EDISI PERDANA
STANDARDISASI MICE,
KEMENTERIAN PARIWISATA SUSUN KRITERIA & PEMETAAN
SARI NARULITA:
INFRASTRUKTUR MASIH JADI KENDALA PARIWISATA NTT
MOETARYANTO POERWOAMINOTO “SAYA INI HANYA MEMUKUL GONG PEMBUKA SAJA” TRAVELTEXT | 1
2 | TRAVELTEXT
TEAM
CREDITS
EDITORIAL Edhie Rianto Publisher/Group Editor-in-Chief
Juandito B. Irianto Special Contributor
AA. Kresna
Special Photographer
Rico Horoni
Contributor & Photographer
MARKETING Sandra Rianto
Business Development Director
DESIGN B. Abbas
Creative Design
Ilham
Special Webmaster
Edhie Rianto
Director & Publisher
Sandra Rianto
Chairman, TRAVELTEXT Media Publishing
BOARD OF ADVISORY Daisy Hadmoko Moetaryanto Poerwoaminoto Pieter Johannes Berel
TRAVELTEXT Media Publishing
Jl. Wijaya Kusuma B-32 Komp. MPR, Cilandak Barat, Jakarta 12432, Indonesia www.traveltextonline.com
COPYRIGHT TRAVELTEXT Media Publishing 2009
The published, written, and visual contents of this magazine are protected by copyright laws, you may not reproduce our articles, contents, images, videos and audios, online or in print in any format without first obtaining written permission. Please contact the publisher to obtain his or her written consent. Reproduction in whole or part without obtaining publisher permission and notifying the magazine is strictly prohibited.
TRAVELTEXT | 3
FOREWORD “WE ARE DELIGHTED to introduce our first issue of a tourism business-lifestyle e-magazine geared to and for the high net worth famous entrepreneurs”
A TOUCH OF CLASS
Begitulah ungkapan kegembiraan dari kami memasuki bulan ke 11 tahun 2015 ini. Kami memang sengaja menghadirkan e-magazine TRAVELTEXT ini dengan konsep majalah baru; positive, smart, alternatives & informative, mulai dari sisi content, lay-out serta tagline, yang kesemuanya itu bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap Anda, pembaca baru setia kami. Adapun misi kami adalah untuk menjadi media online yang memberikan kontribusi untuk membantu pengembangan pariwisata Indonesia berupa berita dan artikel yang cepat, lugas dan akurat dengan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan praktisi, pelaku bisnis pariwisata seperti: Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata Daerah, Badan Promosi Pariwisata Daerah serta wisatawan nusantara baik pribadi maupun korporasi yang memerlukan informasi mengenai pariwisata. Di edisi perdana ini kami mencoba untuk menampilkan beberapa artikel yang menarik, diantaranya artikel tentang sepak terjang keberhasilan beberapa highnet entrepreneur, CEO, top executives, high profile community dan masih banyak ulasan menarik lainnya. Dalam kolom Instyle, kami sengaja menampilkan Moetaryanto Poerwoaminoto yang sangat jarang tampil di majalah-majalah lain pada saat kini. Anda pun bisa menyimak beberapa artikel menarik dari beberapa kolom yang kami sajikan tentang Business, Profile, MICE, TravelTalk, Hotelier, Updates, serta ulasan lain yang menjadi inspirasi bacaan bagi Anda. Sebagai bonus, kami juga sajikan kolom yang menyediakan informasi tentang aktivitas traveler terbaru lengkap beserta foto-foto peristiwa yang sering dibutuhkan oleh para pembaca komunitas baru kami. Pada akhirnya, selamat menikmati sajian konsep e-magazine tourism businesslifestyle terbaru ini dari kami, TRAVELTEXT e-magazine, besar harapan artikelartikel yang tersaji di edisi perdana ini dapat memberikan inspirasi kepada para pembaca kami. Enjoy your reading!
