MODEL ANALISIS KINERJA KARYAWAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BNI SYARIAH CABANG MALANG Oleh: Frisca Widyananda Alumni Jurusan Ekonomi Pembangunan FEB UMM E-mail/No. Hp:
[email protected]
Abstract The research for this thesis investigated by Frisca Widyananda done at PT. BNI Syariah Branch Malang with the title "Model Employee Performance Analysis and its Impact on Customer Satisfaction BNI Syariah Branch Malang" with the kind of research is descriptive qualitative and quantitative descriptive the author outlines back what was seen and heard at the time the research took place and score points obtained in the questionnaire that could eventually be used to solve problems and draw conclusions. The result showed that the number of employees and customers who fill out the study through questionnaires that have been distributed by the authors state that the employee's performance is given to customers at PT. BNI Syariah Branch Malang is good which includes performance, communication, coordination and motivation to work is good enough for our customers. Keywords
: Employee Performance, Customer Satisfaction and BNI Syariah Branch Malang
Abstrak Penelitian untuk tugas akhir ini diteliti oleh Frisca Widyananda dilakukan pada PT. BNI Syariah Cabang Malang dengan judul “ Model Analisis Kinerja Karyawan dan Pengaruhnya terhadap Kepuasan Nasabah BNI Syariah Cabang Malang “dengan jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif yaitu penulis menguraikan kembali apa yang dilihat dan didengar pada waktu penelitian berlangsung maupun skor angka yang didapat dalam kuisioner yang akhirnya dapat dijadikan untuk memecahkan masalah dan mengambil kesimpulan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah karyawan dan nasabah yang mengisi penelitian melalui kuisioner yang telah disebarkan oleh penulis menyatakan bahwa kinerja karyawan yang diberikan kepada nasabah pada PT. BNI Syariah Cabang Malang sudah baik yang meliputi kinerja, komunikasi, koordinasi dan motivasi kerja sudah cukup baik bagi para nasabah. Kata Kunci : Kinerja Karyawan, Kepuasan Nasabah dan BNI Syariah Cabang Malang
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
PENDAHULUAN Saat menjadi
ini
dunia
semakin
persaingan
perbankan
dapat membuat nasabahnya menjadi
dalam
loyal. Dengan mengetahui keinginan
nasabah
nasabah bank diharapkan karyawan
ketat
mendapatkan
sebanyak-banyaknya.
Ini
dilakukan
dapat
mewujudkannya
sebagai wujud dalam meningkatkan
tersebut.
jumlah
selalu memberikan apa yang diinginkan
nasabah
Berbagai
setiap
macam
periodenya.
strategi
yang
Karyawan
keinginan
dituntut
untuk
nasabahnya, dengan begitu bank dapat
dilakukan masing-masing bank untuk
mewujudkan
dapat memenuhi target tersebut. Salah
tersebut.
satunya
mengutamakan
diinginkan oleh nasabah dan telah
pelayanan. Sebagai perusahaan yang
diwujudkan oleh karyawan, ini akan
bergerak dalam bidang jasa pelayanan,
membuat
perbankan tentu saja mengutamakan
Kepuasan nasabah memang berbeda-
pelayanan yang sebagai salah satu tolak
beda, tetapi secara umun nasabah akan
ukur
nasabahnya.
merasa puas dengan pelayanan yang
Dengan memberikan pelayanan yang
diberikan apabila pelayanan tersebut
terbaik
sesuai dengan harapan nasabah atau
dengan
dalam
melayani
merupakan
suatu
wujud
kepedulian pihak bank terhadap nasabah
bahkan
yang
Inilah
menggunakan
bank
tersebut.
keinginan
Setiap
harapan
nasabah
melebihi yang
nasabah
merasa
harapan
menjadi
puas.
nasabah.
salah
kesuksesan
merasa puas dengan pelayanan yang
memberikan kepuasan kepada setiap
diberikan
orang yang datang kebank.
membuat
nasabah
menjadi loyal terhadap Bank yang bersangkutan.
Pada
bank
satu
Sehingga dengan begitu nasabah akan
dan
suatu
yang
penelitian
dengan
Nugroho
dan Mulyantomo (2008) yang berjudul
Meningkatkan suatu pelayanan
“Pengaruh Komunikasi dan Motivasi
diberikan
terhadap
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.
nasabahnya membuat nasabah untuk
Kresnatel Indonesia Semarang dapat
tidak jera untuk melakukan transaksi
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
dibank tersebut. Hal inilah yang sangat
yang
dipahami betul oleh pihak bank untuk
terhadap kinerja karyawan, terdapat
yang
karyawan
signifikan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
antara
komunikasi
158
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
pengaruh positif dan signifikan antara
pengaruh lain tersebut dapat dikatakan
motivasi
signifikan.
