1 1 INTERPRETASI HASIL Pada dasarnya ada 3 interpretasi dari model SEM yaitu : 1. Goodness of fit model, yang bertujuan untuk menguji apakah model yan...
INTERPRETASI HASIL Pada dasarnya ada 3 interpretasi dari model SEM yaitu : 1. Goodness of fit model, yang bertujuan untuk menguji apakah model yang dihasilkan menggambarkan kondisi aktualnya. Hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sbb : Ho : Model goodness of fit (model yang dihasilkan menggambarkan kondisi aktualnya) Ha : Model tidak goodness of fit (model yang dihasilkan tidak menggambarkan kondisi aktualnya) Pengambilan keputusan : Jika sig (p-value) dari CMIN (Lihat summary of model) < 0.05 Ho ditolak Jika sig (p-value) dari CMIN (Lihat summary of model) > 0.05 Ho diterima Dari hasil print-out diperoleh CMIN sebesar 13.114 dengan sig (p-value) 0.000 yang berarti Ho ditolak (Ha diterima) sebab sig (p-value) 0.000 < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang dihasilkan tidak goodness of fit. SEM sangat sensitif terhadap jumlah data, artinya observasi yang semakin banyak tentunya akan semakin baik tetapi di sisi lain akan menyebabkan nilai CMIN semakin besar sehingga Ho ditolak.
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, 2005
Modul
Laboratorium Metodologi Penelitian
2
Padahal pada pengujian goodness of fit yang diinginkan adalah Ho diterima. Karena itu model SEM memberikan banyak alternatif pengujian goodness of fit. Artinya jika dengan menggunakan CMIN model tidak goodness of fit maka dapat digunakan indikator lain seperti Goodness of Fit Index (GFI), Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) dll. Pengujian goodness of fit dengan menggunakan kriteria GFI adalah Jika GFI mendekati 1 maka model goodness of fit sedang jika GFI menjauhi 1 maka model tidak goodness of fit. Hasil print-out menunjukkan nilai GFI pada default model sebesar 0.869 yang artinya mendekati 1 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model masih goodness of fit 2. Pengujian hipotesis teori. Dalam kasus ini ada 2 hipotesis yang ingin diuji yaitu : a. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap pendapatan b. Pengaruh dari tingkat pendapatan terhadap tingkat kesejahteraan
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, 2005
Modul
Laboratorium Metodologi Penelitian
3
Hasil print-out ditunjukkan dengan tabel berikut Regression Weights: ------------------INCOME <-------- EDUC WELFARE <----- INCOME
Estimate --------
S.E. -------
C.R. -------
0.757 0.767
0.092 0.099
8.268 7.770
Label -------
Untuk pengaruh pendidikan terahdap pendapatan, uji hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sbb : Ho: b1 = 0 artinya pendidikan tidak mempengaruhi pendapatan Ha: b1 > 0 artinya pendidikan berpengaruh positif mempengaruhi pendapatan Hasil perhitungan menghasilkan koefisien regresi sebesar 0.757 yang artinya bahwa pendidikan terbukti berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan. Nilai t-statistik (Critical Ratio/CR) sebesar 8.268 menunjukkan bahwa nilai t-statistik 8.268 > nilai t-tabel untuk alpha 0.05 yaitu 1.64. Dengan demikian maka hipotesis null ditolak (Ha diterima) Jadi terbukti bahwa secara statistik pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan Untuk pengaruh pendapatan terhadap welfare, uji hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sbb : Ho:b2 = 0 artinya pendapatan tidak mempengaruhi welfare Ha: b2 > 0 artinya pendapatan berpengaruh positif mempengaruhi welfare Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, 2005
Modul
Laboratorium Metodologi Penelitian
4
Hasil perhitungan menghasilkan koefisien regresi sebesar 0.767 yang artinya bahwa pendapatan terbukti berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan. Nilai t-statistik (Critical Ratio/CR) sebesar 7.770 menunjukkan bahwa nilai t-statistik 7.770 > nilai t-tabel untuk alpha 0.05 yaitu 1.64. Dengan demikian maka hipotesis null ditolak (Ha diterima) Jadi terbukti bahwa secara statistik pendapatan berpengaruh signifikan terhadap tingkat welfare Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh uji hipotesis teori yagn dilakukan terbukti berpengaruh signifikan. 3. Perhitungan pengaruh tidak langsung (indirect effect) Selain pengujian hipotesis teori, model SEM juga dapat menjelaskan pengaruh tidak langsung dari path analisis yang sudah dibuat. Dalam model ini akan dilihat seberapa besar tingkat pendidikan secara tidak langsung mempengaruhi tingkat pendapatan. Tingkat Pendidikan Sangat rendah – Sangat tinggi
0.757
Tingkat Pendapatan Sangat rendah – Sangat tinggi
0.767
Tingkat Kemakmuran Sangat miskin – Sangat kaya
Dari pengujian hipotesis teori diatas, telah diperoleh koefisien regresi b1 = 0.757 dan b2 = Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, 2005
Modul
Laboratorium Metodologi Penelitian
5
0.767. Secara manual pengaruh tidak langsung dari tingkat pendidikan terhadap tingkat kemakmuran dilakukan dengan mengalikan koefisien b1 dan b2 yaitu sebesar = 0.757 * 0.767 = 0.580 yang artinya tingkat pendidikan secara tidak langsung berpengaruh positif terhadap tingkat kemakmuran. Karena data berupa persepsi maka angka 0.580 tidak diinterpretasikan secara eksplisit. Prinsipnya semakin besar angka koefisiennya maka akan semakin besar pengaruh tidak langsungnya. Jika data berupa rasio maka angka diterjemahkan seperti koefisien regresi pada bagian sebelumnya. Indirect effect juga dapat dilihat dari print-out komputer yaitu seperti dapat dilihat sbb Indirect Effects
INCOME WELFARE
EDUC INCOME -------- -------0.000 0.000 0.580 0.000