PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UJIAN NASIONAL BERBASIS WEB (UN ONLINE) SEBAGAI MODEL BARU UJIAN NASIONAL
BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh: A. RISDAWATI AP Nim : 071104091 Angkatan 2007 (Ketua Kelompok) A. ASRAFIANI AR
Nim : 071104009 Angkatan 2007 (Anggota Kelompok)
NUR FADHILAH
Nim : 084404102 Angkatan 2008 (Anggota kelompok)
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MAKASSAR 2010
i
HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS 1. Judul Kegiatan 2. Bidang Kegiatan
: Ujian Nasional Berbasis Web (UN Online) Sebagai Model Baru Ujian Nasional : ( ) PKM-AI () PKM-GT
3. Ketua Pelaksana kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat Rumah dan No.HP f. Alamat email 4. Anggota pelaksana kegiatan
: A. Risdawati AP : 071104091 : Matematika : Universitas Negeri Makassar : BTP Blok AE/128 Makassar/ 085299837637 :
[email protected] : 2 orang
5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Muhammad Darwis M., M.Pd. b. NIP : 19600801 198503 1 005 c. Alamat Rumah dan No Tel/HP : BTN Tabaria Blok G/11 / 081 241 111 161 Makassar, 24 Maret 2010
Menyetujui, Ketua Jurusan
Ketua Pelaksana Kegiatan
Dr. Muhammad Darwis M., M.Pd. NIP. 19600801 198503 1 005
A. Risdawati AP NIM. 071104091
Mengetahui, Pembantu Rektor III Universitas Negeri Makassar
Dosen Pendamping
Prof. Dr. H. Hamsu Abdul Gani, M.Pd NIP. 19601231 198503 1 029
Dr. Muhammad Darwis M., M.Pd. NIP. 19600801 198503 1 005
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan sedalam-dalamnya kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan karya tulis dengan judul “Ujian Nasional Berbasis Web (UN Online) Sebagai Model Baru Ujian Nasional” dapat diselesaikan. Tak lupa pula penulis kirimkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan bagi seluruh umat manusia. Penyusunan karya tulis ini merupakan wujud pengaplikasian ide penulis yang tertuang secara tertulis dalam rangka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT). Diharapkan dengan pengetahuan tersebut, penulis dapat menyusun karya tulis yang benar pada waktu yang akan datang. Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak tersebut, khususnya kepada ayahanda Dr. Muhammad Darwis M., M.Pd sebagai dosen pembimbing yang telah memberi masukan dan pengarahan selama penyusunan karya tulis ini. Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada temanteman anggota Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran Universitas Negeri Makassar yang turut memberikan motivasi dan masukan tentang sistematika penulisan karya tulis. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan penyusunan karya tulis pada masa yang akan datang. Akhirnya, semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, amin. Makassar, 20 Maret 2010
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PENGESEHAN ............................................................................... ii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v RINGKASAN ...................................................................................................... vi PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 3 Manfaat Penulisan ................................................................................................ 3 GAGASAN .......................................................................................................... 4 Kebijakan Pemerintah tentang Ujian Nasional ..................................................... 4 Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Web .................................................................... 5 Analisis Pentingnya UN Online ............................................................................ 7 Proses Ujian Nasional (UN) Berbasis Web ........................................................... 7 Perbandingan antara Ujian Nasional Konvensional dan Ujian Nasional Berbasis Web ........................................................................................................................ 9 KESIMPULAN .................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13 CURRICULUM VITAE ....................................................................................... vii
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Proses Pelaksanaan UN Berbasis Web ........................... 9 Gambar 2. Diagram Jardiknas Realisasi Pelaksanaan 2006.............................. 10 Gambar 3. Skema Jardiknas .............................................................................. 11
v
RINGKASAN
