembangan inisiatif seperti itu.,” ujar Deputi Menko ini. Disebutlah misalnya, konsep pengembangan pariwisata lintas Sulawesi, lintas Sumatra, Lintas Kalimantan, lintas Jawa-Bali, lintas Nusa Tenggara, lintas Indonesia Timur dan seterusnya. Contoh lain koordinasi yang baik telah dilaksanakan dengan Kemenbudpar dan Menko Perekonomian untuk memajukan industri film. Yakni ditetapkannya kebijakan bahwa pajak ditanggung pemerintah atas alat teknologi untuk barang-barang produksi film dari luar negeri, serta dinaikkannya pajak cakram CD yang masuk ke dalam negeri untuk melindungi produksi film dalam negeri. “Sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Nasional 20102014 cukup realistis dan dengan kerja keras akan dapat dicapai,” ujarnya. t e r k i ni yan g s e d a n g m un c ul . Menyusun laporan bulanan, triwulanan dan laporan akhir yang berisi rekomendasi penyempurnaan kebijakan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui industri pariwisata. Ditentukanlah daerah-daerah yang dituju untuk mengadakan peninjauan lapangan. Dilaksanakan sejak tahun 2009. Maka tahun 2010 ini, dilanjutkan untuk melihat progress, maupun menemu kenali fakta baru dan la ngkah -lang kah se lanju tnya.
Menguatkan Program Nasional Kabupaten Garut ternyata akan membuka layanan bus Damri untuk pariwisata, setiap hari empat kali pemberangkatan, dengan cara dan gaya layanan bus D am ri yang menghubungkan bandara Cengkareng ke berbagai lokasi di Jakarta, Bogor dan Bekasi. Garut-stasion Gambir Jakarta akan dilayani pp untuk menarik wisatawan dari ibukota, dan sebaliknya membawa wisatawan dari Garut ke Jakarta. Nah, melalui rapat koordinasi di Kantor Menko itu, pembahasan dan persetujuan bisa langsung dicapai. Di situ ada instansi perhubungan darat, BUMN, sekalipun wakil dari Damri
mengatakan, bahwa pada akhirnya p erti mbangan ko mersial harus diperhatikan oleh manajemennya, apakah cukup jumlah penumpang untuk menghidupi rute tersebut. Dinas Pariwisata menyuarakan bahwa potensi daerahnya (Garut) cukup untuk menjadi destinasi wisnus, bahkan juga wisman. Terutama, sesuai juga dengan tema utama tim Monev, untuk meluaskan pertumbuhan industri kerajinan setempat. Ada usulan agar peluang bisnis angkutan darat seperti itu sebaiknya terlebih dahulu ditawarkan kepada pengusaha setempat, setelah itu barulah kemudian diajukan kepada Damri sebagai BUMN. Yan g da ri Ace h m en er ang kan pihaknya sudah mulai berhubungan dengan organisasi WAA, World Acehnese Association, yang merekomendasikan promosi p ariwisata Aceh di tingkat internasional. Tim Monev bermaksud mengikuti perkembangan pelaksanaan gagasan dari WAA dan dampaknya terhadap perekonomian rakyat Aceh. Koordinasi dengan lintas sektoral pun dapat terkomunikasi melalui kegiatan Tim Monev. Demikianlah aspirasi dan temuan-
temuan dari daerah-daerah lain dibahas di rapat tim koordinasi Monev di Kantor Menko. Dalam tim itu sendiri se lal u ad a wak il Ke me nt eri an Kebudayaan dan Pariwisata, dari bidang pendataan, pemasaran, dan pengembangan destinasi. Ta p i , Jam b i s e be na rn ya t i da k termasuk dalam salah satu prioritas pengembagan pariwisata dalam Renstra (Rencana Strategis) Kemenbudpar. Ini diutarakan juga oleh wakil Kemenbudpar pada rapat tim tersebut. Sama juga sebenarnya dengan Aceh dan Garut. Rapat tim koordinasi Monev, memperlihatkan, bahwa cukup banyak situasi, kendala maupun peluang pengembangan pariwisata, yang ditampung lalu dikoordinasikan di kantor Menko Perekonomian, di luar program dan kegiatan yang secara sp e sifi k suda h d it ang ani o le h departemen tekhnis Kemenbudpar. Dari perspektif peran pemerintah sebagai pembuat kebijakan yang holistik integral, maka materi yang dikordinasikan melalui Kantor Menko jadinya menguatkan program-program nasional yang diselenggarakan oleh Kemenbudpar. Dan menguatkan koordinasi yang diperlukan bagi program-program dari daerah yang belum tercakup di Kemenbudpar. Lagipula, Deputi Menko untuk bidang pariwisata ini mengambil pendekatan dengan perspektif “Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Industri Pariwisata”. Dengan kata lain, daerah-daerah bilamana menganggap perlu, juga dapat melakukan pendekatan pada Menko Perekonomian untuk pengembangan pariwisata. Tim Monev Kementerian Koordinator Perekonomian pada periode ini sedang menangani koordinasi daerah-daerah Aceh, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jambi, dan Kalimantan Barat. “Kami tentu akan membawa isyu yang dibahas ke tingkat rapat (koordinasi) eselon satu, jika diperlukan untuk mengambil kebijakan yang bersifat lintas sektoral,” begitulah antara lain dapat disimpulkan dari penjelasan yang diberikan oleh Deputi Menko Edy Putra Irawady.**
Warga Inggris pada dasarnya Rajin ke Indonesia Ke Indonesia, jumlah kunjungan kewarganegaraan Inggris empat tahun terakhir hanya turun “sedikit” di tahun 2 00 9 . D a ri s u d ut n a t i o n a li t y, statistiknya sungguh memberi harapan, atau tantangan, untuk menggarap lebih cermat. Krisis ekonomi global saja tak mengurangi jumlah mereka ke Indonesia. Tahun 2010 ekonomi Inggris diharapkan tumbuh 1,2% dan 2011 sebesar 2,5%. Kita lihat angka ini: Target Indonesia 2010 : 175.000 Jumlah kunjungan warga negara Inggris ke Indonesia: 2009 : 160.036 2008 : 161.626 2007 : 148.756 2006 : 137.655 2005 : 214.515 (tertinggi pernah dicapai). (BPS) Menurut Euromonitor International, outbound travelers keseluruhan dari Inggris tahun 2008 meningkat 2% d ib an d in g t ah un s e be l um n ya, mencapai 68 juta orang. Agak janggal, bukan? Periode 2 006-2007 menunjukkan pertumbuhan yang lambat hanya 1% tetapi meskipun indikator ekonomi buruk, pertumbuhan untuk 2008 terjadi 2%. Apa yang terutama mengejutkan untuk tahun 2008 adalah bahwa nilai tukar tampaknya tidak membawa pengaruh signifikan pada pola perjalanan. Se men ta ra m en guat nya p o und terhadap dolar AS tidak merangsang permintaan untuk perjalanan ke AS (4 juta perjalanan masing-masing di 2007 dan 2008). Depresiasi terhadap euro lebih dari 10% sejak musim panas sebelumnya, tidak mengurangi jumlah pengunjung ke negara mata uang euro. Turki mencatat kenaikan terbesar sebagai destinasi, dengan 11% lebih peningkatan dari 2007. Pengeluaran harian rata-rata untuk outbound traveler meningkat sebesar 5% pada
tahun 2008 menjadi £ 53,21 per hari. Vo l u m e p e r j a l a n a n o u t b o u n d a ka n m en u nj u kk a n t i d a k a d a pertumbuhan pada tahun 2009 namun pertumbuhan “lembut” akan berkisar 3% terjadi dari tahun 2010 sampai 2013.
adalah biaya liburan. Statistik Nasional termasuk Indeks Harga Eceran khusus untuk pasar perjalanan, yaitu indeks untuk liburan dalam dan luar negeri, dari 2003 hingga Ju li 2008, menunjukkan biaya liburan ke luar n eg er i me n in gk at s e be sa r 6 % sedangkan untuk hari libur dalam negeri pada periode yang sama naik sebesar 23%.
Trends Sebuah pembalikan mengejutkan d al a m ke c en d er un g an l i bu ra n berdurasi pendek terjadi pada tahun 2007, dengan proporsi perjalanan dalam kategori 1-3 hari - 22% dari total perjalanan dengan setidaknya satu malam stay. Toh ini tidak muncul untuk menjadi fenomena yang sangat khas Inggris : Pada Sep te mber 2008, CREDOC (Centre de Recherche pour l.Etude et l.Observation des Conditions de Vie) melaporkan kecenderungan yang sama di Perancis, misalnya. Belanja mereka justru m enaik. Pengeluaran wisatawan outbound tahun 2008 bahkan 5% lebih tinggi dari pada tahun 2007, rata-rata kenaikan sebesar 3,8% per orang. Pengeluaran lebih tinggi itu dikatakan lebih mungkin disebabkan oleh turunnya pound terhadap matauang lainnya (terutama euro) daripada kemungkinan didorong oleh pendapatan yang lebih tinggi.