Edhie Rianto
Publisher/Group Editor-in-Chief
4 | TRAVELTEXT
CONTENTS 18 HOTELNEWS MÖVENPICK HOTELS & RESORTS BERENCANA EKSPANSI DI INDONESIA
14 TRAVELTALK
SARI NARULITA: INFRASTRUKTUR MASIH JADI KENDALA PARIWISATA NTT
6 INSTYLE
MOETARYANTO POERWOAMINOTO
TAK AKAN BERHENTI MENABUH GONG PEMBUKA
12 MICE
STANDARDISASI MICE, KEMENTERIAN PARIWISATA SUSUN KRITERIA & PEMETAAN
11
TERNYATA DATA MICE INDONESIA MASIH BELUM AKURAT
20 REGIONALNEWS
MACAU TETAP SAJA MAGNET BAGI PARA WISATAWAN INDONESIA
TRAVELTEXT | 5
INSTYLE
MOETARYANTO POERWOAMINOTO:
TAK AKAN BERHENTI MENABUH GONG PEMBUKA
6 | TRAVELTEXT
INSTYLE APABILA kita kilas balik sejenak perjalanan seorang Moetaryanto Poerwoaminoto yang lebih akrab dipanggil pak MP ini lebih sering disebut sebagai “pembuka jalan” bagi bidang-bidang yang digelutinya untuk kepentingan semua orang, sehingga acapkali ia mengatakan “saya ini hanya memukul gong pembuka saja dan gong penutupnya biar orang lain yang melakukannya”. Inilah wawancara Edhie Rianto di rumahnya.
S
ebagai seorang perintis ketika ia menjadi ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika (PPIA) dan juga sebagai Chairman Indonesia Section of ASEAN-US Business Council, Moetaryanto berhasil menggebrak dengan mengirimkan misi kebudayaan Indonesia ke beberapa negara bagian di Amerika Serikat pada tahun 1996, 1997 dengan membawa tari-tarian Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Aceh dan DKI Jakarta. Menjadi Ketua Perhimpunan Antarnegara seperti Indonesia-Australia Business Council (IABC), Ekonid dan masih banyak lagi. Gebrakan untuk pertama kalinya dalam sejarah PPIA, ketika ia diundang secara khusus untuk menghadiri pelantikan presiden Amerika Serikat pada saat itu, Bill Clinton. Belum lagi saat ia menjadi Konsul Kehormatan Republik Tunisia di Yogyakarta yang ditandatangani oleh Presiden Tunisia, Ben Ali dan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono 15 Juni 2008 lalu untuk urusan Pendidikan, Perdagangan, Pariwisata, Kesenian & Kebudayaan serta Teknologi Informasi.
kemerdekaan Tunisia dari penjajahan Perancis pada waktu itu. Hubungan kedua negara pun semakin kuat ditandai atas kehadirian Tunisia pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955, dan memang secara historical hubungan Indonesia-Tunisia sudah cukup baik semenjak dulu. Berangkat dari itulah saya pun lantas menerima jabatan Konsul Kehormatan Republik Tunisia. Nah, ketika sektor pariwisata, perdagangan dan teknologi informasi (IT) negara Afrika Utara itu yang hendak “dijual”, pak Muchrim Hakim yang saat itu Ketua Kadin Timur Tengah/Organisasi Konferensi Islam datang menemui saya dan menawarkan posisi Konsul Kehormatan Tunisia ini, pak Muchrim Hakim sendiri pada saat itu adalah Konsul Kehormatan Senegal di Indonesia. Pak Muchrim mengetahui bahwa Tunisia ingin mengangkat seorang Konsul Kehormatan di Indonesia dan ia pula yang
Begitu pula dengan pak MP, ayah dua anak dan kakek dari empat cucu itu yang harus mencurahkan segenap kesabaran dan keteguhannya dalam menanam dan menyemai benih bisnis PT. Petrolog Groups, sebagai Entrepreneur of The Year 2004, 2005 Finalists, Ernst & Young, belum lagi sederetan jabatan dan gelar yang telah diterimanya. Bahkan lewat tangan dinginnya puluhan orang sudah berhasil dalam kariernya dan menjadi terkenal, salah satunya adalah Tantowi Yahya (presenter, penyanyi country, anggota DPR RI dan lainnya). Berikut hasil wawancara ekslusif Traveltextmagz di kediamannya di Jl. Bangka, Mampang, Jakarta Selatan. Sebagai Konsul Kehormatan Republik Tunisia di Yogyakarta apa yang telah Anda lakukan? Bila kita kilas balik sejarah hubungan antara IndonesiaTunisia memang sudah terjalin sejak di masa Presiden Soekarno dulu yang menjadi salah satu pendukung gigih
TRAVELTEXT | 7
