CARI
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk Kantor Pusat/Head Office GKP TELKOM Jl. Japati No. 1, Bandung 40133 Tel : (62-22) 452 1108, 452 7252 Fax : (62-22) 720 3247 IDX : TLKM NYSE : TLK LSE : TKIA
Mewujudkan Masyarakat Informasi yang Unggul Realizing an Excellent Information Society
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk Sustainability Report 2008
PAPER AND INK SPECIFICATION This report is printed on Cyclus paper and printed using alcohol free ink Cyclus Certification and Licence: Certificate RAL UZ - 14 Blue Angel. Licence 544.021 Nordic Swan. Licence DK/11/1 - The EU Eco-label. ISO 9001 Quality Management EMAS ISO 14001 - EU Environmental Certification, DIN 6738 Archive Properties Class 24-85.
www.telkom-indonesia.com
Daftar Isi Table of Content
1 LAPORAN KEBERLANJUTAN TELKOM TAHUN 2008 WELCOME TO TELKOM’S 2008 SUSTAINABILITY REPORT
Ikhtisar Kinerja Keuangan Economic Performance Highlights
18
Peristiwa Penting Significant Events
21
Penghargaan Awards
24
4 INSTITUTIONAL SUSTAINABILITY
2 LAPORAN DIREKTUR UTAMA REPORT FROM THE CEO
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
26
3 TENTANG TELKOM
Etika Praktek Bisnis Ethical Practices
30
ABOUT TELKOM
Hubungan dengan Karyawan Labor Relations Hak Azasi Manusia Human Rights
35
Kesejahteraan Karyawan Employee Welfare
36
Pelatihan/ Pengembangan Karir Career Development/ Training Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja (K3) Health and Safety at Work
40
Strategi dan Manajemen TELKOM CSR TELKOM’s CSR Strategy and Management TELKOM Group Sejarah Perusahaan History of the Company
6
10 11
Produk dan Layanan Products and Services Peta Operasi Operational Map
13
Struktur Organisasi Organizational Structure
16
16
35
42
5 LAYANAN KEPADA PELANGGAN CUSTOMER SERVICE Keamanan Data dan Internet Sehat Privacy, Data Security and Safe Use of the Internet Peraturan Bagi Staff Penjualan & Pemasaran Rules of Conduct for Sales & Marketing Staff Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
45
45
46
6 MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT INFORMASI
61
61
7 MENGURANGI DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN REDUCING OUR ENVIRONMENTAL IMPACT Pengelolaan Lingkungan Environmental Management Konsumsi Energi Energy Consumption
EMPOWERING THE INFORMATION SOCIETY Mewujudkan Masyarakat Digital (Program Pendidikan) Realizing Digital Communities (Education Program) Mendukung Pengembangan Masyarakat yang Berkelanjutan Supporting Sustainable Community Development
Survei Impact Kegiatan Sosial TELKOM Impact Survey for TELKOM’s Social Activities Survei Opini Kemitraan Partnership Opinion Survey
63
65
8 LAMPIRAN 50
55
APPENDIX Testimoni Testimony Referensi Indeks GRI GRI Index Reference Pernyataan Level GRI Self Declare of GRI Level Survei Umpan Balik Pembaca Reader Feedback Survey
Untuk permintaan, pertanyaan, masukan atau komentar atas laporan ini, dapat menghubungi : Any request, inquiry, feedbacks and comment to this report, please contact : Corporate Communication Department, Grha Citra Caraka, 5th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 Tel: (62-21) 521 5109 Fax: (62-21) 522 0500 (3.4)
69 71 78 79
Laporan Berkelanjutan TELKOM Tahun 2008 Welcome to TELKOM’s 2008 Sustainability Report Laporan Keberlanjutan TELKOM yang ketiga ini memberikan gambaran umum mengenai upaya-upaya Perusahaan dalam memastikan keberlanjutan dari bisnisnya dan dalam memenuhi tanggung jawabnya terhadap semua stakeholder. TELKOM menyadari bahwa dengan menyelaraskan strategi bisnis yang memiliki agenda dengan tanggung jawab sosial dan juga terhadap lingkungan, kami dapat membangun landasan untuk pertumbuhan jangka panjang dan pada saat yang bersamaan juga memberikan keuntungan nyata yang bukan hanya untuk TELKOM, tapi juga untuk bangsa Indonesia. Agenda tersebut dijelaskan dalam strategi CSR TELKOM yang fokus kepada penggunaan secara maksimal dari semua sumber daya dan keahlian kami dalam memberikan perubahan positif kepada masyarakat, yaitu membangun sebuah masyarakat informasi yang baik. Oleh sebab itu, seluruh kegiatan TELKOM CSR difokuskan untuk lebih mendekatkan dunia telematik kepada masyarakat melalui beragam ajang pendidikan dan kegiatan sosial. Dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk merasakan bagaimana teknologi komunikasi yang canggih dapat membantu mereka untuk mengakses ilmu yang berguna, TELKOM telah membuka pintu menuju ke masa depan yang lebih sejahtera. Sebelum efek perubahan positif dapat dirasakan oleh masyarakat, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa TELKOM memiliki landasan yang kokoh. Dengan alasan ini, agenda kegiatan TELKOM CSR juga ditujukan untuk memperbaiki kondisi ekonomi golongan pekerja, mempromosikan kesehatan masyarakat dan mengelola dampak terhadap masyarakat dan lingkungan. Langkah-langkah tersebut juga terdapat di dalam laporan ini. Laporan Keberlanjutan ini disiapkan sesuai dengan petunjuk yang diterbitkan oleh Global Reporting Initiative (GRI) G3 2006, yang merupakan referensi standar untuk laporan keberlanjutan yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka di seluruh dunia. Konten tersebut telah dipilih untuk memenuhi prinsip-prinsip pelaporan GRI meliputi materiality, completeness, sustainability context dan stakeholder inclusiveness. Laporan ini juga memprioritaskan informasi yang memiliki kaitan penting dengan strategi bisnis TELKOM. Lingkup laporan ini meliputi kegiatan semua unit usaha TELKOM, yang kegiatan operasionalnya tersebar di 33 provinsi di seluruh wilayah Republik Indonesia. Laporan ini dibuat berdasarkan data yang telah dikumpulkan, baik secara manual maupun melalui situs internal Perusahaan sejak 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008. Metode pengumpulan data, penyusunan laporan dan ukuran-ukuran yang dipakai pada laporan ini tidak mengalami perubahan yang signifikan dari laporan sebelumnya. (2.5, 3.1 - 3.3, 3.5 - 3.9, 4.12)
TELKOM’s third Sustainability Report presents an overview of the Company’s efforts towards ensuring the sustainability of the business and fulfilling our responsibilities to all our stakeholders. TELKOM recognizes that by aligning our business strategies with a responsible social and environmental agenda, we can lay the foundations for long-term growth while delivering real benefits not only for TELKOM but for our society as well. This agenda is articulated in our CSR strategy, which focuses on using the full weight of our resources and expertise to bring about positive change in our community: that is, realizing an excellent information society. With this as our goal, TELKOM’s CSR activities focus on bringing the world of telematics closer to the people through a variety of educational and social arenas. By providing people with opportunities to experience how modern communications technology can enhance their access to knowledge that they can use, we are opening the door to a more prosperous future. Before we can effect positive change in society, we need to ensure that the foundations are strong. For this reason, TELKOM’s CSR agenda also includes activities that are aimed at empowering grassroots economies, promoting community health and managing impact on society and environment. These initiatives are also included in this report. This Sustainability Report has been prepared in accordance with the guidelines issued by the Global Reporting Initiative (GRI) G3 2006, which is the standard reference for sustainability reporting used by leading companies across the globe. The content has therefore been selected to fulfill the GRI reporting principles of materiality, completeness, sustainability context and stakeholder inclusiveness. The report also prioritizes information that has the greatest relevance to the Company’s business strategy. With regard to scope, the report covers the activities of all business units of TELKOM, which operates in all 33 provinces of the country. The report is based on data collected, both manually and via the Company’s internal website, between 1 January 2008 and 31 December 2008. The data gathering methods, reporting, and measurements used in this report have undergone no significant changes from the methods used in previous reports. (2.5, 3.1 - 3.3, 3.5 - 3.9, 4.12)
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
1
Laporan Direktur Utama
Sambutan Direktur Utama Report from the CEO
“Mewujudkan Masyarakat In Informasi yang Unggul” perusahaan sebagai wujud pertanggungjawaban pertanggun bagi peningkatan kualitas kualita hidup masyarakat, secara konsisten sejalan dengan bisnis yang berkelanjutan adalah komitmen komitm kami. “Realizing an Excellent Informatio Information Society” is the fulfillment of our corporate responsibility tto improve the quality of life of our society, consistently aand in line with sustainable business practices.
2
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Presidents Director’s Report
Kepada para Stakeholder yang saya hormati,
Dear Stakeholders,
Selamat Datang di Laporan Keberlanjutan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk tahun 2008. Melalui laporan keberlanjutan yang ketiga ini, manajemen TELKOM melaporkan kinerja tanggung jawab sosial sepanjang tahun 2008. Sebagaimana laporan keberlanjutan pada tahun-tahun sebelumnya, TELKOM tetap konsisten pada visinya di dalam melaksanakan CSR yaitu menjadi pelopor Implementasi Corporate Social Responsibility di Asia. (1.1)
Welcome to the 2008 Sustainability Report of PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. In this, our third sustainability report, TELKOM’s management reports on our social responsibility performance for the year 2008. As reported in previous years, TELKOM has continued to pursue its vision for implementing CSR: to be a pioneer in implementation of Corporate Social Responsibility in Asia. (1.1)
Laporan keberlanjutan tahun 2008 ini memiliki tema “Mewujudkan Masyarakat Informasi yang Unggul” sebagai wujud pertanggungjawaban perusahaan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, yang bukan saja mendukung TELKOM, namun termasuk semua stakeholder lainnya guna menjamin pertumbuhan perusahaan dan masyarakat secara keberlanjutan. Tema tersebut tidak terlepas dari tema pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2006 memiliki tema “Connecting to the Future” dan pada tahun 2007 temanya adalah “Membangun Masyarakat Informasi”. Selama tahun 2008, implementasi TELKOM CSR difokuskan pada program pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam rangka mewujudkan masyarakat informasi yang unggul. Namun demikian program CSR juga mencakup program-program di bidang kesehatan masyarakat, kebudayaan, kemitraan, bantuan kemanusiaan, layanan umum, dan pelestarian lingkungan. (1.2) Pada tahun 2008, TELKOM mampu membukukan laba bersih sebesar Rp. 10,6 Triliun (turun sebesar 17% dari tahun sebelumnya) walaupun persaingan bisnis bidang Telekomunikasi makin ketat ditambah dengan regulasi baru yang membuat tarif interkoneksi turun, dampak krisis ekonomi global yang berpengaruh kepada peningkatan kerugian selisih kurs. Dengan performansi tersebut memungkinkan TELKOM untuk memenuhi tanggung jawab di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kami merasa bangga atas pencapaian TELKOM dalam memenangkan penghargaan ARA untuk Laporan Tahunan 2007 dan ISRA untuk Laporan Keberlanjutan. Pencapaian ini mencerminkan komitmen TELKOM selama dua tahun terakhir ini, terutama dalam memperkokoh semua aspek tata kelola perusahaan, terutama kepatuhan, pengendalian internal dan keterbukaan. Penghargaan tersebut bagian yang tak terpisahkan dari upaya semua jajaran Perseroan dalam menjalankan dan mengelola bisnisnya yang konsisten dengan etika bisnis global. Ke depannya, TELKOM akan terus melanjutkan upayanya untuk memenuhi tanggungjawabnya terhadap para stakeholder guna mencapai masa depan yang lebih cerah. Akhirul kalam, perkenankan kami menyampaikan penghargaan kepada stakeholder atas peran sertanya dalam mempertahankan bisnis secara berkelanjutan.
The theme of the 2008 Sustainability Report is “Realizing an Excellent Information Society”. This is the fulfillment of our corporate responsibility to improve the quality of life of our society, which supports not only TELKOM but all other stakeholders, in the interests of ensuring sustainable growth both for the Company and for society. This theme is a logical extension of the themes of the previous years: the theme of the 2006 report was “Connecting to the Future” and in 2007 the theme was “Building an Information Society”. In 2008, TELKOM’s CSR was focused primarily on the Information and Communication Technology education program in respect of realizing an excellent information society. However, the CSR program also encompasses programs in the fields of community health, culture, partnership, humanitarian assistance, public service and environmental conservation. (1.2) In 2008, TELKOM managed to book a net profit of Rp. 10.6 trillion (down 17% from the previous year) despite the increasingly fierce competition in the telecommunications industry and a new regulation that prompted a decrease in interconnection charges, as well as the global economic crisis, which influenced an increase in foreign exchange losses. This performance made it possible for TELKOM to fulfill its economic, social and environmental responsibilities. We are proud of TELKOM’s achievement in winning the both the 2007 ARA Annual Report Award and the ISRA Sustainability Report Award. These accomplishments reflect TELKOM’s commitment over the last two years to improving all aspects of its corporate governance, and particularly in strengthening compliance, internal controls and transparency. These awards are an integral part of the efforts of the entire Company to operate and manage the business in a way that is consistent with global business ethics. Looking ahead, TELKOM will continue to strive to fulfill its responsibilities to the stakeholders for the sake of a brighter future. In closing, allow me to express my appreciation to all TELKOM’s employees for their hard work and achievement in growing the Company sustainably. Thank you Jakarta, June 2009
Terima kasih Jakarta, Juni 2009
Firmansyah Rinaldi Firm maan nssyyah Direktur Di k U Utama/CEO /CEO President Director/CEO
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
3
Tentang TELKOM
Tentang TELKOM About TELKOM
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM” atau “Perusahaan”) merupakan perusahaan penyelenggara layanan informasi dan telekomunikasi (InfoComm) yang memiliki layanan paling lengkap dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon selular, data dan internet, jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.(2.1) Selama 2008, pertumbuhan pelanggan TELKOM adalah sebesar 37%, yang mencapai 86,6 juta pelanggan, terdiri dari 8,6 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 12,7 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 65,3 juta pelanggan telepon selular. Saham TELKOM, sampai dengan 31 Desember 2008, dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia (52,47%) dan pemegang saham publik (47,53%). Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange, tanpa tercatat. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2008 adalah Rp 6.900. Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2008 mencapai Rp 139,104 miliar atau 12,92% dari kapitalisasi pasar BEI. (2.6, 2.9) TELKOM dalam keorganisasian bergabung dengan perusahaanperusahaan sejenis baik lokal maupun internasional. Untuk lingkup nasional TELKOM menjadi anggota di Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI), Asosiasi Kliring Telekomunikasi Indonesia (ASKITEL). Untuk lingkup Internasional TELKOM menjadi anggota di APNIC, yaitu organisasi non profit yang bertujuan untuk menjaga sumber daya internet di kawasan Asia Pasifik agar stabil dan reliabel. Keanggotaan di ITU-D (bertanggungjawab membuat kebijakan dan menyediakan program pelatihan serta strategi pendanaan untuk negara-negara berkembang di bidang telekomunikasi) dan ITU-T (Bertanggungjawab dalam pembuatan standar-standar telkomunikasi) (4.13)
4
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM” or “the Company”) is an information and telecommunications (InfoComm) provider, with the most comprehensive range of services and with the largest network in Indonesia. TELKOM delivers fixed wireline and fixed wireless telephony, mobile cellular, data and internet, and network and interconnection services both directly and through a number of subsidiary companies. (2.1) In 2008, TELKOM’s customer base grew by 37% to 86.6 million customers, comprising 8.6 million fixed wireline telephone subscribers, 12.7 million fixed wireless telephone subscribers and 65.3 million mobile telephone subscribers. As of December 31, 2008, TELKOM’s stock was owned by the Government of the Republic of Indonesia (52.47%) and by the public (47.53%). TELKOM’s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (“IDX”), the New York Stock Exchange (“NYSE”) and the London Stock Exchange (“LSE”), and traded on the Tokyo Stock Exchange without listing. TELKOM’s share price on the IDX at the end of December 2008 was Rp.6,900. TELKOM’s market capitalization at the end of 2008 was Rp.139,104 billion or 12.92% of the total market capitalization of the IDX. (2.6, 2.9) TELKOM, as an organization, get together with similar companies, both local and international. Locally, TELKOM is a member of Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Association of Indonesian Satellite (ASSI) and Telecommunication Clearing Association of Indonesia (ASKITEL). Meanwhile, in the international level, TELKOM is a member of APNIC, which is a non-profit organization that maintains internet resources in the Asia Pacific region so they stay stable and reliable. A membership with the ITU-D is responsible for creating policies, regulation and providing training programs and financial strategies in developing countries, while the ITU-T coordinates standards for telecommunications (4.13)
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
About TELKOM
Visi
Menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di regional. To become a leading InfoComm player in the region.
Vision
Misi Mission
Tujuan
Objectives
Inisiatif Strategis Strategic Initiatives
• Menyediakan layanan InfoComm terpadu dan lengkap dengan kualitas terbaik dan harga kompetitif. • Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Sasaran strategi TELKOM adalah menciptakan nilai unggul untuk mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$ 30 miliar pada tahun 2010. TELKOM’s strategic objective is to create superior value in order to achieve a market capitalization of US$ 30 billion by 2010.
1.
Mengoptimalkan layanan jaringan telepon tidak bergerak kabel/fixed wire line (“FWL”). 2. Menyelaraskan layanan selular-akses jaringan tidak bergerak nirkabel/fixed wireless access (“FWA”) dan mempersiapkan FWA sebagai unit usaha tersendiri. 3. Investasi dalam jaringan pita lebar (broadband). 4. Solusi enterprise terintegrasi. 5. Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”). 6. Mengembangkan layanan teknologi informasi. 7. Mengembangkan bisnis portal. 8. Menyederhanakan portofolio anak perusahaan. 9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio. 10. Transformasi budaya.
Visi dan Misi TELKOM CSR Visi Vision
Misi Mission
• To provide one-stop InfoComm services of the highest quality and at a competitive price. • To be a model as the best managed corporation in Indonesia. (4.8)
1.
Optimize our fixed wireline (“FWL”) services. 2. Align cellular services with fixed wireless access (“FWA”) and set up FWA as a separate business unit. 3. Invest in broadband. 4. Integrate enterprise solutions. 5. Integrate Next Generation Networks. 6. Expand information technology services. 7. Expand the portal business. 8. Streamline our subsidiary portfolio. 9. Align our business structure and portfolio management. 10. Transform our corporate culture.
TELKOM’s Mission and Vision for CSR
Sebagai Pelopor Implementasi Corporate Social Responsibility di Asia. To be a Pioneer in the Implementation of Corporate Social Responsibility in Asia.
• Berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan teknologi InfoComm; • Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat; • Berperan aktif dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
• To play an active role in creating a more intelligent society through InfoComm technology education; • To play an active role in improving the quality of life of the people; • To play an active role in maintaining environmental balance. (4.8)
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
5
Tentang TELKOM
Strategi dan Manajemen TELKOM CSR
TELKOM’s CSR Strategy and Management
STRATEGI TELKOM CSR
TELKOM’S CSR STRATEGY
Strategi dan kebijakan TELKOM CSR terintegrasi dalam satu keputusan Direksi. Keputusan ini menjadi landasan bagi pengelolaan CSR di TELKOM, yang memastikan bahwa implementasinya sejalan dengan visi dan misi perusahaan dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta konsisten dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
TELKOM’s CSR strategy and policy is integrated in a single decree of the Board of Directors. This decree is the foundation of the management of TELKOM’s CSR, ensuring that CSR implementation is in line with the corporate vision and mission, complies with the legislative provisions and is consistent with the prevailing norms of society.
Kebijakan strategi jangka panjang dan pengelolaan untuk TELKOM CSR telah ditetapkan dalam Skenario Strategi Korporasi dan juga telah dijelaskan dalam bentuk rencana tahunan di dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), yang kemudian dijelaskan lebih lanjut di dalam Kontrak Pengelolaan untuk setiap kantor perusahaan, unit usaha, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi.
The long-term strategy and management policy for TELKOM’s CSR is stipulated in the Corporate Strategic Scenario (CSS) and articulated in the form of an annual plan in the Work Plan and Budget (RKA). It is then further elucidated in the Management Contracts of each corporate office, business unit, subsidiary and affiliated company.
Triple Bottom Line Ekonomi Economic
6
Dukungan dari TELKOM CSR a. Memberi nilai tambah bagi stakeholder (pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemerintah, karyawan) dan mendukung pertumbuhan ekonomi bagi usaha kecil dengan: • meningkatkan kualitas hidup para karyawan; • membangun loyalitas dan kepercayaan pelanggan, pemasok dan investor; • menjaga kepatuhan kepada aturan yang berlaku; • memberikan bantuan pinjaman modal kerja dan investasi serta penyediaan informasi bagi usaha kecil. b. Berperan aktif dalam penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi untuk umum utamanya di daerah-daerah tertinggal, dengan kegiatan menyediakan sarana dan prasarana untuk kemudahan akses informasi.
Support from TELKOM’s CSR a. Adding value for stakeholders (customers, suppliers, shareholders, the government, employees) and supporting the economic growth of small enterprises, by: • Improving the quality of life of employees; • Building a loyalty and trust of customers, suppliers and investors; • Maintaining compliance with the prevailing rules; • Providing working capital and investment loans as well as information to small businesses. b. Playing an active role in providing telecommunications facilities and infrastructure for the public, particularly in underdeveloped areas, by providing facilities and infrastructure to facilitate access to information
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
About TELKOM
Triple Bottom Line
Dukungan dari TELKOM CSR
Support from TELKOM’s CSR
Sosial Social
a. Mendukung peningkatan kualitas pendidikan masyarakat dengan kegiatan memberikan bantuan fasilitas dan pengetahuan tentang pendidikan teknologi InfoComm. b. Mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat, dengan kegiatan menyediakan sarana, prasarana dan informasi kesehatan masyarakat. c. Mendukung pelestarian kebudayaan dan keadaban nasional, dengan kegiatan menyediakan sarana event kebudayaan dan pembentukan/pembinaan budi pekerti.
a. Supporting the improvement of public education by providing facilities and knowledge in respect to InfoComm technology education. b. Supporting improvements in the health of society by providing health facilities, infrastructure and information to the people. c. Supporting the preservation of national culture and civilization by providing facilities for cultural events and building/ reinforcing character.
Lingkungan Environment
a. Berperan aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan hidup dengan kegiatan memberikan bantuan penghijauan dan pertamanan. b. Berperan aktif dalam program bantuan kemanusiaan dan bencana alam dengan kegiatan memberikan bantuan bagi korban bencana alam/kemanusiaan.
a. Playing an active role in preserving the environment by providing assistance for regreening and the creation of green spaces. b. Playing an active role in relief for humanitarian and natural disasters by providing assistance for the victims of such disasters.
TELKOM telah berhasil mengidentifikasi tujuh isu utama dalam implementasi Strategi TELKOM CSR dan diklasifikasikan sebagai berikut: • Pendidikan adalah kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan baik skill, knowledge dan attitude bagi stakeholder (masyarakat dan keluarga TELKOM Group). • Kesehatan adalah kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan stakeholder. • Kebudayaan dan Keadaban adalah kegiatan kepedulian untuk melestarikan dan membina budaya, seni, olah raga, agama dan kegiatan kemasyarakan lainnya dalam upaya mendukung Perusahaan mengimplementasikan nilai-nilai Good Corporate Citizenship. • Kemitraan adalah kegiatan mempererat jalinan kemitraan dengan pihak ketiga baik di bidang produk maupun lainnya yang related maupun non related dengan core business TELKOM dan bertujuan untuk memberikan manfaat bagi semua pihak. • Layanan Umum adalah kegiatan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang sarana dan prasarana telekomunikasi. • Lingkungan adalah kepedulian untuk meningkatkan kualitas lingkungan internal maupun eksternal perusahaan agar terjadi hubungan yang harmonis antara Perusahaan dengan lingkungannya. • Bantuan kemanusiaan dan bencana alam adalah kegiatan untuk memberikan bantuan di dalam penanggulangan bencana alam dan bencana kemanusiaan.
We have identified seven key issues in the implementation of TELKOM’s CSR Strategy and classified them as follows: • Education: activities aimed at improving the quality of education as well as skills, knowledge and attitude for stakeholders (the public and the TELKOM Group family). • Health: activities intended to raise the quality of health of stakeholders. • Culture of Civility: activities intended to enhance and nurture culture, the arts, sports, spiritual activities and other community activities in respect of supporting the Company’s implementation of Good Corporate Citizenship. • Partnership: strengthening partnerships with third parties that may or may not be related to the core business of TELKOM, which will provide benefits for all parties. • Public Service Obligation: improving service to the public in the realm of telecommunication facilities and infrastructure. • Environment: enhancing the quality of both TELKOM’s internal and external environment in order to create a harmonious relationship between the Company and its surroundings. • Disaster and Rescue: providing assistance and relief to those affected by humanitarian and natural disasters.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
7
Tentang TELKOM
MANAJEMEN TELKOM CSR
MANAGEMENT OF TELKOM’S CSR
ORGANISASI TELKOM CSR
ORGANIZATION OF TELKOM CSR
Dewan Direksi Board of Directors (BoD)
Kepala Komunikasi Perusahaan Head of Corporate Communication (HCC)
Anak Perusahaan/Perusahaan Afiliasi Subsidiaries/Affiliates
Unit Bisnis Business Unit
Unit Sub Bisnis Sub Business Unit
ROADMAP TELKOM CSR 2008-2010
Unit Sub Bisnis Sub Business Unit
Divisi Division
Kandatel/ Sub Divisi Kandatel/ Sub Division
Kandatel/ Sub Divisi Kandatel/ Sub Division
TELKOM’S CSR ROADMAP 2008-2010
2010 • Menjadi Pelopor implementasi CSR di Asia. • Bertujuan untuk mendapatkan paling sedikit nilai B+ dalam Audit Laporan Keberlanjutan yang dilaksanakan oleh Auditor Eksternal. (3.13) • Berperan aktif dalam event CSR internasional.
• To be a pioneer in the Implementation of Corporate Social Responsibility in Asia. • Aim to score at least B+ in the SR Audit by an External Auditor. (3.13) • Play an active role in international CSR events.
2009 • Mereview Kebijakan CSR. • Meningkatkan & mengintegrasikan Kinerja CSR ke dalam kinerja bisnis.
• Review CSR policy. • Improve & integrate CSR Performance with business performance.
2008 • Memantapkan CSR. • Meningkatkan komunikasi. • Melibatkan stakeholder.
8
• Establish CSR. • Improve communication. • Stakeholders Engagement.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
About TELKOM
TELKOM’S CSR MANAGEMENT CYCLE
SIKLUS MANAJEMEN TELKOM CSR
Komunikasi Manajemen Management Communication
Kebijakan Policy
Implementasi Implementation
Kinerja Performance
KEBIJAKAN
POLICY
Strategi dan kebijakan TELKOM CSR diintegrasikan dalam suatu Keputusan Direksi. Keputusan ini merupakan landasan bagi manajemen TELKOM CSR untuk memastikan bahwa implementasi sejalan dengan visi dan misi perusahaan, mematuhi ketentuan perundangan dan norma yang berlaku di masyarakat.
TELKOM’s CSR strategy and policy is integrated in a single decree of the Board of Directors. This decree is the foundation of the management of TELKOM’s CSR, ensuring that CSR implementation is in line with the corporate vision and mission, complies with the legislative provisions and is consistent with the prevailing norms of society.
Strategi dan kebijakan TELKOM CSR jangka panjang ditetapkan dalam Corporate Strategic Scenario (CSS).
The long-term strategy and policy for TELKOM’s CSR is stipulated in the Corporate Strategic Scenario (CSS).
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTATION
Pelaksanaan TELKOM CSR meliputi: a. Berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan teknologi InfoComm; b. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat; c. Berperan aktif dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
The implementation of TELKOM’s CSR encompasses the following: a. Creating a more intelligent society through InfoComm technology education; b. Improving the quality of life of the people; c. Maintaining an environmental balance.
Penyediaan sumber dana, perencanaan yang baik, monitoring dan evaluasi pelaksanaan merupakan tahapan untuk memastikan keberhasilan implementasi TELKOM CSR .
The provision of financial resources, good planning, and monitoring and evaluation of implementation for all stages in ensuring the successful implementation of CSR.
KINERJA
(4.9)
PERFORMANCE
Kinerja TELKOM CSR secara umum tergambar pada kinerja Perusahaan antara lain perolehan laba perusahaan, kepuasan pelanggan maupun kepuasan karyawan.
(4.9)
TELKOM’s CSR performance is essentially reflected in the performance of the Company as a whole, including profits earned, customer satisfaction and employee satisfaction.
KOMUNIKASI
COMMUNICATION
Secara berkala, TELKOM menerbitkan Laporan Keberlanjutan yang digunakan sebagai platform dan sarana komunikasi serta melibatkan stakeholder sesuai isu yang relevan.
TELKOM periodically publishes its Sustainability Report, which is used both as a platform and as a communication channel to involve stakeholders on relevant issues.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
9
Tentang TELKOM
STAKEHOLDER ENGAGEMENT (4.14 - 4.17) Stakeholder Type
Method of Engagement
Stakeholder Expectation
Customers
• Customer satisfaction survey Index (CSI) • Customer complaint management (147) • Customer service center (Plasa Telkom)
Memberikan pelayanan dengan mutu yang melebihi harapan pelanggan dan meningkatkan nilai bagi pelanggan. To provide services beyond customers’ expectation and improve customer value.
Shareholders and Investors
• RUPST AGMS • Investor road shows and reverse road shows
1. 2. 1. 2.
Menjaga dan meningkatkan nilai usaha sesuai harapan pemegang saham. Menghormati hak-hak pemegang saham sesuai UU, Ketetapan pasar modal dan ketentuan lain yang berlaku. To maintain and improve business value according to shareholders’ expectation. To respect shareholders’ rights in accordance with the Laws, capital market decisions and other prevailing rules.
Employees
Melalui SEKAR Through SEKAR
1. 2. 3. 1. 2. 3.
Kesetaraan. Menghindari praktek diskriminasi. Terjaminnya keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja. Balanced. Avoiding discrimination practices. Security, health and safety are guaranteed.
Government Authorities and Regulators
• Regular communication • Hearings with DPR
1. 2. 1. 2.
Terjalinnya hubungan yang harmonis dan konstruktif atas dasar kejujuran dengan regulator. Telkom dan segenap karyawannya tunduk dan mematuhi hukum, perundangan, dan peraturan bisnis yang berlaku. Maintaining a harmonious and constructive relationship based on honesty with regulators. TELKOM and its employees comply with the laws, regulations and other prevailing business rules.
Mitra Kerja (vendor, supplier, agen, reseller, installer)
• • • •
1. 2. 3. 1. 2. 3.
Proses pengadaan secara fair. Seleksi dan evaluasi secara obyektif dalam pemilihan mitra. Mutually beneficial growth. Fair procurement procedure. Objective selection and evaluation in choosing a business partner. Mutually beneficial growth.
Industry Peers (Other Licence Operator)
• Meetings • Industry discussion forums • Rekonsiliasi Interkoneksi
1. 2. 1. 2.
Terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat. Promote sustained industry development. Creating a healthy business competition. Promote sustained industry development.
The Public Stakeholder
• Community engagement • Philanthropic activities
1. 2. 3. 1. 2. 3.
Terjalinnya hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi. Mengurangi seminimal mungkin dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan. Turut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan. A compatible and harmonious relationship that is also beneficial to the people around operational areas. Minimizing the company’s operational impact on the environment. Participating in preserving the environment.
Training for value chain partners Contract bidding and procurement Management Supplier assessment and management
TELKOM Group
(2.3)
TELKOM adalah perusahaan penyedia layanan telepon tidak bergerak terkemuka di Indonesia, dimana anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh TELKOM, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), merupakan perusahaan operator layanan telepon selular yang terbesar di Indonesia. TELKOM yang sebagian besar dari sahamnya dimiliki oleh Pemerintah, menyediakan beragam layanan telekomunikasi lainnya, termasuk interkoneksi, jaringan, data dan internet serta layanan terkait lainnya. Tujuannya adalah untuk memberikan layanan jaringan telekomunikasi yang handal serta layanan telekomunikasi dan informasi berkualitas tinggi.
TELKOM Group
(2.3)
TELKOM is Indonesia’s leading provider of fixed line telecommunications services, while its majority-owned subsidiary, PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), is the largest domestic mobile cellular operator. The Company, which is majority-owned by the State, provides a wide range of other telecommunications services, including interconnection, network, data and internet, and related services. TELKOM’s goal is to provide reliable telecommunications networks and deliver high quality telecommunications and information services. The TELKOM Group currently comprises the companies below:
Saat ini, TELKOM Group terdiri dari perusahaan-perusahaan dibawah ini: PT Telekomunikasi Indonesia International
Telekomunikasi Telecommunication
PT Multimedia Nusantara
Layanan multimedia telekomunikasi Multimedia telecommunication services
PT Graha Sarana Duta
Penyewaan gedung kantor dan menyediakan layanan pengelolaan dan pemeliharaan gedung, konsultan sipil dan pengembang. Leasing of offices and providing building management and maintenance services, civil consultant and developer
PT Dayamitra Telekomunikasi
Telekomunikasi Telecommunication
PT Indonusa Telemedia
Layanan televisi bayar dan konten Pay television and content services
PT Telekomunikasi Selular
Telekomunikasi – menyediakan fasilitas telekomunikasi dan layanan selular dengan menggunakan teknologi komunikasi Global System for Mobile Telecommunication – provides telecommunication facilities and mobile cellular services using Global System for Mobile Communication technology
PT Napsindo Primatel Internasional
Telekomunikasi – menyediakan Network Access Point (NAP), Voice over Data (VoD) dan layanan terkait lainnya Telecommunication - provides Network Access Point (NAP), Voice over Data (VoD) and other related services
PT Infomedia Nusantara
Layanan data dan informasi – menyediakan layanan informasi telekomunikasi dan layanan informasi lainnya dalam bentuk media cetak atau elektronik dan layanan call center Data and information service – provides telecommunication information services and other information services in the form of print and electronic media and call center services
PT Pramindo Ikat Nusantara
Layanan dan konstruksi telekomunikasi Telecommunication construction and services
10
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
About TELKOM
Sejarah Perusahaan
History of the Company
1884
1965
1974
1980
Pemerintah Belanda mendirikan perusahaan swasta untuk menyediakan layanan pos dan telegrap domestik dan kemudian layanan telegrap internasional.
Pemerintah memisahkan layanan pos dan telekomunikasi menjadi dua perusahaan milik negara, PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi.
PN Telekomunikasi selanjutnya dibagi menjadi dua perusahaan milik negara. Perusahaan Umum Te l e k o m u n i k a s i (Perumtel) menyediakan layanan telekomunikasi domestik dan internasional, sedangkan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) memanufaktur peralatan telekomunikasi.
Pembagian lebih lanjut dimana bisnis telekomunikasi internasional diambil alih oleh PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) yang baru saja dibentuk saat itu.
The Dutch colonial government established a private company to provide postal and domestic telegraph services and, later on, international telegraph services.
The government separated the postal and telecommunications service into two state-owned companies, PN Pos dan Giro and PN Telekomunikasi.
PN Telekomunikasi was further divided into two state-owned companies. Perusahaan Umum Telekomunikasi (“Perumtel”) provided domestic and international telecommunications services, while PT Industri Telekomunikasi Indonesia (“PT INTI”) manufactured telecommunications equipment.
A further division saw the international telecommunications business taken over by the newly established PT Indonesian Satellite Corporation (“Indosat”).
1991
1995
1997
1999
Perumtel menjadi perseroan terbatas milik negara dan namanya berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia atau TELKOM.
TELKOM merombak keduabelas witel menjadi tujuh divisi regional (Divisi I, II, III, IV, V, VI dan VI) serta satu Divisi Network. Di bawah sejumlah kesepakatan dengan mitra Kerja Sama Operasi (“KSO”). TELKOM mengalihkan hak untuk mengoperasikan lima dari tujuh divisi regional (Divisi Regional I. III. IV. VI dan VII) kepada konsorsium swasta.
Krisis ekonomi yang melanda ekonomi Asia pada pertengahan tahun memiliki dampak yang besar terhadap Indonesia, diantaranya adalah beberapa mitra KSO yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya kepada TELKOM. TELKOM dalam hal ini mengakuisisi mitra-mitra KSO di regional I, III dan VI serta menyesuaikan isi kesepakatan pengambilan keputusan-keputusan keuangan dan operasional di daerah yang bersangkutan.
Industri telekomunikasi mengalami perubahan signifikan. Undangundang Telekomunikasi No.36 (Undang-undang Telekomunikasi) merupakan pedoman utama yang mengatur reformasi industri telekomunikasi, termasuk liberalisasi industri, memfasilitasi masuknya pemain baru dan menumbuhkan persaingan usaha yang sehat.
Perumtel became a state-owned limited liability corporation and was renamed Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, or TELKOM.
Pemerintah melakukan penjualan saham TELKOM melalui penawaran saham perdana (Initial Public Offering). Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Saham TELKOM juga tercatat di NYSE dan LSE dalam bentuk American Depositary Shares (“ADSs”) dan ditawarkan pada publik di Bursa Efek Tokyo dalam bentuk Public Offering Without Listing. TELKOM reorganized the twelve area divisions into seven regional divisions (Regional Divisions I, II, III, IV, V, VI and VII) and one Network Division. Under a series of Cooperation (KSO) Agreements, TELKOM transferred the right to operate five of its seven regional divisions (Regional Divisions I, III, IV, VI and VII) to private sector consortia.
