Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
MODEL UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER: MANFAAT DAN TANTANGAN COMPUTER-BASED NATIONAL EXAM MODEL: ITS BENEFITS AND BARRIERS Rogers Pakpahan Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang, Kemdikbud Jalan Gunung Sahari Raya No 4 Jakarta e-mail:
[email protected] Naskah diterima tanggal: 04/12/2015, Direvisi akhir tanggal: 03/02/2016, disetujui tanggal: 14/03/2016 Abstract: The purpose of this writing was to review, analyze, and discover the barriers of the implementation of the National Computer-Based Exam. The methodology used was qualitative method with descriptive analysis of the relevant studies and monitoring results of national examinations. The study results show that computer-based test can be implemented in all areas or educational unit when supported by computers and the internet. In order to implement it properly, the schools or educational units must set up the computer hardware, the Internet network and local network computers. The study also reveals that it is saving the printing costs, the security of the script, facilitating the distribution of exam materials, easy to reach the entire area, security, easy to score of the scoring process, and it is possible to print the certificate of test results after completing the exam. The barriers of implementing this model include a wide area or vast territory, computer hardwares, internet facilities, and the support of stakeholders. However, the implementation of computerbased national examinations can be carried out across the region in line with advances in technology information. It conclusion, the implementation of on line computer-based national examinations within a limited area either district/city, provincial, and national levels will shorten the chain of implementation of national examinations that benefits the stakeholders. In addition, implementing online computer based examination enables them to immediately obtain the result after the implementation of the test. Keywords: computer-based test, online national examination, paper-based test, model examanition, information technology Abstrak: Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji, menganalisis, dan menemukan hambatan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Metodologi yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif pada studi atau hasil kajian yang relevan dan hasil pemantauan ujian nasional. Hasil kajian menunjukkan bahwa ujian berbasis komputer dapat dilaksanakan di seluruh wilayah atau satuan pendidikan bila didukung oleh perangkat komputer dan internet. Agar pelaksanaan ujian berbasis komputer dapat berjalan dengan lancar, satuan pendidikan harus menyiapkan perangkat keras, jaringan internet, dan jaringan lokal komputer. Selain itu, hasil kajian model ujian nasional berbasis komputer adalah menghemat biaya penggandaan naskah, keamanan naskah, memudahkan distribusi bahan, mudah menjangkau seluruh wilayah, keamanan, mudah proses penskoran, dan memungkinkan pencetakan sertifikat hasil ujian dilakukan setelah ujian berlangsung. Hambatan model ujian nasional berbasis komputer antara lain cakupan wilayah yang luas, perangkat keras, sarana internet, dan dukungan para pemangku kepentingan. Namun demikian, pelaksanaan ujian nasional dapat dilaksanakan di seluruh wilayah seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Kajian ini menyimpulkan bahwa penerapan ujian nasional berbasis komputer secara langsung dalam wilayah terbatas baik
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
19
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional akan memotong rangkaian penyelenggaraan ujian nasional sehingga membantu pemangku kepentingan dan hasil ujian nasional berupa nilai dan sertifikat ujian nasional akan segera diperoleh atau dimiliki peserta didik setelah pelaksanaan ujian berlangsung, tidak seperti selama ini, dimana peserta didik harus menunggu lama untuk memperoleh hasil tersebut. Kata kunci: ujian nasional berbasis komputer, ujian nasional langsung, ujian tertulis, model ujian, teknologi informasi
PENDAHULUAN
dari waktu siklus ke waktu nyata, dari kertas
Penggunaan teknologi dalam pembelajaran telah
ke online, dan dari fasilitas fisik ke jaringan kerja”
lama dimanfaatkan untuk membantu pening-
(Abdullah, 2009). Pembelajaran dapat ber-
katan kualitas pembelajaran. Pemanfaatan
langsung di ruang sekolah atau di rumah atau
teknologi dalam proses pembelajaran terutama
dimana saja bergantung pada kemauan peserta
teknologi komputer memudahkan para pendidik
didik. Pemanfaatan TIK ini menyebabkan proses
untuk menjelaskan materi pembelajaran yang
pembelajaran dapat terlaksana tanpa ada
bersifat abstrak dan jauh dari penalaran peserta
pembatasan waktu sepanjang peserta didik mau
didik menjadi mudah dijangkau atau dipahami.
melakukannya. Hal itu akan mendorong peserta
Melalui teknologi pembelajaran para pendidik
didik untuk meningkatkan kompetensinya sesuai
akan mudah melakukan simulasi pembelajaran
dengan kemampuan dan keinginan belajarnya.
mendekati kondisi nyata dari suatu materi
Pemanfaatan TIK dalam proses pembe-
pembelajaran yang abstrak, misalnya penjelasan
lajaran dilakukan dalam berbagai bentuk antara
tentang gerakan lempeng tektonik yang
lain penyediaan bahan ajar secara online (bahan
menimbulkan banyak korban mudah diuraikan
ajar tersimpan dalam bentuk buku atau artikel
dengan bantuan simulasi teknologi. Simulasi
di internet), program computer assisted
gerakan lempeng tektonik melalui animasi akan
learning, bahan alat peraga atau simulasi,
memudahkan pemahaman dan penghayatan
pembelajaran Moodle dan Facebook (Darmawan
peserta didik untuk materi pembelajaran
dan Siti, 2014), dan pembelajaran jarak jauh
tersebut.
(sekolah terbuka). Penyediaan bahan ajar
Penggunaan teknologi pembelajaran
secara online memudahkan pendidik atau
semakin kuat pengaruhnya seiring dengan
peserta didik untuk menemukan bahan ajar
perkembangan
dan
sehingga proses pembelajaran tidak terkendala
komunikasi (TIK) yang telah merambah
oleh materi bahan ajar yang tidak tersedia.
kehidupan masyarakat. Pembelajaran meng-
Ketersediaan bahan ajar secara tepat waktu
gunakan TIK sering disebut dengan e-learning
akan memperlancar dan membantu pendidik
yang merupakan proses pembelajaran melalui
atau peserta didik untuk memahami materi
penggunaan teknologi atau internet pada
pembelajaran secara komprehensif sehingga
khususnya atau pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran terhindar kesalahan konsepsi
(Nurchaili, 2010). Penggunaan internet dalam
(misconcept). Pembelajaran dengan peng-
proses pembelajaran menjadikan proses
gunaan alat peraga atau simulasi melalui TIK
pembelajaran berbeda dengan pembelajaran
akan memudahkan materi pelajaran dipahami
yang dilakukan pendidik sebelum mengenal TIK
oleh peserta didik serta akan berdampak pada
sehingga akan menarik perhatian peserta didik
minat atau perhatian peserta didik pada
dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan TIK
pelajaran tersebut. Adanya alat peraga dengan
dalam pembelajaran telah mengubah proses
penerapan TIK akan membuat pembelajaran
pembelajaran “dari ruang kelas ke mana saja,
lebih menyenangkan dan menarik perhatian
20
teknologi
informasi
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
peserta didik. Dengan demikian, komputer
proses pembelajaran, menurut Bennet dan
berfungsi untuk membantu peserta didik untuk
Gitomer (2009) dibedakan sebagai alat untuk
memelajari materi pelajaran secara terprogram
mendeteksi kesulitan belajar (assessment as
sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan
learning), penilaian proses pembelajaran
dalam kurikulum serta perkembangan kemam-
(assessment for learning), dan penilaian untuk
puannya.
mengukur pencapaian hasil belajar (assessment
Penerapan TIK dalam pembelajaran Moodle
of learning). Penilaian dilaksanakan sebagai
dan Facebook lebih mengandalkan pembelajaran
upaya melayani dan mendeteksi kesulitan belajar
dengan penggunaan internet secara langsung
yang dialami peserta didik. Dari hasil penilaian
(Darmawan dan Siti, 2014). Penerapan TIK
setelah proses pembelajaran dilakukan diketahui
untuk pendidikan jarak jauh telah berkembang
materi (kompetensi) yang belum dipahami atau
lama terutama di negara maju. Dalam
dikuasai oleh peserta didik. Berdasarkan
penggunaan TIK jarak jauh dilakukan secara
kesulitan atau materi yang belum dipahami
interaktif antara pendidik dengan peserta didik.
