ANALISIS HUBUNGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS KOMPAS 100 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Meliana Mandasari, Heny Kurniawati Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No. 5 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat 11480 Phone +6287 896496449
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh good corporate governance yang terdiri dari komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit, kualitas audit, dan ukuran dewan komisaris terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan teknik purposive sampling dalam pengumpulan data. Data diperoleh dari data sekunder laporan tahunan dan laporan keuangan 219 perusahaan Indeks Kompas 100 yang terdaftar di BEI periode 2011, 2012, dan 2013. Dalam penelitian ini juga menambahkan dua variabel lain sebagai variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan dan leverage. Analisis data dilakukan dengan regresi berganda dengan program SPSS version 16.0 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas audit, ukuran dewan komisaris dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit, dan leverage tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. (MM) Kata Kunci: Ketepatan waktu Pelaporan Keuangan, Good Corporate Governance, Leverage, Ukuran Perusahaan
ABSTRACT This study aims to examine the effect of corporate governance consisting of independent directors, managerial ownership, institutional ownership, audit committee, audit quality, and the board of commissioner size to the timeliness of financial reporting. This research is an empirical study with purposive sampling technique in data collection. Data were collected using a secondary data annual reports and financial reports of 219 from Kompas 100 Index companies listed in Indonesian Stock Exchange for 2011, 2012, and 2013. Study also adds two other variables as control variables are firm size and leverage. Data were analyzed by multiple regression with the program SPSS 17.00 version for windows. The analysis showed that the quality of the audit, board of commissioner size and firm size influence the timeliness of financial reporting. While independent commissioner, managerial ownership, institutional ownership, audit committees, and leverage does not influence the timeliness of financial reporting. (MM) Key Word: Financial Reporting Timeliness, Good Corporate Governance, Leverage, Company Size
PENDAHULUAN Perkembangan ekonomi yang terus-menerus meningkat membuat perusahaan-perusahaan harus berkompetisi dalam mempertahankan usahanya. Berbagai macam upaya dilakukan perusahaan dalam berkompetisi dengan menggunakan segala sumber daya yang dimiliki. Namun penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien tidak mudah, karena perusahaan membutuhkan komitmen yang kuat untuk mempertahankan nilai-nilai moral dan etika agar tidak terjadi penyimpangan. Banyaknya kasus yang terjadi seperti penipuan dan korupsi telah membuat kerugiaan besar bagi perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan tata kelola yang baik untuk tetap mempertahankan nilai-nilai yang dianut secara organisasional oleh perusahaan tersebut. Tata kelola perusahaan yang baik atau yang sering disebut sebagai good corporate governance (GCG) merupakan isu yang telah dikenal bertahun-tahun yang lalu tetapi belum banyak perusahaan di Indonesia yang memberikan perhatian terhadap hal ini karena belum merasakan dampak dan arti pentingnya GCG. Good corporate governance adalah struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku (http://www.iicg.org). Dalam penerapannya, GCG memiliki lima prinsip yang harus dilaksanakan yaitu transparency (keterbukaan informasi yang relevan), accountability (pertanggungjawaban kinerja), responsibility (tanggung jawab masyarakat, lingkungan dan pemerintah), independency (tidak ada saling mendominasi dan intervensi), dan fairness (kewajaran dan kesetaraan). Peranan GCG sangat berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan yang berkualitas, karena dengan adanya GCG maka informasi laporan keuangan yang disajikan akan lebih relevan dan reliable. Namun untuk mempertahankan agar informasi tersebut tetap relevan dan reliable maka diperlukan ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini dipertegas dengan keputusan BAPEPAM pada tahun 2012 nomor 431/BL/2012 yang menyatakan bahwa emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada BAPEPAM (OJK) dan LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir. Pada peraturan tersebut dijelaskan mengenai kewajiban perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan secara berkala mengenai informasi kegiatan usaha dan keadaan keuangan pada perusahaan tersebut. Adanya keterlambatan publikasi laporan keuangan mengindikasikan munculnya suatu masalah dalam pelaporan keuangan emiten sehingga memerlukan waktu penyelesaian yang lebih lama (Renny dalam Savitri, 2010). Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu biasanya memiliki kinerja yang baik, dimana hal ini menjadi good news bagi perusahaan. Kinerja yang baik dapat tercipta, ketika adanya kerjasama dan kepercayaan satu sama lain. Namun hal ini sering disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, oleh karena itu diperlukan pengawasan terhadap kinerja perusahaan. Pengawasan tersebut dapat dilakukan oleh internal perusahaan maupun eksternal perusahaan, sehingga manajemen tidak semena-mena dalam membuat dan menyajikan laporan keuangan. Penelitian Moradi, Salehi dan Mareshk (2013) membuktikan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan dipengaruhi oleh umur perusahaan, ukuran KAP, opini auditor, industri, konsolidasi laporan keuangan, dan kualitas sistem biaya dengan menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Tehran periode 2008-2011. Sedangkan penelitian Ebimobowei dan Yadirichukwu (2013) membuktikan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan dipengaruhi oleh dewan komisaris, ukuran dewan, keahlian dan pengetahuan dewan serta pengalaman dewan dengan menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Nigeria periode 2007-2011. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Savitri (2010) yang menggunakan variabel komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit dan kualitas audit sebagai variabel independen. Namun pada penelitian ini ditambahkan faktor lain yang belum diteliti yaitu ukuran dewan komisaris. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sampel yang akan digunakan, dimana dalam penelitian ini akan digunakan sampel perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100 yang terdaftar di BEI untuk periode 2011 sampai 2013. Penggunakan sampel perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Kompas 100 karena menggambarkan likuiditas yang tinggi, kapitalisasi pasar yang besar, dan juga saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh good corporate governance terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan Indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2011 sampai 2013. Karakteristik penelitian yang akan dilakukan adalah riset dengan pengujian hipotesis, dengan menggunakan banyak sampel dan periode waktu 2011 sampai 2013 (pooled data). Riset yang akan dilakukan merupakan riset kausal, dimana riset dilakukan dengan menggunakan alat bantu Statistical Product and Solution Services (SPSS) 16.0. Proses
pengumpulan data menggunakan metode tidak langsung (data sekunder) yang diperoleh dari data arsip laporan tahunan, laporan keuangan dan data lain yang berhubungan pada perusahaan yang akan dianalisis. Unit analisisnya berupa laporan tahunan dan laporan keuangan dari perusahaan Indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
METODE PENELITIAN Objek dalam penelitian ini adalah 219 perusahaan Indeks Kompas 100 yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini difokuskan pada perusahaan Indeks Kompas 100 tahun 2011, 2012 dan 2013 yang termasuk dalam periode januari sampai desember dalam tahun yang bersangkutan, mengingat perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100 dapat berubah-ubah. Alat uji statistik yang digunakan untuk mengolah sampel yang ada adalah uji outlier, uji statistik deskriptif, uji variabel dummy, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas), uji regresi linier berganda, uji hipotesis (uji t, uji F, uji koefisien determinasi) dan uji korelasi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan menggunakan model penelitian berikut: TIMELINESS = α + β1KomInd + β2KepMan + β3KepIns + β4KomAud + β5KA + β6UDK + β7SIZE + β8LEV + ε Keterangan: TIMELINESS α β KomInd KepMan KepIns KomAud KA UDK SIZE LEV ε
: ketepatan waktu pelaporan keuangan : intercept : koefisien regresi model : komisaris independen : kepemilikan manajerial : kepemilikan institusional : komite audit : kualitas audit : ukuran dewan komisaris : ukuran perusahaan : leverage : error term
Variabel operasionalisasi yang digunakan dalam penelitian ini antara, lain: 1.
Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu pelaporan keuangan pada laporan tahunan perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas corporate governance. Owusu-Ansah dalam Savitri (2010) menyatakan bahwa ketepatan waktu merupakan kualitas ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan. Dyer and McHugh dalam Wardani (2013) menggunakan tiga kriteria keterlambatan untuk menilai ketepatan waktu. Tiga jenis kriteria yang digunakan yaitu preliminary lag, auditor's report lag dan total lag. Dalam penelitian ini ketepatan waktu diukur dalam satuan hari dengan interval jumlah hari antara tanggal periode laporan keuangan (penelitian ini menggunakan tanggal 31 desember) sampai tanggal laporan auditor ditandatangani. 2.
Variabel Independen Beberapa variabel independen yang digunakan dalam penelitian, antara lain:
a.
Komisaris Independen (KomInd) Komisaris independen merupakan anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan. Non-executive director (komisaris independen) dapat bertindak sebagai penegah dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada
manajemen. Penelitian ini menghitung proporsi kepemilikan independen berdasarkan penelitian Savitri (2010).
b.
