MODEL BAHAN AJAR SASTRA UNTUK SEKOLAH DASAR Kelas V
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM JAKARTA, 2009
MODEL 1
Mengidentifikasi Unsur Cerita
Kemampuan yang ingin dicapai: 1. Mengidentifikasi unsur-unsur (tokoh, watak, latar, amanat) cerita rakyat yang didengarnya 2. Menceritakan kembali isi cerita rakyat yang didengarnya 3. Menanggapi cerita rakyat yang didengarnya
Kalian sering ke perpustakaan? Buku apa yang kalian sering baca? Nah, di antara buku-buku itu cobalah kalian baca buku cerita rakyat. Sekarang coba kalian dengarkan cerita yang akan dibacakan oleh gurumu! Terlebih dulu tutuplah buku kalian! Siapkan alat tulis untuk membuat catatancatatan singkat! RIWAYAT SIBATU Cerita Rakyat dari Banten Dahulu kala, di daerah Anyer, ada sebuah kerajaan yang cukup besar. Raja yang memerintah tak disukai oleh rakyatnya. Begitu juga dengan permaisuri. Sang Raja sangat kejam, sementara permaisuri seorang yang amat suka menghamburhamburkan uang. Raja membebankan pajak yang sangat tinggi pada rakyatnya. Uang hasil pajak digunakan oleh permaisuri untuk pesta-pesta. Pakaian mahal dan aneka emas permata dibelinya. Pada suatu hari, Raja dan permaisuri mengadakan pesta besar di istana. Para orang kaya dan pembesar kerajaan hadir. Mereka berpesta penuh suka cita. Saat tengah asyik makan dan minum, seorang lelaki tua tiba-tiba muncul di pesta itu. Lelaki tua itu sangat kotor. Pakaiannya kumal dan penuh tambalan. Tak seorang pun tahu dari mana asalnya. Lelaki tua itu mendatangi setiap meja dan Petunjuk Untuk Guru: 1. Berikan pengertian cerita rakyat kepada siswa melalui proses 2. Rangsanglah siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang menggugah siswa untuk mengapresiasi, mengekspresi dan mengkreasi sastra 3. Cerita rakyat yang digunakan dapat disesuaikan dengan daerah setempat
2
meminta
sedikit
makanan.
Namun,
tak
seorang
pun
memberi.
Raja
memerintahkan para pengawal untuk mengusirnya. Permaisuri pun sangat kesal dan sangat marah. Ia menghardik dan mengusir lelaki tua itu. Para pengawal menyeret kasar lelaki tua itu. Lelaki tua itu meronta-ronta. Raja, permaisuri, dan para tamu menertawakannya. Angin kencang tiba-tiba bertiup. Suara petir menggelegar memekakkan telinga. Lalu ada cahaya yang amat terang. Lelaki tua itu lenyap. Sebagai gantinya, di tempat ia berdiri, tampak seorang lelaki penuh wibawa. Ia adalah Dewa Indra. Dia pun berkata, “Kalian sangat kejam, tak punya perasaan dan sungguh tak punya perikemanusiaan”. Dewa Indra menepukkan kedua tangannya. Seketika keadaan gelap. Ketika kembali terang, Raja, permaisuri, dan semua orang yang hadir di pesta itu tak ada lagi. Begitu pun dengan bangunan istana. Yang ada hanya batu-batu berbentuk manusia bertebaran di mana-mana. Ribuan tahun yang lalu, batu-batu itu masih tetap ada akan tetapi tak lagi berbentuk manusia. Yang ada hanya berupa batu-batu besar. Orang menamakan tempat batu-batu itu berada Sibatu. Para orang tua sering menceritakan kisah Sibatu pada anak-anak mereka dan menasihati agar tidak berkelakuan seperti orang-orang yang menjadi batu itu. Sumber: Cerita Rakyat Banten
Nah, menurutmu bagaimana cerita tersebut? Menyenangkan atau menyedihkan? Mengapa demikian? Kemukakan alasannya! Ada berapa tokoh yang terlibat dalam cerita itu?
A. Mendaftar Nama-Nama Tokoh Dalam cerita pasti ada tokoh di dalamnya. Tokoh cerita dapat berupa orang, binatang, tumbuhan, dan benda mati. Ada pula tokoh makhluk halus. Tokoh-tokoh tersebut, ada tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis biasanya adalah tokoh yang bersifat baik. Sedangkan lawan tokoh protagonis adalah tokoh antagonis.
3
Kita juga sering mendengar tokoh utama dan tokoh pendamping. Tokoh utama adalah tokoh yang menggerakkan cerita dari awal hingga akhir. Sedangkan tokoh pendamping peranannya lebih kecil daripada tokoh utama. Nah, marilah kita daftar tokoh-tokoh dalam cerita yang baru kalian dengar! Tokoh protagonis
:
______________________________________________
Tokoh antagonis
: _______________________________________________
Tokoh utama
: _______________________________________________
Tokoh pendamping : _______________________________________________
B. Menuliskan Watak Tokoh Tidak ubahnya seperti di dalam kehidupan nyata di dunia, tokoh dalam cerita pun mempunyai sifat atau watak. Menurutmu, mengapa demikian? Ya, karena pada dasarnya cerita itu merupakan gambaran dari kehidupan. Dari mana kalian dapat mengetahui watak atau sifat tokoh? Ya, benar! Watak tokoh dapat dikenali langsung karena dinyatakan dalam cerita, dengan melihat perkataan-perkataannya, dan tindak lakunya. Mari kita bahas salah satu tokoh di dalam cerita yang kalian dengar tadi!