Destinasi Spanyol rupanya menjadi tujuan terbesar wisatawan Inggris, dengan 14 juta perjalanan per tahun. Meningkat hanya 1% per tahun, yang menyiratkan permintaan pasar ini sudah mendekati “saturated”. Tapi p ertumbuhan Inggris / Spanyol ini dinyatakan mencerminkan perkembangan jaringan LCC. Destinasi Perancis menunjukkan pertumbuhan yang besar sejak tahun 2006. Pada akhir 2008, total jumlah pengunjung meningkat menjadi 10 juta. Pe r t um bu h a n i n i s e p e n u h nya berlangsung pada tujuan liburan dan, penggunaan jalur jalan Terowongan yang menghubungkan Inggris dengan daratan Eropa. Survey Penumpang Int erna sio nal me lap o rkan 44% peningkatan outbound dalam tiga bulan pertama ta hun 2008 dibandingkan dengan tahun 2007, sementara perjalanan melalui laut turun hampir seperempat.
Suatu trend lain yang sangat menarik
Westminster Abbey, London
Destinasi wisata dengan pertumbuhan terbesar adalah Maroko, Mesir, India dan Uni Emirat Arab. Jumlah penumpang antara Maroko dan Inggris menjadi lebih dari dua kali lipat sejak tahun 2005 menjadi 767.000 per tahun di tahun 2008, berkat Maroko dan Uni Eropa menandatangani perjanjian liberalisasi p e ne r ba ng an se ja k D e se m be r 2005. Sebaliknya, lalu lintas ke tetangganya Tun isi a, yang t ida k m em il iki kesepakatan serupa itu, telah turun. Volume lalu lintas antara Inggris dan Tunisia di sekitar 520.000 pada tahun 2008, yang lebih rendah dari tahun 2001 tercatat 650.000. Ke Asia? Outbound perjalanan ke India pada tahun 2008 telah dua kali lipat dari setengah juta pada tahun 2003 berkat peningkatan kapasitas penerbangan yang disetujui oleh pemerintah Inggris dan India, sementara ke destinasi Uni Emirat Arab bertumbuh dari 1,4 juta penumpang pada tahun 2003 menjadi 4,4 juta lima tahun kemudian. Ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di UAE, terutama pengeluaran untuk pembangunan infrastruktur di Dubai.
Profil Demografis Profil demografis liburan outbound tercatat stabil selama bertahun-tahun. Wisatawan di tiga kelompok usia 2534, 35-44 dan 45-54 masing-masing memberikan kontribusi sekitar 20% dari total volume. Anak-anak berusia 15 ke bawah telah turun terus dari 10% dari total di tahun 2002 menjadi kurang dari 7% pada tahun 2008.
M e n g i n g a t penuaan populasi, c u k u p mengejutkan b ah wa v o l um e kelompok usia 65+ b e l u m menunjukkan ada perubahan besar. Pada tahun 2008, wisatawan berusia 65 + melebihi 18% dari total untuk pertama kalinya. Pria menyumbang 51-52% dari total yakni 27% dari semua perjalanan liburan outbound. Wisatawan bertujuan business, sebaliknya, sangat banyak laki-laki, 79% dari semua perjalanan bisnis. Usahawan terutama berusia antara 25 dan 54, dengan kelompok 35-44 sepertiga dari total. Lima per enam da ri se mu a p e rja la nan bi sni s d i l a ku k a n s e c ar a in d i v i d u a l .
dan keluarga (VFR) telah berangsurangsur meningkat sejak tahun 2002 dan menyumbang18% dari semua perjalanan keluar negeri pada tahun 2008. Proporsi ini sangat tinggi di musim dingin, dengan VFR mencapai 22% dari total. Liburan, 70% dari semua perjalanan keluar negeri, adalah alasan utama bagi 67% dari semua perjalanan keluar pada tahun 2008. Perjalanan bisnis tetap stabil pada 12%. Kenyamanan perjalanan ke Spanyol terus mendominasi pasar liburan dengan 13,6 juta perjalanan (22% dari pasar liburan), hampir dua kali lipat dibanding pasar terbesar kedua, Perancis. Rata-rata lama tinggal di Eropa - Perancis, Spanyol, Portugal, Italia, Yunani dan Turki - berada di kisaran 7-10 malam. Ada korelasi yang jelas antara jarak yang ditempuh dan lama tinggal: liburan ke Amerika berdurasi lebih lama dari 13 hari, sementara yang ke India dan Australia bahkan lebih lama (23 dan 44 hari masing-masing).
Tujuan Kunjungan Telah ada perubahan bertahap dalam hal tujuan perjalanan selama beberapa tahun terakhir. Perjalanan yang tujuan utamanya adalah mengunjungi teman
Forecast keberangkatan dari Inggris berdasarkan negara tujuan : 2010-2013
Australia Belgium Canada China Cyprus Czech Republic Egypt France Germany Greece India Ireland Italy Netherlands Poland Portugal Spain Switzerland Turkey USA Other destinations Total
2010 543.3 1,479.4 670.7 414.4 1,207.2 662.8 640.4 10,056.4 2,597.7 2,315.1 1,052.0 3,992.1 3,663.5 1,998.9 1,842.8 2,437.8 14,060.4 1,202.2 1,854.7 4,044.9 12,946.4 69,683.2
Sumber: Euromonitor International
2011 554.6 1,452.7 625.8 412.0 1,250.4 686.2 654.2 10,522.3 2,650.8 2,281.7 1,131.6 4,048.7 3,849.4 1,984.7 1,864.1 2,428.3 14,373.9 1,269.1 2,028.9 4,006.0 13,036.0 71,111.5
2012 559.6 1,483.0 660.8 525.8 1,304.2 706.0 774.5 10,856.6 2,689.4 2,246.9 1,291.4 4,103.3 4,056.3 2,021.9 2,082.0 2,439.1 14,516.2 1,307.2 2,115.9 4,164.9 13,885.3 73,790.0
2013 552.5 1,521.9 687.1 .7 1,342.1 725.7 879.5 11,196.9 2,717.0 2,219.6 1,381.9 4,156.8 4,128.9 2,036.2 2,468.2 2,448.0 14,646.2 1,329.6 2,322.0 4,230.7 14,649.2 76,239.6
Sekitar 83% dari mereka yang disurvei mengatakan telah ‘000 orang 2010 2011 2012 melakukan Business departures 8,130.2 8,118.2 8,422.1 liburan ke luar Leisure departures 61,552.9 62,993.3 65,367.9 negeri pada tahun Total 69,683.2 71,111.5 73,790.0 2008 sama seperti di tahun 2007. Amy Dorrington, direktur pemasaran untuk Alamo Rent A Car, berkomentar: "Walaupun mungkin tahun 2008 dijuluki 'staycation', l ib ura n ke l ua r ne ge ri te t ap dilaksanakan- bahkan dalam masa resesi." The Foreign and Commonwealth Office memperkirakan bahwa Brits akan berlibur lebih banyak ke tujuan non-Eropa pada tahun 2009 karena menguatnya mata uang euro. Laporan menyatakan bahwa pembukuan akan meningkat pada penerbangan ke Prospek Turki, Mesir dan Meksiko pada Kawasan Timur Dekat dan Timur khususnya. Tengah berkemungkinan tumbuh terus menjadi negeri tujuan. Mesir, Brits aktif pada hari libur Israel, Turki dan Dubai menunjukkan Sebuah survei yang dilakukan oleh pertumbuhan yang melebihi 10% Cater Allen menemukan bahwa hanya selama tahun 2008, dan pertumbuhan 20% dari Brits ingin 'tidak melakukan yang sangat kuat selama musim apa-apa' di hari libur mereka di luar dingin. Mungkin negara dengan negeri. Mayoritas ingin melakukan potensi terbesar adalah per-jalanan aktifitas ketika berlibur. Sebanyak 26% outbound ke Libya - memiliki pantai d a r i m e r e k a y a n g d i t a n ya i yang paling selatan di daratan Afrika mengatakan bahwa mereka ingin Utara (dan karenanya cuaca musim pergi trekking di hari libur, 12% sangat dingin yang terbaik) dan berjarak Forecast keberangkatan dari Inggris berdasarkan tujuan kunjungan: 2010-2013
p e n e rb a n g a n p e n d e k d a r i sebagian besar Eropa dibandingkan Mesir atau Turki. Transportasi udara akan terus mendominasi perjalanan outbound tapi perjalanan jarak pendek dapat bermigrasi ke rel kereta Eurostar, jika saja pihak keretapi bersaing memberikan tarif lebih rendah dan lebih luas jangkauan tujuannya. Pergeseran ini akan dapat melep askan beberapa slot penerbangan di bandara London. Sementara itu, jaringan LCC terus menambahkan tujuan baru ke UK - paling baru Ukraina - yang akan terus merangsang permintaan.
Liburan, suatu keharusan Sebuah survei terbaru oleh Alamo Rent A Car mengungkapkan bahwa Brits, sebutan populer untuk orang Inggris, masih bertekad untuk berlibur walaupun didera kemerosotan ekonomi.