Indonesia was severely affected by the Asian economic crisis. that began in mid- Among those impacted were certain KSO partners, who experienced difficulties in fulfilling their obligations to TELKOM. TELKOM eventually acquired control of its KSO partners in Regions I, III and VI, and amended the terms of the KSO agreements with its KSO partners in Regions IV and VII to obtain legal rights to control the financial and operating decisions of those regions.
The industry landscape had undergone underwent considerable change. Telecommunications Law No. 36 Year 1999 (“Telecommunications Law”), The Law provided key guidelines for industry reforms, including industry liberalization, the facilitation of new entrants and enhanced competition.
The Government sold TELKOM shares through an initial public offering. TELKOM shares are listed on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange and its shares, in the form of ADSs, are listed on the New York Stock Exchange and the London Stock Exchange. Its shares were also publicly offered without listing on the Tokyo Stock Exchange.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
11
Tentang TELKOM
2001
2002
2004
2005
TELKOM mengakuisisi 35,0% saham Indosat di Telkomsel yang menjadikan total saham TELKOM di Telkomsel menjadi sebesar 77,7%. sementara Indosat mengambil alih 22,5% saham TELKOM di Satelindo dan 37,7% saham TELKOM di Lintasarta. Pemerintah mengakhiri hak eksklusif TELKOM sebagai satu-satunya penyelenggara layanan telepon tidak bergerak di Indonesia dan Indosat sebagai satusatunya penyelenggara layanan Sambungan Langsung Internasional (“SLI”).
TELKOM menjual 12,7% sahamnya di Telkomsel kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (“SingTel Mobile”) sehingga kepemilikan saham TELKOM di Telkomsel berkurang menjadi 65,0%.
TELKOM mendapat lisensi untuk menyediakan layanan Sambungan Langsung Internasional (SLI) tidak bergerak.
TELKOM meluncurkan satelit TELKOM-2 untuk menggantikan seluruh layanan transmisi satelitnya yang telah dilayani oleh satelit TELKOM sebelumnya, yaitu Palapa B-4 untuk mendukung jaringan telekomunikasi nasional untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi di pedesaan dan multimedia. Pemegang saham mengesahkan rencana pembelian kembali sampai maksimum 5% dari total saham TELKOM seri B yang dikeluarkan dan beredar sebanyak 20.159.999.279 lembar.
TELKOM sold 12.7% of Telkomsel to Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (“SingTel Mobile”), reducing TELKOM’s ownership of Telkomsel to 65.0%.
TELKOM received its commercial license to provide IDD fixed line services.
TELKOM acquired Indosat’s 35.0% stake in Telkomsel, resulting in TELKOM owning 77.7% of the shares of Telkomsel, while Indosat acquired TELKOM’s 22.5% interest in Satelindo and its 37.7% stake in Lintasarta. the The Government terminated TELKOM’s exclusive right to provide fixed line services in Indonesia and Indosat’s right to provide international direct dial services.
TELKOM launched the TELKOM-2 Satellite to replace all satellite transmission services that have had been served by the previous satellite, Palapa B-4. The TELKOM-2 satellite will support the national telecommunications network to by fulfilling rural and multimedia telecommunication needs. The share holders authorized a plan to repurchase up to a maximum of 5 % of TELKOM’s 20,159,999,279 total issued and outstanding series B shares.
2007
2008
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia.
TELKOM adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp.139.104 miliar sampai dengan 31 Desember, Pemerintah mempertahankan kepemilikannya sebanyak 52,47% dari saham TELKOM yang dikeluarkan dan beredar.
The Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange merged to become the Indonesia Stock Exchange.
TELKOM is the largest company by market capitalization in Indonesia, with a market capitalization of approximately Rp.139,104 billion as of December 31, 2008. The Government retains an aggregate interest of 52.47% of the issued and outstanding shares of TELKOM.
12
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
About TELKOM
Produk dan Layanan
(2.2)
Products and Services
(2.2)
Portofolio TELKOM Group meliputi lebih dari 200 produk dan layanan yang dikategorikan menjadi portofolio bisnis sebagai berikut: sambungan telepon tidak bergerak kabel, sambungan telepon tidak bergerak nirkabel, selular, data & internet dan jaringan & interkoneksi. The TELKOM Group’s portfolio contains more than 200 products and services, which are categorized into the following portfolio businesses: fixed wireline, fixed wireless, cellular, data & internet, and network & interconnection.
Sambungan telepon tidak bergerak kabel
Fixed wireline
Jaringan sambungan telepon tidak bergerak kabel TELKOM melayani pelanggan rumahan, bisnis dan institusional dengan layanan lokal, jarak jauh domestik dan internasional yang disediakan melalui layanan TELKOMSLI 007. Layanan berikut adalah yang memberikan pendapatan yang signifikan dari segmen ini: • TELKOMLokal • TELKOMSLJJ • TELKOMSLI-007 • TELKOMSpeedy
TELKOM’s fixed wireline network serves residential, business and institutional customers with local, domestic long-distance and international telephony services, with the latter provided through the TELKOMSLI 007 service. The key revenues earners in this segment are: • TELKOMLokal • TELKOMSLJJ • TELKOMSLI-007 • TELKOMSpeedy
Sambungan telepon tidak bergerak nirkabel
Fixed Wireless
TELKOM menawarkan layanan sambungan telepon tidak bergerak nirkabel melalui TELKOMFlexi yang melayani pelanggan bergerak pascabayar FLEXIClassy dan pelanggan bergerak prabayar FLEXYTrendy. Pengguna layanan sambungan telepon tidak bergerak juga dapat menggunakan Terminal Sambungan Telepon Tidak Bergerak Nirkabel untuk mengakses layanan melalui FLEXIHome. Layanan FLEXICombo yang inovatif di rancang untuk pelanggan yang memiliki kebutuhan untuk layanan mobilitas di dalam kota atau kerap kali melakukan roaming dan memungkinkan pelanggan untuk menggabungkan dua atau tiga nomor Flexi dalam satu kartu. TELKOMFlexi memberikan layanan suara, SMS dan data dengan kecepatan rendah serta Ring Back Tone (RBT) sebagai bagian dari layanan bernilai tambah.
TELKOM offers fixed wireless services through TELKOMFlexi, which caters to postpaid mobile subscribers with FLEXIClassy and pre-paid mobile customers with FLEXITrendy. Fixed users can also use Fixed Wireless Terminals to access the service through FLEXIHome. The innovative FLEXICombo service is designed for users who need inter-city mobility or frequent roaming services, and allows users to combine two or three Flexi numbers in one card. TELKOMFlex provides voice, SMS and low speed data as well as Ring Back Tone (RBT) as part of its value-added services.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
13
Tentang TELKOM
Selular
Cellular
Layanan selular TELKOM yang lengkap disediakan melalui anak perusahaannya, Telkomsel, yang memberikan layanan selular dengan cakupan sebanyak 95% dari wilayah Indonesia yang menggunakan teknologi berbasis GSM dan 3G. Pelanggan Telkomsel dapat memilih antara satu pilihan layanan kartu pascabayar (kartuHALO) dan dua pilihan layanan kartu prabayar (simPATI dan Kartu As) dan memiliki beragam pilihan seperti fitur, aplikasi dan layanan bernilai tambah, termasuk SMS, WAP, GPRS, MMS, WiFi, International Roaming, Mobile Banking, CSD dan EDGE. Fiturfitur tersebut memiliki kombinasi dari cakupan jaringan yang luas, fleksibilitas, keamanan dan harga yang terjangkau. Telkomsel melakukan kerja sama dengan 288 mitra International Roaming di 155 negara yang menyediakan layanan global secara penuh.
TELKOM’s comprehensive cellular services are provided by our subsidiary Telkomsel, which provides cellular services covering approximately 95% of Indonesia’s territory on a platform of GSM and 3G technology. Telkomsel’s customers can choose between one postpaid service (kartuHALO) and two prepaid services (simPATI and Kartu As), and have access to a wide range of features, applications, and value added services, including SMS, WAP, GPRS, MMS, WiFi, International Roaming, Mobile Banking, CSD, and EDGE. These features offer a combination of wide network coverage, flexibility, security and affordability. Telkomsel’s partnerships with 288 International Roaming partners in 155 countries provide fully global coverage.
Data dan Internet
Data and Internet
Selain layanan SMS yang diberikan melalui layanan sambungan telepon tidak bergerak kabel, sambungan telepon tidak bergerak nirkabel dan selular, TELKOM juga merupakan pemimpin pasar sebagai penyedia layanan akses internet dial-up, jaringan data, VOIP untuk panggilan ke luar negeri dan jaringan data lainnya.
As well as the SMS services provided through its fixed wireline, wireless and cellular services, TELKOM is also a leading provider of dial-up internet access, data network services, VOIP for international calls and other data network services. The key products in this category are as follows:
• TELKOMGlobal-01017 merupakan layanan premium untuk panggilan VoIP internasional yang memanfaatkan jaringan internet untuk panggilan ke lebih dari 253 kode negara tujuan dengan tarif yang lebih rendah dibandingkan dengan tarif SLI dan hanya dengan metode one stage dialing. Sementara itu, TELKOMSave adalah layanan panggilan Internasional VoiP standard yang sejenis dengan TELKOMGlobal01017 namun dengan tarif yang lebih rendah lagi, namun menggunakan metode dialing dua tahap. • TELKOMNet Instan menyediakan layanan akses internet dial-up untuk siapa pun yang memiliki akses sambungan telepon dan sebuah modem. • plasa.com (www.plasa.com) adalah layanan komprehensif portal web TELKOM yang menyajikan layanan informasi serta komunitas internet berbahasa Indonesia yang didukung dengan akses internet yang cepat. Plasa.com memiliki beberapa layanan portal di antaranya: layanan email gratis, Online Web Forum.
14
• TELKOMGlobal-01017 is a premium VoIP international calling service that allows international calls to be made to over 253 country code destinations for less than IDD rates, using a one-stage dialing method. TELKOMSave, meanwhile, offers standard VoIP international & long distance calling service for even lower rates than TELKOMGlobal-01017 but via a two-stage dialing method. • TELKOMNet Instan provides easy–to-use dialup internet access for anyone with access to a phone line and a modem. • plasa.com (www.plasa.com) is TELKOM’s comprehensive information portal and internet community service that is backed up by high speed internet access. The portal services currently include free email services, an online web forum, online classified ads, online blogging for netters, electronic cards, online webchat, online messaging, RSS News clips and the Komunitas Sekolah Indonesia-KSI (Indonesian School Community). The Plasa.com portal developer group is constantly developing new channels to enrich online content.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
About TELKOM
• i-VAS Card adalah Internet Value Added • i-VAS Card: a prepaid Internet Value Added Service (“i-VAS”) Card yang merupakan alat Service card that can be used to access pembayaran (micropayment) prabayar untuk various internet content and services, mengakses berbagai konten atau layanan from ring-tones and games to e-mail. internet, seperti ring tone, games dan e-mail. The variety of content, applications and Sejalan dengan penggunaan internet yang services available via the internet is growing semakin luas dan keragaman konten di dunia constantly and has triggered a demand for maya itu semakin banyak. Hal ini tentunya a dependable and secure online payment menciptakan kebutuhan sebuah alat system to facilitate payment transactions pembayaran online terpercaya untuk dapat with a small nominal value. The i-VAS card memfasilitasi proses pembayaran dengan is TELKOM’s micropayment solution, and nilai nominal yang tidak terlalu besar. Kartu ican be used to pay for a range of content or VAS adalah solusi micropayment dari TELKOM internet services with a transaction value of yang digunakan untuk pembayaran beragam under Rp.100,000. layanan konten atau internet dengan nilai • Ventus is a mobile push e-mail system transaksi dibawah Rp.100.000. through which account holders can send • Ventus merupakan layanan mobile push and receive electronic messages through e-mail yang memungkinkan pengguna selular mobile phone terminals or PDAs. melakukan relay e-mail melalui telepon selular atau telepon PDA.
Jaringan dan Interkoneksi
Network and Interconnection
Melalui TELKOMIntercarrier, TELKOM menyediakan layanan interkoneksi domestik, layanan interkoneksi internasional, layanan satelit, jaringan sewa, infrastruktur & berbagi fasilitas, layanan data dan layanan akses jaringan untuk operator berlisensi lainnya.
Through TELKOMIntercarrier, TELKOM provides domestic interconnection services, international interconnection services, satellite services, leased line, infrastructure & facility sharing, data services, and network access services for other licensed operators.
Untuk pelanggan domestik dan bisnis, TELKOMVision menawarkan layanan pita lebar internet dengan kecepatan tinggi, TV kabel dan TV satelit. TELKOMVision adalah merek dagang anak perusahaan TELKOM, yaitu PT Indonusa Telemedia. Layanan satelit TV untuk Direct to Home (DTH) memanfaatkan infrastruktur yang disediakan oleh satelit milik TELKOM.
For domestic and business users, TELKOMVision offers a high-speed broadband internet service, cable TV and satellite TV. TELKOMVision is the brand name of TELKOM’s subsidiary PT Indonusa Telemedia. The DTH (Direct to Home) satellite TV service utilizes infrastructure provided by TELKOM’s own satellites.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
15
Tentang TELKOM
Peta Operasi
Map of Operations
(2.3, 2.7)
Divisi Regional I Sumatera Regional Division I Sumatera
Divisi Regional III Jawa Barat & Banten Regional Division III West Java & Banten
Divisi Regional V Jawa Timur Regional Division V East Java
Divisi Regional I I Jakarta Regional Division I I Jakarta
Divisi Regional IV Jawa Tengah & Yogyakarta Regional Division IV Central Java & Yogyakarta
Divisi Regional VI Kalimantan Regional Division VI Kalimantan
(2.3, 2.7)
Divisi Regional VII Indonesia Timur Regional Division VII Eastern Indonesia
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Struktur organisasi TELKOM terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi dan unit-unit usaha. Dewan Komisaris dipimpin Komisaris Utama, yang bertanggung jawab terhadap pengawasan operasional Perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa komite, yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Pengkajian Perencanaan dan Risiko. Rapat koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksi diadakan sekali dalam setiap dua pekan.
TELKOM’s organization comprises the Board of Commissioners, the Board of Directors and several Business Units. The BoC, which is responsible for supervising the operations of the Company, is chaired by the President Commissioner. The BoC is supported by three committees: the Audit Committee, the Nomination and Remuneration Committee, and the Planning and Risk Review Committee. Coordination meetings between the BoC and the BoD are held once every two weeks.
Direksi TELKOM dipimpin oleh Direktur Utama dan memiliki tujuh anggota, yang masing-masing memiliki tanggung jawab atas bagian tertentu: Network and Solutions, Consumer,
16
TELKOM’s BoD is led by the President Director and has seven other members, each with a specific area of responsibility: Network and Solutions, Consumer, Enterprise and Wholesale, Finance, Human Capital and General Affairs, Information Technology
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
About TELKOM
Enterprise and Wholesale, Financial, Human Capital and General Affairs, Information Technology and Supply serta Compliance and Risk Management. Para Direktur didukung oleh sejumlah Komite Eksekutif yang dijelaskan dengan lebih detil dalam laporan ini di bagian Tata Kelola Perusahaan. Selanjutnya, struktur organisasi TELKOM dibagi berdasarkan fungsinya menjadi Corporate Office Group dan Business Operations Group. Corporate Office Groups terdiri dari Direktorat Human Capital & General Affair, Direktorat Keuangan, Direktorat Information Technology, Direktorat Compliance & Risk Management, Unit Strategic Investment and Corporate Planning, Internal Auditor Department, Corporate Affairs dan Corporate Communications Department. Sementara itu, Business Operations Group terdiri dari Direktorat Konsumer, Direktorat Enterprises and Wholesale dan Direktorat Network & Solution. Struktur organisasi TELKOM saat ini telah berjalan sejak tahun 2007 dan di rancang khusus untuk menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola pertumbuhan dan perkembangan jangka panjang Perusahaan secara berkesinambungan, fokus dalam pencapaian tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, mengembangkan infrastruktur yang canggih, memberikan layanan berkualitas dan mempekerjakan, mengembangkan dan mempertahankan human capital yang baik.
and Supply, and Compliance and Risk Management. The Directors are supported by several Executive Committees, which are detailed in the Corporate Governance section of this report. TELKOM’s organizational structure is further divided functionally into the Corporate Office Group and the Business Operations Group. The Corporate Office Group comprises the Directorates of Human Capital & General Affairs, Finance, Information Technology and Compliance and Risk Management, as well as the Strategic Investment & Corporate Planning Unit, the Internal Auditor Group, the Corporate Affairs Department, and the Corporate Communications Department. The Business Operations Group, on the other hand, encompasses the Directorates of Consumer, Enterprise & Wholesale, and Network and Solutions. TELKOM’s current organizational structure has been in place since 2007. It was designed specifically to meet the challenges of managing the Company’s long-term growth and development in a sustainable manner, focusing on achieving high levels of customer satisfaction, developing cutting-edge infrastructure, delivering quality services, and employing, developing and retaining excellent human capital.
Rinaldi Firmansyah
President Director (CEO)
Corporate Office Group Adek Julianwar Head of Corporate Affair
B. Eddy Praptono Head of Corporate Communication
Tjatur Purwadi Head of Internal Audit
VPs
VPs
VPs
Business Operations Group
Ermady Dahlan Director of Network & Solution
I Nyoman Gede Wiryanata Director of Consumer
Arief Yahya Director of Enterprise & Wholesale
Indra Utoyo Director of IT (CIO)
Sudiro Asno Director of Finance (CFO)
Faisal Syam Director of Human Capital & GA
Prasetio Director of Compliance & Risk Management
VPs SGM & EGM
VPs & EGM
VPs & EGM
VPs & SGM
VPs & SGM
VPs & SGM
VPs
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
David Burke EVP Strategic Investment & Corporate Planning VPs
17
Tentang TELKOM
Ikhtisar Kinerja Keuangan
Financial Highlights
TELKOM menunjukkan kinerja keuangan yang sehat di tahun 2008. Total pendapatan operasional tumbuh menjadi Rp.60,7 triliun dari Rp.59,4 triliun pada tahun 2007 dimana Perusahaan tidak hanya dapat mempertahankan pelanggan yang telah ada, tapi juga berhasil menarik pelanggan baru. Namun, persaingan yang ketat dan peraturan interkoneksi baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah memberikan tekanan atas laba bersih TELKOM, yang anjlok sebesar 24% dari posisi di 2007. Fundamental TELKOM masih tetap kuat dan Perusahaan melakukan investasi strategis untuk infrastruktur dan sistem guna mendukung pertumbuhan bisnis sebagai penyedia layanan telekomunikasi dan informasi di masa mendatang. Hasil kinerja TELKOM di tahun 2008 dijelaskan secara rinci dapat dilihat di Laporan Tahunan 2008. Kemampuan TELKOM untuk menciptakan nilai financial membuat Perusahaan mampu untuk memberikan keuntungan bagi semua stakeholder dan juga memperkokoh prinsip triple bottom line-nya. Pada saat yang bersamaan, Perusahaan menerapkan sistem check and balance dalam bentuk kerangka kerja tata kelola perusahaan dan etika dan kebijakan CSR guna memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dilakukan tanpa mengorbankan tanggung jawab sosial dan pertanggungjawaban terhadap lingkungan.
TELKOM delivered a sound economic performance in 2008. Total operating revenue grew to Rp.60.7 trillion from Rp.59.4 trillion in 2007 as the Company managed not only to retain existing subscribers but attract new ones as well. However, fierce competition and a new interconnection regime brought in by the Government put pressure on TELKOM’s net profits, which fell by 24% from the 2007 position. The Company’s fundamentals remained strong, and significant investments were made in infrastructure and systems that will support the growth of the business as a telecommunications and information provider in the future. The Company’s results for 2008 are described in detail in the 2008 Annual Report. TELKOM’s ability to create economic value allows the Company to pass on economic benefits to all its stakeholders and strengthens its ‘triple bottom line’. At the same time, the Company has checks and balances in place, in the form of our corporate governance framework and ethics and CSR policies, to ensure that economic growth is not pursued at the expense of social responsibility and environmental accountability.
NERACA KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
(dalam miliar Rupiah)
(in billions of Rupiah)
Dec 31, 2004 Total Aset Lancar
9,204
Dec 31, 2005
Dec 31, 2006
Dec 31, 2007
Dec 31, 2008
10,305
13,921
15,978
14,622
Total Current Assets Total Non-Current Assets
Total Aset Tidak Lancar
46,975
51,866
61,215
66,081
76,634
TOTAL ASET
56,179
62,171
75,136
82,059
91,256
TOTAL ASSETS
Total Kewajiban Jangka Pendek
11,677
13,513
20,536
20,674
26,998
Total Current Liabilities
Total Kewajiban Jangka Panjang
21,436
19,061
18,344
18,331
20,260
Total Non-Current Liabilities
TOTAL KEWAJIBAN
33,113
32,574
38,880
39,005
47,258
TOTAL LIABILITIES
4,938
6,305
8,187
9,305
9,684
MINORITY INTEREST
18,128
23,292
28,069
33,749
34,314
EQUITY
HAK MINORITAS EKUITAS
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED INCOME STATEMENTS
(dalam miliar Rupiah kecuali untuk laba bersih per lembar saham dan laba per ADS)
Dec 31, 2004
Dec 31, 2005
(in billions of Rupiah, except for Net income per share and Net income per ADS)
Dec 31, 2006
Dec 31, 2007
Dec 31, 2008
Total Pendapatan Usaha
33,948
41,807
51,294
59,440
60,689
Total Operating Revenues
Total Beban Usaha
19,360
24,636
29,701
32,967
38,382
Total Operating Expenses
EBITDA
21,899
25,660
31,716
37,067
34,621
EBITDA*)
LABA USAHA
14,588
17,171
21,593
26,473
22,307
OPERATING INCOME
Penghasilan (Beban) Lain - Bersih
(1,839)
(929)
400
(877)
(1,995)
Other Income (Expenses)—net
LABA SEBELUM PAJAK
12,749
16,242
21,994
25,596
20,312
INCOME BEFORE TAX
6,615
7,994
11,006
12,857
10,619
NET INCOME
328.10
396.51
547.15
644.08
537.73
Net income per share of Common Stock
13,124.14
15,860.25
21,886.00
25,763.20
21,509.20
Net income per ADS (40:1 Common Stock:ADS)
LABA BERSIH Laba Bersih per Saham Laba Bersih per ADS (40:1 Saham Biasa:ADS)
18
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
About TELKOM
RASIO KEUANGAN DAN OPERASI KONSOLIDASIAN Dec 31, 2004
CONSOLIDATED FINANCIAL AND OPERATIONAL RATIOS Dec 31, 2005
Dec 31, 2006
Dec 31, 2007
Dec 31, 2008
Rasio Laba Bersih terhadap Total Aset (ROA) (%)
11.8
12.9
14.6
15.7
11.6
Return on Assets (ROA)1 (%)
Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas (ROE) (%)
36.5
34.3
39.2
38.1
30.9
Return on Equity (ROE) 2 (%)
Rasio Lancar (%)
78.8
76.3
67.8
77.3
54.2
Current Ratio3 (%)
Rasio Total Kewajiban terhadap Total Aset (%)
58.9
52.4
51.7
47.5
51.8
Total Liabilities to Total Assets4 (%)
Marjin Usaha (%)
43.0
41.1
42.1
44.5
36.8
Operating Margin5 (%)
Marjin EBITDA kotor (%)
64.5
61.4
61.8
62.4
57.0
EBITDA Margin6 (%)
Marjin Laba Bersih (%)
19.5
19.1
21.5
21.6
17.5
Net Income Margin7 (%)
Rasio Hutang terhadap Ekuitas (%)
91.7
57.9
54.8
46.7
57.6
Debt to Equity8 (%)
Rasio Hutang terhadap EBITDA (%)
75.9
52.5
48.5
42.5
57.1
Debt to EBITDA (%)
Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga (kali)
17.2
21.8
24.7
25.8
21.9
EBITDA to Interest Expense9 (times)
Rasio EBITDA terhadap Hutang Bersih (%)
187.1
322.7
454.9
677.7
276.0
EBITDA to Net Debt10 (%)
1.0
1.2
1.5
1.8
2.0
Total Revenue/Employee (Rp.billion)
340.3
452.4
465.9
593.3
876.8
LIS/Employee
RASIO PRODUKTIVITAS:
PRODUCTIVITY RATIOS:
Rasio Total Pendapatan Usaha/Karyawan (Rp miliar) LIS/Karyawan (sst)
IKHTISAR OPERASI
OPERATIONAL HIGHLIGHTS Dec 31, 2004
Dec 31, 2005
Dec 31, 2006
Dec 31, 2007
Dec 31, 2008
TELEPON TIDAK BERGERAK KABEL Jumlah Pelanggan (dalam ribuan pelanggan) Jumlah Produksi Pulsa (dalam jutaan pulsa)
FIXED WIRELINE 8,559
8,686
8,709
8,685
8,630
Customer base (in thousands)*
65,152
67,669
64,012
75,451
62,940
Subscriber pulse production (in millions of pulse)
TELEPON TIDAK BERGERAK NIRKABEL (FLEXI)
FIXED WIRELESS (FLEXI)
Jumlah Pelanggan
Customer base
Classy/Pascabayar (dalam ribuan pelanggan)
684
821
794
828
731
Classy/Postpaid (in thousand subscriber)
Trendy/Prabayar (dalam ribuan pelanggan)
745
3,241
3,381
5,535
11,994
Trendy/Prepaid (in thousand subscriber)
1,429
4,062
4,176
6,363
12,725
Total* (in thousand subscriber)
Total (dalam ribuan pelanggan)
* Line In Service (Lis) = Subscribers (Fixed Wireline or Fixed Wireless) + Public Telephone
Penjualan
Sales
Classy/Pascabayar (dalam ribuan pelanggan)
595
475
261
273
177
Classy/Postpaid (in thousands subscribers)
Trendy/Prabayar (dalam ribuan pelanggan)
889
3,558
3,175
5,026
13,414
Trendy/Prepaid (in thousands subscribers
1,484
4,034
3,436
5,299
13,591
Total (in thousands subscribers
Pascabayar (Rp ribu)
94
123
135
115
93
Prabayar (Rp ribu)
20
19
35
42
32
Prepaid (Rp. thousand)
Campuran (Rp ribu)
60
47
54
53
38
Blended (Rp. thousand)
Total (dalam ribuan pelanggan) ARPU (rata-rata 12 bulan):
ARPU (12 months average)
Jaringan BTS (unit) Jumlah kota yang dilayani
Network 1,136
1,448
1,531
1,911
4,054
BTS (unit)
192
231
236
238
353
Number of cities in service
6,205
9,895
16,057
20,858
26,872
Base Transceiver Station/BTS (units)
SELULAR Base Transceiver Station/BTS (units)
Postpaid (Rp. thousand)
CELLULAR
Kapasitas Jaringan (dalam jutaan pelanggan)
17.9
26.2
38.8
50.5
67.3
Network Capacity (in millions of subscribers)
Customer Base (dalam jutaan pelanggan)
16.3
24.3
35.6
47.9
65.3
Customer Base (in millions of subscribers)
1.3
1.5
1.7
1.9
1.9
Post-paid (kartuHALO)
Prabayar (simPATI)
11.6
16.0
21.4
24.0
43.0
Pre-paid (simPATI)
Prabayar (Kartu As)
3.4
6.8
12.5
22.0
20.4
Pre-paid (Kartu As)
Pascabayar (kartuHALO)
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
19
Tentang TELKOM
SELULAR
Dec 31, 2004
Dec 31, 2005
Dec 31, 2006
Dec 31, 2007
Dec 31, 2008
CELLULAR
ARPU - Campuran (Rp ’000)
102
87
84
80
59
ARPU —blended (RP. 000)
Pascabayar (kartuHALO)
Post-paid (kartuHALO)
304
291
274
264
216
Prabayar (simPATI)
84
84
83
84
63
Pre-paid (simPATI)
Prabayar (Kartu As)
48
45
54
57
37
Pre-paid (Kartu As)
OTHERS
OTHERS
Broadband Internet (Speedy):
Broadband Internet (Speedy):
Customer Base (in thousands) Number of cities in service
11
31
93
241
645
2
2
28
88
375
Customer Base (in thousands) Number of cities in service
Dial-up Internet (TELKOMNet Instant):
Dial-up Internet (TELKOMNet Instant):
Average Accessed Subscribers (in thousands)
457
500
680
662
574
Average Accessed Subscribers (in thousands)
Subscriber minutes production (in billions)
2.5
2.8
3.7
3.7
2.8
Subscriber minutes production (in billions)
14.7
29.0
42.0
67.2
210.3
Cable and Pay Television (TELKOM-Vision):
Cable and Pay Television (TELKOM-Vision):
Customer Base (in thousands)
KINERJA EKONOMI
Customer Base (in thousands)
(EC.1)
ECONOMIC PERFORMANCE 2008 (Rp. Juta)
Perolehan Nilai Ekonomi
Economic Value Generated
Pendapatan
60,689,784
Revenues
671,834
Interest Income
20,471
Net Profit from Associated Companies
Pendapatan Bunga Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Pendapatan Lain-lain Jumlah Nilai Ekonomi Diperoleh
842,931
Other Income
62,225,020
Total Economic Value Generated
Pendistribusian Nilai Ekonomi
Economic Value Distributed
Beban Usaha:
Operating Costs:
Penyusutan
11,069,575
Depreciation
9,116,634
Employees
Karyawan Operasi, pemeliharaan & Jasa Telekomunikasi
12,217,685
Operations, Maintenance & Tel. Services
Umum dan Administrasi
3,628,686
General and Administrative
Pemasaran
2,349,729
Marketing
38,382,309
Total Operating Costs
Jumlah Beban Usaha Beban Bunga
1,581,818
Interest Payments
Kerugian Selisih Kurs
1,613,759
Loss on Foreign Exchange
Pajak
5,639,695
Tax
Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
4,053,643
Minority Rights to Consolidated Net
Deviden
8,999,913
Dividend Payment
Pengembangan Masyarakat Jumlah Nilai Ekonomi Yg Didistribusikan
287,936
Community Development
60,559,073
Total Economic Value Distributed
1,665,947
Economic Value Retained
Nilai Ekonomi Yang Ditahan
Selama tahun 2008, TELKOM dapat memperoleh nilai ekonomi sebesar Rp. 62,22 Trilyun. Sedangkan untuk pendistribusiannya mencapai Rp. 60,55 Trilyun, sehingga nilai ekonomi yang ditahan sebesar Rp. 1,66 Trilyun.
20
During the year of 2008, TELKOM successfully collected an economic value of Rp62.22 Trillion. Of that number, the Company then had distributed an amount of Rp60.55 Trillion while the remaining economic value was Rp1.66 Trillion.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
About TELKOM
Peristiwa Penting 2008
Significant Events in 2008 January BUSINESS SYNERGY BETWEEN TELKOM AND GARUDA TELKOM is working with national carrier Garuda Indonesia to provide telecommunication facilities for the new Garuda Indonesia headquarters and for self-service check-in counters at the airport. ANTI-CORRUPTION COMMISSION AWARD FOR TELKOM’S CEO Lambok Hutahuruk, Gratifications Director of the Anti-Corruption Commission, awarded an “Anti Corruption” pin to TELKOM’s Chief Executive Officer Rinaldi Firmansyah during the opening session of an orientation to Abolishing Corruption and Reporting Personal Wealth for Government Staff.
Januari SINERGI BISNIS TELKOM DAN GARUDA TELKOM bekerjasama dengan perusahaan penerbangan nasional Garuda Indonesia untuk menyediakan fasilitas telekomunikasi di kantor pusat Garuda Indonesia dan konter self-service check-in di bandara. PENGHARGAAN ANTI KORUPSI KEPADA DIRUT TELKOM Lambok Hutauruk, Direktur Gratifikasi KPK, menyematkan sebuah pin “Anti Korupsi” kepada Direktur Utama TELKOM Rinaldi Firmansyah pada sesi pembukaan kegiatan “Sosialisasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Penjelasan Pengisian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Maret DIRUT TELKOM MENANDATANGGANI MOU UNTUK INTEGRASI SISTEM DAN PENGEMBANGAN TI TELKOM menandatangani Memorandum of Understanding dengan PT Askes, PT Jamsostek, PT Jasa Raharja, PT Taspen untuk pengembangan Sistem Integrasi dan Pengembangan sistem Teknologi Informasi. Sampai saat ini, pekerjaan masih berlangsung.
April TELKOMSEL MERAYAKAN 13 TAHUN PELAYANAN DI INDONESIA Telkomsel menyelenggarakan sebuah perayaan khusus yang menandakan 13 tahun layanan selular berkualitas di Indonesia. Pada perayaan ini, Telkomsel juga memperkenalkan tarif yang lebih terjangkau yang sejalan dengan peraturan baru Pemerintah.
Juni INSYNC 2014 CONFERENCE DAN EXHIBITION 2008 Dirut TELKOM, Rinaldi Firmansyah, meluncurkan acara ini di Jakarta dengan mendapat dukungan dari TELKOM Group dan vendorvendor terkemuka seperti ZTE, Huawei, NEC, Nokia Siemens Network, Cisco, Alcatel, Lucent, Detecon, Deutsche Telekom Group dan Microsoft. INSYNC2014 didukung oleh teknologi masa depan yang dinamakan NGN yang menawarkan landasan untuk layanan teknologi mobile yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dengan menggunakan segala jenis media atau terminal.
March TELKOM’S CEO SIGNS MOU FOR AN INTEGRATED SYSTEMS AND IT DEVELOPMENT COLLABORATION TELKOM signed a Memorandum of Understanding with PT Askes, PT Jamsostek, PT Jasa Raharja and PT Taspen to develop an Integrated Systems and Information Technology Development system. Work on this project is still ongoing.
April TELKOMSEL CELEBRATES 13 YEARS OF SERVICE TO INDONESIA Telkomsel held a special ceremony in Jakarta to commemorate its 13th anniversary of introducing quality cellular services to Indonesia. Telkomsel also launched its more affordable tariff structure in line with a new Government regulation.
June INSYNC 2014 CONFERENCE AND EXHIBITION 2008 TELKOM’s CEO Rinaldi Firmansyah launched this event in Jakarta with support from the TELKOM Group and leading vendors ZTE, Huawei, NEC, Nokia Siemens Network, Cisco, Alcatel, Lucent, Detecon, Deutsche Telekom Group and Microsoft. INSYNC 2014 is supported by Next Generation Networking, which provides a platform for personal mobile service technology that delivers access anywhere, anytime through the customer’s choice of media or terminal. GOVERNMENT APPLAUDS TELKOM GROUP’S CO-OP PROGRAM 2008 Minister of National Education Bambang Sudibyo formally opened the 2008 Cooperative Academic Education Program (“Co-Op”). TELKOM CEO Rinaldi Firmansyah and HC & GA Director Faisal Syam attended the event. The Minister expressed his appreciation for TELKOM’s commitment to improving national education and ICT.
APRESIASI DARI PEMERINTAH UNTUK TELKOM ATAS PROGRAM CO-OP TELKOM GROUP 2008 Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo secara resmi membuka Cooperative Academic Education Program (Co-Op) tahun 2008. Dirut TELKOM, Rinaldi Firmansyah dan Direktur HC & GA, Faisal Syam, juga hadir dalam acara ini. Mendiknas menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada TELKOM, atas dedikasinya untuk memajukan pendidikan nasional, khususnya di bidang ICT.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
21
Tentang TELKOM
August TELKOM AND PERHUTANI SIGN AN MOU TELKOM signed an MoU with state-owned forest enterprise Perhutani the for the development and utilization of forest management towers and telecommunication facilities managed by Perhutani in forests on the islands of Java and Madura. This mutually beneficial partnership will support forest preservation and the provision of telecommunications services.
Agustus
September
TELKOM MENANDATANGANI MOU DENGAN PERHUTANI Penandatangan kesepakatan MoU antara TELKOM dengan Perhutani untuk bekerjasama dalam proses pembangunan dan pemanfaatan menara pengelolaan hutan dan sarana telekomunikasi di kawasan hutan yang dikelola Perhutani di Pulau Jawa dan Madura. Kerjasama yang saling menguntungkan ini akan mendukung perlindungan hutan dan pemenuhan sarana telekomunikasi.
T-REMITTANCE LAUNCH IN HONG KONG Telkomsel launched T-Remittance at the Queen Elizabeth Stadium, Hong Kong, to assist Indonesian overseas workers, who remit substantial amounts of money to Indonesia every year. TRemittance is a cooperation between Telkomsel and BNI, and provides a fast, secure and efficient way of transferring funds to Indonesia via cell phone banking.
September PELUNCURAN T-REMITTANCE DI HONG KONG Telkomsel meluncurkan T-Remittance bertempat di Queen Elizabeth Stadium, Hong Kong untuk membantu pekerja Indonesia di luar negeri yang hendak mengirim uang dalam jumlah besar ke Indonesia setiap tahunnya. T-Remittance adalah hasil kerja sama antara Telkomsel dan BNI yang menyediakan layanan yang cepat, aman dan efisien dalam mentransfer dana ke Indonesia melalui perbankan ponsel. PELATIHAN UNTUK NIGERIA COMMUNICATION SATELLITE (NIGCOMSAT) Direktur HC & GA Faisal Syam meresmikan kerjasama pelatihan antara NIGCOMSAT dengan TELKOM serta didukung juga oleh Telkom International Indonesia (TII). Hadir pada kesempatan tersebut Deputy Director Western Afrika-Kusdiana, SGM LC-Tutut Bahtiar, serta para Senior Leaders TELKOM Group dan Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI).