Tokoh
: Raja merupakan tokoh utama dalam cerita itu Adakah tokoh utama lainnya? Mengapa termasuk tokoh utama? Ayo kemukakan alasanmu!
Watak/sifat
: Sang Raja sangat kejam. Dia tidak memiliki perikemanusiaan. Dia pun tidak memiliki rasa belas kasih. Suka berpesta pora
Nah, apa bukti bahwa raja memiliki watak tersebut? Hal apa yang membuktikan bahwa raja kejam? Bukti apa bahwa dia tidak memiliki rasa kemanusia dan tak memiliki rasa belas kasih? Cobalah kemukakan!
4
Tuliskan pula watak tokoh-tokoh yang lain! Tokoh
:____________________________________________________
Watak
:____________________________________________________
Tokoh
:____________________________________________________
Watak
:____________________________________________________
Tokoh
:____________________________________________________
Watak
:____________________________________________________
C.Menuliskan Latar Cerita Cerita rakyat di atas, terjadi di suatu tempat, waktu , dan suasana tertentu. Keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana dalam cerita dikenal dengan latar atau setting. Dengan demikian latar cerita meliputi latar tempat, waktu, dan suasana. Latar tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar suasana adalah penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa terjadi. Nah, sebutkan tempat, waktu, dan suasana cerita yang kaudengar tadi! Latar tempat
:_______________________________________________
Latar waktu
:_______________________________________________
Latar suasana
:______________________________________________
D. Menjelas Amanat Cerita Setiap cerita mengandung pesan-pesan tertentu.
Nah, pesan
yang ingin
disampaikan pengarang atau penulis kepada pembaca atau pendengar melalui hasil karyanya disebut amanat. Nah, menurutmu isi pesan pengarang itu berupa apa? Pesan biasanya berisi pesan moral berupa nasihat atau perbuatan yang harus
5
dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Jadi, amanat dapat berupa saran, ajakan, atau anjuran, dan juga seruan. Lalu, dari mana kalian dapat mengetahui amanat sebuah cerita? Bagaimana caranya? Kemukakan, apa amanat atau pesan yang ingin disampaikan dalam cerita Sibatu? Amanat cerita Sibatu, yaitu: a. sesama manusia harus saling menghormati b. _______________________________________________________ c.
_______________________________________________________
d. _______________________________________________________
E. Menceritakan Kembali Isi Cerita yang Didengar Dapatkah kalian menceritakan kembali cerita yang kalian dengar itu dengan katakata sendiri? Tentu saja bisa, bukan? Cobalah kamu ceritakan secara singkat cerita Sibatu! Nah, perhatikanlah penggunaan bahasa yang baik dan benar saat kalian menceritakan kembali cerita itu. Hal
itu penting
kamu perhatikan ketika
menceritakan kembali isi cerita. Untuk dapat menceritakan kembali dengan baik, saat pembacaan cerita sebaiknya kamu membuat catatan-catatan pokok cerita itu. Ayo, ceritakan kembali cerita Sibatu secara tertulis dengan singkat! Bacalah hasilnya di depan kelas! Pilih yang terbaik, tempelkan di majalah dinding!
F. Menanggapi Isi Cerita Perhatikan kutipan isi cerita yang kaudengar tadi! Dewa Indra menepukkan kedua tangannya. Seketika keadaan pun gelap. Ketika kembali terang, Raja, permaisuri, dan semua orang yang hadir di pesta itu tak ada lagi. Begitu pun dengan bangunan istana. Yang ada hanya batu-batu berbentuk manusia bertebaran di mana-mana.
Perubahan apa yang terjadi? Bagaimana pendapatmu tentang kejadian di atas? Mungkinkah terjadi dalam kehidupan nyata sekarang ini? Coba kamu kemukakan alasanmu?
6
Pendapat yang mendukung: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________
Pendapat yang menolak: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________
Uji Kompetensimu! 1. Buatlah sebuah kelompok yang terdiri dari 4 orang. Setiap anggota kelompok memilih tugas tertentu. Misalnya, satu orang menyebutkan tokoh, yang lain watak, latar, dan amanat 2. Dengarkan cerita rakyat berikut ini! Tutuplah buku bacaan kalian terlebih dulu! 3. Siapkan alat-alat tulis untuk mencatat hal penting secara singkat! 4. Kemudian diskusikan dengan kelompokmu!
Dengarkan cerita dengan saksama!
AJI BONAR
Tersebutlah, lahir seorang anak laki-laki dari seorang istri raja yang diasingkan di hutan. Kemudian anak itu diberi nama Aji Bonar. Aji Bonar paling suka bermain gasing. Sampai dewasa pun, dia terkenal sebagai pemain gasing hebat.