Berbagai kelemahan yang terjadi dalam penyelenggaraan UN selama ini merupakan patologi kronik dalam dunia pendidikan yang menggerogoti sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu perlu digagas sebuah sistem ujian nasional yang dapat meminimalisir berbagai kelemahan dan kekurangan yang terjadi selama ini. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan potensi teknologi informasi yang saat ini menjadi tren baru dalam dunia pendidikan. Potensi teknologi informasi tentunya akan menjadi sia-sia belaka jika tidak dioptimalkan untuk menyelenggarakan ujian nasional secara online. Pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Dengan dukungan infrastruktur yang akan terus berkembang, pemanfaatan teknologi informasi sangat memungkinkan dilakukan dalam menyelenggarakan ujian nasional online. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui metode penerapan ujian nasional berbasis web (UN Online) sebagai pengganti sistem ujian nasional. Penetrasi teknologi yang terus diprogramkan oleh pemerintah ke sekolah-sekolah sangat memungkinkan dilaksanakan UN Online . Modus kecurangan yang terjadi pada saat UN semakin variatif sehingga menjerumuskan guru dan siswa dalam praktek kebohongan akademik. Oleh karena itu, alokasi dana yang habis untuk penyelenggaran UN konvensional akan diinvestasikan untuk program Jardiknas dalam mempersiapkan sekolah di tanah air melaksanakan UN Online. Dari beberapa perbandingan antara Ujian Nasional Konvensional dan Ujian Nasional Berbasis Web, terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh kedua sistem tersebut. Namun berbagai kekurangan dari sistem Ujian Nasional Berbasis Web dapat diatasi dengan beberapa solusi, antara lain anggaran yang besar telah disediakan oleh pemerintah dengan pencanangan Program Jardiknas yang menghubungkan seluruh sekolah menengah yang ada di kabupaten/kota menggunakan teknologi WAN (Wide Area Network). Persoalan alokasi dana untuk pengadaan infrastruktur komputer dan jaringan komputer bukan lagi menjadi kendala dalam implementasinya. Begitu pula dengan perangkat lunak (software) yang digunakan pada pusat sistem informasi (server) Ujian Nasional di Departemen Pendidikan Nasional. Penyelenggaraan Ujian Nasional Online memerlukan investasi dana yang besar dalam pengadaan fasilitas jaringan komputer namun dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran berbasis teknologi informasi. Keamanan jaringan komputer dalam penyelenggaraan Ujian Nasional Online sangat penting dalam menjamin keabsahan data yang diolah pada pusat sistem informasi. Penyelenggaraan Ujian Nasional Online dapat menghemat berbagai sumber daya, baik jumlah pengawas, efisiensi anggaran penggandaan dan pengiriman lembar soal dan jawaban. Diperlukan waktu yang relatif cepat untuk mengetahui hasil ujian siswa sehingga tidak menimbulkan keresahan siswa dalam kurun waktu yang lama. Sistem Ujian Nasional Online pelaksanaannya lebih baik bila dibandingkan dengan sistem Ujian Nasional yang ada sekarang, bila ditinjau dari segi biaya, keamanan, maupun waktu dan mekanisme pelaksanaannya.
vi
1
UJIAN NASIONAL BERBASIS WEB (UN ONLINE) SEBAGAI MODEL BARU UJIAN NASIONAL A. Risdawati AP, Andi Asrafiani Arafah, Nur Fadhilah Umar Universitas Negeri Makassar
PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal (1), dijelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Amanat dari undang-undang tersebut diimplementasikan ke dalam berbagai bentuk kebijakan pemerintah. Salah satu kebijakan pemerintah yang sangat fundamental terhadap kondisi pendidikan nasional adalah diterbitkannya PP NO. 19/2005 mengatur tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam PP NO. 19/2005 dijelaskan secara komprehensif tentang standar nasional pendidikan dari berbagai sektor, salah satunya adalah standar penilaian pendidikan. Pada Pasal 66 (1) PP NO. 19/2005 dijelaskan bahwa Penilaian hasil belajar bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional (UN). Pasal 68 PP NO. 19/2005 menegaskan bahwa hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk (1) pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; (2) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; (3) penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan; (4) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pemetaaan mutu program maupun satuan pendidikan akan tercapai apabila setiap institusi pendidikan melaksanakan ujian nasional sesuai dengan mekanisme yang telah oleh pemerintah. Namun realitas yang terjadi pada saat ujian nasional berlangsung adalah terjadinya praktik kecurangan yang dilakukan oleh oknum guru maupun pengelola sekolah. Seperti yang terjadi di SMKN 8 Makassar, Sulawesi Selatan, sebuah sampul soal Bahasa Indonesia yang didistribusikan ke sekolah tersebut ternyata berisikan soal-soal ekonomi. Sedangkan, soal Bahasa Indonesia yang sesungguhnya tidak diketahui keberadaannya sebanyak 20 eksamplar (www.fajar.co.id, 19/04/2007). Berbagai kecurangan yang dilakukan oleh oknum sekolah tidak terlepas dari beberapa faktor yang menstimulus terjadinya kecurangan tersebut, diantaranya adalah standar nilai kelulusan yang sangat tinggi membuat pihak sekolah khawatir dengan nasib kelulusan siswanya. Untuk tahun 2009, angka persyaratan kelulusan minimal yang ditetapkan oleh pemerintah adalah 5,50.