INSTYLE mengusulkan nama saya kepada Duta Besar Tunisia di Jakarta. Namun sekitar 1,5 tahun kemudian saya ditunjuk Pemerintah Tunisia sebagai Konsul Kehormatan atas persetujuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada waktu itu. Dulu ketika kondisi masih damai serangkaian promosi telah saya lakukan, seperti membawa beberapa birobiro perjalanan, travel writer serta pengusaha kecil menengah Yogyakarta ke Tunisia dalam menjajaki bidang perdagangan furnitur/kerajinan Indonesia agar dapat masuk pasar Eropa lewat Tunisia. Adapun alasannya karena Tunisia sebagai pintu gerbang (hub) perdagangan menuju ke pasar Eropa. Diharapkan nantinya dapat menjadi peluang terbukanya hubungan misi perdagangan yang lebih luas lagi di antara kedua belah negara. Saya pun telah memboyong seniman-seniman Tunisia dalam membuat pameran persahabatan di Yogya Gallery pada saat itu. Seberapa pentingnya Indonesia bagi pemerintah Tunisia? Anda semua pastinya sudah mengetahui situasi di Tunisia saat kini, serangan teror yang terjadi belum lama ini di Tunisia menyebabkan pendapatan pariwisata Tunisia menurun, padahal saat ini Tunisia sedang meningkatkan pendapatan di bidang pariwisata. Ekonomi Tunisia sangat tergantung pada pariwisata dan pendapatan yang sekarang akibat serangan teror bisa menyebabkan Tunisia dalam kesulitan di persimpangan kritis dalam transisi politik. Namun saya rasa sesungguhnya kedua belah negara baik Indonesia maupun Tunisia mempunyai kepentingan bersama. Diharapkan ke depannya adanya promosi dan dibukanya sektor pariwisata, perdagangan dan bidang teknologi informasi (IT) kembali antara Tunisia-Indonesia seperti dulu kala, bahkan diharapkan nantinya akan jauh lebih besar pula dalam angka kunjungan wisatawan, serta keuntungan-keuntungan lainnya bagi kedua negara ini. Bagaimana Anda sendiri melihat pariwisata Indonesia saat kini? Sebelum saya menjawab pertanyaan ini, ada yang ingin saya tanyakan, apa sesungguhnya kekuatan atau daya tarik pariwisata Indonesia yang membedakannya dengan negara-negara lainnya, sehingga layak dijual? Pada umumnya mereka akan menjawab tentang keindahan alamnya, ya, kenapa kita tidak pernah fokus dalam hal
8 | TRAVELTEXT
INSTYLE ini, singkatnya kembali lagi soal pengelolaan peninggalan budaya (heritage) saja kita masih belum ada apa-apanya dibandingkan dengan peninggalan-peninggalan budaya di negara lain seperti di Yunani, Roma, Mesir, kemampuan kita masih tertinggal. Bahkan di kawasan ASEAN saja pengelolaan peninggalan cagar budaya kita masih ketinggalan dibandingkan dengan Thailand atau Kamboja dengan Angkor Wat-nya. Padahal Indonesia punya potensi wisata heritage yang sangat beragam dan belum di garap secara maksimal.
profesionalitas kerja di sektor ini agar kepentingan bangsa di nomor satukan bukan kepentingan individu dan pangkas birokrasi kalau perlu kalangan professional pun diikutsertakan dalam menentukan kebijakan-kebijakan pariwisata Indonesia. Perlu digalakan kembali di sektor MICE (Meeting, Incentives, Convention & Exhibition).
Perlukah pemanfaatan teknologi informasi dalam promosi pariwisata? Saya rasa kebutuhan sektor pariwisata akan dukungan teknologi informasi sangatlah besar, apabila dilihat dari Dulu, Indonesia terkenal dengan pertumbuhan teknologi informasi budaya keramahtamahannya, oleh (IT) dari tahun ke tahun diperkirakan karena itu untuk kondisi seperti akan meningkat terus sejalan Diharapkan ke depannya sekarang ini haruslah disadari bahwa dengan perkembangan ekonomi adanya promosi dan dibukanya kekuatan pariwisata Indonesia nasional. Namun di bidang pariwisata sektor pariwisata, perdagangan adalah terletak pada manusianya. pemanfaat IT adalah dapat dan bidang teknologi informasi Manusia Indonesia yang hangat, menyediakan informasi se detail (IT) kembali antara Tunisiaramah tamah, murah senyum dan mungkin mulai dari harga paket-paket Indonesia seperti dulu kala, gemar menolong tamunya, sehingga pariwisata, lokasi, informasi sekeliling, bahkan diharapkan nantinya membuat wisatawan mancanegara cuaca, attraction, events