7
Suatu hari Aji Bonar melihat beberapa anak muda sedang berkerumun bermain gasing. Aji Bonar ikut bermain. Gasing Aji Bonar memang istimewa. Gasing tersebut dapat mengeluarkan suara ”Ngeoor .. ngeooor, si Aji Bonar kelak akan menjadi raja negeri Tiangkerasen”. Kerumunan itu menarik perhatian putra raja Tiangkerasen. Dia juga terkenal pandai bermain gasing. Putra raja itu menantang Aji Bonar bermain. “Mari kita bertanding. Jika kau menang, silakan ambil ayam jantanku ini. Sebaliknya, jika kau kalah, gasingmu menjadi milikku,” tantangnya. Pertandingan pun dimulai. Sekali pantek, gasing putra raja itu terhempas kalah. Aji Bonar memenangkan ayam jantan. Beberapa kali bertanding, putra raja tetap kalah. Sampai semua ayam miliknya habis. Penasaran dengan kemampuan Aji Bonar, putra raja itu kembali menantang bertanding. Kali ini taruhannya adalah sawah dan ladang. Lagi-lagi, putra raja itu kalah. Sekarang, Aji Bonar mendapat sawah dan ladang. Putra raja itu melaporkan kekalahannya kepada sang ayah. “Ayah, dua hari ini aku.kalah bertanding gasing dengan Aji Bonar. Gasing dia mengeluarkan suara yang berbunyi bahwa dia kelak akan menjadi raja negeri ini. Ayah, tolong beri aku gasing yang hebat untuk bisa mengalahkannya.” Raja mengabulkan permintaan putranya. Ia ingin melihat langsung pertandingan itu. “Hai, rakyatku. Hari ini aku mempertaruhkan negeri ini beserta isinya. Jika aku menang, Aji Bonar harus mengembalikan semua yang telah diperolehnya kemarin. Jika Aji Bonar menang, dia akan menjadi raja negeri ini. Setuju?” Aji Bonar memainkan gasingnya, disambut gasing putra raja. Kedua gasing beradu dan saling mengempaskan.
”Ngeoor..ngeooor Aji Bonar akan
menjadi raja negeri ini!!” Gasingnya berbunyi nyaring. Trak! Gasing Aji Bonar mengalahkan gasing putra raja. Akhirnya, Aji Bonar dinobatkan menjadi raja Tiangkerasen. Dia bersama ibunya datang ke istana. Betapa terkejutnya sang raja yang digantikan saat melihat Ibu Aji bonar. Ternyata, Aji Bonar adalah anaknya sendiri. Sumber: Cerita Rakyat Sumatra Utara
8
A. Isilah berdasarkan cerita yang kaudengar! Tokoh Cerita __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________
Watak Tokoh __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________
Latar atau Setting Cerita: __________________________________________________________ __________________________________________________________ Amanat Cerita __________________________________________________________
B. Tulislah secara singkat cerita itu dalam beberapa kalimat! C. Buatlah tanggapan terhadap isi cerita rakyat tersebut secara tertulis!
.
9
Lampiran 1:
SILABUS
Jenjang
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: V/1
Standar Kompetensi: Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan
: Kompetensi No
Materi
Kegiatan
Pokok
Indikator
Dasar Mengidentifikasi
Alokasi Belajar
Waktu
Sumber
Penilaian
• Buku
Lisan
paket
tertulis
Mengajar • Cerita
o
mengidentifi
• Siswa
4 jam
unsur cerita
rakyat
kasi unsur-
mendengark
tentang cerita
“Riwayat
unsur (tokoh,
an cerita
rakyat yang
Si Batu)
watak, latar,
raktay
Cerita
didengarnya
dari
dan amanat)
”Riwayat Si
Rakya
Banten
cerita rakyat
Batu) yang
t
“Riwayat Si
dibacakan
Batu” yang
guru
didengarnya. o
o
mengidentifi
n kembali isi
kasi unsur
cerita yang
cerita • Siswa
Menanggapi
menanggapi
cerita yang
isi cerita
didengarnya
• Buku
• Siswa
Menceritaka
didengarnya
pelajaran
• Siswa menceritaka n kembali isi cerita secara tertulis
1
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester
:V/I
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (2 kali pertemuan)
Hari/Tanggal
:
Pertemuan
:
A. Standar Kompetensi Memahami penjelasan nara sumber dan cerita rakyat secara lisan
B. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengarnya.
C. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat: Pertemuan 1 1. mengidentifikasi tokoh cerita yang didengarnya 2. menjelaskan watak dari tokoh cerita yang didengarnya 3. menyebutkan latar cerita (tempat, waktu, dan suasana) yang didengarnya 4. menjelaskan amanat atau pesan cerita yang didengarnya. Pertemuan 2 5. menceritakan kembali isi cerita yang didengarnya. 6. Menanggapi cerita yang didengarnya
D. Materi Pokok : Cerita rakyat
E. Metode
: ceramah, tanya jawab, penugasan, pelatihan
2
F. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan : 1 1. Kegiatan Awal a. Guru mengucapkan salam dan selanjutnya guru mengecek kehadiran siswa b. Guru mengadakan apersepsi untuk menarik minat siswa dengan cara bertanya jawab, misalnya, di sekolahmu ada perpustakaan? Buku apa saja yang terdapat di sana? Adakah buku-buku cerita? Buku cerita apa yang pernah kamu baca? Apa isinya? c. Guru bercerita tentang kekayaan cerita yang dimiliki rakyat kita, baik cerita lisan ataupun cerita yang tertulis. d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan hal-hal yang harus dikerjakan oleh siswa b. Siswa mendengarkan cerita rakyat yang dibacakan oleh guru c. Siswa mengidentifikasi unsur cerita yang terdiri dari tokoh, watak, latar, dan amanat cerita. d. Guru dan siswa membahas mengenai unsur-unsur cerita yang telah didengarnya. 3. Kegiatan Akhir a. Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil belajar. b. Guru menyimpulkan materi pelajaran
dan memberikan tugas untuk
membaca sebuah cerita rakyat di rumah.