2
Tingginya angka persyaratan kelulusan siswa tentunya membuat sekolah mencari segala macam cara untuk meluluskan siswanya karena prosentase kelulusan siswa menjadi barometer kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memanfaatkan berbagai celah yang memungkinkan terjadinya kecurangan dalam sistem ujian nasional. Hal ini merupakan fenomena yang dapat merusak kualitas dunia pendidikan di Indonesia. Kecurangan yang terjadi dalam ujian nasional di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat dengan berbagai kecurangan yang variatif, sehingga terjadi kesulitan dalam menilai siswa yang lulus murni dengan yang tidak murni. Di sisi lain, tujuan ujian nasional untuk memetakan mutu pendidikan nasional tentunya akan semakin terdistorsi dengan praktik kecurangan yang terjadi karena hasil yang didapatkan bukan murni pekerjaan dari siswa peserta UN. Praktik kecurangan yang terjadi juga tidak terlepas dari lemahnya sistem pangawasan dan panjangnya jalur distribusi soal dan lembar jawaban siswa. Sedangkan untuk menyelenggrakan UN, dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membiayai banyaknya variabel pembiayaan, seperti pengadaan soal-soal ujian, biaya pengiriman soal, biaya koreksi dan biaya pengawasan untuk menghindari kebocoran anggaran dan soal ujian. Pada tahun 2005, penyelenggaraan UN menghabiskan dana pemerintah kurang lebih Rp 175 milyar (www.balipost.co.id, 27/02/2005). Sedangkan tahun 2006, dana yang habis untuk UN sekitar 225 milyar rupiah dan tahun 2007 sekitar Rp 244 miliar. Sedangkan pada tahun 2008 menguras APBN sebesar Rp 572,8 miliar (Balitbang Depdiknas, 2008). Berbagai kelemahan yang terjadi dalam penyelenggaraan UN selama ini merupakan patologi kronik dalam dunia pendidikan yang menggerogoti sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu perlu digagas sebuah sistem ujian nasional yang dapat meminimalisir berbagai kelemahan dan kekurangan yang terjadi selama ini. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan potensi teknologi informasi yang saat ini menjadi tren baru dalam dunia pendidikan. Potensi teknologi informasi tentunya akan menjadi sia-sia belaka jika tidak dioptimalkan untuk menyelenggarakan ujian nasional secara online. Pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Apalagi dengan dicanangkannya program pembangunan Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 Maret 2007. Jardiknas akan menghubungkan seluruh sekolah menengah yang ada di kabupaten/kota menggunakan teknologi WAN (Wide Area Network). Gatot (2007) mengungkapkan bahwa melalui penerapan sistem Jardiknas untuk bidang pendidikan akan mempermudah pelayanan dan mempercepat penanganan masalah pendidikan antar daerah di seluruh Indonesia. Selain itu, program Jardiknas juga akan menghubungkan 441 Dinas Pendidikan Kabupaten Kota, 441 ICT Center yang tersebar di kabupaten/kota, 3374 Client ICT center, dan 33 Dinas Pendidikan Propinsi, 12 PPPG, 31 LPMP dan 5 BPPLSP ke Depertemen Pendidikan Nasional (Depdiknas, 2006). Peluncuran sarana pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini menjadikan Jardiknas sebagai jejaring TIK terbesar di Indonesia. Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan menterimenteri se-Asia Tenggara ke-42 atau Southeast Asian Minister of Education
3
Organization (SEAMEO) di Nusa Dua, Denpasar,Bali, mengatakan bahwa Jardiknas mengintegrasikan information and communication technology (ICT) pada sistem pendidikan yang memungkinkan terjadinya pertukaran pandangan, wawasan maupun pengalaman dalam bidang pendidikan di seluruh Indonesia. Jardiknas atau Indonesian Education Network adalah program pendidikan berbasis internet dan intranet yang menghubungkan Depdiknas dengan dinas pendidikan, sekolah-sekolah dan universitas. Lebih ditegaskan lagi program Jardiknas sejalan dengan pilar kebijakan Depdiknas yaitu tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan karena program ini dapat meningkatkan kualitas, relevansi dan kompetisi di bidang pendidikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Jardiknas bermanfaat untuk membangun infrastruktur dan konektivitas informasi dan teknologi skala nasional. Jardiknas juga mendukung proses belajar mengajar berbasis ICT, pembelajaran jarak jauh, maupun transfer knowledge. Dengan kata lain penerapan sistem Jardiknas untuk bidang pendidikan akan mempermudah pelayanan dan mempercepat penanganan masalah pendidikan antar daerah di seluruh Indonesia. Dengan dukungan infrastruktur yang akan terus berkembang, pemanfaatan teknologi informasi sangat memungkinkan dilakukan dalam menyelenggarakan ujian nasional online. Berdasarkan pemikiran di atas, penulis tertarik untuk membuat karya tulis dengan judul ”Ujian Nasional Berbasis Web (UN Online) sebagai Model Baru Ujian Nasional”. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui metode penerapan sistem ujian nasional berbasis web (UN Online) sebagai pengganti ujian nasional. Manfaat Penulisan
1.
2. 3. 4.
Manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan ini adalah : Memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam menyelenggarakan ujian nasional demi mencapai mutu pendidikan yang lebih baik. Memberikan wawasan kepada para penyelenggara pendidikan dalam pelaksanaan ujian nasional. Memberikan wawasan kepada masyarakat tentang sistem pelaksanaan ujian nasional. Bagi penulis khususnya, semoga penulisan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam rangka mempersiapkan diri sebagai tenaga pengajar yang berperan dalam peningkatan mutu pendidikan.