peserta didik, pendidik dapat melakukan remedial
Hasil pengamatan penulis tahun 1995 di Australia
atau penugasan sehingga peserta didik
Selatan menunjukkan pendidik (guru) berada di
mencapai kompetensi atau materi yang di-
pusat belajar atau satuan pendidikan sedangkan
tentukan. Penilaian tersebut dikenal dengan
peserta didiknya ada di pedalaman Australia
penilaian dalam kelas yaitu penilaian yang
(Outback) dan terpencar satu sama lain.
berlangsung selama dan pada akhir pem-
Pendidik menjelaskan materi pelajaran melalui
belajaran. Penilaian tersebut berfungsi untuk
internet kepada peserta didik di pedalaman dan
meningkatkan mutu proses pembelajaran
bila ada yang kurang jelas, peserta didik dapat
(Muslich, 2011). Penilaian tersebut lebih
meminta penjelasan ulang secara online. Melalui
mengukur pencapaian peserta didik selama
penggunaan TIK yang ada, peserta didik dapat
proses pembelajaran di tingkat kelas dan pada
mengajukan pertanyaan kepada pendidik dan
akhir pembelajaran peserta didik dalam satuan
dijawab secara langsung. Pada akhir pem-
atau jenjang pendidikan dilakukan ujian akhir.
belajaran pendidik memberikan tugas sebagai
Ujian akhir merupakan penilaian pencapaian
penilaian pembelajaran dan setelah tugas
kompetensi peserta didik selama mengikuti
dikerjakan maka dilakukan diskusi secara
proses pembelajaran di satuan pendidikan.
langsung (online). Hasil penilaian digunakan
Tujuan ujian akhir adalah untuk memeroleh
sebagai umpan balik secara langsung melalui
gambaran pencapaian kompetensi peserta didik
interaksi dua arah sehingga pemahaman peserta
selama mengikuti pendidikan yang meliputi aspek
didik pada materi yang didiskusikan dipahami
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Basuki
peserta didik secara benar. Peserta didik yang
dan Hariyanto, 2014). Ujian akhir yang dilakukan
berhasil dalam program pendidikan jarak jauh
Pemerintah dalam sistem pendidikan nasional,
tersebut diberikan sertifikat (ijazah) dengan
saat ini disebut Ujian Nasional, adalah sebagai
penghargaan yang sama dengan ijazah dari
upaya penilaian pencapaian kompetensi nasional
satuan pendidikan yang setara SD, SMP, atau
pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi,
SMA sesuai dengan program yang diikuti oleh
yaitu mata pelajaran yang ditetapkan oleh
peserta didik.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
(Kemdikbud). Ujian Nasional ini diselenggarakan
diyakini dapat meningkatkan kualitas pem-
oleh pemerintah yang meliputi aspek penge-
belajaran dan peserta didik lebih mudah untuk
tahuan (akademis), sedang aspek keterampilan
menerima materi pembelajaran. Untuk mengukur
dan sikap diserahkan kepada satuan pendidikan
pencapaian peserta didik dalam proses pem-
yang berkaitan. Ujian nasional untuk mengukur
belajaran dilakukan penilaian. Penilaian dalam
aspek pengetahuan dilaksanakan dalam bentuk
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
21
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
tertulis ( paper and pencil test-PBT) dan
tambahan dalam penyempurnaan UNBK yang
berbasis komputer (computer based test-CBT)
berlangsung sekarang ini hingga dalam
dengan bentuk soal pilihan ganda sedang bentuk
pelaksanaan ujian segera diketahui hasilnya
penilaian untuk aspek keterampilan dan sikap
setelah ujian berlangsung; dan 3) mengkaji
yaitu penilaian praktik, produk, proyek, dan
hambatan penerapan model UNBK.
observasi yang dilakukan oleh satuan pendidikan. Ujian Nasional dengan model PBT
KAJIAN LITERATUR
merupakan pelaksanaan ujian secara tertulis
E-learning
seperti yang dilakukan selama ini, sedang model
Penggunaan TIK dalam kehidupan sehari-hari
CBT yang disebut Ujian Nasional Berbasis
sudah merupakan kebutuhan untuk mem-
Komputer (UNBK) merupakan pelaksanaan ujian
permudah interaksi antarmasyarakat. Di
berbasis komputer dengan soal yang setara
lingkungan sekitar kita, tampak produk-produk
dengan ujian model PBT. Penggunaan komputer
TIK yang memengaruhi kehidupan seperti
dalam ujian memudahkan pelaksana untuk
televisi, telepon genggam, pemutar DVD/VCD,
membuat soal beragam dengan mengombi-
Ipods, laptop atau komputer. Produk tersebut
nasikan beberapa paket soal (Abdullah, 2009)
sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan
sebab dalam ujian nasional menggunakan soal
kita dalam rangka mempertahankan kehidupan.
yang berbeda antar peserta didik dengan tingkat
Adanya produk TIK tersebut memudahkan dalam
kesukaran relatif setara. Penyelenggaraan ujian
berkomunikasi dan berinteraksi. Melalui siaran
nasional yang pesertanya banyak dan hasilnya
dan acara televisi kita dapat mengetahui
harus segera diketahui, maka penggunaan TIK
perkembangan berita yang ada di dunia serta
dalam pelaksanaan ujian nasional dapat
sebagai sarana hiburan. Telepon genggam
membantu penyelenggara Ujian Nasional.
memudahkan kita berkomunikasi tanpa ada
Pengolahan hasil Ujian Nasional yang dilak-
batas atau sekat-sekat. Demikian pemutar DVD/
sanakan sampai saat ini baik PBT maupun CBT
VCD dapat digunakan sebagai sarana hiburan
relatif lama, karena hasil ujian harus dipindai
di rumah atau kegiatan olahraga (senam) sedang
(scan) di provinsi dan kemudian hasilnya
komputer digunakan untuk berbagai keperluan
dikirimkan ke Kemdikbud (Panitia Tingkat Pusat)
seperti sebagai sarana belajar, mencari informasi,
untuk dilakukan penskoran dan hasilnya
atau sarana hiburan.
dikirimkan kembali ke provinsi hingga satuan pendidikan.
Pengaruh perkembangan TIK yang demikian pesat merambah seluruh lapisan kehidupan
Berdasarkan uraian tersebut, maka per-
termasuk di dalamnya dunia pendidikan.
masalahan dalam kajian ini adalah: 1) bagai-
Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan
manakah pelaksanaan UNBK?; 2) bagaimanakah
memberikan peluang perubahan dan kemung-
model UNBK?; dan 3) apakah hambatan
kinan baru di dunia pendidikan. Berbagai produk
penerapan model ujian tersebut? Kajian model
TIK menyebabkan perubahan dalam proses
UNBK urgen dilakukan agar hasil Ujian Nasional
interaksi pembelajaran di satuan pendidikan.
segera diperoleh peserta didik dan bila hasilnya
Produk TIK telah memaksa para pendidik untuk
kurang peserta didik dapat dengan segera
mengubah strategi dalam proses pembelajaran
memperbaikinya sesuai waktu yang ditentukan.
dengan penerapan produk-produk TIK. Pe-
Hal itu perlu dilakukan karena peserta didik perlu
manfaatan TIK dalam proses pembelajaran
waktu untuk mempersiapkan dirinya untuk
menjadikan pembelajaran yang inovatif, lebih
melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan.
interaktif, dan kolaboratif, sehingga tujuan
Atas permasalahan tersebut, tujuan kajian
pembelajaran tercapai secara efektif dan
dimaksudkan untuk: 1) memeroleh gambaran
menyenangkan (Purwanto, 2004). Proses
pelaksanaan UNBK; 2) memberikan informasi
pembelajaran dengan memanfaatkan produk TIK
22
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
dikenal dengan pembelajaran e-learning yang
pengetahuan yang diperoleh peserta didik melalui
dilaksanakan dalam berbagai bentuk seperti
pembelajaran online dalam proses pembelajaran
penyediaan bahan ajar secara online, pem-
di kelas. Kebebasan yang dimiliki peserta didik
belajaran jarak jauh, pembelajaran Moodle dan
untuk belajar atau mendalami suatu materi atau
Facebook, program computer assisted learning
kompetensi berdampak pada kemampuan belajar
atau pembelajaran berbasis komputer.