tentang akan jauh lebih besar pula dalam paket pariwisata Indonesia yang akan merasa betah untuk berwisata di Indonesia. Sekali lagi pariwisata dijual. Di samping itu pula IT sebagai angka kunjungan wisatawan, Indonesia adalah manusia maka salah satu akses mudah untuk serta keuntungan-keuntungan berbagai langkah penggarapan harus hotel reservation system, sebagai lainnya bagi kedua negara ini. difokuskan kepada manusianya. database user, customer relationship management dan bahkan dalam Andai saja Anda menjadi menteri payment system. pariwisata apa yang mesti Anda lakukan hingga pariwisata Indonesia dapat bersaingan dengan negaraTak lepas dari itu pula pemanfaatan IT lewat jalur sosial negara ASEAN lainnya? media bagi pariwisata dapat menjangkau ke seluruh Yang pertama saya lakukan adalah pembenahan terhadap dunia dan murah, bisa sebagai alat untuk meng-counter teknologi informasi (IT) sistem dan peranan travel agent bad publicity tentang Indonesia. Misalnya berita tentang (biro perjalanan) yang seharusnya dijadikan prioritas dalam Indonesia yang dianggap sebagai tempat kerusuhan pembenahan dalam hal tersebut di atas. Karena ujung sehingga orang takut berkunjung kesini dan lain tombak kegiatan pariwisata Indonesia sesungguhnya ada sebagainya. IT sangat dibutuhkan baik oleh pemerintah pada IT sistem yang terintegrasi dan biro perjalanan wisata maupun swasta untuk lebih menghemat biaya dan waktu yang mempunyai fungsi informasi dan mengemas paketdalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. paket wisata untuk ditawarkan kepada konsumen baik domestik maupun internasional. Bagaimana kreteria figur menteri pariwisata yang diharapkan masyarakat? Di samping itu pula perlu dihidupkan kembali lembaga Haruslah diakui bahwa untuk menyiapkan pariwisata pariwisata Indonesia atau semacam Singapore Tourism sebagai sektor unggulan sangat diperlukan figur pimpinan Board, Hong Kong Tourism Board, Tourism Authority of yang memiliki visi, misi dan berwibawa, tidak berpihak Thailand maupun Australia Tourism Commission atau kepada sekelompok maupun individu serta mempunyai Macau Government Tourism Organization. Perlu diterapkan keberanian serta tidak gagap dengan teknologi. Dengan
TRAVELTEXT | 9
INSTYLE
figur semacam ini, dalam pemerintahan yang akan datang, insya Allah masa depan pariwisata Indonesia akan ada harapan. Prinsip hidup atau falsafah apa yang Anda punya sehingga menjadikan Anda sukses? Tiada kesuksesan yang dapat diraih tanpa perjuangan dan pengorbanan. Sebagaimana yang diajarkan oleh orang tua saya kepada anak-anaknya secara turun temurun yang menganut falsafah budaya Jawa, ojo dumeh (jangan sok), maka falsafah tersebut terus melekat hingga kini. Nah, untuk mengimplementasikannya, saya pun menganut prinsip tanaman padi (makin berisi, semakin menunduk), tapi saya lebih senang disebut orang yang bersahaja. Sedangkan ukuran sukses bagi saya, sukses hanyalah sebutan keberhasilan, untuk mencapainya, kesemuanya itu harus ada keinginan terlebih dahulu, barulah ada kesuksesan. Karena sukses itu bersifat sementara, maka perlu dijaga, jangan tinggi hati, sombong, lupa diri dan harus rendah diri…insya Allah kita akan berhasil!
10 | TRAVELTEXT
TERNYATA DATA MICE INDONESIA MASIH BELUM AKURAT MENANGGAPI kebijakan baru pemerintah mengenai pembatasan pertemuan di hotel sebagai langkah strategis untuk penghematan berdampak pada kekhawatiran para pelaku bisnis wisata khususnya yang berkaitan dengan Meeting, Incentive, Convention & Exhibition (MICE) di Tanah Air. Tentu saja kekhawatiran mereka didasari oleh kenyataan bahwa salah satu pasar MICE terbesar berasal dari instansi pemerintah.
P
otensi kekuatan destinasi MICE di Indonesia telah terbangun, bahkan sudah ditetapkan bahwa ada 16 kota MICE di Indonesia. Kota-kota ini ditetapkan menjadi kota MICE setelah dianggap tepat dengan 9 kriteria yang terdiri dari 67 indikator.
