“ ANALISIS PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN, LEVERAGE, DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012”. Monica Octaviana 1 Heny Kurniawati 2
ABSTRAK
Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya pada periode waktu kedepannya. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah prediksi kebangkrutan, leverage dan price earning ratio berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012 sebagai sampel penelitian. Berdasarkan hasil purposive sampling diperoleh 27 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sampel. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik dengan SPSS 20.0 Hasil penelitian adalah sebagai berikut : (1) prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern, (2) leverage berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern, (3) price earning ratio tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. (MNC)
Kata Kunci : opini going concern, prediksi kebangkrutan (altman Z-SCORE), Leverage, Price Earning Ratio(PER)
ABSTRACT
Going concern opinion is an opinion issued by auditor to confrim whether the company can maintain the sustainability in future. The objective of this study is to test whether the of bankruptcy prediction, leverage and price earnings ratio has effect for acceptance of a going concern opinion.This study used manufacturing companies that listed in Indonesia Stock Exchange 2010-2012 as the sample research. Based on the results obtained by purposive sampling, 27 manufacturing companies have meet the criteria of the sample. The hypothesis test in this study performed using by logistic regression analysis with SPSS 20.0. The results of this study are as follows: (1) bankruptcy prediction has affect to going concern opinion , (2) leverage has affect to going concern opinion, (3) Price earnings ratio does not affect to going concern opinion.(MNC)
Keyword : going concern opinion, bankruptcy prediction( Altman Z-score ), leverage, price earning ratio(PER)
PENDAHULUAN laporan tahunan emiten dan perusahaan publik merupakan sumber informasi penting tentang kinerja dan prospek perusahaan bagi pemegang saham dan masyarakat sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Laporan keuangan adalah laporan yang menyampaikan informasi keuangan yang dipercaya kepada pihak yang berkepentinga, dan tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian serta arus kas. Menurut (SAK:2004) dalam (Nicolin:2013) Informasi dalam laporan keuangan juga harus memenuhi kriteria andal dan berkualitas yaitu laporan keuangan yang bebas dari rekayasa, tidak terdapat kesalahan material dan mengungkapkan informasi yang sesuai fakta yang menjadi kepentingan banyak pihak terutama penggunanya. Karena itu dibutuhkan pihak independen yakni auditor. Auditor memiliki peran untuk memberikan keyakinan kepada investor memilih perusahaan untuk investasinya. Data-data perusahaan akan lebih mudah dipercaya dan digunakan oleh investor dan pemakai laporan keuangan lainnya apabila laporan keuangan yang mencerminkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan telah mendapat pernyataan wajar dari auditor. Auditor juga memeberikan opini pada laporan keuangan yaitu: opini wajar tanpa pengecualian, opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penejelasan, opini wajar dengan pengecualian, opini tidak wajar, dan opini tidak memberikan pendapat. Jika auditor dalam memproses informasi mengenai laporan keuangan perusahaan tidak menemukan adanya kesangsian besar terhadap kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka auditor akan memberikan opini audit dengan penjelasan going concern, yang dimana kelangsungan hidup perusahaan (going concern) menjadi pertimbangan auditor untuk menerbitkan opini. Penelitian terdahulu disusun (rudyawan & Badera, 2008) meneliti prediksi kebangkrutan, leverage,pertumbuhan perusahaan dan reputasi auditor terhadap opini audit going concern. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa prediksi kebangkrutan berpengaruh pada opini audit going concern, sedangkan leverage, pertumbuhan perusahaan, dan reputasi auditor tidak berpengaruh pada opini audit going concern. Dan disini peneliti hanya menggunakan variabel prediksi kebangkrutan dan leverage serta menambahkan variabel price earning ratio untuk melihat apakah ketiga variabel tersebut berpengaruh terhadap opini audit going concern. Berdasarkan kondisi yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan penelitian yang menganalisis prediksi kebangkrutan, leverage dan price earning ratio terhadap penerimaan opini audit going concern. Penelitian terhadap penerimaan opini audit ini berdasarkan sampel kriteria yang ada di Bursa Efek Indonesia yaitu perusahaan manufaktur. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Menganalisis dan menguji apakah prediksi kebangkrutan mempunyai pengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 2.Menganalisis dan menguji apakah leverage mempunyai pengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern? 3.Menganalisis dan menguji apakah Price Earning Ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern? 4.Menganalisis dan menguji apakah prediksi kebangkrutan, leverage dan Price Earning Ratio berpengaruh secara bersamaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1.Bagi investor, dapat menjadi masukan dan pertimbangan yang menyangkut kelangsungan hidup suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya untuk berinvestasi. 2.Bagi emiten, dapat memberi petunjuk terhadap kinerja perusahaan yang telah dicapai dan mengetahui indikator keuangan yang dapat mengungkapkan kondisi maupun performance yang telah dicapai perusahaan pada periode tertentu serta perbaikan dan penyempurnaan terhadap kekurangan yang mungkin ada pada perusahaan. 3.Bagi peneliti, dapat menjadi salah satu wawasan dan sumbangan pemikiran untuk mendukung penelitian selanjutnya.