dan wawasan serta peserta didik merasakan
Pembelajaran e-learning merupakan pem-
belajar itu menyenangkan. Pembelajaran dengan
belajaran online dengan menggunakan format
penerapan TIK dapat meningkatkan hasil proses
digital melalui teknologi informasi (Kusnohadi,
pembelajaran dan menguatkan hasil pem-
2014). Pembelajaran yang dilakukan pendidik
belajaran di kelas (Evranita, 2009) serta
pada dasarnya merupakan pembe-lajaran
menambah wawasan dan keterampilan peserta
konvensional di dalam kelas atau di luar kelas
didik. Untuk mengetahui hasil proses pem-
dengan menerapkan berbagai produk TIK
belajaran maka dilakukan penilaian yang
sebagai media pembelajaran dalam bentuk multi
berfungsi memberikan informasi tentang peserta
media, yaitu perpaduan antara teks, grafis,
didik yang sudah atau belum memahami materi
suara, animasi, dan video yang disajikan dalam
pembelajaran. Hasil penilaian digunakan sebagai
komputer atau media elektronik (Tanrere dan
bahan diskusi dengan peserta didik ataupun
Sumiati,
dengan
orang tua (wali) untuk meningkatkan pengua-
menggunakan TIK dipercaya memberikan hasil
saan materi atau kompetensi peserta didik.
pembelajaran yang lebih unggul dibandingkan
Proses ini akan meningkatkan hasil pembelajaran
tanpa menggunakannya. Mengapa demikian,
sebab bagi peserta didik yang belum memahami
karena dengan bantuan produk TIK para peserta
pelajaran dapat memelajarinya lebih lanjut di
didik dapat lebih mudah untuk menguasai materi
rumah dengan bimbingan orang tua (wali).
2012).
Pembelajaran
pelajaran dan bahkan peserta didik dapat
Penilaian merupakan bagian dari proses
ditugaskan memelajari materi atau kompetensi
pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui
yang lebih dengan mencari materi yang relevan
sejauhmana proses pembelajaran yang dilakukan
melalui internet atau multimedia. Bentuk
berhasil atau tidak. Melalui penilaian yang
multimedia yang diperlukan untuk menunjang
dilakukan pendidik dapat mendeteksi materi yang
kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan
sudah dikuasai dan belum oleh peserta didik.
yaitu multimedia interaktif (Waldopo, 2011),
Materi yang belum dikuasai dapat dijadikan
dimana peserta didik dapat belajar secara aktif
sebagai bahan pembelajaran ulang atau menjadi
dengan menggunakan media elektronik seperti
materi penugasan sehingga peserta didik dapat
video, VCD, DVD. Media elektronik tersebut
menguasainya. Penilaian dalam proses pem-
memuat materi pembelajaran dan peserta didik
belajaran terdiri atas penilaian formatif dan
dapat mengamati proses yang terjadi dan
sumatif (Nitko dan Susan, 2011). Penilaian
kegiatan yang berkaitan dengan topik bahasan
formatif dapat membantu para pendidik untuk
tertentu dari materi pembelajaran. Media
memantau perkembangan kemampuan peserta
tersebut dapat dilakukan secara berulang
didik dan hasil penilaian digunakan untuk
sehingga peserta didik memahami materi
meningkatkan kemampuan peserta didik dan
tersebut.
mendeteksi kesulitan belajar peserta didik.
Pembelajaran dengan memanfaatkan TIK
Penilaian formatif dilakukan dalam bentuk
dapat memberi kebebasan peserta didik untuk
ulangan harian atau penugasan selama proses
memelajari materi atau kompetensi sesuai
pembelajaran. Penilaian sumatif dilakukan untuk
dengan kemampuan dan minatnya. Dalam hal
mengetahui capaian peserta didik setelah proses
ini pendidik berfungsi sebagai fasilitator atau
pembelajaran berlangsung satu semester atau
pembimbing untuk mengarahkan materi atau
atau satu tahun pembelajaran dalam bentuk
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
23
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
ulangan semester, kenaikan kelas, atau ujian
digunakan untuk menerima pendaftaran klien
akhir. Penilaian dilakukan dalam rangka
yang dapat mengikuti penilaian dan secara
pencapaian kompetensi selama peserta didik
otomatis klien dapat dihadapkan pada sejumlah
mengikuti pendidikan di suatu satuan pendidikan
butir soal pada komputer serta secara otomatis
tertentu. Pengukuran kompetensi mutlak
dapat keluar hasil aspek yang di nilai dari
dilakukan sebagai bahan pertanggungjawaban
seorang klien setelah pelaksanaan penilaian.
satuan pendidikan kepada masyarakat atau
Pemanfaatan komputer untuk penilaian di
pemerintah atau suatu yayasan tentang
kalangan psikologi semakin berkembang dan
kemajuan belajar peserta didik yang yang telah
termasuk pemanfaatannya di bidang pendidikan
dipercayakan pada satuan pendidikan.
khususnya untuk penilaian hasil belajar. Dalam pelaksanaan penilaian (ujian) memunculkan dua
Ujian Berbasis Komputer
alur yaitu ujian tertulis atau PBT dan ujian
Dalam sistem pendidikan nasional, ujian akhir
berbasis komputer atau CBT. PBT merupakan
sudah ada sejak masa kemerdekaan (bahkan di
pelaksanaan ujian berbasis kertas seperti
masa penjajahan) hingga kini dengan sebutan
dilakukan selama ini, sedang CBT merupakan
yang berbeda-beda. Dewasa ini, ujian akhir oleh
pelaksanaan ujian berbasis komputer. Model CBT
pemerintah disebut Ujian Nasional sebagai
menurut Luecht dan Sireci (2011) dikelompokkan
bagian dari evaluasi sebagaimana diamanatkan
menjadi: 1) Computerized Fixed Tests (CFT);
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Ujian
2) Linear-on-the-Fly, Tests (LOFT); 3)
nasional adalah kegiatan pengukuran dan
Computerized Adaptive Tests (CAT); 4) a-
penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan
Stratified Computerized Adaptive Testing (AS);
pada jenjang SMP dan SMA yang sederajat pada
5) Content-Constrained CAT with Shadow
mata pelajaran tertentu, (BSNP, 2015),
Tests; 6) Testlet-Based CAT and Multistage
sedangkan Silverius (2010) menyatakan ujian
Computerized Mastery Tests (combined); dan
nasional merupakan jenis penilaian yang
7) Computer-Adaptive Multistage Testing.
dilakukan pemerintah untuk mengukur keber-
Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan
hasilan peserta didik yang telah menyelesaikan
dalam pelaksanaan ujian serta model-model
jenjang pendidikan pada jalur sekolah/madrasah
tersebut dapat dibedakan menjadi ujian berbasis
yang diselenggarakan secara nasional. Oleh
komputer dengan paket soal pasti/tertentu
karena itu, Ujian Nasional diselenggarakan pada
(CBT) dan soal yang diatur atau disesuaikan
akhir pembelajaran di satuan pendidikan untuk
dengan kemampuan peserta ujian (CAT). Model
menentukan pencapaian pembelajaran peserta
CAT memuat sejumlah butir soal dengan tingkat
didik di SMP dan SMA sederajat. Penilaian hasil
kesukaran yang bervariasi dan karakteristik butir
belajar yang dilakukan pemerintah merupakan
soal lainnya. Peserta ujian langsung menghadap
upaya penguatan hasil penilaian internal oleh
komputer dan butir soal yang dapat dikerjakan
pendidik maupun satuan pendidikan (Hadiana,
muncul satu per satu di layar komputer sesuai
2015). Dengan demikian, penilaian yang
dengan kemampuan peserta ujian. Dari soal yang
dilakukan pemerintah atau disebut penilaian
tersedia bila peserta ujian tidak dapat
eksternal, merupakan bentuk penilaian yang
menjawab atau salah menjawab pada tingkat
saling melengkapi dan menguatkan hasil
tertentu maka ujian berakhir. Berdasarkan soal
pendidikan di satuan pendidikan.
yang dapat dikerjakan dapat diketahui atau
Penilaian dengan memanfaatkan komputer,
diperoleh tingkat kemampuan peserta ujian dan
pada awalnya berkembang di pusat-pusat
bila melampui target yang telah ditetapkan maka
konseling di bidang psikologi (Gregory, 2013)
peserta ujian dinyatakan berhasil dan bila belum
untuk membantu para klien yang mengalami
peserta ujian dapat mengulang kembali sampai
hambatan di bidang psikologi. Komputer
yang bersangkutan dinyatakan lulus.