mengatakan sebenarnya yang kita butuhkan untuk membaca geliat MICE di Indonsia agar dapat mengembangkan strategi pengembangan dan membidik pasarnya ialah dengan membaca data MICE. Sayangnya di Indonesia belum tersedia badan yang mengurusi datadata ini sehingga belum ada data MICE yang akurat. “Memprihatinkan, padahal data MICE tersebut dapat menjadi acuan dan solusi untuk mengembangkan pasar MICE. Rasanya keadaan ini menjadi kekhawatiran kita semua. Saya pun dahulu sempat bertanya-tanya apakah ada yang menyediakan data ini. Setelah kemana-mana tidak dapat, saya bergerak sendiri,” ujarnya. Dikatakan, beberapa orang saya ajak untuk ikut mendata kelompok-
MICE
kelompok yang datang ke Bali. Mereka didata kebutuhannya datang ke Bali, menginap di mana, datang dari negara mana, ditangani agen perjalanan yang mana. Sehingga kita bisa tahu apa yang menjadi kebutuhan pasar MICE ini. Akan lebih memudahkan bila datanya lengkap, dalam arti bukan hanya Bali tapi juga Indonesia. “Dari data International Congress and Convention Asoociation (ICCA) yang menyediakan data pertumbuhan MICE di dunia melalui ranking, didapat bahwa dari tahun ke tahun Indonesia belum dapat mencapai posisi 20 besar. Keadaan ini juga diakibatkan karena belum adanya data yang akurat. Padahal pertumbuhan MICE terbesar saat ini berada di Asia,” ungkapnya. Dijelaskannya kembali, ke depannya, satu harapan para pelaku MICE di Indonesia yaitu tersedianya data akurat dan berkesinambungan sehingga mereka mampu membidik pasar dengan benar dan berkelanjutan. [traveltext-emagz]
Lalu ketika ada kebijakan tersebut, tak mungkin menghilangkan strategi pengembangannya. Hanya saja kita perlu riset lagi bagaimana alternatif untuk pengembangan strategi destinasi MICE ini agar pasarnya terus tumbuh. Ida Bagus Lolec, Managing Director PT Pacific World Nusantara
TRAVELTEXT | 11
MICE
STANDARDISASI MICE, KEMENTERIAN PARIWISATA SUSUN KRITERIA & PEMETAAN KEMENTERIAN Pariwisata yang akan menyusun kriteria nasional lokasi meeting, incentive, conference and exhibition (MICE) agar ke depannya bisa memenuhi standardisasi.
12 | TRAVELTEXT 12 | TRAVELTEXT
K
epala Bidang Pengembangan Pariwisata Olahraga Rekreasi dan Konvensi Kementerian Pariwisata Sarman Pamungkas mengatakan penyusunan kriteria tersebut sangat penting agar potensi wisata MICE Indonesia terutama standardisasi venue. Selama ini standarisasi venue yang cukup memenuhi kriteria ada di Bali dan Jakarta.
Dikatakan, pada kegiatan tersebut menghadirkan pemangku kepentingan terkait, baik itu pengusaha hotel maupun dari unsur pemerintah. Para elemen masyarakat pariwisata Bali yang dinilai telah memiliki kemajuan dalam pengelolaan MICE di Indonesia diundang guna berbagi pengalaman dan mendapatkan pemahaman yang sama dalam menggarap wisata MICE.
“Di daerah lainnya di Indonesia belum memiliki standar venue MICE. Padahal, potensi MICE sudah dipetakan, yakni berada di 16 destinasi wisata di Indonesia. Untuk mengumpulkan standarisasi venue MICE tersebut, Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan Kementerian Pariwisata menggelar forum diskusi grup,” ujarnya.
“Namun, dalam kegiatan tersebut tidak semua bisa hadir, padahal sudah jauh hari diundang dan diberi informasi terkait kehadirannya, namun para pemilik hotel yang memiliki ruang pertemuan maupun konferensi hanya sedikit sekali hadir. Penyusunan pedoman umum kriteria venue merupakan salah satu implementasi dari sembilan pilar
MICE strategi pengembangan destinasi MICE,” katanya. Ditambahkannya, saya menilai, Indonesia masih tertinggal dengan negara lain di kawasan ASEAN, khususnya Singapura dan Malaysia. Padahal dari sisi potensi, Indonesia melebihi Singapura dan Malayisia. Itulah sebabnya, pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan upaya koordinasi dan sinergitas dengan seluruh pihak guna mengejar kesetaraan dengan negara ASEAN lainnya yang telah memiliki standar venue serta untuk tantangan industri MICE di era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dan di tingkat internasional. “Hingga saat ini venue MICE di Indonesia yang telah berstandar internasional meski tidak banyak jumlahnya, baik venue mandiri maupun venue yang ada di hotel berbintang lima. Sebagian besarnya
