MODUL 8 PENUTUPAN BUKU DAN PENYESUAIAN KEMBALI Tuhuan pembelajaran : Setelah selesai mempelajari bab ini, diharapkan mampu : 1. Membuat jurnal penutup dan menerangkan mengapa diperlukan penutupan buku atas rekening – rekening nominal tiap akhir periode akuntansi. 2. Menyusun neraca saldo setelah penutupan buku dan menerangkan mengapa neraca saldo diperlukan. 3. Menerangkan tujuan pembuatan jurnal penyesuaian kembali.
PENUTUPAN PEMBUKUAN Saldo akhir periode rekening riil / rekening permanen (aktiva, utang dan modal) akan dibawa ke periode berikutnya, yang berarti saldo akhir suatu rekning riil akan menjadi saldo awal untuk periode akuntansi berukitnya. Saldo akhir periode rekening nominal / rekening temporer / rekeninmg sementara (pendapatan dan biaya) dan rekening prive yang terdapat dalam buku besar harus dipindahkan ke rekning Modal agar dapat diketahui pengaruhnya terhadap rekening tersebut. Pada awal periode berikutnya, rekening-rekening pendapatan dan biaya akan diawali dengan saldo nol rupiah. JURNAL PENUTUP yaitu jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo rekening sementara dan rekening prive. Tujuan pembuatan jurnal penutup: 1.
Untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua rekening sementara. Menutup berarti mengurangi saldo rekening sehingga menjadi nol.
2. Agar saldo rekening Modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir periode (sama dengan jumlah modal akhir yang dilaporkan dalam neraca). Dalam menyelenggarakan penutupan buku, digunakan rekening sementara yang baru, yaitu rekening Rugi-Laba / Ikhtisar Rugi-Laba. Rekening ini hanya digunakan dalam penutupan buku pada akhir periode. Prosedur penutupan buku: 1. Menutup semua rekening pendapatan dengan memindahkan saldo setiap rekening pendapatan ke rekening Rugi-Laba. 2. Menutup semua rekening biaya dengan memindahkan saldo setiap rekening biaya ke rekening Rugi-Laba.
3. Menutup rekening Rugi-Laba dengan memindahkan saldo rekening tersebut ke rekening Modal. 4. Menutup rekening Prive (jika ada) dengan memindahkan saldo rekening tersebut ke rekening Modal. JURNAL PENUTUP PADA PERUSAHAAN PERSEORANGAN Perusahaan perseorangan adalah sebuah badan usaha yang modalnya berasal dari satu orang pemilik. Dalam perusahaan perseorangan hanya terdapat satu rekening modal. Dalam perusahaan perseorangan pemilik sering melakukan pengambilan atau pemakaian kekayaan perusahaan (uang atau barang) untuk keperluan pribadi / prive. Data untuk penutupan buku dapat diambil dari kolom 7 dan 8 neraca lajur (kolom rugi-laba).
Contoh : Kasus Foto Studio "Warna" dari pokok bahasan "Neraca Lajur" Jurnal Penutup yang harus dibuat adalah sbb: Menutup semua rekening pendapatan ke rekening Rugi-Laba (diambil dari data kolom 8 neraca lajur) 2003
31
Des.
Pendapatan Foto Studio Pendapatan Bunga Pendapatan Sewa
Rp 457.600,500,30.000,-
Rugi-Laba
Rp 488.100,-
(penutupan saldo rekening pendapatan) Menutup semua rekening biaya ke rekening Rugi-Laba (diambil dari data kolom 7 neraca lajur) 2003 Des.
31
Rugi-Laba Biaya Listrik Gaji Pegawai
Rp 305.626,Rp
20.000,24.000,-
Biaya Advertensi
4.000,-
Biaya Asuransi
6.000,-
Kerugian Piutang
4.576,-
Depr. Peralatan Fotogr.
96.000,-
Depr. Peralatan Kantor
11.500,-
Depr. Gedung
50.000,-
Biaya Perlengk. Fotogr.
63.750,-
Biaya Perlengk. Kantor
25.800,-
(penutupan saldo rekening biaya)
Setelah ayat jurnal di atas dibukukan ke rekening Rugi-Laba, maka rekening tersebut adalah sbb: Rugi-Laba 2003
31
Penutupan
305.626,-
Des.
2003
31
Penutupan
488.100,-
Des.
Selanjutnya saldo rekening Rugi-Laba tersebut dipindahkan ke rekening Modal : 2003
31
Rugi-Laba
Des.
Rp 182.474,-
Modal, Abubakar
Rp 182.474,-
(penutupan rekening RugiLaba)
Setelah ayat jurnal di atas dibukukan ke rekening Rugi-Laba dan rekening Modal, maka kedua rekening tersebut adalah sbb: Rugi-Laba 2003
31
Penutupan
305.626,-
Des.