Keberangkatan dari Inggris berdasarkan negara tujuan: 2007-2008 ‘000 orang Australia Belgium Canada China Cyprus Czech Republic Egypt France Germany Greece India Ireland Italy Netherlands Poland Portugal Spain Switzerland Turkey USA Other destinations Total
2007 565.2 1,402.8 669.4 303.2 1,292.5 647.6 528.6 9,744.6 2,572.8 2,485.2 1,028.4 3,939.0 3,517.1 2,074.2 1,539.6 2,181.6 13,873.9 1,148.5 1,540.3 3,969.3 12,211.9 67,235.8
Sumber: Euromonitor International
2008 534.1 1,426.1 671.3 335.3 1,161.4 667.3 545.4 9,991.1 2,546.2 2,375.1 975.3 3,973.6 3,552.4 1,968.5 1,650.3 2,366.0 14,111.8 1,151.1 1,704.7 3,995.4 12,724.6 68,427.2
antusias untuk pergi scuba diving dan 5% ingin pergi snowboarding atau Sandboarding. Richard Dunn, Managing Director Cater Allen berkomentar bahwa "penelitian ini menunjukkan bahwa Briton sedang menjauhi liburan tradisional keluarga Eropa dan menjadi lebih berani dalam pilihan liburan mereka."
Tujuh Keajaiban Dunia Sebuah survei yang dilakukan oleh Opinion Matters mempertanyakan apa yang ingin dilakukan Britons ? Paling tinggi keinginan mengunjungi yang tercantum dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia. Dalam hal kegiatan, 13% mengatakan bahwa mereka ingin menonton semua DVD mereka daripada pergi jalan-jalan.
Krisis Ekonomi Demikianlah, tahun 2008 terbukti menjadi tahun yang sangat bergolak untuk seluruh perjalanan dan industri pariwisata, terutama mengingat kenaikan harga minyak, maskapai penerbangan bangkrut dan berlangsungnya konsolidasi kegiatan merger di kalangan operator tur. Akan tetapi di Inggris, pariwisata hingga kini m asih cukup ulet dalam menghadapi faktor-faktor yang me rugika n dan d i p ariw is ata outbound khususnya, telah relatif stabil. Yakin bahwa konsumen sedang tertekan dan akan tetap begitu untuk beberapa waktu, bahkan sedikit pemulihan pun tidak diharapkan sampai tahun 2010, ada kenyataan volume dan nilai pariwisata domestik lebih besar darip ada inbound sehingga dampak guncangan tertentu dari luar negeri (seperti nilai tukar) akan relatif diredam. Tiga arah “pertempu ran” berlangsung di seluruh bisnis perjalanan dan industri pariwisata di Inggris, yakni antara bisnis via internet direct booking, saluran tradisional dan Global Distribution Systems (GDS). Penetrasi melalui int ernet sangat tinggi p ada reservasi maskapai penerbangan, tapi masih relatif lemah pada penjualan paket yang inklusif. Namun, secara bertahap di semua s ek t o r a d a ke ce n de r un ga n terhadap penggunaan internet yang lebih tinggi oleh individu.***
Sebulan penuh, Indonesia “tampil” di London S e l am a b u l an A p r i l 2 01 0 i n i sepenuhnya, Indonesia berpromosi di pusat perbelanjaan elit Harrods, London. Sebenarnya, sejak 16 tahun lalu Indonesia berniat melakukan promosi di kawasan “top” ibukota Inggris ini. Sekarang terpenuhi. Kegiatan promosi selama 30 hari itu akan meliputi windows display dalam empat sub tema: Indonesia The Richness of Ancient Arts, Indonesia The Legacy of Timeless Treasures, Indonesia The Place of Exeptional Creativity dan Indonesia The Land of Exquisite Beauty, demo batik, poster, tvc di plasma screen, festival makanan khas Indonesia, fashion show, serta gala dinner. Me nur ut D i rje n Pe m as ara n Kemenbudpar, Sapta Nirwandar, event ini diharapkan akan meningkatkan citra, positioning, dan daya saing Indonesia khususnya pangsa pasar wisatawan Inggris dan Eropa sebagai bagian dari segmen pasar strategis Indonesia. "Apalagi London dikenal sebagai pusat media internasional yang sangat besar berpengaruh terhadap pencitraan tersebut," paparnya. "Selain itu, nilai berita yang dapat ditimbulkan dari event tersebut sangat besar, " katanya, seraya mengatakan promosi ini merupakan yang pertama kali bagi Indonesia di mana dalam satu bulan penuh H arrods akan menyuguhkan sajian khas Indonesia.
Pesta Rakyat Legu Gam di Maluku Masyarakat Malaku Utara kota Ternate akan menggelar pesta rakyat Legu Gam, di Kesultanan Ternate pada 1-17 April 2010, untuk kedelapan kalinya. "Pelaku industri pariwisata seperti
Ditampilkan dalam sajian display etalase berisi image destinasi pariwisata andalan, produk unggulan pariwisata termasuk, spa, dan marine tourism. Harrods London
Windows display, Indonesia
Jadi, sekaligus berbobot PR-ing yang kuat. Ini dalam upaya meningkatkan image Indonesia di dunia internasional, sekaligus untuk menarik kunjungan wisatawan dari Inggris yang tahun ini ditargetkan sebesar 175 ribu wisman. Kali ini event dilaksanakan sebagai hasil sinergi antara Kemenbudpar dengan Kemendag, BNI, Sarinah, dan Majalah Femina sebagai partner comarketing.
Kawasan Dengan motto Omnia Omnibus Ubique ("Semua hal untuk semua orang), Anda dapat menemukan di dalam 330
hotel, biro perjalanan, dan airlines sudah waktunya membuat paket menarik, khususnya di setiap bulan April. Menurut Kesultanan Ternate Ratu Nita Budhi Susanti, yang juga sebagai p enggagas Legu G am, penyelenggaraan pesta rakyat Legu Gam bertujuan untuk mempromosikan pariwisata dan potensi wisata di Maluku Utara (Malut). Malut memiliki banyak destinasi wisata yang potensial
Kegiatan sebulan penuh
Mungkin department store paling terkenal di dunia, Harrods London didirikan tahun 1834 oleh Charles Henry Harrod. Sejak itu seragam yang hijau dan emas telah menjadi identik dengan kualitas, pelayanan dan eksklusivitas. Menjadi toko London legendaris mendominasi area pasar belanja kalangan atas, Bromp ton Road, meliputi luas total 4,5 hektar. Bagi pengunjung, Harrods London lebih dari sekedar to ko - itu adalah pemb erhent ian p enting saat bertamasya di London, daya tarik wisata tersendiri dan tempat untuk membeli souvenir. Harrods bukan hanya terkenal karena belanja, juga memiliki berbagai restoran-restoran internasional.**
untuk ditawarkan kepada wisatawan baik domestik maupun mancanegara. "Ini salah satu upaya kami untuk menarik lebih banyak kunjungan wisawatan ke Ternate," katanya. Hal senada juga disampaikan Sultan Ternate ke-48 Jo Ou Kalano Sultan Mudaffar Sjah. Event Legu Gam telah masuk dalam calendar of event pariwisata nasional.**
Gairahkanlah Kembali Kepulauan Seribu
Mendarat di salah satu pulau.
Telah tiga tahun ini dua pulau wisata di Kepulauan Seribu, aktifnya hanyalah bila ada request minimal 20 orang pengunjung. Awalnya tujuh pulau wisata aktif berbisnis yakni Bidadari, Ayer, Sepa, Alam Kotok, Matahari Pantara, Bira, dan Pulau Putri. Sepuluh tahun terakhir ini, syukurnya, wisatawan domestik mendominasi karena, rombongan wisman hanya dari Taiwan sekitar 100 orang setahun. Biasanya rute tur mereka di Jakarta: C eng karen g (banda ra)-PuncakJakarta(menginap)-Pulau Ayer ( one d a y t o ur ) -C e n g k a r e n g, a t a u Cengkareng-Pulau Ayer( menginap)H ot el Jakart a (o ne day to ur)Cengkareng. Alex Tumondo, General Manager Pulau Ayer, memperjelas bagaimana bisnis pulau Seribu ini sekarang. "Pulau Ayer occupancy nya rata-rata per tahun 30%. Sebenarnya cukup saja bagi resor pulau ini. Tapi bandingkan dengan tingkat hunian hotel di darat antara 60-70%. Bila di darat dapat mencapai angka tersebut maka di pulau layak mencapai 50% , " berkata Alex Tumondo. Untuk fokus pada market asing agak sulit, karena diakui banyaknya "fear factor" kesiapan dan keamanan fasilitas penunjang, ditambah lagi masalah
pencemaran sampah rumah tangga dari muara laut Jakarta yang dibawa angin selatan. Ini terjadi sejak 10 tahun yang lalu, membuat terganggunya pemandangan serta aktifitas rekreasi laut seperti diving atau snorkeling. Untuk menutupi kekurangan tadi pengelola pulau menyediakan fasilitas games, karaoke, kamar AC yang umumnya cukup bagi wisatawan lokal. Lalu ditambah fasilitas kolam renang, lapangan voli dan basket. Transportasi berupa boat terbatas dioperasikan oleh pemilik pulau saja. Satu boat rata-rata menghabiskan 200 liter untuk pejalanan dari dermaga di Marina Ancol ke pulau vv. Dimaklumi kare na dike lo la send iri, biaya transp o rtasi me njadi 50% dari keseluruhan biaya pembentuk harga paket wisata. Biaya maintenance dan investasi yang membuat bisnis ini termasuk padat modal. Satu boat berkapasitas 40 seat harganya sekitar Rp. 800 juta. Masuk dok biasanya 2 tahun sekali memakan biaya Rp. 10-20 juta. Kalau saja ada perusahaan transportasi berjadual ke Kepulauan Seribu seperti pada awal tahun 90 an, dipastikan kunjungan wisata akan bertambah, dengan aksesibilitas yang cukup dan otomatis biaya paket wisata bisa menjadi lebih murah.