Kepemilikan Manajerial (KM) Kepemilikan manajerial dapat didefinisikan sebagai persentase saham yang dimiliki pihak manajemen yang aktif ikut serta dalam pengambilan keputusan perusahaan (Midiastuty dan Machfoedz dalam Wardani, 2013). Kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajer akan menurunkan permasalahan agensi karena semakin banyak saham yang dimiliki oleh manajer maka semakin kuat motivasi mereka dalam bekerja untuk meningkatkan nilai saham perusahaan (Jensen dan Meckling dalam Savitri, 2010). Penelitian ini menghitung proporsi kepemilikan institusional berdasarkan penelitian Wardani (2013).
c.
Kepemilikan Institusional (KI) Kepemilikan institusional dapat didefinisikan sebagai besarnya persentase saham yang dimiliki oleh investor institusional (Midiastuty dan Machfoedz dalam Wardani, 2013). Menurut Chen, et al dalam Savitri (2010) menyatakan bahwa kepemilikan institusional dapat diukur melalui persentase suatu perusahaan yang memiliki mutual funds, investment banking, asuransi, dana pensiun, reksadana dan bank diatas 5%. Penelitian ini menghitung proporsi kepemilikan institusional berdasarkan penelitian Savitri (2010).
d.
Komite Audit (KomAud) Komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh dewan direksi dengan anggotanya minimal berjumlah 3 (tiga) orang dan diketuai oleh seorang komisaris independen. Komite audit memiliki tugas untuk melaksanakan pengawasan independen atas proses laporan keuangan dan audit ekstern (Emirzon dalam Savitri, 2010). Dengan adanya komite audit akan membantu manajemen untuk menyampaikan laporan keuangan yang tepat waktu. Komite audit diproksikan dengan variabel dummy, nilai 1 jika terdapat komite audit dan 0 jika tidak terdapat komite audit.
e.
Kualitas Audit (KA) Kualitas audit dapat didefinisikan sebagai gabungan antara probabilitas pendeteksian dan pelaporan kesalahan laporan keuangan yang material (De Angelo dalam Savitri, 2010). KAP Big Four akan menghasilkan laporan audit yang berkualitas dan dapat diandalkan karena KAP Big Four akan memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam melakukan audit. Ukuran KAP digunakan untuk mengukur proksi kualitas audit. Ukuran KAP ini dibedakan menjadi dua yaitu untuk KAP Big Four dan KAP non Big Four. Adapun KAP Big Four yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price Water House Coopers, Ernest & Young, Klynveld Peat Marwick Goerdeler dan Deloitte Touche Tohmatsu. Kualitas audit diproksikan dengan variabel dummy, nilai 1 jika diaudit oleh KAP Big Four dan 0 jika diaudit oleh KAP non Big Four.
f.
Ukuran Dewan Komisaris (UDK) Ukuran dewan memiliki peranan yang penting, karena memiliki kemampuan yang secara efektif dapat memonitor manajemen dan bekerja sama secara efisien untuk mengawasi jalannya bisnis (Persons dalam Ebimobowei dan Yadirichukwu, 2013). Ukuran dewan komisaris yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh anggota dewan komisaris yang ada dalam perusahaan. Dalam hal ini, dapat diukur dengan menghitung jumlah anggota dewan komisaris perusahaan yang disebutkan dalam laporan tahunan.
3.
Variabel Kontrol
Variabel kontrol digunakan untuk menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang dapat menganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Jika tidak dikontrol variabel tersebut maka dapat mempengaruhi gejala yang sedang dikaji. Ada 2 variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a.
Ukuran Perusahaan (Size) Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya. Ukuran perusahaan dapat diukur menggunakan jumlah aktiva (aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva lain-lain), jumlah penjualan, atau jumlah tenaga kerja yang dimiliki perusahaan sampai akhir periode pelaporan keuangan. Dalam penelitian ini menggunakan proksi total asset dalam pengukuran firm size. Penelitian ini menghitung ukuran perusahaan berdasarkan penelitian Savitri (2010).
b.
