METODOLOGI PERUMUSAN
TEORI AKUNTANSI
Pengertian:
Metodologi diartikan sebagai perumusan
dan penentuan metode yang digunakan dalam penelitian ilmiah.
Metode adalah cara yang sistematik dalam rangka menemukan kebenaran ilmiah.
Pendekatan perumusan teori akuntansi (Belkaoui) 1.
2.
3.
Pendekatan nonteoretis, meliputi pendekatan pragmatik dan otoritas. Pendekatan teoretis, meliputi pendekatan deduktif, induktif, etik, sosiologis, ekonomi dan eklektik. Pendekatan lainnya, meliputi pendekatan peristiwa, pendekatan perilaku, pendekatan prediktif dan positif, dan pendekatan regulatori.
Pendekatan Pragmatik
Menekankan pada kepentingan praktik yang berusaha merumuskan teori dan pengembangan prinsip akuntansi sesuai kegunaannya untuk memecahkan masalah praktik. Pernyataan dianggap benar apabila mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
Pendekatan Otoritas
Digunakan oleh badan-2 yang memiliki otoritas dalam merumuskan teori-2 yang sesuai dengan bidang kewenangannya. Keunggulannya adalah jika standar yang dihasilkan dapat diterima secara umum, maka standar tsb telah teruji validitasnya. Kelemahannya adalah belum memenuhi kaidah-2 ilmiah, dianut karena sederhana, mudah diterapkan, dan tidak universal.
Pendekatan deduktif dalam akuntansi menurut Belkaoui dimulai dari: 1.
2.
3. 4.
Merumuskan dan menetapkan tujuan pelaporan keuangan Memilih dan menetapkan postulat-2 atau konsep-2 teoretis akuntansi. Menetapkan prinsip-2 logis akuntansi. Menurunkan dan mengembangkan teknik-teknik akuntansi.
Tujuh langkah penalaran deduktif dalam penetapan standar akuntansi (Hendriksen, 1986): 1. 2.
3.
4.
5.
6. 7.
Perumusan tujuan umum atau khusus dari laporan keuangan Pernyataan tentang postulat akuntansi yang berkaitan dengan faktor lingkungan akuntansi berupa sosial, politik, ekonomi, hukum dimana akuntansi akan beroperasi. Mengidentifikasikan seperangkat kendala-2 yang digunakan sebagai pedoman dalam proses penalaran. Menetapkan simbol-2 atau framework untuk mengekspresikan ide-ide. Menetapkan definisi simbol-2 yang merepresentasikan ide-ide tersebut. Perumusan prinsip-prinsip. Penerapan prinsip, standar dan teknik pada situasi tertentu dan menciptakan aturan tentang prinsip dan metode yang sesuai.
Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pendekatan induktif (Belkaoui): 1. 2.
3.
4.
Melakukan pengamatan dan pencatatan atas hasil amatan. Menganalisis dan mengklasifikasikan hasil amatan untuk mendeteksi hubungan peristiwa yang telah terjadi secara berulang-ulang. Menarik kesimpulan yang menunjukkan adanya hubungan peristiwa yang berulang tersebut. Melakukan pengujian atas kesimpulan yang dibuat tersebut untuk mencari kebenarannya.
Pendekatan Etik
Dalam perumusan teori akuntansi pendekatan ini menekankan pada konsep kewajaran, kejujuran, keadilan dan kebenaran. Indikator kewajaran dalam akuntansi menekankan bahwa hendaknya informasi akuntansi yang disajikan harus benar, adil dari pendistribusian dan pengungkapannya.
Pendekatan Sosiologis
Menekankan pada aspek kesejahteraan masyarakat. Perumusan teori akuntansi, penerapan prinsip dan standar-2 akuntansi yang dipilih harus dapat mengungkapkan dampak sosial dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat harus memperoleh manfaat atas pengungkapan laporan keuangan ditinjau dari aspek-2 sosialnya. Munculnya akuntansi sosial sebagai pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap lingkungannya.
Pendekatan Ekonomi
Perumusan teori akuntansi dng menekankan indikator-2 makro ekonomi. Prinsip, standar dan teknik akuntansi yang disusun dikaitkan dengan tujuan ekonomi. Munculnya akuntansi inflasi akuntansi perubahan tingkat harga.
Pendekatan Eklektik
Eklektik artinya memilih di antara berbagai macam kombinasi pendekatan yang cocok dan sesuai dengan standar yang bersangkutan. Merupakan hasil dari usaha-2 yang dilakukan oleh kalangan profesi dan pemerintah sebagai bentuk partisipasinya terhadap perkembangan prinsip akuntansi (Rosyidi, 1999).
Pendekatan Peristiwa
Menekankan agar akuntansi dapat menyediakan informasi tentang peristiwaperistiwa ekonomi yang berguna untuk berbagai kepentingan. Sbg wujud misalnya: Neraca dipandang sbg peristiwa-2 yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
Pendekatan Perilaku
Menekankan pada perilaku atau kriteria ilmu perilaku. Sasarannya adalah menjelaskan memahami dan meramalkan tentang perilaku manusia untuk dijadikan acuan umum bagi observasi selanjutnya Wujudnya muncul akuntansi keperilakuan
(behavioural accounting)
Pendekatan Prediktif dan Positif
Data atau informasi akuntansi dapat menjelaskan dan meramalkan peristiwa-2 ekonomi dan investasi Salah satu hasilnya adalah bahwa informasi current cost lebih memiliki daya ramal yang lebih baik dibandingkan informasi historical cost (J.K. Simmons, 1979).
