MITOS DAN KEKUASAAN STUDI KASUS HEGEMONI NGALAP BERKAH GUNUNG KEMUKUS TERHADAP PENCARIAN KEKUASAAN Indah Ambar Sari1), Muhammad Ali Azhar2), Tedi Erviantono3) 1,2,3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Email:
[email protected] ,
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT This study was conducted to determine how Ngalap Berkah Ritual affect the ruling elite in finding and maintaining power. Ngalap Berkah Ritual is a ritual performed by kejawen Kemukus Mountains and surrounding communities. Pilgrims perform the ritual on Friday evenings and Friday Pon. Rituals performed in the tomb of Prince Samudro, pilgrims perform the ritual with the aim to seek blessings. This study uses qualitative research with the primary data source, the data obtained from the experts, in this study is the caretaker of the tomb of Prince Samudro. The technique of collecting data through observation, depth interviews and documentation. Then the data were analyzed descriptively qualitative. Using the theory of myth revealed by Barthes and is supported by the theory of Foucault's theory of hegemony and Theory Simotika. This study resulted in the following findings, namely the influence Ngalap Berkah Ritual of the ruling elite in finding and maintaining power. Caretaker searches hegemonic power by using symbols in doing Ngalap Berkah Ritual. Caretaker in control in Ngalap Berkah Ritual ruling leads to successful candidates. Most perpetrators of rituals that come to Mount Kemukus successful, it can be seen from the celebration of the success of power-seekers who come to Mount Kemukus. Authors analyzed that the influence of hegemony Caretaker Mount Kemukus greatly influences the success of search power of the ruling elite. Keywords : Ritual, Ngalap Berkah Politics, Power baik tindakan maupun bicara, masyarakat
PENDAHULUAN ini
Jawa selalu menggunakan perhitungan, cara
masyarakat Jawa sangat mempertahankan
atau perbuatan yang benar, agar sukses
budaya mereka. Pertama dari segi perilaku
mencapai sebuah tujuan.
Pada
masyarakat
era
jawa
yang
modern
yang
sangat Tirakat
mempertahankan hidup filsafat mereka dalam
memiliki
makna
hal ini yang biasa disebut dengan kejawen.
mengasingkan diri ke sebuah tempat yang
Kejawen
yang
lebih sunyi, masyarakat Jawa memaknai
termasuk dalam sebuah tradisi jawa yang
tirakat sebagai upaya batiniah dengan cara
berakar dari dalam, yang terutama diilhami
tertentu untuk mendekatkan diri kepada
oleh pemikiran Hindu - Budha. (Niels Muder,
Tuhan agar keinginannya bisa terkabul.
1999:46). Dalam semua aspek dan perilaku,
Dalam sebuah kehidupan sehari - hari tirakat
merupakan
pemikiran
1
bisa
dilakukan
secara
ataupun
masa kerajaan Majapahit dan murid dari
secara berkelompok serta dapat dilakukan di
Sultan Demak yang berperan menyebarkan
tempat - tempat yang lebih sunyi. Salah satu
agama Islam di Jawa. Pangeran Samudro
tirakat juga mengharuskan seseorang untuk
merupakan seorang muallaf yang diajak ke
melakukan ritual ditempat yang sepi. Jenis
Demak oleh ibunya yaitu Dewi Roro Ondo,
ritual ini juga beragam misalnya dengan
selesai berguru, sang pangeran Samudro
berendam disungai, duduk berdiam di sebuah
pulang
makam
atau
Sumberlawang di Daerah Gunung Kemukus
bersemedi di bawah pohon besar. Seseorang
dan menyebarkan agama Islam beliau juga
melakukan
tirakat
suatu
meninggal
dunia.
Mengetahui
keinginan,
misalnya
menjadi
meninggal
Ibunya
kemudian
kramat
individu
maupun
jika
bersila
memiliki
jika
ingin
dari
pemimpin seperti menjadi Kepala Desa,
sesampainya
Bupati maupun Walikota.
Samudro
Demak,
disana ikut
sesampainya
ibu
dari
meninggal
di
anaknya menyusul, Pangeran kemudian
dimakamkan menjadi satu. Karena hal itu Gunung
merupakan
pula menjadikan Pangeran Samudro sangat
gunung yang berada di Kabupaten Sragen
disegani dan dihormati oleh masyarakat.
