Mochammad Maulana Trianggono, M.Pd
Prodi PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Jember 2016
Model Pembelajaran • Model Pembelajaran
Suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran di kelas
• Model Pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap kegiatan pembelajaran, dan pengelolaan kelas (Arends, 1997 dalam Trianto, 2015)
10 Model Pembelajaran Terpadu (Fogarty, 1991)
10 Model Pembelajaran Terpadu Integrasi Dalam
Satu Disiplin Ilmu/ Mata Pelajaran/ Bidang Kajian
10 Model Pembelajaran Terpadu Integrasi Lintas Disiplin Ilmu/ Mata Pelajaran/ Bidang Kajian
10 Model Pembelajaran Terpadu Integrasi Inter dan Antar Siswa
1. Model Fragmented (Penggalan) Discrete Subject Setiap mata pelajaran/ bidang kajian terpisah secara materi, namun keterpaduannya terdapat pada kurikulum yang dinaungi
Model Fragmented Model pembelajaran yang memisahkan masing-masing mata pelajaran
Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya sendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya
1. Model Fragmented (Penggalan) Warna Kotak menunjukkan kurikulum yang digunakan, Warna Lingkaran menunjukkan mata pelajaran/ bidang kajian Model Fragmented terjadi jika seorang guru memiliki keinginan agar siswa setelah menempuh pembelajaran memiliki kemampuan atau kecakapan tertentu
Model Fragmented cocok digunakan untuk sekolah menengah tingkat atas perguruan tinggi. Namun tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan di sekolah dengan jenjang yang lebih rendah
1. Model Fragmented (Penggalan) Kelebihan model Fragmented 1. Guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai dengan bidang keahliannya dan dengan mudah menentukan ruang lingkup bahasan yang diprioritaskan dalam setiap pengajaran 2. Materi pelajaran merupakan bentuk yang murni dari setiap ilmu 3. Menciptakan guru yang ahli dalam bidangnya serta dapat mengembangkan ilmunya secara luas
Kekurangan model Fragmented 1. Siswa tidak mampu membuat hubungan yang berkesinambungan antar bidang studi yang berbeda 2. Model ini akan menyebabkan semacam proses tumpang tindih dalam hal konsep dan perilaku yang dikuasai siswa 3. Tidak efisien waktu karena mata pelajaran disajikan secara terpenggal-penggal
1. Model Fragmented (Penggalan) Contoh Penerapan di PAUD
Bahasa
Kognitif
Memperkenalkan diri
Menghitung benda Di ruangan
Fisik Motorik
Seni
Bergerak mengikuti irama
Mewarnai gambar gunung
2. Model Connected (keterhubungan) Discrete Subject Setiap mata pelajaran/ bidang kajian terpisah secara materi, namun keterpaduannya terdapat pada kurikulum yang dinaungi
Model Connected Model pembelajaran yang menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, dalam satu bidang studi
Setiap mata pelajaran memiliki arah pengembangannya sendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya
2. Model Connected (keterhubungan) Makna “terhubung” tidak diartikan menghubungkan beberapa disiplin ilmu yang memiliki karakteristik mirip materi dalam satu mata pelajaran
Lingkaran kecil menunjukkan adanya upaya hubungan secara eksplisit dalam satu mata pelajaran, menghubungkan satu topik dengan topik lainnya, dll.