berada di Jakarta, Bali, Surabaya dan Manado. Sudah saatnya Indonesia memerlukan standarisasi venue MICE karena akan bermanfaat memberikan informasi yang akurat untuk kegiatan MICE bagi dunia,” ungkapnya. Industri MICE Domestik Perlu Tingkatkan Kualitasnya Industri MICE saat ini terus tumbuh mengikuti perkembangan zaman dan sebagai salah satu sektor industri kreatif, dunia MICE dapat memberikan harapan bagi para pelaku ekonomi untuk turut serta berperan dalam pembangunan ekonomi nasional. Industri MICE dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik dari jumlah, mutu kegiatan maupun perusahaan penyelenggaraannya. Industri MICE dalam negeri diharapkan bisa lebih meningkatkan kualitas produk maupun SDM yang tersedia. Ini sangat penting
dalam menghadapi MEA. Kegiatan ini merupakan pertemuan pelaku bisnis MICE Indonesia dalam bentuk seminar dengan mendatangkan narasumber dari Singapura, Inggris, Hong Kong, Filipina dan Tiongkok. Kegiatan ini juga dalam rangka menambah wawasan pengetahuan dalam industri MICE dan didasari oleh keyakinan akan potensi MICE yang dapat dijadikan industri untuk menopang perekonomian nasional. “Saya mengharapkan pelaku bisnis MICE, khususnya di daerah bisa lebih meningkatkan kualitasnya. Pasalnya saat MEA diterapkan akan banyak pemain MICE luar akan bebas masuk ke Indonesia. Kegiatan MICE, multiplier efeknya sangat luas, seperti bidang manufaktur dan sektor jasa lainnya ikut terserap. Tidak hanya itu, kegiatan MICE juga berpeluang untuk mendatangkan investor ke dalam negeri,” tambahnya. [traveltext-emagz]
TRAVELTEXT | 13 TRAVELTEXT | 13
TRAVELTALK
SARI NARULITA:
INFRASTRUKTUR MASIH JADI KENDALA PARIWISATA NTT DIBALIK keindahan alam dan budaya Nusa Tenggara Timur (NTT) masih memiliki banyak kekurangan yang harus diperbaiki yaitu terutama masalah infrastruktur.
14 | TRAVELTEXT
TRAVELTALK
“
Problem NTT itu adalah infrastruktur, sebagai contoh masih banyak jalanan menuju ke Lembata dari bandara kurang bagus. Ketika saya berkunjung ke sana untuk berwisata dan mencari bahan penulisan buku saya, saya mengalami kesulitan untuk menempuh perjalanan menuju Lembata. Lembata itu indah. Tapi jalannya rusak. Padahal dekat dari bandara tapi perlu satu jam menuju ke sana. Itulah yang menjadi pekerjaan rumah (PR) buat kita semua. Ketua Komunitas Pencinta Indonesia Timur (KOPIT)
“
Sari Narulita,
D
ikatakan, padahal, NTT memiliki potensi wisata untuk menarik kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Beberapa obyek-obyek wisata yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan. Lembata itu hidden treasure. Ada Lembah Doa, Lamalera, Bukit Cinta. Ada juga penangkapan paus yang diakui dunia. “Selain itu, ketersediaan penginapan untuk wisatawan juga menjadi tantangan. Saya menyebutkan daerah
TRAVELTEXT | 15
TRAVELTALK Rotel yang dekat dengan pantai, kurang tersedia penginapan. Di sana, ada hotel yang aktif hanya enam bulan. Padahal dengan potensi pantai yang indah, okupansi hotel bisa naik,” ungkapnya. Saya sih, lanjutnya berharap pemerintah yang terkait dapat bersinergi untuk membenahi permasalahan di NTT khususnya infrastruktur. Dengan demikian, pariwisata di NTT dapat berkembang. Memang masalah infrastruktur di NTT ini sebagai pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Selain itu, ketersediaan penginapan untuk wisatawan juga menjadi tantangan. “Memang dibutuhkan sinergi antar pihak terkait seperti pemerintah pusat dan daerah menjadi hal yang segera dilakukan. Koordinasi seperti para pegiat pariwisata juga harus dilakukan secara bersama. Misalnya seperti komunitas dan pemerintah. Harus koordinasi, jangan bergerak sendirisendiri,” katanya. Nah, sebagai contoh kami dari KOPIT yang majoritas anggotanya bukan berasal dari NTT, tapi punya kepedulian yang sangat besar terhadap provinsi ini bekerjasama dengan Asosiasi Fotographer Indonesia (AFI) telah beberapa kali menyelenggarakan event pameran foto dan kebudayaan NTT dan sebagai hasil penjualan pameran tersebut dipergunakan untuk membantu sekolah-sekolah, taman bacaan dan masyarakat yang kurang mampu di sana. Kalau kita masih bisa membantu mengapa tidak? [traveltextemagz]
16 | TRAVELTEXT
TRAVELTEXT | 17
HOTELNEWS
MÖVENPICK HOTELS & RESORTS BERENCANA EKSPANSI DI INDONESIA ADALAH Mövenpick Hotels & Resorts yang berencana untuk pengembangan besar-besaran di Indonesia dan Asia Tenggara dan akan melakukan debut perdananya di Indonesia pada kwartal ketiga 2016 mendatang, dengan dibukanya Mövenpick Resort & Spa Jimbaran, dengan pemandangan keindahan Teluk Jimbaran di selatan Bali.