Pertemuan: 2 1. Kegiatan Awal a. Guru mengucapkan salam kemudian mengecek kehadiran siswa b. Guru mengingatkan siswa pada pembahasan yang lalu, yaitu tentang unsur cerita dengan cara bertanya jawab. c. Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran
3
2. Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan tujuan pelajaran yang akan dibahas. b. Guru membacakan kembali teks cerita rakyat c. Siswa membuat sinopsis cerita rakyat yang dibacakan guru secara singkat dengan bahasanya sendiri. d. Beberapa siswa diberikan kesempatan untuk membacakan hasil kerjanya di depan kelas. e. Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap hasil kerja temannya. 3. Kegiatan Akhir a. Guru menyimpulkan pelajaran bersama siswa. b. Guru mengevaluasi secara lisan berkenaan dengan materi. Misalnya, menurutmu, apa manfaat membuat ringkasan cerita?
G. Alat Dan Sumber 1. Alat
: Gambar cerita rakyat
2. Sumber
: Buku Paket, cerita rakyat, Kurikulum
H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrumen 1.
2.
Mengidentifikasi unsur-unsur (tokoh,
Tes lisan
watak, latar, amanat) cerita rakyat
dan
yang didengarnya
tertulis
Menceritakan kembali isi cerita rakyat yang didengarnya
3.
Menanggapi cerita rakyat yang didengarnya
Essay/uraian
(Lihat instrumen di bawah)
2. Buatlah ringkasan cerita yang kau dengar! 3. Buatlah tanggapan terhadap isi cerita rakyat yang kaudengar secara tertulis!
4
Instrumen Pertemuan 1 Dengarkan cerita rakyat berikut! Kemudian isilah tabel berikut berdasarkan cerita yang kaudengar tadi! (lihat bahan ajar) Nama Tokoh
Watak
Latar cerita
Amanat cerita
Pertemuan 2 Buatlah ringkasan cerita yang kau dengar! Kriteria Penilaian No. Nama
Keruntutan
Siswa
Susunan
Kepaduan
Kerapian
kalimat
antar kalimat
Tulisan
Nilai
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas,
_______________
__________
5
MODEL 2
Memerankan Tokoh Drama Kemampuan yang ingin dicapai: 1. Membaca teks drama dengan benar 2. Memerankan tokoh drama
Perhatikan Gambar di bawah ini!
Apa yang kalian lihat pada gambar di atas? Apa yang mereka lakukan? Kalian pernah baca naskah drama? Atau menonton drama di televisi? Adakah dialogdialog dalam drama tersebut? Nah, karya sastra berupa dialog-dialog tokoh-tokoh yang dapat dipentaskan biasa kita sebut drama..
1
A. Membaca Naskah Drama Kali ini kalian akan belajar bagaimana memerankan tokoh drama. Apakah kalian pernah mementaskan drama? Apa yang kalian perlukan agar dapat memerankan tokoh drama dengan baik? Ya, tentu saja sebaiknya kalian membaca dulu naskah drama yang akan kalian perankan. Kemudian memahami isi dialog drama tersebut. Menurutmu, mengapa demikian? Betul! Karena dengan membaca kita akan memahami naskah dengan baik dan benar. Membaca naskah akan membantu mengenali karakter tokoh yang akan diperankan. Dialog harus diucapkan sesuai dengan situasi dan karakter tokoh yang diperankan. Oleh karena itu, dalam membaca drama kamu hendaknya dapat berlaku sebagai tokoh yang kamu perankan. Misalnya, jika mendapat tugas memerankan tokoh seorang guru maka kamu harus bertingkah laku seperti guru. Begitu juga jika kamu mendapat peran sebagai tokoh penjahat maka kamu harus bertingkah laku seperti seorang penjahat. Dengan kata lain, kalian harus memahami karakter tokoh tersebut. Dengan memahami isi dialog kalian pun akan memahami
ekspresi
yang
sesuai.
Misalnya, jika kalian gembira harus disertai ekspresi orang gembira, jika marah harus disertai ekspresi marah. Begitu juga jika sedih, harus disertai ekspresi sedih. Kata-kata yang ucapkan harus wajar dan jelas. Wajar artinya tidak dibuatbuat. Percakapan atau dialog hendaknya seperti percakapan yang terjadi seharihari. Nah, dengan demikian apa sajakah yang harus kalian perhatikan saat membaca naskah drama? Ya, antara lain adalah lafal dan intonasi, jeda, volume suara, mimik dan gerak, Perhatikan contoh kalimat berikut untuk memahami tentang jeda! 1) Ular/ makan tikus mati 2) Ular makan/ tikus mati 3) Ular makan tikus/ mati Perhatikan ketiga kalimat di atas! Apakah ada perbedaan makna antara kalimat tersebut? Cobalah kemukakan!