4.Penelitian ini diharapkan memberikan pertimbangan bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan penyajian laporan keuangan. METODE PENELITIAN
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menganalisis prediksi kebangkrutan, leverage, dan price earning ratio terhadap penerimaan opini audit going concern di Bursa Efek Indonesia. Karakteristik penelitian ini adalah sebagai berikut : Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Dimensi waktu penelitian adalah urut waktu. Kedalaman penelitian yang dilakukan peneliti tidak terlalu mendalam tetapi melibatkan banyak objek (uji statistic). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara tidak langsung. Lingkungan penelitian yang dilakukan adalah perusahaan manufaktur. Unit analisisnya adalah perusahaan, yaitu perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa efek Indonesia periode 2010 – 2012. HASIL dan PEMBAHASAN
Gambaran populasi dalam penelitian kuantitatif yang akan dilakukan penelitian adalah 125 perusahaan yang bergerak di perusahaan manufaktur dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2012. Proses seleksi yang digunakan untuk sampel adalah dengan menggunakan metode purposive sampling atau metode sampel bertujuan, dimana perusahaan yang telah memenuhi kriteria di atas. Kriteria pemilihan sampel berdasarkan kriteria seperti: Tabel 1 KRITERIA
NO
1
2 3
4 5
AKUMULASI
Seluruh Perusahaan manufaktur yang ada di BEI pada tahun 20092012 Perusahaan manufaktur yang memiliki laba sebelum pajak bersih selama tahun 2010-2012 Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki data lengkap Perusahaan yang tidak memiliki laporan audit independent Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan rupiah sebagai mata uang pelaporan Jumlah sampel penelitian Tahun penelitian (tahun) Jumlah sampel total selama penelitian
125
(64)
(10) (1) (23) 27 3 81
Perusahaan yang terpilih sebagai sampel adalah sebanyak 27 perusahaan dan tahun penelitian yang diamati adalah dari tahun 2010-2012: Tabel 2 No
Kode
Nama Perusahaan
1
AKKU
Alam Karya Unggul Tbk
2
ALKA
Alakasa Industrindo Tbk
3
ALMI
Alumindo Light Metal Industry Tbk
4
ARGO
Argo Pantes Tbk
5
BIMA
Primarindo Asia Infrastructure Tbk
6
DAVO
Davomas Abadi Tbk
7
DPNS
Duta Pertiwi Nusantara
8
ERTX
Eratex Djaja Tbk
9
IKAI
Intikeramik Alamasri Industri Tbk
10
INCI
Intanwijaya International Tbk
11
JECC
Jembo Cable Company Tbk
12
JKSW
Jakarta Kyoei Steel Works Tbk
13
KBRI
Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
14
KDSI
Kedawung Setia Industrial Tbk
15
KIAS
Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
16
KICI
Kedaung Indah Can Tbk
17
MLIA
Mulia Industrindo Tbk
18
MYTX
Apac Citra Centertex Tbk
19
PRAS
Prima Alloy Steel Universal Tbk
20
PYFA
Pyridam Farma Tbk
21
RMBA
Bentoel International Investama Tbk
22
SCPI
Merck Sharp Dohme Pharma Tbk
23
SIMA
Siwani Makmur Tbk
24
SSTM
Sunson Textile Manufacture Tbk
25
SULI
PT SLJ Global Tbk
26
TIRT
Tirta mahakam Resources Tbk
27
VOKS
PT Voksel Electric Tbk
Analisis Data Analisis deskriptif Peneliti menggunakan statistik deskriptif untuk memberikan informasi mengenai variabel independen yang digunakan dalam penelitian dan dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 3
Descriptive Statistics N Z-Score LEV PER
81 81 81
Valid N (listwise)
81
Minimum Maximum -4.55 0.04 -91.852
Mean
5.914 0.77369 8.244 0.92191 178.846 6.78572
Std. Deviation 1.689139 1.064829 29.24764
Berdasarkan hasil output pengujian statistik deskriptif dengan SPSS 20.0 pada tabel dapat diketahui bahwa: Rata-rata model prediksi kebangkrutan (Z score) perusahaan adalah sebesar 0,773 yang lebih kecil daripada batas bawah tingkatan Z score sebesar 1.23. Hal ini berarti rata-rata perusahaan sampel mengalami permasalahan keuangan yang dapat mengancam kelangsungan hidup usahanya. Rata-rata leverage (LEV) adalah 0,92. Hal ini berarti rata-rata perusahaan sampel tersebut memiliki nilai rasio yang kurang dari 1, itu yang berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel memiliki ekuitas yang positif dan diharapkan mampu untuk memenuhi semua kewajibannya pada saat jatuh tempo,dan Rata-rata
price earning ratio adalah 6.78572. Hal ini menunjukan bahwa dimana semakin tinggi harga pasar per saham, maka perusahaan memiliki profitabilitas dan tingkat pengembalian atas ekuitas yang tinggi, sehingga akan semakin besar kemungkinan bagi auditor untuk tidak memberikan opini going concern. Uji analisis Data Statistik Inferensial 1. Menguji Kelayakan Model Regresi Analisis pertama adalah menguji kelayakan model regresi dengan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan Goodness of fit test yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah uji Homser and Lemeshow serta di ukur atau di nilai berdasarkan tingkat signifikansi (α) 5%. Hipotesis yang di gunakan pada model regresi: Ho : Terdapat hubungan antara model dengan data Ha : Tidak terdapat hubungan antara model dengan data 2.