kerja
terhadap
kinerja
karyawan, Nilai Koefisien determinasi
Dan pada penelitian Marpuah
(Adjusted R Square) adalah sebesar
dan Haribowo (2009) yang berjudul
0,597
variasi
“Pengaruh Kinerja Pembaca Meter
karyawan
Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada
dipengaruhi variabel komunikasi, dan
Unit Pelayanan Jasa PT.PLN (Persero)
motivasi kerja sebesar 59,7% dan
Palur.
sisanya 40,3% dipengaruhi oleh faktor-
perhitungan dengan bantuan program
faktor lain misalnya lingkungan kerja
olah
dan disiplin kerja.
menunjukkan Adjusted R Square atau
atau
perubahan
59,7%
berarti
kinerja
Disimpulkan
data
SPSS
bahwa
for
hasil
windows,
penelitian
koefisien determinasi (R2) = 0,423,
Suyatna (2009) yang berjudul “Motivasi
artinya besarnya sumbangan variabel
dan Koordinasi Sebagai Salah Satu
reliability,
Upaya Mencapai Kinerja Pegawai pada
tangible,
Dinas
Kabupaten
kepuasan pelanggan pada PT. PLN
Bandung ditarik kesimpulan bahwa
(Persero) UPJ Palur sebesar 42,3%,
Secara
sedangkan
Sedangkan
pada
Perhubungan
keseluruhan
variabel
bebas
responsiveness, dan
assurance
sisanya
sebesar
emphaty, terhadap
57,7%
dalam penelitian ini yaitu motivasi dan
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
koordinasi berdasarkan hasil penelitian
diteliti.
dapat
diasumsikan
dalam
cukup potensial
mempengaruhi
dan
Pengertian perilaku konsumen menurut
Shiffman
mengoptimalkan kinerja pegawai pada
(2000) adalah
Dinas
diperhatikan
Bandung.
Perhubungan Variabel
Kabupaten lain
yang
mencari,membeli,
dan
Kanuk
perilaku
yang
konsumen
dalam
menggunakan,
mempengaruhi kinerja pegawai sebesar
mengevaluasi dan mengabaikan produk,
0,398 = 39,80 %. Artinya, bahwa
jasa, atau ide yang diharapkan dapat
besaran tersebut secara langsung dari
memuaskan konsumen untuk dapat
variabel motivasi dan koordinasi cukup
memuaskan
berarti dalam mempengaruhi kinerja
mengkonsumsi produk atau jasa yang
pegawai. Memaknai angka besaran nilai
ditawarkan.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
kebutuhannya
dengan
159
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
Perilaku
konsumen
menurut
dirasakan (perceived) sesuai dengan apa
Loudon dan Della Bitta (1993) adalah
yang diharapkan
Dapat dijelaskan
2005).
perilaku konsumen
Kotler
pelanggan (2000)
(Amir,
mengatakan
adalah proses pengambilan keputusan
bahwa kepuasan konsumen merupakan
dan kegiatan fisik individu-individu
tingkat
yang semuanya ini melibatkan individu
membandingkan antara kinerja produk
dalam
mendapatkan,
yang ia rasakan dengan harapannya.
atau mengabaikan
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen
menilai,
menggunakan,
barang-barang dan jasa-jasa.
perasaan
adalah
respon
seseorang
terhadap
setelah
evaluasi
Perilaku konsumen terdiri dari
ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang
dua bagian. Pertama, perilaku yang
dirasakan antara harapan sebelumnya
tampak,
dan
variable-variable
yang
kinerja
aktual
produk
yang
termasuk dalam perilaku ini adalah
dirasakan setelah pemakaian (Tse dan
jumlah pembelian, waktu, karena siapa,
Wilson dalam Nasution, 2004). Oliver
dengan siapa, dan bagaimana konsumen
(dalam
melakukan pembelian. Kedua, perilaku
menyatakan bahwa kepuasan.
Peter
dan
Olson,
1996)
yang tidak tampak yaitu variable-
Westbrook & Reilly (dalam
variable diantara lain adalah persepsi,
Tjiptono, 2005) mengemukakan bahwa
ingatan
kepuasan konsumen merupakan respon
terhadap
informasi,
dan
perasaan kepemilikan konsumen.
emosional terhadap pengalaman yang
Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi
perilaku
berkaitan dengan produk atau jasa yang
konsumen
dibeli. Gaspers (dalam Nasution, 2005)
yaitu Faktor Sosial Budaya yang terdiri
mengatakan bahwa kepuasan konsumen
atas kebudayaan, budaya khusus, kelas
sangat bergantung kepada persepsi dan
sosial, kelompok sosial dan referensi
harapan konsumen.