18 | TRAVELTEXT
HOTELNEWS
M
“
Group manajemen perhotelan ini berencana untuk melakukan ekspansi lebih jauh di Indonesia
enurut Andreas Mattmüller, Chief Operating Officer untuk Mövenpick Hotels & Resorts Timur Tengah dan Asia menyatakan sebagai hotel pertama di Indonesia, tempat ini sangat sempurna. Bali merupakan surga para pelancong, dengan lokasi pantai yang ekslusif pada resor tersebut berpemandangan teluk tiada batas, siap menjadi resor yang terkenal di Bali.
lounge di tingkat atap dan restoran, resor ini pun memiliki ballroom seluas 500 meter persegi, klub anakanak yang didesain khusus, pusat bisnis dan ruang pertemuan, pusat kebugaran, perpustakaan dan spa, berikut Samasta Mall, yang terdiri atas berbagai koleksi butik, restoran, pasar mewah, dan tempat menikmati kelezatan es krim Mövenpick yang legendaris,” katanya.
“Group manajemen perhotelan ini berencana untuk melakukan ekspansi lebih jauh di Indonesia, dengan diskusi yang tengah berlangsung melalui kerjasama baru di Jakarta, Surabaya dan Bandung. Indonesia adalah pasar kunci dalam pengembangan sektor perhotelan kami di wilayah ini,” ujar Mattmüller.
Ditambahkannya, Mövenpick Resort & Spa Jimbaran merupakan salah satu dari empat hotel dan resor yang akan dibuka dalam kurun tiga tahun mendatang dalam wilayah Asia Tenggara, termasuk di Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam.
Dikatakan, terinspirasi oleh desain tradisional khas Bali dan merefleksikan kekuatan alamnya, Mövenpick Resort & Spa Jimbaran yang akan segera hadir ini merupakan tempat yang luar biasa indahnya yang terdiri atas 295 kamar, termasuk enam suite, terbentang di tengah angin sepoi-sepoi yang berhembus dari kolam renang dan taman-taman rimbun. “Dengan pemandangan matahari terbenam yang spektakuler dari
Adapun kedelapan properti Mövenpick Hotels & Resorts yang sudah berdiri di Asia meliputi empat di Thailand dan masing-masing satu di Singapura, Vietnam, China dan Filipina. “Sekitar 30 properti direncanakan untuk dibuka atau sedang dibangun, termasuk di Chiang Mai (Thailand), Riyadh (Saudi Arabia) dan Tunis (Tunisia). Dengan fokus ekspansi pada pasar utama di Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia. Perusahaan perhotelan ini dimiiki oleh Mövenpick Holding (66.7%) dan Kingdom Group (33.3%),” ungkapnya. [traveltext-e-magz]
TRAVELTEXT | 19
“
REGIONALNEWS
MACAU TETAP SAJA MAGNET BAGI PARA WISATAWAN INDONESIA WALAUPUN tidak ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Macau, tetap saja tingkat kunjungan wisatawan asal Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Sebelumnya terdapat satu maskapai Indonesia yang membuka penerbangan langsung Jakarta-Macau. “Saat maskapai penerbangan tersebut berhenti terbang awal tahun 2011 lalu dan sekarang masalah dengan krisis ekonomi global, memang ada penurunan kunjungan wisatawan Indonesia, tetapi hanya sedikit saja,” ujar Ningsih A. Chandra, PR & Communication Manager Macau Government Tourist Office (MGTO) Jakarta. Memang ada penurunan, lanjutnya, namun tidak terlalu besar dan kunjungan dari Indonesia masih ada dan datang dari akses masuk lainnya, seperti melalui feri dari Hong Kong dan saat ini, pihak MGTO masih menantikan berharap ada maskapai
penerbangan yang ingin membuka kembali rute Indonesia-Macau lagi. Dikatakan, namun beberapa wisatawan asal Indonesia memang sengaja memilih rute masuk Macau melalui Hong Kong sehingga mereka juga bisa berwisata di Hong Kong dan feri dari Hong Kong tersedia setiap setengah jam sekali. Bahkan di musim liburan saat padat wisatawan, feri yang berangkat bisa setiap lima menit sekali. Jarak tempuh hanya sejam dari Hong Kong ke Macau.
tiap tahun, di mana sebanyak 24 persennya berkunjung ke Venetian Macau. Indonesia masuk dalam 10 besar dengan menyumbang 96,677 wisatawan berkunjung kesana selama Januari-Juni 2011 dan masuk menjadi pasar terbesar dari Asia Tenggara dengan rata-rata tinggal selama 1,4 hari dan terus berkembang menjadi pasar yang penting untuk paket hiburan dan MICE,” katanya.