2
Nah, untuk berlatih mementaskan drama, cobalah kalian pelajari dan baca naskah drama di bawah ini! Judul
: Anak Kera yang Nakal
Tokoh
: Manintin (burung) Ulam (ulat) Pelatuk (burung) Anak Kera Induk Kera
(Manintin dan Ulam tampak bergembira setelah selesai membuat perahu dari mentimun. Mereka menyeret perahu ke telaga, dan diiringi musik mulut: bimbam-bum, bim-bam-bum, bim-bam-bum, byur! Mereka sedang berlayar di telaga dan mendayung perahunya Di panggung terdapat dua orang yang memegang selendang besar seolah-olah perahu) Minintin
: Ulam! Kita bernyanyi, yuk, agar lebih menyenangkan!
Ulam
: Boleh juga tuh!
Menintin
: Tin, Tin, Manintin!
Ulam
: Geng ! (Manintin
dan Ulam terus benyanyi sampai masuk Pelatuk
mendekati perahu) Pelatuk
: Hai kalian tampaknya sedang gembira! Boleh aku ikut bersama kalian? Nanti aku akan bernyanyi juga!
Manintin
: Tentu saja boleh! Mari lompat ke perahuku! (pelatuk melompati selendang dan seolah-olah duduk di dalam perahu)
Pelatuk
: Tok, toroktok! Tok, toroktok! Tok, toroktok!
Manintin
: Kamu bernyanyi setelah giliranku!
Pelatuk
: Ya! Ya, aku mengerti. (sambil manggut-manggut)
Manintin
: Tin, Tin, Manintin! Tin, Tin, Manintin!
Pelatuk
: Tok, toroktok! Tok, toroktok! Tok, toroktok!
Ulam
: Geng! (setelah berulang-ulang mereka bernyanyi bersahut-
Petunjuk Untuk Guru: 1. Untuk menjelaskan definisi/istilah hendaknya siswa dapat menemukan sendiri dengan bantuan guru, misalnya melalui pertanyaan yang mengarahkan 2. Bentuklah kelompok siswa sesuai dengan jumlah tokoh dalam drama 3. Guru dapat memilih tema drama yang dekat dalam kehidupan anak
3
sahutan, masuklah anak kera. Meloncat-loncat di pentas kemudian mendekati perahu) Anak Kera
: Hai! Aku ikut!
Manintin
: Tidak boleh.Kamu suka nakal!
Ulam
: Jangan! Kamu suka bandel! (hampir bersamaan Pelatuk juga melarang Anak Kera ikut dalam perahu mereka)
Anak Kera
: Aku berjanji tidak akan nakal!
Pelatuk
: Janji, ya? Jangan bandel lho!
Anak kera
: Ya aku berjanji.
Manintin
: Baiklah kalau begitu! Kamu boleh ikut. (anak kera melompat ke selendang, bergabung dengan Manintin dan kawan-kawannya)
Manintin
: Tin-tin Manintin!
Pelatuk
: Tok, toroktok!
Anak kera
: Nguk!
Ulam
: Geng! (Perahu bergerak-gerak di pentas sambil tetap diiringi nyanyian Manintin dengan kawan-kawannya)
Manintin
: Sudah cukup lama kita berlayar, mari kita ke darat cari makanan!
Pelatuk
: Ya, aku juga lapar!
Ulam
: Aku juga! Kalau sudah makan kita bermain perahu lagi ya!
Ulam dan Pelatuk
: Ayo! (meraih tangan anak kera)
Anak kera
: Tidak! Aku tidak perlu ke darat, makanan sudah ada di sini! Kugigit saja perahu ini sedikit. Tak akan apa-apa. (Anak kera menggigit dan memakan perahu. Selendang digerak-gerakkan lebih kencang seperti perahu oleng. Manintin, pelatuk, dan Ulam berlompatan ke darat. Selendang digerakkan semakin kencang sambil makin di kebawahkan seolah perahu tenggelam)
Anak kera
: Tolong! Tolong! Tolong! Ibu, tolong! (panik berjalan dalam perahu, kemudian masuklah Induk Kera)
Induk Kera
: Waduh! Mengapa bisa begini? (panik, kemudian menjulurkan ranting yang ditemukan di situ) Peganglah ini!
4
Anak Kera
: Ya! (gemetar memagang ranting dan melompat)
Induk Kera
: Mengapa bisa begini, Nak? (Manintin, pelatuk dan Ulam masuk pentas lagi)
Manintin dkk : Makanya, jadi anak tak boleh nakal! Dengar nasihat teman! Jangan bandel! Bisa celaka tahu! (musik dan pentas selesai. Selruh pemain meninggalkan panggung)
Sumber: Modul Pendidikan Bahasa Indonesia 2 dengan sedikit perubahan
Bagaimana menurutmu naskah drama tersebut? Menarik, bukan? Apa yang membuatmu menarik? Nah, mari kita perankan naskah drama tersebut!
B. Memerankan Drama Adakah hal yang kalian perlu perhatikan sebelum mementaskan drama? Apa saja hal yang kalian perlu perhatikan? Ya, misalnya posisi usahakan tidak membelakangi penonton, ekspresi, volume suara. Adakah hal lainnya? Cobalah sebutkan! Untuk memerankan drama tersebut di atas ikutilah petunjuk di bawah ini! 1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5 orang! 2. Tiap-tiap anggota kelompok memerankan satu tokoh cerita. 3. Baca dan pahami naskah drama tersebut! Hayati watak atau karakter tokohnya 4. Tampilkan di depan kelas! Perhatikan akting, yaitu gerakan-gerakan yang dilakukan pemain sebagai penghayatan terhadap peran yang dilakukan. 5. Perhatikan lafal, intonasi, jeda, mimik dan gerak! Begitu juga blocking atau penguasaan panggung. Perpindahan dari tempat yang satu ke tempat yang lain, tidak bertumpu di satu tempat. Dengan demikian tidak kelihatan monoton dan membosankan. 6. Mintalah tanggapan teman dan gurumu setelah selesai tampil!