Model Connected memungkinkan perpaduan antara materimateri yang memiliki keterkaitan dalam satu aktivitas
2. Model Connected (keterhubungan) Kelebihan Model Connected 1. Siswa memperoleh gambaran yang luas terhadap mata pelajaran yang terfokus pada suatu topik tertentu 2. Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus 3. Memudahkan terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah 4. Siswa diberi kesempatan untuk melakukan pendalaman, tinjauan, memperbaiki, dan mengasimilasi gagasan secara bertahap
2. Model Connected (keterhubungan) Kekurangan Model Connected 1. Masih terlihat adanya pemisahan antar mata pelajaran 2. Tidak dapat mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran tetap saja terfokus, tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar mapel 3. Tidak memungkinkan untuk mengembangkan keterhubungan antar mapel
2. Model Connected (keterhubungan) Contoh Penerapan di PAUD
Bahasa - Memperkenalkan Diri - Bercerita tentang Cita-cita
Fisik Motorik - Bergerak mengikuti irama - Bertepuk tangan mengikuti irama
Kognitif - Menghitung benda Di ruangan - Mengurutkan benda
Seni - Menggambar pemandangan - Mewarnai gambar gunung
3. Model Nested (Tersarang) Discrete Subject Setiap mata pelajaran/ bidang kajian terpisah secara materi, namun keterpaduannya terdapat pada kurikulum yang dinaungi
Model Nested Model pembelajaran yang memfokuskan kepada pengintegrasian sejumlah keterampilan belajar ke dalam ketercapaian materi pembelajaran
Aspek Keterampilan II Aspek Keterampilan I
Materi Pelajaran (Content)
3. Model Nested (Tersarang) Model Nested memfokuskan keterpaduan antara materi dengan aspek keterampilan yang ingin dicapai
Aspek Keterampilan Keterampilan-keterampilan belajar meliputi: 1. Keterampilan berpikir (Thinking Skill) 2. Keterampilan Sosial (Social Skill) 3. Keterampilan mengorganisasi (Organizing Skill)
Memadukan aspek kognitif dengan afektif dan psikomotorik serta keterampilan proses, sikap, dan komunikasi
3. Model Nested (Tersarang) Kelebihan Model Nested 1. 2. 3. 4.
Guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran. Pembelajaran semakin berkembang dan diperkaya dengan menjaring dan mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar siswa. Pembelajaran dapat mencakup banyak dimensi dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide lain yang ditemukan. Memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu sehingga guru dapat memadukan kurikulum secara luas.
3. Model Nested (Tersarang) Kekurangan Model Nested 1. Model nested ini muncul dari kealamiahannya. Dengan mengumpulkan dua, tiga, atau empat target belajar dalam satu latihan mungkin membingungkan siswa jika pengumpulan ini tidak dilakukan secara hati - hati. 2. Prioritas konseptual dari latihan mungkin menjadi tidak jelas karena siswa diarahkan untuk melakukan banyak tugas belajar pada waktu yang bersamaan
3. Model Nested (Tersarang) Contoh Penerapan di PAUD
Sains: Anggota Tubuh
Aspek Keterampilan Mengorganisasi: Menghitung jumlah anggota tubuh
Aspek Keterampilan Berpikir: Fungsi anggota tubuh
4. Model Sequenced (Urutan) Correlated Subject Sistem pengorganisasian isi materi pelajaran dimana satu mata pelajaran dikaitkan dengan materi yang ada pada mata pelajaran lainnya. Batasbatas mata pelajaran tetap ada dan dipertahankan
Model Sequenced Model Pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan karena adanya persamaan-persamaan konsep, walaupun mata pelajarannya berbeda (Fogarty, 1991)
Warna gradasi pada lingkaran melambangkan aliran materi dari mata pelajaran satu ke mata pelajaran lainnya
4. Model Sequenced (Urutan) Materi akhir dari mata pelajaran I menjadi awal materi pada mata pelajaran II
Pengurutan materi dapat dilakukan dengan cara mengatur ulang beberapa topik dan diurutkan agar dapat serupa satu sama lain
4. Model Sequenced (Urutan) Kelebihan Model Sequenced 1.
2.
Dengan mengatur urutan topik, baba, dan unit, guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan yang sudah dibuat dalam buku teks Siswa dapat memperkuat pengetahuannya dan mendapat pembelajaran yang lebih bermakna
Kekurangan Model Sequenced 1. 2.