Telekomunikasi Bukan berarti bisnis wisata di Kepulauan Seribu tidak bergairah, namun melihat potensi alam yang baik, bisa saja didongkrak dengan beberapa upaya mengatasi kendala dalam bisnis ini. Manajemen pulau Ayer sendiri memanfaatkan hubungan baik yang telah terjalin dengan para travel agent juga pengunjung pulau. Baik group maupun perorangan. Agar menjadi repeater antara l a i n un t u k menikmati aktifitas memancing. Satu hal lagi mengenai komunikasi, b a i k dihidupkan kembali oleh Te l k om . Alex Tumondo "Sekitar tahun 80 -an ti ap pulau di sini punya lima line telepon. Kini tidak ada sama sekali, ini m e m b ua t k a m i t i d ak m a m p u memfasilitasi kebutuhan wisatawan t er ka it de ng an p e rk em b ang an teknologi. Tidak mungkin dioperasikan mesin otorisasi pembayaran melalui kartu debet atau kredit. Padahal belanja wisatawan bisa besar bila ada alat ini, " jelas Alex. Akibat lain adalah group meeting atau training juga menjadi terbatas karena kebutuhan akan sambungan melalui internet terkendala buruknya sinyal. Telepon nirkabel melalui jaringan GSM atau CDMA sekarang belum mampu mengatasi masalah komunikasi, karena kepentingan komunikasi dalam hal ini bukan hanya hubungan telepon antara klien dengan pengelola pulau tapi be rba gai a ktifi ta s la in yang membutuhkan jaringan telepon yang jernih. Saat ini komunikasi dengan jaringan GSM dan CDMA di pulau belum jelas meski kadang sinyalnya tertangkap juga.
Bagian dari Wisata Bahari Kita
Ke Komodo Rp 4,8 juta
"Memang harus sabar dan konsisten. Kami sejak tahun 2009 memasarkan paket ke Komodo, dan dalam setahun dapatnya baru beberapa orang yang membeli," menerangkan Subagiyo, direktur B-Travel di Jakarta.
Akomodasi di Kepulauan Seribu
Tapi jangan heran atau kaget. Hanya Jakarta, Ibukota Negara yang memiliki kepulauan seperti pulau Seribu. Dari hasil survey di sebuah Mall di Jakarta diketahui hanya sekitar 13% saja orang Jakarta yang ditanyai mengetahui Pulau Seribu. Belum diteliti berapa orang yang sudah me ngunjungi. Dapat dipastikan jumlahnya lebih sedikit lagi. Ini menunjukkan awareness yang sangat minim terhadap aset w is at a bah ar i mi li k Jakarta ini.
orang serta 4-6 kapal Kerapu akan diaktifkan kembali guna menghubungkan masyarakat ke pulau-pulau di kep ulauan Seribu termasuk untuk tujuan wisata. Dipastikan juga p u l a u - p u l a u berpenduduk akan m en da p at ka n li st ri k tahun 2010 ini dan tahun 2011 resort untuk keperluan wisata akan memakai listrik.
Paket ke Komodo itu berdurasi 4 hari 3 m a l a m . Pro gr amn ya, berangkat dari Denpasar, Bali, terbang menuju L abua n Ba jo . Tour ke pulau K o m o d o menyaksikan binatang purba Subagyio itu. Di sini ada pilihan, apakah menginap on board di atas boat yang tersedia, atau kembali ke Labuan Bajo untuk menginap di hotel. Hotelnya berkelas bintang empat. Esoknya t erbang kem bali ke D enp asa r.
Ke kawasan pulau Seribu akan diluncurkan paketpaket wisata yang Didien Junaedi mampu menghidupkan Menurut Didien Junaedi, kembali w isat a di Sekjen Gabungan Pengusaha Wisata kepulauan itu seperti paket bagi Bahari (Gahawisri), di kepulauan honeymooners, paket moonlight dinner, Seribu ditetapkan 45 tempat pariwisata, paket bird watching, paket wisata 26 tempat dalam rencana heritage dls. Rencananya macampengembangan dan 11 tempat yang macam event juga akan digelar di telah dibangun antara lain Bidadari, Ayer, Alam Kotok, Putri, Sepa dan Pantara. Betul occupancy nya hanya 10-30% rata-rata per bulan. Dukungan dan peran pemerintah telah berjalan melibatkan Kementerian Budpar, Kabupaten, Gahawisri, Dewan Kelautan. Hasilnya, pertengahan tahun ini Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang memilki dua kapal LumbaLumba dengan daya tampung 50-70
Nah, harga paket perjalanan 4 hari 3 malam itu, Rp 4.800.000 per orang, minimum kelompok empat orang. "Tentu saja semakin banyak jumlah orangnya, harga per orang akan semakin rendah," kata Subagiyo.**
Luar biasa meningkatnya jumlah kunjungan kapal pesiar wisata internasional ke Indonesia tahun 2010 ini. Sudah terdaftar dan diharapkan 213 kunjun gan tah un 201 0 dibandingkan tahun lalu sejumlah 136 calls. Untuk tahun 2010 ini 20 perusahaan yang terdaftar akan mengoperasikan 28 kapal, sedangkan tahun lalu dioperasikan oleh 16 perusahaan dengan 22 ka p al . Per hat i kan lah , kunjungan tahun 2010 itu ke s el uru han nya ak an mengangkut 127,058 penumpang alias wisatawan mancanegara ! Sekretaris Ditjen Pemasaran Kemenbudpar, Noviendi Makalam, memantau cermat p e rk em b an gan ya ng cuk up menakjubkan ini. Maklumlah, dua pertiga wilayah Indonesia merupakan laut dengan puluhan ribu pulau, merupakan wilayah yang mestinya penuh dengan wisata bahari termasuk cruise-ships. Krisis global malah berdampak positif, khusus dalam hal ini: beberapa perjalanan Cruises merubah rute yang awalnya ke Amerika dan Karibia, menjadi ke Asia dan Australia selain ke Eropa melalui perairan Indonesia. Menurut Noviendi, kemajuan ini, merupakan hasil akumulatif promosi selama 5 tahun terakhir yang tiada henti, dilaksanakan oleh tim pemasaran Kem enbudp ar. Targetnya, agar Indonesia masuk dalam peta destinasi kapal pesiar. Indonesia memposisikan diri menjadi destinasi kapal pesiar kelas deluxe ke atas, tidak kelas di bawahnya. Cruises tipe ini terasa manfaatnya langsung bagi masyarakat sekitar, meski jumlah penumpangnya lebih sedikit dari C r ui s es s t an da rd . M en ga p a ? Wisatawan dari cruises deluxe ke atas akan “mendarat” di daerah sekitar pelabuhan untuk berwisata. Tour di darat ini memberikan penghasilan langsung bagi masyarakat setempat: tur, makan minum dan belanja. Sedangkan cruises standard yang
pun Membawa 127 ribu lebih Wisman jadwal persinggahan regular dari Seaborn cruises tahun ini dengan memanfaatkan mark key (destinasi kunci) yakni Bali, Komodo dan Semarang. Antara lain rutenya adalah FreemantleChristmas island—Semarang— Bali—Komodo - Broome dan Freemantle. Tentu saja juga diorganisir fam trip dengan mendatangkan 23 cruises directors dua kali dalam satu tahun. Misalnya Februari tahun 2010 ini Kemenbudpar me mp e rken alkan Ban gka sumber: www.costacruise.com Belitung sebagai destinasi bagi cruises dan diharapkan dua tahun ke jumlah penumpangnya mencapai depan akan bertambah lagi calls ke ribuan orang cenderung tidak akan daerah ini selain mengunjungi daratan. rencana calls yang Kapal pesiar ini sudah sudah dikonfirmasi lengkap dengan unt uk ta hun 2011. be rb ag ai fas il it a s, Tapi data calls itu terus termasuk bahkan dipantau, karena tempat pusat konfirmasi calls sangat perbelanjaan, taman r ek r ea s i, t e m p at dinamis. Kapan saja pertunjukan opera, bisa datang keputusan musik, dls. Kapal itu pembatalan dari cruises, sendiri sudah menjadi dan kapan saja satu da ya t ari k bagi cruises dengan cepat wisatawannya, tidak membuat keputusan perlu ke luar dari untuk singgah di cruises, sehingga Indonesia. Untuk itu disebut juga cruises ini kesiapan dari pihak sebagai “destination of terkait terutama pihak Noviendi Makalam its own”. pelabuhan diperlukan agar memberikan pelayanan yang baik, sebagai ujung tombak menciptakan Promosi tiada henti kesan positif agar mereka tidak Berbagai kendala memang dihadapi merubah jadwal kedatangannya. di lapangan. Tapi dalam prosesnya didukung koordinasi dan kerja sama Dinamika dimaksud adalah seperti ini. yang baik antar sektor terkait. Dengan Ada cruise yang tidak menjadwalkan Pelindo yang mengelola pelabuhan perjalanan ke Indonesia setelah tahun laut, Pelni, juga travel agent yang sebelumnya melaksanakan banyak menangani cruise, maka rupa-rupa calls. Atau sebaliknya ada cruises yang kendala dapat diatasi dengan baik. belum berminat singgah di Indonesia lal u mem utus kan m elakuk an Dibalik itu, selain mengikuti beberapa kunjungan di tahun ini dan tahun p ameran internatio nal C ruises, berikutnya. Meski dibandingkan Indonesia juga tergabung dalam Thailand, Malaysia dan Singapore, beberapa klub cruises di Asia dan Indonesia sedikit tertinggal, namun ini Australia. Dengan keanggotaan ini, merupakan pencapaian yang baik. Indonesia mendapatkan akses yang tepat untuk berpromosi sebagai Banyaknya singgah cruises di wilayah destinasi kapal pesiar. Hasilnya ialah
Inilah statistik perkembangannya : Calls Operated in Indonesia per Calender Year Year 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Calls Operated 51 19 19 40 32 75 81 36 136 213 189
Companies 13 10 6 6 10 16 16 11 16 20 19
perairan Indonesia, menurut Noviendi, sementara ini dirasa sudah cukup. Karena sudah sesuai dengan kondisi, dan kesiapan destinasi. Seperti pulau
Ships 16 10 7 9 14 17 23 15 22 28 24
Komodo tidak mungkin disinggahi lebih dari 100 wisatawan dari kapal pesiar karena k e t er b at a s an da ya tam pung sebagai wilayah konservasi.