24
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
Ujian Nasional Tahun 2015 yang menerapkan
dilakukan dengan diamati secara langsung untuk
ujian berbasis komputer yang disebut UNBK,
mendapatkan informasi pelaksanaan UNBK dan
merupakan ujian yang relatif setara dengan ujian
informasi tersebut dianalisis secara deskriptif
tertulis seperti selama ini dilakukan. Per-
dengan menggabungkan sejumlah dokumen
bedaannya terletak pada soal yang tersedia
pelaksanaan Ujian Nasional yaitu Peraturan
dalam file komputer. Kajian pelaksanaan ujian
Menteri Nomor 5 Tahun 2015 Kriteria Kelulusan
berbasis komputer dilakukan oleh Santosa
Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional,
(2009) yang meneliti pengukuran hasil belajar
dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/
mahasiswa universitas terbuka. Hasil kajiannya
Pendidikan Kesetaraan Pada SMP/MTs Atau Yang
menunjukkan bahwa pengukuran hasil belajar
Sederajat Dan SMA/MA/SMK Atau Yang Sede-
mahasiswa dapat dilakukan melalui ujian yang
rajat dan Peraturan Badan Standar Nasional
berbasis komputer. Pengembangan perangkat
Pendidikan Nomor 0031/P/BNSP/III/2015
lunak atau aplikasi untuk menunjang pelak-
tentang Prosedur Operasi Standar Penyeleng-
sanaan ujian nasional telah dikembangkan oleh
garaan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/
Puspendik meliputi infrastruktur (jaringan
2015 serta sejumlah tulisan tentang ujian
komputer), aplikasi program, pengembangan
berbasis komputer. Analisis deskriptif dilakukan
bank soal terkalibrasi, dan sumber daya manusia
dalam arti penelaahan pada dokumen peraturan
(Bagus, 2013). Keberhasilan pelaksanaan UNBK
Ujian Nasional kemudian dirangkai dengan hasil
sangat ditentukan ketersediaan aplikasi program
pengamatan penulis dalam pelaksanaan Ujian
dan jaringan internet. Melalui pengembangan
Nasional. Informasi tersebut dirangkai dengan
perangkat tersebut, pelaksanaan UNBK dapat
hasil kajian dari berbagai pustaka atau tulisan
dilakukan secara online sebagaimana kajian dari
para pakar serta ditafsirkan atau diinterpre-
Suprananto (2012) secara khusus untuk ujian
tasikan secara umum menjadi tulisan ini.
Pendidikan Kesetaraan. Model UNBK masa depan dimaksudkan pelaksanaan ujian dilakukan secara
HASIL DAN PEMBAHASAN
online baik dalam lingkup kabupaten/kota atau
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
provinsi atau nasional dan hasil ujian segera
Pelaksanaan UNBK dalam sistem pendidikan
diperoleh peserta didik setelah mengikuti ujian.
nasional mulai dirintis penerapannya pada tahun
Model UNBK ini juga diharapkan dapat melayani
2013 di sekolah Indonesia di Singapura dan
peserta didik yang telah menggunakan Kurikulum
Malaysia. Sekolah tersebut dipilih karena
2013 dengan sistem kredit semester. Dengan
kesiapan sekolah dan ketersediaan fasilitas
demikian, peranan teknologi dapat memper-
komputer untuk digunakan peserta didik dalam
cepat hasil ujian hingga sertifikat dapat
ujian. Sekolah tersebut merupakan sekolah
diperoleh peserta didik setelah pelaksanaan
rintisan dalam penerapan UNBK dan sekaligus
ujian berlangsung. Hal itu, dapat berdampak
merupakan jawaban atas permintaan pimpinan
pada adanya peluang atau waktu untuk
kementerian yang menginginkan penyempurnaan
mempersiapkan diri peserta didik yang ingin
dalam pelaksanaan ujian nasional yang selama
melanjutkan pelajaran ke jenjang yang lebih
ini dilakukan dalam bentuk tertulis (PBT).
tinggi ataupun untuk meningkatkan kompetensi bagi sekolah kejuruan.
Upaya pemanfaatan komputer dalam penyelenggaraan ujian nasional telah dikembangkan sejak lama oleh Pusat Penilaian
METODE
Pendidikan (Puspendik, 2008). Pada awalnya,
Metode penelitian yang digunakan metode
model atau aplikasi yang dikembangkan adalah
kualitatif yang memiliki ciri khusus antara lain
CAT yaitu model ujian dengan interaksi langsung
penekanan pada pengalaman langsung, proses,
dengan komputer yang telah tersedia sejumlah
dan penafsiran peneliti (Raco, 2010). Penelitian
butir soal dan peserta ujian, diuji sesuai dengan
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
25
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
kemampuannya. Ujian berhenti bila peserta ujian
model ini diujicobakan pada beberapa satuan
menjawab soal salah pada sejumlah butir soal
pendidikan dan secara online di beberapa
dengan tingkat kesukaran tertentu sesuai
provinsi. Kelebihan CAT menurut Weiss dan Vale
dengan kemampuan peserta ujian. Berdasarkan
dalam Gregory (2013) adalah presisi dan
data tingkat kesukaran soal yang dijawab salah
efisiensi. Dalam CAT, peserta ujian diukur dengan
dan
otomatis
derajat yang setara karena ujian terus berlanjut
menghitung (estimasi) kemampuan optimum
sampai kriteria terpenuhi atau kemampuan
benar,
komputer
secara
peserta ujian. Hasil CAT ditentukan pada
optimum. Efisiensi dalam CAT terjadi karena CAT
estimasi kemampuan peserta ujian berdasarkan
tidak membutuhkan butir soal yang banyak
soal yang dikerjakan. Model CAT memberikan
karena dalam ujian komputer secara otomatis
soal sesuai dengan kemampuan peserta ujian.
dapat mengeluarkan soal sesuai dengan tingkat
Bila kemampuan peserta ujian rendah maka akan
kemampuan peserta ujian. Berbeda dengan ujian
muncul soal dengan tingkat kesukaran rendah.
tradisional atau PBT yang dikembangkan dengan
Sedang bila kemampuan peserta ujian tinggi
teori klasik membutuhkan lebih banyak butir soal
maka muncul soal dengan tingkat kesukaran
karena untuk mengukur kemampuan optimum
tinggi. Dalam CAT dapat diestimasi tingkat
peserta ujian dapat dilakukan secara berulang-
kemampuan setiap peserta ujian. Peserta didik
ulang hingga perlu soal banyak (Gregory, 2013).
dinyatakan selesai menempuh ujian bukan
Lebih lanjut Gregory membandingkan jumlah
didasarkan pada banyaknya butir soal yang
butir soal untuk ujian sertifikasi tertulis
dikerjakan dengan benar. Namun, menurut
membutuhkan butir soal 200-500 soal sedang
estimasi optimum peserta didik yang dilakukan
melalui CAT hanya diperlukan sekitar 100 soal.
secara otomatis oleh komputer.
Oleh karena itu, pendekatan CAT banyak
Dalam pengembangan model CAT ada dua
digunakan oleh organisasi besar di dunia seperti
komponen besar yang dikembangkan yaitu
Angkatan Darat dan Educational Testing Service
perangkat lunak dan butir soal serta penyediaan
di Amerika Serikat, serta organisasi profesi
perangkat keras tentunya. Dalam pengem-
seperti bidang psikologi dan kedokteran.
bangan perangkat lunak dibuat program aplikasi
Pendekatan CAT dalam ujian akhir sangat
untuk menghitung estimasi kemampuan peserta
menguntungkan dan efisien namun dalam
ujian dan program yang dapat mengeluarkan
proses pengembangan butir soal sangat rumit
soal sesuai kemampuan peserta ujian. Pengem-
karena butir harus dikembangkan menurut teori
bangan butir soal dilakukan dengan mengikuti
responsi butir (item response theory), soal
pengembangan soal teori responsi butir. Dalam
sudah terkalibrasi, dan tersedia soal dengan
teori tersebut dinyatakan ada dua hal yang
tingkat kesukaran sesuai atau mendekati
berpengaruh terhadap hasil ujian yaitu tingkat
kemampuan peserta ujian (Bagus, 2012),
kesukaran soal (measure) dan tingkat ke-
sementara sebagian besar satuan pendidikan
mampuan peserta ujian (ability). Pengem-
masih menggunakan ujian nasional secara
bangan dua komponen utama dilakukan selama
tertulis. Oleh karena itu, CAT dalam ujian
bertahun-tahun, sedang untuk pengembangan
nasional belum diterapkan namun tetap dengan
perangkat keras diserahkan pada satuan
menggunakan komputer atau pendekatan CBT
pendidikan dan dinas pendidikan atau yayasan
yang disebut UNBK. Dalam UNBK, peserta ujian
pendidikan untuk sekolah swasta.
berinteraksi secara langsung dengan komputer
Pada awalnya, aplikasi CAT telah di-
yang memuat butir soal dari mata pelajaran
kembangkan beberapa tahun yang lalu oleh
diujikan. Peserta ujian menjawab butir soal
Puspendik serta telah diujicobakan di Puspendik
seperti ujian tertulis (PBT) dalam komputer.