Tabel 4 Hosmer and Lemeshow Test Hosmer and Lemeshow Test Step
Chisquare
df
Sig.
1 5.48 8 0.705 Dalam tabel 4 telah ditunjukkan hasil pengujian untuk Hosmer and Lemeshow Test. Pengujian ini dilakukan untuk mengamati probabilitas signifikansi yang menunjukkan angka sebesar 0,705 dengan tingkat signifikansi diatas 0.05 (5%), dilihat dari tabel diatas, maka angka tersebut menunjukkan bahwa H0 dapat diterima karena nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tersebut layak untuk digunakan dalam analisis berikutnya untuk pengujian. 2. Pengujian Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Menilai keseluruhan model (overall model fit) bertujuan untuk mengetahui apakah suatu model fit dengan data pada saat sebelum dan setelah ditambahkan variabel independen ke dalam model. Hasil uji keseluruhan model pada output SPSS 20.0 dapat dilihat pada tabel 5 hingga tabel 7 sebagai berikut: Tabel 5 Block 0: Beginning Block a,b,c
Iteration History Iteration
-2 Log likelihood
Coefficients Constant
1
111.981
Step 0 2 111.981 a. Constant is included in the model.
-0.123 -0.124
b. Initial -2 Log Likelihood: 111.981 c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than .001.
Tabel 6 Block 1: Method = Enter a,b,c,d
Iteration History Iteration
-2 Log likelihood
Coefficients Constant
X1
X2
X3
1
92.13
-0.461
-0.326
0.663
-0.003
2
86.062
-1.016
-0.343
1.455
-0.008
3
84.541
-1.412
-0.372
2.093
-0.008
4
84.387
-1.581
-0.388
2.376
-0.007
5
84.385
-1.599
-0.39
2.407
-0.007
84.385
-1.6
-0.39
2.408
-0.007
Step 1 6 a. Method: Enter
b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 111.981 d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
Tabel 7 Penurunan Nilai -2 Log Likelihood -2 Log Likelihood awal (Block Number = 0)
111.981
-2 Log Likelihood akhir (Block Number = 1)
84.385
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 20.0 Dalam menilai keseluruhan model peneliti melakukan pengujian overall model fit dengan cara memperhatikan angka pada -2 Log Likelihood pada Block Number 0 dan -2 Log Likelihood pada Block Number 1. Pada tabel 4.15 dapat dilihat pada Block Number 0, nilai -2 Log Likelihood adalah 111.981, sedangkan pada Block Number 1 nilai -2 Log Likelihood turun menjadi 84.385. Dengan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa terjadi penurunan sebesar 27.595 dan hasil ini menunjukkan bahwa keseluruhan model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan model yang baik atau model yang diujikan fit dengan data yang diambil. 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada nilai Nagelkerke R Square yang di sajikan pada tabel 8 di bawah ini: Tabel 8 Nagelkerke R Square Model Summary -2 Log Cox & Nagelkerke likelihood Snell R R Square Square a 1 84.385 0.289 0.385 a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001. Step
Nilai Nagelkerke R Square dalam Tabel 8 ditunjukkan sebesar 0.385. Hasil ini menunjukan bahwa variabel independen yaitu: Prediksi kebangkrutan, leverage dan Price Earning Ratio mempengaruhi variabel dependen yang merupakan opini audit going concern
sebesar 38.50%. Sedangkan sisanya sebesar 61,50% dijelaskan oleh variabel independen lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini 4.