Diperlukan kolaborasi berkelanjutan antar guru Dibutuhkan fleksibiltas semua orang yang terlibat dalam content area dalam mengurutkan sesuai peristiwa terkini
4. Model Sequenced (Urutan) Contoh Penerapan di PAUD
Kognitif SAINS Mahluk Hidup 1. Manusia 2. Tumbuhan 3. Binatang
BAHASA 1. Bercerita tentang binatang peliharaan 2. Dongeng Si Kancil
5. Model Shared (Berbagi Bersama) Correlated Subject Sistem pengorganisasian isi materi pelajaran dimana satu mata pelajaran dikaitkan dengan materi yang ada pada mata pelajaran lainnya. Batasbatas mata pelajaran tetap ada dan dipertahankan
Model Shared Bentuk perpaduan pembelajaran akibat adanya ide atau konsep dari dua mata pelajaran yang saling tumpang tindih (Fogarty, 1991)
Daerah Tumpang Tindih merupakan area dimana konsep/ keterampilan/ sikap yang sama dari kedua mata pelajaran
5. Model Shared (Berbagi Bersama) Pembelajaran pada model ini ditempuh berdasarkan kenyataan bahwa terdapat suatu kemampuan yang pencapaiannya harus diwujudkan melalui dua mata pelajaran (Widodo, 2012)
Untuk menggunakan model ini, guru harus menentukan dua disiplin ilmu yang dapat difokuskan pada konsep, sikap, dan keterampilan yang sama
5. Model Shared (Berbagi Bersama) Kelebihan Model Shared 1.
2.
Dengan menggabungkan dua disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih, akan memungkinkan mempelajari konsep yang lebih dalam Guru dapat meletakkan kegiatan secara bersamaan, sehingga memudahkan pendalaman materi dari kedua mata pelajaran
Kekurangan Model Shared 1. 2.
Untuk menemukan konsep kurikulum yang tumpang tindih secara nyata diperlukan analisis yang mendalam Memerlukan kerjasama guru dari mata pelajaran yang berbeda, sehingga perlu waktu ekstra untuk mendiskusikannya
5. Model Shared (Berbagi Bersama) Contoh Penerapan di PAUD
Kognitif SAINS WARNA Hujan dan Pelangi
SENI Mewarnai Pemandangan
6. Model Webbed (Jaring Laba-laba) Model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran. Model pembelajaran ini memadukan multi disiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema (Fogarty, 1991)
6. Model Webbed (Jaring Laba-laba) Kelebihan Model Webbed 1. Tema disesuaikan dengan minat siswa, maka akan lebih memotivasi siswa untuk belajar. 2. Lebih mudah dilakukan oleh guru yang kurang atau belum berpengalaman 3. Dapat memotivasi siswa dalam hal melihat keterhubungan antar gagasan. 4. Pendekatan tematik atau model webbed menyediakan satu payung yang dapat dilihat dan memotivasi siswa. 5. Memberikan kemudahan bagi siswa untuk melihat bagaimana perbedaan aktifitas dan ide- ide berbeda tersebut dihubungkan
6. Model Webbed (Jaring Laba-laba) Kekurangan Model Webbed 1. Kesulitan yang paling serius dengan model webbed terletak pada pemilihan satu tema. 2. Tema yang digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif agar menjadi berarti, juga relevan dengan kontent. 3. Cenderung merumuskan tema yang dangkal. 4. Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada pengembangan konsep.
6. Model Webbed (Jaring Laba-laba) Seni: Bernyanyi tentang tubuhku
Bahasa: Menuliskan nama anggota tubuh
TUBUHKU Kognitif: Menyebutkan Fungsi Anggota tubuh
Sosial: Cara Merawat tubuh
7. Model Threaded (Galur) Model pembelajaran threaded (galur atau benang) merupakan pendekatan pengembangan kemampuan belajar berkelanjutan tentang kemampuan yang sangat mendasar melalui beberapa mata pelajaran.
