III. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah suatu alat dan cara yang sistematis yang dimiliki dan ditempuh oleh seorang peneliti dalam usaha mengadakan penelitian agar tercapainya tujuan yang diantaranya adalah menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Metodologi penelitian tersebut meliputi penentuan populasi dan sampel, variabel penelitian, metode dan desain penelitian, data dan teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis instrumen penelitian, data dan teknik analisis data, dan pengujian hipotesis. A. Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Punduh Pedada yang duduk di kelas X pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 5 kelas dan 174 siswa.
2.
Sampel Penelitian Banyaknya jumlah sampel yang diambil atau digunakan pada penelitian ini ditentukan menggunakan teknik purposive sampling, suatu teknik penentuan sampel yang didasarkan pada pertimbangan tertentu. Purposive sampling sengaja dipilih dengan pertimbangan bahwa tidak mungkin dilakukan proses pengacakan pada kelas yang sudah ada karena
31 akan membutuhkan waktu yang banyak dan ruang belajar tersendiri sehingga akan menghambat proses pembelajaran. Dengan menggunakan teknik tersebut, dari 5 kelas (174 siswa) sebagai populasi kemudian diambil sebanyak 1 kelas (32 siswa) untuk dijadikan sampel/kelas eksperimen. Kelas yang dimaksud adalah kelas X1. B. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu variabel bebas yakni Keterampilan Proses Sains (KPS); (selanjutnya disimbolkan X), dan satu variabel terikat yakni hasil belajar fisika (selanjutnya disimbolkan Y). C. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan desain One-Shot Case Study (Sugiono 2010: 110). Pada desain ini dijelaskan bahwa terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan menggunakan suatu model pembelajaran, kemudian diobservasi Keterampilan Proses Sains (KPS) siswanya. Rancangan desain penelitian yang dimaksud ditunjukkan dalam ilustrasi berikut ini.
X
O
Gambar 3.1 Desain One-Shot Case Study
Keterangan: X : Treatment (Pembelajaran berbasis Metode Eksperimen Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing)
32 O : Observasi (KPS dan Hasil Belajar) (Sugiyono, 2010: 110) D. Instrumen Penelitian Untuk mengambil data, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian. Instrumen yang dimaksud yakni, 1.
Lembar soal pre-test dan post-test Lembar soal pre-test digunakan untuk mengambil data kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Sedangkan lembar soal post-test digunakan untuk mengambil data kemampuan akhir siswa setelah diberi perlakuan. Soal yang terdapat pada kedua instrumen tersebut adalah sama. Adapun bentuk instrumennya dapat dilihat pada lampiran 7, di halaman 141 skripsi ini.
2.
Lembar observasi penilaian Keterampilan Proses Sains (KPS) Lembar observasi KPS digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Bentuk instrumennya dapat dilihat pada lampiran 8, di halaman 145 skripsi ini.
E. Analisis Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengambil data tersebut diuji/ dianalisis dengan uji validitas dan uji reliabelitas, untuk melihat apakah
33 instrumen yang akan digunakan sudah valid (sesuai dengan ketentuan yang berlaku, benar sesuai dengan logika, sahih dsb) atau belum, serta reliabel (dapat dipercaya, mendatangkan hasil yang sama pada setiap percobaan) atau tidak. 1.
Uji Validitas Suatu tes dikatakan valid jika hasilnya sesuai dengan kriterium tertentu atau memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium yang ada. Berkenaan dengan hal tersebut, untuk menguji seberapa valid instrumen penelitian yang akan digunakan, peneliti menganalisisnya dengan teknik statistik menggunakan rumus korelasi product momen yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus:
(Arikunto, 2008: 72) Dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dan jika r hitung > r
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Masrun dalam Sugiono (2010: 188) berikut ini. Item yang mempunyai kerelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item ter-
34 sebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. (Masrun dalam Sugiyono, 2010: 188). Selain dengan uji statistik, uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriterium uji bila correlated item
total correlation lebih besar dibandingkan
dengan 0,3 maka data merupakan construct yang kuat (valid). 2.
Uji Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama pula. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto (2008: 109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus alpha, yaitu:
Dimana, r11
= reliabilitas yang dicari 2 i
t
2
= jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total (Arikunto, 2008: 109)
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggu-
35 nakan SPSS 17.0 dengan metode sarkan skala
yang diukur berda-
0 sampai 1.
Menurut Sayuti dalam Saputri (2010: 30), kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterprestasikan sebagai berikut: a. kurang reliabel. b. reliabel. c. reliabel. d. Nilai Alpha reliabel. e. sangat reliabel. (Saputri, 2010: 30) Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap nomor soal. F. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1.
Data Data yang diperoleh pada saat penelitian berupa data kuantitatif dengan tipe skala. Data berbentuk skala (scale) adalah data yang nilainya berurutan, misal dari 1-100.
2.