serta keluarga Faktor faktor
psikologi
motivasi,
lainnya
yang
persepsi,
adalah
terdiri
proses
atas
belajar,
kepercayaan dan sikap. Kepuasan
konsumen
Lupiyoadi (2001) menyebutkan lima
faktor
utama
yang
perlu
diperhatikan dalam kaitannya dengan kepuasan
konsumen,
antara
lain
adalah
Kualitas Produk. Produk dikatakan
sejauh mana manfaat sebuah produk
berkualitas bagi seseorang, jika produk
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
160
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
itu
dapat
memenuhi
kebutuhanya
dalam
Lupiyoadi,
(Montgomery
yang diberi arti sebagai aktivitas untuk melakukan
sesuatu,
sesuatu
yang
2001).Kualitas Pelayanan. Konsumen
dilakukan dengan tujuan untuk mencari
akan merasa puas bila mendapatkan
nafkah.
pelayanan yang baik atau yang sesuai
(2000:9) “Kinerja karyawan (prestasi
dengan harapan. Emosional. Konsumen
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas
merasa puas ketika orang memuji dia
dan
karena
menggunakan
mahal.Konsumen
Menurut
kuantitas
Mangkunegara
yang
dicapai
merek
yang
seseorang
tidak
perlu
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
yang
karyawan
oleh
mengeluarkan biaya tambahan atau
tanggung
tidak perlu membuang waktu untuk
kepadanya.” Jadi dari pernyataan diatas
mendapatkan suatu produk atau jasa
dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM
cenderung puas terhadap produk atau
adalah prestasi kerja atau hasil kerja
jasa tersebut.
(output) baik kualitas maupun kuantitas
Berdasarkan uraian di atas maka faktor-faktor
yang
mempengaruhi
jawab
dalam
yang
diberikan
yang dicapai SDM persatuan periode waktu
dalam
melaksanakan
tugas
kepuasan konsumen menurut Lupiyoadi
kerjanya sesuai dengan tanggung jawab
(2001) salah satunya adalah kualitas
yang diberikan kepadanya.
produk. Produk dikatakan berkualitas jika
terpenuhi
berdasarkan
harapan
kinerja
konsumen
aktual
produk.
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh
karyawan.
Selain
adalah
itu hal
kinerja
Harapan ini bertumpu pada citra produk
karyawan
(Wulansari, 2007). Selanjutnya citra
mempengaruhi seberapa banyak mereka
produk merupakan komponen dalam
memberikan
citra merek (Simamora, 2002).
organisasi yang antara lain termasuk
kontribusi
yang
kepada
Berikut ini pengertian kinerja
kuantitas output, kualitas output, jangka
karyawan yang memiliki arti yang
waktu output, kehadiran ditempat kerja,
berbeda menurut para ahli,
yaitu:
dan sikap kooperatif, yang dapat diukur
Menurut Indrawan (2001:453) dalam
dalam standar kerja. Standar kerja untuk
kamus
masing-masing
lengkap
bahasa
indonesia,
kinerja berasa dari kata dasar ”kerja”
perbedaan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
orang
sesuai
jenis
mempunyai pekerjaan, 161
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
organisasi atau profesi. Standar kinerja
dipergunakan untuk mengukur kinerja
merujuk pada tujuan organisasi yang
karyawan adalah standar. Secara umum
telah dijabarkan ke dalam tugas-tugas
standar berarti apa yang akan dicapai
fungsional.
sebagai ukuran untuk penilaian. Secara
Menurut Mangkunegara (2000), menyatakan
bahwa
yang
atas dua yaitu 1)Tangible standard yaitu
lain
sasaran yang dapat ditetapkan alat
:Faktor kemampuan Secara psikologis
ukurnya atau standarnya. 2) Intangible
kemampuan
standard adalah sasaran yang tidak
mempengaruhi
faktor
garis besar standar penilaian dibedakan
kinerja
antara
(ability)
karyawan
memiliki kemampuan potensi (IQ) dan
dapat
kemampuan realita (pendidikan). Oleh
standarnya. Misalnya : standar perilaku,
karena itu pegawai perlu dtempatkan
kesetiaan, partisipasi, loyalitas, serta
pada pekerjaan yang sesuai dengan
dedikasi karyawan terhadap perusahaan.
keahlihannya.Faktor motivasi. Motivasi
Kinerja karyawan merupakan
terbentuk dari sikap (attiude) seorang
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
pegawai
situasi
dalam melaksanakan tugas-tugas yang
kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan
menggerakkan diri pegawai terarah
atas
untuk mencapai tujuan kerja.