4
GAGASAN Kebijakan Pemerintah tentang Ujian Nasional Pada PP No 19 Pasal 1 ayat 20, dijelaskan bahwa Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Ujian nasional adalah ujian yang dilakukan oleh pemerintah yang diselenggarakan secara nasional di seluruh wilayah Indonesia. Tujuan Ujian Nasional Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005, pasal 68 menjelaskan bahwa hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: a. Pemetaan mutu program dan/atau satu pendidikan; b. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; c. Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan; d. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sejarah Ujian Nasional Sampai saat ini belum ada pola baku sistem ujian akhir untuk siswa. Perubahan sering terjadi seiring dengan pergantian pejabat. Hampir setiap pejabat berganti, kebijakan sistem juga ikut berganti rupa. Pada periode 1950-1960-an, ujian akhir disebut Ujian Penghabisan. Ujian Penghabisan diadakan secara nasional dan seluruh soal dibuat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Seluruh soal dalam bentuk essai. Hasil ujian tidak diperiksa di sekolah tempat ujian, tetapi di pusat rayon. Periode 1965-1971, semua mata pelajaran diujikan dalam hajat yang disebut ujian negara. Bahan ujian dibuat oleh pemerintah pusat dan berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia. Pemerintah pusat pula yang menentukan waktu ujian. Periode 1972-1979, pemerintah memberi kebebasan setiap sekolah atau sekelompok sekolah menyelenggarakan ujian sendiri. Pembuatan soal dan proses penilaian dilakukan masing-masing sekolah atau kelompok. Pemerintah hanya menyusun pedoman dan panduan yang bersifat umum. Pada periode selanjutnya 1980-2000, mulai diselenggarakan ujian akhir nasional yang disebut Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas). Model ujian akhir ini menggunakan dua bentuk: Ebtanas untuk mata pelajaran pokok, sedangkan EBTA untuk mata pelajaran non-Ebtanas. Ebtanas dikoordinasi pemerintah pusat dan EBTA dikoordinasi pemerintah provinsi. Kelulusan ditentukan oleh kombinasi dua evaluasi tadi ditambah nilai ujian harian yang tertera di buku rapor. Periode 2001-2007 1) Ebtanas diganti dengan penilaian hasil belajar secara nasional dan berubah menjadi Ujian Akhir Nasional (UAN) sejak tahun 2002. 2) Kelulusan dalam UAN 2002 ditentukan oleh nilai mata pelajaran secara individual.
5
3) Dalam UAN 2003 siswa dinyatakan lulus jika memiliki nilai minimal 3,01 pada setiap mata pelajaran dan nilai rata-ratanya minimal 6. 4) Dalam UAN 2004 kelulusan siswa didapat berdasarkan nilai minimal pada setiap mata pelajaran 4,01. Syarat nilai rata-rata minimal tidak diberlakukan lagi.(http://www.tempointeraktif.com, 4/4/2007) 5) Dalam UAN 2005 standar kelulusan naik dari 4,01 menjadi 4,25 dan nama Ujian Akhir Nasional (UAN) berubah menjadi Ujian Nasional. 6) (UN) (http://www.kapanlagi.com, 4/4/2005) 7) Dalam UN 2006 standar kelulusan naik dari 4,25 menjadi 4,50. 8) Dalam UN 2007, Peserta UN dinyatakan lulus UN jika memenuhi standar kelulusan UN sebagai berikut: a. Memiliki nilai rata-rata minimum 5,00 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan tidak ada nilai di bawah 4,25; dan khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran kompetensi kejuruan minimum 7,00 dan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata UN. b. Memiliki nilai minimum 4,00 pada salah satu mata pelajaran, dengan nilai mata pelajaran lainnya yang diujikan pada UN masing-masing minimum 6,00; dan khusus untuk SMK nilai mata pelajaran kompetensi kejuruan minimum 7,00 Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Web Pengertian Pendidikan Jarak Jauh Nick Natha Wibawa (2007) menyatakan bahwa pendidikan jarak jauh adalah sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta ajar bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Istilah “jarak jauh” berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun noncetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi). Dari beberapa pendapat para pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jarak Jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan tanpa mengenal batas ruang dan waktu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran, baik secara audio. maupun visual Pengertian Web Web (World Wide Web adalah bagian dari internet yang mencakup semua sumber daya dan pengguna yang menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol). HTTP mengacu pada himpunan aturan pertukaran file seperti misalnya teks, gambar grafis, suara, video dan file multimedia lain (Tim Litbang Wahana Komputer, 2004).