Provinsi
Sebanyak 18 provinsi akan dikunjungi oleh kapal pesiar tahun 2010. Kemenbudpar te rus membuka peluang bagi pulaupulau di remote area untuk menjadi destinasi cruises. Ini memerlukan perhatian banyak pihak, antara lain pemda setempat dan masyarakat untuk memanfaatkan
potensi kepulauannya bagi wisata cruises. Pengembangan wisata ini membuka peluang investasi. Pemerintah dalam hal ini Kemenbudpar memprovokasi industri untuk memanfaatkan peluang dimaksud. Misalnya dengan membangun pelabuhan yang sesuai bagi persinggahan cruises. Target selanjutnya secara nasional adalah jumlah calls untuk mencapai 300 pada tahun 2012. “Bahkan kita berencana tahun 2014 melebarkan perhatian pada river cruises dan traditional cruises”, kata Noviendi. Ya, merupakan peluang yang terang benderang, memerlukan up aya berjangka panjang.. *** Lihat juga halaman 19
Arah Destinasi dan Harapan 2010 Pelabuhan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau
Jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia selama dua bulan pertama Januari-Februari 2010, yang dicatat oleh Biro Pusat Statistik melalui seluruh pintu masuk ke Indonesia, meningkat 13,57% dibandingkan jumlah wisman pada periode sama tahun 2009. Yakni dari 894.720 wisman (2009) menjadi 1.016.174 (2010).
tahun 2010, beberapa kewarganegaraan yang berkunjung melalui 19 pintu masuk, tampak pada statistik di bawah ini.
Khusus untuk periode awal ini, Kemenbudpar mencatat antara lain dorongan dari situasi ekonomi yang membaik di pasar wisman, adanya liburan imlek, dan situasi di Muangthai yang “rusuh”. Dari sudut marketing efforts yang dilaksanakan, hasil tersebut berkaitan dengan efektifitas PR-ing tentang keamanan di negeri ini, dan, intensitas promosi terutama pendekatan pemasaran horizontal.
Lain halnya dengan warganegara Malaysia, terbanyak pertama kini ke Jakarta, terbanyak kedua bertujuan Batam, dan selebihnya, mereka menyebar cukup luas ke berbagai daerah melalui 15 pintu masuk lainnya. Antara lain, kebangsaan Malaysia berpencar masuknya ke Indonesia sbb.: Bali 15.408 ; Medan 15.749; Bandung 11.279; Tanjung Balai Karimun 9.904; Surabaya 5.056; Yogya 4.052; Entikong 3.055 dan Padang 2.986.
Kemanakah utamanya wisman kini berkunjung di Indonesia? Ini bisa dicerminkan dari pintu masuk atau bandara pendaratan mereka. Selama dua bulan pertama
Sumber: Diolah dari BPS
Hampir semua kebangsaan tetap menomor satukan Bali, dan nomor dua adalah Jakarta. Tapi bagi orang Singapura tetaplah Batam nomor satu, dan Jakarta yang kedua.
Terasa kurang mengenakkan, jumlah wisman keseluruhan kewarganegaraan Malaysia agak turun—0,40% dibandingkan Januari-Februari 2009. Selama JanuariFebruari 2010, jumlah kunjungan wisman melalui 19 p intu masuk berdasarkan kebangsaan, tercatat yang turun dibandingkan periode sama 2009, hanyalah (masih) Jepang—12,45 dan Filipina—4,73 dan Hong Kong—9,99 dan Mesir—1,46. Ini mengisyaratkan perlunya industri pariwisata melakukan upaya-upaya lebih intensif bersama tour operator dan airlines di Negara produser wisman tersebut, untuk harap an jumlah kunjungan pada periode bulan-bulan berikutnya menjadi positif.**
Pos perbatasan di Entikong
Pariwisata Perbatasan demi UMKM dan Ekonomi Nasional
Klenteng di kota Singkawang
Aruk Jagoi Babang
Badau
Entikong Singkawang Pontianak
Jasa Kab. Sintang
KALBAR
Pantai Pasir Panjang, Singkawang, mestinya dibangun untuk wisman lintas batas
Tahukah Anda ?
Konsumen dan Bisnis Korea Selatan, lebih Sensitif Sifat masyarakat Korsel juga sedang berubah dramatis. Ji Seung-wook, usia 22 tahun sebagai mahasiswa tahun kedua di Korea Advanced Institute of Science and Technology, menyebut dirinya seorang anggota "Generasi 1m," yang berarti semua hubungan yang dibentuk dalam radius 1 meter dari ko mp uter. Terd apat 32, 57 jut a pengguna Internet di negeri Gingseng ini, 71,9% dari total jumlah penduduk, terutama kalangan orang muda. Sekitar 97,3% di antara usia 6 dan 19 menggunakan Internet, 97,2% di antara usia 20-an, 89,8% yang berusia 30-an, 67,2% dari mereka berusia 40-an dan 34,7% dari mereka yang pada usia 50 tahunan. Warga Korsel kini bekerja lebih banyak dan jam tidur berkurang. Tak heran mereka menduduki peringkat satu dalam jumlah jam digunakan untuk online. Tapi, dalam hal jumlah pengeluaran untuk rekreasi, peringkatnya berada di posisi kedua terakhir. Perhatikan pula ini, mirip sudah dengan warga Jepang, umumnya hanya berlibur satu minggu per tahun. Dan di t eng ah eko no m i suli t, konsumen mengejar harga-harga yang didiskon 10% - 35% dari harga sebelumnya. Maskapai LCC populer dua kali lipat dalam empat tahun terakhir, merebut seperlima dari seluruh pasar perjalanan udara. Tarif murah t idak la gi merupakan berita hangat karena m e m a n g k o m p e t i s i m e m a n as . Diperkirkan banyak LCC berencana m e m as uk i p a sa r p e ne r ba ng a n internasional karena permintaan terus meningkat, dengan konsumen lebih tertarik pada harga rendah daripada kualitas layanan. Demikianlah, volume outbound tahun 2008 menurun 10% dan jumlah pengeluaran berkurang 12%. Kem eroso tan eko nom i yang
Ini perlu diperhatikan lebih seksama. Wisman Korea Selatan ke Indonesia jumlahnya menurun dua tahun terakhir, padahal termasuk di antara 16 pasar utama pariwisata Indonesia. Penyebabnya memang hampir semua merupakan “beyond controllable factors”, utamanya krisis ekonomi global. Ditambah turunnya nilai mata uang Won. disebabkan oleh tingginya harga minyak dan meningkatnya harga-harga konsumen mulai mengekang outbound pariwisata. Yang bagus hanya pertumbuhan jumlah wisatawan ke Taiwan dengan dua digit dua tahun berturut-turut sampai tahun 2008. Tahun 2009 masih menurun. Tapi ini pula berita baiknya yang perlu dimanfaatkan. Outbound dari Korsel diproyeksikan mulai 2010 bertumbuh positif, dan seterusnya, diharapkan pasca pertumbuhan negatif pada tahun 2009 Memang, penjualan paket liburan jatuh lebih dari 13% dari segi nilai di tahun 2008. Maka banyak agen perjalanan kecil ditutup. Pada tahun 2008, agen perjalanan harus menghadapi rekor tertinggi nilai tukar won Korea terhadap mata uang asing dan meningkatnya harga-harga produk wisata outbound bersama dengan
p e n ur u na n d r as t i s w i sa t a wa n outbound. Sebagai dampak dari nilai tukar yang tinggi, banyak agen perjalanan kecil keluar dari bisnis karena mereka tidak bisa mengatasi kenaikan biaya. Berhentinya agen perjalanan kecil akan terus terjadi berhubung pembayaran komisi kepada mereka dihentikan oleh maskapai penerbangan p ada tahun 2010.