kesungguhan serta waktu. Karena itu
dalam menghadapi
Metode
kecakapan,
alat
ukur
pengalaman
atau
dan
Kinerja,
kinerja karyawan menjadi tolak ukur
(Mangkunegara,
ketika perusahaan dalam memberikan
2000: 93), Dasar penilaian adalah uraian
posisi kepada karyawannya. Artinya
pekerjaan
dari
perusahaan harus mengetahui hasil kerja
karyawan,
karena
Menurut
Penilaian
ditetapkan
Hasibuan
setiap dalam
individu uraian
masing-masing
karyawannya
sesuai
pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan
dengan divisi apakah sudah maksimal
tanggung jawab yang akan dilakukan
atau tidak. Pada gilirannya kinerja akan
oleh setiap karyawan. Penilai menilai
mencerminkan derajat kompetisi suatu
pelaksanaan uraian pekerjaan itu apa
perusahaan.
baik atau buruk, apa selesai atau tidak
mempunyai
dan apa dikerjakan secara efektif atau
seseorang harus mempunyai keinginan
tidak.
yang tinggi untuk mengerjakan serta
Tolak
ukur
yang
akan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
Akibatnya kinerja
yang
agar baik,
162
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
mengetahui pekerjaannya. Dengan kata
Krisna
lain kinerja dapat ditingkatkan apabila
komunikasi, koordinasi dan motivasi
ada kesesuaian antara pekerjaan dan
kerja
kemampuan.
terhadap kinerja karyawan di PT. Bank
Kinerja
individu
dipengaruhi oleh kepuasan nasabah.
(2008),
secara
menyatakan
simultan
bahwa
berpengaruh
Sri Partha Kantor Pusat Denpasar.
Kepuasan nasabah itu sendiri adalah
Secara paradigmatis, komunikasi
perasaan individu terhadap hasil kinerja
adalah proses penyampaian suatu pesan
karyawan.Pada
kepuasan
oleh seseorang kepada orang lain untuk
konsumen itu suatu keadaan dimana
memberi tahu atau mengubah sikap,
kebutuhan, keinginan,
dan harapan
pendapat, atau perilaku, baik langsung
konsumen, dapat terpenuhi melalui
secara lisan maupun tidak langsung
produk yang dikonsumsi (Nasution,
melalui media (Effendy, 2006 : 5).
dasarnya,
2005). Day (dalam Tjiptono, 2005)
Dari pengertian diatas dapat
mengatakan kepuasan itu terlihat dari
dilihat bahwa komunikasi merupakan
respons konsumen terhadap evaluasi
suatu proses penyampaian pesan yang
ketidaksesuaian
dipersepsikan
dapat berupa pesan informasi, ide,
antara harapan awal (atau standar
emosi, keterampilan dan sebagainya
kinerja karyawan
yang
tertentu)
dengan
kinerja
melalui simbol atau lambang yang dapat
yang
dirasakan
setelah
menimbulkan efek berupa tingkah laku
memperoleh jasa atau barang. Penelitian
ini
intinya
yang dilakukan dengan media-media akan
tertentu.
memotret variabel kinerja karyawan, yang
dimaksud
kinerja
bawah, atasan menjelaskan kepada para
karyawan adalah seperangkat perilaku
bawahan mengenai pekerjaan yang
yang ditunjukkan oleh karyawan pada
harus dilakukan, memberikan informasi
saat
yang
menjalankan
dengan
Melalui pola komunikasi ke
tugas
dan
diperlukan
untuk
mengambil
kewajibannya dalam perusahaan. Salah
keputusan,
satu hasil penelitian yang berkaitan
bawahan, memicu motivasi pegawai,
dengan
serta mengendalikan perilaku anggota.
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kinerja, diantaranya : Penelitian yang dilakukan oleh
mengarahkan
kinerja
Komunikasi atasan kepada bawahan yang
berjalan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
baik
akan
menjadi 163
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
kekuatan
bagi
organisasi
dalam
memaksimumkan kontribusinya bagi kesejahteraan para
anggotanya
menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama.
dan
Koordinasi yang terjalin dengan
masyarakat yang lebih luas (Nanus,
baik
2001,
suatu
kesempurnaan sistem kerja. Sistem
organisasi dapat mempengaruhi kinerja
kerja yang dimaksud disini adalah
pegawainya.
dalam
pencapai tujuan bersama yang terikat
organisasi memiliki pengaruh penting
dalam suatu ketentuan yang telah
dalam produktivitas organisasi karena
disetujui
komunikasi organisasi mempengaruhi
perusahaan dan d orong semangat
usaha organisasi.
kerjasama dan etos kerja semua pihak
h.13).