Keterampilan Dasar
Keterampilan dasar yang meliputi: keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), keterampilan studi (study skill), pengorganisasi grafis, teknologi, dan kecerdasan majemuk (multiple intelligent) yang kesemuannya disebut dengan metacurriculum melalui semua mata pelajaran
7. Model Threaded (Galur) • Dalam pelaksanaannya, tim dalam satu kelas atau antar kelas menentukan keterampilan apa yang akan dikembangkan. Kemudian, kemampuan tersebut dimasukkan ke dalam konten sejumlah mata pelajaran yang ada, yang relevan dengan pembentukan keterampilan tersebut. • Dengan kata lain, kemampuan-kemampuan ini intinya disusupkan ke dalam isi kurikulm standar. Model ini cocok digunakan apabila kemampuan dasar menjadi prioritas pendidikan, bukan sekedar penguasaan materi saja.
7. Model Threaded (Galur) Kelebihan Model Threaded 1. 2.
3.
Fokus pada metakurikulum, dapat meningkatkan keterampilan berpikir, kerjasama, dan kecerdasan majemuk siswa. Penekanan pada aspek perilaku metakognitif sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar. Model integrasi yang ada tak akan berdiri sendiri sebagai satu disiplin ilmu murni, tetapi siswa akan belajar mendapatkan manfaat dari berbagai macam lintas ilmu dan keterampilan.
7. Model Threaded (Galur) Kekurangan Model Threaded 1. 2. 3.
4.
Masih diperlukan adanya tambahan kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama sekali tak ditujukan dengan jelas/gamblang. Permukaan metakurikulum tetapi mata pelajaran tetap statis. Hubungan antara dan diantara berbagai pokok kajian materi sama sekali tidak ditekankan. Dalam rangka menyusupkan metakurikulum melalui isi, semua guru memerlukan suatu pemahaman ketrampilan dan strateginya
7. Model Threaded (Galur) Keterampilan Berpikir: Keterampilan Sosial: Kemampuan berbicara di depan umum Pengorganisasian Grafis:
Bahasa: Memperkenalkan Diri sendiri
Keterampilan Belajar:
Sosial: Bermain peran Komunikasi antar tetangga
Kecerdasan Majemuk: Verbal & Interpersonal
Seni: -
Menyanyikan lagu di depan - Menunjukkan hasil gambar
8. Model Integrated (Terpadu) Model integrated adalah tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi (Fogarty, 1991)
Model integrated merupakan pendekatan belajar mengajar yang memadukan empat atau lebih mata pelajaran yang bertolak dari tema sentra.
8. Model Integrated (Terpadu) Kelebihan Model Integrated 1.
2. 3.
4.
Model integrated membangun pemahaman di seluruh mata pelajaran sehingga menambah pengetahuan. Memberi kemudahan kepada siswa dalam mempelajari materi yang berkaitan karena fokus terhadap isi pelajaran. Dalam model ini, guru tidak perlu megulang kembali materi yang turnpang tindih, sehingga tercapailah efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Memudahan siswa untuk mengkaji keterkaitan dan hubungan timbal balik antara berbagai disiplin ilmu.
8. Model Integrated (Terpadu) Kekurangan Model Integrated 1. Model integrated sulit dilakukan secara penuh. Model terpadu memerlukan tim yang sangat terampil, percaya diri dalam konsep prioritas, keterampilan, dan sikap yang menyerap disiplin masing-masing. 2. Pengintegrasian kurikulurn dengan konsep-konsep dari masing-masing bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
8. Model Integrated (Terpadu) Kognitif Terjadinya Hujan dan pelangi
Kemampuan Berkomunikasi
Menentukan Nama warna pada pelangi
Bahasa
Analisis peristiwa
WARNA
Kemampuan Interpersonal
Norma & Nilai Agama
Hujan dan Pelangi ciptaan Tuhan
Kemampuan VisualSpiritual
Mewarnai Pelangi Menyanyikan Lagu pelangi
Seni
9. Model Immersed (Pembenaman) Pembelajaran terpadu model immersed (pembenaman) adalah suatu bentuk pembelajaran yang menggunakan pendekatan antar disiplin ilmu, dimana siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
9. Model Immersed (Pembenaman) • Model immersed dilakukan dengan cara menyaring seluruh isi kurikulum dengan menggunakan suatu cara pandang (fokus) tertentu. Pada pembelajaran terpadu model ini, seluruh mata pelajaran merupakan bagian dari sudut pandang keahlian para siswa secara individu. • Masing-masing siswa menyaring sendiri seluruh konsep yang dipelajarinya menurut sudut pandang mereka sendiri dan meleburkan atau membenamkan diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yang dijalaninya.