2003
31
Penutupan
488.100,-
Des. 31
Penutupan
182.474,-
Modal, Abubakar 2003
31
1.363.000,-
Des. 31
MENGAKHIRI BUKU BESAR
Penutupan
182.474,-
Pada akhir periode, angka-angka rupiah yang terdapat pada sisi debet dan sisi kredit semua rekening buku besar dijumlahkan, dan setelah jurnal penutup dibukukan, maka rekening nominal akan seimbang. Jumlah sisi debet dan sisi kredit yang seimbang tersebut diberi garis dobel yang menunjukkan bahwa penggunaan rekening tersebut pada periode yang bersangkutan telah berakhir dan siap digunakan kembali pada periode berikutnya. Contoh: rekening Gaji Pegawai yang telah ditutup: Gaji Pegawai 2003
31
Saldo
Des.
31
Penyesuaian
22.000,-
2003
2.000,-
Des.
31
Ke R/L
24.000,-
24.000,-
24.000,-
Pada akhir periode, angka-angka rupiah yang terdapat pada sisi debet dan sisi kredit rekening riil harus dijumlahkan, tetapi rekening riil tidak perlu ditutup,karena saldo rekening riil akan dibawa ke priode berikutnya. Pada akhir periode, saldo rekening riil digunakan untuk menyeimbangkan rekening, dan pada awal periode berikutnya, selisih tersebut akan dipakai untuk menunjukkan saldo awal rekening riil yang bersangkutan. Berikut ini dalah gambaran rekening-rekening yang terdapat dalam buku besar Foto Studio "Warna" setelah tutup buku: diberikan pada waktu tatap muka PENUTUPAN BUKU DALAM PERUSAHAAN PERSEKUTUAN Pada dasarnya sama dengan penutupan buku pada perusahaan perseorangan. Perbedaannya pada pemindahan saldo rekening Rugi-Laba ke rekening Modal. Laba atau rugi perusahan harus dibagikan kepada para sekutu dengan cara pembagian yang telah diatur dalam anggaran dasar perusahaan. Persekutuan memiliki beberapa buah rekening modal dan rekening prive, sesuai dengan jumlah pemilik/sekutu. Prosedur penutupan buku pada perusahaan persekutuan dapat dilihat pada contoh berikut ini:
CV "Permata" selama periode tahun 2002 memperoleh laba bersih sebesar Rp 300.000,-. Perjanjian yang berlaku dalam perusahaan tersebut menetapkan bahwa laba bersih akan dibagi rata diantara para sekutu yang terdiri dari Tuan A, Tuan B, dan Tuan C. Saldo rekening prive para sekutu per 31 Desember 2002 (sebelum tutup buku) adalah sbb: Prive, A (debet)
Rp 45.625,-
Prive, B (debet)
Rp 24.800,-
Prive, C (debet)
Rp 10.000,-
Setelah rekening-rekening biaya dan pendapatan dipindahkan ke rekening Rugi-Laba, maka saldo rekening Rugi-Laba sebesar Rp 300.000,- dipindahkan ke rekening prive masing-masing sekutu dengan jurnal penutup sbb: 2002 Des.
31
Rugi-Laba
Rp 300.000,-
Prive, A
Rp 100.000,-
Prive, B
100.000,-
Prive, C
100.000,-
(penutupan rekening RugiLaba) Setelah jurnal penutup tersebut dibukukan ke rekening prive, maka akan terlihat sbb:
diberikan pada waktu tatap muka Saldo rekening prive pada perusahaan persekutuan kadang-kadang tidak dipindahkan ke rekening modal para sekutu, tetapi tetap dibiarkan dalam rekening prive sebagai rekening riil dan dicantumkan dalam neraca, seperti berikut ini:
diberikan pada waktu tatap muka PENUTUPAN BUKU DALAM PERSEROAN Pada dasarnya sama dengan penutupan buku pada perusahaan perseorangan dan persekutuan. Perbedaannya pada pemindahan saldo rekening Rugi-Laba ke rekening Modal. Modal perseroan terdiri atas saham-saham, sehingga dicatat dalam rekening Modal Saham Karena pemilik perusahaan perseroan banyak, tidak ada pengambilan prive, sehingga tidak ada rekening Prive
Saldo rekening Rugi-Laba harus ditutup dengan mendebet/mengkredit rekening Laba Ditahan. Prosedur penutupan buku pada perusahaan perseroan dapat dilihat pada contoh berikut ini: PT. Mutiara selama periode tahun 2002 memperoleh laba bersih sebesar Rp 500.000,-. Saldo laba tersebut pada akhir periode dipindahkan ke rekening Laba Ditahan, dengan jurnal penutup sbb: 2002
31
Des.
Rugi-Laba
Rp 500.000,-
Laba Ditahan
Rp 500.000,-
(penutupan rekening RugiLaba) Seandainya PT. Mutiara menderita rugi bersih sebesar Rp 750.000,-, maka jurnal penutupnya adl: 2002 Des.