(2008) kepada peserta didik kelas XI dan XII
Jumlah butir soal ditentukan sebagaimana ujian
SMA dan SMK di Jabodetabek. Selanjutnya,
tertulis dan karakteristik butir tidak berfungsi
26
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
Grafik 1 Sekolah Yang Melaksanakan UNBK Tahun 2015 Sumber Data: Pusat Penilaian Pendidikan, 2015
sebagaimana dengan pendekatan CAT. UNBK
menunjukkan bahwa pemangku kepentingan
dilaksanakan dengan menggunakan satu
belum mengikutsertakan satuan pendidikan
komputer untuk satu peserta ujian. Materi atau
dalam pelaksanaan UNBK disebabkan keku-
soal ujian sudah dimasukkan ke dalam komputer
rangpahaman pelaksanaan UNBK, khawatir
dan peserta ujian menjawab pertanyaan serta
kelangsungan listrik pada saat ujian terutama
memberi jawaban dalam komputer tersebut.
di daerah yang sering mengalami pemadaman
Pemanfaatan UNBK dalam sistem pendidikan
listrik, serta kekurangan sarana komputer di
nasional diterapkan pada beberapa satuan
satuan pendidikan. Dengan demikian ujian
pendidikan yang memenuhi persyaratan dan di
nasional telah dapat dilaksanakan secara offline
mulai pada ujian nasional tahun 2015 seperti
atau berbasis komputer di 556 sekolah, 141
tampak dalam Grafik 1.
kabupaten/kota, dan 30 provinsi.
Berdasarkan Grafik 1 tampak bahwa Ujian
Untuk mendukung pelaksanaan UNBK ada
Nasional berbasis komputer dapat dilaksanakan
dua komponen utama yang perlu disiapkan yaitu
secara serentak pada satuan pendidikan yang
penyiapan perangkat keras dan perangkat
telah ditetapkan. Jumlah satuan pendidikan
lunak. Ketersediaan komponen tersebut dapat
yang melaksanakan UNBK yaitu SMP sebanyak
mendukung proses pelaksanaan ujian nasional
42 sekolah, SMA sebanyak 135 sekolah, dan
berbasis komputer. Penyiapan perangkat keras
SMK 379 sekolah serta yang menerapkan UNBK
meliputi komputer, internet, dan jaringan lokal
paling banyak di provinsi Jawa Timur (159
komputer. Proses penyiapan perangkat keras
sekolah). Provinsi yang belum melaksanakan
dilakukan oleh satuan pendidikan dan dinas
UNBK adalah provinsi Papua Barat, Maluku Utara,
pendidikan kabupaten/kota atau provinsi.
Maluku, Sulawesi Tengah, dan Bengkulu. Jumlah
Penyiapan perangkat keras ini hendaknya
yang menerapkan UNBK diharapkan dapat
dikaitkan dengan penyediaan sarana pem-
bertambah pada pelaksanaan ujian nasional
belajaran bukan hanya untuk pelaksanaan ujian
pada tahun-tahun mendatang seiring dengan
nasional sehingga biaya yang dikeluarkan tidak
upaya sosialisasi pelaksanaan UNBK kepada
terasa berat karena komputer tersebut
pemangku kepentingan. Hasil pemantauan
digunakan untuk pembelajaran dan pelaksanaan
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
27
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
ujian. Komputer yang diperlukan untuk
setiap satuan pendidikan. UNBK dilaksanakan
pelaksanaan UNBK adalah satu komputer untuk
secara klasikal dengan alokasi waktu yang
satu orang peserta ujian. Dalam praktiknya, satu
ditentukan untuk setiap mata pelajaran. Dalam
komputer bisa digunakan oleh tiga peserta ujian
satu hari ujian ditentukan dengan tiga sesi
secara bergantian dalam satu hari ujian sesuai
sehingga satu komputer dalam ujian dapat
jadwal yang telah ditentukan. Kemudian yang
digunakan oleh tiga peserta didik. Pelaksanaan
perlu disiapkan adalah jaringan internet dengan
UNBK dilakukan secara klasikal pada satuan
jaringan lokal untuk tingkat satuan pendidikan. Penyiapan perangkat lunak (aplikasi)
pendidikan yang telah dipersiapkan seperti tampak dalam Gambar 1.
dilakukan oleh Puspendik meliputi perangkat
UNBK berlangsung setelah peserta ujian
lunak komputer dan perangkat soal. Perangkat
masuk ke ruang ujian dan menghadap komputer
lunak dikembangkan agar dalam proses
yang telah disediakan. Peserta ujian dapat
pelaksanaan UNBK, komputer dapat menge-
mengisikan informasi data setiap peserta didik
luarkan soal secara teratur selama ujian
dalam komputer yang digunakan. Peserta ujian
berlangsung untuk setiap peserta ujian.
mengisi identitas pengguna (user id) dan sandi
Perangkat soal memuat sehimpunan butir soal
pembuka (password). Bila identitas pengguna
(paket soal) yang telah memiliki karakteristik
dan sandi pembuka sesuai maka akan muncul
butir soal. Ujian dapat berakhir setelah waktu
halaman informasi tentang identitas pengguna
yang disediakan berakhir atau peserta ujian
(peserta ujian), mata pelajaran, waktu
telah menyelesaikan seluruh soal yang di-
mengerjakan, dan petunjuk umum. Informasi
peruntukkan pada peserta ujian. Dalam
tersebut diperlukan peserta didik (ujian) agar
pelaksanaan ujian, perangkat lunak tersebut
mereka tidak kehilangan kesempatan me-
dihubungkan dengan jaringan lokal di satuan
ngerjakan soal dan hasil yang mereka kerjakan
pendidikan dengan komputer yang digunakan
sesuai dengan identitas mereka. Proses
dalam pelaksanaan ujian nasional. Jaringan lokal
berikutnya adalah untuk mengaktifkan token
ini menghubungkan satu komputer dengan
semacam sandi pembuka dan muncul materi soal
komputer lainnya sehingga dalam pelaksanaan
serta waktu untuk mengerjakan soal. Bila ada
ujian nasional terdapat pusat atau server untuk
kendala yang dihadapi peserta ujian dalam
Gambar 1 Pelaksanaan UNBK (Sumber: Koleksi penulis)
28
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
kelancaran atau pengaktifan komputer, peserta
bahan ujian yang digunakan di setiap provinsi
dapat dibantu oleh petugas yang telah disiapkan
dalam suatu zona adalah setara, serta bahan
untuk tugas tersebut.
