MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012
NENI TRISNANINGSIH 1021.0995 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012 ABSTRAK Berdasarkan pernyataan di atas, dalam proses menyimak terdapat cara yang dilakukan oleh guru untuk menambah keterampilan menyimak yaitu langsung, direkam, dan menggunakan teks. Mengingat sangat pentingnya keterampilan menyimak karena merupakan fondasi dari keterampilan berbahasa lainnya, maka guru harus berupaya memilih berbagai metode atau teknik pembelajaran. Metode pembelajaran tersebut diharapkan dapat merangsang dan memberikan motivasi bagi siswa dalam pembelajaran menyimak. Salah satu metode yang tepat untuk digunakan supaya siswa tidak bosan dalam menerima informasi dalam belajar mengajar adalah menggunakan metode tanya jawab. Sudjana ( 2005 : 78 ) menjelaskan "Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadi komunikasi langsung yang efektif yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog.antara guru dan siswa." Metode tanya jawab secara langsung kepada murid terlibat dalam proses pembelajaran, guru memberikan pertanyaan dan murid menjawabnya. Melalui metode tanya jawab diharapkan siswa mampu meningkatkan prestasi belajar, karena melalui metode tanya jawab guru dan murid berinteraksi langsung, analisis dan daya nalar siswa. Tiga hal tersebut mempunyai peranan penting terhadap efektivitas dan perkembangan belajar mengajar di sekolah.
KATA KUNCI: MENYIMAK INFORMASI / METODE TANYA JAWAB PENDAHULUAN Bahasa sebagai alat komunikasi manusia merupakan lambang-lambang atau tanda dan selalu mengandung pikiran/perasaan manusia itu sendiri. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada pihak lain. Dalam hal ini, mereka yang menyampaikan pikiran, ide, serta perasaan di sebut komunikator, sedangkan sipenerima disebut komunikan. Dalam berkomunikasi dengan sesamanya manusia menyampaikan berbagai keperluan. Dengan bahasa, manusia dapat saling mengenal, saling memahami, dan saling mengemukakan segala sesuatu yang terdapat dalam diri masing-masing. Dengan demikian bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi atau alat sosialisasi. Oleh karena itu, manusia harus terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis ) tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan yang
lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Keempatnya merupakan catur tunggal. Setiap keterampilan erat berhubungan dengan proses berfikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dengan praktik dan banyak latihan Tarigan (1990:2) Tarigan (1994:28) menjelaskan menyimak merupakan proses mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui ujaran. Keterampilan menyimak bisa diperoleh melalui latihan dan bimbingan yang intensif. Oleh karena itu, pembelajaran menyimak seperti juga pembelajaran kemampuan lain berpusat pada aktivitas siswa. Titik tolaknya bukan lagi pada apa yang perlu dipelajari oleh guru dan bagaimana mengajarkannya,
melainkan pada apa yang perlu dipelajari oleh siswa dan bagaimana siswa belajar. Proses kegiatan beralih dari pengajar kepada pembelajaran, bagaimana menumbuhkembangkan daya kreatif siswa sehingga keterampilan berbahasa termasuk keterampilan menyimak itu betul-betul dapat dimiliki oleh siswa. Suhendar (1997:4) menjelaskan keterampilan menyimak merupakan keterampilan menangkap bunyibunyi bahasa yang diucapkan atau yang dibacakan orang lain dan diubahnya menjadi bentuk makna, seterusnya dievaluasi. Di bidang pendidikan dan pengajaran, seorang guru khususnya guru bahasa Indonesia berkewajiban mengarahkan atau membimbing siswa mampu menyimak dengan baik dan menyerap berbagai informasi. Dari latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang dituangkan dalam skripsi dengan judul : " Model Pembelajaran Menyimak Informasi dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab pada Siswa Kelas X SMK Setia Bakti Garut Tahun Pelajaran 2011-2012 Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran menyimak informasi dari teks yang dibacakan dengan menggunakan metode tanya jawab, merupakan pengalaman belajar yang dialami siswa untuk memperoleh pesan, informasi, dengan menggunakan bahasa lisan. KAJIAN TEORI DAN METODE Menyimak Menyimak merupakan keterampilan yang paling tua di antara empat keterampilan berbahasa., karena keterampilan menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama dikuasai oleh manusia. Untuk dapat menguasai keterampilan berbicara, membaca, dan menulis diperlukan keterampilan menyimak. Pembelajaran bahasa harus diarahkan untuk menguasai keterampilan menyimak dahulu. Orang sering beranggapan bahwa mendengar dan menyimak merupakan kegiatan yang sama, anggapan itu tidak benar. Kegiatan menyimak, terjadi melalui proses mendengar. Orang yang mendengar belum tentu menyimak, kalau yang bersangkutan tidak memahami apa makna bunyi yang didengarnya. Menyimak pada hakikatnya berarti mendengar dan memahami bunyi bahasa. Hal ini, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Anderson dalam Tarigan (1994: 28), bahwa menyimak sebagai proses dasar mendengarkan serta menginterprestasikan lambang-lambang lisan.