31
Laba Ditahan
Rp 750.000,-
Rugi-Laba
Rp 750.000,-
(penutupan rekening RugiLaba) Rekening Laba Ditahan merupakan rekening riil, sehingga dicantumkan di neraca di bawah rekening Modal Saham, seperti berikut ini:
diberikan pada waktu tatap muka NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN BUKU Yaitu suatu daftar yang berisi saldo-saldo rekening buku besar setelah perusahaan melakukan penutupan buku. Hanya berisi rekening-rekening riil Berfungsi untuk menguji kebenaran dan keseimbangan jumlah debet dan kredit. Pengujian dilakukan dengan membandingkan data yang tercantum dalam neraca saldo setelah penutupan buku dengan neraca yang disusun dari neraca lajur. Rekening dan jumlah saldo yang tercantum dalam neraca harus sama dengan rekening dan jumlah tercantum dalam neraca saldo setelah penutupan buku. Neraca saldo setelah penutupan buku pada Foto Studio "Warna" adl sbb:
saldo yang
Foto Studio "Warna" Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku Nama Rekening Kas
31 Desember 2003 Saldo Debet Rp 52.350,-
Surat Berharga
10.000,-
Piutang dagang
18.200,-
Cadangan Kerugian Piutang
Kredit
Rp
Perlengkapan Fotografi
32.400,-
Perlengkapan Kantor
15.500,-
Asuransi Dibayar di Muka
4.000,-
Piutang Bunga
150,-
Peralatan Fotografi
480.000,-
Akum. Depr. Peralatan Fotografi
4.576,-
96.000,-
Peralatan Kantor
115.000,-
Akum. Depr. Peralatan Kantor
11.500,-
Gedung
1.000.000,-
Akum. Depr. Gedung
50.000,-
Utang Dagang
12.050,-
Utang Gaji
2.000,-
Pendapatan Sewa Diterima di Muka
6.000,-
Modal, Abubakar
1.545.474,-
Jumlah
Rp
1.727.600,-
Rp
1.727.600,-
JURNAL PENYESUAIAN KEMBALI / JURNAL PEMBALIKAN Dibuat pada awal tahun buku (sebelum memulai pencatatan transaksi pada tahun buku yang baru) Merupakan jurnal penyesuaian kembali atas beberapa jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada akhir tahun sebelumnya. Berisi nama rekening dan jumlah rupiah yang sama dengan jurnal penyesuaian yang bersangkutan, tetapi posisinya terbalik Pembuatan Jurnal Penyesuaian kembali bukan merupakan keharusan. Tujuannya untuk menyederhanakan pembuatan jurnal yang bersangkutan pada tahun berikutnya.
Contoh : Kasus Foto Studio "Warna" (dari pokok bahasan sebelumnya)
Penyesuaian kembali utang gaji Pada tanggal 31 Desember 2003, Foto Studio "Warna" mempunyai utang gaji kepada karyawannya sebesar Rp 2.000,-. Jurnal Penyesuaian yang dibuat: 2003
31
Gaji Pegawai
Des.
Rp
2.000,-
Utang Gaji
Rp
2.000,-
Misalkan Foto Studio "Warna" membayar gaji pegawainya pada tanggal 15 Januari 2004 sebesar Rp 3.000,- dengan perincian Rp 2000,- untukmembayar gaji bulan Desember 2003 dan Rp 1.000,- untuk membayar gaji selama 2 minggu pertama bulan Januari 2004. Seandainya jurnal penyesuaian di atas tidak disesuaikan kembali, maka jurnal yang harus dibuat pada tanggal 15 januari 2004 (pada saat membayar gaji) adl sbb: 2004
15
Jan.
Utang Gaji
Rp
Gaji Pegawai
2.000,1.000,-
Kas
Rp
3.000,-
Tetapi jika Foto studio mecatat jurnal penyesuaian kembali, maka pada saat pembayaran gaji jurnalnya lebih sederhana dan selalu dicatat dengan cara yang sama, yaitu mendebet rekening Gaji Pegawai dan mengkredit rekening Kas. Jurnal Penyesuaian kembali (tanggal 2 Januari 2004, karena tanggal 1 Januari biasanya semua perusahaan libur): 2004
2
Jan.
Utang Gaji
Rp
2.000,-
Gaji Pegawai
Rp
2.000,-
Apabila jurnal penyesuaian kembali tersebut dibukukan ke rekening yang bersangkutan, maka tampak sbb: Utang Gaji 2004 Jan.
2
Penyesuaian kembali
2.000,-
2004 Jan.
1
Saldo
2.000,-
Gaji Pegawai 2004
2
Jan.
Penyesuaian
2.000,-
kembali
Pembayaran gaji pada tanggal 15 Januari 2004 dapat dicatat dalam jurnal tanpa memperhatikan ada/tidaknya utang gaji. 2004
15
Jan.
Gaji Pegawai
Rp
3.000,-
Kas
Rp
3.000,-
Setelah jurnal tersebut dibukukan ke dalam rekening Gaji Pegawai, maka akan tampak sbb: Gaji Pegawai 2004
15
3.000,-
Jan.
2004 Jan.
2
Penyesuaian
2.000,-
kembali
Rekening Gaji Pegawai bersaldo Rp 1.000,-, sesuai dengan beban gaji pegawai sampai dengan tanggal 15 Januari untuk tahun buku 2004.