Komunikasi
Komunikasi
di
akan
membuahkan
bersama
dalam
hasil
suatu
Menurut G.R. Terry koordinasi
guna mengefektifkan kegiatan bersama .
adalah suatu usaha yang sinkron dan
Oleh karena itu, diharapkan koordinasi
teratur untuk menyediakan jumlah dan
yang maksimal akan menghasilkan
waktu yang tepat, dan mengarahkan
kinerja (prestasi kerja) yang maksimal
pelaksanaan untuk menghasilkan suatu
juga, karena menurut Hall TL dan Meija
tindakan yang seragam dan harmonis
(1987),menyebutkan bahwa faktor yang
pada sasaran yang telah ditentukan.
mempengaruhi
Sedangkan
Brech,
adalah: Faktor eksternal yang meliputi
koordinasi adalah mengimbangi dan
sosial ekonomi, demografi, geografi,
menggerakkan tim dengan memberikan
(lingkungan
lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok
aksesbilitas, beban kerja dan organisasi
dengan masing-masing dan menjaga
(pembinaan, pengawasan, koordinasi
agar kegiatan itu dilaksanakan dengan
dan fasilitas).
menurut
E.F.L.
kinerja
kerja),
diantaranya
aseptabilitas,
keselarasan yang semestinya di antara
Menurut para ahli (Suarli dan
para anggota itu sendiri (Hasibuan,
Bahtiar (2002); M.As’ad (2001); dan
2007:85).
Farland
Stoner dan Freeman (1995)), motivasi
(Handayaningrat, 1985:89) koordinasi
adalah karakteristik psikologis pada
adalah suatu proses di mana pimpinan
aktifitas
mengembangkan pola usaha kelompok
kontribusi berupa tingkat komitmen
secara teratur di antara bawahannya dan
seseorang termasuk faktor-faktor yang
Menurut
Mc.
manusia
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
untuk
memberi
164
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
menyebabkan,
dan
dalam hubungannya dengan pencapaian
mempertahankan tingkah laku manusia
hasil/prestasi dipengaruhi oleh motivasi
dalam
yang
arah
menyalurkan
tekad
tertentu
untuk
mendasari
manusia
untuk
mencapai keinginan. Aktifitas yang
melakukan pekerjaan (Anorogo dan
dilakukan
yang
Ninik Widiyanti, 2000 :56). Dengan
keinginan
demikian orang yang tinggi motivasinya
adalah
aktifitas
bertujuan agar terpenuhi individu.
dapat
tetapi memiliki ability yang rendah
dipandang sebagai suatu ciri yang ada
maka akan menghasilkan performance
pada calon tenaga kerja ketika diterima
yang rendah. Begitu pula halnya dengan
masuk kerja di suatu perusahaan atau
orang yang sebenarnya berability tinggi
organisasi.
tetapi rendah motivasinya (As’ad, 2001:
Hal
Motivasi
ini
kerja
sangat
mendukung
58).
karena adanya defenisi motivasi kerja adalah suatu kondisi yang berpengaruh
METODE PENELITIAN
untuk membangkitkan, mengarahkan, dan
memelihara
perilaku
yang
Penelitian penelitian
ini
lapang
tergolong
(survey)
yaitu
berhubungan dengan lingkungan kerja
penelitian yang diadakan dengan cara
(Mangkunegara 2000, Munandar 2001).
mendatangi
Menurut
(2002),
dijadikan penelitian. Dengan lokasi
mendefenisikan motivasi kerja sebagai
penelitian di BNI Syariah Cabang
daya dorong bagi seseorang untuk
Malang.
Siagian
memberikan kontribusi yang sebesar-
langsung
objek
yang
Sampel adalah sebagian atau
besarnya demi keberhasilan organisasi
wakil
mencapai tujuannya, dengan pengertian
karakteristiknya hendak diteliti dan bisa
bahwa tercapainya tujuan organisasi
dianggap mewakili keseluruhan dari
berarti tercapai pula tujuan pribadi para
populasi.
anggota organisasi yang bersangkutan.
menggunakan
Pada dasarnya kinginan manusia
berstrata
dari
Dari
adalah
populasi
populasi Pemilihan proses
sampel pemilihan
sampel
dorongan
semua subkelompok pada populasi
mewujudkannya.
dari
dirinya
Suatu
untuk
pekerjaan
diwakili
pada
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
rupa
karyawan
untuk mencapai kepuasan, sehingga ada kuat
sedemikian
yang
sampel
sehingga
dengan 165
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
perbandingan sesuai dengan jumlah
bersedia
meluangkan
yang ada dalam populasi dengan syarat
mengisi kuisioner.
memilih anggota sampel utk masing-
Uji
waktu
validitas
untuk
dilakukan
masing strata secara acak (random
berkenaan dengan ketepatan alat ukur
sample), di ambil masing-masing 20
terhadap konsep yang diukur sehingga
sampel yang terdiri dari front liner 2
benar-benar
satpam,5
(CS),2
seharusnya diukur. Berkaitan dengan
Teller dan 11 pada divisi layanan diback
pengujian validitas instrumen menurut
office BNI Syariah Cabang Malang.