tersebut dimasukkan dalam perangkat lunak
Setelah proses pengisian identitas maka
UNBK. Dalam penyelenggaraan UNBK di suatu
waktu mengerjakan soal dimulai. Perangkat soal
sekolah terdiri atas beberapa ruang ujian
yang telah diprogramkan dapat dibuka peserta
sehingga diperlukan jaringan lokal antarruang
ujian setelah membuka token (semacam sandi
ujian. Perangkat lunak yang memuat bahan ujian
pembuka) yang diberikan oleh proktor yang ada
disiapkan satu dan bahan tersebut direkam pada
di setiap satuan pendidikan. Materi ujian dapat
server di tingkat satuan pendidikan. Dari server
muncul di layar komputer dan setiap peserta
inilah dibagikan atau disebarkan bahan ujian
ujian akan menerima materi soal yang berbeda
untuk setiap peserta ujian di ruang ujian yang
dengan jumlah soal yang sama. Para peserta
berbeda melalui jaringan lokal. Pengendali bahan
ujian diminta untuk mengerjakan soal yang
ujian di sekolah dilakukan oleh teknisi yang telah
muncul satu soal yang disusul dengan soal
dilatih atau dipersiapkan. Hasil ujian yang
lainnya tanpa memperhitungkan tingkat
terekam dalam server satuan pendidikan dapat
kesukaran soal dan kemampuan peserta
dikirimkan langsung pada server Panitia Tingkat
sebagaimana yang berlaku dalam CAT. Peserta
Pusat yaitu Puspendik. Hasil tersebut dapat
ujian diminta memilih alternatif jawaban yang
dipindai secara otomatis melalui program yang
disediakan sehingga peserta ujian tidak perlu
telah dikembangkan oleh Puspendik serta hasil
kuatir tentang teknik menghitamkan sebagai-
tersebut akan dipadukan dengan hasil ujian yang
mana ujian tertulis. Hal ini mengurangi tingkat
dilakukan secara tertulis. Proses-proses
kecemasan peserta ujian dan bila peserta sudah
tersebut menyebabkan hasil ujian nasional tidak
selesai mengerjakan seluruh soal yang diper-
segera didapatkan peserta ujian sementara
untukkan untuk seorang peserta ujian, yang
mereka dituntut untuk menyiapkan diri untuk
bersangkutan dapat memeriksa atau mem-
melanjutkan sekolah (khusus SMA) atau mencari
perbaiki pekerjaan yang dilakukan sebelumnya
pekerjaan (khusus SMK) sehingga ada sebagian
selama waktu mengerjakan masih ada/tersedia
yang meninggalkan lokasi sekolahnya ke daerah
dan hal ini tidak berlaku dengan model CAT.
lain dan hal itu akan menyulitkan mereka untuk
Oleh karena itu Model UNBK ini yang dipilih karena
memeroleh sertifikat dan ijazah.
lebih mendekati pelaksanaan ujian tertulis
Pada dasarnya, pelaksanaan ujian model
sedang dalam model CAT peserta ujian tidak
ujian offline satuan pendidikan dapat diting-
dapat melihat kembali soal yang telah
katkan menjadi ujian offline yang meliputi wilayah
dikerjakan.
yang lebih luas. Pada awalnya ujian dapat
Pelaksanaan UNBK masih bersifat offline
dilakukan secara rayon dan selanjutnya
untuk setiap satuan pendidikan yang telah
dilakukan hingga tingkat kabupaten/kota atau
ditetapkan sebagai penyelenggara ujian. Hal itu
provinsi. Pengalaman dan kendala pada
dipilih didasarkan pada kekhawatiran adanya
pelaksanaan ujian offline pada satuan pen-
kendala dalam pelaksanaan sehingga bila ada
didikan dijadikan dasar untuk pengembangan
kendala dapat dikendalikan secara lokal dan
ujian offline ke wilayah lebih lanjut. Untuk itu,
proses ujian dapat berlangsung dengan baik.
diperlukan skema pengembangan pelaksanaan
Bahan ujian dalam perangkat lunak disiapkan
UNBK masa depan. Pelaksanaan ujian offline
untuk setiap satuan pendidikan penyelenggara
secara rayon menjadi tingkat kabupaten/kota
dan bahan ujian tersebut sama untuk setiap
menjadi UNBK online pada tingkat kabupaten/
provinsi. Bahan ujian untuk UNBK dibagi dalam
kota. Jika ujian secara online dilaksanakan pada
tiga zona yaitu Indonesia Timur, Indonesia
kabupaten/kota maka penyiapan bahan ujian
Tengah, dan Indonesia Barat. Oleh karena itu,
yang dikirimkan pada kabupaten/kota akan
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
29
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
semakin berkurang dibandingkan dengan satuan
bertahap dalam lingkup kabupaten/kota
pendidikan. Penyelenggaraan ujian online pada
kemudian lingkup provinsi ataupun nasional
tingkat kabupaten/kota ditingkatkan menjadi
sesuai dengan dukungan perkembangan sarana
tingkat provinsi hingga nasional dilakukan secara
internet. Dewasa ini, dukungan internet dalam
langsung.
proses komunikasi di Indonesia sudah cukup
Dalam proses pelaksanaan UNBK di setiap
memadai terutama untuk daerah perkotaan,
satuan pendidikan terdapat satu orang teknisi
sedang untuk daerah pedesaan masih sulit atau
dan setiap ruang ujian terdapat dua orang
terbatas. Perkembangan teknologi terbaru
petugas yaitu proktor dan pengawas. Teknisi
adalah adanya Baloon Google yang dapat
merupakan petugas yang mengawasi perangkat
menghadirkan akses internet di daerah
keras maupun aplikasi UNBK di tingkat satuan
pedalaman (Kompas, 2015). Baloon Google
pendidikan. Proktor bertugas untuk mengawasi
(Project Loon) merupakan balon raksasa yang
pelaksanaan ujian di dalam ruang ujian dan
diterbangkan di atas permukaan bumi sekitar
melaporkan rintangan yang dihadapi peserta
18 km yang memudahkan akses internet dan
ujian dalam hal perangkat lunak atau aplikasi.
diperuntukkan bagi wilayah Indonesia yang
Tugas utama proktor adalah menjamin seluruh
belum terjangkau internet dan infrastruktur
komputer dapat digunakan dalam pelaksanaan
telekomunikasi. Model teknologi Baloon Google
UNBK, sedangkan teknisi bertugas memastikan
telah dikembangkan oleh pemerintah dan swasta
perangkat keras yang diperlukan dalam UNBK
mulai tahun 2016 sehingga seluruh wilayah
telah tersedia dan dapat digunakan sebagaimana
pedalaman dapat dijangkau akses internet.
mestinya. Proktor dan teknisi adalah petugas
Dengan demikian, pelaksanaan UNBK secara
yang melancarkan pelaksanaan UNBK. Pengawas
langsung melalui internet merupakan solusi
bertugas mengawasi kelancaran pelaksanaan
pelaksanaan ujian nasional di daerah terpencil
ujian di satu ruang ujian. Dalam pelaksanaan
atau tertinggal atau daerah pedalaman.
ujian tertulis hanya ada dua orang yang
Model pelaksanaan UNBK ujian secara
bertugas di satu ruang ujian sebagai pengawas
langsung atau tidak langsung memberi
kelancaran pelaksanaan ujian, serta ada satu
keuntungan antara lain menghemat biaya
orang pengawas satuan pendidikan. Data
penggandaan, memudahkan distribusi bahan,
tenaga proktor dan teknisi dalam pelaksanaan
mudah menjangkau seluruh wilayah, keamanan,
UNBK 2015 yang diperoleh dari Puspendik
mudah proses skoring dan memudahkan
berjumlah 1556 orang proktor dan teknisi 1338
mencetak sertifikat hasil ujian nasional.
orang yang bertugas di 556 satuan pendidikan.
Keuntungan ini diperoleh dengan membandingkan
Jumlah petugas tersebut akan meningkat seiring
proses pelaksanaan ujian nasional tertulis seperti
dengan peningkatan jumlah satuan pendidikan
yang dilakukan selama ini. Penghematan dalam
yang melaksanakan UNBK di masa mendatang.
penggandaan naskah ujian karena proses tersebut tidak dilakukan jika menggunakan
Model UNBK
UNBK. Sebagaimana diketahui dalam proses
Pelaksanaan UNBK secara offline diharapkan
pelaksanaan ujian tertulis pencetakan bahan
menjadi dasar untuk model pengembangan
ujian dilakukan setiap tahun, sedangkan bila
pelaksanaan UNBK lebih lanjut atau masa depan.
dilakukan secara langsung (online) atau tidak
Model UNBK masa depan merupakan pelak-
langsung (offline) yang diperlukan adalah
sanaan ujian nasional secara langsung melalui
pengadaan perangkat keras (komputer) pada
bantuan internet sehingga ujian nasional dapat
tahun pertama dan pada tahun-tahun beri-
dilaksanakan secara online mulai dari tingkat
kutnya biaya pengadaan perangkat keras dapat
kabupaten/kota, provinsi hingga nasional.
