FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
1
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
MODUL METODE PENELITIAN KOMUNIKASI
(3 SKS)
POKOK BAHASAN : METODOLOGI PENELITIAN ; SUATU PENGANTAR Oleh : Nurprapti Wahyu Widyastuti Deskripsi : Semakin maju suatu masyarakat, akan semakin terasa kebutuhan akan penjelasan yang bersifat ilmiah, yaitu penjelasan yang bersifat logis dan sistematis. Mereka sudah dapat membedakan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan dan menggunakan metodologi dalam memecahkan permasalahan sosial yang timbul. Salah satu ciri pokok masyarat modern adalah
semakin
kompleksnya
hubungan
antar
manusia.
Untuk
memperlancar hubungan tersebut, pola komunikasi haruslah didasarkan atas kreiteria yang jelas.
TUJUAN INSTRUKSIONAL : Setelah mempelajari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat : 1. Memahami dan mampu menjelaskan konsep pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan penjelasan ilmiah.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Nurprapti Wahyu Widyastuti S.Sos.M.Si METODE PENELITIAN KOMUNIKASI
2. Memahami dan mampu menjelaskan kembali tentang pengertian perilaku sosial yang merupakan objek penelitian sosial.
3. Memahami dan mampu menjelaskan kembali Konsep-konsep dasar penelitian.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Nurprapti Wahyu Widyastuti S.Sos.M.Si METODE PENELITIAN KOMUNIKASI
1 METODOLOGI PENELITIAN ; SUATU PENGANTAR
1.1. PENGETAHUAN, ILMU DAN PENELITIAN ILMIAH Dalam mengatasi masalah kehidupan, manusia telah mengumpulkan sejumlah besar informasi merupakan
anggapan
atas pengetahuan. Pengetahuan (common sense)
umum
yaitu
:
pengetahuan
yang
sudah
diakui
kebenarannya. Pengetahuan ini dimiliki karena keyakinan yang telah didipercaya sekian lama (method of tenacity), menurut pendapat akhli (method of outhority), kebenaran karena keyakinan bahwa sesuatu hal adalah benar sehingga tidak perlu pembuktian (method of intuition) dan berdasarkan penjelasan ilmiah (scientific method). Banyak cabang (disiplin) ilmu tumbuh dari anggapan umum (common sense) atau dari pemecahan terhadap masalah kehidupan sehari-hari. Menurut Jalalludin Rahmat, dalam buku Metoda Penelitian Komunikasi (2001) ilmu bukanlah anggapan umum. Paling tidak ada lima perbedaan pokok antara ilmu dan anggapan umum yaitu : 1. informasi anggapan umum biasanya tidak disertai dengan penjelasan mengapa hal itu terjadi. 2. Informasi dalam anggapan umum mengandung konsep-konsep yang pengertiannya luas dan kabur. 3. Anggapan umum diterima tanpa diuji kebenarannya. 4. Anggapan umum tigak pernah mempersoalkan masalah kontrol. 5. Kadangkala anggapan umum erat kaitannya dengan hal-hal yang bersifat metafisis. Ilmu atau “sains” adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura maupun sosial , yang berlaku umum dan sistematik. Karena ilu berlaku umum, maka darinya dapat disimpulkan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada beberapa kaidah umum pula. Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang sudah terorganisir serta tersusun secara sistematik menurut kaidah umum. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Nurprapti Wahyu Widyastuti S.Sos.M.Si METODE PENELITIAN KOMUNIKASI
Menurut Maranon (1953), ilmu mencakup lapangan yang sangat luas, menjangkau semua aspek tentang progres manusia secara menyeluruh. Termasuk di dalamnya pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematik melalui
pengamatan
dan
percobaan
yang
terus
menerus
yang
telah
menghasilkan penemuan kebenaran yang bersifat umum. Sedangkan Tan (1954) berpendapat bahwa ilmu bukan saja merupakan himpunan pengetahuan yang sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi. Ilmu telah memberikan metode dan sistem, dimana tampa ilmu, semua akan merupakan suatu kebutuhan
saja. Nilai dari ilmu tidak saja terletak dalam pengetahuan yang
dikandungnya, tetapi juga membawa kita pada perilaku berpikir logis dan sistematis / penalaran. Ilmu ditegakkan di atas empat kaidah : 1. Orde, yaitu ilmu mempercayaai keteraturan, tidak sembarangan. Segala sesuatu di muka bumi ini berjalan atas pola tertentu yang teratur. 2. Determinisme, yaitu bahwa setiap peristiwa patuh pada hukum sebab akibat. 3. Parsimoni, yaitu kesederhanaan. Ilmu lebih menyukai penjelasan-penjelasan yang sederhana dan sistematis sehingga
mudah untuk dipelajari dan
dipahami. 4. Empirisme, yaitu ilmu pengetahuan didasarkan atas fenomena alam/sosial yang dapat diamati.