Oktober MOU MENGENAI KEBIJAKAN ICT DAN INOVASI DENGAN 7 BUMN TELKOM melaksanakan penandatangan MoU dalam bidang Policy dan Inovasi ICT dengan PT. Dirgantara Indonesia, tentang Solusi Integrasi Sistem ADS-B, Balai Pustaka, tentang Perpustakaan Digital Sekolah, Angkasa Pura II, tentang Solusi Cyber Airport, Pegadaian, tentang Solusi Siklus Sistem Informasi, Pupuk Iskandar Muda tentang USAT SCPC & ASTINET Enterprise Network Solution; Pos Indonesia tentang Pemanfaatan Potensi Bersama dan Peruri, tentang Solusi Integrasi Sistem ADS-B. Selanjutnya dilakukan penandatanganan MOU dengan BUMN lainnya yaitu PT. Pos Indonesia dengan Bank BTN dan Bank Muamalat.
Nopember
T R A I N I N G F O R N I G E R I A CO M M U N I C AT I O N S AT E L L I T E (“NIGCOMSAT”) HC & GA Director Faisal Syam opened this training collaboration between NIGCOMSAT and TELKOM, with support from Telkom International Indonesia (“TII”). The Deputy Director of Western Africa, Kusdiana, SGM LC, Tutut Bahtiar, and senior leaders from the TELKOM Group and Indonesian Satellite Association (“ASSI”) also attended.
October MOUS ON ICT POLICY AND INNOVATION WITH 7 STATE-OWNED ENTERPRISES TELKOM signed MoUs with PT Dirgantara Indonesia for ADS-B System Integrated Solutions; Balai Pustaka for Digital Libraries for schools; Angkasa Pura II for Cyber Airport Solutions; the State Pawn Company for Information System Cycle Solutions; Pupuk Iskandar Muda for the USAT SCPC & ASTINET Enterprise Network Solutions; Pos Indonesia for Joint Potential Utilization; and Peruri for the ADS-B System Integrated Solution. MoUs were also signed with state-owned enterprises PT Pos Indonesia and Bank BTN and Bank Muamalat.
November 2008 SPEEDY TOUR D’INDONESIA TELKOM CEO Rinaldi Firmansyah started the First Stage of the Speedy Tour d’Indonesia cycling road race from the Bung Karno Stadium in Jakarta. The race covers a distance of approximately 1,726.3 km and the 2008 Tour attracted 85 participants from 17 teams, 10 of which were from Indonesia. This event is part of TELKOM’s effort to increase sports awareness and participation and is a major event on the region’s cycle racing calendar.
SPEEDY TOUR D’INDONESIA 2008 Dirut TELKOM Rinaldi Firmansyah mengibarkan bendera start tanda awal lomba balap sepeda jalan raya dari Pintu I Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Jarak yang ditempuh sekitar 1.726,3 Km dan Speedy Tour d’Indonesia 2008 diikuti oleh 85 pembalap dari 17 tim dan 10 tim adalah dari Indonesia. Acara ini merupakan suatu bagian dari kepedulian TELKOM dan turut menyumbangkan secara berarti bagi olah raga balap sepeda di Indonesia.
22
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
About TELKOM
Desember
December
KOLABORASI DENGAN NATIONAL COMPUTER SYSTEM (NCS) TELKOM dan Grup NCS, sebuah penyedia layanan teknologi informasi dan teknik komunikasi terkemuka yang berbasis di Singapura, menandatangani MOU untuk mengeksplorasi pengembangan dan pemasaran layanan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) bagi para pelanggan korporasi. Kolaborasi ini akan menggabungkan kompetensi utama dari kedua pihak, yaitu posisi TELKOM yang kuat dalam penguasaan yang mendalam atas pasar korporasi di Indonesia serta kemampuan dan keahlian NCS yang telah terbukti dalam memberikan solusi ICT yang menyeluruh, seperti konsultasi hingga pengembangan aplikasi dan pemeliharaan, manajemen infrastruktur serta layanan e-Government. Presiden Komisaris TELKOM, Tanri Abeng, dan Dirut SingTel, Chua Sock Koong turut menyaksikan penandatanganan MoU dan perjanjian kerjasama.
COLLABORATION WITH NATIONAL COMPUTER SYSTEM (“NCS”) TELKOM signed an MoU with the NCS Group, a Singaporebased leading information technology and communication engineering service provider, to develop and market ICT for TELKOM’s corporate customers. The alliance aims to combine the key competencies of each party—TELKOM’s leading role in Indonesia’s corporate market and NCS’ expertise in providing total ICT solutions that cover the whole spectrum from consultation to applications development and maintenance, infrastructure management plus e-Government services. TELKOM’s Chairman Tanri Abeng and SingTel’s CEO, Chua Sock Koong witnessed the signing of the MoU and cooperation agreement.
TELKOM LUNCURKAN I-SURE Integrated Service Assurance Center (i-Sure) adalah layanan baru yang ditawarkan TELKOM untuk segmen pasar korporasi. Layanan TELKOM i-Sure merupakan wujud terakhir dari program INFUSION 2008 (Indonesia Flexible & Unified Business Solutions). TELKOM TEKEN MOU DENGAN NSW-FUJITSU KONS Pada tanggal 30 Desember 2008, telah dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama antara TELKOM dengan NSW – Fujitsu Consortium perihal pengadaan dan pemasangan Proyek Ring Jaka2ladema. Penandatanganan tersebut dilakukan antara Direktur IT & Supply, Indra Utoyo, dan Gensei Katano dari Fujitsu, serta Rudolf Stahl dari NWS. Dengan adanya proyek ini maka TELKOM akan dapat memberikan layanan broadband ke seluruh penjuru tanah air. Pengadaan dan pemasangan Ring Jaka2ladema meliputi Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Mataram, hingga Denpasar. Lingkup pekerjaan pada perjanjian ini meliputi instalasi submarine cable yang terdiri dari Ring 4,8 dan Ring JDCS-DEMACS. Perjanjian ini juga meliputi kegiatan teknis seperti pengadaan dan pabrikasi perangkat, suku cadang dan kelengkapan peralatannya, serta pengiriman ke lokasi.
LAUNCH OF I-SURE SERVICE i-Sure is TELKOM’s integrated Service Assurance Center, a new service for the corporate market segment. This is the final component of the 2008 INFUSION program (Indonesia’s Flexible & Unified Business Solutions). TELKOM SIGNS MOU WITH NSW-FUJITSU KONS On December 30, 2008, TELKOM signed a joint venture agreement with the NSW – Fujitsu Consortium for the delivery and installation of the Jaka2ladema Ring Project. The agreement was signed by TELKOM’s IT& Supply Director Indra Utoyo and Gensei Katano from Fujitsu as well as Rudolf Stahl from NWS. With this project, TELKOM will become a nationwide broadband provider. The Jaka2ladema Ring purchase and installation covers Java, Kalimantan, Sulawesi, Mataram and Denpasar. The work will include the installation of a submarine cable that consists of Ring 4.8 and JDCS-DEMACS. The agreement also includes technical support, such as purchase, hardware fabrication, spare parts and supplemental equipment as well as its delivery to the actual location.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
23
Tentang TELKOM
Penghargaan Awards
(2.10)
Penghargaan untuk Awards for the program CSR CSR program Pengakuan dari komitmen TELKOM dalam pengembangan keberlanjutan di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan, Perusahaan telah mendapat sejumlah penghargaan terkait program CSR di tahun 2008, termasuk Best Sustainability Reporting Award dari ISRA Awards 2008 yang diselenggarakan oleh Institut Akuntansi Manajemen Indonesia (IAMI). Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang melaporkan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungannya secara terbuka dan lengkap. TELKOM juga dianugerahkan Juara Utama untuk Partisipasi Masyarakat Bisnis dan Dukungan untuk Pembangunan Rumah di tahun 2008 dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat. Penghargaan ini diserahkan kepada perusahaan yang menunjukkan keprihatinan, melalui program CSR, untuk membangun perumahan layak dan kesehatan masyarakat sebagai hak dasar bagi setiap warganegara. TELKOM juga memenangkan juara kedua pada CSR Awards 2008 yang diselenggarakan oleh CFCD dan Departemen Lingkungan untuk kategori Sosial, Ekonomi dan Lingkungan untuk program E-Province Jawa Timur. Pada acara yang sama, TELKOM juga menerima Penghargaan Silver untuk kategori Sosial untuk program Desa Digital Sampali dan Penghargaan Platinum untuk kategori Sosial, Ekonomi dan Lingkungan untuk program Education for Tomorrow (E4T). Penghargaan ini menunjukkan komitmen dan kebijakan perusahaan; perencanaan, implementasi, pemantauan dan penilaian dari program CSR; dan juga proses pendokumentasian dari program-program tersebut.
24
In recognition of TELKOM’s commitment to sustainable economic, social and environmental development, the Company won several awards in relation to its CSR program in 2008, including the Best Sustainability Reporting Award at the 2008 ISRA Awards organized by IAMI (Indonesian Institute of Management Accountants). This award goes to companies that report transparently and comprehensively on their fulfillment of their social and environmental responsibilities. TELKOM also won a Main Award for “Business Community Participation and Support for Home Building in 2008” from the State Ministry for Public Housing. This is presented to companies that demonstrate their concern, through their CSR programs, for the need to develop decent housing and healthy communities as a fundamental right of all citizens. TELKOM was also recognized at the 2008 CSR Awards, organized by CFCD and the Ministry of the Environment, as the RunnerUp in the Social, Economic and Environment category for the East Java E-Province program. At the same event TELKOM also received a Silver Award in the Social category for its Sampali Digital Village program and a Platinum Award in the Social, Economic and Environment category for the Education for Tomorrow (E4T) Program. These awards take into account the policies and commitment of the company; the planning, implementation, monitoring and evaluation of CSR programs; and how they are documented.
Penghargaan Lain di tahun 2008
Other Awards in 2008
Februari
February
DIVISI ENTERPRISE SERVICE RAIH SERTIFIKAT ISO 9001:2000 DAN ISO 9004:2000
ISO 9001:2000 AND ISO 9004:2000 CERTIFICATIONFORTHEENTERPRISE DIVISION
Penghargaan kepada TELKOM dalam mendapatkan sertifikat ISO: 9001:2000 dan ISO 9004:2000 untuk bidang Quality Management System (QMS) diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2008. Penghargaan berhasil diperoleh Divisi Enterprise Service (Dives) TELKOM, khususnya terkait layanan TELKOM Solusi Partner Bisnis (Business Partner Solution) dan Peningkatan Kinerja (Performance Improvement).
TELKOM’s achievement of ISO 9001:2000 and ISO 9004:2000 for its Quality Management Systems was formally recognized on February 27, 2008. The achievement belonged to TELKOM’s Enterprise Service Division for its TELKOM Business Partner Solution Services and Performance Improvement.
Maret
On March 12, 2008, Indonesia’s Vice President, HM. Jusuf Kalla, presented the awards to TELKOM’s senior leaders at the Vice Presidential Palace in Jakarta for TELKOM’s achievements in its Occupational Health and Safety Management System and Zero Accident record. Also attending the ceremony were Indonesia’s Minister of Manpower and Transmigration, Erman Suparno and Minister of Internal Affairs, Mardiyanto. TELKOM received a total of 25 OHS Management System and Zero Accident awards in 2008.
WAKIL PRESIDEN RI MEMPERSEMBAHKAN PENGHARGAAN OHS DAN ZERO ACCIDENT
Pada tanggal 12 Maret 2008, Wakil Presiden RI, HM. Jusuf Kalla memberikan penghargaan kepada para senior leaders TELKOM untuk pencapaian Sistem Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Zero Accident di Istana Wakil Presiden RI Jakarta. Hadir pula Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Erman Suparno dan Menteri Dalam Negeri Mardiyanto. Total penghargaan yang diraih TELKOM pada tahun ini baik SMK3 dan Zero Accident sejumlah 25 penghargaan.
Juni TELKOM RAIH IMAC AWARD 2008
Pada tanggal 12 Juni 2008, TELKOM meraih penghargaan sebagai The Company With The Best Corporate Image, melalui ajang The 8th Indonesia’s Most Admired Companies (“IMAC”) Award 2008. TELKOM mendapatkan point tertinggi dengan skor 3.972, mengungguli para pesaingnya.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
March VICE PRESIDENT PRESENTS OHS AND ZERO ACCIDENT AWARD TO TELKOM
June TELKOM WINS THE 2008 IMAC AWARD
On June 12, 2008, TELKOM received the 2008 award for Best Corporate Image for a Telecommunications Company at the 8th Indonesia’s Most Admired Companies Awards. TELKOM surpassed its competitors in this category by receiving the highest score of 3,972.
About TELKOM
Agustus
August
Nopember
November
TELKOM JUARA UMUM ANNUAL REPORT AWARD 2007
TELKOM SWEEPSTHE BOARD ATTHE 2007 ANNUAL REPORT AWARDS
Pada tanggal 12 Agustus 2008, TELKOM mendapat peringkat juara umum pada Annual Report Award (“ARA”) 2007. Selain menjadi juara umum, TELKOM juga menduduki peringkat pertama dalam kategori BUMN Non Keuangan Listed. Pada saat pemberian penghargaan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, berharap agar TELKOM dapat terus menjadi juara dan menjadi contoh bagi BUMN lainnya.
TELKOM was the overall winner at the 2007 Annual Report Awards held on August 12, 2008, and won an additional first place in the Publicly-Traded Non-Financial State-Owned Enterprise category. Finance Minister Sri Mulyani, who presented the award, expressed the hope that TELKOM could become a role model for other state-owned enterprises.
INDRA UTOYO DARI TELKOM ADALAH CIO OF THE YEAR Direktur IT & Supply TELKOM, Indra Utoyo, meraih penghargaan sebagai “CIO of The Year” pada ajang Hitachi Data System IT Inspiration Awards berdasarkan survei oleh dewan juri kepada para perwakilan TI senior dari perusahaan-perusahaan terkemuka di Asia Pasifik.
CIO OF THE YEAR IS TELKOM’S INDRA UTOYO Indra Utoyo, TELKOM’s IT & Supply Director, won the title of CIO of the Year at the Hitachi Data Systems IT Inspiration Awards, based on a poll taken by senior IT representatives of leading companies in the Asia Pacific region.
MURI MEMBERIKAN P E N G H A R G A A N ATA S PENCAPAIAN CSR TELKOM Pada tanggal 19 Agustus 2008, telah dilaksanakan penyerahan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (“MURI”) kepada TELKOM atas Program CSR di bidang pendidikan yang komprehensif (sekolah dasar hingga S2) dan atas dukungannya di dunia melalui ” Internet Goes to School”, ”Santri Indigo” dan program-program lainnya. T E L K O M T E TA P S E B A G A I PEMIMPIN DI BIDANG HUMAS BUMN TELKOM berhasil mempertahankan g e l a r j u a r a umum dalam anugerah media humas BUMN tahun 2008, juara 2 untuk kategori media cetak majalah Patriot 135, Juara 1 untuk kategori poster, Juara 2 untuk kategori profil organisasi tercetak, Juara 1 untuk kategori laporan tahunan, Juara 1 untuk kategori merchandise, Juara 3 untuk kategori audio visual, Juara 2 untuk kategori website (http://portal.telkom.co.id). Penghargaan ini menunjukkan inovasi dan kreativitas dalam mengkomunikasikan pesanpesan Perusahaan kepada masyarakat melalui media cetak, suara, gambar atau online.
MURI RECOGNIZES TELKOM’S CSR ACHEIVEMENTS
On August 19, 2008, TELKOM received an award from Indonesia’s National Records Museum for its CSR education program, which was cited both for its comprehensive coverage (elementary through postgraduate education) and for its innovative assistance to schools through “Internet Goes to School”, “Santri Indigo” and other programs. T E L K O M R E M A I N S AT T H E FOREFRONT OF SOE PUBLIC RELATIONS
TELKOM was once again the overall winner in the 2008 State-Owned Enterprises’ public relations media awards, achieving second place in the print media category for the Patriot 135 magazine, first place in the poster category, second place in the printed organizational profile category, first place in the annual report category, first place in the merchandise category, third place in the audio-visual category and second place in the website category (http:// portal.telkom.co.id) The awards recognize innovation and creativity in communicating the organization’s message to media.
TELKOM MERAIH JUARA UMUM PADA IFRA 2008 Pada ajang Indonesian Financial Reporting Awards (“IFRA”) tahun 2008 yang diselenggarakan pada tanggal 5 Nopember 2008, TELKOM meraih peringkat juara umum. TELKOM juga memenangkan juara pertama dalam kategori perusahaan telekomunikasi. TELKOM MENDAPAT JUARA 2 PADA TELECOMMUNICATION AWARDS TELKOM mendapat nominasi sebagai juara kedua dalam “Telecommunication Award 2008“, yang diselenggarakan atas kerjasama antara Depkominfo dan BRTI. RINALDI FIRMANSYAH DAN TELKOM: CEO DAN PERUSAHAAN IDAMAN 2008 Pada tanggal 20 Nopember 2008, Rinaldi Firmansyah dan TELKOM mendapat penghargaan CEO dan Perusahaan Idaman 2008 di sektor telekomunikasi, pada acara Malam Penganugerahan CEO dan Perusahaan Idaman 2008.
2008 IFRA: TELKOM IS THE OVERALL WINNER
TELKOM won an award in the overall category at the 2008 Indonesian Financial Reporting Awards, held on November 5, 2008. TELKOM also came first in the telecommunications company category. TELKOM IS THE RUNNER UP IN THE 2008 TELECOMMUNICATION AWARDS
TELKOM was awarded second place at the 2008 Telecommunication Awards, an event organized jointly by the MoCI and Indonesia’s Telecommunication Regulatory Body. RINALDIFIRMANSYAHANDTELKOM: IDEAL CEO AND COMPANY 2008
Rinaldi Firmansyah and TELKOM received the 2008 award for Ideal CEO and Company in the telecommunications sector at the 2008 Ideal CEO & Company Appreciation Night on November 20, 2008.
December Desember INTRANET TELKOM RAIH JUARA PERTAMA PERHUMAS TELKOM mendapat pengakuan dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (“Perhumas”), sebagai juara I pada Lomba Ing Griya (media kehumasan) untuk kategori intranet. Anugerah ini diterima manajer Divcom DIVRE II, Retno Dyah A, mewakili TELKOM. Selain di kategori intranet, TELKOM juga mendapatkan juara II untuk kategori Company Profile Audio Visual.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
PERHUMAS APPRECIATESTELKOM’S INTRANET
TELKOM earned recognition from Indonesia’s Public Relations Association when it received 1st place in Ing Griya Competition for the intranet category. Communication Division Manager Regional Division II, Retno Dyah A, received the award on behalf of TELKOM. TELKOM also placed 2nd in the category Company Profile Audio Visual.
25
Institutional Sustainability
Institutional Sustainability TATA KELOLA PERUSAHAAN
(4.1)
TELKOM berkewajiban mematuhi peraturan Bapepam-LK serta SEC. Sebagai bagian dari tanggung jawab tata kelola perusahaannya, TELKOM menerapkan kebijakan serta praktikpraktik tata kelola perusahaan berdasarkan standar pasar modal internasional. TELKOM menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (“GCG”) sebagai pedoman untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas kepada para stakeholder dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggannya. Seperti perusahaan Amerika Serikat dan emiten asing lainnya, TELKOM yang terdaftar pada US SEC diwajibkan untuk mematuhi SOA Section 40a dan persyaratan untuk manajemen dalam menilai pengendalian internal atas laporan keuangan
26
CORPORATE GOVERNANCE
(4.1)
TELKOM is subject to regulations administered and enforced by Bapepam-LK and the SEC. As part of its corporate governance responsibilities, TELKOM has also implemented corporate governance policies and practices based on international market standards. TELKOM recognizes the importance of good corporate governance (GCG) as a vital tool to increase its levels of performance and accountability to stakeholders and to better serve its customers. TELKOM, like other domestic U.S. and foreign private issuers registered with the SEC, is required to comply with SOA Section 404 and its requirements for management to assess internal controls over financial reporting (ICFR). TELKOM’s commitment to SOA compliance and GCG are reflected in several policies
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Institutional Sustainability
(ICFR). Komitmen TELKOM atas kepatuhannya terhadap SOA dan GCG tercermin dalam beberapa kebijakan dan keputusan yang secara detil mengenai kepatuhan TELKOM dibahas pada bab 5 Laporan Tahunan Konsolidasian tahun 2008. STRUKTUR GCG TELKOM menerapkan GCG melalui sebuah struktur yang mencakup Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, komite dibawah Dewan Komisaris, Direksi dan komite dibawah Direksi. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM(4.4, 4.7, 4.10) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) merupakan lembaga tertinggi di Perusahaan dan merupakan forum utama tempat pemegang saham dapat menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen perusahaan. Melalui RUPST dan RUPSLB, para pemegang saham menggunakan hak suaranya untuk menunjuk dan memberhentikan Dewan Komisaris atau Direksi, menetapkan jumlah remunerasi dan tunjangan Komisaris dan Direksi, menilai kinerja perusahaan tahun buku yang ditelaah, menentukan penggunaan laba perusahaan termasuk dividen dan merubah Anggaran Dasar. RUPST wajib dilaksanakan setahun sekali, sementara RUPSLB dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan. DEWAN Sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia, TELKOM menerapkan struktur dewan dengan dua tingkatan yang terdiri dari Dewan Komisaris (BOC) dan Direksi (BOD). Kegiatan eksekutif manajemen dilaksanakan oleh BOD. DEWAN KOMISARIS Anggaran Dasar TELKOM menentukan bahwa kewajiban utama Dewan Komisaris adalah mengawasi kebijakan Direksi dalam menerapkan rencana usaha dan operasi serta pengelolaan Perusahaan sambil memberikan saran kepada Direksi. Dalam melaksanakan kegiatan pengawasannya, Dewan Komisaris bertanggung jawab terhadap para pemegang saham Perusahaan. Pada tahun 2008, Dewan Komisaris TELKOM terdiri dari satu orang Komisaris utama dan empat orang Komisaris, dua orang di antaranya merupakan Komisaris independent. KOMITE DEWAN KOMISARIS Komite Audit Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit ditetapkan oleh Dewan Komisaris yang mengatur komite tersebut. Pedoman ini menguraikan secara garis besar tujuan, fungsi dan tanggung jawab komite, terutama: • Mengawasi proses pelaporan keuangan Perusahaan atas nama Dewan Komisaris. Sebagai bagian dari tanggung jawabnya, Komite Audit akan memberikan rekomendasi atas penunjukan eksternal auditor TELKOM kepada Dewan Komisaris, tergantung pada persetujuan-persetujuan pemegang saham; • Melakukan diskusi dengan auditor internal dan eksternal atas laporan keuangan konsolidasian TELKOM, kecukupan pengendalian internalnya serta mengenai seluruh lingkup dan rencana audit internal dan eksternal mereka.
and pronouncements, which are further detailed in Chapter 5: Compliance of TELKOM’s 2008 Consolidated Annual Report. STRUCTURE OF GCG TELKOM implements GCG through a structure that encompasses the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners (BoC), committees under the BoC, the Board of Directors (BoD), and committees under the BoD. GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS(4.4, 4.7, 4.10) The Annual General Meetings of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) constitute the highest governance body of the Company, and are the primary forums through which shareholders exercise their rights and authority over the management of the Company. Through the AGMS and EGMS, shareholders exercise their right to elect and terminate the Company’s Commissioners and Directors, set the amount of remuneration and benefits of the Commissioners and Directors, judge the performance of the Company during the fiscal year under review, decide on the use of the Company’s profit, set and distribute dividends, and amend the Articles of Association. The AGMS is held once a year, while the EGMS can be convened at any time as needed. THE BOARD In accordance with Indonesian law, the Company has a two-tier board structure, consisting of a Board of Commissioners (BoC) and a Board of Directors (BoD). The executive management functions are carried out by the BoD. BOARD OF COMMISSIONERS According the Company’s Articles of Association, the principal statutory duties of the BoC are to supervise the policies of the BoD in the implementation of TELKOM’s business plan and the operation and management of the Company and to give advice to the BoD. In carrying out its supervisory activities, the BoC is accountable to the stockholders of the Company. In 2008 TELKOM’s BoC consisted of one President Commissioner and four Commissioners, two of whom are independent. BOARD OF COMMISSIONERS’ COMMITTEES Audit Committee The Audit Committee Charter that has been adopted by the BoC governs the committee. The Charter outlines the committee’s purpose, function and responsibilities and specifies that the committee is responsible for: • Overseeing the Company’s financial reporting process on behalf of the BoC. As part of its responsibilities, the Committee recommends the selection of TELKOM’s external auditor to the BoC, subject to shareholder approval; • Meeting TELKOM’s internal and external auditors to discuss the consolidated financial statements, the adequacy of TELKOM’s internal controls, and the scope and detailed plans for the internal and external audits. • Maintaining regular contact with TELKOM’s internal and external auditors to discuss their findings, their evaluation of TELKOM’s internal controls and the overall quality of TELKOM’s financial reporting; and • Carrying out additional tasks assigned by the BoC on matters related to finance and accounting.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
27
Institutional Sustainability
•
Mengadakan rapat secara berkala dengan internal dan eksternal auditor, tanpa kehadiran manajemen, untuk mendiskusikan hasil penemuan mereka, hasil evaluasi mereka atas pengendalian internal TELKOM serta kualitas pelaporan keuangan TELKOM secara keseluruhan; dan • Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris, khususnya dalam bidang yang berkiatan dengan akuntansi dan keuangan. Pada tahun 2008, Komite Audit yang berada dibawah Dewan Komisaris terdiri dari tujuh anggota. yaitu (i) Arif Arryman. Komisaris Independen yang menjadi Ketua Komite; (ii) P. Sartono. Komisaris Independen; (iii) Bobby A.A. Nazief. Komisaris; (iv) Mohammad Ghazali Latief; (v) Salam; (vi) Sahat Pardede; and (vii) Jarot Kristiono. Semua anggota Komite Audit (kecuali Arif Arryman. P. Sartono dan Bobby A.A. Nazief ) adalah anggota eksternal independen dan Sahat Pardede adalah ahli akuntansi dan keuangan. (4.3) Komite Pengkajian Perencanaan dan Risiko Tujuan awal dari komite ini adalah untuk mengkaji rencana jangka panjang perusahaan serta rencana anggaran bisnis tahunan, selanjutnya memberikan rekomendasi yang akan disampaikan kepada Direksi serta bertanggung jawab untuk mengawasi dan memantau pelaksanaan rencana bisnis perusahaan. Pada tanggal 19 Mei 2006, Dewan Komisaris mendefinisikan kembali dan memperluas tujuan komite ini agar mencakup penilaian risiko strategis dan menyesuaikan nama komite. Saat ini, Komite Pengkajian Perencanaan dan Risiko terdiri dari delapan anggota, yaitu (i) Mahmuddin Yasin (Ketua); (ii) Bobby A.A. Nazief (wakil Ketua); (iii) Ario Guntoro (Sekretaris); (iv) P. Sartono (Komisaris Independen); (v) Arif Arryman (Komisaris Independen); (vi) Adam Wirahadi; (vii) Widuri M. Kusumawati; dan (viii) Rama Kumala Sari. Semua anggota Komite Pengkajian Perencanaan dan Risiko (kecuali Mahmuddin Yasin, Bobby A.A. Nazief, Arif Arryman dan P. Sartono) adalah anggota eksternal independen. Komite Nominasi dan Remunerasi Komite ini bertanggungjawab untuk merumuskan kriteria pemilihan dan prosedur pencalonan untuk posisi strategis di Perusahaan berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik; membantu Dewan Komisaris dan melakukan konsultasi dengan Direksi dalam pemilihan calon untuk posisi strategis di Perusahaan; dan merumuskan sistem remunerasi untuk Direksi berdasarkan kewajaran dan kinerja. Saat ini, Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari: (i) Tanri Abeng, Komisaris Utama dan Ketua; (ii) P. Sartono, Komisaris Independen dan Sekretaris; (iii) Mahmuddin Yasin, Komisaris. DIREKSI Sampai dengan tahun 2008, Direksi terdiri dari delapan Direktur, yaitu Direktur Utama (CEO), Direktur Keuangan (CFO), Direktur Human Capital & General Affairs, Direktur Konsumer, Direktur Network & Solution, Direktur Enterprise & Wholesale, Direktur IT & Supply dan Direktur Compliance & Risk Management. Fungsi utama Direksi adalah memimpin dan mengelola Perseroan serta mengendalikan dan mengelola aset Perseroan. Direksi bertanggungjawab atas pengelolaan sehari-hari TELKOM di bawah pengawasan Dewan Komisaris.
28
The Audit Committee in 2008 comprised seven members: (i) Mr. Arif Arryman, an Independent Commissioner and the Chairman; (ii) Mr. P. Sartono, an Independent Commissioner; (iii) Mr. Bobby A.A. Nazief, a Commissioner; (iv) Mr. Mohammad Ghazali Latief; (v) Mr. Salam; (vi) Mr. Sahat Pardede; and (vii) Mr. Jarot Kristiono. With the exception of Mr. Arif Arryman, Mr. P. Sartono and Mr Bobby A.A. Nazief, all the members of the Audit Committee are independent external members. Mr. Sahat Pardede is an accounting and financial expert. (4.3) Planning and Risk Assessment Committee The Planning Committee was originally established to review the Company’s long-term plans and annual business plans, make recommendations to the BoD, and supervise and monitor the implementation of said business plans. On May 19, 2006, the BoC redefined the terms of reference of this Committee to include strategic risk assessment, changing the committee’s name accordingly. The Committee currently has eight members: (i) Mr. Mahmuddin Yasin (Chairman); (ii) Mr. Bobby A.A. Nazief (Vice Chairman); (iii) Mr. Ario Guntoro (Secretary); (iv) Mr. P. Sartono (Independent Commissioner); (v) Mr. Arif Arryman (Independent Commissioner); (vi) Mr. Adam Wirahadi; (vii) Mrs. Widuri M. Kusumawati; and (vii) Mrs. Rama Kumala Sari. All except for Mr. Yasin, Mr. Nazief, Mr. Arryman and Mr. Sartono are independent external members. Nomination and Remuneration Committee This committee is responsible for formulating the selection criteria and nomination procedures for strategic positions in the Company on the basis of good corporate governance principles; assisting the BoC and consulting with the BoD on the selection of candidates for such strategic positions in the Company; and formulating the remuneration package for the BoD based on fairness and performance. The Nomination and Remuneration Committee currently comprises (i) Mr. Tanri Abeng, the President Commissioner and the Chairman; (ii) Mr. P. Sartono, an Independent Commissioner and the Secretary; and (iii) Mr. Mahmuddin Yasin, a Commissioner. BOARD OF DIRECTORS TELKOM’s BoD as at the end of 2008 consisted of eight Directors: the President Director (CEO), Finance Director (CFO), Human Capital & General Affairs Director, Consumer Director, Network & Solution Director, Enterprise & Wholesale Director, Information Technology & Supply Officer (CIO) and Compliance & Risk Management Director. The BoD is primarily responsible for leading and managing the Company and managing TELKOM’s assets. The BoD carries out its day-to-day management of TELKOM under the supervision of the BoC. BOARD OF DIRECTORS’ COMMITTEES The BoD is supported by a number of committees, which assist in the formulation of various policies and initiatives. The Directors are currently assisted by nine such committees: the Ethics and Human Resources Committee; the Costing, Tariff, Pricing & Marketing Committee; the Corporate Social Responsibility Committee; the Regulation Committee; the Disclosure
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Institutional Sustainability
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI Direksi di bantu oleh sejumlah komite, yang membantu dalam merumuskan berbagai kebijakan dan peraturan. Saat ini, Direksi dibantu oleh Sembilan komite: Komite Etika dan SDM; Komite Costing, Tariff, Pricing & Marketing; Komite Corporate Social Responsibilities; Komite Regulasi; Komite Disclosure; Komite Pengelolaan Anak Perusahaan; Komite Produk, Infrastruktur & Investasi; Komite Treasury & Keuangan; Komite Risiko. Komite Corporate Social Responsibility diketuai oleh Direktur Utama dan Wakil Ketua Direktur Human Capital and General Affair. Tugas dari Komite CSR adalah memberikan persetujuan dan penetapan program-program CSR yang akan dilaksanakan sebagai bentuk komitmen TELKOM dalam mendukung pengembangan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan. KOMPENSASI (4.5) Tiap Komisaris memperoleh honorarium bulanan dan tunjangan tertentu. Mereka juga berhak mendapatkan benefit uang kas tahunan (tantiem) atas kinerja dan prestasi bisnis Perusahaan yang jumlahnya ditetapkan oleh para pemegang saham dalam RUPS. Tiap Komisaris juga memperoleh lumpsum benefit uang kas yang diberikan pada saat Komisaris mengakhiri masa jabatannya. Tiap Direktur juga menerima gaji bulanan dan tunjangan lainnya serta memperoleh benefit uang kas tahunan (tantiem) jika Perusahaan mencapai kinerja dan prestasi bisnis yang jumlahnya ditetapkan oleh para pemegang saham dalam RUPS. Bonus dan insentif dianggarkan setiap tahun berdasarkan rekomendasi Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris sebelum disampaikan kepada pemegang saham. KEBIJAKAN PENGENDALIAN DAN PROSEDUR PENGUNGKAPAN Kebijakan Pengendalian dan Prosedur Pengungkapan tertanggal 28 Juni 2007 merupakan pengendalian dan prosedur yang dirancang dan dilakukan untuk memberikan keyakinan bahwa seluruh informasi keuangan dan non-keuangan yang diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan yang disampaikan kepada pasar modal dan pemegang saham mayoritas, pemegang saham yang lain, pihak-pihak lain yang berkepentingan, dan masyarakat, telah dikumpulkan, ditelaah, dicatat, diproses secara akurat, disampaikan secara tepat waktu, dikomunikasikan kepada manajemen Perusahaan dan dapat dihandalkan. Kebijakan Direksi di antaranya terdiri dari sistem pengendalian pengungkapan, mekanisme penyusunan dan review disclosure, disclosure committee, evaluasi atas pengendalian dan prosedur pengungkapan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab terkait dengan Pengendalian dan Prosedur Pengungkapan.
Committee; the Subsidiaries Management Committee; the Products, Infrastructure & Investment Committee; the Treasury & Finance Committee; and the Risk Committee. The CSR Committe is headed by the CEO and Vice Director of Human Capital and General Affairs. The duty of CSR Committee is to give approval on and also stipulate CSR Programs that will become TELKOM’s commitment to support the improvement in people’s quality of life on an ongoing basis. COMPENSATION(4.5) Each Commissioner is entitled to a monthly honorarium and certain other allowances. They also receive an annual bonus, conditional upon TELKOM reaching certain financial and operating targets determined each year by the shareholders at the AGMS. In addition, at the end of their term, each Commissioner receives a lump-sum bonus, in line with the rules applying to all state-owned companies.
Tugas dari Komite CSR adalah memberikan persetujuan dan penetapan programprogram CSR yang akan dilaksanakan sebagai bentuk komitmen TELKOM dalam mendukung pengembangan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan. Reponsibility of CSR Committee: approval on CSR Programs as evidence of TELKOM’s commitment to support the improvement in people’s quality of life. Each Director receives a monthly salary and other allowances as well as an annual bonus if certain financial and operating targets are surpassed. The amounts of these bonuses are determined annually by the shareholders at the AGMS. The bonuses and incentives are budgeted annually at the recommendation of the BoD. This recommendation must be approved by the BoC before being submitted to the shareholders. DISCLOSURE CONTROL AND PROCEDURE POLICY TELKOM’s policy on Disclosure Control and Procedure, issued on June 28, 2007, is designed to provide assurance that all financial and non-financial information disclosed in our financial statements and submitted to the stock exchange and capital market authority as well as to our majority shareholders, other shareholders, interested parties, and the general public, has been compiled, reviewed, recorded and processed accurately; submitted on time; communicated to the Company’s management; and is reliable. The policy covers, among other matters, the disclosure control system, the mechanism for arrangement and disclosure review, the disclosure committee, the evaluation of disclosure control and procedure, and the duties, rights and obligations related to Disclosure Control and Procedure.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
29
Institutional Sustainability
ETIKA PRAKTEK BISNIS
(4.6, 4.11)
ETHICAL PRACTICES
(4.6, 4.11)
TELKOM telah merumuskan seperangkat Kebijakan Etika Kerja dan Etika Bisnis yang dirancang untuk menciptakan landasan guna mendukung pertumbuhan dan transformasi Perusahaan di masa depan.
TELKOM has formulated a set of Business Ethics and a set of Working Ethics, which are designed to provide the foundation for the transformation and sustainable growth of the Company in the future.
Etika Bisnis TELKOM juga dikenal dengan The TELKOM Way (“TTW”) 135, mengandung beberapa unsur yang menjadi bagian dari setiap karyawan. Pada intinya adalah bahwa setiap karyawan itu “Committed to You” (Committed 2 U). Para karyawan diharapkan menjunjung ketiga nilai utama tersebut adalah: penghargaan konsumen, pelayanan yang unggul, dan sumber daya manusia yang kompeten. Selanjutnya, tindakan mereka juga dibimbing oleh kelima langkah perilaku: untuk memenangkan persaingan, menggapai tujuan, menyederhanakan, melibatkan setiap orang, kualitas dalam setiap pekerjaan, dan penghargaan terhadap pemenang. TTW 135 diharapkan akan menjadi pedoman budaya yang efektif bagi seluruh karyawan TELKOM.