berkurang atau hilang sama sekali. Bahkan biaya
Proses UNBK dilakukan secara langsung dan
pengadaan ini dapat dilakukan oleh satuan
30
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
pendidikan tanpa mengaitkannya dengan
ujian. Pendistribusian bahan ujian melalui internet
pelaksanaan ujian nasional. Pengadaan dikaitkan
mudah menjangkau seluruh wilayah walaupun
dalam rangka peningkatan pembelajaran atau
di wilayah tersebut sulit transportasi. Melalui
pengadaan fasilitas sekolah sehingga biaya
kemajuan teknologi internet maka wilayah
pengadaan perangkat keras semakin berkurang.
terpencil atau terpinggir mudah dijangkau dalam
Sebagaimana dijelaskan dalam uraian-uraian
distribusi bahan dan pengiriman hasil dapat
sebelumnya, dapat disimpulkan betapa urgen
dilakukan dengan cepat. Kemudahan dalam
pembelajaran dengan pemanfaatan TIK.
proses distribusi bahan akan dapat mening-
Kemudahan dalam proses distribusi bahan
katkan kualitas pelaksanaan UNBK karena para
ujian melalui UNBK terjadi karena proses
pemangku kepentingan dapat menyiapkan
distribusi bahan dapat dilakukan secara
pelaksanaan UNBK secara baik dan tidak perlu
sederhana yaitu melalui internet dari pusat
ada kekhawatiran bahan belum diterima pada
langsung ke satuan pendidikan penyelenggara
waktu proses pelaksanaan.
ujian. Bila pelaksanaan UNBK dilakukan secara
Aspek keamanan dalam penyelenggaraan
online dapat memangkas biaya distribusi serta
ujian nasional merupakan aspek yang turut
biaya pengamanan bahan ujian selama dan
memengaruhi kualitas pelaksanaan ujian. Aspek
sebelum pelaksanaan ujian. Proses-proses dalam
keamanan meliputi keamanan dalam proses
ujian tertulis memerlukan biaya yang sangat
penyiapan bahan, penggandaan naskah,
besar sedang bila dilaksanakan secara online
pendistribusian bahan ujian. Aspek keamanan
dan offline maka biaya distribusi relatif lebih
dalam penyelenggaraan ujian nasional meru-
murah dibandingkan dengan secara tertulis. Bila
pakan aspek yang turut memengaruhi kualitas
terjadi kecurangan atau kejadian yang
pelaksanaan ujian. Keamanan dalam proses
menyebabkan kerusakan bahan ujian maka
penyiapan bahan tetap ada baik secara tertulis
dengan mudah dapat dikirimkan ke lokasi tempat
maupun dengan UNBK masa depan. Keamanan
permasalahan itu terjadi. Pendistribusian bahan
dalam proses penggandaan naskah sangat
ujian mudah dilakukan karena menggunakan
penting karena naskah ujian dicetak oleh
internet sehingga tidak memerlukan tenaga
perusahaan percetakan yang melibatkan banyak
keamanan yang banyak dalam distribusi dan
orang. Dalam proses penggandaan selama ini
pengamanan mudah dilakukan dengan penggu-
sering ada oknum yang membocorkan dan hal
naan sandi pengguna dan sandi pembuka dalam
ini kurang baik dalam pelaksanaan ujian nasional.
file soal yang dikirimkan.
Demikian pula dalam proses pendistribusian
Wilayah Indonesia terdiri atas kepulauan
bahan ujian hingga ke tempat penyimpanan
dan tersebar di wilayah pedalaman sehingga
bahan terakhir sangat rawan kebocoran
sulit dijangkau dengan menggunakan sarana
sehingga perlu melibatkan tenaga keamanan
transportasi seperti selama ini. Proses pen-
yang banyak. Melalui UNBK, hal tersebut dapat
distribusian bahan ujian rumit karena luas wilayah
dikurangi karena penggandaan bahan ujian
dan keterbatasan sarana pengangkutan. Melalui
dapat dilakukan terpusat secara online.
model UNBK masa depan pendistribusian pada
Demikian pula dalam proses pendistribusian
wilayah yang luas dapat dilakukan dengan
bahan dapat dilakukan dengan mudah dan
mudah serta dijangkau melalui internet. Dengan
dilakukan secara langsung melalui jaringan
menggunakan sarana internet ditambah dengan
internet. Yang perlu diperhatikan adalah
penggunaan teknologi Baloon Google seluruh
keamanan dalam jaringan komputer dari serbuan
pelosok tanah air dapat terjangkau. Kemudahan
peretas atau hacker. Untuk itu, perlu dilakukan
menjangkau seluruh wilayah sehingga dapat
pengamanan berlapis dalam jaringan komputer
mengurangi kesalahan dalam distribusi bahan
yang ada.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
31
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
Proses skoring selama ini dilakukan di tingkat
transportasi darat, laut, maupun udara. Wilayah
pusat sehingga laporan hasil ujian nasional
yang sangat luas dan terpencil menjadi
memerlukan waktu lama. Melalui penggunaan
hambatan utama dalam pelaksanaan ujian
internet atau UNBK masa depan, proses itu
nasional terutama karena minimnya sarana
dapat dilalui tanpa harus menunggu hasil dari
infrastruktur. Sulitnya menjangkau wilayah
tingkat pusat. Pada perangkat soal (aplikasi)
pedalaman menjadi alasan untuk tidak
yang digunakan dalam UNBK telah disertakan
menerapkan UNBK. Wilayah yang sangat luas
kunci jawaban dan prosedur penskoran. Setelah
dengan tingkat kemajuan yang berbeda-beda
peserta ujian selesai ujian maka hasilnya dapat
antarwilayah
segera diketahui. Bila hasil capaian peserta ujian
kepentingan resisten atau menolak pelaksanaan
belum memenuhi kriteria yang ditentukan maka
UNBK.
membuat
para
pemangku
peserta tersebut dapat dijadwalkan ulang untuk
Penyediaan perangkat keras seperti
mengikuti ujian nasional susulan atau perbaikan.
komputer dengan jumlah besar atau sesuai
Bagi peserta didik yang sudah selesai mengikuti
dengan jumlah peserta ujian sangat diperlukan.
UNBK dan hasilnya memenuhi kriteria yang
Walaupun satu komputer dapat digunakan oleh
ditentukan, mereka dapat memroses hasil
tiga orang dalam satu hari ujian. Untuk
tersebut lebih lanjut untuk memeroleh sertifikat
penyediaan perangkat keras sesuai jumlah
hasil ujian nasional. Untuk itu, dalam program
peserta ujian memerlukan biaya besar. Besarnya
atau perangkat lunak atau aplikasi UNBK telah
biaya penyediaan perangkat ini menjadi alasan
disiapkan format tentang sertifikat hasil ujian
satuan pendidikan atau pemangku kepentingan
nasional. Agar tidak terjadi kecurangan maka
untuk menolak UNBK diterapkan di suatu sekolah
dalam perangkat lunak atau aplikasi UNBK
atau wilayah. Pengadaan komputer ini, pada
diberikan sandi pengguna dan sandi pembuka
dasarnya dibutuhkan juga untuk proses
untuk setiap satuan pendidikan. Demikian juga
pembelajaran artinya komputer tidak hanya
satuan pendidikan yang menerapkan sistem
digunakan untuk UNBK tetapi juga untuk
kredit semester sesuai Kurikulum 2013 dapat
pembelajaran. Oleh karena itu, upaya untuk
terbantu dengan penerapan UNBK masa depan.
penyiapan perangkat keras (komputer) ini
Peserta didik dapat mengikuti ujian nasional
merupakan keharusan untuk meningkatkan mutu
setelah proses pembelajaran yang dibebankan
pembelajaran di satuan pendidikan. Untuk itu,
diselesaikan dengan baik. Model UNBK ini dapat
perlu diupayakan adanya jaringan komputer di
diselenggarakan dua kali dalam setahun sehingga
tiap satuan pendidikan agar hasil pembelajaran
peserta didik khususnya SMA dapat melanjutkan
atau kompetensi peserta didik meningkat dalam
pendidikan ke jenjang lebih tinggi sesuai dengan
rangka menghadapi kehidupan global.
kemampuan peserta didik. Untuk itu, hasil UNBK
Sarana internet merupakan sarana pen-
dapat diintegrasikan pada sistem penerimaan
dukung utama dalam pelaksanaan UNBK
mahasiswa baru untuk perguruan tinggi negeri.