6
Aplikasi Pendidikan Jarak Jauh melalui Ujian Berbasis Web Secara sederaha dipahami sistem ini terdiri dari kumpulan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan pendidikan jarak jauh hingga penyampaian materi pendidikan jarak jauh tersebut dapat dilakukan dengan baik. Sarana penunjang dari pendidikan jarak jauh ini adalah teknologi informasi. Seperti dapat dilihat, dengan munculnya berbagai pendidikan secara online, baik pendidikan formal atau non-formal, dengan menggunakan fasilitas Internet. Pendekatan sistem pengajaran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengajaran secara langsung (real time) ataupun dengan cara menggunakan sistem sebagai tempat pemusatan pengetahuan (knowledge). Salah satu aplikasi pendidikan jarak jauh berbasis web adalah Cisco Networking Academy Program. Program tersebut merupakan sebuah program elearning komprehensif yang ditujukan untuk menghasilkan siswa dengan kemampuan esensial dari internet untuk bersaing pada era global. Networking Academy mempergunakan materi berbasis web, dengan ujian online langsung dari server di San Fransisco, Amerika Serikat. Networking Academy Program senantiasa meningkatkan kualitas pendidikan berbasis e-learning, melalui feedback dari komunitas dan ujian online (http://cisco.or.id, 16/04/2007)). Selain itu, ada juga program Cisco Certified Academic Instructor (CCAI). Sertifikasi CCAI merupakan jaminan atas keahlian peserta dalam penyampaian instruksi yang dibutuhkan untuk mendukung proses belajar-mengajar Cisco Networking Academy. Semua persyaratan CCAI harus dipenuhi dalam 24 bulan sejak dimulainya pelatihan. Sertifikasi CCAI tidak berdiri sendiri, namun berkaitan dengan kurikulum tertentu. Misalnya 'IT Essential 1' CCAI: PC Hardware and Software. Mekanismenya adalah sebagai berikut: 1. Menyelesaikan dengan baik semua pelatihan yang diharuskan (termasuk ujian akhir dan tes skil) - dibuktikan dengan sistem penilaian online. 2. Lulus ujian sertifikasi industri untuk pelajaran tertentu seperti yang ditetapkan di Quality Assurance Plan (QAP) - saat ini merupakan sertifikasi CompTIA A+. 3. Mengajarkan sedikitnya satu siswa atau instruktur kelas 'Dasar-dasar TI' mengenai penggunaan ujian online; hal ini akan diverifikasi oleh sistem penilaian. Catatan: Saat membuat suatu kelas di server kedua, para instruktur harus dicantumkan sebagai instruktur primer atau sekunder sehingga terbukti pernah mengajar kelas tersebut. (http://www.cisco.com, 16/04/2007) Menurut Nick Natha Wibawa (2007), layanan online dapat terdiri dari berbagai tahapan dari proses program pendidikan seperti: pendaftaran, test masuk, pembayaran, perkuliahan, penugasan kasus, pembahasan kasus, ujian, penilaian, diskusi, pengumuman, dll. Bank Dunia (World bank) pada tahun 1997 telah mengumumkan program Global Distance Learning Network (GDLN) yang memiliki mitra sebanyak 80 negara di dunia. Melalui GDLN ini maka World Bank dapat memberikan e-learning kepada mahasiswa 5 kali lebih banyak (dari 30 menjadi 150 mahasiswa) dengan biaya 31% lebih murah. ”Nick Natha Wibawa (2007) mengatakan bahwa bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administratif
7
juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online”. Analisis Pentingnya UN Online Penetrasi teknologi yang terus diprogramkan oleh pemerintah ke sekolahsekolah sangat memungkinkan dilaksanakan UN Online . Modus kecurangan yang terjadi pada saat UN semakin variatif sehingga menjerumuskan guru dan siswa dalam praktek kebohongan akademik. Oleh karena itu, alokasi dana yang habis untuk penyelenggaran UN konvensional akan diinvestasikan untuk program Jardiknas dalam mempersiapkan sekolah di tanah air melaksanakan UN Online. Proses Ujian Nasional (UN) Berbasis Web Sebelum Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Web a) Penyusunan kisi-kisi butir soal. b) Identifikasi butir-butir soal dari bank soal nasional sesuai dengan kisi-kisi UN c) Membuat naskah soal UN dengan memperhatikan sebaran tingkat kesukaran soal. d) Menentukan paket naskah soal UN dengan mempertimbangkan kesetaraan antar paket e) Memeriksa paket naskah soal UN dari segi kesetaraan tingkat kesukaran, mutu dan validitas. f) Memasukkan paket naskah UN ke dalam data base pusat sistem informasi. g) Membuat data base peserta UN seluruh Indonesia. h) Membuat jadwal pelaksanaan UN dengan jenis soal yang berbeda. Selama Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Web a) Registrasi peserta UN dengan memberikan nomor identitas (ID) dan kata kunci (password) bagi setiap peserta. b) Verifikasi identitas peserta sesuai database yang ada di pusat informasi (server) c) Mensterilkan ruangan ujian dari perangkat komunikasi (handphone) yang dibawa oleh peserta UN. Setelah pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Web a) Proses penghitungan hasil Ujian Nasional siswa. b) Pengumuman kelulusan Ujian Nasional siswa melalui internet. Secara komprehensif, diagram alur proses Ujian Nasional berbasis web dapat digambarkan sebagai berikut :
8
Sebelum Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Web
Penyusunan kisi-kisi butir soal
Identifikasi butir-butir soal sesuai kisi-kisi UN
(a)
(b)
Menentukan paket soal UN
Membuat naskah soal
(d)
(c)
Pemeriksaan paket soal sesuai tingkat kesukaran, mutu, dan validitas
Memasukkan paket naskah UN ke database pusat sistem informasi (server)
(e)
(f)
Membuat jadwal UN dengan waktu dan jenis soal yang berbeda
Membuat database peserta UN
(h)
(g) Proses selama Ujian Nasional berlangsung
Registrasi peserta UN dengan nomor identitas setiap peserta Mensterilkan ruangan ujian dari perangkat komunikasi (handphone) yang dibawa oleh peserta UN.