Leverage (LEV) Suatu perusahaan yang memiliki leverage keuangan yang tinggi berarti perusahaan tersebut memiliki resiko keuangan yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan akibat utang yang tinggi. Kesulitan keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan merupakan berita buruk (bad news) bagi perusahaan sehingga perusahaan cenderung tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya (Fitriani, 2011). Leverage dalam penelitian ini diukur dengan debt to equity ratio. DER dapat diukur dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
HASIL DAN BAHASAN Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan Indeks Kompas 100 yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 227 sampel yang didasarkan pada ketersediaan dan kelengkapan data penelitian dari laporan tahunan dan laporan tahunan yang mengungkapkan informasi corporate governance periode 2011 sampai 2013. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel yang dipilih dari populasi dengan kriteria tertentu (perusahaan yang termasuk Indeks Kompas 100 periode januari sampai desember tahun 2011 sampai 2013 dan perusahaan yang mengungkapan informasi mengenai corporate governance secara lengkap). Hasil uji outlier pada model regresi yang digunakan menunjukkan adanya 8 data ekstrim yang harus dikeluarkan dari sampel data. Sehingga jumlah sampel data yang awalnya 227 menjadi 219 data perusahaan Indeks Kompas 100 selama periode 2011 sampai 2013.
Tabel 1 Jumlah Sampel Kriteria
Jumlah Perusahaan
Perusahaan yang terdaftar di BEI Tidak memenuhi kriteria pertama (periode januari sampai desember dalam tahun yang bersangkutan) Tidak memenuhi kriteria kedua (pengungkapan informasi mengenai corporate governance.
300 (65)
Data Outlier
(8)
Jumlah Sampel
219
(8)
1.
Analisis Statstik Deskriptif Tabel 2 Distribusi Frekuensi Variabel Dummy KomAud KomAud Cumulative Frequency Valid
Tidak Ada Komite Audit
Percent
Valid Percent
Percent
1
.5
.5
.5
Komite Audit
218
99.5
99.5
100.0
Total
219
100.0
100.0
Sumber: Output SPSS, 2014 Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar sampel perusahaan memiliki proporsi komite audit sesuai dengan yang disyaratkan oleh BAPEPAM (OJK) yaitu mencapai 218 perusahaan atau 99,5% dari seluruh perusahaan yang melakukan pelaporan keuangan, sedangkan hanya 1 perusahaan atau 0,5% lainnya belum memenuhi syarat yang ditetapkan BAPEPAM (OJK) Tabel 3 Distribusi Frekuensi Variabel Dummy KA KA Cumulative Frequency Valid
Non Big Four Big Four
Total Sumber: Output SPSS, 2014
Percent
Valid Percent
Percent
67
30.6
30.6
30.6
152
69.4
69.4
100.0
219
100.0
100.0
Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian pelaporan keuangan yang diaudit oleh KAP Non Big Four yaitu mencapai 67 perusahaan atau 30,6% dari seluruh perusahaan yang melakukan pelaporan keuangan, sedangkan 152 perusahaan atau 69,4% lainnya diaudit oleh KAP Big Four. Tabel 4 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
KomInd
219
.2222
.8000
.432312
.1129767
KepMan
219
.0000
.6073
.013390
.0632503
KepIns
219
.0000
.9729
.198059
.2525783
UDK
219
2.0000
13.0000
5.607306
1.8024299
SIZE
219
11.6005
15.1521
13.292195
.5767571
LEV
219
-24.1183
17.7539
2.024041
3.4305823
Timeliness
219
15.0000
120.0000
70.255708
17.0946744
Valid N (listwise) 219 Sumber: Output SPSS, 2014
Berdasarkan hasil yang disajikan dalam tabel 4 dapat diketahui jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 219 sampel dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala interval atau rasio. KomInd menunjukkan besarnya rasio keberadaan komisaris independen, yang menunjukkan rata-rata sebesar 0,432312. Keberadaan komisaris independen dalam suatu perusahaan paling rendah sebesar 0,2222 dan paling tinggi sebesar 0,8000 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,1129767. KepMan menunjukkan besarnya kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang menunjukkan rata-rata sebesar 0,013390. Kepemilikan saham oleh pihak manajemen paling sedikit sebesar 0,0000 yang artinya tidak mempunyai saham sedikitpun dan yang paling banyak sebesar 0,6073 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,0632503. KepIns menunjukkan besarnya persentase saham yang dimiliki oleh institusi di luar perusahaan yang menunjukkan rata-rata sebesar 0,198059. Kepemilikan saham oleh pihak institusi paling sedikit sebesar 0,0000 dan yang paling banyak sebesar 0,9729 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,2525783. Ukuran dewan komisaris menunjukkan banyaknya anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan yang menunjukkan rata-rata sebesar 5,607306. Dewan komisaris paling banyak adalah 13 orang dan yang paling sedikit adalah 2 orang dengan nilai standar deviasi sebesar 1,8024299. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma total asset dari seluruh sampel penelitian selama tahun penelitian menunjukkan rata-rata sebesar 13,292195. Nilai ukuran perusahaan terendah adalah senilai 11,6005 dan perusahaan terbesar adalah senilai 15,1521 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,5767571. Rasio leverage menunjukkan rata-rata sebesar 2,024041 yang berarti bahwa secara rata-rata diperoleh adanya hutang hingga 2,024041 kali dari seluruh modal sendiri yang dimiliki perusahaan sampel. Rasio leverage terendah adalah sebesar -24,1183 dan nilai tertinggi sebesar 17,7539 dengan nilai standar deviasi sebesar 3,4305823. Variabel timeliness menunjukkan jangka waktu pelaporan keuangan kepada publik terhitung sejak tanggal 31 desember sampai tanggal laporan auditor ditandatangani. Timeliness terpendek adalah selama 15 hari dan timeliness terlama adalah selama 120 hari dengan nilai standar deviasi sebesar 17,0946744 dan rata-rata timeliness sebesar 70,255708. 2.
Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Tabel 5 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Timeliness
Kolmogorov-Smirnov Z
1.176
Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber: Output SPSS, 2014
0.126
Berdasarkan tabel 5 dapat disimpulkan bahwa model regresi yang ada memiliki data yang terdistribusi normal karena nilai asym. Sig > 0.05, yaitu sebesar 0.126. b. Uji Multikolinearitas Tabel 6 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Komisaris Independen Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Institusional Komite Audit Kualitas Audit Ukuran Dewan Komisaris Size Leverage Sumber: Output SPSS, 2014
Collinearity Statistics Tolerance VIF 0.868 1.153 0.973 1.028 0.957 1.045 0.971 1.030 0.887 1.128 0.736 1.358 0.582 1.718 0.799 1.251
Kesimpulan Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas
Hasil pengujian yang disajikan dalam tabel 6 menunjukkan nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerence lebih besar dari 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas. c. Uji Autokorelasi Tabel 7 Hasil Uji Autokorelasi Variabel Dependen
Durbin-Watson
Kesimpulan
1.782
Tidak Terjadi Autokolerasi
Timeliness Sumber: Output SPSS, 2014
Hasil uji autokorelasi yang disajikan dalam tabel 7 menunjukkan bahwa tidak ada korelasi kesalahan antar nilai residual dalam persamaan tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh nilai DW yang berada diantara -2 dan +2, yaitu sebesar 1.782. d. Uji Heteroskedastisitas Tabel 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Unstandardized Residual
Correlation Coefficient
Sig.
Kesimpulan
Komisaris Independen Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Institusional Komite Audit Kualitas Audit Ukuran Dewan Komisaris
-0.005 0.062 0.035 0.015 0.017 -0.033
0.945 0.358 0.611 0.825 0.803 0.632
Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
Size Leverage Sumber: Output SPSS, 2014
0.064 0.040
0.348 0.557
Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa semua variabel independen dan variabel kontrol yang digunakan dalam model regresi penelitian memiliki tingkat signifikansi data yang > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi tersebut. 3.
Analisis Hasil Uji Regresi Linier Berganda
a.