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data pada saat penelitian, peneliti menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data tentang seberapa besar/tingi hasil belajar fisika siswa untuk materi pokok
36 Besaran Dan Satuan, baik sebelum maupun sesudah diberikan perlakuan, menggunakan lembar soal pretest dan posttest. Soal pre-tes dan post-tes yang diberikan berupa tes subjektif (uraian) berjumlah 5 (tujuh) butir soal, dengan persentase tertentu pada setiap soalnya. Dengan bentuk soal uraian tersebut diharapkan mampu membawa siswa untuk berpikir bagaimana cara menyelesaikan soal tersebut tidak hanya bertumpu pada hasil akhirnya saja melainkan dari mana persoalan tersebut muncul dan bagaimana alur penyelesai-annya, hingga pada akhirnya sesuai dengan tuntutan skenario pembelajaran Untuk mempermudah dalam pengolahan data, skor yang diperoleh dibuat dalam bentuk nilai dengan rumus : Nilai
skor mentah 100% skor maksimum
(Sudjiono, 2005: 318) Sedangkan teknik non-tes dilakukan untuk memperoleh data Keterampilan Proses Sains (KPS) yang dimiliki oleh siswa pada saat pembelajaran berlangsung dengan cara mengobservasi kinerja yang dilakukan/ditunjukkan oleh siswa. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga memuat aspek yang perlu untuk dinilai. Penilaian hasil observasi dilakukan dengan metode persentase, dimana, hasil persentase tersebut mewakili kriteria tertentu. Lembar Observasi KPS sebagaimana dimaksud terlampir pada lampiran 8, di halaman 145.
37 G. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dengan tipe skala. Data berbentuk skala (scale) adalah data yang nilainya berurutan, misal dari 1-100. Oleh karena data yang diperoleh tidak hanya dari satu kelas saja, melainkan dari kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol), maka data tersebut tentunya harus dianalisis lebih lanjut secara inferensial untuk melihat hubungan antar variabel dengan melakukan pengujian hipotesis dan menyimpulkan hasil penelitian. Proses penganalisisan data dilakukan menggunakan SPSS 17.0 dengan langkah-langkah: 1) Melakukan uji prasyarat terlebih dahulu berupa uji normalitas dan uji Linearitas, 2) Melakukan Uji Hipotesis berupa uji Regresi Linear Sederhana, dan 3) membandingkan t tabel dengan t hitung untuk menarik kesimpulan diterima atau ditolaknya Ho dan Ha. Berikut adalah uraian dari rangkaian penganalisisan data yang dimaksud. 1.
Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data antara lain dengan Chi Kuadrat. Menurut Sugiyono (2010: 241), langkah-langkah pengujian dengan Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut: a. b. c.
Merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya. Menentukan jumlah kelas interval. Menentukan panjang kelas interval yaitu: (data terbesar data terkecil) dibagi dengan jumlah kelas interval.
38 d. e. f.
Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus merupakan tabel penolong untuk menghitung harga Chi Cuadrat. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh), dengan cara mengalikan persentase luas tiap bidang kurva normal dengan jumlah anggota sampel. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung harga-harga (fo fh) dan dan menjumlahkannya. Harga 2)
hitung. Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat Tabel. Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau 2 2 sama dengan harga chi h t ), maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar (>) dinyatakan tidak normal. h
g.
merupakan harga
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan metode Kolmogorov
Smirnov. Dengan
ketentuan jika signifikansi lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 2.
Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 de-ngan metode Test for Linearity pada taraf signifikan 0, 05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0, 05. (Priyatno, 2010 : 73).
3.
Uji Regresi Linear Sederhana
39 Uji regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui seberapa linear hubungan antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) yang dalam hal ini metode eksperimen dengan pendekatan inkuiri terbimbing (variabel independen) dan hasil belajar fisika siswa (variabel dependen). Analisis ini juga bertujuan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif. Secara statistik, rumus regresi linear sederhana sebagai berikut :
Dengan : Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Selain dilakukan dengan analisis statistik, dengan menggunakan Program SPSS 17.0 uji regresi linear sederhana tersebut juga akan mudah dilaku-
40 kan. Setelah uji linear sederhana dilakukan, langkah selanjutnya adalah menguji koefisien regresi sederhana (uji t). uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Rumus t hitung pada analisis regresi adalah :
Keterangan : b = koefisien regresi Sb = Standar error Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut ; a.
Menentukan Hipotesis Ho
: Tidak ada pengaruh Keterampilan Proses Sains (KPS) terhadap hasil belajar fisika siswa melalui metode eksperimen dengan pendekatan inkuiri terbimbing untuk materi pembelajaran Besaran Dan Satuan.
Ha
: ada pengaruh Keterampilan Proses Sains (KPS) terhadap hasil belajar fisika siswa melalui metode eksperimen dengan pendekatan inkuiri terbimbing untuk materi pembelajaran Besaran Dan Satuan.
b.
Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi yang digunakan adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian, yakni sebesar 0,05.
41 c.
Menentukan t hitung Besarnya t hitung tentunya diperoleh dari hasil perhitungan yang dilakukan menggunakan program SPSS 17.0 pada bagian outputnya.
d.
Menentukan t tabel Pun demikian dengan t tabel merupakan nilai yang tertera pada tabel yang menjadi standar tetap untuk dijadikan barometer. Kriteria pengujiannya : Ho diterima jika Ha ditolak jika
e.
Membandingkan t hitung dengan t tabel Kegiatan membandingkan t hitung dengan t tabel ini dilakukan untuk menentukan apakah Ho diterima atau tidak dan apakah Ha diterima atau tidak. Dengan asumsi, jika Ho diterima berarti Ha akan ditolak, begitu juga sebaliknya.
f.
Membuat kesimpulan Setelah dilakukan pembandingan t hitung dengan t tabel dapat ditarik suatu kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini merupakan kegiatan inti dari suatu penelitian karena akan menentukan jawaban dari rumusan masalah yang diajukan.