5
Untuk diperhatikan (1) Lafal : yaitu pengucapan, hal atau cara melafalkan suatu bunyi bahasa. (2) Intonasi : adalah lagu kalimat. Ketika membaca dialog drama hendaknya lagu kalimat harus tepat.
(3). Jeda: Jeda artinya waktu istirahat , atau
perhentian. Antara kalimat dengan kalimat selalu ada jeda. Bahkan dalam kalimat itu sendiri ada jeda. Dalam membaca dialog drama penempatan jeda harus tepat. Jika salah menempatkan jeda, maksud kalimat akan salah. (4) Volume Suara:
artinya tingkat kekuatan suara atau biasa disebut juga
kenyaringan. Tinggi rendah suara dalam memerankan dialog drama harus Uji Kompetensi mendapat perhatian. (5) Ekspresi artinya pernyataan atau pengungkapan 1. Bentuklah kelompok 4-5 orang! perasaan, rona wajah, yang air terdiri mukadari yang memperlihatkan perasaan yang 2. Buatlah naskah drama dengan tema sesuaimimik dengan dan keinginan kelompok! terkandung di hati. Ekspresi meliputi gerak tubuh. Mimik 3. Bacalahekspresi dan pahami naskahketika drama sedang tersebut bersama kelompok! merupakan wajah berbicara. Dialog dalam drama 4. Perankan naskah drama tersebut depan kelas! akan dibantu dengan mimik dan di gerakan anggota tubuh. Dialog akan lebih hidup jika disampaikan dengan penuh ekspresi disertai gerak yang wajar, sesuai dengan makna kalimat yang disampaikan.
6
Lampiran 1: SILABUS
Jenjang
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: V/2
Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama (Berbicara) Kompetensi No
Materi Pokok
Kegiatan Indikator
Dasar Teks
tokoh
drama
• Membaca teks
membaca
benar
teks drama
• Memerankan
intonasi, dan
tokoh drama
tepat
• Siswa
drama dengan
dengan lafal,
ekspresi yang
Waktu
Sumber
Penilaian
Mengajar
Memerankan
drama
Alokasi Belajar
• Siswa membentuk
3 jam pelajaran
• Buku
Perbuatan
paket • Buku Cerita Rakyat
kelompok • Siswa memerankan drama
1
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester
: 5 (lima)/ 2 (dua)
Hari/Tanggal
:
Pertemuan Ke : Alokasi Waktu
: 3 X 35 menit
A. Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama
B. Kompetensi Dasar : Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.
C. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat: 1. Membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas. 2. Memerankan
drama
pendek
anak-anak
dengan
lafal,
intonasi,
penghayatan, dan ekspresi yang sesuai karakter tokoh. .
D. Materi Pembelajaran: Drama pendek
E, Metode Pembelajaran : ceramah, latihan, demontrasi, bermain peran
F. Langkah-Langkah Pembelajaran: 1. Kegiatan Awal a. Guru mengucapkan salam dan berusaha mengecek kehadiran siswa.
2
b. Untuk menarik minat dan perhatian siswa guru mengadakan apersepsi dengan cara bertanya jawab, misalnya, Kamu pernah melihat drama di televisi? Apa yang disebut drama? Bagaimana cara bermain drama? c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit pembelajaran 2. Kegiatan Inti a. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan jumlah tokoh yang terdapat dalam drama tersebut. b. Siswa membaca teks drama secara berkelompok sesuai dengan banyaknya tokoh dalam drama tersebut. c. Siswa memerankan drama pendek ának-anak dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi yang sesuai karakter tokoh
3. Kegiatan Akhir 1. Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil belajar. 2. Guru menjelaskan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. G. Alat/Bahan/Sumber Belajar: Naskah drama anak-anak
H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrumen 1.
Membaca teks
Tes lisan dan
Observasi
drama dengan benar
tertulis
/pengamatan
1.
Bacalah dialog drama pendek secara berkelompok sesuai dengan jumlah tokohnya.
2.
Memerankan tokoh drama
2.
Perankan drama pendek anak-anak dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi yang sesuai karakter tokoh!