The Working Ethics, known as The TELKOM Way (TTW) 135, highlight a number of elements that should form the make-up and character of every employee. At the core is the assumption that each employee is ”Committed to You” (Committed 2 U). Employees are then expected to embrace three prime values: customer value, excellent service and competent people. On top of this, their work should be guided by five behavioral steps to win the competition: by extending our goals, simplifying, involving everyone, achieving quality in our work, and rewarding winners. TTW 135 therefore functions as an effective cultural guideline for all TELKOM employees.
Etika Bisnis TELKOM terdiri dari beberapa ketentuan yang menetapkan agar setiap karyawan menerapkan dan mematuhinya agar dapat mendukung sikap profesional, jujur, adil dan konsisten sesuai praktik bisnis dengan seluruh stakeholder (pelanggan, mitra bisnis, pemegang saham, kompetitor serta masyarakat). Etika Bisnis TELKOM juga menekankan komitmen untuk mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku. Sebagai badan usaha milik negara dan pemimpin dalam industri informasi dan komunikasi di Indonesia, TELKOM memikul tanggung jawab untuk berperan sebagai panutan dalam menjaga hubungan yang transparan dan konstruktif dengan pemerintah sebagai pengatur dan pemegang saham mayoritas Perusahaan. Hal ini penting dalam upaya menghindari konflik kepentingan dan untuk melindungi pemegang saham minoritas.
30
The Company’s Business Ethics articulate the rules that each employee is expected to adopted and obey in order to uphold professional, honest, fair and consistent business practices in all their transactions with all TELKOM’s stakeholders (customers, partners, shareholders, competitors, and the public). The Business Ethics also underline TELKOM’s commitment to full compliance with all applicable rules and regulations. TELKOM’s position as a prominent state-owned enterprise and as a leader in Indonesia’s information and communication industry confers the Company with the responsibility of being a role model in terms of maintaining a transparent and constructive relationship with the Government both as the industry regulator and as the Company’s majority shareholder. This is a critical factor in preventing conflicts of interest and protecting the interest of the minority shareholders.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Institutional Sustainability
TELKOM juga menerapkan berbagai kebijakan dan tindakan lainnya guna memastikan bahwa kegiatan operasionalnya berdasarkan praktik etika yang sehat.
The Company has also adopted various other policies and measures to ensure that its operations are based on sound ethical practice.
Kebijakan Gratifikasi TELKOM telah menerapkan kebijakan yang melarang pemberian atau penerimaan uang, barang, fasilitas atau pemberian dalam bentuk apapun yang tidak patut, termasuk parsel kepada atau dari pejabat pemerintah, rekanan kerja, mitra bisnis atau pihak lain. Pada tahun 2008 telah dilakukan penandatanganan Etika Bisnis/gratifikasi yang berada di 68 unit dengan tingkat partisipasi sebesar 98,83% (SO2).
Policy on Prohibition of Gratification TELKOM has implemented a policy to prohibit the improper giving or receiving of money, goods, amenities or in any other form, including gifts to or from Government official, co-worker, business partner or other parties. In 2008, a signing episode took place for Business Ethics/Gratification in 68 units with 98.83% participation rate (SO2).
Kebijakan dan Prosedur Pelaporan (Whistleblowers) Dalam upaya menerapkan GCG dan nilai-nilai perusahaan serta untuk mematuhi ketentuan Section 404 dalam SOA, TELKOM telah menerapkan kebijakan dan prosedur pelaporan yang mencakup cara menampung dan menangani pengaduan dalam rangka membangun perusahaan yang lebih transparan dan profesional. Ketentuan SOA Section 404 telah merombak pengendalian internal atas pelaporan keuangan dengan menggunakan CommitteeofSponsoringOrganization(“COSO”)frameworkyang mencakup pengendalian pada tingkat transaksi dan tingkat entitas. Komite Audit sebagai salah satu unsur pengendalian internal diwajibkan untuk menyelenggarakan kebijakan dan prosedur whistleblower untuk menerima, menelaah dan menindaklanjuti pengaduan terutama yang disampaikan oleh para karyawan Perusahaan. Kebijakan Anti-Fraud Direksi berkomitmen untuk mencegah terjadinya penyimpangan melalui struktur pengelolaan secara terpadu dan pengendalian internal yang efektif mulai dari level entitas hingga proses transaksional. Manajemen secara rutin melakukan upaya bersama dengan unit-unit bisnis untuk meminimalisir risiko penyimpangan dan secara berkesinambungan memperbaiki kebijakan yang tengah berlangsung dan proses bisnis. Kepatuhan dan Manajemen Risiko Sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik, TELKOM dalam hal ini menerapkan manajemen risiko pada seluruh unit usahanya. Agar dapat memastikan bahwa penerapan manajemen risiko berjalan efektif, Direktorat Compliance and Risk Management (Direktorat CRM) telah menetapkan sebuah visi “Menjadikan Manajemen Risiko bagian dari Proses Bisnis dan Operasional” dan misi “Menjadi rekan bagi Unit Usaha dan Operasional TELKOM”. Visi dan misi tersebut dipaparkan dalam roadmap pengelolaan risiko untuk periode 2008-2012 sebagai berikut: • 2008: menjadikan pengelolaan risiko dan kepatuhan bagian yang penting dalam setiap proses bisnis • 2009: memastikan penerapan pengelolaan risiko dan kepatuhan
Regulation and Procedure on Whistleblowers In an attempt to implement GCG and company values as well as to comply with Section 404 of the Sarbanes Oxley Act (“SOA 404”). TELKOM has employed reporting rules and procedures that include how to gather and deal with complaints. The SOA 404 has revamped internal control over financial reporting by using the framework of COSO (Committee of Sponsoring Organization) that incorporates control on a transactional level and entity level. The Audit Committee as one of the internal control constituents is required to carry out whistleblower policy and procedure by recognizing, appraising and responding to complaints, especially the ones made by employees. Anti-Fraud Policy The BoD are committed to thwart fraud from happening through an integrated management structure and effective internal controls starting from entity level and all the way up to transactional process. The management routinely performs a joint-effort with all business units to minimize the risk of fraud and constantly improves on-going policies and business process. Compliance & Risk Management As a company that has a strong commitment to carrying out good corporate governance, TELKOM applies risk management in all business units. To ensure that risk management is implemented effectively, the Directorate of Compliance and Risk Management (CRM) has established a vision: “Making risk management part of our business process and operations” and a mission; “Being a partner for TELKOM’s business and operational units”. This vision and mission are articulated in the risk management roadmap for the period 2008, as follows: • 2008: making risk management and compliance an essential part of each business process; • 2009: ensuring the implementation of risk management and compliance; • 2010: making risk management and compliance a corporate culture; • 2011: ensuring that risk management and compliance are working effectively;
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
31
Institutional Sustainability
• • •
2010: menjadikan pengelolaan risiko dan kepatuhan sebuah budaya perusahaan 2011: memastikan bahwa pengelolaan risiko dan kepatuhan berjalan efektif 2012: menjadikan pengelolaan risiko dan kepatuhan sebagai contoh bagi industri telekomunikasi atau bagi badan usaha milik negara
Secara umum, pengelolaan risiko telah diterapkan sebagai bagian dari kegiatan operasional karyawan TELKOM. Pada kenyataannya, pengelolaan risiko ditujukan untuk menjaga keseimbangan antara pencapaian target bisnis dan pengendalian risiko bisnis yang menjunjung tinggi azas kehati-hatian. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, TELKOM telah mengembangkan empat inisiatif utama: • untuk membantu meningkatkan kebijakan (policy enhancement) melalui evaluasi, perbaikan, peningkatan, distribusi dan kebijakan internal untuk mendukung pengelolaan risiko; • untuk meningkatkan pemahaman proses bisnis yang efektif melalui penyederhanaan atau penghapusan proses bisnis yang kurang efektif; • untuk melaksanakan pengkajian risiko (risk assesment) dan langkah mitigasi (mitigation control) yang meliputi inisiatif strategis, RKAP dan self-assessment pengendalian risiko di seluruh unit. Selain itu, penilaian risiko (risk assessment) dan penilaian risiko kecurangan (fraud risk assessment) pada ICFR dilakukan melalui proses bisnis SOA. • untuk memperkuat pengendalian internal pada seluruh operasi perusahaan yang bertujuan untuk melindungi aset (asset protection), menyediakan informasi yang memadai dan akurat, membuat agar bisnis proses efektif dan efesien serta kepatuhan terhadap peraturan. Pada 2008, TELKOM telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan kebijakannya serta efektivitas proses bisnisnya, yakni di antaranya: • melanjutkan agenda restrukturisasi kebijakan dan proses pengambilan keputusan dengan menekankan kembali fungsi inisiator, reviewer dan approver (6-eyes-principle); • memperbaiki kebijakan manajemen dokumentasi, penyusunan standarisasi kontrak komersial, beberapa kebijakan kepatuhan hukum dan bantuan hukum; • memfasilitasi peningkatan rencana kelanjutan bisnis (Business Continuity Plan, “BCP”); • meningkatkan kebijakan security and safety management; • mengkaji revenue assurance dan kebijakan manajemen anti-fraud serta proses bisnis; • mengambil langkah perbaikan terhadap proses bisnis SOA dan proses bisnis internal sesuai perubahan organisasi dan kebijakan perusahaan dalam rangka meningkatkan efektivitas bisnis. Selama 2008, TELKOM juga telah menerapkan penilaian risiko (risk assessment) serta langkah mitigasi (mitigation control) melalui: • pembuatan pedoman dan pelaksanaan penilain risiko (risk assessment) serta penilaian risiko kecurangan (Fraud Risk Assessment);
32
•
2012: becoming a role model for risk management and compliance for the telecommunications industry or for state-owned enterprises.
In general, risk management has been applied as part of the operational activities of TELKOM’s employees. In actuality, risk management is intended to maintain the balance between business target achievement and managing business risks while upholding the most stringent prudential principles. In order to achieve this vision and mission, TELKOM has developed four key initiatives: • to assist policy enhancement through evaluating, improving and enhancing internal policies in support of risk management; • to enhance the understanding of effective business processes by simplifying or eliminating ineffective business processes; • to undertake risk assessment and mitigation control that covers strategic initiatives, RKAP and self-assessment of risk management in all units. Moreover, risk assessment and fraud risk assessment of ICFR is done through the SOA business process; and • to strengthen internal controls over all corporate operations that are for the purpose of asset protection, provide sufficient and accurate information, and ensure that business processes are effective and efficient and in compliance with the regulations.
Tiga nilai inti dari The TELKOM Way 135: Customer Value, Excellent Service, dan Competent People. The TELKOM Way 135 highlights three core values: Customer Value, Excellent Service, and Competent People. In 2008, TELKOM took a number of measures to improve its policies and business process effectiveness, including, among others: • continuing the restructuring of policies and decisionmaking processes by reinforcing the functions of initiator, reviewer and approver (6-eyes principle); • improving the documentation management policy, compiling standards for commercial contracts, and a number of policies on legal compliance and legal aid; • facilitating the improvement of the Business Continuity Plan (“BCP”); • improving the security and safety management policy; • reviewing the revenue assurance and anti-fraud management policy and business process; and • Taking remedial action on the SOA business process and internal business processes in accordance with the changes in the organization and corporate policies in respect of increasing business effectiveness.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Institutional Sustainability
• • •
pembentukan unit Risk Reviewer utnuk melakukan penilain risiko dalam pengambilan keputusan strategis. mengevaluasi hasil pengkajian risiko untuk menentukan profil risiko TELKOM; memonitor pengembangan risiko secara periodik melalui sistem pelaporan pengendalian risiko dan mempertimbangkan dampaknya pada anggaran tahunan perusahaan (sensitivity analysis/stress test).
TELKOM juga telah melakukan beberapa tindakan untuk menerapkan dan menjaga pengendalian internal, yakni di antaranya: • memperbaiki rancangan proses bisnis dan kebijakan pengendalian internal; • melakukan pemantauan yang teratur melalui tim integrated audit terpadu untuk mengurangi tingkat kekurangan dan kelemahan material pada ICFR; • menerapkan program security & safety management untuk melindungi baik aset fisik maupun non-fisik; • melakukan pengawasan atas pengendalian internal pada anak perusahaan melalui penerapan audit SOA. • memperkuat peningkatan disiplin terhadap proses dan kebijakan yang ditetapkan perseroan. Untuk mendukung kelima inisiatif di atas, TELKOM telah melaksanakan: • konsolidasi internal yang memasukkan unsur pengelolaan manajemen risiko perusahaan dalam TELKOM Group dan pengaturan kembali fungsi manajemen risiko; • pelatihan dan pengembangan karyawan meliputi pelatihan manajemen risiko dimana beberapa di antaranya memperoleh seritifikat professional risk manager, pelatihan kepatuhan hukum, pelatihan revenue assurance management, pelatihan security and safety management, fraud risk management dan peningkatan kapabilitas staf ICFR; • mengembangkan sistem informasi yang mendukung manajemen risiko perusahaan sesuai dengan COSO framework, revenue assurance management, security and safety management dan kepatuhan terhadap hukum. Hasil survei yang dilakukan terhadap senior leader, walkthrough oleh auditor dan kajian operasional menunjukkan efektivitas manajemen risiko dalam TELKOM Group mengalami peningkatan. Dengan kata lain, semua upaya selama 2008 telah memberikan hasil sesuai yang diharapkan. Selama tahun 2008, kegiatan rutin yang dilakukan yang terkait dengan pelaksanaan TTW 135 dan Etika adalah(i) meneliti lebih dalam tentang tingkat kemajuan dalam implementasi The TELKOM Way 135 untuk TELKOM Group; (ii) menetapkan Tim Kerja Budaya TELKOM Group; (iii) mengukur tingkat pemahaman GCG, etika bisnis, whistleblower, manajemen fraud, disiplin, gratifikasi dan penandatanganan laporan tahunan; (iv) memberi rekomendasi serta umpan balik untuk memperbaiki tingkat kepatuhan dengan kewajiban pemerintah, termasuk persyaratan SOA yang mengharuskan Direktur Utama dan Direktur Keuangan untuk memberikan tanda tangan mereka pada laporan tahunan TELKOM sebagai bentuk keabsahan dan kehandalan.
During 2008, TELKOM also implemented risk assessment and a number of mitigation control measures through: • formulating guidelines and performing risk assessment and fraud risk assessment; • establishing a Risk Reviewer unit to perform risk assessment in strategic decision making; • evaluating the results of risk assessment to construct TELKOM’s risk profile; and • periodically monitoring risk developments through the risk management reporting system and considering their impact on the company’s annual budget (sensitivity analysis/stress test). TELKOM also took a number of measures to implement and maintain internal control, including: • improving the design of the business process and policy of internal control; • undertaking regular monitoring through the Integrated Audit team to reduce the level of inadequacies and material weaknesses in ICFR; • implementing a security & safety management program to protect both physical and non-physical assets; • exercising supervision over internal controls over subsidiaries through the SOA audit; and • Reinforcing improvements in discipline with regard to the processes and policies applied by the Company. To support these five initiatives, TELKOM took the following measures: • Carried out internal consolidation, which included elements of enterprise risk management within the TELKOM Group and a reorganization of the risk management function; • Undertook training and development of employees, including risk management training in which a number of employees were certified as professional risk managers, training on legal compliance, training on revenue assurance management, training on security & safety management, training on fraud risk management and aptitude improvement for ICFR staff ; and • developed an information system to support corporate risk management in accordance with the COSO framework, revenue assurance management, security & safety management and legal compliance. The results of a survey by senior leaders, walkthrough by the auditors and operational review indicated an improvement in the effectiveness of risk management in the TELKOM Group. In short, all of the efforts during 2008 yielded the expected results. During 2008, annual activity executed related to implement TTW 135 and Business Ethics is (i) further studying implementation of TTW 135 for TELKOM Group, (ii) draws up forming Work Team of TELKOM Group Culture (iii) measuring the understanding of Good Corporate Governance, Business Ethics, Whistleblower, Fraud Management, Disciplinary, Gratification and Annual Statement Signing (iv) Compiles recommendation and feedback for improving compliance to Government Mandatory, including the SOA requirement for the CEO and CFO to put their signatures on the validity and reliabilities of Company’s Annual Report.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
33
Institutional Sustainability
Kontingensi Pada bulan Januari 2006, Kejaksaan Agung melakukan kegiatan penyelidikan atas tuduhan penyalahgunaan sarana telekomunikasi sehubungan dengan penyediaan layanan VoIP. Seiring dengan penyelidikan tersebut, salah satu mantan karyawan dan dua karyawan TELKOM telah dituduh bersalah oleh Pengadilan Negeri Makassar dan dua karyawan lainnya dituduh bersalah oleh Pengadilan Negeri Denpasar atas tuduhan korupsi di KSO VII. Pada bulan Januari 2008, Pengadilan Negeri Makassar memutuskan bahwa terdakwa tidak bersalah. Pengajuan banding telah diajukan ke Pengadilan Tinggi Negara atas keputusan Pengadilan Negeri Makassar tersebut. Pengajuan naik banding ini masih menunggu keputusan Pengadilan. Pada bulan Maret 2008, Pengadilan Negeri Denpasar mendapatkan terdakwa terbukti bersalah dan menjatuhkan hukuman penjara serta harus membayar denda. Kedua terdakwa mengajukan naik banding kepada Pengadilan Tinggi Bali atas keputusan Pengadilan Negeri Denpasar. Pada bulan November 2008, Pengadilan Tinggi Bali mendapatkan kedua terdakwa bersalah. Salah satu dari terdakwa kemudian mengajukan naik banding ke Pengadilan Tinggi Negara. Sampai dengan laporan ini dibuat, belum ada keputusan atas permintaan naik banding tersebut. (SO4)
34
Contigency In January 2006, the Office of the Attorney General launched an investigation into allegations of misuse of telecommunications facilities in connection with the provision of VoIP services. Following an investigation, one of Company’s former employees and two of the Company’s employees were indicted in the Makassar District Court, and two other employees were indicted in the Denpasar District Court for their alleged corruption in KSO VII. In January 2008 the Makassar District Court found the defendants not guilty. An appeal was filed with Indonesian SC objecting to the District Court ruling. This appeal is still pending. In March 2008 the Denpasar District Court found the defendants guilty and sentenced each defendant to a prison term and ordered them to pay a fine. The defendants appealed to the Bali High Court objecting to the District Court ruling. In November 2008, the Bali High Court found the defendants guilty. One of these defendants then filed an appeal with the Indonesian SC. As of the date of this report, no decision has yet been reached on this appeal. (SO4)
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Institutional Sustainability
HUBUNGAN DENGAN KARYAWAN
LABOR RELATIONS
Lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis adalah faktor penting yang menentukan kesuksesan dalam industri yang dinamis dan kompetitif. Manajemen dan karyawan TELKOM berupaya untuk memelihara lingkungan tersebut dengan membentuk sebuah forum yang dikenal dengan “Serikat Karyawan TELKOM” (SEKAR), serikat pekerja yang dibentuk oleh karyawan pada tahun 2000. Keanggotaan untuk serikat pekerja ini tidak merupakan sebuah kewajiban dan pembentukannya telah mematuhi Keputusan Presiden No. 83 tahun 1998 yang sesuai dengan pengesahan dari Konferensi ILO No. 87/1948 mengenai kebebasan untuk membentuk sebuah serikat pekerja dan perlindungan atas hak untuk berorganisasi. (HR5)
A conducive and harmonious working environment is a vital factor in succeeding in a highly dynamic and competitive industry. TELKOM’s management and employees work to foster such an environment through the forum of “Serikat Karyawan TELKOM” (SEKAR), the union formed by employees in 2000. Membership in the union is not compulsory, and its establishment complies with Presidential Decree No. 83 Year 1998 regarding the ratification of ILO Convention No. 87/1948 concerning the freedom to form a union and the protection of the right to organize. (HR5)
Saat ini, hubungan tiga arah yang saling menguntungkan antara TELKOM, para karyawannya dan serikat pekerja difasilitasi dan didasari oleh Perjanjian Kerja Bersama Ketiga (PKB III) yang ditandatangai pada tanggal 17 Juli 2007. Perjanjian ini mencakup semua peraturan terkait hak dan tanggung jawab dari setiap pihak, yaitu TELKOM, para karyawan dan serikat pekerja). Semua karyawan tetap (100%) berada dibawah naungan PKB III. (LA.4) PKB III ini juga mencakup perjanjian mengenai Lembaga Kerja Sama atau LKS yang lebih fokus dalam meningkatkan komunikasi dua arah antara pihak serikat pekerja dengan pihak TELKOM yang bertujuan untuk memperbaiki produktivitas karyawan dan juga kinerja perusahaan. Sesuai dengan PKB III, dimasa mendatang, Lembaga Kerja Sama ini juga akan dibentuk pada tingkat regional. (HR7) Komunikasi kebijakan SDM dilakukan kepada seluruh lingkungan TELKOM Group melalui berbagai cara termasuk melalui media elektronik seperti siaran televisi internal perusahaan Indonet, portal situs web, mailing list dan nota dinas.(LA5)
HAK AZASI MANUSIA TELKOM menjunjung tinggi hak-hak asasi karyawannya terkait dengan tempat kerjanya. TELKOM memberikan dukungan penuh terhadap pembentukan sebuah serikat pekerja, yaitu SEKAR, dan menghargai hak dari para karyawan untuk mengekspresikan opini dan aspirasinya secara bebas serta bertindak secara individu atau secara kelompok melalui partisipasinya dalam salah satu serikat pekerja tersebut. Seperti yang telah ditetapkan pada No. 5k of PKB III, TELKOM dan SEKAR telah sepakat untuk mematuhi Perjanjian ILO 87 tahun 1948 mengenai kekebasan karyawan untuk membentuk dan melindungi haknya untuk membentuk sebuah organisasi. Perjanjian tersebut disahkan Pemerintah Indonesia pada tanggal 5 Juni 1998, melalui Keputusan Presiden No. 83/1998. TELKOM mendukung kegiatan SEKAR dengan menyediakan fasilitas, pendanaan dan ijin untuk penyelenggara SEKAR dan anggotanya untuk menjalankan kegiatan serikat selama jam kerja selama hal tersebut tidak melanggar peraturan yang berlaku (Artikel 8 dan 9 dari PKB III).
A mutually beneficial three-way relationship between the Company, its employees and the union is currently facilitated by and based on the Third Collective Working Agreement (PKB III), which was signed on July 17, 2007. This agreement covers the arrangements regarding the rights and responsibilities of each party (the Company, employees and the union). All permanent employees (100%) are covered by the PKB III. (LA.4) The PKB III also encompasses an agreement on the bipartite cooperation forum (“Lembaga Kerja Sama” or “LKS”) that focuses on enhancing two-way communications between the union and TELKOM with the aim of enhancing employee productivity and company performance. In accordance with PKB III, bipartite forums will also be established at the regional level in future. (HR7) Human resources policies are communicated and disseminated throughout the TELKOM Group in a number of ways including through electronic means such as Indonet meetings, website portals, e-mailing and Intranet memos. (LA5)
HUMAN RIGHTS TELKOM recognizes and fully upholds the fundamental rights of its employees in relation to the workplace. The Company has given its full support to the establishment of an employee union, SEKAR, and respects the rights of its employees to express their opinions and aspirations freely and to act individually or collectively through their participation in this union. As provided for in No. 5k of PKB III, both TELKOM and SEKAR have undertaken to comply with ILO Convention 87 of 1948 regarding workers’ freedom to organize and the protection of their right to organize. This Convention was ratified by the Government of Indonesia on June 5, 1998, through Presidential Decree No. 83/1998. TELKOM supports SEKAR’s activities by providing facilities, funds and permission for SEKAR organizers and members to carry out union business during agreed working hours provided that there is no violation of prevailing rules and regulations (Articles 8 and 9 of PKB III).
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
35
Institutional Sustainability
TELKOM menghargai hak asasi manusia dan hal tersebut tercermin pada praktek rekrutmen dan dalam lingkungan tempat kerja. TELKOM menerapkan praktek non-diskriminasi berdasarkan usia, jenis kelamin, etnik, agama atau afiliasi politik. TELKOM juga sangat taat terhadap kebijakan untuk tidak memperkerjakan anak-anak dibawah umur dan menetapkan usia minimum 18 tahun untuk karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Selanjutnya, TELKOM tidak menerapkan praktek untuk mempekerjakan karyawan secara paksa atau yang merupakan kewajiban. (EC7, HR6) Para karyawan TELKOM, terutama yang terkait dengan proses perekrutan, mendapat bimbingan secara rutin mengenai praktek nondiskriminasi dan hak-hak asasi manusia lainnya. Para anggota satuan pengamanan juga menjalani pelatihan secara berkala tentang masalah-masalah hak sasi manusia yang berkaitan dengan tugas mereka. Sampai saat ini, tidak ada laporan atas TELKOM yang melibatkan tindakan atau halhal lainnya yang melanggar hak asasi masyarakat setempat dimana Perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya.
KESEJAHTERAAN KARYAWAN PROFIL SDM TELKOM TELKOM sangat menghargai kompetensi dan keahlian setiap karyawannya yang tercermin dalam paket remunerasi dan tunjangan komprehensif yang diberikan oleh Perusahaan. Paket remunerasi ini juga didukung oleh beragam tantiem dan penghargaan bagi karyawan, termasuk yang berkaitan dengan kinerja unit usaha masing-masing karyawan. Dari waktu ke waktu, TELKOM melakukan survei terhadap gaji karyawan untuk menjaga standar remunerasi yang kompetitif, terutama untuk manajemen senior dan karyawan. Tidak ada perbedaan antara tingkatan gaji antara karyawan laki-laki dan wanita. (EC5, LA14)
TELKOM’s employees, particularly those involved with hiring, receive regular guidance on nondiscrimination and other human rights practices. Security personnel also undergo periodic training on human rights issues in relation to their duties. There have been no reports of TELKOM being associated in any way with practices or matters that violate the rights of indigenous people in the communities where the Company works.
EMPLOYEE WELFARE TELKOM’S HUMAN RESOURCE PROFILE The high value TELKOM places on its employees’ competence and individual talent is reflected in the comprehensive package of salary and allowances it offers. This salary package is complemented by a range of bonuses and employee rewards, including those related to the performance of employees’ respective working units. TELKOM periodically conducts a salary survey in order to maintain competitive remuneration standards, especially for
Lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis adalah faktor penting yang menentukan kesuksesan dalam industri yang dinamis dan kompetitif. A conducive and harmonious working environment is a vital factor in succeeding in a highly dynamic and competitive industry.
Antara tahun 2004 dan 2008, jumlah karyawan TELKOM, tidak termasuk karyawan anak perusahaan, mengalami penurunan rata-rata sebesar 3,9% setiap tahunnya setelah TELKOM menerapkan program multi exit, terutama program pension dini yang dilaksanakan antara tahun 2003 sampai dengan 2005 dan juga di tahun 2007 dan 2008. (LA2)
Sampai dengan 31 Desember 2008, TELKOM dan anak perusahannya memiliki 30.213 karyawan, dimana 25.016 adalah karyawan yang langsung berada dibawah manajemen TELKOM dan sisanya, 5.197 adalah karyawan anak perusahaan. Hal tersebut menunjukkan penurunan dari tahun 2007, ketika TELKOM memiliki 32.465 karyawan, dimana 25.361 adalah karyawan yang langsung berada di bawah TELKOM dan sisanya sebanyak 7.104 orang adalah karyawan anak perusahaan. Pada tahun 2008, sebanyak 972 karyawan dipekerjakan di unit korporat TELKOM, dimana perusahaan joint-venture terhitung sebanyak 443 karyawan. Sampai dengan Desember 2008, sebanyak 2.641 karyawan bekerja pada Divisi Regional I, 4.854
36
TELKOM’s respect for human rights is also reflected in its recruitment and employment practices. TELKOM practices nondiscrimination on the basis of age, gender, ethnicity, religion, or political affiliation. The Company also strictly adheres to a policy of not employing minors, having applied a minimum age of 18 for the recruitment of both permanent and temporary employees. Moreover, the Company does not engage in forced or compulsory labor practices. (EC7, HR6)
top management and employees. There is no difference in salary levels between male and female employees. (EC5, LA14) There was a net decrease in number of TELKOM employees, excluding those employed by subsidiaries, between 2004 and 2008, declining by an average annual rate of 3.9% following the implementation of TELKOM’s multi-exit programs, particularly the early retirement programs conducted from 2003-2005, and in 2007 and 2008. (LA2) As of December 31, 2008, TELKOM and its subsidiaries had 30,213 employees, of which 25,016 were directly employed under TELKOM’s management while the rest 5,197 are employed by its subsidiaries. This represented a decline from 2007, when TELKOM had 32,465 employees in total. Of that number, 25,361 were employed directly by TELKOM while the remaining 7,104 were employed by its subsidiaries.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Institutional Sustainability
karyawan bekerja pada Divisi Regional II, 1.242 karyawan bekerja pada Divisi Regional III, 1.443 karyawan bekerja pada Divisi Regional IV, 1.820 karyawan bekerja pada Divisi Regional V, 688 karyawan bekerja pada Divisi Regional VI dan 2.056 karyawan bekerja pada Divisi Regional VII. Pada unit bisnis lainnya, selama tahun 2008, TELKOM memiliki sebanyak 278 karyawan di Divisi Layanan Carrier & Interconnection, 1.443 karyawan di Divisi Layanan Korporasi, 489 karyawan di Divisi Jaringan Tetap Nirkabel, 3.097 karyawan di Divisi Infrastruktur Telekomunikasi dan 319 karyawan di Divisi Multimedia. TELKOM juga memiliki 175 karyawan di Pusat Pengembangan Masyarakat, 13 karyawan di Pusat Konstruksi, 705 karyawan di Pusat Keuangan, 551 karyawan di Pusat SDM, 746 karyawan di Pusat Sistem Informasi, 286 karyawan di Pusat Pembelajaran, 196 karyawan di Pusat Layanan Pemeliharaan, 163 karyawan di Pusat Konsultasi Manajemen, 179 karyawan di Pusat Penelitian dan Pengembangan, 178 karyawan di Pusat Persediaan, 16 karyawan di Pusat Pelatihan dan 33 karyawan di Unit Layanan Penilaian SDM. Jika dilihat dari pembagian berdasarkan usia, maka pada tahun 2008, karyawan TELKOM dengan usia 45 tahun keatas menunjukkan kelompok terbesar dari seluruh sumber daya Perusahaan. Kelompok usia ini adalah sebanyak 51,5% dari seluruh sumber daya TELKOM. Karyawan yang berusia antara
In 2008 a total of 972 employees were employed in TELKOM’s corporate unit, while joint venture companies accounted for 443 employees. As of December 2008, a total of 2,641 people were employed by Regional Division I, 4,854 employees by Regional Division II, 1,242 employees by Regional Division III, 1,443 employees by Regional Division IV, 1,820 employees by Regional Division V, 688 employees by Regional Division VI and 2,056 employees by Regional Division VII. In other business units during 2008, TELKOM positioned 278 employees in the Carrier & Interconnection Service Division, 1,443 employees in the Enterprise Service Division, 489 employees in the Fixed Wireless Network Division, 3,097 employees in the Telecommunication Infrastructure Division, and 319 employees in the Multimedia Division. TELKOM also employed 175 employees in the Community Development Center, 13 employees in the Construction Center, 705 employees in the Finance Center, 551 employees in the HR Center, 746 employees in the Information System Center, 286 employees in the Learning Center, 196 employees in the Maintenance Service Center, 163 employees in the Management Consulting Center, 179 employees in the Research & Development Center, 178 employees in the Supply Center, 16 employees in the Training Center and 33 employees in the Human Resource Assessment Service Unit.
Jumlah Karyawan berdasarkan Gender Total Employees by Gender
(LA1)
Senior Manajemen berdasarkan Gender Senior Management by Gender
(LA1, LA13)
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
37
Institutional Sustainability
31 sampai 45 tahun adalah sebanyak 44,5% dari seluruh sumber daya dan karyawan yang berusia dibawah 30 tahun adalah sebanyak 3,9% dari seluruh sumber daya TELKOM. Sementara itu, komposisi berdasarkan jenis kelamin, pada tahun 2008 menunjukkan jumlah karyawan laki-laki adalah sejumlah 20.917 orang atau 83,6% dari seluruh karyawan TELKOM dimana jumlah karyawan wanita adalah sebanyak 4.099 orang yang menunjukkan 16,4% dari seluruh karyawan TELKOM. TINGKAT PENDIDIKAN Uraian latar belakang pendidikan karyawan TELKOM pada tahun 2008 menunjukkan statistik sebagai berikut: pra-kuliah 40,9%; lulusan diploma (D1-D3) 25,9%; lulusan universitas (S1) 27,2%; pasca sarjana 6,0%.
By age group, TELKOM’s employees in 2008 showed a greater representation in the number of employees aged 45 years and above. This age group accounted for 51.5% of the total workforce. Employees aged 31-45 accounted for 44.5% of the total workforce and those below 30 years of age accounted for just 3.9% of TELKOM’s total workforce. In terms of gender composition, in 2008 male employees accounted for a total of 20,917 employees or 83.6% of TELKOM’s total workforce while there were 4,099 female employees, representing 16.4% of TELKOM’s total workforce. LEVEL OF EDUCATION A breakdown of the educational background of TELKOM employees in 2008 shows the following statistics: precollege 40.9%; diploma graduates (D1-D3) 25.9%; university undergraduates (S1) 27.2%; post-graduates 6.0%.
Tingkat Pendidikan Level of Education
(LA1)
Komposisi karyawan TELKOM berdasarkan pendidikan mengalami sedikit perubahan di tahun 2008. Jumlah karyawan dengan latar belakang pendidikan pra-kuliah, D1, D2 dan D3 mengalami penurunan dan karyawan dengan pendidikan S1 dan S2 mengalami peningkatan, yang menunjukkan perubahan signifikan yang condong ke arah karyawan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini mencerminkan keberhasilan kebijakan rekrutmen TELKOM dan juga program pensiun dini yang ditawarkan kepada para karyawan yang hanya memiliki pendidikan pra-kuliah dan tingkat diploma.
38
The composition of TELKOM’s employees on the basis of their education underwent a slight shift in 2008. There was a decrease in the number of pre-college, Diploma 1, D Diploma 2 and D Diploma 3-educated personnel, and an increase in graduates and postgraduates, signifying the shift towards higher educated personnel. This reflects the success of TELKOM’s current recruitment policy and the early retirement program that is offered to employees who have only a precollege or diploma level of education.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Institutional Sustainability
PAKET KESEJAHTERAAN(EC3, LA3) TELKOM memberikan remunerasi dasar dan tunjangan lainnya, bonus dan manfaat lainnya termasuk program pension, program kesehatan pasca pension, tunjangan kesehatan untuk setiap karyawan termasuk beberapa anggota keluarga langsung, tunjangan perumahan dan penghargaan terkait kinerja setiap karyawan dari sebuah unit kerja. Tunjangan tersebut tidak tersedia bagi karyawan sementara. Karyawan tetap TELKOM yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli 2002 berhak mendapat program pensiun manfaat pasti, sedangkan karyawan tetap lainnya mendapat program pensiun iuran pasti. Program pensiun iuran pasti dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji karyawan dengan jumlah masing-masing sebesar Rp.1.858,0 juta, Rp.2.196,0 juta dan Rp.3.001,2 juta pada tahun 2006, 2007 dan 2008. Karyawan Perusahaan yang telah memenuhi masa jabatan tertentu berhak menerima penghargaan sejumlah uang kontan yang dibayarkan pada saat karyawan yang dimaksud mengakhiri masa jabatan atau pada saat pensiun. TELKOM juga menyediakan manfaat kesehatan pasca-pensiun untuk seluruh karyawan yang pensiun, termasuk istri atau suami dan anak mereka. TELKOM menyediakan layanan kesehatan kepada para karyawannya melalui Yayasan Kesehatan TELKOM (Yakes). Sampai dengan 31 Desember 2008, Yakes mengoperasikan sebanyak 947 fasilitas pelayanan kesehatan yang terdiri dari 17 pusat kesehatan TELKOM dan 930 fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Kontribusi TELKOM untuk program yang didanai oleh Yayasan Pelayanan Kesehatan TELKOM adalah sebesar Rp.714,8 miliar, Rp.900,0 miliar dan Rp.1.100,0 miliar, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2007, dan 2008. Kontribusi TELKOM untuk program yang diberikan dalam bentuk asuransi sejak tahun 2008 berjumlah Rp.24,2 miliar. Karyawan tetap juga berhak untuk mendapat bonus yang jumlahnya ditentukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris dan dibayarkan pada tahun berikutnya setelah tahun dimana jumlah bonus tersebut diakumulasi. Dalam lima tahun terakhir ini, jumlah bonus tahunan telah mencapai antara Rp.113,5 miliar dan Rp.391,3 miliar. TELKOM akan membayar bonusbonus untuk tahun 2008 setelah laporan keuangan tahun 2008 selesai di audit. RUPS tahun 2009 akan memutuskan besaran jumlah bonus sebelum didistribusikan kepada seluruh karyawan berdasarkan jabatan dan tingkatan. Berdasarkan skema penghargaan yang dikenal sebagai TELKOM Employee Reward (TER) karyawan atau unit kerja dengan pencapaian tertinggi akan menerima penghargaan di bidang keagamaan serta dalam hal produktivitas. Pada bulan Oktober 2008, TELKOM melakukan perubahan kebijakan terhadap pemberian reward yaitu tidak hanya diberikan kepada internal TELKOM, tapi juga diberikan kepada pihak eksternal. TELKOM juga memberikan penghargaan selain kepada individu, juga kepada kelompok atau masyarakat, antara lain Smart Campus Award dan Corporate Social Responsibility (“CSR”) Award. Selain itu TELKOM juga menyediakan penghargaan The Healthiest Family, Best Tactical Innovator, Champion Award dan Best Regional Office Award.
