FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK NON SUBSIDI (Studi Kasus Konsumen SPBU Lokal dan Asing di Jabodetabek) Mevyenna Agizta, Tengku Ezni Balqiah Ekstensi Manajemen, PEFE Universitas Indonesia, Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat
[email protected]
Abstrak Penelitian ini membahas faktor-faktor perilaku konsumen apa sajakah yang mempengaruhi perilaku pembelian dan keputusan pembelian BBM Non Subsidi SPBU Lokal dan Asing (Produk: Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, Shell Super, Shell Super Extra, Shell Diesel, Total Performance 92, Total Performance 95, Total Diesel) untuk konsumen di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Penelitian ini adalah Exploratory Research yang dilanjutkan dengan Conclusive Research. Hasil penelitian menunjukkan temuan bahwa faktor sosial (kelompok acuan, peran dan status), faktor pribadi (aspek personal dan pekerjaan), juga faktor psikologi (motivasi, persepsi dan pembelajaran) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian konsumen untuk produk BBM Non Subsidi di Jabodetabek. Selain itu, penelitian ini menghasilkan bahwa faktor psikologi berupa Motivasi Aktualisasi Diri dan proses Persepsi dan Pembelajaran konsumen memiliki kontribusi yang penting juga memberikan pengaruh yang positif dan signifikan, berbanding terbalik dengan Kelompok Acuan dan Keluarga yang memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap pembelian BBM Non Subsidi di Jabodetabek. Kata Kunci: Faktor-faktor yang mempengaruhi; Perilaku Konsumen; BBM Non Subsidi Abstract The focus of this study is knowing Factors that influence Consumer Behavior and its influence to Buying Behavior and Purchase Decision on Non Subsidized Fuels (Products: Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, Shell Super, Shell Super Extra, Shell Diesel, Total Performance 92, Total Performance 95, Total Diesel) among Customers on Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). This research is an Exploratory Research that followed by Conclusive Research. The study revealed that Social Factors (Reference Group, social roles and status), Personal factors (lifestyle, economic conditions, occupations), and pschylogical factors (motivation, perseptions, learning) together have a significant impact on Purchasing behavior of Non Subsidized Fuel Consumer on Jabodetabek. The study also revealed that psychological factor; Self Actualization Motive, Persepsion and Learning process, have an important contribution alos a significantly positive impact to Purchasing behavior and decision, inversely with Reference Group and Family which gives a significantly negative impact to Non Subsidized Fuel Purchasing behavior and decision. Keywords: Factors of influence; Consumer Behavior; Non Subsidized Fuel
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
1.
PENDAHULUAN Perekonomian nasional dalam beberapa tahun terakhir, tumbuh cukup signifikan. Pada
tahun 2011 ekonomi Indonesia tumbuh 6,5% dibanding tahun 2010 dan 13% dibanding tahun 2009. Konsumsi masyarakat diakui menjadi mesin pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Permintaan dalam negeri yang kuat, terutama konsumsi masyarakat, menjadi faktor utama ketahanan ekonomi nasional. Tercatat, konsumsi masyarakat mengalami peningkatan sebesar 4,7% di tahun 2011 apabila dibandingkan dengan tahun 2010 dan apabila dibandingkan dengan tahun 2009, sebesar 9,7% (BPS, 2012). Hal ini menunjukan semakin kuatnya laju pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan kondisi yang lebih baik, terutama dalam hal kesejahteraan masyarakat. Peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah ini perlu diakui sebagai bagian dari tingginya laju pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pada tahun 2003 komposisi penduduk yang berada pada kelas menengah sebesar 37,6% atau 81juta penduduk, dan pada tahun 2010 naik menjadi 54,5% sekitar 131juta penduduk (Perindustrian, 2011). Meningkatnya jumlah masyarakat berpendapatan menengah juga berdampak kepada makin tingginya daya beli masyarakat kepada alat transportasi pribadi. Hal ini berdampak cukup signifikan. Setiap tahunnya pertumbuhan kendaraan bermotor tercatat sebesar 12%. BPS mencatat angka pertumbuhan mobil penumpang pada 2010 mencapai 980.634 unit dan kendaraan roda dua mencapai 8.311.095 unit. Tahun ini laju pertumbuhan kendaraan bermotor diprediksi semakin besar lantaran bertambahnya kemampuan daya beli masyarakat. Dampak dari peningkatan jumlah kendaraan tentu saja berupa bertambahnya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Semakin tinggi jumlah kendaraan bermotor tentunya mendorong semakin tingginya konsumsi BBM. Dengan peningkatan konsumsi BBM terutama di kota-kota besar, muncul peluang dan tantangan yang harus dihadapi. Tantangan terbesar yang harus dihadapi, terutama oleh pemerintah adalah pengelolaan subsidi BBM terutama untuk produk Premium yang banyak dikonsumsi oleh sektor transportasi. Data Pertamina menyebutkan bahwa konsumsi Premium di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten pada 2011 meningkat 748ribu KL dibandingkan tahun 2010 atau 1,2juta KL dibandingkan tahun 2009 dengan beban terberat ada di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Hal ini tentu memberatkan anggaran belanja pemerintah, kabar baik bertambahnya jumlah kelas menengah Indonesia juga perlu disikapi pemerintah dengan persiapan pengendalian BBM bersubsidi.