Verifikasi identitas peserta sesuai database yang ada di server Gambar 1: Diagram Proses Pelaksanaan UN Berbasis Web
Lanjutan Gambar 1: Diagram Proses Pelaksanaan UN Berbasis Web Setelah Pelaksanaan Ujian Nasional (a) Proses penghitungan hasil Ujian Nasional siswa (b)
Pengumuman kelulusan Ujian Nasional siswa melalui internet
Berikut ini adalah diagram Jaringan Pendidikan Nasional :
Gambar 2. Diagram JARDIKNAS Realisasi Pelaksanaan 2006 Sumber : (Depdiknas, 2006) Perbandingan antara Ujian Nasional Konvensional dan Ujian Nasional Berbasis Web ITEM Unit biaya yang dikeluarkan
UJIAN NASIONAL Konvensional Berbasis Web 1. Biaya Penggandaan naskah 1. Investasi infrastruktur soal teknologi informasi, 2. Biaya pengiriman/ distribusi seperti komputer dan soal dari pusat hingga ke jaringan komputer sekolah-sekolah. 2. Pembuatan perangkat 3. Biaya Penggandaan Lembar lunak (software)
Keamanan
Waktu
Jawaban Komputer sebagai pusat sistem 4. Biaya koreksi LJK memakai informasi (server). scanner pemeriksa LJK. 3. Biaya pengawasan pada 5. Biaya pengawasan, baik saat ujian berlangsung. oleh pengawas sekolah 4. Penggunaan energi listrik maupun pemgawas dan koneksi jaringan. independen. Diperlukan pengawasan yang Diperlukan keamanan sangat ketat mulai dari jaringan komputer yang pengiriman soal dari pusat handal untuk hingga ke sekolah begitu pula menghindari gangguan pengiriman Lembar Jawaban pada pusat sistem Komputer (LJK) dari sekolah informasI, pada komputer ke pusat pemeriksa LJK. yang digunakan untuk memasukkan jawaban. 1. Diperlukan waktu yang 1. Diperlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan lebih lama dalam proses UN, mulai dari penyelenggaraan UN, distribusi soal hingga karena UN tidak dapat pemeriksaan LJK dilaksanakan secara 2. Diperlukan waktu yang lama serentak karena untuk mengetahui hasil UN keterbatasan karena lamanya proses infrastruktur komputer pengumpulan dan dibanding jumlah siswa pemeriksaan LJK yang mengikuti UN. 3. Waktu yang diperlukan untuk 2. Waktu yang dibutuhkan pelaksanaan UN lebih singkat untuk mengetahui hasil karena dilangsungkan secara UN relatif lebih singkat serentak karena hasilnya dapat langsung diproses sesaat setelah UN berlangsung.
Dari beberapa perbandingan antara Ujian Nasional Konvensional dan Ujian Nasional Berbasis Web, terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh kedua sistem tersebut. Namun berbagai kekurangan dari sistem Ujian Nasional Berbasis Web dapat diatasi dengan beberapa solusi, antara lain : 1. Program Jardiknas yang dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 Maret 2007 akan menghubungkan seluruh sekolah menengah yang ada di kabupaten/kota menggunakan teknologi WAN (Wide Area Network). Dengan demikian, persoalan alokasi dana untuk pengadaan infrastruktur komputer dan jaringan komputer bukan lagi menjadi kendala dalam implementasinya. Begitu pula dengan perangkat lunak (software) yang digunakan pada pusat sistem informasi (server) Ujian Nasional di Departemen Pendidikan Nasional.