BENEFITS PACKAGE(EC3, LA3) TELKOM provides its employees with a basic salary and salary-related allowances, bonuses and various benefits, including a pension plan, post-retirement health care plan, medical allowance for individual employees and certain members of their immediate family, housing allowance and other rewards, including those tied to the performance of their individual working units. These benefits are not provided to temporary employees. TELKOM’s permanent employees who were hired prior to July 1, 2002 are entitled to a defined benefit pension plan, while all other permanent employees receive a defined contribution pension plan. The defined contribution pension plan is calculated on a certain percentage of the participant’s salary and the fund amounted to Rp.1,858.0 million, Rp.2,196.0 million and Rp.3,001.2 million in 2006, 2007 and 2008, respectively. Employees who have dedicated a certain number of years of service to the Company are entitled to receive cash awards at the time of their termination. All retired permanent employees can also claim post-retirement healthcare benefits that are also eligible for their immediate family. TELKOM provides the health services to its employees through the TELKOM Healthcare Foundation (“Yakes”). As of December 31, 2008, Yakes operated a total of 947 healthcare facilities, consisting of 17 TELKOM health centers and 930 other healthcare facilities. TELKOM’s contributions to the plan, funded by the TELKOM Healthcare Foundation, reached Rp.714.8 billion, Rp.900.0 billion and Rp.1,100.0 billion for the years ending December 31, 2006, 2007 and 2008, respectively. TELKOM’s healthcare contributions in the form of an insurance allowance during the year 2008 amounted to Rp.24.2 billion. Permanent employees are also eligible for a number of other bonuses, the amount of which is determined by the Board of Directors and the Board of Commissioners and is paid out in the year following the year in which they were accrued. Over the past five years, the annual bonus pool has ranged from Rp.113.5 billion to Rp.391.3 billion. TELKOM will pay bonuses for 2008 after the completion of 2008 audited financial report. The 2009 AGM will decide the size of the bonus pool before distribution to all employees based on their position and rank. Under the TELKOM Employee Reward (TER) scheme, highachieving employees or units may receive awards and accolades for distinguished performance in religious activities as well as productivity. In October 2008, TELKOM issued its new reward policy, under which it can grant not only internal but also external rewards. In addition to individual awards, TELKOM also gives the Smart Campus Award and CSR Award for groups or communities as well as awards for the Healthiest Family, Best Tactical Innovator, Champion, and Best Regional Office.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
39
Institutional Sustainability
Karyawan tetap TELKOM memiliki kesempatan untuk turut berpartisipasi dalam Program Pengelolaan Saham Karyawan (ESOP). Pada saat penawaran saham perdana TELKOM pada tanggal 14 November 1995, sebanyak 43.218 karyawan mendapat kesempatan untuk memiliki sebanyak 116.666.475 lembar saham TELKOM. Sampai dengan 31 Desember 2008, sebanyak 15.442.126 lembar saham TELKOM telah dimiliki oleh 12.212 karyawan dan pensiunan TELKOM. KOMPOSISI BOC/BOD DAN KARYAWAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR. Pada tahun 2008, anggota Dewan Komisaris dan Direksi TELKOM terdiri dari 100% karyawan laki-laki. Dari semua anggota dewan, semua berusia 40 tahun keatas.
Permanent employees of TELKOM have the opportunity to join the Employee Shares Management (ESOP) Program. Upon TELKOM’s IPO on November 14, 1995, 43,218 employees were able to obtain as many as 116,666,475 shares. As of December 31, 2008, 15,442,126 TELKOM shares had been obtained by 12,212 employees and TELKOM retirees. COMPOSITION OF BOC/BOD AND EMPLOYEES BY GENDER, AGE GROUP In 2008 TELKOM’s Board of Commissioners and Board of Directors comprised 100% male employees. Of those board members, all were aged 40 and above.
PELATIHAN/PENGEMBANGAN KARIR
CAREER DEVELOPMENT/TRAINING
Pengembangan SDM TELKOM disesuaikan dengan strategi bisnis Perusahaan, berdasarkan Corporate Strategy Scenario (CSS), Rencana Induk untuk Human Capital (MPHC), Analisa Kebutuhan untuk Pelatihan, transformasi organisasi dan pertumbuhan keuangan.
TELKOM’s HR development is aligned with the Company’s business strategy, based on the Corporate Strategy Scenario (CSS), Master Plan for Human Capital (MPHC), Training Need Analysis (TNA), organizational transformation and financial growth.
Selama tahun 2008, TELKOM melaksanakan sebanyak 1.198 program pelatihan dan pendidikan yang terhitung sebanyak 67.088 jam pelatihan. Jumlah ini juga sama dengan 2,7 jam pelatihan bagi setiap karyawan. (LA10) Pada tahun 2008, TEKLOM melanjutkan peningkatan kompetensi dari human capital melalui sejumlah program pendidikan dan pelatihan yang fokus kepada:
40
During 2008, TELKOM carried out 1,198 education and training programs, accounting for a total of 67,088 training hours. This translated to a total of 2.7 training hours for each employee. (LA10) In 2008, TELKOM continued to improve the competencies of its human capital through a series of education and training programs, which focused on:
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Institutional Sustainability
• Pengembangan kepemimpinan; • Mendukung tujuan strategis Perusahaan sesuai dengan CSS dan rencana kerja seluruh unit bisnis TELKOM; • Menutup kesenjangan kompetensi antara karyawan.
• Developing leadership; • Supporting the strategic goals of the Company with respect to the CSS and business plans of TELKOM’s business units; • Closing the competency gap among employees.
Pelatihan dilaksanakan melalui Program Wajib Korporasi yang diorganisir oleh Kantor Pusat SDM dan kegiatannya diselenggarakan di Indonesia dan luar negeri dan Program Biasa diselenggarakan oleh unit SDM lokal.
Training was implemented through the Mandatory Corporate Program, which was organized by HR Head Office and held at venues in Indonesia and overseas, and Regular Program carried out by local HR units.
TELKOM juga menyelenggarakan sejumlah pelatihan eksekutif melalui berbagai program kepemimpinan, seperti Suspim 135, Pelatihan Commander, Program Forum Kepemimpinan TELKOM, Program Kepemimpinan Lanjutan dan Program Kepemimpinan Luar Biasa. Pada tahun 2008, sebanyak 1.408 staff turut berpartisipasi dalam pelatihan eksekutif dan sebanyak 34.233 peserta mengambil kelas untuk menutup kesenjangan kompetensi antara karyawan dan program pelatihan operasional lainnya. Dalam mendukung program pelatihan dan pendidikan di tahun 2008, TELKOM telah mengalokasikan sebanyak Rp.146,8 miliar atau setara dengan alokasi per karyawan sebanyak Rp.4,12 juta. Hal tersebut berdasarkan perhitungan dari jumlah peserta sebanyak 35.641 yang telah mengikuti pelatihan selama tahun 2008 dari seluruh jumlah karyawan sebanyak 25.016.
TELKOM also carried out some executive trainings through various leadership programs, such as Suspim 135, Commander Training, Forum Leadership TELKOM Programme, Advanced Leadership and Extraordinary Leadership programs. In 2008, 1,408 staff participated in executive trainings and 34,233 participants took classes on closing the competency gap and other operational training programs. To support the education and training programs in 2008, TELKOM allocated a total of Rp.146.8 billion, representing an allocation per employee of Rp.4.12 million. This was calculated based on the number of participants who underwent training in 2008, totaling 35,641 out of our total workforce of 25,016 employees.
Untuk mempermudah transisi dari berakhirnya karir para karyawan, TELKOM memberikan program pelatihan bagi para karyawannya sebelum mencapai masa pensiun (pelatihan
To ease the end-of-career transition, TELKOM organized training programs for employees prior to retirement. In 2008, TELKOM had conducted such programs for 10 groups, of which each group consisted of 36 people. (LA11)
TAHUN 2008 No
YEAR 2008 Items
1 Executive Development
Development Group Mandatory Program
Program Advanced Leadership Program Commander Training
Keterangan Source TEM (ED-mandatory)
1
58
Source TEM (ED-mandatory)
1
621
Source TEM (ED-mandatory)
1
Suspim 135 B
725
Source TEM (ED-mandatory)
1
1,408
Mandatory Program
Pendidikan Project Training
4
41
Source TEM (OD-mandatory)
7
2,560
Source TEM (OD-mandatory)
49
Sertifikasi
162
Source TEM (OD-mandatory)
8
Functional Training
626
Source TEM (OD-mandatory)
16
New Wave Development Public Development Training Sinergi TELKOMGroup Regular Program
Jumlah Program
4
Supervisory Leadership Training Program Sub Total Executive Development 2 Operational Development
Jumlah Peserta
Infocom
2,005
Source TEM (OD-mandatory)
13
178
Source TEM (OD-mandatory)
15
16
Source TEM (OD-mandatory)
9,638
Source TEM (OD-regular)
2 381
Business
7,559
Source TEM (OD-regular)
264
Marketing
2,969
Source TEM (OD-regular)
124
Core Competency
2,069
Source TEM (OD-regular)
35
General
1,965
Source TEM (OD-regular)
69
Personal Quality
978
Source TEM (OD-regular)
30
Finance
941
Source TEM (OD-regular)
45
New Wave Development
809
Source TEM (OD-regular)
43
HR
792
Source TEM (OD-regular)
39
Leadership
452
Source TEM (OD-regular)
22
Logistic
413
Source TEM (OD-regular)
25
60
Source TEM (OD-regular)
Law Sub Total Operational Development
34,233
Total Development 2008
35,641
7 1,194 1,198 (HR3)
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
41
Institutional Sustainability
purna bakti). Program tersebut dilaksanakan sebanyak 10 angkatan selama tahun 2008 yang masing-masing angkatan sebanyak 36 orang. (LA11) TELKOM menggunakan Pengelolaan SDM Berbasis Kompetensi (CBHRM) untuk mengukur kinerja karyawan secara individual. Pada saat peluncuran parsialnya di tahun 2004, CBHRM tidak saja digunakan untuk mengevaluasi setiap kinerja karyawan, tapi juga digunakan untuk meningkatkan persaingan yang sehat antara karyawan dan mendorong mereka untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi. Implementasi CBHRM secara penuh dimulai pada tahun 2007 dimana TELKOM mulai menetapkan susunan gaji dan mengembangkan persyaratan kompetensi. Hal ini akan memudahkan proses peningkatan Direktori Kompetensi dan proses formulasi Rencana Induk yang akan memberikan pedoman untuk pengembangan human capital TELKOM untuk periode 2008-2012. Pengembangan human capital TELKOM sejalan dengan strategi bisnis Perusahaan yang berdasarkan Skenario Strategy Korporat (CSS), Rencana Induk untuk Human Capital (MPHC), Analisa Kebutuhan Pelatihan (TNA), transformasi organisasi dan pertumbuhan keuangan. Pada tahun 2008, kebijakan CBHRM, antara lain, mencakup: • Pengembangan Kompetensi, dimana TELKOM memperbaiki Direktori Kompetensinya untuk mendukung penerapan dan evaluasi dari aplikasi Alat Penilaian. TELKOM juga telah meng-update pedoman pengembangan kompetensi guna mendukung transformasi TELKOM untuk menjadi perusahaan InfoComm; • Pengelolaan Karir, dimana TELKOM menerapkan proses job tendering dan pengujian untuk fit and proper test bagi beberapa jabatan; • Pengelolaan Kinerja, dimana TELKOM mengevaluasi dan meningkatkan aplikasi Alat Penilaian bersama dengan sistem penilaian kompetensi 360°. Selama tahun 2008, TELKOM telah melakukan tinjauan kinerja berkala untuk 25.016 karyawan, yang merupakan 100% dari seluruh sumber daya manusia. Selanjutnya, sebagai bagian dari program pengembangan karir, TELKOM memberikan kenaikan jabatan kepada 2.314 karyawan dan mutasi internal kepada 628 karyawan. Kenaikan jabatan ini menggunakan hasil dari Alat Penilaian dan Job Tender. (LA12)
TELKOM uses Competency-Based Human Resource Management (CBHRM) to measure employees’ individual performance. Upon its partial introduction in 2004, CBHRM was used not only to evaluate each employee’s performance but also to invigorate the healthy competition among employees and incite them to achieve higher performance levels. Full implementation of CBHRM began in 2007, when we began to define salary grades and develop competency requirements. This paved the way for the improvement of our Competency Directory and formulation of a Master Plan that provided a guideline for the development of TELKOM’s human capital for the period 2008-2012. TELKOM’s human capital development is in line with the Company’s business strategy, based on the Corporate Strategy Scenario (CSS), the Master Plan for Human Capital (MPHC), Training Needs Analysis (TNA), organizational transformation and financial growth.
Pengembangan human capital TELKOM sejalan dengan strategi bisnis Perusahaan. TELKOM’s human capital development is in line with the Company’s business strategy. In 2008, the CBHRM policy included, among others: • Competency Development, in which TELKOM improved its Competency Directory to support the application and evaluation of the Assessment Tool application. TELKOM also updated the competency development guidelines to support our transformation into an InfoComm company; • Career Management, in which TELKOM applied job tendering and fit and proper testing for certain positions; • Performance Management, in which TELKOM evaluated and enhanced the application of the Assessment Tool along with the 360° competency assessment system. During 2008, TELKOM conducted regular performance review for 25,016 employees, accounting for 100% of the total workforce. In addition, as part of the career development program, TELKOM agreed to the promotion of 2,314 employees and internal transfers of 628 employees. The promotions took into account the Assessment Tool and Job Tender results. (LA12)
KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KEAMANAN LINGKUNGAN KERJA (K3)
HEALTH AND SAFETY AT WORK
Kebijakan mengenai keselamatan, kesehatan dan keamanan lingkungan kerja (K3) TELKOM berdasarkan standar Zero Accident. Penerapan kebijakan K3 terpadu dilakukan secara tegas guna menjamin keselamatan, kesehatan dan keamanan semua karyawan selama berada didalam dan diluar area operasional TELKOM serta untuk menjaga sumber daya, proses produksi, peralatan dan lingkungan kerja. Program K3 juga merupakan salah satu kewajiban TELKOM, yang ditetapkan pada perjanjian kerja bersama yang berlaku (PKB III). (LA6)
TELKOM’s workplace health and safety (K3) policy is based on achieving the Zero Accident standard. TELKOM’s comprehensive K3 policy is strictly applied in order to guarantee the safety, health and security of its employees within TELKOM’s operational areas and beyond as well as to secure the sources of production, production process, production equipment, and working environment. The K3 program is also one of TELKOM’s obligations as stipulated in the current collective work agreement (PKB III). (LA6)
42
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Institutional Sustainability
Pelaksanaan penilaian K3 dilakukan setiap tahun dan hasil penilaian tahun 2008 akan diumukan pada tahun 2009. Pengelolaan K3 dilaksanakan sesuai dengan regulasi serikat buruh dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat melalui Dinas Pengawasan Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
As K3 scoring is conducted annually, the scoring for 2008 will be announced in 2009. K3 is managed in compliance with the regulations of the union and the regional K3 Supervisory Authority of the Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia.
Pada tahun 2008, TELKOM menyelenggarakan survei K3 bersamaan dengan survei TEOS. Survei K3 tersebut merupakan survei pertama yang dilakukan untuk mengetahui apakah lingkungan kerja karyawan sudah memenuhi kriteria yang ditentukan. Berdasarkan hasil survei, pengukuran K3 TELKOM memperoleh skor 81.43% yang dikategorikan sebagai “Baik”. Pada tahun 2008, kecelakaan di tempat kerja pada setiap unit usaha mencapai 0%. Hal tersebut terbukti dengan undangan penyerahan penghargaan kecelakaan nihil (zero accident) dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. B119/PPK-P2K/III/2009 pada tanggal 19 Maret 2009 di Istana Negara RI, Jakarta. (LA7)
In 2008, TELKOM carried out a K3 survey in conjunction with the TEOS survey. This was the first survey ever to assess whether TELKOM’s working environment was on a par with requirements. In fact TELKOM’s K3 management achieved the outstanding figure of 81.43%, placing it in the ‘Good’ category. In 2008, work-related accidents at each business unit reached 0%. This achievement is reflected in the invitation to attend the presentation of the zero accident awards by the Ministry of Manpower and Transmigration RI No. B119/PPK-P2K/III/2009 on March 19, 2009, at the State Palace in Jakarta. (LA7)
Sebagai bagian dari tindakan proaktif terhadap kesehatan masyarakat dan pencegahan terhadap penyebaran penyakit menular, TELKOM menyelenggarakan sejumlah progam pendidikan, pelatihan dan konseling selama tahun 2008, yang juga melibatkan karyawan dan semua tingkatan manajemen. (LA8)
As part of its proactive approach to public health and preventing outbreaks of serious disease, TELKOM conducted a number of education, training and counseling programs in 2008, involving employees and management at all levels. (LA8)
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
43
Layanan Kepada Pelanggan
Layanan Kepada Pelanggan Customer Services
44
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Customer Service
KEAMANAN DATA DAN INTERNET SEHAT
(PR8)
Peraturan hukum/legal yang menjadi acuan dalam mengatur tentang perlindungan hukum terhadap rahasia dagangsebagai bagian dari system Hak Kekayaan Intelektual adalah UndangUndang Republik Indonesia No.30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. TELKOM membuat kebijakan untuk melindungi informasi milik perusahaan termasuk data pelanggannya yang diatur secara jelas oleh sebuah Keputusan Direksi, KD No.69/ HK000/SEK-20/2003 tentang Rahasia Dagang TELKOM.
PRIVACY, DATA SECURITY AND SAFE USE OF THE INTERNET (PR8) Law of the Republic of Indonesia No.30 Year 2000 regarding Trade Secrets provides the legal basis for the regulation of legal protection of trade secrets as a part of the system of Intellectual Property Rights. TELKOM has a policy on protecting information owned by the Company, including customer data, which is explicitly governed by a Decree of the Board of Directors, KD No.69/HK000/SEK-20/2003 regarding the Trade Secrets of TELKOM.
Untuk mengembangkan moral bangsa maka TELKOM ikut berpartisipasi mengurangi dampak dari situs-situs yang tidak mendidik dengan meluncurkan produk “Internet for Kids and Family” (Internet Aman/Sehat).
To develop a national morality with regard to responsible internet use and controlling the impact of uneducational sites, TELKOM launched “Internet for Kids and Family”.
Sebagai perusahaan publik, TELKOM menjamin tidak akan membocorkan informasi yang dimiliki oleh TELKOM.
As a public company, TELKOM guarantees not to disclose any information owned by TELKOM.
PERATURAN BAGI STAFF PENJUALAN & PEMASARAN
RULES OF CONDUCT FOR SALES & MARKETING STAFF
TELKOM melakukan bisnis dengan berbagai mitra usaha, termasuk pemasok, penjual, agen, pengecer (wartel, Plasa TELKOM) dan pemasang peralatan (PSB, IKR/G). Guna menjamin hubungan yang harmonis dan saling mendukung tetap terpelihara antara mitra-mitra usaha tersebut, TELKOM berikut karyawannya diharapkan untuk mematuhi beberapa standar perilaku sebagai berikut: • TELKOM berkewajiban untuk memberikan kesempatan kepada agen dan pengecer untuk mengembangkan ilmu, keahlian dan kompetensi mengenai produk dan layanan, prosedur penjualan dan etika sebagai upaya untuk meminimalkan keluhan pelanggan; • TELKOM berkewajiban untuk melakukan semua pembelian produk dan layanan secara layak, terbuka dan bertanggung jawab dengan melakukannya bersama pemasok dan penjual yang memiliki reputasi baik agar sesuai dengan peraturan dan regulasi yang berlaku serta sesuai dengan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik; dan • Saat memilih mitra bisnis, TELKOM harus melakukan seleksi secara obyektif dan penilaian sesuai dengan kualitas, kuantitas, biaya dan waktu pengiriman yang menguntungkan bagi TELKOM. Komunikasi pemasaran TELKOM menggunakan media iklan cetak dan televisi, layanan kepada pelanggan dan personil untuk distribusi, infrastruktur dan kampanye promosi khusus guna memperkuat merek dagang TELKOM, memperbaiki profil perusahaan dan mengedukasi masyarakat umum tentang TELKOM beserta produk dan layanan yang ditawarkan. Hal ini mencakup seluruh Komunikasi Pemasaran Terpadu yang dikembangkan oleh Unit Public and Marketing Communication (PMC), yang mengoptimalkan baik semua kegiatan ATL (Above the Line) serta BTL (Below the Line). Iklan kampanye ATL menggunakan media elektronik dan media massa dengan cakupan nasional. Sedangkan iklan kampanye BTL menggunakan media seperti poster, flyer, brosur, papan iklan, sisipan dan point-of-sale display yang berkomunikasi langsung dengan pelanggan, program targeting, acara dan promosi
TELKOM engages with a wide range of business partners, including suppliers, vendors, agents, resellers (wartel, Plasa TELKOM) and installers (PSB, IKR/G). To ensure that harmonious and constructive relationships are maintained with all these partners, TELKOM and its employees are expected to comply with certain standards of behavior: • TELKOM is obliged to provide its agents and resellers with opportunities to enhance their knowledge, skills and competence on products and services, selling procedures and ethics in order to minimize customer complaints; • TELKOM is obliged to conduct all purchases of goods and services fairly, transparently and responsibly by engaging only with reputable suppliers and vendors in accordance with prevailing laws and regulations as well as the principles of good corporate governance; and • When selecting business partners, TELKOM should make an objective selection and evaluation on the basis of quality, quantity, cost and delivery time that are beneficial to TELKOM. TELKOM’s marketing communications make use of print and television advertising, customer service and distribution personnel, infrastructure and special promotional campaigns to strengthen the Company’s brand name, increase its profile and educate the general public about the Company and its products and services. This includes all Integrated Marketing Communications developed under Public and Marketing Communications Unit (PMC) by optimizing all activities of ATL (Above The Line) and BTL (Below The Line). The ATLS’ campaign ads make use of both electronic and mass media having national coverage. In a while, BTL’s campaign ads include poster, flyer, brochures, billboards, bill inserts and point-of-sale displays which will help the Company to actively communicate with its customers, targeting programs, events and promotions to target at certain segments. Telkomsel employs current market analysis to target particular segments in the market and collect some feedbacks on the customers’ preference.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
45
Layanan Kepada Pelanggan
pada segmen-segmen pasar tertentu. Telkomsel menggunakan analisa pasar berjalan agar dapat lebih mengerti pelanggan yang dituju dan mengumpulkan umpan balik atas preferensi pelanggan. Pada saat yang bersamaan dan untuk memastikan agar dapat lebih menjangkau masyarakat pada pasar tertentu, maka TELKOM bekerja sama dengan para pemegang jabatan di masyarakat tersebut. TELKOM bekerja sama dengan para agen lainnya mengenai materi promosi dan selalu memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia. TELKOM tidak pernah menerima keluhan apa pun terkait dengan pengiklanan tersebut. Hal ini mencerminkan konsistensi dari kepatuhan TELKOM terhadap peraturan yang berlaku.
KEPUASAN PELANGGAN
(PR5)
In the same time, in order to ensure that the Company has covered particular segments in the market, TELKOM develops cooperation with public figures in the local communities. TELKOM collaborates with agencies on its promotional materials and always ensures that they are compliant with the prevailing rules in Indonesia. TELKOM has never received any complaints regarding its advertisements. This reflects TELKOM’s consistent compliance with the prevailing regulations.
CUSTOMER SATISFACTION
(PR5)
TELKOM rates customer satisfaction as one of its highest priorities. The Company strives to deliver, at all times, levels of service quality that exceed customers’ expectations and create value for them.
TELKOM provides customer services through a variety of TELKOM menempatkan kepuasan pelanggan sebagai salah channels, including: satu prioritas utama. Perusahaan berupaya untuk senantiasa memberikan tingkat kualitas layanan yang melebihi ekspektasi • Walk-in customer service points. In the end of 2008, there pelanggan dan menciptakan nilai bagi mereka. were 913 customer service points. TELKOM also provides TELKOM menyediakan layanan kepada pelanggan melalui: services through 11 Plasa TELKOMs which are jointly used • Walk-in customer service points. Sampai akhir 2008, with Telkomsel’s GraPARI customer service centers. Perusahaan memiliki 913 customer service point. Selain itu Perusahaan juga memiliki 11 Plasa Perusahaan berupaya untuk senantiasa TELKOM yang digunakan bersama dengan GraPARI, memberikan tingkat kualitas layanan yang pusat layanan pelanggan Telkomsel. melebihi ekspektasi pelanggan dan menciptakan • Call centers dan internet. TELKOM mengoperasikan nilai bagi mereka. call center di tiga kota di Indonesia (Medan, Jakarta dan Surabaya), dimana pelanggan dapat berbicara langsung dengan operator layanan kepada The Company strives to deliver, at all times, levels of pelanggan yang telah dilatih menangani permintaan service quality that exceed customers’ expectations dan keluhan pelanggan serta untuk memberikan and create value for them. informasi terkini mengenai hal-hal seperti tagihan, promosi dan fitur layanan. • Layanan Enterprise dan tim account management (AM) • Call centers and Internet. TELKOM operates call centers in yang ditujukan untuk pelanggan korporasi. Sampai dengan Medan, Jakarta and Surabaya, through which customers can 31 Desember 2008, Divisi Enterprise Service Center TELKOM speak directly to customer service operators who are trained memiliki 639 AM tingkat nasional dan regional yang to handle customer requests and complaints and provide mencakup Divisi I sampai VII. up-to-date information on matters such as customer bills, • Carrier and Interconnection Service dan tim AM yang promotions and service features. menawarkan layanan kepada pelanggan untuk operator • Enterprise service and account management teams for telekomunikasi berlisensi lainnya. corporate customers. As of December 31, 2008, there were • Program Jaminan Tingkat Layanan untuk pelanggan 639 national and regional-level account managers covering sambungan telepon tidak bergerak dan TELKOMFlexi dan Divisions I to VII. Speedy. Program tersebut memberikan jaminan tingkat • Carrier and Interconnection Service and account layanan pada tingkat minimum tertentu terkait dengan, management teams that provide customer service for other antara lain, pemasangan sambungan baru, pemulihan licenses operators. sambungan yang terputus dan keluhan tagihan, dan • Service level guarantee program for fixed line customers memberikan kompensasi non-tunai apabila tingkat layanan and for TELKOMFlexi and Speedy. This guarantees certain minimum tersebut tidak terpenuhi. minimum levels of service relating to new line installations, restoration of disconnected lines and billing complaints, Telkomsel menyediakan pelayanan untuk pelanggan melalui: etc., and provides for non-cash compensation for customers • Pusat Layanan Pelanggan GraPARI: Sampai dengan akhir where such minimum service levels are not met. Desember 2008, Telkomsel memiliki 71 pusat layanan pelanggan GraPARI (“Pusat GraPARI”). Telkomsel provides customer services through: • Outlet Layanan Gerai HALO: outlet layanan Gerai HALO • GraPARI customer service centers. As at the end of December dioperasikan oleh pihak ketiga. Sampai dengan 31 Desember 2008, Telkomsel had 71 GraPARI customer service centers. 2008, Telkomsel memiliki 271 outlet layanan Gerai HALO.
46
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Customer Service
• Call Center dan SMA: Caroline atau Customer Care onLine, adalah layanan telepon bebas-pulsa 24 jam dimana pelanggan Telkomsel dapat berbicara langsung dengan operator layanan pelanggan yang terlatih, dimana Anita atau Aneka Informasi dan Tagihan, adalah layanan SMS untuk mendapatkan informasi mengenai tagihan selain informasi mengenai penggunaan melalui SMS yang tersedia bagi pelanggan KartuHALO Telkomsel.
• Gerai HALO service outlets, operated by third parties. As of December 31, 2008, Telkomsel had 271 Gerai HALO service outlets. • Call centers and SMS: Caroline (Customer Care On-Line) is a 24 hour toll-free telephone service through which Telkomsel’s customers can speak directly to trained customer service operators, while Anita (Aneka Informasi dan Tagihan) is an SMS service for billing and usage information available to Telkomsel’s kartuHALO subscribers.
Kinerja TELKOM atas pelayanan pelanggan pada seluruh produk TELKOM diukur secara periodik melalui survey kepuasan dan loyalitas pelanggan (CSLS) yang menghasilkan Customer Satisfaction Index (CSI) dan Customer Loyalitas Index (CLI). Survey ini dilaksanakan oleh badan riset independen. Dari hasil riset yang dilaksanakan tahun 2008 maka nilai Top Two Boxes yang mencerminkan nilai CSI dan CLI diperoleh hasil sebagai berikut: CSI = 72,27% dan CLI=90,47%.
TELKOM’s performance on customer service with regard to all its products is measured periodically through two separate customer satisfaction surveys: the Customer Satisfaction Index (CSI) and Customer Loyalty Index (CLI). Both surveys are conducted by independent surveyors using the Top Two Boxes method. The surveys conducted in 2008 yielded a CSI index of 72.27% and a CLI of 90.47%.
Selanjutnya, TELKOM terus memantau semua keluhan dan umpan balik dari jalur lainnya dan menggunakan kedua informasi dan hasil survey untuk menyesuaikan kebijakan dan praktek, jika dibutuhkan.
In addition, TELKOM continually monitors complaints and feedback from other channels, and uses both this information and the survey results as input for the adjustment of policies and practices as necessary.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
47
Memberdayakan Masyarakat Informasi
Empowering the Information Society
(EC8, SO7)
Memberdayakan Masyarakat Informasi
Pertumbuhan TELKOM, yang sudah lebih dari seratus tahun, memiliki hubungan yang sangat erat dengan perkembangan negara ini. Saat ini, sebagai salah satu BUMN terkemuka dan sebagai penyedia layanan informasi dan telekomunikasi terbesar di Indonesia, TELKOM memiliki komitmen untuk terus bertumbuh secara berkesinambungan sehingga melebihi ekspektasi Perusahaan sampai dengan bangsa ini secara keseluruhan. Oleh sebab itu, kami memenuhi tanggung jawab sebagai warga korporasi ini dengan sungguh-sungguh. Saat ini, dimana kita sudah mendekati akhir dekade pertama dari abad ke 21, tantangan-tantangan dalam mempertahankan kesejeahteraan global yang berkelanjutan juga menjadi semakin terfokuskan. Berbagai tantangan mulai muncul kepermukaan yang pada dasarnya adalah akibat ketidakseimbangan dari: perbedaan antara golongan kaya dan golongan tidak mampu, kesenjangan antara kebutuhan dan pasokan komoditas dasar dunia termasuk energi dan sumber pangan serta ketidakseimbangan iklim dan lingkungan yang disebabkan oleh erosi yang terus menerus terhadap alam sekeliling. Kesenjangan ini juga semakin bertambah parah akibat kurangnya akses untuk mendapatkan informasi. Fenomena ini juga dikenal sebagai kesenjangan digital. Setelah implikasi dari berbagai tantangan ini telah didefinisikan dengan jelas, keberlanjutan dilihat sebagai salah satu indikator penting dalam mengukur kesuksesan sebuah perusahaan.
48
For more than a century, the growth of the Company has been inextricably entwined with the development of the nation. Today, as one of Indonesia’s foremost SOEs and as the country’s leading provider of information and telecommunications services, TELKOM’s commitment to advance this growth in a sustainable manner extends beyond the company to the nation as a whole. We therefore take our responsibilities as a corporate citizen very seriously. As we approach the end of the first decade of the 21st century, the challenges to global sustainability have never before been in such sharp focus. These challenges have emerged, fundamentally, as a result of imbalance: the capital inequities between the rich and the poor, the disequilibrium in the demand and supply of essential global commodities including energy and food supplies, and the environmental and climatic imbalances brought on by the ongoing degradation of the environment. These inequities are reinforced and exacerbated by disparities in access to information — a phenomenon known as the digital divide. As the implications of these challenges have become more clearly defined, sustainability has come to be seen as one of the key parameters of success for a business enterprise. Companies are expected to focus no longer only on generating profit for their shareholders, but to be good corporate citizens, creating value and benefits for a broad range of stakeholders who
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Empowering the Information Society
Semua perusahaan diharapkan untuk tidak hanya fokus dalam meningkatkan profit bagi kepentingan para pemegang saham, namun perusahaan juga diharapkan untuk menjadi warga korporasi yang baik, menciptakan nilai dan keuntungan bagi para stakeholder, termasuk karyawan, pelanggan, mitra bisnis, komunitas dan masyarakat luas dimana TELKOM beroperasi. TELKOM memiliki filosofi bahwa CSR harus dapat memperkuat masyarakat dan komunitas dengan membantu mereka untuk mendapatkan akses kepada sebuah sarana yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Sebagai sebuah perusahaan telekomunikasi dan InfoComm, TELKOM memiliki tanggung jawab untuk mendistribusikan informasi secara lebih merata ke seluruh bagian dari masyarakat Indonesia. Hal ini akan membantu mengurangi kesenjangan di bidang informasi, ekonomi dan sosial. Melalui program CSR-nya, TELKOM berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan kepada masyarakat umum, menambah akses untuk mendapatkan layanan informasi melalui internet dan menciptakan masyarakat berbasis informasi yang tidak hanya mendukung pertumbuhan dan perkembangan negeri ini, tapi juga meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia secara berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut, TELKOM telah mengembangkan dua program utama: • Mewujudkan Masyarakat Digital (Program Pendidikan) • Mendukung Perkembangan Masyarakat yang Berkelanjutan Memperkuat strategi TELKOM CSR dengan menggunakan prinsip triple bottom line, yaitu melakukan bisnis dengan menjaga keseimbangan antara nilai-nilai ekonomi, sosial dan lingkungan secara seimbang dan bersifat forward-looking. Oleh sebab itu, konsep TELKOM CSR selaras dengan visi dan misi Perusahaan dan program-program yang diimplementasikan atas dasar integritas, bertanggung jawab dan beretika yang juga diimplementasikan pada semua kegiatan operasional TELKOM. Visi CSR kami menjadi pemimpin dalam mendukung program CSR di Indonesia dan pada akhirnya di Asia Tenggara. Sedangkan misi kami adalah untuk menyediakan solusi jangka panjang atas sejumlah masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara umum. Tujuan kami dalam beberapa bulan dan tahun kedepan adalah untuk merapatkan kesenjangan digital.
include employees, customers, business partners, communities and the wider society in which the company operates. Our philosophy is that CSR should empower people and communities by helping them to access the tools they need to undertake long-term sustainable development. As a telecommunications and InfoComm company, TELKOM believes that it is our responsibility to bring this about by facilitating a more equitable distribution of information to all sectors of Indonesian society, and that this will contribute to reducing information, economic and social inequities. TELKOM has therefore made a commitment, through its CSR program, to enhance the quality of public education, broaden access to information via the internet, and create an information-based society that will not only support the nation’s growth and development but also improve people’s quality of life in a sustainable manner. To achieve this goal, TELKOM has developed two main programs: • Realizing Digital Communities (Education Program) • Supporting Sustainable Community Development Reinforcing TELKOM’s CSR strategy is the ‘triple bottom line’ principle—a way of doing business that balances economic, social and environmental values in a balanced and forwardlooking manner. The TELKOM CSR program is, therefore, strongly aligned with the Company’s vision and mission and our programs are implemented with the same attention to integrity, accountability and ethical behavior as the rest of our operations. Our vision for CSR is to become one of the leading CSR proponents in Indonesia and ultimately Southeast Asia; our mission is to provide long-term solutions to some of the pressing issues that are faced by society in general. Our goal, over the coming months and years, is to do this by closing the digital divide.
TELKOM CSR REALIZING AN EXCELLENT INFORMATION SOCIETY
INTERNET ACCESS
AWARENESS
FACILITIES
INTENSIVE LEARNING
INDIGO CREATIVE
ONLINE DEVELOPMENT
FELLOWSHIPS
CREATIVE PLAYGROUND
AWARD
PHILANTROPY
ECONOMIC - SOCIAL - ENVIRONMENT
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
49
Memberdayakan Masyarakat Informasi
MEWUJUDKAN MASYARAKAT DIGITAL (PROGRAM PENDIDIKAN)
REALIZING DIGITAL PROGRAM)
Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia, kegiatan TELKOM CSR selalu menjadi bagian alami dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Dalam beberapa tahun ini, kami telah berusaha untuk memberikan pendidikan dan memfasilitasi akses untuk sarana dan arahan untuk pembelajaran seumur hidup yang bukan hanya dalam institusi pembelajaran, namun juga dalam masyarakat luas sebagai kunci bagi perkembangan yang berkelanjutan bagi setiap individu, masyarakat dan bangsa.
As one of the country’s leading telecommunications and information companies, TELKOM’s CSR activities have always found a natural fit in the realm of education and learning. Over the years we have sought to educate and facilitate access to tools and pathways for lifelong learning, not just in educational institutions but in the wider community as well, as a key to sustainable development of individuals, communities and the nation.