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
Namun disisi lain, muncul peluang berupa bisnis BBM Non Subsidi. Dengan semakin banyaknya mobil penumpang dan kendaraan roda dua baru, yang rata-rata memiliki angka kompresi mesin rata-rata diatas 10 sehingga membutuhkan Bahan Bakar Minyak dengan kualitas lebih tinggi juga tanpa timbal, bisnis Bahan Bakar Minyak Ron-92 keatas sektor transportasi retail di kota-kota besar menjadi bisnis yang menarik bagi pemain bisnis minyak baik nasional maupun asing. Bisnis SPBU yang menjual BBM Non Subsidi telah menjadi bisnis terbuka dengan pemain pasar global. Di Jabodetabek sendiri tercatat terdapat 3 Pemain pasar bisnis ini, Pertamina, Shell, dan Total. Seiring dengan kebijakan pemerintah mengenai Pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi yang diatur dalam Permen ESDM No. 12 Tahun 2012, dan telah diberlakukannya pelarangan penggunaan BBM Bersubsidi untuk mobil dinas pemerintah, BUMN/D per 1 Juni 2012 di wilayah Jabodetabek, persaingan bisnis ini semakin ketat. Dalam pasar BBM Non Subsidi sendiri, jenis produk yang dijual terdiri dari produk Bensin Ron-92, Bensin Ron-95 dan Diesel. Masing-masing operator menamai produk-produk BBM tersebut dengan nama tersendiri. Pada dasarnya, kualitas produk yang dijual di setiap operator memiliki spesifikasi standar yang sama dan telah diatur oleh Dirjen Migas, selain itu harga jual di masing-masing operator tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Dengan kemiripan karakteristik produk yang dijual masing-masing operator tersebut, pemasar harus melakukan analisa lebih lanjut mengenai perilaku konsumen BBM Non Subsidi, sehingga dapat diketahui faktor yang paling mempengaruhi perilaku pra pembelian, pada saat pembelian dan paska pembelian konsumen. Pertanyaan mengenai dasar kriteria dalam pemilihan operator penyedia BBM non Subsidi, bagaimana konsumen membeli BBM non Subsidi, kapan dan dimana konsumen membeli BBM Non Subsidi, juga bagaimana konsumen mepresepsikan BBM Non Subisidi menjadi poin penting dalam menggambarkan bagaimana perilaku konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian BBM Non Subsidi. Pemahaman mengenai Perilaku Konsumen adalah isu yang sangat penting untuk keseluruhan aktifitas pemasaran produk BBM Non Subsidi. Perilaku konsumen BBM Non Subsidi dapat diartikan sebagai perilaku, sikap dan keputusan yang berhubungan dengan perilaku pra pembelian, pembelian dan proses konsumsi produk BBM Non Subsidi juga reaksi postkonsumsi. Pencarian dan pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen dan proses pengambilan keputusan pembelian sangat penting dalam aktifitas pemasaran karena hal tersebut dapat menjadi dasar oleh manajer pemasaran untuk mengembangkan proses pengambilan keputusannya,
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
memperkirakan perilaku di masa datang dan menggambarkan kondisi nyata dari permintaan/ demand konsumen. Selain itu, pemahaman mengenai perilaku konsumen penting dalam proses developing produk-produk atau jasa baru karena perilaku konsumen menawarkan gambaran yang lebih jelas apa yang konsumen cari dan para manajer dapat mengembangkannya dalam proses pengembangan produk/jasa (Fratu, 2011). Berdasarkan hal-hal tersebut diatas penelitian ini akan menjawab rumusan masalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian BBM Non Subsidi di SPBU lokal dan asing? 2. Bagaimana ciri karakteristik konsumen BBM Non Subsidi di SPBU lokal dan asing? 3. Faktor apakah yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian BBM Non Subsidi di SPBU lokal dan asing?
2.
TINJAUAN TEORITIS Teori Kotler dan Armstrong (2009) dan Kotler dan Keller (2011) mengungkapkan faktor-
faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen adalah sebagai berikut: 1. Faktor Kebudayaan : terdiri dari variabel budaya, subbudaya, kelas sosial 2. Faktor Sosial: Kelompok Acuan, Keluarga, Peran dan Status 3. Faktor Pribadi: Umur dan Tahap Silkus Hidup, Kondisi Ekonomi, Gaya Hidup, Kepribadian dan Konsep Diri, Pekerjaan 4. Faktor Psikologi: Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Ingatan. Sedangkan model perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2011) adalah sebagai berikut:
Gbr 1. Model Perilaku Konsumen (Kotler & Keller, 2011)
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
3.
METODE PENELITIAN Jenis desain penelitian yang digunakan oleh Penulis adalah Exploratory Research yang
dilanjutkan dengan Conclusive Research. Jenis Conclusive Research yang digunakan oleh Penulis adalah Descriptive Research. Descriptive Research adalah jenis penelitian yang memiliki konklusi atau kesimpulan pada akhir penelitiannya (Maholtra 2004, p90). Selanjutnya Penulis menggunakan tipe multiple cross sectional, yaitu rancangan yang didalamnya terdapat dua atau lebih sampel responden dan informasi mengenai masing-masing sampel diambil hanya satu kali (Maholtra, 2004). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel Independen dan Variabel Dependen. Variabel Independen akan diketahui terlebih dahulu melalui Exploratory Research untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja diantara kelompok Sosial, Personal, Psikologi dan Budaya yang mempengaruhi Perilaku Konsumen BBM Non Subsidi di SPBU lokal dan asing Jabodetabek. Sedangkan variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Perilaku Pembelian Konsumen BBM Non Subsidi, yang mencakup dimensi: Evaluasi terhadap produk, Keputusan memilih produk dan Pembelian kembali produk. Model penelitian berdasarkan hasil Exploratory Research untuk mengkonfirmasi teori yang digunakan dengan produk konsumen BBM Non Subsidi adalah sebagai berikut:
Gbr 2. Model Penelitian
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam memperoleh hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Studi Pustaka
2.