Riduwan (2004:109-110) menjelaskan
Dan kuisioner nasabah hanya diambil
bahwa validitas adalah suatu ukuran
20 kuisioner yang terdiri dari 13
yang menunjukkan tingkat keandalan
nasabah penabung dan 7 nasabah CS.
atau kesahihan suatu alat ukur. Alat
Jenis pembagian kuisioner ini adalah
ukur yang kurang valid berarti memiliki
dengan
validitas
Customer
Service
menggunakan
metode
mengukur
rendah.
apa
Untuk
yang
menguji
accidental sampling yaitu pengambilan
validitas alat ukur, terlebih dahulu
responden sebagai sampel berdasarkan
dicari harga korelasi antara bagian-
kebetulan
bagian
yaitu
siapa
saja
yang
dari
alat
ukur
secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
keseluruhan
digunakan sebagai sampel bila orang
mengkorelasikan setiap butir alat ukur
yang temui cocok sebagai sumber data.
dengan skor total yang merupakan
Jadi,
jumlah
pada
kuisioner
saat
di
penulis
BNI syariah
membagi Cabang
dengan
tiap
menghitung
skor
butir.
validitas rumus
cara
Untuk
alat
Pearson
ukur
Malang, penulis membagikan kuisioner
digunakan
Product
kepada para nasabah yang datang dan
Moment dengan : Rumus validitas :
Keterangan :
R = nilai validitas
X = skor kuisioner,
Skala ukur dinyatakan reliable
N = jumlah sampel,
jika selalu mendapatkan hasil yang tetap
Y = skor total,
sama dari gejala pengukuran yang tidak
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
166
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
berubah. Reliabilitas adalah indek yang
(path
menunjukkan sejauh mana suatu alat
digunakan dalam menguji besarnya
pengukur dapat dipercaya atau dapat
kontribusi
diandalkan. Untuk menguji digunakan
koefisien jalur pada setiap diagram jalur
Alpha Cronbach dengan rumus :
dari hubungan kausal antara variabel X1
r 11 = [ k / (k -1) ][ 1 – (∑ Si / St )]
dan X2 terhadap Y. Untuk mengetahui
(Singarimbun, 1989)
derajat
Dimana :
Komunikasi (X1), Koordinasi (X2) dan
r 11
Motivasi Kerja (X3) terhadap Kinerja
= reliabilitas instrument
analysis).
Analisis
yang
hubungan
ini
ditunjukkan
antar
akan
oleh
variabel
∑Si = jumlah varians butir
Karyawan (X4) yang akan menghasilkan
k
= banyaknya butir pertanyaan,
kepuasan
St
= varians total
penyebaran kuesioner yang bersifat
(Y)
yang
dilakukan
Uji reliabilitas yang digunakan
tertutup dan analisis digunakan teknik
adalah dengan Alpha Cronbach. Bila
korelasi yang merupakan dasar dari
alpha
maka
perhitungan koefisien jalur. Kemudahan
dinyatakan tidak reliable dan sebaliknya
dalam perhitungan digunakan jalur
dikatakan reliable.
computer berupa software
lebih
kecil
Statistik (2006)
dari
0,6
Deskriptif,
menyatakan
bahwa
Ghozali
dengan
program SPSS Version 16.
statistic
Al
Rasyid
dalam
sitepu
deskriptif memberikan gambaran suatu
(1994:24) mengatakan bahwa dalam
data yang dilihat dari nilai rata-rata
penelitian sosial tidak semata-mata
(mean),
standart
maksimum,
deviasi,
varian,
hanya
minimum,sum,
range,
variabel sebagai terjemahan statistic
kurtosis dan skewness (kemencengan
mengungkapkan
hubungan
dari hubungan kausal antar variabel.
distribusi). Statistik deskriptif biasanya
Pada diagram jalur digunakan
digunakan untuk menggambarkan profil
dua macam anak panah , yaitu : (a) anak
data sampel sebelum memanfaatkan
panah satu arah menyatakan pengaruh
teknik analisis statistik yang berfungsi
langsung dari sebuah variabel eksogen
untuk menguji hipotesis.