Jawa Tengah dan merupakan salah satu
Hingga saat ini makam Pangeran Samudro
wisata
masih
religi
Kemukus
yang
terkenal
karena
sangat
banyak
diziarahi
oleh
menawarkan sebuah tempat ritual yang
masyarakat, peziarah juga biasa datang pada
didalamnya memuat tradisi - tradisi dari
saat malam Jumat Pon karena bertepatan
legenda masyarakat setempat. Banyak cerita
dengan meninggalnya Pangeran Samudro.
legenda Jawa yang menggambarkan bahwa pemenuhan harapan orang kejawen tidak
Orang Jawa juga mempunyai suatu
cukup hanya dengan buah kerja dan berdoa,
pandangan tersendiri bahwa makam tersebut
harus ada upaya lainya yang harus dilakukan
dianggap sangat kramat, hal ini terjadi karena
yaitu dengan sebuah ritual yang dilaksanakan
makam tersebut juga memiliki nilai khusus
masyarakat dengan kepercayaan mereka
yang bagi orang percaya yang bersangkutan
terhadap berbagai mitos dan sejarah tempat
dan jiwa orang yang sudah meninggal
kramat yang berkembang.
dianggap dapat dimintai sebuah berkah atau pertolongan
Wisata religi ini memiliki daya tarik
memintanya
bagi dan
keluarganya masih
hidup.
yang Seiring
tersendiri bagi para penikmatnya. Di Gunung
dengan pesat perkembagan zaman persepsi
Kemukus wisata religi yang terkenal adalah
ziarah telah berubah, peziarah yang datang
wisata
yang
ke makam Pangeran Samudro bukan hanya
Samudro
untuk mendoakan sang Pangeran Samudro
Makam
bernama
seorang
Samudro.
Pangeran
Pangeran
merupakan salah satu anak dari Raja pada
akan tetapi juga peziah ngalap berkah.
2
jabatan Tradisi
Jawa
yang
maupun
dalam
usaha
untuk
sering
memperolehnya. Hal ini merupakan ritual
berorientasi kini telah memudar, hal ini
mistik yang dilakukan oleh masyarakat Jawa
dikarenakan
untuk
adanya
persepsi
negatif
memperoleh
apa
yang
mereka
mengenai ritual atau wisata religi di objek
inginkan. Menurut masyarakat juga yang
Gunung Kemukus. Persepsi negatif tersebut
tinggal di Kawasan Gunung Kemukus motif
muncul
atau
kedatangan mereka adalah untuk berziarah
peziarah yang datang ke makam Pangeran
dan ngalap berkah di makam Pangeran
Samudro untuk meminta berkah atau ngalap
Samudro. Masyarakat juga diperbolehkan
berkah dengan cara memohon kemudahan
berziarah akan tetapi yang terjadi saat ini di
dan
masyarakat Gunung Kemukus sebaliknya
di
kalangan
kelancaran
masyarakat
untuk
mempertahankan
suatu jabatan maupun juga untuk mendapat
yaitu menjadikan ziarah
kesuksesan, dengan cara harus menjalani
yang negatif, hal ini terjadi karena tradisi
ritual
bukan
yang berkembang disertai dengan mitos
pasangan sebanyak tujuh kali berturut - turut
adanya nilai - nilai mistik dari Gunung
dengan orang yang sama.
Kemukus.
hubungan
Ritual dikerenakan
intim
dengan
menyimpang makam
ini
Pangeran
mucul
Dalam
studi
ini
menjadi tempat
peneliti
melihat
Samudro
adanya fenomena menarik di Lokasi Objek
dijadikan satu dengan makam Ibu nya. Hal ini
Wisata Gunung Kemukus. Apabila ditinjau
menimbulkan persepsi negatif bagi peziarah.
dari segi pariwisata Gunung Kemukus juga
Bedasarkan pengamatan peneliti di Gunung
hanya merupakan sebuah bukit dengan
Kemukus adalah tempat mencari kekuasaan
ditumbuhi pepohonan yang
ataupun
tampak rindang dan sejuk, kemudian pada
kesuksesan,
hal
ini
dibuktikan
membuatnya
dengan adanaya salah seorang pengunjung
puncak
yang datang kesana karena tertarik untuk
makam Pangeran Samudro. Dari atas bukit
mempertahankan jabatannya dikantor, hal
tersebut dapat dilihat sungai atau danau yang
yang melatarbelakangi pengunjung ini datang
merupakan
adalah
oleh
Ombo, nampak seolah - olah membelah
membuktikan
wilayah ini, sehingga bila seseorang datang
mereka
tetangganya
yang
yang
terinspirasi
sudah
kebenaran ritual tersebut.
bukit
tersebut
luapan
dari
terdapat
waduk
sebuah
Kedung
dari wilayah Barong harus menyeberang sebuah danau tersebut untuk dapat sampai di
Dari buah cerita masyarakat yang
Gunung Kemukus.
berkembang Ritual ngalap berkah setiap malam Jumat Pon sangat dapat membantu
Keberadaan
seseorang untuk mempertahankan suatu
Kemukus
ternyata amat sangat penting dan berarti bagi
3
Gunung
sebagian orang yang memiliki kepercayaan
maupun
terhadap roh leluhurnya untuk mendapatkan
masyarakat yang akhirnya berubah menjadi
berkah,
sebuah doktrin.
memperoleh
keselamatan,
kekuasaan,
kekayaan,
juga
kebudayaan
kelompok
kemakmuran
bahkan masalah jodoh. Di Gunung Kemukus
Teori Semiotik Pragmatik
juga ini ada satu tempat khusus berupa Semiotik
pendopo yang di dalamnya ada beberapa makam
tokoh
masyarakat
satunya adalah
adalah
teori
Salah
tentang pemberian tanda. Teori ini juga
Pangeran
menguraikan tentang asal - usul tanda,
Jawa.
makam sang
Pragmatik
kegunaan tanda dan juga kegunaan tanda
Samodra.
oleh yang menerapkannya dan efek tanda bagi yang menginterpretasikannya.