Penelitian Lapangan a.
Indepth Interview Wawancara dilakukan kepada 10 (sepuluh) responden untuk mengumpulkan variabel faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen BBM Non Subsidi di wilayah Jabodetabek.
b.
Kuesioner Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan terstruktur dengan pilihan jawaban multiple-choice dan skala-likert. Dengan metode ini, peneliti dapat memperoleh gambaran mengenai perilaku konsumen BBM Non Subsidi dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian produk. Sebelum melaksanakan penelitian dengan metode ini, kuesioner yang telah dibentuk diuji terlebih dahulu melalui metode Wording dan Pre Test untuk melihat Validitas dan Reliabilitas.Pada penelitian ini Skala Likert yang digunakan adalah jawaban lima skala dengan format: 1=Sangat tidak setuju 2=Tidak setuju 3=Netral 4=Setuju 5=Sangat setuju
Dalam penelitian ini, populasi yang akan diteliti adalah konsumen BBM Non Subsidi di wilayah Jabodetabek. Keseluruhan populasi tidak dapat diobservasi karena adanya keterbatasan biaya, tenaga dan waktu. Oleh karena itu, diperlukan pengambilan sampel yang dapat merepresentasikan populasi tersebut. Dengan menggunakan sampel, Penulis cukup meneliti anggota populasi yang terpilih menjadi sampel dan tidak perlu meneliti seluruh anggota populasi. kriteria utama dalam pemilihan sampel ini adalah responden yang menggunakan BBM Non Subsidi (Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, Shell Super, Shell Super Extra, Shell Diesel, Total Performance 92, Total Performance 95, Total Diesel). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Non-probability sampling. Jumlah sampel yang akan diambil minimal 100 responden. Pengambilan jumlah sampel digunakan dengan menggunakan rumus Slovin (Amirin,
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
2011) penulis akan menentukan berapa besar sampel dari wilayah Jabodetabek berdasarkan jumlah kendaraan bermotor diproporsikan untuk wilayah Jabodetabek. Untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah yang telah ditentukan, peneliti membentuk hipotesis berdasarkan pemaparan Kotler, Armstrong (2009), Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor Sosial, Personal, Psikologi dan kebudayaan. Perilaku konsumen tergambar pada saat konsumen proses memilih, membeli, menggunakan atau membuang/ menggunakan kembali produk, jasa, ide, atau pengalaman (Solomon, 2009). Variabel yang kemudian digunakan dalam penelitian ini diperdalam menggunakan Indepth Interview (akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan) adalah kelompok Faktor Sosial, Personal dan Psikologis. H1
:Kelompok Faktor Sosial, Personal dan Psikologis secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
H2
: Faktor Kelompok Acuan dan Keluarga (Sosial) berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
H3
:Faktor Peran dan Status berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
H4: Faktor Personal berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen H5: Faktor Pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen H6
:Faktor Motivasi keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
H7
:Faktor Motivasi harga diri secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
H8
:Faktor Motivasi pengaktualisasian diri berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
H9
:Faktor Persepsi dan pembelajaran berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Setelah diperoleh data dan informasi dari pengisian kuesioner, selanjutnya dilakukan uji validitas dan reabilitas. Kemudian data diseleksi dan diberi kode sesuai dengan variabel dan klasifikasi variabel. Setelah itu pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu, yaitu software SPSS (Statistical Product and Service Solution). Data diolah untuk mendapatkan informasi deskriptif dan pengujian hipotesis.
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
Pada penelitian ini teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh dan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik analisis regresi dipilih untuk digunakan pada penelitian ini karena teknik regresi berganda dapat menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh masingmasing variabel bebas yang digunakan secara parsial ataupun secara bersama-sama. Regresi berganda melibatkan dua atau lebih variabel independen dan sebuah variabel dependen berskala interval (Malhotra, 2004, p592). Sebelum melaksanakan uji regresi berganda, terlebih dahulu peneliti melakukan Principal Components Analysis (PCA) dan
Uji asumsi klasik bertujuan
untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi: a.
Uji Multikolinearitas
b.
Uji Heteroskedastis
c.
Uji Normalitas Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada
di dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak) dan sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu perilaku konsumen (X) dengan variabel terikat keputusan pembeluan (Y). Media yang dapat digunakan adalah SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Dari persamaan regresi berganda dapat diketahui persamaan regresinya. Dalam analisis regresi ada 2 jenis kriteria ketepatan yaitu: a.
Koefisien determinasi (R2)
b.