Uji t Tabel 9 Hasil Uji t
Dependent Variable: Timeliness (Y) Unstandardized Coefficient Variabel B t (Constant) 168.324 5.603 Komisaris Independen (X1) -0.805 -0.085 Kepemilikan Manajerial (X2) 31.371 1.953 Kepemilikan Institusional (X3) 2.759 0.680 Komite Audit (X4) 2.606 0.173 Kualitas Audit (X5) -5.543 -2.405 Ukuran Dewan Komisaris (X6) -2.935 -4.529 Ukuran Perusahaan (X7) -6.064 -2.662 Leverage (X8) -0.185 -0.565 Sumber: Output SPSS, 2014
Kesimpulan Sig. 0.000 0.933 0.052 0.497 0.863 0.017 0.000 0.008 0.572
Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Tidak Signifikan
Berdasarkan hasil uji yang digambarkan dalam tabel 9 terlihat bahwa komisaris independen tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini terlihat pada nilai signifikansi sebesar 0.933 yang memiliki nilai lebih besar dari batas signifikan 0.05 dengan nilai koefisiennya -0.805. Variabel kepemilikan manajerial juga menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan nilai signifikansi sebesar 0.052 yang memiliki nilai lebih besar dari batas signifikan 0.05 dengan nilai koefisiennya 31.371. Variabel kepemilikan institusional juga menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan nilai signifikansi sebesar 0.497 yang memiliki nilai lebih besar dari batas signifikan 0.05 dengan nilai koefisiennya 2.759. Variabel komite audit juga menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan nilai signifikansi sebesar 0.863 yang memiliki nilai lebih besar dari batas signifikan 0.05 dengan nilai koefisiennya 2.606. Variabel kualitas audit menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan nilai signifikansi 0.017 atau benilai lebih kecil dari 0.05 dengan koefisien beta sebesar -5.543 yang berarti kualitas audit memberikan pengaruh negatif atau menurunkan jangka waktu pelaporan keuangan. Variabel ukuran dewan komisaris menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan nilai signifikansi 0.000 atau benilai lebih kecil dari 0.05 dengan koefisien beta sebesar -2.935 yang berarti ukuran dewan komisaris memberikan pengaruh negatif atau menurunkan jangka waktu pelaporan keuangan. Variabel ukuran perusahaan menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan nilai signifikansi 0.008 atau benilai lebih kecil dari 0.05 dengan koefisien beta sebesar -6.064 yang berarti ukuran perusahaan memberikan pengaruh negatif atau menurunkan jangka waktu pelaporan keuangan. Variabel leverage menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan nilai signifikansi sebesar 0.572 yang memiliki nilai lebih besar dari batas signifikan 0.05 dengan nilai koefisiennya -0.185. b.
Uji F Tabel 10 Hasil Uji F Variabel Dependen Timeliness Sumber: Output SPSS, 2014
F 10.103
Sig. 0.000
Kesimpulan Signifikan
Dalam tabel 10, dapat diketahui bahwa hasil uji F menunjukkan secara keseluruhan, variabel independen seperti komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit, kualitas audit, ukuran dewan komisaris, size dan leverage dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan secara signifikan. Hal ini dibuktikan oleh nilai signifikansi F sebesar 0.00 < 0.05. Dengan kata lain, model regresi yang digunakan sangat signifikan untuk memprediksi pengaruh variabel independen dan variabel kontrol yang ada terhadap variabel dependen. c.
Uji Koefisien Determinasi Tabel 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Variabel Dependen Timeliness Sumber: Output SPSS, 2014
R 0.527
R Square 0.278
Adjusted R Square 0.250
Pada tabel 11 menunjukkan hasil uji koefisien determinasi sebesar nilai adjusted R square yaitu 0.250. Hal ini berarti Timeliness dipengaruhi oleh KomInd, KepMan, KepIns, KomAud, KA, UDK, SIZE dan LEV sebesar 25,0%. Sedangkan sisanya (100% - 25%) sebesar 75% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model regresi misalnya profitabilitas, kepemilikan publik, opini auditor, frekuensi pertemuan komite audit dan variabel-variabel lainnya. 4.
Uji Korelasi
Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hasil dari uji korelasi dapat dilihat pada angka R di tabel 11 yang menunjukkan nilai