(langsung–online), sedang dengan model offline, internet merupakan penunjang saja. Dalam
Hambatan Pelaksanaan UNBK
pelaksanaan UNBK, keberadaan internet
Hambatan utama dalam pelaksanaan UNBK
merupakan yang utama dan semakin besar
antara lain wilayah Indonesia yang luas,
kapasitas internet menyebabkan UNBK secara
penyiapan perangkat keras, sarana internet,
langsung dapat dilakukan sehingga mengurangi
dan dukungan para pemangku kepentingan.
biaya-biaya yang dibutuhkan seperti model PBT.
Faktor-faktor ini yang menghambat pelaksanaan
Kapasitas internet yang besar dan lancar
UNBK. Seperti kita pahami, Indonesia yang
memudahkan UNBK secara langsung yaitu
memiliki ribuan pulau dan wilayah yang sangat
perangkat soal ada di tingkat pusat. Artinya,
luas serta sebagian sulit dijangkau melalui
peserta di sekolah langsung menghadap
32
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
komputer dan soal hadir dihadapan peserta ujian
dan 30 provinsi serta dua sekolah Indonesia di
secara langsung. Pemahaman masyarakat
luar negeri; 2) Pada awalnya, ujian berbasis
tentang internet merupakan suatu yang mahal
komputer dikembangkan berdasarkan pende-
sehingga penerapan UNBK ini semakin sulit.
katan CAT namun karena satuan pendidikan
Penyediaan internet di satuan pendidikan
masih sebagian besar menggunakan ujian tertulis
sebenarnya mudah dilakukan yaitu dengan
maka dipilih pendekatan CBT yang mendekati
mengadakan kerja sama dengan provider atau
pelaksanaan model tertulis; 3) Penerapan sistem
penyedia jaringan internet dan para pengguna
UNBK masa depan menghemat biaya peng-
membayar internet sesuai dengan apa yang
gandaan, memudahkan distribusi bahan, mudah
digunakannya. Model seperti ini sudah banyak
menjangkau seluruh wilayah, mudah proses
dilakukan oleh satuan pendidikan di kota-kota
skoring dan mencetak sertifikat hasil ujian
besar sehingga pelaksanaan UNBK berbasis kota
nasional, peserta didik dengan sistem kredit
memungkinkan dilaksanakan.
semester dapat mengikuti ujian nasional setelah
Dukungan pemangku kepentingan seperti
menyelesaikan beban tugas semester, dan hasil
kepala sekolah dan pejabat dinas pendidikan
UNBK dapat segera dikirimkan ke perguruan
terhadap pelaksanaan UNBK sangat menentukan
tinggi untuk digunakan sebagai salah satu alat
dalam penerapan UNBK. Para pemangku
seleksi masuk ke perguruan tinggi; dan 4).
kepentingan yang belum memahami atau
Hambatan dalam pelaksanaan UNBK adalah
menyadari keuntungan pelaksanaan UNBK
wilayah Indonesia yang luas, keterbatasan
cenderung untuk menolak pelaksanaan UNBK.
perangkat keras, sarana internet, dan dukungan
Para pemangku kepentingan cenderung
pemangku kepentingan.
konservatif dalam penerapan UNBK tersebut. Bila pemangku kepentingan merasa keberatan
Saran
dalam penerapan UNBK maka upaya-upaya
Pelaksanaan UNBK masih terbatas pada sejumlah
untuk penerapan UNBK ditolak. Bagi pemangku
sekolah maka disarankan: 1) sosialisasi
kepentingan yang memberi tanggapan yang
pelaksanaan UNBK dilakukan secara intensif ke
tinggi atau positif, mereka cenderung untuk
dinas pendidikan, satuan pendidikan, dan/atau
menyiapkan dan mendorong satuan pendidikan
melalui media massa; 2) UNBK dilaksanakan
menerapkan UNBK serta melengkapi perangkat
dengan pendekatan CAT; 3) dalam perangkat
keras yang diperlukan dalam pelaksanaan UNBK.
lunak atau aplikasi UNBK dimasukkan program skoring agar hasil UNBK dapat diketahui peserta
SIMPULAN DAN SARAN
ujian secara langsung dan hasilnya dicetak
Simpulan
sehingga peserta ujian dapat segera mengetahui
Dari hasil kajian pelaksanaan UNBK, dapat
hasil dan memeroleh sertifikat; 4) pengadaan
disimpulkan bahwa: 1) Pelaksanaan ujian
perangkat keras disediakan pemerintah untuk
nasional berbasis komputer telah berhasil
seluruh satuan pendidikan; dan 5) UNBK
dilaksanakan di 556 sekolah (SMP/MTs, 42,
dilakukan secara langsung di lingkup kabupaten/
SMA/MA, 135, SMK 379) di 141 kabupaten/kota
kota dilanjutkan ke provinsi atau nasional.
PUSTAKA ACUAN Abdullah, S. 2009. Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Mencapai Standar Proses Pembelajaran Matematika. Fasilitator (4), hlm 43-47. Bagus, H. C. 2012. Administrasi Ujian Nasional (UN) Dengan Menggunakan Model Camputerized Adaptive Testing (CAT). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 18(1), hlm. 45-53. Bagus, H. C. 2013. Computerized Adaptive Testing (CAT) Salah Satu Alternatif Pengganti Paper
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
33
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
Based Test (PBT). Value Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan II (01), hlm. 60-72. Basuki, I. & Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Bennet, R. E. & Gitomer, D.H. 2009. Transforming K-12 Assessment: Integrating Accountability Testing, Formative Assessment and Profesional Support In C. Wyat-Smith & J.J. Cumming (Eds). Educational Assessment in the 21st Century: Connecting Theory and Practice. London: Springer. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2015. Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Darmawan, D. & Siti, H. D. 2014. Pengembangan E-Learning Berbasis Mooddle dan Facebook pada mata pelajaran TIK. Jurnal Teknodik 18(3), hlm. 227-240. Evranita, S.P. 2009. Pemanfaatan Teknologi Di Sekolah Dasar. Fasilitator (4), hlm. 27-33. Gregory. R. J., 2013. Tes Psikologi Sejarah, Prinsip, dan Aplikasi Edisi Keenam Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hadiana, D. 2015. Penilaian Hasil Belajar Untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 21 (1), hlm. 15-25. Kompas. 3 November 2015. Teras Kita Orang Kita di Jantung Google. hlm. 26. Kusnohadi. 2014. Pendidik Online: Perluasan Tugas Dari Kelas Konvensional Menuju Kelas Maya. Jurnal Teknodik 18 (3), hlm. 333-350. Luecht, R. M., & Sireci, S. G. 2011. A Review of Models for Computer-Based Testing. College Board. Muslich, M. 2011. Autentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: Refika Atif. Nurchaili. 2010. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dalam Proses Pembelajaran Kimia Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 16 (6), hlm. 648-658. Nitko, A. J. & Susan, M. B. 2011. Educational Assessment of Students (Sixth Edition). Boston, M.A: Pearson Education Inc., publishing as Allyn & Bacon. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional, Dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/ Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Pada SMP/MTs Atau Yang Sederajat Dan SMA/MA/SMK Atau Yang Sederajat. Purwanto. 2004. Pembelajaran Berbasis Teknologi Komunikasi dan Informasi Dalam Rangka Mewujudkan Keunggulan Proses Belajar Jurnal Teknodik Nomor 15(VIII), hlm. 23-41. Pusat Penilaian Pendidikan. 2008. Berita, Buletin Puspendik Jembatan Informasi Pusat Penilaian Pendidikan, 5(1) hlm. 15. Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia. Santosa, A. 2009. Computerized Adaptive Testing (CAT) untuk pengukuran hasil belajar mahasiswa unistersitas terbuka. Disertasi doktor, tidak diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta. Suprananto. 2012. Model Computerized Adaptive Test (CAT) Untuk Ujian Pendidikan Kesetaraan. Value Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan. I(03), hlm. 1-36. Silverius, S. 2010. Kontroversi Ujian Nasional Sepanjang Masa. Jurnal Pendidikan dan
34
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
Kebudayaan 16(2) hlm. 194-205. Tanrere, M. & Sumiati, S. 2012. Pengembangan Media Chemo-Edutainment Melalui Softwere Macromedia Flash MX Pada pembelajaran IPA Kimia SMP. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 18(2) hlm. 156-162. Waldopo. 2011. Analisis Kebutuhan Terhadap Program Multi Media Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 17(2), hlm. 244-253.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016
35
Rogers Pakpahan, Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
36
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 1, April 2016