Uji Signifikansi (Uji-t)
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN Data Variabel berupa Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen BBM Non
Subsidi diambil menggunakan in-depth interview kepada 10 responden pengguna BBM Non Subsidi di wilayah Jabodetabek. Pada in-depth interview diajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi pembelian BBM Non Subsidi, berdasarkan hasil interview diperoleh variabel-variabel sebagai berikut:
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
Ta abel 2. Variaabel Kodee
Varia abel
Kod de
Variiabel
SO
Kelompo ok Acuan daan Keluarga
MP
Motivassi Penghargaaan
PE
Peran dan Status
MA A
Motivassi Aktualisassi Diri
PR
Personal
PP
Persepssi dan Pembeelajaran
PK
Pekerjaan n
KP
Perilakuu Pembeliann
MK
Motivasii Keamanan
Berdasarkan B n data tabel 2, 2 dapat dilih hat terdapat 4 kelompokk besar indeppenden Faktoor-faktor yang mempengaru uhi Perilaku u Konsumen n BBM Noon Subsidi di wilayah Jabodetabekk dan 1 kelom mpok depend den yaitu Perilaku P Pem mbelian yanng didalamnnya terdapaat dimensi m memilih, memb beli kemudiaan membeli kembali. Faktor F Budaaya tidak m masuk dalam m variabel penelitian karenaa berdasarkaan hasil waw wancara, fak ktor tersebutt tidak disebbutkan sebaagai faktor ppengaruh oleh para p respond den. Sehingg ga pada pen nelitian lebihh lanjut, vaariabel indeppenden antara lain : Kelom mpok Acuan n (SO), Perran dan Staatus (PE), P Personal (P PR), Pekerjaaan (PK), M Motivasi Keamaanan (MK), Motivasi Peenghargaan (MP), ( Motivvasi Aktualissasi Diri (M MA) dan Perssepsi dan Pembeelajaran (PP P) ; sedan ngkan untu uk variabel dependen untuk meelihat Faktoor yang memp pengaruhi peerilaku konsu umen BBM M Non Subsiidi di wilayaah Jabodetabbek adalah Perilaku Pembeelian (PK). Berdasarkan B n data 134 Responden, R konsumen BBM Non Subsidi meemiliki karaakteristik yang beragam. b Jen nis produk yang y digunaakan pun berragam, baik BBM Ron 92, Ron 95 maupun Diesell. Profil Resp ponden dapaat dilihat pad da grafik dibbawah ini:
Gb br 3. Profil Responden R B BBM Non Suubsidi
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
dapat d dilihatt bahwa pen ngguna BBM M Non Subssidi di wilayyah Jabodetaabek beragaam mulai dari mahasiswa, m wiraswasta, w ibu i rumah taangga, karyaawan/ ti, selaain itu terdaapat pula Pellajar dan Dokter yang tergaambar di lain n-lain. Pengg guna mayorittas adalah K Karyawan/ ti baik Pegawaai negeri B maup pun Swasta dengan jumllah total 1044 responden atau 78% daari total respponden. sipil, BUMN Untuk U produ uk yang dig gunakan ressponden jugga beragam,, untuk BBM M Ron 92 terdapat Pertam max, Shell Super dan To otal Performaance 92; seddangkan BBM M Ron 95, P Pertamax Pluus, Shell Super Extra dan Total Perfformance 95 5; untuk prroduk Dieseel hanya terrdapat Shelll Diesel gkan Pertam mina Dex dan n Total Diesel tidak diggunakan oleeh Respondeen. Berdasarkkan data sedang Grafik k 4.1, produk k yang palin ng banyak diigunakan addalah Pertam max, yang merupakan BB BM Ron 92 millik Pertamina dengan jum mlah penggu una 103 respponden atau 77% dari tottal responden. Terdapat T ragam jenis kendaraan k yang y digunak akan oleh peengguna BB BM Non Suubsidi di wilayaah Jabodetab bek. Dari haasil penelitiaan, proporsi kendaraan rroda empat dan kendaraaan roda dua seecara beruruttan adalah 55% 5 dan 45% %, dengan M Merk kendarraan yang beeragam, padda Grafik dibawah ini dapaat dilihat baahwa Profil Kendaraan Pengguna BBM Non Subsidi di wilayah Jabodeetabek adalaah sebagai beerikut: Ken ndaraan Roda Empat
Kenndaraan Rodaa Dua
Gbr G 4. Merek k Kendaraan Roda Empaat dan Roda Dua Responnden
Dapat D dilihaat bahwa keendaraan yan ng digunakaan Konsumeen BBM Noon Subsidi bberagam. Untuk k kendaraan roda empat,, dua besar merk m yang ddigunakan aadalah Toyotta (36%) dann Honda (29%)) sedangkan untuk kend daraan roda empat 65% konsumen menggunakaan merk Hoonda dan
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
22% menggunaka m an Yamaha. Pengeluaran n per bulann untuk pem mbelian Bahaan Bakar keendaraan masing g-masing jen nis kendaraaan roda dan empat dan ffrekuensi peengisian BBM M per Mingggu dapat dilihatt pada grafik k berikut. Roda Dua D
Roda Em mpat
Gbr 5. 5 Frekuensi dan Pengelu uaran untuk Mengisi M Bahhan Bakar K Kendaraan Rooda Dua dann Empat
Dari D Grafik 5 dapat diliihat bahwa untuk u kendaaraan roda ddua, total peengeluaran pper bulan mayorritas konsum men untuk BBM B adalah h kurang darri Rp 750.0000, sedangkkan untuk keendaraan roda empat e total pengeluaraan untuk BB BM adalah Rp 750.0000-1.500.0000 per bulann. Untuk frekueensi pengisiaan, mayoritaas konsumen n baik Rodaa dua maupuun roda emppat menjawaab 1 kali per miinggu. Namu un adapula konsumen k keendaraan rodda dua yangg mengisi BB BM lebih darri 5x per mingg gu. Pada peenelitian inii pula tergaambar loyallitas konsum men BBM Non Subsiidi yang berdassarkan berap pa lama konsumen tersebut telah meenggunakann BBM Non Subsidi padda grafik beriku ut ini.