11
Gambar 3. Skema Jardiknas Sumber : (Depdiknas, 2006) 2. Penggunaan energi listrik seiring dengan penggunaan laboratorium komputer sekolah tidak terlalu membutuhkan dana yang besar untuk memasok kebutuhan listrik pada saat ujian tengah berlangung. Pihak sekolah dan pemerintah sebagai penyelenggara UN berbasis web juga sebaiknya menyediakan pasokan listrik cadangan (Genset) untuk mengantisipasi pemadaman lampu. 3. Kebocoran sistem keamanan jaringan komputer (Computer Network Security) dapat diminimalisir dengan membuat sistem yang relatif aman. Kehandalan ahli teknologi informasi sangat menentukan tingkat sekuritas sistem ujian nasional tersebut. 4. Dalam sistem UN berbasis web, memang sangat sulit untuk menyelenggarakan ujian dengan jumlah siswa yang banyak dibandingkan dengan fasilitas komputer yang tidak seimbang. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak penyelenggara UN sekolah dapat bekerja sama dengan sekolah yang tidak menyelenggarakan UN, misalnya UN SMA menggunakan laboratorium SMP yang berada di sekitarnya. Selain itu, ketidakserempakan pelaksanaan ujian dapat diatasi dengan adanya variasi soal yang diberikan kepada setiap sesi ujian.
KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan sintesis mengenai sistem Ujian Nasional konvensional dibandingan dengan sistem Ujian Nasional berbasis Web (UN Online), dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ujian Nasional yang selama ini diselenggarakan oleh pemerintah memiliki berbagai kekurangan sehingga banyak menimbulkan kecurangan yang dilakukan oleh oknum penyelenggara pendidikan. 2. Penyelenggaraan Ujian Nasional Online berbasis Web memerlukan investasi dana yang besar dalam pengadaan fasilitas jaringan komputer namun dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran berbasis teknologi informasi sebagai usaha meningkatkan mutu pendidikan.
12
3. Keamanan jaringan komputer dalam penyelenggaraan Ujian Nasional Online berbasis Web sangat penting dalam menjamin keabsahan data yang diolah pada pusat sistem informasi. 4. Penyelenggaraan Ujian Nasional Online berbasis Web dapat menghemat berbagai sumber daya, baik jumlah pengawas, efisiensi anggaran penggandaan dan pengiriman lembar soal dan jawaban. 5. Diperlukan waktu yang relatif cepat untuk mengetahui hasil ujian siswa sehingga tidak menimbulkan keresahan siswa dalam kurun waktu yang lama seperti yang terjadi pada UN konvensional. 6. Sistem Ujian Nasional Online berbasis Web pelaksanaannya lebih baik bila dibandingkan dengan sistem Ujian Nasional yang ada sekarang, bila ditinjau dari segi biaya, keamanan, maupun waktu dan mekanisme pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA Anonim.2005. Disetujui, UN Digelar Mei. (Online), (http://www.balipost.co.id, diakses 27 Februari 2005). Anonim. 2007. Cisco Certified Academic Instructor (online), (http://www.cisco. com/web/ID/learning/moe/instructor_req/pre_requisites.html, diakses 16 April 2007). Badan Penelitian dan Pengembangan Depertemen Pendidikan Nasional. 2008.Jakarta : Balitbang Depdiknas RI. Depdiknas. 2007. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. (Online), (http://www.psp.depdiknas.go.id, diakses 2 April 2007). Fajar. 19 April, 2007. Polisi Selidiki Jawaban Ujian Palsu, 26. Tim ICTBPKLN-DEPDIKNAS. 2006. Pedoman Pendidikan Teknisi Jardiknas. Jakarta : Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Depdiknas. Tim ICT Biro PKLN. 2006. Laporan Progres Jardiknas. Jakarta: Depdiknas RI Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. 2004. Kamus Lengkap Jaringan Komputer. Jakarta: Salemba Infotek. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: PT. Armas Duta jaya. Wibawa, Nick Natha.2007. Langkah-Langkah Mengikuti Tryout Online dan Tryout Jarak Jauh. (Online). (http://www.stan-prodip, diakses 22 April 2007).
CURRICULUM VITAE
A. RISDAWATI AP Alamat : BTP Blok AE/128 Makassar Hp. 085 299 837 637 DATA PRIBADI
Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Suku Jurusan/Fakultas Motto
Hobby
: : : : : :
Palopo, 07 Oktober 1989 Perempuan Islam Bugis Matematika /MIPA Angk.2007 Buatlah segampang mungkin untuk maju, sesulit mungkin untuk mundur : Membaca, dengar musik dan nonton
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SD Negeri 75 Surutanga Palopo (2001 ) SMP Negeri 3 Palopo (2004) SMA Negeri 3 Palopo (2007) Universitas Negeri Makassar, Fakultas MIPA Jurusan Matematika. PENGALAMAN ORGANISASI •
Anggota Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) PENALARAN Universitas Negeri Makassar tahun 2009.
vii
•
Pengurus LPM Penalaran UNM Periode 2009/2010
KEGIATAN ILMIAH •
Pelatihan Metodologi Penelitian dan Orientasi Anggota Baru (PMP-OAB) LPM Penalaran UNM 2008.