Bertolak dari permasalahan di atas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti objek wisata Gunung Kemukus terutama dari
Teori Kekuasaan
perilaku para wisatawan yang berkunjung berkah.
Teori kekuasaan yang diungkapkan
Mempertimbangkan fenomena di atas maka
oleh M. Foucault adalah kekuasaan dan
peneliti merasa perlu untuk mengetahui lebih
pengetahuan yang memiliki hubungan timbal
lanjut lagi bagaimana perilaku wisatawan
balik.
Gunung Kemukus untuk melakukan Ritual
menurus menciptakan entitas pengetahuan,
ngalap berkah guna memdapatkan apa yang
begitupun juga sebaliknya, penyelegaraan
mereka inginkan.
pengetahuan akan menimbulkan efek bagi
untuk
melakukan
ritual
ngalap
Penyelengaraan
kekuasaan
terus
kekuasaan.
KAJIAN PUSTAKA Teori Mitos
Teori Hegemoni
1. Kutipan Barthes dalam bukunya
Menurut Gramsci teori ini digunkan dominasi
dan
mythologies (1957) mitos adalah bagian
hidup
yang
penting sebuah ideologi. Mitos bermula dari
dominan, yang juga di dalamnya terdapat
konotasi yang telah menetap di masyarakat.
sebuah konsep tentang kenyataan yang
Sehingga pesan yang didapat dari mitos
disebarluaskan bagi masyarakat ataupun
tersebut sudah tidak lagi dipertanyakan di
perseorangan. Berdasarkan pemikiran dari
masyarakat. Mitos itu sendiri adalah buah
Gramsci sendiri dapat dijelaskan bahwa
konotasi yang telah berbudaya. Sebuah mitos
hegemoni merupakan suatu kekuasaan atau
dapat menjadi sebuah ideologi atau menjadi
dominasi atas nilai - nilai kehidupan, norma,
sebuah paradigma ketika sudah berakar
untuk sebuah
menujukkan sudut
suatu
pandangan
4
lama, digunakan sebagai acuan hidup dan
Dari
penjelasan
diatas
penulis
sama
dengan
menyentuh ranah norma - norma sosial dan
memiliki
yang berlaku dimasyarakat.
keempat teori diatas. Magis itu dibangun
pemikiran
yang
berdasarkan asumsi bahwa ketika satu ritual 2. Menurut Bascom mitos adalah
dilakukan secara tepat, maka akibat yang
cerita prosa rakyat yang dianggap benar-
ditimbulkan juga akan terwujud seperti yang
benar terjadi serta dianggap suci oleh sang
diharapkan . Hal ini sesuai dengan fenomena
empunya cerita. Mitos tokohmya bisa para
yang terjadi di Gunung Kemukus, Anggota
dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwa
DPR, DPRD serta Kepala Desa melakukan
terjadi
ritual laku (ngalap berkah) untuk meraih
didunia
lain
dan
terjadi
dimasa
lampau. Karena itu ada tokoh dalam mitos
ataupun
yang menjadi pujaan yang dipuji dan ditakuti.
dengan mempercayai mitos dan kekuatan
Contohnya orang yang ngalap berkah di
magis yang berkembang dimasyarakat.
mempertahankan
kekuasaannya
makam kramat dengan memberikan sesaji beranggapan pasti keiginannya akan dapat
METODELOGI PENELITIAN
terkabul hal ini sesuai dengan petunjuk sang Juru Kunci Gunung Kemukus. Berdasarkan
Penelitian ini menggunakan metode
teori yang digunakan penulis yakni teori
deskriptif
hegemoni, teori simiotik, teori keuasaan dan
menjelaskan, mendeskripsikan, menyelidiki
teori
dan memahami secara empiris tentang Mitos
magis
keempat
berkesinambungan.
teori
Teori
ini
saling
Penelitian
ini
juga
di
Dan Kekuasaan Studi Kasus Hegemoni
perankan oleh Juru Kunci hal ini di tandai
Ngalap Berkah Gunung Kemukus Terhadap
dengan adanya pengaruh yang kuat dari Juru
Pencarian Kekuasaan. Sumber data yang
Kunci kepada pelaku ritual untuk melakukan
digunakan dalam penelitian ini adalah data
tata cara ritual di Gunung Kemukus. Teori
primer dan data sekunder. Penelitian ini
Simiotik dalam penelitian ini digunakan untuk
menggunakan teknik pengumpulan data yang
menganalisis simbol-simbol yang digunakan
dilakukan
dengan
yang digunakan dalam proses ritual di
mendalam
dan
Gunung
di
menggunakan teknik pengambilan sampling
terapkan pada perilaku Juru Kunci dalam
yakni purposive sampling. Penelitian ini
mengarahkan pelaku ritual, dimana Juru
berlokasi
Kunci sebagai pemegang kuasa penuh atas
Sumberlawang
keberhasilan
Tengah.