0,527. Hal ini berarti bahwa korelasi antara variabel KomInd, KepMan, KepIns, KomAud, KA, UDK, SIZE dan LEV secara simultan dengan variabel Timeliness mempunyai tingkat korelasi cukup kuat dan positif.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh simpulan bahwa adanya hubungan yang cukup kuat dan bernilai positif antara good corporate governance (komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit, kualitas audit, ukuran dewan komisaris, size dan leverage) terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan yang ditunjukkan nilai R sebesar 0,527. Variabel komisaris independen secara statistik tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini disebabkan belum optimalnya keberadaan komisaris independen dalam menjalankan pengawasan terhadap manajemen sehingga menyebabkan tidak berpengaruhnya komisaris independen terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel kepemilikan manajerial secara statistik tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini disebabkan karena rata-rata kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang menjadi sampel perusahaan relatif kecil sehingga menyebabkan hak suara yang dimiliki manajemen dalam menentukan kebijakan menjadi kecil yang berdampak pada tidak berpengaruhnya kepemilikan manajerial terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel kepemilikan institusional secara statistik tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini disebabkan karena rata-rata kepemilikan institusional yang menjadi sampel perusahaan relatif kecil sehingga menyebabkan kurang optimalnya pengawasan terhadap manajemen dan power yang dimiliki oleh pihak investor institusi dalam mempengaruhi manajemen, yang berdampak pada tidak berpengaruhnya kepemilikan institusional terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel komite audit secara statistik tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini disebabkan belum optimalnya komite audit dalam menjalankan pengawasan terhadap manajemen sehingga menyebabkan tidak berpengaruhnya komite audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel kualitas audit secara statistik mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini disebabkan perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four memiliki kualitas audit yang lebih baik daripada KAP non Big Four, karena KAP Big Four memiliki karyawan yang lebih banyak sehingga dapat mengaudit lebih efisien dan efektif serta KAP Big Four memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya dimata perusahaan dan masyarakat, sehingga penyelesaian audit yang cepat akan berdampak pada penyampaian laporan keuangan yang tepat waktu. Variabel ukuran dewan komisaris secara statistik mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan, hal ini disebabkan ukuran dewan komisaris yang besar akan menciptakan pendelagasian tugas yang lebih terarah dari dewan yang kecil ke komite serta akan meningkatkan pengawasan terhadap manajemen sehingga manajemen akan menyampaikan laporan keuangan lebih tepat waktu. Variabel ukuran perusahaan secara statistik mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini disebabkan ukuran perusahaan yang besar memiliki banyak sumber daya, staf akuntansi dan sistem informasi akuntansi yang lebih canggih serta dilengkapi dengan sistem internal kontrol yang kuat sehingga mempermudah proses laporan keuangan yang berdampak pada ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel leverage secara statistik tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini disebabkan kondisi ekonomi pada periode penelitian cenderung stabil sehingga menyebabkan harga saham dan nilai leverage juga stabil, sehingga tingkat bunga dan laba perusahaan relatif tetap. Perusahaan yang menghasilkan laba cukup stabil, cenderung tidak banyak mengubah kebijakan perusahaan terutama terkait dengan ketepatan waktu penyajian laporan keuangan. Oleh karena itu tinggi rendahnya leverage keuangan suatu perusahaan tidak berdampak pada ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil analisis maupun dengan penelitian yang akan datang adalah sebagai berikut: 1.
Bagi Perusahaan
Sebaiknya perusahaan menerapkan prinsip tata kelola yang baik (good corporate governance) dan menyampaikannya ke publik dalam batas waktu yang telah ditentukan BAPEPAM (OJK) yaitu paling lama 120 hari. Dengan adanya informasi tata kelola perusahaan yang baik disertai dengan penyampaian
laporan keuangan yang tepat waktu, maka akan menaikkan citra perusahaan dimata investor, masyarakat, dan pihak-pihak yang berkepentingan. Citra perusahaan yang meningkat akan berdampak pada nilai saham perusahaan, sehingga akan menguntungkan perusahaan karena banyak investor yang akan menanamkan modalnya. 2.
Bagi Peneliti yang akan datang
Peneliti yang akan datang diharapkan agar dapat memperpanjang periode pengamatan dengan waktu yang berbeda agar data yang diperoleh lebih banyak sehingga hasil penelitian akan semakin baik, menambah variabel independen lain (misalnya profitabilitas, kepemilikan publik, opini auditor, frekuensi pertemuan komite audit) serta menggunakan ukuran yang berbeda agar dapat melihat hasil dari sudut pandang yang lain, misalnya variabel komite audit, jika dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy, maka untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan ukuran banyaknya jumlah komite audit.