Trends Wisatawan o utbound mencapai puncak 12,4 juta pada tahun 2007; satu dari empat warga Korea bepergian ke luar negeri. Angka ini menurun menjadi 11,2 juta pada tahun 2008 berkaitan lonjakan harga minyak dis us ul h arga kon sumen ya ng memukul keras mayoritas keluarga Korea. Ketika harga minyak stabil dan keinginan bepergian bergairah kembali, justru nilai mata uang Won terjun terendah selama 10 tahun terhadap dolar AS, membuat perjalanan keluar negeri terlalu mahal bagi banyak warga. Namun, mereka yang berusia 20-an dan 30-an yang mandiri secara finansial tampaknya tidak banyak dip e ngaruhi o leh ke mero so t an ekonomi. Cina menjadi tujuan paling populer terutama bagi yang baru pertama kali ke luar negeri, mengingat negara tetangga inilah biaya perjalanannya t e rj an gk a u. Pad a t ah un 20 08 , kecenderungan terhadap tujuan di mana wisatawan dapat menghabiskan
akhir pekan atau tiga sampai empat hari libur, menjadi lebih menonjol, menunjukkan pertumbuhan volume yang mantap ke tujuan Taiwan, Hong Kong dan Filipina. Berarti, meningkat jumlah mereka yang independen memilih paket wisata perjalanan, dan mereka ini berusia 20-an dan 30-an sehingga merupakan persentase terbesar wisatawan independen.
Destinasi Meskipun jumlahnya menurun pada 2008 dengan 14%, Cina tetap terbesar di tahun 2008 dalam menarik wisman Korsel, terhitung 29% dari total volume outbound. Jepang merupakan pasar terbesar kedua untuk wisatawan outbound Korea, mengambil 18% pada tahun 2008. Yen Jepang meningkat terhadap won Korea dan itulah yang memperlambat arus wisatawan Korea ke Jepang Ke Taiwan, terutama orang muda berusia 20-an dan 30-an, menunjukkan pertumbuhan volume 17% pada tahun 2008. Peningkatan dramatis ini dinyatakan sebagai hasil kampanye promosi pariwisata, dengan mensponsori pembuatan film dari sebuah mini seri TV berjudul "On-Air" di Taiwan. Drama itu termasuk hit di Korea Selatan, minat masyarakat di Taiwan secara signifikan pun meningkat.
Tujuan Kunjungan Wisman Korsel untuk tujuan bisnis menomor satukan kenyamanan perjalanan, lebih dari 79% dari total volume wisata outbound pada tahun 2008. Semakin banyak dicari liburan tujuan jarak pendek di kawasan Asia pada tahun 2008 untuk menikmati jal an-jalan , maka nan g our met , berbelanja dan bersantai. Dalam survei nasional tahun 2007 oleh Korea Toursim Organisation, 35% dari wisatawan Korea dikutip "banyak melihat-lihat atraksi" sebagai salah satu alasan utama untuk wisata outbound. Jadi tamasya dianggap sebagai penting bagi perjalanan outbound. Meskipun survei yang sama tidak mengungkapkan bahwa persentase yang signifikan dari wisatawan Korea mengambil wisata outbound untuk belanja, orang Korea suka membeli produk yang mereka sukai selama perjalanan karena harga yang lebih murah. Belanja adalah aktivitas kedua yang paling umum. Hong Kong
dengan pakaian tradisional yang colourfull
memberi kesempatan belanja yang luas bagi wisatawan perempuan. M I C E me n yu mb an g 90% da ri perjalanan bisnis outbound.
Perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan masih 56:44. Statistik nasional tahun 2007 menunjukkan bahwa warga usia 50 tahunan me rup akan kelo m po k te rbesar wisatawan outbound.
Profile Travelers
Atttitude yang berusia 20-an dan 30-an terhadap pariwisata outbound berbeda dari generasi tua. Inilah kenyataannya. Kecenderungan menunda perkawinan memberikan kemandirian finansial yang lebih besar dan, tentu saja lebih banyak waktu luang. Menggunakan Internet, mencari semua informasi yang m e re k a bu t uh k an d an m en de sa in p en ga tu ran Keberangkatan dari Korsel menurut perjalanan mereka pada negara tujuan: 2007-2008 harga terbaik.
Orang-orang berusia 20-an dan 30-an akan mengambil tempat teratas karena mereka kurang rentan dengan situasi keuangan umumnya, sementara itu perjalanan independen meningkat di tahun 2008. Ada gejala mereka tak begitu suka pada paket tur.
‘000 Australia Canada China France Germany Guam Hong Kong, China Indonesia Japan Malaysia New Zealand Philippines Russia Singapore Taiwan Thailand United Kingdom USA Vietnam Other destinations Total
2007 .5 153.4 4,004.3 121.0 .9 106.7 636.2 127.6 2,345.8 .5 83.3 575.2 56.1 .6 201.8 .2 129.7 724.9 .4 889.7 12,388.7
Sumber: Euromonitor International
2008 188.0 157.0 3,247.5 108.3 126.2 94.3 729.1 125.5 2,026.8 187.8 78.2 601.8 52.9 391.1 236.3 727.0 115.6 686.4 423.4 858.5 11,161.6
Penurunan jumlah wisatawan yang single jelas di tahun 2008 bersama-sama dengan tren penurunan wisatawan out-bound secara keselu ru han. Namun, penurunan kelompok wisata terorganisir adalah signifikan di tahun 2008, hampir 16%. Wan i t a s i n g l e mengutamakan "keamanan", sehingga mereka lalu c e n d e r u n g m em p e rt im ba ng kan ke Jepang, Taiwan dan Hong Kong, yang dianggap aman bagi wanita single traveller.
Prospek Outbound pariwisata tetap lamban pada tahun 2009. Bepergian ke luar negeri mungkin berada di luar
Forecast keberangkatan dari Korsel berdasarkan negara tujuan: 2010-2013 '000 orang Australia Canada China France Germany Guam Hong Kong, China Indonesia Japan Malaysia New Zealand Philippines Russia Singapore Taiwan Thailand United Kingdom USA Vietnam Other destinations Total
2010 182.3 168.6 2,848.4 106.1 118.9 84.1 774.7 132.9 1,945.0 210.3 73.7 656.9 56.1 370.0 252.1 711.3 104.7 729.8 417.6 837.9 10,781.4
2011 184.1 178.9 2,895.6 107.8 121.2 87.3 818.1 140.2 2,003.2 227.9 73.4 701.6 59.3 370.4 266.8 721.5 107.1 770.9 425.6 870.1 11,131.1
2012 187.7 191.6 2,970.7 110.6 124.6 91.4 871.6 149.1 2,088.0 248.9 73.9 755.3 63.6 374.6 284.9 738.3 110.6 821.2 437.8 912.9 11,607.3
2013 193.1 206.8 3,075.4 114.5 129.2 96.6 936.5 160.0 2,198.2 274.2 75.1 819.7 69.1 382.9 306.9 762.1 115.2 882.1 454.4 965.8 12,217.8
Sumber: Euromonitor International
terutama orang muda, akan memilih tur independen dan jarak pendek untuk t uj uan de mi mem batasi pengeluaran.
Pertunjukan tradisional mereka masih kuat.
jangkauan persentase besar keluarga Korea. Sulit bagi sebagian besar keluarga untuk mengambil libur outbound ketika pendapatan mereka benar-benar berkurang. Namun demikian, ada keinginan yang kuat di antara warga Korea untuk mengambil liburan outbound karena negerinya sebuah negara kecil dengan penduduk padat. Orang Korea juga tak puas dengan apa yang ditawarkan pariwisata domestik. Mereka pasti akan mengubah keinginan itu menjadi kenyataan ketika iklim ekonomi rebound. Tetapi, tidaklah pasti apakah warga Korea akan mampu membeli perjalanan ke luar negeri di masa depan dengan cara yang sama yang mereka lakukan selama ini. Hal ini sangat mungkin lantaran booming di wisata outbound masa sebelumnya tidak akan direplikasi di tahun-tahun mendatang. Sementara itu, semakin banyak orang,
Dihapuskannya persyaratan visa untuk perjalanan ke Amerika Serikat mulai berlaku pada akhir 2008. Meskipun visa waiver hanya diterapkan pada mereka yang memiliki paspor biometrik, perkembangan baru ini akan mendorong warga Korea mengunjungi AS dengan berbagai alasan, termasuk kunjungan ke keluarga dan kerabat.