Matriks Klasifikasi Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi keputusan penerbitan opini audit going concern oleh auditor, hal uji matriks klasifikasi dapat di lihat pada tabel 9 di bawah ini : Tabel 9 Matriks Klasifikasi Classification Tablea Predicted OPINION Observed OPINION
0
1
Percentage Correct
0
35
8
81.4
1
16
22
57.9 70.4
Overall Percentage Step 1 a. The cut value is .500
Tabel klasifikasi ini menunjukkan kekuatan nilai prediksi untuk perusahaan sampel yang menerima opini opini audit Going Concern (GC). Ketepatan nilai prediksinya adalah sesuai dengan nilai observasi sebenarnya yaitu dari total persentase 57.9 % dengan sebanyak 22 perusahaan. Sedangkan penerimaan opini audit Non Going Concern (NGC) dari auditornya sesuai dengan nilai observasi sebenarnya yaitu dari total persentase yaitu 81.4% dan sebanyak 35 perusahaan yang berarti ketepatan model regresi logistik atas perusahaan yang menerima opini audit Non Going Concern (NGC). Secara keseluruhan dari matriks klasifikasi ini, dapat disimpulkan bahwa ketepatan nilai prediksi model regresi logistik terhadap nilai observasi sebenarnya adalah sebesar 70.4% 5.
Uji Multikolienaritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Multikolonieritas dapat di lihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Dalam penelitian ini hasil uji multikolinearitas dapat di pada tabel 10 di bawah ini : Tabel 10 Multikolienaritas ModelN
i l a i
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
(Constant) 0.385 0.075 Z-Score -0.081 0.03 V Lev 0.166 0.05 n 1 PER -0.001 0.002 i la. Dependent Variable: OPINION
Coefficients Standardized Coefficients
a
t
Sig.
Beta
-0.274 0.351 -0.046
Collinearity Statistics Tolerance
5.133 -2.697 3.303 -0.428
0 0.009 0.001 0.67
0.992 0.905 0.899
VIF
1.008 1.105 1.112
Nilai VIF yang berada jauh di bawah 10 dan nilai Tolerance yang jauh di atas 0.01 menunjukkan bahwa ternyata tidak terdapat masalah multikolinieritas di antara variabelvariabel independen yang digunakan. Hal ini menunjukkan tidak ada multikolonieritas antara varibel independen, yang artinya tidak ada hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen tersebut. Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya.
6.
Uji F ( Uji signifikan simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen yaitu: prediksi kebangkrutan, leverage dan Price Earning Ratio secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu opini audit going concern, hasil uji F dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini : Tabel 11 Uji F a
ANOVA df Sum of
Model
Mean Square
Squares Regression 4.26 Residual 15.913 Total 20.173 1 a. Dependent Variable: OPINION
3
1.42
77
0.207
F
Sig.
6.871
.000
b
80
b. Predictors: (Constant), PER, Z-Score, Lev Dari hasil tabel di atas terdapat hasil 0.000 dengan tingkat signifikan di bawah 0.05 yang berarti bahwa secara keseluruhan variabel independen mempunyai mempunyai hubungan linear dengan variabeldependen. Secara bersama-sama prediksi kebangkrutan, Leverage dan Price Earning Ratio, berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 7.
Uji Hipotesis Pada pengujian statistik yang terakhir dilakukan adalah dengan melakukan pengujian hipotesis regresi logistik variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dapat dilihat padatabel 4.20 Variables in the Equation pada kolom signifikan yang dapat dibandingkan dengan nilai signifikansi (α) yang digunakan, yaitu 0,05 (5%). Apabila tingkat signifikansi <0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, jika tingkat signifikan > 0,05, maka Ha tidak dapat diterima (ditolak) dan H0 tidak dapat ditolak (diterima). Tabel 12 Variables in the Equation Variables in the Equation B
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
Z-Score
-0.39
0.173
5.084
1
0.024
0.677
LEV
2.408
0.834
8.334
1
0.004
11.109
PER
-0.007
0.01
0.501
1
0.479
0.993
1
0.009
0.202
a
Step 1 Constant -1.6 0.616 6.746 a. Variable(s) entered on step 1: Z-Score, Leveage, PER.
Simpulan dari Uji Variables in the Equation di atas dapat di simpulakn pada tabel dibawah ini:
Hipotesis Ho Ho1 = Prediksi kebangkrutan tidak berpengaruhterhadap opini audit going concern
Tabel 13 Rangkuman Uji Hipotesis α Terima/ Sig Tolak Ho
0.024
0,05 s/d 0.10
Tolak Ho
Hasil Prediksi Kebangkrutan(ZScore) berpengaruh terhadap Opini audit going concern
Ho2= Leverage tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Ho3 : Price Earning Ratio tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.