Pendekatan Regulatori
Regulasi adalah sejumlah perangkat peraturan perundang-undangan yang dirancang dan diberlakukan terutama untuk kepentingan operasi atau kegiatan industri tertentu. Ada dua kelompok kepentingan yang berkaitan dgn teori regulasi, yaitu A public interest theories dan Interest group (teori kelompok) Teori kepentingan kelompok, ada 2 versi: The political rulling elite theory of regulation dan The
economic theory of regulation.
STANDAR AKUNTANSI
Akuntansi memiliki kerangka konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya. Kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah berterima umum karena kegunaannya dan kelogisannya Di Indonesia standar ini disebut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) SAK PSAK Standar merupakan konsensus/kesepakatan bersama ttg pengukuran pengakuan penilaian, pengungkapan sumber-2 ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya dan perubahannya kedalam bentuk lap keuangan. Standar disusun oleh lembaga resmi yg diakui pemerintah, profesi dan umum. Di Indonesia DSAK, IAI. Di USA FASB yang bebas dari pengaruh profesi secara langsung.
Standar Akuntansi terdiri:
Uraian masalah yang harus diatasi Pembahasan dengan penalaran (kemungkinan dengan menggali teori dasar) atau cara-cara pemecahan masalah. Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori, solusi ditetapkan.
Pertimbangan dalam penetapan standar 1.
2.
Standar menyajikan data bagi pemerintah tentang berbagai variabel yang perlu dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan serta regulasi ekonomi, dan peningkatan efisiensi ekonomi, serta tujuan sosial lainnya. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yg berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu, penyebarluasan standar akan menghasilkan banyak kontroversi dan perdebatan, baik dalam lingkungan praktik maupun akademik yang merupakan sebuah keadaan yang lebih baik daripada apatis.
Pengguna Laporan Keuangan
Ada dua (Pengguna langsung dan Pengguna tidak langsung) Tujuan keduanya berbeda dan saling bertentangan. Ada 3 bentuk lap keu yang mungkin dapat dipersiapkan: Lap keu bertujuan umum, khusus, dan bentuk pengungkapan berbeda yang disajikan untuk masing-2 kelompok yang berbeda.
Situasi yang bisa dikatakan sebagai accounting standards overload diantaranya:
Standar yang terlalu banyak
Standar yang terlalu rumit
Tidak ada standar yang kaku membuat pemilihan aplikasi menjadi sulit.
Standar bertujuan umum yang gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan di antara para penyaji, pengguna dan akuntan. Standar yg bertujuan umum yg gagal dalam menyajikan perbedaan antara entitas publik dan nonpublik, laporan keuangan tahunan dan interim, perusahaan besar dan kecil, laporan keauangan audit dan nonaudit. Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks, atau kedua-duanya.
Faktor penyebab masalah accounting standards overload, adalah:
Karena banyaknya pertanyaan yang berkaitan dengan apa yang perlu dan apa yang tidak perlu. Kebutuhan untuk melindung kepentingan publik. Keinginan untuk memuaskan kebutuhan para pengguna.
Solusi mengatasi masalah accounting standards overload, adalah:
Tidak ada perubahan yang mempertahankan apa yang sudah ada. Perubahan konsep PABU tunggal menjadi beberapa kelompok PABU untuk entitas tertentu. Perubahan dalam PABU untuk mempermudah penerapannya dalam setiap usaha bisnis. Menentukan alternatif pengungkapan dan pengukuran yang berbeda. Perubahan dalam standar pelaporan CPA atas laporan keuangan. Alternatif pada PABU sebagai dasar yang sifatnya pilihan dalam penyajian laporan keuangan.
IAI
Adalah organisasi yang didirikan di Jakarta tgl 23 Des 1957 dengan prakarsa dan pengurus IAI pertama kali: Ketua : Soemardjo Tjitrosidojo Sekertaris : Go Tie Siem Bendahara : Basuki T. Siddharta Komisaris : Hendra Darmawan, dan Tang Tong Joe
Tujuan IAI dlm AD yg pertama kali di sahkan 19 Okt 1958, terakhir diperbaharui pada Kongres luar biasa tgl 13 Sep 1996 dlm AD, sbb:
Mengembangkan dan menjaga peran Profesi Akuntan dalam masyarakat sesuai dengan perkembangan jaman. Memelihara martabat dan kehormatan Profesi Akuntan. Meningkatkan kecakapan dan tanggung jawab profesional setiap anggota. Mengembangkan penelitian, pendidikan dan pelatihan, serta pemasyarakatan teori dan praktik profesi dan jasajasa lain yang terkait dengan akuntansi, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan lingkungannya. Meningkatkan peran Profesi Akuntan dalam Pembangunan Nasional.
Secara Struktural Organisasi IAI, terdiri dari:
Tingkat Pusat terdiri dari: Kongres, Dewan penasehat, Dewan pertimbangan profesi, Pengurus pusat, Komite, Direktur eksekutif, Direktur standar dan Badan khusus. Tingkat Cabang terdiri dari: Rapat anggota dan Pengurus cabang. Kompartermen terdiri dari: Rapat anggota, Pengurus kompartemen dan Komite.
Matur Nuwun………………..