REFERENSI Anggiani, Sinta. (2011). Pengaruh Karakteristik Komite Audit dan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Anggraini, Glovita Brelian. (2010). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Leverage, dan Growth Terhadap Kualitas Laba Perusahaan. Tesis Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Barorah, Ali. (2013). Analisis Multivariat dan Time Series dengan SPSS 21. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. BUMN. (2011). Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01 /MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara. http://www.bumn.go.id/wp-content/fbumn/PER-01_MBU_2011.pdf. Diakses tanggal 2 Desember 2013. Darini, Mas Achmad. (2014). Lead By GCG. Jakarta: Gagas Bisnis Indonesia. Diyanti, Ferry. (2010). Mekanisme Good Corporate Governance, Karakteristik Perusahaan dan Mandatory Disclosure: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tesis Universitas Brawijaya. Malang. Ebimobowei, Appah dan Emeh Yadirichukwu. (2013). Corporate Governance Structure and Timeliness of Financial Reports of Quoted Firms in Negeria. European Journal of Business and Management, Vol.5: 32. Effendi, M. Arief. (2009). The Power Of Good Corporate Governance, Teori dan Implikasi. Jakarta: Salemba Empat. Fitriani, Anisa. (2011). Pengaruh Kinerja Keuangan, Size dan Good Corporate Governance Perusahaan Terhadap Timeliness. Skripsi Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Ghozali, H Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19. Edisi kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harrison, et al. (2011). Akuntansi Keuangan International Financial Reporting Standards-IFRS. Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga. Ibadin, Izilin Mavis., Famous Izedonmi dan Peter Okoeguale Ibadin. (2012). The Association Between Selected Corporate Governance Attributes, Company Attributes and Timeliness of Financial Reporting in Nigeria. Research Journal of Finance and Accounting Vol. 3 No. 9. Indonesia, Bursa Efek. www.idx.co.id. Diakses tanggal 3 Maret 2014. Indonesia, Ikatan Akuntan. (2012). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Indonesian Institute For Corporate Governance. http://www.iicg.org. Diakses tanggal 2 Desember 2013. Kadir, Abdul. (2008). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ). Tesis Universitas Diponegoro. Semarang. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta, Kep-305/BEJ/07-2004. Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
http://www.sampoerna.com/id_id/investor_information/capital_market_regulation/documents/ke putusan%20direksi%20pt%20bej%20nomor%20kep305bej072004%20tentang%20peraturan%2 0nomor%20ia.pdf. Diakses tanggal 2 Desember 2013. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. KEP-431/BL/2012. Penyampaian Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/peraturan_pm/X/X.K.6.pdf. Diakses tanggal 2 Desember 2013. Linda. (2011). Evaluasi Pengendalian Internal Terhadap Pencatatan dan Pelaporan Keuangan Cabang PT. Tricor Lintas Benua. Skripsi Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Mochran, Marsha. (2013). Evaluasi Penerapan Good Corporate Governance di PT. Jamsostek (Persero). Skripsi Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Moradi, Mahdi., Mahdi Salehi, dan Mojtaba Soleymani Mareshk. (2013). Timeliness of Annual Financial Reporting: Evidence From The Tehran Stock Exchange. ABAC Journal Vol. 33 No. 3 (SeptemberDesember 2013 pp.20-29). Murwaningsari, Etty. (2009). Hubungan Corporate Governance, Corporate Social Responsibilities, dan Corporate Financial Performance dalam Satu Continuum. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 11 (1): 30-41. Priyatno, Duwi. (2013). Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom. Riany, Alithea. (2011). Hubungan Good Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Consumer Good di BEI Periode 2005-2009. Skripsi Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Santoso, Singgih. (2010). Statistik Parametrik : Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. (2011). SPSS vs Lisrel. Jakarta: Salemba Empat. Savitri, Roswita. (2010). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Skripsi Universitas Diponegoro. Semarang. Senda, Fransiska Dhoru. (2013). Pengaruh Kepemilikan Manjerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden, Profitabilitas, Leverage Financial, dan Investment Oppurtunity Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen Universitas Katolik Widya Mandala Vol 2, No. 3. Surabaya. Solihin, Ismail. (2009). Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability. Jakarta: Salemba Empat. Sudarwanto, Adenk. (2013). Akuntansi Koperasi-Pendekatan Praktis Penyusunan Laporan Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sulistyo, Wahyu Adhy Noor. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008. Skripsi Universitas Diponegoro. Semarang. Sutedi, Adrian. (2011). Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika. Tricker, Bob. (2012). Corporate Governance: Principles, Policies, and Practices. 2nd Edition. United Kingdom: Oxford University Press. Tunggal, Amin Widjaja. (2013). Internal Audit & Corporate Governance. Jakarta: Harvarindo. Wardani, Rusdiana Kusuma. (2013). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kinerja Keuangan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Skripsi Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Warsono, S., Fitri Amalia, dan Dian Kartika Rahajeng. (2009). Corporate Governance: Concept and Model. Yogyakarta. Wijayanti, Ngestiana. (2009). Pengaruh Profitabilitas, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia). Skripsi Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Yudiaatmaja, Fridayana. (2013). Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi Komputer Statistik SPSS. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
RIWAYAT PENULIS Meliana Mandasari lahir di Tanjungpandan pada 29 Mei 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi pada tahun 2014.