Gbr G 6. Lamaa menggunak kan BBM beerdasarkan uumur respondden
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
Pada grafik g diatas, terlihat lam manya konsu umen mengguunakan
BBM
Non
subsidi
berdassarkan umu ur konsumeen. Untuk konsumen berumur kkurang darri 20 tahunn, lama mengg gunakan BB BM Non sub bsidi adalah h maksimal 3 tahun, unntuk konsum men berumuur 21-25 tahun mayoritas berada b di 1--3 tahun dan n kurang daari 1 tahun. Untuk konnsumen 26-330 tahun bih dari 40 tahun lama menggunakkan BBM N Non Subsidi tersebar mu mulai dari sampaai dengan leb kurang g dari 1 tahu un sampai deengan diatas 5 tahun. Naamun dapat dilihat pula secara umum m, untuk wilayaah Jabodetab bek jumlah yang y menggu unakan BBM M Non Subssidi diatas 5 tahun masihh sedikit. Sedangkan berdassarkan jenis kelamin k dan n umur digam mbarkan padda grafik dibaawah ini
Gb br 7. Jenis kelamin k dan umur responnden Total Responden Pria P 96 oran ng (72%), deengan mayorritas respondden berumurr 21-30 tahuun (51%) sedang gkan Total Responden R Wanita W 38 orrang (28%), dengan mayyoritas responden berumuur 21-30 tahun (68%). Hal H berikutn nya yang dilakukan adaalah analisis data kuantiitatif, setelahh dilakukann analisis Componentt Analysis) dan Uji A faktor menggunak kan PCA (Principles ( Asumsi Klassik, dan ukan baik vaariabel, fakto or dan modeel dapat diujii lebih lanjuut, tidak terjaadi Multikoliinieritas, ditemu hetero okedastisitas,, pola distrib busi variabeel adalah disstribusi norm mal, maka hhal selanjutnnya yang dilaku ukan adalah uji regresi berganda. Berdasarkan B hasil uji reegresi bergaanda diperolleh hasil sebagaai berikut:
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
Tabel 4. Hasil Uji Regresi Berganda Independent Faktor-faktor pengaruh Perilaku Konsumen Constant
Perilaku Pembelian B
Beta
4,652
p ,000
Kelompok Acuan
-0,135
-,227
,010
Peran dan Status
0,105
,134
,170
Personal
0,007
,014
,890
Pekerjaan
-0,062
-,076
,327
Persepsi dan Pembelajaran
0,316
,550
,000
Motivasi Keamanan
0,063
,068
,368
Motivasi Harga Diri
-0,051
-,073
,469
0,165
,235
,009
Motivasi Aktualisasi Diri
F hitung
16,764
R2
0,518
Adjusted R2
0,478
,000
2,0133
F table
Tabel 4 menyajikan hasil analisis regresi dilakukan untuk menguji atribut penentu faktorfaktor pengaruh perilaku konsumen terhadap perilaku pembelian Konsumen. Secara keseluruhan, faktor-faktor pengaruh berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku pembelian (nilai F=16,764 p=0,000) dengan Adjusted R2 sebesar 47,8 persen. Dalam pengujian korelasi ganda, perhitungan model dijalankan pada masing-masing faktor pengaruh. Hasil dari setiap kelompok menunjukkan hubungan yang konsisten antara Faktor pengaruh dan perilaku pembelian konsumen dengan nilai R2 51,8 persen. Hal ini menunjukan bahwa dengan jumlah responden sebanyak 134 konsumen, faktor-faktor pengaruh Perilaku konsumen dapat menjelaskan 51,8 persen dari Perilaku Pembelian Konsumen BBM Non Subsidi di wilayah Jabodetabek. Delapan dimensi: Kelompok acuan, Peran dan Status, Personal, Pekerjaan, Persepsi dan Pembelajaran, Motivasi Keamanan, Motivasi Penghargaan dan Motivasi Aktualisasi Diri diuji melalui analisis regresi secara parsial. Nilai signifikansi yang dipakai oleh Penulis adalah 0,05. Sehingga, semua variabel yang memiliki nilai Sig dibawah 0,05 mempunyai arti bawah variabel
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
tersebut memiliki hubungan yang signifikan terhadap nilai simbolis, sedangkan variabel yang memiliki nilai Sig diatas 0,05 mempunyai arti bahwa variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku pembelian. Hasil tabel 4.10 memperlihatkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95%, Persepsi dan Pembelajaran (B = 0,316 p=0,000) dan Motivasi Aktualisasi diri (B = 0,165 p=0,009) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Perilaku Pembelian BBM Non Subsidi oleh Konsumen di wilayah Jabodetabek, sebaliknya Kelompok acuan (B = -0,135 p=0,010) berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap Perilaku Pembelian BBM Non Subsidi. Pekerjaan dan Motivasi Penghargaan berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap Perilaku Pembelian BBM Non Subsidi oleh Konsumen di wilayah Jabodetabek. Tiga dimensi lainnya, yaitu Peran dan Status, Personal dan Motivasi Keamanan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Perilaku Pembelian BBM Non Subsidi oleh Konsumen di wilayah Jabodetabek. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka persamaan regresi Perilaku Pembelian dapat dituliskan sebagai berikut: Y = 4,652 + 0,316 X1 + 0,165 X2 – 0,135 X3
(3)
Ket: X1 = Persepsi dan Pembelajaran X2 = Motivasi Aktualisasi Diri X3 = Kelompok Acuan dan Keluarga Pembahasan Ringkasan hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis H1
Sig
Kelompok Faktor Sosial, Personal dan Psikologis secara bersama-sama
berpengaruh
secara
signifikan
Kesimpulan
,000
Diterima
,010
Diterima
,170
Ditolak
terhadap
Perilaku Pembelian Konsumen H2