“Melihat data jumlah wisatawan dari Indonesia yang berkunjung ke Macau rata-rata naik sekitar 8,9%
Dikatakan, memang selain akses penerbangan langsung, kendala lain yang sering dihadapi wisatawan Indonesia adalah terbatasnya ketersediaan makanan halal. Bagi wisatawan Indonesia umumnya diarahkan untuk makan di restoran vegetarian dan beberapa restoran di Macau sebenarnya menyediakan makanan halal. “Restoran-restoran yang menyediakan makanan halal biasanya menulis ‘halal’ di depan restorannya. Ada beberapa restoran yang halal di Macau dan saya pernah mencoba dan rasanya enak, Andapun bisa juga cari makanan halal di restoran India,” tambahnya. [traveltext-emagz]
20 | TRAVELTEXT
SNAPSHOTS
MELIÁ HOTELS INTERNATIONAL
EKSPANSI BISNIS DI ASIA
ADALAH Meliá Hotels International merupakan perusahaan manajemen hotel asal Spanyol dengan lebih dari 370 hotel di lebih dari 40 negara dan 4 benua di bawah merek: Gran Meliá, Meliá Hotels & Resorts, Paradisus Resorts, ME by Meliá, INNSIDE by Meliá, Tryp by Wyndham dan Sol Hotels Dalam rangka ekpansi bisnisnya di Asia, MHI mengumumkan pembukaan Meliá Iskandar Malaysia dan INNSIDE Iskandar Johor di Malaysia, serta kesepakatan kerjasama untuk pembukaan INNSIDE Bandung di Indonesia, juga menjalin kerjasamanya dengan TCC Land Asset World untuk pembukaan 3 hotel di Thailand di bawah merek Sol Beach House, Paradisus, & ME by Meliá.
PAMERAN FOTOGRAFI TRIBUTE TO NTT
ARCHIPELAGO BUKA HOTEL ASTON KE-4 DI BANDUNG
KOPIT (Komunitas Pecinta Indonesia Timur) dan Asosiasi Fotographer Indonesia (AFI) menyelenggarakan event pameran dan sebagai hasil penjualan pada pameran foto ini akan dipergunakan untuk membantu sekolah-sekolah dan masyarakat yang kurang mampu di sana. Pameran Fotografi Nusantara, Pesona Indonesia: Tribute to NTT yang digelar di Lippo Puri Mall, Jakarta yang telah berlangsung dari 28 Otober hingga 7 November 2015.
DENGAN semakin meningkatnya popularitas kota Bandung di kalangan wisatawan lokal membuat Archipelago International, telah menandatangani kerjasama dengan PT. Adi Cipta Group untuk properti baru, Aston Rendezvous Setiabudi di Bandung. Hotel ini dijadwalkan untuk beroperasi pada kuartal ketiga tahun 2017, dan akan menjadi hotel Aston keempat di Bandung. Berlokasi di Jalan Setiabudi, hotel ini hanya berjarak 30 menit dari Bandara Husein Sastranegara.
PLATENO GROUP BUKA ZMAX HOTEL DI LOMBOK ZMAX HOTEL, bagian dari brand Plateno Group akan membuka Zmax D HOTEL Praya LOMBOK yang dijadwalkan beroperasi pada pertengahan Desember 2015. Zmax Hotel adalah brand hotel berorientasi sosial yang dirancang untuk generasi muda yang penuh dengan semangat Terletak di Jalan Raya ByPass Desa Penujak, 3 menit dari bandara internasional Lombok, ZMAX D Hotel Praya LOMBOK menawarkan Z-Life, sebuah pengalaman tinggal di hotel dengan desain trendy yang menggabungkan tekhnologi inovatif untuk mengakomodir gaya hidup muda penuh sosialisai dengan harga yang memikat. Hotel ini memiliki 138 kamar dan Suite yang trendi dirancang sebagai pilihan Anda.
TRAVELTEXT | 21
22 | TRAVELTEXT