(variabel penyebab) terhadap sebuah
Menguji dengan Analisis Jalur (Path Analysis)Teknik analisis jalur
variabel
endogen
(variabel
akibat)
misalnya: X1 ↔ Y dan (b) anak panah
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
167
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
dua
arah
menyatakan
hubungan
misalnya
:
X1
→
X2
korelasional antara variabel eksogen Gambar 1. Langkah kerja analisis jalur ini pada garis besarnya adalah sebagai berikut:
Keterangan: Y = Kepuasan Nasabah (variabel terikat) , X1 = Komunikasi (variabel bebas), X2 = Koordinasi (Variabel bebas), X3 = Motivasi Kerja Karyawan (variabel bebas) X4 = Kinerja Karyawan (variabel terikat ) PEMBAHASAN Komunikasi,
Koordinasi
dan
dependen
(Kinerja).
Kriteria
uji
Motivasi Kerja Karyawan berpengaruh
koefisien regresi ganda dari variabel
secara simultan dan signifikan terhadap
Komunikasi, Koordinasi dan Motivasi
kinerja.
Kerja
Pada lampiran 4.6 tabel ANOVA variabel X1, X2, X3 dan X4 tentang uji F dimaksudkan signifikansi
untuk konstanta
dan
Karyawan
terhadap
Kinerja
sebagai berikut : Hipotesis pertama yang diajukan
menguji
dalam bentuk kalimat.
variabel
Ha : Komunikasi,
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
Koordinasi,
dan 168
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
Motivasi
Kerja
Karyawan
hubungan yang satu arah dengan Y. Jadi
berpengaruh secara simultan dan
dapat disimpulkan komunikasi memiliki
signifikan terhadap Kinerja.
pengaruh yang
Ho : Komunikasi,
Koordinasi,
dan
Motivasi Kerja Karyawan tidak
signifikan terhadap
Kepuasan Nasabah (Y). Koordinasi (X2) terhadap Kepuasan Nasabah (Y)
berpengaruh secara simultan dan
Terlihat pada lampiran 4.9 tabel
signifikan terhadap Kinerja.
Coefficients terdapat nilai sig 0,025.
Uji t digunakan untuk mengetahui
Nilai
apakah variabel-variabel
sig
lebih
kecil
dari
nilai
independen
probabilitas 0,1, atau nilai 0,025 < 0,1,
secara parsial berpengaruh nyata atau
maka H1 diterima dan Ho ditolak.
tidak
dependen.
Variabel X2 mempunyai thitung yakni
Derajat signifikansi yang digunakan
1,863 dengan ttabel=2,021. Jadi thitung <
adalah 0,1. Apabila nilai signifikan
ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel
lebih kecil dari derajat kepercayaan
X2 memiliki kontribusi terhadap Y.
maka kita menerima hipotesis alternatif,
Nilai t positif menunjukkan bahwa X2
yang menyatakan bahwa suatu variabel
mempunyai hubungan yang satu arah
independen
secara
dengan Y. Jadi dapat disimpulkan
mempengaruhi
variabel
terhadap
variabel
parsial dependen
Koordinasi
memiliki
pengaruh
Komunikasi (X1) terhadap Kepuasan
signifikan terhadap kepuasan nasabah
Nasabah.
(Y). Motivasi Kerja (X3) terhadap
Terlihat pada lampiran 4.8 tabel
Kepuasan Nasabah (Y)
Coefficients model 1 terdapat nilai sig
Terlihat pada lampiran 4.10 tabel
0,048. Nilai sig lebih kecil dari nilai
coefficients terdapat nilai sig untuk
probabilitas 0,1, atau nilai 0,048 < 0,1,
Motivasi kerja adalah 0,005. Nilai sig
maka H1 diterima dan Ho ditolak.
lebih kecil dari nilai probabilitas 0,1,
Variabel X1 mempunyai thitung yakni
atau nilai 0,005 > 0,1, maka H1 diterima
1,941
Jadi
dan Ho ditolak. Variabel X3 mempunyai
thitung
thitung yakni -0,183 dengan ttabel=2,021.
variabel
kontribusi
Jadi thitung < ttabel dapat disimpulkan
terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan
bahwa variabel X3 memiliki kontribusi
bahwa
terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan
dengan
X1
ttabel=2,021. memiliki
variabel
X1
mempunyai
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
169
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
bahwa X3 mempunyai hubungan yang satu
arah
dengan
Y.
