Modul ke:
Metodologi Penelitian Kuantitatif Proses dan Unsur-unsur Penelitian 1
Fakultas
ILMU KOMUNIKASI Program Studi
Penyiaran www.mercubuana.ac.id
Finy F. Basarah, M.Si
Proses dan Unsur-unsur Penelitian 1 Metodologi Penelitian Kuantitatif •Ruang lingkup: Proses penelitian ilmiah dan alamiah (kuantitatif dan kualitatif), unsur-unsur penelitian •Kompetensi Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan unsur-unsur penelitian ilmiah.
Proses Penelitian • Riset adalah sebuah kegiatan menggambarkan sebuah objek. Menggambarkan sebuah objek terkadang menyulitkan. Meskipun objek fisik relatif tetap, proses menggambarkan atau menafsirkannya ternyata tidak sesederhana yang kita kira.
• Becker mendefinisikan perspektif sebagai “seperangkat gagasan yang melukiskan karakter situasi yang memungkinkan pengambilan tindakan”; “suatu spesifikasi jenis-jenis tindakan yang secara layak dan masuk akal dilakukan orang”; “standar nilai yang memungkinkan orang dapat dinilai”.
• Sedangkan Wimmer & Dominick (2000: 102) menyebut pendekatan dengan paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia.
• Perspektif tercipta berdasarkan komunikasi antaranggota suatu kelompok selama seseorang menjadi bagian kelompok tersebut. Jadi, orang akan mempunyai perspektif tertentu jika dia hidup dalam kelompok dan berinteraksi dengan orang lain.
Paradigma
Metodologi Riset
Metode Riset
Tataran/ Cara Analisis
Klasik/ Objektif/ Positivistik
Kuantitatif
•Survei •Analisis Isi •Eksperimental •Sensus
•Deskriptif •Eksplanatif •Evaluatik
Konstruktivis
Kualitatif
•Studi Kasus •Analisis Isi Kualitatif
•Deskriptif •Eksplorasi
Kritis
Kualitatif
•Analisis wacana •Framing •Semiotika
•Deskriptif
Kuantitatif dan Kualitatif • Metodologi riset kuantitatif berdasarkan pendekatan positivisme (klasik/objektif). Sedangkan yang menggunakan metodologi kuantitatif berasal dari pendekatan interpretif (subjektif).
• Perbedaan antarpendekatan ini dapat diketahui berdasarkan empat landasan falsafahnya, yaitu: ontologis, epistemologis, aksiologis, dan metodologis.
• Ontologis menyangkut sesuatu yang dianggap sebagai realitas (what is the nature of reality?) • Epistemologis menyangkut bagaimana cara mendapatkan pengetahuan (what is the nature of the relationship between the inquirer & knowledge?)
• Aksiologis menyangkut tujuan atau untuk apa mempelajari sesuatu (ethics & values) • Metodologis mempelajari teknik-teknik dalam menentukan pengetahuan (how should the inquirer go about finding out knowledge?).
Ontologis (Kuantitatif) • Realism: – Ada realitas yang “real” yang diatur oleh kaidahkaidah tertentu yang berlaku universal; walaupun kebenaran pengetahuan tentang itu mungkin hanya bisa diperoleh secara probabilistik. – Out there (di luar dunia subjektif peneliti). – Dapat diukur dengan standar tertentu, digeneralisasi dan bebas dari konteks dan waktu.
Epistemologis (Kuantitatif) • Dualist/Objectivity: – Ada realitas objektif sebagai suatu realitas yang eksternal di luar diri peneliti. Peneliti harus sejauh mungkin membuat jarak dengan objek penelitian. – Jangan ada penilaian yang subjektif atau bias pribadi.
Aksiologis (Kuantitatif) • Nilai, etika dan pilihan moral harus berada di luar proses penelitian. • Peneliti berperan sebagai disinterested scientist. • Tujuan penelitian: eksplanasi, prediksi, dan kontrol realitas sosial.
Metodologis (Kuantitatif) • Intervionst: – Pengujian hipotesis dalam struktur hypotheticodeductive methods: melalui laboratorium eksperimen atau survei eksplanatif, dengan analisis kuantitatif.
Teori dalam Penelitian Kuantitatif • Theories of Message – Theories of Discourse – Theories of Sign and Language – Expectancy Violations Theory
• Interpersonal Communication – Symbolic Interactionism (Iowa School) – Social Judgment Theory – Cognitive Dissonance Theory – Theories of Information Reception and Processing.
• Group/Public Communication – Information system approach in organization – Social exchange theories – Theories of communication network.
• Mass Communication & Society – Structural-functionalism theories of mass media – Agenda setting theory – Cultivation theory – Uses & Gratification – Political-economy theories of mass media – Theories of message production – Theories of mass media and persuasion, effectiveness of ads and communication program.
Terima Kasih Finy F. Basarah, M.Si