Pada tahun-tahun sebelumnya, TELKOM memfokuskan upayanya untuk membangun masyarakat informasi, menciptakan kesadaran akan peran teknologi telekomunikasi dan menunjukkan manfaat yang setiap harinya dapat dinikmati oleh jutaan orang. Dengan menggunakan kekuatan jaringan infrastruktur TELKOM, kami bertujuan untuk membangkitkan dan memfasilitasi arus informasi antara masyarakat dan titik-titik informasi dan mengembangkan keahlian dan kompetensi yang memungkinkan memungkinkan masyarakat yang sebelumnya belum terjangkau untuk menjembatani kesenjangan digital yang memisahkan mereka yang memiliki teknologi informasi dan mereka yang tidak memiliki hal tersebut. Di tahun 2008, kami berusaha untuk merubah masyarakat digital ini untuk menjadi masyarakat informasi yang unggul yang dapat menggunakan seluruh potensi dari informasi dan teknologi dalam menciptakan manfaat ekonomi dan sosial dalam jangka panjang. Konsep program mewujudkan masyarakat digital diimplementasikan melalui dua cabang yang berbeda, namun saling mendukung satu dengan yang lainnya, yaitu Akses Internet dan Indigo Creative. AKSES INTERNET Melalui program Akses Internet, TELKOM bertujuan untuk memfasilitasi arus informasi dengan lebih baik dan lebih luas, dan juga memberikan akses yang lebih luas terhadap
50
COMMUNITIES
(EDUCATION
In previous years, we focused our efforts on building information communities, creating awareness of the role of telecommunications technology and demonstrating the benefits it could bring to the daily lives of millions of people. Using the considerable power of TELKOM’s network infrastructure, our aim was to stimulate and facilitate the flow of information between communities and information nodes and to develop the skills and competencies that would enable previously underserved communities to bridge the digital divide that separates those who have information technology from those who do not. In 2008 we sought to transform these digital communities into excellent information societies that are capable of utilizing the full potential of the information and technologies at their disposal to create lasting economic and social benefits. The ‘realizing digital communities’ program is implemented through two distinct but complementary arms: Internet Access and Indigo Creative. INTERNET ACCESS Through the Internet Access program, TELKOM’s goal is to facilitate a better and broader flow of information, as well as greater access to information and information technology, by providing basic internet access as a communication medium. Through both formal and non-formal training and outreach, TELKOM is helping students and communities to forge a path through this rapidly digitalizing world.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Empowering the Information Society
informasi dan teknologi informasi dengan memberikan akses internet dasar sebagai media komunikasi. Dengan melakukan pelatihan dan pendekatan, baik secara formal maupun nonformal, TELKOM membantu para murid dan masyarakat agar mereka dapat menentukan jalan hidup mereka dalam dunia yang sudah semakin serba digital. Program ini terdiri dari empat fase yang diterapkan dalam masyarakat dengan tingkatan yang berbeda-beda dalam perkembangan digital mereka. •
•
•
The program comprises four phases that are implemented in communities at various stages of their ‘digital development’. •
•
Awareness: Guiding communities towards an understanding of why they need the internet. This stage is implemented through seminars, talk shows, training for beginners and hands-on experience. Facilities: Facilitating internet access so that communities can achieve sustainable internet use, through programs such as internet Goes to School (IG2S), Education for Tomorrow (E4T), Digital Villages and Broadband Learning Centers (BLC), which are described in more detail below.
Kesadaran: Memberikan pengertian kepada masyarakat atas kebutuhan akan internet. Tahap ini dilakukan melalui seminar, talk show, pelatihan bagi pemula dan Sebagai sebuah perusahaan telekomunikasi dan InfoComm, mendapat pengalaman sambil melakukannya. TELKOM memiliki tanggung jawab untuk mendistribusikan Fasilitas: Menyediakan fasilitas informasi secara lebih merata ke seluruh bagian dari akses internet sehingga masyarakat masyarakat Indonesia. dapat mencapai penggunaan internet yang berkelanjutan, As a telecommunications and InfoComm company, TELKOM melalui program seperti Internet Goes to School (IG2S), Education for believes that it is our responsibility to bring this about by Tomorrow (E4T), Desa Digital dan facilitating a more equitable distribution of information to all Broadband Learning Center (BLC), sectors of Indonesian society. dimana semua itu akan dijelaskan secara lebih rinci dibawah ini. Pembelajaran Intensif: melatih masyarakat untuk • Intensive Learning: Training communities to use the menggunakan internet secara independen dan internet independently, and introducing the TELKOM memperkenalkan web portal TELKOM Group yang Group’s excellent web portals. This is accomplished by unggul. Hal ini dapat dicapai dengan menyediakan providing more intensive internet training for teachers, pelatihan internet secara intensif bagi para guru, murid students and internet user communities, such as a 3dan komunitas pengguna internet, seperti pelatihan day ‘e-Government’ training for 44,217 people in 42 e-Government selama 3 hari bagi 44.217 orang di 42 locations in East Java area in August 2008. lokasi di Jawa Timur pada bulan Agustus 2008.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
51
Memberdayakan Masyarakat Informasi
• Pengembangan Online: Memperbaiki akses internet dan menyediakan layanan bernilai tambah untuk produkproduk TELKOM Group yang juga akan memperbaiki citra korporat TELKOM. Fase ini diimplementasikan melalui berbagai program termasuk Cyber City, e-Community, Smart Campus, Smart School dan lain-lain seperti yang dijelaskan berikut ini. •
Memfasilitasi Akses Internet: Internet Goes to School IG2S di rancang untuk merangsang pertumbuhan komunitas pengguna internet, yang bukan saja di sekolah dasar dan SMU, namun juga di pesantren, polisi, institusi pelatihan militer sebagai sarana dalam mengembangkan pendidikan nasional, meningkatkan kualitas SDM bangsa, memperbaiki sekolah dan menetapkan internet sebagai sarana untuk membantu dan mendukung proses pembelajaran serta dalam kehidupan sehari-hari. Di tahun 2008, IG2S diterapkan melalui berbagai kegiatan sebagai berikut: • Pelaksanaan workshop mengenai e-learning dengan menggunakan Moodle (aplikasi web gratis yang bisa dimanfaatkan para pendidik untuk membangun situs online secara efektif ) kepada guru sekolah menengah atas di Semarang; • Pemberian beberapa perangkat komputer kepada Sekolah Staf Tentara di Magelang, Jawa Tengah; • Penyelenggaraan pelatihan internet dan blogging bagi staf TELKOM, pelajar dan pendidik sekolah menengah atas di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. • Pelatihan serupa juga diberikan pada staf Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI); • Pelaksanaan pelatihan mengenai internet dan blogging bagi pelajar pesantren di Pati dan di Banyumanik, Jawa Tengah serta bagi pelajar dan guru sekolah menengah di Lampung; • Penyelenggaraan pelatihan pengenalan internet kepada guru-guru sekolah di Sindanglaya, Jawa Barat; staf kepolisian di Riau; kepala sekolah dan guru-guru sekolah menengah atas di Sragen, Jawa Tengah; serta wartawan di Indramayu, Jawa Barat. • Penyelenggaraan pelatihan pengenalan internet di 42 lokasi Broadband Learning Center (BLC) di Jawa Barat. Pelatihan yang dilakukan melalui BLC bagi masyarakat tidak dikenakan biaya. • TELKOM menyalurkan bantuan yang nilainya mencapai Rp.305 juta untuk Speedy Corner di Jurusan Teknik Elektro Universitas Sriwijaya, Palembang. • TELKOM juga menyalurkan bantuan berupa perangkat komputer kepada kepala Pesantren Tremas, Pacitan; An-Najiyah Tambak Beras Jombang; Pesantren Miftakus Sunnah, Surabaya; Pesantren Ihyatul Ulum
52
•
Online Development: Enhancing internet access and providing value-added services for TELKOM Group products, which also reinforces TELKOM’s Corporate Image. This phase is carried out through various programs including Cyber City, e-Community, Smart Campus, Smart School and so on, as outlined below.
• Facilitating Internet Access: Internet Goes To School IG2S is designed to grow communities of internet users, not only in elementary and high schools but also in pesantren (Islamic schools), police and military training institutions as a means of developing national education, enhancing the quality of the nation’s human resources, improving schools and establishing the internet as a tool to assist and support the educational process as well as in daily life. In 2008 IG2S was implemented through the following activities: • A workshop on e-learning through Moodle (a free web application that educators can use to create effective online learning sites) for high school teachers in Semarang; • Presentation of computers to the Army Staff College in Magelang, Central Java; • Training on the internet and blogging for TELKOM staff, high school students and teachers in Tana Toraja, South Sulawesi. • Internet/blogging training for the staff of the Indonesian Consumers’ Organization (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia). • Internet/blogging training for pesantren students in Pati and Banyumanik, Central Java, and for high school students and teachers in Lampung. • Introductory internet training for school teachers in Sindanglaya, West Java; police in Riau; high school principals and teachers in Sragen, Central Java; and for journalists in Indramayu, West Java. • Introductory internet training at 42 Broadband Learning Centers (BLC) in West Java. All internet training through BLCs is provided free of charge to the public. • The donation of Rp.305 million worth of computer equipment to the Speedy Corner at the Electrical Engineering Department of Sriwijaya University, Palembang. • Donations of computers to Tremas pesantren, Pacitan; An-Najiyah Tambak Beras pesantren, Jombang; Miftacus Sunnah pesantren, Surabaya; Darussalam pesantren, Tegal; Ihyatul Ulum pesantren; and the Broadband Learning Center at the Sunan Drajat pesantren, Banjaranyar, Lamongan, as well as to schools in Makassar and Gowa Regencies in South Sulawesi. TELKOM launched or continued several other initiatives to increase interest access in 2008, including the following:
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Empowering the Information Society
dan Broadband Learning Center (BLC) di Pesantren Sunan Drajat, Banjaranyar, Lamongan serta kepada sebuah sekolah di Kodya Makassar dan Kabupaten Gowa di Sulawesi Selatan. TELKOM meluncurkan atau melanjutkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan akses internet di tahun 2008, sebagai berikut: Program Education for Tomorrow (E4T) Program E4T dirancang khusus untuk memberikan kesempatan bagi satu juta pelajar yang belum mengenal internet untuk dapat mengakses layanan internet sambil bertindak sebagai ‘agen perubahan.’ Program E4T saat ini sudah dikenal luas dan telah mencapai target serta memberikan nilai tambah. Pada akhir tahun 2008, lebih dari 250.000 pelajar telah ikut berpartisipasi dalam program ini. Flexi Information School (FIS) TELKOM meluncurkan FIS pertama di Kepanjen, Malang. Ini adalah sarana komunikasi antara sekolah dan orang tua murid yang diselenggarakan melalui layanan pesan singkat FLEXI.
Education for Tomorrow (E4T) E4T is designed to enable internet access for one million students who have never had exposure to the internet, while creating ‘agents of change’ by engaging strategic partners. The E4T program is now well-established, achieving its targets and delivering real value. By the end of 2008, more than 250,000 students had participated in this program. Flexi Information Schools (FIS) TELKOM launched the first FIS in Kepanjen, Malang. This is a FLEXI text message service designed to facilitate communication between schools and parents. National Education Network Program • TELKOMSpeedy fast broadband internet access was launched in Nias, Sumatra, and will soon be available in schools. • Internet access was provided for several educational institutions and pesantren in Cianjur, West Java.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
53
Memberdayakan Masyarakat Informasi
Program Jaringan Pendidikan Nasional • Peluncuran TELKOMSpeedy di Nias, Sumatera dan Layanan ini akan segera dinikmati di sekolah-sekolah. • Penyediaan akses internet bagi beberapa lembaga pendidikan dan pesantren di Cianjur, Jawa Barat. • Penyediaan perangkat komputer yang siap terhubung ke internet bagi Sekolah Menengah Atas di Cimahi, Jawa. • Penyediaan program pembelajaran jarak jauh bagi Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STIMIK) di Surakarta, Jawa Tengah. Mempercepat Pengembangan Secara Online Beberapa komunitas sudah mencapai fase terakhir program Akses Internet. Diantara masyarakat pengguna, TELKOM telah memperbaiki kompetensinya dan meningkatkan fasilitasnya guna mendukung transformasi mereka untuk menjadi masyarakat informasi yang unggul. Taman Ketabang Surabaya Pelaksanaan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Plasa dan Monumen Ikan Suro dan Buaya oleh Walikota Surabaya dan TELKOM Divre V pada tanggal 15 Agustus 2008 pembangunan Plasa dan Monumen Ikan Suro dan Buaya. Revitalisasi Taman Ketabang merupakan bantuan kedua dari Telkom setelah sukses merevitalisasi Taman Bungkul Hot Spot pertama di Indonesia. Revitalisasi Taman Ketabang Kali, mempunyai konsep sebagai lokasi Edukasi, Sport dan Edutainment dan dapat dikatakan sebagai taman Bungkul ke dua dengan lokasi di pinggir perairan Sungai Kali Mas dan merupakan Partnership antara Telkom dengan Pemkot Surabaya dan Masyarakat peduli kota Surabaya. Cyber City Pembangunan 200 hotspot dengan layanan internet pita lebar Speedy di sejumlah area publik di Jakarta, seperti pusat olah raga, rumah ibadah, beberapa taman kota, kampus dan gedung perkantoran. Hotspot menyediakan akses internet Speedy WiFi di Sekolah Islam Al Azhar di Jember, Jawa Timur, di Sekolah Menengah Atas Negeri di Boyolali dan di sejumlah fasilitas publik diseluruh nusantara. Cyber School TELKOM telah menandatangani program kerjasama Cyber School dengan Walikota Jakarta Utara dengan Pemberian fasilitas telepon umum Flexi di 17 sekolah di Wilayah Kotamadya Jakarta Utara. TELKOM juga melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Propinsi Lampung untuk mendukung penyelenggaraan Program The Future Cyber School dengan membangun komunitas-komunitas sekolah digital yang dilengkapi dengan web portal sekolah. Desa Digital Pada tahun 2008, Sampali merupakan Desa Digital ketujuh program ‘Village Net’ yang di bangun di Sumatera secara resmi diluncurkan pada bulan September. Konsep Desa Digital adalah untuk menyediakan perangkat dan dukungan teknologi informasi guna mewujudkan potensi ekonomi masyarakat setempat.
54
• Internet-ready computers were provided for a senior high school in Cimahi, West Java. • A distance learning program was provided for the School of Computer Management (STIMIK) in Surakarta, Central Java. Accelerating Online Development Several communities have already advanced to the final phase of the Internet Access program. Among these user communities, TELKOM has been enhancing competencies and upgrading facilities to support their transformation into excellent information communities. Taman Ketabang Surabaya. The laying of the foundation stone for the construction of the Ikan Suro and Buaya Plaza and Monument by the Mayor of Surabaya and TELKOM Regional Division V on 15 August 2008. The revitalization of Taman Ketabang is the second instance of assistance from TELKOM after the successful revitalization of Taman Bungkul, which was also the first Hot Spot in Indonesia. The concept behind the revitalization of Taman Ketabang Kali (Ketabang River Park) is that it will be a site for education, sport and edutainment—in other words, the second Taman Bungkul—with a location on the banks of the Kali Mas River. It is a Partnership between TELKOM, the municipal government of Surabaya and the caring people of the city of Surabaya. Cyber City In Jakarta, TELKOM installed 200 Speedy WiFi internet hotspots in public areas in Jakarta, such as sports centers, places of worship, city parks, college campuses and office buildings. Hotspots providing free Speedy WiFi internet access were also launched at the Al Azhar Pesantren in Jember, East Java, a high school in Boyolali and several other public places in cities across the country. Cyber School Under a Cyber School agreement signed with the Mayor of North Jakarta, TELKOM undertook to provide 17 schools in the district with Flexi public phones. In Lampung, TELKOM signed an agreement with the provincial Education Office on the proposed Cyber School Program. Under this agreement, TELKOM will work with the local education authorities to establish digital school communities complete with school web portals. Digital Villages In 2008, Sampali became the seventh Digital Village to be established in Sumatra when the ‘Village Net’ was officially launched in September. The aim of the Digital Village program is to provide communities with the information technology tools and support to realize their economic potential. INDIGO CREATIVE Indigo, which stands for Indonesian Digital Community, is an integrated initiative developed by the TELKOM Group to foster the development of creative industries and communities in Indonesia. The Indigo program is specifically designed to explore and channel creative and entrepreneurial talent in the digital GAME (Game, Animation, Music, Edutainment) business.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Empowering the Information Society
INDIGO CREATIVE Indigo, yang berarti Indonesian Digital Community, adalah sebuah inisiatif terpadu yang dikembangkan oleh TELKOM Group untuk membantu perkembangan kreativitas dari industri dan masyarakat di Indonesia. Program Indigo terutama di rancang untuk meneliti dan menyalurkan keahlian berwiraswasta dan kreativitas dalam bidang usaha GAME (Game, Animation, Music dan Edutainment) digital.
The three key components that comprise Indigo Creative are Fellowships, the Digital Creative Playground and Awards. •
Tiga komponen utama dari Indigo Creative adalah Persahabatan, arena Kreatif Digital dan Penghargaan. •
• •
•
•
Persahabatan Program ini di rancang untuk memelihara kreativitas dan kewiraswastaan seorang individu dalam usaha digital dengan memberikan kesempatan untuk menyelidiki dan mempertajam ide-ide mereka dan didukung oleh fasilitas canggih dan dukungan para ahli. Dengan dukungan dari institusi pembelajaran, dunia bisnis, organisasi terkait lainnya dan orang-orang kreatif, program yang telah diselenggarakan oleh TELKOM ini menawarkan: Pembiayaan untuk pengembangan dan pengujian kelayakan dari proyek-proyek tersebut; Kerjasama dengan para ahli dalam mengembangkan konten GAME (Games, Animation, Music dan Edutainment). Arena Kreatif Digital Fasilitas ini, yang juga dikenal sebagai Pusat Indigo, dapat digambarkan secara jelas sebagai sebuah inkubator atau alat pengeram bagi GAME dimana individu dan masyarakat dapat menyalurkan kreativitasnya dalam bentuk digital. Penghargaan Program ini dirancang untuk mengakui dan memberi penghargaan kepada para individu yang mendorong industri kreativitas digital di Indonesia. Penghargaan ini mencakup: • Piala Indigo Award; • Gratis berlangganan Speedy Unlimited selama 1 tahun; • Gratis berlangganan TelkomVision selama 1 tahun; • Gratis berlangganan Flexi senilai 5 juta pulsa; • Gratis berlangganan Telkomsel Blackberry selama 6 bulan.
• • •
•
Fellowships This program is designed to nurture creative and enterprising individuals in the digital business by providing them with an opportunity to explore and refine their ideas supported by advanced facilities and expert guidance. Organized by TELKOM with the support of educational institutions, the world of business, other relevant organizations and creative people, the program offers: Funding for the development and feasibility testing of projects; Expert collaboration on the development of GAME content (Games, Animation, Music and Edutainment). Digital Creative Playground This facility, known as the Indigo Center, can best be described as a GAME incubator where individuals and communities can channel their creativity in digital form. Awards This program was devised to recognize and reward the individuals who are driving the creative digital industry in Indonesia. The awards include: • Indigo Award Trophy; • Free 1-year subscription to Speedy Unlimited; • Free 1-year subscription to TelkomVision; • Free Flexi subscription worth 5 million pulses; • Free 6-month subscription to Telkomsel Blackberry.
SUPPORTING SUSTAINABLE COMMUNITY DEVELOPMENT TELKOM supports sustainable community development through a broad range of philanthropic initiatives and activities that encompass education, health, culture and civility, partnership, public service, the environment and disaster and rescue. TELKOM’s CSR policy is based on decisions of the Board of Directors, which in turn are compliant with the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-05/Decision of
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
55
Memberdayakan Masyarakat Informasi
MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT YANG BERKELANJUTAN TELKOM mendukung pengembangan masyarakat yang berkelanjutan melalui beragam inisiatif philanthropic dan kegiatan yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan keadaban, kemitraan, layanan publik, lingkungan serta kemanusiaan dan bencana alam. Keputusan direksi TELKOM No. KD41/PR000/SDM-20/2006 merupakan kebijakan manajemen tentang Telkom Corporate Social Responsibility Sebagian besar dari kegiatan pendidikan TELKOM dilaksanakan dengan bantuan dari program Mewujudkan Masyarakat Digital yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Namun, hasil dari yayasan pendidikan TELKOM akan dijelaskan dibawah ini sebagai bagian dari program kemanusiaan TELKOM. Prakarsa di bidang lingkungan juga akan dijelaskan secara terpisah pada Bab 6. • Pendidikan Yayasan Pendidikan TELKOM (YPT) menyediakan pendidikan formal di bidang telekomunikasi untuk tingkat diploma, S1 dan S2 melalui empat institusi yang berbeda: Institut Teknologi TELKOM (ITT), Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), Politeknik TELKOM (Poltek TELKOM) dan TELKOM Professsional Development Center (PDC).
The majority of TELKOM’s educational initiatives are carried out under the auspices of the ‘Realizing Digital Communities’ program, described in the previous section. However, the work of the Company’s educational foundations is explained below as a part of TELKOM’S philanthropic program. TELKOM’s environmental initiatives are also addressed separately, in Chapter 6. • Education TELKOM’s educational foundation, Yayasan Pendidikan TELKOM (YPT), offers formal education in telecommunications at diploma, undergraduate and postgraduate levels through four different insitituions: Institut Teknologi TELKOM (IT TELKOM), Institut Manajemen Telkom (IM TELKOM), Politeknik TELKOM (Poltek TELKOM) and the Telkom Professional Development Center (PDC).
Kami berusaha untuk merubah masyarakat digital ini untuk menjadi masyarakat informasi yang unggul yang dapat menggunakan seluruh potensi dari informasi dan teknologi. We sought to transform these digital communities into excellent information societies that are capable of utilizing the full potential of the information and technologies.
Sampai akhir Desember 2008, IT TELKOM memiliki sebanyak 6.451 murid, dimana sebanyak 863 sedang mengambil program D-3, 5.489 mengikuti program S1 dan 99 mengikuti program S2. Sebanyak 8,854 murid telah lulus dari sekolah ini, yang terdiri dari 1.956 lulus sarjana D-3, 6.863 lulus sarjana S1 dan 35 lulus sarjana S2. IM TELKOM memiliki 2.744 murid sampai dengan akhir Desember 2008. Sebagian besar (2.481 murid) mengikuti program S1, dimana 242 murid mengikuti program S2 dan 21 murid mengikuti program D3. Sebanyak 1.251 murid telah lulus dari IM TELKOM, yang terdiri dari 529 lulus sarjana S1 dan 722 lulus sarjana S2. Politeknik TELKOM memiliki sebanyak 1.963 murid dimana 412 sedang mengikuti program D2 dan sebanyak 1.542 murid sedang mengikuti program S3. TELKOM PDC adalah fasilitas pendidikan non-formal TELKOM yang menawarkan program pelatihan dan program profesional lainnya sampai dengan dua tahun. Sampai akhir Desember 2008, sebanyak 504 murid turut berpartisipasi dalam TELKOM PDC dan 196 mengikuti Program Profesional.
56
board of directors of TELKOM No. KD41/PR000/SDM-20/2006 represent policy of management about Telkom Corporate Social Responsibility.
At the end of December 2008, IT TELKOM had a total of 6,451 students, 863 of whom were on Diploma-3 courses, 5,489 in undergraduate programs and 99 in graduate programs. A total of 8,854 students have graduated from the school, comprising 1,956 D3, 6,863 undergraduate and 35 graduate students. IM TELKOM had 2,744 students at the end of December 2008. The majority (2,481) are taking undergraduate studies, while 242 are in graduate programs and 21 in the Diploma-3 program. A total of 1,251 students have graduated from the school (529 undergraduate and 722 postgraduate students). Politeknik TELKOM’s 1,963 students are on Diploma-2 programs (412 students) and Diploma-3 programs (1,542 students). TELKOM PDC is TELKOM’s non-formal education facility where students can access training and other professional programs for up to two years. At the end of December 2008, 504 participants were learning through TELKOM PDC and 196 people were on Professional Programs.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Empowering the Information Society
• Kesehatan TELKOM secara aktif turut mengambil bagian dalam mengembangkan dan mendukung berbagai kegiatan kesehatan guna meningkatkan kondisi kesehatan dan kehidupan masyarakat agar mereka dapat memberikan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan setiap individu serta perkembangan ekonomi. Kegiatan kesehatan masyarakat yang diselenggarakan TELKOM selama tahun 2008 adalah sebagai berikut: • Sumbangan senilai Rp.60 juta kepada Kantor Polisi Jawa Barat untuk pembuatan spanduk kampanye anti narkoba; • Sumbangan obat-obatan untuk tentara nasional yang bertugas menjaga perbatasan antara Kalimantan Timur dan Sabah, Malaysia; • Sunatan masal untuk 36 anak kurang mampu dan yatim piatu di Semarang; • Sumbangan meja kursi, peralatan kesehatan dan peralatan lainnya kepada klinik umum Mawar di Area 3 TELKOM; • Sumbangan komputer dan akses internet Speedy kepada Pesantren Al-Munawwarah di Jantho, Aceh Besar, sumbangan tunai kepada pesantren Thalibul Huda dan pembangungan fasilitas air bersih. • Sumbangan pangan bagi balita dan juga pendidikan kesehatan mengenai kanker payudara di daerah banjir di Gayamsari, Semarang. • Sumbangan bahan dasar pangan dan tunai senilai Rp.242.300.000 kepada Yayasan Al-Himmah di Desa Mekarwangi, Kabupaten Garut. TELKOM juga memberikan bantuan bagi pembangungan Mesjid AlHimmah dan tanggul untuk menyalurkan air bersih dari Danau Lame. • Sumbangan mobil ambulan kepada Ketua Takmir Mesjid Takhibbar.
• Health TELKOM takes a proactive approach to developing and supporting health-based initiatives to improve community health and living conditions in the belief that this will provide a more conducive environment for personal and economic growth. TELKOM’s community health activities in 2008 included the following: • A donation of Rp.60 million to the West Java Police Department for banners to publicize their anti-drug abuse campaign; • A donation of medicines to National Guard units patrolling the border between East Kalimantan and Sabah, Malaysia; • Mass circumcision for 36 underprivileged children and orphans in Semarang; • A donation of furniture, medical equipment and other goods to the Mawar community clinic in TELKOM Area 3; • A donation of computers and Speedy internet access to the Al-Munawwarah Mosque Pesantren in Jantho, Greater Aceh, a cash donation to the Thalibul Huda pesantren and the construction of clean water facilities. • Free nutritional support for under-5s as well as health education on breast cancer in the flood-prone area of Gayamsari, Semarang. • Donations of basic food supplies and cash valued at Rp.242,300,000 to the Al-Himmah Foundation in Mekarwangi Village, Tarogong District, Garut. TELKOM also provided support for the construction of the AlHimmah Mosque and a dam to channel clean water supplies from Lake Lame. • A donation of an ambulance to the Takmir Head of the Takhibbar Mosque.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
57
Memberdayakan Masyarakat Informasi
• Kebudayaan dan Keadaban • Culture and Civility Kegiatan kebudayaan dan keadaban ditujukan untuk Culture and Civility activities are aimed at preserving and memelihara dan mempromosikan kebudayaan, kesenian, promoting culture, the arts, sport, spiritual activities and olah raga, kegiatan spiritual dan kegiatan sosial lainnya other social activities that are an integral part of community yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari citizenship. In 2008, TELKOM continued its support for the masyarakat. Pada tahun 2008, TELKOM kembali memberikan renovation and improvement of civic infrastructure and bantuannya untuk keperluan renovasi dan perbaikan failitas facilities, including churches, mosques and sports facilities dan infrastuktur umum, termasuk gereja, mesjid dan fasilitas nationwide. olah raga di seluruh nusantara. • TELKOM menyelenggarakan Speedy TELKOM Group membantu pengembangan industri kreatif Tour dengan berkolaborasi bersama melalui inisiatif terpadu Indigo. Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (ISSI) dan memberikan sumbangan Telkom Group to assist the development of creative industries kepada masyarakat yang tinggal through integrated initiatives Indigo. disetiap pos pemeriksaan. • Sumbangan untuk biaya kesehatan bagi masyarakat kurang mampu di Pura Lempunyang, • Organizing the Speedy Tour in collaboration with Bali dan sumbangan sebanyak 20 komputer ISSI (the Indonesian Cycling Federation), and making dalam mendukung program e-banjar. Kegiatan ini donations to local communities at each checkpoint. diselenggarakan melalui pura setempat. • A donation towards the medical expenditures of • Sumbangan untuk pengembangan masyarakat di underprivileged people in Pura Lempunyang, Bali, and Musholla Suhada Pondok Pesantren Al Muallafin dan the contribution of 20 computers to support the ePanti Asuhan Kharunnas di Kalimantan Tengah. banjar program. This activity was organized through the local pura (Balinese Hindu temple). • A donation for community development to the Musholla • Kemitraan Suhada Pondok Pesantren Al Muallafin and Kharunnas TELKOM memberikan program bantuan dan dukungan Orphanage in Central Kalimantan. finansial bagi usaha kecil dan menengah (UKM) melalui pinjaman lunak, pelatihan dan magang serta dukungan pemasaran. Sejak tahun 2004, TELKOM telah memberikan • Partnership bantuan kepada 45.435 mitra UKM. Pada tahun 2008 saja, TELKOM provides mentoring and financial support to sebanyak Rp.204,95 miliar telah didistribusikan kepada small and medium enterprises (SMEs) through short-term sebanyak 11.389 mitra usaha di 33 provinsi melalui Dana soft loans, training and internships, and marketing support. Kemitraan UKM. Since 2004, TELKOM has supported a total of 45,435 SME partners. In 2008 alone, a total of Rp.204.95 billion was distributed to 11,389 partners in 33 provinces through the SME Partnership Fund. Tabel dibawah ini menunjukkan Dana Kemitraan yang didistribusikan selama tahun 2008 (dalam juta Rupiah): The table below shows the partnership funds distributed in 2008 (in Rupiah million): Sektor/Sector Daerah Region
Industri Industry
Sumatra
7,847
29,750
270
1,294
782
2,544
14,314
579
57,380
28.0%
Jakarta & Banten
3,785
13,771
1,087
241
—
580
2,622
—
22,085
10.8%
Jawa Barat West Java
4,091
6,934
197
130
3
574
3,335
290
15,554
7.6%
Jawa Tengah Central Java
5,196
12,450
405
903
130
590
6,888
315
26,876
13.1%
Jawa Timur East Java
3,001
10,013
147
609
—
40
5,025
40
18,873
9.2%
Kalimantan
1,742
10,365
64
652
60
315
5,937
247
19,381
9.5%
Bagian Timur EasternRegion
4,335
22,333
350
1,855
340
855
11,384
3,348
44,798
21.9%
NASIONAL NATIONAL
29,995
105,615
2,520
5,684
1,315
5,497
49,503
4,819
204,947
100%
Percentase Percentage
14.6%
51.5%
1.2%
2.8%
0.6%
2.7%
24.2%
2.4%
100%
58
Perdagangan Trade
Agrikultur Agriculture
Pertanian Farming
Perkebunan Plantation
Perikanan Fisheries
Jasa Services
Lain-lain Other
TOTAL
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
%
Empowering the Information Society
Tabel dibawah ini adalah uraian dari Program Kemitraan di tahun: The following table sets forth an overview of the partnership program in 2008: Sektor/Sector Daerah Region Sumatera
Industri Industry 415
Perdagangan Trade
Agrikultur Agriculture
Pertanian Farming
Perkebunan Plantation
Perikanan Fisheries
Jasa Services
2,061
16
45
30
102
638
Total Lain-lain Other 29
3,336
Jakarta & Banten
141
699
41
15
—
42
78
0
1,016
Jawa Barat West Java
228
574
8
7
1
23
193
9
1,043
Jawa Tengah Central Java
231
875
18
50
3
30
266
5
1,478
Jawa Timur East Java
167
760
9
39
—
3
311
1
1,290
Kalimantan
103
813
4
47
2
17
331
11
1,328
Bagian TImur Eastern Part
137
1,098
16
66
9
40
418
114
1,898
1,422
6,880
112
269
45
257
2,235
169
11,389
NASIONAL NATIONAL
Sebagian besar dari mitra usaha bergerak dibidang perdagangan (60,41%), yang selanjutnya diikuti oleh sektor jasa (19,62%) dan industri (12,49%). Berdasarkan jumlah, sektor perdagangan (51,5%) menggunakan sebagian besar dari pendanaan yang disusul oleh sektor jasa (24,2%) dan sektor industri (14,6%). Berdasarkan hasil survey yang dilakukan secara berkala, para mitra sebagian besar membutuhkan dukungan untuk kewiraswastaan, akuntansi dan pemasaran. Sampai saat ini telah menunjukkan hasil yang positif: secara keseluruhan, mitra UKM TELKOM telah mencapai peningkatan yang signifikan atas marjin penjualan, pendapatan tahunan, aset dan tenaga kerja. Program kemitraan TELKOM di tahun 2008 mencakup kegiatan sebagai berikut: • Lima mitra UKM dari TELKOM Yogyakarta turut berpartisipasi dalam Jogja Export Expo2008 yang ke 13. Tema dari expo tersebut adalah “Produk Inovatif untuk Pasar Global.” • Mitra UKM turut mengambil bagian dalam Lebaran Fair di Bandung, yang diselenggarakan berkat kerjasama dengan Kementrian BUMN dan Koperasi Indonesia. • Dua puluh mitra UKM TELKOM menyelenggarakan pameran produk-produk mereka pada Indocraft ke 6 dan Lebaran Fair 2008 yang bertempat di Jakarta Convention Center. • Mitra dari Jawa Tengah dan Yogyakarta turut berpartisipasi dalam Festival Pasar Rakyat, yang serupa dengan acara di Semarang. • Kantor Ridar TELKOM menyelenggarakan pelatihan kewiraswastaan selama dua hari untuk mitra binaan di Pekanbaru. • Pinjaman lunak dengan bunga sebesar 6% ditawarkan kepada para pengrajin sepatu di daerah Mojokerto. • TELKOM bekerja sama dengan Universitas Internasional Batam untuk memberikan pelatihan kepada Mitra UKM TELKOM. • Pelatihan bisnis, akuntansi dan kepemimpinan yang diberikan kepada mitra UKM di Pekanbaru. • Kantor TELKOM Sumatera Utara memberikan bantuan kepada salah satu mitra binaannya dalam pengembangan usaha kerupuk.
The majority of the partners are engaged in the trading sector (60.41%), followed by the service sector (19.62%) and industry (12.49%). By amount, the trading sector accounts for most of the funds (51.5%), followed by the service sector (24.2%) and the manufacturing sector (14.6%). Periodic opinion surveys of the partners indicate that they need support principally for entrepreneurship, accounting and marketing. The outcomes have been positive: overall, TELKOM’s SME partners have achieved significant increases in their sales margins, annual revenues, assets and workforce. TELKOM’s partnership program in 2008 included the following activities: • Five SME partners from TELKOM Yogyakarta participated in the 13th Jogja Export Expo 2008. The theme of the expo was “Innovative Products for the Global Market.” • SME partners took part in the Lebaran Fair in Bandung, held in cooperation with Indonesia’s Ministry of SMEs and Cooperation. • Twenty TELKOM SME partners exhibited their products at the 6th Indocraft and Lebaran Fair 2008 at the Jakarta Convention Center. • Partners from Central Java and Yogyakarta participated in the Community Market Festival, a similar event in Semarang. • TELKOM’s Ridar Office held a 2-day entrepreneurship training course for foster associates in Pekanbaru. • Soft loans at a 6% interest rate were offered to shoe manufacturers in the Mojokerto area. • TELKOM joined forces with Batam International University to provide training for TELKOM’s SME Partners. • Training on business, accounting and leadership was provided for SME Partners in Pekanbaru. • TELKOM’s North Sumatera Office assisted one of its foster associates on the development of a savory cracker business.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
59
Memberdayakan Masyarakat Informasi
• Kewajiban Layanan Masyarakat Melalui kewajibannya dalam memberikan layanan kepada masyarakat, TELKOM telah berkomitmen untuk mengembangkan persyaratan untuk layanan terkait dengan telekomunikasi dan terutama yang terkait dengan fasilitas telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat. Kegiatan KLM di tahun 2008 adalah sebagai berikut ini: • Sekali lagi, TELKOM mendirikan Pos Pertolongan Pertama di sepanjang jalur utama di Jawa dan Sumatera guna mendukung mudik lebaran dari kota besar ke kampong halaman mereka masing-masing. • Semakin banyak hotspot TELKOMSpeedy, dimana masyarakat dapat menggunakan fasilitas WiFi dengan menggunakan langganan prabayar Speedy, telah didirikan di tempat-tempat umum seperti mal, pusat perbelanjaan dan rumah sakit. Di Cirebon, sebanyak 43 hotspot Prepaid Speedy telah didirikan sehingga menjadikan total sebanyak 400 hotspot di Jawa Barat. • Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri perayaan Ramadan di hotspot gratis Tasikmalaya, Jawa Barat yang merupakan hotspot terpanjang di Indonesia. • Kemanusiaan dan Bencana Alam TELKOM menyediakan bantuan dan pertolongan darurat kepada korban akibat bencana alam dan kebakaran. Dukungan ini termasuk tenda-tenda darurat; bantuan obatobatan, tenaga medis dan peralatannya; bahan pangan dasar dan air bersih; keperluan kebersihan dan dukungan logistik, termasuk transportasi dan alat berat serta eskavator. Bantuan kemanusiaan dan kegiatan penyelamatan TELKOM selama tahun 2008 adalah sebagai berikut: • Bantuan senilai Rp.1,7 miliar yang termasuk bahan pangan dasar, tenda, perahu karet dan uang tunai kepada masyarakat yang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada bulan Januari lalu. • Bantuan kepada korban kebakaran di Samarinda, Kalimantan Timur dan Tarutung, Sumatera Utara. • Bantuan kepada korban angina putting beliung di Sumatera Utara. • Bantuan kepada korban bencana banjir badang di Ambon, Maluku. • Sumbangan uang tunai kepada sekolah menengah pertama di Undaan, Kudus.