3
Kriteria Penilaian
No. Nama Siswa
Lafal dan
Kelancaran
Ekspresi
Kerjasama
Intonasi 1 2 3 4 5 6
Mengetahui Kepala Sekolah,
______________
Guru Kelas,
________________
4
MODEL 3 Menulis Puisi Bebas Kemampuan yang ingin dicapai: 1. Menentukan gagasan pokok berdasarkan pengalaman. 2. Menulis puisi bebas berdasarkan gagasan pokok dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. 3. Membacakan puisi bebas yang ditulisnya dengan ekspresi dan intonasi yang tepat
Kamu senang membaca puisi? Pernah melihat orang mendeklamasikan puisi? Atau senang menulis puisi? Menurutmu apa yang menarik dari sebuah puisi? Benar, puisi menarik dan banyak digemari orang karena bahasa yang unik. Bahasa yang dipergunakan dalam puisi merupakan bahasa yang singkat, padat, dan pilihan kata yang indah. Petunjuk Untuj Guru: 1. Bantulah siswa menemukan ide atau gagasan dengan pertanyaan-pertanyaan yang A. Menentukan menggugah. Ide 2. Jelaskan pentingnya pemilihan kata dalam membuat puisi melalui proses interaktif
1
Menentukan ide atau gagasan pokok sangat penting dalam menulis puisi. Bagaimana agar kalian dapat mendapatkan ide untuk menulis puisi? Kalian dapat mendapatkan ide melalui pengalaman dan pengamatan pancaindera. Ide untuk menulis puisi dapat diperoleh di mana saja. Kapan saja kalian bisa memperoleh ide. Salah satu sumber ide bisa berasal dari lingkungan sekitar kita. Berikut ini contoh cara menemukan ide untuk menulis puisi. Misalnya, kalian mengamati lingkungan sekitar rumahmu. Di sana terdapat berbagai tumbuhan, di antaranya bunga. Kalian bisa menulis tentang bunga, misalnya bunga melati. Selanjutnya
libatkan indra kalian, untuk menggambarkan bunga tersebut.
Misalnya, kalian bisa menuliskan warnanya, bentuk, bau, tempat tumbuhnya, kegunaannya.
Cobalah pikirkan! Kalian pernah pergi ke laut? Atau melihat laut secara tidak langsung melalui gambar atau televisi? Apa yang terbayang dalam pikiranmu bila kamu melihat laut?
Kemukakanlah
imajinasimu!
Pertanyaan
dapat
membantu
untuk
mengembangkan ide puisi. Misalnya, Objek Fisik
Pertanyaan o Apa warna laut?
Laut
o Bagaimana ombaknya? o Apa yang dihasilkan dari laut? o Bagaimana keadaan laut? o Apa manfaat laut bagi kehidupan manusia?
o Jenis ikan apa saja yang ada di laut? o Mengapa banyak ikan mati? o Apa penyebab polusi laut? o Apa akibat laut yang terkena polusi selain ikan mati? o Bagaimana perasaanmu melihat laut yang terpolusi?
2
Kalian dapat melanjutkan pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas. Dari pertanyaan tersebut terdapat hal yang menyenangkan dan mengecewakan kalian. Dapatkah kalian susun puisi berdasarkan jawaban pertanyaanmu di atas? Marilah kita berlatih!
B. Menulis Puisi Berdasarkan Gagasan Pokok. Kalian telah mendapatkan ide untuk menulis puisi. Kemudian membuat pertanyaan untuk membantu mengembangkannya. Selanjutnya adalah memilih kata-kata untuk menuliskan puisi. Kata-kata yang dipilih harus tepat, artinya mewakili apa yang akan digambarkan. Kata yang mampu mewakili pikiran dan perasaan Kata-kata yang dipilih harus dapat menambah keindahan sebuah puisi. Cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan di atas! Berdasarkan jawaban pertanyaan tersebut, kalian dapat membuat puisi. Puisi yang kalian buat dapat berisi yang menyenangkan atau yang mengecewakan. Puisi
hal
yang berisi hal
menyenangkan misalnya, sebagai berikut. Lautku yang luas nan biru dengan ombak bergulung-gulung tampak seperti anak berkejaran _______________________________ _______________________________ Dapatkah kalian melanjutkan puisi di atas? Cobalah lanjutkan!
C. Memberi Judul Puisi dengan Tepat Puisi tersebut belum berjudul bukan? Puisi tentu saja harus diberi judul. Menurutmu apa alasannya? Supaya puisi tersebut menjadi sebuah puisi yang baik, maka langkah selanjutnya berilah judul yang tepat sesuai dengan isi puisi. Dengan adanya judul, orang yang membaca atau mendengar puisi akan lebih mudah memahami isinya. Dengan kata lain, isi puisi sudah harus tergambarkan dalam judul tersebut. Menurutmu, apa judul yang tepat untuk puisi di atas?
3
Judul puisi yang tepat __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ ______________________________________________________________
Masih ingatkah kamu cara memberi judul sebuah karangan? Ya, tulislah judul dengan huruf kapital pada awal kata kecuali preposisi atau kata depan ditulis kecil. Jika ditulis dengan menggunakan huruf kapital semua maka kata depan pun harus ditulis dengan huruf kapital. Perhatikan contoh berikut! a. lautku menangis b. Lautku Menangis c. Lelaki Tua Dan Laut d. Lelaki Tua dan Laut Dari contoh di atas, manakah penulisan judul yang tepat? Mengapa demikian?
D. Membacakan Puisi yang Ditulisnya Sendiri dengan Ekspresi yang Tepat Kamu senang membaca puisi? Apa yang harus kamu perhatikan? Bila kamu membaca puisi hal yang harus dilakukan adalah: o Puisi harus dibaca dengan pengucapan yang jelas o Puisi harus dibaca dengan intonasi atau lagu kalimat yang tepat o Puisi harus dibaca dengan jeda yang tepat. o Puisi harus dibaca dengan ekspresi yang tepat.