Faktor Kelompok Acuan dan Keluarga (Sosial) berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
H3
Faktor Peran dan Status berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
Hipotesis H4
Faktor Personal berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku
Sig
Kesimpulan
,890
Ditolak
,327
Ditolak
,368
Ditolak
,469
Ditolak
,009
Diterima
,000
Diterima
Pembelian Konsumen
H5
Faktor Pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
H6
Faktor Motivasi keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
H7
Faktor Motivasi harga diri secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
H8
Faktor Motivasi aktualisasi diri berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
H9
Faktor Persepsi dan pembelajaran berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Temuan penelitian ini menyatakan bahwa Faktor-faktor pengaruh Perilaku Konsumen kelompok Sosial, Personal dan Psikologis secara bersama-sama memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen BBM Non Subsidi di Jabodetabek. Faktor-faktor ini menjelaskan 51,8% dari keseluruhan perilaku konsumen dalam membeli BBM Non Subsidi di Jabodetabek, sedangkan 48,2% lainnya dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Hal ini kembali membuktikan bahwa pemahaman mendalam mengenai perilaku konsumen dapat membantu pemasar dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen BBM Non Subsidi. Kelompok Acuan dan Keluarga merupakan faktor pertama yang mempengaruhi pembelian BBM Non Subsidi secara signifikan, dengan signifikansi 0,01 (p < 0,05) dan nilai B 0,135 menunjukan bahwa Kelompok Acuan dan Keluarga memiliki pengaruh yang negatif terhadap perilaku pembelian BBM Non Subsidi di Jabodetabek, atau dengan kata lain setiap kenaikan pengaruh kelompok acuan dan keluarga akan menyebabkan penurunan nilai perilaku pembelian sebesar sebesar 0,135, begitu pula sebaliknya dengan syarat variabel lainnya tetap. Pengaruh negatif ini dikonfirmasi oleh White dan Dahl (2005) pada penelitiannya, bahwa Pria memiliki evaluasi yang lebih negatif, dan kurang cenderung untuk memilih sebuah produk yang dikaitkan dengan kelompok referensi disosiatif dibanding produk netral, dan konsumen pria juga memiliki kecenderungan menghindari produk terkait dengan kelompok-kelompok tertentu.
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
Hal ini cocok dengan kondisi penelitian yang penulis lakukan, dimana total Responden Pria untuk produk BBM Non Subsidi di Jabodetabek lebih mendominasi sebesar 72% dari total responden. Hal tersebut menjawab mengapa pengaruh kelompok acuan dan keluarga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku pembelian BBM Non Subsidi. Motivasi Aktualisasi diri memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembelian BBM Non Subsidi dengan nilai B 0,165 dan signifkansi 0,009 (p < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan nilai Motivasi Aktualisasi Diri akan meningkatkan nilai Perilaku Pembelian sebesar 0,165 begitu pula sebaliknya, dengan asumsi variabel lain tetap. Motivasi adalah salah satu faktor pengaruh yang sering menjadi faktor yang dominan dalam mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Seperti dinyatakan Brahmana (2002), Anuraga (2006) dalam Latief (2011) variabel motivasi merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk. Walaupun produk dalam penelitianpenelitian sebelumnya berbeda, hal ini cukup mengkonfirmasi bahwa motivasi konsumen menjadi hal penting dalam perilaku pembelian konsumen. Untuk penelitian ini, berdasarkan teori Maslow, produk BBM Non Subsidi berada dalam hirarki Motivasi Aktualisasi Diri, dimana pembelian BBM Non Subsidi dilakukan konsumen bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan dasar, melainkan sebagai sarana realisasi dan pengembangan diri. Motivasi aktualisasi diri yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pembelian BBM Non Subsidi di Jabodetabek juga menunjukan bahwa konsumen BBM Non Subsidi sudah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, seperti kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial dan penghargaan diri, sehingga dorongan untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri muncul. BBM Non Subisidi sebagai produk premium dalam pasar Bahan Bakar Minyak, dengan spesifikasi kualitas yang tinggi dan harga yang tinggi dapat memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga motivasi aktualisasi diri mendorong pembelian BBM Non Subsidi. Faktor lainnya yang berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku konsumen dalam membeli BBM Non Subsidi adalah faktor Persepsi dan Pembelajaran. Faktor ini mempengaruhi perilaku pembelian dengan tingkat signifikansi 0,000 (p < 0,05) dan nilai B sebesar 0,316. Faktor ini adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku pembelian dibandingkan faktorfaktor lainnya dalam penelitian ini, hal ini dilihat dari besarnya nilai beta dan tingkat signifikansi paling tinggi. Setiap kenaikan nilai persepsi dan pembelajaran konsumen akan meningkatkan nilai perilaku pembelian konsumen sebesar 0,316.