Kemukus.
sebuah
Teori
ritual
hegemoni
kualitatif.
kekuasaan
di
Gunung
Kemukus.
5
di
observasi,
dokumen.
Desa
Penelitian
Pendem,
Kabupaten
wawacara ini
kecamatan
Sragen
Jawa
masyarakat sekitar objek wisata Gunung
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kemukus banyak yang membuka usaha seperti
Perkembagan Ritual Ngalap Berkah
rumah
makan,
penginapan
sederhana, jasa penitipan motor dan mobil,
Ritual ngalap berkah bermula sejak ratusan
tahun
yang
lalu
bermula
penjual
bunga,
dan
lain
sebagainya. Selain itu juga tata cara
dari
seseorang yang berziah kemudain berlanjut
ritual
hingga sekarang. Hal ini dikemukakan oleh
Pangeran Samudro juga dianggap tidak
juru kunci Gunung Kemukus. Seiring dengan
melanggar
perkembagan
masyarakat
masyarakat. Ritual yang dilakukan juga
berdatangan ke Gunung Kemukus untuk
sama dalam hal berziarah di Makam
melakukan ziarah kubur di makam Pangeran
Wali atau Sunan, tidak ada dan tidak
Samudro, mereka yang berdatangan tidak
membenarkan adanya hubungan intim
hanya untuk mencari berkah saja, ada juga
dalam ritual Ngalap Berkah di objek
yang
menjadi
wisata Gunung Kemukus Kabupaten
untuk
Sragen. Persepsi positif dari masyarakat
menjadi kaya. Seiring dengan meningkatnya
juga karena latar belakang Pangeran
pengetahuan
dapat
Samudro yang merupakan anak dari
memahami perkembagan yang terjadi di
Kerajaan Majapahit dan murid dari
Gunung Kemukus dari dampak positif dan
Sultan
negatif yang ditimbulkan. Berikut adalah
sangat diteladani dan disegani oleh
dampak yang ditimbulkan.
masyarakat karena telah mengajarkan
zaman
memiliki
seorang
sendiri
keinginan
pemimpin
untuk
bahkan
masyarakat
juga
mereka
yang
dilakukan
dari
Demak.
di
norma
Makam
-
Pangeran
norma
Samudro
agama Islam. a. Dalam Persepsi positif masyarakat b.
tentang ritual Ngalap Berkah pada objek
negatif
masyarakat
wisata Gunung Kemukus Kabupaten
muncul karena ritual Ngalap Berkah
Sragen Masyarakat sekitar objek wisata
pada objek wisata Gunung Kemukus
Gunung
Kabupaten Sragen Masyarakat juga
Kemukus
menganggap
jika
ritual Ngalap Berkah yang dilakukan di
menganggap
ritual
Makam
merupakan
hal
Pangeran
Samudro
tidak
Ngalap negatif
Berkah karena
memberikan dampak negatif atau buruk
seharusnya jika seseorang tersebut
sama
sebaliknya
memiliki keinginan dan kemudahan,
memberikan pengaruh yang baik bagi
harusnya memohon langsung kepada
masyarakat. Karena dengan adanya
Tuhan. Bukan datang ke tempat atau
para peziarah mereka mendapatkan
orang
penghasilan lebih, 7 hal tersebut karena
keberkahan yang kemudian memohon
sekali,
tetapi
6
Persepsi
yang
dianggap
memiliki
pada suatu tempat atau benda. Agama
dapat dari sebuah kebiasaan. Misalkan saja
Islam jelas melarang hal tersebut
ketika orang Jawa melihat kupu - kupu masuk
karena itu disebut dengan musrik dan
didalam rumah, maka mereka menafsirkan
menyekutukan Tuhan.
akan ada tamu yang datang kerumah. Hal ini berangkat dari peristiwa - peristiwa yang berulang dan kemudian mereka simpulkan
Sejarah Gunung Kemukus
menjadi sebuah kebenaran. Penamaan Gunung Kemukus juga tidak
lepas
Samudro,
dari
cerita
kepergian
sang
Pangeran
Pangeran
Samudro
Inti Ziarah Dimakam Pangeran Samudro
yang membawa misi perdamaian sangat
“Sing sopo duwe panjongko marang
diharapkan kembali oleh Raden Patah selaku
samubarang kang dikarepke bisane
penguasa dikasultanan Demak - Bintaro.