Jadi
signifikan terhadap Kepuasan nasabah.
dapat
Dalam bahasa sehari-hari adalah
disimpulkan motivasi kerja berpengaruh
kemampuan
variabel
bebas
untuk
signifikan terhadap kepuasan nasabah
berkontribusi terhadap variabel tetapnya
(Y)
dalam satuan persentase.Nilai koefisien Kinerja (X4) terhadap Kepuasan
ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih
Nasabah (Y). Terlihat pada lampiran
mendekati angka 0 berarti kemampuan
4.11 tabel coefficients nilai sig pada
variabel-variabel
kinerja adalah 0,015. Nilai sig lebih
menjelaskan
kecil dari nilai probabilitas 0,1, atau
terbatas. Tapi jika hasil mendekati
nilai 0,015 < 0,1, maka H1 diterima dan
angka
Ho ditolak. Variabel X4 mempunyai
independen memberikan hampir semua
thitung yakni 1,666 dengan ttabel=2,021.
informasi
Jadi
disimpulkan
memprediksi variasi variabel dependen.
bahwa variabel X4 memiliki kontribusi
Berdasarkan tabel Model Summary
terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan
dapat
bahwa
mempunyai
Komunikasi, Koordinasi, Motivasi kerja
hubungan yang satu arah dengan Y. Jadi
berpengaruh sebesar 43,4% terhadap
dapat
kerja
risiko sistematis, sedangkan 56,6%
terhadap
dipengaruhi variabel lain yang tidak
thitung
dapat
motivasi
disimpulkan
berpengaruh
kerja
motivasi
signifikan
kepuasan nasabah.
independen
variasi
1
berarti
yang
dalam
variabel
amat
variabel-variabel
dibutuhkan
disimpulkan
bahwa
untuk
Kinerja,
diteliti. Karena nilai R square dibawah
Pengujian secara simultan X1, X2,
5% atau cenderung mendekati nilai 0
X3, dan X4 terhadap Y Diperoleh nilai F
maka dapat disimpulkan kemampuan
hitung sebesar 2,875 dengan nilai
variabel-variabel
probabilitas (sig) = 0,060. Nilai F
menjelaskan
hitung (2,875) > Ftabel (2,021) dan nilai
terbatas.
independen
variasi
dalam
variabel
amat
dari
hasil
sig.lebih kecil dari nilai probabilitas 0,1 atau nilai 0,060 < 0,1, maka Ho diterima berarti secara bersama-sama (simultan)
Komunikasi,
koordinasi,
motivasi kerja dan kinerja berpengaruh
PENUTUP Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
170
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
Kepuasan Kerja karyawan BNI
probabilitas
0,1.
Secara
signifikan
Syariah Cabang Malang dipengaruhi
dibuktikan dengan uji t dan uji F, dari
oleh 3 variabel yaitu komunikasi,
sini dapat disimpulkan bahwa semakin
koordinasi
dan
motivasi
kerja
meningkatnya komunikasi karyawan,
karyawan.
Pada
penelitian
yang
koordinasi karyawan, dan motivasi
dilakukan dapat di tarik kesimpulan
kerja
karyawan
maka
bahwa variabel kinerja karyawan di
meningkatkan kinerja karyawan dibank
pengaruhi oleh 3 variabel terikat yaitu
bersangkutan yang secara langsung
komunikasi (X1), koordinasi (X2) dan
berakibat
motivasi kerja karyawan (X3). Jika
nasabah. Nasabah yang puas dengan
salah satu dari variabel terikat tersebut
pelayanan
karyawan
akan
sering
tidak ada maka kinerja karyawan tidak
melakukan
transaksi
dibank
yang
dapat maksimal. Sehingga diperlukan
bersangkutan.
meningkatnya
akan
kepuasan
saling ketergantungan antar variabel untuk dapat memberikan kinerja yang memuaskan, seperti pada hasil kuisioner
DAFTAR PUSTAKA Anwar,
yang telah dibagikan kepada karyawan
Prabu, 2002. Perilaku Konsumen. Bandung : PT. Refika Aditama
BNI Syariah Cabang Malang terutama pada bagian front liner disimpulkan bahwa kepuasan kerja karyawan dinilai baik. Pengaruh
kinerja
karyawan
terhadap kepuasan nasabah berdasarkan hasil regresi berganda yaitu Y = a +
Husein, Umar, 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Kasmir, 2004. Dasar-dasar perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kotler,
b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4= 11,346 + 0,233Y 0,122X1 + 0,239X2 + 0,404X3 + 0,233X4 di mana variabel komunikasi
Lane, 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat, 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat.
(X1), koordinasi (X2), motivasi kerja karyawan
(X3)
berpengaruh
dan
kinerja
signifikan
(X4),
terhadap
Miftah,
Thoha, 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Kepuasan Nasabah (Y) dengan nilai Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
171
Anilisis Kinerja Karyawan … ( Frisca widyananda) .
Mudrajad, Kuncoro, 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jogjakarta : Erlangga. Riduwan, Engkos, 2008. Analisis Jalur ( Path Analysis). Bandung : Alfabeta. Ruki, Achmad. 2002. Sistem Kinerja Karyawan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sunarto, 2003. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : PT. AMUS. Wibowo, 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. RAJAGRAFINDO PERSADA. Yazid., 2001. Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi. Jogjakarta : Ekonosia.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
172