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
Selain motivasi aktualisasi diri, faktor Persepsi dan pembelajaran juga merupakan faktor psikologis yang menjadi faktor pengaruh dominan terhadap pembelian produk. Istiqomah (2003) dalam Latief (2011) menyatakan bahwa variabel persepsi menjadi variabel dominan dalam pengambilan keputusan pembelian produk dengan keterlibatan tinggi. Menurit Kotler (2004), persepsi berhubungan dengan proses memilih, mengorganisasikan, dan mengintepretasikan informasi dan pada produk BBM Non Subsidi keterlibatan konsumen sangat tinggi karena BBM berhubungan dengan performa kendaraan yang dipakai sehari-hari. Proses pengolahan informasi terjadi setiap hari pada proses pengambilan keputusan pembelian. Keterlibatan tinggi juga digambarkan dengan pengguna BBM Non Subsidi di wilayah Jabodetabek yang mayoritas berprofesi sebagai karyawan/ti (78% dari total responden), dengan mobilitas di ibukota yang tinggi, dan banyak menghabiskan waktu dalam perjalanan. Performa kendaraan menjadi hal penting dalam mendukung mobilitas para konsumen, sehingga konsumen memastikan bahwa kendaraannya didukung oleh Bahan Bakar yang berkualitas pula. Secara parsial faktor Peran dan Satus (B= 0,105, sig= 0,170), Personal (B=0,007, sig= 0,890), Pekerjaan (B= -0,062, sig= 0,327), Motivasi Keamanan (B=0,063, sig= 0,368) dan Motivasi Hrga Diri (B=-0,051, sig= 0,469) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pembelian BBM Non Subsidi di Jabodetabek. Hal ini menunjukan bahwa pada kehidupan nyata, tidak seluruh faktor memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembelian produk. Ada faktor-faktor tertentu yang menjadi faktor pengaruh utama, lainnya tidak menjadi faktor pengaruh yang signifikan dan ada pula yang berpengaruh negatif. Hasil tersebut juga ditunjukan pada penelitian terdahulu yang dilakukan Oladele (2011), pada industri telepon genggam faktor Kelompok acuan merupakan faktor dominan dan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan faktor-faktor lainnya tidak menjadi faktor pengaruh utama. Begitu pula dengan penelitian Fratu (2011), pada industri pariwisata di Eropa faktor Personal, Keluarga dan Situasional menjadi faktor dominan dalam mempengaruhi perbubahan perilaku konsumen. Keputusan pembelian BBM Non Subisidi merupakan keputusan yang berpusat pada diri konsumen, dan perilaku konsumen akan berbeda-beda untuk produk satu dan lainnya. Hasil pembelajaran konsumen atas produk BBM Non Subsidi dan persepsi konsumen atas kualitas produk dan motivasi aktualisasi diri konsumen mendukung gambaran bahwa perilaku pembelian
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
dan keputusan pembelian konsumen merupakan keputusan yang diambil langsung oleh konsumen berdasarkan pengalaman yang telah diperolehnya.
5.
KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan temuan beberapa hal yang menjawab rumusan masalah yang
sebelumnya telah ditentukan sebagai berikut: 1.
Terdapat 8 Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian BBM Non Subsidi di SPBU Lokal dan Asing antara lain:
2.
1.
Kelompok Acuan + Keluarga
2.
Peran dan Status
3.
Personal (Situasi Ekonomi, Gaya Hidup, Kepribadian, Konsep Diri)
4.
Pekerjaan
5.
Motivasi Keamanan
6.
Motivasi Harga Diri
7.
Motivasi Aktualisasi Diri
8.
Persepsi dan Pembelajaran
Karakteristik dari pengguna BBM Non Subsidi di Jabodetabek : mayoritas adalah Pria berusia 21-30 Tahun dengan pekerjaan sebagai Karyawan. Frekuensi pengisian sesuai dengan jenis Kendaraan mayoritas 1 kali seminggu dengan total pengeluaran <750rb dalam 1 bulan (roda dua) dan 2 kali seminggu dengan total pengeluaran 750rb-1,5juta per bulan (roda empat). Lama menggunakan BBM Non Subsidi paling banyak 1-3 tahun.
3.
Faktor sosial (kelompok acuan, peran dan status), faktor pribadi (personal dan pekerjaan), juga faktor psikologi (motivasi, persepsi dan pembelajaran) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian konsumen untuk produk BBM Non Subsidi di Jabodetabek. Penelitian ini juga menunjukan bahwa faktor psikologi berupa Motivasi Aktualisasi Diri dan proses Persepsi dan Pembelajaran konsumen memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembelian BBM Non Subisidi oleh Konsumen di Jabodetabek, hal ini terjadi karena keterlibatan konsumen pada pemilihan produk tinggi dan konsumen BBM Non Subsidi telah dapat memenuhi kebutuhankebutuhan dasar pada urutan hierarki motivasi.
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
Di sisi lain, Kelompok Acuan dan Keluarga memberikan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap perilaku pembelian BBM Non Subsidi di Jabodetabek. Hal ini dikonfirmasi karena konsumen BBM Non Subsidi yang mayoritas adalah Pria memiliki kecenderungan untuk tidak memilih sebuah produk yang dikaitkan dengan kelompok referensi disosiatif dibanding produk netral. Implikasi Pemasaran Temuan-temuan dalam penelitian memperlihatkan bahwa industri BBM Non Subsidi di Jabodetabek sangat kompetitif dan homogen dalam hal harga, setiap provider hampir selalu menjual BBM Non Subsidi dengan selisih Rp 50 – Rp 100 per liter. Dengan mengetahui karakteristik konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilakunya dalam pembelian BBM Non Subsidi maka: 1.
Konsumen dengan karateristik sensitivitas harga menegah sampai rendah, maka nilai Persepsi kualitas produk, pembelajaran mengenai hasil/ pelayanan yang pernah diperoleh menjadi hal krusial yang sangat diperhatikan. Kegiatan Pemasaran terutama dalam hal pelayanan (service), produk (product’s quality) dan promosi (promotion and loyalty programs) dapat dianggap sebagai atribut penting dalam membentuk persepsi nilai pelanggan, sehingga pemasar harus fokus terhadap tiga hal tersebut.
2.
Karakteristik konsumen Pria berusia 21 – 30 tahun, dengan pekerjaan sebagai Karyawan/ ti, pada titik ini, konsumen masih memiliki titik loyalitas terhadap salah satu Provider/ Merek yang rendah. NPD (2009) bahwa semakin tua umur konsumen BBM semakin loyal pula konsumen tersebut terhadap merek BBM tertentu, sedangkan konsumen berumur 18-29 tahun memiliki loyalitas yang lebih rendah dan lebih mudah melakukan brand switching.
3.