•
Pelatihan WorkShop Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) LPM Penalaran UNM 2009.
•
Pendamping Kelompok pada Latihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Remaja (LPKTIR) se-SULSEL SULBAR oleh LPM PENALARAN UNM.
•
Peserta Pelatihan ”Social Intellegent Training” oleh PPM Universitas Negeri Makassar.
viii
CURRICULUM VITAE
ANDI ASRAFIANI ARAFAH Alamat : Jl. Wijaya Kusuma 1 Komp. Kesehatan Banta-Bantaeng Blok K5/57 Makassar Hp. 081354693991 DATA PRIBADI
Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Suku Jurusan/Fakultas Motto Hobby
: Ujung Pandang, 04 Juni 1989 : Perempuan : Islam : Bugis Bone : Pendidikan Matematika/MIPA Angk.2007 : Be your self.. : Nonton dan jalan-jalan
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SDN Komp. IKIP 1 Makassar tamat tahun 2001 SLTP Negeri 24 Makassar tamat tahun 2004 SMA Negeri 05 Makassar tamat tahun 2007 Pendidikan Matematika UNM 2007 - sekarang PENGALAMAN ORGANISASI Anggota Ikatan Purna Paskibra SMA Negeri 05 Makassar, TAHUN 2007sekarang. Anggota
Lembaga
Penelitian
Mahasiswa
(LPM)
PENALARAN
Universitas Negeri Makassar tahun 2007.
ix
Staf Bidang Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) PENALARAN Universitas Negeri Makassar Periode 2008-2009. Wakil Sekretaris Umum Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) PENALARAN Universitas Negeri Makassar Periode 2008-2009. Bendahara Umum Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) PENALARAN Universitas Negeri Makassar Periode 2009-2010. Tim Pengembang Web-Site Nalar LPM PENALARAN UNM Periode 20082009 Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Keilmuan Himpunan Mahasiswa Matematika Periode 2010-2011
KEGIATAN ILMIAH
Peserta Pelatihan Teknik Presentasi LPM PENALARAN UNM, 2008
Peserta Pelatihan Metodologi Penelitian – Orientasi Anggota Baru Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) PENALARAN Universitas Negeri Makassar.
Finalis Pemilihan Peneliti Ramaja Indonesia Bidang Ilmu Pengetahuan Alam, oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2008
Finalis Lomba Karya Tulis, oleh BALITBANGDA Sul-Sel tahun 2008
Pendamping Kelompok pada Latihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Remaja (LPKTIR) se-SULSEL SULBAR oleh LPM PENALARAN UNM
Panitia Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Remaja (PKTIR) se- Sulawesi Selatan-Sulawesi Barat oleh Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Univesitas Negeri Makassar.
Peserta Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan, oleh Dir. DIKTI tahun 2009
Peserta Pelatihan ”Social Intellegent Training” oleh PPM Universitas Negeri Makassar.
x
PRESTASI ILMIAH
Finalis Pemilihan Peneliti Ramaja Indonesia Bidang Ilmu Pengetahuan Alam, oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2008
Finalis Lomba Karya Tulis, oleh BALITBANGDA Sul-Sel tahun 2008.
Penerima Dana Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ,oleh DIKTI tahun 2009.
Penerima Dana Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ,oleh DIKTI tahun 2010.
xi
t.
CURRICULUM VITAE
NUR FADHILAH UMAR Alamat : Jln. Pendidikan II blok/12 Makassar Hp. 081342051834 DATA PRIBADI
Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Suku Jurusan/Fakultas
Motto
Hobby
: : : : :
Maros, 10 Maret 1991 Perempuan Islam Bugis Psikologi Pendidikan dan Bimbingan /FIP Angk.2008 : Kesuksesan tidak ditentukan oleh kecerdasan tapi ditentukan dari bagaimana proses yang kita lalui, proses dimana kita belajar dari kesalahan yang telah kita buat. : Membaca, dengar musik dan nonton
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SD Negeri 3 Pakalli ( 2002 ) SMP Negeri 1 Maros (2005) SMU Negeri 1 Maros (2008) Universitas Negeri Makassar, Fak, Ilmu Pendidikan JurusaN Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.
xii
t
PENGALAMAN ORGANISASI
•
Pengurus HIMA PPB FIP UNM Priode 2008/2009
•
Anggota Konselor Sebaya UPT LKPM UNM
•
Pengurus LPM Penelaran UNM Priiode 2009/2010
KEGIATAN ILMIAH
•
Pelatihan Metodologi Penelitian dan Orientasi Anggota Baru (PMP-OAB) LPM Penalaran UNM 2008
•
Pelatihan WorkShop Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) LPM Penalaran UNM 2009
•
Panitia Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Remaja (PKTIR) LPM Penalaran UNM 2009
PRESTASI ILMIAH
Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Soft Skill Universitas Negeri Makassar, yang diadakan oleh LKPM Universitas Negeri Makassar Tahun 2008
xiii