9. Model Immersed (Pembenaman) Kelebihan Model Immersed 1. Siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan minatnya. 2. Siswa mengembangkan konsep –konsep kunci secara terus menerus sehingga terjadi proses internalisasi. 3. Membenamkan ide–ide beberapa bidang studi memungkinkan siswa mengkaji, menkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide–ide secara terus menerus sehingga memudahkan terjadinya proses transfer ide–ide bidang studi tersebut.
9. Model Immersed (Pembenaman) Kekurangan Model Immersed 1. Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi lebih dalam, diperlukan pengalaman dan pengetahuan yang luas. Keadaan ini tentu cukup sulit dipenuhi oleh siswa pada jenjang pendidikan dasar. 2. Model immersed menekankan pada penggabungan pengetahuan pada beberapa bidang studi berbeda untuk membahas suatu masalah khusus. Keadaan ini berpotensi untuk mempersempit cakupan pemikiran siswa terhadap bidang studi tertentu
9. Model Immersed (Pembenaman) Seni
Bahasa
Bercerita tentang rumah menyebutkan nama bagian rumah
Menggambar dan mewarnai rumah
ARSITEK Bangun datar Bangun ruang
Kognitif
Menyusun Bangun ruang (kubus, balok, Prisma, dll.)
Fisik Motorik
10. Model Networked (Jaringan) Menurut Fogarty (1991), model networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandalkan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda–beda.
10. Model Networked (Jaringan) • Seorang siswa membuat jaringan dengan orang lain baik dalam bidang yang mereka tekuni maupun di luar bidang tersebut dan mereka menghubungkan ide-ide baru ke dalam ide-ide lama secara kontinu atau terus-menerus. • Siswa menyaring semua yang mereka pelajari melalui kajian para ahli dan membuat koneksi internal yang mengarah ke jaringan eksternal ahli di bidang terkait.
10. Model Networked (Jaringan) Kelebihan Model Networked 1. Pengalaman dan kegiatan belajar siswa akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak. 2. Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa. 3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama. 4. Pembelajaran terpadu menumbuhk embangkan keterampilan berpikir dan sosial siswa.
10. Model Networked (Jaringan) Kekurangan Model Networked 1. Sangat mudah untuk mendapatkan sisi acak ke dalam salah satu ide. 2. Dapat menyebabkan minat yang terlalu tipis dan dan tidak terkonsentrasi atau memecah perhatian siswa sehingga upaya-upaya pengajaran yang dilakukan menjadi tidak efektif
10. Model Networked (Jaringan) Seni
Bahasa
Bercerita tentang rumah menyebutkan nama bagian rumah
Bahasa
Menggambar dan mewarnai rumah
Fisik Motorik Menyusun Kognitif Bangun ruang
(kubus, balok, Prisma, dll.)
Seni
BUDAYAWAN
ARSITEK Bangun datar Bangun ruang
Mewarnai Rumah adat Menyanyikan Lagu daerah
Berkomunikasi dengan Bahasa daerah
Jenis-jenis Kebudayaan Indonesia
Menirukan Gerakan tarian daerah
Fisik Motorik
Kognitif Bercerita Tentang kamarku
Bahasa
Menggambar Perabot (kursi, Meja, dll.)
DESAIN INTERIOR Menjelaskan Fungsi perabot Rumah tangga
Kognitif
Seni
Menyusun Perabot dalam ruangan
Fisik Motorik
Tugas • • • • •
Membagi kelas menjadi 10 kelompok Setiap Kelompok membuat: 1. Makalah tentang model X 2. Membuat RKH tentang model X 3. Implementasi