kelakon iku kudu sarono pawitan
Tanpa diduga ajalpun menghampiri Pangeran
temen, mantep, ati kang suci, ojo
Samudro.Pada awalnya keadaan dilokasi
slewang-sleweng,
makam Pangeran Samudro sangatlah sepi
marang
dan jarang dijamah oleh orang - orang, hal ini
dhemene kaya dene yen arep nekani
dikarenakan
marang
letak
makam
Pangeran
kang
kudu katuju,
panggonane
mindeng cedhakno
dhemenane”
Samudro ditengah hutan blantara, serta
(Kadjawen, Yogyakarta : Oktober
banyak binatang buas di dalamnya. Seiring
1934)
berjalannya setelah
waktu
Gunung
keadaanpun Kemukus
berubah
dihuni
oleh
“Barang siapa berhasrat atau punya
Penduduk. Kemudian diterangkan pada suatu
tujuan untuk hal yang dikehendaki maka
masa diatas bukit tempat Pangeran Samudro
untuk
dimakamkan, apabila menjelang musim hujan
kesungguhan, mantap, dengan hati yang
ataupun kemarau tampaklah kabut hitam
suci, jangan serong kanan / kiri harus
seperti asap (kukus) oleh karena hal itulah
konsentrasi pada yang dikehendaki /
penduduk setempat menyebut bikit tersebut
yang diinginkan, dekatkan keinginan,
Gunung Kemukus sampai saat ini.
seakan-akan seperti menuju ke tempat
mencapainya
harus
dengan
kesayangannya / kesenangannya”. Nama Gunung Kemukus tidak aneh dengan kebiasaan masyarakat Jawa yang
Akan
tetapi
pandangan
atau
masih percaya dengan mitos dan sebuah
pendapat
simbol.
dalam
sepenuhnya dan perlu diluruskan. Munculnya
alam
pendapat tersebut berawal dari penafsiran
merupakan interprestasi alamiah yang di
pengertian kata “dhemenan”. Pengertian kata
mengkap
Kebiasaan simbol
orang yang
Jawa diberikan
7
tersebut
tidaklah
benar
“dhemenan” dalam bahasa Jawa diartikan
Samudro. Sang Juru Kunci Gunung Kemukus
kekasih lain yang bukan isteri / suami sah
terdiri dari delapan orang yang seluruhnya
(pasangan kumpul kebo), kekasih gelap,
adalah
isteri/suami
Sehingga
terdahulunya. Peran para Juru Kunci adalah
pengertiannya menjadi apabila ziarah ke
mengarahkan peziarah untuk melakukan tata
Makam Pangeran Samudro harus membawa
cara ritual, Juru Kunci juga memegang
dhemenan.
peranan atas keberhasilan sebuah ritual yang
simpanan.
keturunan
dari
Juru
Kunci
dilakukan oleh peziarah. Setiap peziarah kata
yang datang selalu disambut oleh Juru Kunci
“dhemenan” dalam konteks naskah dalam
kemudian peziarah ditanya apa keperluannya
bahasa
Arti
sesungguhnya
dari
adalah
sebuah
kemudaian Juru Kunci mengarahkan tata
diidam-idamkan,
cita-cita
cara ritual dengan menggunakan simbol -
yang ingin segera terwujud/tercapai seperti
simbol. Peziarah juga meyakini peran Juru
seakan-akan ingin menemui kekasih. Dengan
Kunci dalam hal ini dikarenakan sang Juru
demikian dapat disimpulkan bahwa inti ziarah
Kunci adalah orang yang memiliki ilmu
di Makam Pangeran Samudro di Gunung
kebatinan yang baik serta mereka adalah
Kemukus adalah apabila punya kemauan,
garis keturunan Juru Kunci terdahulu.
Jawa
keinginan
tersebut
yang
cita - cita yang ingin dicapai atau apabila menghadapi
banyak
rintangan
yang
menghalangi jalan untuk mencapai citaHasto Pratomo (Juri Kunci Utama
cita/tujuan tersebut harus dilakukan dengan cara yang sungguh - sungguh, hati yang bersih suci dan konsentrasi pada cita - cita dan tujuan yang akan dicapai/dituju. Dengan
Suwardi
Yadhi
Widodo
Muhammad Widanto
demikian, terbukalah jalan untuk mencapai cita - cita dan tujuan tersebut dengan lebih mudah.