60
• Public Service Obligation Through its public service obligation, TELKOM has committed to expand the provision of telecommunications-related services, and particularly those related to telecommunications and information facilities, to the public. PSO activities in 2008 included the following: • TELKOM once again set up Emergency Posts along major routes in Java and Sumatra to support the annual Lebaran migration of people from major cities to their hometowns. • More TELKOMSpeedy hotspots, where people can make use of WiFi facilities using prepaid Speedy subscriptions, were installed in public places such as malls, shopping centers and hospitals. In Cirebon, 43 Prepaid Speedy hotspots were established to make a total of some 400 hotspots throughout West Java. • President Susilo Bambang Yudhoyono attended a Ramadan ceremony at the country’s longest free hotspot in Tasikmalaya, West Java. • Disaster and Rescue TELKOM provides aid and emergency relief to communities suffering the impact of natural disasters and fire. This support may include emergency shelter; medical supplies, personnel and equipment; essential commodities and clean water supplies; sanitary facilities and logistics support, including transportation and heavy lifting/excavation equipment. TELKOM’s disaster relief and rescue activities in 2008 included the following: • Rp.1.7 billion worth of aid, including basic foodstuffs, shelter, inflatable boats and cash support, to communities suffering the impact of floods and landslides in Central and East Java in January. • Assistance to victims of fire in Samarinda, East Kalimantan and Tarutung, North Sumatra. • Assistance to victims of a tornado in North Sumatra. • Assistance for people affected by flash floods in Ambon, Maluku. • Cash donations to a junior high school in Undaan, Kudus.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Empowering the Information Society
Survei Impact Kegiatan Sosial TELKOM
Impact Survey for TELKOM’s Social Activities
Survei impact adalah survei yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program Sosial yang dilakukan PT TELKOM bermanfaat bagi lingkungan sekitar perusahaan dan pengaruhnya terhadap peningkatan citra TELKOM.
The impact survey is conducted to find out the extent to which TELKOM’s social program yields benefits for the Company’s surrounding environment and its impact on enhancing TELKOM’s image.
Pada tahun 2008 dilakukan Survey Impact secara nasional. Hasil dari survey tersebut adalah sebagai berikut:
In 2008 the Impact Survey was carried out nationally. The results of the survey as shown below:
Wilayah Region Sumatera
Citra Image 100.00%
Jawa
88,89%
Kalimantan
88,89%
Kawasan Timur Indonesia Nasional
100,00% 92,06%
Survei Opini Kemitraan
Partnership Opinion Survey
Dilakukan untuk mengetahui dan memahami sejauh mana manfaat dari kemitraan dalam rangka pengembangan masyarakat.
This is conducted to find out and understand the extent of the benefits of the partnership program with regard to community development.
Wilayah Region Sumatera
Kepuasan Satisfaction 88,70%
Jawa
88,65%
Kalimantan
84,90%
Kawasan Timur Indonesia
88,30%
Nasional
88,00%
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
61
Mengurangi Dampak Terhadap Lingkungan
Mengurangi Dampak Terhadap Lingkungan Reducing Our Environmental Impact
62
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Reducing Our Environmental Impact
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
TELKOM memiliki komitmen jangka panjang dalam pengelolaan lingkungan dalam Perusahaan dan mempromosikan praktek lingkungan sehat melalui berbagai inisiatif yang mendukung masyarakat. Komitmen ini konsisten dengan visi Perusahaan dalam pengembangan yang berkelanjutan dan hukum korporasi Indonesia.
TELKOM has a long-standing commitment to environmental management within the Company and to promoting sound environmental practices through various community empowerment initiatives. This commitment is consistent with the Company’s vision of sustainable development and with Indonesian corporate law.
Sebagai sebuah penyedia layanan telekomunikasi, kegiatan operasional TELKOM memiliki sedikit dampak langsung terhadap berbagai jenis tanaman dan hewan dan penyampaian produk dan jasanya tidak membutuhkan transportasi yang memiliki dampak buruk terhadap alam dan lingkungan. Bisnis TELKOM tidak termasuk dalam peraturan and perundangan mengenai lingkungan dan oleh sebab itu, TELKOM tidak pernah mendapat sangsi terhadap pelanggaran atas peraturan-peraturan tersebut. TELKOM tidak secara spesifik mengalokasikan dana atau investasi untuk perlindungan alam.
As a telecommunications provider, TELKOM’s operations have negligible direct impact on biodiversity and the delivery of its products and services does not require transportation that could have a negative impact on the environment. Consequently, TELKOM’s business does not fall under the jurisdiction of environmental laws and regulations, and TELKOM has therefore never been subjected to sanctions related to non-compliance with such regulations. The Company does not allocate specific funds or investment for environmental protection.
TELKOM juga mendukung dan mensosialisasikan berbagai Walaupun demikian, di beberapa praktek dan teknologi ramah lingkungan yang inovatif. komunitas dimana perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya, TELKOM telah TELKOM has also sought to support and disseminate innovative mengambil sejumlah inisiatif untuk environment-friendly practices and technologies. mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat aktivitas manusia dan juga menanamkan budaya tanggung jawab bersama dalam Nevertheless, in many of the communities in which it works, memelihara lingkungan yang bersih dan sehat. Kegiatan TELKOM has taken a lead on initiatives to reduce the adverse selama tahun 2008 termasuk: impact of human activities on the local environment and to instill • Progam penghijauan dan penanaman kembali termasuk a culture of collective responsibility for maintaining a clean and penanaman ribuan pohon di Cianjur, Batam, Solo, Semarang, healthy environment. Activities in 2008 included the following: Kuningan, Bandar Lampung, Jambi, Pekalongan, Kintamani, • Re-greening and re-vegetation programs involving the Belinyu, Gunung Kidul, Bandung, Trenggalek, Jayapura, planting of thousands of trees in Cianjur, Batam, Solo, Tarakan dan Balikpapan. Semarang, Kuningan, Bandar Lampung, Jambi, Pekalongan, • Merapihkan dan menggiatkan kembali berbagai fasilitas Kintamani, Belinyu, Gunung Kidul, Bandung, Trenggalek, umum, seperti taman kota dan sungai di Surabaya dan Jayapura, Tarakan and Balikpapan. mengubah lokasi yang sebelumnya merupakan tempat • Cleaning up and revitalizing public spaces, including city pembuangan sampah di Bandung menjadi sebuah parks and rivers in Surabaya, and converting a former waste hutan pelestarian. disposal site in Bandung into conservation forest. • Memasang fasilitas untuk memastikan bahwa pasokan • Installing facilities to ensure a reliable supply of clean water air bersih akan selalu tersedia bagi masyarakat di daerah for communities in Cibiana and Garut, West Java, and Tuban Cibiana dan Garut, Jawa Barat dan Tuban di Jawa Timur. in East Java. TELKOM juga mendukung dan mensosialisasikan berbagai praktek dan teknologi ramah lingkungan yang inovatif yang memiliki manfaat langsung bagi masyarakat. Program tersebut di tahun 208 mencakup sejumlah inisiatif sebagai berikut:
TELKOM has also sought to support and disseminate innovative environment-friendly practices and technologies that have a direct benefit for communities. The program in 2008 included the following initiatives:
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
63
Mengurangi Dampak Terhadap Lingkungan
• Bekerja sama dengan para petani di Garut, Jawa Barat dalam sebuah wiraswasta untuk penanaman padi organik; • Menyediakan pelatihan bagi petani ternak yang didukung oleh program Mitra Usaha TELKOM dalam mengubah kotoran hewan menjadi biogas yang merupakan sebuah energi alternatif yang dapat membantu para petani untuk mengurangi ketergantungan pada energi dan juga penghematan pada biaya energi; • Mempromosikan pengelolaan sampah secara cerdas dengan menyediakan fasilitas kompos bagi masyarakat di Surabaya dan container sampah untuk sampah organik dan non-organik di Tarakan.
64
• Collaborating with farmers in Garut, West Java, on an organic rice growing enterprise; • Providing training for livestock farmers supported by TELKOM’s Partnership program on converting animal waste into biogas, an alternative energy that can help farmers reduce their energy dependency and make considerable savings on fuel costs; • Promoting intelligent waste management by providing composters for communities in Surabaya and garbage containers for organic and inorganic waste in Tarakan.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Reducing Our Environmental Impact
KONSUMSI ENERGI
ENERGY CONSUMPTION
Sejumlah kegiatan operasional dan berbagai proses yang ditangani oleh TELKOM membutuhkan konsumsi energi listrik dalam jumlah besar. Pada tahun 2008, penggunaan energi listrik oleh TELKOM adalah sebesar 1.061.858.844,69 KWh. (EN4)
Certain operations and processes undertaken by the Company require substantial electrical energy consumption. In 2008 TELKOM’s total electrical energy consumption amounted to 1,016,858,844.69 KWh. (EN4)
Sebagai upaya dalam menekan biaya dan mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, TELKOM sedang mengeksplorasi untuk penggunaan berbagai sumber energi bersih. Anak perusahaan yang bergerak dibidang selular, Telkomsel, telah menjadi pelopor dalam sumber energi bersih dengan menggunakan aplikasi Hydro Fuel Cells di Medan sebagai solusi alternatif sumber energi yang mudah, murah dan tidak merusak lingkungan. Ini adalah aplikasi pertama di Asia. Telkomsel juga menjadi pelopor untuk berbagai inovasi dalam penggunaan energi dan sekarang sudah berjumlah 78 buah sumber listrik alternatif ramah lingkungan yang telah menggunakan sumber energi matahari, turbin angin dan sistem pembangkit listrik dengan tenaga air berukuran mikro. (EN6)
To improve cost efficiency and reduce its reliance on nonrenewable energy sources TELKOM is exploring the application of various clean energy sources. The Company’s cellular subsidiary, Telkomsel, has been a pioneer in this respect, having introduced the application of Hydro Fuel Cells in Medan as a simple, low-cost and environmentally friendly alternative power source. Telkomsel has also pioneered a number of other innovations in energy use, and now has a total of 78 environmental-friendly alternative electric sources using clean energy derived from solar cells, wind turbines and micro-hydro power systems. (EN6)
TELKOM juga memperkenalkan sejumlah langkah di tahun 2008 untuk meningkatkan kesadaran dalam penggunaan energi dan memperbaiki efisiensi energi pada tempat kerja dengan menggunakan pendingin ruangan hanya selama jam kerja (0800-1700) dan hanya menyalakan satu dari setiap tiga pengering tangan bertenaga listrik di setiap toilet. Disamping itu, seluruh karyawan harus pulang tepat waktu setiap hari Rabu untuk mengurangi pemakaian lampu. (EN7)
The Company also introduced measures in 2008 to raise energyuse awareness and improve energy efficiency in its workplaces by using air-conditioning only during working hours (08001700), using energy-saving lighting and by switching on only one out of every three electric hand dryers in each toilet area. In addition, all employees have to leave the office on time on each Wednesday of the week as a measure to reduce energy consumption for lighting. (EN7)
Teknologi Hydro Fuel Cell Hydro Fuel Cell Technology
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
65
Lampiran
Pengungkapan atas Pendekatan Manajemen
Disclosure on Management Approach
Kinerja Ekonomi • Kinerja ekonomi • Keberadaan pasar • Dampak tidak langsung dari ekonomi
Economic Performance • Economic performance • Market presence • Indirect economic impacts
Hal-hal yang Bersifat Material Setelah melakukan penilaian terhadap lingkungan ekonomi dan pasar dan kondisi sosio-ekonomi saat ini di Indonesia, TELKOM telah memutuskan untuk memusatkan perhatiannya dalam meningkatkan kinerja ekonominya melalui pengelolaan keuangan yang sehat, pemasaran dan investasi yang strategis bagi sarana dan prasarana guna mendukung pertumbuhan usaha dan telekomunikasi diseluruh Nusantara. TELKOM juga memusatkan perhatiannya untuk pertumbuhan ekonomi melalui kerjasama dengan berbagai usaha kecil. Pencapaian di tahun 2008 • Investasi untuk prasarana • Program kemitraan
Material Issues After assessing the economic and market environment and prevailing socio-economic conditions in Indonesia, TELKOM decided to focus on improving its economic performance through sound financial management, strategic marketing and investment in facilities and infrastructure to support the growth of the business and telecommunications throughout Indonesia. We also focused on generating economic growth through partnerships with small businesses. Key Performances in 2008 • Infrastructure investment • Partnership program
Tujuan dan Strategi Tujuan TELKOM adalah untuk meningkatkan nilai bagi stakeholder dan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan sarana dan prasarana telekomunikasi, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau, untuk menyediakan sarana kepada masyarakat dalam mengakses informasi. Kinerja Lingkungan • Bahan dasar • Energi • Air • Aneka ragam mahluk hidup • Emisi, Pembuangan Sampah dan Air Kotor • Produk dan Layanan • Kepatuhan • Transportasi • Keseluruhan Hal-hal yang Bersifat Material Setelah melakukan penilaian terhadap kebutuhan dari masyarakat stakeholder utama, TELKOM memutuskan untuk memusatkan perhatian kepada sumber dayanya dengan memberikan dukungan bagi berbagai prakarsa masyarakat dalam menciptakan dan meremajakan kembali daerah pertamanan dan mendukung penghematan energi oleh masyarakat yang inovatif dan beragam prakarsa dalam mengelola sampah. Secara internal, TELKOM telah memusatkan perhatinnya dalam mengambil sejumlah tindakan untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi di tempat kerja dan di lapangan.
Goal and Strategy TELKOM’s goal is to add value for stakeholders and support economic growth by providing telecommunications facilities and infrastructure, particularly in underdeveloped areas, to facilitate the public’s access to information Environmental Performance • Materials • Energy • Water • Biodiversity • Emissions, Effluents and Waste • Products and services • Compliance • Transport • overall Material Issues Having assessed the needs of its key stakeholder communities, TELKOM decided to focus its resources on providing support for community initiatives designed to create and revitalize green open spaces, and support for innovative community-based energysaving and waste management initiatives. Internally, the Company has focused on introducing measures to increase energy efficiency in the workplace and at field sites.
Pencapaian di tahun 2008 • Taman Bungkul • Penghijauan kembali di beberapa daerah • Lain-lain • Bahan bakar yang menggunakan tenaga air • Prakarsa energi bersih lainnya • Langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi energi di kantor-kantor
Key Performances in 2008 • Taman Bungkul • Re-greening in several districts • Etc. • Hydro fuel cells in Medan • Other clean energy initiatives • Energy efficiency measures in offices
Tujuan dan Strategi Tujuan TELKOM adalah untuk mengambil peran aktif dalam memelihara lingkungan dengan menyediakan bantuan untuk menciptakan daerah hijau dan mempromosikan teknologi dan praktek yang ramah lingkungan.
Goal and Strategy TELKOM’s goal is to play an active role in preserving the environment by providing assistance for the creation of green spaces and promoting environment-friendly technologies and practices.
66
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Appendices
Tenaga Kerja dan Kinerja Pencapaian • Pekerjaan; • Hubungan antara Karyawan dan Manajemen; • Kesehatan dan Keselamatan Kerja; • Pelatihan dan Pendidikan; dan • Keanekaragaman dan Peluang yang Sama.
Labor and Decent Work Performance • Employment; • Labor/Management Relations; • Occupational Health and Safety; • Training and Education; and • Diversity and Equal Opportunity.
Hal-hal yang Material TELKOM telah memusatkan perhatiannya dalam memastikan penerapan mengenai peluang kerja, gaji dan kebijakan pengembangan karir yang sama bagi semua orang; penerapan perjanjian kerja bersama dan menyediakan sarana untuk kegiatan serikat; menyediakan jaminan kesehatan dan dana pension dan bonus yang terkait dengan kinerja; program pengembangan kompetensi, program pelatihan di bidang kepemimpinan dan pelatihan masa transisi sesudah pension dan prakarsa untuk kesehatan dan keselamatan dalam memelihara pencapaian TELKOM untuk zero accident dan memastikan adanya lingkungan kerja yang sehat dan kondusif.
Material Issues TELKOM has focused on ensuring the implementation of equal opportunity employment, salary and career development policies; on implementing the collective work agreement and facilitating union activities; providing health and retirement benefits and performance-related bonuses; competency development programs, leadership training programs and post career transition training; and on health and safety initiatives to maintain the Company’s zero accident record and ensure a healthy and conducive work environment.
Pencapaian di tahun 2008 • Penghargaan zero accident • Survei TEOS untuk OHS • Gaji yang seimbang bagi wanita dan laki-laki Tujuan dan Strategi Tujuan TELKOM adalah untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan eksternal seperti Perjanjian ILO dengan menyediakan sarana untuk melakukan pembicaraan yang berkesinambungan antara manejemen dan karyawan melalui serikat buruh, perjanjian kerja bersama dan jalur lainnya yang menuju pada pembentukan kebijakan guna menciptakan tempat kerja yang adil, seimbang dan pantas. Kinerja Hak Asasi Manusia • Investasi dan Praktek Pengadaan; • Non-diskriminasi; • Kebebasan untuk Berkumpul dan Perundingan Bersama; • Penghapusan Tenaga Kerja Dibawah Umur; • Pencegahan terhadap Tenaga Kerja secara Paksa dan Wajib; • Penanganan atas Keluhan dan Pengaduan; • Penerapan Keamanan; dan • Hak Penduduk Asli Hal-hal yang Material TELKOM telah memusatkan perhatiannya dalam mengimplementasi kebijakan secara tegas untuk tidak memperkerjakan anak dibawah umur; menjunjung hak karyawan untuk dapat secara bebas berkumpul dan melakukan perundingan bersama; dan memastikan hak dan kesanggupan karyawan untuk menyuarakan pengaduan dan keluhan lewat kebijakan whistleblower Perusahaan. Pencapaian di tahun 2008 • Kesempatan bagi karyawan untuk menjadi pemimpin senior. • Kebebasan untuk berkumpul dijamin oleh Perjanjian Kerja Bersama III. • Praktek pengadaan dan investasi yang adil dan terbuka melalui e-auction. Tujuan dan Strategi TELKOM bertujuan untuk mematuhi berbagai peraturan dan perjanjian eksternal seperti Deklarasi Universal dari Hak Asasi Manusia dengan menerbitkan kebijakan dibawah Perjanjian Kerja Besama III.
Key Performances in 2008 • Zero accident award • TEOS survey on OHS • Equal salaries for women and men Goal and Strategy TELKOM’s goal is to ensure compliance with external regulations such as the ILO Conventions by facilitating ongoing dialog between management and employees through the union, the collective work agreement and other channels, leading to the development polices to create a fair, equitable and decent workplace. Human Rights Performance • Investment and Procurement Practices; • Non-discrimination; • Freedom of Association and Collective Bargaining; • Abolition of Child Labor; • Prevention of Forced and Compulsory Labor; • Complaints and Grievance Practices; • Security Practices; and • Indigenous Rights. Material Issues TELKOM has focused on implementing strict policies on not employing minors; upholding employees’ right to freedom of association and collective bargaining; and ensuring employees’ right and ability to voice complaints and grievances through the Company’s whistleblower policy. Key Performances in 2008 • Opportunities for employees to become senior leaders. • Freedom of association guaranteed by the Collective Work Agreement (PKB III). • Fair and transparent investment & procurement practices by e-auction. Goal and Strategy TELKOM aims to comply with external regulations and conventions such as the Universal Declaration of Human Rights by issuing policies under the collective Work Agreement (PKB III).
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
67
Lampiran
Kinerja Masyarakat • Masyarakat; • Korupsi; • Kebijakan Publik; • Kelakuan yang Anti Persaingan; dan • Kepatuhan
Society Performance • Community; • Corruption; • Public Policy; • Anti-Competitive Behavior; and • Compliance.
Hal-hal yang Material TELKOM telah memusatkan sumber dayanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan melebarkan akses untuk mendapatkan informasi melalui internet. TELKOM juga menyediakan bantuan darurat dan pertolongan kepada korban bencana alam dan bencana lainnya. TELKOM juga telah memusatkan perhatiannya dalam memperkokoh tata kelola dan etika bisnis melalui transformasi kebudayaan, memperkuat kepatuhan dan manajemen risiko dan mengadopsi berbgai kebijakan terkait dengan tata kelola. Sehubungan dengan kebijakan publik, TELKOM telah berhubungan dengan pihak regulator dan pembuat kebijaksanaan.
Material Issues TELKOM has concentrated its resources on enhancing the quality of public education and broadening access to information via the internet. TELKOM has also provided emergency relief and aid to the victims of natural and other disasters. The Company has also focused on strengthening governance and business ethics through culture transformation, strengthening compliance and risk management and the adoption of various policies on governance. With regard to public policy, TELKOM has engaged with regulators and policy makers.
Pencapaian di tahun 2008 • Pengungkapan Atas Kejadian Tak Terduga
Key Performances in 2008 • Contingency disclosure
Tujuan dan Strategi TELKOM bertujuan untuk mendukung perbaikan atas pendidikan nasional dengan menyediakan sarana dan pengetahuan untuk menciptakan masyarakat berbasis informasi yang akan mendukung perkembangan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Goal and Strategy TELKOM aims to support the improvement of public education by providing facilities and knowledge to create an information-based society that will support national development and enhance people’s quality of life.
Sehubungan dengan kesehatan, TELKOM bertujuan untuk mendukung perbaikan kesehatan masyarakat dengan menyediakan sarana, prasarana dan informasi mengenai kesehatan. TELKOM juga berkomitmen untuk mengambil peran aktif dalam menyediakan dan mobilisasi bantuan kemanusiaan pada saat terjadi bencana.
With regard to health, TELKOM’s goal is to support improved community health through the provision of health facilities, infrastructure and information. TELKOM is also committed to playing an active role in providing and mobilizing humanitarian relief in the event of disasters.
TELKOM memiliki tujuan untuk mendukung pemeliharaan kebudayaan nasional dan memperkuat keadaban masyarakat dengan menyediakan sarana untuk acara dan kegiatan kebudayaan dan kegiatan masyarakat lainnya. Kinerja Tanggung Jawab Produk • Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan; • Pemberian label untuk produk dan layanan; • Komunikasi dalam kegiatan Pemasaran; • Keleluasaan Pribadi bagi Pelanggan; dan • Kepatuhan.
TELKOM aims to support the preservation of national culture and strengthen civil society by providing facilities for cultural and other community events and activities. Product Responsibility Performance • Customer Health and Safety; • Product and Service Labeling; • Marketing Communications; • Customer Privacy; and • Compliance.
Hal-hal yang Material TELKOM telah memusatkan perhatiannya untuk menerapkan sejumlah langkah untuk menjaga informasi pelanggan; meningkatkan keamanan internet dan mengurangi dampak negatif dari perluasan akses ke informasi digital; menerapkan kebijakan atas pemasaran yang adil dan tidak menyesatkan. TELKOM juga telah melakukan survey tentang kepuasan pelanggan dan kepuasan stakeholder dan memantau umpan balik pelanggan untuk menilai dan meningkatkan kinerjanya.
Material Issues TELKOM has focused on implementing measures to protect customer information; increase internet safety and mitigate the adverse effects of expanded access to digital information; implementing policies on fair and non-misleading marketing. The Company has also surveyed customer satisfaction and stakeholder satisfaction and monitored customer feedback to assess and improve its performance.
Kinerja Utama di tahun 2008 • Program internet untuk Anak-anak dan Keluarga • Hasil survey Kepuasan Pelanggan
Key Performances in 2008 • Internet for Kids and Family program • Customer Satisfaction survey results
Tujuan dan Strategi TELKOM memiliki tujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesetiaan pelanggan dan keterlibatan pelanggan dengan mengambil tindakan berdasarkan hasil dari survey kepuasan dan kesetiaan pelanggan biasa.
Goal and Strategy TELKOM’s goal is to maintain and enhance customer loyalty and customer engagement by taking action based on the results of regular customer satisfaction and loyalty surveys.
68
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Appendices
Testimoni
Testimony
Kresnayana Yahya Pakar Statsistik Surabaya
Kresnayana Yahya Surabaya-based Statistician
Masyarakat sekarang kian membutuhkan taman terbuka, taman rekreasi, tempat bermain, tempat bertemunya masyarakat secara bebas, terbuka dan dinamis. Semakin baik kualitas hidup, kebutuhkan ruang komunitas pun timbul. Dari sini menunjukkan bahwa, Taman Bungkul memang suatu taman yang dibutuhkan dan bermanfaat.
People are increasingly in need of green open spaces, recreation spaces, places to play, places to gather and mingle with others freely, openly and dynamically. As our quality of life improves, the need for community space grows. This shows that Taman Bungkul is indeed both needed and valuable. As proof, hundreds of citizens have come here, played, sat and enjoyed all its facilities as a community that is harmonious, dynamic and generating social energy.
Buktinya ratusan warga datang, bermain, duduk, dan menikmati semua kelengkapannya dalam wujud masyarakat yang guyub, penuh dinamika serta membangun energi sosial. PT Telkom sebagai perusahaan publik yang peduli, terlibat dalam kehidupan perkotaan dan mendekatkan diri pada aktivitas pelanggan serta nilai kesejahteraannya. Taman kota ini telah menjadi simbol baru Surabaya. Taman Bungkul menjadi media integrasi kebutuhan keluarga, bahkan kebutuhan komunitas tertetu. Mulai dari tersedianya Wi-Fi, permainan ketangkasan anak dan remaja. Komitmen untuk peduli sosial dan tidak semata-mata memanfaatkan kota untuk kepentingan penjualan dan sekedar promosi, akan mendorong makin banyak dunia usaha yang peduli dan ikut membangun kota, di mana Telkom menjadi pionirnya. Memilih bentuk peduli sosial yang utuh dan lengkap dan berdampak, tentu akan makin memberi landasan kuat untuk akumulasi peningkatan citra Telkom sebagai korporasi yang peduli sosial di suatu masyarakat.
PT Telkom, as a concerned public company, is involved in urban life, and associates itself with the activities of its customers and their welfare. This city park has become a new symbol for Surabaya. With the availability of Wi-Fi, and play and recreation equipment for children and youth, Taman Bungkul is a medium through which to integrate the needs of families and even certain community groups. This commitment to social needs, rather than merely seeing the city in terms of sales and promotion, will provide an even greater incentive to the business community to get involved and take part in the development of the city, in which TELKOM has been a pioneer. Choosing to demonstrate social concern in this integrated, comprehensive and impactful way will definitely provide a strong foundation for the enhancing TELKOM’s image as a corporation that cares about the social condition of the people.
Prof. Ir. Priyo Suprobo, MS, Ph.D Rektor ITS Rector of ITS
Prof. Ir. Priyo Suprobo, MS, Ph.D Rektor ITS Rector of ITS Jika mengingat kembali masa kebangkitan internet, ini bermulai dari Timur. Dalam hal pendidikan, pembelajaran lewat media elektronik pertama kali muncul di Jawa Timur. Misalnya, kegiatan pengajaran di ITS sudah memanfaatkan teknologi informasi. Perekrutan siswa baru (PSB) secara online dimulai di Jawa Timur, dan banyak dari universitas kami sudah mengaplikasikan sistem registrasi online. Menyinggung e-government, Jawa Timur juga terkenal sebagai pelopor sistem e-procurement, yang berbasis teknologi komunikasi dan informasi sebelum akhirnya merebak ke seluruh Indonesia.
If we trace the rise of the internet, it dawned in the East. In terms of education, e-learning first appeared in East Java. For example, the teaching activities at ITS are already using information technology. Online recruitment of new students (PSB) started in East Java, and many of our universities are already applying online registration systems. With regard to e-government, East Java is well-known for pioneering the e-procurement system, which is based on ICT (information and communication technology), before it was applied in the rest of Indonesia.
Lalu apa lagi, akselerasi proses ini didukung oleh Telkom Jawa Timur, yang berupaya menyosialisasikan penggunaan internet di Jawa Timur melalui program e-province. Ketersediaan infrastruktur dan akses yang diberikan oleh TELKOM ini memungkinkan program e-province ini untuk menyebar secara cepat dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Jawa Timur.
What’s more, the acceleration of this process is being supported by East Java Telkom, which is focusing on efforts to socialize internet use in East Java through the e-province program. The availability of infrastructure and access from Telkom will enable the e-province program to spread more rapidly and to be delivered to all communities in East Java .
Ajib Rosidi Penjual Rawon Sedap Malam
Ajib Rosidi Sedap Malam’ stew vendor
20 persen Pelanggan Naik
20 per cent Increase in Customers
Manis-pahit pengalaman menjual Nasi Rawon dan Soto Daging sudah banyak saya dapatkan. Bayangkan, sudah sekitar 21 tahun saya berjualan. Sebelumnya berpindahpindah, pertama di Cimanuk, hingga akhirnya menetap di sekitar Taman Bungkul ini. Saya masih ingat ketika Taman Bungkul belum dirubah menjadi seperti sekarang ini. Di sekelilingnya berjajar pedagang kaki lima. Untungnya ketika saya masuk ke sini sudah punya pelanggan, yaitu dari tempattempat sebelumnya. Hingga pada tahun 2006, dilakukan pemugaran terhadap taman ini. Dan setelah renovasi selesai, tahun 2007, semua pedagang yang lama direlokasi ke area pujasera ini. Saya adalah satu dari 50 pedagang yang menempati lokasi usaha di pujasera Taman Bungkul. Dengan adanya perubahan Taman Bungkul, jelas sekali memberi peningkatan pada penjualan kami. Walau tidak banyak, sekitar 20 persen lah. Tapi yang jelas, dengan semakin cantik wajah taman ini, juga memberi keuntungan bagi kami. Setidaknya semakin banyak orang yang datang ke sini.
I’ve had a lot of bittersweet experiences selling Nasi Rawon (rice and stew) and Soto Daging (meat soup). Just imagine, I’ve been in this business for about 21 years now. I used to move around a lot, first in Cimanuk, until finally I settled here in the Taman Bungkul area. I still remember Taman Bungkul as it used to be. All around the outside were food vendors’ carts. Luckily when I arrived here I already had several customers from my previous locations. Then in 2006, the park was rejuvenated. When the renovation was finished, in 2007, all the old vendors were relocated to this food court area. I was one of 50 vendors to receive a site at the Taman Bungkul food court. With these changes in Taman Bungkul, there’s been a clear improvement in our business. Not that much, only about 20 per cent or so. But it’s very obvious that as the park has become more attractive, it’s brought benefits for us too. At least more and more people are coming here now.
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
69
Lampiran
Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA Menkominfo RI
Mengembangkan Konten dengan Memanfaatkan 3 Lapisan Strategis Proses pengembangan e-province Jawa Timur meliputi dari 3 bagian: ide, pelaksanaan dan hasil. Untuk bagian ide, e-province Jawa TImur diperuntukan bagi semua tingkatan masyarakat di Jawa Timur agar memiliki kesadaran elektronik (e-sense), yang dimulai dari pemerintah, masyarakat dan para pelaku bisnis. Sekarang ini, teknologi informasi dan internet bukanlah suatu hal yang baru. Hal tersebut telah mengalami proses internalisasi; oleh sebab itu hal tersebut membutuhkan e-province JawaTimur. Pemerintah, layanan masyarakat, sistem pelayanan dalam kantor dan lainnya yang berbasis internet. Ide dari e-province Jawa Timur merupakan pelopor di Indonesia. Selanjutnya, ide yang sama akan dikembangkan di propinsi-propinsi lainnya di Indonesia. Semenjak e-province Jawa Timur merupakan yang pertama, oleh sebab itu harus memberikan hasil yang lebih baik dan tidak dapat bersaing dengan yang baru. Untuk bagian pelaksanaan mengalami sedikit kesulitan untuk mencakup seluruh daerah Jawa Timur. Namun, sekarang telah ada paradigma baru bahwa teknologi informasi bukanlah sesuatu yang sakral. Teknologi informasi telah menjadi bagian dari hidup, bukan lagi hanya sebagai pelengkap. Dari sisi ini, saya terus mendorong TELKOM untuk selalu turut berpartisipasi, mengembangkan dan menyediakan konten dan prasarana. Sementara itu, hasil yang didapat dari setiap daerah bervariasi tergantung dari perubahan setiap individu dan layanan masyarakat. Tugas dari TELKOM Divre V Jawa Timur bukan saja untuk menyediakan hotspot. Sebagai gambaran, hotspot adalah sebuah jalan, tapi tidak ada kendaraan yang melewatinya. Walaupun ada sebuah kendaraan yang melaluinya, tapi kendaraan tersebut tidak membawa apapun. Lalu, apa gunanya membangun jalan tersebut? Oleh sebab itu, TELKOM termotivasi untuk mengatasi kekurangan dalam komunikasi, seperti yang telah dinyatakan dalam nilai komunikasi. Pertama adalah nilai konektivitas, yang memiliki tujuan utama untuk menghubungkan dari pusat kota atau dari manapun juga. Kedua adalah nilai transaksi, yaitu dengan menggunakan jalan yang telah dibangun tersebut, maka masyarakat Jawa Timur akan dapat melakukan transaksi bisnis dan juta pemerintah dan sekolah. Ketiga adalah nilai kerjasama. Transaksi yang sebelumnya hanya melibatkan antara dua individu, namun transaksi sekarang telah meningkat karena kedua individu itu melakukan kerjasama sehingga terbentuklah kelompok dimana ide-ide baru mulai bermunculan. Keempat adalah transformasi sosial. Masyarakat Jawa Timur mengalami transformasi sosial yang disebabkan oleh program e-province. Hal inilah yang diharapkan dari bagian ide, sehingga bisa diwujudkan menjadi sebuah kenyataan. Oleh sebab itu, konten dan industri konten menjadi sangat penting. Konten dari e-education, e-health dan seterusnya dapat di upload kedalam sistem yang melibatkan departemen pendidikan dan pihak lainnya. Tantangan terbesar kedua adalah setelah peluncuran pada bulan November 2007 dan setelah sebagian besar dari prasarana telah terpasang adalah konten. Bagian yang telah dikembangkan berdasarkan konsep e-province Jawa Timur sampai saat ini adalah baik. Selanjutnya, bagian yang harus dimotivasi adalah transformasi sosial sebagai upaya untuk mengoptimalkan investasi yang telah ada. Masyarakat akan mengakses dan memanfaatkan semua itu selama kebutuhan mereka terpenuhi. Jika tidak, maka hal tersebut tidak ada artinya. Oleh sebab itu, konten merupakan kata kunci. Semua itu menjadi kebijaksanaan setempat, kebiasaan setempat dan seterusnya. Setelah itu, jika dikumpulkan semuanya dan dilakukan proses digitalisasi dan dimasukan kedalam server TELKOM. Mencari e-province Jawa Timur atau semua yang berisikan semua konten. Yang terpenting adalah untuk mendorong semua yang sudah ada untuk terus maju. Cara yang akan ditempuh adalah melalui sisi permintaan dan sisi pengadaan. Untuk kasus TELKOm, cara terbaik adalah melalui sisi permintaan. Oleh sebab itu, jika permintaan dan kreativitas masyarakat tinggi, maka pemasok akan memenuhi permintaan tersebut dengan senang hati, dimana sisi permintaan belum siap, maka hal tersebut akan menjadi stagnan. Dari sisi permintaan, yang perlu dorongan lebih lanjut adalah organisasi dan sekolah, sebagai upaya agar mereka menjadi demam internet. Apa yang telah dilakukan TELKOM adalah meningkatkan kesadaran masyarakat melalui lembaga strategis adalah baik. Yang dimaksud dengan lembaga strategis adalah sekolah, pemerintah (termasuk TNI dan POLRI) dan masyarakat. Jika ketiga institusi tersebut ketagihan internet, maka e-province Jawa Timur akan sukses.
70
Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA Ministry of Communications and Information
Developing Content by Utilizing 3 Strategic Layers The developing process of East Java E-Province ranges in 3 parts: ideas, realizations, and results. In the idea part, East Java E-Province is subjected for all levels of society in East Java to have electronic sense (e-sense), starting from government, society, and businessmen. Nowadays, information technology and internet is not something that is considered new. It has gone through internalization process; therefore it needs East Java E-Province. Government, public service, service system in the office and others are on internet based. The idea of East Java E-Province is considered a pioneer in Indonesia. Later, the same ideas will also be developed in other provinces in Indonesia. And since East Java E-Province is the first one, it must obtain better result and should not be competed with the new ones. From the realization part, it is a bit hard to cover the whole area of East Java. But now at least there has been a new paradigm that information technology is not something sacred. Information technology has become a part of our life, not just an accessory. From this side, I keep motivating TELKOM to keep participating, developing, and facilitating content and infrastructures. From the region part, the results are varying that involve the results in both individual changing and public services. The task of East Java TELKOM Divre V nowadays is not just to facilitate hotspots. As an illustration, hotspot is like a road. Yet, there are no vehicles passing through the road. Even though there is one vehicle passing through, but it does not carry anything. So, what is the purpose of making the road? Therefore, TELKOM is motivated to overcome communication lack ness, as is stated in communication value. First, connectivity value, the main purpose is to be able to connect either from the town square or from any other places. Second, transaction value : by using the road that has been built, East Java society manages to do business transactions, as well as governments and schools. The third one is collaboration value. The old transaction that involves between 1+1, increases since the 1 side is making collaboration, so does the other 1. It then leads them for making groups, in which new ideas might come up. The fourth one is sociotransformation. The East Java society undergoes social transformation because of e-province program.This is what we hope from the idea part, for the purpose of making it able to be implemented in reality. Thus, content and content industry become crucial. The contents of eeducation, e-health and so on can be uploaded inside a system, in which it is involving the department of education and others. The second biggest challenge after the launching on November 2007 and after most of the infrastructure part has been installed is content. What has been developed so far under the concept of East Java E-Province is good. But what has to be motivated more is social transformation in order to optimize the existing investments. People will access and utilize it all if their needs are fulfilled. If it doesn’t, it will mean nothing. Thus, content becomes the keyword. Put everything about local wisdom, local habit, and so on. Then, gather it all, do digitalization, put it in TELKOM server. Search for East Java E-Province or anything that contains all the contents. The most important thing to do is to push anything that exists to move forward. The way to do it is through demand side and supply side. The best way to be applied in TELKOM case is the demand side. Therefore, if the request and the creativity of the society is high, the supplier will automatically supply it in a great deal. If the supplier has supplied it in a great deal, while the demand side is not ready, it will be idle. On the demand side, the ones that need to be motivated more are organizations, schools, in the purpose of making them all to be internet fevers. What has been done by TELKOM that is boosting up society awareness through strategic institutions is good. What is meant by strategic institutions are schools, governments (including TNI and POLRI), and society. If those three institutions are addicted to internet, so East Java E-Province will be booming.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Appendices
Referensi Indeks GRI GRI Index Reference INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL.