1.2 PENELITIAN ILMIAH Penelitian (research) menurut Whitney (1960) merupakan pencarian atas sesuatu (inquiri) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dpat dipecahkan. Penelitian menurut Hillway (1956) tidak lain dari suatu metoda studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga dicapai suatu pemecahan masalah yang tepat. Dari definisi-definisi tentang penelitian, maka nyata bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Penelitian juga bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah diterima, atupun mengubah dalilPusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Nurprapti Wahyu Widyastuti S.Sos.M.Si METODE PENELITIAN KOMUNIKASI
dalil dengan adanyaaplikasi baru dari dalil-dalil tersebut. Oleh karena itu penelitian penelitian juga dapat diartikan sebagai upaya pencarian pengetahuan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap suatu masalah. Penelitian dengan menggunakan metoda ilmiah (scientific method) disebut penelitian ilmiah (scientific research). Dalam penelitian ilmiah, selalu ditemukan dua unsur penting yaitu observasi (pengamatan) dan nalar (reasioning) (Ostle, 1975)
1.3 TEORI DAN PENELITIAN ILMIAH Dalam proses mencari kebenaran ilmiah, diperlukan suatu teori yang akan meolong peneliti, terutama dalam menjawab pertanyaan “mengapa’ dan “bagaimana”. Menurut Kerlinger (1973), Teori sebuah set konsep atau construct yang berhubungan satu dengan lainnya, suatu set dari proporsi yang mengandung suatu pandangan sistematis dari fenomena. Teori merupakan sarana pokok untuk menyatakan hubungan statistik dalam gejala sosial maupun natura yang ingin diteliti, merupakan abstraksi dari pengertian atau hubungan dari proporsisi atau dalil. Teori bertujuan memberikan gambaran sistematis tentang suatu gejala. Gambaran yang sistematis itu dijabarkan dengan menggabungkan suatu konsep dengan konsep lainnya dalam satu preposisi dan menghubungkan suatu preposisi lainnya, yang bertujuan menjelaskan suatu gejala tertentu. Pembentukan suatu teori pada awalnya dapat bersumber dari teori-teori lain yang ada, ataupun dari hasil pengamatan dan penelitian ataupun akal sehat (common sense) mengenai suatu gejala. Pada dasarnya pembentukan suatu teori dapat melalui dua cara proses berpikir, yaitu induktif dan deduktif. Penelitian
dan teori juga mempunyai hubungan yang erat. Teori
memberikan dukungan kepada penelitian dan di lain pihak, penelitian juga memberikan kontribusi kepada teori. Teori dapat memandu penelitian sehingga penelitian yang dilakukan memberikan hasil yang diharapkan. Teori dapat merangkum penemuan-penemuan khas dari banyak studi dan teori dapat menyediakana basis untuk suatu penjelasan atau prediksi suatu teori. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Nurprapti Wahyu Widyastuti S.Sos.M.Si METODE PENELITIAN KOMUNIKASI