Agen Perjalanan Jumlah agen perjalanan lebih dari 10.500 di tahun 2008. Memang, 80% merupakan perusahaan berukuran kecil dengan modal kurang dari Won 500 juta. Set elah emp at t ahun pertumbuhan yang kuat, usaha ritel perjalanan mengalami penurunan pada tahun 2008 dengan nilai penjualan turun 12%. Sumber utama pendapatan agen perjalanan adalah komisi dari penjualan tiket penerbangan internasional sebesar 9% dari harga tiket. Pada tahun 2008, perusahaan penerbangan Korea mengurangi menjadi 7%, dengan alasan biaya agen perjalanan telah berkurang drastis sebagai hasil dari pengolahan yang berbasis IT dan
e-tiket. Airlines mengumumkan bahwa komisi akan dihapus pada tahun 2010. Karena berkurangnya jumlah wisatawan outbound mencari paket liburan, operator perjalanan berusaha untuk me-ngembangkan produk yang akan mena-rik bagi wisatawan mandiri. Tujuan dari produk-produk baru ini berfokus pada pilihan menawarkan untuk membuat wisatawan merasa bebas, tetapi juga kesempatan untuk mengunjungi dan menikmati tempattempat aktivitas dan harga terjangkau dengan memasukkan mereka menjadi bagian dari sebuah ke-lompok. Produk baru ini telah mendapatkan perhatian. Di antara wisatawan outbound, 34,1% memperoleh informasi dari Internet dalam persiapan untuk sebuah perjalanan keluar di tahun 2007, yang l eb i h t in g gi d a ri 2 7, 7% yan g menggunakan agen perjalanan. Online Travel Agent, salah satu kunci agen perjalanan online, mengalami 33% kenaikan penjualan berasal dari wisatawan outbound pada tahun 2007, penjualan tiket pesawat dan kamar hotel online juga meningkat. Lima operator tur besar di Korsel meng-klaim hampir 50% dari total nilai ritel perjalanan di Korea Selatan. Pada tahun 2008, gabungan penjualan online produk-produk wisata diluncurkan sebagai percobaan. Jenis baru online ini menjual seperti sebuah pasar terbuka di mana semua agen perjalanan anggota dapat memposting produk mereka. Perwakilan agen perjalanan di-rekrut dari setiap daerah, dan setiap anggota didorong untuk mengembangkan produk-produk khusus. Setelah produk terbukti populer dan kompetitif, para anggota secara bersama-sama menjual produkproduk tersebut. Masih harus dilihat apakah konsep baru ini dapat sesukses pasar terbuka yang menjual barangbarang berwujud. Menurut Euromonitor International, ketergantungan terhadap komisi akan me-maksa agen perjalanan di Korsel menemukan sumber-sumber p e nd a p at a n b ar u. B ia ya yan g dikenakan untuk layanan konsultasi, yang selama ini ditawarkan secara gratis sebagai imbalan pembelian tiket udara, kini dianggap sebagai sebuah alternatif untuk komisi seperti yang terjadi di negara-negara lain. Biaya layanan akan dikenakan ketika
Forecast Keberangkatan dari Korsel menurut tujuan kunjungan : 2010-2012 '000 orang Business departures Leisure departures Total
2010 2,273.7 8,507.7 10,781.4
2011 2,334.6 8,796.5 11,131.1
Sumber: Euromonitor International
ko ns umen me nging inka n age n perjalanan mencari penerbangan bagi mereka. Oleh karena itu diperlukan bagi agen perjalanan mempekerjakan mere ka yang p andai m encari p e ne r b a ng a n ya n g m e m e n u hi kebutuhan konsumen meskipun
2012 2,419.1 9,188.2 11,607.3
se ma kin b anyak orang diharapkan un t uk m e m bu at rencana dan jadwal penerbangan dengan pemesanan sendiri.
Dengan kata lain, manusia dan sumber daya keuangan akan menjadi lebih penting untuk pertumbuhan masa depan bagi age n pe rjal anan . Juml ah a gen perjalanan boleh jadi akan berkurang, tetapi, berbagai produk akan menjadi lebih beragam dengan bersaing merancang yang kreatif dan paket wisata unik yang akan menarik w i s a t a w an ya ng kebanyakan semakin independen.
Peluang Khas
Kota Seoul
Negara bagian Sarawak dan Sabah dari Malaysia, mempromosikan pariwisata dengan branding antara lain The Heart of Borneo. Mereka memang menarik wisman dengan cerita river cruise, jungle tours, ethnic heritage. Nah, di Kalimantan Barat adalah seorang Alex Afdhal, putra Kalbar, sudah 16 tahun melakukan bisnis “guiding” bagi para wisman untuk menempuh “off the beaten tracks” di jantung Kalimantan. Dimulai dari perjalanan sungai, darat, hutan, menyaksikan ‘orang utan’, menginap di rumah sederhana, atau, berkemah. Sebagai bisnis, setiap bulan yang dilayaninya rata-rata empat sampai enam orang. Tapi setiap trip bisa berdurasi mulai dari seminggu hingga tiga minggu. Dan setiap wisman, menurut Alex, membelanjakan antara Rp 1 sampai Rp 1,5 juta per hari. Dan uang itu
Honeymooners merupakan segmen uta-ma wisatawan outbound didukung oleh kecenderungan terhadap pemilihan lokasi yang eksotis di
luar negeri. Pulau Jeju menjadi tujuan paling populer untuk Honeymoons sampai awal 1990-an. Kemudian, tujuan berbulan madu beralih ke Phuket, Boracay, Bali, Hawaii, Cebu dan Maladewa. Segmen ini cukup menantang. Tahun 2008, semakin banyak memilih berbulan madu mewah dengan biaya lebih dari Won 1 juta per orang, meskipun kondisi ekonomi sedang “keras”. Ada kecenderungan mengangkat bulan madu sebagai kunci dalam menempuh perjalanan seumur hidup maka lalu membuatnya sangat mewah. Tren ini dibarengi dengan praktek mengadakan Honeymoons 'kedua' oleh pasangan suami-istri. Jadi, dibedakan dengan kelompok umur. Tren baru ini mungkin akan dibatasi oleh lingkungan ekonomi yang masih mengkhawatirkan. Tetapi bolehlah dipercaya dan dieksplore, ada potensi permintaan terhadap Honeymoons yang mewah, dan, Honeymoons yang kedua. Dan Indonesia sungguh memiliki alam dan fasilitas yang eksotis, romantis, unforgettable.***
Investasi Kapal di Kalbar dibelanjakan p ada masyarakat langsung. Dia sendiri selalu dibantu sekitar empat orang lokal terlatih 39 kamar dan satu lagi 26 kamar. untuk setiap Perusahaannya akan bernama perjalanan. Tapi salah Pandaw Kapuas River Cruise. Akan satu hasil besarnya seperti perusahaan yang telah kini, menarik disimak. lama beroperasi dengan nama Akhir bulan April ini Pandaw Mekong Cruise Ship, Alex Afdhal akan datang CEO dari Pandaw Sarawak Cruise Ship. Dll. perusahaan river cruise yang sudah terkenal di beberapa Negara ASEAN. Dia sendiri, Alex Afdhal, akan menjadi CEO itu akan bertemu dengan salah satu partner lokal. “Rencana Walikota Pontianak. Untuk apa? beroperasi akan dimulai Januari 2011,” ujarnya. “Mereka insya allah akan merealisasikan investasi di sini. Dua kapal itu akan menjelajahi sungaiMembangun perusahaan river cruise, sungai di Kalbar membawa para untuk Kalimantan Barat ini,” itulah wisman. “Sebenarnya kita lah yang the ke t er an ga n dar i A le x A fd hal . Heart of Borneo,” kata Alex, mengingat sungai-sungai Kalbar itu menjalar Perusahaan itu akan mengoperasikan me njelajahi p ulau Kalim antan, dua kapal cruise untuk sungai-sungai melintasi kawasan rain forest pulau di Kalimantan Barat. Satu berkapasitas terbesar ketiga di dunia ini.
Destinasi Jakarta Punya Tiga "Nama Besar" Jakarta sebagai destinasi pariwisata, memiliki sedikitnya tiga "nama besar" sebagai : Kota Tua, Taman Mini Indonesia Indah, Kebon Raya Bogor. (Kebon Raya Bogor secara wilayah bukan termasuk Jakarta). Tetapi berbicara tentang wisman, di Kota Tua sulit mengetahui berapa dari mana mereka datang, kecuali satu restoran di situ yang mengaku adanya grup wisman Belanda yang datang hampir setiap hari . Kebon Raya Bogor, mencatat sekitar 18 ribu wisman tahun 2009, kebanyakan dari Belanda dan Jerman. TMII menaksir secara “kira-kira” sebanyak 200 ribu orang wisman berkunjung tahun lalu.
Murid sekolah jadi wisnus
Rismita Sari
Meningkatkan Makna Kehadiran Museum “nama besar” Kota Tua Jakarta, dengan mengusung nama Museum Fatahillah. Lihatlah, tiada brosure pariwisata atau buku tentang Jakarta tanpa mengekspose kawasan ini. Tiga museum berada di kompleks ini: Museum Fatahillah (sejarah kota Jakarta), museum Wayang, dan Museum Keramik. Ketiganya mengelilingi lapangan besar yang dinamakan Taman Fatahillah. Sebuah kafe dua lantai, sepenuhnya berAC, menyajikan dekorasi interior yang membawa tamu-tamu pada imajinasi "tempo doeloe" zaman Belanda. Memang berkelas internasional dan disinilah setiap rombongan wisman makan siang. Atau rehat sejenak. Makanan minumannya bermenu west dan chinese. Persis berseberangan letaknya, dipisahkan lapangan Taman Fatahillah disebut tadi, dari kafe bernama Café Batavia, terasa sejuk memandang ke arah Museum Fatahillah bergaya arsitektur Barok itu. Melongok kesini sekarang, tampak kalangan muda dan remaja menjejakkan kaki ke Kota Tua Jakarta seolah mendapatkan `gengsi' tersendiri. Mereka berbondong-bondong di setiap sudut pada saat weekdays di tengah hari bolong sekalipun, saat sinar matahari sedang terik-teriknya. Ada yang berkeliling menggowes sepeda onthel sewaan, ada yang duduk-duduk di bawah pohon sambil berteduh dan sekedar bercakapcakap sesama teman. Ada yang beramairamai mengunjungi beberapa museum di kawasan ini. Utamanya Museum Fatahillah. Memang, di beberapa sudut, hidung mencium aroma yang tak mengenakkan, dan sampah berserakan, namun tidak menyurutkan minat para pemuda itu untuk berkeliling Kota Tua. Sebagian besar mereka mahasiswa dan pelajar. Menenteng kamera SLR dan menjadikan gedung-gedung tua, lagilagi terutama Museum Fatahillah, sebagai objek foto seni. Tak sedikit calon pengantin mengambil lokasi sekitar Kota Tua untuk pemotretan pre wedding.