Dwi Analisis Hasil Temuan Penelitian Pardi
Kekuasaan Juru Kunci Gunung Kemukus Juru
Kunci
Gunung
Kemukus
Nama - nama Juru Kunci Gunung Kemukus
memiliki kekuasaan yang paling tinggi untuk memberikan kuasanya pada ritual yang dilakukan peziarah di makam Pangeran
8
Syamsuri
, bisnis klenik atau perdukunan serta ziarah
malam Ju’mat Pon di bulan Suro/Muharam.
kuburan kramat meningkat derastis. Hal ini
Pengunjung malam Jum’at Pon di bulan
dikarenakan rasa percaya diri seseorang
Suro/Muharam mencapai 15.000 orang dan
tidaklah
pada
kuat.
peziarah
makam
melakukan
ziarah
Suro/Muharam mencapai 7.000 orang. Pada
makam kramat apa yang menjadi keinginan
hari pertama di bulan Suro / Muharam
mereka dapat terwujud.
diadakan ritual pencucian selambu makam
berkeyakinan
Para dengan
Dalam
Kitab
malam
di
bulan
dengan ritual Larab Slambu / Larab Langse, yang dilanjutkan dengan pentas wayang kulit
Makam Pangeran Samudro Di Gunung
semalam suntuk sebagai acara rutin tahunan
Kemukus
di objek wisata ini.
Ritual di Gunung kemukus memang
Waktu yang tepat untuk berziarah
sudah ada lebih dari seratus tahun, dari
menurut
sekian generasi banyak yang mempercayai
literatur
yang
ada
dan
tradisi
masyarakat di sekitar Gunung Kemukus
tentang kebenaran ritual ini. Adapun tata cara
adalah hari Kamis malam Jum’at Pon. Hal ini
pelaksanan ritual ini adalah sebagai berikut.
bertolak dari kisah pada zaman kerajaan
a.Waktu Pelaksanaan
Demak.
Setiap hari selalu ada pengunjung
Pengaruh Ritual Ngalap Berkah Terhadap
berziarah
Kelompok Elit Penguasa
ke
Makam
Pangeran
Samudro meskipun tidak terlalu banyak.
Setiap hendak menjelang pemilihan
Beberapa di antara mereka bahkan ada yang
kepala
melakukan suatu pantangan / sesirih tertentu, misalnya
melakukan
pati
geni
Hayam
selama
kekuasaan
lebih banyak dari hari-hari biasa. Kedua
yang
malam Jum’at Kliwon merupakan puncak /
peziarah.
mengelilingi
negaranya
raja
besar
itu
dihubungkan
sedikit
banyak
mutlak.
"Kekuatan
manusia terbatas dan mermerlukan kekuatan
Tidak
lain yang tidak terbatas".
kurang dari sekitar 10.000 pengunjung dari berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa
Kekuasaan adalah kekuatan untuk
datang untuk berziarah di tempat ini. Puncak kunjungan
Majapahit,
dengan kekuatan yang bersifat transenden
setiap Kamis malam Jum’at Pon dan Kamis
wisatawan
Wuruk,
besar
moyangnya (yang titisan dewa-dewa). Disini
Kamis malam Jum’at jumlah pengunjung
kunjungan
pemerintahraja
dengan tiap kali ziarah ke candi-candi nenek
beberapa hari di sana. Pertama setiap hari
memerintah
banyak
tanggungjawabnya.
wisatawan /
orang Kekuasaan
dengan yang
dimaksud adalah kekuasaan tersebut tidak
peziarah di Gunung Kemukus terjadi setiap
9
Kliwon
Pangeran Samudro, yang biasa disebut
Negarakertagama
dikisahkan tentang bagaimana Ritual Ziarah
yang
Jum’at
berasal dari diri manusia atau berasal dari
Kajian ini telah menemukan bahwa
rakyat seperti yang telah dipahami oleh
elit penguasa menggunakan mistik Jawa.
masyarakat
Dalam hal ini ritual ngalap berkah di Gunung
modern.
Kekuasaan
adalah
berhunungan dengan Tuhan. Kekuasaan
Kemukus dalam kepemimpinan mereka.
manusia itu tergantung pada kekuasaan lain
Berdasarkan hasil temuan penelitian,
yang berasal dari luar manusia. Terlebih
elit penguasa yang ingin melakukan ritual ini
kekuasaan yang menentukan hajat orang
harus
banyak.
menysucikan
diri
di
sendang
ontrowulan dengan membawa bunga - bunga Hal ini membuktikan klenik sudah
untuk di tabur, kemenyan dan juga botol
sangat mengakar dan mendarah daging
untuk tempat air. Kemudian setelah bersuci
dengan budaya Indonesia. Sebuah masalah
pelaku ritual dapat naik ke makam untuk
yang
melakukan doa dan mengutarakan kepada
dianggap
berat
memerlukan
pertolongan dari alam transenden yang lebih
juru
mutlak. Hal ini membuat manusia akan lebih
keinginannya, dengan begitu juru kunci akan
percaya
menjadi prantara doa si pelaku ritual ngalap
diri
untuk
menghadapi
sebuah
masalah apabila telah sudah berkonsultasi
kunci
tentang
apa
yang
menjadi
berkah.
dengan hal - hal yang magis.