0.004
0.479
0,05s/d 0,10
0,05 s/d 0,10
Tolak Ho
Levergae berpengaruh terhadap Opini audit going concern
TerimaHo
Price Earning Ratio tidak berpengaruh terhadap Opini audit going concern
Analisis Regresi Logistik Dari table di atas dapat diketahui persamaan regresi untuk variabel independen yaitu Prediksi kebangkrutan, leverage dan Price Earning Ratio terhadap variabel dependen yaitu opini audit going concern sebagai berikut : OPINION= -1.600– 0.390 Z-SCORE +2.408 LEVERAGE - 0.007 PER + ε 1.
2.
3.
Prediksi Kebangkrutan Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa variabel prediksi kebangkrutan yangdiproksikan dengan Z-Scorememiliki koefisien regresi negative sebesar 0.390 dengan tingkat signifikansi 0,024 yang lebih kecil dari (5%). Berdasarkanhal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel prediksi kebangkrutan berpengaruh signifikan pada penerimaan opini audit going concern. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin kecil nilai Z-Score pada perusahaan maka semakin besar kemungkinannya auditor memberikan opini audit going concern pada perusahaan. Leverage Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel leverageyang di proksikan debt tototal asset memiliki koefisien positif sebesar 2.408 dengan tingkat signifikansi 0.004 di bawah 0.05 (5%). Hasil dari penelitian variabel leverage yang di proksikan dengan debt tototal asset berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar debt to total asset perusahaan maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menerima opini audit going concern. Price Earning Ratio Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel Price Earning Ratio memiliki koefisien negative sebesat 0.007 dengan tingkat signifikan 0.479 di atas 0.05 (5%). Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel Price Eraning Ratiotidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
PENUTUP Berdasarkan pembahasan dan analisa pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern, hal ini menunjukan bahwa semakin kecil nilai Z-score score pada perusahaan maka semakin besar kemungkinannya auditor memberikan opini audit going concern pada perusahaan. 2. Leverage berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern, dimana jika kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya lebih besar, sehingga sebagian besar dana yang diperoleh oleh perusahaan akan digunakan untuk membiayai utang dan dana untuk beroperasi akan semakin berkurang , Hal ini akan menyebabkan besarnya debt to total asset perusahaan dan kemungkinan perusahaan untuk menerima opini audit going concern. 3. Price Earning Ratio tidak berpengaruh pada penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa auditor tidak mempertimbangkan Price Earning Ratio dalam memberikan opini audit going concern karena dengan rendah nya PER bukan berati investor tidak ingin berinvestasi.
4. Secara keseluruhan variabel Prediksi kebangkrutan, leverage dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern Saran: 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian dengan objek yang berbeda misalnya perusahaan sektor jasa untuk memperoleh konsistensi hasil penelitian. 2. Tahun yang di gunakan hanya 3 tahun (2010-2012) pada penelitian ini sehingga belum terlihat pengungkapan opini going concern belum terlalu mencakup, sehingga peneliti berikut nya bisa menambahkan rentang waktu yang lebih panjang 3. Dari hasil Koefisien Determinasi ditunjukkan sebesar 0.385 .Hasil ini berarti variabel independen yaitu Prediksi kebangkrutan, leverage dan Price Earning Ratio mempengaruhi variabel dependen yang merupakan opini audit going concern sebesar 38.50%. Sedangkan sisanya sebesar 61,50% dijelaskan oleh variabel independen lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Variabel lain yang secara teoritis mungkin dapat memengaruhi opini audit going concern yaitu likuiditas, profitabilitas, kualitas audit, Oleh karena itu, penelitian berikutnya dapat mempertimbangkan variabel lain tersebut dan variabel tersebut dapat diuji dengan teknik analisis yang berbeda.
DAFTAR REFERENSI Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi kelima. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standart Akuntansi Keuangan : PSAK no 1 Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Nicolin, O.(2013)," Pengaruh Struktur Corporate Governance, Audit Tenure dan Spesialisasi Industri Auditor terhadap Integritas Laporan Keuangan". Skripsi S1. Universitas Diponegoro Rudyawan, A. P., & Badera, I. D. (2008). Opini Audit Going Concern : Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor. Akuntansi, Universitas Udayana . Sugiyono. (2010). Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Warnida. (2011). .” Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing Di BEI). jurnal akuntansi & manajemen vol 6 no 1 , 30-43.