Profil
GRI INDEX
INDICATORS
PAGE
Profile
1
Strategi dan Analisis
1
Strategy and Analysis
1.1
Pernyataan dari pejabat pengambil keputusan paling senior dalam Perseroan
2-3
1.1
Statement from the most senior decision maker of the organization
2-3
1.2
Deskripsi atas dampak, risiko dan peluang utama
3
1.2
Description of key impacts, risks, and opportunities
3
2.
Profil Perseroan
16-17
2.
Organizational Profile
16-17
2.1
Nama Perseroan
4
2.1
Name of the organization
4
2.2
Merek, produk, dan/atau layanan unggulan
13-15
2.2
Primary brands, products, and/or services
13-15
2.3
Struktur operasional Perseroan, termasuk divisi utama, perusahaan yang beroperasi, anak perusahaan dan perusahaan joint venture
10-12, 16-17
2.3
Operational structure of the organization, including main divisions, operating companies subsidiaries, and joint ventures
10-12, 16-17
2.4
Lokasi kantor pusat Perseroan
Back Cover
2.4
Location of organization’s headquarters
Back Cover
2.5
Jumlah negara di mana Perseroan beroperasi, dan nama negara dengan operasi utama atau yang sangat terkait dengan isu-isu keberlanjutan yang dicakup dalam laporan
1
2.5
Number of countries where the organization operates, and names of countries with either major operations or that are specifically relevant to the sustainability issues covered in the report
1
2.6
Kondisi kepemilikan dan perusahaan hukum
4
2.6
Nature of ownership and legal form
4
2.7
Pelayanan pasar
16
2.7
Markets served
16
2.8
Skala pelaporan organisasi
16
2.8
Scale of the reporting organization
16
2.9
Perubahan signifikan selama masa pelaporan terkait ukuran, struktur atau kepemilikan termasuk:
4
2.9
Significant changes during the reporting period regarding size, structure, or ownership including:
4
2.10
Penghargaan yang diterima dalam masa pelaporan
24-25
2.10
Awards received in the reporting period
24-25
3.
Parameter Laporan
3.
Report Parameters
Profil Laporan
Report Profile
3.1
Masa Pelaporan (misalnya tahun fiscal/ kalender) untuk informasi yang disediakan
1
3.1
Reporting period (e.g., fiscal/calendar year) for information provided
1
3.2
Tanggal laporan yang paling baru, sebelumnya, (jika ada)
1
3.2
Date of most recent previous report (if any)
1
3.3
Siklus pelaporan (tahunan, dwi tahunan, dll.)
1
3.3
Reporting cycle (annual, biennial, etc.)
1
3.4
Pusat kontak untuk menyampaikan pertanyaan seputar laporan atau isinya
Daftar Isi
3.4
Contact point for questions regarding the report or its contents
Table of Content
Report Scope and Boundary
Cakupan dan Batasan Laporan 3.5
Proses untuk menentukan isi laporan
1
3.5
Process for defining report content
1
Boundary of the report
1
3.6
Lingkup bahasan laporan itu
1
3.6
3.7
Penjelasan pembatasan khusus atas cakupan atau lingkup bahasan laporan
1
3.7
State any specific limitations on the scope or boundary of the report
1
3.8
Dasar bagi pelaporan perusahaan joint venture, anak perusahaan, fasilitas yang disewa, operasi yang sifatnya outsource, dan entitas lain
1
3.8
Basis for reporting on joint ventures, subsidiaries, leased facilities, outsourced operations, and other entities
1
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
71
Lampiran
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL.
GRI INDEX
INDICATORS
3.9
Teknik pengukuran data dan dasar-dasar perhitungan
1
3.9
Data measurement techniques and the bases of calculations
1
3.10
Penjelasan dampak dari pengungkapan kembali informasi yang terdapat dalam laporan-laporan sebelumnya
1
3.10
Explanation of the effect of any re-statements of information provided in earlier reports
1
3.11
Perubahan signifikan dari masa pelaporan sebelumnya
1
3.11
Significant changes from previous reporting periods
1
Tabel yang mengidentifikasi lokasi Standar
66-69
Table identifying the location of the Standard
66-69
3.13
Kebijakan dan praktik berjalan seiring upaya mencari dukungan kepercayaan eksternal terhadap laporan tersebut
8
3.13
Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report
8
4.
Tata kelola, Komitmen dan Keterlibatan.
4.
Governance, Commitments, and Engagement
GRI Content Index
Indeks Daftar Isi GRI 3.12
PAGE
Kepercayaan
3.12 Assurance
Tata Kelola
Governance
4.1
Struktur tata kelola Perseroan
26-29
4.1
Governance structure of the organization
26-29
4.2
Indikasi mengenai apakah Ketua badan tata kelola yang tertinggi juga merupakan seorang eksekutif
NA
4.2
Indicate whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer
NA
4.3
Bagi organisasi yang memiliki struktur dewan gabungan, jumlah anggota badan tata kelola tertinggi yang independen dan/ atau anggota noneksekutif
28
4.3
For organizations that have a unitary board structure, state the number of members of the highest governance body that are independent and/or nonexecutive members
28
4.4
Mekanisme bagi para pemegang saham dan karyawan untuk memberikan rekomendasi atau keputusan kepada bada tata kelola tertinggi
27
4.4
Mechanisms for shareholders and employees to provide recommendations or direction to the highest governance body
27
4.5
Hubungan antara kompensasi bagi anggota badan tata kelola tertinggi, manajer senior, dan eksekutif (termasuk pengaturan pemberangkatan), dan kinerja organisasi (termasuk kinerja sosial dan lingkungan)
29
4.5
Linkage between compensation for members of the highest governance body, senior managers, and executives (including departure arrangements), and the organization’s performance (including social and environmental performance)
29
4.6
Penerapan proses bagi badan tata kelola tertinggi untuk menjamin penghindaran konflik kepentingan
30-31
4.6
Processes in place for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided
30-31
4.7
Proses menentukan kualifikasi dan keahlian anggota badan tata kelola tertinggi untuk mengarahkan strategi Perseroan terkait topik-topik ekonomi, lingkungan dan sosial
27
4.7
Process for determining the qualifications and expertise of the members of the highest governance body for guiding the organization’s strategy on economic, environmental, and social topics
27
4.8
Pernyataan yang dikembangkan secara internal terkait misi atau nilai-nilai perusahaan, standar pelaksanaan, dan prinsip-prinsip terkait kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial
5
4.8
Internally developed statements of mission or values, codes of conduct, and principles relevant to economic, environmental, and social performance
5
4.9
Prosedur badan tata kelola tertinggi untuk mengawasi pengidentifikasian dan pengelolaan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial Perseroan
9
4.9
Procedures of the highest governance body for overseeing the organization’s identification and management of economic, environmental, and social performance
9
4.10
Proses evaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi itu sendiri
27
4.10
Processes for evaluating the highest governance body’s own performance
27
Komitmen terhadap Inisiatif Eksternal
Commitments to External Initiatives
4.11
Penjelasan mengenai apa dan bagiamana pendekatan atau prinsip pencegahan dilakukan oleh Perseroan
30-34
4.11
Explanation of whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the organization
30-34
4.12
Kesepakatan, prinsip atau inisiatif lainnya yang dikembangkan secara eksternal terkait bidang ekonomi, lingkungan dan sosial di mana Perseroan menjadi anggota atau mendukung
1
4.12
Externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or endorses
1
72
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Appendices
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL.
GRI INDEX
INDICATORS
4.13
Keanggotaan di asosiasi (seperti asosiasi industri) dan/atau organisasi advokasi internasional/nasional:
4
4.13
Memberships in associations (such as industry associations) and/or national/ International advocacy organizations in which the organization:
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
PAGE 4
Stakeholder Engagement
4.14
Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh Perseroan
10
4.14
List of stakeholder groups engaged by the organization
10
4.15
Dasar untuk mengidentifikasi Pemilihan pemangku kepentingan dengan siapa yang akan terlibat
10
4.15
Basis for identify cation and selection of stakeholders with whom to engage
10
4.16
Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentingan, termasuk frekuensi keterlibatan berdasarkan jenis dan kelompok pemangku kepentingan
10
4.16
Approaches to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group
10
4.17
Topik bahasan utama yang dimunculkan melalui keterlibatan pemangku kepentingan, dan bagaimana Perseroan merespon terhadap topik bahasan utama tersebut, termasuk melalui pelaporannya
10
4.17
Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded to those key topics and concerns, including through its reporting
10
Economic Performance Indicators Aspect: Economic Performance
Indikator Aspek Kinerja Perekonomian Aspect: Economic Performance EC1
Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan dibagikan, termasuk pendapatan, beban usaha, kompensasi bagi karyawan, donasi dan investasi lain di masyarakat, laba ditahan, dan pembayaran terhadap penyedia modal dan pemerintah
20
EC1
Direct economic value generated and distributed, including revenues, operating costs, employee compensation, donations and other community investments, retained earnings, and payments to capital providers and governments
20
EC2
Implikasi finansial dan risiko dan peluang lain bagi kegiatan Perseroan terkait perubahan iklim
NA
EC2
Financial implications and other risks and opportunities for the organization’s activities due to climate change
NA
EC3
Cakupan kewajiban rencana pemberian manfaat Perseroan
39
EC3
Coverage of the organization’s defined benefit plan obligations
39
EC4
Bantuan keuangan yang signifikan yang berasal dari pemerintah
NA
EC4
Significant financial assistance received from government
NA
Aspek: Keberadaan Pasar
Aspect: Market Presence
EC5
Kisaran rasio standar gaji bagi tingkat karyawan baru dibandingkan gaji minimum setempat di lokasi usaha yang signifikan
36
EC5
Range of ratios of standard entry level wage compared to local minimum wage at significant locations of operation
36
EC6
Kebijakan, praktik, dan proporsi pembelanjaan untuk pemasok lokal di lokasi usaha yang signifikan
NA
EC6
Policy, practices, and proportion of spending on locally-based suppliers at significant locations of operation
NA
EC7
Prosedur perekrutan lokal dan proporsi manajemen senior yang direkrut dari masyarakat setempat di lokasi usaha yang signifikan
36
EC7
Procedures for local hiring and proportion of senior management hired from the local community at locations of significant operation
36
Aspect: Indirect Economic Impacts Core
Aspek: Inti Dampak Perekonomian yang Tidak Langsung EC8
Pembangunan dan dampak dari investasi atas infrastruktur dan jasa yang disediakan untuk kepentingan public melalui keterlibatan komersial atau pro bono
48-60
EC8
Development and impact of infrastructure investments and services provided primarily for public benefit through commercial, inkind, or pro bono engagement
48-60
EC9
Pemahaman dan penjelasan dampak perekonomian yang tidak langsung, termasuk cakupan dari dampak tersebut
NA
EC9
Understanding and describing significant indirect economic impacts, including the extent of impacts
NA
Aspek Indikator Kinerja Lingkungan: Material
Environmental Performance Indicators Aspect: Materials
EN1
Material yang digunakan berdasarkan bobot atau volume
NA
EN1
Materials used by weight or volume
NA
EN2
Persentase material yang termasuk material input daur ulang
NA
EN2
Percentage of materials used that are recycled input materials
NA
Konsumsi energi langsung oleh sumber energi utama
NA
Direct energy consumption by primary energy source
NA
Aspect: Energy
Aspek: Energi EN3
EN3
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
73
Lampiran
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL.
GRI INDEX
INDICATORS
EN4
Konsumsi energi tidak langsung oleh sumbeer utama
65
EN4
Indirect energy consumption by primary source
65
EN5
Penghematan energi terkait pelestarian dan peningkatan efisiensi
NA
EN5
Energy saved due to conservation and efficiency improvements
NA
EN6
Inisiatif untuk menyediakan produk dan jasa yang hemat energi atau berbasis energi terbarukan, serta pengurangan kebutuhan energi akibat penerapan inisiatif tersebut
65
EN6
Initiatives to provide energy-efficient or renewable energy based products and services, and reductions in energy requirements as a result of these initiatives
65
EN7
Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan mencapai pengurangan energi
65
EN7
Initiatives to reduce indirect energy consumption and reductions achieved
65
PAGE
Aspect: Water
Aspek: Air EN8
Total pengumpulan air pada sumber
NA
EN8
Total water withdrawal by source
NA
EN9
Sumber air yang secara signifikan terpengaruh oleh pengumpulan air tersebut
NA
EN9
Water sources significantly affected by withdrawal of water
NA
EN10
Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan dimanfaatkan kembali
NA
EN10
Percentage and total volume of water recycled and reused
NA
Aspect: Biodiversity
Aspek: Keragaman Hayati EN11
Lokasi dan luas lahan yang dimiliki, disewakan, dikelola, atau berdekatan dengan, lahan yang dilindungi serta lahan yang memiliki nilai keragaman hayati tinggi yang berada di luar area lahan yang dilindungi
NR
EN11
Location and size of land owned, leased, managed in, or adjacent to, protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas
NR
EN12
Penjelasan dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan jasa atas keragaman hayati di areal lahan yang dilindungi dan area lahan dengan nilai keragaman hayati tinggi yang berada di luar area lahan yang dilindungi
NR
EN12
Description of significant impacts of activities, products, and services on biodiversity in protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas
NR
EN13
Habitat yang dilindungi atau diperbaiki
NR
EN13
Habitats protected or restored
NR
Strategies, current actions, and future plans for managing impacts on biodiversity
NR
Number of IUCN Red List species and national conservation list species with habitats in areas affected by operations, by level of extinction risk
NR
EN14
Strategi, kegiatan berjalan, dan rencana masa depan untuk pengelolaan dampak terhadap keragaman hayati.
NR
EN14
EN15
Jumlah spesies yang masuk daftar merah IUCN dan spesies yang masuk daftar konservasi nasional dengan habitat yang terancam oleh kegiatan operasional Perseroan dan tingkat risiko kepunahan
NR
EN15
Aspek: Emisi, Limbah dan Sampah
Aspect: Emissions, Effluents, and Waste
EN16
Total emisi gas rumah kaca yang langsung maupun tidak langsung berdasarkan bobotnya
NR
EN16
Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight
NR
EN17
Emisi gas rumah kaca yang relevan lainnya berdasarkan bobot
NR
EN17
Other relevant indirect greenhouse gas emissions by weight
NR
EN18
Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaian pengurangan emisi
NR
EN18
Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions achieved
NR
EN19
Emisi substansi yang mengurangi lapisan ozon berdasarkan bobot
NR
EN19
Emissions of ozone-depleting substances by weight
NR
EN20
NO, SO, dan emisi udara lainnya yang signifikan berdasarkan jenis dan bobot
NR
EN20
NO, SO, and other significant air emissions by type and weight
NR
EN21
Total pembuangan air berdasarkan kualitas dan destinasi
NR
EN21
Total water discharge by quality and destination
NR
EN22
Total bobot sampah berdasarkan jenis dan metode pembuangannya
NA
EN22
Total weight of waste by type and disposal method
NA
EN23
Total jumlah dan volume air yang terbuang secara signifikan
NR
EN23
Total number and volume of significant spills
NR
EN24
Bobot sampah berbahaya yang dipindahkan, diimpor, diekspor, atau dikelola berdasarkan peraturan Basel Convention Annex I, II, III, dan VIII, serta persentase sampah yang dipindahkan secara internasional
NR
EN24
Weight of transported, imported, exported, or treated waste deemed hazardous under the terms of the Basel Convention Annex I, II, III, and VIII, and percentage of transported waste shipped internationally
NR
EN25
Identitas, besaran, status yang terlindungi, dan nilai keragaman hayati dari kumpulan air dan habitat terkait yang terpengaruh secara signifikan oleh pembuangan air yang dilakukan organisasi pembuat
NR
EN25
Identity, size, protected status, and biodiversity value of water bodies and related habitats significantly affected by the reporting organization’s discharges of water and runoff
NR
74
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Appendices
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL.
GRI INDEX
INDICATORS
EN26
Inisiatif untuk mengurangi dampak produk dan jasa terhadap lingkungan, serta cakupan pengurangan dampak tersebut
NR
EN26
Initiatives to mitigate environmental impacts of products and services, and extent of impact mitigation
NR
EN27
Persentase produk yang dijual dan bahan kemasan yang reklaim berdasarkan kategori
NR
EN27
Percentage of products sold and their packaging materials that are reclaimed by category
NR
Nilai keuangan terkait denda yang signifikan dan total jumlah sanksi nonkeuangan atas ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-perundangan lingkungan
NA
Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for noncompliance with environmental laws and regulations
NA
Dampak terhadap lingkungan yang signifikan dari produk transportasi dan barang dan material lain untuk operasional Perseroan, dan anggota tenaga kerja transportasi
NA
Significant environmental impacts of transporting products and other goods and materials used for the organization’s operations, and transporting members of the workforce
NA
Total pendanaan dan investasi perlidungan terhadap lingkungan berdasarkan jenis
NA
Total environmental protection expenditures and investments by type
NA
Aspek: Kepatuhan EN28
Aspect: Compliance
Aspek: Keseluruhan EN30
EN28
Aspect: Transport
Aspek: Transportasi EN29
PAGE
EN29
Aspect: Overall
Indikator Kinerja Sosial Aspek: Ketenagakerjaan
EN30
Social Performance Indicators Aspect: Employment
LA1
Total tenaga kerka berdasarkan tipe perekrutan, kontrak, dan wilayah
37-38
LA1
Total workforce by employment type, employment contract, and region
37-38
LA2
Total jumlah dan tingkat pendapatan tenaga kerja berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah
36
LA2
Total number and rate of employee turnover by age group, gender, and region
36
LA3
Manfaat yang diberikan terhadap karyawan tetap yang tidak diberikan bagi karyawan kontrak atau karyawan paruh waktu, berdasarkan jenis usaha yang besar
39-40
LA3
Benefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees, by major operations
39-40
Aspect: Labor/management Relations
Aspek: Tenaga Kerja/Hubungan Manajemen LA4
Persentase tenaga kerja yang dicakup perjanjian bersama
35
LA4
Percentage of employees covered by collective bargaining agreements
35
LA5
Masa pemberian teguran minimum terkait perubahan operasional, termasuk apakah ini tercantum dalam perjanjian bersama
35
LA5
Minimum notice period(s) regarding operational changes, including whether it is specified in collective agreements
35
Aspect: Occupational Health and Safety
Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Kerja LA6
Persentase tenaga kerja total yang terwakili dalam komite bersama kesehatan dan keselamatan pekerja-manajemen centage yang akan membantu mengawasi dan memberikan saran atas program-program kesehatan dan keselamatan kerja
42
LA6
Percentage of total workforce represented in formal joint management–worker health and safety committees that help monitor and advise on occupational health and safety programs
42
LA7
Tingkat luka yang dialami, penyakit dalam bekerja, cuti dan absen kerja, dan jumlah fasilitas kerja per wilayah
43
LA7
Rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism and number of work related fatalities by region
43
LA8
Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan, pencegahan, dan pengendalian risiko yang diterapkan untuk membantu anggota tenaga kerja, keluarganya, serta anggota masyarakat terkait penyakit serius yang diderita
43
LA8
Education, training, counseling, prevention, and risk-control programs in place to assist workforce members, their families, or community members regarding serious diseases
43
LA9
Topik bahasan terkait kesehatan dan keselamatan yang dicakup dalam perjanjian resmi dengan serikat dagang
42
LA9
Health and safety topics covered in formal agreements with trade unions
42
Aspect: Training and Education
Aspek: Pelatihan dan Pendidikan LA10
Waktu pelatihan rata-rata per kategori karyawan
40
LA10
Average hours of training per year per employee by employee category
40
LA11
Program bagi manajemen keahlian dan pembelanjaran selama hidup yang mendukung kelanjutan perekrutan karyawan dan membantu mereka dalam mengelola akhir karir mereka
41-42
LA11
Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability of employees and assist them in managing career endings
41-42
LA12
Persentase karyawan yang menerima evaluasi pengembangan karir dan kinerja secara teratur
42
LA12
Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews
42
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
75
Lampiran
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL.
Aspek: Keragaman dan Peluang yang Setara
GRI INDEX
INDICATORS
PAGE
Aspect: Diversity and Equal Opportunity
LA13
Komposisi badan tata kelola dan perincian karyawan per kategori berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan indikator terkait keragaman lainnya
37
LA13
Composition of governance bodies and breakdown of employees per category according to gender, age group, minority group membership, and other indicators of diversity
37
LA14
Rasio gaji pokok karyawan laki-laki terhadap karyawan perempuan berdasarkan kategori karyawan
36
LA14
Ratio of basic salary of men to women by employee category
36
Human Rights Performance Indicators Aspect: Investment and Procurement Practices
Aspek Indikator Kinerja Sumber Daya Manusia Praktik-praktik Investasi dan Pembelian HR1
Persentase dan jumlah total perjanjian investasi yang signifikan yang memasukkan klausul atau telah menjalani pemeriksaan terhadap sumber daya manusia
NA
HR1
Percentage and total number of significant investment agreements that include human rights clauses or that have undergone human rights screening
NA
HR2
Persentase pemasok dan kontraktor yang signifikan yang telah melalui pemeriksaan terkait sumber daya manusia dan tindakan yang terlah diambil
NA
HR2
Percentage of significant suppliers and contractors that have undergone screening on human rights and actions taken
NA
HR3
Total waktu yang digunakan karyawan untuk menjalani pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur tentang aspek sumber daya manusia yang relevan dengan operasional, termasuk persentase karyawan yang sudah mengikuti pelatihan
41
HR3
Total hours of employee training on policies and procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations, including the percentage of employees trained
41
Aspek: Non Diskriminasi HR4
Aspect: Non Discrimination
Total jumlah peristiwa diskriminasi dan tindakan yang diambil
NA
Aspek: Kebebasan Asosiasi dan Inti Perjanjian Bersama HR5
Operasional yang diidentifikasi di mana hak untuk menguji kebebasan asosiasi dan perjanjian bersama kemungkinan menghadapi risiko besar, dan tindakan diambil untuk mendukung hak tersebut
36
35
NA
76
35
HR6
Operations identified as having significant risk for incidents of child labor, and measures taken to contribute to the elimination of child labor
36
HR7
Operations identified as having significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to contribute to the elimination of forced or compulsory labor
35
HR8
Percentage of security personnel trained in the organization’s policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations
NA
Aspect: Indigenous Rights
Total jumlah peristiwa pelanggaran hak masyarakat lokal dan tindakan yang diambil
NA
Aspek Indikator Kinerja Masyarakat: Komunitas SO1
Operations identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be at significant risk, and actions taken to support these rights
Aspect: Security Practices
Persentase tenaga kerja keamanan yang dilatih dalam kebijakan atau prosedur perusahaan mengenai aspek-aspek sumber daya manusia yang relevan dengan operasionalnya
Aspek: Hak-hak Masyarakat Lokal HR9
HR5
Aspect: Forced and Compulsory Labor
Operasional Perseroan yang diidentifikasi berdampak signifikan terhadap tenaga kerja wajib, dan tindakan yang diambil untuk mendukung penghapusan tenaga kerja wajib
Aspekt: Praktik Keamanan HR8
NA
Aspect: Child Labor
Operasional yang diidentifikasi mempunya risiko sifnifikan terhadap kegiatan pemanfaatan anak-anak sebagai pekerja, dan tindakan untuk mendukung penghapusan tenaga kerja anak-anak
Aspek: Tenaga Kerja Wajib HR7
Total number of incidents of discrimination and actions taken
Aspect: Freedom of Association and Collective Bargaining Core 35
Aspek: Pekerja Anak-anak HR6
HR4
HR9
Total number of incidents of violations involving rights of indigenous people and actions taken
NA
Society Performance Indicators Aspect: Community
Kondisi, cakupan, dan keefektifan program dan praktik yang mengevaluasi dan mengelola dampak operasional terhadap masyarakat, termasuk kegiatan pemasukan, pelaksanaan, dan pengeluaran
48-64
SO1
Nature, scope, and effectiveness of any programs and practices that assess and manage the impacts of operations on communities, including entering, operating, and exiting
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
48-64
Appendices
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL.
Aspek: Korupsi
GRI INDEX
INDICATORS
PAGE
Aspect: Corruption
SO2
Persentase dan total jumlah unit usaha yang dianalisa risikonya terkait kegiatan korupsi
31
SO2
Percentage and total number of business units analyzed for risks related to corruption
31
SO3
Persentase karyawan yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur anti korupsi Perseroan
NA
SO3
Percentage of employees trained in organization’s anti-corruption policies and procedures
NA
SO4
Tindakan yang diambil untuk merespon kegiatan korupsi
34
SO4
Actions taken in response to incidents of corruption
34
Aspek: Kebijakan Publik
Aspect: Public Policy
SO5
Posisi kebijakan publik dan partisipasi dalam pengembangan kebijakan publik serta lobbying
NA
SO5
Public policy positions and participation in public policy development and lobbying
NA
SO6
Total nilai kontribusi keuangan dan in-kind kepada partai politik, politisi, dan lemaga terkait per negara
NA
SO6
Total value of financial and in-kind contributions to political parties, politicians, and related institutions by country
NA
Aspek: Tingkah Laku Anti Korupsi SO7
Aspect: Anti Competitive Behavior
Total jumlah kegiatan hukum yang menunjukkan tingkah laku antipersaingan, anti kartel, dan praktik-praktik monopoli, serta hasilnya
NA
Total number of legal actions for anticompetitive behavior, anti-trust, and monopoly practices and their outcomes
NA
Aspect: Compliance Core
Aspek: Inti Kepatuhan SO8
SO7
Nilai keuangan daru denda yang signifikan serta total jumlah sanksi nonkeuangan atas ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan
NA
SO8
Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for Noncompliance with laws and regulations
NA
Product Responsibility Performance Indicators Aspect: Customer Health and Safety
Aspek Indikator Kinerja Tanggung Jawab Produk: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan PR1
Tingkat siklus hidup di mana dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa dievaluasi demi perbaikan, dan persentase kategori produk dan jasa yang signifikan terhadap prosedur
NA
PR1
Life cycle stages in which health and safety impacts of products and services are assessed for improvement, and percentage of significant products and services categories subject to such procedures
NA
PR2
Total jumlah peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode-kode umum terkait dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa selama siklus hidup mereka, berdasarkan jenis hasilnya
NA
PR2
Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning health and safety impacts of products and services during their life cycle, by type of outcomes
NA
Aspek: Pelabelan Produk dan Jasa
Aspect: Product and Service Labeling
PR3
Jenis infromasi produk dan jasa yang diperlukan berdasarkan prosedur, dan persentase produk dan jasa yang signifikan terkait kebutuhan informasi semacam itu
NA
PR3
Type of product and service information required by procedures, and percentage of significant products and services subject to such information requirements
NA
PR4
Total jumlah peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode-kode umum yang terkait informasi produk dan jasa serta pelabelan, berdasarkan jenis hasilnya
NA
PR4
Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning product and service information and labeling, by type of outcomes
NA
PR5
Praktik-praktik terkait kepuasan pelanggan, termasuk hasil survei yang mengukur tingkat kepuasan pelanggan
46-47
PR5
Practices related to customer satisfaction, including results of surveys measuring customer satisfaction
46-47
Sustainability Report 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
77
Lampiran
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL.
Aspek: Komunikasi Pemasaran
GRI INDEX
INDICATORS
PAGE
Aspect: Marketing Communications
PR6
Program terkait kepatuhan terhadap perundang-undangan, standar, dan kodekode umum terkait komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsor
45-46
PR6
Programs for adherence to laws, standards, and voluntary codes related to marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship
45-46
PR7
Total jumlah peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode-kode sosial terkait komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi dan sponsor berdasarkan jenis hasilnya
NA
PR7
Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship by type of outcomes
NA
Aspek: Kerahasiaan Pelanggan PR8
Aspect: Customer Privacy
Total jumlah keluhan substansial terkait pelanggaran kerahasiaan pelanggan dan kehilangan data pelanggan
45
Nilai keuangan terkait denda yang signifikan atas ketidakpatuhan terhadap peraundag-undangan dan peraturan megnenai provisi dan penggunaan produk dan jasa
NA
PR8
Aspek: Kepatuhan PR9
Total number of substantiated complaints regarding breaches of customer privacy and losses of customer data
45
Monetary value of significant fines for non-compliance with laws and regulations concerning the provision and use of products and services
NA
Aspect: Compliance PR9
Pernyataan Level GRI
Self Declare of GRI Level
Reports intended to qualifiy for level C, C+, B, B+, A or A+ must contain each of the criteria that are presented in the column for the relevant level.
G3 Performance Indicators & Sector Supplement Performance Indicator
78
Report on 1.1 2.1 - 2.10 3.1 - 3.8, 3.10 - 3.12 4.1 - 4.4, 4.14 - 4.15
Not Required
Report on a minimum of 10 Performance indicators, including at least one from each of: social, economic, and environment.
B
B+
Report on all criteria listed for Level C Plus: 1.2 3.9, 3.13 4.5 - 4.13, 4.16 - 4.17
Management Approach Disclosures for each Indicator Category
A
A+
Same as requirement for Level B
Report on a minimum of 20 Performance indicators, at least one from each of: economic, environment, human rights, labor, society, product responsibility.
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Management Approach Disclosures for each Indicator Category
Respond on each core G3 and Sector Supplement indicator with due regard to the materiality Principle by either: a) reporting on the indicator or b) explaining the reason for its amission.
Report Externally Assured
C+
Report Externally Assured
OUTPUT OUTPUT
G3 Management Approach Disclosures
OUTPUT
Standard Disclosure
G3 Profile Disclosures
C
Report Externally Assured
Report Application Level
Survei Umpan Balik Pembaca TELKOM menghargai pendapat dan opini dari para stakeholder. Jika anda memiliki saran atau komentar atas laporan ini, anda bisa mengisi formulir dibawah ini dan kirim ke kami melalui fax atau pos. Semua umpan balik anda akan dikumpulkan untuk meningkatkan edisi berikutnya dari laporan tanggung jawab sosial ini. Corporate Communication Department, Grha Citra Caraka, 5th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710
1.
2.
Dalam kelompok mana anda termasuk? Pemegang saham dan perusahaan investasi
Karyawan TELKOM
Pelanggan umum
Mitra perusahaan
Penduduk setempat dan pemerintah daerah
Kelompok Masyarakat
Kabinet dan kantor Pemerintah/ Majelis Nasional
Media
Akademis
Personil CSR
Lain-lain (
)
Bagian penting manakah yang menarik bagi anda (boleh lebih dari satu jawaban)?
TANTANGAN yang kami hadapi
Penggemar internet
Kesenjangan Digital
Perubahan lingkungan
KEPERCAYAAN kami
Laporan Komisaris
Laporan Direktur Utama
Visi dan Pengelolaan Strategi
Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial
Keterlibatan Stakeholder
Tata Kelola Perusahaan
Manajemen Etika
Pengendalian Internal
Manajemen Risiko
Investors Pertumbuhan dan Inovasi
Sosial Pelanggan Pengelolaan Nilai Pelanggan
Karyawan Pengelolaan SDM
Mitra Bisnis Kerja Sama yang Saling Menguntungkan
Masyarakat Setempat Kontribusi
Generasi Berikutnya Pengelolaan Lingkungan
KEGIATAN kami
3.
Tel: (62-21) 521 5109 Fax: (62-21) 522 0500 www.telkom-indonesia.com
Bagian mana dari laporan ini yang menurut anda sangat berguna? Bagian mana yang masih ada kekurangan? Berguna Masih Kurang
4.
Mohon dijelaskan tingkat kepuasan anda dari setiap hal berikut ini: Sangat tidak setuju
Tidak setuju
Netral
Setuju
O Terminology yang digunakan mudah dimengerti dan jelas. O Informasi mengenai hal yang material telah mencukupi. O Desain yang digunakan menarik dan memudahkan saya untuk mengerti informasi yang diberikan.
5.
Mohon berikan pendapat anda mengenai laporan ini dan juga mohon pendapat anda untuk membuat laporan ini menjadi lebih baik
Sangat setuju
Reader Feedback Survey TELKOM values the views and opinions of our stakeholders. If you have any suggestions or comments regarding this report, please fill out the form below and send it to us by fax or mail. Your feedback will be incorporated to improve our future editions of the corporate social responsibility report. Corporate Communication Department, Grha Citra Caraka, 5th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710
1.
2.
Which of the following groups do you belong to? Shareholder and investment organization
TELKOM employee
General customer
Partner company
Local resident and local government
Civic group
Government ministry and office/ National assembly
Media
Academia
CSR personnel
Others (
)
Which key areas are you interested in(multiple answers are possible)?
Our CHALLENGE Internet Addiction
Digital Divide
Environmental Change
Our BRIEF
BOD Chairman Message
CEO Message
Vision and Management Strategy
Social Responsibility Management
Stakeholder Engagement
Corporate Governance
Ethical Management
Internal Control
Risk Management
Investors Growth and Innovation
Customers Customer Value Management
Employees Human Management
Business Partners Win-Win Cooperation
Local Communities Social Contribution
Future Generation Environmental Management
Our ACTIONS
3.
Tel: (62-21) 521 5109 Fax: (62-21) 522 0500 www.telkom-indonesia.com
Which part(s) of this report did you find most useful? Which part(s) were inadequate? Useful Inadequate
4.
Please specify your satisfaction level on each of the following: Highly disagree
O The terms used are easy to understand and clear. O Sufficient information is provided on material issues. O The design is appealing and helps me to understand the information.
5.
Please give us your opinions on this report and make suggestions for improvement.
Disagree
Neutral
Agree
Highly agree
CARI
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk Kantor Pusat/Head Office GKP TELKOM Jl. Japati No. 1, Bandung 40133 Tel : (62-22) 452 1108, 452 7252 Fax : (62-22) 720 3247 IDX : TLKM NYSE : TLK LSE : TKIA
Mewujudkan Masyarakat Informasi yang Unggul Realizing an Excellent Information Society
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk Sustainability Report 2008
PAPER AND INK SPECIFICATION This report is printed on Cyclus paper and printed using alcohol free ink Cyclus Certification and Licence: Certificate RAL UZ - 14 Blue Angel. Licence 544.021 Nordic Swan. Licence DK/11/1 - The EU Eco-label. ISO 9001 Quality Management EMAS ISO 14001 - EU Environmental Certification, DIN 6738 Archive Properties Class 24-85.
www.telkom-indonesia.com
Daftar Isi
Table of Content
1 LAPORAN KEBERLANJUTAN TELKOM Tahun 2008
WELCOME TO TELKOM’S 2008 SUSTAINABILITY REPORT
Ikhtisar Kinerja Keuangan Economic Performance Highlights
18
Peristiwa Penting Significant Events
21
Penghargaan Awards
24
4 Institutional Sustainability
2 Laporan Direktur Utama Report from the CEO
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
26
3 TENTANG TELKOM
Etika Praktek Bisnis Ethical Practices
30
Hubungan dengan Karyawan Labor Relations Hak Azasi Manusia Human Rights
35
Kesejahteraan Karyawan Employee Welfare
36
Pelatihan/ Pengembangan Karir Career Development/ Training Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja (K3) Health and Safety at Work
40
ABOUT TELKOM
Strategi dan Manajemen TELKOM CSR TELKOM’s CSR Strategy and Management TELKOM Group Sejarah Perusahaan History of the Company
6
10 11
Produk dan Layanan Products and Services Peta Operasi Operational Map
13
Struktur Organisasi Organizational Structure
16
16
35
42
5 LAYANAN KEPADA PELANGGAN
Customer Service Keamanan Data dan Internet sehat Privacy, Data Security and Safe Use of the Internet Peraturan Bagi Staff Penjualan & Pemasaran Rules of Conduct for Sales & Marketing Staff Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
45
45
46
6 Memberdayakan Masyarakat Informasi
50
55
61
61
7 MENGURANGI DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN Reducing our Environmental Impact Pengelolaan Lingkungan Environmental Management Konsumsi Energi Energy Consumption
Empowering the Information Society
Mewujudkan Masyarakat Digital (Program Pendidikan) Realizing Digital Communities (Education Program) Mendukung Pengembangan Masyarakat yang Berkelanjutan Supporting Sustainable Community Development
Survei Impact Kegiatan Sosial TELKOM Impact Survey for TELKOM’s Social Activities Survei Opini Kemitraan Partnership Opinion Survey
63
65
8 Lampiran Appendix
Testimoni Testimony Referensi Indeks GRI GRI Index Reference Pernyataan Level GRI Self Declare of GRI Level Survei Umpan Balik Pembaca Reader Feedback Survey
Untuk permintaan, pertanyaan, masukan atau komentar atas laporan ini, dapat menghubungi : Any request, inquiry, feedbacks and comment to this report, please contact : Corporate Communication Department, Grha Citra Caraka, 5th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 Tel: (62-21) 521 5109 Fax: (62-21) 522 0500 (3.4)
69 71 78 79