Simbol dalam melakukan ritual ini
Dasar klenik sesungguhnya religius
ada tiga yaitu bunga tabur, kemenyan dan air
namun hal ini dianggap sudah ketinggalan
sendang.
zaman. Manusia modern yang religius akan
karismatik seseorang, agar menjadi seorang
berdiam dirumah dan beribadah langsung
pemimpin yang berkarisma dan berwibawa
berhungan
dengan
Kuasa.
disimbolkan dengan bunga yang berbau
Kekuatan
transenden
masih
harum. Kemudian makna dari kemenyan
dipercayai dan dapat membantu menjalankan
adalah untuk membuka aura si pelaku ritual
sebuah kekuasaan.
hal ini dalam kepemimpinan berguna untuk
yang
Maha
mutlak
itu
meningkatkan
Akan tetapi tidak semua manusia
pemimpin
juga religius dan tidak membutuhkan bantuan
adalah
terjadi di Indonesia. Dalam Kitab Arjuna juga
dikisahkan
mencapai
kekuasaan
politik
dalam
percaya
membina
di
makna
calon
masyarakat.
untuk
mensucikan
diri
hal
ini
kesalahan dan sifat jelek yang ada dalam diri bisa terbuang dengan basuhan air sendang.
atas
keluarga Kurawa. Politik dan spiritualitas
Peziarah menginginkan agar ia tetap
berhubungan sangat erat,
menduduki suatu jabatan, dan saingannya
10
rasa
memiliki
dilakukan karena manusia banyak melakukan
tentang
bagaimana Arjuna bertapa ditengah hutan untuk
tabur
Terakhir Makna dari air sendang sendiri
dari daya - daya mistik. Hal ini sudah lumrah
Wiwahana
Bunga
tidak mampu merebutnya, aktivitas yang
suatu
dilakukannya dengan melakukan ziarah dan
menggunakan media prantara.
berdoa
ke
hasilnya
Makam
telah
menduduki
Pangeran
Samodro,
terbukti,
peziarah
tetap
jabatannya.
Peziarah
pun
ritual.
Ritual
Media melakukan
yang
ritual
kemenyan/
mempercayai aktivitas ziarah ini. Apabila
dilakukan
digunakan
adalah
dupa
dengan
dan
untuk
bunga air
tabur,
Sendang
Ontrowulan. Hal ini dipenuhi peziarah agar
dianalisis, tidak ada hubungan yang logis
keinginan peziarah dapat terkabul. Juru kunci
antara berziarah dan berdoa di makam
berdoa dimakam bersama peziarah agar
dengan tidak berubahnya suatu jabatan
keinginannya menjadi penguasa tercapai.
tertentu. .
Tercapainya keinginan tersebut tergantung
Kekuasaan menjadi hal yang banyak
keyakinan seseorang.
diperebutkan oleh banyak orang, tidak perduli di desa maupun di kota, persaingan tetaplah
KESIMPULAN
terjadi. Konsep kekuasaan juga didukung dengan adanya pemikiran dari Foucault yang
Berdasarkan hasil penelitian yang
notabennya adalah ahli filsafat. Pemikiran
Foucault
dilakukan di Gunung Kemukus dan hasil tentang
pembahasan
kekuasaan mengalahkan konsep kekuasaan yang
terlampau
dipahami
sebagai
bab
IV
dapat
disimpulkan
sebagai berikut:
milik
Ritual
subyek tertentu oleh kelas tertentu dengan
ngalap
berkah
dimakam
Pangeran Samudro, ritual dimulai dengan
khusus dilegitimasi oleh negara. Kekuasaan
niat tulus kepada tuhan yang maha esa agar
yang di definisikan oleh Foucault, dimaknai
keinginannya terkabul, bersuci di sendang
tidakan dalam istilah kepemilikan dimana
Ontrowulan,
seseorang mempunyai sumber kekuasaan
berdoa
di
makam
dengan
perantara juru kunci makam, serta membawa
besar.
bunga tabur, kemenyan, dan air sendang Dalam hal ini teori kekuasaan Foucalt
yang dimasukkan kedalam botol, ke makam
diterapkan pada ritual ngalap berkah yang
Pangeran Samudro untuk berdoa dan setelah
terjadi di Gunung Kemukus. Juru kunci
keluar dari makam dari Pangeran Samudro
berperan
peziarah melakukan
sebagai
orang
yang
memiliki
ritual terakhir yaitu
pengetahuan lebih tentang ritual ngalap
mencari
berkah yang dilakukan di Gunung Kemukus
melakukan
dan dilakukan oleh elit penguasa agar
dilaksanakan pada malam jumat pon, jumat
menjadi penguasa disuatu daerah. Jur kunci
kliwon, dan malam satu suro. Ritual dilakukan
memainkan peranan sebagai pengatur dalam
minimal tujuh kali agar keinginannya terkabul.
11
pasangan
atau
hubungan
kekasih seksual.
untuk Ritual
Pengaruh ritual kejawen terhadap kelompok
elit
penguasa.