Selanjutnya, Tarigan ( 1994 : 28 ) menjelaskan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi yang disampaikan oleh pembicara melalui ujaran. Menurut Kosasih ( 2002 : 126 ) menyimak adalah kegiatan memahami lambanglambang lisan dengan menggunakan alat pendengaran. Dalam kegiatan menyimak, indera pendengaran sangat berperan, karena melalui indera ini kita dapat mendengar lambang - lambang lisan tersebut dan dapat dipahami. 1. Pengertian menyimak Menyimak adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi input proses output. Menurut Yusuf ( 1995 : 9 ), informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat. Menyimak merupakan rekaman dari segala peristiwa yang terjadi dalam alam semesta, baik berupa penegasan terhadap suatu peristiwa atau pendapat, dan bisa pula merupakan sanggahan atas suatu peristiwa atau pendapat. Informasi sangat beragam jumlahnya sedemikian hingga tidak ada manusia yang mampu menerima, menanggapi, atau merekam seluruh informasi yang pernah ada. 2. Jenis - jenis Menyimak Menurut Arifin (1994 : 23 ), jenis -jenis menyimak adalah sebagai berikut: Pers adalah sebagai alat komunikasi massa dalam arti pernyataan manusia yang bersifat umum atau terbuka yang isinya aktual dan meliputi segala segi kehidupan masyarakat berbentuk lembaran-lembaran tercetak yang terbit teratur, atau masuk pada jenis informasi bentuk tulisan; Radio adalah alat komunikasi massa dalam arti saluran pernyataan manusia yang umum atau terbuka dan menyalurkan lambang-lambang yang berbunyi berupa program-program yang teratur, isinya aktual dan meliputi segala segi perwujudan kehidupan masyarakat, atau masuk pada jenis informasi berbentuk ucapan atau bunyi. Film adalah alat komunikasi massa dalam arti saluran pemyataan manusia yang umum atau terbuka dan menyalurkan lambang-lambang dalam bentuk bayangan-bayangan hidup di atas layar putih yang isinya meliputi perwujudan kehidupan masyarakat. Televisi adalah alat komunikasi massa dalam arti saluran pemyataan manusia yang umum atau terbuka dan menyalurkan lambang-lambang yang berbentuk bayangan-bayangan hidup dan bersuara,
yang isinya aktual meliputi perwujudan kehidupan masyarakat. Pengertian Metode Tanya Jawab Perkembangan dan pertumbuhan peserta didik serta karaketristik peserta didik berbeda-beda, sehingga daya tangkap materi pun berbeda-beda, ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang lambat penenmaannya. Oleh karena itu, diperlukan sebuah metode pembelajaran yang sesuai. Dalam penelitian ini penulis memilih metode tanya jawab sebagai metode pembelajaran menyimak informasi dari teks yang dibacakan. Menurut Majid ( 2005 : 138 ), metode tanya jawab adalah mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Menurut Djamarah dan Zain ( 2006 : 124 ), metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Menurtu Djamarah ( 2005 : 112), metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Menurut Djaja Disastra ( 1982 : 22 ), metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyampaikan atau menyajikan bahan dalam bentuk partanyaan dari guru yang harus dijawab oleh murid. Metode dan Teknik Penelitian Metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan sesuatu, dengan menggunakan metode yang tepat maka akan tercapai tujuan yang diharapkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuasi eksperimen yaitu penulis secara langsung melaksanakan pembelajaran menyimak informasi dengan menggunakan metode tanya jawab. Tiap- tiap siswa diberi tes secara tertulis, yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan sebelum penulis melakukan perlakuan terhadap siswa, sedangkan tes akhir dilakukan setelah peneliti mengadakan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab., Kemudian data yang diperoleh diolah secara statistik untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pembelajaran menyimak informasi dari teks yang dibacakan sebelum dan setelah menggunakan metode tanya jawab. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, penulis akan menguraikan data dari hasil penelitian di lapangan yaitu hasil prates dan pascates siswa kelas X SMK Setia bakti, Tahun Pelajaran 2011/2012 sebagai sampel penelitian. Tujuan dari pengolahan data ini untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa pada saat proses belajar mengajar pada pembelajaran menyimak informasi dari teks yang dibacakan dengan menggunakan metode tanya jawab, serta untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa
sebelum dan sesudah menggunakan metode tanya jawab dalam menyimak informasi. Nilai Prates yang didapat oleh siswa kemudian penulis urutkan mulai dari nilai terendah sampai dengan nilai tertinggi. Adapun urutan data nilai terendah sampai tertinggi terdapat dalam tabel berikut. Tabel 4.2 Urutan Nilai Prates Terendah Sampai Tertinggi Siswa kelas X- 3 SMK setia bakti 23 36 45 45 48 49
49
56
56
56
56
56
56
56
61
61
64
67
67
70
76
Berdasarkan tabel di atas, nilai prates terendah sampai tertinggi adalah nilai 23 ada 1 orang, nilai 36 ada 1 orang, nilai 45 ada 2 orang, nilai 48 ada 1 orang, nilai 49 ada 3 orang, nilai 53 ada 1 orang, nilai 55 ada 1 orang, nilai 56 ada 8 orang, nilai 59 ada 2 orang, nilai 61 ada 2 orang, nilai 64 ada 1 orang, nilai 67 ada 2 orang, nilai 70 ada 1 orang, nilai 76 ada 1 orang, nilai 79 ada 1 orang, nilai 82 ada 1 orang, nilai 86 ada 1 orang. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut ini. Siswa kelas X-3 SMK setia bakti Mampu menyimak informasi dari teks yang dibacakan. Hal ini dapat dibuktikan oleh nilai prates dengan skor rata-rata 57,7 dan nilai pascates dengan skor rata-rata 77,46. Berarti ada peningkatan belajar sebesar 19,76. Metode tanya jawab tepat digunakan dalam pembelajaran menyimak informasi. Berdasarkan perhitungan uji statistik di ketahui thitung > ttabei yakni 7,72 > 2.045 dalam tingkat kepercayan 95%. Hal ini, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil prates dan pascates melalui penggunaan metode tanya jawab. Dengan demikian metode tanya jawab tepat digunakan pada pembelajaraan menyimak. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S . ( 1998 ) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Bandung : Rineka Cipta Arifin, A. ( 1994 ). Strategi Komunikasi. Bandung : Armico Djajadisastra, J. ( 1982 ) Metode-metode Mengajar. Bandung : Angkasa Djamarah, dkk. ( 2006 ) Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Rineka Cipta
KBBI ( 2005 ). Jakarta : Balai Pustaka. Kosasih. ( 2002 ) Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung : Yrama Widya
Sudjana, N. ( 2005 ) Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Majid, A. ( 2005 ) Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Suhendar dan Supinah. ( 1997 ) Pengajaran dan Tujuan Keterampilan Menyimak dan
Kompetensi Guru. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Mulyasa. E. (2003) Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Soetarno. ( 1983). Rangkuman Cakapan Wicara Menulis. Surakarta : Widya Duta.
Algensindo
Keterampilan Berbicara. Bandung : CV Pionir Jaya H Surakhmad, W. ( 1985 ) Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito
MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 MAKALAH
NENI TRISNANINGSIH 1021.0995
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012