Kebutuhan Konsumen untuk mengaktualisasikan diri dapat menjadi salah satu sasaran promosi BBM Non Subsidi. Dengan menghadirkan program promosi yang dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi diri sebagai stimulus, akan lebih mudah untuk mendapatkan atensi dan menarik konsumen.
4.
Mayoritas konsumen Pria memiliki evaluasi yang lebih negatif, dan kurang cenderung untuk memilih sebuah produk yang dikaitkan dengan kelompok referensi disosiatif dibanding produk netral. Sehingga image produk yang tidak terlalu kental dengan kelompok tertentu akan lebih menarik bagi target pasar BBM Non Subsidi yang didominasi konsumen pria.
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
Fokus Pemasaran yang tepat dan pendekatan yang tepat dapat disesuaikan dengan faktorfaktor yang disampaikan pada penelitian ini, dengan dimaksimalakn melalui penanganan sumber daya yang tepat, juga terus memperhatikan perkembangan perilaku konsumen seiring dengan perkembangan-perkembangan yang akan terjadi, dapat memaksimalkan nilai yang dirasakan pelanggan dan mempengaruhi perilaku pembelian secara signifikan. Keterbatasan Penelitian ini terbatas untuk konsumen BBM Non Subsidi di Jabodetabek, sehingga tidak dapat menjadi wakil konsumen di luar Jabodetabek dan tidak dapat secara langsung digeneralisasikan untuk jenis produk lainnya. Penelitian ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara Peran dan Status, Personal dan Motivasi Keamanan terhadap pembelian konsumen. Penelitian ini tidak memperlihatkan diferensiasi hasil di antara kelompok-kelompok demografis yang berbeda. Misalnya, jenis kelamin dan umur konsumen yang dapat menjadi kandidat untuk pendekatan segmentasi pasar secara rinci. Rekomendasi Penelitian ini adalah dalam tahap eksplorasi dan menyajikan beberapa tantangan sehubungan dengan teori. Untuk mengatasi masalah di atas, kami merekomendasikan studi di masa depan untuk mengidentifikasi variabel prediksi lainnya dan memasukkannya ke dalam model untuk meningkatkan varians dijelaskan dalam variabel dependen. Selain itu, penelitian masa depan dapat melakukan CFA untuk mengkonfirmasi reliabilitas dan validitas dari skala pengukuran yang dikembangkan dalam penelitian ini, dan menggunakan SEM untuk mengidentifikasi pandangan yang lebih komprehensif dari hubungan antara faktor-faktor pengaruh perilaku konsumen dengan perilaku/ keputusan pembelian di industri jasa lainnya. Penelitian selanjutnya harus berhati-hati dalam penyusunan pertanyaan untuk melihat hubungan peran dan status, pekerjaan dan motivasi penghargaan terhadap keputusan pembelian konsumen karena jawaban responden dapat terpengaruh persepsi responden terhadap hasil yang diharapkan dari kuesioner, yang bisa jadi tidak mewakili pendapat yang sebenarnya. Strategi pemasaran yang efektif harus didasarkan pada pemahaman tentang pasar sasaran mereka dan pendekatan yang tepat untuk menyesuaikan layanan dengan perilaku pelanggan. Targeting dan positioning dipandu oleh penelitian perilaku konsumen sebagai studi segmentasi pasar layak dipertimbangkan.
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
6.
KEPUSTAKAAN Amirin, Tatang M. 2011. Populasi dan sampel penelitian 4: Ukuran sampel rumus Slovin. http://tatangmanguny.wordpress.com/2010/04/19/ukuran-sampel-rumus-slovin/ Badan Pusat Statistik (BPS). 2012. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Berita Resmi Statistik No. 13/02/Th. XV. http://www.bps.go.id/brs_file/pdb_banner1.pdf Badan Pusat Statistik (BPS). 2012. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis
tahun
1987-2010.
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
tabel=1&daftar=1&id_subyek= 17¬ab=12 BPH Migas. 2012. Berapa Pangsa Pasar SPBU Petronas?. http://bisnis.news.viva.co.id/ news/read/362251-berapa-pangsa-pasar-spbu Fratu, Delia. 2011. Factors of Influence and Changes in The Tourism Consumer Behaviour. Brasov, Bulletin of the Transilvania University of Brasov. Hawkins, et al. 2009. Consumer Behavior: Building Marketing Strategy, 11th Edition. New York, McGraw-Hill International Edition. Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2011. Marketing Management, 14th Edition. New Jersey, Pearson Education, inc. Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2009. Principles of Marketing, 12th Edition. New Jersey, Pearson Prentice Hall. Latief. 2011. Analisis Faktor Psikologis Konsumen dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Administrasi Indonesia Volume 1 No 1. NPD. 2009. NPD Finds Gasoline Brand Loyalty a Matter of Age. New York, Business Wire. Oladele, Olajide. 2011. A Qualitative Evaluation of The Factors Influencing Consumer Choice Of Telephone Handset Among Students In Selected Universities In Southwestern Nigeria. International Journal of Business and Management Tomorrow Vol.1 No.3. www.ijbmt.com Perindustrian, Kementrian. 2011. Laporan Analisis Maktro Ekonomi Triwulan III Tahun 2011. http://kemenperin.go.id/download/341 Solomon, Michael R. 2009. Consumer Behavior; Buying, Having and Being. 8th Edition. New Jersey, Pearson Prentice Hall.
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013
White, Katherine & Dahl, Darren W. 2005. To Be or Not To Be? The Influences of Dissociative Reference Groups on Consumer Preferences. http://www.acrwebsite. org/volumes/ap07/12972.pdf
Faktor-faktor..., Mevyenna Agizta, FE UI, 2013