1.Masyarakat
harus
diberikan
Pencapaian
informasi yang benar dari pemerintah dengan
kekuasaan yang mutlak dapat dicapai bila elit
penyebaran informasi atau pamflet mengenai
mampu mengawali ritual dengan memiliki
Gunung Kemukus.
keyakinan hati disertai sugesti yang kuat
2.Dalam
mencapai keberhasilan. Disamping itu, elit
kebutuhan
ritual.
Kemukus
Setelah
pencapaian
tumpengan sebagai bentuk kesyukuran dan
sebaiknya kualitas
bermakna sebagai karismatik seseorang,
berkarisma
seorang
dan
pemimpin
berwibawa
melainkan
sebuah
mencari atau mempertahankan kekuasaan
kemenyan dan air sendang. Bunga tabur
menjadi
sesuatu,
3.Bagi elit penguasa apabila ingin
ritual
ngalap berkah ada tiga yaitu bunga tabur,
agar
agar
obyek wisata.
rasa terima kasih. melakukan
didalamnya
Gunung Kemukus bukanlah tempat ritual
selamatan berupa pemotongan kambing dan
dalam
terlibat
memperbaiki persepsi orang-orang bahwa
mencapai keberhasilan, elit melanjutkan ritual
Simbol
wisata
kedepan, sebaiknya para warga di Gunung
juga diharuskan memenuhi segala saranaprasarana
pembangunan
disertai diri
agar
dengan mampu
penigkatan memimpin
masyarakat dengan baik.
yang
4.Bagi Juru kunci Gunung Kemukus
disimbolkan harum.
sebaiknya memberikan informasi kepada
Kemudian makna dari kemenyan adalah
peziarah makam Pangeran Samudro agar
untuk membuka aura si pelaku ritual hal ini
tidak meminta segala sesuatu kepada benda
dalam
untuk
mati, karena manusia masih memiliki Tuhan.
calon
Hal ini karena juru kunci yang berperan
dengan
bunga
yang
kepemimpinan
meningkatkan pemimpin
rasa
dalam
berbau
berguna
percaya
membina
di
mengarahkan
masyarakat.
ritualnya.
Makna dari air sendang sendiri adalah untuk mensucikan diri hal ini dilakukan karena manusia banyak melakukan kesalahan dan sifat jelek yang ada dalam diri bisa terbuang dengan basuhan air sendang. Terdapat beberapa Saran yang dapat diajukan oleh peneliti terkait ritual ziarah makam
Pangeran
Kemukus,
Desa
Samudro Pendem,
di
Gunung
Kecamatan
Sumberlawang, Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut :
12
peziarah
untuk
melakukan
Web
DAFTAR PUSTAKA:
http://m.repbulika.co.id/berita/nasional/umum/ 14/11/20/nfcat7-ini-tiga-versi--usul-ritualseks-gunung-kemukus, diakses 25 April 2016, pukul 01. 20 Wita.
Buku Banyuadhi,Gesta. 2015. Laku dan Tirakat. Yogyakarta : Saufa.
http://m.liputan6.com/asal-muaasal-gunungkemukus-dijadikan-tempatritual.html, diakses 22 April 2016, pukul 23.30 Wita.
Miles, Mettew dan Micheal Hubermen. 1992. Analisis Data ,buku sumber metodemetode baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
http://lib.unnes.ac.id/20292/1/3301411060S.pdf
.Dr. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi(Mixed Methods).Bandung : Alfabeta.
http://lib.unej.ac.id/gdlgub-gdl-grey-2008yuyunsetyowati.pdf, diakses 23 April 2016, pukul 22.30 wita.
Mulder,Niels. 1999. Agama,Hidup Seharihari,dan Perubahan Budaya(Jawa,Muangthai dan Filipina). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127434RB16R38m-Mitos%20Gerwani.pdf, diakses 23 April 2016, pukul 01.21 wita
Frezer, James. 2009. The Golden Bough. New Zealand: The Floating Press.
Tesis http://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/7505/P erilaku-wisata-ritual-gunung-Kemukus-Studidiskriptif-tentang-perilaku-ritual-wisatawanobyek-wisata-makam-Pangeran-SamodraGunung-Kemukus-di-Sumber-LawangSragen-Jawa-Tengah diakses 15 Juli 2016 pukul 01.30 wita
Danabdjaja, James. 1986. Folklor Indonesia, Cetakan ke-2. Jakarta: Grafitipres. Geertz Clifford. 1960. Abangan Santri dan Priyayi dalam Masyarakat Jawa, Jakarta : Pustaka Jaya. Barthes, Roland. “Mitologi”. Trj. Nurhadi. Yogyakarta : Kreasi Wacana.1996 Pusat Informasi Pariwisata.Pesona Wisata Budaya Jawa TengahKabupaten Sragen. Booklet Dinas Pariwisata Jawa Tengah Yahya, “Dibalik Indahnya Kemukus” dalam Lantasa. Bandung : CV. Nabila Elita Media.2005.
13