Bagaimana perasaanmu bila mendengar teman membaca puisi dengan cepat tanpa berhenti? Apakah kamu mengerti apa yang dibacakannya? Apaakah kamu menangkap pesan puisi tersebut? Apakah kamu dapat menikmati puisi tersebut?
4
Bagaimana perasaanmu bila melihat teman membaca puisi tampak seperti mematung. Kaku dan tak bergerak tanpa ekspresi? Ya, tentu saja menjemukan, bukan? Tahukah kamu yang dimaksud jeda dan ekpresi? Jeda adalah tempat berhenti pada waktu membaca larik-larik atau baris-baris puisi. Sedangkan ekspresi adalah gerak-gerik tubuh atau mimik. Artinya gerak-gerik yang berfungsi untuk menjiwai puisi. Nah, hal yang harus kamu ingat adalah ekpresi saat kamu membacakan puisi harus sesuai dengan isi puisi. Puisi yang
sedih jangan diekspresikan
gembira. Begitu juga sebaliknya. Mudah, bukan?
Ayo, cobalah baca puisi dengan ekspresi dan intonasi yang tepat!
5
Uji Kompetensimu!
Perhatikan gambar di bawah ini!
Tugas: 1. Tentukan gagasan pokok sesuai dengan gambar! 2. Kembangkan gagasan tersebut menjadi sebuah puisi dengan pilihan kata yang tepat! 3. Berilah judul yang tepat untuk puisi yang kamu buat! 4. Mintalah tanggapan pada gurumu! 5. Tempalkan hasil karyamu di majalah dinding!
6
Lampiran 1:
SILABUS
Jenjang
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: 5/ 2
Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas
: Kompetensi No
Materi Pokok
Kegiatan Indikator
Dasar Menulis puisi
Alokasi Belajar
Sumber
Penilaian
• Buku
Produk
Mengajar Puisi
o Menentukan
Bebas
gagasan
menentuka
pilihan kata yang
pokok
n gagasan
tepat
berdasarkan
berdasarka
pengalaman.
n
bebas dengan
Waktu
o Menulis puisi bebas berdasarkan
o Siswa
pelajaran
paket • Puisi anak
pengalama n o Siswa
gagasan
menulis
pokok dengan
puisi
menggunakan
berdasarka
pilihan kata
n gagasan
yang tepat.
pokok
o Membacakan
dengan
puisi bebas
mengguna
yang
kan pilihan
ditulisnya
kata yang
dengan
tepat
ekspresi dan
3 jam
o Siswa
intonasi yang
membaca
tepat
puisi yang dibuatnya.
1
Lampiran 2:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester
: 5 (lima)/ 2 (dua)
Hari/Tanggal
:
Pertemuan Ke
:
Alokasi Waktu
: 3 X 35 menit
A. Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secana tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas
B. Kompetensi Dasar: Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
C. Tujuan Pembelajaran 1. Menentukan gagasan pokok berdasarkan pengalaman. 2. Menulis puisi bebas berdasarkan gagasan pokok dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. 3. Membacakan puisi bebas yang ditulisnya dengan ekspresi dan intonasi yang tepat
D. Materi Pembelajaran: Puisi Bebas
E. Metode Pembelajaran : ceramah. latihan, penugasan, kreasi (produk)
F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Awal a. Mengkondidikan siswa untuk berdo’a
2
b. Guru mengecek kehadiran siswa. c. Guru mengadakan apersepsi dengan cara bertanya, misalnya, Kamu senang puisi? Mengapa kamu senang puisi? Apa beda puisi dengan karangan lainnya? d. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2. Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan siswa b. Dengan cara bertanya jawab guru menjelaskan materi pelajaran, bagaimana cara menentukan gagasan pokok menulis puisi bebas. c. Siswa menentukan gagasan pokok berdasarkan pengalaman sebagai bahan untuk membuat puisi bebas. d. Siswa menulis puisi berdasarkan gagasan pokok dengan menggunakan pilihan kata yang tepat melalui kegiatan latihan dan penugasan. e. Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membacakan hasil karyanya. f. Siswa mencoba menangkap pesan dari puisi yang dibaca temannya 3. Kegiatan Akhir a. Guru dan siswa berusaha menyimpulkan materi pembelajaran b. Evaluasi akhir pembelajaran(tes tulis/lisan/sikap) c. Siswa diberi tugas untuk menulis puisi bebas dengan tema yang lain sebagai pengayaan.
E.Alat/Bahani/Sumber Belajar: Lingkungan Alam
3
F. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik Bentuk
Instrumen
Instrumen ¾ Essay
1. Menentukan gagasan pokok
Tes
berdasarkan pengalaman.
lisan
uraian
dan
¾ performen
2. Menulis puisi bebas berdasarkan tertulis
1. Tentukan sebuah gagasan pokok
sebagai
bahan
untuk membuat puisi 2. Tulislah
sebuah puisi
gagasan pokok dengan
bebas
menggunakan pilihan kata yang
menggunakan pilihan kata
tepat.
yang tepat dan berilah
3. Membacakan puisi bebas yang ditulisnya dengan ekspresi dan
dengan
judul yang tepat! 3. Bacalah puisi yang kau buat di depan kelas
intonasi yang tepat
Kriteria Penilaian No
Nama Siswa
Kesesuaian judul
Diksi/pilihan kata
Isi puisi/pesan
dengan isi
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas,
_____________
__________
4