Selain penggemar fotografi, mahasiswa dan pelajar berfoto ria menggunakan kamera digital atau kamera telpon seluler. Situs jejaring sosial Facebook dan Twitter m e n d o r o ng p a r a individu muda bangga memperlihatkan eksistensi melalui fotofoto dan status ter-update mereka. Museum Fatahi llah beruntung dikunjungi setidaknya untuk wisata foto "kontemporer" menambah koleksi foto pribadi.
Berbicara tentang museum bagi pariwisata kini, seorang Indonesia bernama Andri Kurniawan mendokumentasikan pengalamannya berkunjung ke National Museum of Singapore dalam situs www.jalanasik.com. Museum itu berusia satu abad lebih. Ketika berkunjung, dia diberikan alat bernama companion (berupa headset dan layar yang dikalungkan ke leher) yang berfungsi sebagai pemandu dengan beberapa pilihan bahasa. Suara companion akan menerangkan highlight apa yang kita lihat. Di saat akan memasuki sebuah ruangan, di lantai tertulis angka 3, maka tinggal memencet tombol angka 3 pada companion tersebut, lalu berkeliling melihat foto-foto atau benda yang dipajang. Ada ruangan di mana t erpas ang layar-layar yang menyuguhkan tontonan beragam aktivitas masyarakat Singapura yang multikultural. Efek musik menggugah hati menjadi soundtrack tontonan tersebut. Tidak menjenuhkan. Karena itu tidak heran, meski tua, museum ini menjadi objek wisata yang menawan.
Para pengunjung seolah berkata pada diri sendiri. Kaca-kaca etalase tempat penyimpanan berbagai keramik dan gerabah dari Eropa dan Asia tampak
Museum Fatahillah Jakarta
Koleksi di Café Batavia
lusuh berdebu. Kursi-kursi tua yang usianya sudah ratusan tahun hanya dipasangi seutas karet gelang sebagai tanda larangan untuk mendudukinya. Lemari-lemari kuno dari kayu jati dan eboni diletakkan begitu saja terasa mereduksi nilai sejarahnya. Usianya dimulai dari abad ke 18 dan ke 19. Tetapi ada yang mencatat kemajuan. Dibandingkan dua tahun sebelumnya, satu perbaikan telah terjadi. Lampulampu sorot yang bergantungan, untuk menerangi display koleksi museum, tampak menyala alias berfungsi. Artinya, dari story ini, memaknai dihadirkannya Museum Fatahillah terasa memerlukan penanganan lebih "modern" untuk mendukung nama besarnya sebagai objek wisata. Baik untuk kunjungan wisnus, apalagi wisman. Petugas di museum maupun di restoran Cafe Batavia, selalu menjawab bahwa wisatawan asing yang sering berkunjung adalah dari Belanda. Wisman lain amat jarang mereka layani. Nah, ini cukup menggelitik. Bagaimana agar wisman dari kebangsaan lain pun suka berombongan datang berkunjung. Setiap hari seperti orang Belanda. ***
Kunjungan Kapal Pesiar di Indonesia Telah tercatat rencana kunjungan kapal-kapal wisata Cruise internasional di Indonesia, menurut provinsi yang akan dikunjungi, jumlah penumpang, untuk tahun 2010-2011. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Calls By Province Bali Bangka Belitung Banten Central Java Central Kalimantan Central Sulawesi DKI Jakarta East Java East Kalimantan East Nusa Tenggara Lampung Maluku Nanggroe Aceh Darussalam North Maluku North Sulawesi North Sumatra Papua Riau Islands South Sulawesi Southeast Sulawesi West Java West Nusa Tenggara West Papua Total Average Capacity per ship Number of Province
2010
2011
Calls
Passengers
Calls
Passengers
45 0 0 21 0 4 9 3 2 61 0 10 1 0 1 2 8 1 15 1 2 18 9 213
46,199 0 0 15,113 0 512 8,792 1,116 256 27,544 0 1,304 600 0 256 1,018 1,642 616 8,812 128 232 11,486 1,432 127,058
42 2 0 31 1 0 3 0 1 48 0 6 2 0 1 2 7 0 14 0 0 25 4 189
29,300 1,170 0 21,966 1,486 0 4,458 0 1,486 26,068 0 1,272 424 0 212 424 1,484 0 3,924 0 0 4,760 5,760 104,194
597 18
551 15
Wisman ke Indonesia, 2009, berdasarkan kebangsaan Ke Indonesia 1. ASEAN
Melalui Entikong
2.137.299
19.429
0,91 %
[Malaysia]
735.793
15.534
2,11 %
2. Asia Timur
1.200.017
592
0,05 %
3. Asia lainnya
505.186
371
0,07 %
4. EROPA
989.854
309
0,03 %
5. AMERIKA
196.928
196
0,10 %
293
0,05 %
21.190
3,35 %
6. OCEANIA JUMLAH Sumber: BPS
558.653 6.323.730
Informasi Pasar Dalam Negeri, Direktorat Pengembangan Pasar
Pada Direktorat MICE Kemenbudpar, terdaftar sebanyak 81 event MICE yang sudah dan akan diselenggarakan di Indonesia tahun 2010. Di antaranya 40 berskala internasional dan 41 berskala nasional. Kendati terbanyak berlokasi di Jakarta, yakni 29 event dan di Bali 20 event, penyebaran ke berbagai kota lainnya mulai tampak. Termasuklah di Yogyakarta, Manado, Makassar, Medan dan lain-lain. Di bawah ini kita lihat daftar event MICE mulai April 2010 dan seterusnya.
No
Jadwal/Tempat
1 2
25 - 29 April 2010, Bali 5 - 12 September 2010 Yogyakarta
3 4 5 6
Mei 2010 Minggu III April 2010, Bandung 8 - 13 Juni 2010, Bali Juni 2010 Jakarta Juni 2010 Bali Juni 2010, Jakarta Juni 2010 Mataram Juni 2010 Mataram 4 - 6 Juni 2010, Palembang 29 Mei - 2 Juni 2010 Bali
7 8 9 10 11 12
13
18 19 20 21
Juli 2010 Bali 27 - 29 Juli 2010, Jakarta Agustus 2010 Bali Agustus 2010 Yogyakarta September 2010 Manado September 2010, Jakarta Oktober 2010, Mataram Oktober 2010, Bali Oktober 2010, Bali
22 23
Oktober 2010, Bali November 2010, Bali
24 25
Desember 2010, Jakarta Juli - September 2010, Jakarta
14 15 16 17
Nama Event/ Lingkup World Geothermal Congress 2010 / International The 61st International Executive Council Meeting (IECM) & The 6th Asian Regional Conference of International Commission on Irrigation Drainage (ARC ICID) / International Int’l Rafting Competition Asia Afrika Cultural Festival 2010 / International CELEBRATE THE SEA 2010 / International SEMINAR ON SPORT EVENT MANAGEMENT (PERGURUAN TINGGI PRANCIS) / International PAN PASIFIC SOUTH EAST ASIA WOMAN ASSOCIATION (PPSEAWA) / International PEKAN PRODUK KREATIF INDONESIA (PPKI) 2010 Nasional INDONESIA MICE & CORPORATE TRAVEL MART (IMCTM) / International FESTIVAL INTERNASIONAL PEMUDA, OLAHRAGA DAN BAHARI 2010 / International SUMATERA INT'L TRAVEL FAIR (SITF) 2010 / International PAN PACIFIC BUSINESS ASSOCIATION CONFERENCE / International ANNUAL CONFERENCE OF THE INTERNATIONAL ASSOCIATION OF SCHOOLS AND INSTITUTE OF ADMINISTRATION (IASIA) / International PACIFIC ASIA STUDENTS SUMMIT / International ZOO CONFERENCE (SEAZA / South East Asia of Zoo Association) / International ASEAN HIGH LEVEL CONFERENCE ON CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) / International INTERNATIONAL ECOTOURISM BUSINESS FORUM & MART (IEBFM) 2010 / International INDONESIA TOURISM & TRAVEL FAIR (ITTF) / International PASAR WISATA INDONESIA 2010 / International WORLD CONFERENCE VEGETARIAN / International THE 5TH ORTHODONTIC CONFERENCE & EXHIBITION / International PEST ASSOCIATION INTERN'L MEETING (PEST SUMMIT) / International Guiness World of Pool 2010 / International JAK JAZZ / International UNDERWATER PHOTOGRAPHY / International